72
 RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG DESA dan PERDESAAN DIUSULKAN OLEH : PERSATUAN PERANGKAT DESA INDONESIA ( PPDI ) @ Mei 2010

Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 1/72

 

RANCANGAN UNDANG-UNDANG

TENTANG

DESA dan PERDESAAN

DIUSULKAN OLEH :

PERSATUAN PERANGKAT DESA INDONESIA

( PPDI )

@ Mei 2010

Page 2: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 2/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

ii

Dari

72

Kata Pengantar

“ DESA HARUS DIBANGKITKAN ”

Bismillahirrahmanirrahiim, Assalamu’ alaikum warahmatullahi wabarakatuhDesa merupakan entitas pemerintahan yang langsung berhubungan dengan rakyat. Hal itu

menyebabkan desa memiliki arti sangat strategis sebagai basis penyelenggaraan pelayanan

publik dan memfasilitasi pemenuhan hak-hak publik rakyat lokal. Sejak masa penjajahan

Hindia Belanda sekalipun, pemerintah kolonial telah menyadari peran strategis desa dalam

konstelasi ketatanegaraan pada masa itu.

Pada jaman penjajahan Belanda, dengan dikeluarkannya Wet Houddende Decentralisatie in

Nederlandsch Indie pada tanggal 23 Juli 1903, yang sering disingkat dengan Decentralisatie

Wet 1903. Berdasarkan pasal 128 Indische Staatsregeling (IS), desa diberi hak untuk 

mengatur urusan rumah tangga mereka sendiri, namun dalam pelaksanaannya pemberian

otonomi ini cenderung dipakai pihak kolonial untuk mempertahankan posisinya.Indlandsche Gemeente Ordonanntie (IGO) Stbl. 1906 No. 83, salah satu aturan hukum pada

masa kolonial, memberikan ruang demokrasi yang luas bagi desa untuk menjalankan

pemerintahan sendiri (self governing community) dalam bentuk pengakuan hak-hak kultural

desa, sistem pemilihan Kepala Desa, desentralisasi pemerintahan pada level desa, parlemen

desa dan sebagainya.

Sementara itu, dibawah pemerintahan Jepang, desa kembali bergerak pada pola pengaturan

dan pengendalian pemerintah pusat pada waktu itu.

Di era Orde Lama, desa juga diakui sebagai kesatuan masyarakat hukum yang berhak 

mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, baik dalam UU No 22 Tahun 1948 tentang

pemerintahan daerah, UU No 1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah,

maupun dalam UU No 18 tahun 1965 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah serta UU

No 19 tahun 1965 tentang Desapraja.

Di Era Orde Baru, berdasarkan UU No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di

Daerah jo. UU No 5 Tahun 1979 tentang Pemerintah Desa, otonomi daerah dijalankan

berdasarkan prinsip otonomi yang nyata dan bertanggung jawab dengan dominasi asas

dekosentrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Dalam UU ini, kepala desa dijadikan

sebagai kepanjangan tangan pemerintah, sehingga kekuatan desa dihilangkan.

Di Era Orde Reformasi, Proses pembelajaran ulang demokrasi bagi desa melalui UU No.

22/1999, yang dinilai menghidupkan kembali ruh demokrasi di desa, ternyata tidak dapat

berlangsung lama. Semangat demokrasi dalam UU No. 22/1999 yang menghidupkan

parlemen desa, telah dipasung oleh UU No. 32/2004. Desa kembali dimaknai sekedar sebagai

saluran administratif kewenangan negara lewat kabupaten/kota, tanpa memiliki daya tawar

terhadap berbagai kebijakan negara kecuali desa mempunyai hak menolak pelaksanaan tugas

pembantuan yang tidak disertai dengan pembiayaan, prasarana dan sarana serta sumber daya

manusia karena Tugas pembantuan dari Pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau

pemerintah kabupaten/kota kepada desa disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana,

serta sumber daya manusia. (pasal 207 UU No. 32/2004)

Page 3: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 3/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

iii

Dari

72

Kondisi lemahnya desa diperparah dengan adanya pembedaan Perangkat desa terdiri dari

sekretaris desa dan perangkat desa lainnya dan memakin bertambah parah dengan Sekretaris

desa diisi dari pegawai negeri sipil yang memenuhi persyaratan. ( ayat (2) & (3) pasal 202 UU

No. 32/2004 )

Politik kekuasaan pemerintah dalam ”pengendalian desa” antara lain dengan pengisian sekdes

oleh PNS, yang dalam PP 72 tahun 2005 Pasal 25 ayat (2); menyebutkan PengangkatanSekretaris Desa merupakan wewenang Sekda atas nama Bupati. Ini mengandung arti bahwa

kepala desa semakin dikebiri haknya sebagai seorang kepala wilayah.

Sikap diskriminasi antara Sekretaris desa dan perangat desa lain ini, maka timbul pertanyaan

bagaimana menciptakan prinsip kesetaraan pendapatan dalam pemerintahan desa, khususnya

di desa-desa yang tidak mempunyai tanah bengkok maupun tanah ganjaran desa.

Dengan timbulnya kesenjangan serta ketidaksetaraan pendapatan antara Sekretaris Desa dan

Perangkat Desa lainnya, bagaimana mengharapkan pelayanan publik terhadap masyarakat

desa yang dilakukan pemerintah desa dapat berjalan dengan baik. Kesenjangan serta

ketidaksetaraan pendapatan tersebut, pada akhirnya akan berdampak negatif pada kerja dan

kinerja aparat pemerintah desa. Konflik akan sangat mungkin terjadi antar Sekretaris Desa

dengan Perangkat Desa lainnya.

Dengan semangat anti diskriminasi dan semangat ikut membangun desa, Persatuan Perangkat

Desa Indonesia ( PPDI ) menyusun usulan Rancangan Undang Undang Desa dengan beberapa

tahapan mulai dari FGD di FH Undip sampai Lokakarya dan Konsultasi Publik di

Pangandaran Jawa Barat.

Semoga apa yang sudah dihasilkan mampu memberikan gambaran dan wacana yang utuh

tentang harapan desa dan perangkat desa Indonesia

Desa harus dibangun untuk kejayaan bangsa

Wassalamu’ alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pimpinan Pusat

Persatuan Perangkat Desa Indonesia

Ubaedi Rosyidi SH

Ketua Umum

Page 4: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 4/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

iv

Dari

72

Daftar Tim Perumus

Pengarah : Suryokoco Adiprawiro ( Penasehat Pusat PPDI )

Ketua : Ubaedi Rosyidi SH ( Ketua Umum PP PPDI )Sektertaris : Mukroni SE ( Bendahara PP PPDI )

Anggota :

1.  Agus Anggito SE MBA ( Perangkat Desa Jateng )

2.  Ajunis SH ( Perangkat Desa Jateng )

3.  Amat Panggung ( Perangkat Desa Jateng )

4.  Bambang Masidi ( Perangkat Desa Jateng )

5.  Budi Kristianto ( Perangkat Desa Jateng )

6.  Bogi Harseno Amd ( Perangkat Desa Jeteng )

7.  Dewi Mulyaningsih Sip ( Perangkat Desa Jateng )

8.  Drs Djumakir Sp ( Perangkat Desa Jateng )

9.  Dikrun Diantoro ( Perangkat Desa Jateng )

10. Mashuri SH MH ( Perangkat Desa Jateng )

11. Nanang Budi Harsono SH MHum ( Perangkat Desa Jateng )

12. Sahrowardi Sag ( Perangkat Desa Jateng )

13. H. Sukatman ( Perangkat Desa Jateng )

14. Subekti ( Perangkat Desa Jateng )

15. Sohibi ( Perangkat Desa Jateng )

16. Khamim Abdul Hadi ( Perangkat Desa Jateng )

17. Muh. Tahril Spd ( Perangkat Desa Jateng )

18. M.Yasrun Arofat ( Perangkat Desa Jateng )

19. Turmudi SE ( Perangkat Desa Jateng )

20. Widhi Hartono SH ( Perangkat Desa Jateng )

21. Agus Indraprahata SH ( Perangkat Desa Jabar )

22. Imim Siti Rohimah ( Perangkat Desa Jabar )

23. Rofiq Hikmayana Amd ( Perangkat Desa Jabar )

24. Subariyo S.PdI ( Perangkat Desa Jabar )

25. Yaya Juhria SS ( Perangkat Desa Jabar )

26. Zainal Mustofa SAg ( Perangkat Desa Jabar )

27. Eddy Susanto S. Kom ( Perangkat Desa Jatim )

28. Mujito SE ( Perangkat Desa Jatim )

29. Trubus Santoso S.Pd ( Perangkat Desa Jatim )

Page 5: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 5/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

v

Dari

72

30. Iramayandi ( Perangkat Desa Sumbar )

31. Sukirman Amd ( Perangkat Desa Kalteng )

32. Supriyadi ( Kepala Desa Kalbar )

33. Ade Suryanto SE ( Kepala Desa Jateng )

34. Joko Weluyo ( Kapala Desa Jateng )35. Sigit Isrutiyanto S.Sn ( Kepala Desa Jateng )

36. Agus Nursyam Sip ( Kepala Desa Jabar )

37. H. Maolin Sanusi S.Pd I ( Kepala Desa Jabar )

38. H. Moch. Moezamil S.Sos ( Kepala Desa Jatim )

39. Drs. Samari MM ( Kepala Desa Jatim )

40. Tulus Setyo Utomo S.Sos ( Kepala Desa Jatim )

41. Sarif Hidayat ( Sekdes Jabar )

42. Salino ( Sekdes Jateng )

43. Suharno BcHk ( Sekdes Jateng )44. Sukardi.BA ( Sekdes Jateng )

45. Zaenal Mutaqin.SP.d I ( Anggota BPD Jateng )

Page 6: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 6/72

 

RANCANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR............TAHUN..............

TENTANG

DESA dan PERDESAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang :

a.  bahwa pembangunan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bertujuan

untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan

bangsa yang adil dan merata;

b.  bahwa ketentuan Pasal 18B ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 menegaskan

negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat

beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan

perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,

yang diatur dalam undang-undang;c.  bahwa Desa atau yang disebut dengan nama lain merupakan kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat

istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia;

d.  bahwa untuk memperkuat pemerintahan desa agar mampu mendorong dan

menggerakkan partisipasi masyarakat dalam menyelenggarakan otonomi desa;

e.  bahwa perdesaan sebagai tempat persebaran sebagian besar masyarakat

Indonesia mempunyai peranan yang cukup besar dalam menopang

perekonomian bangsa dan sekaligus indikator bagi keberhasilanpembangunan nasional;

f.  bahwa untuk menjamin tercapainya pemerataan pembangunan di wilayah

perdesaan perlu pembangunan perdesaan yang partisipatoris, dukungan

anggaran negara, serta pengaturan yang berpihak pada masyarakat desa;

g.  bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, huruf b , huruf c, huruf b huruf d,

huruf e dan huruf f, perlu ditetapkan Undang-Undang tentang Desa dan Perdesaan.

Page 7: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 7/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

2

Dari

72

Mengingat :

a.  Pasal 1, Pasal 4, Pasal 5, Pasal 18, Pasal 18 A, Pasal 18 B, Pasal 20, Pasal 21,

Pasal 22 D, Pasal 23 ayat (1), Pasal 23 E ayat (2), Pasal 31 ayat (4), Pasal 33 dan

Pasal 34 Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tahun 1945;

b.  Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3851);

c.  Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

d.  Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

e.  Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4309);

f.  Undang-Undang Nomor 15 Tahun. 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4400),

g.  Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);h.  Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005

tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493) yang

telah ditetapkan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

i.  Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4438).

Page 8: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 8/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

3

Dari

72

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG DESA dan PERDESAAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksudkan dengan :1.  Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Indonesia yang

memegang kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

dalam Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2.  Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan Perangkat Daerah sebagai

unsur penyelenggara pemerintahan daerah;

3.  Pemerintahan Daerah adalah penyeleggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah

dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-

luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Undang- undang Dasar Tahun 1945;

4.  Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah kabupaten dan daerahkota.

5.  Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa. adalah kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan

asal usul dan adat istiadat setempat, yang diakui dan dihormati dalam sistem

Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

6.  Perdesaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk

pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat

permukiman, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan

ekonomi.7.  Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya pemberian fasilitas, dorongan atau

bantuan kepada masyarakat perdesaan dalam memanfaatkan sumber daya alam

secara lestari.

8.  Pembangunan perdesaan adalah proses meningkatkan kualitas kehidupan

masyarakat desa dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk

mewujudkan tujuan pembangunan nasional.

9.  Masyarakat adalah orang perseorangan, kelompok, atau badan usaha.

Page 9: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 9/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

4

Dari

72

10. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa

dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus urusan pemerintahan

dan kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat

yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik 

Indonesia.

11. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan PerangkatDesa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

12. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat

BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

13. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain adalah wadah

partisipasi masyarakat dan merupakan mitra pemerintah desa dalam pemberdayaan

masyarakat.

14. Pembentukan desa adalah tindakan penggabungan beberapa desa,atau bagian

desa yang bersandingan, atau pemekaran dari satu desa menjadi dua desa atau lebih. atau

pembentukan desa diluar desa yang telah ada15. Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk 

kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.

16. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana

keuangan tahunan pemerintahan desa, yang bersumber dari APBN,APBD,pendapatan asli

desa, dan sumber Iainnya yang sah, dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah desa

dan BPD. dan ditetapkan dengan peraturan desa. ;

17. Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disingkat BUMDesa adalah badan usaha yang

sebagian besar permodalannya berasal dari APBDesa yang dipisahkan dan dapat

mengkoordinasikan segala bentuk usaha desa seperti ekonomi produktif, perdagangan, jasa, dan lembaga keuangan non-bank dan lain sebagainya yang ada di desa.

18. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Provinsi dan Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota.

19. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Badan

Permusyawaratan Desa bersama Kepala Desa.

20. Pembinaan dan pengawasan adalah pemberian pedoman, standar pelaksanaan,

perencanaan, penelitian, pengembangan, bimbingan, pendidikan dan pelatihan,

konsultasi, supervisi, monitoring, pengawasan umum dan evaluasi pelaksanaan

penyelenggaraan pemerintahan desa.

Pasal 2

(1) Dalam pemerintahan daerah kabupaten dan kota dibentuk pemerintahan desa.

(2) Pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari pemerintah desa dan

BPD.

Page 10: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 10/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

5

Dari

72

BAB II

PEMBENTUKAN DAN PERUBAHAN STATUS DESA

Bagian Kesatu

Pembentukan Desa

Pasal 3

(1) Pembentukan Desa berdasarkan atas prakarsa masyarakat dengan memperhatikan asal-

usul desa, adat istiadat, dan kondisi sosial-budaya masyarakat setempat.

(2) Pembentukan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa penggabungan

beberapa Desa atau bagian Desa yang bersandingan, atau pemekaran desa dari satu desa

menjadi dua desa atau lebih, atau pembentukan desa di luar desa yang telah ada.

(3) Pembentukan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat :

a.  Usia penyelenggaraan pemerintahan desa paling sedikit 5 (lima) tahun;

b.  Jumlah penduduk, yaitu:

1)  wilayah Jawa dan Bali paling sedikit 2500 jiwa atau 500 Kepala Keluarga;

2)  wilayah Sumatera paling sedikit 2000 jiwa atau 400 Kepala Keluarga;

3)  wilayah Kalimantan dan Sulawesi paling sedikit 1500 jiwa atau 300 Kepala

Keluarga; dan

4)  NTB, NTT, Maluku, Papua paling sedikit 750 jiwa atau 150 Keluarga

c.  Luas wilayah yang dapat meningkatkan pelayanan masyarakat dan pembangunan;

d.  Wilayah kerja yang memiliki jaringan perhubungan atau komunikasi antar dusun;

e.  Sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan antar umat beragama dan

kehidupan bermasyarakat sesuai dengan adat istiadat setempat;

f.  Potensi Desa yang meliputi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia;

g.  Batas Desa yang dinyatakan dalam bentuk Peta Desa;

h.  Tersedianya sarana dan prasarana desa dan pemerintahan desa; dan

i.  Tersedianya alokasi dana desa dan dana untuk penghasilan tetap dan

tunjangan lainnya bagi kepala desa yang dialokasikan dalam APBD

kabupaten/kota

Pasal 4

(1) Dalam wilayah desa dapat dibentuk Dusun atau sebutan lain yang merupakan bagian

wilayah kerja pemerintahan desa dan ditetapkan dengan peraturan desa.(2) Sebutan bagian wilayah kerja pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat yang ditetapkan dengan

peraturan desa.

(3) Peraturan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berpedoman pada

peraturan daerah kabupaten/kota.

Page 11: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 11/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

6

Dari

72

Pasal 5

Pembentukan desa dilakukan dengan tata cara :

(1) Prakarsa dan kesepakatan masyarakat;

(2) Prakarsa dan kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada BPD

dan Kepala Desa untuk dibahas dan disepakati dalam musyawarah desa;

(3) Hasil kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Kepala Desa

kepada Bupati/Walikota melalui Camat;

(4) Bupati/Walikota melakukan pengkajian dan evaluasi terhadap usul pembentukan desa;

(5) Berdasarkan hasil pengkajian sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Bupati/Walikota

mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa kepada DPRD

untuk disetujui bersama;

(6) Atas persetujuan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Bupati/Walikota

menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa;

(7) Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (6) disampaikan kepada

Gubernur untuk dievaluasi paling lama 7 hari setelah tanggal ditetapkan;(8) Gubernur menyampaikan evaluasi Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (7)

kepada Bupati/Walikota paling lama 20 hari setelah tanggal diterima;

(9) Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8) melampaui batas waktu,

Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa dinyatakan berlaku.

Pasal 6

(1) Dalam rangka kepentingan nasional Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah dapat

memprakarsai pembentukan desa.

(2) Pembentukan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui tata cara:

a.  Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah membentuk tim evaluasi terhadap

kelayakan Pembentukan Desa;

b.  Pemerintah dan Pemerintah Daerah mensosialisasikan hasil evaluasi sebagaimana

dimaksud pada huruf a kepada masyarakat;

c.  Bupati/Walikota menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pembentukan

Desa kepada DPRD untuk disetujui bersama;

d.  Bupati/Walikota menetapkan Peraturan Daerah tentang Pembentukan Desa yang telah

disetujui bersama DPRD.

Pasal 7Desa-desa yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3)

dan atau untuk kepentingan nasional dapat dihapus atau digabung.

Pasal 8

(1) Desa dapat diubah atau disesuaikan statusnya menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa

masyarakat melalui musyawarah Desa.

Page 12: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 12/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

7

Dari

72

(2) Perubahan status desa menjadi kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

memperhatikan persyaratan :

a.  luas wilayah tidak berubah;

b.    jumlah penduduk paling sedikit 5.000 jiwa atau 1.000 Kepala Keluarga untuk 

Wilayah Jawa dan Bali, paling sedikit 2.000 jiwa atau 400 Kepala Keluarga untuk 

di luar Wilayah Jawa dan Bali;

c.  prasarana dan sarana pemerintahan;

d.  potensi ekonomi;

e.  kondisi sosial budaya masyarakat;

f.  meningkatnya pelayanan;

g.  struktur mata pencaharian masyarakat 80% non-agraris; dan

h.  tersedianya anggaran dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Daerah

Kabupaten/Kota untuk pembiayaan sarana dan prnsarana pemerintnhan, binya

opcrasional, dan pjmbcrdayaan masyarakat.

(3) Desa yang berubah menjadi Kelurahan, Lurah diisi dari Pegawai Negeri Sipil.

Pasal 9

Perubahan status desa menjadi kelurahan dilakukan dengan tata cara:

(1) Prakarsa dan kesepakatan masyarakat;

(2) Prakarsa dan kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada BPD

dan Kepala Desa untuk dibahas dan disepakati dalam musyawarah desa oleh minimal 2/3

(dua per tiga) dari jumlah penduduk yang memiliki hak pilih;

(3) Hasil kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan oleh Kepala Desa

kepada Bupati/Walikota melalui Camat;(4) Bupati/Walikota melakukan pengkajian dan evaluasi terhadap usul perubahan status desa

menjadi kelurahan;

(5) Berdasarkan hasil pengkajian sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Bupati/Walikota

mengajukan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa menjadi

Kelurahan kepada DPRD untuk disetujui bersama;

(6) Atas persetujuan bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Bupati/Walikota

menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan;

(7) Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (6) disampaikan kepada Gubernur

untuk dievaluasi paling lama 7 hari setelah tanggal ditetapkan;

(8) Gubernur menyampaikan evaluasi Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (7)kepada, Bupati/Walikota paling lama 20 hari setelah tanggal diterima;

(9) Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (8) melampaui batas waktu,

Peraturan Daerah tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan dinyatakan berlaku.

Page 13: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 13/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

8

Dari

72

Pasal 10

(1) Desa yang berubah statusnya menjadi Kelurahan, kekayaannya menjadi

kekayaan Kabupaten/Kota.

(2) Kekayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola oleh kelurahan yang

bersangkutan untuk kepentingan masyarakat setempat dan tidak dapat dialihkan

kepemilikannya kepada pihak lain.

(3) Pendanaan sebagai akibat perubahan status desa menjadi kelurahan dibebankan pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.

Pasal 11

Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota berkewajiban menegaskan

dan menetapkan batas wilayah administrasi desa dan atau kelurahan berdasarkan kesepakaten

antar desa dan atau kelurahan yang berbatasan.

Pasal 12Pengaturan lebih lanjut mengenai pembentukan dan perubahan status Desa menjadi

Kelurahan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri.

BAB III

KEWENANGAN DESA

Pasal 13

Kewenangan desa adalah hak desa untuk mengatur, mengurus dan bertanggung jawab atasurusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat.

Pasal 14

Kewenangan desa mencakup :

a.  kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;

b.  kewenangan Kabupaten/Kota yang diserahkan pengaturannya kepada desa;

c.  tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah

Kabupaten/Kota: dan

d. 

Kewenangan lainnya yang oleh peraturan perundang-undangan diserahkan pada desa.

Pasal 15

(1) Tugas pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

kepada Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 huruf c wajib disertai dengan

dukungan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya manusia.

(2) Penyelenggaraan tugas pembantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Page 14: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 14/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

9

Dari

72

BAB IV

PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

Bagian KesatuPemerintahan Desa

Paragraf 1

Asas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Pasal 16

Pemerintahan Desa harus memperhatikan dan berpedoman pada:

a.  asas kepastian hukum;

b.  asas tertib penyelenggara negara;

c.  asas tertib kepentingan umum;d.  asas keterbukaan;

e.  asas demokrasi;

f.  asas pemberdayaan masyarakat;

g.  asas profesionalitas

h.  asas akuntabilitas;

i.  asas efisiensi; dan

 j.  asas efektivitas.

Paragraf 2

Pemerintah Desa

Pasal 17

(1) Pemerintah desa terdiri dari Kepala Desa dan Perangkat Desa.

(2) Perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a.  Seorang sekretaris desa

b.  Beberapa orang Perangkat Sekretariat Desa

c.  Beberapa Perangkat Unsur Kewilayahan Desa

(3) Jumlah Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b sebanyak-

banyaknya 7 orang.

(4) Jumlah perangkat desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c disesuaikan

dengan kondisi desa setempat.

(5) Susunan organisasi dan tata kerja pemerintah desa ditetapkan dengan peraturan desa

berdasarkan pedoman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Page 15: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 15/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

10

Dari

72

Paragraf 3

Hak dan Kewajiban Pemerintah Desa

Pasal 18

(1) Hak pemerintah desa:a.  mengelola keuangan dan kekayaan desa sesuai kewenangannya;

b.  menetapkan peraturan perundang-undangan di tingkat desa.

(2) Kewajiban pemerintah desa:

a.  meningkatkan pelayanan dasar kepada masyarakat;

b.  menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum bagi masyarakat;

c.  mengembangkan sumber daya produktif dengan mendayagunakan teknologi yang

sesuai dengan kebutuhan masyarakat;

d.  melaksanakan Peraturan Desa dan peraturan yang lebih tinggi sesuai dengan

kewenangannya;

e.  mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya;

f.  menjaga kelestarian lingkungan hidup;

g.  mengelola administrasi desa;

h.  melestarikan nilai sosial budaya yang berkembang dimasyarakat;

i.  mengembangkan kehidupan ekonomi masyarakat;

 j.  menampung aspirasi masyarakat;

k.  membuat laporan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan dan

kemasyarakatan. sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku;

l.  kewajiban lain yang diatur dalam peraturan perundang-undangan;

Paragraf 4

Tugas, Wewenang, Hak dan Kewajiban Kepala Desa

Pasal 19

(1) Setiap desa dipimpin oleh Kepala Desa.

(2) Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan

dan kemasyarakatan.

(3) Kepala Desa mempunyai wewenang:

a.  memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama BPD;

b.  menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan BPD;

c.  menyusun APB Desa;

d.  membina kehidupan masyarakat desa;

Page 16: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 16/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

11

Dari

72

e.  membina perekonomian desa;

f.  mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;

g.  mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum

untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

h.  melaksanakan wewenang Iain sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

(4) Hak Kepala Desa adalah:

a.  Memberikan penilaian dan evaluasi kinerja perangkat desa

b.  mengajukan rancangan peraturan desa;

c.  mengelola keuangan desa sesuai dengan peraturan yang berlaku;

d.  menerima penghasilan tetap setiap bulan dan atau tunjangan Iainnya;

e.  menerima penghargaan pada akhir masa jabatan

f.  menetapkan pejabat pengelola keuangan desa;

g.  melimpahkan tugas dan kewajiban Iainnya kepada perangkat desa.

(5) Kewajiban kepala desa.a.  memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara

keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b.  meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

c.  memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat;

d.  menaati dan menegakkan seluruh peraturan perundang-undangan;

e.  melaksanakan kehidupan demokrasi;

f.  melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari Kolusi,

Korupsi dan Nepotisme;

g.  menjalin hubungan kerja yang baik dengan seluruh mitra kerja;

h.  menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik;

i.  melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan;

 j.  melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa;

k.  mendamaikan perselisihan masyarakat di desa;

l.  mengembangkan ekonomi desa;

m.  mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;

n.  membina dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat;

o.  memberdayakan masyarakat dan lembaga kemasyarakatan di desa;

p.  mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup;

Pasal 20

(1) Dalam melaksanakan tugas, wewenang, hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada

Pasal 19, Kepala Desa mempunyai kewajiban membuat laporan penyelenggaraan

pemerintahan desa kepada Bupati/Walikota melalui Camat 1 (satu) kali dalam setahun.

Page 17: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 17/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

12

Dari

72

(2) Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk membuat laporan keterangan

pertanggungjawaban kepada BPD yang disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam

musyawarah BPD.

(3) Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk menginformasikan laporan

penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), dapat berupa selebaran yang ditempelkan pada papan pengumuman ataudiinformasikan secara lisan dalam berbagai pertemuan masyarakat desa, media komunitas

atau media lainnya.

(4) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan oleh Bupati/Walikota sebagai

dasar melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan sebagai bahan

pembinaan lebih lanjut.

(5) Laporan akhir masa jabatan Kepala Desa disampaikan kepada BPD dan Bupati/Walikota

melalui Camat selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan Kepala Desa

berakhir.

Paragraf 5

Larangan bagi Kepala Desa

Pasal 21

Kepala Desa dilarang antara lain:

a.  membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan bagi diri sendiri,

anggota keluarga, kroni dan atau golongan tertentu;

b.  melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak 

lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;

c.  merangkap jabatan sebagai Ketua dan/atau Anggota BPD, Lembaga Kemasyarakatan didesa yang bersangkutan, Anggota DPRD dan jabatan lain yang melanggar ketentuan

peraturan perundangan-undangan;

d.  merugikan kepentingan umum;

e.  melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat;

f.  mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain;

g.  menyalahgunakan wewenang;

h.  menjadi pengurus dan atau anggota partai politik atau partai politik lokal;

i.  melanggar sumpah/janji jabatan;

 j. 

meninggalkan tugas selama 1 (satu) bulan berturut-turut tanpa alasan yang jelas.

Paragraf 6

Pemberhentian Kepala Desa

Pasal 22

(1) Kepala Desa berhenti, karena :

Page 18: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 18/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

13

Dari

72

a.  meninggal dunia;

b.  permintaan sendiri; dan/atau

c.  diberhentikan.

(2) Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c karena: berakhir

masa jabatannya dan telah dilantik pejabat yang baru;

a.  tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara

berturut-turut selama 6 (enam) bulan;

b.  tidak lagi memenuhi syarat sebagai kepala desa;

c.  dinyatakan melanggar sumpah/janji jabatan;

d.  tidak melaksanakan kewajiban kepala desa; dan/atau

e.  melanggar larangan bagi kepala desa.

(3) Usul pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf 

b, dan ayat 2 huruf a dan huruf b diusulkan oleh Pimpinan BPD kepada Bupati/Walikota

melalui Camat,berdasarkan keputusan musyawarah BPD.

(4) Usul pemberhentian kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, huruf d,huruf e dan huruf f disampaikan oleh BPD kepada Bupati/Walikota melalui Camat

berdasarkan keputusan musyawarah BPD yang dihadiri oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah

anggota BPD.

(5) Pengesahan pemberhentian kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan

ayat (4) ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota paling lama 30 (tiga puluh) hari

sejak usul diterima.

(6) Setelah dilakukan pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(5), Bupati/Walikota mengangkat Pejabat Kepala Desa.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengangkatan Penjabat Kepala Desa diatur

dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Pasal 23

(1) Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota tanpa melalui usulan BPD

apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling

singkat 5 (lima) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan

hukum tetap.

(2) Kepala Desa diberhentikan oleh Bupati/Walikota tanpa melalui usulan BPD apabila

terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 24

Kepala desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota tanpa melalui usulan BPD apabila

telah ditetapkan sebagai tersangka dalam perkara pidana korupsi, terorisme, makar dan atau

tindak pidana terhadap keamanan negara.

Page 19: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 19/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

14

Dari

72

Pasal 25

(1) Kepala Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat

(1) dan Pasal 24, setelah melalui proses peradilan ternyata terbukti tidak bersalah

berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, paling

lama 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkan putusan pengadilan, Bupati/Walikota harus

merehabilitasi dan/atau mengaktifkan kembali kepala desa yang bersangkutan sampaidengan akhir masa jabatan.

(2) Apabila kepala desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat. (1)

telah berakhir masa jabatannya Bupati/Walikota hanya merehabilitasi kepala desa yang

bersangkutan.

Pasal 26

Apabila kepala desa diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam pasal 23

ayat (1) dan pasal 24, Sekretaris Desa dan atau salah seorang perangkat sekretariat desa

melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa sampai dengan adanya putusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Pasal 27

(1) Apabila Kepala Desa diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23

ayat (2), Bupati/Walikota mengangkat Penjabat Kepala Desa dengan tugas pokok 

menyelenggarakan pemilihan Kepala Desa paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejak 

putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

(2) Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas untuk 

memfasilitasi pelaksanaan pemilihan Kepala Desa dan melaksanakan tugas Pemerintahan

Desa.

(3) Penjabat Kepala Desa diangkat dari salah satu perangkat Desa paling lama 1 tahun

Pasal 28

(1) Tindakan penyidikan terhadap Kepala Desa, dilaksanakan setelah adanya persetujuan

tertulis dari Bupati/Walikota.

(2) Hal-hal yang dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a.  tertangkap tangan melakukan tindak pidana kejahatan;

b.  diduga telah melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana mati.

(3) Tindakan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diberitahukan secara tertulis

oleh atasan penyidik kepada Bupati/Walikota paling lama 3 (tiga) hari.

Paragraf 7

Perangkat Desa

Pasal 29

Page 20: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 20/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

15

Dari

72

(1) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) bertugas membantu

Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya, Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertanggung jawab kepada Kepala Desa.

Pasal 30

(1) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) diisi dan atau

diangkat menjadi pegawai negeri Sipil yang memenuhi persyaratan, yaitu:

a.  berpendidikan paling rendah lulusan SLTA atau sederajat;

b.  mempunyai pengetahuan tentang teknis pemerintahan;

c.  mempunyai kemampuan di bidang administrasi perkantoran;

d.  mempunyai pengalaman di bidang administrasi keuangan dan di bidang

perencanaan,

e.  memahami sosial budaya masyarakat setempat; dan

f.  bertempat tinggal di desa yang bersangkutan.

g.  Bersedia memberikan pelayanan diluar jam kerja

(2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh

Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota.

Pasal 31

(1) Pengangkatan perangkat desa sebagaimana dimaksud pada pasal 17 ayat (1)

diataur kemudian dalam peraturan pemerintah

(2) Peraturan yang dimaksud sekurang kurangnya memuat pedoman tentang :

a.  prosedur pengangkatan perangkat desa definif b.  Jaminan kesejahteraan bagi perangkat desa definitif yang tidak

memenuhi persyaratan

c.  persyaratan calon

d.  mekanisme pengangkatan

e.  uraian tugas

f.  larangan dan mekanisme pemberhentian

Pasal 32

(1) Larangan bagi perangkat desa lainnya, antara lain meliputi:a.  meninggalkan wilayah desa selama 1 (satu) bulan berturut-turut tanpa izin

Kepala Desa

b.  membuat keputusan yang secara khusus memberikan keuntungan bagi diri,

anggota keluarga, kroni dan atau golongan tertentu;

c.  melakukan kolusi, korupsi dan nepotisme, menerima uang, barang dan/atau jasa dari

pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan

dilakukannya;

Page 21: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 21/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

16

Dari

72

d.  merangkap jabatan yang melanggar ketentuan peraturan perundangan-undangan;

e.  terlibat dalam kampanye pemilihan umum, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala

daerah;

f.  merugikan kepentingan umum;

g.  melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat;

h.  mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain;

i.  menyalahgunakan wewenang;

 j.  menjadi pengurus dan atau anggota partai politik atau partai politik lokal;

k.  melanggar sumpah/janji jabatan;

l.  meninggalkan tugas selama 2 (dua) minggu berturut-turut tanpa alasan yang jelas.

(2) Tindakan melanggar larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan

tindakan administratif berupa teguran, skorsing dan pemberhentian atas usulan

Kepala Desa.

Paragraf 8

Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa

Pasal 33

(1) Kepala Desa menerima penghasilan tetap berasal dari APBD Kabupaten/Kota

sekurang-kurangnya dua kali penghasilan tetap perangkat desa.

(2) Kepala desa menerima tunjangan jabatan, yang berasal dari APBDesa sesuai

kemampuan keuangan desa.

Pasal 34

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai kedudukan keuangan Kepala Desa dan perangkat

desa diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

(2) Peraturan daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-

kurangnya memuat:

a.  Rincian jenis penghasilan;

b.  Rincian jenis tunjangan;

c.  penentuan besarnya dan pembebanan pemberian penghasilan dan/atau tunjangan.

Bagian KeduaBadan Permusyawaratan Desa

Paragraf 1

Umum

Pasal 35

BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.

Page 22: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 22/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

17

Dari

72

Pasal 36

(1) Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan berdasarkan keterwakilan

wilayah yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat.

(2) Masa jabatan anggota BPD adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat/diusulkan

kembali

Pasal 37

(1) Jumlah anggota BPD ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang dan

paling banyak 11 (sebelas) orang dengan memperhatikan luas wilayah, jumlah penduduk 

dan kernampuan keuangan desa.

(2) Peresmian anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) ditetapkan

dengan Keputusan Bupati/Walikota.

(3) Anggota BPD sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah/janji secara

bersama-sama dihadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Walikota atau pejabatyang ditunjuk.

(4) Susunan kata-kata sumpah/janji anggota BPD adalah sebagai berikut:

"Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban

saya selaku anggota BPD dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya;

"Bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara, dan

bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang Dasar 1945

serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang

berlaku bagi desa, daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia."

Pasal38

(1) Pimpinan BPD terdiri dari Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris;

(2) Pimpinan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipilih dari dan oleh anggota BPD

secara langsung dalam Rapat BPD yang diadakan secara khusus;

(3) Rapat pemilihan Pimpinan BPD untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan

dibantu oleh anggota termuda.

Paragraf 2

Fungsi, Wewenang, Kewajiban, Hak dan Larangan

Pasal 39

(1) BPD mempunyai fungsi dan wewenang:

a.  mengayomi adat istiadat;

b.  menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;

c.  membentuk peraturan desa bersama Kepala Desa;

d.  membentuk panitia pemilihan kepala desa;

Page 23: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 23/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

18

Dari

72

e.  memgusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa; dan

f.  mengawasi penyelenggaraan pemerintahan desa;

(2) Pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa oleh BPD sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf d yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa dan Peraturan

Kepala Desa.

Pasal 40

(1) Dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsinya sebagaimana dimaksud pada pasal 39 BPD

menyusun tata tertib BPD.

(2) Penyusunan tata tertib tersebut berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri.

Pasal 41

Anggota BPD mempunyai kewajiban :

a.  mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik 

Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan;

b.  melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;

c.  mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia;

d.  menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat;

e.  memproses pemilihan kepala desa;

f.  mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan;

g.  menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat; dan

h.  menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan Iembaga kemasyarakatan.

Pasal 42

BPD mempunyai hak :

a.  meminta keterangan kepada Pemerintah Desa;

b.  menyatakan pendapat.

Pasal 43

Anggota BPD mempunyai hak :

a.  mengajukan rancangan peraturan desa;

b.  mengajukan pertanyaan;

c.  menyampaikan usul dan pendapat;

d.  memilih dan dipilih; dan

e.  memperoleh tunjangan sesuai dengan kemampuan keuangan desa.

Page 24: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 24/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

19

Dari

72

Pasal 44

Pimpinan dan Anggota BPD dilarang :

a.  merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan Perangkat Desa;

b.  sebagai pelaksana proyek desa;

c.  merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat, danmendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat lain;

d.  melakukan korupsi, kolusi, nepotisme dan menerima uang, barang dan/.atau jasa dari

pihak lain yang dapat mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya;

e.  menyalahgunakan wewenang; dan

f.  melanggar sumpah/janji jabatan.

Paragraf 3

Penetapan Anggota BPD

Pasal 45

(1) Kepala Desa memberitahukan kepada BPD mengenai akan berakhirnya masa jabatan

BPD secara tertulis 4 (empat) bulan sebelum berakhir masa jabatan.

(2) Kepala Desa membentuk panitia penetapan anggota BPD, paling lama 3 (tiga) bulan

sebelum berakhirnya masa jabatan BPD.

(3) Panitia penetapan BPD terdiri dari pimpinan lembaga kemasyarakatan dan tokoh

masyarakat.

(4) Panitia penetapan BPD ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

(5) Panitia penetapan BPD tidak diperbolehkan menjadi calon anggota BPD.

Pasal 46

Persyaratan Calon Anggota BPD:

(1) bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

(2) setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik 

Indonesia Tahun 1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta kepada

Pemerintah;

(3) berusia paling rendah 21 (dua puluh satu) tahun atau sudah pernah menikah;

(4) bersedia dicalonkan menjadi anggota BPD;

(5) penduduk desa setempat;

Pasal 47

Mekanisme rapat-rapat Badan Permusyawaratan Desa :

(1) Rapat BPD dipimpin oleh Pimpinan BPD.

Page 25: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 25/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

20

Dari

72

(2) Rapat BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan sah apabila dihadiri oleh

sekurang-kurangnya 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota BPD, dan keputusan

ditetapkan berdasarkan suara terbanyak.

(3) Dalam hal tertentu Rapat BPD dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya2 / 3 (dua per tiga) dari jumlah anggota BPD, dan keputusan ditetapkan dengan persetujuan

sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota BPD yanghadir.

(4) Hasil rapat BPD ditetapkan dengan Keputusan BPD dan dilengkapi dengan notulen rapat

yang dibuat oleh Sekretaris BPD.

Pasal 48

(1) Pimpinan dan Anggota BPD menerima tunjangan sesuai dengan kemampunn

keuangan Kabupaten/Kota.

(2) Tunjangan pimpinan dan anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan

dalam APBD Kabupaten/Kota.

Pasal 49

(1) Setiap tahun BPD menyusun rencana kerja tahunan.

(2) Untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana diatur dalam ayat (1) disediakan biaya

operasional sesuai kemampuan keuangan desa yang dikelola oleh Sekretaris BPD.

(3) Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan setiap tahun dalam APBDesa.

Pasal 50

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai BPD, ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota.

(2) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-

kurangnya memuat:

a.  persyaratan untuk menjadi anggota sesuai dengan kondisi sosial budaya

masyarakat setempat;

b.  mekanisme pemilihan langsung anggota anggota;

c.  pengesahan dan penetapan anggota;

d.  fungsi dan wewenang;

e.  hak, kewajiban, dan larangan;

f.  pemberhentian dan masa keanggotaan;

g.  penggantian anggota dan pimpinan;

h.  tata cara pengucapan sumpah/janji;

i.  pengaturan tata tertib dan mekanisme kerja;

 j.  tata cara menggali, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;

k.  hubungan kerja dengan kepala desa dan lembaga kemasyarakatan;

l.  keuangan dan administratif.

Page 26: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 26/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

21

Dari

72

Bagian Ketiga

Pemilihan Kepala Desa

Paragraf 1

Umum

Pasal 51

Masa jabatan Kepala Desa adalah 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal

pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya.

Pasal 52

(1) BPD memberitahukan kepada Kepala Desa mengenai akan berakhirnya masa jabatan

kepala desa secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum berakhir masa jabatan.

(2) BPD memproses pemilihan kepala desa, paling lama 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya

masa jabatan Kepala Desa.

Pasal 53

(1) Untuk pencalonan dan pemilihan Kepala Desa. BPD membentuk Panitia Pemilihan yang

terdiri dari pengurus lembaga kemasyarakatan dan tokoh masyarakat.

(2) Panitia pemilihan  sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugas mengadakan

penjaringan dan  penyaringan bakal calon berdasarkan persyaratan yang ditentukan,

melaksanakan pemungutan suara, dan melaporkan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa

kepada BPD.

Pasal 54

(1) Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk desa dari calon yang memenuhi syarat.

(2) Pemilihan Kepala Desa bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

(3) Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan melalui tahap pencalonan dan tahap pemilihan.

(4) Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara serempak diseluruh wilayah

kabupaten/kota

(5) Biaya pemilihan Kepala Desa yang meliputi pengadaan surat suara, kotak suara dan

sarana-prasarana pemilihan dibebankan kepada APBD Kabupaten/Kota.

(6) Biaya kampanye calon kepala desa dibebankan kepada calon yang bersangkutan.

(7) Kepala Desa terpilih dilnatik oleh Bupati/Walikola atau pejabat yang ditunjuk paling lama

15 (lima belas) hari terhitung tanggal penerbitan Keputusan Bupati/Walikota.

(8) Sebelum memangku jabatannya, kepala desa mengucapkan sumpah/janji.

(9) Susunan kata-kata sumpah/janji kepala desa dimaksud adalah sebagai berikut:

"Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban

saya selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya;

bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai

Page 27: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 27/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

22

Dari

72

dasar negara; dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-

Undang Dasar 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan

selurus-lurusnya yang berlaku bagi desa, daerah, dan Negara Kesatuan Republik 

Indonesia".

Pasal 55

(1)  Calon Kepala Desa adalah penduduk desa Warga Negara Republik Indonesia

yang memenuhi persyaratan:

(2)  bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

(3)  setia kepada Pancasila sebagai Dasar Negara, Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia Tahun 1945, dan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,

serta kepada Pemerintah;

(4)  berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama dan/atau sederajat;

(5)  berusia paling rendah 25 Tahun;

(6)  bersedia dicalonkan menjadi kepala desa;(7)  penduduk dan berdomisili di desa setempat;

(8)  tidak pernah dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam

dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau lebih;

(9)  tidak pernah melakukan pelanggaran hukum adat yang berlaku pada masyarakat

setempat;

(10) tidak dicabut hak pilihnya sesuai dengan keputusan pengadilan yang mempunyai

kekuatan hukum tetap;

(11) belum pernah menjabat sebagai Kepala Desa paling lama 10 (sepuluh) tahun atau dua

kali masa jabatan; dan

(12) memenuhi syarat Iain yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Paragraf 2

Persyaratan Pemilih dan Mekanisme Pemilihan

Pasal 56

Penduduk desa yang mempunyai hak pilih adalah Warga Negara Republik Indonesia yang

pada hari pemungutan suara pemilihan kepala desa:

(1) sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun;

(2) memiliki kartu tanda penduduk; dan

(3) berdomisili di desa setempat.

Pasal 57

(1) Panitia pemilihan melaksanakan penjaringan dan penyaringan bakal calon kepala desa

sesuai persyaratan.

Page 28: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 28/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

23

Dari

72

(2) Bakal Calon Kepala Desa yang telah memenuhi persyaratan ditetapkan sebagai Calon

Kepala Desa oleh Panitia Pemilihan.

Pasal 58

(1) Calon Kepala Desa yang berhak dipilih diumumkan kepada masyarakat ditempat-tempat

yang terbuka sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat setenpat.

(2) Calon Kepala Desa dapat melakukan kampanye sesuai dengan kondisi sosial budaya

masyarakat setempat.

Pasal 59

1)  Calon Kepala Desa yang dinyatakan terpilih adalah calon yang mendapatkan dukungan

suara terbanyak.

2)  Panitia Pemilihan Kepala Desa melaporkan hasil pemilihan Kepala Desa kepada BPD.

3)  Calon kepala desa terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan dengan

keputusan BPD berdasarkan laporan dan berita acara pemilihan dari panitia Pemilihan.4)  BPD menyampaikan nama calon kepala desa terpilih kepada Bupati melalui Camat untuk 

ditetapkan menjadi kepala desa definitif.

5)  Bupati/walikota menerbitkan Keputusan Bupati/Walikota tentang Pengesahan

Pengangkatan Kepala Desa Terpilih paling lama 15 (lima belas) hari, Terhitung tanggal

dilerimanya penyampaian hasil pemilihan dari BPD.

Pasal 60

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara Pemilihan, Pencalonan, Pengangkatan,

Pelantikan, dan Pemberhentian Kepala Desa diatur dengan Peraturan Daerah

Kabupaten/Kota.

(2) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (I), sekurang-

kurangnya memuat :

a.  mekanisme pembentukan panitia pemilihan;

b.  susunan, tugas, wewenang dan tanggungjawab panitia pemilihan;

c.  hak memilih dan dipilih;

d.  persyaratan dan alat pembuktiannya;

e.  penjaringan bakal calon;

f.  penyaringan bakal calon;

g.  penetapan calon berhak dipilih;

h.  kampanye calon;

i.  pemungutan suara;

 j.  mekanisme pengaduan dan penyelesaian masalah;

k.  penetapan calon terpilih;

l.  pengesahan pengangkatan;

m.  pelantikan;

Page 29: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 29/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

24

Dari

72

n.  sanksi pelanggaran;

o.  biaya pemilihan.

Pasal 61

(1)  Pemilihan Kepala Desa dan masa jabatan Kepala Desa dalam kesatuan masyarakat hukumadat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan yang diakui keberadaannya

berlaku ketentuan hukum adat setempat.

(2)  Pemilihan kepala desa dan masa jabatan kepala desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

(3)  Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud ayat (2) wajib memperhatikan nilai-nilai sosial

budaya dan adat istiadat kesatuan masyarakat hukum adat setempat.

Bagian Ketiga

Atribut, Pakaian Dinas dan Penghargaan

Pasal 62

(1) Untuk meningkatkan ketertiban,kerapihan dan kedisiplinan penyelenggara

pemerintah desa, pemerintah Kabupaten/Kota menetapkan atribut dan pakaian dinas bagi

Kepala Desa dan Perangkat Desa.

(2) Pemerintah Kabupaten/Kota memberikan penghargaan kepada Kepala Desa dan

Perangkat Desa yang berprestasi dan atau yang memasuki akhir masa tugas.

Pasal 63

Ketentuan mengenai atribut, pakaian dinas dan penghargaan kepada Pemerintahan Desa,sebagaimana. dimaksud dalam Pasal 62 diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota,

yang berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri

BAB V

PERATURAN DESA

Pasal 64

(1) Jenis Peraturan Perundang-undangan pada tingkat Desa meliputi :a.  Peraturan Desa;

b.  Peraturan Kepala Desa; dan ; 

c.  Keputusan Kepala Desa.

(2) Materi muatan Peraturan Kepala Desa adalah penjabaran pelaksanaan Pe raturan Desa

yang bersifat pengaturan.

(3) Materi muatan Keputusan Kepala Desa adalah penjabaran pelaksanaan Peraturan Desa

dan Peraturan Kepala Desa yang bersifat penetapan.

Page 30: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 30/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

25

Dari

72

Pasal 65

(1) Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa.

(2) Peraturan Desa dibentuk dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

pembangunan desa dan kemasyarakatan.

(3) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penjabaran lebih lanjut

dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan memperhatiKan kondisi

sosial budaya masyarakat desa setempat;

(4) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang bertentangan dengan

kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 66

Peraturan Desa dibentuk berdasarkan pada asas pembentukan peraturan perundang-undangan

yang baik meliputi:

a.  Kejelasan tujuan;b.  kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat;

c.  kesesuaian antara jenis dan materi muatan;

d.  dapat dilaksanakan;

e.  kedayagunaan dan kehasilgunaan;

f.  kejelasan rumusan; dan

g.  keterbukaan

Pasal 67

(1) Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam rangkapenyiapan dan atau pembahasan rancangan peraturan desa.

(2) Masukari dari masyarakat baik tertulis maupun lisan dapat dilakukan dalam proses

penyusunan rancangan peraturan desa.

Pasal 68

(1) Rancangan peraturan desa yang telah disetujui bersama oleh Kepala Desa dan BPD

disampaikan oleh pimpinan BPD kepada Kepala Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan

desa.

(2) Penyampaian rancangan peraturan desa dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7(tujuh) hari terhitung sejak tanggal persetujuan bersama.

(3) Rancangan peraturan desa selain rancangan peraturan desa tentang APB Desa, pungulandan penataan ruang, wajib ditetapkan oleh kepala desa dengan membubuhkan tanda

tangan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya

rancangan peraturan desa tersibut.

Page 31: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 31/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

26

Dari

72

Pasal 69

Peraturan desa disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui Camat sebagai

bahan pengawasan dan pembinaan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan.

Pasal 70

(1) Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa, pungutan dan penataan rur.ng yang telah

disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa paling lama 3 (tiga) hari

disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui Camat untuk dievaluasi.

(2) Hasil evaluasi Bupati/Walikota terhadap Rancangan Peraturan Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lama 20 (dua puluh) hari kepada Kepala Desa.

(3) Apabila hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) melampaui batas waktu

dimaksud, Kepala Desa dapat menetapkan Rancangan Peraturan Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) menjadi Peraturan Desa.

(4) Evaluasi Rancangan Peraturan Desa tentang APB Desa dapat didolegasikan kepada

Camat.

Pasal 71

(1) Peraturan Desa wajib mencantumkan batas waktu penetapan pelaksanaan.

(2) Peraturan Desa sejak ditetapkan, dinyatakan mulai berlaku dan mempunyai kekuatan

hukum yang mengikat, kecuali ditentukan lain di dalam Peraturan Desa tersebut.

(3) Peraturan Desa tidak boleh berlaku surut.

Pasal 72

Untuk melaksanakan Peraturan Desa, Kepala Desa menetapkan Peraturan Kepala Desadan/atau Keputusan Kepala Desa.

Pasal 73

(1) Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa dimuat dalam Berita Daerah.

(2) Pemuatan Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa sebagaimana dimaksud ada

ayat (1) dilakukan oleh Sekretaris Daerah.

(3) Peraturan Desa dan Peraturan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disebarluaskan oleh. Pemerintah Desa.

Pasal 74

Ketentuan lebih lanjut mengenai Pedoman Pembentukan dan Mekanisme PenyusunanPeraturan Desa diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada

Peraturan Menteri Dalam Negeri.

Page 32: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 32/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

27

Dari

72

BAB VI

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Pasal 75

(1) Desa menyusun perencanaan pembangunan desa sesuai kewenangannya mengacu padasistem perencanaan Kabupaten/Kota.

(2) Perencanaan Kabupaten/Kota wajib mengakomodir perencanaan pembangunan desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun secara

partisipatif oleh pemerintahan desa bersama lembaga kemasyarakatan sesuai dengan

kewenangannya.

(4) Dalam menyusun perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib melibatkan lembaga kemasyarakatan desa dalam musyawarah Desa.

Pasal 76(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1) disusun

secara berjangka meliputi:

a.  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disebut RPJM Desa

untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.

b.  Rencana Kerja Pembangunan Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, merupakan

penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

(2) RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan dengan Peraturan

Desa dan RKP-Desa ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa berpedoman pada

Peraturan Desa.

Pasal 77

(1) Perencanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (1)

didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

(2) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup:

a)  penyelenggaraan pemerintahan desa;

b)  organisasi dan tata laksana pemerintahan desa;

c)  keuangan desa;

d)  profil desa;

e)  informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan desa dan

pemberdayaan masyarakat.

Pasal 78

(1) Pembangunan kawasan perdesaan yang terkait dengan pemanfaatan aset desa dan

perubahan tata ruang Desa oleh Kabupaten/Kota dan atau pihak ketiga wajib diputuskan

melalui musyawarah desa dan atau musyawarah antar desa.

Page 33: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 33/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

28

Dari

72

(2) Dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan, pemanfaatan dan pendayagunaan

kawasan perdesaan merujuk pada keputusan musyawarah desa dan atau musyawarah antar

desa, serta wajib mengikutsertakan masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan, pelaksanaan pembangunan,

pemanfaatan dan pendayagunaan kawasan perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.(4) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sekurang-

kurangnya memuat:

a.  kepentingan masyarakat desa dalam kawasan perdesaan yang

bersangkutan melalui keikutsertaan masyarakat;

b.  kewenangan desa;

c.  kelancaran pelaksanaan investasi;

d.  kelestarian lingkungan hidup; dan

e.  keserasian kepentingan antar desa dalam kawasan dan kepentingan umum.

BAB VII

PEMBANGUNAN PERDESAAN

Bagian Kesatu

Asas

Pasal 79

Pembangunan perdesaan diselenggarakan dengan asas:

a.  Kebersamaan;b.  Keragaman;

c.  Berkeadilan;

d.  Berkelanjutan;

e.  Berwawasan Lingkungan;

f.  Kreativitas;

g.  Kelestarian dan Kearifan Lokal;

h.  Kemandirian;

i.  Kesetaraan;

 j.  Keterbukaan;

k.  Akuntabilitas;

l.  Efisiensi;

m.  Efektivitas; dan

n.  Tanggung Jawab Negara

Page 34: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 34/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

29

Dari

72

Bagian Kedua

Tujuan

Pasal 80

Pembangunan perdesaan bertujuan untuk mewujudkan perdesaan yang maju, adil,makmur, dan sejahtera.

Bagian Ketiga

Ruang lingkup

Pasal 81

(1)  Pembangunan perdesaan meliputi pembangunan fisik dan pembangunan non

fisik.

(2)  Pembangunan fisik perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain

meliputi sarana dan prasarana:

a.  pemerintahan;

b.   jalan dan jembatan;

c.  pasar;

d.  pertanian;

e.  waduk dan irigasi;

f.  transportasi;

g.  komunikasi;

h.  pendidikan;

i.  kesehatan;

 j.  kelistrikan;

k.  air bersih; dan/atau

l.  sanitasi.

(3)  Pembangunan non fisik perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara

lain meliputi:

a.  sumber daya manusia;

b.  pelayanan jasa pemerintahan;

c.  pelayanan sosial;

d.  penataan permukiman;

e.  kelembagaan sosial dan ekonomi masyarakat; dan

f.  budaya.

(4)  Pembangunan perdesaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan

sesuai dengan karakteristik desa.

Page 35: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 35/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

30

Dari

72

Bagian Keempat

Pemberdayaan Masyarakat Desa

Pasal 82Pemerintah dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota berkewajiban memberdayakan

masyarakat desa dengan:

a.  memberikan bantuan usaha;

b.  memberikan pendampingan dalam menyusun perencanaan pembangunan

perdesaan;

c.  keterampilan dan penyuluhan;

d.  pembagaan sosial dan ekonomi perdesaan sesuai dengan karateristik desa;

e.  mengembangkan lembaga keuangan di perdesaan;

f.  menjamin ketersediaan lapangan kerja sesuai potensi desa;

g.  memberi kemudahan untuk mendapatkan status kepemilikan lahan; dan/atau

h.  memberikan kemudahan dalam penggunaan dan pengembangan teknologi tepat

guna dan ramah lingkungan dengan memanfaatkan kearifan lokal;

i.  menumbuhkembangkan adat-istiadat dan budaya lokal.

Bagian Kelima

Pembiayaan

Pasal 83

(1) Pembiayaan pembangunan perdesaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 dan

pemberdayaan masyarakat desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 82

dibebankan pada mata anggaran perdesaan dalam Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

(2) Pembiayaan selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bersumber dari

masyarakat.

.

BAB VIII

KEUANGAN DESABagian Kesatu

Umum

Pasal 84

(1) Penyelenggaraan urusan pemerintahan desa yang menjadi kewenangan desa didanai dari

APBDesa.

Page 36: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 36/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

31

Dari

72

(2) Penyelenggaraan urusan pemerintah daerah propinsi dan atau kabupaten /kota yang

diserahkan kepada pemerintah desa melalui tugas pembantuan didanai dari APBD.

(3) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dari pemerintah yang diserahkan kepada

pemerintah desa melalui tugas pembantuan didanai dari APBN.

Bagian Kedua

Sumber Pendapatan

Pasal 85

(1) Sumber pendapatan desa terdiri atas :

a.  pendapatan asli desa, terdiri dari hasil keuntungan badan usaha desa, hasil kekayaan

desa, hasil swadaya dan partisipasi, hasil gotong royong, dan Iain-lain pendapatan

asli desa yang sah;

b.  bagi hasil pajak daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 10% (sepuluh per seratus)

untuk desa dan dari retribusi Kabupaten/Kota sebagian diperuntukkan bagi desa;

c.  bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima olehKabupaten/kota untuk desa paling sedikit 10% (sepuluh per seratus) yang

merupakan alokasi dana desa;

d.  bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah

kabupaten/kota dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan;

e.  hibah dan sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat.

(2) Bantuan keuangan dari pemerintah, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d disalurkan melalui kas desa.

(3) Sumber pendapatan desa yang telah dimiliki dan dikelola oleh desa tidak dibenarkan

diambil alih oleh pemerintah atau pemerintah daerah.

Pasal 86

(1) Kekayaan desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 85 ayat (1) huruf a terdiri atas :

a.  tanah kas desa;

b.  pasar desa;

c.  pasar hewan;

d.  tambatan perahu;

e.  bangunandesa;

f.  pelelangan ikan yang dikelola oleh desa;

g.  pelelangan hasil pertanian yang dikelola oleh desa;

h.  hutan milik Desa;

i.  mata air milik Desa;

 j.  pemandian umum; dan

k.  lain-lain kekayaan yang menjadi milik desa.

(2) Kekayaan milik Desa yang diambil alih oleh Kabupaten/Kota wajib dikembalikan kepada

Desa, kecuali yang telah digunakan untuk kepentingan umum.

Page 37: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 37/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

32

Dari

72

'

Pasal 87

Pemerintah Kabupaten/Kota yang tidak menyerahkan bagi hasil pajak dan retribusi serta

alokasi dana desa kepada desa sebagaimana dimaksud pada Pasal 85 ayat (1) huruf b dan c

wajib mengembalikan dana dimaksud kepada kas negara.

Pasal 88

(1) Sumber pendapatan daerah yang berada di desa baik pajak maupun retribusi yang sudah

dipungut oleh provinsi atau kabupaten/kota tidak dibenarkan adanya pungutan tambahan

oleh Pemerintah Desa.

(2) Pungutan yang telah dilaksanakan oleh desa tidak dibenarkan diambil alih oleh

pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/Kota.

Pasal 89

(1) Pemberian hibah dan sumbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 85 ayat (1) huruf etidak mengurangi kewajiban-kewajiban pihak penyumbang kepada desa.

(2) Sumbangan yang berbentuk barang, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak 

dicatat sebagai barang inventaris kekayaan milik desa sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

(3) Sumbangan berbentuk uang menjadi sumber pendapatan desa dan dicatat dalam APB

Desa.

Bagian Ketiga

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

Pasal 90

(1) APB Desa terdiri atas bagian pendapatan Desa, belanja Desa dan pembiayaan.

(2) Rancangan APB Desa dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa.

(3) Kepala Desa bersama BPD menetapkan APB Desa setiap tahun dengan Peraturan Desa.

Bagian Keempat

Pengelolaan

Pasal 91

(1) Kepala Desa adalah pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan desa.

(2) Dalam melaksanakan kekuasaannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Desa

dapat melimpahkan sebagian atau seluruh kekuasaannya yang berupa

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan kepada perangkat desa yang

memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundangan.

Page 38: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 38/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

33

Dari

72

Pasal 92

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan desa sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 91 ayat (1) diatur dengan peraturan desa berdasarkan pedoman dari Pemerintah

Kabupaten/Kota.

Pasal 93

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai keuangan desa, sumber pendapatan desa sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 85 - 92 diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

(2) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-

kurangnya memuat:

a.  sumber pendapatan;

b.  rincian bagi hasil pajak dan retribusi daerah;

c.  bagian dana perimbangan;

d.  hibah;

e.  sumbangan;

f.  kekayaan desa;

g.  kedudukan keuangan kepala desa dan perangkat desa

h.  APBDesa;

i.  pengelolaan keuangan desa.

BAB IX

BADAN USAHA MILIK DESA

Bagian Pertama

Bentuk dan Kedudukan

Pasal 94

(1) Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa dalam upaya

meningkatkan pendapatan Desa dan masyarakat.

(2) Bentuk Badan Usaha Milik Desa adalah Usaha Desa.

(3) Pembentukan BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan

potensi, kapasitas dan kebutuhan masyarakat desa.

(4) Pemerintah Desa hanya dapat membentuk 1 (satu) BUM Desa dan berkedudukan di desa.

(5) Pembentukan BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan dengan

Peraturan Desa.

(6) BUM Desa dapat dibentuk oleh 2 (dua) Desa atau lebih yang ditetapkan dengan Peraturan

Desa Bersama dan berkedudukan di salah satu desa berdasarkan kesepakatan.

Page 39: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 39/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

34

Dari

72

Pasal 95

(1) Organisasi BUM Desa terpisah dari struktur organisasi Pemerintah Desa.

(2) Organisasi BUM Desa merupakan usaha milik Pemerintah Desa yang dikelola oleh

Pemerintah Desa bersama masyarakat

(3) Susunan organisasi BUMDesa terdiri dari Penasehat dan Pengurus

(4) Organisasi BUM Desa dapat berbentuk perseroan terbatas dengan pemegang saham

sekurang kurangnya 60% ( enampuluh prosen ) dimiliki oleh desa

(5) Organisasi BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) komisaris perwakilan

desa ditentukan dalam musyawarah desa

Bagian Kedua

Modal dan Unit Usaha

Pasal 96

Modal Badan Usaha Milik Desa dapat berasal dari :

a.  Pemerintah Desa;

b.  tabungan masyarakat;

c.  bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

d.  pinjaman; dan/atau

e.  penyertaan modal pihak lain atau kerja sama bagi hasil atas dasar saling

menguntungkan.

Pasal 97

(1) BUM Desa dapat memiliki unit usaha :

a.  Pasar desa

b.  Simpan pinjam

c.  Penyaluran sembilan bahan pokok,

d.  Perdagangan hasil pertanian,

e.  Industri kecil dan rumah tangga,

f.  Energi dan pertambangan,

g.  Sumber air

h.  Transportasi

i.  Obyek wisata desa

 j.  Budidaya Perikanan

k.  Peternakan

l.  Pertanian

m.  Agroindustri

n.  Jasa lainnya

Page 40: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 40/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

35

Dari

72

(2) Unit usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikembangkan sesuai dengan

potensi, kapasitas, dan kebutuhan desa.

Pasal 98

(1) Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa diatur dengan

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Dalam

Negeri.

(2) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-

kurangnya memuat:

a.  bentuk badan hukum;

b.  kepengurusan;

c.  hakdankewajiban;

d.  permodalan;

e.  bagi hasil usaha;

f.  kerjasama dengan pihak ketiga;

g.  mekanisme pengelolaan dan pertanggungjawaban;

BAB X

KERJA SAMA DESA

Pasal 99

(1) Desa dapat mengadakan kerja sama antar desa untuk kepentingan desa masing-masing.

(2) Kerja sama sebagamana dimaksud pada ayat (1) harus mendapatkan persetujuan BPD.

(3) Kerja sama antar desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan

kewenangannya.

Pasal 100

(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 ayat (2) berlaku juga bagi desa yang

melakukan kerja sama dengan pihak ketiga.

(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi bidang :

a.  peningkatan perekonomian masyarakat desa;

b.  peningkatan pelayanan pendidikan;

c.  kesehatan;

d.  sosial budaya;

e.  keamanan dan ketertiban;

f.  tenaga kerja;

g.  pekerjaan umum;

h.  batas desa;

Page 41: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 41/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

36

Dari

72

i.  pemanfaatan sumber daya alam dan teknologi tepat guna dengan memperhatikan

kelestarian

 j.  lingkungan dan keadilan;

k.  Lain-lain bidang kerjasama yang menjadi kewenangan desa.

Pasal 101

Untuk pelaksanaan kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 94 dan Pasal 95 dapat

dibentuk Badan Kerjasama.

Pasal 102

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pelaksanaan Kerja sama Antar Desa. dan Kerja sama

Desa dengan Pihak Ketiga diatur dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

(2) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-

kurangnya memuat:

a.  ruang lingkup;

b.  hakdankewajiban;

c.  pelaksanaan;

d.  penyelesaian perselisihan;

e.  tenggang waktu;

f.  pembiayaan.

Pasal 103

(1) Penyelesaian perselisihan yang ditimbulkan akibat kerjasama antar desa dalam satu

kecamatan dilakukan dengan cara mediasi dan arbitrasi.

(2) Penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara adil dan

tidak memihak serta bersifat final.

Pasal 104

(1) Perselisihan kerjasama desa dengan pihak ketiga dalam satu kecamatan diselesaikan

berdasarkan kesepakatan yang tertuang dalam akte kerjasama.

(2) Perselisihan kerja sama desa dengan pihak ketiga pada kecamatan yang berbeda dalam

satu Kabupaten/Kota difasilitasi dan diselesaikan oleh Bupati/Walikota.

(3) Apabila pihak ketiga tidak menerima penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) dan ayat (2) dapat mengajukan penyelesaian ke pengadilan.

BAB XI

LEMBAGA KEMASYARAKATAN

Bagian Kesatu

Page 42: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 42/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

37

Dari

72

Pembentukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 105

(1) Di desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan.

(2) Pembentukan lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Desa dengan berpedoman kepada Peraturan Daerah.

Pasal 106

Lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 ayat (1) merupakan wadah

partisipasi masyarakat serta mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat Desa.

Pasal 107

Tugas Lembaga Kemasyarakatan meliputi:

a.  menyusun rencana pembangunan secara partisipatif;

b.  melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan

pembangunan secara partisipatif;

c.  menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya

masyarakat; dan

d.  menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan

masyarakat.

Pasal 108

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, lembaga

kemasyarakatan mempunyai fungsi:a.  penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka

memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b.  penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan dan

kemasyarakatan;

c.  peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat;

d.  penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian, dan pengembangan hasil-hasil

pembangunan secara partisipatif;

e.  penumbuhkembangan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta swadaya gotong

royong masyarakat;

f.  pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga; dan

g.  pemberdayaan hak politik masyarakat;

Bagian Kedua

Hubungan Kerja dan Pembiayaan

Page 43: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 43/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

38

Dari

72

Pasal 109

Hubungan kerja antara lembaga kemasyarakatan dengan Pemerintahan Desa bersifat

kemitraan, konsultatif dan koordinatif.

Pasal 110

Dana kegiatan lembaga kemasyarakatan dapat bersumber dari:

a.  swadaya masyarakat;

b.  Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa;

c.  Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan/atau Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi;

d.  bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

e.  bantuan lain yang sah dan tidak mengikat.

Pasal 111

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai lembaga kemasyarakatan diatur dengan

Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dengan memperhatikan kondisi sosial budaya

masyarakat.

(2) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sekurang-

kurangnya memuat:

a.  tata cara pembentukan;

b.  maksud dan tujuan;

c.  tugas, fungsi dan kewajiban;

d.  kepengurusan;

e.  tata kerja;

f.  hubungan kerja;

g.  sumber dana.

BAB XII

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 112

(1) Pemerintah dan Pemerintah Provinsi wajib membina penyelenggaraan pemerintahan

desa dan lembaga kemasyarakatan.

(2) Pemerintah Kabupaten/Kota dan Camat wajib membina dan mengavvasipenyelenggaraan pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan.

Pasal 113

Pembinaan Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1), meliputi :

Page 44: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 44/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

39

Dari

72

a.  memberikan pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan desa.

b.  memberikan pedoman tentang bantuan pembiayaan dari pemerintah, pemerintah

provinsi dan kabupaten/kota kepada desa;

c.  memberikan penghargaan, bimbingan dan pembinaan kepada lembaga adat;

d.  memberikan pedoman pendidikan dan pelatihan;

e.  memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;

f.  memberikan pedoman dan standar tanda jabatan, pakaian dinas dan atribut bagi

Kepala Desa serta perangkat desa;

g.  memberikan bimbingan, supervisi dan konsultasi pelaksanaan pemerintahan desa

dan lembaga kemasyarakatan;

h.  memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan;

i.  menetapkan bantuan keuangan Iangsung kepada Desa;

 j.  melakukan pendidikan dan pelatihan tertentu kepada aparatur pemerintah daerah yang

bertugas membina Pemerintahan Desa;k.  melakukan penelitian tentang penyelenggaraan pemerintahan desa pada desa-desa

tertentu;

l.  melakukan upaya-upaya percepatan atau akselerasi pembangunan perdesaan; dan

m.  pembinaan lainnya yang diperlukan.

Pasal 114

(1) Pembinaan Pemerintah Provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (1),

berorientasi pada upaya penguatan sistem, kelembagaan, dan kapasitas individu.

memberikan pedoman pelaksanaan tugas pembantuan dari provinsi;meliputi:a.  menetapkan bantuan keuangan dari pemerintah provinsi;

b.  memfasilitasi penyusunan peraturan daerah kabupaten/kota;

c.  melakukan pengawasan peraturan daerah kabupaten/ kota;

d.  memfasilitasi keberadaan kesatuan masyarakat hukum adat, nilai adat istiadat,

lembaga adat beserta hak-hak tradisionalnya dalam pelaksanaan pemerintahan desa;

e.  melaksanakan pendidikan dan pelatihan tertentu skala provinsi;

f.  melakukan penelitian tentang penyelenggaraan pemerintahan desa pada desa-desa

tertentu;

g.  memberikan penghargaan atas prestasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan

lembaga kemasyarakatan tingkat provinsi; dan

h.  melakukan upaya-upaya percepatan atau akselerasi pembangunan perdesaan skalaprovinsi.

(2) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud pada ayat(l) diatur lebih lanjut dalam

Peraturan Pemerintah.

Page 45: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 45/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

40

Dari

72

Pasal 115

Pembinaan dan pengawasan Pemerintah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal

107 ayat (2), meliputi:

a.  menetapkan pengaturan kewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pengaturannya

kepada desa;

b.  memberikan pedoman pelaksanaan tugas pembantuan dari kabupaten/kota ke desa;

c.  memberikan pedoman penyusunan peraturan desa dan peraturan kepala desa;

d.  memberikan pedoman teknis pelaksanaan dan pengembangan lembaga

kemasyarakatan;

e.  memberikan pedoman penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;

f.  melakukan penelitian tentang penyelenggaraan pemerintahan desa;

g.  melakukan evaluasi dan pengawasan peraturan desa;

h.  menetapkan pembiayaan alokasi dana perimbangan untuk desa;

i.  mengawasi pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan aset desa;

 j.  melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan desa dan

lembaga kemasyarakatan;

k.  memfasilitasi keberadaan kesatuan masyarakat hukum adat, nilai adat istiadat,

lembaga adat beserta

l.  hak-hak tradisionalnya dalam pelaksanaan pemerintahan desa; 1. menyelenggarakan

pendidikan dan pelatihan bagi pemerintah desa dan lembaga kemasyarakatan;

m.  menetapkan pakaian dan atribut lainnya bagi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD

sesuai dengan kondisi dan sosial budaya masyarakat setempat;

n.  memberikan penghargaan atas prestasi yang dilaksanakan dalam penyelenggaraan

pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan; dano.  memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh kepala desa sebagaimana

diatur dalam peraturan perundang-undangan;

p.  melakukan upaya-upaya percepatan atau akselerasi pembangunan perdesaan.

Pasal 116

Pembinaan dan pengawasan Camat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107 ayat (2), meliputi

:

a.  memfasilitasi penyusunan peraturan desa dan peraturan kepala desa;

b.  memfasilitasi administrasi tata pemerintahan desa;

c.  memfasilitasi pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan aset desa;

d.  memfasilitasi pelaksanaan urusan otonomi daerah Kabupaten/Kota yang diserahkankepada desa;

e.  memfasilitasi penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

f.  memfasilitasi pelaksanaan tugas kepala desa dan perangkat desa;

g.  memfasilitasi upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban uraum;

h.  memfasilitasi pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewajiban lembaga kemasyarakatan;

Page 46: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 46/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

41

Dari

72

i.  memfasilitasi penyusunan perencanaan pembangunan partisipatif;

 j.  memfasilitasi keberadaan kesatuan masyarakat hukum adat, nilai adat istiadat,

lembaga adat: beserta hak-hak tradisionalnya dalam pelaksanaan pemerintahan desa;

k.  memfasilitasi kerjasama antar desa dan kerjasama desa dengan pihak ketiga;

l.  memfasilitasi pelaksanaan pemberdayaan masyarakat desa.;

m.  memfasilitasi kerjasama antar lembaga kemasyarakatan dan kerjasama lembaga

kemasyarakatan dengan pihak ketiga;

n.  memfasilitasi bantuan teknis dan pendampingan kepada lembaga kemasyarakatan: dan

o.  memfasilitasi koordinasi unit kerja pemerintahan dalam pengembangan

lembaga kemasyarakatan.

BAB XIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 117

(1) Masajabatan kepala desa yang ada pada saat ini tetap berlaku sampai habis masa

 jabatannya.

(2) Anggota Badan Permusyawaratan Desa yang ada pada saat ini tetap menjalankan tugas

sampai habis masa jabatannya

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 118

Semua ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan secara langnung dengan desa

wajib mendasarkan dan menyesuaikan pengaturannya pada Undang-undang ini.

Pasal 119

(1) Semua Peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan desa sepanjang belum

diganti dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini dinyatakan tetap berlaku.

(2) Peraturan pelaksanaan atas Undang-Undang ini ditetapkan selambat-lambatnya 2 (dua)tahun sejak Undang-Undang ini ditetapkan.

Pasal 120

Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,

beserta peraturan pelaksanaannya sepanjang yang mengatur mengenai desa dinyatakan tidak 

berlaku.

Page 47: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 47/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

42

Dari

72

Pasal 121

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang inidengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta

pada tanggal

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Ltd

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

Page 48: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 48/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

43

Dari

72

PENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR...........TAHUN............

TENTANG

DESA dan PERDESAAN

I. PENJELASAN UMUM

1.  Dasar Pemikiran

a.  Sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 1945, bahwa Negara

mengakui dan menghormati kesatuan kesatuan masyarakat hukum adat

beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan

perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia,

Kesatuan Masyarakat hukum yang dimaksudkan adalah desa; sebagai kesatuan

masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yurisdikasi, berwenang

untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-

usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam

sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Kabupaten/Kota dalam kaitan tersebut

Undang-undang ini mengakui Otonomi yang dimiliki oleh desa ataupun dengan

sebutan lainnya. Melalui Pemerintahan Desa dapat diberikan Penugasan

ataupun Pendelegasian dari Pemerintah ataupun Pemerintah Daerah untuk 

melaksanakan urusan Pemerintah tertentu, sedangkan terhadap desa di luar desa

geneologis yaitu desa yang bersifat administratif seperti desa yang dibentuk karenapemekaran desa ataupun karena transmigrasi ataupun karena alasan lain yang

warganya pluralitis, majemuk ataupun heterogen, maka Otonomi Desa akan

diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan dari

desa itu sendiri, dalam kerangka sistem nilai dan Negara Kesatuan Republik 

Indonesia.

b.  Atas dasar itu maka landasan pemikiran dalam rangka pengaturan dan pembinaan

desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokrasi dan

pemberdayaan masyarakat.

(1) Keanekaragaman, yang memiliki makna bahwa istilah Desa dapat disesuaikan

dengan asal usul dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Hal ini

berarti pola penyelenggaraan pemerintahan serta pelaksanaan pembangunan

di Desa harus menghormati sistem nilai yang berlaku pada masyrakat setempat

namun harus tetap mengindahkan sistem nilai bersama dalam kehidupan dan

bernegara.

(2) Partisipasi, memiliki makna bahwa penyelenggaran pemerintahan dan

pembangunan desa harus mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar

masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggung jawab terhadap

perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga desa,

Page 49: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 49/72

Page 50: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 50/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

45

Dari

72

Sekretaris Desa diisi dari Pegawai Negeri Sipil, dan diangkat serta ditetapkan oleh

Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota.

4.  Badan Permusyawaratan Desa, berfungsi menetapkan Peraturan Desa bersama Kepala

Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dan disamping itu BPD

mempunyai fungsi mengawasi pelaksanaan peraturan desa dalam rangka

pemantapan pelaksanaan kinerja pemerintah desa. Keanggotaan BPD terdiri dariwakil penduduk desa bersangkutan yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan

mufakat. Yang dimaksud dengan wakil masyarakat dalam hal ini seperti ketua rukun

warga, pemangku adat dan tokoh masyarakat. Masa jabatan BPD 6 (enam) tahun dan

dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

5.  Di Desa dapat dibentuk Lembaga Kemasyarakatan seperti Rukun Tetangga, Rukun

Warga, PKK, Karang Taruna dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Lembaga

Kemasyarakatan bertugas membantu pemerintah desa dan merupakan mitra dalam

memberdayakan masyarakat. Lembaga masyarakat di Desa berfungsi sebagai

wadah partisipasi dalam pengelolaan pembangunan agar terwujud demokratisasi

dan transparansi pembangunan pada tingkat masyarakat serta untuk mendorong,memotivasi, menciptakan akses agar masyarakatn lebih berperan aktif dalam kegiatan

pembangunan.

6.  Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan masyarakat hukum adat

beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan

masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Satuan-satuan masyarakat hukum yang masih hidup dan yang sesuai dengan masyarakat

serta prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, merupakan pusat kehidupan sehari-

hari, yang mempunyai badan hukum sendiri secara mandiri serta mempunyai hubungan

kerjasama dengan badan-badan hukum yang ada dalam rangka memelihara kerukunan

hidup bersama.

Sehubungan dengan itu maka: Lembaga Adat adalah merupakan mitra Pemerintah Desa

dan mitra Lembaga Kemasyarakatan dalam memberdayakan masyarakat desa;

Lembaga Adat mempunyai fungsi mengembangkan, melindungi dan melestarikan nilai-

nilai budaya adat sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan norma-

norrna agama yang berlaku (dengan dukungan Pemerintah Desa);

Dengan demikian Lembaga Adat dengan Pemerintahan Desa, mempunyai hubungan erat

yang bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif.

7.  Perdesaan sebagai tempat persebaran sebagian besar mempunyai peranan yang cukup

besar dalam menopang perekonomian bangsa dan sekaligus indikator bagi keberhasilanpembangunan nasional. Sehingga ke depan, perhatian khusus terhadap perdesaan

dengan melakukan pembangunan perdesaan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan

masyarakat perdesaan sesuai dengan semangat yang terkandung dalam Pembukaan

UUD 1945 merupakan sebuah keniscayaan.

8.  Pembangunan perdesaan dikonsentrasikan pada dua bidang pokok yaitu pembangunan

fisik dan pembangunan non fisik. Pembangunan fisik perdesaan antara lain meliputi

sarana dan prasarana pemerintahan, jalan dan jembatan, pasar, pertanian, waduk dan

irigasi, bank desa atau lembaga keuangan lainnya, transportasi, komunikasi, pendidikan,

kesehatan, kelistrikan, air bersih, sanitasi, dan lain-lain. Sedangkan pembangunan non

Page 51: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 51/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

46

Dari

72

fisik perdesaan antara lain seperti pembangunan sumber daya manusia, pelayanan jasa

permintahan, pelayanan sosial, penataan permukiman, kelembagaan sosial dan ekonomi

masyarakat serta budaya.

II.  Penjelasan Pasal Demi Pasal

Pasal 1

Cukup Jelas

Pasal 2

Ayat(l)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 3

Ayat(l)

Pembentukan desa dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan publik guna

mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 4

Ayat (1)

Pembentukan dusun atau sebutan lain dapat dilakukan apabila desa bersangkutan

sangat luas sehingga memudahkan terselenggaranya pelayanan pemerintahan yang

ef'ssien dan efektif.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup Jelas

Pasal 6

Ayat(l)

Pembentukan desa dalam rangka kepentingan nasional adalah seperti penetapan

desa definitif di daerah transmigrasi, desa kepulauan, desa pulau-pulau terluar, desa didaerah perbatasan dengan negara tetangga, desa hasil reklamasi dan lain-lain

pembentukan desa yang bersifat setrategis.

Ayat (2)

Cukup Jelas

Page 52: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 52/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

47

Dari

72

Pasal 7

Cukup Jelas

Pasal 8

Cukup Jelas

Pasal 9Cukup Jelas

Pasal 10

Ayat(l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Pasal 11Cukup Jelas

Pasal 12

Cukup Jelas

Pasal 13

Yang dimaksud dengan "urusan pemerintahan" antara lain pengaturan kehidupan

masyarakat sesuai dengan kewenangan desa seperti pembuatan peraturan desa,

pembentukan lembaga kemasyarakatan, pembentukan Badan Usaha Milik Desa,

kerjasama antar desa.

Pasal 14

Huruf a

Yang dimaksud berdasarkan liak asal-usul desa adalah hak untuk mengatur dan

mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan

asal usul, adat istiadat yang berlaku dan tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan seperti pelestarian nilai-nilai sosial budaya, penyelesaian

sengketa yang berada diwilayahnya sesuai dengan kewenangannya, seperti: subak,

  jogoboyo, jogotirto, sasi, mapalus. kaolotan, dar/ Iain-lain. Pemerintah daerah

mengidentifikasi jenis kewenangan berdasarkan hak asal-usul dan mengembalikan

kewenangan tcrscbut, yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Huruf b;

Pemerintah Kabupaten/Kota melakukan identifikasi, pembahasan dan penetapan jenis- jenis kewenangan yang diserahkan pengaturannya kepada desa, seperti kewenangan di

bidang pertanian, pertambangan dan energi, kehutanan dan perkebunan, perindustrian

dan perdagangan, perkoperasian, ketenagakerjaan, kesehatan, pendidikan dan

kebudayaan, sosial, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan hidup, perikanan,

politik dalam negeri dan administrasi publik, otonomi desa, perimbangan keuangan,

Page 53: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 53/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

48

Dari

72

tugas pembantuan, pariwisata, pertanahan, kependudukan, kesatuan bangsa dan

perlindungan masyarakat, perencanaan, penerangan/informasi, komunikasi dan

kewenangan Iain yang menurut pertimbangan lebih tepat untuk diserahkan kepada

desa.

Huruf c;

Tugas pembantuan yang diserahkan oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi,Pemerintah Kabupaten/Kota, kepada desa, harus disertai dengan dana, prasarana,

personal serta bimbingan administrasi dan teknis oprasional.

Huruf d;

Cukup Jelas.

Pasal 15

Ayat(l);

Cukup Jelas.

Ayat(2);

Cukup Jelas.Pasal 16

Pedoman yang dimaksud adalah merupakan Asas Umum Penyelenggaraan Negara,

sesuai yang disebutkan dalam UU No. 28 tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme, ditambah asas

efisiensi dan asas efektivitas.

Pasal 17

Pemerintah Kabupaten/Kota menetapkan Peraturan Daerah yang mengatur tentang

pedoman susunan,organisasi dan tatakerja pemerintahan desa sehingga dapat dijadikan

sebagai acuan bagi desa dalam wilayahnya.

Pasal 18

Ayat(l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 19

Ayat(l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4)

Cukup Jelas

Ayat (5)

Page 54: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 54/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

49

Dari

72

Cukup Jelas

Pasal 20

Ayat(l)

Yang dimaksud dengan "laporan penyelenggaraan pemerintahan desa" adalah laporan

semua kegiatan desa berdasarkan kewenangan desa yang ada, serta tugas-tugas dan

keuangan dari pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintahan kabupaten/kota.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "laporan keterangan pertanggungjawaban" adalah keterangan

seluruh proses pelaksanaan peraturan-peraturan dengan termasuk APBDes.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan

desa kepada masyarakat" adalah memberikan informasi berupa pokok-pokok kegiatan.

Ayat (4)

Cukup Jelas

Ayat (5)

Cukup Jelas

Pasal 21

Huruf a;

Cukup Jelas

Huruf b;

Cukup Jelas

Huruf c;

Cukup Jelas

Huruf d;

Cukup Jelas

Huruf e;

Cukup Jelas

Huruf f;

Cukup Jelas

Huruf g;

Cukup Jelas

Huruf h;

Cukup Jelas

Huruf i;

Cukup Jelas

Huruf j;

Cukup Jelas

Huruf k;

Page 55: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 55/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

50

Dari

72

Cukup Jelas

Pasal 30

Ayat (1)

Perangat desa yang sedang menjabat dapat diangkat menjadi pegawai negeri sipil

dengan pendidikan serendah-rendahnya SLTP dan pengisian perangkat desa

selanjutnya diisi dengan syarat minimal pendidikan SLTA

Ayat (2)

Bagi perangkat desa yang tidak memenuhi persyaratan menjadi Pegawai Negeri Sipil

diberikan penghasilan tetap setara golongan IIa hingga masa kerjanya berakhir dan

penghargaan purna tugas

Pasal 31

Ayat(l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4)

Cukup Jelas

Pasal 32

Ayat(l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 33

Ayat(l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 34

Ayat(l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 35

Cukup Jelas

Pasal 36

Ayat(l)

Page 56: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 56/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

51

Dari

72

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 37

Ayat(l)Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4)

Cukup Jelas

Pasal 38

Ayat(l)Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Pasal 39

Ayat(l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 40

Ayat(l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 41

Huruf a;

Cukup Jelas

Huruf b;

Cukup Jelas

Huruf c;

Cukup Jelas

Huruf d;

Cukup Jelas.

Page 57: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 57/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

52

Dari

72

Huruf e;

Yang dimaksud dengan "memproses pemilihan kepala desa" adalah membentuk 

panitia pemilihan, menetapkan calon kepala desa yang berhak dipilih, menetapkan

calon kepala desa terpilih dan mengusulkan calon kepala desa terpilih kepada

Bupati/Walikota untuk disyahakan menjadi kepala desa terpilih.

Huruf f;

Cukup Jelas

Huruf g;

Cukup Jelas

Huruf h;

Cukup Jelas

Pasal 42

Huruf a;

Cukup Jelas

Huruf b;

Cukup Jelas

Pasal 43

Huruf a;

Cukup Jelas

Huruf b;

Cukup Jelas

Huruf c;

Cukup Jelas

Huruf d;

Cukup Jelas

Huruf e;

Cukup Jelas

Pasal 44

Huruf a;

Cukup Jelas

Huruf b;

Cukup JelasHuruf c;

Cukup Jelas

Huruf d;

Cukup Jelas

Huruf e;

Cukup Jelas

Page 58: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 58/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

53

Dari

72

Huruf f;

Cukup Jelas

Huruf g;

Cukup Jelas

Pasal 45Ayat (1)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4)

Cukup Jelas

Ayat (5)Cukup Jelas

Pasal 46

Huruf a;

Cukup Jelas

Huruf b;

Cukup Jelas

Huruf c;

Cukup Jelas

Huruf d;

Cukup Jelas

Huruf e;

Cukup Jelas

Pasal 47

Huruf a;

Cukup Jelas

Huruf b;

Cukup Jelas

Huruf c;

Cukup Jelas

Huruf d;

Cukup Jelas

Pasal 48

Ayat (1)

Cukup Jelas

Page 59: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 59/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

54

Dari

72

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 49

Ayat (1)

Cukup JelasAyat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Pasal 50

Ayat (1)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup JelasPasal 51

Cukup Jelas

Pasal 52

Ayat (1)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 53

Ayat (1)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Pasal 54

Ayat (1)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4)

Cukup Jelas

Ayat (5)

Cukup Jelas

Ayat (6)

Cukup Jelas

Page 60: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 60/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

55

Dari

72

Ayat (7)

Cukup Jelas.

Ayat (8);

Cukup Jelas.

Pasal 55Huruf a;

Yang dimaksud dengan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam ketentuan ini

adalah taat dalam menjalankan dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Huruf b

Cukup Jelas

Huruf c

Cukup Jelas

Huruf d

Cukup JelasHuruf e

Cukup Jelas

Huruf f 

Yang dimaksud dengan "penduduk desa setempat" adalah penduduk yang memi.liki

Kartu Tanda Penduduk Desa bersangkutan atau memiliki tanda bukti yang sah sebagai

penduduk desa bersangkutan.

Huruf g

Cukup Jelas

Huruf h

Cukup Jelas

Huruf i

Cukup Jelas

Huruf J

Yang dimaksud dengan "masa jabatan paling lama 10 (sepuluh) tahun" adalah masa

 jabatan yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota berdasarkan Undang-

undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

Huruf k;

Cukup Jelas

Pasal 56

Cukup Jelas

Pasal 57

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);

Page 61: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 61/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

56

Dari

72

Cukup Jelas

Pasal 58

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);Cukup Jelas.

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4);

Cukup Jelas

Pasal 59

Ayat (1);Cukup Jelas

Ayat (2);

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4);

Cukup Jelas

Ayat (5);

Cukup Jelas

Pasal 60

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);

Cukup Jelas.

Pasal 61

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Pasal 62

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);

Page 62: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 62/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

57

Dari

72

Pasal 63

Cukup Jelas

Pasal 64

Ayat (1);

Cukup JelasAyat (2);

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Pasal 65

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);Cukup Jelas.

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4);

Cukup Jelas

Pasal 66

Cukup Jelas

Pasal 67

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);

Cukup Jelas.

Pasal 68

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Cukup Jelas

Pasal 69

Cukup Jelas

Pasal 70

Ayat (1);

Cukup Jelas

Page 63: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 63/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

58

Dari

72

Ayat (2);

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4);Cukup Jelas

Pasal 71

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Pasal 72

Cukup Jelas

Pasal 73

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Cukup Jelas

Pasal 74

Cukup Jelas

Pasal 75

Ayat (1);

Cukup Jelas

Ayat (2);

Cukup Jelas.

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4);

Cukup Jelas

Pasal 76

Ayat (l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Page 64: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 64/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

59

Dari

72

Pasal 77

Ayat (l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup JelasPasal 78

Ayat (l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4);

Cukup JelasPasal 79

Huruf a

Yang dimaksud dengan “kebersamaan” adalah pembangunan perdesaan

diselenggarakan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa agar tercapai

kesejahteraan masyarakat desa.

Huruf b

Yang hatikan keanekaragaman budaya yang hidup di seluruh wilayah negara

Indonesia.

Huruf c

Yang dimaksud dengan “berkeadilan” adalah pembangunan perdesaan harus

mencerminkan keadilan secara proporsional bagi setiap warga negara tanpa terkecuali.

Huruf d

Yang dimaksud dengan “berkelanjutan” adalah pembangunan perdesaan

diselenggarakan secara terus-menerus oleh semua komponen masyarakat sampai

tercipta kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat desa.

Huruf e

Yang dimaksud dengan “berwawasan lingkungan” adalah pembangunan perdesaan

harus memperhatikan lingkungan sebagai bagian penting bagi peningkatan kualitas

hidup manusia.Huruf f 

Yang dimaksud dengan “kreativitas” adalah pembangunan perdesaan harus

menciptakan atau mendukung kemampuan inovasi dan kreasi masyarakat desa.

Huruf g

Yang dimaksud dengan “kelestarian dan kearifan lokal” adalah pembangunan

perdesaan harus memperhatikan kelestarian lingkungan dan ekosistemnya serta

Page 65: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 65/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

60

Dari

72

karakteristik budaya dan daerahnya dalam rangka mewujudkan pembangunan yang

berkelanjutan.

Huruf h

Yang dimaksud dengan “kemandirian” adalah pembangunan perdesaan harus

mencerminkan kemampuan masyarakat desa untuk mampu menyelesaikan

permasalahan yang dihadapinya dengan segala potensi yang dimiliki.

Huruf i

Yang dimaksud dengan “kesetaraan” adalah pembangunan perdesaan harus

mencerminkan persamaan tanggungjawab dan hak di antara masyarakat desa.

Huruf j

Yang dimaksud dengan “keterbukaan” adalah pembangunan perdesaan

diselenggarakan dengan memberikan akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat

untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pembangunan perdesaan.

Huruf k 

Yang dimaksud dengan “akuntabilitas” adalah segala informasi mengenaipembangunan perdesaan harus dapat dipertanggungawabkan kebenarannya .

Huruf l

Yang dimaksud dengan “efisiensi” adalah pembangunan perdesaan harus

mencerminkan keseimbangan antara hasil dan tindakan yang telah dilakukan.

Huruf m

Yang dimaksud dengan “efektifitas” adalah pembangunan perdesaan harus

memperhatikan kesesuaian kebutuhan masyarakat desa.

Huruf n

Yang dimaksud dengan “tanggungjawab negara” adalah negara memiliki peran yang

kuat dan bertanggungjawab terhadap keseluruhan aspek dalam pembangunan

perdesaan. 

Pasal 80

Cukup Jelas

Pasal 81

Ayat (1)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Ayat (4)

Cukup Jelas

Pasal 82

Cukup Jelas

Pasal 83

Page 66: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 66/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

61

Dari

72

Cukup Jelas

Pasal 84

Cukup Jelas

Pasal 85

Ayat (l)Huruf a

Cukup Jelas

Huruf b

Dari bagi hasil pajak daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 10% (sepuluh per

seratus) diberikan langsung kepada desa.

Dari retribusi Kabupaten/Kota sebagian diperuntukan bagi desa yang dialokasikan

secara proporsional.

Huruf c

Yang dimaksud dengan " bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan

daerah" adalah terdiri dari dana bagi hasil pajak dan sumberdaya alam ditambah

dana alokasi umum setelah dikurang belanja pegawai.

Dari dana Kabupaten/Kota diberikan langsung kepada Desa untuk dikelola oleh

Pemerintah Dsa, dengan ketentuan 30% (tiga puluh per seratus) digunakan untuk 

biaya operasional pemerintah desa dan BPD dan 70% (tujuh puluh per status)

digunakan' untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Huruf d

Bantuan dari Pemerintah diutamakan untuk tunjangan penghasilan Kepala Desa dan

Perangkat Desa. Bantuan dari Propinsi dan kabupaten/kota digunakan untuk 

percepatan atau akselerasi pembangunan Desa.

Huruf e

Yang dimaksud dengan "sumbangan dari pihak ketiga" dapat berbentuk hadiah,

donasi, wakaf, dan atau Iain-lain sumbangan serta pemberian sumbangan dimaksud

tidak mengurangi kewajiban pihak penyumbang.

Yang dimaksud dengan "wakaf dalam ketentuan ini adalah perbuatan lu.kum wakaf 

untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian hsrta benda miliknya untuk 

dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertenm sesuai dengan

kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut

syariah. '

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 86

Cukup Jelas

Pasal 87

Page 67: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 67/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

62

Dari

72

Ayat (l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 88Ayat(l);

Cukup Jelas

Ayat (2);

Cukup Jelas

Pasal 89

Ayat (l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Cukup jelas

Pasal 90

Ayat (l)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Pasal 91

Ayat (l)

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang

dan segala sesuatu berupa uang dan barang yang dapat dijadikan milik desa yang

berhubungan . dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 92

Cukup JelasPasal 93

Ayat(l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 94

Page 68: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 68/72

Page 69: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 69/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

64

Dari

72

Pasal 97

Ayat (l)

Cukup jelas.

Ayat (2)

CukupjelasPasal 98

Ayat (l)

Cukup Jelas

Ayat(2)

Cukup jelas

Pasal 99

Ayat (l)

Cukup Jelas

Ayat (2)Yang dimaksud dengan "mendapatkan persetujuan BPD" dalam ketentuan ini adalah

persetujuan tertulis dari BPD setelah diadakan rapat khusus iintuk itu.

Ayat (3);

Cukup Jelas

Pasal 100

Ayat (l)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelasPasal 101

Dalam ketentuan ini bentuk kerja sama dapat dilakukan dengan membentuk perjanjian

bersama atau membentuk peraturan bersama.

Pembentukan Badan Kerja Sama disesuaikan dengan kebutuhan dan memperhatikan

cakupan obyek kerja sama, pembiayaan atau kompleksitas jenis kegiatan.

Pasal 102

Ayat(l)

Cukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 103

Ayat (l)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Page 70: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 70/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

65

Dari

72

Pasal 104

Ayat (l)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Dalam hal berperkara di pengadilan, pemerintah desa dapat diwakili oleh pihak yang

ditunjuk oleh Kepala Desa

Pasal 105

Ayat(l)

Yang dimaksud dengan "dapat dibentuk" adalah didasarkan atas pertimbangan bahwa

kehadiran lembaga tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat, maksud dan

tujuannya jelas, bidang kegiatannya tidak tumpang tindih dengan lembaga yang sudah

ada.

Lembaga kemasyarakatan dalam ketentuan ini misalnya Rukun Tetangga, RukunWarga, Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga, Karang Taruna, lembaga

pemberdayaan masyarakat atau sebutan lain.

Ayat(2)

Cukup Jelas

Pasal 106

Cukup jelas.

Pasal 107

Huruf a.

Yang dimaksud dengan "menyusun rencana pembangunan secara partisipatif" adalahproses perencanaan pembangunan yang melibatkan berbagai unsur masyarakat

terutama kelompok masyarakat miskin dan perempuan.

Huruf b

Yang dimaksud dengan melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara

dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif adalah dengan melibatkan

masyarakat secara demokratis, terbuka dan bertanggung jawab untuk memperoleh

manfaat yang maksimal bagi masyarakat serta terselenggaranya pembangunan

berkelanjutan.

Huruf c.

Yang dimaksud dengan "menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotongroyong dan swadaya masyarakat" adalah Penumbuhkembangan dan penggerakan

prakarsa, partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat yang dilakukan oleh

Kader Pemberdayaan Masyarakat atau sebutan lain.

Huruf d

Yang dimaksud dengan "menumbuhkembangkan kondisi dinamis" adalah

untuk mempercepat terwujudnya kemandirian masyarakat.

Page 71: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 71/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

•  Usulan Rancangan Undang Undang Desa dan Perdesaan ini adalah hasil Lokarya dan Konsultasi Publik 

PPDI di Pangandaran pada tanggal 30 – 31 mei 2010.•  Rancangan UU ini didasarkan dari Rancangan UU Desa yang diterima dari Dirjen PMD saat audiensi tanggal

19 mei 2010. yang kemudian dilakukan perubahan, penambahan, pengurangan dan penyesuaian

mengakomudir harapan PPDI serta mengabungkan RUU Pembangunan Perdesaan

•  Tambahan dan penyesuaian yang dilakukan PPDI dapat dilihat dari huruf yang bercetak tebal dan bergarisbawah.

Halaman

66

Dari

72

Pasal 108

Cukup jelas

Pasal 109

Yang dimaksud dengan "pengembangan kemitraan" adalah mengembangkan

kerjasama yang saling menguntungkan, saling percaya dan saling mengisi.

Pasal 110

Cukup jelas

Pasal 111

Ayat (l)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 112

Ayat (l);Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 113

Cukup jelas

Pasal 114

Cukup jelas.

Pasal 115

Cukup jelasPasal 116

Cukup Jelas

Pasal 117

Ayat (l)

Cukup Jelas

Ayat (2)

Cukup Jelas

Pasal 118

Yang dimaksud dengan peraturan perundang-undangan dalam ketentuan ini antara lainperaturan perundang-undangan sektoral seperti Undang-undang Kehutanan, Undang-

undang Pengairan, Undang-undang Perikanan Undang-undang Kesehatan, Uridang-

undang Pertanahan dan Undang-undang perkebunan.

Pasal 119

Ayat (1);

Page 72: Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

8/3/2019 Ruu Desa Dan Perdesaan Usulan Ppdi

http://slidepdf.com/reader/full/ruu-desa-dan-perdesaan-usulan-ppdi 72/72

RUU Desa dan Perdesaan Usulan PPDI

Yang dimaksud dengan semua peraturan Perundang-undangan yang berkaitan dengan

desa dalam ketentuan ini antara lain, peraturan perundang-undangan yang mengatur

tentang desa sebagai aturan pelaksanaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun

2004 Tentang Desa.

Ayat (2);

Cukup Jelas

Pasal 120

Cukup Jelas

Pasal 121

Cukup Jelas.