Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
ANALISIS PENGARUH BRAND IDENTITY TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN MELALUI BRAND IMAGE PELANGGAN TUPPERWARE
KOTA JAMBI
S K R I P S I
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.I)
Dalam Ilmu Ekonomi Syariah
Disusun Oleh :
Warsinah
NIM : SES141556
KONSENTRASI AKUNTANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
J A M B I
2018 M / 1440 H
ii
iii
iv
v
MOTTO
۞ ن ري س خ م ل ا ن م وا ون ك ت ول ل ي ك ل ا وا وف وا أ وزن۞ م ي ق ت س م ل ا س ا ط س ق ل م ب ه ء ا ي ش أ س نا ل ا وا س خ ب ت ول
ن ي د س ف م لرض ا ف وا ث ع ت ول
Artinya : sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang- orang
yang merugikan; dan timbanglah dengan timbangan yang lurus, dan
janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah
kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.(Q.S.
AS-Syuara; (26):181-183).1
1 Q.S. AS-Syuara; (26):181-183
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
بسم الله الر حمن الر حيم
Alhamdulillahirabbil ‘alamin
Lembar demi lembar skripsi ini kupersembahkan untuk :
Kedua malaikatku yang tidak pernah berhenti memberikan segalanya.
Bapak Agus Setiawan & Ibu Mistari
Serta adikku tercinta Nuzul Alfi Sabillah.
Dan untuk keluarga besar: Mbah Sumarjo & Mbah Artiwen, Paklek Saroyo &
Paklek Efan Riyanto, dan untuk Saahabatku tercinta Ayu Widya Sari, Eka
Pratiwi, Elly Ermawaty, Fajar Isnaini. dan terimkasih juga untuk keluarga besar
Darul ‘Ulum, dewan Asatidz dan Asatidzah Pondok Pesantren Darul ‘Ulum serta
Seluruh sahabat-sahabat santri.
Aku mencintai kalian semua karena Allah SWT.
Ibu Dosen Pembimbing 1( Dr.Rafidah, SE, M.EI) dan
Ibu Dosesn Pembimbing 2 (G.W.I. Awal Habibah, SE., M.E., Sy)
&
PT.Nazila Jambi Nugraha
Bapak dan Ibu guru SDN 181/X Sungai Bahar
Bapak dan Ibu guru SMPN 35 Muaro Jambi
Bapak dan Ibu guru SMAN 1 Muaro Jambi
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Terima kasih untuk bimbingan dan ilmu yang kalian berikan, tanpa kalian aku
takkan pernah mampu untuk sampai pada titik ini.
Sahabat-Sahabatku terkasih yang tak dapat kusebutkan satu persatu,
semoga Allah beri keberkahan dalam hidup dan Allah pertemukan kita di
SurgaNya.
Aamiin
vii
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh brand identity
terhadap keputusan pembelian melalui brand image pada pelanggan Tupperware
kota jambi tepatnya pada PT. Nazila Jambi Nugraha.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 100 responden yang diambil dari masyarakat kota jambi
yang sudah pernah melakukan pembelian Tupperware. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik insidental sampling. Metode pengumpulan data
dengan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis jalur ( Path Analys).
Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh lanngsung dan tidak
langsung antar variabel. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara langsung
brand identity tidak memilki pengaruh langsung terhadap keputusan pembelian.
Namun brand identity melalui brand image memiliki pengaruh terhadap
keputusan pembelian.
Kata Kunci: Brand Identity, Brand Image, Keputusan Pembelian.
viii
KATA PENGANTAR
بسم الله الر حمن الر حيم
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis diberikan
kekuatan dan ketegaran dalam menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis
Pengaruh Brand Identity Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Brand
Image Pelanggan Tupperware Kota Jambi”. Shalawat teriring salam semoga
selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para sahabat,
keluarga dan umatnya sepanjang zaman. Aamiin ya rabbal ‘alamin.
Skripsi ini disusun guna melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan studi
pada Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam
Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Selama dalam proses penyusunan skripsi
ini, penulis menghadapi berbagai kendala. Akan tetapi Penulis mencoba berusaha
semaksimal mungkin, dengan memohon kepada Allah SWT, serta bantuan dari
semua pihak yang tidak dapat terlupakan sehingga berbagai kendala tersebut dapat
teratasi dengan baik.
Selama penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat
bantuan, dukungan dan masukan, baik berupa ide ataupun saran dari berbagai
pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya terutama kepada Ibuk
Dr. Rafidah, SE, M.EI dan ibuk G.W.I. Awal Habibah, M.E., Sy yang selalu
memberikan koreksi dan masukan demi kesempurnaannya skripsi ini. Selanjutnya
tak lupa pula penulis sampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi.
2. Bapak Dr. Subhan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN STS Jambi.
3. Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI selaku Wakil Dekan bidang Akademik Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
ix
4. Bapak Dr. Novi Mubyarto, SE.,ME selaku Wakil Dekan bidang Administrasi
Umum dan Perencanaan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
STS Jambi.
5. Ibu Dr. Halimah Dja’far, M.Fil.I selaku Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan
dan Kerja Sama Luar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
6. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag.,MA dan Ibu G.W.I Awal Habibah, ME.Sy selaku
Ketua dan Sekretaris Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN STS Jambi.
7. Ibuk Agustina Mutia, S.E, M.EI. selaku Pembimbing Akademik
8. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Karyawan/Karyawati Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam UIN STS Jambi.
9. Keluarga tercinta Bapak Agus Setiawan dan Ibu Mistari serta adik saya
Nuzul Alfi Sabillah
10. Rekan-rekan seperjuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN STS
Jambi.
11. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
Akhir kata, peneliti mohon maaf bila terdapat kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
untuk hasil yang lebih baik dikemudian hari. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin ya rabbal ‘alamin.
Jambi, November 2018
Peneliti,
Warsinah
SES.141556
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN................................................................... ii
NOTA DINAS............................................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN.......................................................... iv
MOTTO....................................................................................................... v
PERSEMBAHAN....................................................................................... vi
ABSTRAK................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR................................................................................ viii
DAFTAR ISI............................................................................................... ix
DAFTAR TABEL....................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................... 9
D. Batasan Masalah............................................................. 10
E. Landasan Teori................................................................ 10
F. Hubungan Antar Variabel………………………………16
G. Studi Literatur…............................................................. 20
H. Kerangka Pemikiran........................................................ 22
I. Hipotesis.......................................................................... 23
J. Uji Statistik Hipotesis Penelitian……………………….24
BAB II METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian................................................................25
B. Data dan Sumber Data.................................................... 25
C. Populasi dan Sampel....................................................... 26
D. Instrumen Pengumpulan Data......................................... 28
E. Definisi variabel penelitian……………………………..30
F. Definisi Operasional Variabel......................................... 30
xi
G. Uji Coba Statistik.………………………………………31
H. Uji Asumsi Klasik............................................................32
I. Uji Hipotesis…………………………………………….33
J. Teknik Analisis Data....................................................... .34
K. Sistematika Penulisan...................................................... .36
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Tupperware……………………………37
B. Sejarah singkat Tuppperware di Indonesia..................... 38
C. Sejarah singkat kantor Tupperware di Jambi.................. 38
D. Visi dan Misi Tupperware………………………........... 39
E. Produk-produk Tupperware……………….................... 39
F. Struktur Organisasi PT.Nazila………………………… 41
G. Gambaran Umum Variabel Penelitian………………….42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Karakteristik Responden................................................ 44
B. Hasil Uji Coba Statistik.................................................. 49
C. Uji Asumsi klasik………….……………………………52
D. Hasil Uji Hipotesis………….…………………………..53
E. Hasil Teknik Analisis Data……….….............................58
F. Pembahasan Penelitian.....................................................65
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................72
B. Saran................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penjualan Prododuk Tupperware 2017............................. 3
Tabel 1.2 Data Top Brand Award 2012-2018........................................... 4
Tabel 1.3 Harga Produk Tupperware dengan Produk Lain...................... 7
Tabel 1.4 Studi Kiteratur.......................................................................... 20
Tabel 2.1 Operasional Variabel................................................................ 31
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…................................ 44
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Umur................................................ 45
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pekerjaa.............................................. 47
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Penghasilan....................................... 48
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Reliabilitas……............................................. 49
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas……......................................................... 51
Tabel 4.7 Hasil Uji simultasn Regresi 1……............................................ 52
Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan Regresi 2……............................................. 53
Tabel 4.9 Hasil Uji Parsial Regtresi 1....................................................... 53
Tabel 4.10 Hasil Uji Parsial Regresi 2...................................................... 54
Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial Rumus Sobel test……………..................... 55
Tabel 4.12 Hasil Koefisien Determinasi Adjusted R2……….................. 56
Tabel 4.13 Hasil Koefisien Determinasi model 1………………............. 57
Tabel 4.14 Hasil Regresi model 1………………………….................... 59
Tabel 4.15 Hasil Koefisien…………………..………………………… 59
Tabel 4.16 Hasil Koefisien DeterminasiModel 2……………………… 59
Tabel 4.17 Hasil Regresi Model 2.......................................................... 60
Tabel 4.18 Hasil koefisien……………….…………………………….. 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran.................................................................. 22
Gambar 2.1 Struktur 1( Model Regresi)……………………………........... 34
Gambar 2.2 Struktural 2( model Regresi)…………..................................... 24
Gambar 4.2 Struktur Organisasi…………………….................................... 41
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Dewasa ini plastik sudah menjadi bagian keseharian manusia dan sering
menggantikan bahan-bahan tradisonal seperti kayu, logam, kulit, dan kertas.
Desain kemasannya yang menarik serta fungsinya yang serba guna menjadi salah
satu alasan mengapa plastik digemari oleh masyarakat. Dari semua kegunaan
plastik yang bermacam-macam jenis dan bentuknya, fungsi plastik sebagai wadah
makanan dan minuman mendapat perhatian terbesar.
Penggunaan wadah dari plastik dalam kehidupan modern saat ini terlihat
semakin pesat. Hal tersebut disebabkan plastik merupakan wadah atau bahan
pembungkus yang praktis dan mudah didapat, tahan lama dan harganya pun
terjangkau. Akan tetapi di balik itu banyak masyarakat yang tidak mengetahui
bahaya dari plastik. Produk yang berbahan plastik berbahaya untuk kesehatan juga
dapat menjadi masalah lingkungan. Karena sampah plastik sulit untuk terombak
oleh mikroorganisme dalam lingkungan sehingga sampah plastik dapat merusak
keseimbangan lingkungan hidup (lingkungan alam).
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran, manusia dianjurkan untuk tidak
membuat kerusakan:
Artinya :
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah)
memperbaikinya. Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan
2
diterima) dan penuh harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah
amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik2.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-A’raaf ayat 56 tersebut,
dengan jelas dapat dirasakan bahwa Allah tidak menyukai orang yang membuat
kerusakan di muka bumi, sebaliknya Allah menyukai (Allah dekat) dengan orang-
orang yang berbuat kebaikan. Dari ayat ini manusia mendapat petunjuk untuk
mengerjakan kebaikan bagi sesama manusia dan juga lingkungan alam (di muka
bumi).
Tupperware Corporation yang berpusat di Orlando Amerika serikat adalah
perusahaan multifungsional yang melahirkan berbagai produk inovatif, berdesain
unik dengan warna warni yang khas, trendi, dan menarik.3Bahan yang digunakan
sangat berkualitas aman bagi kesehatan serta ramah lingkungan. Tupperware
adalah perusahaan yang telah lebih dari 70 tahun berkecimpung dalam pembuatan
produk plastik bermutu. Karakteristik khasnya yang bersifat Eco Green Desaign,
higienis, serta ramah lingkungan.4
Produk Tupperware terbuat dari bahan Plastik berkualitas terbaik, aman,
sehat, kedap udara, dan tidak mengandung zat kimia beracun dan sudah
memenuhi standard dari berbagai badan dunia seperti Authority (Eropa), Japan
Food Safety Commision (jepang), sehingga selain higienis (aman) digunakan
berkali-kali untuk makanan dan minuman juga ramah lingkungan.5 Proses
pembuatan yang cermat menghasilkan produk yang bermutu, berkelas dan telah
melewati pemeriksaan kualitas yang ketat dilengkapi garansi seumur hidup
2Q.S. Al-A’raaf (7) : 56.
3 Wawancara dengan manajer Tupperware PT. Nazila pada tanggal 04 Mei 2018.
4 Ibid.
5 Ibid. pada tanggal 12 Mei 2018.
3
barang, artinya Tupperware akan mengganti produk yang rusak dalam pemakaian
normal, bukan untuk pemakaian komersial atau industry.6 Dengan demikian,
Tupperware merupakan Brand produk yang memberikan solusi cerdas dengan
mendukung gaya hidup sehat dengan cara yang ideal dan ramah lingkungan.
Produk plastik dengan brand (merek) Tupperware ini telah didistribusikan
ke seluruh Indonesia, salah satunya di daerah Kota Jambi. Salah satu Distributor
resmi Tupperware di Kota Jambi yaitu PT. Nazila Jambi Nugraha. Produk-produk
Tupperware yang dijualnya cukup menarik minat konsumen, dengan desain yang
unik , warna yang bervariasi dan juga memiliki garansi seumur hidup barang,
seperti dapat terlihat dari data penjualan produk Tupperware berikut :
Tabel 1.1.
Data Penjualan Produk Tupperware PT. Nazila Jambi Nugraha tahun 2017
Bulan
Penjualan PerUnit
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu
st Sep Okt Nov Des
Total
Penjua
lan
Penjua
lan 659 620 655 643 687 761 735 765 878 955 889 875 9122
Sumber : Data Intern Perusahaan7
Berdasarkan data diatas, penjualan Tupperware di PT. Nazila Jambi
Nugraha relatif mengalami kenaikan, dimana terjadi 6 kali peningkatan penjualan
dalam satu tahun, yakni pada bulan Maret, Mei, Juni, Agustus, September, dan
Oktober. Penjualan tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar 955 buah,
sedangkan penjualan terendah terjadi pada bulan Februari sebesar 620 buah. Hal
ini mengindikasikan bahwa Tupperware dapat diterima oleh Masyarakat atau
6 Ibid.
7 Sumber Data: wawancara dengan manajer Tupperware PT. Nazila pada tanggal 23 Juni
2018
4
konsumen di Kota Jambi. Berikut adalah prestasi Tupperware yang berhasil
memperoleh penghargaan Top Brand Award di Indonesia berturut-turut mulai dari
2012 hingga 2018 :
Tabel 1.2.
Top Brand Award 2012 -2018 Kategori: Plastik Container Makanan
Merek
Dalam % (persen)
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Kategori
Tupperware 51,10 42,90 42,55 50,50 44,60 50,50 42,60 TOP
Lion Star 36,70 41 39,10 31,60 36,90 31,60 26,90 TOP
Maspion 1.50 12,70 - - - - -
Lock &
Lock 1,20 1,30 - 2,60 1,10 2,60 7,5
Claris 1,35 1,2 1,2 1,4 1 1,4 5,4
(Sumber: www.TopBrand-Award.com )8
Pada tahun 2012 Tupperware meraih prestasi yang gemilang dengan
peraihan pangsa pasar Indonesia 51,5%. Dan pada tahun 2018 lagi-lagi
Tupperware Indonesia tetap unggul di kategori plastik Container. Penghargaan ini
merupakan bukti kemampuan Tupperware Indonesia dalam mempertahankan
prestasinya untuk menjaga kualitas produk sesuai kebutuhan konsumen,
dibandingkan para pesaingnya. Diantara beberapa manfaat dan keunggulan yang
telah dikemukaan sebelumnya, inovasi Tupperware yakni produknya dapat
diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya berkat adanya jaminan
(garansi) seumur hidup produk.
8 http//www.TopBrand-Award.com. Diakses pada tanggal 13 Mei 2018.
5
Tabel 1.2 menunjukan bahwa Tupperware memiliki posisi paling unggul
dari 2012 hingga 2018, dan diposisi berikutnya diduduki oleh lion star, Maspion,
lock & lock, dan Claris. Untuk mencapai target yang diinginkan dan agar
konsumen tetap mempertahankan keputusannya dalam membeli produk
Tupperware harus membedakan dirinya melalui identitas merek. Identitas merek
dikatakan sebagai karakteristik khas dari sebuh merek, atau berbagai cara yang
diarahkan perusahaan untuk mengidentifikasi dirinya atau produknya.9 Dengan
demikian identitas merek dapat diartikan sebagai persepsi merek yang khas dari
sebuah perusahaan yang ingin disampaikan perusahaan sehingga membentuk
persepsi konsumen mengenai merek tersebut.
Persoalan citra merek merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan
oleh perusahaan. Tanpa citra merek yang positif dan kuat, sangat sulit untuk
menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada. Citra merek dapat
diartikan sebagai penglihatan dan kepercayaan yang terpendam dibenak
konsumen sebagai cerminan asosiasi yang tertahan diingatan konsumen.10
Dengan
adanya pandangan dan pemikiran konsumen tentang suatu produk dapat
menimbulkan keputusan pembelian. Keputusan pembelian merupakan saat
dimana konsumen membentuk niatan untuk membeli suatu produk yang menjadi
pilihan mereka. Konsumen membentuk preferensi atas merek- merek dalam
kumpulan pilihan.11
9 Philip kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Prenhalindo,2002), Edisi
millennium,hlm.338. 10
Ibid. 11
Ibid, hlm. 207
6
Dalam pengambilan keputusan pembelian sebuah produk, konsumen
mempertimbangkan beberapa atribut produk seperti identitas merek dan citra
merek. Riset telah dilakukan oleh Faisal Munif Soim,dkk yang berjudul Pengaruh
Brand Image terhadap Keputusan Pembelian (studi pada pembeli kartu perdana
simpati di booth Telkomsel Matos), mengungkapkan bahwa: Brand Image
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelin.12
Namun hal
tersebut bertentangan dengan hasil penelitian oleh Fransisca Paramitasari
Musay,dkk yang menemukan bahwa: brand image tidak berpengaruh terhadap
keputusan pembelian.13
Penelitian lain juga dilakukan oleh Cindi Fransisca Tingkir yang berjudul
Pengaruh Identitas Merek Terhadap Loyalitas Merek Melalui Citra Merek Dan
Kepercayaan Merek Toyota, yang mengungkapkan bahwa: identitas merek
melalui citra merek memilki pengaruh terhadap loyalitas merek.14
Namun hal
tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh shenda yang
mengungkapkan bahwa: Brand identity tidak memilki pengaruh secara langsung
terhadap keputusan pembelian.15
12
Faisal Munif soim. Dkk, Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian studi
pada pembeli kartu perdana simpati di booth telkomsel matos, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 35
No.1 juni 2016. Http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id. Diakses pada tanggal 29 Oktober
2018. 13
Fransisca Paramitasari Musay, Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian
(Survei Pada Konsumen KFC kawi Malang), Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya. 2015. Http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ic.id/index.php./jab/article/view/141.
Diakses pada tanggal 20 Mei 2018 14
Cindi Fransisca Tingkir, Pengaruh Identitas Merek Terhadap Loyalitas Merek Melalui
Citra Merek Dan Kepercayaan Merek Toyota. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 8, No 2,
Oktober 2014. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2018. 15
Shenda Aprilia Crisanti, Analisis pengaruh identitas merek, kualitas produk dan brand
ambassador terhadap keputusan pembelian kembali pada produk kosmetik di Surakarta. (Skripsi
UMS, 2017) diakses pada tangaal 23 Oktober 2018
7
Atribut produk merupakan unsur-unsur produk yang dipandang penting
oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Perusahaan harus memandang atribut-atribut produk sebagai faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, yang mana semakin lengkap dan
komplit atribut suatu produk, semakin besar peluang produk tersebut untuk
diminati konsumen16
. Ibnu Taimiyah memiliki sebuah pemahaman yang jelas
bagaimana mekanisme dalam suatu pasar. Secara teori dikatakan jika harga lebih
mahal dibandingkan dengan produk lain. Maka jumlah permintaan akan lebih
rendah dibandingkan dengan produk lain17
. Akan tetapi berbeda dengan produk
Tupperware ini, meskipun konsumen mengetahui bahwa produk ini memiliki
harga yang lebih tinggi dibandingkan produk lain, namun produk Tupperware ini
masih banyak peminatnya.
Tabel 1.3.
Harga Produk Tupperware di PT. Nazila dengan Harga Produk lain
Meskipun konsumen tahu bahwa produk Tupperware memiliki harga yang
lebih tinggi jika dibandingkan dengan produk rumah tangga lainnya namun
16
Dita Dwi Kusumawati, Pengaruh Green Product, Atribut Produk dan Word Of Mouth
Terhadap Keputusan Pembelian, (Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta), 2015, hlm. 19.
Http://eprints.uny.ac.id/id/eprints/27867. Diakses pada tanggal 20 Mei 2018 17
Adiwarman Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004),
hlm.364.
No Jenis
Produk
Harga
Tupperware
Harga
Lion Star
Harga
Green
Leaf
Harga
Hawai
1 Wadah
Makanan Rp.250.000 Rp.25.000 Rp.23.500 Rp.18.600
2 Wadah
Minuman Rp.198.000 Rp.20.000 Rp.10.000 Rp.11.000
3 Wadah
Kue Rp.168.000 Rp.23.200 Rp.10.000 Rp.12.000
8
tingkat penjualan Tupperware ( lihat tabel 1.1. dan 1.2.) relatif stabil. Ini salah
satu bukti bahwa Tupperware tetap memiliki banyak pelanggan meskipun
hargannya mahal. Riset juga telah dilakukan oleh Abdul Rohim dengan
penelitiannya yang berjudul Pengaruh Harga dan Garansi Seumur Hidup Terhadap
Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Tupperware ( Studi
kasus di Kelurahan Tambak Aji RW V Ngaliyan Semarang, mengungkapkan
bahwa harga tidak memepengaruhi keputusan pembelian pada produk
Tupperware18
.
Dengan atribut harga yang dikategorikan tinggi, mengapa produk
Tupperware ini masih banyak peminatnya. Hal ini yang menjadi tanda tanya besar
peneliti terhadap produk Tupperware. Dengan latar belakang masalah yang telah
diuraikan, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dan penulisan ilmiah
dengan judul: Pengaruh Brand Identity Terhadap Keputusan Pembelian Melalui
Brand Image Pelanggan Tupperware Kota Jambi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, rumusan masalah
yang diambil yaitu:
1. Apakah Brand Identity berpengaruh terhadap Brand Image produk
Tupperware Kota Jambi?
2. Apakah Brand Identity berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Tupperware Kota Jambi?
18
Abdul Rohim, Pengaruh Harga dan Garansi Seumur Hidup Terhadap Pengambilan
Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk Tupperware ( Studi Kasus di Kelurahan Tambak
Aji RW V Ngaliyan Semaranag), Skripsi UIN Walisongo. 2015. Http://Scholar.Google.co.id.
Diakses pada tanggal 20 Mei 2018
9
3. Apakah Brand Image berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
Tupperware Kota Jambi?
4. Apakah Brand identity berpengaruh terhadap keputusan pembelian melalui
Brand Image produk Tupperware Kota Jambi?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian ini yaitu :
a. Untuk mengetahui pengaruh Brand Identity terhadap Brand Image
produk Tupperware Kota Jambi.
b. Untuk mengetahui pengaruh Brand Identity terhadap keputusan
pembelian produk Tupperware Kota Jambi.
c. Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap keputusan pembelian
produk Tupperware Kota Jambi.
d. Untuk mengetahui pengaruh Brand identity terhadap keputusan
pembelian melalui Brand Image produk Tupperware Kota Jambi.
2. Untuk Manfaat dari penelitian ini yaitu :
a. Sebagai salah satu persyaratan bagi peneliti untuk mendapatkan gelar
Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Ekonomi Syariah di Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi.
b. Sebagai tambahan pengetahuan, pengalaman, dan wawasan mengenai
perilaku pembelian konsumen dalam menentukan atau memilih setiap
produk yang ingin dibeli.
10
c. Sebagai bahan Informasi bagi PT. Tupperware Kota Jambi untuk
menjaga pelanggannya, karena setiap manusia memiliki karakteristik
yang berbeda dalam menentukan pembelian produknya.
D. Batasan Masalah Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian ditetapkan agar penelitian terfokus pada
pokok-pokok permasalahan yang ada beserta pembahasannya, sehingga
diharapakan penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang telah
ditetapkan. Penelitian ini dibatasi pada masalah kemampuan atribut Brand Identity
untuk mempengaruhi keputusan pembelian konsumen melalui Brand Imgae
produk plastik Tupperware. Penelitian ini juga terfokus hanya untuk pelanggan
Tupperware yang tersebar di Kota Jambi, dimana dalam hal ini peneliti
menetapkan batasan pelanggan sebagai orang yang telah melakukan pembelian
ulang wadah makanan dan minuman merek Tupperware minimal 3 (tiga) kali
dalam 1 tahun pada tahun 2017.
E. Kerangka Teori
1. Brand Identity
Brand adalah janji yang merupakan jaminan kualitas, asal usul, dan
performa, yang dengan demikian meningkatkan nilai yang dirasakan costumer
yang dapat mengurangi resiko dan kompleksitas dalam keputusan membeli19
.
Identitas merek adalah ciri-ciri yang diharapkan dapat melekat di benak
pelanggan. Identitas merek merupakan serangkaian asosiasi merek dimana
perusahaan bercita-cita untuk menciptakan atau mempertahankan citra merek
19
Philip Kotler and Waldemar Pfoertsch , B2B Brand Management, ( Jakarta: PT. Bhuana
Ilmu popular). 2006. hlm.3
11
eksternal yang aspiratif. Asosiasi ini merupakan apa yang dicita-citakan merek
untuk dipertahankan dan menyiratkan janji organisasi kepada pelanggan20
.
Elemen brand adalah upaya visual yang bertindak mengidentifikasi dan
mendeferensiasi suatu produk atau jasa perusahaan. Elemen brand seperti nama,
jenis, logo, dan slogan, bersatu membentuk identitas visual suatu brand21
.
Beberapa elemen brand identity adalah sebagai berikut:
a. Nama Merek merupakan ekspresi terbesar dari wajah suatu produk. Nama
yang dipilih untuk suatu perusahaan, produk atau jasa dapat menjadi asset
berharga, seperti halnya brand itu sendiri. Nama brand yang dipilih akan
digunakan dalam segala bentuk komunikasi antar perusahaan dengan
konsumen.
b. Logo adalah tampilan grafis dari nama merek atau perusahaan yang akan
menajdi kekuatan simbol suatu produk. Logo yang kuat dapat memberi
kohesi (gaya tarik) dan membangun kesadaran identitas merek (brand
identity), memudahkan pengenalan dan ingatan kembali bagi manusia.
c. Slogan merupakan kalimat yang mudah dikenak dan diingat yang seringkali
menyertai nama brand dalam program komunikasi pemasaran. Tujuan
utama dari slogan adalah mendukung citra merek yang diproyeksikan
perusahaan.
20
Aeker, David.A, Manajemen Pemasaran Strategis, (Jakarta: Salemba Empat). 2013.
hlm. 218 21
Philip Kotler and Waldemar Pfoertsch, B2B Brand Management, ( Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama). 2008.
12
d. Kisah merek merupakan cerita kehidupan suatu perusahaan atau produk
yang dapat menjadi pendorong berkembangnya suatu produk atau
perusahaan.
2. Brand Image
Citra adalah sejumlah keyakinan, ide, dan kesan yang dipegang oleh
seseorang tentang sebuah objek.22
Sedangkan citra merek adalah persepsi dan
keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti dicerminkan asosiasi yang
tertanam dalam ingatan konsumen.23
Citra merek (brand image) merupakan
gambaran atau kesan yang ditimbulkan oleh suatu merek dalam benak pelanggan,
penempatan citra merek dibenak konsumen harus dilakukan secara terus-menerus
agar citra merek yang tercipta kuat dan dapat diterima secara positif. Perusahaan
Tupperware menggunakan simbol-simbol untuk mendukung produknya. Dengan
konsep-konsep yang unik maka perusahaan akan dikenal oleh konsumen karena
konsumen lebih mudah melihat perbedaan yang diharapkan oleh pelanggan.
Pengukuran citra merek dapat didasarkan pada 3 (tiga) indikator, antara lain:
a. Kekuatan Strengthness (kekuatan) dalam hal ini adalah keunggulan
keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak
ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada
atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga biasa dianggap sebagai
sebuah kelebihan dibandingkan dengan merek lain, yang termasuk pada
kelompok strength ini antara lain: fisik produk, keberfungsian semua
22
Philip Kotler dan Kevin Keller, Manajemen Pemasaran. (Jakarta: Erlangga,2009). Jilid I.
Edisi ke 13. Diterjemahkan oleh Bob Sabran, Hlm. 406 23
Ibid, hlm 403
13
fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung dari
produk tersebut.
b. Uniqueness (keunikan) adalah kemampuan untuk membedakan sebuah
merek di antara merek-merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari atribut
produk, menjadi kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara produk satu
dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik ini antara lain:
variasi layanan yang biasa diberikan sebuah produk, variasi harga dari
produk- produk yang bersangkutan maupun diferensiasi dari penampilan
fisik sebuah produk.
c. Favorable (kesukaan) mengarah pada kemampuan merek tersebut agar
mudah diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam kelompok favorable
ini antara lain: kemudahan merek tersebut diucapkan, kemampuan merek
untuk tetap diingat oleh pelanggan, maupun kesesuaian antara kesan merek
di benak pelanggan dengan citra yan diinginkan perusahaan atas merek yang
bersangkutan.24
.
3. Perilaku Pembelian Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang secara
langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang
dan jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului
dan menentukan tindakan-tindakan tersebut25
. Perilaku konsumen juga
merupakan tindakan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
24
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:
Erlangga,2013), hlm. 247 25
James F. Engel, Perilaku Konsumen, (Jakarta: Binapura Aksara), 1994, hlm. 8
14
mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan
memuaskan kebutuhan mereka26
.
b. Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang
dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap
menaruh perhatian (attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika
berkesan dia akan melangkah ketahap ketertarikan (interest) untuk mengetahui
lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas
ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat (desire) karena
barang atau jasa ditawarkan sesuai dengan kebutuhan- kebutuhannya. Jika
hasrat dan minatnya begitu kuat, baik karena dorongan dari dalam atau
rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau pembeli tersebut akan
mengambil keputusan membeli (action to buy) barang atau jasa yang
ditawarkan.27
c. Proses Keputusan Pembelian Konsumen
Sebelum memutuskan untuk menggunakan suatu produk, seorang
konsumen pada dasarnya akan melakukan suatu proses pengambilan keputusan
terlebih dahulu. Proses pengambilan keputusan merupakan tahap konsumen
dalam memutuskan suatu produk tertentu yang menurutnya sudah paling baik,
sehingga keputusan pembelian dapat diartikan sebagai kekuatan kehendak
konsumen untuk melakukan pembelian terhadap sebuah produk apabila
26
Schiffman dan kanuk, Perilaku Konsumen, (PT. Indeks), 2007. Edisi ketujuh. Hlm.7 27
Tjetjep Djatmika, Teori Keputusan Pembelian, (Jakarta: Salemba Empat,2006), hlm.120.
15
konsumen memiliki minat untuk membeli produk28
. Konsumen melewati lima
tahap dalam keputusan pembelian, dimana proses pembelian sebenarnya telah
dimulai jauh sebelum pembelian aktual terjadi dan memiliki konsekuensi jauh
setelah pembelian terjadi. Masing-masing tahapan keputusan dapat dijelaskan
sebagai berikut29
:
1) Pengenalan Kebutuhan, merupakan awal proses yang dimulai saat
konsumen mengenali sebuah kebutuhan atau masalah yang menjadi
tahapan pertama proses pengambilan keputusan pembeli, dimana
konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan, dimana pembeli
merasakan pebedaan antara keadaan nyata dengan keadaan yang
diinginkan.
2) Pencarian Informasi, dalam tahap ini konsumen telah tertarik untuk
mencari lebih banyak informasi mengenai produk atau jasa yang
dibutuhkan. Sumber-sumber yang dapat diperoleh konsumen dalam
pencarian informasi adalah keluarga, teman, tetangga, kenalan, iklan,
organisasi, dll.
3) Evaluasi Alternatif, pada tahap ini konsumen menggunakan informasi
yang telah ada untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam satu
susunan pilihan. Proses yang dapat dilakukan oleh konsumen yaitu,
konsumen melihat suatu produk sebagai satu apket antribut produk,
28
Philip kotler, A. B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Jakarta: Salemba Empat, 2000, hlm. 251. 29
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo,2002), Edisi Milenium,
hlm. 204.
16
konsumen akan memberikan tingkat kepentingan yang berbeda pada setiap
atribut produk.
4) Keputusan Pembelian, merupakan saat dimana konsumen memebentuk
minat untuk membeli suatu produk yang menjadi pilihan mereka, terdapat
dua faktor yang muncul dalam keputusan pembelian. Faktor pertama yaitu
sikap orang lain yang berpengaruh yang didapatkan dari orang lain yang
dapat merubah keputusan pembeliannya. Faktor kedua yaitu faktor situasi
yang tidak diharapkan konsumen membentuk niat membeli berdasarkan
faktor-faktor pendapatan yang diperkiraan, harga yang diharapkan, dan
manfaat produk yang diharapkan.
F. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Brand Identity terhadap brand Image
Identitas merek merupakan asosiasi merek yang unik yang menunjukan
janji kepada konsumen. Agar menjadi efektif, identitas merek perlu
berinteraksi sehingga membentuk persepsi dalam benak konsumen, sehingga
membedakan merek dari pesaing, dan menjadi dasar dari strategi merek
selanjutnya. Variabel identitas merek berpengaruh terhadap citra merek.
Dimana berarti warna, logo, tagline yang dijelaskan oleh perusahaan memiliki
pengaruh terhadap peningkatan citra merek. Ini berarti definisi identitas
Tupperware sudah jelas tersampaikan pada konsumen sehingga konsumen
dapat mempersepsikannya dengan baik.30
Brand identity atau identitas merek
30
Aditya Hendrajati, Pengaruh Brand Identity Terhadap Brand Loyalty Melalui Brand
Image dan Brand Trust Yamaha, (Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta),
2016. https://www.coursehero.com/file/21120227/AdityaHendrajati-12808144007/. Diakses pada
tanggal 20 Juli 2018
17
merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu citra merek, apabila
identitas merek sebuah produk baik maka citra merek yang terbentuk oleh
konsumen juga akan baik. antara identitas merek dan citra merek merupakan
satu kesatuan untuk produk maupun perusahaan yang tidak dapat dipisahkan,
mengapa begitu karena identitas merek yaitu Sesuatu yang dibangun oleh
perusahaan untuk memasarkan produknya sedangkan citra merek merupakan
pandangan konsumen terhadap merek produk atau perusahaan yang
dipasarakan. Artinya brand identity memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap pembentukan brand image.31
2. Hubungan brand identity terhadap keputusan pembelian
Pengambilan keputusan pembelian pada konsumen berbeda-beda,
bergnatung pada jenis keputusan pembelian. Beberapa situasi pembelian
ditandai oleh keterlibatan konsumen pada perbedaan merek yang signifikan.32
Para konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang atribut
produk yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan
perhatian besar pada produk yang memberikan manfaat yang dicarinya.33
Namun tidak semua konsumen dalam membeli sebuah produk memikirkan
identitas merek produk, ada seseorang hanya membeli dengan apa yang mereka
butuhkan tetapi tidak memenitikan dari identitas produk ataupun atribut produk
31
Jeconiah Lunardi dan Drs. Sugiono Sugiharto, M.M (analisa pengaruh brand identity
terhdap pembentukan brand image dengan promotion mix dan brand awareness sebagai variabel
intervening pada merek Speedo), Jurnal Strategi Pemasaran, Vol. 3, No.1. 2015.
Publication.petra.ac.id/index.php/manajemen-pemasaran/article/view/427. 32
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Perhanlindo, 2002), Edisi Millenium,
hlm. 203 33
Ibid. hlm 206
18
atau dapat diakatakan bahwa identitas sebuah produk tidak dapat
mempengaruhi keputusan pembelian.34
3. Hubungan brand image terhadap keputusan pembelian.
Pengambilan keputusan pembelian adalah suatu proses psikologis yang
dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap
menaruh perhatian (attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika
berkesan dia akan melangkah ketahap ketertarikan (interest) untuk mengetahui
lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas
ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat (desire) karena
barang atau jasa ditawarkan sesuai dengan kebutuhan- kebutuhannya.35
Pengambilan keputusan pembelian pada konsumen berbeda-beda, bergnatung
pada jenis keputusan pembelian. Beberapa situasi pembelian ditandai oleh
keterlibatan konsumen pada perbedaan merek yang signifikan.36
Konsumen
mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang dimana posisi setiap
merek dalam masing-masing atribut. Kumpulan keyakinan atas suatu merek
membentuk citra merek.37
Dalam pengambilan keputusan yang dilakukan dapat
dipengaruhi oleh citra merek sebuah produk, apabila citra merek sebuah
34
Shenda Aprilia Crisanti, Analisis pengaruh identitas merek, kualitas produk dan brand
ambassador terhadap keputusan pembelian kembali pada produk kosmetik di Surakarta. (Skripsi
UMS, 2017) diakses pada tangaal 23 Oktober 2018 35
Tjetjep Djatmika, Teori Keputusan Pembelian, (Jakarta: Salemba Empat,2006), hlm.120 36
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Perhanlindo, 2002), Edisi Millenium,
hlm. 338. 37
Ibid.
19
produk baik maka dapt mempengaruhi keputusan yang diambil oleh konsumen
untuk memenuhi kebutuhannya.38
4. Hubungan brand identity terhadap keputusan pembelian melalui brand image.
Merek (brand) adalah segala sesuatu yang mengidentifikasikan barang
atau jasa yang dapat membedakannya dengan pesaing.39
Identitas merek
merupakan cara yang diarahkan perusahaan atas merek yang dibangun untuk
mengidentifikasi dirinya atau produknya, sedangkan citra merek merupakan
persepsi masyarakat atas perusahaan atau produk yang telah dibangun oleh
identitas merek.40
Identitas merek menentukan pembentukan pada citra merek
bagi suatu produk dan citra merek menentukan persepsi konsumen terhadap
suatu produk dalam melakukan keputusan pembelian. Apabila citra merek baik
pada suatu produk barang atau jasa, maka akan membuat keyakinan bagi
konsumen terhadap produk tersebut, dan mendorong keinginan untuk
melakukan keputusan pembelian.41
Pengaruh identitas merek yang dapat
mempengaruhi citra merek dan citra merek yang baik dapat membangun
kepercayaan merek suatu produk bagi konsumen dapat mendorong konsumen
untuk memebuat keputusan pembelian barang dan jasa.
38
Pantri Heriyati dan Septi, Analisis Pengaruh Brand Image dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Handphone Nexian, (Jurnal BINUS Business
School,2015).http://eprint.upnjatim.ac.id/480/1/file_1.pdf. Diakses pada tanggal 20 Mei 2018 39
Henry Simamora, Manajemen Pemasaran Internasional, (Jakarta: Salemba Empat,
2000), jilid 2, hlm. 540. 40
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Perhanlindo, 2002), Edisi Millenium,
hlm. 338. 41
Cindi Fransisca Tingkir, Pengaruh Identitas Merek Terhadap Loyalitas Merek Melalui
Citra Merek Dan Kepercayaan Merek Toyota. Jurnal Manajemen Pemasaran, Vol 8, No 2,
Oktober 2014. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2018.
20
G. Studi Literatur
Tabel 1.4
Hasil Penelitian Terdahulu
NO Peneliti, Tahun,
Universitas, Judul
Hasil penelitian Perbedaan
Penelitian
1. Mario Sugiharto
2015
Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Perbanas
Surabaya
Pengaruh Identitas
Merek,Pengetahuan
Merek Dan
Kepercayaan Terhadap
Niat Pembelian
Produk Lifebuoy
Sabun Mandi
Antiseptik Di
Surabaya
Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa
identitas merek dan
kepercayaan memiliki
pengaruh yang
signifikan terhadap
niat pembelian, hal ini
mengindikasikan
bahwa semakin besar
kepercayaan
konsumen akan
mendapatkan
keyakinan dan sikap
yang pada akhirnya
keyakinan dan sikap
dapat mempengaruhi
perilaku pembelian
mereka dimana yang
akan dating yaitu niat
pembelian.42
Antara penelitian
ini dengan
penelitian penulis
variabel yang
digunakan hamper
sama, hanya saja
objek yang diteliti
berbeda, pada
penelitian ini
objek yang diteliti
yaitu produk
lifebuoy dan objek
pada penelitian
penulis yaitu
produk
Tupperware.
2 Aditya Hendrajati
2016
Universitas Negeri
Yogyakarta
Pengaruh Brand
Identity terhadap brand
loyalty melalui brand
image dan brand trust
Penelitian ini
menjelaskan
keberadaan variabel
brand identity dapat
mempengaruhi brand
loyalty melalui brand
image dan brand
trust.43
Penelitian ini lebih
fokus pada
variabel brand
identity yang
dapat
mempengaruhi
brand loyalty
melalui brand
image dan brand
trust, sedangkan
penelitian penulis
42
Mario Sugiharto, Pengaruh Identitas Merek, Pengetahuan Merek Dan Kepercayaan
Terhadap Niat Pembelian Produk Lifebuoy Sabun Mandi Antiseptik Di Surabaya, (Skripsi Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya), 2015. Http//:eprints.perbanas.ac. id. Diakses pada
tanggal 20 Mei 2018 43
Aditya Hendrajati, Pengaruh Brand Identity Terhadap Brand Loyalty Melalui Brand
Image dan Brand Trust Yamaha, (Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta),
2016. https://www.coursehero.com/file/21120227/AdityaHendrajati-12808144007/. Diakses pada
tanggal 20 Juli 2018
21
Yamaha lebih fokus pada
pengaruhnya
brand identity dan
brand image
terhadap
keputusan
pembelian.
3 Fransisca Paramitasari
Musay
2015
Universitas Brawijaya
Pengaruh brand image
terhadap keputusan
pembelian (survey
pada konsumen KFC
kawi malang)
Penelitian ini
menejaskan bahwa
keberadaan variabel
brand image hanya
sedikit berpengaruh
terhadap keputusan
pembelian.44
Artinya
variabel brand image
tidak berpengaruh
secara signifikan
terhadap keputusan
pembelian KFC.
Penelitian ini lebih
fokus pada brand
image yang
diduga dapat
mempengaruhi
konsumen KFC,
sedangkan
penelitian
konsumen lebih
fokus pada
pengaruhnya
brand identity dan
brand image
terhadap
keputusan
pembelian produk
Tupperware.
4 Pantri Heriyati dan
Septi
2015
BINUS Business
School
Analisis pengaruh
brand image dan
kualitas produk
terhadap keputusan
pembelian konsumen
pada Handphone
Nexian
Dalam penelitian ini
menyatakan bahwa
brand imege
memberikan pengaruh
yang signifikan
terhadap keputusan
pembelian konsumen
pada handphone
nexian, dan kualitas
produk hanya sedikit
berpengaruh karena
konsumen berfikir
bahwa handphone
nexian kurang
berkualitas.45
Antara penlitian
ini dengan
penelitian peneliti
hampir sama,
hanya saja pada
penelitian ini
variabel yang
digunakan yaitu
variabel brand
image dan kualitas
produk sedangkan
pada penelitian
peneliti
menggunakan
variabel brand
44
Fransisca Paramitasari Musay, Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian
(Survei Pada Konsumen KFC kawi Malang), Jurnal Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya. 2015. Http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ic.id/index.php./jab/article/view/141.
Diakses pada tanggal 20 Mei 2018 45
Pantri Heriyati dan Septi, Analisis Pengaruh Brand Image dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Handphone Nexian, (Jurnal BINUS Business
School,2015).http://eprint.upnjatim.ac.id/480/1/file_1.pdf. Diakses pada tanggal 20 Mei 2018
22
identity dan brand
image.
5 Shenda Aprilia
Christanti
2017
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta
Analisis pengaruh
identitas merek,
kualitas produk dan
brand ambassor
terhadap keputusan
pembelian kembali
pada konsumen produk
kosmetik dinsurakarta
Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa
keberadaan identitas
merel (brand identity)
tidak memiliki
pengaruh secara
signifikan terhadap
keputusan
pembelian.46
Antara penelitian
ini dengan
penelitian peneliti
memiliki
perbedaan pada
variabel dan objek
penelitian.
H. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dibuat untuk menggambarkan
apakah brand identity mempengaruhi keputusan pembelian melalui brand Image
terhadap produk Tupperware di Kota Jambi.
Gambar 1.1.
Kerangka Pemikiran
H1
H2 H3H4
H3
46
Shenda Aprilia Crisanti, Analisis pengaruh identitas merek, kualitas produk dan brand
ambassador terhadap keputusan pembelian kembali pada produk kosmetik di Surakarta. (Skripsi
UMS, 2017) diakses pada tangaal 23 Oktober 2018
Brand Identity
(X)
Brand Image (Y1)
Keputusan
Pembelian (Y2)
23
I. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data.47
Hipotesis ini juga dikenal dengan
Hipotesis nihil (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha). Berdasarkan kerangka teori dan
hasil-hasil penelitian terdahulu, maka yang digunakan dalam penelitian ini adalah
hipotesis alternatif (Ha) yang di rumuskan dalam bentuk adanya pengaruh antara
veriabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Pada dasarnya, Ho dan Ha akan selalu
muncul sebagai asumsi pemikiran penelitian yang berupaya mencari tahu
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
H1 : Diduga bahwa terdapat pengaruh antara brand identity terhadap brand
image pelanggan Tupperware Kota Jambi.
H2 : diduga bahwa terdapat pengaruh antara brand identity terhadap
keputusan pembelian Pelanggan Tupperware Kota Jambi.
H3 : diduga bahwa terdapat pengaruh antara brand image terhadap
keputusan pembelian pelanggan Tupperware Kota Jambi.
H4 : diduga bahwa terdapat pengaruh brand identity terhadap keputusan
pembelian melalui brand image pelanggan Tupperware Kota Jambi.
47
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. (Bandung:Alfabeta), 2010,
hlm. 64
24
J. Uji statistik Hipotesis Penelitian
Uji statistic hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Ho : Diduga bahwa brand identity tidak berpengaruh terhadap brand image
pelanggan Tupperware Kota Jambi.
H1 : Diduga bahwa terdapat pengaruh antara brand identity terhadap brand
image pelanggan Tupperware Kota Jambi.
Ho : Diduga bahwa brand identity tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian pelanggan Tupperware Kota Jambi.
H2 : Diduga bahwa terdapat pengaruh antara brand identity terhadap keputusan
pembelian Pelanggan Tupperware Kota Jambi.
Ho : Diduga bahwa brand image tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian pelanggan Tupperware Kota Jambi.
H3 : Diduga bahwa terdapat pengaruh antara brand image terhadap keputusan
pembelian pelanggan Tupperware Kota Jambi.
Ho : Diduga bahwa brand identity melalui brand image tidak berpengaruh
terhadap keputusan pembelian.
H4 : Diduga bahwa terdapat pengaruh brand identity terhadap keputusan
pembelian melalui brand image pelanggan Tupperware Kota Jambi
25
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa
yang terdapat atau terjadi dalam sebuah kencah, lapangan, atau wilayah tertentu.
Data terkumpul diklasifikasikan atau dikelompokan menurut jenis, sifat, atau
kombinasinya. Sesudah datanya lengkap kemudian dibuat kesimpulan48
. Disebut
kuantitatif karena data penelitian berhubungan dengan angka-angka dan analisis
menggunakan statistik49
. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
keberadaan atribut brand (variabel identity ) sebagai faktor yang diduga dapat
mempengaruhi keputusan pembelian melalui atribut brand (variabel Image )
pelanggan Tupperware di Kota Jambi.
B. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan, yaitu data
primer dan data sekunder, adapun data primer dan data sekunder adalah sebagai
berikut:
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dengan mengenakan alat pengkuran atau alat pengambilan data langsung pada
48
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Pratik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta,2010), hlm. 3. 49
Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen : Pendekatan, kuantitatif, kualitatif, kombinasi
(mixed Method), penelitian tindakan (Action Research), penelitian evaluasi.(Bandung: Alfabeta,
2013), hlm. 13.
26
subjek sebagai sumber informasi yang dicari.50
Data primer dalam penelitian
ini diperoleh melalui kuesioner peneliti yang diberikan kepada responden
pelanggan dan tanggapan responden tersebut pada PT. Tupperware Kota
Jambi.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh
secara tidak langsung atau melalui perantara51
. Data juga merupakan data
yang diperoleh dari sumber-sumber lain sebagai pendukung yang dipandang
berkaitan dengan pokok kajian yang diteliti. Dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan data sekunder adalah data-data yang mendukung data
primer, yakni data-data yang berkenaan dengan brand dan keputusan
pembelian, dan arsip-arsip (dokumen-dokumen) atau literatur-literatur
pustaka lainnya.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generelasasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesipulannya.52
Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah konsumen atau seluruh pelanggan yang
membeli Tupperware di Kota Jambi sebesar 1050 Pelanggan.53
50
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT Bumi Aksara,2008), hlm.91 51
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syari’ah Press,2014),
hlm. 32. 52
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2017), hlm.61 53
Wawncara dengan manajer Tupperware PT. Nazila Jambi Nugraha.
27
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut54
. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel
yaitu Sampling Insidental dimana pengambilan anggota sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.55
Sampel yang diambil dalam penelitian
ini menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut :
n =
Keterangan:
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
e : eror (Kesalahan yang diterima)
Dengan menggunakan margin of error sebesar 10%, maka
jumlah sampel yang diambil adalah sebagi berikut:
n =
n =
n=
, dibulatkan menjadi 100.
54
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2013). hlm. 62 55
Ibid, hlm. 67
28
Dari hasil rumus Slovin didapatkan jumlah Sampel 91 yang akan
dijadikan responden dalam penelitian ini, namun untuk mempermudah
dalam penelitian maka peneliti mengambil sampel menjadi 100 responden.
Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu
Sampling Insidental dimana pengambilan anggota sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.56
D. Intrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dan fakta penelitian.57
Adapaun pengumpulan data yang
digunkan dalam penelitian ini adalah wawancara. Dokumentasi dan kuesioner
yaitu sebagi berikut:
1. Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksi makna dalam suatu
topik. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti.58
Wawancara yang dipakai dalam
penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak
terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
56
Ibid, hlm. 67 57
Ibid, hlm. 37 58
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND, (Bandung: Alfabeta,2013),
hlm. 137
29
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis
dan lengkap untuk pengumpulan datanya.59
2. Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Didalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menggunakan
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, catatan harian,
dan sebagainya sebagai sumber penelitiannya.60
3. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dapat berupa pertanyaan-
pertanyaan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara
langsung atau dikirim melalui pos, atau internet.61
Metode ini dilakukan dengan mengajukan daftar pernyataan kepada
responden. Pernyataan-pernyataan diukur dengan menggunakan skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.62
Skala likert
pada penelitian menggunakan 5 alternatif jawaban. Skor yang diberikan
adalah sebagai berikut:
a. Skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju.
59
Ibid, hlm. 140. 60
Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian,Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta,2010), hlm. 201 61
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alafabeta,2010), hlm.142. 62
Ibid. hlm. 893
30
b. Skor 2 untuk jawaban tidak setuju.
c. Skor 3 untuk jawaban ragu-ragu.
d. Skor 4 untuk jawaban setuju.
e. Skor 5 untuk jawaban sangat setuju.
E. Definisi Variabel penelitian
Variabel penelitian adalah suatu konsep yang mempunyai lebih dari
satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi. Variabel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Variabel Bebas ( Independent Variable), merupakan variabel yang
mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu variabel brand identity.
b. Variabel Terikat ( Dependent Variabel), merupakan variabel yang dapat
dipengaruhi oleh adanya variabel bebas. Dalam penelitian variabel bebas
yang digunakan yaitu varibel keputusan pembelian.
c. Varibel Perantara ( Intervening Variable), merupakan variabel yang secara
teoritis mempengaruhi antara variabel independen dengan variabel
dependen, sehingga varibel independen tidak langsung mempengaruhi
berubahnya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini
varibel intervening yang digunakan adalah variabel brand image.
F. Definisi operasional variabel.
Definisi operasional variabel penelitian adalah batasan atau spesifikasi
dari variabel- variabel penelitian yang secara konkret berhubungan dengan
realitas yang akan diukur dan merupakan manifestasi dari hal-hal yang akan
31
diamati sehingga terbuka untuk diuji kembali oleh peneliti lain. Adapun
defines operasional variabel dan indikator variabel yang diteliti adalah:
NO Variabel Definisi Konseptual
Variabel
Indikator Skala
1 Brand
Identity
(X)
Brand Identity adalah cara
yang diarah perusahaan
untuk mengindentifikasi
dirinya atau produknya.63
1. Nama Merek
2. Logo
3. Slogan
4. Kisah merek
Likert
2 Brand
Image
(Y1)
Brand Image adalah
persepsi masyarakat
terhadap perusahaan atau
produknya.64
1. Kekuatan
2. Keunikan
3. Favorable
Likert
3 Keputusan
Pembelian
(Y2)
Keputusan pembelian
adalah pengambilan
keputusan pembeli dimana
konsumen benar-benar
telah melakukan
pembelian terhadap
produk tertentu.65
1. Berdasarakan
pengalaman
pelanggan
2. Telah
memenuhi
keinginan
pelanggan
3. Produk telah
sesuai dengan
keinginan
pelanggan
Likert
G. Uji Coba Statisik
1. Uji Validitas
Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas digunakan
untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.66
Jadi, validitas ingin mengukur apakah pertanyaan
63
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Perhanlindo, 2002), Edisi Millenium,
hlm. 338. 64
Ibid. 65
Ibid, 207 66
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian,Cet.28, (Bandung: Alfabeta, 2017), hlm.348.
32
dalam kuesioner yang sudah di buat betul-betul dapat mengukur apa yang
hendak diukur. Setiap indikator valid apabila nilai r hitung lebih besar atau
sama dengan r table/r product moment. Untuk menentukan nilai r hitung,
dibantu dengan program SPSS yang dinyatakan dengan nilai correted item
total correlation. Dapat pula digunakan rumus teknik kolerasi produk
moment.67
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula.68
Pengujian yang popular dan sering digunakan dalam mengukur reliabilitas
suatu konsep instrument adalah teknik alpha cronbach dengan nilai 0,60
sering digunakan sebagai nilai reliabilitas dalam suatu penelotian. Maka dari
itu peneliti menggunkan alpha cronbach 0,60 dalam penelitian ini.69
H. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data
berditribusi normal atau tidak.70
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Uji
67
Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syari’ah Press,2012),
hlm.65. 68
Syofyan Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia Group,2013),
hlm.55. 69
Iskandar, Metode penelitian Pendidikan dan social, (Jakarta : Gaung Persada Press,
20080, hlm. 95 70
Syofian Siregar, Statistik parametik untuk penelitian kuantitatif (Jakarta: Bumi
Aksara,2014), hlm.153
33
normalitas ini dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov (K-S) dengan ketentuan jika nilai signifikan (Sig.) > 0,05 maka data
berdistribusi normal.
I. Uji Hipotesis
1. Uji Simultan (F)
Uji f bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel
independent terhadap variabel dependent. Pengujian ini menggunakan tingkat
signifikan sebesar 5% dengan melakukan perbandingan antara Fhitung dan Ftabel.
Jika nilai Fhitung< Ftabel maka Ho di terima. Sebaliknya jika nilai Fhitung> Ftabel
maka Ho ditolak.71
2. Uji Parsial (t)
Uji parsial (uji t) menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel-
variabel penjelas (independent) secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependent. Pengujian ini menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%
dengan melakukan perbandingan antara thitung dan ttabel. Jika nilai thitung > ttabel
maka variabel bebas yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikat.
3. Uji T dengan Rumus Sobel Test
Sobel test merupakan uji untuk mengetahui apakah hubungan yang
mulai sebuah variabel mediasi secara signifikan mampu sebagai mediator
dalam hubungan tersebut. Dimana sobel test menggunakan uji z dengan rumus
sebagai berikut:
71
Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi
Aksara,2014), hlm.178
34
Z =
Dimana:
a: Koefisien regresi variabel independen terhadap variabel mediasi.
b: Koefisien regresi variabel mediasi terhadap variabel dependen.
SEa: Standard error of estimation dari pengaruh variabel independen terhadap
variabel mediasi.
SEb: standard error of estimation dari pengaruh mediasi terhadap dependen.
4. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Koefisien determinasi pada regresi sering diartikan sebagai seberapa
besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan varians dari
variabel terikatnya. Secara sederhana koefisien determinasi dihitung dengan
mengkuadratkan Koefisien Korelasi (R). Uji R2 atau uji determinasi merupakan
suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat menginformasikan baik
atau tidaknya model regresi yang terestimasi, atau dengan kata lain angka
tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah garis regresi yang terestimasi
dengan data sesungguhnya.72
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Jalur (Path Analysis)
Pengujian hipotesis dilakukan dengan Path Analysis (Analisis Jalur).
Analisis jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar
variabel yang berbentuk sebab akibat. Melalui analisis jalur ini akan dapat
ditemukan jalur mana yang paling tepat suatu variabel independan menuju
72
Sugoyono. Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2008), hlm. 75
35
variabel dependen yang terakhir.73
Analisis jalur ini dapat dikatakan untuk
menguji pengaruh langsung atau tidak langsung. Adapun model penelitian ini
secara lengkap adalah sebagi berikut74
:
a. Struktural 1
Y1 = p1Y1X
b. Struktural 2
Y2 = P1Y2X + P2Y2Y1
Keterangan :
Y1 : Brand Image
Y2 : Keputusan pembelian
P : Konstanta
X : Brand Identity
Berdasarkan model analisis diatas dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
langsung dan tidak langsung antar variabel yang diteliti, adapun bentuk rumusan
analisinya yaitu:
a. Pengaruh langsung : P1Y1X
b. Pengaruh tidak langsung : P1Y1X * P2Y1Y2
c. Pengaruh total
= Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung :
73
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2017), hlm.297. 74
Prof. Dr. H. Agus Irianto, Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya.
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2016), hlm. 289.
Brand
Identity
Brand
Image
Brand
Image
Keputusan
Pembelian
Brand
Identity
36
= P1Y1X + (P1Y1X * P2Y1Y2)
1. Sistematika Penulisan
Agar penulisan skripsi tidak keluar dari jalur pembahasan dan tidak
terjadinya pelebaran dalam pembahasan ini, maka penulis membuat sistematika
penulisan yang kan menjadi panduan dalam penulisan skripsi ini, dan ringkasan
pembahasan yanga da didalam setiap babnya berikut ini:
Bab I : Pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, batasan masalah,
kerangka teori, kerangka pemikiran, tinjauan pustaka, dan
hipotesis.
Bab II : Metodologi Penelitian, yang berisi tentang pendekatan
penelitian, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data,
instrumen pengumpulan data, populasi dan sampel, uji coba
statistik, uji asumsi klasik, uji hipotesis, teknik analisis data dan
sistematika penulisan.
Bab III : Gambaran Umum, dalam bab ini akan membahas profil, latar
belakang, visi, misi, tujuan, struktur organisasi PT.Nazila Jambi
Nugraha
Bab IV : Hasil dan Pembahasan Penelitian, dalam bab ini penulis akan
memaparkan tentang hasil penelitian dan jawaban dari rumusan
masalah dalam penelitian.
Bab V : Penutup, bab ini berisi tentang uraian atau kesimpulan serta
saran dari pembahasan.
37
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Tupperware
Nama Tupperware barasal dari nama sang penemu, Earl Silas Tupper,
ahli kimia dari Amerika Serikat. Saat ia berusia 31 tahun mendirikan
perusahaan Tupper Plastic Company dan pabrik pertamanya di Farnumsville,
Massachussets, USA inilah produk plastik dengan merk Tupper Plastic mulai
dijual tahun 1946 melalui toko dan katalog. Namun penjualan kurang sukses
karena keistimewaan produk Tupperware yaitu “SEAL” atau tutupnya yang
kedap udara dan kedap cairan ini tidak diketahui konsumen karena tidak ada
penjelasan tentang itu. Hingga datanglah Brownie Wise. Earl Tupper kemudian
mengangkatnya sebagai tenaga penjual di perusahaannya. Dia sangat
bersemangat dengan mangkuk-mangkuk buatan Tupper dan dia menemukan
cara bagaimana menjualnya: pesta rumah/party Tupperware.
Tupperware mengawali strategi penjualan langsung dengan apa yang
disebutnya sebagai Tupperware party. Brownie Wise (1913 – 1992) adalah
orang yang mengenalkan strategi ini (sebelumnya ia adalah seorang agen
penjualan dari Stanley Home Products). Di awal-awal tahun 1950an, penjualan
meledak dan membuatnya dikenal oleh banyak orang. Hal ini terutama
dikarenakan pengaruh dari Brownie Wise pada para wanita yang menjajakan
Tupperware dengan memakai metode party tadi. Tupperware juga semakin
dikenal pada masa-masa Perang Dunia II. Saat itu, para wanita dianjurkan
untuk lebih memiliki waktu untuk keluarganya, dan dengan menjadi agen
Tupperware menjadikan mereka memiliki penghasilan sendiri dari rumah.
38
Selain itu ada tradisi yang dikenal dengan sebutan Assembly yang diadakan di
setiap distributor Tupperware yang diadakan secara rutin. Untuk kenyamanan
dan menigkatkan kepercayaan konsumen, produk yang berkualitas tinggi tentu
akan memberikan jaminan garansi, termasuk pada produk Tupperware yang
melindungi anda dengan garansi seumur hidup barang. Artinya jika produk
Tupperware rusak atau catat dalam pemkaian normal non komersial (sesuai
dengan fungsinya), maka dapat diklaim untuk mendapatkan pengggantinya
secra gratus ke distributor terdekat.
B. Sejarah Singkat Tupperware di Indonesia
Secara resmi Tupperware dipasarkan di Indonesia tahun 1991. PT. Alif
Rose di Jakarta merupakan Distributor resmi pertama Tupperware, dan kini
sudah lebih dari 73 Distributor resmi yang tersebar di berbagai kota besar di
seluruh Indonesia. Didukung lebih dari 200.000 tenaga penjual independen,
produk Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan. Pelatihan dan
bimbingan yang diberikan merupakan bekal untuk menjadi tenaga penjual yang
tangguh. Meski terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan,
namun ada satu persamaannya yaitu bisa menyisihkan waktu untuk keluarga,
sekaligus memiliki karir dan penghasilan yang sangat memuaskan.75
C. Sejarah Singkat Kantor Tupperware di Jambi
Alamat Kantor Tupperware PT Nazila di Jl. HOS. Cokroaminoto No.33,
RT.17/RW.Pasar keluarga, Selamat, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi, Jambi
36124 kota mulai berdiri pada tahun 2001 hingga dengan sekarang ini, jadi
75
Http://www.tupperware.co.id/tentang-kami. Diakses pada tanggal 8 Juli 2018.
39
produk merek Tupperware sudah masuk ke provinsi jambi lebih kurang 17 tahun,
dan berkembang sangat pesat sekali hingga hampir seluruh masyarakat jambi
maupun luar jambi mengetahui produk merek Tupperware tersebut. Member
ataupun konsultan Tupperware di jambi sudah mencapai lebih dari 1000 di
berbagai wilayah di provinsi jambi.76
D. Visi dan Misi Tupperware
Adapun visi yang diusung dari perusahaan yaitu ingin merubah wanita
Indonesia mempunyai penghasilan sendiri. Mempunyai 5 peluang :
1. Penghasilan
2. Pelatihan
3. Pergaulan Luas
4. Penghargaan
5. Percaya Diri.
E. Produk-produk Tupperware
1. Compact Bowl Hight
Copact Bowl Hight memiliki tutup berjenis one touch yang kedap air
dan kedap suara. Setiap set terdiri dari 3 wadah dengan 3 warna tutup yang
cantik. Mudah dibuka dan ditutup dengan menarik disalah satu tepi tutup.
Dengan inovasi dinding wadah transparan sehingga isi mudah terlihat.
Terdapat lekukan di kedua sisi wadah yang berfungsi sebagai pegangan.
Dinding luar wadah bertekstur sehingga tidak mudah tergores. Dilengkapi
dengan kaki agar dalam keadaan panas, wadah tidak merusak meja.
76
Wawancara dengan manajer Tupperware pada hari kamis, jam 12:30
40
Kegunaan: untuk membawa makanan saat bepergian dan makanan berkuah
tidak akan tumpahdan makanankering tetap renyah.
2. Family Day Out
Family Day Out salah satu produk Tupperware terdiri dari 7 produk
yang dilengkapi dengan tas untuk memudahkan membawa keseluruhan
produk tersebut, dan sangat praktis untuk diisi makanan berkuah. Memiliki
seal jenis classic round seal yang rapat menahan udara dan air masuk keluar
dari wadah, dan ketat transparan sehingga mudah melihat isinya. Pada
sealnya terdapat corong berguna untuk menuangkan air minum sehingga
tidak perlu membuka semua seal dan tab yang melindungi corong dari
kotoran dan debu. Walaupun sealnya bukan jenis classic round seal, namun
dalam kondisi kapasitas penuh, air tidak akan mudah tumpah, hanya saja
dalam beberapa menit akan muncul sedikit saja rembesan air dari sealnya
karena itu produk sebaiknya selalu dalam posisi tegak.
a. Tchef Series Casserole adalah jenis alat masak serbaguna. Dapat dipakai
untuk melakukan sebagian besar pekerjaan memasak, bak saat
menggunakan kompor maupun oven. Ideal untuk membuat hidangan
yang berkuah atau masakan jenis rebusan, seperti sup, semur, sayuran,
serta untuk melembutkan daging dan berbagai jenis masakan rebusan
lainnya. Glass Cover nya yang transparan akan memudahkan dalam
mengontrol tingkat kematangan masakan tanpa harus membukanya
berulang kali. Tchef Casserole berbentuk pot bervolume 5.7 liter dan
memiliki diameter atas 24 cm. jenis alat masak ini sangat ideal untuk
41
memasak makanan yang membutuhkan lebih banyak air. Tchef Casserole
disertai dengan glass cover yang dapat membantu mempercepat proses
pemanasan pada makanan, sehingga memasak menjadi lebih cepat dan
hemat energy dan meminimalkan hilangnya nutrisi saat memasak.
b. Penggiling Multi Guna adalah alat yang untuk membantu memudahkan
pengelolaan aneka daging menjadi semakin praktis dan higienis.
c. Tchef Complete Set adalah ahli kuliner dirumah. Rangkaian alat masak
yang komplit untuk menghasilkan hidangan lezat. Diantaranya adalah :
1. Tchef Fry Pan
2. Tchef Casserole
3. Tchef Sauce Pan
4. Tchef Wok Pan
5. Bonus paring Knives
6. Flexy Cutting Mats
7. Tchef Series Kit
8. Tchef Glass Cover.
F. Struktur Organisasi
Sebagai organisasi kegiatan kerja maka untuk mencapai tujuan organisasi
itu harus disusun sebagai tata laksana yang dapat melaksanakan tugasnya masing-
masing baik tujuan umum maupun tujuan khusus menurut jenis dan tingkatannya
masing-masing. Susunan struktur organisasi pada suatu lembaga berarti
merupakan suatu kegiatan atau ikatan yang mempertemukan antara program
kegiatanyang telah direncanakan, karena di dalam suatu badan organisasi, baik di
42
bawah naungan langsung pemerintah maupun swasta, besar maupun kecil
semuanya tidak terlepas dari struktur organisasi. Adapun keadaan struktur
organisasi di perusahaan produk Tupperware dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Struktur Organisasi
PT. Nazila Jambi Nugraha
G. Gambaran Umum Variabel Penelitian
Keputusan pembelian merupakan proses dimana konsumen membentuk
minat beli untuk membeli suatu produk yang menjadi pilihan mereka. Dalam
penelitian ini keputusan pembelian konsumen dapat dipengaruhi oleh brand
Distributor
Operation Manager
Admin Claim Admin
Monitoring
Admin
Warehouse
SPOUSE
Accountiing
Kasir
Gudang Kecil Gudang Besar
Costumer Service
43
identity melalui brand image, penelitian ini juga terfokus pada konsumen yang
sudah menjadi pelanggan Tupperware di Kota Jambi pada PT. Nazila Jambi
Nugraha.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bahwa faktor dari keputusan
pembelian palanggan Tupperware tidak hanya dipengaruhi oleh dua varibabel
yang menjadi fokus peneleti dalam penelitian ini. Keputusan pembelian pelanggan
Tupperware juga dipengaruhi oleh fakor lain yang dalam hal ini peneliti tidak
meneliti faktor tersebut. Namun dari bebrapa keterangan pelanggan yang
merupakan responden dalam penelitian ini, mereka menyatakan bahwa awal mula
alasan mereka membeli Tupperware yaitu adanya diskon yang diberikan oleh
pihak Tupperware sendiri, seiring berjalannya waktu pelanggan mulai mengenal
bahwa Tupperware memang memiliki identitas yang baik sehingga citra merek
yang dibangun menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada responden,
selain apa yang telah dipaparkan diatas, bahwa responden menyatakan bahwa
memang harga yang ditawarkan produk Tupperware dikategorikan mahal, namun
hal itu sesuai dengan kualitas yang diberikan, namun ada juga responden yang
menyatakan bahwa mereka melakukan pembelian karena adanya sistem arisan
Tupperware yang diadakan oleh member sehingga mereka merasa ringan membeli
Tupperware yang mereka inginkan, ada juga mereka mealakukan pembelian
Tupperware hanya mode ikut-ikutan teman, keluarga dan pada artianya mereka
tidak mengetahui atribut dari produk Tupperware itu sendiri.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden
Analisis ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum penelitian ini,
untuk itu diperlakukan pengelompokan dengan karakteristik tertentu. Data
penelitian dikumpulkan dengan cara membagikan kuesioner secara langsung
maupun tidak langsung kepada responden. Mengetahui jumlah berdasarkan
tingkat persentase karakteristik responden yang menjadi sampel dalam populasi.
Adapun pengambilan data ini berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan,
pekerjaan, dan pengahsilan, dengan jumlah sampel 100 responden yang
disebarkan pada konsumen atau pelanggan Tupperware yang terdapat di Kota
Jambi. Berikut ini adalah penyajian data mengenai hasil karakteristik responden:
1. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Responden Tupperware berdasarkan jenis kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
Laki-laki 21 21%
Permpuan 79 79%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah peneliti, 2018
Berdasarkan tabel 4.1 diatas diperoleh keterangan bahwa responden
terbanyak adalah perempuan 79 orang atau 79%. Hal ini dikarenakan produk-
produk yang dipasarkan oleh Tupperware merupakan produk kebutuhan rumah
tangga, sehingga kaum wanita lebih meminati atau berbelanja produk Tupperware
dibandingkan dengan laki-laki.
45
Dengan beragam ukuran, variasi dan inovasi dari produk Tupperware yang
begitu banyak membuat keterarikan tersendiri bagi kaum wanita, selain itu
memang biasanya wanita lebih mudah terpengaruh pada keinginan diri yang susah
akan menahan keinginan untuk memiliki barang-barang dengan merek yang
bagus. Dan juga mereka lebih merasa tertantang dengan produk yang memiliki
merek (brand) yang ternama. Salah satu contoh produk rumah tangga yang
memiliki merek (brand) yang ternama dikalangan masyarakat saat ini adalah
produk-produk plastik dengan merek Tupperware.
Hal ini membuat seseorang memiliki keinginan tahuan suatu produk dengan
baik. Berdasarakan pernyataan responden yang peneliti peroleh dengan
mewawancarai responden pada saat melakukan riset, mereka manyatakan bahwa
Tupperware memang memiliki identitas yang baik sehingga mereka tidak merasa
rugi membeli produk-produk Tupperware. Mereka percaya bahwa dengan
identitas yang baik maka citra sebuah produk tidak akan mengecewakan
konsumen. Mereka juga menyatakan bahwa dengan menggunakan produk yang
memiliki identitas dan citra merek yang baik, merek lebih terlihat keren.
2. Responden Berdasarkan Umur
Table 4.2
Responden Tupperware berdasarkan Umur
No Usia (Tahun) Jumlah (orang) Persentase
1 15-25 57 57%
2 26-35 28 28%
3 >35 15 15%
Total 100 100%
Sumber: Data primer yang diolah peneliti, 2018
46
Berdasarkan data pengelompokan umur responden terdapat 57 responden
berumur 15-25 tahun, 28 responden berumur 26-35 tahun, dan 15 responden
berumur 35 tahun keatas. Dari uraian diatas responden terbanyak berumur kisaran
15-25 tahun hal ini berkemungkinan bahwa mereka lebih memahami akan produk
Tupperware itu sendiri.
Berdasarkan tabel dan uraian diatas, responden paling sedikit memiliki
kisaran umur diatas 35 tahun keatas. Dari data tersebut bahwa persentase yang
diberikan hanya sebesar 15% dari 100 responden yang membeli produk
Tupperware. Hal ini menjadi pertanyaan besar mengapa hal ini dapat terjadi. Jika
dianalisis bahwa umur diatas 35 tahun merupakan seorang ibu-ibu yang
seharusnya memilkiki kebutuhan peralatan atau perlengkapan rumah tangga yang
lebih kompleks.
Hasil penelitian pada penelitian ini menunjukan bahwa responden
terbanyak memiliki kisaran umur 15-25 tahun, denga kisaran umur tersebut dapat
dikatakan bahwa mereka merupakan seorang pelajar tau mahasiswa, padahal
seorang mahsiswa belum atau tidak memiliki begitu banyak kebutuahn-
kebutuhan rumah tangga. Hal ini berkemungkinan bahwa mereka lebbih
memahami akan atribut produk Tupperware, selain itu berdasarkan lingkungan
tempat tinggal peneliti memang lebih banyak seorang mahasiswa/pelajar yang
menggunakan Tupperware.
47
3. Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3
Responden Tupperware berdasarkan pekrjaan
No Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase
1 Pelajar/Mahasiswa 44 445
2 BUMN/Pegawai Negeri 4 4%
3 Pegawai Swasta 11 11%
4 Ibu Rumah Tangga 24 245
5 Wiraswasta 7 7%
6 Lain-lain 10 10%
Total 100 100%
Sumber : Data primer yang diolah peneliti, 2018
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 100 responden terdapat
44 responden yang merupakan pelajar/mahasiswa, 4 responden merupakan
BUMN/Pegawai negeri, 11 responden sebagai pagawai swasta, 24 responden Ibu
rumah tangga, 7 responden wiraswasta, dan 10 responden dengan perkerjaan lain-
lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
Berdasarkan uaraian data tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumen
produk Tupperware memiliki berbagai latar belakang pekerjaan. Pada penelitian
ini responden terbanyak memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahsiswa. Hal ini
dipengaruhi oleh pengetahuan mereka tentang produk yang memiliki karakteristik
tertentu, atau mereka paham akan atribut suatu produk, sehingga mereka
melakukan pembelian yang identitas merek ataupun citra merek yang baik.
Kemudian mereka menyatakan meskipun harganya mahal, namun dibarengi
dengan identitas merek yang jelas pada produk Tupperware membuat mereka
48
yakin dan percaya bahwa produk Tupperware sesuai dengan yang mereka
butuhkan. Namun ada juga diantara mereka yang mengatakan bahwa mereka
melakukan pembelian produk Tupperware agar terlihat lebih waw, keren, dan juga
adanya diskon yang diberikan Tupperware. Artinya setiap pelanggan memilki
penilaian masing-masing untuk produk yang pernah mereka beli.
4. Responden Berdasarkan Penghasilan
Tabel 4.4
Responden Tupperware berdasarkan Penghasilan
No Penghasilan Jumlah (orang) Persentase
1 < 1 Juta 57 57%
2 1 juta – 2 juta 40 40%
3 3juta – 4juta 3 3%
4 >5 juta - -
Total 100 100% Sumber: Data primer yang diolah peneliti, 2018
Berdsarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa penghasilan dari 100
responden yang diteliti terdapat 57 responden dengan penghasilan < 1 juta, 40
responden dengan pengasilan 1 juta – 2 juta, dan 3 responden dengan penghasilan
3juta – 4juta. Berdasarkan uraian tabel tersebut bahwa responden terbanyak yaitu
57 responden yang memiliki penghasilan <1juta. Jika dilihat dari harga produk
Tupperware sendiri yang terkenal mahal tapi jutru pada penelitian ini yang paling
banyak pelanggannya memiliki pengasilan paling rendah, artinya atribut harga
pada produk Tupperware tidak mempengaruhi besar penghasilan responden.
Pernyataan ini juga sesuai dengan penelitian Abdul Rohim yang menyatakan
bahwa harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pemnbelian produk
Tupperware.
49
B. Hasil Uji Coba Statistik
1. Uji Validitas Instrumen
Kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuisioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner
tersebut. Pengujian untuk menentukan valid atau tidaknya dengan
membandingkan nilai rhitung dengan nilai rtabel (dimana nilai rtabel sebesar 0,3).
Jika rhitung lebih besar dari rtabel maka item pertanyaan/pernyataan tersebut
dikatakan valid.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yang diperoleh
dengan menyebarkan kuesioner kepada konsumen pelanggan Tupperware di
Kota Jambi sebanyak 100 responden. Berikut ini adalah hasil dari 100
responden dengan memberikan 24 butir pertanyaan yang dibagi menjadi 3
variabel yaitu variabel brand identity, variabel keputusan pembelian dan
variabel brand image. Maka hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Item Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
Brand Identity (X)
Menurut saya Tupperware diproduksi oleh
perusahaan yang memiliki mutu tinggi.
0,372 0,3 Valid
Menurut saya Tupperware memilki fitur produk
yang berbeda dengan produk plastik sejenisnya.
0,554 0,3 Valid
Menurut saya Tupperware menampilkan
informasi yang lengkap tentang produknya.
0.750 0,3 Valid
Menurut saya Tupperware memiliki pilihan
ukuran sesuai dengan kebutuhan.
0,750 0,3 Valid
Menurut saya Tupperware memiliki manfaat
sesuai dengan kebutuhan
0,535 0,3 Valid
Menurut saya Tupperware memilki Identitas 0,750 0,3 Valid
50
Merek yang Eksklusif
Brand Image (Y1)
Menurut saya Tupperware adalah produk plastik
dengan kualitas terbaik.
0,670 0,3 Valid
Menurut saya produk Tupperware aman
digunakan oleh semua usia
0,689 0,3 Valid
Menurut saya Tupperware memiliki kualitas dasar
yang terjamin
0,531 0,3 Valid
Menurut saya produk Tupperware memilki citra
merek (Image) yang baik.
0,567 0,3 Valid
Menurut saya Tupperware memiliki teknologi dan
inovasi yang modern.
0,625 0,3 Valid
Menurut saya produk Tupperware memberikan
kesan positif kepada konsumen.
0,608 0,3 Valid
Menurut saya produk Tupperware mudah
diperoleh.
0,738 0,3 Valid
Menurut saya produk Tupperware sangat fleksibel
(mudah,aman, dan praktis) dibawa kemana-mana.
0,731 0,3 Valid
Tupperware memiliki garansi seumur hidup
produk.
0,610 0,3 Valid
Harga yang diberikan sesuai dengan kualitas
produk yang ditawarkan.
0,608 0,3 Valid
Tupperware terbuat dari bahan yang mudah
dibersihkan dari sisa minyak.
0,738 0,3 Valid
Tupperware memiliki warna dan desain yang
beragam pilihan.
0,731 0,3 Valid
Keputusan Pembelian(Y2)
Saya melakukan pembelian terhadap produk
sejenis sebelum membeli Tupperware.
0,617 0,3 Valid
Saya mencari informasi lebih lanjut mengenai
Tupperware dari teman, keluarga atau iklan media
cetak dan pengalaman.
0,695 0,3 Valid
Saya membeli Tupperware karena telah
membandingkannya dengan merek pesaing.
0,650 0,3 Valid
Saya membeli Tupperware karena identitas,
keunggulan, kekuatan, dan keunikan produknya.
0,593 0,3 Valid
Saya merasa puas setelah membeli produk
Tupperwar.e
0,691 0,3 Valid
Saya akan melakukan pembelian produk
Tupperware kembali.
0,671 0,3 Valid
Sumber: Data Primer yang diolah 2018
51
Berdasarkan hasil pengujian validitas diatas, menunjukan bahwa setiap
pertanyaan mengasilkan koefisien korelasi rhitung yang lebih besar dari rtabel.
Dengan demikian, bahwa instrument penelitian pertanyaan untuk brand identity
(X), brand image (Y1) dan keputusan pembelian (Y2), dinilai semua butir
pertanyaan adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap item pernyataan yang dinyatakan valid.
Uji ini digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Suatu data dikatakn reliabel jika Cronbach Alpha lebih dari 0,6. Semakin
tinggi hasil yang diperoleh berbanding lurus dengan reliabilitasnya. Hasil
pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel dapat diringkas pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.6
Hasil UJi Reliabilitas
Variabel Cronbach’Alpha Keterangan
Brand Identity 0,628 Reliabel
Brand Image 0,875 Reliabel
Keputusan Pembelian 0,727 Reliabel
Sumber : Data Primer yang diolah 2018
Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner menghasilkan angka
Cronbac’s Alpha sebesar 0,628 untuk brand identity, 0,875 untuk brand image
dan keputusan pembelian 0,727. Hal ini dapat dinyatakan bahwa semua
pernyataan dari variabel teruji reliabilitasnya sehingga dinyatakan reliabel. Karena
nilai Cronbach Alpha > 0,60.
52
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur untuk analisis datanya.
Sebelum melakukan analisis data dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik
multivariate normality (uji normalitas) yang dibantu dengan program SPSS. Uji
normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual berdistribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan
dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan ketentuan
jika nilai signifikan (Sig.) > 0,05 maka data berdistribusi normal.
Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
BRAND
IDENTITY
BRAND
IMAGE
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
N 100 100 100
Normal
Parametersa,b
Mean 23.9400 46.0000 22.9400
Std.
Deviation
2.81346 5.77350 2.95700
Most Extreme
Differences
Absolute .119 .085 .095
Positive .083 .072 .060
Negative -.119 -.085 -.095
Kolmogorov-Smirnov Z 1.191 .845 .953
Asymp. Sig. (2-tailed) .117 .473 .324
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data. Sumber: Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan hasil pengujian normalitas yang disajikan pada tabel 4.7, dapat
dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) brand identity 0,177, brand
image 0,473 dan keputusan pembelian 0,324, yang berarti bahwa ketiga variabel
bernilai > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam
penelitian ini berdistribusi normal.
53
D. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji F
Uji f bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama
variabel independent terhadap variabel dependent. Pengujian ini
menggunakan tingkat signifikan sebesar 5% dengan melakukan perbandingan
antara Fhitung< Ftabel. Jika nilai Fhitung< Ftabel maka Ho di terima. Sebaliknya
jika nilai Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak.
Tabel 4.8
Hasil Uji Simultan Regresi 1
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regressio
n
476.393 1 476.393 16.534 .000b
Residual 2823.607 98 28.812
Total 3300.000 99
a. Dependent Variable: BRAND IMAGE
b. Predictors: (Constant), BRAND IDENTITY
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F pada tabel 4.12 diatas dipaparkan nilai
Fhitung> Ftabel yaitu sebesar 16,534 > 3,94 nilai signifikan yang dihasilkan 0,000
lebih kecil dari nilai signifikan 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi Brand Image (Y1) atau dikatakan bahwa variabel brand identity
berpengaruh terhadap brand image.
Tabel 4.9
Hasil uji Simultan Struktur 2
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean
Square
F Sig.
54
1
Regression 803.538 2 401.769 627.547 .000b
Residual 62.102 97 .640
Total 865.640 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
b. Predictors: (Constant), BRAND IMAGE, BRAND IDENTITY
Sumber: Data Primer yang diolah 2018
Berdasarkan hasil uji ANOVA atau F pada tabel 4.12 diatas dipaparkan nilai
Fhitung> Ftabel yaitu sebesar 627,547 > 3,09 nilai signifikan yang dihasilkan 0,000
lebih kecil dari nilai signifikan 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi Keputusan Pembelian (Y2) atau dikatakan bahwa variabel brand
identity melalui brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
2. Uji Parsial (Uji T)
Uji T menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian ini
menggunakan tingkay signifikan 5% dan melakukan perbandingan antara thitung
dan ttabel. Jika nilai thitung > ttabel maka setiap variabel bebas yang diteliti
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika nilai thitung <
ttabel maka setiap variabel bebas yang diteliti tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat.
Tabel 4.10
Hasil Uji parsial Regresi Model 1
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 27.334 4.622 5.914 .000
BRAND
IDENTITY
.780 .192 .380 4.066 .000
55
a. Dependent Variable: BRAND IMAGE
Berdasarkan dari hasil perhitungan data pada tabel diatas, brand identity
berpengaruh signifikn terhadap brand image karena Thitung > Ttabel yaitu 4,006 >
1,98422 dan signifikan yang dihasilkan 0,000 < 0,05. Hal ini berarti variabel
brand identity mempunyai pengaruh signifikan terhadap brand image pembelian
produk Tupperware.
Tabel 4.11
Hasil Uji parsial Regresi Model 2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.439 .803 -.547 .586
BRAND
IDENTITY
.045 .031 .043 1.467 .146
BRAND
IMAGE
.485 .015 .946 32.185 .000
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Berdasarkan tabel 4.11 diatas, maka hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:
a. Dari hasil perhitungan data pada tabel diatas, brand identity tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian karena Thitung < Ttabel
yaitu 1,467 < 1,98847 dan signifikan yang dihasilkan 0,146 > 0,05. Hal ini
berarti variabel brand identity tidak mempunyai pengaruh langsung
terhadap keputusan pembelian.
b. Dari hasil perhitungan data pada tabel diatas, brand image berpengaruh
terhadap keputusan pembelian karena Thitung > Ttabel yaitu 32,185 >
1,98847 dan signifikan yang dihasilkan 0,000 < 0,05. Hal ini berate
56
variabel brand image berpengaruh Signifikan terhadap keputusan
pembelian.
3. Uji T dengan Rumus Sobel Test
Sobel test merupakan uji untuk mengetahui apakah hubungan yang
mulai sebuah variabel mediasi secara signifikan mampu sebagai mediator
dalam hubungan tersebut.
Tabel 4.12
Koefisien Regresi Identity dan Brand Image terhadap keputusan pembelian
Model
Unstandardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error
Brand Identity .780 .192 4.066 .000
Brand Image .493 .014 35.191 .000
Dari tabel hasil regresi menunjukan bahwa nilai koefisien regresi brand
identity terhadap brand image sebesar 0,780 dengan standar eror 0,192 dan nilai
signifikan 0.000, kemudian untuk brand image mendapatkan nilai koefisien
sebesar 0,493 dengan standar error 0,014 dan nilai signifikan 0,000. Sehingga
brand identity positif signifikan berpengaruh langsung terhadap brand image,
demikian juga brand image berpengaruh langsung terhadap keputusan pembelian.
Jika digambarkan akan terbentuk model:
Gambar 4.1
Analisis jalur
a= 0780 b= 0,493
SEa= 0,192 SEb= 0,014
Brand Identity Keputusan Pembelian
Brand Image
57
Model diatas merupakan model yang terbentuk dari hasil regresi pertama
dan kedua sehingga membentuk model analisis jakur (path analysis) dengan
variabel brand image sebagai mediatornya. Niali z dari sobel test tidak dapat
dihasilkan langsung dari hasil regresi tetapi dengan perhitungan secara manual
dengan rumus sobel tes. Hasil perhitungan nilai z dari sobel tess adalah:
Z =
=
=
=
= 4,083761 jika dibulatkan menjadi 4,084.
Dari perhitungan sobel test diatas mendapatkan nilai z Sebesar 4,084, karena
nilai z yang diperoleh sebesar 4,084 > 1.98 dengan tingkat signifikansi 5% maka
membuktikan bahwa brand image mampu memediasi hubungan pengaruh brand
identity terhadap keputusan pembelian.
4. Koefisien Determinasi Adjusted R2
Koefisien determinasi menjelaskan seberapa besar variabel penjelas
mampu menjelaskan variabel tergantung (terikat). Hasil koefisien determinasi
dapat ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 4.13
Koefisien determinasi
Variabel Estimasi
Brand Image
0,144
58
Keputusan Pembelian 0,927
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Hasil koefisien determinasi dari brand image adalah sebesar 0,144 yang
artinya brand identity mampu menjelaskan brand image sebesar 14,4% dan
sisanya sebesar 85,6 % brand image dapat dijelaskan oleh variabel lainnya.
Koefisien determinasi dari keputusan pembelian sebesar 0,927 yang artinya 92,7%
keputusan pembelian konsumen dapat dijelaskan oleh brand identity dan brand
image dan sisanya sebesar 7,3% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh
variabel lainnya.
E. Hasil Teknik Analisis Data
1. Analisis Jalur
Analisis kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur
atau Path Analisys yang dibantu dengan program SPPS. Analisis ini dipilih untuk
mengetahui pengaruh secara bertahap yaitu pengaruh Brand Identity terhadap
Brand Image, serta dampaknya pada Keputusna Pembelian pelanggan Tupperware
di Kota Jambi. Analisis ini sekaligus untuk membuktikan hipotesis penelitian ini
yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya.
Seperti dijelaskan pada BAB II, hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian
ini terdiri dari empat hipotesis. Hipotesis penelitian dilakukan uji satu sisi, karena
hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen sudah
dihipotesiskan arah pengaruhnya. Untuk mengetahui apakah hipotesis didukung
oleh data atau tidak, maka nilai probabilitas (P) dari Critical Ratio (CR)
dibandingkan dengan α = 5%. Apabila Standardized Koefisien parameter bernilai
positif dan nilai probabilitas kurang dari α = 5% atau nilai CR lebih besar t tabel
59
(1,96), maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian didukung oleh data
(terbukti secara signifikan).
a. Struktural regresi model 1 (Regresi Model 1)
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi model 1
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .380a .144 .136 5.36771
a. Predictors: (Constant), BRAND IDENTITY
Tabel 4.15
Hasil Regresi Model 1
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 476.393 1 476.393 16.534 .000b
Residual 2823.607 98 28.812
Total 3300.000 99
a. Dependent Variable: BRAND IMAGE
b. Predictors: (Constant), BRAND IDENTITY
Tabel 4.16
Koefisien
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 27.334 4.622 5.914 .000
BRAND
IDENTITY
.780 .192 .380 4.066 .000
a. Dependent Variable: BRAND IMAGE
60
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka deskripsi dari analisisnya adalah sebagai
berikut:
a) Besar kontribusi brand identity terhadap brand image sebesar 14,4%
angka ini dapat dilihat pada tabel Model Summary kolom R square dimana
tertera angaka .144. ini berarti 14,4 terbentuknya brand image dibentuk
oleh brand identity, sedangkan 85,6% dibentuk oleh variabel lain yang
tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini.
b) Analisis regresi ganda menunjukan adanya hubungan linier yang
signifikan dengan α = 0,005 antara variabel brand identity dan brand
image, dengan melihat tabel ANOVA dimana angka pada kolom sigh
menunjukan angka 0,000 yang lebih kecil daripada α = 0,05. Dengan
demikian persamaan regresi tersebut dapat digunakan untuk melihat
besaran peran atau kontribusi brand identity terhadap brand image.
c) Pengaruh varibel brand identity terhadap brand image dapat dilihat pada
tabel Coefficients. Dari tabel tersebut dapat dilihat angka signifikan 0,000
yang artinya lebih kecil dari α =0,05. Hal ini menunjukan bahwa brand
identity memiliki peran yang berpengaruh atas pembentukan brand image.
b. Regresi model 2
Tabel 4.17
Koefisien Determinasi Model 2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .963a .928 .927 .80014
a. Predictors: (Constant), BRAND IMAGE, BRAND IDENTITY
61
Tabel 4.18
Regresi Model 2
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 803.538 2 401.769 627.547 .000b
Residual 62.102 97 .640
Total 865.640 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
b. Predictors: (Constant), BRAND IMAGE, BRAND IDENTITY
Tabel 4.19
Koefisien
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.439 .803 -.547 .586
BRAND
IDENTITY
.045 .031 .043 1.467 .146
BRAND
IMAGE
.485 .015 .946 32.185 .000
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
Berdasarkan hasil analisis tersebut maka deskripsi dari analisisnya adalah sebagai
berikut:
a) Besar kontribusi brand identity dan brand image terhadap keputusan
pembelian sebesar 92,7% angaka ini dapat dilihat pada tabel Model
Summary kolom Adjusted R square dimana tertera angaka .927. ini berarti
92,7% terbentuknya keputusan pembelian dibentuk oleh brand identit dan
brand image, sedangkan 7,3% dibentuk oleh variabel lain yang tidak
dipertimbangkan dalam penelitian ini.
b) Analisis regresi menunjukan adanya hubungan linier yang signifikan
dengan α = 0,005 antara variabel brand identity dan brand image, dengan
62
melihat tabel ANOVA dimana angka pada kolom sigh menunjukan angka
0,000 yang lebih kecil daripada α = 0,05. Dengan demikian persamaan
regresi tersebut dapat digunakan untuk melihat besaran peran atau
kontribusi brand identity melalui brand image terhadap keputusan
pembelian.
c) Pengaruh varibel brand identity terhadap keputusan pembelian dapat
dilihat pada tabel Coefficients. Dari tabel tersebut dapat dilihat angka
signifikan 0,146 yang artinya lebih besar dari α =0,05, hal ini menunjukan
bahwa variabel brand identity tidak dapat berpengaruh terbentuknya
keputusan pembelian. Begitu pula Pengaruh varibel brand image terhadap
keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel Coefficients. Dari tabel
tersebut dapat dilihat angaka signifikan 0,000 yang artinya lebih kecil dari
α =0,05. Hal ini menunjukan bahwa brand image memiliki peran yang
berpengaruh atas pembentukan keputusan pembelian.
2. Pengujian hipotesis
a. Pengaruh Brand Identity terhadap Brand Image
Pada bab sebelumnya telah dikemukakan hipotesis alternatif pertama
bahwa Brand Identity berpengaruh positif terhadap Brand Image pelanggan
Tupperware. Hasil pengujian dengan analisis jalur menghasilkan nilai
Signifikasi brand identity terhadap brand image adalah sebesar 0,000< 0,05
serta Koefisien standardized sebesar 0,380 yang menunjukan bahwa brand
identity berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand image. Dengan
demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini terbukti. Koefisien
63
Standardized yang bernilai positif menunjukan bahwa semkain baik brand
identity maka semakin tinggi brand image pelanggan Tupperware Kota Jambi
yang menjadi responden.
a. Pengaruh Brand Identity terhadap keputusan pembelian
Pada bab sebelumnya telah dikemukakan hipotesis alternatif kedua
bahwa Brand Identity berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian
pelanggan Tupperware. Hasil pengujian dengan analisis jalur menghasilkan
nilai Signifikasi brand identity terhadap Keputusan Pembelian adalah sebesar
0,146 > 0,05 serta Koefisien standardized sebesar 0,043 yang menunjukan
bahwa brand identity tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini
tidak terbukti. Koefisien Standardized yang bernilai negatif menunjukan
bahwa apabila niali brand identity baik maka tidak berpengaruh pada
keputusan pembelian pelanggan Tupperware Kota Jambi yang menjadi
responden.
b. Pengaruh Brand Image terhadap Keputusan Pembelian
Pada bab sebelumnya telah dikemukakan hipotesis alternatif ketiga
bahwa Brand Image berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian
pelanggan Tupperware. Hasil pengujian dengan analisis jalur menghasilkan
nilai Signifikasi brand image terhadap keputusan pembelian adalah sebesar
0,000< 0,05 serta Koefisien standardized sebesar 0,946 yang menunjukan
bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
Pembelian. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini terbukti.
64
Koefisien Standardized yang bernilai positif menunjukan bahwa semkain baik
brand image maka semakin tinggi keputusan pembelian pelanggan
Tupperware Kota Jambi yang menjadi responden.
c. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total
a) Pengaruh langsung
brand identity brand image = 0,380 (P1Y1X)
brand identity Keputusan Pembelian = 0,043 (P1Y2X)
brand image keputusan pembelian = 0,946 (P2Y1Y2)
Pengrauh langsung brand identity terhadap brand image sebesar
0,380 (p < 0,05) signifikan pada level 5% dan pengaruh langsung brand
identity terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,043 (p > 0,05) tidak
signifikan pada level 5%, dan pengaruh langsung brand image terhadap
keputusan pembelian adalah sebesar 0,946 (p < 0,05) signifikan pada level
5%.
b) Pengaruh tidak langsung
Brand identity brand image keputusan pembelian
(P1Y1X * P2Y1Y2) = (0,380*0,946)
= 0,359
Dengan demikian besarnya pengaruh tidak langsung brand identity
terhadap keputusan pembelian melalui brand image adalah sebesar 0,359,
yang berarti lebih kecil dari pengaruh langsung, maka variabel brand image
dapat menjadi variabel mediasi brand identity terhadap keputusan
pembelian.
65
c) Pengaruh total
= Pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung
= P1Y1X + (P1Y1X * P2Y1Y2)
= 0,380 + 0,359
= 0,739
Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh langsung dan pengaruh tidak
langsung variabel brand identity terhadap keputusan pembelian, maka
pengaruh total yang diberikan oleh variabel brand identity terhadap
keputusan pembelian melalui brand iamge adalah sebesar 0,739. Hal ini
berarti bahwa variabel brand identity mempunyai pengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Berdsarkan hasil analisis dan model analisis yang telah dipaparkan
sebelumnya maka persamaan untuk model tersebut adalah sebagai berikut:
1. Struktural 1: Y1 = 0,380X
2. Struktural 2: Y2 = 0,043X + 0,946Y1
F. Pembahasan Penelitian
Variabel indpenden dalam penelitian ini yaitu variabel brand identity
dan variabel intervening dalam penelitian ini yaitu variabel brand image.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pengaruh secara
langsung brand identity terhadap keputusan pembelian benilai negatif, yang
berarti bahwa secara langsung brand identity tidak mempunyai pengaruh
terhadap keputusan pembelian. Kemudian hasil dari pengaruh tidak langsung
variabel identity terhadap keputusan pembelian bernilai positif, artinya brand
66
identity melalui brand image mampu atau dapat mempengaruhi variabel
keputusan pembelian.
Setelah diketahui hasil pengaruh langsung dan tidak langsung variabel
brand identity terhadap keputusan pembelian. Maka berikut ini hasil
pembahasan dalam penelitian ini:
1. Pengaruh antara Brand Identity terhadap Brand image
Dari perhitungan uji parsial pada model regresi 1 nilai brand identity
memiliki nilai thitung sebesar 4,006 sedangkan nilai ttabel 1,98422. Dengan
demikian nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Hal ini menunjukan bahwa brand identity berpengaruh positif terhadap brand
image. Hal ini disebabkan karena konsumen merasa bahwa apabila identitas
merek yang dibangun oleh produk atau perusahaan bernilai positif atau
baikmaka citra merek produk yang dipasarkan juga juga akan baik.
Menurut Philip kotler, identitas merupakan cara perusahaan dalam
mengarahkan dan mengindentifikasi dirinya atau mempromosikan diri atau
produknya. Artinya identitas merek merupakan suatu yang dibangun oleh
perusahaan untuk dipasarkan sehingga dapat memebedakannya dengan merek
pesainh atu produk lainnya.
Identitas merek juga dapat menunjukan kualitas merek suatu produk,
dimana konsumen beranggapan bahwa identitas merek yang dibangun oleh
produk mampu menjelaskan dan mempertahankan citra merek. Pada
umumnya identitas merek mempunyai pengaruh positif terhadap citra merek.
67
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand identity memiliki pengaruh
yang positif signifikan terhadap brand image pada merek Tupperware. Hal ini
dapat diartikan bahwa semakin baik atau tinggi brand identity sebuah
perusahaan maka brand image yang terbentuk dalam pandangan konsumen
juga akan baik atau tinggi, begitu juga sebaliknya, apabila brand identity dari
perusahaan menurun maka brand image yang terbentuk dalam pandangan
konsumen juga akan turun.
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa identitas
merek dibuat untuk membentuk relasi dengan konsumen yang akan
memebentuk aspirasi konsumen terhadap merek tersebut. Maka penelitian ini
telah menunjukkan bahwa definisi dari identitas merek dari Tupperware telah
tersampaikan kepada konsumen sehingga konsumen dapat
mempersepsikannya dengan baik. Hasil penelitian ini mendukung penelitian
sebelumnya oleh Aditya Hendrajati.
2. Pengaruh Brand Identity terhadap Keputusan pembelian
Berdasarkan hasil perhitungan uji parsial pada model regresi 2 nilai
brand identity memiliki nilai thitung sebesar 1,467 sedangkan nilai ttabel 1,98847.
Dengan demikian nilai thitung < ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,146 >
0,05. Hal ini menunjukan bahwa brand identity berpengaruh negative terhadap
keputusan pembelian produk Tupperware, artinya secara langsung brand
identity yang dibangun oleh produk Tupperware tidak mempunyai pengaruh
terhadap keputusan pembelian. Hal ini disebabkan bukan karena identitas
merek yang dibangun Tupperware tidak baik, namun pengambilan keputusan
68
setiap konsumen berbeda-beda tergantung pada situasi ataupun kebutuhan
konsumen, ada konsumen yang benar-benar melakukan pengambilan
keputusan karena mengetahui identitas merek pada produk, ada juga konsuemn
yang memutuskan pembeliannya karena ikut-ikutan.
Berdasarkan hasil penelitian ini, pengambilan keputusan yang diambil
oleh kosumen (responden) juga bervariasi, selain adanya perbedaan dalam
pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen, faktor lain yang
memungkinkan identitas merek Tupperware tidak dapat mempengaruhi secara
langsung terhadap keputusan pembelian yaitu banyaknya produk-produk
plastik sejenis seperti Morlife, Rubbermaid, Twin Tulipware, Aikenware dan
lock & lock. Dari kelima jenis produk plastik yang telah disebutkan, yang telah
tersebar di masyarakat Jambi yaitu produk Morlife dan lock & lock.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand identity tidak memiliki
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian pada
merek Tupperware. Hal ini dapat diartikan bahwa apabila semakin baik atau
tinggi brand identity sebuah perusahaan maka tidak berpengaruh pada
keputusan pembelian konsumen. Berdasarkan hasil penelitian ini maka brand
identity tidak memiliki peran penting terhadap keputusan pembelian. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shenda
Aprilia Chrisanti.
3. Pengaruh brand image terhadap keputusan pembelian
Agar dapat sukses dalam memasarkan barang dan jasa setiap perusahaan
harus mempertahankan persepsi konsumen (citra merek) barang dan jasa yang
69
dipasarkan. Menurut Philip Kotler, citra merek merupakan persspsi masyarakat
atau konsumen terhadap barang dan jasa, artinya segala sesuatu yang
ditangkap, yang diingat, yang dikenal oleh pandangan konsumen atau
masyarakat tentang barang dan jasa yang dipasarkan.
Hasil perhitungan uji parsial pada model regresi 2 nilai brand image
memiliki nilai thitung sebesar 32,185 sedangkan nilai ttabel 1,98847. Dengan
demikian nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Hasil ini menunjukan bahwa brand image berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian produk Tupperware. Hal ini disebabkan karena
konsumen merasa bahwa konsumen memperoleh jaminan atas citra merek
yang dipertahankan oleh Tupperware. Dengan mempertahankan persepsi
konsumen (citra merek) terhadap produknya maka hal itu dapat menambah
nilai tambah terhadap produk Tupperware sendiri, mempertahankan citra
merek yang telah dibangun juga sama dengan mempertahankan pelanggan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand image memiliki pengaruh
yang positif signifikan terhadap keputusan pembelian pada merek Tupperware.
Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik atau tinggi brand image sebuah
perusahaan maka keputusan pembelian sebuah produk semakin tinggi pula.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang menunjuka bahwa
penilaian responden terhadap brand image yang semakin baik akan
menyebabkan semkin tingginya keputusan pembelian. Hasil dari penelitian ini
mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Pantri Heriyani dan
Septi.
70
4. Pengaruh brand identity terhadap keputusan pembelian melalui brand image.
Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh tidak langsung (lihat pada hal.63
bagian b), dengan demikian besarnya pengaruh tidak langsung brand identity
terhadap keputusan pembelian melalui brand image adalah sebesar 0,359,
yang berarti lebih kecil dari pengaruh langsung, maka variabel brand image
dapat menjadi variabel mediasi brand identity terhadap keputusan pembelian.
Dari perhitungan sobel test (lihat perhitngan sobel test pada hal.56),
hasil perhitungan menghasilkan nilai z Sebesar 4,084, karena nilai z yang
diperoleh sebesar 4,084 > 1.98 dengan tingkat signifikansi 5% maka
membuktikan bahwa brand image mampu memediasi hubungan pengaruh
brand identity terhadap keputusan pembelian.
Hasil ini menunjukan bahwa konsumen atau pelanggan Tupperware
melakukan keputusan pembelian karena adanya citra merek yang baik,
sehingga variabel citra merek ini dapat menjadi variabel yang memediasi
varibel brand identity terhadap keputusan pembelian produk Tupperware.
Variasi tampilan pada produk Tupperware mampu mempertahankan, mampu
membuat konsumen percaya bahwa dengan citra yang pada sutu produk dan
menjadi jaminan kualitas produk.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand identity memiliki pengaruh
yang positif signifikan terhadap keputusan pembelian melalui brand image
pada merek Tupperware. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin baik atau
tinggi brand image sebuah perusahaan maka keputusan pembelian juga akan
baik atau tinggi, begitu juga sebaliknya, apabila brand image dari perusahaan
71
menurun maka keputusan pembelian juga akan turun. Berdasarkan penelitian
ini maka brand image memiliki peran penting terhadap pembentukan
identitas merek yang nantinya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Hal
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Cindi Fransisca, yang
menyatakan bahwa identitas merek melalui brand image berpengaruh
terhadap loyalitas merek.
72
BAB V
KESIMPULAN DAN PEMBAHSAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut:
1. Variabel brand identity memiliki pengaruh yang positif signifikan
terhadap brand image pada merek Tupperware. Hal dapat diartikan bahwa
semakin baik atau tinggi brand identity sebuah perusahaan maka brand
image yang terbentuk dalam pandangan konsumen juga akan baik atau
tinggi, begitu juga sebaliknya, apabila brand identity dari perusahaan
menurun maka brand image yang terbentuk dalam pandangan konsumen
juga akan turun.
2. Variabel brand identity memiliki pengaruh yang negatif signifikan
terhadap keputusan pembelian pada merek Tupperware. Hal ini dapat
diartikan bahwa apabila semakin baik atau tinggi brand identity sebuah
perusahaan maka tidak dapat berpengaruh pada keputusan pembelian.
Artinya brand identity tidak dapat secara langsung mempengaruhi
keputusan pembelian pada suatu produk.
3. Variabel brand image memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap
keputusan pembelian pada merek Tupperware. Hal dapat diartikan bahwa
semakin baik atau tinggi brand image maka semakin tinggi pula keputusan
pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap produk Tupperware.
4. Diketahui pengaruh langsung yang diberikan variabel brand identity
terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0,043, ini mengartikan
73
bahwa secara langsung variabel brand identity tidak memilki pengaruh
terhadap keputusan pembelian. Sedangkan pengaruh tidak langsung yang
diberikan variabel brand identity terhadap keputusan pembelian melalui
brand image memiliki angka sebesar 0,359 yang berarti bahwa pengaruh
tidak langsung memiliki nilai lebih besar dibandingkan pengaruh
langsung, hasil ini menunjukan bahwa secara tidak langsung brand
identity melalui brand image mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah disajikan maka
selanjutnya dapat di usulkan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
penelitian selanjutnya yang bertkaitan dengan keputusan pembelian. Peneliti
menyampaikan saran-saran yang kiranya dapat memberikan manfaat kepada
pihak-pihak yang terkait atas hasil penelitian ini. Adapun saran-saran yang dapat
disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Praktisi: diharapkan dapat digunakan oleh pihak terkait supaya dapat
meningkatkan dan mempertahankan konsumen dengan memperlihatkan
kekurangan yang harus di perbaiki dari segi identitas merek, citra merek,
sehingga pelanggan Tupperware merasa nyaman, puas dan yakin dalam
menuntukan pembelian produk Tupperware, tepatnya pada PT. Nazila
Jambi Nugraha.
2. Bagi Akademik: diharapkan dapat digunakan sebagai refrensi dan
dokumentasi bagi pihak kampus sebagai bahan acuan penelitian
74
selanjutnya dalam melakukan penelitian yang berkaitan dengan keputusan
pembelian di Tuppeware tepatnya pada PT. Nazila Jambi Nugraha.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya disarankan untuk menggunakan variabel analisis
yang berbeda agar bisa memperkaya hasil analisis mengenai faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
A. Referensi Buku
Aeker, David.A, Manajemen Pemasaran Strategis, (Jakarta: Salemba Empat).
2013.
Engel , James F., Perilaku Konsumen, (Jakarta: Binapura Aksara,1994)
Iskandar, Metode penelitian Pendidikan dan social, (Jakarta : Gaung Persada
Press, 2008)
Karim, Adiwarman, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2004).
Kotler , Philip and Waldemar Pfoertsch , B2B Brand Management, ( Jakarta:
PT. Bhuana Ilmu popular,2006)
Kotler , Philip and Waldemar Pfoertsch, B2B Brand Management, ( Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama,2008).
Kotler, Philip dan Kevin Keller, Manajemen Pemasaran. (Jakarta:
Erlangga,2009). Jilid I. Edisi ke 13. Diterjemahkan oleh Bob Sabran.
Kotler , Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:
Erlangga,2013).
kotler , Philip, A. B. Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis,
Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta: Salemba
Empat, 2000),
Kotler , Philip, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo,2002), Edisi
Milenium.
Prof. Dr. H. Agus, Statistik Konsep Dasar, Aplikasi, dan Pengembangannya.
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2016).
Schiffman dan kanuk, Perilaku Konsumen, (PT. Indeks, 2007). Edisi ketujuh.
Siregar , Syofian, Statistik parametik untuk penelitian kuantitatif (Jakarta:
Bumi Aksara,2014).
Siregar , Syofyan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia
Group,2013).
Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen : Pendekatan, kuantitatif, kualitatif,
kombinasi (mixed Method), penelitian tindakan (Action Research),
penelitian evaluasi.(Bandung: Alfabeta, 2013).
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta,2017).
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND, (Bandung:
Alfabeta,2013).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alafabeta,2010).Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian,Cet.28,
(Bandung: Alfabeta, 2017).
Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta,2008).
Suharsismi Arikunto, Prosedur Penelitian,Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:
PT Rineka Cipta,2010).
Tjetjep Djatmika, Teori Keputusan Pembelian, (Jakarta: Salemba Empat,2006)
Una , Sayuti, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syari’ah
Press,2014).
Una, Sayuti, Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syari’ah
Press,2012).
Usman , Husaini, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT Bumi
Aksara,2008).
B. Referensi Online
Abdul Rohim, Pengaruh Harga dan Garansi Seumur Hidup Terhadap
Pengambilan Keputusan Konsumen dalam Membeli Produk
Tupperware ( Studi Kasus di Kelurahan Tambak Aji RW V Ngaliyan
Semaranag), Skripsi UIN Walisongo. 2015.
Http://Scholar.Google.co.id.
Aditya Hendrajati, Pengaruh Brand Identity Terhadap Brand Loyalty Melalui
Brand Image dan Brand Trust Yamaha, (Skripsi Fakultas Ekonomi
UniversitasNegeriYogyakarta),2016.https://www.coursehero.com/file/2
1120227/AdityaHendrajati-12808144007/.
Cindi Fransisca Tingkir, Pengaruh Identitas Merek Terhadap Loyalitas Merek
Melalui Citra Merek Dan Kepercayaan Merek Toyota. Jurnal
Manajemen Pemasaran, Vol 8, No 2, Oktober 2014.
Dita Dwi Kusumawati, Pengaruh Green Product, Atribut Produk dan Word Of
Mouth Terhadap Keputusan Pembelian, (Skripsi Universitas Negeri
Yogyakarta), 2015, hlm. 19. Http://eprints.uny.ac.id/id/eprints/27867.
Faisal Munif soim. Dkk, Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian studi pada pembeli kartu perdana simpati di booth telkomsel
matos, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 35 No.1 juni 2016.
Http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id.
Fransisca Paramitasari Musay, Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian (Survei Pada Konsumen KFC kawi Malang), Jurnal Fakultas
Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. 2015.
Http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ic.id/index.php./jab/article/
view/141.
Mario Sugiharto, Pengaruh Identitas merek, Pengetahuan Merek dan
Kepercayaan Terhadap Niat Pembelian Produk Lifebuoy Sabun Mandi
Antiseptik Di Surabaya. (Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Perbanas Surabaya), 2015. Http//:eprints.perbanas.ac. id.
M.F. Shellyana Junaedi, Pengaruh Kesadaran Lingkungan Pada Niat Beli
Produk Hijau (Studi Perilaku Konsumen Berwawasan Lingkungan),
Jurnal Skripsi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. 2005.
Http//:Journal.ums.ac.id.php/benefit/article/view/1210
Pantri Heriyati dan Septi, Analisis Pengaruh Brand Image dan Kualitas
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Handphone
Nexian, (Jurnal BINUS Business School). 2015.
Shenda Aprilia Crisanti, Analisis pengaruh identitas merek, kualitas produk
dan brand ambassador terhadap keputusan pembelian kembali pada
produk kosmetik di Surakarta. (Skripsi UMS, 2017)
http//www.TopBrand-Award.com
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Dalam rangka pelaksanaan tugas akhir kuliah, maka saya :
Nama : Warsinah
Nim : SES141556
Fak/Jur : FEBI / Ekonomi Syariah
Perguruan Tinggi : UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Bermaksud untuk melaksanakan penelitian mengenai “Pengaruh Brand Identity
terhadap Keputusan Pembelian Melalui Brand Image Pelanggan
Tupperware Kota Jambi”. Jika Bapak/Ibu, Saudara/i telah (pernah) melakukan
minimal 3X (Kali) pembelian produk Tupperware, maka saya mohon kesediaan
Bapak/Ibu, Saudara/i untuk meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini
sehingga dapat membantu dalam penelitian saya ke depan.
Data Demografi Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Umur :
4. Pendidikan Terakhir : SD SMP SMA
DIPLOMA
SARJANA MAGISTER
5. Pekerjaan :
Pelajar/Mahasiswa Ibu Rumah Tangga
BUMN/Pegawai Negeri Wiraswasta
Pegawai Swasta
Lainnya,Sebutkan…………
6. Penghasilan :
< 1 juta 3 Juta – 4 Juta
1 Juta – 2 Juta > 5 Juta
Petunjuk Pengisian Angket
1. Sebelum mengisi pernyataan-pernyataan berikut kami mohon kesediaan
Bapak/Ibu Saudara/i untuk membaca terlebih dahulu.
2. Jawablah pernyataan di bawah ini sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kenyataan yang Bapak/Ibu
Saudara/i rasakan, dengan cara memberikan tanda (√ ) pada salah satu
kolom jawaban yang tersedia.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
A. BRAND IDENTITY
NO Pertanyaan Tanggapan Responden
SS S R TS STS
1 Menurut saya Tupperware diproduksi oleh
perusahaan yang memiliki mutu.
2 Menurut saya Tupperware memiliki fitur
produk yang berbeda dengan produk plastik
sejenisnya.
3 Menurut saya Tupperware menampilkan
informasi yang lengkap tentang produknya
4 Menurut saya Tupperware memiliki pilihan
ukuran sesuai dengan kebutuhan
5 Menurut saya Tupperware memiliki manfaat
sesuai dengan kebutuhan
6 Menurut saya Tupperware memiliki Identitas
Merek yang Eksklusif
B. BRAND IMAGE
Keunggulan Asosiasi Merek
NO Pertanyaan Tanggapan Responden
SS S R TS STS
1 Menurut Saya Tupperware adalah Produk
Plastik dengan kualitas terbaik
2 Menurut saya produk Tupperware aman
digunakan oleh semua usia.
3 Menurut saya Tupperware memiliki kualitas
bahan dasar yang terjamin
4 Menurut saya produk Tupperware memiliki
citra merek (Image) yang baik.
Kekuatan Asosiasi Merek
NO Pertanyaan Tanggapan Responden
SS S R TS STS
1 Menurut saya Tupperware memiliki teknologi
dan inovasi yang modern.
2 Menurut saya produk Tupperware
memberikan kesan positif kepada konsumen
3 Menurut saya produk Tupperware mudah
diperoleh.
4
Menurut saya produk Tupperware sangat
Fleksibel (mudah, aman, dan praktis) dibawa
kemna-mana
Keunikan Asosiasi Merek
NO Pertanyaan Tanggapan Responden
SS S R TS STS
1 Tupperware memiliki garansi seumur hidup
produk.
2 Harga yang diberikan sesuai dengan kualitas
produk yang ditawarkan.
3 Tupperware terbuat dari bahan yang mudah
dibersihkan dari sisa minyak.
4 Tupperware memiliki warna dan desain yang
beragam pilihan.
C. KEPUTUSAN PEMBELIAN
NO Pertanyaan Tanggapan Responden
SS S R TS STS
1 Saya melakukan penilaian terhadap produk
sejenis sebelum membeli Tupperware.
2
Saya mencari informasi lebih lanjut mengenai
Tupperware dari teman, keluarga atau iklan
media cetak dan pengalaman.
3 Saya membeli Tupperware karena telah
membandingkannya dengan merek pesaing.
4
Saya membeli Tupperware karena identitas,
keunggulan, kekuatan, dan keunikan
produknya.
5 Saya merasa puas setelah membeli produk
Tupperware.
6 Saya akan melakukan pembelian produk
Tupperware kembali.
Jambi,
2018
Responden
( )
Atas kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu, Saudara/i dalam menjawab pernyataan-
pernyataan yang diajukan saya ucapkan terimakasih.
Jawaban Responden
No
(X) Brand Identity
(Y1) Brand Image
(Y2) Keputusan Pembelian Total Keunggulan Asosiasi
Merek
Kekuatan Asosiasi
Merek Keunikan Asosiasi Merek
X1.
1
X1.
2
X1.
3
X1.
4
X1.
5
X1.
6
Y1.
1
Y1.
2
Y1.
3
Y1.
4
Y1.
5
Y1.
6
Y1.
7
Y1.
8
Y1.
9
Y1.1
0
Y1.1
1
Y1.1
2
Y2.
1
Y2.
2
Y2.
3
Y2.
4
Y2.
5
Y2.
6 X Y1 Y2
1 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 25 49 25
2 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 4 3 2 3 4 25 40 20
3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 25 47 24
4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 22 44 22
5 4 2 2 2 2 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 14 43 20
6 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 23 44 22
7 4 4 3 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 21 50 25
8 5 3 4 4 3 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 23 56 27
9 5 3 5 5 3 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 26 56 27
10 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 21 42 20
11 2 2 4 4 2 4 2 2 3 2 3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 3 2 3 2 18 30 15
12 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 26 55 28
13 4 1 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 21 52 26
14 4 1 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 24 49 25
15 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 3 3 4 26 47 24
16 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 28 46 23
17 4 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 3 2 4 4 3 2 4 2 2 4 3 2 4 20 36 17
18 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 27 57 28
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 24 47 23
20 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 23 48 24
21 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 23 41 21
22 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 22 45 22
23 3 2 4 4 2 4 3 3 4 2 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 2 2 3 4 19 35 17
24 4 2 5 5 4 5 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 25 42 21
25 4 4 5 5 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 26 43 21
26 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 27 44 22
27 3 1 3 3 4 3 3 3 5 4 5 4 2 5 3 4 2 5 5 4 5 4 2 5 17 45 25
28 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 23 44 22
29 4 2 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 25 49 24
30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 24 47 23
31 3 3 5 5 5 5 3 4 4 5 4 3 4 5 3 3 4 5 4 5 4 3 4 5 26 47 25
32 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 27 44 22
33 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 21 46 23
34 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 28 47 24
35 5 4 2 2 4 2 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 19 51 25
36 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 27 46 23
37 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 25 48 25
38 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 25 47 24
39 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 20 43 20
40 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 2 3 4 4 4 3 2 3 4 25 40 20
41 4 3 5 5 3 5 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 25 44 22
42 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 23 44 22
43 5 3 4 4 3 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 23 56 27
44 4 2 5 5 3 5 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 24 42 20
45 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 24 50 25
46 5 3 4 4 3 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 23 56 27
47 2 2 4 4 2 4 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 18 28 15
48 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 26 55 28
49 4 1 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 21 52 26
50 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 26 48 24
51 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 23 41 21
52 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 30 57 28
53 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 3 3 4 29 47 24
54 4 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 3 2 4 4 3 2 4 2 2 4 3 2 4 20 36 17
55 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 25 46 23
56 3 2 5 5 2 5 3 3 4 2 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 2 2 3 4 22 35 17
57 4 2 5 5 4 5 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 25 42 21
58 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 23 44 22
59 4 2 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 25 49 24
60 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 27 44 22
61 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 27 46 23
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 24 46 23
63 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 25 47 24
64 4 4 2 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 18 47 23
65 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 27 44 22
66 4 1 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 21 52 26
67 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 30 53 26
68 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 24 52 27
69 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 4 4 25 48 24
70 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 24 40 19
71 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 22 42 21
72 4 4 4 4 5 4 4 2 5 5 3 3 3 4 4 3 3 4 5 5 3 3 3 4 25 43 23
73 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 22 45 23
74 3 5 4 4 2 4 3 5 4 3 5 3 3 2 3 3 3 2 4 3 5 3 3 2 22 39 20
75 5 4 5 5 2 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 3 5 5 4 4 4 3 5 5 26 52 25
76 3 4 5 5 3 5 3 3 2 2 4 4 2 3 3 4 2 3 2 2 4 4 2 3 25 35 17
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 24 44 22
78 2 5 4 4 3 4 2 4 3 2 3 2 3 5 4 2 3 5 3 2 3 2 3 5 22 38 18
79 4 5 5
5
3 5
4 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 4 5 5 5 3 4 4 27 50 26
80 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 5 4 4 4 3 4 5 23 49 24
81 3 3 5 5 4 5 3 4 3 3 3 4 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4 4 2 25 39 19
82 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 23 42 20
83 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 3 5 5 28 54 27
84 4 4 5 5 3 5 4 3 5 5 3 2 4 4 4 2 4 4 5 5 3 2 4 4 26 44 23
85 3 4 5 5 4 5 3 3 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 3 3 26 39 21
86 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 29 53 26
87 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 24 52 27
88 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 3 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 4 4 25 48 24
89 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 22 49 25
90 5 4 5 5 3 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 4 3 4 5 3 4 4 3 4 27 49 23
91 4 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 4 3 4 1 4 3 4 2 4 4 4 3 4 21 40 21
92 5 3 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 2 4 4 3 3 4 2 4 4 3 23 40 20
93 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 23 45 22
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 48 24
95 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 24 48 24
96 4 4 5 5 4 5 1 3 5 5 4 4 4 3 5 4 4 3 5 5 4 4 4 3 27 45 25
97 2 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 23 57 29
98 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 5 5 4 4 5 5 2 2 3 4 5 5 24 47 21
99 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 25 53 26
10
0 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
24 48 22
UJI VALIDITAS VARIABEL BRAND IMAGE
Correlations
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12 TOTA
L
Y1.1
Pearson
Correlation
1 .409*
*
.272*
*
.274*
*
.428*
*
.244* .371
** .534
** .606
*
*
.244* .371
** .534
** .670
**
Sig. (2-tailed) .000 .006 .006 .000 .015 .000 .000 .000 .015 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.2
Pearson
Correlation
.409*
*
1 .326*
*
.294*
*
.518*
*
.347**
.464**
.410**
.302*
*
.347**
.464**
.410**
.689**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .003 .000 .000 .000 .000 .002 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.3
Pearson
Correlation
.272*
*
.326*
*
1 .471*
*
.243* .081 .371
** .266
** .394
*
*
.081 .371**
.266**
.531**
Sig. (2-tailed) .006 .001 .000 .015 .423 .000 .008 .000 .423 .000 .008 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.4
Pearson
Correlation
.274*
*
.294*
*
.471*
*
1 .277*
*
.237* .343
** .293
** .238
* .237
* .343
** .293
** .567
**
Sig. (2-tailed) .006 .003 .000 .005 .018 .000 .003 .017 .018 .000 .003 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.5
Pearson
Correlation
.428*
*
.518*
*
.243* .277
*
*
1 .336**
.204* .400
** .422
*
*
.336**
.204* .400
** .625
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .015 .005 .001 .041 .000 .000 .001 .041 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.6
Pearson
Correlation
.244* .347
*
*
.081 .237* .336
*
*
1 .433**
.296**
.130 1.000*
*
.433**
.296**
.608**
Sig. (2-tailed) .015 .000 .423 .018 .001 .000 .003 .197 .000 .000 .003 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.7
Pearson
Correlation
.371*
*
.464*
*
.371*
*
.343*
*
.204* .433
** 1 .444
** .365
*
*
.433**
1.000*
*
.444**
.738**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .041 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.8
Pearson
Correlation
.534*
*
.410*
*
.266*
*
.293*
*
.400*
*
.296**
.444**
1 .439*
*
.296**
.444**
1.000*
*
.731**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .008 .003 .000 .003 .000 .000 .003 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.9
Pearson
Correlation
.606*
*
.302*
*
.394*
*
.238* .422
*
*
.130 .365**
.439**
1 .130 .365**
.439**
.610**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .017 .000 .197 .000 .000 .197 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.10
Pearson
Correlation
.244* .347
*
*
.081 .237* .336
*
*
1.000*
*
.433**
.296**
.130 1 .433**
.296**
.608**
Sig. (2-tailed) .015 .000 .423 .018 .001 .000 .000 .003 .197 .000 .003 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.11
Pearson
Correlation
.371*
*
.464*
*
.371*
*
.343*
*
.204* .433
** 1.000
*
*
.444**
.365*
*
.433**
1 .444**
.738**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .041 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Y1.12
Pearson
Correlation
.534*
*
.410*
*
.266*
*
.293*
*
.400*
*
.296**
.444**
1.000*
*
.439*
*
.296**
.444**
1 .731**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .008 .003 .000 .003 .000 .000 .000 .003 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
TOTAL
Pearson
Correlation
.670*
*
.689*
*
.531*
*
.567*
*
.625*
*
.608**
.738**
.731**
.610*
*
.608**
.738**
.731**
1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI VALIDITAS VARIABEL BRAND IDENTITY
Correlations
X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 Total
X.1
Pearson Correlation 1 .065 .430** .330
** .232
* .051 .579
**
Sig. (2-tailed) .520 .000 .001 .020 .617 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
X.2
Pearson Correlation .065 1 .170 .092 .317** .056 .628
**
Sig. (2-tailed) .520 .092 .364 .001 .581 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
X.3
Pearson Correlation .430** .170 1 .157 .232
* -.058 .586
**
Sig. (2-tailed) .000 .092 .120 .020 .568 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
X.4
Pearson Correlation .330** .092 .157 1 .214
* .074 .506
**
Sig. (2-tailed) .001 .364 .120 .032 .467 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
X.5
Pearson Correlation .232* .317
** .232
* .214
* 1 .061 .655
**
Sig. (2-tailed) .020 .001 .020 .032 .547 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
X.6
Pearson Correlation .051 .056 -.058 .074 .061 1 .299**
Sig. (2-tailed) .617 .581 .568 .467 .547 .002
N 100 100 100 100 100 100 100
Total
Pearson Correlation .579** .628
** .586
** .506
** .655
** .299
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .002
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI VALIDIATAS KEPUTUSAN PEMBELIAN
Correlations
Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y2.4 Y2.5 Y2.6 Total
Y2.1
Pearson Correlation 1 .185 .333** .479
** -.121 .056 .584
**
Sig. (2-tailed) .066 .001 .000 .231 .580 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Y2.2
Pearson Correlation .185 1 .300** .312
** .047 -.017 .594
**
Sig. (2-tailed) .066 .002 .002 .639 .864 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Y2.3
Pearson Correlation .333** .300
** 1 .384
** -.103 .045 .572
**
Sig. (2-tailed) .001 .002 .000 .310 .657 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Y2.4
Pearson Correlation .479** .312
** .384
** 1 -.131 -.031 .597
**
Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .193 .756 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Y2.5
Pearson Correlation -.121 .047 -.103 -.131 1 .390** .407
**
Sig. (2-tailed) .231 .639 .310 .193 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Y2.6
Pearson Correlation .056 -.017 .045 -.031 .390** 1 .433
**
Sig. (2-tailed) .580 .864 .657 .756 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
Total
Pearson Correlation .584** .594
** .572
** .597
** .407
** .433
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
UJI REABILITAS
Variabel Brand Identity
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.528 6
Variabel Brand Image
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.709 12
Variabel Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.470 6
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Bran identity Bran image keputusan pembelian
N 100 100 100
Normal Parametersa,b
Mean 23.3300 46.5700 23.1200
Std. Deviation 2.68950 4.46819 2.46708
Most Extreme Differences
Absolute .111 .086 .121
Positive .097 .073 .077
Negative -.111 -.086 -.121
Kolmogorov-Smirnov Z 1.112 .855 1.206
Asymp. Sig. (2-tailed) .169 .457 .109
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
UJI REGRESI
Uji Regresi Model 1
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .380a .144 .136 5.36771
a. Predictors: (Constant), BRAND IDENTITY
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 476.393 1 476.393 16.534 .000b
Residual 2823.607 98 28.812
Total 3300.000 99
a. Dependent Variable: BRAND IMAGE
b. Predictors: (Constant), BRAND IDENTITY
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 27.334 4.622 5.914 .000
BRAND IDENTITY .780 .192 .380 4.066 .000
a. Dependent Variable: BRAND IMAGE
Uji Regresi Model 2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .963a .928 .927 .80014
a. Predictors: (Constant), BRAND IMAGE, BRAND IDENTITY
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 803.538 2 401.769 627.547 .000b
Residual 62.102 97 .640
Total 865.640 99
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN
b. Predictors: (Constant), BRAND IMAGE, BRAND IDENTITY
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.439 .803 -.547 .586
BRAND IDENTITY .045 .031 .043 1.467 .146
BRAND IMAGE .485 .015 .946 32.185 .000
a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN