42
MODUL PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI TELKOM UNIVERSITY COMPUTER AND COMMUNICATION LABORATORY | Bandung 2014

S1 Jarkom 2014

Embed Size (px)

DESCRIPTION

S1 Jarkom 2014

Citation preview

  • MODUL PRAKTIKUM

    JARINGAN KOMPUTER

    S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI TELKOM UNIVERSITY

    COMPUTER AND COMMUNICATION LABORATORY | Bandung 2014

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 1

    Koordinator Asisten Lab

    Radiv Herdian Talan

    Divisi Administrasi:

    1. Ranggi Sistama

    2. Ade Muria Mukarromah

    3. Wanda Khansa Fadhilah

    Divisi Praktikum:

    1. Muhammad Najiburahman

    2. Bimo Dwien Prabowo

    3. M. Rizal Effendi

    4. Aditya Alif Wicaksono

    5. Fitriana Istiqomah

    6. Dicki Prima Yudha

    Divisi Hardware:

    1. Yosefariko

    2. Fadhlan Putra

    3. Isna Khoirur Rijal

    4. Ramadhan Wiedjaya Prakosa

    Divisi Riset:

    1. Ryan Danny

    2. Satria Geusan

    3. Paliwan

    4. Vebby Riza Fransiska

    5. Muhammad Salman

    6. Bhakti Al Akbar

    7. Cyndita Zahra

    8. Nur Santo

    Pembina Lab

    Muhammad Iqbal, ST.,MT

    SUSUNAN ORGANISASI : LABORATORIUM COMPUTER AND COMMUNICATION

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 2

    MODUL I PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

    1. Tujuan Praktikum

    Praktikan dapat mengerti definisi jaringan komputer

    Praktikan dapat menjelaskan konsep layer OSI dan TCP/IP

    Praktikan mengetahui dan mengerti pengalamatan IP Address

    2. Pendahuluan

    2.1 Jaringan Komputer

    Jaringan Komputer adalah sekumpulan komputer yang terhubung satu

    dengan yang lain melalui media perantara. Komunikasi antarkomputer dari

    vendor yang berbeda akan dapat terjalin jika menggunakan protokol yang sama.

    Protokol adalah sekumpulan aturan mengenai pertukaran atau bahasa

    untuk mempermudah pengertian, penggunaan, desain dan adanya keseragaman

    di antara pembuat perangkat jaringan. Sedangkan standar adalah rule yang telah

    disepakati untuk diaplikasikan.

    Oleh karena itu, perlu dibuat suatu referensi yang dapat disepakati bersama.

    Sebuah model arsitektural dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection)

    yang dibuat oleh ISO (International Standard Organization) digunakan untuk

    menerangkan struktur dan fungsi protokol komunikasi data.

    a. Model OSI

    OSI Layer merupakan sebuah model arsitektural jaringan yang merupakan

    standar dalam komunikasi data agar antar sistem yang berbeda

    pengembang/vendor dapat saling berkomunikasi.

    OSI Layer memiliki sifat modularity yang artinya dapat melakukan swap

    atau bongkar pasang teknologi di suatu layer tanpa mempengaruhi layer

    lainnya, contohnya seperti pertukaran protokol yang digunakan sesuai dengan

    kebutuhan.

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 3

    Model OSI terdiri dari 7 layer yang masing-masing mempunyai fungsi

    spesifik dalam sebuah jaringan dengan tujuan mempermudah pelaksanaan

    standard secara praktis dan fleksibilitas perubahan salah satu layer tidak

    mempengaruhi perubahan layer lain.

    Gambar 2.1 OSI Layer

    b. Model TCP/IP

    TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standard

    komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-

    menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.

    Protocol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa

    kumpulan protokol (protocol suit). Protokol ini juga merupakan protokol yang

    paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 4

    bentuk perangkat lunak (software) di system operasi. Istilah yang diberikan

    kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack

    Gambar 2.2 TCP/IP Layer

    c. Internet Protocol Version 4

    i. Classfull

    Ipv4 classfull adalah Ip yang sudah terbagi bagi menjadi beberapa kelas

    dengan masing-masing subnet mask dari tiap kelas sudah diset default.

    Subnetting tidak bisa dilakukan pada IP address classfull.

    Kelas IP Octet pertama Subnet Mask

    A 0-126 255.0.0.0

    B 128-191 255.255.0.0

    C 192-223 255.255.255.0

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 5

    D (multicast) 224-239 -

    E (reserved) 240-255 -

    ii. Classless

    Pada Ipv4 classless,Subnetting dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan,

    sehingga Ipv4 classless ini lebih fleksible dan effisien. Namun ada beberapa

    alamat IP yang tidak bisa dijadikan alamat host.

    Kelas Range

    A 10.0.0.0 - 10.255.255.255

    B 172.16.0.0 - 172.31.255.255

    C 192.168.0.0- 192.168.255.255

    d. Subnetting IPv4

    i. Analogi Subnetting

    Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan

    ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto

    terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah

    rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada

    seluruh rumah di wilayah Jl. Gatot Subroto.

    Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, tentu kemungkinan

    menimbulkan keruwetan dan kemacetan. Karena itulah kemudian diadakan

    pengaturan lagi, dibuat gang-gang, rumah yang masuk ke gang diberi nomor

    rumah baru, masing-masing gang ada Ketua RTnya sendiri-sendiri. Sehingga ini

    akan memecahkan kemacetan, efiesiensi dan optimalisasi transportasi, serta

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 6

    setiap gang memiliki suatu ketua sendiri-sendiri dalam mengelola wilayahnya.

    Jadilah gambar wilayah baru seperti di bawah:

    Yang pertama analogi Jl Gatot Subroto dengan rumah disekitarnya dapat

    diterapkan untuk jaringan adalah seperti NETWORK ADDRESS (nama jalan)

    dan HOST ADDRESS (nomer rumah). Sedangkan Ketua RT diperankan oleh

    BROADCAST yang bertugas mengirimkan message ke semua host yang ada di

    network tersebut.

    Masih mengikuti analogi jalan diatas, kita terapkan ke subnetting jaringan

    gambar kedua.Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST

    ADDRESS dan BROADCAST ADDRESS.

    Lalu apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca

    Lalu apa itu SUBNET MASK? Subnetmask digunakan untuk membaca

    bagaimana kita membagi jalan dan gang, atau membagi network dan hostnya

    secara efisien. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang

    HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET

    MASKnya. Jl Gatot Subroto tanpa gang dapat dipahami sebagai jaringan dengan

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 7

    SUBNET MASK DEFAULT, atau dengan kata lain bisa disebut juga bahwa

    Network tersebut tidak memiliki subnet (Jalan tanpa Gang).

    e. Penghitungan Subnetting

    Setelah memahami konsep dari subnetting, akan dibahas lagi mengenai

    perhitungan subnetting.Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting

    akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok

    Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

    Penulisan IP pada umumnya ditulis dengan format 192.168.100.123, tapi

    adakalanya penulisan IP tersebut ditambah dengan prefix (/).Contohnya

    192.168.100.123/24.Arti dari /24 ini adalah memberikan informasi bahwa IP

    192.168.100.123 memiliki subnet mask 255.255.255.0 .Hal ini bisa kita dapatkan

    dari /24 tersebut yang mempunyai arti bahwa biner 1 pada subnet mask nya

    berjumlah 24, dengan kata lain subnet mask nya

    11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).Konsep ini disebut

    dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing).

    Subnetting apa yang akan terjadi pada IP address dengan Network ID

    192.168.1.0/26 ?

    Analisa : 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti

    11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

    Seperti yang telah dibahas tadi, bahwa pertanyaan tentang subnetting

    tidak akan terlepas dari 4 hal yaitu :

    1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir

    subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A).

    Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet.

    2. Jumlah Host per Subnet = 2y 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu

    banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah

    26 2 = 62 host.

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 8

    3. Blok Subnet = 256 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet

    berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya

    adalah 0, 64, 128, 192.

    4. Untuk alamat Host dan Broadcast yang valid nya lebih baik dibuat tabel seperti

    berikut sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast

    adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya :

    f. IPv6

    Dalam arsitektur pengalamatannya alamat IPv6 mempunyai ukuran 128 bits

    yang artinya kira-kira berjumlah 2^128 atau kira-kira 3,4 x 10^38 alamat. Namun

    perhitungan teori ini tidaklah sepenuhnya akurat karena adanya hirarki routing dan

    kenyataan bahwa pada akhirnya nanti sebuah alamat akan didelegasikan sebagai

    blok yang bersambung dan bukan sebagai tiap-tiap satuan alamat.

    Alamat IPv6 tersebut kira-kira akan terpotong setengahnya. Tidak akan pernah

    ada subnet yang memiliki 64 bit alamat signifikan atau lebih. Dari 128 bit tersebut

    hanya akan digunakan 64 bit untuk routing global dan internal yang disebut sebagai

    routing prefix. Sisa 64 bit dari alamatlah yang akan menunjukkan sebuah host pada

    suatu subnet yang disebut sebagai host identifier atau host id.

    Alamat ini bisa direpresentasikan menjadi 8 segmen bilangan 16 bit dalam

    bilangan heksa antara 00000 s.d 0xffff misal :

    2001:d30:3:242:0000:0000:0000:1

    ff02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:0002

    fe80:0000:0000:0000:02aa:00ff:fe9a:4ca2

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 9

    Untuk penyederhanaan bisa dituliskan sebagai berikut :

    2001:d30:3:242:0:0:0:1

    ff02:0:0:0:0:0:0:2

    fe80:0:0:0:2aa:ff:fe9a:4ca2

    setelah dikompres :

    2001:d30:3:242::1

    ff02::2

    fe80::2aa:ff:fe9a:4ca2

    Untuk pendelegasian ke subnet biasanya akan dinyatakan dalam blok alamat

    yang dituliskan dalam blok alamat dengan panjang prefix tertentu dengan notasi

    CIDR seperti misalnya :

    2001:d30:3:240::/64

    Alamat IPv6 ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu :

    a) Alamat Unicast

    Global Unicast, merupakan alamat dengan skup global dan unik

    sehingga bisa di-rute-kan di Internet. Alamat ini menyediakan

    komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara

    dua host dalam sebuah jaringan. Selain global unicast, IPv6 juga

    mempunyai alamat local unicast dengan skup terbatas pada link

    lokal.

    Beberapa tipe alamat unicast IPv6 ini antara lain :

    Aggregatable Global Unicast Addressess

    Sering disebut sebagai alamat global, mirip dengan alamat publik

    pada IPv4 dan alamat ini ditandai dengan prefix 001.Alamat ini

    bisa dirutekan dan dijangkau secara global dari alamat IPv6 di

    Internet.Dinamakan aggregatable karena memang didesain untuk

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 10

    bisa diaggregasi dan diringkas (aggregation dan summarization)

    untuk menghasilkan infrastruktur routing yang efisien.

    IANA telah mulai mengalokasikan blok alamat pertama untuk

    alamat global ini yaitu 2001::/16. Menurut kebijakan IANA setiap

    end-site seharusnya diberikan blok alamat IPv6 dengan panjang

    prefix /48.

    Link-local Addresses

    Alamat ini digunakan untuk berkomunikasi dalam skup link lokal

    yaitu pada link yang sama (misal jaringan flat tanpa router).

    Router tidak akan melewatkan trafik dari alamat-alamat ini keluar

    link. Host-host yang berada di dalam subnet yang sama akan

    menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat

    berkomunikasi. Alamat ini ditandai dengan prefix 1111 1110 10

    atau FE80::/10. Alamat ini akan selalu diawali FE80 dan

    menggunakan prefix FE80::/64 dengan 64 bit selanjutnya adalah

    interface id. Alamat link local ini dikonfigurasikan melalui IPv6

    autoconfiguration.

    Site-Local Addresses

    Alamat ini mirip dengan alamat private pada IPv4 yang dalam

    teknologi IPv6 digunakan dalam skup site dan ditandai dengan

    prefix 1111 1110 11 atau FEC0::/10. Alamat ini akan selalu

    diawali dengan FEC0. Karena sifatnya yang ambigu dan sulitnya

    pendefisinian baku dari skup site maka alamat ini dihapuskan

    penggunaanya.

    Special Addresses

    Ada dua jenis alamat spesial pada IPv6, yaitu:

    a. Alamat yang tidak dispesifikkan (unspecified address)

    Alamat yang belum ditentukan oleh seorang administrator

    atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta

    alamat. Sering disebut all-zeros-address karena memang

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 11

    bernilai 0:0:0:0:0:0:0:0 atau bisa dituliskan ::. Alamat ini sama

    dengan 0.0.0.0 di alamat IPv4. Alamat ini tidak boleh

    dikonfigurasikan pada interface dan tidak boleh menjadi

    tujuan rute.

    b. Alamat loopback

    Jika alamat loopback pada IPv4 adalah 127.0.0.1 maka pada

    IPv6 dalah 0:0:0:0:0:0:0:1 atau bisa diringkas menjadi ::1.

    Alamat ini tidak boleh dikonfigurasikan pada interface.

    Compatibility Addresses

    Alamat ini dibuat untuk mempermudah migrasi dan masa transisi

    dari IPv4 ke IPv6. Beberapa alamat ini antara lain :

    a. Alamat IPv4-compatible

    b. Alamat IPv4-mapped

    c. Alamat 6over4

    d. Alamat 6to4

    e. Alamat ISATAP

    NSAP Addresses

    Adalah alamat yang digunakan untuk penterjemahan alamat Open

    System Interconnect (OSI) NSAP ke alamat IPv6. Alamat IPv6 ini

    ditandai dengan prefix 0000001 dan 121 sisanya adalah alamat

    NSAP.

    b) Alamat Anycast

    Alamat ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat.

    Alamat anycast sama seperti alamat unicast IPv6 biasa (telah

    ditentukan dalam standar) dengan tambahan fitur bahwa router

    akan selalu merutekan ke tujuan yang terdekat atau lebih tepatnya

    terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan.

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 12

    c) Alamat Multicast

    Seperti halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan

    sekumpulan piranti dalam grup multicast. Alamat ini untuk

    mengirimkan sebuah paket data ke banyak host yang berada

    dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam

    komunikasi one-to-many. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai

    alamat tujuan, tidak akan pernah sebagai alamat asal. Jika paket

    dikirimkan ke alamat ini maka semua anggota grup akan

    memprosesnya.

    Berikut ini perbandingan antara IPv4 dengan IPv6 :

    IPv4 IPv6

    Panjangalamat 32 bit (4 bytes) Panjangalamat 128 bit (16 bytes)

    Dikonfigurasi secara manual atau DHCP

    IPv4

    Tidak harus dikonfigurasi secara manual,

    bisa menggunakan address

    autoconfiguration.

    Dukungan terhadap IPSec opsional Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan

    Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan

    pada router, menurunkan kinerja router.

    Fragmentasi dilakukan hanya oleh

    pengirim

    Tidak mensyaratkan ukuran paket pada

    link-layer dan harus bisa menyusun

    kembali paket berukuran 576 byte.

    Paket link-layer harus mendukung ukuran

    paket 1280 byte dan harus bisa menyusun

    kembali paket berukuran 1500 byte

    Checksum termasuk pada header. Checksum tidak termasuk pada header.

    Header mengandung option. Data opsional dimasukkan seluruhnya ke

    dalam extensions header.

    Menggunakan ARP Request secara

    broadcast untuk menterjemahkan alamat

    ARP Request telah digantikan oleh

    Neighbor Solitcitation secara multicast.

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 13

    IPv4 ke alamat link-layer.

    Untuk mengelola keanggotaan grup pada

    subnet lokal digunakan Internet Group

    Management Protocol (IGMP).

    IGMP telah digantikan fungsinya oleh

    Multicast Listener Discovery (MLD).

    Performa routing menurun seiring dengan

    membesarnya ukuran tabel routing.

    Dengan proses routing yang jauh lebih

    efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki

    kemampuan untuk mengelola tabel

    routing yang besar.

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 14

    MODUL II ROUTING

    1. Tujuan

    Memahami konsep Routing static dan Dinamik

    Mampu memahami perintah dasar routing pada perangkat router

    Dapat menggunakan routing dinamik dan static pada router

    Mengetahui perbedaan routing dinamik link state, dan distance vector

    2. Dasar Teori

    Routing adalah suatu mekanisme untuk menentukan suatu jalur terbaik untuk

    mencapai tujuan. Routing dilakukan pada Layer 3 ( Network ) dengan suatu perangkat

    Router . Terdapat beberapa parameter yang digunakan dalam menentukan suatu

    Routing, yaitu :

    Delay

    Bandwidth

    Link Utilization

    Stabilitas

    Router itu sendiri dapat berupa Hardware atau biasa dikenal dengan Dedicated

    Router, maupun Software yang biasanya disebut dengan PC Router .

    ROUTING

    DYNAMIC

    LINK STATE

    DISTANCE VECTOR

    STATIC

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 15

    Dedicated Router

    Dedicated Router adalah suatu perangkat seperti halnya Komputer yang memiliki

    komponen-komponen dasar, namun memiliki fungsi khusus untuk routing

    Seperti komputer, maka router membutuhkan operating system, yaitu IOS

    (Internetwork Operating System) untuk menjalankan file konfigurasinya yang berisikan

    instruksi dan parameter untuk proses routing. Cisco IOS mempunyai penerjemah

    perintah (command interpreter) yang disebut excecutive command (EXEC). Demi

    menjaga keamanan konfigurasi suatu router, EXEC dibagi atas dua level, yaitu :

    User EXEC Mode Memberikan hak yang sangat terbatas

    Privelege EXEC Mode - Memiliki hak untuk melihat informasi secara mendetail, untuk

    menguji, dan mengatur penyimpanan file

    PC Router

    PC router adalah router yang dibuat dari sebuah PC. PC router bisa dioperasikan

    karena adanya system operasi yang digunakan pada PC tersebut. Biasanya operating

    system yang digunakan adalah Linux

    2.1 Static Routing

    Suatu mekanisme routing yang dilakukan secara manual oleh seorang admin

    jaringan, admin yang menentukan kemana saja jalur-jalur yang akan digunakan suatu

    router dalam pengiriman paket. Static routing memiliki kelemahan, dimana saat terjadi

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 16

    down pada suatu link maka seorang admin harus mengatur kembali jalur yang harus

    dilalui. Berikut ini beberapa keuntungan penggunaan Static Routing :

    Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router

    Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk

    mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.

    Static Router Command ( Cisco Router )

    Router (config)#ip route < Network ID Destination > < Subnet > < Jalur pilihan (Default Gateway) >

    2.2 Dynamic Routing

    Dynamic Routing merupakan mekanisme Routing dimana table routing berubah

    secara dinamik mengikuti kondisi suatu jaringan. Berbeda dengan Static Routing yang

    biasa digunakan untuk jaringan dengan skala yang kecil Dynamic Routing digunakan

    pada jaringan yang berskala besar. Pada Dynamic Routing terbagi menjadi 2 Routing

    Protocol, Distance Vector, dan Link State.

    Perbandingan Distance Vector dan Link State Protocol

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 17

    Contoh Routing Distance Vector dan Link State

    RIP

    Routing Information Protokol (RIP) adalah standard dasar dari protocol routing

    distance vector, Interior gateway.RIP menggunakan hop count untuk menentukan jalur

    terbaik diantara dua lokasi..Setiap paket melewati router maka dihitung 1 hop.

    Maximum yang dapat dijangkau oleh protokol routing RIP adalah 15 hop. RIP terdapat

    dua versi yaitu RIP versi 1 dengan RIP versi 2. Ada satu versi lagi, yaitu RIPng yang

    digunakan untuk RIP menggunakan Ipv6.

    RIP versi 1 RIP versi 2

    Hanya mendukung Classfull Mendukung Classfull dan Classless

    Broadcast based Menggunakan Multicast 224.0.0.9

    Tidak mendukung VLSM Mendukung jaringan VLSM

    Tidak ada otentikasi Memungkinkan otentikasi MD5

    (password terenkripsi)

    Tidak mendukung jaringan yang tidak Mendukung jaringan yang tidak

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 18

    berhubungan berhubungan

    Tidak ada info subnet yang dimasukkan

    dalam update routing

    Info subnet dimasukkan dalam update

    routing

    Setting RIP

    RIPv1

    Router(config)#router rip

    Router(config-router)#network

    RIPv2

    Router(config)#router rip

    Router(config-router)#version 2

    Router(config-router)#no auto-summary

    Router(config-router)#network

    OSPF

    OSPF adalah suatu protocol routing yang handal dengan fasilitas least-cost routing,

    multipath routing dan load balancing. Penentuan jalur tercepat dan terbaik pada

    jaringan dihitung dengan metode algoritma Dijkstra. Pertama router menggunakan

    paket hello untuk mengindentifikasi informasi interface sekitarnya dan membangun

    adjacencies (hubungan untuk pertukaran update routing) dengan yang lain.

    Selanjutnya router memulai dengan fase ExStart, dengan mempertukarkan database

    inisial. Selanjutnya fase pertukaran ini masuk dalam pengiriman informasi routing pada

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 19

    pembuatan jalur dan menerima acknowledgment (ack) yang diterima dari router baru.

    Selama fase loading, router baru mengkompilasi table routing.

    Setting OSPF

    Router(config)#router ospf

    Router(config-router)#network area

    EIGRP

    EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) atau sering disebut sebagai

    proprietary protocol pada CISCO, adalah routing protocol yang hanya diadopsi oleh

    router cisco. Oleh karena itu, EIGRP hanya bisa digunakan oleh sesama router cisco

    saja, dan tidak didukung oleh jenis router lain. EIGRP sering juga disebut sebagai

    hybrid-distance-vector routing protocol, karena cara kerjanya menggunakan dua tipe

    routing protocol yaitu Distance vector protocol dan Link State Protocol. Maksudnya,

    EIGRP sebenarnya merupakan Distance Vector protocol, tetapi prinsip kerjanya

    menggunakan links-states protocol, yaitu dengan mengirimkan semacam hello packet.

    EIGRP memiliki sistem pembangunan routing protocol dengan membuat sebuah

    algoritma yang digunakan untuk mengkalkulasi dan membangun sebuah routing table.

    Algoritma tersebut disebut DUAL. DUAL digunakan untuk memastikan jalur untuk

    sebuah network dengan diawali oleh DUAL mengirim query packet kepada network

    yang bersebrangan, maupun kepada router yang langsung terkoneksi dengannya.

    Selama mengirimkan query packet, setiap router akan melanjutkan untuk meneruskan

    query packet tersebut sampai sebuah router akan mengirimkan sebuah replay packet

    sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu. Dari

    replay packet yang diterima oleh router yang mengirimkan query packet, DUAL

    mengkalkulasi menggunakan delay, bandwidth, dan faktor-faktor lain untuk

    menentukan mana successor dan mana feasible successor. Successor akan menjadi

    jalur yan utama, yang paling dekat, dan paling efisien untuk menuju ke sebuah

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 20

    network yang dapat dijangkau oleh DUAL. Sedangkan Feasible successor adalah jalur

    cadangan yang digunakan ketika router tidak memilih jalur successornya. Tetapi

    penentuan feasible successor tidak harus dilakukan.

    Setting EIGRP

    Router(config)#router eigrp

    Router(config)#net

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 21

    Prosedur Praktikum

    Buka software Packet Tracer, lalu buatlah topologi seperti berikut ini,

    Setting IP

    Ini dilakukan di tiap Interface, di setiap Router

    Router0

    Router>enable

    Router#config

    Router#configure ter

    Router#configure terminal

    Router(config)#int fa0/0

    Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0

    Router(config-if)#no sh

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#int fa1/0

    Router(config-if)#ip add 192.168.4.1 255.255.255.0

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 22

    Router(config-if)#no sh

    Router(config-if)#exit

    Router(config)#int fa0/1

    Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0

    Router(config-if)#no sh

    Sesuaikan dengan Interface masing-masing, karena dapat berbeda beda

    Setting Static Routing

    Router0

    Router#conf terminal

    Router(config)#ip route 192.168.5.0 255.255.255.0 192.168.4.2

    Router(config)#ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.4.2

    Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.4.2

    Router1

    Router#conf terminal

    Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1

    Router2

    Router#conf terminal

    Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.4.1

    Router(config)#ip route 192.168.6.0 255.255.255.0 192.168.5.2

    Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.5.2

    Router3

    Router#conf terminal

    Router(config)#ip route 192.168.4.0 255.255.255.0 192.168.5.1

    Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.6.1

    Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.5.1

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 23

    Prosedur Praktikum

    1. RIP

    Setting IP

    Lakukan di tiap Interface, dan tiap Router

    Router4 Router>enable Router#conf t Router(config)#int fa0/0 Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no sh Router(config-if)#exit Router(config)#int fa0/1 Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no sh Router(config-if)#exit Router(config)#int se0/1/0 Router(config-if)#ip add 192.168.4.1 255.255.255.0 Router(config-if)#no sh Router(config-if)#exit

    Setting RIP

    Router0 Router#conf term Router(config)#router rip Router(config-router)#network 192.168.2.0 Router(config-router)#network 192.168.3.0

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 24

    Router1 Router#conf t. Router(config)#router rip Router(config-router)#network 192.168.4.0 Router(config-router)#network 192.168.5.0 Router2 Router#conf t Router(config)#router rip Router(config-router)#network 192.168.5.0 Router(config-router)#network 192.168.6.0 Router3 Router#conf t Router(config)#router rip Router(config-router)#network 192.168.7.0 Router(config-router)#network 192.168.6.0 Router4 Router#conf t Router(config)#router rip Router(config-router)#network 192.168.1.0 Router(config-router)#network 192.168.2.0 Router(config-router)#network 192.168.4.0 Router5 Router#conf t Router(config)#router rip Router(config-router)#network 192.168.3.0 Router(config-router)#network 192.168.7.0 Router(config-router)#network 192.168.8.0

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 25

    2. OSPF

    Setting OSPF

    Router0 Router#conf t Router(config)#router ospf 100 Router(config-router)#network 192.168.10.0 0.0.0.255 area 1 Router(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0 Router(config-router)#network 192.168.50.0 0.0.0.255 area 0 Router1 Router#conf t

    Router(config)#router ospf 100

    Router(config-router)#network 192.168.40.0 0.0.0.255 area 0

    Router(config-router)#network 192.168.20.0 0.0.0.255 area 0

    Router(config-router)#network 192.168.30.0 0.0.0.255 area 0

    Router2 Router#conf t

    Router(config)#router ospf 100

    Router(config-router)#network 192.168.40.0 0.0.0.255 area 0

    Router(config-router)#network 192.168.70.0 0.0.0.255 area 2

    Router(config-router)#network 192.168.60.0 0.0.0.255 area 0

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 26

    Router3 Router#conf t

    Router(config)#router ospf 100

    Router(config-router)#network 192.168.30.0 0.0.0.255 area 0

    Router(config-router)#network 192.168.60.0 0.0.0.255 area 0

    Router(config-router)#network 192.168.50.0 0.0.0.255 area 0

    3. EIGRP

    Setting EIGRP

    Router0 Router#conf t Router(config)#router eigrp 100 Router(config-router)#network 192.168.10.0 Router(config-router)#network 192.168.20.0 Router(config-router)#network 192.168.50.0 Router1 Router#conf t

    Router(config)#router eigrp 100

    Router(config-router)#network 192.168.20.0

    Router(config-router)#network 192.168.30.0

    Router(config-router)#network 192.168.40.0

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 27

    Router2 Router#conf t

    Router(config)#router eigrp 100

    Router(config-router)#network 192.168.40.0

    Router(config-router)#network 192.168.60.0

    Router(config-router)#network 192.168.70.0

    Router3 Router#conf t Router(config)#router eigrp 100 Router(config-router)#network 192.168.30.0 Router(config-router)#network 192.168.50.0 Router(config-router)#network 192.168.60.0

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 28

    MODUL III VLAN

    1. Tujuan praktikum

    Praktikan mengetahui konsep dasar VLAN

    Praktikan dapat melakukan konfigurasi VLAN

    2. Pendahuluan

    Salah satu masalah yang dihadapioleh LAN (tradisional) adalah tidak adanya

    mekanisme pengaturan yang fleksibel. Administrator akan sulit mengelompokkan

    masing-masing host berdasarkan kategori tertentu. Seperti mengelompokkan

    beberapa host berdasarkan kelompok kerja, departemen, apalagi jika ukuran LAN

    sudah cukup besar, misalkan sebesar kampus atau lebih besar lagi. Dimana masing-

    masing host berada di tempat yang cukup jauh. Akan sulit membuat kelompok

    berdasarkan kategori tertentu jika lokasi host terpencar atau berjauhan.

    VLAN kita dapat mengelompokkan beberapa host yang berada di beberapa

    gedung menjadi beberapa kelompok, misal kelompok dosen, kelompok mahasiswa,

    kelompok administrasi, dll.

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 29

    2.1 Keuntungan penggunaan VLAN antara lain:

    1. Security keamanan data dari setiap divisi dapat dibuat tersendiri,

    karena segmennya bisa dipisah secara logika. Lalu lintas data dibatasi

    segmennya.

    2. Cost reduction penghematan dari penggunaan bandwidth yang ada

    dan dari upgrade perluasan network yang bisa jadi mahal.

    3. Higher performance pembagian jaringan layer 2 ke dalam beberapa

    kelompok broadcast domain yang lebih kecil, yang tentunya akan

    mengurangi lalu lintas packet yang tidak dibutuhkan dalam jaringan.

    4. Broadcast storm mitigation pembagian jaringan ke dalam VLAN-

    VLAN akan mengurangi banyaknya device yang berpartisipasi dalam

    pembuatan broadcast storm. Hal ini terjadinya karena adanya

    pembatasan broadcast domain.

    5. Improved IT staff efficiency VLAN memudahkan manajemen

    jaringan karena pengguna yang membutuhkan sumber daya

    network berbagi dalam segmen yang sama.

    6. Simpler project or application management VLAN menggabungkan

    para pengguna jaringan dan peralatan jaringan untuk mendukung

    perusahaan dan menangani permasalahan kondisi geografis.

    2.2 Keanggotaan VLAN

    Static VLAN

    Static VLAN merupakan tipe VLAN yang paling umum dan paling

    aman. Setiap anggota daris uatu VLAN ditentukan berdasarkan nomor

    port switch.Keanggotaan akan tetap selamanya seperti itu selama

    belum diubah oleh network administrator.

    Dynamic VLAN

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 30

    Pada dynamic VLAN, keanggotaan akan ditentukan secara otomatis

    menggunakan software yang diinstal menggunakan server pusat,

    yang disebut VLAN Membership Policy Server (VMPS). Contoh

    software-nyaadalah Cisco Works 2000.Dengan menggunakan VMPS,

    kita dapat menentukana nggota VLAN berdasarkan mac address,

    protocol, dan aplikasi untuk membentuk dynamic VLAN.

    2.3 Link VLAN

    VLAN dibangunmenggunakanberbagaiperangkat, seperti: switch, router,

    PC, dansebagainya. Tentunyadiperlukanhubunganatau link

    diantaraperangkat-perangkattersebut. Link seringkalidisebutsebagai

    interface. Ada duajenis link yang digunakan, yaitu :

    Access Link

    Access Link merupakantipe link yang umum dan dimiliki oleh hampir

    semua jenis switch VLAN. Access Link lazimnya digunakan untuk

    menghubungkan komputer dan switch. Access link tidak lain merupakan

    port switch yang sudah terkonfigurasi.

    Selama proses transfer data, switch akan membuang informasi tentang

    VLAN. Anggota suatu VLAN tidak bisa berkomunikasi dengan VLAN yang

    lain, kecuali dihubungkan dengan router.

    Access Link hanya mendukung teknologi Ethernet biasa (10Mbps) dan

    Fast Ethernet (100Mbps).

    Trunk Link

    Trunk Link digunakan untuk menghubungkan switch dengan switch yang

    lain, switch dengan router, atau switch dengan server.Jadi, port telah

    dikonfigurasi untuk dilalui berbagai VLAN (tidak hanyasebuah VLAN).

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 31

    Trunk Link hanya mendukunteknologi Fast Ethernet (100Mbps) dan

    Gigabit Ethernet ( 1000Mbps).

    2.4 Tipe VLAN

    Terdapat 3 tipe VLAN dalam konfigurasi, yaitu:

    a. Static VLAN

    Port switch dikonfigurasi secara manual. Konfigurasi:

    o Switch#config Terminal

    o Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

    o Switch(config)#VLAN 10

    o Switch(config-vlan)#name VLAN_Mahasiswa

    o Switch(config-vlan)#exit

    o Switch(config)#Interface fastEthernet 0/2

    o Switch(config-if)#switchport mode access

    o Switch(config-if)#switchport access VLAN 10

    b. Dynamic VLAN

    Mode ini digunakan secara luas di jaringan skala besar. Keanggotaan port

    Dynamic VLAN dibuat dengan menggunakan server khusus yang disebut

    VLAN Membership Policy Server (VMPS). Dengan menggunakan VMPS,

    kita dapat menandai port switch dengan VLAN secara dinamis berdasar

    pada MAC Address sumber yang terhubung dengan port.

    c. Voice VLAN

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 32

    Port dikonfigurasi dalam mode voice sehingga dapat mendukung IP phone

    yang terhubung.

    Konfigurasi:

    o Switch(config)#VLAN 120

    o Switch(config-vlan)#name VLAN_Voice

    o Switch(config-vlan)#exit

    o Switch(config)#Interface fastEthernet 0/3

    o Switch(config-if)#switchport voice VLAN 120

    2.5 VTP (VLAN Trunk Protocol)

    VTP merupakan protokol yang memungkinkan switch-switch yang

    terhubung saling bertukar informasi. VTP memudahkan proses konfigurasi

    secara otomatis antar sesama switch. Bayangkan, jika sebuah network

    memiliki puluhan switch yang saling terhubung. Setiap switch

    menggunakan minimal sebuah port yang ditempatkan pada satu VLAN.

    Tanpa VTP, kitaharus login satu per satu ke semua switch dan melakukan

    konfigurasi yang sama untuk membentuk sebuah VLAN. Dengan VTP, kita

    cukup membuat satu VLAN dengan hanya melakukan konfigurasi pada

    salah satu switch. Sedangkan keempat switch lainya akan secara otomatis

    membuat VLAN yang sama. Hal ini dapat meminimalkan miskonfigurasi

    dan ketidak konsistenan konfigurasi yang dapat menyebabkan masalah,

    seperti duplikasi penamaan VLAN atau kesalahan pengesetan tipe VLAN.

    Agar fitur VTP dapat dimanfaatkan maka kita harus menentukan mode

    salah satu switch menjadi Server Mode. Sedangkan switch lainnyaharus di

    set menjadi Client Mode. Ada tiga mode VTP, yaitu :

    Server Mode

    Client Mode

    Transparent Mode

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 33

    Syarat fitur VTP berfungsi :

    1. Switch-switch harus memiliki VTP domain name yang sama.

    2. Menggunakan Trunk ISL atau 802.1q

    3. Jika konfigurasi dilakukan padabeberapa switch, maka switch-switch

    tersebut harus memiliki password yang sama.

    2.6 STP (Spanning Tree Protocol)

    STP adalah protocol yang digunakan oleh bridge dan switch untuk

    mencegah terjadinya network loop.

    Network Loop adalah suatu kondisi dimana frame-frame berputar tanpa

    henti pada network.Kondisi semacam ini dapat mengakibatkan jaringan

    lumpuh karena jaringan secara terus menerus dibanjir ioleh frame-frame

    yang tidak bermanfaat. Network loop sering terjadi pada network yang

    menerapkan sejumlah switch. Saat ini STP telah dikembangkan menjadi

    RSTP dan MST :

    RSTP (Rapid Spanning Tree Protocol)

    STP menangani transisi dari kondisi aktif (active state) menuju

    kondisi forward (forwarding state) kesetiap port dalam waktu 30 hingga

    180 detik. Sedangkan RSTP dapat mempersingkat waktu transisi.

    MST (Multiple Spanning Tree)

    Switch yang mendukung VLAN umumnya akan menjalankan sebuah

    proses spanning tree per-VLAN. Jika switch tersebut mendukung ratusan

    VLAN makaratusan proses Spanning Tree harus dijalankan. Kondisi

    tersebut jelas kurang baik.Karena akan menguras tenaga (CPU pada

    switch).

    MST dapat mengurangi proses yang berjalan dengan cara

    menggabungkan beberapa VLAN yang topologinya sejenis menjadi hanya

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 34

    sebuah proses saja. Sehingga dapat menghemat tenaga dan mempercepat

    pemulihan manakala terjadi masalah pada jaringan.

    Konfigurasi VLAN

    Berikut ini diberikan sedikit command untuk konfigurasi dasar VLAN pada Swicth Cisco

    Catalyst.

    Simulasikunfigurasi VLAN menggunakan CISCO Packet Tracer 5.3

    Membuat VLAN

    (secara default, hanyaadasatu VLAN, yaitu VLAN 1)

    Syntax :

    Switch#configure terminal

    Switch(config)#vlanNomorVLAN

    Switch(config-vlan)#name NamaVLAN

    contoh: untukmembuat VLAN dengan ID nomor 10 nama marketing.

    Switch#configure terminal

    Switch(config)#vlan 10

    Switch(config-vlan)#name marketing

    Switch(config-vlan)#end

    Verifikasi VLAN yang sudahdibuat:

    Command: Switch#shvlan brief

    Memasukkan Port menjadianggotasuatu VLAN

    Secara default semua port dalam switch menjadianggota VLAN 1

    Contoh: memasukkan Port Fa0/1 menjadianggota VLAN 10:

    Switch#configure terminal

    Switch(config)#interface fa0/1

    Switch(config-if)#switchport mode access

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 35

    Switch(config-if)#switchport access vlan 10

    Switch(config-if)#end

    Switch#configure terminal

    Switch(config)#interface range fa0/1 - fa0/6

    Switch(config-if-range)#switchport mode access

    Switch(config-if-range)#switchport access vlan 10

    VerifikasiPengaturan Port MenjadianggotaVLAN

    Switch#show vlan brief

    VLAN Name Status Ports

    - -

    1 default active Fa0/7, Fa0/8, Fa0/9, Fa0/10 Fa0/11, Fa0/12,

    Fa0/13, Fa0/14,Fa0/15, Fa0/16,Fa0/17,

    Fa0/18, Fa0/19, Fa0/20, Fa0/21, Fa0/22,

    Fa0/23,Fa0/24, Gig1/1, Gig1/2

    10 marketing active Fa0/1, Fa0/2, Fa0/3, Fa0/4, Fa0/5, Fa0/6

    1002 fddi-default active

    1003 token-ring-default active

    1004fddinet-default active

    1005 trnet-default active

    Menghapus VLAN

    Switch#configure terminal

    Switch(config)#no vlan 10

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 36

    Prosedur Praktikum

    Command

    Switch0

    Switch>enable

    Switch#configure terminal

    Switch(config)#interface fa 0/1

    Switch(config-if)#switchport mode trunk

    Switch(config-if)#int fa 0/2

    Switch(config-if)#switchport mode trunk

    Switch(config-if)#^Z

    Switch1

    Switch>enable

    Switch#configure terminal

    Switch(config)#intfa 0/1

    Switch(config-if)# switchport mode acccess

    Switch(config-if)# switchportacccessvlan 10

    % Access VLAN does not exist. Creating vlan 10

    Switch(config-if)#intfa 0/2

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 37

    Switch(config-if)# switchport mode acccess

    Switch(config-if)#switchport access vlan 20

    % Access VLAN does not exist. Creating vlan 20

    Switch(config-if)#intfa 0/3

    Switch(config-if)# switchport mode acccess

    Switch(config-if)#switchport access vlan 30

    % Access VLAN does not exist. Creating vlan 30

    Switch(config)#intfa 0/4

    Switch(config-if)#switchport mode trunk

    Switch(config-if)#^Z

    Switch2

    Switch>en

    Switch#configure terminal

    Switch(config)#int fa 0/1

    Switch(config-if)# switchport mode acccess

    Switch(config-if)#switchport access vlan 10

    % Access VLAN does not exist. Creating vlan 10

    Switch(config-if)#int fa 0/2

    Switch(config-if)# switchport mode acccess

    Switch(config-if)# switchport access vlan 20

    % Access VLAN does not exist. Creating vlan 20

    Switch(config-if)#int fa 0/3

    Switch(config-if)# switchport mode acccess

    Switch(config-if)# switchport access vlan 30

    % Access VLAN does not exist. Creating vlan 30

    Switch(config)#intfa 0/4

    Switch(config-if)#switchport mode trunk

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 38

    Switch(config-if)#^Z

    Switch#

    %SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

    Switch#showvlan brief

    Setting IP setiap Host

    Inter-VLAN

    Inter-VLAN bertujuan untuk menghubungkan host-host yang berada pada VLAN yang berbeda.

    Supaya dua VLAN dapat berkomunikasi maka diletakkan router sebagai gateway masing-masing

    VLAN.

    Host IP/Prefix

    PC01 192.168.10.10/24

    PC02 192.168.20.10/24

    PC03 192.168.30.10/24

    PC04 192.168.10.20/24

    PC05 192.168.20.20/24

    PC06 192.168.30.20/24

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 39

    ProsedurPraktikum:

    Command :

    Setting Router

    Router>enable

    Router#configure terminal

    Router(config)#int fa 0/0

    Router(config-if)#no shutdown

    Router(config-if)#int fa0/0.10

    Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 10

    Router(config-subif)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0

    Router(config-subif)#int fa0/0.20

    Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 20

    Router(config-subif)#ip address 192.168.20.1 255.255.255.0

    Router(config-subif)#int fa 0/0.30

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 40

    Router(config-subif)#encapsulation dot1Q 30

    Router(config-subif)#ip address 192.168.30.1 255.255.255.0

    Router(config-subif)#^Z

    Switch 0

    Switch>enable

    Switch(config)#intfa 0/3

    Switch(config-if)#switch mode trunk

    Switch(config-if)#^Z

    Setting IP setiap Host

    Host IP/Prefix Gateway

    PC01 192.168.10.10/24 192.168.10.1

    PC02 192.168.20.10/24 192.168.20.1

    PC03 192.168.30.10/24 192.168.30.1

    PC04 192.168.10.20/24 192.168.10.1

    PC05 192.168.20.20/24 192.168.20.1

    PC06 192.168.30.20/24 192.168.30.1

  • Computer and Communication Laboratory | Jaringan Komputer 41

    Daftar Pustaka

    Modul Praktikum Jaringan Komputer 2012

    http://www.slideshare.net/kslung1/pembelajaran7-basic-konseprouting-static-26424910

    http://phs.prs.k12.nj.us/chaywood/router.jpg