24
PENGENDALIAN SEDIMEN AKIBAT ALIRAN DEBRIS DENGAN SABO WORK YUDI .K. MOWEMBA (F 111 12 040) RISKA KARTIKA SARI (F 111 12 037) RIZLAN FAHRUL AMIN (F 111 12 044) SEPTIAN DENIS YUDISTIRA (F 111 12 038) SEPTIAN MUBAROK (F 111 12 043) FITRIANI UTAMI (F 111 12 039)

SABO DAM

  • Upload
    yudikm

  • View
    18

  • Download
    7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dam

Citation preview

PowerPoint Presentation

PENGENDALIAN SEDIMEN AKIBAT ALIRAN DEBRIS DENGAN SABO WORKYUDI .K. MOWEMBA (F 111 12 040)RISKA KARTIKA SARI (F 111 12 037)RIZLAN FAHRUL AMIN (F 111 12 044)SEPTIAN DENIS YUDISTIRA (F 111 12 038)SEPTIAN MUBAROK(F 111 12 043)FITRIANI UTAMI(F 111 12 039)

LATAR BELAKANGBanjir lahar dingin, salah satu bentuk bencana yang patut diwaspadai pasca gunung meletus. Banjir lahar sesungguhnya merupakan aliran debris, yakni aliran material campuran pasir, kerikil, dan batu serta pohon-pohon yang tumbang dalam volume yang sangat besar. Biasanya disebabkan karena endapan sedimen dasar sungai di daerah hulu mengalir karena limpasan banjir atau karena tebing/lereng yang runtuh akibat erosi di DAS. Kecepatan aliran debris mencapai 20-40 km/jam sehingga memiliki daya rusak yang besar. Aliran debris bukanlah merupakan transport sedimen individual seperti transport sedimen di sungai, melainkan transport material sedimen secara kolektif, yang lebih banyak diakibatkan oleh gaya berat (gravitasi) kumpulan material pasir, kerikil, dan batu.

LATAR BELAKANGLetusan gunung berapi yang tidak mudah diprediksi serta sulitnya memperingati penduduk di sekitar lereng gunung berapi akan bahaya pasca letusan, mendorong munculnya ide untuk meminimalisir kerusakan akibat banjir lahar dingin ataupun aliran debris lainnya yang disebabkan oleh banjir bandang. Salah satunya dengan SABO DAM. Yaitu bangunan menyerupai bendung namun bukan untuk menahan air tetapi untuk menahan material endapan/sedimen yang terbawa dengan aliran air.

RUMUSAN MASALAHFenomena aliran debrisSedimen dan kriterianyaPrinsip kerja Sabo Dam

FENOMENA ALIRAN DEBRIS

ANGKUTAN INDIVIDUANGKUTAN KOLEKTIF

FENOMENA ALIRAN DEBRIS

Aliran debris tipe bor bergelombang

Aliran debris tipe bor pisau

Aliran debris tipe bor bergelombang

SEDIMEN DAN KRITERIANYASasaran dari pekerjaan Sabo adalah semua material pasir, kerikil maupun batu-batu berbagai ukuran yang ada di hulu Sabo basic point. Sabo basic point adalah suatu titik di alur sungai yang dipergunakan sebagai titik dasar dalam menghitung jumlah sedimen yang harus dikendalikan di daerah sasaran. Pertimbangan yang diambil dalam memilih Sabo basic point antara lain :- Titik pertemuan sungai dengan percabangannya- Titik limpasan- Titik puncak kipas alluvial- Titik peralihan antara daerah aliran debris dan aliran sedimen

SEDIMEN DAN KRITERIANYAKuantitas sedimen yang diijinkan, yaitu kuantitas sedimen yang sampai ke Sabo basic point tidak menimbulkan kerusakan lingkungan atau bencana di sekitarnya disebut kuantitas yang diijinkan (allowable quantity). Kuantitas yang diijinkan tidaklah konstan sepanjang waktu. Semakin banyak bangunan fasilitas pengendalian dan pengamanan erosi maupun banjir sedimen, maka kuantitas yang diijinkan semakin besar.

SEDIMEN DAN KRITERIANYAKuantitas yang membahayakan, yaitu apabila kuantitas angkutan sedimen yang sampai ke Sabo basic point, diperkirakan akan melebihi kuantitas yang diijinkan disebut sebagai kuantitas yang membahayakan (harmful quantity). Oleh karena itu, kuantitas angkutan sedimen yang sampai ke Sabo basic point hanyalah kuantitas yang diijinkan, maka material sedimen yang dipertimbangkan akan menyebabkan kuantitas angkutan sedimen yang membahayakan harus dikendalikan di sekitar daerah sumber produksi sedimen

SEDIMEN DAN KRITERIANYASedimen yang ditahan adalah sedimen yang secara langsung ditahan di daerah sumber produksi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kuantitas sedimen yang mengalir ke daerah hilir.

Sedimen yang ditimbun adalah sedimen yang ditimbun di bagian hilir daerah sumber produksi yang memiliki palung sungai yang lebar dan dalam.

Sedimen yang dikontrol adalah sedimen yang tertahan sementara di bangunan sabo yang biasanya berupa material berukuran kecil (pasir dan kerikil). Di katakan sementara, karena material yang tertahan tersebut berada diatas permukaan sedimen yang sudah terlebih dahulu tertahan di Sabo dam. Material ini nantinya sedikit demi sedikit akan terbawa oleh debit sungai dalam kondisi normal (tanpa banjir).

BENTUK SABO DAMBentuk Sabo Dam sangat bervariasi tergantung kondisi dan situasi setempat. Hal- yang dapat mempengaruhi antara lain adalah konfigurasi palung sungai dan jenis material sedimen. Fungsi utama Sabo Dam adalah untuk mengontrol sedimen, namun dengan sedikit modifikasi, dapat juga difungsikan sebagai bending irigasi, jembatan penghubung, dan mikrohidro.

BENTUK SABO DAM

BENTUK SABO DAM

BENTUK SABO DAMTinggi dam tergantung pada topografi palung sungai. Tinggi dam (H) pada gambar 6, diukur dari dasar dam sampai dasar pelimpah. Tinggi efektif dam (h) dihitung mulai dari dasar sungai sampai dengan puncak dam (dasar pelimpah). Agar ekonomis, Sabo Dam dibangun pada palung sungai yang sempit, namun memiliki hulu yang cukup lebar sehingga mampu menampung sedimen cukup banyak.

BENTUK SABO DAM

DIMENSI SABO DAMHhLBhVolume tampung :V = 1/2. H. L. [B + 1/3(cot + cot ).H]DIMENSI SABO DAMPuncak DamKarena bangunan Sabo harus kuat dalam menahan benturan aliran debris atau bahkan lahar sekalipun, maka bagian puncak dibuat relatif tebal/lebar. Bagian puncak dam merupakan bagian yang paling mudah terkikis oleh aliran debris, oleh karena itu perlu dilindungi sedemikian rupa. Berbagai cara untuk melindungi bagian ini agar tidak terkikis oleh benturan material aliran debris antara lain sebagai berikut :

-Diberi pelindung batu kali yang keras,-Diberi pelindung yang terbuat dari plat besi,-Dibuat dari campuran beton yang keras, misalnya mutu beton K-300-Dibuat dari campuran beton dan bubuk besiDIMENSI SABO DAM

DIMENSI SABO DAMKemiringan Bagian HilirKemiringan bagian hilir tubuh Dam harus dibuat setegak mungkin agar terhindar dari benturan material aliran debrisL/H = U . (2/g. H)1/2Dimana U adalah kecepatan aliran debris (m/dt)

DIMENSI SABO DAMLubang DrainaseLubang drainase pada bangunan Sabo Dam berfungsi untuk :Untuk membiarkan sementara waktu alur sungai sebagaimana aslinya, sehingga pada saat pekerjaan penggalian dan pekerjaan beton dapat dengan mudah dikerjakan. Jumlah, bentuk, dan dimensi lubang drainase tergantung pada kondisi dan lebar dasar sungai.Untuk membuang air yang ada pada endapan sedimen di hulu dam agar tekanan air berkurang.Untuk membiarkan sedimen mengalir/tidak tertahan agar Sabo Dam tetap kosong. Dalam hal ini, dimensi lubang drainase harus memperhitungkan diameter material sedimen/batu/kerikil yang boleh lolosJarak lubang drainase dari puncak dam/dasar pelimpah minimal 1,5 mDIMENSI SABO DAMStabilitas suatu Sabo Dam tergantung gaya-gaya yang bekerja pada bangunan Sabo Dam tersebut, seperti gaya akibat adanya:-Berat bangunan itu sendiri-Tekanan air statis dan dinamis-Tekanan endapan sedimen-Pengangk atan oleh air-Gempa bumi-Daya dukung tanahCARA KERJA SABO DAM

PENUTUPKesimpulan

Aliran Debris (Debris Flow) berbeda dengan angkutan dasar sungai (Bed Load). Aliran debris bersifat merusak karena sedimen yang terbawa bercampur dan bergerak secara kolektif. Penentuan skala perencanaan pengendalian sedimen sangat tergantung pada jenis sumber sedimen, cara jumlah sedimen yang mengalir dan tingkat bahayanya.Sabo Dam adalah suatu cara penanggulangan aliran debris yang pada hakekatnya merupakan usaha untuk mencegah lahan pegunungan terhadap kerusakan akibat erosi, melindungi penduduk dan infrastruktur di bagian hilir terhadap bencana akibat erosi dan sedimentasi.Penentuan skala perencanaan pengendalian sedimen sangat tergantung pada jenis sumber sedimen, cara jumlah sedimen yang mengalir dan tingkat bahayanya.PENUTUPSaran

Agar dapat merumuskan perencanaan Sabo Dam yang sesuai dengan skala bencana sebelumnya, daerah-daerah yang penting, manfaat proyek dan sebagainya harus dievaluasi secara menyeluruh.Berfungsi secara maksimalnya suatu bangunan Sabo Dam selain bergantung pada perencanaan teknik yang matang, sangat bergantung juga pada partisipasi masyarakat sekitar. Penggundulan lahan di hulu serta5 penambangan pasir/batu di sungai justru akan membuat kinerja Sabo Dam tidak efektif pada saat dibutuhkan. Hal ini dikarenakan jumlah sedimen yang terbawa pada saat aliran debris bisa saja tidak sesuai dengan jumlah yang direncanakan.