21
Saham Preferen adalah suatu campuran, saham ini mirip obligasi di beberapa hal dan dengan saham biasa dibeberapa hal lainnya. Investor saham preferen lebih berisiko daripada obligasi : 1. Klaim pemegang saham preferen berada dibawah klain obligasi 2. Pemegang obligasi kemungkinan besar akan tetap terus menerima pendapatan selama masa sulit. Jenis saham preferen 1. Saham preferen dengan tingkat bunga yang dapat disesuaikan adalah saham preferen yang dividenya dikaitkan dengan tingkat bunga dari sekuritas pemerintah. 2. Saham preferen lelang pasar/pasar uang adalah sekuritas dengan masa tujuh minggu, berisiko rendah, hampir tidak kena pajak yang dapat dijual di antara tanggal-tanggal lelang mendekati nilai parinya. Keuntungan dan kerugian saham preferen Keuntungan saham Preferen : 1. Berbeda dengan obligasi, kewajiban untuk membayar dividen preferen tidak tercantum dalam kontrak, dan melewatkan pembayaran dividen preferen tidak menggangu keuangan perusahaan. 2.Dengan mene bitkan saham preferen, perusahaan terhindar dari dilusi saham biasa yang terjadi ketika saham di jual. Kerugian saham preferen 1. Dividen saham preferen bukanlah pengurang pajak bagi emiten saham, sehingga biaya saham preferen setelah pajak umumnya lebih tinggi dari biaya utang setelah pajak.

Sah Am Prefer En

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sah Am Prefer En

Citation preview

Page 1: Sah Am Prefer En

Saham Preferen adalah suatu campuran, saham ini mirip obligasi di beberapa hal dan dengan saham biasa dibeberapa hal lainnya.

Investor saham preferen lebih berisiko daripada

obligasi :

1. Klaim pemegang saham preferen berada dibawah klain obligasi2. Pemegang obligasi kemungkinan besar akan tetap terus menerima pendapatan

selama masa sulit.

Jenis saham preferen

1. Saham preferen dengan tingkat bunga yang dapat disesuaikan adalah saham preferen yang dividenya dikaitkan dengan tingkat bunga dari sekuritas pemerintah.

2. Saham preferen lelang pasar/pasar uang adalah sekuritas dengan masa tujuh minggu, berisiko rendah, hampir tidak kena pajak yang dapat dijual di antara tanggal-tanggal lelang mendekati nilai parinya.

Keuntungan dan kerugian saham preferen

Keuntungan saham Preferen :

1. Berbeda dengan obligasi, kewajiban untuk membayar dividen preferen tidak tercantum dalam kontrak, dan melewatkan pembayaran dividen preferen tidak menggangu keuangan perusahaan.

2.Dengan mene bitkan saham preferen, perusahaan terhindar dari dilusi saham biasa yang terjadi ketika saham di jual.

Kerugian saham preferen

1. Dividen saham preferen bukanlah pengurang pajak bagi emiten saham, sehingga biaya saham preferen setelah pajak umumnya lebih tinggi dari biaya utang setelah pajak.

2. Meskipun dividen saham preferen dapat dilewatkan, walau investor berharap dividen tetap dibayar.

Page 2: Sah Am Prefer En

Saham preferen (bahasa Inggris: 'Preferred stock') adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak melebihi saham biasa. Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:

1. Saham preferen partisipasi; saham preferen yang membagikan dividen kepada pemegangnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa (participating preference shares).

2. Saham preferen nonkumulatif; saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif (noncummulative preferred stock).

Perbedaan saham preferen dan saham biasa

Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.Ada beberapa jenis saham preferen, antara lain:

1.    Saham preferen partisipasi; saham preferen yang membagikan dividen kepada pemegangnya; pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa (participating preference shares).

2.    Saham preferen nonkumulatif; saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif (noncummulative preferred stock).Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan. Perbedaan utama dari saham biasa dan saham preferen adalah hak dan kewajibannya. Biasanya saham preferen diterbitkan secara terbatas.Jadi dapat disimpulkan perbedaan antara saham preferen dengan saham biasa:

1.    Pada saham biasa mendapatkan hak untuk memilih direksi dan kebijakan tertentu, sedangkan preferen tidak (kecuali dalam situasi tertentu).

2.    Deviden pada saham biasa tergantung kinerja perusahaan, kalau baik mereka akan medapatkan keuntungan setimpal, bigitupun sebaliknya. Tapi untuk saham preferen sudah ditetapkan devidennya.

Page 3: Sah Am Prefer En

3.    Jika perusahaan gulung tikar atau dilikuidasi, dalam hal pengembalian investasi, pemegang saham preferenlah yang diutamakan dibandingkan dengan pemegang saham biasa.

4.    Pada pemegang saham biasa diberi hak untuk memesan kembali, sehingga dapat memelihara proporsi kepemilikan perusahaan, kalau preferen tidak.

Saham Preferen

Sering disebut sebagai surat berharga hybrid karena :

v  Serupa dengan saham biasa dalam hal : tidak memiliki tanggal jatuh tempo,dividen yang tidak dibayarkan tidak menyebabkan kebangkrutan,dividen tidak dapat mengurangi pembayaran pajak.

v  Serupa dengan obligasi dalam hal jumlah dividen yang dibayarkan memiliki batas tertentu.

 

 

Ciri dan karakteristik saham preferen :

1. Terdiri dari berbagai golongan/seri/kelas yang masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda.

2. Klaim  atas aset dan penghasilan : mendapat prioritas lebih dahulu atas aset dan penghasilan sewaktu terjadi kebangkrutan.

3. Sifat Kumulatif : pemenuhan atas dividen yang belum dibayarkan sebelumnya harus diselesaikan sebelum dividen saham biasa diumumkan.

4. Ketentuan-ketentuan perlindungan : melindungi kepentingan investor dengan memberikan  hak voting pada saat dividen tidak dibayar,perusahaan memiliki kesulitan keuangan,pembatasan pembayaran dividen saham biasa,tidak dipenuhinya pembayaran sinking fund.

5. Dapat diubah/dikonversi menjadi saham biasa.

6. Tarif yang  dapat disesuaikan : tujuannya untuk melindungi investor atas fluktuasi tingkat bunga yang berpengaruh pada dividen yang dibayarkan.

7. Sifat Partisipasi : pemegang saham dimungkinkan untuk memperoleh penghasilan/mengambil bagian  melebihi pembayaran dividen yang ditentukan.

8. Payment in Kind : investor tidak menerima dividen di muka namun mendapatkan saham preferen yang lebih banyak yang pada gilirannya mendapatkan dividen saham yang besar.

Page 4: Sah Am Prefer En

9. Sifat Penghentian : saham preferen dapat ditarik yang memungkinkan untuk dibeli kembali saham preferennya dari pemegang saham dengan harga dan jangka waktu yang telah ditentukan yang mana memerlukan persyaratan adanaya dana simpanan

untuk penghentian saham preferen tersebut (sinking fund provision).

Penilaian Saham Preferen :

               D 

Vps =

                       kps

           

Vps       = penilaian saham preferen

D        = dividen tahunan

kps       = tarif pengembalian yang diharapkan

Saham Biasa

Merupakan wujud perwakilan kepemilikan suatu korporasi.Saham biasa tidak mempunyai tanggal jatuh tempo dan tetap ada sepanjang perusahaan masih ada,tidak ada batasan atas pembayaran dividen.

Ciri dan karakteristik saham biasa :

1. Klaim terhadap penghasilan setelah kewajiban atas kreditur (pemegang obligasi) dan pemegang saham preferen dibayarkan.

2. Klaim  atas aset setelah kewajiban atas kreditur (pemegang obligasi) dan pemegang saham preferen dibayarkan.

3. Hak suara dalam memilih dewan direksi,memberikan persetujuan terhadap anggaran dasar perusahaan.

4. Hak didahulukan : hak untuk mempertahankan proporsi saham dalam kepemilikan perusahaan yang mana ketika saham baru diterbitkan,pemegang saham biasa didahulukan untuk membeli saham yang baru tersebut.

5. Tanggung jawab terbatas : bila terjadi kebangkrutan tanggung jawab pemegang saham biasa dibatasi sampai jumlah modal yang disetor.

 

Penilaian Saham Biasa :

Penilaian Saham Biasa – Single Holding Period

Page 5: Sah Am Prefer En

               D1           P1

Vcs =                  + 

                    (1+ kcs)        (1+ kcs)

              

Vcs       = penilaian saham biasa

D1       = nilai sekarang dari dividen yang diterima pada 1 tahun

P1       = nilai sekarang dari harga pasar yang diterima pada 1 tahun

kcs       = tarif pengembalian yang diharapkan

Penilaian Saham Biasa – Multiple Holding Period

 

               D1

Vcs =

                    kcs – g

              

Vcs       = penilaian saham biasa

D1       = dividen tahun kesatu

kps       = tarif pengembalian yang diharapkan

g        = tingkat pertumbuhan

Tingkat Pengembalian yang Diharapkan oleh Pemegang Saham

Tingkat pengembalian atas saham preferen/saham biasa tergantung dari kebijakan manajer keuangan,karena manajer lebih mengetahui ekspektasi dari investor yang nantinya dapat mempengaruhi pembiayaan atas proyek baru.

Tingkat pengembalian yang diharapkan – Saham Preferen :

 

_            D   

kps =

Page 6: Sah Am Prefer En

                       P0

      _       

kps       = tingkat pengembalian yang diharapkan saham preferen

D        = dividen tahunan

P0         = harga pasar

Tingkat pengembalian yang diharapkan – Saham Biasa :

_            D1 

kcs =                + g

                       P0

      _       

kcs       = tingkat pengembalian yang diharapkan saham biasa

D1       = dividen pada tahun kesatu

P0         = harga pasar

g        = tingkat pertumbuhan

 

 

Saham preferen merupakan saham yang memiliki banyak keutamaan dibandingkan dengan saham biasa. Saham preferen biasa disebut juga dengan saham campuran. Ada banyak kelebihan yang dimiliki oleh saham preferen dibandingkan dengan saham biasa, namun secara karakteristik saham campuran sama seperti saham biasa. Saham biasa umumnya hanya diberikan secara terbatas sesuai dengan jumlah yang diberikan. Saham preferen prinsipnya sama dengan saham biasa dimana saham jenis ini juga sebagai instrumen finansial dari sebuah kepemilikan perusahaan yang menerbitkan sahamnya.

Dengan penerbitan saham preferen, perusahaan bisa mendapatkan dana berupa uang tunai untuk pendanaan jangka panjang perusahaan tersebut. Hal ini bisa meningkatkan modal bisnis suatu perusahaan disamping menerbitkan obligasi. Biasanya saham preferen juga dijual seperti saham biasa dan penjualannya meliputi 2 tipe pasar seperti berikut :

Pasar primer Pasar sekunder

Saham preferen – Jenis jenis saham preferen

Page 7: Sah Am Prefer En

Saham preferen sama halnya seperti saham biasa yang memiliki ciri khas tersendiri. Berikut adalah ciri khasnya :

1. Mempunyai tingkatan atau level, saham preferen bisa diterbitkan dengan ciri khas tertentu.2. Memiliki tunggakan dari penghasilan dan aktiva, untuk urusan pendapatan deviden saham

preferen memiliki prioritasnya tersendiri.

3. Dividen yang didapat sifatnya stack/kolektif, artinya saham jenis ini bisa mendapatkan dividen yang menumpuk jika sebelumnya tidak mendapatkan dividen sama sekali.

4. Saham preferen umumnya bisa dijadikan kembali menjadi saham biasa dengan persyaratan persetujuan dari pihak penerbit saham dan pemegang saham.

Saham preferen – Sifat saham biasa

Berbeda sedikit dengan saham preferen, saham biasa umumnya memiliki ciri seperti berikut :

1. Pemegang saham dapat memilih komisaris perusahaan.2. Bila penerbit saham menerbitkan saham baru maka hak bisa diutamakan.

3. Tanggung jawab terhadap saham hanya yang diberikan saja.

A. Saham Biasa

Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagaian pendapatan tetap / deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko kerugian yang diderita perusahaan.

Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol operasional perusahaan.

B. Saham Preferen

Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen agar tidak lengser.

C. Pemilik Saham Individu / Perorangan dan Organisasi / Perusahaan

Page 8: Sah Am Prefer En

Pemilik saham individu adalah orang perorangan non badan usaha yang menanamkan sejumlah uang ang dimilikinya ke pasar modal dengan ekspektasi mendapatkan laba keuntungan yang lebih tinggi daripada menabung di bank. Sedangkan pemilik saham organisasi, instansi atau perusahaan adalah badan usaha yang mengelola sebagian atau sekuluh modal yang dimilikinya untuk dikelola di pasar modal untuk mendapatkan keuntungan yang besar secara profesional.

Contoh Kongkrit :

Seremoni Pencatatan Perdana Saham PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA) tanggal 14 Juli 2015 14-Jul-2015

Pada 14 Juli 2015, saham PT Binakarya Jaya Abadi Tbk dicatatkan pada Papan Pengembangan Bursa Efek Indonesia sebagai emiten ke-11 di tahun 2015 dengan kode BIKA.

Keterangan gambar:Direktur Utama PT Binakarya Jaya Abadi Tbk dan Direktur BEI Samsul Hidayat (kanan) pada saat acara seremonial pencatatan perdana saham PT Binakarya Jaya Abadi Tbk (BIKA)

Sebelum menjelaskan perbedaanya , saya akan memberikan masing-masing pengertiannya dahulu. Perlu diketahui pemegang saham biasa (common stock) dari suatu PT dapat disebut sebagai pemilik sesungguhnya perusahaan tersebut. Kalau kenerja perusahaan buruk, maka pemegang saham ini lah yang akan mengalami damak langsungnya, yaitu mereka sebagai investor akan kehilangan sebagian atau seluruh investasinya karena sebelum mereka mendapatkan deviden harus didahulukan menyelesaikan kewajiban terhadap pihak lain (seperti kreditur, karyawan, pemerintah, pemegang saham preferen), jika semua itu telah terpenuhi barulah pemegang saham biasa bisa mendapatkan pembagian kasnya. Coba bayangkan apabila kinerja perusahaan baik, maka pemegang saham biasa dapat memperoleh keuntungan karena mereka memiliki seluruh aktiva perusahaan tentunya setelah dipotong seluruh kewajiban yang harus dipenuhi.

Pemegang saham biasa tentunya memiliki resiko yang lebih besar, namun mereka juga dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi pula dari investasi mereka. Diluar batasan yang ada dalam anggaran dasar perusahaan, ada hak2 dasar tertentu yang dimiliki setiap pemegang saham biasa. Hak2 tersebut adalah sebagai berikut :

1. Memberikan suara dalam pemilihan direksi dan menentukan kebijakan tertentu suatu perusahaan.

Page 9: Sah Am Prefer En

2. Memelihara proporsi kepemilikan saham dalam perusahaan melalui pembelian saham tambahan jika dan ketika saham tambahan tersebut diterbitkan. Hak tersebut adalah hak memesan terlebih dahulu (preemptive right).

Contoh penjurnalan saham biasa :

Kas.........................................XXXSaham biasa (common stock)..................XXXTambahan Modal Disetor (Agio saham).........XXX

Sekarang kita beralih ke saham preferen (preferred stock), istilah saham preferen sering kali disalahartikan karena memberi kesan saham preferen lebih baik daripada saham biasa. Saham preferen tidaklah lebih baik, tetapi hanya berbeda dari saham biasa. Dalam kenyataanya, cara terbaik untuk memandang saham preferen adalah bahwa pemegang saham preferen melepaskan berbagai hak kepemilikan guna mendapatkan beberapa perlindungan yang biasanya dinikmati oleh kreditur.

Hak kepemilikan yang dilepas oleh pemegang saham preferen adalah :

Hak suara. dalam banyak kasus, pemegang saham tidak memiliki hak untuk memilih direksi, tetapi hak suara dapat diberikan untuk situasi tertentu. Misalnya, beberapa pemegang saham preferen diberikan hak suara dalam perusahaan jika perusahaan tidak dapat membayar deviden.

Pembagian keuntungan (deviden). Deviden yang diterima oleh pemegang saham preferen biasanya tetap jumlahnya. Oleh karena itu jika kinerja perushaan baik, yah sayang sekali mereka tidak bisa ikut menikmati hasil yang baik itu.

Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen didahulukan dalam hal pengembalian investasinya.

Jadi dapat disimpulkan perbedaan antara saham preferen dengan saham biasa:

1. Pada saham biasa mendapatkan hak untuk memilih direksi dan kebijakan tertentu, sedangkan preferen tidak (kecuali dalam situasi tertentu).

2. Deviden pada saham biasa tergantung kinerja perusahaan, kalau baik mereka akan medapatkan keuntungan setimpal, bigitupun sebaliknya. Tapi untuk saham preferen sudah ditetapkan devidennya.

3. Jika perusahaan gulung tikar atau dilikuidasi, dalam hal pengembalian investasi, pemegang saham preferenlah yang diutamakan dibandingkan dengan pemegang saham biasa.

4. Pada pemegang saham biasa diberi hak untuk memesan kembali, sehingga dapat memelihara proporsi kepemilikan perusahaan, kalau preferen tidak.

sumber :

https://diploma4stan.wordpress.com/2012/02/16/manajemen-keuangan/

Page 10: Sah Am Prefer En

http://pureliefde.wordpress.com/2010/01/27/perbedaan-saham-preferen-preferred-stock-dengan-saham-biasa-common-stock/

http://forex.marketiva-id.com/tag/perbedaan-utama-dari-saham-biasa-dan-saham-preferen

http://organisasi.org/pengertian-arti-definisi-saham-biasa-dan-saham-preferen-ilmu-pengetahuan-dasar-investasi-ekonomi-keuangan

http://financeroll.co.id/uncategorized/saham-preferen/

http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-arti-definisi-saham-biasa-dan-saham-preferen-ilmu-pengetahuan-dasar-investasi-ekonomi-keuangan.html

https://pureliefde.wordpress.com/2010/01/27/perbedaan-saham-preferen-preferred-stock-dengan-saham-biasa-common-stock/

MAKALAH SAHAM

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berbicara tentang malah ekonomi kita tidak akan lepas dari pasar saham atau pasar modal. Di Indonesia sendiri pasar saham suad menajadi bisnis yang beasr di kalangan peara pengusaha-pengusaha sukses yang bergerak di bidang pasar saham. Perdangan saham menjadi hal pokok yang di perjualan belikan leh pengusaha-pengusaha besar karena orientasi dari pasar saham sangat menguntungkan. Hal ini sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita dari media olektronik tetapi, saat kita mungkin belum mengetahui apakah yang dimmaksud dengan saham yang sebenarnya. Saat ini kita belum terlalu memahami mekanisme perdagangan saham di pasar modal, itu di karenakan kita seakan acuh tak acuh untuk ingin mencari tahu tentang saham. Tetapi dalam makalah ini akan dibahas sedikit menganai saham.

Apa defeinisi saham itu? Saham merupakan salah satu sekuritas atau efek atau surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal yang bersifat kepemilikan.

Artinya siapapun yang membeli saham berarti ikut memiliki berapa persen bagian dari perusahaan tertentu atau perusahaan yang menerbitkan saham. Pendek kata, saham merupakan bukti kepemilikan seseorang atau instansi terhadap suatu perusahaan yang menerbitkan saham.

Lalu mengapa perusahaan menerbitkan saham dan mengapa juga mereka membeli saham. Aktivitas jual beli saham memang salah satu aktivitas yang selalu terjadi di bursa efek.

Tujuan perusahaan menerbitkan saham adalah : untuk menambah modal sedangkan tujuan mereka atau kita membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan baik keuntungan jangka pendek maupun keuntungan jangka panjang.

Page 11: Sah Am Prefer En

Mengetahui mengapa berinvestasi di bidang saham merupakan investasi yang menjanjikan. Karena saham memiliki salah satu ciri yaitu high risk high return, yaitu meski memiliki tingkat risiko yang lumayan tinggi namun keuntungan yang akan didapat dengan bermain-main di dunia saham bisa berlipat-lipat. Keuntungan tersebut yang membuat para pelaku bisnis yang bergerak di bidang jual beli saham menjadi tertarik.untuk menekuninya. Kita bisa mendapatkan untung yang besar hanya dalam waktu beberapa jam saja, namun demikian kita juga bisa mengalami kerugian yang tidak sedikit bila tidak cermat.

Saham sering diartikan sebagai: Tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 6). Suatu surat berharga yang menunjukkan adanya kepemilikan seseorang atau badan hukum terhadap perusahaan penerbit saham (Darmadji dan Fakhruddin,2001: 5).

Jenis-Jenis Saham Berdasarkan hak kepemilikannya, maka saham dapat dibagi 2 jenis (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 12),

Saham Biasa (common stocks) - Merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling yunior dalam hal pembagian dividen dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Saham biasa ini merupakan saham yang paling banyakdikenal dan diperdagangkan di pasar.

pemegang saham biasanya memiliki hak yaitu: Hak Kontrol - Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham. Hak menerima Pembagian Keuntungan - Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earning) merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen. Hak Preemtive - Hak preemtive (preetive right) merupakan hak untuk mendapatkan persentase kepemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.

Saham Preferen (preferred stocks) - Saham ini mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap, tetapi bisa juga mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor. Ada dua hal penyebab saham preferen serupa dengan saham biasa yaitu mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut dan membayar dividen. Perbedaan

Page 12: Sah Am Prefer En

saham preferen dengan obligasi terletak pada tiga hal yaitu klaim atas laba dan aktiva, dividen tetap selama masa berlaku dari saham, mewakili hak tebus dan dapat ditukar dengan saham biasa. Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut: Preferen terhadap dividen. Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham biasa. Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya. Preferen pada waktu likuidasi Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Besarnya hak atas aktiva adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayarkan jika bersifat kumulatif.

Pengertian Harga Saham. Harga saham (Hartono, 1998: 69) adalah harga yang terjadi di pasar bursa pada waktu tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar yaitu permintaan dan penawaran pasar. Harga saham dipengaruhi oleh 4 aspek yaitu: pendapatan, dividen, aliran kas, dan pertumbuhan. Pada penelitian ini yang akan dibahas adalah pengaruh dividen dengan harga saham, dimana harga saham dianggapsebagai nilai sekarang dari seluruh dividen yang diharapkan di masa mendatang. Nilai-Nilai Saham.

Ada dua pendekatan untuk melakukan analisis investasi yang berkaitan dengan harga saham (Husnan, 1996: 315) yaitu: Analisis Fundamental - Analisis ini beranggapan bahwa setiap investor adalah makhluk rasional, karena itu analisis ini mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengankondisi perubahaan yang tercermin pada nilai kekayaan bersih perusahaan itu. Analisis Teknikal - Analisis ini beranggapan bahwa penawaran dan permintaan menentukan harga saham. Para analis teknikal lebih banyak menggunakan informasi yang timbul dari luar perusahaan yang memiliki dampak terhadap perusahaan dari pada informasi intern perusahaan. Tiga jenis penilaian saham.

Ada tiga jenis penilaian saham (Hartono, 2000: 79), yaitu: a. Nilai buku.

Nilai buku ialah nilai asset yang tersisa setelah dikurangi kewajiban perusahaan jika dibagikan. Nilai buku hanya mencerminkan berapa besar jaminan atau seberapa besar aktiva bersih untuk saham yang dimiliki investor. Beberapa nilai yang berkaitan dengan nilai buku (Hartono, 2000: 80-82):

Nilai nominal, ialah nilai yang ditetapkan oleh emiten. Agio saham, ialah selisih harga yang diperoleh dari yang dibayarkan investor kepada emiten dikurangi harga nominalnya. Nilai modal disetor, ialah total yang dibayar oleh pemegang saham kepada perusahaan emiten, yaitu jumlah nilai nominal ditambah agio saham. Laba ditahan, ialah laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham dan diinvestasikan kembali ke perusahaan dan merupakan sumber dana internal.

b. Nilai pasar Nilai pasar merupakan harga yang dibentuk oleh permintaan dan penawaran saham di pasar modal atau disebut juga dengan harga pasar sekunder. Nilai pasar tidak lagi dipengaruhi oleh emiten atau pihak pinjaman emisi, sehingga boleh jadi harga inilah yang sebenarnya mewakili nilai suatu perusahaan.

c. Nilai intrinsik.

Page 13: Sah Am Prefer En

Nilai intrinsik adalah nilai saham yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai intrinsik ini adalah mencari nilai sekarang dari semua aliran kas di masa mendatang baik yang berasal dari dividen maupun capital gain (Sulistyastuti, 2002). 2. Cara bertaransaksi saham Bertransaksi saham sebenarnya sederhana, layaknya para pedagang bertransaksi di pasar-pasar tradisional.

Bagaimana cara bertransaksi saham? Bertransaksi saham sebenarnya sederhana, layaknya para pedagang bertransaksi di pasar-pasar tradisional. Saat membeli baju atau sayuran di pasar, harga yang tercapai berdasarkan hasil kesepakatan penjual dan pembeli. Di pasar tradisional, selain ada pedagang atau penjual, ada mandor pasar yang mengurus lokasi pasar dan tentu saja pembeli. Sama halnya dengan transaksi saham di lantai bursa. Di Bursa Efek Indonesia (BEI), kita mengenal broker, bursa efek dan investor. Investor (pembeli) melakukan jual atau beli sahamnya lewat broker melalui system di bursa efek. Dengan siapa investor bertransaksi? Jika di pasar tradisional, pembeli membeli barang dari pedagang, lain halnya dengan transaksi saham di bursa. Sejatinya, investor saham bertransaksi dengan investor lainnya. Investor tersebut bisa berupa individu maupun investor institusi. Mekanisme transaksinya mirip dengan ketika kita mencari rumah (property) via agen. Bila kita ingin beli rumah, langkah pertama adalah menghubungi agen properti untuk melakukan pesanan dengan order jenis/spefikasi yang dicari dan kisaran harga beli. Lalu broker tersebut mencari daftar rumah yang dijual atau mencari ke teman sesama agen properti untuk memenuhi order tersebut. Barang yang dijual adalah barang dari investor lain. Tentu saja investor lain tersebut sudah memberikan order terlebih dahulu. Hal sama juga berlaku saat transksi saham. Investor yang ingin membeli saham, harus memasukan order terlebih dahulu melalui broker, lalu order itu dicarikan lawannya dengan order investor jual lewat sebuah sistem.

Dimana lokasi transaksi saham? Sebenarnya ada lokasi transaksi saham. Tapi itu dulu. Namanya dikenal sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Disanalah order tersebut dipertemuakan sehingga terjadi transaksi (done). Di awal-awal perdagangan bursa, order ditulis dipapan tulis dan ketika ada yang ketemu atau done dicatat. Apakah kita perlu ke tempat tersebut untuk bertransaksi? Seiring perkembangan teknologi, order tersebut di masukan keserver dan setiap broker mengirim orangnya untuk memasukan order di terminal-terminal. Karena perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi, sekarang order itu bisa dikirim langsung dari kantor broker ke server di bursa efek lewat teknologi remote trading. Apakah perbedaan remote trading dengan online trading? Remote trading berbeda dengan online trading. Remote trading memfasilitasi perdanganan dari broker-broker ke server di bursa efek. Transaksi antar broker dilakukan melalui sistem bursa. Sedangkan online trading adalah sistem broker yang digunakan investor untuk memasukan oder mereka. Jadi setiap nasabah dapat memasukan order jual atau beli mereka melalui sistem online trading ke server broker, lalu order-order tersebut diteruskan ke bursa efek lewat sistem remote trading.

Bagaimana memulai transaksi? Untuk memulai transaksi, nasabah harus memilih broker terlebih dahulu. Setelah memilih broker, kita mengisi formulir pembukaan rekening di kantor broker (kadang formulir bisa diantar dan dijemput). Sesudah terbuka rekening efek, kita harus menyetor deposit awal untuk menjadi modal transaksi. Sesudah itu baru kita bisa melakukan

Page 14: Sah Am Prefer En

transaksi efek. Namun perlu dipahami bahwa dalamproses transaksi saham juga diatur dalam sistem perundang-undangan.

Resiko berinvestasi saham Keuntungan dan kerugian dalam investasi saham Pada dasarnya ada 2 keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membei atau memiliki saham, yaitu:• Dividen Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan, deviden diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Deviden yang dibagikan perusahaan dapat berupa devien tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan deviden berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham atau dapat pula berupa deviden stock yang artinya setiap pemegang saham diberikan deviden sejumlah saham sehingga sejumlah saham yang dimiliki investor bertambah dengan adanya pembagian di=eviden stock tersebut. • Capital Gain Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli, capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan di pasar sekunder. Misalnya seorang pemodal membeli saham BUMI dengan harga per lembar Rp.5000 kemudian menjualnya dengan harga Rp.5500 per lembarnya, yang berarti pemodal tersebut telah mendapatkan capital gain sebesar Rp.500 untuk setiap saham yang dijualnya. Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek untuk mengejar keuntungan melalui capital gain.

Disamping 2 keuntungan tersebut, maka pemegang saham juga di mungkinkan untuk mendapatkan: • Saham Bonus Saham bonus (jika ada) yaitu saham yang dibagikan perusahaan kepada pemegang saham yang diambil dari agio saham, agio saham adalah selisih antara harga jual terhadap harga nominal saham tersebut pada saat perusahaan melakukan penawaran umum dipasar perdana, misalnya setiap saham dengan nilai nominal Rp.500 dijual dengan harga Rp.800 maka setiap saham akan memberikan agio kepada perusahaan sebesar Rp.300 setiap sahamnya.

Sedangkan kerugian yang bisa terjadi dalam investasi di saham, yaitu:

• Tidak mendapat deviden Perusahaan akan membagikan deviden jika operasi perusahaan menghasilkan keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan deviden jika perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan pemodal untukmendapatkan deviden ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut. • Capital Loss Dalam aktifitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain atau keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya investor menjual sahamnya lebih rendah harganya dari harga belinya, dengan demikian investor mengalami capital loss. Misalnya seorang investor membeli saham BUMI pada harga Rp.5000 per lembarnya, namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga Rp.4500 per lembarnya, berarti investor tersebut mengalami kerugian sebesar Rp.500 per lembarnya, kerugian tersebut yang disebut capital loss. Dalam jual beli saham, terkadang seorang investor untuk menghindari potensi kerugian yang makin besar seiring dengan terus menurunnya harga saham, maka investor tersebut rela menjual sahamnya dengan harga lebih rendah dari harga belinya, istilah ini dikenal dengan Cut Loss.• Perusahaan bangkrut dan dilikuidasi Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di bursa efek. Dalam kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemeganng saham akan mendapat posisi lebih rendah dibandingkan kreditor atau pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa baru akan dibagikan kepada pemegang saham.

Page 15: Sah Am Prefer En

• Saham di delist dari bursa (delisting) Resiko lain yang di hadapi oleh para investor adalah jika saham perusahaan dikeluarkan dari pencatatan bursa efek (delist). Suatu saham perusahaan di delist di bursa umumnya karena kinerja perusahaan yang buruk, misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan deviden secara berturut-turut selama beberapa tahun dan berbagai kondisi lainnya sesuai dengan peraturan pencatatan di bursa. Adapula perusahaan yang di delist keluar dari bursa dengan tujuan Go Private, perusahan yang melakukan Go Private tidak merugikan investor karena perusahaan penerbit saham tersebut melakukan Buy Back terhadap saham yg diterbitkan. • Saham di Suspend Jika suatu saham di suspend atau diberhentikan perdagangannya oleh otoritas bursa efek. Dengan demikian pemodal tidak dapat menjual sahamnya hingga saham yang di suspend tersebut dicabut dari status suspend. Suspend biasanya berlangsung dalam waktu singkat misalnya dalam 1 sesi perdagangan, 1 hari perdagangan namun dapat pula berlangsung dalam kurun waktu beberapa hari perdagangan. Hal yang menyebabkan saham di suspend yaitu suatu saham mengalami lonjakan harga yang luar biasa, suatu perusahaan dipailitkan oleh kreditornya, atau berbagai kondisi lainnya yang mengharuskan otoritas bursa menghentikan sementara perdagangan saham tersebut untuk kemudian diminta konfirmasi lainnya. Sedemikian hingga informasi yang belum jelas tersebut tidak menjadi ajang spekulasi, jika setelah didapatkan suatu informasi yang jelas, maka status suspend atas saham tersebut dapat dicabut oleh bursa dan saham dapat diperdagangkan lagi seperti semula. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pemeparan materi ditas maka dapat disimpulkan bahwa dalam brinvestasi saham sangatlah menguntungkan, karena dengan invesasi yang sedikit dapat menjadi beberapa kali lipat. Namun sebelum melakukan investasi saham kita mesti cakap dalam konteks dunia saham. B. SARAN Sebagai penutup dalam pembahasan ini penulis menyarankan kepada para pembaca agar meperbanyak referensi mengenai saham karna tak dapat dinafikan sebagai mahasiswa manajemen kita memsti paham betul dengan ilmu yang seperti ini dan sebagai modal awal ntuk nantinya bisa bersaing di dunia kerja. DAFTAR PUSTAKA coki002.wordpress.com emiten.net/index.php?pg=26&tp=1&pid=50 www.republika.co.id www.main-saham.com/ www.pans.co.id yuksharav.blogspot.com www.sarjanaku.com www.kajianpustaka.com bisnisdaninvestasi.com www.google.com www.wikipedia.com