24
salamatahari edisi 99: Akar dan Poros 1 - 8 Desember 2011

Salamatahari 99: Akar dan Poros

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Salamatahari.com

Citation preview

Page 1: Salamatahari 99: Akar dan Poros

salamatahariedisi 99: Akar dan Poros1 - 8 Desember 2011

Page 2: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Akar dan Porosinti

matahari Akar tumbuh menuju inti bumi. Berlawanan dengan daun dan bunga, ia meninggalkan udara dan cahaya. Akar mengikat tumbuhan pada tanah. Bukan untuk membatasi ruang geraknya, tapi justru untuk membiarkannya tum-buh seluas-luasnya. Akar membuat tumbuhan tak mudah ditumbangkan angin. Memberinya nutrisi agar ia tidak rapuh.

Balerina yang melakukan pirouette – gerakan berputar-putar – tak akan pusing. Ia terlatih memusatkan pandan-gan pada satu titik meski tubuhnya berputar cepat ke mana-mana. Terpusat tidak menghalanginya bergerak lepas. Sebaliknya, karena terpusat ia terhindar dari kelimbungan dan gerak yang ragu-ragu.

Jika tahu kepada apa memilih berakar dan berporos, kita tidak akan kehilangan kebebasan kita. Akar dan poros justru memerdekakan kita dari keentahan yang semu.

Di edisi ke-99 ini Salamatahari bercerita tentang para akar dan para poros. Ada “Let Go” yang menjadi akar dari sesuatu yang tumbuh, ada akar pohon jambu Pak Raden, ada kopi dan seni yang menjadi poros dan akar keg-iatan Kopi Keliling, dan ada salamatahari yang menjadi pusat edar.

Teman-teman, pernahkah kamu bertanya, kepada apa kamu berakar dan berporos?

Tumbuh dan berputarlah mengarungi semesta.

Jangan tumbang dan limbung tapi jangan biarkan dirimu terkurung.

Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,

Sundea

Page 3: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Akar dan PorosAkar tumbuh menuju inti bumi. Berlawanan dengan daun dan bunga, ia meninggalkan udara dan cahaya. Akar mengikat tumbuhan pada tanah. Bukan untuk membatasi ruang geraknya, tapi justru untuk membiarkannya tum-buh seluas-luasnya. Akar membuat tumbuhan tak mudah ditumbangkan angin. Memberinya nutrisi agar ia tidak rapuh.

Balerina yang melakukan pirouette – gerakan berputar-putar – tak akan pusing. Ia terlatih memusatkan pandan-gan pada satu titik meski tubuhnya berputar cepat ke mana-mana. Terpusat tidak menghalanginya bergerak lepas. Sebaliknya, karena terpusat ia terhindar dari kelimbungan dan gerak yang ragu-ragu.

Jika tahu kepada apa memilih berakar dan berporos, kita tidak akan kehilangan kebebasan kita. Akar dan poros justru memerdekakan kita dari keentahan yang semu.

Di edisi ke-99 ini Salamatahari bercerita tentang para akar dan para poros. Ada “Let Go” yang menjadi akar dari sesuatu yang tumbuh, ada akar pohon jambu Pak Raden, ada kopi dan seni yang menjadi poros dan akar keg-iatan Kopi Keliling, dan ada salamatahari yang menjadi pusat edar.

Teman-teman, pernahkah kamu bertanya, kepada apa kamu berakar dan berporos?

Tumbuh dan berputarlah mengarungi semesta.

Jangan tumbang dan limbung tapi jangan biarkan dirimu terkurung.

Salamatahari, semogaselaluhangat dan cerah,

Sundea

Page 4: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Let Go Project

Page 5: Salamatahari 99: Akar dan Poros
Page 6: Salamatahari 99: Akar dan Poros
Page 7: Salamatahari 99: Akar dan Poros
Page 8: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Pak Raden Bercerita

Page 9: Salamatahari 99: Akar dan Poros

“Pak Raden, pohon jambunya masih ada?” tanya saya. “Hahahaha … ya ndak. Itu kan han-ya di cerita,” sahut Pak Raden dengan su-aranya yang khas.

Setelah saya selesai bertelpon den-gan Pak Raden, Rizki mengajak. “Nanti ka-lau ada waktu kita kemari, yuk.” “Yuk. Hari ini di sana kayak apa?” “Ada beberapa kenalan Pak Raden yang dateng. Rumahnya rada sempit jadi ganti-gantian gitu. Dia berbusana lengkap, lho …” “Oh, ya? Wow.” Beberapa hari kemudian Rizki dan saya kembali menyambangi Pak Raden. Rumahnya sepi. Pak Suyadi pun hadir tan-pa kostum. Namun ternyata ia tetap sosok yang sama dengan semangat dan produk-tivitas yang sama. Dengan penuh seman-

gat, ia menunjukkan tumpukan drawing yang sedang diselesaikannya untuk ren-cana pameran tunggalnya tahun men-datang. “Wayang, tapi untuk anak-anak,” ujarnya. Pak Raden juga sempat bercerita mengenai pengalamannya menggarap Si Unyil. “Saya dipanggil PPFN sekitar tahun 78-79. Waktu itu mereka kepingin bikin ceri-ta anak-anak tapi Pak G.Dwipayana ng-gak mau kalau pemainnya manusia. Harus kartun. Akhirnya ya tercetus itu, gimana ka-lau pakai boneka saja. Beliau setuju.” Perjalanan Si Unyil dan segenap war-ga desa Sukamaju bertolak dari sana. Pak Suyadi mendesain boneka-boneka yang dimainkan dengan tiga jari serupa wayang potehi. Agar tak terlihat datar, beberapa boneka utama diciptakan dalam beber-apa ekspresi. “Tapi ada juga yang satu saja. Misalnya Pak Lurah. Dia nggak per-nah sedih nggak pernah senang ya begitu saja,” kata Pak Raden alias Pak Suyadi

Di hari ulangtahun Pak Suyadi alias Pak Raden yang ke-79 pada 28 November lalu, teman-teman saya datang bertandang ke rumahnya. Karena satu dan lain hal, hari itu saya tidak bisa datang. Tapi Rizki, teman saya yang baik hati, berinisiatif meng-hubungkan Pak Raden dan saya via telpon.

Page 10: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Tokoh Pak Raden muncul belakan-gan karena merasa desa Sukamaju terlalu tenang. “Kalau di wayang, cerita Si Unyil nggak ada Kurawanya. Ada yang nggak beres kalau satu desa baik-baik semua,” ujar Pak Suyadi. Maka diciptakanlah tovkoh ber-nama Raden Singomenggolo Jalmowono. “Singomenggolo artinya bagus, singa yang memimpin. Tapi Jalmowono kamu tahu arti-nya apa? Orangutan.” Saya tergelak.

Pak Raden adalah tokoh yang kikir, pemarah, tidak suka bergotong royong, berpenyakit encok pula. Tapi di lain pihak ia adalah sosok yang menyukai kesenian, pandai melukis, tahu dunia perwayangan, dan suka menyanyi. Tak ada sosok yang lebih cocok memerankan Pak Raden kecu-ali Pak Suyadi sendiri. Maka, lekatlah sosok Pak Raden dengan Pak Suyadi hingga saat ini.

“Pak Raden masih suka mendon-geng?”

“Ya masih, cari makannya dari situ.”

Pak Raden bertualang dari satu mall ke mall yang lain, satu sekolah ke sekolah lain. Ia berkostum lengkap, mendongeng sambil menggambar. “Tanggal 9 Desember nanti saya mendongeng tentang korpusi, tapi nggak boleh menggunakan kata ‘kor-pusi’. Pokoknya bagaimana caranya anak-anak tahu kalau itu tidak baik,” ujarnya.

“Pak, kenapa pohon yang ditanem di rumah Pak Raden musti pohon jambu?”

“Ya itu kan cuma ceritanya …”

Lalu bagaimana jika ia adalah cerita itu sendiri? Legenda Pak Raden tak terpisah dari dirinya, berakar kuat pada passion-nya

Page 11: Salamatahari 99: Akar dan Poros

terhadap anak-anak dan ilustrasi. Pohon jambu yang nyata dan fiksi tidak lagi dapat dibeda-kan. Ia terus menancapkan akar, berbuah, dan tersebar dengan caranya sendiri. Di balik kos-tumnya, Pak Raden sesungguhnya tidak kikir berbagi apa-apa. Di Jalan Petamburan III no. 27, Slipi, Ja-karta, tertanam sebuah pohon serupa pohon jambu. Kini kamu tahu di mana pohon itu. Jangan ragu untuk merawatnya dengan kasih lalu memetik buahnya =)

Page 12: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Pertanyaan pertama yang paling mendasar, nih, Mond. Sebetulnya Kopi Keliling itu apa, sih?Kopi Keliling itu sebuah acara pameran berpindah atau “Art Tour” dari satu kedai kopi ke kedai kopi lainnya.

Gimana mulai keideannya?Awalnya banget ketika dulu gw pernah mengada-kan acara “gambar bareng” sebagai acara ‘toko serba ada’ gw yang bernama Pachwurk (sekarang udah almarhum). Toko itu intinya adalah menjadi wadah untuk orang-orang yg punya produk self-made atau artwork jualan. Pertemuan dengan seorang teman (bernama Reza) saat itu yang berandai untuk membuat acara gambar mural bareng akhirnya menjadi trigger untuk ngadain acara-acara serupa. Dari sana jadi mulai bertemu beberapa orang visual yang kebanyakan karyan-ya bagus, cuma ya kurang lahan aja untuk mam-erin.

Terus abis itu jadilah Kopi Keliling?Belum selesai ceritanya. Ada beberapa tahap. Itu tahap pertama. Tahap ke-2 adalah ketika gw membuat sebuah acara bernama Scream Art Loud (Desember 2010) bersama kantor di mana gw

bekerja saat itu. Scream Out Loud itu kompetisi mu-ral yang dikawinkan dengan suasana party yang ringan. Hasilnya cukup memuaskan. Pengunjung cukup ramai untuk sebuah acara eksperimental. Intinya juga sama, menjadi wadah untuk muralist untuk mempertunjukkan karyanya. Selepas keluar dari kantor itu, dengan “modal” keyakinan karena ternyata animo orang pada saat itu cukup bagus, plus ajakan beberapa teman lain yang manas-manasin untuk bikin acara (pameran) lagi, jadinya tergerak untuk serius membentuk sebuah wadah sesungguhnya untuk teman-teman super kreatif ini.

Dari tahap-tahap itu, sambil lalu mulai research kecil-kecilan, nanya sana sini, coba cari “perma-salahan” yang ada. Pada akhirnya sih berujung ke exposure, apresiasi dan kurangnya interaktivitas seni visual terhadap audience -nya. Semuanya itu tarik menarik dan nampaknya cukup kompleks.

Kompleksnya?Si seniman butuh penonton, tapi yang nonton masih tergolong dikit dan kadang acuh tak acuh sama seni. Si penonton juga acuh karena exposure terhadap seni ini tergolong kecil juga di negara Indonesia tercinta. Jadi ya, kompleks.

Di dalam pelajaran matematika, selalu ada poros pada keliling. Bagaimana dengan kegiatan Kopi Keliling? Mungkin Raymond Malvin adalah porosnya. Sebetulnya apakah Kopi Keliling itu dan siapa Raymond Malvin? Simak, deh, obrolan berikut ini … ;)

Page 13: Salamatahari 99: Akar dan Poros

bekerja saat itu. Scream Out Loud itu kompetisi mu-ral yang dikawinkan dengan suasana party yang ringan. Hasilnya cukup memuaskan. Pengunjung cukup ramai untuk sebuah acara eksperimental. Intinya juga sama, menjadi wadah untuk muralist untuk mempertunjukkan karyanya. Selepas keluar dari kantor itu, dengan “modal” keyakinan karena ternyata animo orang pada saat itu cukup bagus, plus ajakan beberapa teman lain yang manas-manasin untuk bikin acara (pameran) lagi, jadinya tergerak untuk serius membentuk sebuah wadah sesungguhnya untuk teman-teman super kreatif ini.

Dari tahap-tahap itu, sambil lalu mulai research kecil-kecilan, nanya sana sini, coba cari “perma-salahan” yang ada. Pada akhirnya sih berujung ke exposure, apresiasi dan kurangnya interaktivitas seni visual terhadap audience -nya. Semuanya itu tarik menarik dan nampaknya cukup kompleks.

Kompleksnya?Si seniman butuh penonton, tapi yang nonton masih tergolong dikit dan kadang acuh tak acuh sama seni. Si penonton juga acuh karena exposure terhadap seni ini tergolong kecil juga di negara Indonesia tercinta. Jadi ya, kompleks.

Di dalam pelajaran matematika, selalu ada poros pada keliling. Bagaimana dengan kegiatan Kopi Keliling? Mungkin Raymond Malvin adalah porosnya. Sebetulnya apakah Kopi Keliling itu dan siapa Raymond Malvin? Simak, deh, obrolan berikut ini … ;) Raymond “Kopi Keliling” Malvin:

Jika Kopi dan Seni Menjadi Akar

Page 14: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Terus, gimana dong cara mengatasi kekompleksan itu?Akhirnya sih, intinya lakuin aja daripa-da mikir terlalu lama. Dasarnya adalah bagaimana menciptakan suasana acara seni yang lebih nyaman baik bagi si seni-man, maupun si penontonnya. Ya, kompro-mi lah. Ketemu di tengah biar enak :D

Wokeh. Dari situ, jadi Kopi Keliling, ya. Ka-pan tuh tercetus ide bikin Si Kopi Keliling?Sekitar Januari tahun 2011, ngobrol ngalor ngidul lagi sama Arris aprillo di café-nya. Kembali berandai-andai untuk membuat sebuah acara yang santai mengenai seni, berada di ruang publik, mudah di akses. Alhasil akhirnya kami sepakat untuk men-gadakan sebuah acara pameran berpin-dah atau “Art Tour” dari satu kedai kopi ke kedai kopi lainnya.

Kenapa musti kopi?Tema kopi itu diambil karena kami semua suka minum kopi. Sedikit addict malah kalo bisa dibilang.Dan nampaknya para pekerja kreatif, seniman, dll juga mempunyai “ketergan-tungan” yg sama terhadap minuman hi-tam itu. Berbekal sedikit pengalaman dan ambisi yang menggebu, akhirnya ide kecil

itu berubah menjadi ide yang cukup besar (jangka panjang). Nama Kopi Keliling itu diciptakan secara spontan di pertemuan para seniman pertama di cafe arris. Emte yg menyebutkan nama itu pertama kali dan akhirnya disepakati semua karena na-manya konon catchy. Lalu di Februari 2011 perjalanan kopi keliling dimulai....

Ihiiiw … terus gimana nih perkembangan Kopi Keliling volume 1 sampe yang seka-rang udah sampe volume 5?Venue: Kopling 1 - 5 venue itu membesar secara progresif seiring dengan ‘tuntutan” jumlah pengunjungdari Tornado, Kedai, Coffee and co, Tryst hingga yang terakhir ini paling besar di Anomali. Jumlah pengunjung cukup meningkat secara konsisten dari vol 1 - 5. Keragaman pengunjung juga cukup membuat kita senang, sangat diluar ekspe-ktasi. Senimannya, awalnya dari 10 orang, hingga sekarang totalnya kalo ga salah 29 orang sudah berkolaborasi. Gayanya juga beragam. Karyanya sejauh ini kalo gas-alah udah menghasilkan 90 karya. Kerjasa-manya, baik dari media partner, sponsor, donatur sampe pendukung acara sejauh ini sangat suportif terhadap kegiatan Ko-pling. Perkembangan media yang mau

Page 15: Salamatahari 99: Akar dan Poros

meliput juga cukup menggembiarakan. Ga kebayang di awal acara kecil-kecilan ini mulai ada yang mau ekspos di media. Musisi-musisi pendukung acara, pakar-pakar kopi juga sangat membantu sekali dalam kegiatan kopling. Ada yang rela-rela dari Bandung dateng cuma dibayar pake makan minum mau perform. Merchandis-enya, walau baru satu tapi lumayan bisa sampe dibuatin tumbler sama Arniss. Ke de-pannya moga-moga ada lagi produk dari Kopling. masih dalam tahap perencanaan. Pokoknya sangat seru sekali. Semoga pada ngerasa begitu yah. Dari Kopling sih merasa sangat beruntung banyak teman-teman yg sangat baik hati membantu gerakan ini.

Asik. Terus, terus kalo dari segi kegiatan, ada kegiatan apa aja dari Kopling pertama sampe sekarang?Mari menggambar: dari kehadiran kopling baik di acara sendiri sama nebeng acara orang, kita berhasil ngajak orang gambar sebanyak +- 700 kertas.

Wow!Iya. Dari yang emang awalnya seniman, sampe anak-anak, bapak-bapak, sampe ibu-ibu yang jualan teh botol di bunderan HI. Hasil ini sangat kopling banggakan karena ternyata animo orang untuk gam-

bar tuh besar sekali. Seperti prediksi Kopling di awal, sebenernya orang tuh tertarik sama hal-hal visual, cuma mungkin selama ini akses kesananya yg sulit. Makanya Ko-pling hadir di ruang yang relatif lebih publik supaya mudah diakses pengunjung.

Waktu itu rasanya ada Kopling TV juga kan ya?Walau sekarang vakum bentar, cuma ini adalah salah satu bentuk apresiasi Kopling terhadap seniman lokal. Media mungkin ga banyak yang ekspos. Makanya Kopling juga bikin sarana untuk mereka sharing dan moga-moga, sih, penontonnya juga merasa dapet inspirasi atau insight dari cerita mereka. Abis Kopling 5 mau dilanjutin lagi programnya. Ke depannya juga bakal bahas cafe dan kopi juga biar makin seru.

Nah, sekarang tentang Kopling 5. Apa yang spesial di Kopling 5 ini?Yang spesial itu adalah senimannya paling lengkap. Ada 22 orang, jadi paling banyak line up senimannya. Venue itu – di Anomali Plaza Indonesia - juga terbesar sampai saat ini. Kunokini manggung sama jalan suraba-ya juga sangat menyenangkan sekali pasti-nya. Teruuus ada juga si Sunday At Twelve yang akan perform lagu theme song Ko-pling 2012.

Page 16: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Wah, sekarang ada theme songnya! Seni-mannya siapa aja?Senimannya ada: Ario Anindito, Arris Aprillo, Ape Republic, Artkelso, Citra Marina, Diela Maharanie, Dika Toolkit, Dmaz Brodjone-goro, Emte, Gogoporen, Isrol Triono, Jules Tjitra, Lala Bohang, Nugraha Pratama, Prasajadi Heru, Puppetvector, Rensi Ardinta, Resatio Adi Putra, Rukmunal Hakim, Talitha Maranila, Tatiana Romanova, Thunderpan-da.

Ngomong-ngomong, Mond, di Kopling ini kamu sendiri sebagai apa?Salah satu inisiator, penanggung jawab utama, seksi sibuk, bendahara, sampai of-fice boy :D

Profesi kamu sehari-hari di luar Kopling?Profesi sehari-hari itu sebenernya freelance graphic designer merangkap event orga-nizer kalo ada yang mau mesen bikinin konsep acara.

Nah, terus apa yang bikin kamu passionate sekali ngegarap Si Kopling ini ?Apa ya? Mungkin lebih ke love and hate relationship terhadap bangsa dan negara ini ya. Kesedihan akan nasib budaya, kreasi lokal yang tidak menjadi tuan rumah di ta-nah air sendiri cukup mendorong untuk ber-

buat sesuatu aja buat generasi ke depan. Karena mikir harus ada yang jalanin ini. Kalo semua anak bangsa apatis dan hanya cenderung jadi pemerhati aja, ya nampak-nya ga akan maju ini negara sampe kapan tau. Kalo diceritain lagi sih bisa panjang banget.. cuma intinya itu sih... ingin bikin perubahaan aja di negara k*p@r@t ini....

Karena Salamatahari edisi ini temanya “Akar dan Poros”, menurut kamu Kopi Kelil-ing akarnya apa?Kopi Keliling berakar pada dua hal. Seni dan Kopi. Berakar itu mungkin bisa diartikan sebagai berpedoman. Jadi Kopi Keliling akan selalu berpedoman pada visi misinya. Kalo kopi sendiri mungkin akan berkem-bang di masa depan. Karena kalo kita liat kopi itu lebih besar unsur ceritanya, human interactionnya, conversationnya. Impact yg dihasilkan dari si minuman hitam itu jauh lebih besar daripada sekedar minuman. Jadi Kopling juga berakar pada filosofi kopi juga. bukan hanya kopi secara fisik. Begitu pula dengan seni. Seni itu keindahan, kebe-basan, rasa ingin tau, keberanian.. Kopling juga akan selalu mengakar kesana. Kopi dan seninya tentu Indonesia.

Kalo ngomong soal “poros” dan “keliling” ?Kalo keliling sendiri... adalah sifatnya yang

Page 17: Salamatahari 99: Akar dan Poros

dinamis. Ga statis. Dan lucunya kalo kita ngomong keliling bisa jadi abis dia jalan dia akan kembali lagi ke titik awal dia be-rangkat. Jadi … yah semoga, walau muter-muter entah kemana, berguru, jalan-jalan, ujungnya kembali ke mana kita berpijak. Ya tanah air kali yah :P

Wah, kamu nasionalis sekali orangnya …Sebenernya gw bukan orang yang nasiona-lis. Gw lebih suka menyebut untuk kepentin-gan bangsa daripada negara. Kalo bangsa kayaknya lebih ke manusianya yah.. kalo negara kayak institusi gitu... Pengen tumbuh menjadi seseorang yang bisa bikin sedikit perubahan baik aja sih, siapa tau kan im-pactnya ada di masa depan. Ga pengen ngerubah sesuatu yang drastis atau gima-naa gitu, cuma berharap bisa jadi katalis bagi orang-orang hebat diluar sana supaya bareng-bareng berbuat sesuatu yang lebih baik dan lebih besar lagi impactnya. Ya cip-tain arus kreativitas dan hal hal positif lah :P

Setuju! Terakhir. Silakan promoin Kopling 5 seseru-serunya biar temen-temen pada dateng …Yah, pengen ajak aja semua temen liat bareng karya seniman-seniman yang pa-meran. Dateng dan support aja itu udah sangat berarti banget buat kita semua.

Moga-moga buat yg udah rela-relain luan-gin waktu dateng akan ngerasa seneng liat karya, gambar bareng, minum kopi, sambil nongkrong dengerin musik dari band-band ciamik. Nah kalo sampe seneng jangan lupa dateng lagi sama kasih tau ke temen-temen ada Kopi Keliling.. :D

Jadi dateng aja langsung ke acara pem-bukaannya tanggal 3 desember 2011 di Anomali plaza Indonesia lantai 5 (dalam urban kitchen) mulai dari jam 3 sampe jam 9 malam.Jadwalnya sebagai berikut:

Kopling 5 Schedule*14:50 – 15:00 : Open15:00 – 16:45 : Creative Session 1 with Kopi Keliling Artists16:55 – 17:30 : Music Performance by SUN-DAY AT TWELVE17:40 – 18:25 : Coffee Talk Session with Irvan Helmi, Agam Abgari (Anomali Coffee)18:35 – 19:20 : Music performance by JA-LAN SURABAYA19:30 – 20:15 : Creative Session 2 with Kopi Keliling Artists20:25 – 21:10 : Music Performance by KUNO-KINI21:05 – 21:15 : Closing > Lagu penutup TER-JAGA sbg theme song Kopling 2012

Page 18: Salamatahari 99: Akar dan Poros

*jadwal dapat berubah tanpa pemberitahuan sebelumnya

Informasi lebih lanjut bisa ke www.kopikeliling.com atau juga bisa follow twitternya di @KopiKeliling buat update-update harian yg lebih detail. Mau email-emailan juga boleh ke [email protected]. Mau nanya-nanya, mau ikutan pameran, mau ikutan jadi panitia, mau apa aja deh bebas silahkan aja nanya ke kopling. Jadi dateng yah semua.. hehehe.. ditunggu loh...

Sip. Sampe ketemu di Kopling, Mond …Terima kasih sebelumnya sudah mau tau lebih mengenai Kopling, sampai ketemu :)

Jadi begitu ceritanya, Teman-teman. Ayo datang beramai-ramai ke acara seru ini dan siapkan dirimu untuk tertular energy boost dari kopi yang berkeliling-keliling ini.

Berakarlah pada yang semangat berkarya yang sehat, lalu tumbuhlah menjadi pohon dengan buah-buahan karya yang raya =D

Sundea

Page 19: Salamatahari 99: Akar dan Poros
Page 20: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Pada tanggal 26 November 2011 lalu, sepaket planet di seputar Salamatahari beredar di Dia.Lo.Gue.

Dalam rangka pameran JKT-BDG PP, Salamatahari berkolaborasi dengan penulis Ma-yang Manguri Rahayu alias Mae di stand “salaMAEtahari”. Hari itu kami melapak ber-sama Errithethird, ilustrator Salamatahari #2 serta Keti dan Tri. Lapak kami laksana toko kelontong yang menjual apa saja. Mulai dari pernak-pernik, karya masing-masing, sam-pai buku-buku tua.

Ada sedikit oleh-oleh foto dari sana. Ini dia ;)

Planet-planet Salamatahari Beredar di Dia.Lo.Gue

Ini Erri dan Mae sedang jadi kuncen di stand toko kelontong kami …:

Page 21: Salamatahari 99: Akar dan Poros

ini beberapa pembeli

Ditemani Si Onde Mande, Mayang sempat juga mem-bacakan puisi tentang orangutan

Page 22: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Semakin malam, stand semakin meriah. Hadir Tri dan Ketrin dengan jam dan lampu kayunya yang bagus sekali (ketiga foto berikutnya ini dirampok dari perbendaharaan Taufik Purnama).

Page 23: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Dan di Pameran Jkt-Bdg PP sendiri, Si Dea menulis pengantar pameran sebagai art writer. Untuk membaca versi lengkap tulisannya, klik di sini

Si Dea tidak akan mengunggah foto-foto pameran tersebut di sini. Jika penasaran, langsung saja me-nyambangi Dialogue Art Space di Jln. Kemang Selatan Raya no. 99a. Pameran ini masih berlangsung 31 Desember 2011. Intip karya 17 seni-man seru dari Jakarta dan Band-ung:

Aditya Rahadi Pratama (@mukidit1)Adityo Cahyo SaputroAgeng Purna Galih (@sniboystem-pat)Andi Rharharha (@rharharha)Ario Kiswinar Teguh (@kiswinar)Ary Buy Shandra (@sembalapjab-luk)Billy Anjing (http://billyanjing.dapor-tofolio.com/)Dave Syauta (http://facebook.com/davesyauta)Diandra Galih R. (@st_urchin)Lutfi Anwar (@balanosanwar)Rege Indrastudianto (@graphonla-bour)

Ricky Janitra (@rickyjanitras)Ritchie Ned Hansel (@artkelso)Saleh Husein (@aleantipony)Sir Dandy HarringtonWilliam Wahyu Waluyo (http://lavalab.tumblr.com/)Ykha Amelz (@thelalasong)

Beredarlah di sana beramai-ramai. Rugi jika ketinggalan =D

Page 24: Salamatahari 99: Akar dan Poros

Salamatahari adalah ucapan selamat untuk setiap hari dan salam yang hangat seperti matahari.

www.salamatahari.com adalah zine-zine-an online yang terbit reguler setiap Kamis. Kenapa Kamis ? Karena Kamis

adalah hari keseimbangan yang ada di antara Senin-Selasa-Rabu dan Jumat-Sabtu-Minggu.

proyek Salamatahari edisi offline ini adalah se-buah kolaborasi Sundea dengan:

terlalurisky sebagai ini-itunya seputaran disain.

Salamatahari.com