22
JOB I RANCANGAN CAMPURAN ASPAL PANAS HOT MIX (AC-BC) A. RANCANGAN CAMPURAN a. Pengujian Gradasi Agregat a. Tujuan Tujuan dilakukan pengujian analisa saringan adalah untuk mengetahui distribusi besaran dan jumlah persentase butiran baik agregat halus dan agregat kasar. b. Alat dan Bahan 1) Alat Saringan ASTM 1”, 3/4”, 1/2”, 3/8”,4,8,16,30,50,100,200, Pan. Timbangan ketelitian 0.1 gram Vibrator / penggetar Cawan Sendok material Sikat bulu Sikat kawat

SALDY ASPAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ASPAL

Citation preview

JOB I

RANCANGAN CAMPURAN ASPAL PANAS

HOT MIX (AC-BC)

A. RANCANGAN CAMPURANa. Pengujian Gradasi Agregat

a. Tujuan

Tujuan dilakukan pengujian analisa saringan adalah untuk mengetahui distribusi besaran dan jumlah persentase butiran baik agregat halus dan agregat kasar.

b. Alat dan Bahan

1) Alat

Saringan ASTM 1, 3/4, 1/2, 3/8,4,8,16,30,50,100,200, Pan.

Timbangan ketelitian 0.1 gram

Vibrator / penggetar

Cawan

Sendok material

Sikat bulu

Sikat kawat

2) Bahan

Agregat kasar

Agregat Halusc. Persiapan Pengujian

1) Menyiapkan benda uji agregat halus dan agregat kasar.2) Menyiapkan semua peralatan yang akan dipakai.d. Prosedur pengujian

1) Benda uji yang telah disiapkan dioven pada suhu (110 5) C sampai berat tetap (0.1%), lalu didinginkan pada suhu ruang.2) Benda uji ditimbang 2000 gram.3) Saringan dibersihkan dengan menggunakan sikat bulu dan sikat kawat.4) Masing-masing saringan ditimbang dan dicatat.5) Saringan disusun dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil.6) Benda uji dimasukkan ke dalam saringan lalu digetarkan dengan vibrator atau alat penggetar selama (15 5) menit. Untuk agregat kasar disaring dengan cara manual untuk agar lebih teliti.7) Saringan dan agregat yang tertahan pada saringan tersebut ditimbang.8) Kemudian data yang telah di dapatkan di olah menggunakan tabel analisa saringane. Analisa Saringan Agregat

Tabel 1.1 Analisa seringan Abu Batu

Saringan Berat TertahanKomulatif TertahanPersen

ASTM(mm)TertahanLolos

1 1/2"37.5000100

125.4000100

3/4"19.1000100

1/2"12.5000100

3/8"9.5000100

No.44.7591.291.29.0999890.9

No.82.36181272.227.1672.84

No.161.19272.1544.354.3145.69

No. 300.59139.9684.268.2731.73

No.500.375.7759.975.8224.18

No. 1000.1593.4853.385.1414.86

No.2000.07458.5911.890.989.02

PAN90.41002.21000

1002.2

Tabel 1.2 analisa saringan batu pecah 0,5-1

Saringan BeratKomulatif Persen

ASTM(mm)TertahanTertahanTertahanLolos

1 1/2"37.50.000.000.00100.00

125.400.000.000.00100.00

3/4"19.100.000.000.00100.00

1/2"12.50199.00199.009.9590.05

3/8"9.50215.20414.2020.7179.29

No.44.75727.201141.4057.0642.94

No.82.36672.601814.0090.699.31

No.161.1995.701909.7095.474.53

No. 300.5946.601956.3097.802.20

No.500.3044.002000.30100.000.00

No. 1000.150.002000.30100.000.00

No.2000.070.002000.30100.000.00

PAN2000.30100.000.00

2000.30

Tabel 1.3 analisa saringan batu pecah 1-2

Saringan BeratKomulatif Persen

ASTM(mm)TertahanTertahanTertahanLolos

1 1/2"37.500.000.00100.00

125.40.000.000.00100.00

3/4"19.1559.40559.4018.5381.47

1/2"12.51391.801951.2064.6535.35

3/8"9.5517.202468.4081.7918.21

No.44.75499.002967.4098.321.68

No.82.3650.703018.10100.000.00

No.161.190.003018.10100.000.00

No.300.590.003018.10100.000.00

No.500.30.003018.10100.000.00

No.1000.150.003018.10100.000.00

No.2000.070.003018.10100.000.00

PAN0.003018.10100.000.00

3018.10

B. Penggabungan agregat

Hasil penggabungan agregat diusahakan mendekati ideal spec maka digunakan metode coba-coba (Trial and Error) yaitu menentukan terlebih dahulu prosentase dari masing-masing agregat (tanpa mengubah persen lolos) kemudian hasil penggabungan agregat diperoleh melalui perkalian prosentase dengan persen lolos dari agregat

Selanjutnya hasil perkalian tersebut masing-masing dijumlahkan dan dilihat apakah hasilnya mendekati nilai ideal spec. selanjutnya dibuat grafik penggabungan agregat dan grafik spesifikasinya,setelah itu dihitung berat masing-masing fraksi yaitu prosentase fraksi dikali dengan kapasitas mould.

Berat masing-masing fraksi campuran ini,dibagi-bagi lagi berdasarkan ukuran saringan sesuai dengan prosentase tertahan agregatnya yang akan digunakan untuk pembuatan bricket uji.C. Penentuan perkiraan pertama kadar aspal

Perkiraan pertama kadar aspal rencana dapat diperoleh dari rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Pb = kadar aspal

CA= agregat kasar

FA= agregat halus

FF= bahan pengisi

Nilai konstanta 0,5 untuk laston dan 0,2 untuk lataston untuk campuran lain digunakan 0,7.Dari data diperoleh kadar aspal :

Pb = 0,035 (%CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% FF) + konstanta

=0,035 (69,71) + 0,045 (25,13) + 0,18 (5,16) + 1

= 5,50 = 6 %Jadi direncanakan campuran laston dengan kadar aspal masing-masing Campuran I = 6 % Campuran II= 6,5 % Campuran III = 7 % Campuran IV= 7,5 % Campuran V= 8 %

Table 1.4 total campuran untuk ditimbang

Briket12345

Kadar Aspal rencana6.00%6.50%7.00%7.50%8.00%

Kebutuhan Aspal7278849096

Abu Batu394.8392.7390.6388.5386.4

Agregat (0,5-1)733.2729.3725.4721.5717.6

Agregat (1-2)1105.441099.561093.681087.81081.92

Semen11281122111611101104

total campuran12001200120012001200

Penimbangan Agregat Campuran Aspal AC-BC kasarDari perhitungan di atas, telah di dapatkan hasil sebagai berikut:

Kadar Aspal6.00%6.50%7.00%7.50%8.00%

Agregat (0,5-1 )338.4336.6334.8333331.2

Agregat (1-2)372.24370.26368.28366.3364.32

Abu batu394.8392.7390.6388.5386.4

Semen22.5622.4422.3222.222.08

TOTAL11281122111611101104

D. PEMBUATAN BENDA UJI (Bricket)a. Tujuan Tujuan dilakukan pembuatan benda uji adalah sebagai contoh benda uji yang akan di uji untuk mengetahui karakteristik campuran suatu benda uji yang telah diketahui presentase agregatnya.

b. Alat Dan Bahan

1) Bahan

Daftar timbangan masing-masing agregat untuk satu contoh benda uji

Aspal Filler / semen Agregat kasar 1-2 Agregat kasar 2-3 Kertas Filter Vaseline Data hasil rancangan campuran laston AC-BC kasar

2) Peralatan

Timbangan dengan ketelitian 0.1 gr Kompor, wajan, alat pengaduk Alat pengukur suhu Mold beserta perangkatnya Alat penumbuk elektrik dan manual Spatula, Sarung tangan dan alat pelengkap.c. Persiapan Pembuatan1) Menyiapkan semua agregat yang akan digunakan.2) Menyiapkan semua alat yang akan digunakan.3) Menyiapkan hasil rancangan campuran laston Ac-WCd. Prosedur Pembuatan1) Menimbang masing-masing agregat untuk satu contoh benda uji.2) Melakukan penggorengan agregat untuk satu contoh benda uji sampai mencapai suhu 140C-150C. 3) Memasukkan aspal sesuai dengan berat yang diperlukan lalu digoreng kembali sampai mencapai suhu 140C-150C.4) Menyiapkan mold dan perangkatnya yang telah diolesi Vaseline dan kertas filter.5) Campuran dimasukkan ke dalam mold sambil ditusuk-tusuk dengan menggunakan spatula agar campuran dapat merata lalu dipasang kertas filter.6) Campuran ditumbuk dengan jumlah 150 tumbukan. Bagian atas 75 tumbukan dan bagian bawah 75 tumbukan.7) Benda uji didinginkan lalu dikeluarkan dari mold.8) Mengulang langkah 1 sampai langkah 7 untuk contoh benda uji selanjutnya. E. PENGUJIAN MARSHALLa. Tujuan

Tujuan dilakukan pengujian marshall adalah untuk mengetahui karakteristik campuran dan menentukan kadar aspal optimum pada campuran.

b. Bahan Dan Peralatan

1) Bahan

Air

Oli

2) Peralatan

Dongkrak

Sendok spesi

Sigma

Timbangan ketelitian 0.1 gr

Waterbath

Alat marshall dan perangkatnya

Alat pelengkap

c. Persiapan Pengujian

1) Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan.2) Menyiapkan alat-alat yang diperlukan.d. Prosedur Pengujian

1) Membuka contoh benda uji dari mold.2) Membersihkan kertas-kertas filter.3) Mengukur ketebalan masing-masing benda uji dengan 3 sisi.4) Benda uji ditimbang kering dan Benda uji ditimbang dalam air. 5) Benda uji direndam 10-15 menit lalu ditimbang SSD.6) Benda uji direndam dalam waterbath dengan suhu 60C selama 30-40 menit. Selang 5 menit benda uji yang lain dimasukkan lagi. Ulangi langkah 8 sampai benda uji terakhir.7) Benda uji dimasukkan ke dalam mold untuk di uji marshallnya.8) Menyalakan alat uji marshall sampai benda uji rapat pada proving ring kemudian mematikan alat lalu nolkan pembacaan.9) Menyalakan alat kembali sampai jarum pembacaan tidak bergerak lagi atau turun lalu mematikan alat dan catat pembacaan stabilitas dan flow.10) Menormalkan kembali alat lalu keluarkan benda uji.11) Melakukan analisis berat jenis dan karakteristik campuran. 12) Membuat grafik hubungan kadar aspal dengan karakteristik campuran yang telah dianalisis. 13) Memasukkan data spesifikasi ke dalam grafik. 14) Menentukan kadar aspal optimum pada campuran.15) Menghitung kembali karakteristik campuran berdasarkan grafik dan kadar aspal optimum yang digunakan.e. Data MarshallTable 1.5 hasil pengujian marshallNo.Kode SampelTinggi Sampel (cm)Berat Sampel (gram)Marshall Test

T1T2T3KeringDalam AirSSDStabilitasFlow

16 (1)62,362,868 1,192.40 638.80 1,192.00 315180

26 (2)62,863,863 1,190.50 647.00 1,193.00 310155

36,5 (1)6565,265,2 1,112.30 671.50 1,195.00 360190

46,5 (2)64,56566 1,178.90 673.50 1,186.00 380196

57 (1)6563,963,9 1,180.20 623.40 1,178.00 390220

67 (2)65,364,865,1 1,182.10 678.60 1,181.20 360220

77,5 (1)63,564,264 1,188.00 680.30 1,187.80 390260

87,5 (2)646461,9 1,155.80 682.20 1,193.30 365270

98 (1)64,26767 1,186.60 682.20 1,190.00 375310

108 (2)656666,5 1,192.20 656.80 1,158.10 400380

f. Pengolahan DataPengolahan Data Marshall Menggunakan tabel Analisa hasil uji marshall berdasar kan data yang telah di dapat kan yaitu

Tebal Sample

Berat Sample

a. Berat Sample Kering b. Berat Sample Dalam Airc. Berat Sample SSD

Marshal test

a. Stabilitasb. FlowTabel 1.6 Hasil Perhitungan Analisa Uji Tekan Marshall

KADAR ASPALBERATKOEFISIEN

ISIVIMVMAVFBSTABILITASFLOWMARSHALL

(Kg)(mm)(Kg/mm)

6.002.1688.37521.27360.5992732.701.681431.00

6.502.2137.21517.90057.5293497.001.931687.40

7.002.2406.51518.23062.1153712.502.201736.00

7.502.3015.80018.34066.6492757.203.251564.00

8.002.3575.15019.63073.6802320.003.45872.80

a. Gafik Hubungan Kadar Aspal VS Berat Isi

b. Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS VIM

Dimana y = 6 , maka 6 = -1,573x + 17.622

x = 7,3 Maka VIM yang masuk dalam spesifikasi mulai dari 7,3 sampai dengan 8%c. Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS VMA

d. Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS VFB

Dimana y = 68, maka 68 = 7.0566x + 14,718

x = 7,55

Maka VFB yang masuk dalam spesifikasi mulai dari 7,55 sampai dengan 8%e. Grafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS Stabilitas

f. Gafik Hubungan Antara Kadar Aspal VS Flow

Dimana y = 3, maka 3 = 0,974x + 4.317

x = 7,51

Maka VFB yang masuk dalam spesifikasi mulai dari 7,51 sampai dengan 8%

Keterangan : = Batas persentase sesuai spesifikasi

Barchart Penentuan Kadar Aspal Optimum (KAO)

Berdasarkan Barchart, diketahui bahwa nilai kadar aspal optimum (KAO) adalah 7,77%g. KESIMPULAN

Dari Pengujian marshall yang di lakukan maka didapatkan Hasil sebagai berikut :

a) Komposisi Agregat Agregat 0,5-1 = 30% Agregat 1-2 = 33% Agregat Abu Batu : 35 % Bahan Tambah Semen : 2 %b) Dari Hasil uji Marshall test di dapat KAO (kadar aspal optimum) Sebesar 7,77% Pb = 0,035 (% CA) + 0,045 (% FA) + 0,18 (% FF) + konstanta