1187
SALINAN Menimbang PRESIDEN REPUEL|K INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2O2O TENTANG CIPTA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk mewujudkan tujuan pembentukan Pemerintah Negara Indonesia dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu melakukan berbagai upaya untuk memenuhi hak warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan melalui cipta kerja; b. bahwa dengan cipta kerja diharapkan mampu menyerap tenaga keda Indonesia yang seluas-luasnya di tengah persaingan yang semakin kompetitif dan tuntutan globalisasi ekonomi; c. bahwa untuk mendukung cipta kerja diperlukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitan dengan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan proyek strategis nasional, termasuk peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja; d. bahwa pengaturan yang berkaitan dengan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan proyek strategis nasional, termasuk peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja yang tersebar di berbagai Undang-Undang sektor saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan hukum untuk percepatan cipta kerja sehingga perlu dilakukan perubahan; SK No 052692 A e.bahwa...

SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

SALINAN

Menimbang

PRESIDENREPUEL|K INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 11 TAHUN 2O2O

TENTANG

CIPTA KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

a. bahwa untuk mewujudkan tujuan pembentukanPemerintah Negara Indonesia dan mewujudkanmasyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmurberdasarkan Pancasila dan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlumelakukan berbagai upaya untuk memenuhi hak warganegara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaan melalui cipta kerja;

b. bahwa dengan cipta kerja diharapkan mampu menyeraptenaga keda Indonesia yang seluas-luasnya di tengahpersaingan yang semakin kompetitif dan tuntutanglobalisasi ekonomi;

c. bahwa untuk mendukung cipta kerja diperlukanpenyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitandengan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaankoperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah,peningkatan ekosistem investasi, dan percepatan proyekstrategis nasional, termasuk peningkatan perlindungandan kesejahteraan pekerja;

d. bahwa pengaturan yang berkaitan dengan kemudahan,perlindungan, dan pemberdayaan koperasi dan usahamikro, kecil, dan menengah, peningkatan ekosisteminvestasi, dan percepatan proyek strategis nasional,termasuk peningkatan perlindungan dan kesejahteraanpekerja yang tersebar di berbagai Undang-Undangsektor saat ini belum dapat memenuhi kebutuhanhukum untuk percepatan cipta kerja sehingga perludilakukan perubahan;

SK No 052692 A

e.bahwa...

Page 2: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

e

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

2-

bahwa upaya perubahan pengaturan yang berkaitankemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasidan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatanekosistem investasi, dan percepatan proyek strategisnasional, termasuk peningkatan perlindungan dankesejahteraan pekerja dilakukan melalui perubahanUndang-Undang sektor yang belum mendukungterwujudnya sinkronisasi dalam menjamin percepatancipta kerja, sehingga diperlukan terobosan hukum yangdapat menyelesaikan berbagai permasalahan dalambeberapa Undang-Undang ke dalam satu Undang-Undang secara komprehensif;

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, danhuruf e, perlu membentuk Undang-Undang tentangCipta Kerja;

Pasal 4, Pasal 5 ayat (1), Pasal 18, Pasal 18A, Pasal 18B,Pasal 20, Pasal 22D ayat (2), Pasal 27 ayat (2), Pasal28D ayat (1) dan ayat (2), dan Pasal 33 Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RepublikIndonesia Nomor XVI/MPR 11998 tentang PolitikEkonomi Dalam Rangka Demokrasi Ekonomi;

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RepublikIndonesia Nomor IX/MPR/2OOI tentang PembaruanAgraria dan Pengelolaan Sumber Daya Alam;

f

Mengingat

Menetapkan

1

2

3

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSI(AN:

UNDANG-UNDANG TENTANG CIPTA KERJA.

SK No 050502 A

BABI...

Page 3: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESTA

-3-

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Cipta Kerja adalah upaya penciptaan kerja melalui usahakemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan koperasidan usaha mikro, kecil, dan menengah, peningkatanekosistem investasi dan kemudahan berusaha, daninvestasi Pemerintah Pusat dan percepatan proyekstrategis nasional.

2. Koperasi adalah koperasi sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang tentang Perkoperasian.

3. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang selanjutnyadisingkat UMK-M adalah usaha mikro, usaha kecil, danusaha menengah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

4. Perizinan Berusaha adalah legalitas yang diberikan kepadaPelaku Usaha untuk memulai dan menjalankan usahadan/atau kegiatannya.

5. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negara RepublikIndonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menterisebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 7945.

6. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusanpemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan dewanperwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dantugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnyadalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan RepublikIndonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

7. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom.

8. Pelaku Usaha adalah orang perseorangan atau badanusaha yang melakukan usaha danf atau kegiatan padabidang tertentu.

9. Badan. . .

SK No 050503 A

Page 4: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-4-

9. Badan Usaha adalah badan usaha berbentuk badanhukum atau tidak berbentuk badan hukum yang didirikandi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia danmelakukan usaha danf atau kegiatan pada bidangtertentu.

10. Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnya disingkatRDTR adalah rencana secara terperinci tentang tata ruangwilayah kabupatenlkota yang dilengkapi denganperaturan zonasi kabupaten/ kota.

1 1. Persetujuan Bangunan Gedung adalah perizinan yangdiberikan kepada pemilik bangunan gedung untukmembangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi,dan/atau merawat bangunan gedung sesuai denganstandar teknis Bangunan Gedung.

12. Hari adalah hari kerja sesuai dengan yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

BAB II

ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2

(1) Undang-Undang ini diselenggarakan berdasarkan asas:

a. pemerataan hak;

b. kepastian hukum;

c. kemudahan berusaha;

d. kebersamaan; dan

e. kemandirian.

(2) Selain berdasarkan asas sebagaimana dimaksud pada ayat(1), penyelenggaraan Cipta Kerja dilaksanakanberdasarkan asas lain sesuai dengan bidang hukum yangdiatur dalam undang-undang yang bersangkutan.

SK No 050504 A

Pasal 3

Page 5: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

b

c

d

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-5-

Pasal 3

Undang-Undang ini dibentuk dengan tujuan untuk:a. menciptakan dan meningkatkan lapangan kerja dengan

memberikan kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaanterhadap koperasi dan UMK-M serta industri danperdagangan nasional sebagai upaya untuk dapatmenyerap tenaga kerja Indonesia yang seluas-luasnyadengan tetap memperhatikan keseimbangan dankemajuan antardaerah dalam kesatuan ekonomi nasional;

menjamin setiap warga negara memperoleh pekerjaan,serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil danlayak dalam hubungan kerja;

melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yangberkaitan dengan keberpihakan, penguatan, danperlindungan bagi koperasi dan UMK-M serta industrinasional; dan

melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yangberkaitan dengan peningkatan ekosistem investasi,kemudahan dan percepatan proyek strategis nasional yangberorientasi pada kepentingan nasional yang berlandaskanpada ilmu pengetahuan dan teknologi nasional denganberpedoman pada haluan ideologi Pancasila.

Pasal 4

Dalam rangka mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 3, rllang lingkup Undang-Undang ini mengaturkebijakan strategis Cipta Kerja yang meliputi:

a. peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha;

b. ketenagakerjaan;

c. kemudahan, pelindungan, serta pemberdayaan koperasidan UMK-M;

d. kemudahan berusaha;

e. dukungan riset dan inovasi;

f. pengadaan tanah;

g. kawasan ekonomi;

h. investasi Pemerintah Pusat dan percepatan proyekstrategis nasional;

i. pelaksanaan...

SK No 050505 A

Page 6: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-6-

pelaksanaan administrasi pemerintahan; dan

pengenaan sanksi.

Pasal 5

Ruang lingkup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 meliputibidang hukum yang diatur dalam undang-undang terkait.

BAB IIIPENINGKATAN EKOSISTEM INVESTASI DAN KEGIATAN BERUSAHA

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 6

Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf ameliputi:

a. penerapan Perizinan Berusaha berbasis risiko;b. penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusaha;c. penyederhanaan Perizinan Berusaha sektor; dand. penyederhanaan persyaratan investasi.

Bagian Kedua

Penerapan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Paragraf 1

Umum

Pasai 7

(1) Perizinan Berusaha berbasis risiko sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 huruf a dilakukan berdasarkan penetapantingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha.

(2) Penetapan...

J

SK No 050506 A

Page 7: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-7 -

(2) Penetapan tingkat risiko dan peringkat skala usahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperolehberdasarkan penilaian tingkat bahaya dan potensiterjadinya bahaya.

(3) Penilaian tingkat bahaya sebagaimana dimaksud padaayat (2) dilakukan terhadap aspek:

a. kesehatan;

b. keselamatan;

c. lingkungan; dan/ataud. pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya.

(4) Untuk kegiatan tertentu, penilaian tingkat bahayasebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat mencakupaspek lainnya sesuai dengan sifat kegiatan usaha.

(5) Penilaian tingkat bahaya sebagaimana dimaksud padaayat (3) dan ayat (4) dilakukan dengan memperhitungkan:

a. jenis kegiatan usaha;

b. kriteria kegiatan usaha;

c. iokasi kegiatan usaha;

d. keterbatasan sumber daya; dan/ataue. risiko volatilitas.

(6) Penilaian potensi terjadinya bahaya sebagaimanadimaksud pada ayat (2) meliputi:

a. hampir tidak mungkin terjadi;

b. kemungkinan kecil terjadi;

c. kemungkinan terjadi; atau

d. hampir pasti terjadi.

(7) Berdasarkan penilaian tingkat bahaya sebagaimanadimaksud pada ayat (3), ayat (4), dan ayat (5), sertapenilaian potensi terjadinya bahaya sebagaimanadimaksud pada ayat (6), tingkat risiko dan peringkat skalausaha kegiatan usaha ditetapkan menjadi:

a. kegiatan usaha berisiko rendah;

b. kegiatan usaha berisiko menengah; atauc. kegiatan usaha berisiko tinggi.

Paragraf2...

SK No 050507 A

Page 8: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-8-

Paragraf 2

Perrzinan Berusaha Kegiatan Usaha Berisiko Rendah

Pasal 8

(1) Perrzinan Berusaha untuk kegiatan usaha berisiko rendahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (7) huruf aberupa pemberian nomor induk berusaha yangmerupakan legalitas pelaksanaan kegiatan berusaha.

(2) Nomor induk berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) merupakan bukti registrasi/pendaftaran Pelaku Usahauntuk melakukan kegiatan usaha dan sebagai identitasbagi Pelaku Usaha dalam pelaksanaan kegiatanusahanya.

Paragraf 3

Perizinan Berusaha Kegiatan Usaha Berisiko Menengah

Pasal 9

(1) Perizinan Berusaha untuk kegiatan usaha berisikomenengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (7)huruf b meliputi:

a. kegiatan usaha berisiko menengah rendah; dan

b. kegiatan usaha berisiko menengah tinggi.

(21 Perizinan Berusaha untuk kegiatan usaha berisikomenengah rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf a berupa pemberian:

a. nomor induk berusaha; dan

b. sertifikat standar.

(3) Pertzinan Berusaha untuk kegiatan usaha berisikomenengah tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b berupa pemberian:

a. nomor induk berusaha; dan

b. sertifikat standar.

SK No 050508 A

(4) Sertifikat...

Page 9: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

9-

(4) Sertifikat standar sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b merupakan pernyataan Pelaku Usaha untukmemenuhi standar usaha dalam rangka melakukankegiatan usaha.

(5) Sertifikat standar sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf b merupakan sertifikat standar usaha yangditerbitkan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahsesuai kewenangannya berdasarkan hasil verifikasipemenuhan standar pelaksanaan kegiatan usaha olehPeiaku Usaha.

(6) Dalam hal kegiatan usaha berisiko menengah memerlukanstandardisasi produk sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf b dan ayat (3) huruf b, Pemerintah Pusatmenerbitkan sertifikat standar produk berdasarkan hasilverifikasi pemenuhan standar yang wajib dipenuhi olehPelaku Usaha sebelum melakukan kegiatan komersialisasiproduk.

Paragraf 4

Perizinan Berusaha Kegiatan Usaha Berisiko Tinggi

Pasal 10

(1) Perrzinan Berusaha untuk kegiatan usaha berisiko tinggisebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (7) huruf cberupa pemberian:

a. nomor induk berusaha; dan

b. tzin.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bmerupakan persetujuan Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah untuk pelaksanaan kegiatan usahayang wajib dipenuhi oleh Pelaku Usaha sebelummelaksanakan kegiatan usahanya.

(3) Dalam hal kegiatan usaha berisiko tinggi memerlukanpemenuhan standar usaha dan standar produk,Pemerintah Fusat atau Pemerintah Daerah menerbitkansertifikat standar usaha dan sertifikat standar produkberdasarkan hasil verifikasi pemenuhan standar.

SK No 050509 A

Paragraf 5 .

Page 10: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-10-

Paragraf 5

Pengawasan

Pasal 1 1

Pengawasan terhadap setiap kegiatan usaha dilakukan denganpengaturan frekuensi pelaksanaan berdasarkan tingkat risikosebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (7) danmempertimbangkan tingkat kepatuhan Pelaku Usaha.

Paragraf 6

Peraturan Pelaksanaan

Pasal 12

Ketentuan lebih lanjut mengenar Perizinan Berusaha berbasisrisiko sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9,dan Pasal 1O, serta tata cara pengawasan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 11 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Ketiga

Penyederhanaan Persyaratan D asar P ertzinan B eru saha

Paragraf 1

Umum

Pasal 13

Penyederhanaan persyaratan dasar Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b meliputi:a. kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang;b. persetujuan lingkungan; dan

c. Persetujuan Bangunan Gedung dan sertifikat laik fungsi.

SK No 050510 A

Paragraf2. .

Page 11: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 11 -

Paragraf 2

Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang

Pasal 14

(1) Kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 hurlf a merupakan kesesuaianrencana lokasi kegiatan dan/atau usahanya denganRDTR.

(2) Pemerintah Daerah wajib men)rusun dan menyediakanRDTR dalam bentuk digital dan sesuai standar.

(3) Penyediaan RDTR dalam bentuk digital sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dilakukan sesuai dengan standardan dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat untukmendapatkan informasi mengenai kesesuaian rencanalokasi kegiatan dan/atau usahanya dengan RDTR.

(4) Pemerintah Pusat wajib mengintegrasikan RDTR dalambentuk digital sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kedalam sistem Perizinan Berusaha secara elektronik.

(5) Dalam hal Pelaku Usaha mendapatkan informasi rencanalokasi kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud padaayat (3) telah sesuai dengan RDTR, Pelaku Usahamengajukan permohonan kesesuaian kegiatanpemanfaatan ruang untuk kegiatan usahanya melaluisistem Perizinan Berusaha secara elektronik sebagaimanadimaksud pada ayat (4) dengan mengisi koordinat lokasiyang diinginkan untuk memperoleh konfirmasi kesesuaiankegiatan pemanfaatan ruang.

(6) Setelah memperoleh konfirmasi kesesuaian kegiatanpemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (5),Pelaku Usaha mengajukan permohonan PerrzinanBerusaha.

SK No 050511 A

Pasal 15. . .

Page 12: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-12-

Pasal 15

(1) Dalam hal Pemerintah Daerah belum menJrusun danmenyediakan RDTR sebagaimana dimaksud dalam Pasal14 ayat (2), Pelaku Usaha mengajukan permohonanpersetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruanguntuk kegiatan usahanya kepada Pemerintah Pusatmelalui sistem Perizinan Berusaha secara elektroniksesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pemerintah Pusat memberikan persetujuan kesesuaiankegiatan pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud padaayat (1) sesuai dengan rencana tata ruang.

(3) Rencana tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (2)terdiri atas:a. rencana tata ruang wilayah nasional;b. rencana tata ruang pulau/kepulauan;c. rencana tata ruang kawasan strategis nasional;d. rencana tata ruang wilayah provinsi; dan/ataue. rencana tata ruang wilayah kabupatenlkota.

Pasal 16

Dalam rangka penyederhanaan persyaratan dasar PerizinanBerusaha serta untuk memberikan kepastian dan kemudahanbagi Pelaku Usaha dalam memperoleh kesesuaian kegiatanpemanfaatan ruang, Undang-Undang ini mengubah,menghapus, dan/atau menetapkan pengaturan baru beberapaketentuan yang diatur dalam:a. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2OO7 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4725);

b. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2OOT tentangPengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Fulau Kecil(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor84, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4739) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 27 Tahun 2OO7 tentangPengelolaan Wilayah Pesisir dan Fulau-Pulau Kecil(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor2, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5aeo);

c.Undang-Undang...

SK No 050512 A

Page 13: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

C

d

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-13-

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2Ol4 tentang Kelautan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor294, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5603); dan

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2oll tentang InformasiGeospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2oll Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5214).

Pasal 17

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun2OO7 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO7 Nomor 68, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4725lrdiubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 7, angka 8, dan angka 32 diubahsehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat,ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang didalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempatmanusia dan makhluk lain hidup, melakukankegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.

2. Tata ruang adalah wujud struktur rulang dan polaruang.

3. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusatpermukiman dan sistem jaringan prasarana dansarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatansosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkimemiliki hubungan fungsional.

4. Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalamsuatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untukfungsi lindung dan peruntukan rlrang untuk fungsibudi daya.

1

SK No 050513 A

5. Penataan .

Page 14: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-14-

5. Penataan ruang adalah suatu sistem perencanaantata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalianpemanfaatan ruang.

6. Penyelenggaraan penataan ruang adalah kegiatanyang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan,dan pengawasan penataan rlrang.

7. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahunt945.

8. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

9. Pengaturan penataan ruang adalah upayapembentukan landasan hukum bagi PemerintahPusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat dalampenataan ruang.

10. Pembinaan penataan ruang adalah upaya untukmeningkatkan kinerja penataan ruang yangdiselenggarakan oleh Pemerintah Pusat, PemerintahDaerah, dan masyarakat.

1 1. Pelaksanaan penataan ruang adalah upayapencapaian tujuan penataan ruang melaluipelaksanaan perencanaan tata ruang, pemanfaatanruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

12. Pengawasan penataan ruang adalah upaya agarpenyelenggaraan penataan ruang dapat diwujudkansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13. Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untukmenentukan struktur ruang dan pola ruang yangmeliputi pen5rusunan dan penetapan rencana tataruang.

14. Pemanfaatan ruang adalah upaya untuk mewrrjudkanstruktur ruang dan pola ruang sesuai dengan rencanatata ruang melalui pen5rusunan dan pelaksanaanprogram beserta pembiayaannya.

15.Pengendalian...

SK No 050514 A

Page 15: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-15-

15. Pengendalian pemanfaatan ruang adalah upayauntuk mewujudkan tertib tata ruang.

16. Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tataruang.

17. Wilayah adalah rulang yang merupakan kesatuangeografis beserta segenap unsur terkait yang batasdan sistemnya ditentukan berdasarkan aspekadministratif dan I atau aspek fungsional.

18. Sistem wilayah adalah struktur rllang dan pola ruangyang mempunyai jangkauan pelayanan pada tingkatwilayah.

19. Sistem internal perkotaan adalah struktur ruang danpola rLlang yang mempunyai jangkauan pelayananpada tingkat internal perkotaan.

20. Kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utamalindung atau budi daya.

2I. Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkandengan fungsi utama melindungi kelestarianlingkungan hidup yang mencakup sumber daya alamdan sumber daya buatan.

22. Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkandengan fungsi utama untuk dibudidayakan atasdasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumberdaya manusia, dan sumber daya buatan.

23. Kawasan perdesaan adalah wilayah yang mempunyaikegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaansumber daya alam dengan susunan fungsi kawasansebagai tempat permukiman perdesaan, pelayananjasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatanekonomi.

24. Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiriatas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayahperdesaan sebagai sistem produksi pertanian danpengelolaan sumber daya alam tertentu yangditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional danhierarki keruangan satuan sistem permukiman dansistem agrobisnis.

SK No 050515 A

25. Kawasan

Page 16: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-16-

25. Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyaikegiatan utama bukan pertanian dengan susunanfungsi kawasan sebagai tempat permukimanperkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasapemerintafran, pelayanan sosial, dan kegiatanekonomi.

26. Kawasan metropolitan adalah kawasan perkotaanyang terdiri atas sebuah kawasan perkotaan yangberdiri sendiri atau kawasan perkotaan inti dengankawasan perkotaan di sekitarnya yang saling memilikiketerkaitan fungsional yang dihubungkan dengansistem jaringan prasarana wilayah yang terintegrasidengan jumlah penduduk secara keseluruhansekurang-kurangnya 1.0OO.000 (satu juta) jiwa.

27. Kawasan megapolitan adalah kawasan yangterbentuk dari 2 (dua) atau lebih kawasanmetropolitan yang memiliki hubungan fungsional danmembentuk sebuah sistem.

28. Kawasan strategis nasional adalah wilayah yangpenataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyaipengaruh sangat penting secara nasional terhadapkedaulatan negara, pertahanan, dan keamanannegara, ekonomi, sosial, budaya, dan/ataulingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkansebagai warisan dunia.

29. Kawasan strategis provinsi adalah wilayah yangpenataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyaipengaruh sangat penting dalam lingkup provinsiterhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/ataulingkungan.

30. Kawasan strategis kabupatenlkota adalah wilayahyang penataan ruangnya diprioritaskan karenamempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkupkabupatenlkota terhadap ekonomi, sosial, budaya,dan/atau lingkungan.

SK No 050516 A

31. Ruang. . .

Page 17: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES I DENREPUBLIK INDONESIA

-17 -

31. Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalurdan/atau mengelompok yang penggunaannya lebihbersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yangtumbuh secara alamiah maupun yang sengajaditanam, dengan mempertimbangkan aspek fungsiekologis, resapan air, ekonomi, sosial budaya, danestetika.

32. Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang adalahkesesuaian antara rencana kegiatan pemanfaatanruang dengan rencana tata ruang.

33. Orang adalah orang perseorangan dan/ataukorporasi.

34. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan dalam bidang penataan ruang.

2 Ketentuan Pasalberikut:

6 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasai 6

(1) Penataan ruang diselenggarakan denganmemperhatikan:

a. kondisi fisik wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia yang rentan terhadap bencana;

b. potensi sumber daya alam, sumber dayamanusia, dan sumber daya buatan, kondisiekonomi, sosial, budaya, politik, hukum,pertahanan keamanan, dan lingkungan hidupserta ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaisatu kesatuan; dan

c. geostrategi, geopolitik, dan geoekonomi.

(2) Penataan rulang wilayah nasional, penataan ruangwilayah provinsi, dan penataan ruang wilayahkabupatenlkota dilakukan secara berjenjang dankomplementer.

SK No 050517 A

(3) Penataan .

Page 18: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

3

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-18-

(3) Penataan rLrang wilayah secara berjenjangsebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukandengan cara rencana tata ruang wilayah nasionaldijadikan acuan dalam pen)rusunan rencana tataruang wilayah provinsi dan kabupatenfkota, danrencana tata ruang wilayah provinsi menjadi acuanbagi pen1rusunan rencana tata ruangkabupatenlkota.

(4) Penataan ruang wilayah secara komplementersebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakanpenataan rlrang wilayah nasional, penataan ruangwilayah provinsi, dan penataan rLtang wilayahkabupatenlkota yang disusun saling melengkapi satusama lain dan bersinergi sehingga tidak terjaditumpang tindih pengaturan rencana tata ruang.

(5) Penataan ruang wilayah nasional meliputi rLrangwilayah yurisdiksi dan wilayah kedaulatan nasionalyang mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruangudara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satukesatuan.

(6) Penataan rulang wilayah provinsi dan kabupaten/kotameliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,termasuk ruang di dalam bumi sebagai satukesatuan.

(7) Pengelolaan sumber daya ruang laut dan rLrang udaradiatur dengan Undang-Undang tersendiri.

(8) Dalam hal terjadi ketidaksesuaian antara pola ruangrencana tata ruang dan kawasan hutan, rzindan/atau hak atas tanah, penyelesaianketidaksesuaian tersebut diatur dalam PeraturanPemerintah.

Ketentuan Pasal 8berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 8

(1) Wewenang Pemerintah Fusat dalam penyelenggaraanpenataan ruang meliputi:

SK No 050518 A

a. pengaturan

Page 19: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-19-

a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasanterhadap pelaksanaan penataan ruang wilayahnasional, provinsi, dan kabupatenfkota, sertaterhadap pelaksanaan penataan ruang kawasanstrategis nasional;

b. pemberian bantuan teknis bagi pen1rusunanrencana tata ruang wilayah provinsi, wilayahkabupatenf kota, dan rencana detail tata ruang;

c. pembinaan teknis dalam kegiatan penyusunanrencana tata ruang wilayah provinsi, rencanatata ruang wilayah kabupatenf kota, dan rencanadetail tata ruang;

d. pelaksanaan penataan ruang wilayah nasional;

e. pelaksanaan penataan ruang kawasan strategisnasional; dan

f. kerja sama penataan ruang antarnegara danmemfasilitasi kerja sama penataan ruangantarprovinsi.

(2) Wewenang Pemerintah Pusat dalam pelaksanaanpenataan ruang nasional meliputi:

a. perencanaan tata rLrang wilayah nasional;

b. pemanfaatan ruang wilayah nasional; dan

c. pengendalian pemanfaatan rllang wilayahnasional.

(3) Wewenang Pemerintah Pusat dalam pelaksanaanpenataan ruang kawasan strategis nasional meliputi:a. penetapan kawasan strategis nasional;

b. perencanaan tata ruang kawasan strategisnasional;

c. pemanfaatan ruang kawasan strategis nasional;dan

d. pengendalian pemanfaatan ruang kawasanstrategis nasional.

(4) Dalam rangka penyelenggaraan penataan ruang,Pemerintah Pusat berwenang men5rusun danmenetapkan pedoman bidang penataan ruang.

SK No 050519 A

(5) Dalam

Page 20: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-20 -

(5) Dalam pelaksanaan wewenang sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat(4), Pemerintah Pusat:

a. menyebarluaskan informasi yang berkaitandengan:

i. rencana umum dan rencana rinci tata ruangdalam rangka pelaksanaan penataan ruangwilayah nasional; dan

2. pedoman bidang penataan ruang.

b. menetapkan standar pelayanan minimal bidangpenataan ruang.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenanganpenyelenggaraan penataan ruang diatur dalamPeraturan Pemerintah.

4 Ketentuan Pasal 9 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 9

(1) Penyelenggaraan penataan ruang dilaksanakan olehPemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas dan tanggungjawab penyelenggaraan penataan ruang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

5. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut

Pasal 1O

Wewenang Pemerintah Daerah provinsi dilaksanakansesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraanpenataan ruang meliputi:

a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadappelaksanaan penataan ruang wilayah provinsi, dankabupaten/kota;

b. pelaksanaan .

SK No 050520 A

Page 21: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-2r -

pelaksanaan penataan ruang wilayah provinsi; danb

c, kerja sama penataan ruangfasilitasi kerja samaantarkabupaten/kota.

antarprovinsi danpenataan ruang

6 Ketentuan Pasal 11berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 1 1

Wewenang Pemerintah Daerah kabupatenlkotadilaksanakan sesuai dengan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dalampenyelenggaraan penataan ruang meliputi:a. pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap

pelaksanaan penataan ruang wilayahkabupatenlkola;

b. pelaksanaan penataan ruang wilayahkabupaten/kota; dan

c. kerja sama penataan ruang antarkabupaten/ kota.

7 Ketentuan Pasalberikut:

14 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 14

(1) Perencanaan tata ruang dilakukan untukmenghasilkan:

a. rencana umum tata ruang; dan

b. rencana rinci tata ruang.(2) Rencana umum tata ruang sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf a secara hierarki terdiri atas:

a. rencana tata ruang wilayah nasional;

b. rencana tata ruang wilayah provinsi; danc. rencana tata rutang wilayah kabupaten dan

rencana tata ruang wilayah kota.(3) Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b terdiri atas:

SK No 050521 Aa. rencana

Page 22: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

8

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-22 -

a. rencana tata ruang pulau/kepulauan danrencana tata ruang kawasan strategis nasional;dan

b. rencana detail tata ruang kabupaten/kota.(4) Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) huruf b disusun sebagai perangkatoperasional rencana umum tata ruang.

(5) Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksudpada ayat (3) huruf a disusun apabila:

a. rencana umum tata ruang belum dapat dijadikandasar dalam pelaksanaan pemanfaatan rlrangdan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau

b. rencana umum tata ruang yang mencakupwilayah perencanaan yang luas dan skala petadalam rencana umum tata ruang tersebutmemerlukan perincian sebelumdioperasionalkan.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tingkat ketelitianpeta rencana umum tata rLlang dan rencana rinci tataruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Di antara Pasal 14 dan Pasal 15 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal 14A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 14A

(1) Pelaksanaan pen)rusunan rencana tata ruangsebagaimana dimaksud dalam Pasal L4 dilakukandengan memperhatikan:

a. daya dukung dan daya tampung lingkunganhidup dan kajian lingkungan hidup strategis;dan

b. kedetailan informasi tata rurang yarrg akandisajikan serta kesesuaian ketelitian petarencana tata ruang.

(2) Pen5rusunan kajian lingkungan hidup strategissebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adilakukan dalam penyusunan rencana tata ruang.

SK No 050522 A(3) Pemenuhan

Page 23: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-23 -

(3) Pemenuhan kesesuaian ketelitian peta rencana tataruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bdilakukan melalui pen)rusunan peta rencana tataruang di atas Peta Dasar.

(4) Dalam haI Peta Dasar sebagaimana dimaksud padaayat (3) belum tersedia, pen5rusunan rencana tataruang dilakukan dengan menggunakan Peta Dasarlainnya.

9 Ketentuan Pasalberikut:

17 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 17

(1) Muatan rencana tata ruang mencakup:

a. rencana struktur ruang; dan

b. rencana pola ruang.

(2) Rencana struktur ruang sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a meliputi rencana sistem pusatpermukiman dan rencana sistem jaringan prasarana.

(3) Rencana pola ruang sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b meliputi peruntukan kawasanlindung dan kawasan budi daya.

(4) Peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi dayasebagaimana dimaksud pada ayat (3) meliputiperuntukan ruang untuk kegiatan pelestarianlingkungan, sosial, budaya, ekonomi, pertahanan,dan keamanan.

(5) Dalam rangka pelestarian lingkungan sebagaimanadimaksud pada ayat (4), pada rencana tata ruangwilayah ditetapkan luas kawasan hutan danpenutupan hutan untuk setiap pulau, daerah aliransungai, provinsi, kabupatenf kota, berdasarkankondisi biogeofisik, iklim, penduduk, dan keadaansosial ekonomi masyarakat setempat.

(6) Pen5rusunan rencana tata ruang harusmemperhatikan keterkaitan antarwilayah, antarfungsikawasan, dan antarkegiatan kawasan.

SK No 050523 A

(7) Ketentuan

Page 24: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESTDENREPUBUK INDONESIA

-24 -

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapen1rusunan rencana tata ruang yang berkaitandengan fungsi pertahanan dan keamanan sebagaisubsistem rencana tata ruang wilayah diatur dalamPeraturan Pemerintah.

10. Ketentuan Pasalberikut:

18 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 18

(1) Penetapan rencana tata ruang wilayah provinsi ataukabupatenlkota dan rencana detail tata ruangterlebih dahulu harus mendapat persetujuansubstansi dari Pemerintah Pusat.

(2) Sebelum diajukan persetujuan substansi kepadaPemerintah Pusat, rencana detail tata ruangkabupatenlkota yang dituangkan dalam rancanganPeraturan Kepala Daerah KabupatenlKota terlebihdahulu dilakukan konsultasi publik termasuk denganDewan Perwakilan Rakyat Daerah.

(3) Bupati/Wali Kota wajib menetapkan rancanganperaturan kepala daerah kabupaten/kota tentangrencana detail tata ruang paiing lama 1 (satu) bulansetelah mendapat persetujuan substansi dariPemerintah Pusat.

(4) Dalam hal bupati/wali kota tidak menetapkanrencana detail tata ruang setelah jangka waktusebagaimana yang dimaksud pada ayat (3), rencanadetail tata ruang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai muatan, pedoman,dan tata cara pen5rusunan rencana tata ruangwilayah provinsi atau kabupatenlkota dan rencanadetail tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

1 1. Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050524 A

Pasal 20

Page 25: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-25 -

Pasal 20

(1) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional memuat:

a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruangwilayah nasional;

b. rencana struktur ruang wilayah nasional yangmeliputi sistem perkotaan nasional yang terkaitdengan kawasan perdesaan dalam wilayahpelayanannya dan sistem jaringan prasaranautama;

c. rencana pola ruang wilayah nasional yangmeliputi kawasan lindung nasional dan kawasanbudi daya yang memiliki nilai strategis nasional;

d. penetapan kawasan strategis nasional;

e. arahan pemanfaatan ruang yang berisi indikasiprogram utama jangka menengah lima tahunan;dan

f. arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayahnasional yang berisi indikasi arahan zonasisistem nasional, arahan Kesesuaian KegiatanPemanfaatan Ruang, arahan insentif dandisinsentif, serta arahan sanksi.

(2) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menjadipedoman untuk:a. pen5rusunan rencana pembangunan jangka

panjang nasional;

b. pen5rusunan rencana pembangunan jangkamenengah nasional;

c. pemanfaatan ruang dan pengendalianpemanfaatan ruang di wilayah nasional;

d. pewujudan keterpadu.an, keterkaitan, dankeseimbangan perkembangan antarwilayahprovinsi, serta keserasian antarsektor;

e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untukinvestasi;

f. penataan ruang kawasan strategis nasional; dan

g. penataan ruang wilayah provinsi dankabupatenlkota.

(3) Jangka.

SK No 050525 A

Page 26: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-26 -

(3) Jangka waktu Rencana Tata Ruang Wilayah Nasionaladalah 20 (dua puluh) tahun.

(4) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditinjaukembali 1 (satu) kali dalam setiap periode 5 (lima)tahunan.

(5) Peninjauan kembali rencana tata ruang dapatdilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam periode 5(lima) tahun apabila terjadi perubahan lingkunganstrategis berupa:

a. bencana aiam skala besar yang ditetapkandengan peraturan perundang-undangan;

b. perubahan batas teritorial negara yangditetapkan dengan Undang-Undang;

c. perubahan batas wilayah daerah yang ditetapkandengan Undang-Undang; dan

d. perubahan kebijakan nasional yang bersifatstrategis.

(6) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditetapkandengan Peraturan Pemerintah.

12. Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal22(1) Pen5rusunan rencana tata ruang wilayah provinsi

mengacu pada:

a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

b. pedoman bidang penataan ruang; dan

c. rencana pembangunan jangka panjang daerah.(2) Pen5rusunan rencana tata ruang wilayah provinsi

harus memperhatikan:

a. perkembangan permasalahan nasional dan hasilpengkajian implikasi penataan rlrang provinsi;

b. upaya pemerataan pembangunan danpertumbuhan ekonomi provinsi;

SK No 050526 A

c. keselarasan

Page 27: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-27 -

c. keselarasan aspirasi pembangunan provinsi danpembangunan kabupaten / kota;

d. daya dukung dan daya tampung lingkunganhidup;

e. rencana pembangunan jangka panjang daerah;

f. rencana tata ruang wilayah provinsi yangberbatasan; dan

g. rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota.

13. Ketentuan Pasal 23 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 23

(1) Rencana tata ruang wilayah provinsi memuat:

a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan rLlangwilayah provinsi;

b. rencana struktur ruang wilayah provinsi yangmeliputi sistem perkotaan dalam wilayahnyayang berkaitan dengan kawasan perdesaandalam wilayah pelayanannya dan sistem jaringanprasarana wilayah provinsi;

c. rencana pola ruang wilayah provinsi yangmeliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis provinsi;

d. arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi yangberisi indikasi program utama jangka menengahlima tahunan; dan

e. arahan pengendalian pemanfaatan rutang wilayahprovinsi yang berisi indikasi arahan zonasisistem provinsi, arahan Kesesuaian KegiatanPemanfaatan Ruang, arahan insentif dandisinsentif, serta arahan sanksi.

(21 Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadipedoman untuk:a. penyusunan rencana pembangunan jangka

panjang daerah;

b. penyusunan .

SK No 050527 A

Page 28: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-28 -

b. pen)'Lrsunan rencana pembangunan jangkamenengah daerah;

c. pemanfaatan ruang dan pengendalianpemanfaatan ruang dalam wilayah provinsi;

d. pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dankeseimbangan perkembangan antarwilayahkabupate n f kota, serta ke serasian antarsektor ;

e. penetapan lokasi dan fungsi rLtang untukinvestasi; dan

f. penataan ruang wilayah kabupaten/kota.(3) Jangka waktu rencana tata ruang wilayah provinsi

adalah 20 (dua puluh) tahun.(4) Rencana tata ruang wilayah provinsi ditinjau kembali

1 (satu) kali dalam setiap periode 5 (lima) tahunan.(5) Peninjauan kembali rencana tata ruang wilayah

provinsi dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalamperiode 5 (lima) tahun apabila terjadi perubahanlingkungan strategis berupa:

a. bencana alam yang ditetapkan dengan peraturanperundang-undangan;

b. perubahan batas teritorial negara yangditetapkan dengan Undang-Undang;

c. perubahan batas wilayah daerah yang ditetapkandengan Undang-Undang; dan

d. perubahan kebijakan nasional yang bersifatstrategis.

(6) Rencana tata ruang wilayah provinsi ditetapkandengan Peraturan Daerah Provinsi.

(7) Peraturan Daerah Provinsi sebagaimana dimaksudpada ayat (6) wajib ditetapkan paling lama 2 (dua)bulan terhitung sejak mendapat persetujuansubstansi dari Pemerintah Pusat.

(8) Dalam hal Peraturan Daerah Provinsi sebagaimanadimaksud pada ayat (7) belum ditetapkan, Gubernurmenetapkan rencana tata ruang wilayah provinsipaling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak mendapatpersetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.

SK No 050528 A

(9) Dalam .

Page 29: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-29 -

(9) Dalam hal rencana tata ruang wilayah provinsisebagaimana dimaksud pada ayat (8) belumditetapkan oleh Gubernur, rencana tata ruangwilayah provinsi ditetapkan oleh Pemerintah pusatpaling lama 4 (empat) bulan terhitung sejak mendapatpersetujuan substansi dari Pemerintah Pusat.

14. Pasal 24 dihapus

15. Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 25

(1) Penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupatenmengacu pada:

a. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional danrencana tata ruang wilayah provinsi;

b. pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidangpenataan ruang; dan

c. rencana pembangunan jangka panjang daerah.(2) Pen5rusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten

harus memperhatikan:

a. perkembangan permasalahan provinsi dan hasilpengkajian implikasi penataan rlrang kabupaten;

b. upaya pemerataan pembangunan danpertumbuhan ekonomi kabupaten;

c. keselarasan aspirasi pembangunan kabupaten;d. daya dukung dan daya tampung lingkungan

hidup;

e. rencana pembangunan jangka panjang daerah;dan

rencana tata ruangberbatasan.

wilayah kabupaten yang

Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

f.

SK No 050529 A

76

Pasal 26

Page 30: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-30-

Pasal 26

(1) Rencana tata ruang wilayah kabupaten memuat:

a. tujuan, kebijakan, dan strategi penataan rutangwilayah kabupaten;

b. rencana struktur ruang wilayah kabupaten yangmeliputi sistem perkotaan di wilayahnya yangterkait dengan kawasan perdesaan dan sistemjaringan prasarana wilayah kabupaten;

c. rencana pola ruang wilayah kabupaten yangmeliputi kawasan lindung kabupaten dankawasan budi daya kabupaten;

d. arahan pemanfaatan ruang wilayah kabupatenyang berisi indikasi program utama jangkamenengah lima tahunan; dan

e. ketentuan pengendalian pemanfaatan ruangwilayah kabupaten yang berisi ketentuan umumzonasi, ketentuan Kesesuaian KegiatanPemanfaatan Ruang, ketentuan insentif dandisinsentif, serta arahan sanksi.

(2) Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadipedoman untuk:a. penyusunan rencana pembangunan jangka

panjang daerah;

b. pen5rusunan rencana pembangunan jangkamenengah daerah;

c. pemanfaatan ruang dan pengendalianpemanfaatan ruang di wilayah kabupaten;

d. pewujudan keterpaduan, keterkaitan, dankeseimbangan antarsektor; dan

e. penetapan lokasi dan fungsi ruang untukinvestasi.

(3) Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi dasaruntuk Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang danadministrasi pertanahan.

(4) Jangka waktu rencana tata ruang wilayah kabupatenadalah 20 (dua puluh) tahun.

SK No 050530 A

(5) Rencana .

Page 31: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-31 -

(5) Rencana tata ruang wilayah kabupaten ditinjaukembali 1 (satu) kali pada setiap periode 5 (lima)tahunan.

(6) Peninjauan kembali Rencana tata rLlang wilayahkabupaten dapat dilakukan lebih dari I (satu) kalidalam periode 5 (lima) tahun apabila terjadiperubahan lingkungan strategis berupa:

a. bencana alam yang ditetapkan denganperaturan perundang-undangan ;

b. perubahan batas teritorial negara yangditetapkan dengan Undang-Undang;

c. perubahan batas wilayah daerah yangditetapkan dengan Undang-Undang; dan

d. perubahan kebijakan nasional yang bersifatstrategis.

(7) Rencana tata ruang wilayah kabupaten ditetapkandengan Peraturan Daerah Kabupaten.

(8) Peraturan Daerah Kabupaten sebagaimana dimaksudpada ayat (6) wajib ditetapkan paling lama 2 (dua)bulan setelah mendapat persetujuan substansi dariPemerintah Pusat.

(9) Dalam hal Peraturan Daerah Kabupaten sebagaimanadimaksud pada ayat (T) belum ditetapkan, Bupatimenetapkan rencana tata ruang wilayah kabupatenpaling lama 3 (tiga) bulan setelah mendapatpersetujuan substansi dari pemerintah pusat.

(10) Dalam hal rencana tata ruang wilayah kabupatensebagaimana dimaksud pada ayat (9) belumditetapkan oleh Bupati, rencana tata ruang wilayahkabupaten ditetapkan oleh pemerintah pusat palinglama 4 (empat) bulan setelah mendapat persetujuansubstansi dari Pemerintah pusat.

17. Pasal 27 dihapus

Di antara Pasal 34 dan Pasal 35 ditambah 1 (satu) pasal,yakni Pasal 34A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 34A. . .

SK No 050531 A

18

Page 32: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-32-

Pasal 34A

(1) Dalam hal terdapat perubahan kebijakan nasionalyang bersifat strategis sebagaimana dimaksud dalamPasal 20 ayat (5) huruf d, Pasal 23 ayat (5) huruf d,dan Pasal 26 ayat (6) huruf d belum dimuat dalamrencana tata ruang dan/atau rencana zonasi,pemanfaatan ruang tetap dapat dilaksanakan.

(2) Pelaksanaan kegiatan pemanfaatan ruangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukansetelah mendapat rekomendasi kesesuaian kegiatanpemanfaatan ruang dari Pemerintah pusat.

19 Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35

Pengendalian pemanfaatan ruang dilakukan melalui:a. ketentuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang;b. pemberian insentif dan disinsentif; danc. pengenaan sanksi.

20. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 37

(1) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan pemanfaatan Ruangsebagaimana dimaksud dalam pasal 35 diterbitkanoleh Pemerintah Pusat.

(2) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan pemanfaatan Ruangyang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayahdibatalkan oleh Pemerintah pusat.

(3) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan pemanfaatan Ruangyang dikeluarkan dan/atau diperoleh dengan tidakmelalui prosedur yang benar, batal demi hukum.

SK No 050532 A

(4) Persetujuan

Page 33: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

21

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-33-

(4) Persetujuan Kesesuaian Kegiatan pemanfaatan Ruangyang diperoleh melalui prosedur yang benar tetapikemudian terbukti tidak sesuai dengan rencana tataruang wilayah, dibatalkan oleh pemerintah pusat.

(5) Terhadap kerugian yang ditimbulkan akibatpembatalan persetujuan sebagaimana dimaksud padaayat (2) dan ayat (4), dapat dimintakan ganti kerugianyang layak kepada instansi pemberi persetujuan.

(6) Kegiatan pemanfaatan ruang yang tidak sesuai lagiakibat adanya perubahan rencana tata ruang wilayahdapat dibatalkan oleh pemerintah pusat denganmemberikan ganti kerugian yang layak.

(71 Setiap pejabat pemerintah yang berwenang dilarangmenerbitkan persetujuan Kesesuaian KegiatanPemanfaatan Ruang yang tidak sesuai denganrencana tata ruang.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur perorehanpersetujuan Kesesuaian Kegiatan pemanfaatan Ruangdan tata cara pemberian ganti kerugian yang layaksebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat (6)diatur dalam Peraturan pemerintah.

Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1) Penataanuntuk:

Pasal 48

ruang kawasan perdesaan diarahkan

a. pemberdayaan masyarakat perdesaan;

b. pertahanan kualitas lingkungan setempat danwilayah yang didukungnya;

c. konservasi sumber daya alam;d. pelestarian warisan budaya lokal;e. pertahanan kawasan lahan abadi pertanian

pangan untuk ketahanan pangan; danf. penjagaan keseimbangan pembangunan

perdesaan-perkotaan.

(2) Ketentuan...

SK No 050533 A

Page 34: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-34 -

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelindunganterhadap kawasan lahan abadi pertanian pangansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e diaturdalam Undang-Undang.

(3) Penataan rllang kawasan perdesaan diselenggarakanpada:

a. kawasan perdesaan yang merupakan bagianwilayah kabupaten; atau

b. kawasan yang secara fungsional berciri perdesaanyang mencakup 2 (dua) atau lebih wilayahkabupaten pada satu atau lebih wilayah provinsi.

(4) KetentuankawasanPemerintah

lebih lanjut mengenai penataan rlrangperdesaan diatur dalam peraturan

22. Pasal 49 dihapus.

23. Pasal 50 dihapus.

24. Pasal 51 dihapus

25. Pasal 52 dihapus.

26. Pasal 53 dihapus

27. Pasal 54 dihapus.

28 Ketentuan Pasal 60 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 6O

Dalam penataan ruang, setiap orang berhak untuk:a. mengetahui rencana tata ruang;

SK No 050534 A

b. menikmati

Page 35: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-35-

b. menikmati pertambahan nilai ruang sebagai akibatpenataan rLlang;

c. memperoleh penggantian yang layak atas kerugianyang timbul akibat pelaksanaan kegiatanpembangunan yang sesuai dengan rencana tataruang;

d. mengajukan tuntuan kepada pejabat berwenangterhadap pembangunan yang tidak sesuai denganrencana tata ruang di wilayahnya;

e. mengajukan tuntutan pembatalan persetujuankegiatan penataan ruang dan/atau penghentianpembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tataruang kepada pejabat berwenang; dan

f. mengajukan gugatan ganti kerugian kepadaPemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan/ataukepada pelaksana kegiatan pemanfaatan ruangapabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuaidengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian.

29. Ketentuan Pasal 61 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 61

Dalam pemanfaatan ruang, setiap orang wajib:a. menaati rencana tata ruang yang telah ditetapkan;b. memanfaatkan ruang sesuai dengan rencana tata

rLlang;

c. mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalampersyaratan Kesesuaian Kegiatan PemanfaatanRuang; dan

d. memberikan akses terhadap kawasan yang olehketentuan peraturan perundang-undangandinyatakan sebagai milik umum.

30. Ketentuan Pasal 62 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050535 A

Pasal62...

Page 36: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-36-

Pasal 62

Setiap orang yang tidak menaati rencana tata ruang yangtelah ditetapkan yang mengakibatkan perubahan fungsiruang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6I dikenaisanksi administratif.

31. Ketentuan Pasal 65 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 65

(1) Penyelenggaraan penataan ruang dilakukan olehPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah denganmelibatkan peran masyarakat.

(2) Peran masyarakat dalam penataan ruangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan,antara lain, melalui:

a. partisipasi dalam pen5rusunan rencana tataruang;

b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang; danc. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan

ruang.

(3) Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (21 terdiri atas orang perseorangan dan pelakuusaha.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan bentukperan masyarakat dalam penataan ruangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

32. Ketentuan Pasal 69 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050536 A

Pasal69...

Page 37: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-37 -

Pasal 69

(1) Setiap orang yang dalam melakukan usaha dan/ataukegiatannya memanfaatkan ruang yang telahditetapkan tanpa memiliki persetujuan kesesuaianpemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud dalamPasal 6I huruf a yang mengakibatkan perubahanfungsi ruang dipidana dengan pidana penjara palinglama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyakRp1.O00.000.000,O0 (satu miliar rupiah).

(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mengakibatkan kerugian terhadap harta bendaatau kerusakan barang, pelaku dipidana denganpidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dandenda paling banyak Rp2.50O.O00.000,00 (dua miliarlima ratus juta rupiah).

(3) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mengakibatkan kematian orang, pelaku dipidanadengan pidana penjara paling lama 15 (tima belas)tahun dan denda paling banyak Rp8.000.0O0.000,00(delapan miliar rupiah).

33. Ketentuan Pasal 70 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 70

(1) Setiap orang yang memanfaatkan ruang tidak sesuaidengan rencana tata ruang dari pejabat yangberwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6Ihuruf b yang mengakibatkan perubahan fungsi ruangdipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.OO0,0O(satu miliar rupiah).

(2) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mengakibatkan kerugian terhadap harta bendaatau kerusakan barang, pelaku dipidana denganpidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dandenda paling banyak Rp2.500.O0O.O00,00 (dua miliarlima ratus juta rupiah).

SK No 050537 A

(3) Jika . .

Page 38: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-38-

(3) Jika tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mengakibatkan kematian orang, pelaku dipidanadengan pidana penjara paling lama 15 (lima betas)tahun atau denda paling banyak Rp8.000.000.000,00(delapan miliar rupiah).

34. Ketentuan Pasal 7lberikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

36

Pasal 71

Setiap orang yang tidak mematuhi ketentuan yangditetapkan dalam persyaratan Kesesuaian KegiatanPemanfaatan Ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal61 huruf c yang mengakibatkan perubahan fungsi ruangdipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahundan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliarrupiah).

35. Pasal 72 dihapus

Ketentuan Pasal 74 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal T4

(1) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksuddalam Pasal 69, Pasal ZO, atau pasal 71 dilakukanoleh suatu korporasi, selain pidana penjara dandenda terhadap pengurusnya, pidana yang dapatdijatuhkan terhadap korporasi berupa pidana dendadengan pemberatan 1/3 (sepertiga) kali dari pidanadenda sebagaimana dimaksud dalam pasal 69, pasal70, atau Pasal 71.

(2) Selain pidana denda sebagaimana dimaksud padaayat (1), korporasi dapat dijatuhi pidana tambahanberupa:

a. pencabutan Perizinan Berusaha; dan /ataub. pencabutan status badan hukum.

SK No 050538 A

37. Ketentuan

Page 39: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-39-

37. Ketentuan Pasal 75 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 75

(1) Setiap orang yang menderita kerugian akibat tindakpidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, Pasal70, atau Pasal 7l dapat menuntut ganti kerugiansecara perdata kepada pelaku tindak pidana.

(2) Tuntutan ganti kerugian secara perdata sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai denganketentuan hukum acara perdata.

Pasal 18

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun2OO7 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4739) sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 1 Tahun 2OI4 tentang Perubahan Atas Undang-UndangNomor 27 Tahun 2OO7 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir danPulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2Ol4 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara RepubiikIndonesia Nomor 5490) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 14, angka 40, dan angka 4ldiubah, di antara angka 14 dan angka 15 disisipkan satuangka yakni angka 14A, serta angka 17, angka 18, danangka 18A dihapus sehingga Pasal 1 berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Keciladalah suatu pengoordinasian perencanaan,pemanfaatan, pengawasan, dan pengendaliansumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yangdilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah,antarsektor, antara ekosistem darat dan laut, sertaantara ilmu pengetahuan dan manajemen untukmeningkatkan kesejahteraan rakyat.

2.Wilayah. . .

1

1

SK No 050539 A

Page 40: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

3

4

5

6

7

8

9

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-40 -

Wilayah Pesisir adalah daerah peralihan antaraEkosistem darat dan laut yang dipengaruhi olehperubahan di darat dan laut.Pulau Kecil adalah pulau dengan luas lebih kecilatau sama dengan 2.000 L*z (dua ribu kilo meterpersegi) beserta kesatuan Ekosistemnya.

Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalahsumber daya hayati, sumber daya nonhayati;sumber daya buatan, dan jasa-jasa lingkungan;sumber daya hayati meliputi ikan, terumbu karang,padang lamun, mangrove dan biota laut lain;sumber daya nonhayati meliputi pasir, air laut,mineral dasar laut; sumber daya buatan meliputiinfrastruktur laut yang terkait dengan kelautan danperikanan, dan jasa-jasa lingkungan berupakeindahan alam, permukaan dasar laut tempatinstalasi bawah air yang terkait dengan kelautandan perikanan serta energi gelombang laut yangterdapat di Wilayah Pesisir.

Ekosistem adalah kesatuan komunitas tumbuh-tumbuhan, hewan, organisme dan non organismelain serta proses yang menghubungkannya dalammembentuk keseimbangan, stabilitas, danproduktivitas.

Bioekoregion adalah bentang alam yang berada didalam satu hamparan kesatuan ekologis yangditetapkan oleh batas-batas alam, seperti daerahaliran sungai, teluk, dan arus.

Perairan Pesisir adalah laut yang berbatasan dengandaratan meliputi perairan sejauh 12 (dua belas) millaut diukur dari garis pantai, perairan yangmenghubungkan pantai dan pulau-pulau, estuari,teluk, perairan dangkal, rawa payau, dan laguna.Kawasan adalah bagian Wilayah Pesisir danFulau-Fulau Kecil yang memiliki fungsi tertentuyang ditetapkan berdasarkan kriteria karakteristikfisik, biologi, sosial, dan ekonomi untukdipertahankan keberadaannya.

Kawasan Pemanfaatan Umum adalah bagian dariWilayah Pesisir yang ditetapkan peruntukkannyabagi berbagai sektor kegiatan.

10. Kawasan.

SK No 050540 A

Page 41: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-4t -

10. Kawasan Strategis Nasional Tertentu adalahKawasan yang terkait dengan kedaulatan negara,pengendalian lingkungan hidup, dan/atau situswarisan dunia, yang pengembangannyadiprioritaskan bagi kepentingan nasional.

1 1. Zona adalah ruang yang penggunaannya disepakatibersama antara berbagai pemangku kepentingandan telah ditetapkan status hukumnya.

12. Zonasr adalah suatu bentuk rekayasa teknikpemanfaatan ruang melalui penetapan batas-batasfungsional sesuai dengan potensi sumber daya dandaya dukung serta proses-proses ekologis yangberlangsung sebagai satu kesatuan dalam Ekosistempesisir.

13. Rencana Strategis adalah rencana yang memuatarah kebijakan lintas sektor untuk Kawasanperencanaan pembangunan melalui penetapantujuan, sasaran dan strategi yang luas, serta targetpelaksanaan dengan indikator yang tepat untukmemantau rencana tingkat nasional.

14. Rencana Zonasi yang selanjutnya disingkat RZadalah rencana yang menentukan arah penggunaansumber daya setiap satuan perencanaan disertaidengan penetapan struktur dan pola ruang padaKawasan perencanaan yang memuat kegiatan yangboleh dilakukan dan tidak boteh dilakukan sertakegiatan yang hanya dapat dilakukan setelahmemperoleh Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan di laut.

14A. Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Tertentuyang selanjutnya disingkat RZ KSNT adalah rencanayang disusun untuk menentukan arahanpemanfaatan ruang di kawasan strategis nasionaltertentu.

15. Rencana Pengelolaan adalah rencana yang memuatsusunan kerangka kebijakan, prosedur, dantanggung jawab dalam rangka pengoordinasianpengambilan keputusan di antara berbagailembaga/instansi pemerintah mengenai kesepakatanpenggunaan sumber daya atau kegiatanpembangunan di zona yang ditetapkan.

SK No 050541 A

16. Rencana

Page 42: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

T6

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-42-

Rencana Aksi Pengelolaan adalah tindak lanjutrencana Pengelolaan Wilayah pesisir danPulau-Pulau Kecil yang memuat tujuan, sasaran,anggaran, dan jadwal untuk satu atau beberapatahun ke depan secara terkoordinasi untukmelaksanakan berbagai kegiatan yang diperlukanoleh instansi Pemerintah, Pemerintah Daerah, danpemangku kepentingan lainnya guna mencapai hasilpengelolaan sumber daya pesisir dan pulau-pulaukecil di setiap Kawasan perencanaan.

Dihapus.

Dihapus.

Dihapus.

Konservasi Wilayah Pesisir dan pulau-pulau Keciladalah upaya pelindungan, pelestarian, danpemanfaatan Wilayah Pesisir dan pulau-pulau Kecilserta ekosistemnya untuk menjamin keberadaan,ketersediaan, dan kesinambungan Sumber DayaPesisir dan Pulau-Pulau Kecil dengan tetapmemelihara dan meningkatkan kualitas nilai dankeanekaragamannya.

Kawasan Konservasi di Wilayah pesisir dan pulau-Pulau Kecil adalah kawasan pesisir dan pulau-pulaukecil dengan ciri khas tertentu yang dilindungiuntuk mewujudkan Pengelolaan Wilayah pesisir danPulau-Pulau Kecil secara berkelanjutan.Sempadan Pantai adalah daratan sepanjang tepianyang lebarnya proporsional dengan bentuk dankondisi fisik pantai, minimat 100 (seratus) meter darititik pasang tertinggi ke arah darat.Rehabilitasi Sumber Daya Pesisir dan pulau-pulauKecil adalah proses pemulihan dan perbaikankondisi Ekosistem atau populasi yang telah rusakwalaupun hasilnya berbeda dari kondisi semula.Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan olehSetiap Orang dalam rangka meningkatkan manfaatsumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungandan sosial ekonomi dengan cara pengurugan,pengeringan lahan atau drainase.

17.

18.

18A

19.

20

2r

22.

SK No 050542 A

23

24. Daya

Page 43: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

24.

25.

26.

27.

27A

28.

29.

PRESIDENFEPUBUK INDONESIA

-43-

Daya Dukung Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Keciladalah kemampuan Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil untuk mendukung perikehidupan manusia danmakhluk hidup lain.

Mitigasi Bencana adalah upaya untuk mengurangirisiko bencana, baik secara struktur atau fisikmelalui pembangunan fisik alami dan/atau buatanmaupun nonstruktur atau nonfisik melaluipeningkatan kemampuan menghadapi ancamanbencana di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Bencana Pesisir adalah kejadian karena peristiwaalam atau karena perbuatan Setiap Orang yangmenimbulkan perubahan sifat fisik dan/atau hayatiPesisir dan mengakibatkan korban jiwa, harta,dan/atau kerusakan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Fulau Kecil.

Dampak Besar adalah terjadinya perubahan negatiffungsi lingkungan dalam skala yang luas danintensitas lama yang diakibatkan oleh suatu usahadan/atau kegiatan di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Dampak Penting dan Cakupan yang Luas sertaBernilai Strategis adalah perubahan yangberpengaruh terhadap kondisi biofisik sepertiperubahan iklim, ekosistem, dan dampak sosialekonomi masyarakat bagi kehidupan generasisekarang dan generasi yang akan datang.

Pencemaran Pesisir adalah masuknya ataudimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,dan/atau komponen lain ke dalam lingkunganPesisir akibat adanya kegiatan Setiap Orangsehingga kualitas Pesisir turun sampai ke tingkattertentu yang menyebabkan lingkungan Pesisir tidakdapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.Akreditasi adalah prosedur pengakuan suatukegiatan yang secara konsisten telah memenuhistandar baku sistem Pengelolaan Wilayah Pesisirdan Pulau-Pulau Kecil yang meliputi penilaian,penghargaan, dan insentif terhadap programpengelolaan yang dilakukan oleh Masyarakat secarasukarela.

SK No 050543 A

30.Pemangku...

Page 44: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-44-

30. Pemangku Kepentingan Utama adalah parapengguna Sumber Daya Pesisir dan Pulau-PulauKecil yang mempunyai kepentingan langsung dalammengoptimalkan pemanfaatan Sumber Daya Pesisirdan Pulau-Pulau Kecil, seperti nelayan tradisional,nelayan modern, pembudi daya ikan, pengusahapariwisata, pengusaha perikanan, dan Masyarakat.

31. Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya pemberianfasilitas, dorongan, atau bantuan kepadaMasyarakat dan nelayan tradisional agar mampumenentukan pilihan yang terbaik dalammemanfaatkan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil secara lestari.

32. Masyarakat adalah masyarakat yang terdiri atasMasyarakat Hukum Adat, Masyarakat Lokal, danMasyarakat Tradisional yang bermukim di wilayahpesisir dan pulau-pulau kecil.

33. Masyarakat Hukum Adat adalah sekelompok orangyang secara turun-temurun bermukim di wilayahgeografis tertentu di Negara Kesatuan RepublikIndonesia karena adanya ikatan pada asal usulleluhur, hubungan yang kuat dengan tanah,wilayah, sumber daya alam, memiliki pranatapemerintahan adat, dan tatanan hukum adat diwilayah adatnya sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

34. Masyarakat Lokal adalah kelompok Masyarakat yangmenjalankan tata kehidupan sehari-hariberdasarkan kebiasaan yang sudah diterima sebagainilai-nilai yang berlaku umum, tetapi tidaksepenuhnya bergantung pada Sumber Daya Pesisirdan Pulau-Pulau Kecil tertentu.

35. Masyarakat Tradisional adalah Masyarakatperikanan tradisional yang masih diakui haktradisionalnya dalam melakukan kegiatanpenangkapan ikan atau kegiatan lainnya yang sah didaerah tertentu yang berada dalam perairankepulauan sesuai dengan kaidah hukum lautinternasional.

36. Kearifan Lokal adalah nilai-nilai luhur yang masihberlaku dalam tata kehidupan Masyarakat.

SK No 050544 A

37. Gugatan. . .

Page 45: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-45-

37. Gugatan Perwakilan adalah gugatan yang berupahak kelompok kecil Masyarakat untuk bertindakmewakili Masyarakat dalam jumlah besar dalamupaya mengajukan tuntutan berdasarkan kesamaanpermasalahan, fakta hukum, dan tuntutan gantikerugian.

38. Setiap Orang adalah orang perseorangan ataukorporasi, baik yang berbadan hukum maupun yangtidak berbadan hukum.

39. Dewan Perwakilan Rakyat, selanjutnya disebut DPR,adalah Dewan Perwakilan Ralryat sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945.

40. Pemerintah Pusat adalah Presiden RepublikIndonesia yang memegang kekuasaan pemerintahannegara Republik Indonesia yang dibantu oleh WakilPresiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.

47. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

42. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraanurusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dandewan perwakilan rakyat daerah menurut asasotonomi dan tugas pembantuan dengan prinsipotonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsipNegara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945.

43. Mitra Bahari adalah jejaring pemangku kepentingandi bidang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam penguatan kapasitas sumber dayamanusia, lembaga, pendidikan, pen5ruluhan,pendampingan, pelatihan, penelitian terapan, danpengembangan rekomendasi kebijakan.

44. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang kelautan danperikanan.

SK No 050545 A

2. Ketentuan .

Page 46: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-46-

Ketentuan Pasalberikut:

7 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 7

(1) Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5terdiri atas:

a. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil yang selanjutnya disebut denganRZWP-3-K;

b. Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional yangselanjutnya disebut dengan RZ KSN; dan

c. Rencana Zonasi Kawasan Strategis NasionalTertentu yang selanjutnya disebut dengan RZKSNT.

(2) Batas wilayah perencanaan RZWP-3-K sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a, RZ KSN sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b, dan RZ KSNTsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cditetapkan oleh Pemerintah Fusat.

(3) Jangka waktu berlakunya Perencanaan PengelolaanWilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimanadimaksud pada ayat (1) selama 20 (dua puluh) tahundan dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun.

(4) Peninjauan kembali Perencanaan PengelolaanWilayah Pesisir dan Pulau-Fulau Kecil sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dapat dilakukan lebih dari 1

(satu) kali dalam periode 5 (lima) tahun apabila terjadiperubahan lingkungan strategis berupa:

a. bencana alam yang ditetapkan dengan peraturanperundang-undangan;

b. perubahan batas teritorial negara yangditetapkan dengan Undang-Undang;

c. perubahan batas wilayah daerah yang ditetapkandengan Undang-Undang; dan

d. perubahan kebijakan nasional yang bersifatstrategis.

SK No 050546 A

(s) RZ KSN

Page 47: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

3

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-47 -

(5) RZ KSN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bdan RZ KSNT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

huruf c ditetapkan dengan Peraturan Presiden.

(6) Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dengan melibatkan masyarakat.

Di antara Pasal 7 dan 8 disisipkan 3 (tiga) pasal yakniPasal 7A, Pasal 7B , dan Pasal 7C sehingga berbunyisebagai berikut:

Pasal 7A

(1) RZWP-3-K sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat(1) huruf a diintegrasikan ke dalam Rencana TataRuang Wilayah Provinsi.

(2) RZ KSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat(1) huruf b diintegrasikan ke dalam Rencana TataRuang Kawasan Strategis Nasional.

(3) RZ KSNT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat(1) huruf c diserasikan, diselaraskan, dandiseimbangkan dengan rencana tata ruang, rencanazonasi kawasan antarwilayah, dan rencana tata ruanglaut.

(4) Dalam hal RZWP-3-K sebagaimana dimaksud padaayat (1) sudah ditetapkan, pengintegrasian dilakukanpada saat peninjauan kembali Rencana Tata RuangWilayah Provinsi.

(5) Dalam hal RZ KSN sebagaimana dimaksud pada ayat(2) sudah ditetapkan, pengintegrasian dilakukan padasaat peninjauan kembali Rencana Tata RuangKawasan Strategis Nasional.

Pasal 78

Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)

dilakukan dengan mempertimbangkan:

SK No 050547 A

a. keserasian

Page 48: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-48-

a keserasian, keselarasan, dan keseimbangan dengandaya dukung ekosistem, fungsi pemanfaatan danfungsi perlindungan, dimensi ruang dan waktu,dimensi teknologi dan sosial budaya, serta fungsipertahanan dan keamanan;

keterpaduan pemanfaatan berbagai jenis sumberdaya, fungsi, estetika lingkungan, dan kualitas ruangperairan dan sumber daya pesisir dan pulau-pulaukecil; dan

kewajiban untuk mengalokasikan ruang dan aksesMasyarakat dalam pemanfaatan ruang perairan dansumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil yangmempunyai fungsi sosial dan ekonomi.

Pasal 7C

Ketentuan lebih lanjut mengenai Perencanaan PengelolaanWilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7, Pasal 7A, dar, Pasal 78 diaturdalam Peraturan Pemerintah.

4. Pasal 8 dihapus

5. Pasal 9 dihapus

6. Pasal 10 dihapus

7. Pasal 11 dihapus

8. Pasal 12 dihapus

9. Pasal 13 dihapus

b

c

SK No 050548 A

10. Pasal 14 dihapus

1 1. Ketentuan

Page 49: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-49 -

11. Ketentuan Pasal 16 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 16

(1) Pemanfaatan rLrang dari Perairan Pesisir wajibdilakukan sesuai dengan rencana tata ruangdan/ atau rencana zonasi.

(2) Setiap Orang yang melakukan pemanfaatan ruangdari Perairan Pesisir sebagaimana dimaksud padaayat (1) wajib memenuhr Perrzinan Berusaha terkaitpemanfaatan di laut dari Pemerintah Pusat.

12. Di antara Pasal 16 dan Pasal 17 disisipkan satu pasalyakni Pasal 16A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 16A

Setiap Orang yang memanfaatkan ruang dari PerairanPesisir yang tidak memiliki Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan di laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 ayat (2), dikenai sanksi administratif.

13. Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17

(1) PemberianPerizinan Berusaha terkait pemanfaatan dilaut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 wajibmempertimbangkan kelestarian Ekosistem perairanpesisir, Masyarakat, nelayan tradisional, kepentingannasional, dan hak lintas damai bagi kapal asing.

(2) Perizinan Berusaha terkait pemanfaatan di laut tidakdapat diberikan pada zona inti di kawasankonservasi.

14. Di antara Pasal 17 dan Pasal 18 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal ITAyang berbunyi sebagai berikut:

SK No 050549 A

Pasal 17A

Page 50: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-50-

Pasal 17A

(1) Dalam hal terdapat kebijakan nasional yang bersifatstrategis yang belum terdapat dalam alokasi ruangdan/atau pola rLrang dalam rencana tata ruangdan/atau rencana zonasi, Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan di laut sebagaimana dimaksud dalamPasal 16 ayat (1) diberikan oleh Pemerintah Pusatberdasarkan rencana tata ruang wilayah nasionaldan/atau rencana tata ruang laut.

(2) Dalam hal terdapat kebijakan nasional yang bersifatstrategis tetapi rencana tata ruang danlatau rencanazonasi belum ditetapkan oleh Pemerintah atauPemerintah Daerah, Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan di laut sebagaimana dimaksud dalamPasal 16 ayat (1) diberikan oleh Pemerintah Pusatberdasarkan rencana tata ruang wilayah nasionaldan/atau rencana tata ruang laut.

(3) Dalam hal terdapat perubahan ketentuan peraturanperundangan-undangan yang menjadi acuan dalampenetapan lokasi untuk kebijakan nasional yangbersifat strategis sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2),lokasi untuk kebijakan nasional yangbersifat strategis tersebut dalam rencana tata ruanglaut dan/atau rencana zonasi dilaksanakan sesuaidengan perubahan ketentuan peraturan perundang-undangan.

i5. Ketentuan Pasalberikut:

18 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 18

Dalam hal pemegang Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan di laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 ayat (2) tidak merealisasikan kegiatannya dalam jangkawaktu paiing lama 2 (dua) tahun sejak Perizinan Berusahaterkait pemanfaatan di laut diterbitkan, pemegangPerrzinan Berusaha dikenai sanksi administratif berupapencabut an perizinan berusahanya.

SK No 050550 A

16. Ketentuan

Page 51: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-51 -

16. Ketentuan Pasal i9 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1)

Pasal 19

Setiap Orang yang melakukan pemanfaatan sumberdaya Perairan Pesisir dan perairan pulau-pulau kecilwajib memiliki Perizinan Berusaha untuk kegiatan:

a. produksi gararn;

b. biofarmakologi laut;

c. bioteknologi laut;

d. pemanfaatan air laut selain energi;

e. wisata bahari;

f. pemasangan pipa dan kabel bawah laut;dan/atau

g. pengangkatan benda muatan kapal tenggelam.

(2) Perizinan Berusaha untuk kegiatan selainsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Dalam hal terdapat kegiatan pemanfaatan sumberdaya Perairan Pesisir dan perairan pulau-pulau kecilyang belum diatur berdasarkan ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

17. Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1)

Pasal 20

Pemerintah Pusat wajib memfasilitasi PertzinanBerusaha terkait pemanfaatan di laut kepadaMasyarakat Lokal dan Masyarakat Tradisional.

Perrzinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diberikan kepada Masyarakat Lokal danMasyarakat Tradisional, yang melakukanpemanfaatan sumber daya perairan pesisir, untukpemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

SK No 050551 A

(2)

18. Ketentuan .

Page 52: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-52 -

18. Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 22

(1) Kewajiban memenuhi Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan di laut sebagaimana dimaksud dalamPasal 16 ayat (2) dikecualikan bagi MasyarakatHukum Adat di wilayah kelola Masyarakat HukumAdat.

(2) Masyarakat Hukum Adat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan pengakuannya sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

19. Ketentuan Pasal 22A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal22A

(1) Perrzinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalamPasal 16 diberikan kepada:

a. orang perseorangan warga negara Indonesia;

b. korporasi yang didirikan berdasarkan hukumIndonesia;

c. koperasi yang dibentuk oleh Masyarakat; atau

d. Masyarakat Lokal.

(2) Pemanfaatan ruang perairan pesisir yang dilakukanoleh instansi pemerintah dan tidak termasuk dalamkebijakan nasional yang bersifat strategis diberikandalam bentuk konfirmasi kesesuaian ruang laut.

20. Ketentuan Pasal 22r^ diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050552 A

Pasal 228

Page 53: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-53-

Pasal 228

Orang perseorangan warga Negara Indonesia ataukorporasi yang didirikan berdasarkan hukum Indonesiadan koperasi yang dibentuk oleh Masyarakat yangmengajukan pemanfaatan laut wajib memenuhi PerizinanBerusaha terkait pemanfaatan di laut dari PemerintahPusat.

2I. Ketentuan Pasal 22C diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 22C

Ketentuan lebih lanjutterkait pemanfaatan diPemerintah.

mengenai Perizinanlaut diatur dalam

BerusahaPeraturan

22. Ketentuan Pasal 26A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 26A

Dalam rangka penanaman modal asing, pemanfaatanpulau-pulau kecil dan pemanfaatan perairan di sekitarnyaharus memenuhr Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penanaman modal.

23. Di antara Pasal 26A dan Pasal 27 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal 26F yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 268

Setiap Orang yang tidak memiliki Perizinan Berusahadalam memanfaatkan pulau-pulau kecil dan pemanfaatanperairan disekitarnya dalam rangka penanaman modalasing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26A dikenaisanksi administratif.

SK No 050553 A

24. Ketentuan

Page 54: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-54 -

24. Ketentuan Pasal 50 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 50

Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya memberikan dan mencabut PerizinanBerusaha terkait pemanfaatan di laut di wilayah PerairanPesisir.

25. Ketentuan Pasal 51 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 51

(1) Pemerintah Pusat berwenang menetapkan perubahanstatus zorla inti pada Kawasan Konservasi Nasional.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai perubahan statuszona inti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

26. Ketentuan Pasal 60 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 60

(1) Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil, Masyarakat mempunyai hak untuk:

a. memperoleh akses terhadap bagian PerairanPesisir yang sudah mendapat P erizinan Berusahaterkait pemanfaatan di laut;

b. mengusulkan wilayah penangkapan ikan secaratradisional ke dalam RZWP-3-K;

c. mengusulkan wilayah kelola Masyarakat HukumAdat ke dalam RZWP-3-K;

SK No 050554 A

d. melakukan .

Page 55: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-55-

d. melakukan kegiatan pengelolaan Sumber DayaPesisir dan Pulau-Pulau Kecil berdasarkanhukum adat yang berlaku dan tidakbertentangan dengan ketentuan peraturanperundang-undangan;

e. memperoleh manfaat atas pelaksanaanPengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil;

f. memperoleh informasi berkenaan denganPengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil;

g. mengajukan laporan dan pengaduan kepadapihak yang berwenang atas kerugian yangmenimpa dirinya yang berkaitan denganpelaksanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir danPulau-Pulau Kecil;

h. menyatakan keberatan terhadap rencanapengelolaan yang sudah diumumkan dalamjangka waktu tertentu;

i. melaporkan kepada penegak hukum akibatdugaan pencemaran, pencemaran, dan/atauperusakan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecilyang merugikan kehidupannya;

j. mengajukan gugatan kepada pengadilanterhadap berbagai masalah Wilayah Pesisir danPulau-Pulau Kecil yang merugikankehidupannya;

k. memperoleh ganti rugi; dan

l. mendapat pendampingan dan bantuan hukumterhadap permasalahan yang dihadapi dalamPengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Masyarakat dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir danPulau-Pulau Kecil wajib:

a. memberikan informasi berkenaan denganPengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil;

SK No 050555 A

b.menjaga...

Page 56: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

b

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-56-

menJaga,kelestarianKecil;

menyampaikan laporan terjadinya bahaya,pencemaran, dan latau kerusakan lingkungan diWilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;

memantau pelaksanaan rencana PengelolaanWilayah Pesisir dan Fulau-Pulau Kecil; dan/ataumelaksanakan program Pengelolaan WilayahPesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang disepakati ditingkat desa.

melindungi, danWilayah Pesisir dan

memeliharaPulau-Pulau

C.

d

e

27 . Ketentuan Pasal 7lberikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 71

Pemanfaatan ruang perairan dan sumber daya pesisir danpulau-pulau kecil yang tidak memenuhi PerizinanBerusaha terkait pemanfaatan di laut yang diberikansebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) dan Pasal19 ayat (1) dikenai sanksi administratif.

28. Di antara Pasal 7l dan Pasal 72 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal TlAyangberbunyi sebagai berikut:

Pasal 71A

(1) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalamPasal 16A, Pasal26r^, dan Pasal TI dapat berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara kegiatan;

c. penutupan lokasi;

d. pencabutan Perrzinan Berusaha;

e. pembatalan Pertzinan Berusaha; dan I atauf. denda administratif.

SK No 050556 A

(2) Ketentuan...

Page 57: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-57 -

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

29. Di antara Pasal 73 dan Pasal 74 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal T3Ayang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 73A

Setiap Orang yang memanfaatkan pulau kecil dan perairandi sekitarnya dalam rangka penanaman modal asing yangtidak memiliki Pertzinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 26A yang mengakibatkan perubahan fungsirLrang dipidana dengan pidana penjara paling lama 4(empat) tahun dan denda paling banyakRp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

30. Ketentuan Pasal 75 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 75

Setiap Orang yang memanfaatkan ruang dari perairanyang tidak memiliki Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan di laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 ayat (21 yang mengakibatkan perubahan fungsi rurangdipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahundan denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratusjuta rupiah).

31. Pasal 75A dihapus

32. Ketentuan Pasal 78A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050557 A

Pasal 78A

Page 58: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-58-

Pasal 78A

Kawasan konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil yang telah ditetapkan melalui peraturan perundang-undangan sebelum Undang-Undang tentang Cipta Kerjaini berlaku adalah menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

Pasal 19

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun2Ol4 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5603) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 9 dan angka 12 diubah sehinggaPasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

Laut adalah ruang perairan di muka bumi yangmenghubungkan daratan dengan daratan danbentuk-bentuk alamiah lainnya, yang merupakankesatuan geogralis dan ekologis beserta segenapunsur terkait, dan yang batas dan sistemnyaditentukan oleh peraturan perundang-undangan danhukum internasional.

Kelautan adalah hal yang berhubungan dengan Lautdan/atau kegiatan di wilayah Laut yang meliputidasar Laut dan tanah di bawahnya, kolom air danpermukaan Laut, termasuk wilayah pesisir danpulau-pulau kecil.

Pulau adalah wilayah daratan yang terbentuk secaraalamiah yang dikelilingi air dan berada di ataspermukaan air pada waktu air pasang.

1

2

3

SK No 050558 A

4. Kepulauan

Page 59: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-59-

4. Kepulauan adalah suatu gugusan pulau, termasukbagian pulau dan perairan di antara pulau-pulautersebut, dan lain-lain wujud alamiah yanghubungannya satu sama lain demikian erat sehinggapulau-pulau, perairan, dan wujud alamiah lainnya itumerupakan satu kesatuan geografi, ekonomi,pertahanan, dan keamanan serta politik yang hakikiatau yang secara historis dianggap sebagai demikian.

5. Negara Kepulauan adalah negara yang seluruhnyaterdiri atas satu atau lebih kepulauan dan dapatmencakup pulau-pulau lain.

6. Pembangunan Kelautan adalah pembangunan yangmemberi arahan dalam pendayagunaan sumber dayaKelautan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi,pemerataan kesejahteraan, dan keterpeliharaan dayadukung ekosistem pesisir dan Laut.

7. Sumber Daya Kelautan adalah sumber daya Laut,baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidakdapat diperbaharui yang memiliki keunggulankomparatif dan kompetitif serta dapat dipertahankandalam jangka panjang.

8. Pengelolaan Kelautan adalah penyelenggaraankegiatan, penyediaan, pengusahaan, danpemanfaatan Sumber Daya Kelautan serta konservasiLaut.

9. Pengelolaan Ruang Laut adalah perencanaan,pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian ruangLaut yang merupakan bagian integral daripengeloiaan tata ruang.

10. Pelindungan Lingkungan Laut adalah upayasistematis dan terpadu yang dilakukan untukmelestarikan Sumber Daya Kelautan dan mencegahterjadinya pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan di Laut yang meliputi konservasi Laut,pengendalian pencemaran Laut, penanggulanganbencana Kelautan, pencegahan dan penanggulanganpencemaran, serta kerusakan dan bencana.

SK No 050559 A

1 1. Pencemaran .

Page 60: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-60-

1 1. Pencemaran Laut adalah masuk atau dimasukkannyamakhluk hidup, zat, energi, danf atau komponen lainke dalam lingkungan Laut oleh kegiatan manusiasehingga melampaui baku mutu lingkungan Lautyang telah ditetapkan.

12. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahunt945.

13. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

14. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang Kelautan.

2 Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 32

(1) Dalam rangka keselamatan pelayaran, semua bentukbangunan dan instalasi di Laut tidak mengganggu,baik Alur Pelayaran maupun Aiur Laut KepulauanIndonesia.

(2) Area operasi dari bangunan dan instalasi di Lauttidak melebihi daerah keselamatan yang telahditentukan.

(3) Penggunaan area operasional dari bangunan daninstalasi di Laut yang melebihi daerah keselamatanyang telah ditentukan sebagaimana dimaksud padaayat (2) harus mendapatkan persetujuan dari pihakyang berwenang.

(4) Pendirian dan/atau penempatan bangunan Lautwajib mempertimbangkan kelestarian sumber dayapesisir dan pulau-pulau kecil.

SK No 050560 A

(5) Ketentuan .

Page 61: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUEUK INDONESIA

-6t -

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria,persyaratan, dan mekanisme pendirian dan/ataupenempatan bangunan di Laut diatur dalamPeraturan Pemerintah.

3 Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 42

(1) Pengelolaan Ruang Laut dilakukan untuka. melindungi sumber daya dan lingkungan dengan

berdasar pada daya dukung lingkungan dankearifan lokal;

b. memanfaatkan potensi sumber daya dan/ataukegiatan di wilayah Laut yang berskala nasionaldan internasional; dan

c. mengembangkan kawasan potensial menjadipusat kegiatan produksi, distribusi, dan jasa.

(21 Pengelolaan Ruang Laut meliputi perencanaan,pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian ruanglaut yang merupakan bagian integral dari pengelolaantata ruang.

(3) Pengelolaan Ruang Laut sebagaimana dimaksud padaayat (21 dilaksanakan dengan berdasarkankarakteristik Negara Kesatuan Republik Indonesiasebagai negara kepulauan dan mempertimbangkanpotensi sumber daya dan lingkungan Kelautan.

4 Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 43

(1) Perencanaan ruang Laut sebagaimana dimaksuddalam Pasal 42 ayat (2) meliputi:a. perencanaan tata rulang Laut nasional;

b. perencanaar. zor^asi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil; dan

c. Perencanaan .

SK No 050561 A

Page 62: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

5

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-62 -

c. perencanaan zonasi kawasan Laut.

(2) Perencanaan tata ruang Laut nasional sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a merupakanperencanaan untuk menghasilkan rencana tata ruangLaut nasional yang diintegrasikan ke dalamperencanaan tata ruang wilayah nasional.

(3) Perencanaatl zorrasi wilayah pesisir dan pulau-pulaukecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bmenghasilkan rencana zonasi wilayah pesisir danpulau-pulau kecil yang diintegrasikan ke dalamperencanaan tata rulang wilayah provinsi.

(4) Perencanaan zonasi kawasan Laut sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c merupakanperencanaan untuk menghasilkan rencana zonasikawasan strategis nasional, rencana zonasi kawasanstrategis nasional tertentu, dan rencana zonasikawasan antarwilayah.

(5) Rencana zonasi kawasan strategis nasionaldiintegrasikan ke dalam rencana tata ruang kawasanstrategis nasional.

(6) Dalam hal perencanaan tata rltang Laut nasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sudahditetapkan, pengintegrasian dilakukan pada saatpeninjauan kembali Rencana Tata Ruang WilayahNasional.

(7) Dalam hal rencana zonasi kawasan strategis nasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (4) sudahditetapkan, pengintegrasian dilakukan pada saatpeninjauan kembaii rencana tata rLlang kawasanstrategis nasional.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan ruangLaut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Di antara Pasal 43 dan Pasal 44 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 43A yang berbunyi sebagai berikut:

SK No 050562 A

Pasal 43A

Page 63: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-63-

Pasal 43A

(1) Perencanaan rLrang Laut sebagaimana dimaksuddalam Pasal 43 ayat (1) dilakukan secara berjenjangdan komplementer.

(2) Pen5rusunan perencanaan ruang Laut yang dilakukansecara berjenjang dan komplementer sebagaimanadimaksud pada ayat (1) merupakan pen5rusunanantara:

a. rencana tata ruang Laut;

b. rencana zonasi kawasan antar wilayah, rencanazonasi kawasan strategis nasional, dan rencanazonasi kawasan strategis nasional tertentu; dan

c. rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulaukecil.

(3) Perencanaan ruang Laut secara berjenjang dilakukandengan cara rencana tata ruang laut sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf a dijadikan acuandalam penyusunan rencana zonasi kawasan antarwilayah, rencana zonasi kawasan strategis nasional,rencana zonasi kawasan strategis nasional tertentu,dan rencarra zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulaukecil.

(4) Rencana zonasi kawasan antar wilayah, rencanazonasi kawasan strategis nasional, dan rencanazonasi kawasan strategis nasional tertentusebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b menjadiacuan bagi pen5rusunan rencana zonasi wilayahpesisir dan pulau-pulau kecil.

(5) Perencanaan rLrang Laut secara komplementersebagaimana dimaksucd pada ayat (1) merupakanpenataan rencana tata ruang Laut, rencana zonasikawasan antar wilayah, rencana zonasi kawasanstrategis nasional, rencana zonasi kawasan strategisnasional tertentu, dan rencar.a zonasi wilayah pesisirdan pulau-pulau kecil sebagaimana dimaksud padaayat (2) disusun saling melengkapi satu sama laindan bersinergi sehingga tidak terjadi tumpang tindihpengaturan.

SK No 050563 A

6. Ketentuan

Page 64: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-64 -

6 Ketentuan Pasal 47 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 47

(1) Setiap orang yang melakukan pemanfaatan ruangLaut secara menetap di wilayah perairan dan wilayahyurisdiksi wajib memiliki Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan di Laut.

(2) Ketentuan sebagamana dimaksud pada ayat (1)dikecualikan bagi masyarakat yang melakukanpemanfaatan di Laut untuk memenuhi kebutuhansehari-hari.

(3) Perrzinan Berusaha terkait pemanfaatan di Lautdilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(4) Setiap orang yang melakukan pemanfaatan ruangLaut secara menetap di wilayah perairan dan wilayahyurisdiksi yang tidak sesuai dengan perizinanBerusaha terkait pemanfaatan di Laut yang diberikandikenai sanksi administratif.

(5) Ketentuan mengenai Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan di Laut yang berada di wilayah perairandan wilayah yurisdiksi sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Di antara Pasal 47 dan Pasal 48 ditambah 1 (satu) pasaiyakni Pasal 4TAyang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 47A

(1) Perrzinan Berusaha pemanfaatan di Lautsebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 diberikanberdasarkan rencana tata ruang dan/atau rencanazonasi.

(2) Perizinan Berusaha pemanfaatan di Lautsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untukkegiatan:

a. biofarmakoiogi. . .

7

SK No 050564 A

Page 65: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-65-

a. biofarmakologi laut;

b. bioteknologi laut;

c. pemanfaatan air laut selain energi;

d. wisata bahari;

e. pengangkatan benda muatan kapal tenggelam;

f. telekomunikasi;

g. instalasi ketenagalistrikan;

h. perikanan;

i. perhubungan;

j. kegiatan usaha minyak dan gas bumi;k. kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu

bara;

1. pengumpulan data dan penelitian;

m. pertahanan dan keamanan;

n. penyediaan sumber daya air;

o. pulau buatan;

p. dumping;

q. mitigasi bencana; dan

r. kegiatan pemanfaatan ruang Laut lainnya.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan

pemanfaatan ruang Laut sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

8. Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 48

Setiap orang yang melakukan pemanfaatan sumber dayakelautan sesuai dengan rencana tata ruang dan/ataurencana zonasi dapat diberi insentif sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

SK No 050565 A

9. Ketentuan .

Page 66: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-66 -

9 Ketentuan Pasal 49 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 49

Setiap orang yang melakukan pemanfaatan ruang Lautsecara menetap yang tidak memiliki Perizinan Berusahaterkait pemanfaatan di Laut sebagaimana dimaksud dalamPasal 47 ayat (3) dikenai sanksi administratif.

10. Di antara Pasal 49 dan Pasal 50 disisipkan 2 (dua) pasal,yakni Pasal 49A dan Pasal 49r- yang berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 49A

(1) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalamPasal 49 dapat berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentiansementarakegiatan;

c. penutupan lokasi;

d. pencabutan Perizinan Berusaha;

e. pembatalanPerizinan Berusaha; dan latauf. denda administratif.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 49B

Setiap orang yang melakukan pemanfaatan ruang Lautsecara menetap yang tidak memiliki Perizinan Berusahaterkait pemanfaatan di Laut sebagaimana dimaksud dalamPasal 47 ayat (1) yang mengakibatkan perubahan fungsiruang dipidana dengan pidana penjara paling lama 6(enam) tahun dan pidana denda paling banyakRp20.00O.O00.000,00 (dua puluh miliar rupiah).

SK No 050566 A

Pasal 20 .

Page 67: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-67 -

Pasal 20

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun2OIl tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2}ll Nomor 49, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5214) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 14 dan angka 15 diubah sertaangka 13 dihapus sehingga Pasal 1 berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

Spasial adalah aspek keruangan suatu objek ataukejadian yang mencakup lokasi, letak, dan posisinya.

Geospasial atau rLlang kebumian adalah aspekkeruangan yang menunjukkan lokasi, letak, danposisi suatu objek atau kejadian yang berada dibawah, pada, atau di atas permukaan bumi yangdinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DGadalah data tentang lokasi geografis, dimensi atauukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/ataubuatan manusia yang berada di bawah, pada, atau diatas permukaan bumi.

Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IGadalah DG yang sudah diolah sehingga dapatdigunakan sebagai alat bantu dalam perumusankebijakan, pengambilan keputusan, dan/ataupelaksanaan kegiatan yang berhubungan denganruang kebumian.

Informasi Geospasial Dasar yang selanjutnyadisingkat IGD adalah IG yang berisi tentang objekyang dapat dilihat secara langsung atau diukur darikenampakan fisik di muka bumi dan yang tidakberubah dalam waktu yang relatif lama.

Informasi Geospasial Tematik yang selanjutnyadisingkat IGT adalah IG yang menggambarkan satuatau lebih tema tertentu yang dibuat mengacu padaIGD.

7.Skala...

1

2

3

4

5

6

SK No 050567 A

Page 68: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

7

8

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-68-

Skala adalah angka perbandingan antara jarak dalamsuatu IG dengan jarak sebenarnya di muka bumi.

Titik Kontrol Geodesi adalah posisi di muka bumiyang ditandai dengan bentuk fisik tertentu yangdijadikan sebagai kerangka acuan posisi untuk IG.

Jaring Kontrol Horizontal Nasional yang selanjutnyadisingkat JKHN adalah sebaran titik kontrol geodesihorizontal yang terhubung satu sama lain dalam satukerangka referensi.

Jaring Kontrol Vertikal Nasional yang selanjutnyadisingkat JKVN adalah sebaran titik kontrol geodesivertikal yang terhubung satu sama lain dalam satukerangka referensi.

Jaring Kontrol Gayaberat Nasional yang selanjutnyadisingkat JKGN adalah sebaran titik kontrol geodesigayaberat yang terhubung satu sama lain dalam satukerangka referensi.

Peta Rupabumi Indonesia adalah peta dasar yangmemberikan informasi yang mencakup wilayah darat,pantai dan laut.

Dihapus.

Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun7945.

Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

Badan adalah lembaga pemerintah nonkementerianyang mempunyai tugas, fungsi, dan kewenangan yangmembidangi urusan tertentu dalam hal ini bidangpenyelenggaraan IGD.

Instansi Pemerintah adalah kementerian dan lembagapemerintah nonkementerian.

Setiap orang adalah orang perseorangan, kelompokorang, atau badan usaha.

9

10

11

t2.

13

t4

15

t6

t7

SK No 050568 A

18

19. Badan

Page 69: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-69 -

19. Badan Usaha adalah badan usaha milik negara,badan usaha milik daerah, atau badan usaha yangberbadan hukum.

2 Ketentuan Pasalberikut:

7 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 7

(1) Peta dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5huruf b terdiri atas:

a. garis pantai;

b. hipsografi;

c. perairan;

d. nama rupabumi;

e. batas wilayah;

f. transportasi dan utilitas;g. bangunan dan fasilitas umum; dan

h. penutup lahan.

(2) Peta dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berupa Peta Rupabumi Indonesia.

(3) Peta Rupabumi Indonesia sebagaimana dimaksudpada ayat (2) mencakup wilayah darat dan wilayahlaut, termasuk wilayah pantai.

3. Pasal 12 dihapus.

4 Ketentuan Pasalberikut:

13 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 13

(1) Garis pantai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7ayat (1) huruf a merllpakan garis pertemuan antaradaratan dengan lautan yang dipengaruhi oleh pasangsurut air laut.

(2) Garis...

SK No 050569 A

Page 70: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-70 -

(2) Garis pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)terdiri atas:

a. garis pantai pasang tertinggi;

b. garis pantai tinggi muka air laut rata-rata; dan

c. garis pantai surut terendah.

(3) Garis pantai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditentukan dengan mengacu pada JKVN.

5 Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17

(1)

(2)

(3)

(4)

(s)

IGD diselenggarakan secara bertahap dan sistematisuntuk seluruh wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia dan wilayah yurisdiksinya.

IGD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dimutakhirkan secara periodik dalam jangka waktutertentu atau sewaktu-waktu apabila diperlukan.

Pemuktahiran IGD sewaktu-waktu apabila diperlukansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukandalam hal terjadi bencana alam, perang, pemekaranatau perubahan wilayah administratif, atau kejadianlainnya yang berakibat berubahnya unsur IGDsebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sehinggamempengaruhi pola dan struktur kehidupanmasyarakat.

IGD ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Ketentuan lebih lanjut mengenai norma, standar,prosedur, kriteria, dan jangka waktu pemutakhiranIGD diatur dalam Peraturan Pemerintah.

6 Ketentuan Pasal 18 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050570 A

Pasal 18

Page 71: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

7

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-7t -

Pasal 18

(1) Peta Rupabumi Indonesia sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (21 diselenggarakan pada skala1: 1.000, 1:5.000, 1:25.000, 1:50.000, 1:250.000,1:1.000.000.

(2) Peta Rupabumi Indonesia skala 1:1.00Odiselenggarakan pada wilayah tertentu sesuai dengankebutuhan.

(3) Peta Rupabumi Indonesia selain pada skalasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdiselenggarakan pada skala lain sesuai dengankebutuhan.

Di antara Pasal 22 dan Pasal 23 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 22Ayang berbunyi sebagai berikut:

Pasal22A

(1) Penyelenggaraan IGD sebagaimana dimaksud dalamPasal 22 ayat (1) dapat dilakukan melalui kerja samaantara Pemerintah Pusat dengan badan usaha miliknegara.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai kerja samaPemerintah Pusat dengan badan usaha milik negarasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Presiden.

8 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28

(1) Pengumpulan DG harus memperoleh persetujuan dariPemerintah Pusat apabila:

a. dilakukan di daerah terlarang;

b. berpotensi menimbulkan bahaya; atau

c. menggunakan tenaga asing dan wahana milikasing selain satelit.

SK No 050571 A

(2) Persetujuan...

Page 72: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-72 -

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dimaksudkan untuk menjamin keselamatan dankeamanan bagi pengumpul data dan bagimasyarakat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata caramemperoleh persetujuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

9 Ketentuan Pasal 55 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 55

(1) Pelaksanaan IG sebagaimana dimaksud dalam Pasal54 yang dilakukan oleh:

a. orang perseorangan wajib memenuhi kualifikasisebagai tenaga profesional yang tersertifikasi dibidang IG;

b. kelompok orang wajib memenuhi klasifikasi dankualifikasi sebagai penyedia jasa di bidang IGserta memiliki tenaga profesional yangtersertifikasi di bidang IG; atau

c. badan usaha wajib memenuhi persyaratanadministratif dan persyaratan teknis.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan IG yangdilaksanakan oleh orang perseorangan, kelompokorang, dan badan usaha sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050572 A

10. Pasal 56 dihapus

Paragraf 3

Page 73: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-73 -

Paragraf 3

Persetujuan Lingkungan

Pasal 21

Dalam rangka memberikan kemudahan bagi setiap orangdalam memperoleh persetujuan lingkungan, Undang-Undangini mengubah, menghapus, atau menetapkan pengaturan barubeberapa ketentuan terkait Perizinan Berusaha yang diaturdalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentangPerlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059).

Pasal 22

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun2OO9 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059)diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 11, angka 12, angka 35, angka36, angka 37, dan angka 38 diubah sehingga Pasal 1

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengansemua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,termasuk manusia dan perilakunya, yangmempengaruhi alam itu sendiri, kelangsunganperikehidupan, dan kesejahteraan manusia sertamakhluk hidup lain.

Perlindungan dan pengeloiaan lingkungan hidupadalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukanuntuk melestarikan fungsi lingkungan hidup danmencegah terjadinya pencemaran dan/ataukerusakan lingkungan hidup yang meliputiperencanaan, pemanfaatan, pengendalian,pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.

1

1

2

SK No 050573 A

3.Pembangunan...

Page 74: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-74 -

3. Pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar danterencana yang memadukan aspek lingkungan hidup,sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunanuntuk menjamin keutuhan lingkungan hidup sertakeselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutuhidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

4. Rencana perlindungan dan pengelolaan lingkunganhidup yang selanjutnya disingkat RPPLH adalahperencanaan tertulis yang memuat potensi, masalahlingkungan hidup, serta upaya perlindungan danpengelolaannya dalam kurun waktu tertentu.

5. Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidupyang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dansaling mempengaruhi dalam membentukkeseimbangan, stabilitas, dan produktivitaslingkungan hidup.

6. Pelestarian fungsi lingkungan hidup adalah rangkaianupaya untuk memelihara kelangsungan daya dukungdan daya tampung lingkungan hidup.

7. Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuanlingkungan hidup untuk mendukung perikehidupanmanusia, makhluk hidup lain, dan keseimbanganantarkeduanya.

8. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuanlingkungan hidup untuk menyerap zat, energi,dan/atau komponen lain yang masuk ataudimasukkan ke dalamnya.

9. Sumber daya alam adalah unsur lingkungan hidupyang terdiri atas sumber daya hayati dan nonhayatiyang secara keseluruhan membentuk kesatuanekosistem.

10. Kajian lingkungan hidup strategis yang selanjutnyadisingkat KLHS adalah rangkaian analisis yangsistematis, menyeluruh, dan partisipatif untukmemastikan bahwa prinsip pembangunanberkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasidalam pembangunan suatu wilayah dan/ ataukebijakan, rencana, danf atau program.

SK No 050574A

1 1. Analisis . . .

Page 75: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-75 -

1 1. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup yangselanjutnya disebut Amdal adalah Kajian mengenaidampak penting pada lingkungan hidup dari suatuusaha dan/atau kegiatan yang direncanakan, untukdigunakan sebagai prasyarat pengambilan keputusantentang penyelenggaraan usaha danf atau kegiatanserta termuat dalam Pertzinan Berusaha, ataupersetujuan Pemerintah Pusat atau PemerintahDaerah.

12. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upayapemantauan lingkungan hidup yang selanjutnyadisebut UKL-UPL adalah rangkaian prosespengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yangdituangkan dalam bentuk standar untuk digunakansebagai prasyarat pengambilan keputusan sertatermuat dalam Pertzinan Berusaha, atau persetujuanPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

13. Baku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batasatau kadar makhluk hidup, zat, energi, ataukomponen yang ada atau harus ada danlatau unsurpencemar yang ditenggang keberadaannya dalamsuatu sumber daya tertentu sebagai unsurlingkungan hidup.

74. Pencemaran lingkungan hidup adalah masuk ataudimasukkannya makhluk hidup, zat, energi,dan/atau komponen iain ke dalam lingkungan hidupoleh kegiatan manusia sehingga melampaui bakumutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

15. Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup adalahukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atauhayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang olehlingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikanfungsinya.

16. Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orangyang menimbulkan perubahan langsung atau tidaklangsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayatilingkungan hidup sehingga melampaui kriteria bakukerusakan lingkungan hidup.

SK No 050575 A

17. Kerusakan .

Page 76: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-76 -

17. Kerusakan lingkungan hidup adalah perubahanlangsung dan/atau tidak langsung terhadap sifatfisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yangmelampaui kriteria baku kerusakan lingkunganhidup.

18. Konsenrasi sumber daya alam adalah pengelolaansumber daya alam untuk menjamin pemanfaatannyasecara bijaksana serta kesinambunganketersediaannya dengan tetap memelihara danmeningkatkan kualitas nilai sertakeanekaragamannya.

19. Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yangdiakibatkan langsung atau tidak langsung olehaktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahankomposisi atmosfir secara global dan selain itu jugaberupa perubahan variabilitas iklim alamiah yangteramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

20

2t

22

23

Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan.

Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnyadisingkat 83 adalah zat, energi, danf atau komponenlain yang karena sifat, konsentrasi, dan/ataujumlahnya, baik secara langsung maupun tidaklangsung, dapat mencemarkan dan/atau merusaklingkungan hidup, dan/ atau membahayakanlingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsunganhidup manusia dan makhluk hidup lain.

Limbah bahan berbahaya dan beracun yangselanjutnya disebut Limbah 83 adalah sisa suatuusaha dan/atau kegiatan yang mengandung 83.

Pengelolaan limbah 83 adalah kegiatan yang meliputipengurangan, penyimpanan, pengumpulan,pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/ataupenimbunan.

Dumping (pembuangan) adalah kegiatan membuang,menempatkan, dan/atau memasukkan limbahdan/atau bahan dalam jumlah, konsentrasi, waktu,dan lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu kemedia lingkungan hidup tertentu.

SK No 050576 A

24

25. Sengketa

Page 77: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-77 -

25. Sengketa lingkungan hidup adalah perselisihanantara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatanyang berpotensi dan/atau telah berdampak padalingkungan hidup.

26. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruhperubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkanoleh suatu usaha dan/atau kegiatan.

27. Organisasi lingkungan hidup adalah kelompok orangyang terorganisasi dan terbentuk atas kehendaksendiri yang tujuan dan kegiatannya berkaitandengan lingkungan hidup.

28. Audit lingkungan hidup adalah evaluasi yangdilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawabusaha danlatau kegiatan terhadap persyaratanhukum dan kebijakan yang ditetapkan olehpemerintah.

29. Ekoregion adalah wilayah geografis yang memilikikesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli,serta pola interaksi manusia dengan alam yangmenggambarkan integritas sistem alam danlingkungan hidup.

30. Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlakudalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lainmelindungi dan mengelola lingkungan hidup secaralestari.

31. Masyarakat hukum adat adalah kelompokmasyarakat yang secara turun temurun bermukim diwilayah geografis tertentu karena adanya ikatan padaasal usul leluhur, adanya hubungan yang kuatdengan lingkungan hidup, serta adanya sistem nilaiyang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial,dan hukum.

32. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badanusaha, baik yang berbadan hukum maupun yangtidak berbadan hukum.

33. Instrumen ekonomi lingkungan hidup adalahseperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorongPemerintah, pemerintah daerah, atau setiap orang kearah pelestarian fungsi lingkungan hidup.

SK No 050517 A34. Ancaman

Page 78: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-78 -

34. Ancaman serius adalah ancaman yang berdampakluas terhadap lingkungan hidup dan menimbulkankeresahan masyarakat.

35. Persetujuan Lingkungan adalah KeputusanKelayakan Lingkungan Hidup atau pernyataanKesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup yangtelah mendapatkan persetujuan dari pemerintahPusat atau Pemerintah Daerah.

36. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahunt945.

37. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

38. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup.

2 Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 20

(1) Penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidupdiukur melalui baku mutu lingkungan hidup.

(2) Baku mutu lingkungan hidup meliputi:a. baku mutu air;

b. baku mutu air limbah;

c. baku mutu air laut;d. baku mutu udara ambien;

e. baku mutu emisi;

f. baku mutu gangguan; dang. baku mutu lain sesuai dengan perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

SK No 050578 A

(3) Setiap

Page 79: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-79 -

(3) Setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbahke media lingkungan hidup dengan persyaratan:a. memenuhi baku mutu 1ingkungan hidup; danb. mendapat persetujuan dari pemerintah pusat

atau Pemerintah Daerah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai baku mutulingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat(2) diatur dalam Peraturan pemerintah.

3 Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

pasal 24

(1) Dokumen Amdal merupakan dasar uji kelayakanlingkungan hidup untuk rencana usaha dan/ataukegiatan.

(2) Uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh tim ujikelayakan lingkungan hidup yang dibentuk olehlembaga uji kelayakan lingkungan hidup pemerintahPusat.

(3) Tim uji kelayakan lingkungan hidup sebagaimanadimaksud pada ayat (2) terdiri atas unsur pemerintahPusat, Pemerintah Daerah, dan ahli bersertifikat.

(4) Pemerintah Pusat atau pemerintah Daerahmenetapkan Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidupberdasarkan hasil uji kelayakan lingkungan hidup.

(5) Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidupsebagaimana dimaksud pada ayat (4) digunakansebagai persyaratan penerbitan perizinan Berusaha,atau persetujuan Pemerintah pusat atau pemerintahDaerah.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata laksana ujikelayakan lingkungan hidup diatur dalam peraturanPemerintah.

Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050579 A

4

Pasal 25

Page 80: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-80-

Pasal 25Dokumen Amdal memuat:

f rencana pengelolaan danhidup.

pemantauan lingkungan

5 Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 26

(1) Dokumen Amdal sebagaimana dimaksud dalam pasal22 disusun oleh pemrakarsa dengan meiibatkanmasyarakat.

(2) Pen5rusunan dokumen Amdal dilakukan denganmelibatkan masyarakat yang terkena dampaklangsung terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan.

(3) Ketentuan lebih tanjut mengenai proses pelibatanmasyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dalam Peraturan pemerintah.

a. pengkajian mengenai dampak rencana usahadan/atau kegiatan;

b. evaluasi kegiatan di sekitar lokasi rencana usahadan/atau kegiatan;

c. saran masukan serta tanggapan masyarakat terkenadampak langsung yang relevan terhadap rencanausaha dan/atau kegiatan;

d' prakiraan terhadap besaran dampak serta sifatpenting dampak yang terjadi jika rencana usahadan/atau kegiatan tersebut dilaksanakan;

e. evaluasi secara holistik terhadap dampak yang terjadiuntuk menentukan kelayakan atau ketidaklay"k"r,lingkungan hidup; dan

Ketentuan Pasal 27 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050580 A

6

Pasal 27

Page 81: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-81 -

pasal 2T

Dalam men)rusun dokumen Amdal, pemrakarsasebagaimana dimaksud dalam pasal 26 ^yit (1) dapatmenunjuk pihak lain.

7 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28(1) Penyusun Amdal sebagaimana dimaksud dalam pasal

26 ayat (1) dan Pasal 2T wajib memiliki sertifikatkompetensi peny'usun Amdal.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi dankriteria kompetensi pen]rusun Amdal diatur dalamPeraturan Pemerintah.

8. Pasal 29 dihapus

9. Pasal 30 dihapus

10. Pasal 31 dihapus

11. Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 32

(1) Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah membantupen5rusunan Amdal bagi usaha dan/atau kegiatanUsaha Mikro dan Kecil yang berdampak pentingterhadap lingkungan hidup.

(2) Bantuan penyusunan Amdal sebagaimana dimaksudpada ayat (1) berupa fasilitasi, biaya, dan/ataupenyusunan Amdal.

SK No 050581 A

(3) Penentuan

Page 82: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-82 -

(3) Penentuan mengenai usaha dan/atau kegiatan UsahaMikro dan Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan berdasarkan kriteria sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

12. Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 34

(1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidakberdampak penting terhadap Lingkungan Hidup wajibmemenuhi standar UKL-UPL.

(2) Pemenuhan standar UKL-UPL sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dinyatakan dalam PernyataanKesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

(3) Berdasarkan Pernyataan Kesanggupan PengelolaanLingkungan Hidup sebagaimana dimaksud pada ayat(2), Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahmenerbitkan Perizinan Berusaha, atau persetujuanPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

(4) Pemerintah Pusat menetapkan jenis usaha dan/ataukegiatan yang wajib dilengkapi UKL-UPL.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai UKL-UPL diaturdalam Peraturan Pemerintah.

13. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35

(1) Usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapiUKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat(4) wajib membuat surat pernyataan kesanggupanpengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yangdiintegrasikan ke dalam Nomor Induk Berusaha.

(2) Penetapan jenis usaha dan/atau kegiatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanterhadap kegiatan yang termasuk dalam kategoriberisiko rendah.

SK No 050582 A(3) Ketentuan

Page 83: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-83-

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat pernyataankesanggupan pengelolaan dan pemantauanlingkungan hidup diatur dalam PeraturanPemerintah.

14. Pasal 36 dihapus

15. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 37

Pertzinan Berusaha dapat dibatalkan apabila:

a. persyaratan yang diajukan dalam permohonanPerizinan Berusaha mengandung cacat hukum,kekeliruan, penyalahgunaan, serta ketidakbenarandan/atau pemalsuan data, dokumen, danf atauinformasi;

penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimanatercantum dalam Keputusan Kelayakan LingkunganHidup atau Pernyataan Kesanggupan PengelolaanLingkungan Hidup; atau

kewajiban yang ditetapkan dalam dokumen Amdalatau UKL-UPL tidak dilaksanakan oleh penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan.

16. Pasal 38 dihapus.

17. Ketentuan Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 39

(1) Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup diumumkankepada masyarakat.

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui sistem elektronik dan/atau caralain yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

b

C

SK No 050583 A

18. Pasal. . .

Page 84: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-84 -

18. Pasal 40 dihapus

19. Ketentuan Pasal 55 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 55

(1) Pemegang Persetujuan Lingkungan wajibmenyediakan dana penjaminan untuk pemulihanfungsi lingkungan hidup.

(2) Dana penjaminan disimpan di bank pemerintah yangditunjuk oleh Pemerintah Fusat.

(3) Pemerintah Pusat dapat menetapkan pihak ketigauntuk melakukan pemulihan fungsi lingkunganhidup dengan menggunakan dana penjaminan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai dana penjaminansebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), danayat (3) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

20. Ketentuan Pasal 59 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 59

(1) Setiap orang yang menghasilkan Limbah 83 wajibmelakukan Pengelolaan Limbah 83 yangdihasilkannya.

(2) Dalam hal 83 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58ayat (1) telah kedaluwarsa, pengelolaannya mengikutiketentuan Pengelolaan Limbah 83.

(3) Dalam hal setiap orang sebagaimana dimaksud padaayat (1) tidak mampu melakukan sendiri PengelolaanLimbah 83, pengelolaannya diserahkan kepada pihaklain.

(4) Pengelolaan Limbah 83 wajib mendapat PerrzinanBerusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah.

SK No 050584 A

(5) Pemerintah

Page 85: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-85-

(5) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah wajibmencantumkan persyaratan lingkungan hidup yangharus dipenuhi dan kewajiban yang harus dipatuhipengelola limbah 83 dalam Perizinan Berusaha, ataupersetujuan Pemerintah Pusat atau PemerintahDaerah.

(6) Keputusan pemberian Perizinan Berusaha wajibdiumumkan.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengelolaan LimbahEl3 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

21. Ketentuan Pasal 67berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 61

(1) Dumping sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60hanya dapat dilakukan dengan persetujuan dariPemerintah Pusat.

(2) Dumping sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanyadapat dilakukan di lokasi yang telah ditentukan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara danpersyaratan dumping limbah atau bahan diaturdalam Peraturan Pemerintah.

22. Di antara Pasal 61 dan Pasal 62 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 61A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 61A

Dalam hal penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan:

a. menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,menyimpan, memanfaatkan, danf atau mengolah 83;

b. menghasilkan, mengangkut, menyimpan,mengumpulkan, memanfaatkan, mengolah, dan/ataumenimbun Limbah 83;

c. melakukan pembuangan air limbah ke laut;d. melakukan pembuangan air limbah ke sumber air;

SK No 050585 A

e. membuang

Page 86: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-86-

e. membuang emisi ke udara; danf atauf. memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah;yang merupakan bagian dari kegiatan usaha, pengelolaantersebut dinyatakan dalam Amdal atau UKL-UPL.

23 Ketentuan Pasal 63 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 63

(1) Dalam pelindungan dan pengelolaan lingkunganhidup, Pemerintah Pusat bertugas dan berwenang:

a. menetapkan kebijakan nasional;

b. menetapkan norma, standar, prosedur, dankriteria;

c. menetapkan dan melaksanakan kebijakanmengenai RPPLH nasional;

d. menetapkan dan melaksanakan kebijakanmengenai KLHS;

e. menetapkan dan melaksanakan kebijakanmengenai amdal dan UKL-UPL;

f. menyelenggarakan inventarisasi sumber dayaalam nasional dan emisi gas rumah kaca;

g. mengembangkan standar kerja sama;h. mengoordinasikan dan melaksanakan

pengendalian pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan hidup;

i. menetapkan dan melaksanakan kebijakanmengenai sumber daya alam hayati dannonhayati, keanekaragaman hayati, sumber dayagenetik, dan keamanan hayati produk rekayasagenetik;

j. menetapkan dan melaksanakan kebijakanmengenai pengendalian dampak perubahan iklimdan perlindungan lapisan ozon;

k. menetapkan dan melaksanakan kebijakanmengenai 83, limbah, serta limbah 83;

SK No 050586 A

1. menetapkan

Page 87: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-87 -

1. menetapkan dan melaksanakan kebijakanmengenai perlindungan lingkungan laut;

m. menetapkan dan melaksanakan kebijakanmengenai pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan hidup lintas batas negara;

n. melakukan pembinaan dan pengawasanterhadap pelaksanaan kebijakan tingkat nasionaldan kebijakan tingkat provinsi;

o. melakukan pembinaan dan pengawasanketaatan penanggung jawab usaha dan/ataukegiatan terhadap ketentuan persetujuanLingkungan dan peraturan perundang-undangan;

p. mengembangkan dan menerapkan instrumenlingkungan hidup;

q. mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja samadan penyelesaian perselisihan antardaerah sertapenyelesaian sengketa;

r. mengembangkan dan melaksanakan kebijakanpengelolaan pengaduan masyarakat;

s. menetapkan standar pelayanan minimal;t. menetapkan kebijakan mengenai tata cara

pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat,kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adatyang terkait dengan perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup;

u. mengelola informasi lingkungan hidup nasional;v. mengoordinasikan, mengembangkan, dan

menyosialisasikan pemanfaatan teknologi ramahlingkungan hidup;

w. memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan,dan penghargaan;

x. mengembangkan sarana dan standarlaboratorium lingkungan hidup;

y. menerbitkan Perizinan Berusaha ataupersetujuan Pemerintah pusat;

z. menetapkan wilayah ekoregion; danaa. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup.

(2) Dalam...SK No 050587 A

Page 88: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-88-

(2) Dalam pelindungan dan pengelolaan lingkunganhidup, pemerintah provinsi sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat bertugas dan berwenang:

a. menetapkan kebijakan tingkat provinsi;

b. menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkatprovinsi;

c. menetapkan dan melaksanakan kebijakanmengenai RPPLH provinsi;

d. melaksanakan kebijakan mengenai Amdal danUKL-UPL;

e. menyelenggarakan inventarisasi sumber dayaalam dan emisi gas rumah kaca pada tingkatprovinsi;

f. mengembangkan dan melaksanakan kerja samadan kemitraan;

g. mengoordinasikan dan melaksanakanpengendalian pencemaran dan/atau kerusakanlingkungan hidup lintas kabupatenlkota;

h. melakukan pembinaan dan pengawasanterhadap pelaksanaan kebijakan tingkatkabupatenlkota;

i. melakukan pembinaan dan pengawasanketaatan penanggung jawab usaha dan/ataukegiatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. mengembangkan dan menerapkan instrumenlingkungan hidup;

k. mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja samadan penyelesaian perselisihanantarkabupaten/antarkota serta penyelesaiansengketa;

1. melakukan pembinaan, bantuan teknis, danpengawasan kepada kabupaten/kota di bidangprogram dan kegiatan;

m. melaksanakan standar pelayanan minimal;

SK No 050588 A

n.menetapkan...

Page 89: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-89-

n. menetapkan kebijakan mengenai tata carapengakuan keberadaan masyarakat hukum adat,kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adatyang terkait dengan perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup pada tingkatprovinsi;

o. mengelola informasi lingkungan hidup tingkatprovinsi;

p. mengembangkan dan menyosialisasikanpemanfaatan teknologi ramah lingkungan hidup;

q. memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan,dan penghargaan;

r. menerbitkan Perizinan Berusaha ataupersetujuan Pemerintah Daerah pada tingkatprovinsi; dan

s. melakukan penegakan hukum lingkungan hiduppada tingkat provinsi.

(3) Dalam pelindungan dan pengelolaan lingkunganhidup, pemerintah kabupatenlkota sesuai dengannorma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat bertugas danberwenang:

a. menetapkan kebijakan tingkat kabupatenlkota;b. menetapkan dan melaksanakan KLHS tingkat

kabupatenlkota;c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan

mengenai RPPLH tingkat kabupatenlkota;d. melaksanakan kebijakan mengenai Amdal dan

UKL-UPL;

e. menyelenggarakan inventarisasi sumber dayaalam dan emisi gas rumah kaca pada tingkatkabupatenlkota;

f. mengembangkan dan melaksanakan kerja samadan kemitraan;

g. mengembangkan dan menerapkan instrumenlingkungan hidup;

h. memfasilitasi penyelesaian sengketa;

SK No 050589 A

i. melakukan

Page 90: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-90-

i. melakukan pembinaan dan pengawasanketaatan penanggung jawab usaha dan/ataukegiatan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

j. melaksanakan standar pelayanan minimal;k. melaksanakan kebijakan mengenai tata cara

pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat,kearifan lokal, dan hak masyarakat hukum adatyang terkait dengan perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup pada tingkatkabupatenlkota;

l. mengelola informasi lingkungan hidup tingkatkabupatenlkota;

m. mengembangkan dan melaksanakan kebijakansistem informasi lingkungan hidup tingkatkabupaten/kota;

n. memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan,dan penghargaan;

o. menerbitkan Perizinan Berusaha ataupersetujuan Pemerintah Daerah pada tingkatkabupaten/kota; dan

p. melakukan penegakan hukum lingkungan hiduppada tingkat kabupaten/ kota.

24 Ketentuan Pasal 69 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 69

(1) Setiap orang dilarang

a.

b

melakukan perbuatanpencemaran dan/atauhidup;

memasukkan 83 yang dilarang menurutperaturan perundang-undangan ke dalamwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;

yang mengakibatkanperusakan lingkungan

SK No 050590 A

c. memasukkan

Page 91: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-91 -

c. memasukkan limbah yang berasal dari luarwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kemedia lingkungan hidup Negara KesatuanRepublik Indonesia;

d. memasukkan limbah 83 ke dalam wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia;

e. membuang limbah ke media lingkungan hidup;f. membuang 83 dan limbah 83 ke media

lingkungan hidup;g. melepaskan produk rekayasa genetik ke media

lingkungan hidup yang bertentangan denganperaturan perundang-undangan ataupersetujuan lingkungan;

h. melakukan pembukaan lahan dengan caramembakar;

i. men)rusun Amdal tanpa memiliki sertifikatkompetensi penyusun Amdal; dan/atau

j. memberikan informasi palsu, menyesatkan,menghilangkan informasi, merusak informasi,atau memberikan keterangan yang tidak benar.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf h dikecualikan bagi masyarakat yangmelakukan kegiatan dimaksud denganmemperhatikan sungguh-sungguh kearifan lokal didaerah masing-masing.

25 Ketentuan Pasal 7l diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 71

(1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahmelakukan pengawasan terhadap ketaatanpenanggung jawab usaha dan/atau kegiatan atasketentuan yang ditetapkan dalam peraturanperundang-undangan di bidang pelindungan danpengelolaan lingkungan hidup.

SK No 050591 A

(2) Pemerintah

Page 92: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-92 -

(2) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dapatmendelegasikan kewenangannya dalam melakukanpengawasan kepada pejabatlinstansi teknis yangbertanggung jawab di bidang perlindungan danpengelolaan lingkungan hidup.

(3) Dalam melaksanakan pengawasan, pemerintah pusatatau Pemerintah Daerah menetapkan pejabatpengawas lingkungan hidup yang merupakan pejabatfungsional.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pejabat pengawaslingkungan hidup diatur dalam peraturanPemerintah.

26 Ketentuan Pasal 72 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal T2

Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya berdasarkan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah pusat wajibmelakukan pengawasan ketaatan penanggung jawabusaha danf atau kegiatan terhadap Perizinan Berusaha,atau persetujuan Pemerintah Pusat atau PemerintahDaerah.

27. Ketentuan Pasal 73 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 73

Menteri dapat melakukan pengawasan terhadap ketaatanpenanggung jawab usaha danf atau kegiatan yangPerizinan Berusaha atau persetujuan Pemerintah Daerahditerbitkan oleh Pemerintah Daerah jika Menterimenganggap terjadi pelanggaran yang serius di bidangpelindungan dan pengelolaan lingkungan hidupberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

SK No 050592 A

28. Ketentuan .

Page 93: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-93 -

28. Ketentuan Pasal 76 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 76

(1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahmenerapkan sanksi administratif kepada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan jika dalampengawasan ditemukan pelanggaran terhadapPerizinan Berusaha, atau persetujuan PemerintahFusat atau Pemerintah Daerah.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaansanksi diatur dalam Peraturan Pemerintah.

29. Ketentuan Pasal 77 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 77

Menteri dapat menerapkan sanksi administratif terhadappenanggung jawab usaha dan/atau kegiatan dalam halMenteri menganggap Pemerintah Daerah secara sengajatidak menerapkan sanksi administratif terhadappelanggaran yang serius di bidang pelindungan danpengelolaan lingkungan hidup.

30. Pasal 79 dihapus

31. Ketentuan Pasal 82 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 82

(1) Pemerintah Pusat berwenang untuk memaksapenanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untukmelakukan pemulihan lingkungan hidup akibatpencemaran danfatau perusakan lingkungan hidupyang dilakukannya.

SK No 050593 A

(2) Pemerintah

Page 94: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

32.

PRES IDENREPUEUK INDONESIA

-94 -

(2) Pemerintah Pusat berwenang atau dapat menunjukpihak ketiga untuk melakukan pemulihan lingkunganhidup akibat pencemaran dan/atau perusakanlingkungan hidup yang dilakukannya atas bebanbiaya penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan.

Di antara Pasal 82 dan Pasal 83 disisipkan 3 (tiga) pasal,yakni Pasal 82A, Pasal 828, dan pasal 82C sehinggaberbunyi sebagai berikut:

Pasal 82A

Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatantanpa memiliki:

a. Perizinan Berusaha, atau persetujuan pemerintahPusat atau Pemerintah Daerah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 ayat (5), pasal 34 ayat (3),Pasal 59 ayat (1) atau Pasal 59 ayat (4); atau

b. persetujuan dari Pemerintah pusat atau pemerintahDaerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 ayat(3) huruf b;

dikenai sanksi administratif.

Pasal 82B

(1) Setiap orang yangkegiatan yang memiliki

melakukan usaha dan/atau

a Perizinan Berusaha,Pemerintah Pusat atau

atau persetujuanPemerintah Daerah

sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (S),Pasal 34 ayat (3), Pasal 59 ayat (1), atau pasal 59ayat (4);

b. persetujuan dari Pemerintah pusat atauPemerintah Daerah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 20 ayat (3) huruf b; atau

c. persetujuan dari Pemerintah pusat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 61 ayat (1);

SK No 050594 A

yang

Page 95: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-95-

yang tidak sesuai dengan kewajiban dalam PerizinanBerusaha, atau persetujuan Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah, dan/atau melanggar ketentuanperaturan perundang-undangan di bidangperlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,dikenai sanksi administratif.

(2) Setiap orang yang melakukan pelanggaran larangansebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, yaitu:a. melakukan perbuatan yang mengakibatkan

pencemaran dan/atau perusakan lingkunganhidup sebagaimana dimaksud dalam pasal 69huruf a, dimana perbuatan tersebut dilakukankarena kelalaian dan tidak mengakibatkanbahaya kesehatan manusia dan/atau lukadan/atau luka berat, dan/atau matinya orangdikenai sanksi administratif dan mewajibkankepada Penanggung Jawab perbuatan itu untukmelakukan pemulihan fungsi lingkungan hidupdanf atau tindakan lain yang diperlukan; atau

b. men5rusun Amdal tanpa memiliki sertifikatkompetensi penJrusun Amdal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 69 huruf i dikenai sanksiadministratif.

(3) Setiap orang yang karena kelalaiannya melakukanperbuatan yang mengakibatkan dilampauinya bakumutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu airlaut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidupyang tidak sesuai dengan Perizinan Berusaha yangdimilikinya dikenai sanksi administratif.

Pasal 82C

(1) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalamPasal 82A dan Pasal 82lr- ayat (1), ayat (21, dan ayat(3) berupa:

a. teguran tertulis;b. paksaan pemerintah;c. denda administratif;d. pembekuan Perizinan Berusaha; dan lataue. pencabutan Perizinan Berusaha.

e.pencabutan...

SK No 050595 A

Page 96: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES!DENREPUEUK INDONESIA

-96 -

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

33. Ketentuan Pasal 88 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 88

Setiap orang yang tindakannya, usahanya, dan/ataukegiatannya menggunakan 83, menghasilkan danf ata:umengelola limbah 83, dan/atau yang menimbulkanancaman serius terhadap lingkungan hidup bertanggungjawab mutlak atas kerugian yang terjadi dari usahadan/atau kegiatannya.

34. Pasal 93 dihapus

35. Pasal 102 dihapus.

36. Ketentuan Pasal 109 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1O9

Setiap orang yang melakukan usaha danlatau kegiatantanpa memiliki:

a. Pertzinan Berusaha atau persetujuan PemerintahPusat, atau Pemerintah Daerah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 ayat (5), Pasal 34 ayat (3),Pasal 59 ayat (1), atau Pasal 59 ayat (4);

b. persetujuan dari Pemerintah Pusat atau PemerintahDaerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat(3) huruf b; atau

c. persetujuan dari Pemerintah Pusat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 61 ayat (1);

SK No 050596 A

yang. .

Page 97: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-97 -

yang mengakibatkan timbulnya korban/kerusakanterhadap kesehatan, keselamatan, dan/atau lingkungan,dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda palingsedikit Rp1.000.000.OOO,OO (satu miliar rupiah) dan palingbanyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

37. Pasal 110 dihapus

38. Ketentuan Pasal 111 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 1 1

Pejabat pemberi persetujuan lingkungan yangmenerbitkan persetujuan lingkungan tanpa dilengkapidengan Amdal atau UKL-UPL sebagaimana dimaksuddalam Pasal 37 dipidana dengan pidana penjara palinglama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyakRp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

39. Ketentuan Pasal 112 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 12

Setiap pejabat berwenang yang dengan sengaja tidakmelakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap peraturanperundang-undangan dan Perizinan Berusaha, ataupersetujuan Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 L yangmengakibatkan terjadinya pencemaran dan/ataukerusakan lingkungan yang mengakibatkan hilangnyanyawa manusia dipidana dengan pidana penjara palinglama 1 (satu) tahun atau denda paling banyakRp500.000.OOO,O0 (lima ratus juta rupiah).

SK No 050597 A

Paragraf 4 . .

Page 98: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-98-

Paragraf 4

Persetujuan Bangunan Gedung dan Sertifikat Laik Fungsi

Pasal 23

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat, terutamaPelaku Usaha dalam memperoleh Persetujuan BangunanGedung dan sertifikat laik fungsi bangunan, Undang-Undangini mengubah, menghapus, atau menetapkan pengaturan barubeberapa ketentuan yang diatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2OO2 tentang BangunanGedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OO2 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4247); dan

b. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2Ol7 tentang Arsitek(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor779, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 6108).

Pasal 24

Beberapa ketentuan dalam undang-Undang Nomor 28 Tahun2oo2 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara RepubrikIndonesia Tahun 2oo2 Nomor 134, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4247) diubah sebagaiberikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 11, angka 14, dan angka 15diubah dan disisipkan 3 (tiga) angka baru, yakni angka 16,angka 17, dan angka 18 sehingga pasal 1 berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaankonstruksi yang menyatu dengan tempatkedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas danf atau di dalam tanah danf atau air, yangberfungsi sebagai tempat manusia melakukankegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal,kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,budaya, maupun kegiatan khusus.

1

1

SK No 050598 A

2. Penyelenggaraan

Page 99: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

5

2

3

6

7

8

9

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-99 -

Penyelenggaraan bangunan gedung adalah kegiatanpembangunan yang meliputi perencanaan teknis danpelaksanaan konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan,pelestarian, dan pembongkaran.

Pemanfaatan bangunan gedung adalah kegiatanmemanfaatkan bangunan gedung sesuai denganfungsi yang telah ditetapkan, termasuk kegiatanpemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secaraberkala.

Pemeliharaan adalah kegiatan menjaga keandalanbangunan gedung beserta prasarana dan sarananyaagar selalu laik fungsi.

Perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan/ataumengganti bagian bangunan gedung, komponen,bahan bangunan, dan/atau prasarana dan saranaagar bangunan gedung tetap laik fungsi.Pemeriksaan berkala adalah kegiatan pemeriksaankeandalan seluruh atau sebagian bangunan gedung,komponen, bahan bangunan, dan/atau prasaranadan sarananya dalam tenggang waktu tertentu gunamenyatakan kelaikan fungsi bangunan gedung.

Pelestarian adalah kegiatan perawatan, pemugaran,serta pemeliharaan bangunan gedung danlingkungannya untuk mengembalikan keandalanbangunan tersebut sesuai dengan aslinya atau sesuaidengan keadaan menurut periode yang dikehendaki.Pembongkaran adalah kegiatan membongkar ataumerobohkan seluruh atau sebagian bangunangedung, komponen, bahan bangunan, danf atauprasarana dan sarananya.

Pemilik bangunan gedung adalah orang, badanhukum, kelompok orang, atau perkumpulan, yangmenurut hukum sah sebagai pemilik bangunangedung.

Pengguna bangunan gedung adalah pemilikbangunan gedung dan/atau bukan pemilik bangunangedung berdasarkan kesepakatan dengan pemilikbangunan gedung, yang menggunakan dan/ataumengelola bangunan gedung atau bagian bangunangedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.

SK No 050599 A

10

11. Pengkaji. . .

Page 100: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-100-

1 1. Pengkaji Teknis adalah orang perseorangan ataubadan usaha, baik yang berbadan hukum maupuntidak berbadan hukum, yang mempunyai sertifikatkompetensi kerja kualifikasi ahli atau sertifikat badanusaha untuk melaksanakan pengkajian teknis ataskelaikan fungsi Bangunan Gedung.

12. Masyarakat adalah perseorangan, kelompok, badanhukum atau usaha, dan lembaga atau organisasiyang kegiatannya di bidang bangunan gedung,termasuk masyarakat hukum adat dan masyarakatahli, yang berkepentingan dengan penyelenggaraanbangunan gedung.

13. Prasarana dan sarana bangunan gedung adalahfasilitas kelengkapan di dalam dan di luar bangunangedung yang mendukung pemenuhanterselenggaranya fungsi bangunan gedung.

14. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun7945.

15. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

16. Penyedia Jasa Konstruksi adalah pemberi layananJasa Konstruksi.

17. Profesi Ahli adalah seseorang yang telah memenuhistandar kompetensi dan ditetapkan oleh lembagayang diakreditasi oleh Pemerintah pusat.

18. Penilik Bangunan Gedung yang selanjutnya disebutPenilik adalah orang perseorangan yang memilikikompetensi, yang diberi tugas oleh pemerintah Fusatatau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya untuk melakukan inspeksi terhadappenyelenggaraan Bangunan Gedung.

Ketentuan Pasal 5 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

SK No 050600 A

Pasal 5

Page 101: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-101 -

Pasal 5

(1) Setiap bangunan gedung memiliki fungsi danklasifikasi bangunan gedung.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai fungsi danklasifikasi bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

3 Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 6

(1) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 harus digunakan sesuai denganperuntukan lokasi yang diatur dalam RDTR.

(2) Fungsi bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dicantumkan dalam PersetujuanBangunan Gedung.

(3) Perubahan fungsi bangunan gedung harusmendapatkan persetujuan kembali dari PemerintahPusat.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata caramemperoleh Persetujuan Bangunan Gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (21 dan ayat (3)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

4 Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 7

(1) Setiap bangunan gedung harus memenuhi standarteknis bangunan gedung sesuai dengan fungsi danklasifikasi bangunan gedung.

(2) Penggunaan ruang di atas danf atau di bawah tanahdan/atau air untuk bangunan gedung harusdilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

SK No 050601 A

(3) Dalam

Page 102: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-to2-

(3) Dalam hal bangunan gedung merupakan bangunangedung adat dan cagar budaya, bangunan gedungmengikuti ketentuan khusus sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar teknissebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

5. Pasal 8 dihapus

6. Pasal 9 dihapus

7. Pasal 10 dihapus

8. Pasal 11 dihapus

9. Pasal 12 dihapus.

10. Pasal 13 dihapus.

11. Pasal 14 dihapus

12. Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 15

(1) Penerapan pengendalian dampak lingkungan hanyaberlaku bagi bangunan gedung yang dapatmenimbulkan dampak penting terhadap lingkungan.

(2) Pengendalian dampak lingkungan pada bangunangedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

SK No 050602 A

13. Pasal

Page 103: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-103-

13. Pasal 16 dihapus

14. Pasal 17 dihapus

15. Pasal 18 dihapus.

16. Pasal 19 dihapus

17. Pasal 20 dihapus

18. Pasal 21 dihapus

19. Pasal 22 dihapus

20. Pasal 23 dihapus

2I. Pasal 24 dihapus

22. Pasal 25 dihapus

23. Pasal 26 dihapus

24. Pasal 27 dihapus

25. Pasal 28 dihapus.

26. Pasal 29 dihapus.

27. Pasal 30 dihapus

SK No 050603 A

28. Pasal 31 dihapus.

29. Pasal

Page 104: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESTA

-to4-

29. Pasal 32 dihapus

30. Pasal 33 dihapus

31. Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 34

(1) Penyelenggaraan bangunan gedung meliputi kegiatanpembangunan, pemanfaatan, pelestarian, danpembongkaran.

(2) Dalam penyelenggaraan bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggaraberkewajiban memenuhi standar teknis bangunangedung.

(3) Penyelenggara bangunan gedung terdiri atas pemilikbangunan gedung, Penyedia Jasa Konstruksi, ProfesiAhli, Penilik, pengkaji teknis, dan penggunabangunan gedung.

(4) Dalam hal terdapat perubahan standar teknisbangunan gedung, pemilik bangunan gedung yangbelum memenuhi standar teknis sebagaimanadimaksud pada ayat (2) tetap harus memenuhiketentuan standar teknis secara bertahap.

32. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35

(1) Pembangunan bangunan gedung diselenggarakanmelalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, danpengawasan.

(2) Pembangunan bangunan gedung dapat dilakukan,baik di tanah milik sendiri maupun di tanah milikpihak lain.

SK No 050604 A(3) Pembangunan...

Page 105: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-105-

(3) Pembangunan bangunan gedung di atas tanah milikpihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilakukan berdasarkan perjanjian tertulis antarapemilik tanah dan pemilik bangunan gedung.

(4) Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus dilakukan oleh penyedia jasa perencanakonstruksi yang memenuhi syarat dan standarkompetensi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(5) Penyedia jasa perencana konstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (4) harus merencanakanbangunan gedung dengan acuan standar teknisbangunan gedung sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 ayat(l).

(6) Dalam hal bangunan gedung direncanakan tidaksesuai dengan standar teknis sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat (1), bangunan gedung harusdilengkapi hasil pengujian untuk mendapatkanpersetujuan rencana teknis dari Pemerintah pusat.

(7) Hasil perencanaan harus dikonsuitasikan denganPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahsesuai dengan kewenangannya berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat untuk mendapatkan pernyataanpemenuhan standar teknis bangunan gedung.

(8) Dalam hal perencanaan bangunan gedung yangmenggunakan prototipe yang ditetapkan pemerintahPusat, perencanaan bangunan gedung tidakmemerlukan kewajiban konsultasi dan tidakmemerlukan pemeriksaan pemenuhan standar.

33. Pasal 36 dihapus

Di antara Pasal 36 dan Pasal 37 disisipkan 2 (dua) pasal,yakni Pasal 36A dan Pasal 368 yang berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050605 A

34

Pasal 36A

Page 106: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-106-

Pasal 36A

(1) Pelaksanaan konstruksi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 35 ayat (1) dilakukan setelahmendapatkan Persetujuan Bangunan Gedung.

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diperoleh setelah mendapatkan pernyataanpemenuhan standar teknis bangunan gedung dariPemerintah Pusat atau pemerintah Daerah sesuaikewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dimohonkan kepada pemerintah pusat atauPemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannyaberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah pusat melalui sistemelektronik yang diselenggarakan oleh pemerintahPusat.

Pasal 368(1) Pelaksanaan bangunan gedung dilakukan oleh

penyedia jasa pelaksana konstruksi yang memenuhisyarat dan standar kompetensi sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Penyedia jasa pengawasan atau manajemenkonstruksi melakukan kegiatan pengawasan danbertanggung jawab untuk melaporkan setiap tahapanpekerjaan.

(3) Pemerintah Pusat atau pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat melakukan inspeksi pada setiaptahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaipengawasan yang dapat menyatakan tanjut atautidaknya pekerjaan konstruksi ke tahap berikutnya.

(4) Tahapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)meliputi:

a. pekerjaan struktur bawah;

b. pekerjaan basemen jika ada;

SK No 050606 A

c. pekerjaan .

Page 107: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESTA

-to7 -

c. pekerjaan struktur atas; dan

d. pengujian.

(5) Dalam melaksanakan inspeksi sebagaimanadimaksud pada ayat (3) Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannyamenugaskan Penilik berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(6) Dalam hal pelaksanaan diperlukan adanyaperubahan danl atau penyesuaian terhadap rencanateknis, penyedia jasa perencana wajib melaporkankepada Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahsesuai dengan kewenanganya untuk mendapatkanpersetujuan sebelum pelaksanaan perubahan dapatdilanjutkan berdasarkan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

35. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 37

(1) Pemanfaatan bangunan gedung dilakukan olehpemilik dan/atau pengguna bangunan gedung setelahbangunan gedung tersebut mendapatkan sertifikatlaik fungsi.

(2) Sertifikat laik fungsi sebagaimana dimaksud padaayat (1) diterbitkan oleh Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah sesuai kewenangannyaberdasarkan surat pernyataan kelaikan fungsi yangdiajukan oleh Penyedia Jasa Pengawasan atauManajemen Konstruksi kepada Pemerintah pusatatau Pemerintah Daerah sesuai kewenangannyamelalui sistem elektronik yang diselenggarakan olehPemerintah Pusat, berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

SK No 050607 A

(3) Surat

Page 108: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-108-

(3) Surat pernyataan kelaikan fungsi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diterbitkan setelah inspeksitahapan terakhir sebagaimana dimaksud dalam pasal368 ayat (4) huruf d yang menyatakan bangunangedung memenuhi standar teknis bangunan gedung.

(4) Penerbitan sertifikat laik fungsi bangunan gedungdilakukan bersamaan dengan penerbitan surat buktikepemilikan bangunan gedung.

(5) Pemeliharaan, perawatan, dan pemeriksaan secaraberkala pada bangunan gedung harus dilakukanuntuk memastikan bangunan gedung tetapmemenuhi persyaratan laik fungsi.

(6) Dalam pemanfaatan bangunan gedung, pemilikdan/atau pengguna bangunan gedung mempunyaihak dan kewajiban sebagaimana diatur dalamUndang-Undang ini.

36 Di antara pasal 37 dan Pasal 38 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal 37A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 37A

Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan,pelaksanaan, pengawasan dan pemanfaatan bangunangedung diatur dalam Peraturan Pemerintah.

37 Ketentuan Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 39

(1) Bangunan gedung dapat dibongkar apabila:a. tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki;b. berpotensi menimbulkan bahaya dalam

pemanfaatan bangunan gedung dan/ataulingkungannya;

c. tidak memiliki Persetujuan Bangunan Gedung;atau

SK No 050608 A

d.ditemukan...

Page 109: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-109-

d. ditemukan ketidaksesuaian antara pelaksanaandan rencana teknis bangunan gedung yangtercantum dalam persetujuan saat dilakukaninspeksi bangunan gedung.

(2) Bangunan gedung yang dapat dibongkar sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf bditetapkan oleh Pemerintah pusat atau pemerintahDaerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkanhasil pengkajian teknis dan berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(3) Pengkajian teknis bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (2), kecuali untuk rumah tinggal,dilakukan oleh pengkaji teknis.

(4) Pembongkaran bangunan gedung yang mempunyaidampak luas terhadap keselamatan umum danlingkungan harus dilaksanakan berdasarkan rencanateknis pembongkaran yang telah disetujui olehPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapembongkaran bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

38. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 40

(1) Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilikbangunan gedung mempunyai hak:a. mendapatkan pengesahan dari pemerintah pusat

atas rencana teknis bangunan gedung yang telahmemenuhi persyaratan;

b. melaksanakan pembangunan bangunan gedungsesuai dengan persetujuan yang telah ditetapkanoleh Pemerintah pusat;

c. mendapatkan. . .

SK No 050609 A

Page 110: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 110 -

c. mendapatkan surat ketetapan bangunan gedungdan/atau lingkungan yang dilindungi dandilestarikan dari Pemerintah pusat;

d. mendapatkan insentif sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang cagarbudaya;

e. mengubah fungsi bangunan setelah mendapatpersetujuan dari Pemerintah Pusat; dan

f. mendapatkan ganti rugi sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangandalam hal bangunan gedung dibongkar olehPemerintah Pusat bukan karena kesalahanpemilik bangunan gedung.

(2) Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilikbangunan gedung mempunyai kewajiban:a. menyediakan rencana teknis bangunan gedung

yang memenuhi standar teknis bangunangedung yang ditetapkan sesuai denganfungsinya;

b. memiliki Persetujuan Bangunan Gedung;

c. melaksanakan pembangunan bangunan gedungsesuai dengan rencana teknis;

d. mendapat pengesahan dari pemerintah pusatatas perubahan rencana teknis bangunangedung yang terjadi pada tahap pelaksanaanbangunan; dan

e. menggunakan penyedia jasa perencana,pelaksana, pengawas, dan pengkajian teknisyang memenuhi syarat sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan untukmelaksanakan pekerjaan terkait bangunangedung.

Ketentuan Pasal 4l diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050610 A

39

Pasal 41

Page 111: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 111 -

Pasal 41

(1) Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilikdan/atau pengguna bangunan gedung mempunyaihak:

a. mengetahui tata cara penyelenggaraan bangunangedung;

b. mendapatkan keterangan tentang peruntukanlokasi dan intensitas bangunan pada lokasidanf atau rurang tempat bangunan akandibangun;

c. mendapatkan keterangan mengenai standarteknis bangunan gedung; dan/atau

d. mendapatkan keterangan mengenai bangunangedung dan/atau lingkungan yang harusdilindungi dan dilestarikan.

(2) Dalam penyelenggaraan bangunan gedung, pemilikdan/atau pengguna bangunan gedung mempunyaikewajiban:

a. memanfaatkan bangunan gedung sesuai denganfungsinya;

b. memelihara dan/atau merawat bangunangedung secara berkala;

c. melengkapi pedoman/petunjuk pelaksanaanpemanfaatan dan pemeliharaan bangunangedung;

d. melaksanakan pemeriksaan secara berkala ataskelaikan fungsi bangunan gedung;

e. memperbaiki bangunan gedung yang telahditetapkan tidak laik fungsi; dan

f. membongkar bangunan gedung dalam hal:

1. telah ditetapkan tidak laik fungsi dan tidakdapat diperbaiki;

2. berpotensi menimbulkan bahaya dalampemanfaatannya;

3. tidak memiliki Persetujuan BangunanGedung; atau

SK No 050611 A

4.ditemukan...

Page 112: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESTA

-tt2-

4. ditemukan ketidaksesuaian antarapelaksanaan dengan rencana teknisbangunan gedung yang tercantum dalampersetujuan saat dilakukan inspeksibangunan gedung.

(3) Kewajiban membongkar bangunan gedungsebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf fdilaksanakan dengan tidak menganggu keselamatandan ketertiban umum.

40. Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 43

(1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Fusat menyelenggarakan pembinaanbangunan gedung secara nasional untukmeningkatkan pemenuhan persyaratan dan tertibpenyelenggaraan bangunan gedung.

(21 Sebagian penyelenggaraan dan pelaksanaanpembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan bersama-sama dengan masyarakat yangterkait dengan bangunan gedung.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaanbangunan gedung sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

41. Ketentuan Pasal 44 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 44

Setiap pemilik bangunan gedung, Penyedia JasaKonstruksi, Profesi Ahli, Penilik, pengkaji teknis, danf ataupengguna bangunan gedung pemilik dan/atau penggunayang tidak memenuhi kewajiban pemenuhan fungsi,dan/atau persyaratan, danf atau penyelenggaraanbangunan gedung sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini dikenai sanksi administratif.

SK No 050612 A

42. Ketentuan

Page 113: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 113 -

42. Ketentuan Pasal 45 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 45

(1) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalamPasal 44 dapat berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan pembangunan;

c. penghentian sementara atau tetap padapekerjaan pelaksanaan pembangunan ;

d. penghentian sementara atau tetap padapemanfaatan bangunan gedung;

e. pembekuan persetujuan bangunan gedung;

f. pencabutan persetujuan bangunan gedung;

g. pembekuan sertifikat laik fungsi bangunangedung;

h. pencabutan sertifikat laik fungsi bangunangedung; atau

i. perintah pembongkaran bangunan gedung.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

43. Ketentuan Pasal 46 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 46

(1) Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan gedungyang tidak memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang ini diancam dengan pidana penjara palinglama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak 1O%(sepuluh per seratus) dari nilai bangunan jikakarenanya mengakibatkan kerugian harta bendaorang lain.

(2) Setiap...

SK No 050613 A

Page 114: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-tt4-

(21 Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan gedungyang tidak memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang ini diancam dengan pidana penjara palinglama 4 (empat) tahun atau denda paling banyak 15%(lima belas per seratus) dari nilai bangunan gedungjika karenanya mengakibatkan kecelakaan bagi oranglain yang mengakibatkan cacat seumur hidup.

(3) Setiap pemilik dan/atau pengguna bangunan gedungyang tidak memenuhi ketentuan dalam Undang-Undang ini diancam dengan pidana penjara palinglama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak 2Oo/o(dua puluh per seratus) dari nilai bangunan gedungjika karenanya mengakibatkan hilangnya nyawaorang lain.

(4) Dalam proses peradilan atas tindakan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), hakimmemperhatikan pertimbangan dari Profesi Ahli.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran dan tata cara pengenaan sanksi sebagaimanadimaksud dalam ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

44. Di antara Pasal 47 dan Pasal 48 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 47A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 47A

(1) Pemerintah Pusat menetapkan prototipe bangunangedung sesuai dengan kebutuhan.

(2) Prototipe bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diutamakan untuk bangunan gedungsederhana yang umum digunakan masyarakat.

(3) Prototipe bangunan gedung sebagaimana dimaksudpada ayat (2) ditetapkan paling lama 6 (enam) bulansejak Undang-Undang ini diundangkan.

SK No 050614 A

Pasal 25

Page 115: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-115-

Pasal 25

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang 6 Tahun 2ol7tentang Arsitek (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2Ol7 Nomor L79, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6108) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 3 diubah, serta disisipkan 1

(satu) angka, yakni angka 14 sehingga pasal 1 berbunyisebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan1. Arsitektur adalah wujud hasil penerapan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni secara utuh dalammenggubah ruang dan lingkungan binaan sebagaibagian dari kebudayaan dan peradaban manusiayang memenuhi kaidah fungsi, kaidah konstruksi,dan kaidah estetika serta mencakup faktorkeselamatan, keamanan, kesehatan, kenyamanan,dan kemudahan.

2. Praktik Arsitek adalah penyelenggaraan kegiatanuntuk menghasilkan karya Arsitektur yang meliputiperencanaan, perancangan, pengawasan, dan/ataupengkajian untuk bangunan gedung danlingkungannya, serta yang terkait dengan kawasandan kota.

3. Arsitek adalah seseorang yang telah memenuhi syaratdan ditetapkan oleh Dewan untuk melakukan praktikArsitek.

4. Arsitek Asing adalah Arsitek berkewarganegaraanasing yang melakukan Praktik Arsitek di Indonesia.

5. Uji Kompetensi adalah penilaian kompetensi Arsitekyang terukur dan objektif untuk menilai capaiankompetensi dalam bidang Arsitektur dengan mengacupada standar kompetensi Arsitek.

6. Surat Tanda Registrasi Arsitek adalah bukti tertulisbagi Arsitek untuk melakukan praktik Arsitek.

SK No 050615 A

7. Lisensi

Page 116: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

7

8

9

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 116 -

Lisensi adalah bukti tertulis yang berlaku sebagaisurat tanda penanggung jawab Praktik Arsitek dalampenyelenggaraan izin mendirikan bangunan danperizinan lain.

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalahupaya pemeliharaarl kompetensi Arsitek untukmenjalankan Praktik Arsitek secaraberkesinambungan.

Pengguna Jasa Arsitek adalah pihak yangmenggunakan jasa Arsitek berdasarkan perjanjiankerja.

Organisasi Profesi adalah Ikatan Arsitek Indonesia.

Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahunt945.

Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.Dewan Arsitek Indonesia yang selanjutnya disebutDewan adalah dewan yang dibentuk oleh OrganisasiProfesi dengan tugas dan fungsi membantuPemerintah Pusat dalam penyelenggaraan keprofe sianArsitek.

10

11

13

t4.

t2.

2 Ketentuan Pasalberikut:

5 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 5

(1) Pemberian layanan Praktik Arsitek wajib memenuhistandar kinerja Arsitek.

SK No 050616 A

(2) Standar

Page 117: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESTDENTEPUEUK INDONESIA

-tt7 -

(2) Standar kinerja Arsitek sebagaimana dimaksud padaayat (l) merupakan tolok ukur yang menjaminefisiensi, efektivitas, dan syarat mutu yangdipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaanPraktik Arsitek.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar kinerjaArsitek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

3 Ketentuan Pasalberikut:

6 diubah sehingga berbunyi sebagai

4

Pasal 6

Untuk melakukan Praktik Arsitek, seseorang wajibmemiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek.

Di antara Pasal 6 dan Pasal 7 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 6A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 6A

Dalam hal penyelenggaraan kegiatan untuk menghasilkankarya Arsitektur berupa bangunan gedung sederhana danbangunan gedung adat, penyelenggaraan kegiatan tidakwajib dilakukan oleh Arsitek.

5 Ketentuan Pasalberikut:

13 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 13

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penerbitan danpencabutan Surat Tanda Registrasi Arsitek sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, pasal 9, pasal 10, danPasal 12 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

6 Ketentuan Pasalberikut:

14 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050617 A Pasal74...

Page 118: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 118 -

Pasal 14

(1) Setiap Arsitek dalam penyelenggaraan bangunangedung wajib memiliki Lisensi.

(21 Dalam hal Arsitek sebagaimana dimaksud pada ayat(1) belum memiliki Lisensi, Arsitek wajib bekerja samadengan Arsitek yang memiliki Lisensi.

(3) Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi sesuai dengannorma, standar, kriteria, dan prosedur yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penerbitanLisensi diatur dalam Peraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasalberikut:

19 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 19

(1) Arsitek Asing harus melakukan alih keahlian dan alihpengetahuan.

(21 Alih keahlian dan alih pengetahuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan:

a. mengembangkan dan meningkatkan jasa praktikArsitek pada kantor tempatnya bekerja;

b. mengalihkan pengetahuan dan kemampuanprofesionalnya kepada Arsitek; danf atau

c. memberikan pendidikan danf atau pelatihankepada lembaga pendidikan, lembaga penelitian,dan/atau lembaga pengembangan dalam bidangArsitektur tanpa dipungut biaya.

(3) Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan alihkeahlian dan alih pengetahuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan olehPemerintah Pusat.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara alihkeahlian dan alih pengetahuan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dan pengawasansebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

SK No 050618 A

8. Ketentuan

Page 119: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 119 -

8 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28

Organisasi Profesi bertugas:

a. melakukan pembinaan anggota;

b. menetapkan dan menegakkan kode etik profesiArsitek;

c. menyelenggarakan dan memantau pelaksanaanPengembangan Keprofesian Berkelanjutan ;

d. melakukan komunikasi, pengaturan, dan promositentang kegiatan Praktik Arsitek;

e. memberikan masukan kepada pendidikan tinggiArsitektur tentang perkembangan Praktik Arsitek;

f. memberikan masukan kepada Pemerintah Pusatmengenai lingkup layanan Praktik Arsitek;

g. mengembangkan Arsitektur dan melestarikan nilaibudaya Indonesia; dan

h. melindungi Pengguna Jasa Arsitek.

9 Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 34

(1) Dalam mendukung keprofesian Arsitek, OrganisasiProfesi membentuk Dewan yang bersifat mandiri danindependen.

(2) Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)beranggotakan 9 (sembilan) orang yang terdiri atasunsur:

a. anggota Organisasi Profesi;

b. Pengguna Jasa Arsitek; dan

c. perguruan tinggi.

(3) Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)

dikukuhkan oleh Pemerintah Fusat.

SK No 050619 A

10.Ketentuan...

Page 120: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-r20-

10. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35

(1) Pemerintah Fusat melakukan pembinaan terhadapprofesi Arsitek.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan:

a. menetapkan kebijakan pengembangan profesiArsitek dan Praktik Arsitek;

b. melakukan pemberdayaan Arsitek; dan

c. melakukan pengawasan terhadap kepatuhanArsitek dalam pelaksanaan peraturan danstandar penataan bangunan dan lingkungan.

(3) Pemerintah Pusat dalam melakukan fungsipengaturan, pemberdayaan, dan pengawasan praktikArsitek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantuoleh Dewan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan Arsiteksebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), danayat (3) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

1 1. Pasal 36 dihapus.

12. Pasal 37 dihapus

13 Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

(1) Setiap Arsitek yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1), pasal6, Pasal 18 ayat (2), Pasal 19 atau pasal 20 dikenaisanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

SK No 050620 A

b. penghentian. .

Page 121: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t2t-

b. penghentian sementara Praktik Arsitek;

c. pembekuan Surat Tanda Registrasi Arsitek;dan/atau

d. pencabutan Surat Tanda Registrasi Arsitek.

(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan oleh Organisasi Profesi Arsitek.

14. Pasal 39 dihapus.

15. Pasal 40 dihapus

16. Pasal 41 dihapus.

Bagian Keempat

Penyederhanaan Perizinan Berusaha Sektor serta Kemudahan dan PersyaratanInvestasi

Paragraf 1

Umum

Pasal26

Perizinan Berusaha terdiri atas sektor:

a. kelautan dan perikanan;

b. pertanian;

c. kehutanan;

d. energi dan sumber daya mineral;

e. ketenaganukliran;

f. perindustrian;

g. perdagangan, metrologi legal, jaminan produk halal, danstandardisasi penilaian kesesuaian;

h. pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

i. transportasi;

j. kesehatan,

SK No 050621 A

Page 122: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-r22-

j. kesehatan, obat dan makanan;

k. pendidikan dan kebudayaan;

1. pariwisata;

m. keagamaan;

n. pos, telekomunikasi, dan penyiaran; dano. pertahanan dan keamanan.

Paragraf 2

Kelautan dan Perikanan

Pasal 27

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan perizinan Berusaha dankemudahan persyaratan investasi dari sektor kelautan danperikanan, beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor31 Tahun 2oo4 tentang Perikanan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2oo4 Nomor 118, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4433) sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2oog tentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2oo4tentang Perikanan (Lembaran Negara Repubrik IndonesiaTahun 2oo9 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5073) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 11, angka 24, angka 25, danangka 26 diubah serta angka 16, angka lT, d,an angka 1gdihapus sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud denganPerikanan adalah semua kegiatan yang berhubungandengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber dayaikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi,produksi, pengoiahan sampai dengan pemasaran,yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnisperikanan.

1

1

SK No 050622 A

2. Sumber

Page 123: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESTA

-723-

2. Sumber daya ikan adalah potensi semua jenis ikan.3. Lingkungan sumber daya ikan adalah perairan

tempat kehidupan sumber daya ikan, termasuk biotadan faktor alamiah sekitarnya.

4. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atausebagian dari siklus hidupnya berada di dalamlingkungan perairan.

5. Penangkapan ikan adalah kegiatan untukmemperoleh ikan di perairan yang tidak dalamkeadaan dibudidayakan dengan alat atau caraapapun, termasuk kegiatan yang menggunakan kapaluntuk memuat, mengangkut, menyimpan,mendinginkan, menangani, mengolah, dan/ataumengawetkannya.

6. Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untukmemelihara, membesarkan, dan/atau membiakkanikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yangterkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakankapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,mendinginkan, menangani, mengolah, dan/ataumengawetkannya.

7. Pengelolaan perikanan adalah semua upaya,termasuk proses yang terintegrasi dalampengumpulan informasi, analisis, perencanaan,konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakan hukumdari peraturan perundang-undangan di bidangperikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atauotoritas lain yang diarahkan untuk mencapaikelangsungan produktivitas sumber daya hayatiperairan dan tujuan yang telah disepakati.

8. Konservasi Sumber Daya Ikan adalah upayapelindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumberdaya ikan, termasuk ekosistem, jenis, dan genetikuntuk menjamin keberadaan, ketersediaan, dankesinambungannya dengan tetap memelihara danmeningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamansumber daya ikan.

SK No 050623 A

9. Kapal

Page 124: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

9

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-124-

Kapal Perikanan adalah kapal, perahu, atau alatapung lain yang digunakan untuk melakukanpenangkapan ikan, mendukung operasi penangkapanikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan,pengolahan ikan, pelatihan perikanan, danpenelitian/ eksplorasi perikanan.

Nelayan adalah orang yang mata pencahariannyamelakukan penangkapan ikan.

Nelayan Kecil adalah orang yang matapencahariannya melakukan penangkapan ikan untukmemenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, baik yangmenggunakan kapal penangkap Ikan maupun yangtidak menggunakan kapal penangkap Ikan.

Pembudi Daya Ikan adalah orang yang matapencahariannya melakukan pembudidayaan ikan.

Pembudi Daya-lkan Kecil adalah orang yang matapencahariannya melakukan pembudidayaan ikanuntuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Setiap Orang adalah orang perseorangan ataukorporasi.

Korporasi adalah kumpulan orang dan/ataukekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badanhukum maupun bukan badan hukum.

Dihapus.

Dihapus.

Dihapus.

Laut Teritorial Indonesia adalah jalur laut selebar 12(dua belas) mil laut yang diukur dari garis pangkalkepulauan Indonesia.

Perairan Indonesia adalah laut teritorial Indonesiabeserta perairan kepulauan dan perairanpedalamannya.

10

11

t2

13

l4

15

16

t718

T9

20

SK No 050624 A

21. Zona

Page 125: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-r25-

21. Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia yang selanjutnyadisingkat ZEEI adalah jalur di luar dan berbatasandengan laut teritorial Indonesia sebagaimanaditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlakutentang perairan Indonesia yang meliputi dasar laut,tanah di bawahnya, dan air di atasnya dengan batasterluar 200 (dua ratus) mil laut yang diukur dari garispangkal laut teritorial Indonesia.

22. Laut Lepas adalah bagian dari laut yang tidaktermasuk dalam ZEEI, laut teritorial Indonesia,perairan kepulauan Indonesia, dan perairanpedalaman Indonesia.

23. Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri atasdaratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahandan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakansebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh,dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi denganfasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatanpenunjang perikanan.

24. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang perikanan.

25. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan NegaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.

26. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara pemerintahan daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

2 Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 7

(1) Dalam rangka mendukung kebijakan pengelolaansumber daya ikan, Pemerintah Pusat menetapkan:

SK No 050625 A

a. rencana

Page 126: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-126-

a. rencana pengelolaan perikanan;

b. potensi dan alokasi sumber daya ikan di wilayahpengelolaan perikanan Negara RepublikIndonesia;

c. jumlah tangkapan yang diperbolehkan di wilayahpengelolaan perikanan Negara RepublikIndonesia;

d. potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikandi wilayah pengelolaan perikanan NegaraRepublik Indonesia;

e. potensi dan alokasi induk serta benih ikantertentu di wilayah pengelolaan perikananNegara Republik Indonesia;

f. jenis, jumlah, dan ukuran alat penangkapanikan;

g. jenis, jumlah, ukuran, dan penempatan alatbantu penangkapan ikan;

h. daerah, jalur, dan waktu atau musimpenangkapan ikan;

i. persyaratan atau standar prosedur operasionalpenangkapan ikan;

j. pelabuhan perikanan;

k. sistem pemantauan kapal perikanan;

1. jenis ikan baru yang akan dibudidayakan;

m. jenis ikan dan wilayah penebaran kembali sertapenangkapan ikan berbasis budi daya;

n. pembudidayaan ikan dan pelindungannya;

o. pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya;

p. rehabilitasi dan peningkatan sumber daya ikanserta lingkungannya;

q. ukuran atau berat minimum jenis ikan yangboleh ditangkap;

r. kawasan konservasi perairan;

s. wabah dan wilayah wabah penyakit ikan;

SK No 050626 A

t.jenis...

Page 127: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t27 -

t. jenis ikan yang dilarang untuk diperdagangkan,dimasukkan, dan dikeluarkan ke dan dariwilayah Negara Republik Indonesia; dan

u. jenis ikan dan genetik ikan yang dilindungi.

(2) Setiap orang yang melakukan usaha dan/ataukegiatan pengelolaan perikanan wajib mematuhiketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengenai:

a. jenis, jumlah, dan ukuran alat penangkapanikan;

b. jenis, jumlah, ukuran, dan penempatan alatbantu penangkapan ikan;

c. daerah, jalur, dan waktu atau musimpenangkapan ikan;

d. persyaratan atau standar prosedur operasionalpenangkapan ikan;

e. sistem pemantauan kapal perikanan;

f. jenis ikan baru yang akan dibudidayakan;

g. jenis ikan dan wilayah penebaran kembali sertapenangkapan ikan berbasis budi daya;

h. pencegahan pencemaran dan kerusakan sumberdaya ikan serta lingkungannya;

i. ukuran atau berat minimum jenis ikan yangboleh ditangkap;

j. kawasan konservasi perairan;

k. wabah dan wilayah wabah penyakit ikan;

l. jenis ikan yang dilarang untuk diperdagangkan,dimasukkan, dan dikeluarkan ke dan dariwilayah Negara Republik Indonesia; dan

m. jenis ikan dan genetik ikan yang dilindungi.(3) Kewajiban mematuhi ketentuan mengenai sistem

pemantauan kapal perikanan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf e, tidak berlaku bagi Nelayan Kecildan/atau Pembudi Daya-Ikan Kecil.

(4) Pemerintah Pusat menetapkan potensi dan jumlahtangkapan yang diperbolehkan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c.

SK No 050627 A

3. Di antara .

Page 128: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

3

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-728-

Di antara Pasal 20 dan Pasal 21 disisipkan 1 (satu) pasalbaru, yakni Pasal 20A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 20A

(1) Setiap orang yang melakukan penanganan danpengolahan ikan yang tidak memenuhi dan tidakmenerapkan persyaratan kelayakan pengolahan ikan,sistem jaminan mutu, dan keamanan hasil perikanansebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3)dikenai sanksi administratif.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, dantata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

4 Ketentuan Pasal 25A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 25A

(1) Pelaku usaha perikanan dalam melaksanakan bisnisperikanan harus memenuhi standar mutu hasilperikanan.

(2) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaikewenangannya membina dan memfasilitasipengembangan usaha perikanan agar memenuhistandar mutu hasil perikanan berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar mutu hasilperikanan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

5 Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050628 A

Pasal 26

Page 129: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t29-

Pasal 26

(1) Setiap orang yang melakukan usaha perikanan diwilayah pengelolaan perikanan Negara RepublikIndonesia wajib memenuhr Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Jenis usaha Perikanan sebagaimana dimaksud padaayat (1) terdiri dari usaha:

a. penangkapan Ikan;

b. pembudidayaan Ikan;

c. pengangkutan Ikan;

d. pengolahan Ikan; dan

e. pemasaran Ikan.

Ketentuan Pasal 27 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 27

(1) Setiap orang yang memiliki danf atau mengoperasikankapal penangkap ikan berbendera Indonesia yangdigunakan untuk melakukan penangkapan ikan diwilayah pengelolaan perikanan Negara RepublikIndonesia dan/atau laut lepas wajib memenuhiPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannyaberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(21 Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikankapal penangkap ikan berbendera asing yangdigunakan untuk melakukan penangkapan ikan diZEEI wajib memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

SK No 050629 A

(3) Setiap .

Page 130: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

7

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-130-

(3) Setiap orang yang mengoperasikan kapal penangkapikan berbendera Indonesia di wilayah pengelolaanperikanan Negara Republik Indonesia ataumengoperasikan kapal penangkap ikan berbenderaasing di ZEEI wajib membawa dokumen PerizinanBerusaha.

(41 Kapal penangkap ikan berbendera Indonesia yangmelakukan penangkapan ikan di wilayah yurisdiksinegara lain harus terlebih dahulu mendapatkanpersetujuan dari Pemerintah Pusat.

(5) Kewajiban memenuhi Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) danf ataumembawa dokumen Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (3) tidak berlaku bagi NelayanKecil.

Di antara Pasal 27 dan Pasal 28 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 27A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal27A(1) Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikan

kapal penangkap ikan berbendera Indonesiamelakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaanperikanan Negara Republik Indonesia danf atau dilaut lepas, yang tidak memenuhi Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 2T ayat (1),dikenai sanksi administratif.

(21 Setiap orang yang mengoperasikan kapal penangkapikan berbendera Indonesia di wilayah pengelolaanperikanan Negara Republik Indonesia, yang tidakmembawa dokumen Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 27 ayat (3), dikenai sanksiadministratif.

SK No 050630 A

(3) Setiap

Page 131: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES tDENREPUBUK INDONESTA

-131 -

(3) Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikankapal penangkap ikan berbendera asing yangdigunakan untuk melakukan penangkapan ikan diZEEI tanpa memiliki Pertzinan Berusaha dariPemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 ayat (2) atau tidak membawa dokumenPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 ayat (3), dikenai sanksi administratif.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, dantata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), danayat (3) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

8 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28

(1) Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikankapal pengangkut ikan berbendera Indonesia diwilayah pengelolaan perikanan Negara RepublikIndonesia wajib memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikankapal pengangkut ikan berbendera asing yangdigunakan untuk melakukan pengangkutan ikan diwilayah pengelolaan perikanan Negara RepublikIndonesia wajib memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(3) Setiap orang yang mengoperasikan kapal pengangkutikan di wilayah pengelolaan perikanan NegaraRepublik Indonesia wajib membawa dokumenPertzinan Berusaha.

(4) Kewajiban memenuhi Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/ataumembawa dokumen Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (3) tidak berlaku bagi NelayanKecil dan/atau Pembudi Daya-Ikan Kecil.

SK No 050631 A

9. Ketentuan

Page 132: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t32-

9 Ketentuan Pasal 28A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28A

Setiap orang dilarang:

a. memalsukan dokumen Perizinan Berusaha;

b. menggunakan Perizinan Berusaha palsu;

c. menggunakan Pertzinan Berusaha milik kapal lainatau orang lain; dan latau

d. menggandakan Perizinan Berusaha untuk digunakanoleh kapal lain dan/atau kapal milik sendiri.

10. Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) Pemberian Pertzinan Berusaha kepada orangdan/atau badan hukum asing yang beroperasi diZEEI harus didahului dengan perjanjian perikanan,pengaturan akses, atau pengaturan lainnya antaraPemerintah Republik Indonesia dan pemerintahnegara bendera kapal.

(2) Perjanjian perikanan yang dibuat antara PemerintahRepublik Indonesia dan pemerintah negara benderakapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmencantumkan kewajiban pemerintah negarabendera kapal untuk bertanggung jawab ataskepatuhan orang atau badan hukum negara benderakapal dalam mematuhi pelaksanaan perjanjianperikanan tersebut.

(3) Pemerintah Pusat menetapkan pengaturan mengenaipemberian Perizinan Berusaha kepada orangdan/atau badan hukum asing yang beroperasi diZEEI, perjanjian perikanan, pengaturan akses, ataupengaturan lainnya antara Pemerintah RepublikIndonesia dan pemerintah negara bendera kapal.

SK No 050632 A

1 1. Ketentuan . . .

Page 133: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-133-

1 1. Ketentuan Pasal 31berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 31

(1) Setiap kapal perikanan yang dipergunakan untukmenangkap ikan di wilayah pengelolaan perikananNegara Republik Indonesia wajib memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat atau PemerintahDaerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkannorma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Setiap kapal perikanan yang dipergunakan untukmengangkut ikan di wilayah pengelolaan perikananNegara Republik Indonesia wajib memenuhr PerizinanBerusaha dari Pemerintah Fusat atau PemerintahDaerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkannorma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

12. Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 32

Ketentuan lebih lanjut mengenar Perizinan Berusahadiatur dalam Peraturan Pemerintah.

13. Ketentuan Pasal 33 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 33

(1) Kegiatan penangkapan ikan dan/ataupembudidayaan ikan di wilayah pengelolaanperikanan Negara Republik Indonesia yang bukanuntuk tujuan komersial harus mendapatkanpersetujuan dari Pemerintah Pusat atau PemerintahDaerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkannorma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

SK No 050633 A(2) Kegiatan .

Page 134: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-r34-

(2) Kegiatan penangkapan ikan dan/ataupembudidayaan ikan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan oleh Setiap Orang yang meliputikegiatan dalam rangka pendidikan, pen5ru1uhan,penelitian atau kegiatan ilmiah lainnya, sertakesenangan dan wisata.

(3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikecualikan bagi seseorang yang menangkap ikandan/atau membudidayakan ikan untuk kebutuhansehari-hari.

(4) Persetujuan bagi kegiatan penelitian atau kegiatanilmiah lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penangkapan ikandan/atau pembudidayaan ikan di wilayahpengelolaan perikanan Negara Republik Indonesiayang bukan untuk tujuan komersial diatur dalamPeraturan Pemerintah.

14. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35

(1) Setiap Orang yang membangun, mengimpor, ataumemodifikasi kapal perikanan wajib terlebih dahulumendapat persetujuan Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannyaberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Pembangunan atau modifikasi kapal perikanansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan, baik di dalam maupun di luar negeri,setelah mendapat pertimbangan teknis laik laut dariPemerintah Pusat.

(3) Setiap orang yang membangun, mengimpor, ataumemodifikasi kapal perikanan yang tidak memilikipersetujuan Pemerintah Pusat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif.

SK No 050634 A

(4) Ketentuan...

Page 135: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-135-

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1),ayat (2), dan ayat (3) diatur dalam PeraturanPemerintah.

15. Ketentuan Pasal 35A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35A

(1) Kapal perikanan berbendera Indonesia yangmelakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaanperikanan Negara Republik Indonesia wajibmenggunakan nakhoda dan anak buah kapalberkewarganegaraan Indonesia.

(2) Pelanggaran terhadap ketentuan penggunaan anakbuah kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikenai sanksi administratif berupa peringatan,pembekuan Perizinan Berusaha, atau pencabutanPerizinan Berusaha.

(3) Ketentuan mengenai kriteria, jenis, dan tata carapengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diatur dalam PeraturanPemerintah.

16. Ketentuan Pasal 36 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 36

(1) Kapal perikanan milik orang Indonesia yangdioperasikan di wilayah pengelolaan perikananNegara Republik Indonesia dan/atau laut lepas wajibdidaftarkan terlebih dahulu sebagai kapal perikananIndonesia.

SK No 050635 A

(2) Kapal

Page 136: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-136-

(21 Kapal perikanan yang telah terdaftar sebagaimanadimaksud pada ayat (1), diberikan Perizinan Berusahadari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahsesuai dengan kewenangannya berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(3) Setiap orang yang mengoperasikan kapal perikanan diwilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesiadan/atau laut lepas yang tidak mendaftarkan kapalperikanannya sebagai kapal perikanan Indonesiasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksiadministratif.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

17. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

(1) Setiap kapal penangkap ikan berbendera asing yangtidak memenuhi Perizinan Berusaha untukmelakukan penangkapan ikan selama berada diwilayah pengelolaan perikanan Negara RepublikIndonesia wajib menyimpan alat penangkapan ikan didalam palka.

(21 Setiap kapal penangkap ikan berbendera asing yangtelah memenuhi Perizinan Berusaha untukmelakukan penangkapan ikan dengan 1 (satu) jenisalat penangkapan ikan tertentu pada bagian tertentudi ZEEI dilarang membawa alat penangkapan ikanlainnya.

(3) Setiap kapal penangkap ikan berbendera asing yangtelah memenuhi Perizinan Berusaha untukmelakukan penangkapan ikan wajib menyimpan alatpenangkapan ikan di dalam palka selama berada diluar daerah penangkapan ikan yang diizinkan diwilayah pengelolaan perikanan Negara RepublikIndonesia.

SK No 050636 A18. Ketentuan

Page 137: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t37 -

18. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 40

Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan membangun,mengimpor, memodifikasi kapal, pendaftaran, pengukurankapal perikanan, pemberian tanda pengenal kapalperikanan, serta penggunaan 2 (dua) jenis alatpenangkapan ikan secara bergantian sebagaimanadimaksud dalam Pasal 35, Pasal 36, Pasal 37, Pasal 38,dan Pasal 39 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

19. Ketentuan Pasal 4Iberikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 4 1

(1) Pemerintah Fusat menyelenggarakan dan melakukanpembinaan pengelolaan pelabuhan perikanan.

(2) Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan danmelakukan pembinaan pengelolaan pelabuhanperikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menetapkan:

rencananasional;

induk pelabuhan perikanan secara

klasifikasi pelabuhan perikanan;

pengelolaan pelabuhan perikanan;

persyaratan dan/atau standar teknis dalamperencanaan, pembangunan, operasional,pembinaan, dan pengawasan pelabuhanperikanan;

wilayah kerja dan pengoperasian pelabuhanperikanan yang meliputi bagian perairan dandaratan tertentu yang menjadi wilayah kerja danpengoperasian pelabuhan perikanan; danpelabuhan perikanan yang tidak dibangun olehPemerintah.

a

b

C

d

e

f.

SK No 050637 A

(3) Setiap

Page 138: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-138-

(3) Setiap kapal penangkap ikan dan kapal pengangkutikan harus mendaratkan ikan tangkapan dipelabuhan perikanan yang ditetapkan ataupelabuhan lainnya yang ditunjuk.

(41 Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikankapal penangkap ikan dan/atau kapal pengangkutikan yang tidak melakukan bongkar muat ikantangkapan di pelabuhan perikanan yang ditetapkanatau pelabuhan lainnya yang ditunjuk sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dikenai sanksi administratifberupa peringatan, pembekuan Perizinan Berusaha,atau pencabutan Perizinan Berusaha.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, dantata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

20. Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 42

(1) Dalam rangka keselamatan operasional kapalperikanan, ditunjuk syahbandar di pelabuhanperikanan.

(2) Syahbandar di pelabuhan perikanan mempunyaitugas dan wewenang:

a. menerbitkanpersetujuanberlayar;

b. mengatur kedatangan dan keberangkatan kapalperikanan;

c. memeriksa ulang kelengkapan dokumen kapalperikanan;

d. memeriksa teknis dan nautis kapal perikanandan memeriksa alat penangkapan ikan, dan alatbantu penangkapan ikan;

e. memeriksa dan mengesahkan perjanjian kerjalaut;

f. memeriksa log book penangkapan danpengangkutan ikan;

SK No 050638 A

g.mengatur...

Page 139: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-139-

g. mengatur olah gerak dan lalu lintas kapalperikanan di pelabuhan perikanan;

h. mengawasi pemanduan;

i. mengawasi pengisian bahan bakar;j. mengawasi kegiatan pembangunan fasilitas

pelabuhan perikanan;

k. melaksanakan bantuan pencarian danpenyelamatan;

l. memimpin penanggulangan pencemaran danpemadaman kebakaran di pelabuhan perikanan;

m. mengawasi pelaksanaan perlindunganlingkungan maritim;

n. memeriksa pemenuhan persyaratan pengawakankapal perikanan;

o. menerbitkan Surat Tanda Bukti LaporKedatangan dan Keberangkatan KapalPerikanan; dan

p. memeriksa sertifikat ikan hasil tangkapan.

(3) Setiap kapal perikanan yang akan berlayarmelakukan penangkapan ikan dan/ataupengangkutan ikan dari pelabuhan perikanan wajibmemiliki persetujuan berlayar yang dikeluarkan olehsyahbandar di pelabuhan perikanan.

(4) Syahbandar di pelabuhan perikanan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diangkat oleh menteri yangmembidangi urusan pelayaran.

(5) Dalam melaksanakan tugasnya, syahbandar dipelabuhan perikanan dikoordinasikan oleh pejabatyang bertanggung jawab di pelabuhan perikanansetempat.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kesyahbandaran dipelabuhan perikanan dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

21. Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050639 A

Pasal 43 . .

Page 140: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-t40-

Pasal 43

Setiap kapal perikanan yang melakukan kegiatanperikanan wajib memenuhi standar laik operasi kapalperikanan dari pengawas perikanan tanpa dikenai biaya.

22. Ketentuan Pasal 44 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 44

(1) Persetujuan berlayar sebagaimana dimaksud dalamPasal 42 ayat (2) huruf a diterbitkan oleh syahbandarsetelah kapal perikanan memenuhi standar laikoperasi.

(2) Pemenuhan standar laik operasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh pengawasperikanan setelah dipenuhi persyaratan administrasidan kelayakan teknis.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratanadministrasi dan kelayakan teknis sebagaimanadimaksud pada ayat (21 diatur dalam PeraturanPemerintah.

23. Ketentuan Pasal 45 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 45

Dalam hal kapal perikanan berada danf atau berpangkalandi luar pelabuhan perikanan, persetujuan berlayarditerbitkan oleh syahbandar setempat setelah memenuhistandar laik operasi dari pengawas perikanan yangditugaskan pada pelabuhan setempat.

24. Ketentuan Pasal 49 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050640 A

Pasal 49

Page 141: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-l4t-

Pasal 49

Setiap orang asing yang mendapat Perizinan Berusahauntuk melakukan penangkapan ikan di ZEEI dikenaipungutan perikanan.

25. Ketentuan Pasal 89 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 89

Setiap orang yang melakukan penanganan danpengolahan ikan yang tidak memenuhi dan tidakmenerapkan persyaratan kelayakan pengolahan ikan,sistem jaminan mutu, dan keamanan hasil perikanansebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3) yangmenimbulkan korban terhadap kesehatan manusiadipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)tahun dan denda paling banyak Rp800.000.000,00(delapan ratus juta rupiah).

26. Ketentuan Pasal 92 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 92

Setiap orang yang dengan sengaja di wilayah pengelolaanperikanan Negara Republik Indonesia melakukan usahaperikanan yang tidak memenuhi Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) dipidanadengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dandenda paling banyak Rp1.500.0OO.000,00 (satu miliar limaratus juta rupiah).

27. Ketentuan Pasal 93 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050641 A

Pasal 93

Page 142: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-t42-

Pasal 93

(1) Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikankapal penangkap ikan berbendera Indonesiamelakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaanperikanan Negara Republik Indonesia dan/atau dilaut lepas tanpa memiliki Perizinan Berusaha yangmenimbulkan kecelakaan danf atau menimbulkankorban/kerusakan terhadap kesehatan, keselamatan,danf atau lingkungan sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 ayat (1) dipidana dengan pidana penjarapaling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyakRp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

(2) Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikankapal penangkap ikan berbendera asing yangdigunakan untuk melakukan penangkapan ikan diZEEI tanpa memiliki Perizinan Berusaha yangmenimbulkan kecelaakaan dan/atau menimbulkankorban/kerusakan terhadap kesehatan, keselamatan,dan/atau lingkungan sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 ayaL (2) dipidana dengan pidana penjarapaling lama 6 (enam) tahun dan denda paling banyakRp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah).

28. Ketentuan Pasal 94 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 94

Setiap orang yang memiliki dan/atau mengoperasikankapal pengangkut ikan yang berbendera Indonesia atauberbendera asing di wilayah pengelolaan perikananRepublik Indonesia yang melakukan pengangkutan ikanatau kegiatan yang terkait yang tidak memiliki PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1)dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan denda paling banyak Rp1.5O0.O00.OO0,OO(satu miliar lima ratus juta rupiah).

29. Ketentuan Pasal 94A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050642 A

Pasal 94A

Page 143: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-r43-

Pasal 94A

Setiap orang yang memalsukan dokumen PerizinanBerusaha, menggunakan Perizinan Berusaha palsu,menggunakan Perizinan Berusaha milik kapal lain atauorang lain, dan latau menggandakan Perizinan Berusahauntuk digunakan oleh kapal lain dan/atau kapal miliksendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28A dipidanadengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dandenda paling banyak Rp3.000.000.000,OO (tiga miliarrupiah).

30. Pasal 95 dihapus.

31. Pasal 96 dihapus.

32. Ketentuan Pasal 97 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 97

(1) Nakhoda yang mengoperasikan kapal penangkap ikanberbendera asing yang tidak memenuhi PerizinanBerusaha untuk melakukan penangkapan ikanselama berada di wilayah pengelolaan perikananNegara Republik Indonesia tidak menyimpan alatpenangkapan ikan di dalam palka sebagaimanadimaksud dalam Pasal 38 ayat (1) dipidana denganpidana denda paling banyak Rp500.0O0.0OO,00 (limaratus juta rupiah).

(2) Nakhoda yang mengoperasikan kapal penangkap ikanberbendera asing yang telah memenuhi PerizinanBerusaha dengan 1 (satu) jenis alat penangkapanikan tertentu pada bagian tertentu di ZEEI yangmembawa alat penangkapan ikan lainnyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (2)dipidana dengan pidana denda paling banyakRp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

SK No 050643 A

(3) Nakhoda

Page 144: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-144-

(3) Nakhoda yang mengoperasikan kapal penangkap ikanberbendera asing yang telah memenuhi PerizinanBerusaha, yang tidak menyimpan alat penangkapanikan di dalam palka selama berada di luar daerahpenangkapan ikan yang diizinkan di wilayahpengelolaan perikanan Negara Republik Indonesiasebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat (3)dipidana dengan pidana denda paling banyakRp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

33. Ketentuan Pasal 98 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 98

Nakhoda kapal perikanan yang tidak memiliki persetujuanberlayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (3)dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)tahun dan denda paling banyak Rp2O0.000.0OO,00 (duaratus juta rupiah).

34. Ketentuan Pasal 1008 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1008

Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalamPasal 8, Pasal 9, Pasal 12, Pasal 14 ayat (4), Pasal 16 ayat(1), Pasal 21, Pasal 23 ayat (1), Pasal 26 ayat (1), Pasal 38,Pasal 42 ayat (3), atau Pasal 55 ayat (1) yang dilakukanoleh Nelayan Kecil dan/atau Pembudi Daya-Ikan Kecildipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)tahun atau denda paling banyak Rp250.0OO.0O0,0O (duaratus lima puluh juta rupiah).

35. Ketentuan Pasal 1OOC diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050644 A

Pasal 100C

Page 145: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-145-

Pasal 100C

Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 ayat (2) huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf f,huruf g, huruf h, huruf i, huruf j, huruf k, huruf l, atauhuruf m dilakukan oleh Nelayan Kecil dan f atauPembudidaya Ikan Kecil dipidana dengan pidana dendapaling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

36. Ketentuan Pasal 101 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 101

Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalamPasal 84 ayat (1), Pasal 85, Pasal 86, Pasal 87, Pasal 88,Pasal 9O, Pasal 91, Pasal 93 atau Pasal 94 dilakukan olehKorporasi, tuntutan dan sanksi pidananya dijatuhkanterhadap pengurusnya dan terhadap korporasi dipidanadenda dengan tambahan pemberatan 1/3 (sepertiga) daripidana denda yang dijatuhkan.

Paragraf 3

Pertanian

Pasal 28

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha darisektor pertanian, Undang-Undang ini mengubah, menghapus,atau menetapkan pengatuian baru beberapa ketentuan yangdiatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2Ol4 tentangPerkebunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2Ol4 Nomor 308, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5613);

b. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentangPerlindungan Varietas Tanaman (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OOO Nomor 241, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor aOa$;

SK No 050645 A

c. Undang-Undang

Page 146: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

c

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t46-

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2Ol9 tentang SistemBudi Daya Pertanian Berkelanjutan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 2Ol, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6aD);Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2Ol3 tentangPerlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2Ol3 Nomor 131, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5a33);

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2OlO tentangHortikultura (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OlO Nomor 132, Tarnbahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5170); dan

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2OO9 tentangPeternakan dan Kesehatan Hewan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 84, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015)sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor4I Tahun 2014 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2Ol4 Nomor 338, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5619).

d

e

f

Pasal 29

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun2014 tentang Perkebunan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2Ol4 Nomor 3O8, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5613) diubah sebagaiberikut:

1 Ketentuan Pasalberikut:

14 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 14

(1) Pemerintah Pusat menetapkan batasan luasmaksimum dan luas minimum penggunaan lahanuntuk Usaha Perkebunan.

(2) Penetapan batasan luas sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus mempertimbangkan:

a. jenis tanaman; dan/atau

SK No 050646 Ab.ketersediaan...

Page 147: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENEEPUBLIK INDONESIA

-r47 -

ketersediaanagroklimat.

lahan yang sesuai secara

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan batasanluas diatur dalam Peraturan Pemerintah.

b

2 Ketentuan Pasalberikut:

15 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 15

Perusahaan Perkebunan yang melakukan kegiatankemitraan atau inti plasma dilarang memindahkan hakatas tanah Usaha Perkebunan yang mengakibatkanterjadinya satuan usaha yang kurang dari luas minimumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 14.

3 Ketentuan Pasalberikut:

16 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 16

(1) Perusahaan Perkebunan wajib mengusahakan LahanPerkebunan paling lambat 2 (dua) tahun setelahpemberian status hak atas tanah.

(2) Jika Lahan Perkebunan tidak diusahakan sesuaidengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat(1), Lahan Perkebunan yang belum diusahakandiambil alih oleh negara sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

4 Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17

(1) Pejabat yang berwenang dilarang menerbitkanPerizinan Berusaha Perkebunan di atas Tanah HakUlayat Masyarakat Hukum Adat.

SK No 050647 A

(2) Ketentuan...

Page 148: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-148-

(2) Ketentuan larangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dikecualikan dalam hal telah dicapaipersetujuan antara Masyarakat Hukum Adat danPelaku Usaha Perkebunan mengenai penyerahanTanah dan imbalannya sebagaimana dimaksud dalamPasal 12 ayat(I).

5 Ketentuan Pasalberikut:

18 diubah sehingga berbunyi sebagai

6

Pasal 18

(1) Perusahaan Perkebunan yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam pasal 14 dikenaisanksi administratif.

(21 Ketentuan mengenai jenis, kriteria, besaran, dan tatacara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturanPemerintah.

Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal24(1) Pemerintah Pusat menetapkan jenis benih tanaman

Perkebunan yang pengeluaran dari dan/ataupemasukannya ke dalam wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia memerlukan persetujuan.

(21 Pengeluaran benih dari dan/atau pemasukannya kedalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesiawajib mendapatkan persetujuan dari pemerintahPusat.

(3) Pemasukan benih dari luar negeri harus memenuhistandar mutu atau persyaratan teknis minimal.

(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai standar mutu danpersyaratan teknis minimal sebagaimana dimaksudpada ayat (3) diatur dalam Peraturan pemerintah.

SK No 050648 A

7. Ketentuan .

Page 149: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t49-

7 Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) varietas hasil pemuliaan atau introduksi dari luarnegeri sebelum diedarkan terlebih dahulu harusdilepas oleh Pemerintah pusat atau diluncurkan olehpemilik varietas.

(2) Varietas yang telah dilepassebagaimana dimaksud padadiproduksi dan diedarkan.

(3) Varietas sebagaimana dimaksud padasebelum diedarkan harus memenuhiBerusaha dari Pemerintah pusat.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat-syarat dantata cara pelepasan atau peluncuran serta perizinanBerusaha diatur dalam peraturan pemerintah.

8. Pasal 31 dihapus

9 Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35(1) Dalam rangka pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan, setiap pelaku Usaha perkebuna., *a.11Umemenuhi persyaratan minimum sarana danprasarana pengendalian organisme penggangguTanaman Perkebunan.

(2) Ketentuan mengenai persyaratan minimum saranadan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan pemerintah.

atau diluncurkanayat (1) dapat

ayat (2)Perizinan

Ketentuan Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050649 A

10

Pasal 39

Page 150: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-150-

Pasal 39

Pelaku Usaha Perkebunan dapat melakukan UsahaPerkebunan di seluruh wilayah Negara Kesatuan RepubrikIndonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penanaman modal.

1 1. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 40

Pengalihan kepemilikan Perusahaan perkebunan kepadapenanam modal asing dapat dilakukan setelahmemperoleh persetujuan Pemerintah pusat.

t2 Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut

Pasal 42

(1) Kegiatan usaha budi daya Tanaman perkebunandan/atau usaha Pengolahan Hasil perkebunansebagaimana dimaksud dalam Pasal 41. ayat (1) hanyadapat dilakukan oleh Perusahaan perkebunan apabilatelah mendapatkan hak atas tanah dan memenuhiPerrzinan Berusaha terkait perkebunan dariPemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai perrzinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

13. Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 43

Kegiatan usaha Pengolahan Hasil perkebunan dapatdidirikan pada wilayah Perkebunan swadaya masyarakatyang belum ada usaha Pengolahan Hasil perkebunansetelah memperoleh hak atas tanah dan perizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

SK No 050650 A14. Pasal

Page 151: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK TNDONESIA

-151 -

14. Pasal 45 dihapus

15 Ketentuan Pasal 47 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 47

(1) Perusahaan Perkebunan yang melakukan usaha budidaya Tanaman Perkebunan dengan luasan skalatertentu dan/atau usaha pengolahan HasilPerkebunan dengan kapasitas pabrik tertentu wajibmemenuh i P erizinan Berusaha dari pe merintah pu sat.

(2) Setiap Perusahaan perkebunan yang melakukanusaha budi daya Tanaman perkebunan denganluasan skala tertentu dan/atau usaha pengolahanHasil Perkebunan dengan kapasitas pabrik tertentuyang tidak memiliki Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratifberupa:

a. penghentiansementarakegiatan;

b. pengenaan denda; danf atauc. paksaan Pemerintah pusat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan Berusahasebagaimana pada ayat (1) dan kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

16 Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 48

(1) Perizinan Berusaha perkebunan sebagaimanadimaksud dalam pasal 47 ayat (1) diberikan oleh:a. gubernur untuk wilayah lintas kabupatenlkota;

dan

b. bupati/wali kota untuk wilayah dalam suatukabupatenf kota,

berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Fusat.

SK No 050651 A

(2) Dalam

Page 152: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-r52-

(2) Dalam hal lahan Usaha perkebunan berada padawilayah lintas provinsi, izin diberikan oleh pemerintahPusat.

(3) Perusahaan Perkebunan yang telah mendapatPerizinan Berusaha wajib menyampaikan lapoianperkembangan usahanya secara berkala sekulang_kurangnya 1 (satu) tahun sekari kepada pemberi izinsebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2).

berkala(3) jusa

(4) Laporan perkembangan usaha secarasebagaimana dimaksud pada ayatdisampaikan kepada pemerintah pusat.

t9.

77. Pasal 49 dihapus

18. Pasal 50 dihapus

Ketentuan Pasal 58 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 58

(1) Perusahaan Perkebunan yang mendapatkan perizinanBerusaha untuk budi daya yang seluruh atausebagian lahannya berasal dari:a. area penggunaan lain yang berada di luar hak

guna usaha; dan/ataub. areal yang berasal dari pelepasan kawasan hutan,wajib memfasilitasi pembangunan kebun masyarakatsekitar seluas 2ooh (dua puluh persen) dari luas lahantersebut.

(2) Fasilitasi pembangunan kebun masyarakatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukanmelalui pola kredit, bagi hasil, bentuk kemitraanlainnya, atau bentuk pendanaan rain yang disepakatisesuai dengan ketentuan peraturan perundarrg_undangan.

SK No 050652 A

(3) Kewajiban

Page 153: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-153-

20

(3)

(4)

(1)

Ketentuan Pasal 60 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 60(1) Perusahaan Perkebunan yang meianggar ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam pasal sg dikenaisanksi administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksudayat (1) berupa:

a. denda;

pada

b. pemberhentian sementara dari kegiatan UsahaPerkebunan; dan/atau

c. pencabutanPerizinan Berusaha perkebunan.

(3) Kentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

27 Ketentuan Pasal 67 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Kewajiban memfasilitasi pembangunan kebunsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusdilaksanakan dalam jangka waktu paling lambat 3(tiga) tahun sejak hak guna usaha diberikan.Fasilitasi pembangunan kebun masyarakatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusdilaporkan kepada Pemerintah pusat dan pemerintahDaerah sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 67

Setiap Pelaku Usaha Perkebunan wajib memeliharakelestarian fungsi lingkungan hidup.Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajibanmemelihara kelestarian fungsi lingkungan friarpsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

SK No 050653 A

(2)

22. Pasal

Page 154: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-154-

22. Pasal 68 dihapus.

23 Ketentuan Pasal 70 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 70

(1) Setiap Perusahaan Perkebunan yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 69dikenai sanksi administratif.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

24 Ketentuan Pasal 74 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal T4

(1) Setiap unit Pengolahan Hasil perkebunan tertentuyang berbahan baku impor wajib membangun kebundalam jangka waktu tertentu setelah unitpengolahannya beroperasi.

(2) Kebun yang dibangun sebagaimana dimaksud padaayat (1) wajib terintegrasi dengan unit pengolahanhasil perkebunan setelah unit pengolahan tersebutberoperasi.

(3) Ketentuan mengenai jenis pengolahan HasilPerkebunan tertentu dan jangka waktu tertentusebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 75 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050654 A

25.

Pasal 75 . .

Page 155: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-155-

Pasal 75

(1) Setiap Pelaku Usaha Perkebunan yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal T4ayat (1) dikenai sanksi administratif.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

26 Ketentuan Pasal 93 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 93

(1) Pembiayaan Usaha Perkebunan yang dilakukan olehPemerintah Pusat bersumber dari anggaranpendapatan dan belanja negara.

(2) Pembiayaan penyelenggaraan perkebunan yangdilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya bersumber dari anggaranpendapatan dan belanja daerah.

(3) Pembiayaan Usaha Perkebunan yang dilakukan olehPelaku Usaha Perkebunan bersumber daripenghimpunan dana Pelaku Usaha perkebunan, danalembaga pembiayaan, dana masyarakat, dan danalain yang sah.

(4) Penghimpunan dana sebagaimana dimaksud padaayat (3) digunakan untuk pengembangan sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan,promosi Perkebunan, peremajaan TanamanPerkebunan, sarana dan prasarana perkebunan,pengembangan Perkebunan, dan/atau pemenuhanhasil Perkebunan untuk kebutuhan parrgar, bahanbakar nabati, dan hilirisasi industri perkeblnan.

(5) Dana yang dihimpun oleh pelaku Usaha perkebunansebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikelola olehbadan pengelola dana perkebunan, yang berwenanguntuk menghimpufl, mengadministrasikan]mengelola, menyimpan, dan menyalurkan danatersebut.

(6) Ketentuan . .

SK No 050655 A

Page 156: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-156-

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghimpunan danasebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan badanpengelola dana perkebunan sebagaimana dimaksudpada ayat (5) diatur dalam peraturan pemerintah.

27 Ketentuan Pasal 95 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 95

(1) Pemerintah Pusat mengembangkan UsahaPerkebunan melalui penanaman modal.

(2) Pelaksanaan penanaman modal sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpenanaman modal, dengan memperhatikankepentingan Pekebun.

28. Ketentuan Pasal 96 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 96(1) Pembinaan Usaha perkebunan dilakukan oleh

Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksudmeliputi:

a. perencanaan;

pada ayat (1)

b. pelaksanaan Usaha perkebunan;

c. pengolahan dan pemasaran Hasil perkebunan;

d. penelitian dan pengembangan;

e. pengembangan sumber daya manusia;f. pembiayaaan Usaha perkebunan; dang. pemberian rekomendasi penanaman modal.

SK No 050656 A

(3) Ketentuan

Page 157: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t57 -

(3) Ketentuan lebih tanjut mengenai pembinaansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

29 Ketentuan Pasal 97 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 97(1) Pembinaan teknis untuk perusahaan perkebunan

milik negara, swasta, dan/atau pekebun dilakukanoleh Pemerintah pusat.

(2) Evaluasi atas kinerja perusahaan perkebunan miiiknegara dan/atau swasta dilaksanakan melaluipenilaian Usaha perkebunan secara rutin dan/atausewaktu-waktu.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan teknisdan penilaian Usaha perkebunin diatur dalamPeraturan Pemerintah.

30 Ketentuan Pasal 99 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 99(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasar 9g

dilakukan melalui:

pelaporan dari pelakudan/atau

a

(2)

b. pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaandan hasil Usaha perkebunan.

Dalam hal tertentu, pengawasan dapat dilakukanmelalui pemeriksaan terhadap proses dan HasilPerkebunan.

Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufa merupakan informasi publik yang diumumkan dandapat diakses secara terbuka oieh masyarakat sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Usaha Perkebunan;

SK No 050657 A

(3)

(4) Pemantauan . .

Page 158: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-158-

(4) Pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b dilakukan dengan mengamatidan memeriksa kesesuaian laporan denganpelaksanaan di lapangan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tatacara pengawasan diatur dalam peraturan pemerintah.

31. Ketentuan Pasal 103 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 103

setiap pejabat yang menerbitkan perizinan Berusahaterkait Perkebunan di atas Tanah Hak Ulayat MasyarakatHukum Adat sebagaimana dimaksud dalam pasal lr ayat(1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)tahun atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00(lima miliar rupiah).

32. Pasal 105 dihapus

33. Pasal 109 dihapus

Pasal 30

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun2o00 tentang Perlindungan varietas Tanaman (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 241, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4043) diubahsebagai berikut:

1 Ketentuan Pasal 11berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 1 1

Permohonan hak PVT diajukan kepada Kantor pVTsecara tertulis dalam bahasa Indonesia denganmembayar biaya yang besarnya ditetapkan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang Penerimaan Negara Bukan pajak.

SK No 050658 A

(1)

(2) Dalam

Page 159: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-159-

(2) Dalam hal permohonan hak PVT diajukan oleh:

a. orang atau badan hukum selaku kuasa pemohonharus disertai surat kuasa khusus denganmencantumkan nama dan alamat lengkap kuasayang berhak; atau

b. ahli waris harus disertai dokumen bukti ahliwaris.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuanpermohonan hak PVT diatur dalam peraturanPemerintah.

2 Ketentuan Pasal 29 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 29

(1) Permohonan pemeriksaan substantif ataspermohonan hak PVT harus diajukan ke Kantor pVTsecara tertulis selambat-lambatnya 1 (satu) bulansetelah berakhirnya masa pengumuman denganmembayar biaya pemeriksaan tersebut.

(2) Besarnya biaya pemeriksaan substantif ditetapkansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penerimaan negara bukan pajak.

3. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut

Pasal 40

(1) Hak PVT dapat beralih atau dialihkan karena:a. pewarisan;

b. hibah;

c. wasiat;

d. perjanjian dalam bentuk akta notaris; ataue. sebab lain yang dibenarkan oleh undang-undang.

SK No 050659 A

(2) Pengalihan

Page 160: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

FRESTDENREPUBUK INDONESIA

-160-

(2) Pengalihan hak PVT sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c harus disertaidengan dokumen PVT berikut hak lain yang berkaitandengan itu.

(3) Setiap pengalihan hak PVT wajib dicatatkan padaKantor PVT dan dicatat dalam Daftar Umum pVTdengan membayar biaya yang besarnya ditetapkansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Penerimaan Negara Bukan pajak.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata carapengalihan hak PVT diatur dalam peraturanPemerintah.

Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut

Pasal 43

(1) Perjanjian lisensi harus dicatatkan pada Kantor pVTdan dimuat dalam Daftar Umum pVT denganmembayar biaya yang besarnya ditetapkan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang penerimaan negara bukan pajak.

(2) Dalam hal perjanjian lisensi tidak dicatatkan diKantor PVT sebagaimana dimaksud pada ayat (1),perjanjian lisensi tersebut tidak mempunyai akibathukum terhadap pihak ketiga.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai perjanjian lisensidiatur dalam Peraturan Pemerintah.

5 Ketentuan Pasal 63 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 63

(1) Untuk kelangsungan berlakunya hak pVT, pemeganghak PVT wajib membayar biaya tahunan.

SK No 050660 A

(2) Untuk

Page 161: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-161 -

(2) Untuk setiap pengajuan permohonan hak pVT,permintaan pemeriksaan, petikan Daftar Umum pVT,salinan surat PVT, salinan dokumen pVT, pencatatanpengalihan hak PVT, pencatatan surat perjanjianlisensi, pencatatan Lisensi Wajib, serta lain-lainnyayang ditentukan berdasarkan undang-undang iniwajib membayar biaya.

(3) Ketentuan mengenai besar biaya, persyaratan dantata cara pembayaran biaya sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (2) diatur sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpenerimaan negara bukan pajak.

Pasal 31

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun2or9 tentang Sistem Budi Daya pertanian Berkelanjutan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2org Nomor 201,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6412)diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasalberikut:

19 diubah sehingga berbunyi sebagai

(1)

(2t

(3)

Pasal 19

Setiap Orang dilarang mengalihfungsikan Lahan yangsudah ditetapkan sebagai Lahan budi daya pertanian-

Dalam hal untuk kepentingan umum dan/atauproyek strategis nasional, Lahan budi daya pertaniansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdialihfungsikan dan dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pengalihfungsian Lahan budi daya pertanian untukkepentingan umum sebagaimana dimaksud pada ayat(2) hanya dapat dilakukan dengan syarat:a. dilakukan kajian strategis;

b. disusun rencana alih fungsi Lahan;c. dibebaskan kepemilikan haknya dari pemilik;

dan/atau

d.disediakan...

SK No 050661 A

Page 162: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-t62-

disediakan Lahanbudi daya Pertanian.

pengganti terhadap Lahan

(4) Alih fungsi Lahan budi daya pertanian untukkepentingan umum dan/atau proyek strategisnasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yangdilaksanakan pada Lahan pertanian yang telahmemiliki jaringan pengairan lengkap wajib menjagafungsi jaringan pengairan lengkap.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengalihfungsianLahan budi daya Pertanian diatur dalam peraturanPemerintah.

2 Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 22

(1) Pelaku Usaha yang menggunakan Lahan hak ulayatyang tidak melakukan musyawarah denganmasyarakat hukum adat pemegang hak ulayat untukmemperoleh persetujuan dikenai sanksi administratifberupa:

a. penghentiansementarakegiatan;

b. pengenaan denda administratif;c. paksaan Pemerintah;

d. pembekuanPerizinan Berusaha; dan lataue. pencabutanPerizinan Berusaha.Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

d

(2)

SK No 050662 A

3

Pasal32...

Page 163: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-163-

Pasal 32

(1) Pengadaan benih unggul melalui pemasukan dari luarnegeri sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 ayat (1)dilakukan setelah mendapat perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(2) Pengeluaran benihRepublik IndonesiaUsaha berdasarkanPemerintah Pusat.

(3)

unggul dari wilayah Negaradapat dilakukan oleh pelaku

Perizinan Berusaha dari

(4)

Dalam hal pemasukan dari luar negeri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan pengeluaran benihunggul dari wilayah Negara Republik Indonesiasebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan olehinstansi pemerintah, pemasukan dan pengeluaranBenih harus mendapatkan persetujuan dariPemerintah Pusat.

Ketentuan lebih lanjut mengenai perrzinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)diatur dalam Peraturan pemerintah.

4

5

Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 43Pengeluaran Tanaman, Benih Tanaman, Benih Hewan,Bibit Hewan, dan hewan dari wilayah Negara RepublikIndonesia oleh Setiap orang dapat dilakukan jikakeperluan dalam negeri telah terpenuhi setelah mendapatPerizinan Berusaha dari pemerintah pusat.

Ketentuan Pasal 44 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

pasal.44

(1) Pemasukan Tanaman, Benih Tanaman, Benih Hewan,Bibit Hewan, dan hewan dari luar negeri dapaidilakukan untuk:a. meningkatkan mutu dan keragaman genetik;

SK No 050663 Ab. mengembangkan

Page 164: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-t64-

b. mengembangkan ilmu pengetahuan danteknologi; dan/atau

c. memenuhi keperluan di dalam negeri.(2) Pemasukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

wajib memenuhi persyaratan.

(3) Setiap Orang yang melakukan pemasukansebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhiPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(4) Dalam hal pemasukan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan oleh instansi pemerintah,pemasukan harus mendapatkan persetujuan dariPemerintah Pusat

6 Ketentuan Pasal 86 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 86

(1) Setiap Orang sebagaimana dimaksud dalam pasal g4ayat (1) yang melakukan Usaha Budi Daya pertaniandi atas skala tertentu wajib memenuhi perizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(2) Pemerintah Pusat dilarang memberikan perizinanBerusaha terkait Usaha Budi Daya pertaniansebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas tanahhak ulayat masyarakat hukum adat.

(3) Ketentuan larangan sebagaimana dimaksud padaayat (2) dikecualikan dalam hal telah dicapaipersetujuan antara masyarakat hukum adat danPelaku Usaha.

7 Ketentuan Pasal 1o2 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050664 A

Pasal lO2 .

Page 165: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-165-

Pasal 102

(1) Sistem informasi Pertanian mencakup pengumpulan,pengolahan, penganalisisan, penyimpanan, penyajian,serta penyebaran data Sistem Budi Daya pertanianBerkelanjutan.

(2) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya wajib membangun,men)rusun, dan mengembangkan sistem informasiPertanian yang terintegrasi.

(3) Sistem informasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) paling sedikit digunakan untuk keperluan:a. perencanaan;

b. pemantauan dan evaluasi;

c. pengelolaan pasokan dan permintaan produkPertanian; dan

d. pertimbangan penanaman modal.(4) Kewajiban Pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah

sesuai dengan kewenangannya sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dilaksanakan oleh pusat datadan informasi.

(5) Pusat data dan informasi sebagaimana dimaksudpada ayat (4) wajib melakukan pemutakhiran datadan informasi Sistem Budi Daya pertanianBerkelanjutan secara akurat dan dapat diakses olehmasyarakat.

(6) Data dan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat(5) dapat diakses dengan mudah dan cepat olehPelaku Usaha dan masyarakat.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasiPertanian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 1O8 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050665 A

8

Pasal 108

Page 166: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t66-

Pasal 108

(1) Sanksi administratif dikenakan kepada:

a. Setiap Orang yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (3),Pasal 28 ayat (3), Pasal 43, Pasal 44 ayat (2) atauayat (3), Pasal 66 ayat (2), Pasal 7l ayat (3), Pasal76 ayat (3), atau PasalT9;

b. Pelaku Usaha dan/atau instansi pemerintahyang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 15 ayat (2), Pasal 18 ayat(2), Pasal 32 ayat (1), ayat (2) atau ayat (3); atau

c. Produsen dan/atau distributor yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal78 ayat (1).

(21 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa:

a. teguran tertulis;

b. denda administratif;

c. penghentian sementara kegiatan usaha;

d. penarikan produk dari peredaran;

e. pencabutan izin; dan/atauf. penutupan usaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

9. Pasal lll dihapus

Pasal 32

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun2Ol3 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol3 Nomor 131,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433)diubah sebagai berikut:

SK No 050666 A

1. Ketentuan .

Page 167: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t67 -

1 Ketentuan Pasalberikut:

15 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 15

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya wajib meningkatkan produksiPertanian.

(2) Kewajiban peningkatan produksi Pertanian dalamnegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui strategi perlindungan Petanisebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2).

2 Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) Kecukupan kebutuhan konsumsi danlatau cadanganpangan Pemerintah berasal dari produksi dalamnegeri dan impor dengan tetap melindungikepentingan Petani.

(21 Impor komoditas Pertanian sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan sesuai dengan instrumenperdagangan berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(3) Kecukupan kebutuhan konsumsi danlatau cadanganpangan Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

3. Pasal 1O1 dihapus.

Pasal 33

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun20lO tentang Hortikultura (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OlO Nomor 132, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 517O) diubah sebagaiberikut:

SK No 050667 A

1. Ketentuan .

Page 168: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-168-

1 Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 15

(1) Pelaku usaha wajib mengutamakan pemanfaatansumber daya manusia dalam negeri.

(2) Pemanfaatan Sumber daya manusia sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

2 Ketentuan Pasal 33 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 33

(1) Usaha hortikultura dilaksanakan denganmengutamakan penggunaan sarana hortikulturadalam negeri.

(21 Dalam hal sarana hortikultura dalam negeri tidakmencukupi atau tidak tersedia, dapat digunakansarana hortikultura yang berasal dari luar negeridengan memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(3) Sarana hortikultura yang berasal dari luar negerisebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus:

a. lebih efisien;

b. ramah lingkungan; dan

c. diutamakan yang mengandung komponen hasilproduksi dalam negeri.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahaterkait sarana hortikultura diatur dalam PeraturanPemerintah.

3 Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050668 A

Pasal 35

Page 169: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t69-

Pasal 35

(1) Sarana hortikultura yang diedarkan wajib memenuhistandar mutu dan Perizinan Berusaha.

(21 Dalam hal sarana hortikultura merupakan ataumengandung hasil rekayasa genetik, selain memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),peredarannya wajib mengikuti ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang keamanan hayati.

(3) Apabila standar mutu sebagaimana dimaksud padaayat (1) belum ditetapkan, Pemerintah Pusatmenetapkan persyaratan teknis minimal.

(41 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (3) dikecualikan untuk sarana hortikulturaproduksi lokal yang diedarkan secara terbatas dalamsatu kelompok.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara uji mutudan Perizinan Berusaha diatur dalam PeraturanPemerintah.

Di antara Pasal 35 dan Pasal 36 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 35A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 35A

(1) Setiap orang yang mengedarkan sarana hortikulturayang tidak memenuhi standar mutu, tidak memenuhipersyaratan teknis minimal, dan/atau tidak terdaftarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dikenaisanksi administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa:

a. penghentian kegiatan usaha;

b. penarikan produk yang dipasarkan;

c. denda administratif;

d. paksaan pemerintah; dan/ataue. pencabutan Perizinan Berusaha.

SK No 050669 A

(3) Ketentuan

Page 170: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t70-

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministrtatif sebagaimana dimaksud pada ayat (21

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 48 dihapus.5

6 Ketentuan Pasal 49 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 49

(1) Unit usaha budi daya hortikultura mikro dan kecilwajib didata oleh Pemerintah.

(2) Unit usaha budi daya hortikultura menengah danunit usaha budi daya hortikultura besar harusmemenuh i Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

7 . Pasal 51 dihapus

8 Ketentuan Pasal 52 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 52

(1) Usaha hortikultura sebagaimana dimaksud dalamPasal 50 wajib memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perrzinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

9 Ketentuan Pasal 54 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050670 A

Pasal 54

Page 171: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

- t7r -

Pasal 54

(1) Pelaku usaha dalam melaksanakan usahahortikultura wajib memenuhi standar proses ataupersyaratan teknis minimal.

(2) Pelaku usaha dalam memproduksi produkhortikultura wajib memenuhi standar mutu dankeamanan pangan produk hortikultura.

(3) Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerahsesuai dengan kewenangannya berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat membina dan memfasilitasipengembangan usaha hortikultura untuk memenuhistandar mutu dan keamanan pangan produk.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar mutu dankeamanan pangan produk hortikultura sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diatur dalam PeraturanPemerintah.

10. Ketentuan Pasal 56 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 56

(1) Usaha hortikultura dapat dilakukan dengan polakemitraan.

(21 Pola kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)melibatkan pelaku usaha hortikultura mikro, kecil,menengah, dan besar.

(3) Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dilaksanakan dengan pola:

a. inti-plasma;

b. subkontrak;

c. waralaba;

d. perdagangan umum;

e. distribusi dan keagenan; dan

f. bentuk kemitraan lainnya.

SK No 050671 A

(4) Ketentuan . .

Page 172: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-r72-

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pola kemitraansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

1 1. Ketentuan Pasal 57 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 57

(1) Usaha perbenihan meliputi pemuliaan, produksibenih, sertifikasi, peredaran benih, serta pengeluaranbenih dari dan pemasukan benih ke dalam wilayahNegara Republik Indonesia.

(2) Dalam hal pemuliaan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dilakukan introduksi dalam bentukbenih atau materi induk yang belum ada di wilayahNegara Republik Indonesia.

(3) Usaha perbenihan hanya dapat dilakukan oleh pelakuusaha yang memiliki sertifikat kompetensi atau badanusaha yang bersertifikat dalam bidang perbenihandengan wajib menerapkan jaminan mutu benihmelalui penerapan sertifikasi.

(4) Ketentuan sertifikat kompetensi atau badan usahayang bersertifikat dan kewajiban menerapkanjaminan mutu benih sebagaimana dimaksud padaayat (3) dikecualikan bagi pelaku usaha perseoranganatau kelompok yang melakukan usaha perbenihanuntuk dipergunakan sendiri danf atau terbatas dalam1 (satu) kelompok.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai produksi benih,sertifikasi, peredaran benih, serta pengeluaran danpemasukan benih sebagaimana dimaksud pada ayat(1), introduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),sertifikasi kompetensi, sertifikasi badan usaha danjaminan mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (3),serta pengecualian kewajiban penerapansebagaimana dimaksud pada ayat (41 diatur dalamPeraturan Pemerintah.

SK No 050612 A

12. Pasal

Page 173: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-r73-

12. Pasal 63 dihapus.

13. Ketentuan Pasal 68 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 68

Ketentuan lebih lanjut mengenai usaha budi dayasebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, tata carapendataan dan pelaporan sebagaimana dimaksud dalamPasal 66, serta izin khusus sebagaimana dimaksud dalamPasal 67 ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

14. Ketentuan Pasal 73 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 73

(1) Usaha perdagangan produk hortikultura mengaturproses jual beli antarpedagang serta antara pedagangdan konsumen.

(21 Pelaku usaha perdagangan produk hortikultura harusmenerapkan sistem kelas produk berdasarkanstandar mutu dan standar harga secara transparan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban sistemkelas produk berdasarkan standar mutu dan standarharga secara transparan sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

15. Ketentuan Pasal 88 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1) Imporaspek:

Pasal 88

produk hortikultura wajib memperhatikan

a. keamanan pangan produk hortikultura;b. persyaratan kemasan dan pelabelan;

c. standar mutu; dan

SK No 050673 A

d. ketentuan .

Page 174: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t74-

d. ketentuan keamanan dan pelindungan terhadapkesehatan manusia, hewan, tumbuhan, danlingkungan.

(2) Impor produk hortikultura dapat dilakukan setelahmemenuhi Perrzinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(3) Impor produk hortikultura sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan melalui pintu masuk yangditetapkan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

16. Ketentuan Pasal 90 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 90

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya dalam meningkatkan pemasaranhortikultura memberikan informasi pasar.

17. Ketentuan Pasal 92 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 92

(1) Penyelenggara pasar dan tempat lain untukperdagangan produk hortikultura dapatmenyelenggarakan penjualan produk hortikulturalokal dan asal impor.

(2) Penyelenggara pasar dan tempat lain untukperdagangan produk hortikultura sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib menyediakan fasilitaspemasaran yang memadai.

18. Ketentuan Pasal 100 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050674 A

Pasal 100

Page 175: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-775-

Pasal 100

(1) Pemerintah Pusat mendorong penanaman modaldalam usaha hortikultura.

(2) Pelaksanaan penanaman modal sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpenanaman modal.

19. Ketentuan Pasal 101 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 101

Pelaku usaha hortikultura menengah dan besar wajibmemberikan kesempatan pemagangan dan alih teknologi.

20. Ketentuan Pasal 122 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 122

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 15 ayat (1), Pasal 33, Pasal 36ayat (1) atau ayat (2), Pasal 37, Pasal 38, Pasal 54ayat (1) atau ayat (21, Pasal 60 ayat (2), Pasal 71,Pasal 73 ayat (2), Pasal 81 ayat (4), Pasal 84 ayat (1),Pasal 88 ayat (1), Pasal 92 ayat (2), Pasal 101, Pasal108 ayat (2), atau Pasal 109 ayat (2) dikenai sanksiadministratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) berupa:

a. peringatan secara tertulis;

b. denda administratif;

c. penghentiansementarakegiatan;

d. penarikan produk dari peredaran oleh pelakuusaha;

e. pencabutan izin; dan/atau

SK No 050675 A

f. penutupan

Page 176: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-176-

f. penutupan usaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

21. Pasal 126 dihapus

22. Pasal 131 dihapus.

Pasal 34

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun2OO9 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 84, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5015)sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 41 Tahun2Ol4 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 18Tahun 2OO9 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 338,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5619)diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasalberikut:

6 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 6

(1) Lahan yang telah ditetapkan sebagai kawasanpenggembalaan umum harus dipertahankankeberadaan dan kemanfaatannya secaraberkelanjutan.

(2) Kawasan penggembalaan umum sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai:

a. penghasil tumbuhan pakan;

b. tempat perkawinan alami, seleksi, kastrasi, danpelayanan inseminasi buatan;

c. tempat pelayanan kesehatan hewan; dan/atau

SK No 050676 A

d. tempat

Page 177: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-r77 -

d. tempat atau objek penelitian dan pengembanganteknologi peternakan dan kesehatan hewan.

(3) Pemerintah daerah kabupatenlkota yang didaerahnya mempunyai persediaan lahan yangmemungkinkan dan memprioritaskan budi dayaTernak skala kecil wajib menetapkan lahan sebagaikawasan penggembalaan umum.

(41 Pemerintah daerah kabupaten/kota membina bentukkerja sama antara pengusahaan peternakan danpengusahaan tanaman pangan, hortikultura,perikanan, perkebunan, dan kehutanan serta bidanglainnya dalam memanfaatkan lahan di kawasantersebut sebagai sumber pakan Ternak murah.

(5) Dalam hal pemerintah daerah kabupatenlkota tidakmenetapkan lahan sebagai kawasan penggembalaanumum sebagaimana dimaksud pada ayat (3),Pemerintah Pusat dapat menetapkan lahan sebagaikawasan penggembalaan umum.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan danpengelolaan kawasan penggembalaan umumsebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkandengan Peraturan Pemerintah.

2 Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 13

(1) Penyediaan dan pengembangan Benih dan/atau Bibitdilakukan dengan memperhatikan keberlanjutanpengembangan usaha Peternak mikro, kecil, danmenengah.

(2) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya wajib untuk melakukanpengembangan usaha pembenihan dan/ataupembibitan dengan melibatkan peran sertamasyarakat untuk menjamin ketersediaan Benih,Bibit, danlatau bakalan.

SK No 050677 A

(3) Dalam

Page 178: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t78-

(3) Dalam hal usaha pembenihan dan/atau pembibitanoleh masyarakat belum berkembang, PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah membentuk unitpembenihan danf atau pembibitan.

(4) Setiap Benih atau Bibit yang beredar wajib memilikisertifikat layak Benih atau Bibit yang memuatketerangan mengenai silsilah dan ciri-ciri keunggulantertentu.

(5) Sertifikat layak Benih atau Bibit sebagaimanadimaksud pada ayat (4) dikeluarkan oleh lembagasertifikasi Benih atau Bibit yang terakreditasi.

(6) Setiap orang dilarang mengedarkan Benih atau Bibityang tidak memenuhi kewajiban sertifikat LayakBenih atau Bibit sebagaimana dimaksud pada ayat(s).

3 Ketentuan Pasalberikut:

15 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 15

(1) Pemasukan Benih dan/atau Bibit dari luar negeri kedalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesiadapat dilakukan untuk:a. meningkatkan mutu dan keragaman genetik;

b. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi;

c. mengatasi kekurangan Benih dan/atau Bibit didalam negeri; dan/atau

d. memenuhi keperluan penelitian danpengembangan.

(2) Setiap Orang yang melakukan pemasukan Benihdan/atau Bibit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib memenuhi Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

SK No 050678 A

4. Ketentuan

Page 179: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUEUK INDONESIA

-r79-

4 Ketentuan Pasalberikut:

16 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 16

(1) Pengeluaran Benih dan/atau Bibit dari wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia ke luar negeridapat dilakukan apabila kebutuhan dalam negeritelah terpenuhi dan kelestarian Ternak lokal terjamin.

(2) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilarang dilakukan terhadap Benih dan/atau Bibityang terbaik di dalam negeri.

(3) Setiap Orang yang melakukan kegiatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib memenuht PertzinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenat Perzinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

5 Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal22

(1) Setiap orang yang memproduksi pakan dan/ataubahan pakan untuk diedarkan secara komersial wajibmemenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(2) Pakan yang dibuat untuk diedarkan secara komersialharus memenuhi standar atau persyaratan teknisminimal dan keamanan pakan serta memenuhiketentuan cara pembuatan pakan yang baik yangditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

(3) Pakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harusberlabel sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(4) Setiap orang dilarang:

a. mengedarkan pakan yang tidak layakdikonsumsi;

SK No 050679 A

b. menggunakan

Page 180: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-180-

b. menggunakan dan/atau mengedarkan pakanRuminansia yang mengandung bahan pakanyang berupa darah, daging, dan/atau tulang;dan/atau

c. menggunakan pakan yang dicampur hormontertentu dan/atau antibiotik imbuhan pakan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan pakanyang dicampur hormon tertentu dan/atau antibiotikimbuhan pakan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)huruf c diatur dalam Peraturan Pemerintah.

6 Ketentuan Pasal 29 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 29

(1) Budi Daya Ternak hanya dapat dilakukan olehpeternak, perusahaan peternakan, serta pihaktertentu untuk kepentingan khusus.

(2) Peternak yang melakukan budi daya Ternak denganjenis dan jumlah Ternak di bawah skala usahatertentu diberikan Perizinan Berusaha olehPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahkabupaten/kota sesuai dengan kewenangannyaberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(3) Perusahaan peternakan yang melakukan budi dayaternak dengan jenis dan jumlah Ternak di atas skalausaha tertentu wajib memenuhi Perizinan Berusahaoleh Pemerintah Pusat.

(4) Peternak, perusahaan peternakan, dan pihak tertentuyang mengusahakan Ternak dengan skala usahatertentu wajib mengikuti tata cara budi daya Ternakyang baik dengan tidak mengganggu ketertibanumum sesuai dengan pedoman yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(5) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya wajib untuk melindungiusaha peternakan dalam negeri dari persaingan tidaksehat diantara pelaku usaha.

SK No 050680 A

7. Ketentuan

Page 181: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

7

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-181 -

Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat mengembangkan Usaha Budi Dayamelalui penanaman modal oleh perseorangan warganegara Indonesia atau korporasi yang berbadanhukum.

(21 Pelaksanaan penanaman modal sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpenanaman modal.

8 Ketentuan Pasal 368 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 368(1) Pemasukan Ternak dan Produk Hewan dari luar

negeri ke dalam wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia dilakukan untuk memenuhi kebutuhandengan memperhatikan kepentingan peternak.

(2) Setiap Orang yang melakukan pemasukan Ternaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhiPertzinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(3) Pemasukan Ternak dari luar negeri harus:

a. memenuhi persyaratan teknis Kesehatan Hewan;

b. bebas dari Penyakit Hewan Menular yangdipersyaratkan oleh Otoritas Veteriner; dan

c. memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang karantina hewan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemasukan Ternakdan Produk Hewan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050681 A

9. Ketentuan . .

Page 182: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t82-

9 Ketentuan Pasal 36C diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 36C

(1) Pemasukan Ternak Ruminansia Indukan ke dalamwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dapatberasal dari suatu negara yang telah memenuhipersyaratan dan tata cara pemasukannya.

(21 Persyaratan dan tata cara pemasukan TernakRuminansia Indukan dari luar negeri ke dalamwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesiaditetapkan berdasarkan analisis risiko di bidangKesehatan Hewan oleh Otoritas Veteriner.

(3) Pemasukan Ternak Ruminansia Indukan yang berasaldari suatu negara sebagaimana dimaksud pada ayat(1), selain harus memenuhi ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (21juga harus terlebih dahulu:

a. dinyatakan bebas Penyakit Hewan Menular dinegara asal oleh Otoritas Veteriner negara asalsesuai dengan ketentuan yang ditetapkan badankesehatan hewan dunia dan diakui oleh OtoritasVeteriner Indonesia;

b. dilakukan penguatan sistem dan pelaksanaansurveilan di dalam negeri; dan

c. ditetapkan tempat pemasukan tertentu.

(41 Setiap Orang yang melakukan pemasukan TernakRuminansia Indukan sebagaimana dimaksud padaayat (1) wajib memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemasukan TernakRuminansia Indukan ke dalam wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia dan Perizinan Berusahadiatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050682 A

1O.Ketentuan...

Page 183: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRES IDENREPUBUK INDONESIA

-183-

10. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 37

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya berdasarkan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusatmembina dan memfasilitasi berkembangnya industripengolahan Produk Hewan.

1 1. Ketentuan Pasal 52 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 52

(1) Setiap orang yang berusaha di bidang pembuatan,penyediaan, dan/atau peredaran obat hewan wajibmemenuhr Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Setiap orang dilarang membuat, menyediakan,dan/atau mengedarkan obat hewan yang:

a. berupa sediaan biologi yang penyakitnya tidak adadi Indonesia;

b. tidak memiliki nomor pendaftaran;

c. tidak diberi label dan tanda; dan

d. tidak memenuhi standar mutu.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

12. Ketentuan Pasal 54 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 54

(1) Penyediaan obat hewan dapat berasal dari produksidalam negeri atau dari luar negeri.

SK No 050683 A

(2) Ketentuan

Page 184: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t84-

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan obathewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

13. Ketentuan Pasal 59 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 59

(1) Setiap Orang yang akan memasukkan Produk Hewanke dalam wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia wajib memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(2) Persyaratan dan tata cara pemasukan Produk Hewandari luar negeri ke dalam wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mengacu pada ketentuan yang berbasis analisisrisiko di bidang Kesehatan Hewan dan KesehatanMasyarakat Veteriner.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

14. Ketentuan Pasal 60 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 6O

(1) Setiap Orang yang mempunyai unit usaha ProdukHewan wajib memenuhi Perizinan Berusaha berupanomor kontrol veteriner dari Pemerintah Daerahprovinsi sesuai dengan kewenanganya berdasarkannorma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Pemerintah Daerah kabupatenlkota melakukanpembinaan unit usaha yang memproduksi dan f ataumengedarkan produk hewan yang dihasilkan olehunit usaha skala rumah tangga yang belummemenuhi persyaratan nomor kontrol veteriner.

SK No 050684A

(3) Ketentuan...

Page 185: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-185-

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

15. Ketentuan Pasal 62 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 62

(1) Pemerintah Daerah kabupaten/kota wajib memilikirumah potong hewan yang memenuhi persyaratanteknis.

(2) Rumah potong hewan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat diusahakan oleh setiap orang setelahmemenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(3) Usaha rumah potong hewan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) harus dilakukan di bawah pengawasandokter hewan berwenang di bidang pengawasanKesehatan Masyarakat Veteriner.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenat Perizinan Berusaharumah potong sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

L6. Ketentuan Pasal 69 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 69

(1) Pelayanan kesehatan hewan meliputi pelayanan jasalaboratorium veteriner, pelayanan jasa laboratoriumpemeriksaan dan pengujian veteriner, pelayanan jasamedik veteriner, danf atau pelayanan jasa di pusatkesehatan hewan atau pos kesehatan hewan.

(2) Setiap orang yang berusaha di bidang pelayanankesehatan hewan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) wajib memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahapelayanan kesehatan hewan sebagaimana dimaksudpada ayat (21diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050685 A

17. Ketentuan

Page 186: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-186-

17. Ketentuan Pasal 72 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal72

(1) Tenaga kesehatan hewan yang melakukan pelayanankesehatan hewan wajib memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(21 Tenaga asing kesehatan hewan dapat melakukanpraktik pelayanan kesehatan hewan di wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkanperjanjian bilateral atau multilateral antara pihakIndonesia dan negara atau lembaga asing sesuaidengan ketentuan peraturan perLlndang-undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

18. Ketentuan Pasal 85 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 85

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pasal 11 ayat (1),Pasal 13 ayat (4), Pasal 15 ayat (2), Pasal 18 ayat (4),Pasal 19 ayat (1), Pasal 22 ayat (1) atau ayat(2), Pasal23, Pasal 24 ayat (3), Pasal 25 ayat (1), Pasal 29 ayat(3), Pasal 42 ayat (5), Pasal 45 ayat (1), Pasal 47 ayat(2) atau ayat (3), Pasal 50 ayat (3), Pasal 51 ayat (2),Pasal 52 ayat (1), Pasal 53 ayat (2), Pasal 58 ayat (5),Pasal 59 ayat (1), Pasal 6l ayat (1) atau ayat (2), Pasal62 ayat (2) atau ayat (3), Pasal 69 ayat (2), Pasal 72ayat (1), atau Pasal 80 ayat (1) dikenai sanksiadministratif.

(2) Sanksi admistratif sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dapat berupa:

a. peringatan secara tertulis;

b. penghentian sementara dari kegiatan, produksi,dan/atau peredaran;

c. pencabutan Pertzinan Berusaha dan penarikanobat hewan, pakan, alat dan mesin, atau produkhewan dari peredaran;

d.pencabutan...

SK No 050686 A

Page 187: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-187 -

d. pencabutan Perizinan Berusaha; dan lataue. pengenaan denda.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

L9. Ketentuan Pasal 88 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 88

Setiap orang yang memproduksi dan latau mengedarkanalat dan mesin yang belum diuji sebagaimana dimaksuddalam Pasal 24 ayat (3) yang mengakibatkan kerusakanfungsi lingkungan atau membahayakan nyawa orang,dipidana dengan pidana kurungan paling singkat 3 (tiga)bulan dan paling lama 11 (sebelas) bulan dan denda palingsedikit Rp5O.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) danpaling banyak Rp500.OO0.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Paragraf 4

Kehutanan

Pasal 35

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha dankemudahan persyaratan investasi dari sektor Kehutanan,Undang-Undang ini mengubah, menghapus, atau menetapkanpengaturan baru beberapa ketentuan dalam:

a. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentangKehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3888) sebagaimana diubah denganUndang-Undang Nomor 19 Tahun 2OO4 tentang PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun2OO4 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 41Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor86, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4374); dan

SK No 050687 A

b. Undang-Undang

Page 188: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

b

PRESTDENREPUBUK INDONESTA

-188-

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2073 tentangPencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol3 Nomor130, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5432).

Pasal 36

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 167, Tarnbahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 19 Tahun 2OO4 tentang PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4l Tahun1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 86, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4374) diubahsebagai berikut:

1 Ketentuan Pasalberikut:

15 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 15

(1) Pengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 14 dilakukan melalui:

a. penunjukan kawasan hutan;

b. penataan batas kawasan hutan;

c. pemetaan kawasan hutan; dan

d. penetapan kawasan hutan.(2) Pengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikanrencana tata ruang wilayah.

(3) Pengukuhan kawasan hutan dilakukan denganmemanfaatkan teknologi informasi dan koordinatgeografis atau satelit.

(4) Pemerintah Pusat memprioritaskan percepatanpengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) pada daerah yang strategis.

(5) Ketentuan...SK No 050688 A

Page 189: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-189-

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai prioritas percepatanpengukuhan kawasan hutan sebagaimana dimaksudpada ayat (41diatur dalam Peraturan Pemerintah.

2 Ketentuan Pasal 18 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1)

(2)

(3)

Pasal 18

Pemerintah Pusat menetapkan dan mempertahankankecukupan luas kawasan hutan dan penutupanhutan untuk setiap daerah aliran sungai, danf ataupulau guna pengoptimalan manfaat lingkungan,manfaat sosial, dan manfaat ekonomi masyarakatsetempat.

Pemerintah Pusat mengatur luas kawasan yang harusdipertahankan sesuai dengan kondisi fisik dangeografis daerah aliran sungai dan/atau pulau.

Ketentuan lebih lanjut mengenai luas kawasan hutanyang harus dipertahankan ialah termasuk padawilayah yang terdapat proyek strategis nasional diaturdalam Peraturan Pemerintah.

3 Ketentuan Pasal 19 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 19

(1) Perubahan peruntukan dan perubahan fungsikawasan hutan ditetapkan oleh Pemerintah Pusatdengan mempertimbangkan hasil penelitian terpadu.

(21 Ketentuan mengenai tata cara perubahan peruntukandan perubahan fungsi kawasan hutan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

SK No 050689 A

4. Ketentuan .

Page 190: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-190-

Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal26

(1) Pemanfaatan Hutan Lindung dapat berupapemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan,dan pemungutan hasil hutan bukan kayu.

(21 Pemanfaatan hutan lindung sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dengan pemberian PertzinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

5 Ketentuan Pasal 27 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal2T

Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal26 ayat (2) dapat diberikan kepada:

a. perseorangan;

b. koperasi;

c. badan usaha milik negara;

d. badan usaha milik daerah; atau

e. badan usaha milik swasta.

6 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28

(1) Pemanfaatan hutan produksi dapat berupapemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasa lingkungan,pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan ka5ru, sertapemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu.

(21 Pemanfaatan hutan produksi sebagaimana dimaksudayat (1) dilakukan dengan pemberian PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

SK No 050690 A

7. Ketentuan .

Page 191: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

8

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-191 -

7 Ketentuan Pasal 29 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 29

Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal28 ayat (2) dapat diberikan kepada:

a. perseorangan;

b. koperasi;

c. badan usaha milik negara;

d. badan usaha milik daerah; atau

e. badan usaha milik swasta.

Di antara Pasal 29 dan Pasal 30 disisipkan 2 (dua) pasal,yakni Pasal 29A dan Pasal 29B sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 29A

(1) Pemanfaatan hutan lindung dan hutan produksisebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 28dapat dilakukan kegiatan Perhutanan sosial.

(21 Perhutanan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dapat diberikan kepada:

a. perseorangan;

b. kelompok tani hutan; dan

c. koperasi.

Pasal 29B

Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahapemanfaatan hutan dan kegiatan perhutanan sosial diaturdalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050691 A

9. Ketentuan

Page 192: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

9

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t92-

Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

Dalam rangka pemberdayaan ekonomi masyarakat, setiapbadan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, danbadan usaha milik swasta yang memperoleh PerizinanBerusaha pemanfaatan hutan, wajib bekerja sama dengankoperasi masyarakat setempat.

10. Ketentuan Pasal 31 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 31

(1) Untuk menjamin asas keadilan, pemerataan, dankelestarian, Perizinan Berusaha terkait pemanfaatanhutan dibatasi dengan mempertimbangkan aspekkelestarian hutan dan aspek kepastian usaha.

(2) Ketentuan mengenai Pembatasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

1 1. Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 32

Pemegang Perizinan Berusaha wajib untuk menjaga,memelihara, dan melestarikan hutan yang dikelolanya.

12. Ketentuan Pasal 33 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 33

(1) Usaha pemanfaatan hasil hutan meliputi kegiatanpenanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan,dan pemasaran hasil hutan.

(2) Pemanenan dan pengolahan hasil hutan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak boleh melebihi dayadukung hutan.

SK No 050692 A

(3) Ketentuan...

Page 193: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-193-

(3) Ketentuan mengenai pembinaan dan pengembanganpengolahan hasil hutan sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

13. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35

(1) Setiap pemegang Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan hutan dikenakan penerimaan negarabukan pajak di bidang kehutanan.

(2) Penerimaan negara bukan pajak di bidang kehutanansebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berasaldari dana reboisasi hanya dipergunakan untukkegiatan rehabilitasi hutan dan lahan.

(3) Setiap pemegang Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan hutan wajib menyediakan danainvestasi untuk biaya pelestarian hutan.

(41 Setiap pemegang Perizinan Berusaha terkaitpemungutan hasil hutan hanya dikenakanpenerimaan negara bukan pajak berupa provisi dibidang kehutanan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pungutansebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat(3), dan ayat (4) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

74. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

(1) Penggunaan kawasan hutan untuk kepentinganpembangunan di luar kegiatan kehutanan hanyadapat dilakukan di dalam kawasan hutan produksidan kawasan hutan lindung.

(2) Penggunaan kawasan hutan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat dilakukan tanpa mengubah fungsipokok kawasan hutan.

(3) Penggunaan .

SK No 050693 A

Page 194: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t94-

(3) Penggunaan kawasan hutan dilakukan melaluipinjam pakai oleh Pemerintah Pusat denganmempertimbangkan batasan luas dan jangka waktutertentu serta kelestarian lingkungan.

(4) Pada kawasan hutan lindung dilarang dilakukanpenambangan dengan pola pertambangan terbuka.

15. Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 48

(1) Pemerintah Fusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat mengatur pelindungan hutan, baikdi dalam maupun di luar kawasan hutan.

(21 Pelindungan hutan pada hutan negara dilaksanakanoleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(3) Pemegang Perizinan Berusaha terkait pemanfaatanhutan serta pihak-pihak yang menerima wewenangpengelolaan hutan sebagaimana dimaksud dalamPasal 34 wajib melindungi hutan dalam arealkerjanya.

(4) Pelindungan hutan pada hutan hak dilakukan olehpemegang haknya.

(5) Untuk menjamin pelaksanaan pelindungan hutanyang sebaik-baiknya, masyarakat diikutsertakandalam upaya pelindungan hutan.

(6) Ketentuan lebih lanjut sebagaimana dimaksud padaayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050694 A

16.Ketentuan...

Page 195: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES!DENREPUBLIK INDONESIA

-195-

16. Ketentuan Pasal 49 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 49

(1) Pemegang hak atau Perizinan Berusaha wajibmelakukan upaya pencegahan kebakaran hutan diareal kerjanya.

(2) Pemegang hak atau Perizinan Berusaha bertanggungjawab atas terjadinya kebakaran hutan di arealkerjanya.

17. Ketentuan Pasal 50 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 50

(1) Setiap orang yang diberi Perizinan Berusaha dikawasan hutan dilarang melakukan kegiatan yangmenimbulkan kerusakan hutan.

(21 Setiap orang dilarang:

a. mengerjakan, menggunakan, dan/ataumenduduki kawasan hutan secara tidak sah;

b. membakar hutan;

c. memanen atau memungut hasil hutan di dalamhutan tanpa memiliki hak atau persetujuan daripejabat yang berwenang;

d. menyimpan hasil hutan yang diketahui atau patutdiduga berasal dari kawasan hutan yang diambilatau dipungut secara tidak sah;

e. menggembalakan ternak di dalam kawasan hutanyang tidak ditunjuk secara khusus untuk maksudtersebut oleh pejabat yang berwenang;

f. membuang benda-benda yang dapatmenyebabkan kebakaran dan kerusakan sertamembahayakan keberadaan atau kelangsunganfungsi hutan ke dalam kawasan hutan; dan

SK No 050695 A

g. mengeluarkan

Page 196: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t96-

g. mengeluarkan, membawa, dan mengangkuttumbuh-tumbuhan dan satwa liar yang tidakdilindungi undang-undang yang berasal darikawasan hutan tanpa persetujuan pejabat yangberwenang.

(3) Ketentuan tentang mengeluarkan, membawa,dan/atau mengangkut tumbuhan dan/atau satwayang dilindungi diatur sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

18. Di antara Pasal 50 dan Pasal 51 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 50A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 50A

(1) Dalam hal pelanggaran sebagaimana dimaksud dalamPasal 50 ayat (2) huruf c, huruf d danlatau huruf edilakukan oleh orang perseorangan atau kelompokmasyarakat yang bertempat tinggal di dalamdan/atau di sekitar kawasan hutan paling singkat 5(lima) tahun secara terus menerus dikenai sanksiadministratif.

(2) Pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikecualikan terhadap:

a. orang perseorangan atau kelompok masyarakatyang bertempat tinggal di dalam dan/atau disekitar kawasan hutan paling singkat 5 (lima)tahun secara terus-menerus dan terdaftar dalamkebijakan penataan Kawasan Hutan; atau

b. orang perseorangan yang telah mendapatkansanksi sosial atau sanksi adat.

19. Ketentuan Pasal 78 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 78

(1) Setiap orang yang dengan sengaja melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50ayat (1) diancam dengan pidana penjara paling lama10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyakRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

SK No 050696 A(2) Setiap...

Page 197: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t97 -

(21 Setiap orang yang dengan sengaja melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50ayat (2) huruf a diancam dengan pidana penjarapaling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda palingbanyak Rp7.500.OOO.OO0,00 (tujuh miliar lima ratusjuta rupiah).

(3) Setiap orang yang dengan sengaja melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50ayat (2) huruf b diancam dengan pidana penjarapaling lama 15 (lima belas) tahun dan denda palingbanyak Rp7.500.000.000,O0 (tujuh miliar lima ratusjuta rupiah).

(4) Setiap orang yang karena kelalaiannya melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50ayat (2) huruf b diancam dengan pidana penjarapaling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyakRp3.50O.OO0.000,00 (tiga miliar lima ratus jutarupiah).

(5) Setiap orang yang dengan sengaja melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50ayat (2) huruf c diancam dengan pidana penjarapaling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyakRp3.500.000.O00,00 (tiga miliar lima ratus jutarupiah).

(6) Setiap orang yang dengan sengaja melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50ayat (2) huruf d diancam dengan pidana penjarapaling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyakRp3.500.0O0.000,00 (tiga miliar lima ratus jutarupiah).

(7) Setiap orang yang dengan sengaja melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38ayat (4) diancam dengan pidana penjara paling lama10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyakRp7.500.000.000,O0 (tujuh miliar lima ratus jutarupiah).

(8) Setiap orang yang dengan sengaja melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50ayat (2) huruf e diancam dengan pidana penjarapaling lama 3 (tiga) bulan dan denda paling banyakRp 1 0.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

SK No 050697 A(9) Setiap. . .

Page 198: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-198-

(9) Setiap orang yang dengan sengaja melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50ayat (21 huruf f diancam dengan pidana penjarapaling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyakRp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

(10) Setiap orang yang dengan sengaja melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50ayat (2) huruf g diancam dengan pidana penjarapaling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyakRp1OO.000.000,00 (seratus juta rupiah).

( 1 1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal50 ayat (1) dan ayat (2) apabila dilakukan olehkorporasi danlatau atas nama korporasi, korporasidan pengurusnya dikenai pidana dengan pemberatan1/3 (sepertiga) dari denda pidana pokok.

(12) Semua hasil hutan dari hasil kejahatan danpelanggaran dan/atau alat-alat termasuk alatangkutnya yang dipergunakan untuk melakukankejahatan dan/atau pelanggaran sebagaimanadimaksud dalam pasal ini dirampas untuk negara.

20. Ketentuan Pasal 80 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 80

(1) Setiap perbuatan melanggar hukum yang diaturdalam Undang-Undang ini, dengan tidak mengurangisanksi pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 78,mewajibkan kepada penanggung jawab perbuatan ituuntuk membayar ganti rugi sesuai dengan tingkatkerusakan atau akibat yang ditimbulkan kepadanegara untuk biaya rehabilitasi, pemulihan kondisihutan, atau tindakan lain yang diperlukan.

(2) Setiap pemegang Perizinan Berusaha pemanfaatanhutan yang diatur dalam Undang-Undang ini apabilamelanggar ketentuan di luar ketentuan pidanasebagaimana diatur dalam Pasal 78 dikenai sanksiadministratif.

SK No 050698 A

(3) Ketentuan

Page 199: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-r99-

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara ganti rugisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tata carapengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diatur dalam PeraturanPemerintah.

Pasal 37

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun2073 tentang Pencegahan dan Pemberantasan PerusakanHutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol3Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5432) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 3, angka 5, angka 23, dan angka24 drubah sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupahamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yangdidominasi pepohonan dalam komunitas alamlingkungannya yang tidak dapat dipisahkan antarayang satu dan yang lainnya.

2. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yangditetapkan oleh Pemerintah untuk dipertahankankeberadaannya sebagai hutan tetap.

3. Perusakan hutan adalah proses, cara, atau perbuatanmerusak hutan melalui kegiatan pembalakan liar,penggunaan kawasan hutan tanpa PerizinanBerusaha atau penggunaan Pertzinan Berusaha yangbertentangan dengan maksud dan tujuan pemberianPerizinan Berusaha di dalam kawasan hutan yangtelah ditetapkan, yang telah ditunjuk, ataupun yangsedang diproses penetapannya oleh PemerintahPusat.

4. Pembalakan liar adalah semua kegiatan pemanfaatanhasil hutan kayu secara tidak sah yang terorganisasi.

SK No 050699 A

5. Penggunaan

Page 200: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-200 -

5. Penggunaan kawasan hutan secara tidak sah adalahkegiatan terorganisasi yang dilakukan di dalamkawasan hutan untuk perkebunan dan/ataupertambangan tanpa Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

6. Terorganisasi adalah kegiatan yang dilakukan olehsuatu kelompok yang terstruktur, yang terdiri atas 2(dua) orang atau lebih, dan yang bertindak secarabersama-sama pada waktu tertentu dengan tujuanmelakukan perusakan hutan, tidak termasukkelompok masyarakat yang tinggal di dalam atau disekitar kawasan hutan yang melakukan perladangantradisional dan/atau melakukan penebangan kayuuntuk keperluan sendiri dan tidak untuk tujuankomersial.

7. Pencegahan perusakan hutan adalah segala upayayang dilakukan untuk menghilangkan kesempatanterjadinya perusakan hutan.

8. Pemberantasan perusakan hutan adalah segala upayayang dilakukan untuk menindak secara hukumterhadap pelaku perusakan hutan baik langsung,tidak langsung, maupun yang terkait lainnya.

9. Pemanfaatan hutan adalah kegiatan untukmemanfaatkan kawasan hutan, jasa lingkungan, hasilhutan kayu dan bukan ka5ru, serta memungut hasilhutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan adiluntuk kesejahteraan masyarakat dengan tetapmenjaga kelestariannya.

10. Pemanfaatan hasil hutan kayu adalah kegiatan untukmemanfaatkan dan mengusahakan hasil hutanberupa ka).u melalui kegiatan penebangan,permudaan, pengangkutan, pengolahan danpemasaran dengan tidak merusak lingkungan dantidak mengurangi fungsi pokoknya.

1 1. Perrzinan Berusaha terkait pemanfaatan hasil hutanadalah Perizinan Berusaha dari Pemerintah untukmemanfaatkan hasil hutan berupa kayu pada hutanproduksi melalui kegiatan pemanenan ataupenebangan, pengayaan, pemeliharaarr) danpemasaran.

SK No 050700 A

12.Surat...

Page 201: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-20t -

12. Surat keterangan sahnya hasil hutan adalahdokumen-dokumen yang merupakan bukti legalitashasil hutan pada setiap segmen kegiatan dalampenatausahaan hasil hutan.

13. Hasil hutan kayu adalah hasil hutan berupa kayubulat, kayu bulat kecil, kayu olahan, atau kayupacakan yang berasal dari kawasan hutan.

14. Pohon adalah tumbuhan yang batangnya berkayudan dapat mencapai ukuran diameter 10 (sepuluh)sentimeter atau lebih yang diukur pada ketinggian1,50 (satu koma lima puluh) meter di atas permukaantanah.

15. Polisi Kehutanan adalah pejabat tertentu dalamlingkup instansi kehutanan pusat dan/atau daerahyang sesuai dengan sifat pekerjaannyamenyelenggarakan dan/atau melaksanakan usahapelindungan hutan yang oleh kuasa Undang-Undangdiberikan wewenang kepolisian khusus di bidangkehutanan dan konservasi sumber daya alam hayatidan ekosistemnya yang berada dalam satu kesatuankomando.

16. Pejabat adalah orang yang diperintahkan atau orangyang karena jabatannya memiliki kewenangan dengansuatu tugas dan tanggung jawab tertentu.

17. Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil yangselanjutnya disingkat PPNS adalah pejabat pegawainegeri sipil tertentu dalam lingkup instansikehutanan pusat dan daerah yang oleh Undang-Undang diberi wewenang khusus dalam penyidikan dibidang kehutanan dan konservasi sumber daya alamhayati dan ekosistemnya.

18. Saksi adalah orang yang dapat memberikanketerangan guna kepentingan penyelidikan,penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatuperkara pidana yang didengar, dilihat, dan dialamisendiri.

19. Pelapor adalah orang yang memberitahukan adanyadugaan, sedang, atau telah terjadinya perusakanhutan kepada pejabat yang berwenang.

SK No 050701 A

20. Informan

Page 202: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-202 -

20. Informan adalah orang yang menginformasikansecara rahasia adanya dugaan, sedang, atau telahterjadinya perusakan hutan kepada pejabat yangberwenang.

21. Setiap orang adalah orang perseorangan dan/ataukorporasi yang melakukan perbuatan perusakanhutan secara terorganisasi di wilayah hukumIndonesia dan/atau berakibat hukum di wilayahhukum Indonesia.

22. Korporasi adalah kumpulan orang dan/ataukekayaan yang teroganisasi, baik berupa badanhukum maupun bukan badan hukum.

23. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.

24. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

25. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang kehutanan.

Ketentuan Pasal 7berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 7

Pencegahan perusakan hutan dilakukan oleh masyarakat,badan hukum, dan/atau korporasi yang memperolehP erizinan Berusaha terkait pemanfaatan hutan.

3 Ketentuan Pasal 12 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 12

Setiap orang dilarang:

SK No 050702 A

a. melakukan

Page 203: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

c.

d.

a.

b

e

f.

ob

h

k

I

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-203 -

melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutanyang tidak sesuai dengan Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan hutan;

melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutantanpa memiliki Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat;

melakukan penebangan pohon dalam kawasan hutansecara tidak sah;

memuat, membongkar, mengeluarkan, mengangkut,menguasai, dan/atau memiliki hasil penebangan dikawasan hutan tanpa Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat;

mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutankayu yang tidak dilengkapi secara bersama suratketerangan sahnya hasil hutan;

membawa alat-alat yang lazim digunakan untukmenebang, memotong, atau membelah pohon didalam kawasan hutan tanpa Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat;

membawa alat-alat berat dan/atau alat-alat lainnyayang lazirn atau patut diduga akan digunakan untukmengangkut hasil hutan di dalam kawasan hutantanpa Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat;

memanfaatkan hasil hutan kayu yang diduga berasaldari hasil pembalakan liar;

mengedarkan kayu hasil pembalakan liar melaluidarat, perairan, atau udara;

menyelundupkan kayu yang berasal dari atau masukke wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesiamelalui sungai, darat, laut, atau udara;

menerima, membeli, menjual, menerima tukar,menerima titipan, dan/atau memiliki hasil hutanyang diketahui berasal dari pembalakan liar;

membeli, memasarkan, dan/atau mengolah hasilhutan kayu yang berasal dari kawasan hutan yangdiambil atau dipungut secara tidak sah; dan/atau

J

SK No 050703 A

m. menerlma .

Page 204: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-204 -

m menerima, menjual, menerima tukar, menerimatitipan, menyimpan, danf atau memiliki hasil hutankayu yang berasal dari kawasan hutan yang diambilatau dipungut secara tidak sah.

Di antara Pasal 72 dan Pasal 13 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 12A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 12A

(1) Orang perseorangan yang bertempat tinggal di dalamdan/atau di sekitar kawasan hutan paling singkat 5(lima) tahun secara terus menerus yang melakukanpelanggaran terhadap ketentuan Pasal 12 huruf asampai dengan huruf f dan/atau huruf h dikenaisanksi administratif.

(21 Pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikecualikan terhadap:

a. orang perseorangan atau kelompok masyarakatyang bertempat tinggal di dalam danf atau disekitar kawasan hutan paling singkat 5 (lima)tahun secara terus-menerus dan terdaftar dalamkebijakan penataan kawasan hutan; atau

b. orang perseorangan yang telah mendapatkansanksi sosial atau sanksi adat.

5 Ketentuan Pasalberikut:

17 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 17

(1) Setiap orang dilarang:

a

b

membawa alat-alat berat danf atau alat-alat lainyang lazirn atau patut diduga akan digunakanuntuk melakukan kegiatan penambangandan/atau mengangkut hasil tambang di dalamkawasan hutan tanpa Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat;

melakukan kegiatan penambangan di dalamkawasan hutan tanpa Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat;

SK No 050704 A

c. mengangkut

Page 205: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-205 -

c. mengangkut dan/atau menerima titipan hasiltambang yang berasal dari kegiatanpenambangan di dalam kawasan hutan tanpaPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat;

d. menjual, menguasai, memiliki, dan/ataumenyimpan hasil tambang yang berasal darikegiatan penambangan di dalam kawasan hutantanpa Pertzinan Berusaha dari Pemerintah Pusat;danf atau

e. membeli, memasarkan, dan latau mengolah hasiltambang dari kegiatan penambangan di dalamkawasan hutan tanpa Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(2) Setiap orang dilarang:

a. membawa alat-alat berat dan/atau alat-alatlainnya yang lazirn atau patut diduga akandigunakan untuk melakukan kegiatanperkebunan danf atau mengangkut hasil kebundi dalam kawasan hutan tanpa PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat;

b. melakukan kegiatan perkebunan tanpa PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat di dalamkawasan hutan;

c. mengangkut dan/atau menerima titipan hasilperkebunan yang berasal dari kegiatanperkebunan di dalam kawasan hutan tanpaPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat;

d. menjual, menguasai, memiliki, dan/ ataumenyimpan hasil perkebunan yang berasal darikegiatan perkebunan di dalam kawasan hutantanpa Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat;dan/atau

e. membeli, memasarkan, dan latau mengolah hasilkebun dari perkebunan yang berasal darikegiatan perkebunan di dalam kawasan hutantanpa Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

SK No 050705 A

6. Di antara

Page 206: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-206 -

Di antara Pasal 17 dan Pasal 18 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 17A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 17A

(1) Orang perseorangan yang bertempat tinggal di dalamdan/atau di sekitar kawasan hutan paling singkat 5(lima) tahun secara terus menerus yang melakukanpelanggaran terhadap Pasal 17 ayat (2) huruf b, hurufc, danf atau huruf d dikenai sanksi administratif.

(2) Pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikecualikan terhadap:

a. orang perseorangan atau kelompok masyarakatyang bertempat tinggal di dalam danf atau disekitar kawasan hutan paling singkat 5 (lima)tahun secara terus-menerus dan terdaftar dalamkebijakan penataan kawasan hutan; atau

b. orang perseorangan yang telah mendapatkansanksi sosial atau sanksi adat.

7 Ketentuan Pasal 18 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 18

(1) Selain dikenai sanksi pidana, pelanggaran terhadapketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12huruf a, huruf b, huruf c, Pasa1 17 ayat (1) huruf b,huruf c, huruf e, atau Pasal 17 ayat (2) huruf b, hurufc, atau huruf e serta kegiatan lain di kawasan hutantanpa Perrzinan Berusaha yang dilakukan oleh badanhukum atau korporasi dikenai sanksi administratifberupa:

a. teguran tertulis;

b. paksaan pemerintah;

c. denda administratif;

d. pembekuan Perizinan Berusaha; dan f atau

e. pencabutan Perizinan Berusaha.

SK No 050706 A

(2) Ketentuan

Page 207: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

8

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-207 -

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal24

Setiap orang dilarang:

a. memdsukan Perizinan Berusaha terkait pemanfaatanhasil hutan kayu dan f atau penggunaan kawasanhutan;

b. menggunakan Perizinan Berusaha palsu terkaitpemanfaatan hasil hutan kayu dan/atau penggunaankawasan hutan; dan/atau

c. memindahtangankan atau menjual PerizinanBerusaha terkait pemanfaatan hasil hutan kecualidengan persetujuan dari Pemerintah Pusat.

9 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28

Setiap pejabat dilarang:

a. menerbitkan Perizinan Berusaha terkait pemanfaatanhasil hutan kayu dan/atau penggunaan kawasanhutan di dalam kawasan hutan yang tidak sesuaidengan kewenangannya;

b. menerbitkan Perizinan Berusaha di dalam kawasanhutan danf atau Perizinan Berusaha terkaitpenggunaan kawasan hutan yang tidak sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan;

c. melindungi pelaku pembalakan liar dan/ataupenggunaan kawasan hutan secara tidak sah;

d. ikut serta atau membantu kegiatan pembalakan liardan/atau penggunaan kawasan hutan secara tidaksah;

e.melakukan...

SK No 050707 A

Page 208: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-208 -

e. melakukan permufakatan untuk terjadinyapembalakan liar dan f atau penggunaan kawasanhutan secara tidak sah;

f. menerbitkan surat keterangan sahnya hasil hutantanpa hak;

g. melakukan pembiaran dalam melaksanakan tugasdengan sengaja; dan/atau

h. lalai dalam melaksanakan tugas.

10. Pasal 53 dihapus.

1 1. Pasal 54 dihapus

12. Ketentuan Pasal 82 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 82

(1) Orang perseorangan yang dengan sengaja

a. melakukan penebangan pohon dalam kawasanhutan yang tidak sesuai dengan PerizinanBerusaha terkait pemanfaatan hutansebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a;

b. melakukan penebangan pohon dalam kawasanhutan tanpa memiliki Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b;dan/atau

c. melakukan penebangan pohon dalam kawasanhutan secara tidak sah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 huruf c,

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1

(satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun danpidana denda paling sedikit Rp500.0OO.00O,O0 (limaratus juta rupiah) dan paling banyakRp2.50O.OOO.O00,00 (dua miliar lima ratus jutarupiah).

SK No 050708 A

(2) Dalam...

Page 209: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-209 -

(2) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan oleh orang perseorangan yangbertempat tinggal di dalam dan/atau di sekitarkawasan hutan kurang dari 5 (lima) tahun dan tidakterus menerus, pelaku dipidana dengan pidanapenjara paling singkat 3 (tiga) bulan dan paling lama2 (dua) tahun dan/atau pidana denda paling sedikitRp500.O00,00 (lima ratus ribu rupiah) dan palingbanyak Rp5OO.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Korporasi yang:

a. melakukan penebangan pohon dalam kawasanhutan yang tidak sesuai dengan PerizinanBerusaha terkait pemanfaatan hutansebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf a;

b. melakukan penebangan pohon dalam kawasanhutan tanpa memiliki Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b;dan/atau

c. melakukan penebangan pohon dalam kawasanhutan secara tidak sah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 huruf c'

dipidana bagi:

a. pengurLrsnya dengan pidana penjara palingsingkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (limabelas) tahun dan pidana denda paling sedikitRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) danpaling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belasmiliar rupiah); danf atau

b. korporasi dikenai pemberatan I 13 dari dendapidana yang dijatuhkan.

13. Ketentuan Pasal 83 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 83

(1) Orang perseorangan yang dengan sengaja:

SK No 050709 A

a. memuat .

Page 210: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-2to -

a. memuat, membongkar, mengeluarkan,mengangkut, menguasai, dan/atau memilikihasil penebangan di kawasan hutan tanpaPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 huruf d;

b. mengangkut, menguasai, atau memiliki hasilhutan kayu yang tidak dilengkapi secarabersama surat keterangan sahnya hasil hutansebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf e;dan/atau

c. memanfaatkan hasil hutan kayu yang didugaberasal dari hasil pembalakan liar sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 huruf h,

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1

(satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun sertapidana denda paling sedikit Rp500.OO0.0OO,00 (limaratus juta rupiah) dan paling banyakRp2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus jutarupiah).

(21 Orang perseorangan yang karena kelalaiannya:

a. memuat, membongkar, mengeluarkan,mengangkut, menguasai, dan/atau memilikihasil penebangan di kawasan hutan tanpaPerrzinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 huruf d;

b. mengangkut, menguasai, atau memiliki hasilhutan kayu yang tidak dilengkapi secarabersama surat keterangan sahnya hasil hutansebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf e;dan/atau

c. memanfaatkan hasil hutan kayu yang didugaberasal dari hasil pembalakan liar sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 huruf h,

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 8(delapan) bulan dan paling lama 3 (tiga) tahun sertapidana denda paling sedikit Rp10.000.O00,OO(sepuluh juta rupiah) dan paling banyakRp 1.00O.000.00O,0O (satu miliar rupiah).

SK No 050710 A

(3) Dalam

Page 211: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-2ll -

(3) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf c dan ayat (21 huruf c dilakukan olehorang perseorangan yang bertempat tinggal di dalamdan/atau di sekitar kawasan hutan kurang dari 5(lima) tahun dan tidak secara terus menerus, pelakudipidana dengan pidana penjara paling singkat 3(tiga) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun ataupidana denda paling sedikit Rp500.00O,00 (lima ratusribu rupiah) dan paling banyak Rp500.000.000,OO(lima ratus juta rupiah).

(4) Korporasi yang:

a. memuat, membongkar, mengeluarkan,mengangkut, menguasai, dan/atau memilikihasil penebangan di kawasan hutan tanpaPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 huruf d;

b. mengangkut, menguasai, atau memiliki hasilhutan kayu yang tidak dilengkapi secarabersama surat keterangan sahnya hasil hutansebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf e;dan/atau

c. memanfaatkan hasil hutan kayu yang didugaberasal dari hasil pembalakan liar sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 huruf h,

dipidana dengan pidana penjara bagi pengurusnyapaling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (limabelas) tahun dan pidana denda paling sedikitRpS.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan palingbanyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliarrupiah) dan/atau korporasi dikenakan pemberatan1/3 dari denda pokoknya.

(5) Dalam hal pelaku tidak melaksanakan kewajibanpemenuhan sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat(4), pelaku dipidana dengan pidana penjara palingsingkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas)tahun serta pidana denda.

SK No 050711 A

14.Ketentuan...

Page 212: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-2r2-

14. Ketentuan Pasal 84 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 84

(1) Orang perseorangan yang dengan sengaja membawaalat-alat yang Lazim digunakan untuk menebang,memotong, atau membelah pohon di dalam kawasanhutan tanpa Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12 huruf f dipidana denganpidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun danpaling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda palingsedikit Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh jutarupiah) dan paling banyak Rp5.000.000.00O,00 (limamiliar rupiah).

(21 Orang perseorangan yang karena kelalaiannyamembawa alat-alat yang lazim digunakan untukmenebang, memotong, atau membelah pohon didalam kawasan hutan tanpa perizinan berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf fdipidana dengan pidana penjara paling singkat 8(delapan) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun sertapidana denda paling sedikit Rp10.O00.000,00(sepuluh juta rupiah) dan paling banyakRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(3) Korporasi yang membawa alat-alat yang lazimdigunakan untuk menebang, memotong, ataumembelah pohon di dalam kawasan hutan tanpaPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalamPasal 12 huruf f dipidana bagi:

a. pengurusnya dengan pidana penjara palingsingkat 2 (dua) tahun dan paling lama 15 (limabelas) tahun dan pidana denda paling sedikitRp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) danpaling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belasmiliar rupiah); dan/atau

b. korporasi dikenai pemberatan I 13 dari dendapidana yang dijatuhkan.

SK No 050712 A

15. Ketentuan

Page 213: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-2t3 -

15. Ketentuan Pasal 85 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 85

(1) Orang perseorangan yang dengan sengaja membawaalat-alat berat dan/atau alat-alat lainnya yang lazimatau patut diduga akan digunakan untukmengangkut hasil hutan di dalam kawasan hutantanpa Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 12 huruf g dipidana dengan pidanapenjara paling singkat 2 (dua) tahun dan paling lama10 (sepuluh) tahun atau pidana denda paling sedikitRp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan palingbanyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

(2) Korporasi yang membawa alat-alat berat dan/ataualat-alat lainnya yang l,azim atau patut diduga akandigunakan untuk mengangkut hasil hutan di dalamkawasan hutan tanpa Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf gdipidana bagi:

a. pengurLrsnya pidana penjara paling singkat 5(lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas)tahun dan pidana denda paling sedikitRpS.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) danpaling banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belasmiliar rupiah); dan/atau

b. korporasi dikenai pemberatan I 13 dari dendapidana yang dijatuhkan.

16. Ketentuan Pasal 92 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 92

(1) Orang perseorangan yang dengan sengaja:

melakukan kegiatan perkebunan tanpa PerizinanBerusaha di dalam kawasan hutan sebagaimanadimaksud dalam Pasal L7 ayat (2) huruf b;dan/atau

SK No 050713 A

a.

b. membawa .

Page 214: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-2t4 -

b. membawa alat-alat berat dan/atau alat-alatlainnya yang lazirn atau patut diduga akandigunakan untuk melakukan kegiatanperkebunan danf atau mengangkut hasil kebundi dalam kawasan hutan tanpa PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud dalam PasalL7 ayat (2) huruf a;

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3(tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahundan/atau pidana denda paling sedikitRp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus jutarupiah) dan paling banyak Rp5.0O0.000.00O,00 (limamiliar rupiah).

(21 Korporasi yang:

a. melakukan kegiatan perkebunan tanpa PerizinanBerusaha di dalam kawasan hutan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf b;dan/atau

b. membawa alat-alat berat dan/atau alat-alatlainnya yang lazim atau patut diduga akandigunakan untuk melakukan kegiatanperkebunan danf atau mengangkut hasil kebundi dalam kawasan hutan tanpa PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal17 ayat (2) huruf a;

dipidana dengan pidana penjara bagi pengurusnyapaling singkat 8 (delapan) tahun dan paling larna 20(dua puluh) tahun serta pidana denda paling sedikitRp20.000.000.000,00 (dua puluh miliar rupiah) danpaling banyak Rp50.000.000.0OO,00 (lima puluhmiliar rupiah) dan/atau bagi korporasi dikenaipemberatan I l3 dari denda pokoknya.

17. Ketentuan Pasal 93 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 93

(1) Orang perseorangan yang dengan sengaja:

SK No 050714 A

a mengangkut

Page 215: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-2t5 -

a. mengangkut dan/atau menerima titipan hasilperkebunan yang berasal dari kegiatanperkebunan di dalam kawasan hutan tanpaPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17 ayat (2) huruf c;

b. menjual, menguasai, memiliki, dan/ataumenyimpan hasil perkebunan yang berasal darikegiatan perkebunan di dalam kawasan hutantanpa Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf d;dan/atau

c. membeli, memasarkan, dan latat mengolah hasilkebun dari perkebunan yang berasal darikegiatan perkebunan di dalam kawasan hutantanpa Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf e,

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3(tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun ataupidana denda paling sedikit Rp1.500.O00.000,OO (satumiliar lima ratus juta rupiah) dan paling banyakRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

(21 Orang perseorangan yang karena kelalaiannya:

a. mengangkut dan/atau menerima titipan hasilperkebunan yang berasal dari kegiatanperkebunan di dalam kawasan hutan tanpaPerrzinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17 ayat (2) huruf c;

b. menjual, menguasai, memiliki, dan/ ataumenyimpan hasil perkebunan yang berasal darikegiatan perkebunan di dalam kawasan hutantanpa Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf d;dan/atau

c. membeli, memasarkan, dan f atau mengolah hasilkebun dari perkebunan yang berasal darikegiatan perkebunan di dalam kawasan hutantanpa Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf e,

SK No 050715 A

dipidana

Page 216: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

18.

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-216 -

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1

(satu) tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun ataupidana denda paling sedikit Rp100.00O.000,00(seratus juta rupiah) dan paling banyakRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(3) Korporasi yang:

a. mengangkut danf atau menerima titipan hasitperkebunan yang berasal dari kegiatanperkebunan di dalam kawasan hutan tanpaPertzinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17 ayat (2) huruf c;

b. menjuai, menguasai, memiliki, dan/ ataumenyimpan hasil perkebunan yang berasal darikegiatan perkebunan di dalam kawasan hutantanpa Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf d;dan/atau

c. membeli, memasarkan, dan latau mengolah hasilkebun dari perkebunan yang berasal darikegiatan perkebunan di dalam kawasan hutantanpa Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf e,

dipidana dengan pidana penjara bagi pengurusnyapaling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (limabelas) tahun danf atau pidana denda paling sedikitRp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan palingbanyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliarrupiah) dan/atau korporasi dikenai pemberatan ll3dari denda pidana yang dijatuhkan.

Ketentuan Pasal 96 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 96

(1) Orang perseorangan yang dengan sengaja:

memalsukan Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan hasil hutan kayu dan/ataupenggunaan kawasan hutan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 huruf a;

SK No 050716 A

a.

b.menggunakan...

Page 217: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2t7 -

b. menggunakan Perizinan Berusaha palsu terkaitpemanfaatan hasil hutan kayu dan/ataupenggunaan kawasan hutan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 huruf b; dan/atau

c. memindahtangankan atau menjual PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal24 huruf c,

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1

(satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun sertapidana denda paling sedikit Rp500.000.O00,00 (limaratus juta rupiah) dan paling banyakRp2.500.000.000,0O (dua miliar lima ratus jutarupiah).

(2) Korporasi yang:

a. memalsukan Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan hasil hutan kayu dan/ataupenggunaan kawasan hutan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 huruf a;

b. menggunakan Perizinan Berusaha palsu terkaitpemanfaatan hasil hutan kayu danf ataupenggunaan kawasan hutan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24 1nuruf b; dan/atau

c. memindahtangankan atau menjual PerrzinanBerusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal24 huruf c,

dipidana bagi:

1. pengurusnya dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15(lima belas) tahun serta pidana denda palingsedikit Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)dan paling banyak Rp15.000.000.000,00 (limabelas miliar rupiah).

2. korporasi dikenai pemberatan I/3 dari dendapidana yang dijatuhkan.

SK No 050717 A

19. Ketentuan

Page 218: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-2t8 -

19. Ketentuan Pasal 105 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 105

Setiap pejabat yang:

a. menerbitkan Perizinan Berusaha terkait pemanfaatanhasil hutan kayu dan/atau penggunaan kawasanhutan di dalam kawasan hutan yang tidak sesuaidengan kewenangannya sebagaimana dimaksuddalam Pasal 28 huruf a;

b. menerbitkan Perizinan Berusaha di dalam KawasanHutan dan/atau Perizinan Berusaha terkaitpenggunaan kawasan hutan di dalam kawasan hutanyang tidak sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 28 huruf b;

c. melindungi pelaku pembalakan liar dan/ataupenggunaan kawasan hutan secara tidak sahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf c;

d. ikut serta atau membantu kegiatan pembalakan liardanf atau penggunaan kawasan hutan secara tidaksah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf d;

e. melakukan permufakatan untuk terjadinyapembalakan liar dan/atau penggunaan kawasanhutan secara tidak sah sebagaimana dimaksud dalamPasal 28 huruf e;

f. menerbitkan surat keterangan sahnya hasil hutantanpa hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28huruf f; dan/atau

g. dengan sengaja melakukan pembiaran dalammelaksanakan tugas sehingga terjadi tindak pidanapembalakan liar dan/atau penggunaan kawasanhutan secara tidak sah sebagaimana dimaksud dalamPasal 28 hurufg,

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun serta pidanadenda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliarrupiah) dan paling banyak Rp10.000.OO0.000,OO (sepuluhmiliar rupiah).

SK No 050718 A

20. Di antara

Page 219: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-2r9 -

20. Di antara Pasal 110 dan Pasal 111 disisipkan 2 (dua)pasal, yakni Pasal i 10A dan Pasal 1 10B sehingga berbunyisebagai berikut:

Pasal 1 10A

(1) Setiap orang yang melakukan kegiatan usaha yangtelah terbangun dan memiliki Perizinan Berusaha didalam kawasan hutan sebelum berlakunya Undang-Undang ini yang belum memenuhi persyaratan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan dibidang kehutanan, wajib menyelesaikan persyaratanpaling lambat 3 (tiga) tahun sejak Undang-Undang iniberlaku.

(2) Jika setelah lewat 3 (tiga) tahun sejak berlakunyaUndang-Undang ini tidak menyelesaikan persyaratansebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelaku dikenaisanksi administratif, berupa:

a. pembayaran denda administratif; dan/atau

b. pencabutan Perizinan Berusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaansanksi administratif dan tata cara penerimaan negarabukan pajak yang berasal dari denda administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (21 diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 1 10B

(1) Setiap orang yang melakukan pelanggaransebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) hurufb, huruf c, danf atau huruf e, danf atau Pasal 17 ayat(2) huruf b, huruf c, danf atau huruf e, atau kegiatanlain di kawasan hutan tanpa memiliki PerizinanBerusaha yang dilakukan sebelum berlakunyaUndang-Undang ini dikenai sanksi administratif,berupa:

a. penghentian sementara kegiatan usaha;

b. pembayaran denda administatif; dan/atau

c. paksaan pemerintah.

SK No 050719 A

(2) Dalam . .

Page 220: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-220 -

(2) Dalam hal pelanggaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan oleh orang perseorangan yangbertempat tinggal di dalam dan/atau di sekitarkawasan hutan paling singkat 5 (lima) tahun secaraterus menerus dengan luasan paling banyak 5 (lima)hektar, dikecualikan dari sanksi administratif dandiselesaikan melalui penataan kawasan hutan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaansanksi administratif dan tata cara penerimaan negarabukan pajak yang berasal dari denda administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

21. Pasal 111 dihapus.

22. Pasal 112 dihapus

Paragraf 5

Energi Dan Sumber Daya Mineral

Pasal 38

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusahadari sektor Energi dan Sumber Daya Mineral, Undang-Undang ini mengubah, menghapus, atau menetapkanpengaturan baru beberapa ketentuan yang diatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2OO9 tentangPertambangan Mineral dan Batubara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 4,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4959) sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 3 Tahun 2O2O tentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun2OO9 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2ONomor I47, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6525);

SK No 050720 A

b. Undang-Undang

Page 221: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-221 -

b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2OOl tentangMinyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OOl Nomor 136, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor al52);

c. Undang-Undang Nomor 2l Tahun 2Ot4 tentangPanas Bumi (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2Ol4 Nomor 217, Tambahan Lembaran NegaraRepubtik Indonesia Nomor 5585); dan

d. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2OO9 tentangKetenagalistrikan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO9 Nomor 133, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5052).

Pasal 39

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun2OO9 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 4, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4959)sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3Tahun 2O2O tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 4Tahun 2OO9 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2o2o Nomor 147,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6525)diubah sebagai berikut:

Di antara Pasal 128 dan 129 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal I28A sehingga berbunyi sebagai berikut:

1

(1)

Pasal l28APelaku usaha yang melakukan peningkatan nilaitambah batu bara sebagaimana dimaksud dalamPasal lO2 ayat (2), dapat diberikan perlakuan tertentuterhadap kewajiban penerimaan negara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 128.

Pemberian perlakuan tertentu terhadap kewajibanpenerimaan negara sebagaimana dimaksud pada ayat(1) untuk kegiatan peningkatan nilai tambah batubara dapat berupa pengenaan royalti sebesar 0% (nolpersen).

SK No 050721 A

(2)

(3) Ketentuan...

Page 222: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-222 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai perlakuan tertentusebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

2 Ketentuan Pasal 162 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 162

Setiap orang yang merintangi atau mengganggu kegiatanusaha pertambangan dari pemegang IUP, IUPK, IPR atauSIPB yang telah memenuhi syarat-syarat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 86F huruf b dan Pasal 136 ayat (21

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu)tahun atau denda paling banyak Rp100.O00.000,00(seratus juta rupiah).

Pasal 40

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun2OOl tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OOl Nomor 136, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4152lr diubahsebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 angka 2l dan angka 22 diubah, danangka 23 dihapus sehingga Pasal 1 berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Minyak Bumi adalah hasil proses alami berupahidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dantemperatur atmosfer berupa fasa cair atau padat,termasuk aspal, lilin mineral atau ozoketit, danbitumen yang diperoleh dari proses penambangan,tetapi tidak termasuk batubara atau endapanhidrokarbon lain yang berbentuk padat yangdiperoleh dari kegiatan yang tidak berkaitan dengankegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi.

SK No 050722 A

2. Gas

Page 223: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-223 -

2. Gas Bumi adalah hasil proses alami berupahidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dantemperatur atmosfer berupa fasa gas yang diperolehdari proses penambangan Minyak dan Gas Bumi.

3. Minyak dan Gas Bumi adalah Minyak Bumi dan GasBumi.

4. Bahan Bakar Minyak adalah bahan bakar yangberasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi.

5. Kuasa Pertambangan adalah wewenang yangdiberikan Negara kepada Pemerintah untukmenyelenggarakan kegiatan Eksplorasi danEksploitasi.

6. Survei Umum adalah kegiatan lapangan yang meliputipengumpulan, analisis, dan penyajian data yangberhubungan dengan informasi kondisi geologi untukmemperkirakan letak dan potensi sumber dayaMinyak dan Gas Bumi di luar Wilayah Kerja.

7. Kegiatan Usaha Hulu adalah kegiatan usaha yangberintikan atau bertumpu pada kegiatan usahaEksplorasi dan Eksploitasi.

8. Eksplorasi adalah kegiatan yang bertujuanmemperoleh informasi mengenai kondisi geologiuntuk menemukan dan memperoleh perkiraancadangan Minyak dan Gas Bumi di Wilayah Kerjayang ditentukan.

9. Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang bertujuanuntuk menghasilkan Minyak dan Gas Bumi dariWilayah Kerja yang ditentukan, yang terdiri ataspengeboran dan penyelesaian sumur, pembangunansarana pengangkutan, penyimpanan, dan pengolahanuntuk pemisahan dan pemurnian Minyak dan GasBumi di lapangan serta kegiatan lain yangmendukungnya.

10. Kegiatan Usaha Hilir adalah kegiatan usaha yangberintikan atau bertumpu pada kegiatan usahaPengolahan, Pengangkutan, Penyimpanan, dan/atauNiaga.

SK No 050723 A

1 1. Pengolahan

Page 224: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-224 -

1 1. Pengolahan adalah kegiatan memurnikan,memperoleh bagian-bagian, mempertinggi mutu, danmempertinggi nilai tambah Minyak Bumi dan/atauGas Bumi, tetapi tidak termasuk pengolahanlapangan.

12. Pengangkutan adalah kegiatan pemindahan MinyakBumi, Gas Bumi, dan/atau hasil olahannya dariWilayah Kerja atau dari tempat penampungan danPengolahan, termasuk pengangkutan Gas Bumimelalui pipa transmisi dan distribusi.

13. Penyimpanan adalah kegiatan penerimaan,pengumpulan, penampungan, dan pengeluaranMinyak Bumi dan/atau Gas Bumi.

14. Niaga adalah kegiatan pembelian, penjualan, ekspor,impor Minyak Bumi danlatau hasil olahannya,termasuk Niaga Gas Bumi melalui pipa.

15. Wilayah Hukum Pertambangan Indonesia adalahseluruh wilayah daratan, perairan, dan landaskontinen Indonesia.

16. Wilayah Kerja adalah daerah tertentu di dalamWilayah Hukum Pertambangan Indonesia untukpelaksanaan Eksplorasi dan Eksploitasi.

17. Badan Usaha adalah perusahaan berbentuk badanhukum yang menjalankan jenis usaha bersifat tetap,terus-menerus dan didirikan sesuai dengan peraturanperundang-undangan yang berlaku serta bekerja danberkedudukan dalam wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia.

18. Bentuk Usaha Tetap adalah badan usaha yangdidirikan dan berbadan hukum di luar wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia yang melakukankegiatan di wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia dan wajib mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia.

79. Kontrak Kerja Sama adalah Kontrak Bagi Hasil ataubentuk kontrak kerja sama lain dalam kegiatanEksplorasi dan Eksploitasi yang lebihmenguntungkan Negara dan hasilnya dipergunakanuntuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

SK No 050724 A

20.Izin

Page 225: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-225 -

20. Izin Usaha adalah izin yang diberikan kepada BadanUsaha untuk melaksanakan Pengolahan,Pengangkutan, Penyimpanan, dan/atau Niaga dengantujuan memperoleh keuntungan danf atau laba.

21. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahunt945.

22. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

23. Dihapus.

24. Badan Pengatur adalah suatu badan yang dibentukuntuk melakukan pengaturan dan pengawasanterhadap penyediaan dan pendistribusian BahanBakar Minyak dan Gas Bumi pada Kegiatan UsahaHilir.

25. Menteri adalah menteri yang bidang tugas dantanggung jawabnya meliputi kegiatan usaha Minyakdan Gas Bumi.

2 Ketentuan Pasal 4berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 4

(1) Minyak dan Gas Bumi sebagai sumber daya alamstrategis tak terbarukan yang terkandung di dalamWilayah Hukum Pertambangan Indonesia merupakankekayaan nasional yang dikuasai oleh negara.

(2) Penguasaan oleh negara sebagaimana dimaksud padaayat (1) diselenggarakan oleh Pemerintah Pusatmelalui kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi.

(3) Kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) terdiri atas Kegiatan UsahaHulu dan Kegiatan Usaha Hilir.

SK No 050725 A

3. Ketentuan

Page 226: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

3

-226 -

Ketentuan Pasal 5 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 5

(1) Kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi dilaksanakanberdasarkan Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat.

(2) Kegiatan usaha Minyak dan Gas Bumi terdiri atas:

a. Kegiatan Usaha Hulu; dan

b. Kegiatan Usaha Hilir.(3) Kegiatan Usaha Hulu sebagaimana dimaksud pada

ayat (2) huruf a terdiri atas:

a. Eksplorasi; dan

b. Eksploitasi.

(4) Kegiatan Usaha Hilir sebagaimana dimaksud padaayat (2) huruf b terdiri atas:

a. Pengolahan;

b. Pengangkutan;

c. Penyimpanan; dan

d. Niaga.

4 Ketentuan Pasal 23 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 23

(1) Kegiatan Usaha Hilir sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (2) huruf b, dapat dilaksanakan olehBadan Usaha setelah memenuhi Perizinan Berusahadari Pemerintah Pusat.

(2) Badan Usaha yang memenuhi Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatmelakukan kegiatan usaha:

a. Pengolahan;

b. Pengangkuatan;

c. Penyimpanan; dan f ataud. Niaga.

(3) Perizinan.

SK No 050726 A

Page 227: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

5

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-227 -

(3) Perizinan Berusaha yang telah diberikan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) hanya dapat digunakansesuai dengan peruntukan kegiatan usahanya.

(4) Permohonan Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib dilakukan denganmenggunakan sistem Perizinan Berusaha secaraelektronik yang dikelola oleh Pemerintah Pusat.

Di antara Pasal 23 dan Pasal 24 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 23A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 23A

(1) Setiap orang yang melakukan Kegiatan Usaha Hiiirtanpa Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 23, dikenai sanksi administratif berupapenghentian usaha dan/atau kegiatan, denda,dan/atau paksaan Pemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 25

(1) Pemerintah Pusat dapat memberikan sanksiadministratif terhadap :

a. pelanggaran salah satu persyaratan yangtercantum dalam Perizinan Berusaha; danf atau

b. ketidakterpenuhinya persyaratan yangditetapkan berdasarkan Undang-Undang ini.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaanSanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

6

SK No 050727 A

7. Ketentuan .

Page 228: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

8

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

-228 -

7 Ketentuan Pasal 52 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 52

Setiap orang yang melakukan Eksplorasi dan/atauEksploitasi tanpa memiliki Perizinan Berusaha atauKontrak Kerja Sama dipidana dengan pidana penjarapaling lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggiRp60.000.000.000,00 (enam puluh miliar rupiah).

Ketentuan Pasal 53 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 53

Jika tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23Amengakibatkan timbulnya korban/kerusakan terhadapkesehatan, keselamatan, dan/atau lingkungan, pelakudipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)tahun atau denda paling tinggi Rp50.00O.000.00O,O0 (limapuluh miliar rupiah).

Ketentuan Pasal 55 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 55

Setiap orang yang menyalahgunakan Pengangkutandan/atau Niaga Bahan Bakar Minyak, bahan bakar gas,dan/atau liquefied petroleum gas yang disubsidiPemerintah dipidana dengan pidana penjara paling lama 6(enam) tahun dan denda paling tinggiRp60.000.000.000,00 (enam puluh miliar rupiah).

Pasal 4 IBeberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun2014 tentang Panas Bumi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2Ol4 Nomor 2I7, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5585) diubah sebagaiberikut:

9

1 Ketentuan Pasal 4 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

SK No 050728 A

Pasai4...

Page 229: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-229 -

Pasal 4

(1) Panas Bumi merupakan kekayaan nasionai yangdikuasai oleh negara dan dipergunakan untuksebesar-besar kemakmuran ra}ryat.

(2) Penguasaan Panas Bumi oleh negara sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diselenggarakan olehPemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, danPemerintah Daerah kabupatenlkota sesuai dengankewenangannya dan berdasarkan prinsippemanfaatan.

2 Ketentuan Pasal 5 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 5

(1) Penyelenggaraan Panas Bumi oleh Pemerintah Pusatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)dilakukan terhadap:

a. Panas Bumi untuk Pemanfaatan Langsung yangberada pada:

1. lintas wilayah provinsi termasuk KawasanHutan produksi dan Kawasan Hutanlindung;

2. Kawasan Hutan konservasi;

3. kawasan konservasi di perairan; dan

4. wilayah laut lebih dari L2 (dua belas) mildiukur dari garis pantai ke arah laut lepasdi seluruh Indonesia.

b. Panas Bumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsungyang berada di seluruh wilayah Indonesia,termasuk Kawasan Hutan produksi, KawasanHutan lindung, Kawasan Hutan konservasi, danwilayah laut.

(2) Penyelenggaraan Panas Bumi oleh Pemerintah Daerahprovinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat(2) sesuai dengan norma, standar, prosedur, dankriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusatdilakukan untuk Pemanfaatan Langsung yang beradapada:

a. lintas...

SK No 050729 A

Page 230: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA,

-230 -

a. lintas wilayah kabupatenlkota dalam satuprovinsi, termasuk Kawasan Hutan produksi danKawasan Hutan lindung; dan

b. wilayah laut paling jauh 12 (dua belas) mildiukur dari garis pantai ke arah laut lepasdan/atau ke arah perairan kepulauan.

(3) Penyelenggaraan Panas Bumi oleh Pemerintah Daerahkabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal4 ayat (2) sesuai dengan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,dilakukan untuk Pemanfaatan Langsung yang beradapada:

a. wilayah kabupaten/kota, termasuk KawasanHutan produksi dan Kawasan Hutan lindung;dan

b. wilayah laut paling jauh 1/3 (satu per tiga) dariwilayah laut kewenangan provinsi.

3 Ketentuan Pasal 6 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 6

Kewenangan Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraanPanas Bumi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)meliputi:

a. pembuatan kebijakan nasional;

b. pengaturan di bidang Panas Bumi;

c. Perizinan Berusaha di bidang Panas Bumi;

d. pembuatan norma, standar, pedoman, dan kriteriauntuk kegiatan pengusahaan Panas Bumi untukpemanfaatan langsung;

e. pembinaan dan pengawasan;

f. pengelolaan data dan informasi geologi serta potensiPanas Bumi;

g. inventarisasi dan pen)'Lrsunan neraca sumber dayadan cadangan Panas Bumi;

h. pelaksanaan Eksplorasi, Eksploitasi, dan/ataupemanfaatan Panas Bumi; dan

i.pendorongan...

SK No 050730 A

Page 231: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-23r -

i. pendorongan kegiatan penelitian, pengembangan, dankemampuan perekayasaan.

Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 7

Kewenangan Pemerintah Daerah provinsi dalampenyelenggaraan Panas Bumi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat meliputi:a. pembentukan peraturan perundang-undangan daerah

provinsi di bidang Panas Bumi untuk pemanfaatanLangsung;

b. pemberian Perizinan Berusaha terkait pemanfaatanlangsung pada wilayah yang menjadi kewenangannya;

c. pembinaan dan pengawasan;

d. pengelolaan data dan informasi geologi serta potensiPanas Bumi pada wilayah provinsi; dan

e. inventarisasi dan penyusunan neraca sumber dayadan cadangan Panas Bumi pada wilayah provinsi.

5 Ketentuan Pasalberikut:

8 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 8

Kewenangan Pemerintah Daerah kabupaten/kota dalampenyelenggaraan Panas Bumi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 ayat (3) ditaksanakan sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat, meliputi:a. pembentukanperaturanperundang-undangandaerah

kabupaten/kota di bidang Panas Bumi untukPemanfaatan Langsung;

b. pemberian Perizinan Berusaha terkait pemanfaatanlangsung pada wilayah yang menjadi kewenangannya;

c. pembinaan dan pengawasan;

d. pengelolaan data dan informasi geologi serta potensiPanas Bumi pada wilayah kabupaten/kota; dan

SK No 050731 A

e. inventarisasi

Page 232: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-232 -

e. inventarisasi dan pen5rusunan neraca sumber dayadan cadangan Panas Bumi pada wilayahkabupaten/kota.

Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 1

(1) Setiap Orang yang melakukan pengusahaan panasBumi untuk Pemanfaatan Langsung sebagaimanadimaksud dalam Pasal g ayat (1) huruf a wajibterlebih dahulu memiliki Perizinan Berusaha terkaitPemanfaatan Langsung.

(2) Perizinan Berusaha terkait pemanfaatan langsungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan olehPemerintah Pusat untuk Pemanfaatan Langsung yangberada pada:

a. lintas wilayah provinsi, termasuk KawasanHutan produksi dan Kawasan Hutan lindung;

b. Kawasan Hutan konservasi;

c. kawasan konservasi di perairan; dand. wilayah laut lebih dari t2 (dua belas) mil diukur

dari garis pantai ke arah laut lepas di seluruhIndonesia.

(3) Pertzinan Berusaha terkait pemanfaatan Langsungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan olehgubernur sesuai dengan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah pusatuntuk Pemanfaatan Langsung yang berada pada:

a. lintas wilayah kabupatenlkota dalam satuprovinsi, termasuk Kawasan Hutan produksi danKawasan Hutan lindung; dan

b. wilayah laut paling jauh 12 (dua belas) mildiukur dari garis pantai ke arah laut lepasdan/atau ke arah perairan kepulauan.

SK No 050732 A

(4) Perizinan

Page 233: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-233 -

(4) Perizinan Berusaha terkait Pemanfaatan Langsungsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan olehbupati/wali kota sesuai dengan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat untuk Pemanfaatan Langsung yangberada pada:

a. wilayah kabupatenf kota, termasuk KawasanHutan produksi dan Kawasan Hutan lindung;dan

b. wilayah laut paling jauh 1/3 (satu per tiga) dariwilayah laut kewenangan provinsi.

(5) Perizinan Berusaha terkait Pemanfaatan Langsungsebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), danayat (4) diberikan berdasarkan permohonan dariSetiap Orang.

(6) Perizinan Berusaha terkait Pemanfaatan Langsungdiberikan setelah Setiap Orang sebagaimanadimaksud pada ayat (5) mendapat persetujuanlingkungan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang pelindungan danpengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 12 dihapus.

8. Pasal 13 dihapus

9. Pasal 14 dihapus

7

10. Ketentuan Pasalberikut:

15 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 15

Ketentuan lebih lanjut mengenai norma, standar, prosedurdan kriteria pengusahaan Panas Bumi untuk pemanfaatanLangsung sebagaimana dimaksud dalam pasal 11,termasuk harga energi Panas Bumi, diatur dalamPeraturan Pemerintah.

SK No 050733 A

1 1. Ketentuan . . .

Page 234: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-234 -

1 1. Ketentuan Pasal 23 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 23

(1) Badan Usaha yang melakukan pengusahaan PanasBumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsungsebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) hurufb wajib terlebih dahulu memenuhi PerizinanBerusaha di bidang Panas Bumi.

(2) Perrzinan Berusaha di bidang Panas Bumisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan olehPemerintah Pusat kepada Badan Usaha berdasarkanhasil penawaran Wilayah Kerja.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian PerizinanBerusaha di bidang Panas Bumi untuk PemanfaatanTidak Langsung diatur dalam Peraturan Pemerintah.

12. Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal24Dalam hal kegiatan pengusahaan Panas Bumi untukPemanfaatan Tidak Langsung berada di Kawasan Hutan,pemegang Pertzinan Berusaha terkait Panas Bumi wajibmemenuhi Perizinan Berusaha di bidang kehutanan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13. Pasal 25 dihapus

L4. Ketentuan Pasal 36 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 36(1) Pemerintah Pusat dapat mencabut Peizinan

Berusaha di bidang Panas Bumi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33 huruf c jika pelaku usahadi bidang Panas Bumi:

SK No 050734 A

a. melakukan

Page 235: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-235 -

a. melakukan pelanggaran terhadap salah satuketentuan yang tercantum dalam PerizinanBerusaha di bidang Panas Bumi; dan/atau

b. tidak memenuhi ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Sebelum melaksanakan pencabutan perizinanBerusaha di bidang Panas Bumi sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Pemerintah Pusat terlebihdahulu memberikan kesempatan dalam jangka waktu6 (enam) bulan kepada pelaku usaha di bidang panasBumi untuk memenuhi kewajiban sesuai denganketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.

15. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 37

Pemerintah Pusat dapat membatalkan Perizinan Berusahadi bidang Panas Bumi sebagaimana dimaksud dalam pasal33 huruf d jika:

a. Pelaku usaha di bidang Panas Bumi memberikandata, informasi, atau keterangan yang tidak benardalam permohonan; atau

b. Perizinan Berusaha di bidang Panas Bumi dinyatakanbatal berdasarkan putusan pengadilan.

16. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

(1) Dalam }:ral Perizinan Berusaha di bidang Panas Bumiberakhir karena alasan sebagaimana dimaksud dalamPasal 33, pelaku usaha di bidang Panas Bumi wajibmemenuhi dan menyelesaikan segala kewajibannyasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

SK No 050735 A

(2) Kewajiban

Page 236: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-236 -

(2) Kewajiban pelaku usaha di bidang panas Bumisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakantelah terpenuhi setelah mendapatkan persetujuandari Pemerintah Pusat.

(3) Pemerintah Pusat menetapkan persetujuanpengakhiran Perizinan Berusaha di bidang panasBumi setelah pelaku usaha di bidang panas Bumimelaksanakan pemulihan fungsi lingkungan diWilayah Kerjanya serta kewajiban lainnyasebagaimana dimaksud pada ayat (1).

17. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 40

(1) Badan Usaha pemegangPerizinan Berusaha di bidangPanas Bumi yang melanggar atau tidak memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11,Pasal 20 ayat (2), Pasal 23 ayat (1), Pasal 26 ayat (l)atau ayat (2), Pasal 27 ayat (1) atau ayat (3), Pasal 31ayat (3), atau Pasal 32 ayat (21 dikenai sanksiadministratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara seluruh kegiatan;

c. denda administrasi; dan lataud. pencabutanPerizinan Berusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

18. Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050736 A

Pasal 42 .. .

Page 237: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-237 -

Pasal 42

(1) Dalam hal akan menggunakan bidang-bidang tanahnegara, hak atas tanah, tanah ulayat, danf atauKawasan Hutan di dalam Wilayah Kerja, pemegangPerizinan Berusaha terkait pemanfaatan langsungatau pemegang Perizinan Berusaha terkait panasbumi harus terlebih dahulu melakukan penyelesaianpenggunaan lahan dengan pemakai tanah di atastanah negara atau pemegang hak atau PerizinanBerusaha di bidang kehutanan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam hal Pemerintah Pusat melakukan Eksplorasiuntuk menetapkan Wilayah Kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), sebelummelakukan Eksplorasi, Menteri melakukanpenyelesaian penggunaan lahan dengan pemakaitanah di atas tanah negara atau pemegang hak atauPerizinan Berusaha di bidang kehutanan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (21 dilakukan secara musyawarah danmufakat dengan cara jual beli, tukar-menukar, gantirugi yang layak, pengakuan, atau bentuk penggantianlain kepada pemakai tanah di atau tanah negara ataupemegang hak.

(41 Dalam hal kegiatan pengusahaan Panas Bumidilakukan oleh badan usaha milik negara yangmendapat penugasan khusus dari Pemerintah,penyediaan tanah dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

19. Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 43

(1) Pemegang Perizinan Berusaha terkait PemanfaatanLangsung atau Pemegang Perizinan Berusaha terkaitPanas Bumi sebelum melakukan pengusahaan PanasBumi di atas tanah negara, hak atas tanah, tanahulayat, dan/atau Kawasan Hutan harus:

a. memperlihatkan . .

SK No 050737 A

Page 238: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-238 -

a. memperlihatkan:

1. Perizinan Berusaha terkait PemanfaatanLangsung atau salinan yang sah; atau

2. Perizinan Berusaha terkait Panas Bumi atausalinan yang sah;

b. memberitahukan maksud dan tempat kegiatanyang akan dilakukan; dan

c. melakukan penyelesaian atau jaminanpenyelesaian yang disetujui oleh pemakai tanahdi atas tanah negara dan/atau pemegang haksebagaimana dimaksud dalam Pasal 42.

(2) Jika pemegang Perizinan Berusaha terkaitPemanfaatan Langsung atau pemegang PerizinanBerusaha terkait Panas Bumi telah memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),pemakai tanah di atas tanah negara dan/ataupemegang hak wajib mengizinkan pemegang PerizinanBerusaha terkait Pemanfaatan Langsung ataupemegang Perizinan Berusaha terkait Panas Bumiuntuk melaksanakan pengusahaan Panas Bumi diatas tanah yang bersangkutan.

20. Ketentuan Pasal 46 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 46

Setiap Orang dilarang menghalangi atau merintangipengusahaan Panas Bumi yang telah memegangPerizinanBerusaha terkait Panas Bumi dan telah menyelesaikankewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42.

21. Ketentuan Pasal 47 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal4T

Pelaku usaha Pemanfaatan Langsung berhak melakukanpengusahaan Panas Bumi sesuai dengan PerizinanBerusaha yang diberikan.

SK No 050738 A

22. Ketentuan . . .

Page 239: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-239 -

22. Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 48

Pelaku usaha Pemanfaatan Langsung wajib:

a. memahami dan menaati peraturan perundang-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerjaserta pelindungan dan pengelolaan lingkungan hidupdan memenuhi standar yang berlaku;

melakukan pengendalian pencemaran dan f ataukerusakan lingkungan hidup yang meliputi kegiatanpencegahan, penanggulangan, dan pemulihan fungsilingkungan hidup.

23. Ketentuan Pasai 49 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 49

Pelaku usaha Pemanfaatan Langsung wajib memenuhikewajiban berupa:

a. pajak daerah; dan

b. retribusi daerah.

24. Ketentuan Pasal 50 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 50

(1) Setiap Orang yang melakukan pengusahaan PanasBumi untuk Pemanfaatan Langsung yang tidakmemenuhi atau melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 48 huruf a atau huruf b atauPasal 49 dikenai sanksi administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) berupa:

a. peringatan tertulis;

b

SK No 050739 A

b. penghentian

Page 240: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-240 -

b. penghentian sementara seluruh kegiatanpengusahaan Panas Bumi untuk PemanfaatanLangsung; dan/atau

c. pencabutan Perizinan Berusaha.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan

sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) diatur dalam PeraturanPemerintah.

25. Ketentuan Pasal 56 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 56

(1) Badan Usaha pemegangPerizinan Berusaha di bidangPanas Bumi yang melanggar atau tidak memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, huruf g, huruf h,huruf i, atau huruf j, Pasal 53 ayat (1), atau Pasal 54ayat (1) atau ayat (4) dikenai sanksi administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara seluruh kegiatanEksplorasi,

c. Eksploitasi, dan pemanfaatan; danlataud. pencabutanPerizinan Berusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

26. Ketentuan Pasal 59 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050740 A

Pasal 59

Page 241: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-241 -

Pasal 59

(1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan danpengawasan terhadap penyelenggaraan Panas Bumiuntuk Pemanfaatan Langsung.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan danpengawasan penyelenggaraan Panas Bumi untukPemanfaatan Langsung diatur dalam PeraturanPemerintah.

27. Pasal 60 dihapus.

28. Ketentuan Pasal 67 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal6T

Setiap Orang yang dengan sengaja melakukanpengusahaan Panas Bumi untuk Pemanfaatan Langsungtanpa Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalamPasal 11 ayat (1) yang mengakibatkan timbulnyakorban/kerusakan kesehatan, keselamatan, danfataulingkungan dipidana dengan pidana penjara paling lama 2(dua) tahun atau pidana denda paling banyakRp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah).

29. Ketentuan Pasal 68 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 68

Setiap orang yang memiliki Perizinan Berusaha terkaitPemanfaatan Langsung sebagaimana dimaksud dalamPasal 11 ayat (1) yang dengan sengaja melakukanpengusahaan Panas Bumi untuk Pemanfaatan Langsungiia"L pada lokasi yang ditetapkan dalam PertzinarBerusaha yang mengakibatkan timbulnyakorban/kerusakan kesehatan, keselamatan, danfataulingkungan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 2

(dua) tahun 6 (enam) bulan atau pidana denda palingbanyak Rp7.O00.O00.000,00 (tujuh miliar rupiah).

SK No 050741 A

30.Ketentuan...

Page 242: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-242 -

30. Ketentuan Pasal 69 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 69

Setiap Orang yang dengan sengaja melakukanpengusahaan Panas Bumi untuk Pemanfaatan Langsungyang tidak sesuai dengan peruntukannya, yangmengakibatkan timbulnya korban/kerusakan terhadapkesehatan, keselamatan, dan/atau lingkungan dipidanadengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun ataupidana d.enda paling banyak Rp10-000.000.000,O0(sepuluh miliar ruPiah).

31. Ketentuan Pasal 70 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 70

Badan usaha pemilik Perizinan Berusaha di bidang PanasBumi yang dengan sengaja melakukan Eksplorasi,Eksploitasi, dan/atau pemanfaatan bukan pada wilayahKerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (21

dipidana dengan denda pating banyakRp70.000.000.000,00 (tujuh putuh miliar rupiah)'

32. Ketentuan Pasal 7l diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 71

Badan Usaha yang dengan sengaja melakukanpengusahaan Panas Bumi untuk Pemanfaatan TidakLangsung tanpa Perizinan Berusaha di bidang Panas Bumisebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) yangmengakibatkan timbulnya korban/kerusakan terhadapkesehatan, keselamatan, dan/atau lingkungan dipidanadengan pidana denda paling banyak Rp50.000'000'000,00(lima puluh miliar ruPiah).

33. Ketentuan Pasal 72 diubah sehingga berbunyi sebagai

berikut:

Pasal72...

SK No 050742 A

Page 243: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-243 -

Pasal72

Badan Usaha pemilik Perizinan Berusaha di bidang PanasBumi yang dengan sengaja menggunakan PerizinanBerusaha di bidang Panas Bumi tidak sesuai denganperuntukannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyakRp 100.000.000.00O,0O (seratus miliar rupiah).

34. Ketentuan Pasal 73 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 73

Setiap Orang yang dengan sengaja menghalangi ataumerintangi pengusahaan Panas Bumi terhadap pemegangPerizinan Berusaha di bidang Panas Bumi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 46 dipidana dengan pidana penjarapaling lama 7 (tu:uh) tahun atau pidana denda palingbanyak Rp70.OO0.000.000,00 (tujuh puluh miliar rupiah).

35. Pasal 74 dihapus.

Pasal42

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun2OOg tentang Ketenagalistrikan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2oo9 Nomor 133, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5052) diubah sebagaiberikut:

1. Ketentuan Pasal 1 angka 10, angka 12, angka 15, danangka 16 diubah, serta angka 11 dihapus sehingga Pasal 1

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1 Ketenagaiistrikan adalah segala sesuatumenyangkut penyediaan dan pemanfaatanlistrik serta usaha penunjang tenaga listrik.

yangtenaga

SK No 050743 A

2.Tenaga...

Page 244: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-244 -

2- Tenaga listrik adalah suatu bentuk energi sekunderyang dibangkitkan, ditransmisikan, dandidistribusikan untuk segala macam keperluan, tetapitidak meliputi listrik yang dipakai untuk komunikasi,elektronika, atau isyarat.

3. Usaha penyediaan tenaga listrik adalah pengadaantenaga listrik meliputi pembangkitan, transmisi,distribusi, dan penjualan tenaga listrik kepadakonsumen.

4. Pembangkitan tenaga listrik adalah kegiatanmemproduksi tenaga listrik.

5. Transmisi tenaga listrik adalah penyaluran tenagalistrik dari pembangkitan ke sistem distribusi atau kekonsumen, atau penyaluran tenaga listrikantarsistem.

6. Distribusi tenaga listrik adalah penyaluran tenagalistrik dari sistem transmisi atau dari pembangkitanke konsumen.

7. Konsumen adalah setiap orang atau badan yangmembeli tenaga listrik dari pemegang izin usahapenyediaan tenaga listrik.

8. Usaha penjualan tenaga listrik adalah kegiatan usahapenjualan tenaga listrik kepada konsumen.

9. Rencana umum ketenagalistrikan adalah rencanapengembangan sistem penyediaan tenaga listrik yangmeliputi bidang pembangkitan, transmisi, dandistribusi tenaga listrik yang diperlukan untukmemenuhi kebutuhan tenaga listrik.

10. Perizinan Berusaha terkait ketenagalistrikan adalahperizinan untuk melakukan kegiatan usahapenyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum,usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingansendiri, dan/atau usaha jasa penunjang tenagalistrik.

1 1. Dihapus.

SK No 050744 A

12. Wilayah .

Page 245: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-245 -

12. Wilayah usaha adalah witayah yang ditetapkanPemerintah Pusat sebagai tempat badan usahamelakukan usaha distribusi dan/atau penjualantenaga listrik.

13. Ganti rugi hak atas tanah adalah penggantian ataspelepasan atau penyerahan hak atas tanah berikutbangunan, tanaman, dan/atau benda lain yangterdapat di atas tanah tersebut.

14. Kompensasi adalah pemberian sejumlah uang kepadapemegang hak atas tanah berikut bangunan,tanaman, danf atau benda lain yang terdapat di atastanah tersebut karena tanah tersebut digunakansecara tidak langsung untuk pembangunanketenagalistrikan tanpa dilakukan pelepasan ataupenyerahan hak atas tanah.

15. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintah negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.

16. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

17. Menteri adalah menteri yang membidangi urusanketenagalistrikan.

18. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan,baik yang berbadan hukum maupun yang bukanberbadan hukum.

2 Ketentuan Pasalberikut:

3 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050745 A

Pasal 3

Page 246: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

3

FRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-246 -

Pasal 3

(1) Penyediaan tenaga listrik dikuasai oleh negara yan.gpenyelenggaraannya dilakukan oleh Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah berlandaskan prinsipotonomi daerah sesuai dengan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Untuk penyelenggaraan penyediaan tenaga listriksebagaimana dimaksud pada ayat (1), PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya menetapkan kebijakan, pengaturan,pengawasan, dan melaksanakan usaha penyediaantenaga listrik.

Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 4

(1) Pelaksanaan usaha penyediaan tenaga listrik olehPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat dilakukan oleh badan usaha miliknegara dan badan usaha milik daerah.

(2) Badan usaha swasta, koperasi, dan swadayamasyarakat dapat berpartisipasi dalam usahapenyediaan tenaga listrik.

(3) Untuk penyediaan tenaga listrik sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 ayat (1), Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah menyediakan dana untuk:

a. kelompok masyarakat tidak mampu;

b. pembangunan sarana penyediaan tenaga listrikdi daerah yang belum berkembang;

c. pembangunan tenaga listrik di daerah terpencildan perbatasan; dan

d. pembangunan listrik perdesaan.

SK No 050746 A

(4) Ketentuan...

Page 247: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-247 -

(4)

Ketentuan Pasal 5berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Ketentuan lebih lanjut mengenai penyediaan danasebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

4

Pasal 5(1) Kewenangan Pemerintah

ketenagalistrikan meliputi :

a. penetapan kebijakannasional;

Pusat di bidang

ketenagalistrikan

b penetapan peraturan perundang-undangan dibidang ketenagalistrikan ;

penetapan standar, pedoman, dan kriteria dibidang ketenagalistrikan ;

c

d

e

fob'

h.

penetapan pedoman penetapan tariflistrik untuk konsumen;

tenaga

penetapan rencana umum ketenagalistrikannasional;

penetapan wilayah usaha;penetapan Perizinan Berusaha terkait jual belitenaga listrik lintas negara;

penetapan Perizinan Berusaha penyediaantenaga listrik;penetapan tarif tenaga listrik untuk konsumendari pemegang Perizinan Berusaha penyediaantenaga listrik untuk kepentingan umum;penetapan persetujuan harga jual tenaga listrikdan sewa jaringan tenaga tistrik dari pemegangPerizinan Berusaha penyediaan tenaga listrikuntuk kepentingan umum;penetapan persetujuan penjualan kelebihantenaga listrik dari pemegang perizinanBerusaha penyediaan tenaga listrik untukkepentingan sendiri;

1. penetapan .

J

k

SK No 050741 A

1.

Page 248: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-248 -

l. penetapan Perizinan Berusaha untuk kegiatanjasa penunjang tenaga listrik;

m. penetapan Pertzinan Berusaha terkait usahajasa penunjang tenaga listrik yang dilakukanoleh badan usaha miiik negara atau penanammodal asing/mayoritas sahamnya dimiliki olehpenanam modal asing;

n. penetapan Perizinan Berusaha terkaitpemanfaatan jaringan tenaga listrik untukkepentingan telekomunikasi, multimedia, daninformatika pada jaringan milik pemegangPerizinan Berusaha terkait penyediaan tenagalistrik atau Perizinan Berusaha terkait operasiyang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;

o. pembinaan dan pengawasan kepada badanusaha di bidang ketenagalistrikan;

p. pengangkatan inspekturketenagalistrikan;q. pembinaan jabatan fungsional inspektur

ketenagalistrikan untuk seluruh tingkatpemerintahan; dan

r. penetapan sanksi administratif kepada badanusaha yang Perizinan Berusahanya ditetapkanoleh Pemerintah Pusat.

(2) Kewenangan Pemerintah Daerah provinsi di bidangketenagalistrikan meliputi:

a. penetapan peraturan daerah provinsi di bidangketenagalistrikan;

b. penetapan rencana umum ketenagalistrikandaerah provinsi;

c. pembinaan dan pengawasan kepada badanusaha di bidang ketenagalistrikan yangPerizinan Berusahanya ditetapkan olehPemerintah Daerah provinsi sesuai dengannorma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat;

d. pengangkatan inspektur ketenagalistrikanuntuk provinsi; dan

e. penetapan. . .

SK No 050748 A

Page 249: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

Ketentuan Pasal 7 diubahberikut:

e

-249 -

penetapan sanksi administratif kepada badanusaha yang Perizinan Berusahanya ditetapkanoleh Pemerintah Daerah provinsi sesuai dengannorma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

5 sehingga berbunyi sebagai

Pasal 7

(1) Rencana umum ketenagalistrikan nasional disusunberdasarkan kebijakan energi nasional danditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Rencana umum ketenagalistrikan nasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun denganmengikutsertakan Pemerintah Daerah.

(3) Ketentuan mengenai pedoman penyusunan rencanaumum ketenagalistrikan nasional sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

6 Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 10

(1) Usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentinganumum sebagaimana dimaksud dalam Pasal t huruf ameliputi jenis usaha:

a. pembangkitan tenaga listrik;b. transmisi tenaga listrik;c. distribusi tenaga listrik; dan/ataud. penjualan tenaga listrik.

SK No 050749 A

(2) Usaha

Page 250: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-250 -

(2) Usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentinganumum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan secara terintegrasi.

(3) Usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentinganumum secara terintegrasi sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dilakukan oleh 1 (satu) badan usahadalam 1 (satu) Wilayah Usaha.

(4) Dalam hal usaha pembangkitan, transmisi, distribusi,dan penjualan dilakukan secara terintegrasi, usahapembangkitan dan/atau transmisi dapat dilakukan diluar Wilayah Usahanya.

(5) Usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentinganumum dengan jenis usaha distribusi tenaga listrikdan/atau penjualan tenaga listrik dilakukan oleh 1

(satu) badan usaha dalam 1 (satu) Wilayah Usaha.(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Wilayah Usaha

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4), danayat (5) diatur dalam Peraturan pemerintah.

7 Ketentuan Pasalberikut:

11 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 1 1

(1) Usaha penyediaan tenaga 1istrik untuk kepentinganumum sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat(1) dilaksanakan oleh badan usaha milik negara,badan usaha milik daerah, badan usaha swasta,koperasi, dan swadaya masyarakat yang berusaha dibidang penyediaan tenaga listrik.

(2) Badan usaha milik negara sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diberi prioritas pertama melakukanusaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentinganumum.

(3) Badan usaha milik negara, badan usaha milikdaerah, badan usaha swasta, koperasi, dan swadayamasyarakat dalam melakukan usaha penyediaantenaga listrik untuk kepentingan umum wajibmengutamakan produk dan potensi dalam negeri.

SK No 050750 A

(4) Untuk...

Page 251: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

(4)

(s)

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-25r -

Untuk wilayah yang belum mendapatkan pelayanantenaga listrik, Pemerintah pusat atau pemerintahDaerah provinsi sesuai kewenangannya memberikesempatan kepada badan usaha milik daerah, badanusaha milik swasta, atau koperasi sebagaipenyelenggara usaha penyediaan tenaga listrikterintegrasi.

Dalam hal tidak ada badan usaha milik daerah,badan usaha swasta, atau koperasi yang dapatmenyediakan tenaga listrik di wilayah tersebut,Pemerintah Pusat wajib menugasi badan usaha miliknegara untuk menyediakan tenaga listrik.

8 Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 13

(1) usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingansendiri sebagaimana dimaksud dalam pasal 12dilaksanakan hanya untuk pemakaian sendiri.

(2) Usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingansendiri dapat dilaksanakan oleh instansi pemerintahPusat, instansi Pemerintah Daerah, badan usahamilik negara, badan usaha milik daerah, badan usahaswasta, koperasi, perseorangan, dan lembaga/badanusaha lainnya.

(3) Instansi Pemerintah pusat, instansi pemerintahDaerah, badan usaha milik negara, badan usahamilik daerah, badan usaha swasta, koperasi,perseorangan, dan lembaga/badan usaha lainnyadalam melaksanakan usaha penyediaan tenaga listiikuntuk kepentingan sendiri wajib mengutamakanproduk dan potensi dalam negeri.

9 Ketentuan Pasalberikut:

16 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050751 A

Pasal 16

Page 252: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-252 -

Pasal 16

(1) Usaha jasa penunjang tenaga listrik sebagaimanadimaksud dalam Pasal 15 huruf a meliputi:

a. konsultansi dalam bidang instalasi tenaga listrik;b. pembangunan dan pemasangan instalasi tenaga

listrik;c. pemeriksaan dan pengujian instalasi tenaga

listrik;d. pengoperasian instalasi tenaga listrik;e. pemeliharaan instalasi tenaga listrik;f. penelitian dan pengembangan;

g. pendidikan dan pelatihan;

h. laboratorium pengujian peralatan dan pemanfaattenaga listrik;

i. sertifikasi peralatan dan pemanfaat tenagalistrik;

j. sertihkasi kompetensi tenaga teknikketenagalistrikan;

k. sertifikasi badan usaha jasa penunjang tenagalistrik; dan

1. usaha jasa lain yang secara langsung berkaitandengan penyediaan tenaga listrik.

(2) Usaha jasa penunjang tenaga listrik sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh badanusaha milik rregara, badan usaha milik daerah, badanusaha swasta, badan layanan umum, dan koperasiyang memiliki sertifikasi, klasifikasi, dan kualifikasi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi,klasifikasi, dan kualifikasi usaha jasa penunjangtenaga listrik diatur dalam Peraturan Pemerintah.

10. Ketentuan Pasalberikut:

18 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050152 A

Pasal 18

Page 253: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-253 -

Pasal 18

Usaha penyediaan tenaga listrik dan usaha penunjangtenaga listrik sebagaimana dimaksud dalam pasal gdilaksanakan se telah mendapatkan p erizinan Berusaha.

1 1. Ketentuan Pasalberikut:

19 diubah sehingga berbunyi sebagai

I2

Pasal 19

(1) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalamPasal 18 diberikan kepada badan usaha untukkegiatan:a. usaha penyediaan tenaga listrik untuk

kepentingan umum;b. usaha penyediaan tenaga listrik untuk

kepentingan sendiri; danc. usaha jasa penunjang tenaga listrik.

(21 Perizinan Berusaha untuk kegiatan penyediaantenaga listrik untuk kepentingan umum sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a termasuk untukkegiatan jual beli tenaga listrik lintas negara.

(3) Setiap orang yang menyelenggarakan kegiatan usahapenyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum,usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingansendiri, dan usaha jasa penunjang tenaga listrik *..jiumemenuhr Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1).

Pasal 2O dihapus.

13. Ketentuan Pasal 2lberikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 21

(1) Pemerintah Pusat atau pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya menetapkan perizinanBerusaha.

SK No 050753 A

(2) Pemerintah

Page 254: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-254 -

(21 Pemerintah Pusat menetapkan norma, standar,prosedur, dan kriteria berkaitan dengan PerizinanBerusaha.

14. Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 22

Perizinan Berusaha penyediaan tenaga listrik untukkepentingan sendiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal19 ayat (1) huruf b diwajibkan untuk pembangkit tenagalistrik dengan kapasitas tertentu yang diatur dalamPeraturan Pemerintah.

15. Ketentuan Pasal 23 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 23

(1) Pemegang Perizinan Berusaha untuk kegiatanpenyediaan tenaga listrik untuk kepentingan sendiridapat menjual kelebihan tenaga listrik untukdimanfaatkan bagi kepentingan umum setelahmendapat persetujuan dari Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah sesuai dengan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(21 Penjualan kelebihan tenaga listrik untuk kepentinganumum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan dalam hal wilayah tersebut belumterjangkau oleh pemegang Perizinan Berusaha untukkegiatan penyediaan tenaga listrik.

16. Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050754 A

Pasal24

Page 255: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-255-

Pasal24

Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahauntuk kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik untukkepentingan umum dan usaha penyediaan tenaga listrikuntuk kepentingan sendiri diatur dalam PeraturanPemerintah.

17. Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 25

Penetapan Pertzinan Berusaha industri penunjang tenagalistrik untuk industri dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di bidangperindustrian.

18. Ketentuan Pasal 27 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 27

(1) Pemegang Perizinan Berusaha untuk kegiatanpenyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umumdalam melaksanakan usaha penyediaan tenaga listriksebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1)berhak untuk:a. melintasi sungai atau danau, baik di atas

maupun di bawah permukaan;

b. melintasi laut, baik di atas maupun di bawahpermukaan;

c. melintasi jalan umum dan jalan kereta api;

d. masuk ke tempat umum atau perseorangan danmenggunakannya untuk sementara waktu;

e. menggunakan tanah dan melintas di atas atau dibawah tanah;

f. melintas di atas atau di bawah bangunan yangdibangun di atas atau di bawah tanah; dan

SK No 050755 A

g.memotong...

Page 256: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-256 -

g. memotong dan/atau menebang tanaman yangmenghalanginya.

(2) Dalam pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), pemegang perizinan Berusaha untukkegiatan penyediaan tenaga listrik harusmelaksanakannya berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan.

19 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28

Pemegang Perizinan Berusaha untuk kegiatan penyediaantenaga listrik untuk kepentingan umum wajib:a. menyediakan tenaga listrik yang memenuhi standar

mutu dan keandalan yang berlaku;b. memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada

konsumen dan masyarakat;c. memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan;

dan

d. mengutamakan produk dan potensi dalam negeri.

20 Ketentuan Pasal 29 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 29

(1) Konsumen berhak untuk:a. mendapat pelayanan yang baik;b. mendapat tenaga listrik secara terus-menerus

dengan mutu dan keandalan yang baik;c. memperoleh tenaga listrik yang menjadi haknya

dengan harga yang wajar;d. mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila

ada gangguan tenaga listrik; dan

SK No 050756 A

e. mendapat

Page 257: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-257 -

e. mendapat ganti rugi apabila terjadi pemadamanyang diakibatkan kesalahan danf atau kelalaianpengoperasian oleh pemegang perizinanBerusaha untuk penyediaan tenaga listrik untukkepentingan umum sesuai syarat yang diaturdalam perjanjian jual beli tenaga listrik.

(2) Konsumen wajib:

a. melaksanakan pengamanan terhadap bahayayang mungkin timbul akibat pemanfaatan tenagalistrik;

b. menjaga keamanan instalasi tenaga listrik milikkonsumen;

memanfaatkanperuntukannya;

tenaga listrik sesuai dengan

membayar tagihan pemakaian tenaga listrik; danmenaati persyaratanketenagalistrikan.

teknis di bidang

Konsumen bertanggung jawab apabila karenakelalaiannya mengakibatkan kerugian pemegangPerizinan Berusaha untuk kegiatan penyediaantenaga listrik.

c,

d

e.

(3)

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenaikonsumen sebagaimana dimaksuddiatur dalam Peraturan Pemerintah.

tanggung jawabpada ayat (3)

2t Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) Penggunaan tanah oleh pemegang perizinan Berusahauntuk kegiatan penyediaan tenaga tistrik untukmelaksanakan haknya sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 dilakukan dengan memberikan ganti rugihak atas tanah atau kompensasi kepada pemeganghak atas tanah, bangunan, dan tanaman sesuaidengan ketentuan peraturan perllndang-undangan.

(2) Ganti...

SK No 050757 A

Page 258: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-258 -

(2) Ganti rugi hak atas tanah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diberikan untuk tanah yangdipergunakan secara langsung oleh pemegangPerizinan Berusaha untuk kegiatan penyediaantenaga listrik dan bangunan serta tanaman di atastanah.

(3) Kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan untuk penggunaan tanah secara tidaklangsung oleh pemegang Perizinan Berusaha untukkegiatan penyediaan tenaga listrik yangmengakibatkan berkurangnya nilai ekonomis atastanah, bangunan, dan tanaman yang dilintasitransmisi tenaga listrik.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai perhitungankompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

(5) Dalam hal tanah yang digunakan pelaku usaha untukkegiatan penyediaan tenaga listrik terdapat bagiantanah yang dikuasai oleh pemegang hak atas tanahatau pemakai tanah negara, sebelum memulaikegiatan, pemegang Perizinan Berusaha untukkegiatan penyediaan tenaga tistrik wajibmenyelesaikan masalah tanah tersebut sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di bidangpertanahan.

(6) Dalam hal tanah yang digunakan pemegang perizinanBerusaha untuk kegiatan penyediaan tenaga listrikterdapat tanah ulayat, penyelesaiannya dilakukanberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pertanahan denganmemperhatikan ketentuan hukum adat setempat.

22. Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 32

(1) Penetapan dan tata cara pembayaran ganti rugi hakatas tanah atau kompensasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 30 dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2) Ganti...

SK No 050758 A

Page 259: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-259 -

(2) Ganti rugi hak atas tanah atau kompensasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dibebankankepada peme gan g P erizrnan Beru saha untuk ke giatanpenyediaan tenaga listrik.

23. Ketentuan Pasal 33 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 33

(1) Harga jual tenaga listrik dan sewa jaringan tenagalistrik ditetapkan berdasarkan prinsip usaha yangsehat.

(2) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya memberikan persetujuanatas harga jual tenaga listrik dan sewa jaringantenaga listrik berdasarkan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

24. Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 34

(1) Pemerintah Pusat menetapkan tarif tenaga listrikuntuk konsumen dengan persetujuan DewanPerwakilan Rakyat Republik Indonesia.

(2) Tarif tenaga listrik untuk konsumen sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan denganmemperhatikan keseimbangan kepentingan nasional,daerah, konsumen, dan pemegang PerrzinanBerusaha penyediaan tenaga listrik.

(3) Tarif tenaga listrik untuk konsumen sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat ditetapkan secaraberbeda di setiap daerah dalam suatu wilayah usaha.

SK No 050759 A

25. Ketentuan

Page 260: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEL|K INDONESIA

-260 -

25. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35

Pemegang Perizinan Berusaha untuk kegiatan penyediaantenaga listrik dilarang menerapkan tarif tenaga listrikuntuk konsumen yang tidak sesuai dengan penetapanPemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34.

26. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 37

Jual beli tenaga listrik lintas negara dilakukan olehpemegang Perizinan Berusaha untuk kegiatan penyediaantenaga listrik untuk kepentingan umum berdasarkanPerrzinan Berusaha.

27. Ketentuan Pasal 44 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 44

(1) Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajibmemenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan.

(2) Ketentuan keselamatan ketenagalistrikansebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuanuntuk mewujudkan kondisi:

a. andal dan aman bagi instalasi;

b. aman dari bahaya bagi manusia dan makhlukhidup lainnya dari bahaya; dan

c. ramah lingkungan.

(3) Ketentuan keselamatan ketenagalistrikansebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. pemenuhan standardisasi peralatan danpemanfaat tenaga listrik;

b. pengamanan instalasi tenaga listrik; dan

SK No 050760 A

c. pengamanan

Page 261: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUEUK INDONESIA

-261 -

c. pengamanan pemanfaat tenaga listrik.(4) Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib

memiliki sertifikat laik operasi.(5) setiap peralatan dan pemanfaat tenaga listrik wajib

memenuhi ketentuan standar nasional Indonesia.(6) Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan

wajib memiliki sertifikat kompetensi.(7) Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan,

sertifikat laik operasi, standar nasional Indonesia,dan sertif,rkat kompetensi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) sampai dengan ayat (6) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

28 Ketentuan Pasal 45 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 45(1) Pemanfaatan jaringan tenaga tistrik untuk

kepentingan telekomunikasi, multimedia, daninformatika hanya dapat dilakukan sepanjang tidakmengganggu kelangsungan penyediaan tenaga listrik.

(2) Pemanfaatan jaringan tenaga listrik sebagaimanadimaksud pada ayat (1) hanya dapat diiakukandengan persetujuan pemilik jaringan.

(3) Pemilik jaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)menyampaikan laporan kepada pemerintah pusat.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemanfaatanjaringan tenaga listrik sebagaimana dimaksud padaayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dalam peraturanPemerintah.

Ketentuan Pasal 46 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050761 A

29.

Pasal 46

Page 262: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-262 -

Pasal 46

(1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat melakukanpembinaan dan pengawasan terhadap usahapenyediaan tenaga listrik dalam hal:

a. penyediaan dan pemanfaatan sumber energiuntuk pembangkit tenaga listrik;

b. pemanfaatan jaringan tenaga listrik untukkepentingan telekomunikasi, multimedia, daninformatika;

c. pemenuhan kecukupan pasokan tenaga listrik;d. pemenuhanpersyaratanketeknikan;

e. pemenuhan aspek pelindungan lingkunganhidup;

f. pengutamaan pemanfaatan barang dan jasadalam negeri;

g. penggunaan tenaga kerja asing;

h. pemenuhan tingkat mutu dan keandalanpenyediaan tenaga iistrik;

i. pemenuhanpersyaratanperizinan;j. penerapan tarif tenaga listrik; dan

k. pemenuhan mutu jasa yang diberikan olehusaha penunjang tenaga listrik.

(2) Dalam melakukan pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah sesuai kewenangannyaberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dapat:

a. melakukan inspeksi pengawasan di lapangan;

b. meminta laporan pelaksanaan usaha di bidangketenagalistrikan;

c. melakukan penelitian dan evaiuasi atas laporanpelaksanaan usaha di bidang ketenagalistrikan;dan

d.memberikan...

SK No 050762 A

Page 263: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-263 -

d. memberikan sanksi administratif terhadappelanggaran ketentuan Perizinan Berusaha.

(3) Dalam melaksanakan pengawasan keteknikansebagaimana dimaksud pada ayat (1), PemerintahPusat danf atau Pemerintah Daerah dibantu olehinspektur ketenagalistrikan dan/atau PenyidikPegawai Negeri Sipil.

(4) Pemerintah Pusat dapat mendelegasikan kewenanganpembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) kepada Pemerintah Daerah.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan danpengawasan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

30. Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 48

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (3), Pasal 19 ayat (3),Pasal 22, Pasal23 ayat (1), Pasal 27 ayat (2), Pasal28,Pasal 30 ayat (1), Pasal 33 ayat (2), Pasal 35, Pasal 37,Pasal 42, Pasal 44 ayat (4) atau ayat (5), atau Pasal45 ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa:

a. teguran tertulis;

b. pembekuan kegiatan sementara;

c. denda; danf atau

d. pencabutanPerizinan Berusaha.

(21 Setiap orang yang mendirikan bangunan ataumembiarkan bangunan dan f atau menanam kembalitanaman yang:

a. telah diberi ganti rugi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3O ayat (2) dan/atau kompensasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3);

b. berpotensi masuk ke ruang bebas atau jarakbebas minimum jaringan tenaga listrik; atau

SK No 050763 A

c. berpotensi

Page 264: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-264 -

c. berpotensi membahayakan keselamatandan/atau mengganggu keandalan penyediaantenaga listrik,

dikenai sanksi administratif.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,

besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

31. Ketentuan Pasal 49 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 49

(1) Setiap orang yang melakukan usaha penyediaantenaga listrik untuk kepentingan umum tanpaPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalamPasal 19 ayat (2) yang mengakibatkan timbulnyakorban/kerusakan kesehatan, keselamatan,dan/atau lingkungan dipidana dengan pidana penjarapaling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyakRp3.000.000.000,0O (tiga miliar rupiah).

(2) Setiap orang yang melakukan usaha penyediaantenaga listrik untuk kepentingan sendiri tanpaPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalamPasal 22 yang mengakibatkan timbulnyakorban/kerusakan kesehatan, keselamatan,dan/atau lingkungan dipidana dengan pidana dendapaling banyak Rp4.000.000.0O0,0O (empat miliarrupiah).

(3) Setiap orang yang menjual kelebihan tenaga listrikuntuk dimanfaatkan bagi kepentingan umum tanpapersetujuan dari Pemerintah Pusat atau PemerintahDaerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat(1) yang mengakibatkan timbulnya korban/kerusakankesehatan, keselamatan, dan/atau lingkungandipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua)tahun dan denda paling banyak Rp2.00O.OO0.000,00(dua miliar rupiah).

SK No 050764 A

32. Ketentuan

Page 265: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-265 -

32. Ketentuan Pasal 50 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 50

(1) Setiap orang yang tidak memenuhi keselamatanketenagalistrikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal44 ayat (1) yang mengakibatkan kematian seseorangkarena tenaga listrik dipidana dengan pidana penjarapaling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda patingbanyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan oleh pemegang Perizinan Berusahapenyediaan tenaga listrik, pelaku dipidana denganpidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dandenda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliarlima ratus juta rupiah).

(3) Selain pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (21,pemegang Perizinan Berusaha penyediaan tenagalistrik wajib memberi ganti rugi kepada korban.

(4) Penetapan dan tata cara pembayaran ganti rugisebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

33. Di antara Pasal 50 dan Pasal 51 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 51A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 51A

Setiap orang yang mendirikan bangunan atau membiarkanbangunan dan/atau menanam kembali tanaman yangtelah:

a. diberi ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal30 ayat (2) dan/atau kompensasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 30 ayat (3);

b. masuk ke ruang bebas atau jarak bebas minimumjaringan tenaga listrik; dan/atau

SK No 050765 A

c. membahayakan

Page 266: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-266 -

c. membahayakan keselamatan danlatau mengganggukeandalan penyediaan tenaga listrik,

dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahundan denda paling banyak Rpl.000.000.000,00 (satu miliarrupiah).

34. Pasal 52 dihapus

35. Ketentuan Pasal 54 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut

Pasal 54

(1) Setiap orang yang mengoperasikan instalasi tenagalistrik tanpa sertifikat laik operasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44 ayat (4) yangmengakibatkan timbulnya korban dipidana denganpidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan dendapaling banyak Rp500.000.OO0,00 (lima ratus jutart.piah).

(2) Dalam hal instalasi listrik rumah tangga masyarakatdioperasikan tanpa sertifikat laik operasi, dampakyang timbul akibat ketiadaan sertifikat laik operasimenjadi tanggung jawab penyedia tenaga listrik.

Paragraf 6

Ketenaganukliran

Pasal 43

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha darisektor Ketenaganukliran, beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun L997 tentang Ketenaganukliran(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun L997 Nomor 23,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676)diubah:

SK No 050766 A

1. Di antara

Page 267: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-267 -

Di antara Pasal 2 dan Pasal 3 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 2,{ sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 2A

Pemerintah Pusat berwenang memberikan PerizinanBerusaha terkait ketenaganukliran.

2 Ketentuan Pasal 4 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 4

(1) Pemerintah Pusat membentuk Badan Pengawas yangberada di bawah dan bertanggung jawab langsungkepada Presiden yang bertugas melaksanakanpengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatantenaga nuklir.

(21 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Badan Pengawas menyelenggarakanperaturan, perizinan, dan inspeksi.

3 Ketentuan Pasal 9 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

(1)

(2)

(3)

Pasal 9

Bahan Galian Nuklir dikuasai oleh negara.

Pemerintah Pusat menetapkan wilayah usahapertambangan Bahan Galian Nuklir sesuai denganketentuan peraturan perLrndang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai Bahan Galian Nuklirdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

4 Di antara Pasal 9 dan Pasal 10 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 9A sehingga berbunyi sebagai berikut:

SK No 050767 A

Pasal 9A

Page 268: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-268 -

Pasal 9A

(1) Pemerintah Pusat dapat menetapkan badan usahayang melakukan kegiatan pertambangan BahanGalian Nuklir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9.

(2) Kegiatan pertambangan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dilakukan oleh badan usaha miliknegara yang bekerja sama dengan badan usaha milikswasta.

(3) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib memenuhi Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat.

(4) Pertambangan Bahan Galian Nuklir sebagaimanadimaksud pada ayat (1) termasuk pertambangan yangmenghasilkan mineral ikutan radioaktif.

(5) Badan usaha terkait pertambangan mineral danbatubara yang menghasilkan mineral ikutanradioaktif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) wajibmemiliki Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(6) Dalam hal orang perseorangan ataupun badan usahamenemukan mineral ikutan radioaktif, pelaku wajibmengalihkan kepada Negara atau badan usaha miliknegara sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(71 Ketentuan lebih lanjut mengenai pertambanganBahan Galian Nuklir dan mineral ikutan radioaktifdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

5. Pasal 10 dihapus

Penjelasan Pasal 14 diubah sebagaimana tercantum dalampenjelasan.

7 Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

6

SK No 050768 A

Pasal 17

Page 269: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

9

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-269 -

Pasal 17

(i) Setiap kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir wajibmemenuhi Perizinan Berusaha dari pemerintah pusat,kecuali dalam hal tertentu yang diatur dalamPeraturan Pemerintah.

(2) Pembangunan dan pengoperasian reaktor nuklir daninstalasi nuklir lainnya serta dekomisioning reaktornuklir wajib memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata caraPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan pemerintah.

8. Pasal 18 dihapus.

Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 20

(1) Inspeksi terhadap instalasi nuklir dan instalasi yangmemanfaatkan radiasi pengion dilaksanakan olehPemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai inspeksisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

10. Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 25

(1) Pemerintah Pusat menyediakan tempat penyimpananlestari limbah radioaktif tingkat tinggi.

(2) Penentuan tempat penyimpanan lestari sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh PemerintahPusat setelah mendapat persetujuan DewanPerwakilan Rakyat Republik Indonesia.

SK No 050769 A

1 1. Ketentuan

Page 270: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESTA

-270 -

1 1. Ketentuan Pasal 47berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasai 4 1

(1) Setiap orang yang membangun, mengoperasikan,dan/atau melakukan dekomisioning reaktor nuklirtanpa Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17 ayat (21 dipidana dengan pidanapenjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan dendapaling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miiiarrupiah).

(2) Setiap orang yang melakukan perbuatan sebagaimanadimaksud dalam Pasai 77 ayat (2) yang menimbulkankerugian nuklir dipidana dengan pidana penjaraseumur hidup atau pidana penjara paling lama 15(lima belas) tahun dan denda paling banyakRp20.000.000.0O0,00 (dua puluh miliar rupiah).

(3) Dalam hal terpidana tidak mampu membayar dendasebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2),dipidana dengan kurungan paling lama 1 (satu)tahun.

Paragraf 7

Perindustrian

Pasal44

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamapelaku usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha dankemudahan persyaratan investasi dari sektor Perindustrian,beberapa ketentuan dalam Undang-Undang 3 Tahun 2Ol4tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2Ol4 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5492) diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050770 A

Pasal 15

Page 271: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-27t -

Pasal 15

Pembangunan sumber daya Industri meliputi:a. pembangunan sumber daya manusia;b. pemanfaatan sumber daya alam;

c. pengembangan dan pemanfaatan Teknologi Industri;d. pengembangan dan pemanfaatan kreativitas dan

inovasi;

e. penyediaan sumber pembiayaan; danf. penyediaan bahan baku dan/atau bahan penolong

bagi industri.

Di antara Pasal 48 dan Pasal 49 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 48A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 48A

(1) Untuk menjaga kelangsungan proses produksidan/atau pengembangan industri, Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya memberikan kemudahan untukmendapatkan bahan baku dan/atau bahan penolongsesuai dengan rencana kebutuhan industri.

(21 Kemudahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)termasuk kemudahan dalam mengimpor bahan bakudan/atau bahan penolong untuk industri sesuaidengan rencana kebutuhan industri.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kemudahan untukmendapatkan bahan baku dan/atau bahan penolongdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

3 Ketentuan Pasal 50 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050771 A

Pasal 50. . .

Page 272: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-272 -

Pasal 50

(1) Pemerintah Pusat melakukan perencanaan,pembinaan, pengembangan, dan pengawasanStandardisasi Industri.

(2) Standardisasi Industri diselenggarakan dalam wujudSNI, spesihkasi teknis, dan/atau pedoman tata cara.

(3) SNI, spesifikasi teknis, dan/atau pedoman tata caraberlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

4 Ketentuan Pasal 53 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut

Pasal 53

(1) Setiap Orang dilarang:

a. membubuhkan tanda SNI atau tanda kesesuaianpada barang dan/atau Jasa Industri yang tidakmemenuhi ketentuan SNI, spesifikasi teknis,dan/atau pedoman tata cara; atau

b. memproduksi, mengimpor, dan/ataumengedarkan barang dan/atau Jasa Industriyang tidak memenuhi SNI, spesifikasi teknis,dan/atau pedoman tata cara yang diberiakukansecara wajib.

(2) Pemerintah Fusat dapat menetapkan pengecualianatas SNI, spesifikasi teknis, dan/atau pedoman tatacara yang diberlakukan secara wajib sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b untuk impor barangtertentu.

5 Ketentuan Pasal 57 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050772 A

Pasal 57

Page 273: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-273 -

Pasal 57

(1) Penerapan SNI secara sukarela sebagaimanadimaksud dalam Pasal 51 dan pemberlakuan SNI,spesifikasi teknis, dan/atau pedoman tata cara secarawajib sebagaimana dimaksud dalam pasal 52dilakukan melalui penilaian kesesuaian.

(2) Penilaian kesesuaian SNI yang diterapkan secarasukarela sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh lembaga penilaian kesesuaian yangtelah terakreditasi.

(3) Penilaian kesesuaian SNI, spesifikasi teknis,dan/atau pedoman tata cara yang diberlakukansecara wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh lembaga penilaian kesesuaian yangtelah terakreditasi dan ditunjuk oleh PemerintahPusat.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan danpengawasan terhadap lembaga penilaian kesesuaiandiatur dalam Peraturan Pemerintah.

6 Ketentuan Pasal 59 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 59

(1) Pemerintah Pusat mengawasi pelaksanaan seluruhrangkaian penerapan SNI sebagaimana dimaksuddalam Pasal 51 ayat (2) dan ayat (3) danpemberlakuan SNI, spesifikasi teknis, dan/ataupedoman tata cara secara wajib sebagaimanadimaksud dalam Pasal 52.

(2) Dalam melaksanakan kewenangan pengawasansebagaimana dimaksud pada ayat (1), PemerintahPusat dapat menunjuk lembaga terakreditasi.

7 Ketentuan Pasal 84 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050773 A

Pasal 84 .

Page 274: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

(1)

(2)

(3)

(4)

(s)

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-274 -

Pasal 84

Industri Strategis dikuasai oleh negara.

Industri Strategis sebagaimana dimaksud pada ayat(1) terdiri atas Industri yang:

a. memenuhi kebutuhan yang penting bagikesejahteraan ralryat atau menguasai hajathidup orang banyak;

b. meningkatkan atau menghasilkan nilai tambahsumber daya alam strategis; dan/atau

c. mempunyai kaitan dengan kepentinganpertahanan serta keamanan negara.

Penguasaan Industri Strategis oleh negarasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanmelalui:

a. pengaturan kepemilikan;

b. penetapan kebijakan;

c. pengaturan Perizinan Berusaha;

d. pengaturan produksi, distribusi, dan harga; dan

e. pengawasan.

Pengaturan kepemilikan Industri Strategissebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf adilakukan melalui:

a. penyertaan modal seluruhnya oleh PemerintahPusat;

b. pembentukan usaha patungan antaraPemerintah Pusat dan swasta; atau

c. pembatasan kepemilikan oleh penanam modalasing sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Penetapan kebijakan Industri Strategis sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf b paling sedikitmeliputi:

a. penetapan jenis Industri Strategis;

b. pemberian fasilitas; dan

c. pemberian. . .

SK No 050714 A

Page 275: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

8

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-275 -

c. pemberian kompensasi kerugian.

(6) Perizinan Berusaha terkait Industri Strategissebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf cdiberikan oleh Pemerintah Pusat.

(7) Pengaturan produksi, distribusi, dan hargasebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf ddilakukan paling sedikit dengan menetapkan jumlahproduksi, distribusi, dan harga produk.

(S) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

huruf e meliputi penetapan Industri Strategis sebagaiobjek vital nasional dan pengawasan distribusi.

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai Industri Strategissebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 101 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 101

(1) Setiap kegiatan usaha Industri wajib memenuhiPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(2) Kegiatan usaha Industri sebagaimana dimaksud padaayat (1) meliputi:

a. Industri kecil;

b. Industri menengah; dan

c. Industri besar.

(3) Perusahaan Industri yang telah memperoleh PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib:

a. melaksanakan kegiatan usaha Industri sesuaidengan Perizinan Berusaha yang dimiliki; dan

b. menjamin keamanan dan keselamatan alat,proses, hasil produksi, penyimpanan, sertapengangkutan.

SK No 050775 A

9. Pasal 102 dihapus.

10. Ketentuan

Page 276: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-276 -

10. Ketentuan Pasal lO4 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 104

Setiap Perusahaan Industri yang memenuhi PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 ayat (3)dapat melakukan perluasan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

11. Ketentuan Pasal 105 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 105

(1) Setiap kegiatan usaha Kawasan Industri wajibmemenuh i Pertzinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(2) Perusahaan Kawasan Industri wajib memenuhistandar Kawasan Industri yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(3) Setiap Perusahaan Kawasan Industri yang melakukanperluasan wajib memiliki Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

12. Di antara Pasal 105 dan Pasal 106 disisipkan 1 (satu)pasal, yakni Pasal 105A sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 105A

Perizinan Berusaha untuk kegiatan usaha KawasanIndustri yang berada di kawasan ekonomi khususdilakukan sesuai dengan norma, standar, prosedur, dankriteria di bidang kawasan ekonomi khusus yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Ketentuan Pasal 106 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050776 A

13

Pasal 106

Page 277: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-277 -

Pasal 106

(1) Perusahaan Industri yang akan menjalankan Industriwajib berlokasi di Kawasan Industri.

(2) Kewajiban berlokasi di Kawasan Industrisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikanbagi Perusahaan Industri yang akan menjalankanIndustri dan berlokasi di daerah kabupaten/kotayang:

a. belum memiliki Kawasan Industri;b. telah memiliki Kawasan Industri tetapi seluruh

kaveling Industri dalam Kawasan Industrinyatelah habis; atau

c. terdapat Kawasan Ekonomi Khusus yangmemiliki zona industri.

(3) Pengecualian terhadap kewajiban berlokasi diKawasan Industri sebagaimana dimaksud pada ayat(1) juga berlaku bagi:

a. Industri kecil dan Industri menengah yang tidakberpotensi menimbulkan pencemaranlingkungan hidup yang berdampak luas; atau

b. Industri yang menggunakan Bahan Baku khususdan/atau proses produksinya memerlukan lokasikhusus.

(41 Perusahaan Industri yang dikecualikan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dan Perusahaan Industrimenengah sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf a wajib berlokasi di kawasan peruntukanIndustri.

(5) Industri sebagaimana dimaksud pada ayat (3)ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Ketentuan Pasal 108 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050117 A

t4

Pasal 108.

Page 278: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-278 -

Pasal 108

Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 101, Pasal lO4, Pasal105 dan kewajiban berlokasi di Kawasan Industrisebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 serta tata carapengenaan sanksi administratif dan besaran dendaadministratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal IO7diatur dalam Peraturan Pemerintah.

15 Ketentuan Pasal 115 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 15

(1) Masyarakat dapat berperan serta dalam perencanaan,pelaksanaan, dan pengawasan pembangunanIndustri.

(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud padaayat (1) diwujudkan dalam bentuk:

a. pemberian saran, pendapat, dan usul; dan/ataub. penyampaian informasi dan/atau laporan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai peran sertamasyarakat dalam pembangunan Industrisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

t6 Ketentuan Pasal 117 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 17

(1) Pemerintah Pusat melaksanakan pengawasan danpengendalian terhadap kegiatan usaha Industri dankegiatan usaha Kawasan Industri.

SK No 050778 A

(2) Pengawasan

Page 279: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-279 -

(21 Pengawasan dan pengendalian sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk mengetahuipemenuhan dan kepatuhan terhadap peraturan dibidang Perindustrian yang dilaksanakan olehPerusahaan Industri dan Perusahaan KawasanIndustri.

(3) Pemenuhan dan kepatuhan terhadap peraturan dibidang Perindustrian yang dilaksanakan olehPerusahaan Industri dan Perusahaan KawasanIndustri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) palingsedikit meliputi:

a. sumber daya manusia Industri;b. pemanfaatan sumber daya alam;

c. manajemen energi;

d. manajemen air;

e. SNI, spesifikasi teknis, danf atau pedoman tatacara;

f. Data Industri dan Data Kawasan Industri;g. standar Industri Hijau;

h. standar Kawasan Industri;i. Perizinan Berusaha untuk kegiatan usaha

Industri dan Pertzinan Berusaha untuk kegiatanusaha Kawasan Industri; dan

j. keamanan dan keselamatan alat, proses, hasilproduksi, penyimpanan, dan pengangkutan.

(4) Dalam pelaksanaan pengawasan dan pengendaliansebagaimana dimaksud pada ayat (1), PemerintahPusat dapat menunjuk lembaga terakreditasi.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapengawasan dan pengendalian usaha Industri danusaha Kawasan Industri diatur dalam PeraturanPemerintah.

SK No 050779 A

Paragraf 8

Page 280: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-280 -

Paragraf 8

Perdagangan, Metrologi Legal, Jaminan Produk Halal, dan Standardisasi danPenilaian Kesesuaian

Pasal 45

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha darisektor perdagangan, metrologi legal, jaminan produk halal, danstandardisasi dan penilaian kesesuaian, Undang-Undang inimengubah, menghapus, atau menetapkan pengaturan barubeberapa ketentuan yang diatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2OL4 tentangPerdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OL4 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5512);

b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang MetrologiLegal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981Nomor 1 1, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3193); dan

c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2Ol4 tentang JaminanProduk Halal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2Ol4 Nomor 295, Tarnbahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5604).

Pasal 46

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2Ol4 Nomor 45, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5512) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

1

SK No 050780 A

Pasal6...

Page 281: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-28t -

Pasal 6

(1) Setiap Pelaku Usaha wajib menggunakan ataumelengkapi label berbahasa Indonesia pada Barangyang diperdagangkan di dalam negeri.

(2) Setiap Pelaku Usaha yang tidak memenuhi ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksiadministratif.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan ataukelengkapan label berbahasa Indonesia diatur dalamPeraturan Pemerintah.

, Ketentuan Pasalberikut:

11 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 1 1

Ketentuan lebih lanjut mengenai Distribusi Barang diaturdalam Peraturan Pemerintah.

3 Ketentuan Pasalberikut:

14 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 14

(1) Pemerintah Pusat melakukan pengaturan tentangpengembangan, penataan, dan pembinaan yangsetara dan berkeadilan terhadap Pasar ralqrat, pusatperbelanjaan, toko swalayan, dan perkulakan untukmenciptakan kepastian berusaha dan hubungan kerjasama yang seimbang antara pemasok dan pengecerdengan tetap memperhatikan keberpihakan kepadakoperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah.

(2) Pengembangan, penataan, dan pembinaansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanmelalui pengaturan Perizinan Berusaha, tata ruang,zonasi dengan memperhatikan jarak dan lokasipendirian, kemitraan, dan kerja sama usaha.

SK No 050781 A

(3) Ketentuan

Page 282: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-282 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenat Perizinan Berusaha,tata ruang, dan zonasi sebagaimana dimaksud padaayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 15

(1) Gudang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat(1) huruf d merupakan salah satu saranaPerdagangan untuk mendorong kelancaran DistribusiBarang yang diperdagangkan di dalam negeri dan keluar negeri.

(21 Setiap pemilik gudang wajib memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(3) Setiap pemilik gudang yang tidak memiliki PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dikenai sanksi administratif.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

5 Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17

(1) Setiap pemilik, pengelola, atau penyewa Gudang yangmelakukan penyimpanan Barang yang ditujukanuntuk diperdagangkan harus menyelenggarakanpencatatan administrasi paling sedikit berupa jumlahBarang yang disimpan dan jumlah Barang yangmasuk dan yang keluar dari Gudang.

(2) Setiap pemilik, pengelola, atau penyewa Gudang yangtidak menyelenggarakan pencatatan administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksiadministratif.

SK No 050782 A

(3) Ketentuan...

Page 283: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-283 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pencatatanadministratif Barang sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

6 Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 24

(1) Setiap Pelaku Usaha yang melakukan kegiatan usahaPerdagangan wajib memenuhi Perizinan Berusahadari Pemerintah Pusat.

(2) Pemerintah Pusat dapat memberikan pengecualianterhadap kewajiban pemenuhan Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Setiap Pelaku Usaha yang tidak melakukanpemenuhan Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenar Perizinan Berusahadi bidang Perdagangan sebagaimana pada ayat (1)dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) Pemerintah Pusat dapat meminta data dan/atauinformasi kepada Pelaku Usaha mengenai persediaanBarang kebutuhan pokok danf atau Barang penting.

(2) Pelaku Usaha dilarang melakukan manipulasi datadan/atau informasi mengenai persediaan Barangkebutuhan pokok dan/atau Barang penting.

Ketentuan Pasal 33 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal33...

8

SK No 050783 A

Page 284: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-284 -

Pasal 33

(1) Produsen atau Importir yang tidak memenuhiketentuan pendaftaran Barang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 32 ayat (1) wajibmenghentikan kegiatan Perdagangan Barang danmenarik Barang dari:

a. distributor;b. agen;

c. grosir;

d. pengecer; dan/ataue. konsumen.

(2) Perintah penghentian kegiatan Perdagangan danpenarikan dari Distribusi terhadap Barangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan olehPemerintah Pusat.

(3) Produsen atau Importir yang tidak memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikenai sanksi administratif.

9 Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 37

(1) Setiap Pelaku Usaha wajib memenuhi ketentuanpenetapan Barang danf atau Jasa yang ditetapkansebagai Barang dan/atau Jasa yang dibatasiPerdagangannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal35 ayat (2).

(21 Setiap Pelaku Usaha yang melanggar ketentuanpenetapan Barang dan/atau Jasa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif.

10. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050784 A

Pasal 38 .

Page 285: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-285 -

Pasal 38

(1) Pemerintah Pusat mengatur kegiatan PerdaganganLuar Negeri melalui kebijakan dan pengendalian dibidang Ekspor dan Impor.

(2) Kebijakan dan pengendalian Perdagangan Luar Negerisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diarahkanuntuk:a. peningkatan daya saing produk Ekspor

Indonesia;

b. peningkatan dan perluasan akses Pasar di luarnegeri;

c. peningkatan kemampuan Eksportir dan Importirsehingga menjadi Pelaku Usaha yang andal; dan

d. peningkatan dan pengembangan produk invensidan inovasi nasional yang diekspor ke luarnegeri.

(3) Kebijakan Perdagangan Luar Negeri paling sedikitmeliputi:

a. peningkatan jumlah dan jenis serta nilai tambahproduk ekspor;

b. pengharmonisasian Standar dan prosedurkegiatan Perdagangan dengan negara mitradagang;

c. penguatan kelembagaan di sektor PerdaganganLuar Negeri;

d. pengembangan sarana dan prasarana penunjangPerdagangan Luar Negeri; dan

e. pelindungan dan pengamanan kepentingannasional dari dampak negatif Perdagangan LuarNegeri.

(41 Pengendalian Perdagangan Luar Negeri meliputi:

a. PerizinanBerusaha/persetujuan;

b. standar; dan

c. pelarangan dan pembatasan.

SK No 050785 A

1 1. Ketentuan .

Page 286: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-286 -

1 1. Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal42

(1) Ekspor Barang dilakukan oleh Pelaku Usaha yangtelah memenuhi Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pertzinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

12. Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 43

(1) Eksportir bertanggung jawab sepenuhnya terhadapBarang yang diekspor.

(2) Eksportir yang tidak bertanggung jawab terhadapBarang yang diekspor sebagaimana dimaksud padaayat (1) dikenai sanksi administratif.

13. Ketentuan Pasal 45 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 45

(1) Impor Barang hanya dapat dilakukan oleh Importiryang memenuhi Perizinan Berusaha dari PemerintahFusat.

(2) Dalam hal Impor tidak dilakukan untuk kegiatanusaha, importir tidak memerlukan PerizinanBerusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

14. Ketentuan Pasal 46 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050786 A

Pasa146...

Page 287: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-287 -

Pasal 46

(1) Importir bertanggung jawab sepenuhnya terhadapBarang yang diimpor.

(2) Importir yang tidak bertanggung jawab atas Barangyang diimpor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikenai sanksi administratif.

15. Ketentuan Pasal 47 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal4T

(1) Setiap Importir wajib mengimpor Barang dalamkeadaan baru.

(2) Dalam hal tertentu, Pemerintah Pusat dapatmenetapkan Barang yang diimpor dalam keadaantidak baru.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan Barangyang diimpor dalam keadaan tidak baru sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diatur dalam PeraturanPemerintah.

16. Pasal 49 dihapus

17. Ketentuan Pasal 51berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 51

(1) Eksportir dilarang mengekspor Barang yangditetapkan sebagai Barang yang dilarang untukdiekspor.

(2) Importir dilarang mengimpor Barang yang ditetapkansebagai Barang yang dilarang untuk diimpor.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria barang yangdilarang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

SK No 050787 A

18. Ketentuan . .

Page 288: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-288 -

18. Ketentuan Pasal 52 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 52

(1) Eksportir dilarang mengekspor Barang yang tidaksesuai dengan ketentuan pembatasan Barang untukdiekspor.

(2) Importir dilarang mengimpor Barang yang tidaksesuai dengan ketentuan pembatasan Barang untukdiimpor.

(3) Setiap Eksportir dan/atau Importir yang melakukanpelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) dikenai sanksi administratif.

(4) Ketentuan mengenai kriteria barang yang dibatasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

19. Ketentuan Pasal 53 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 53

(1) Eksportir yang dikenai sanksi administratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (3)terhadap Barang ekspornya dikuasai oleh negarasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Importir yang dikenai sanksi administratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 52 ayat (3)terhadap Barang impornya wajib diekspor kembali,dimusnahkan oleh Importir, atau ditentukan lain olehPemerintah Pusat.

20. Ketentuan Pasal 57 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050788 A

Pasal 57

Page 289: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-289 -

Pasal 57

(1) Barang yang diperdagangkan di dalam negeri harusmemenuhi:

a. SNI yang telah diberlakukan secara wajib; atau

b. persyaratan teknis yang telah diberlakukansecara wajib.

(2) Pelaku Usaha dilarang memperdagangkan Barang didalam negeri yang tidak memenuhi SNI yang telahdiberlakukan secara wajib atau persyaratan teknisyang telah diberlakukan secara wajib.

(3) Pemberlakuan SNI atau persyaratan teknissebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(4) Pemberlakuan SNI atau persyaratan teknissebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukandengan mempertimbangkan aspek:

a. keamanan, keselamatan, kesehatan, danlingkungan hidup;

b. daya saing produsen nasional dan persainganusaha yang sehat;

c. kemampuan dan kesiapan dunia usaha nasional;dan/atau

d. kesiapan infrastruktur lembaga penilaiankesesuaian.

(5) Barang yang telah diberlakukan SNI atau persyaratanteknis secara wajib sebagaimana dimaksud pada ayat(1) wajib dibubuhi tanda SNI atau tanda kesesuaianatau dilengkapi sertifikat kesesuaian yang diakui olehPemerintah Pusat.

(6) Barang yang diperdagangkan dan belumdiberlakukan SNI secara wajib dapat dibubuhi tandaSNI atau tanda kesesuaian sepanjang telahdibuktikan dengan sertifikat produk penggunaantanda SNI atau sertifikat kesesuaian.

SK No 050789 A

(7) Pelaku

Page 290: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-290 -

(7) Pelaku Usaha yang memperdagangkan Barang yangtelah diberlakukan SNI atau persyaratan teknissecara wajib, tetapi tidak membubuhi tanda SNI,tanda kesesuaian atau tidak melengkapi sertifikatkesesuaian sebagaimana dimaksud pada ayat (5)dikenai sanksi administratif.

21. Ketentuan Pasal 60 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 60

(1) Penyedia Jasa dilarang memperdagangkan Jasa didalam negeri yang tidak memenuhi SNI, persyaratanteknis, atau kualifikasi yang telah diberlakukansecara wajib.

(2) Pemberlakuan SNI, persyaratan teknis, ataukualifikasi secara wajib sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(3) Pemberlakuan SNI, persyaratan teknis, ataukualifikasi secara wajib sebagaimana dimaksud padaayat (2) dilakukan dengan mempertimbangkan aspek:

a. keamanan, keselamatan, kesehatan, danlingkungan hidup;

b. daya saing produsen nasional dan persainganusaha yang sehat;

c. kemampuan dan kesiapan dunia usaha nasional;

d. kesiapan infrastruktur lembaga penilaiankesesuaian; dan/atau

e. budaya, adat istiadat, atau tradisi berdasarkankearifan lokal.

(4) Jasa yang telah diberlakukan SNI, persyaratan teknis,atau kualifikasi secara wajib sebagaimana dimaksudpada ayat (2) wajib dilengkapi dengan sertifikatkesesuaian yang diakui oleh Pemerintah Pusat.

SK No 050790 A

(5) Jasa...

Page 291: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-29t -

(5) Jasa yang diperdagangkan dan memenuhi SNI,persyaratan teknis, atau kualifikasi yang belumdiberlakukan secara wajib dapat menggunakansertifikat kesesuaian sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(6) Penyedia Jasa yang memperdagangkan Jasa yangtelah diberlakukan SNI, persyaratan teknis, ataukualifikasi secara wajib, tetapi tidak dilengkapisertifikat kesesuaian sebagaimana dimaksud padaayat (4) dikenai sanksi administratif.

22. Ketentuan Pasal 6lberikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 61

(1) Tanda SNI, tanda kesesuaian, atau sertihkatkesesuaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60ayat (4) diterbitkan oleh lembaga penilaiankesesuaian yang terakreditasi sesuai denganketentuan peraturan perllndang-undangan.

(2) Dalam hal lembaga penilaian kesesuaiansebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum ada yangterakreditasi, Pemerintah Pusat dapat menunjuklembaga penilaian kesesuaian dengan persyaratandan dalam jangka waktu tertentu.

(3) Lembaga penilaian kesesuaian sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus terdaftar dilembaga yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

23. Ketentuan Pasal 63 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050791 A

Pasal 63

Page 292: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-292 -

Pasal 63

Penyedia Jasa yang memperdagangkan Jasa yang tidakdilengkapi dengan sertifikat kesesuaian sebagaimanadimaksud dalam Pasal 60 ayat (4) dikenai sanksiadministratif.

24. Ketentuan Pasal 65 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 65

(1) Setiap Pelaku Usaha yang memperdagangkan Barangdan/atau Jasa dengan menggunakan sistemelektronik wajib menyediakan data danf atauinformasi secara lengkap dan benar.

(2) Setiap Pelaku Usaha dilarang memperdagangkanBarang dan/atau Jasa dengan menggunakan sistemelektronik yang tidak sesuai dengan data dan/atauinformasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Penggunaan sistem elektronik sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib memenuhi ketentuan yang diaturdalam Undang-Undang Informasi dan TransaksiElektronik.

(41 Data dan/atau informasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) paling sedikit memuat:

a. identitas dan legalitas Pelaku Usaha sebagaiprodusen atau Pelaku Usaha Distribusi;

b. persyaratan teknis Barang yang ditawarkan;

c. persyaratan teknis atau kualifikasi Jasa yangditawarkan;

d. harga dan cara pembayaran Barang dan/atauJasa; dan

e. cara penyerahan Barang.

SK No 050792 A

(5) Dalam

Page 293: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-293 -

(5) Dalam hal terjadi sengketa terkait dengan transaksidagang melalui sistem elektronik, orang atau badanusaha yang sedang bersengketa dapat menyelesaikansengketa tersebut melalui pengadilan atau melaluimekanisme penyelesaian sengketa lainnya.

(6) Setiap Pelaku Usaha yang memperdagangkan Barangdan/atau Jasa dengan menggunakan sistemelektronik yang tidak menyediakan data dan/atauinformasi secara lengkap dan benar sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif.

25. Ketentuan Pasal 74 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 74

(1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan terhadapPelaku Usaha dalam rangka pengembangan Eksporuntuk perluasan akses Pasar bagi Barang dan Jasaproduksi dalam negeri.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat berupa pemberian insentif, fasilitas, informasipeluang Pasar, bimbingan teknis, serta bantuanpromosi dan pemasaran untuk pengembanganEkspor.

(3) Pemerintah Pusat dapat mengusulkan insentifsebagaimana dimaksud pada ayat (21 berupa insentiffiskal dan/atau nonfiskal dalam upaya meningkatkandaya saing Ekspor Barang dan/atau Jasa produksidalam negeri.

(4) Pemerintah Pusat dalam melakukan pembinaansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerjasama dengan pihak lain.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaanpembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050793 A

26. Ketentuan

Page 294: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-294 -

26. Ketentuan Pasal 77 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal77

(1) Setiap Pelaku Usaha yang menyelenggarakanpameran dagang dan peserta pameran dagang wajibmemenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(2) Setiap Pelaku Usaha yang menyelenggarakanpameran dagang dengan mengikutsertakan pesertadan/atau produk yang dipromosikan berasal dari luarnegeri wajib memperoleh persetujuan dari PemerintahPusat.

(3) Setiap Pelaku Usaha yang menyelenggarakanpameran dagang dan peserta pameran dagang yangtidak memenuhi Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

27. Di antara Pasal 77 dan Pasal 78 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 77A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal77A(1) Pengenaan Sanksi administratif sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2), Pasal 15 ayat (3),Pasal 17 ayat (2), Pasal 24 ayat (3), Pasal 33 ayat (3),Pasal 37 ayat (2), Pasal 43 ayat (2), Pasal 46 ayat (2),Pasal 52 ayat (3), Pasal 57 ayat (7), Pasal 6O ayat (6),Pasal 63, Pasal 65 ayat (6), atau Pasal 77 ayat (3)dapat berupa:

a. teguran tertulis;

b. penarikan Barang dari distribusi;

c. penghentian sementara kegiatan usaha;

d. penutupan Gudang;

e. denda; dan/atau

SK No 050794 A

f.pencabutan...

Page 295: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESTA

-295 -

f. pencabutanPerizinan Berusaha.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

28. Ketentuan Pasal 81 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 81

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapenyelenggaraan, kemudahan dan keikutsertaan dalamPromosi Dagang dalam rangka kegiatan pencitraanIndonesia diatur dalam Peraturan Pemerintah.

29. Ketentuan Pasal 98 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 98

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahmempunyai wewenang melakukan pengawasanterhadap kegiatan Perdagangan.

(21 Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan sesuai dengan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang diatur dalam Peraturan Pemerintah.

30. Ketentuan Pasal 99 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 99

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya dalam melakukan pengawasansebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (1) mempunyaiwewenang melakukan:

SK No 050795 A

a. pelarangan

Page 296: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-296 -

a pelarangan mengedarkan untuk sementara waktudan/atau perintah untuk menarik Barang dariDistribusi atau menghentikan kegiatan Jasa yangdiperdagangkan yang tidak sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidangPerdagangan; danlataupencabut an Perizinan Berusaha.

31. Ketentuan Pasal 100 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 100

(1) Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 98 ayat (1), Pemerintah Pusatmenunjuk petugas pengawas di bidang Perdagangan.

(2) Petugas pengawas di bidang Perdagangan dalammelaksanakan pengawasan harus membawa surattugas yang sah dan resmi.

(3) Petugas Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dalam melaksanakan kewenangannya palingsedikit melakukan pengawasan terhadap:a. Perizinan Berusaha di bidang Perdagangan;

b. Perdagangan Barang yang diawasi, dilarang,dan/atau diatur;

c. Distribusi Barang dan/atau Jasa;

d. pendaftaran Barang Produk Dalam Negeri danasal Impor yang terkait dengan keamanan,keselamatan, kesehatan, dan lingkungan hidup;

e. pemberlakuan SNI, persyaratan teknis, ataukualifikasi secara wajib;

f. Perizinan Berusaha terkait gudang; dang. penyimpanan Barang kebutuhan pokok

dan/ atau Barang penting.

b

SK No 050796 A

(4) Petugas

Page 297: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-297 -

(4) Petugas Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dalam hal menemukan dugaan pelanggarankegiatan di bidang Perdagangan dapat:

a. merekomendasikan penarikan Barang dariDistribusi dan I atau pemusnahan Barang;

b. merekomendasikan penghentian kegiatan usahaPerdagangan; atau

c. merekomendasikan pencabutan PerizinanBerusaha di bidang Perdagangan.

(5) Dalam hal melaksanakan pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) ditemukan bukti awal dugaanterjadi tindak pidana di bidang Perdagangan, petugaspengawas melaporkannya kepada penyidik untukditindaklanjuti.

(6) Petugas Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dalam melaksanakan kewenangannya dapatberkoordinasi dengan instansi terkait.

32. Ketentuan Pasal IO2 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 102Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengawasankegiatan Perdagangan dan pengawasan terhadap Barangyang ditetapkan sebagai Barang dalam pengawasan diaturdalam Peraturan Pemerintah.

33. Ketentuan Pasal lO4 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1O4

(1) Setiap Pelaku Usaha yang tidak menggunakan atautidak melengkapi label berbahasa Indonesia padaBarang yang diperdagangkan di dalam negerisebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)tahun atau pidana denda paling banyakRp10.0OO.OOO.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

SK No 050797 A

(2) Ketentuan

Page 298: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-298 -

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikecualikan dari pengenaan sanksi pidanasebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadappelanggaran yang dilakukan oleh Pelaku Usahadan/atau kegiatan berisiko rendah atau menengah.

(3) Bagi Pelaku Usaha dan/atau kegiatan berisiko rendahatau menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikenai sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal774 ayat (l).

34. Ketentuan Pasal 106 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 106

(1) Pelaku Usaha yang melakukan kegiatan usahaPerdagangan tidak memiliki Perizinan Berusaha dibidang Perdagangan sebagaimana dimaksud dalamPasal 24 ayat (1) dipidana dengan pidana penjarapaling lama 4 (empat) tahun atau pidana denda palingbanyak Rp1O.O00.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

(2) Dikecualikan dari pengenaan sanksi pidanasebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadappelanggaran yang dilakukan oleh Pelaku Usahadan/atau kegiatan berisiko rendah atau menengah.

(3) Bagi Pelaku Usaha dan/atau kegiatan berisiko rendahatau menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (2\dikenai sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal77A ayat (l).

35. Ketentuan Pasal 109 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050798 A

Pasal109...

Page 299: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-299 -

Pasal 109

Produsen atau Importir yang memperdagangkan Barangterkait dengan keamanan, keselamatan, kesehatan,dan/atau lingkungan hidup yang tidak didaftarkan kepadaPemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32ayat (1) yang mengakibatkan timbulnya korban/kerusakanterhadap keamanan, keselamatan, kesehatan, dan/ataulingkungan hidup dipidana dengan pidana penjara palinglama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyakRpS.OO0.000.000,00 (lima miliar rupiah).

36. Ketentuan Pasal 116 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 16

Setiap Pelaku Usaha yang menyelenggarakan pamerandagang dengan mengikutsertakan peserta dan/atauproduk yang dipromosikan berasal dari luar negeri yangtidak mendapatkan Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (21

dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahundan/atau pidana denda paling banyakRpS.00O.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Pasal4T

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun1981 tentang Metrologi Legal (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1981 Nomor 11, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3193) diubah:

1 Ketentuan Pasalberikut:

13 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 13

Pemerintah Pusat mengatur tentang:

SK No 050799 A

a. pengujian

Page 300: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-300-

a. pengujian dan pemeriksaan alat ukur, takar, timbangdan perlengkapannya;

b. pelaksanaan serta jangka waktu dilakukan tera dantera ulang; dan

c. tempat dan daerah dilaksanakan tera dan tera ulangalat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya untukjenis tertentu.

2 Ketentuan Pasalberikut:

17 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 17

(1) Setiap Pelaku Usaha yang membuat dan/ataumemperbaiki alat ukur, takar, timbang, danperlengkapannya wajib memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(21 Setiap Pelaku Usaha yang melakukan impor alatukur, takar, timbang, dan perlengkapannya ke dalamwilayah Republik Indonesia harus memenuhiPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

3 Ketentuan Pasalberikut:

18 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 18

Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 diatur dalamPeraturan Pemerintah.

4. Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal24

Ketentuan lebih lanjut mengenai barang dalam keadaanterbungkus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 danPasal 23 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050800 A

Pasal48...

Page 301: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-301 -

Pasal 48

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun2014 tentang Jaminan Produk Halal (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 295, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5604) diubahsebagai berikut:

Di antara Pasal 4 dan Pasal 5 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 4A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 4A

(1) Untuk Pelaku Usaha Mikro dan Kecil, kewajibanbersertifikat halal sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 didasarkan atas pernyataan pelaku usahaMikro dan Kecil.

(2) Pernyataan Pelaku Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanberdasarkan standar halal yang ditetapkan olehBPJPH.

Penjelasan Pasal 7 diubah sebagaimana tercantum dalamPenjelasan.

3 Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 10

(1) Kerja sama BPJPH dengan MUI sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 huruf c dilakukan dalam halpenetapan kehalalan Produk.

(2) Penetapan kehalalan Produk sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diterbitkan MUI dalam bentukKeputusan Penetapan Halal Produk.

2

SK No 050801 A

4. Ketentuan .

Page 302: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-302-

Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 13

(1) Untuk mendirikan LPH sebagaimana dimaksud dalamPasal 12, harus dipenuhi persyaratan:

a. memiliki kantor sendiri dan perlengkapannya;

b. memiliki Auditor Halal paling sedikit 3 (tiga)orang; dan

c. memiliki laboratorium atau kesepakatan kerjasama dengan lembaga lain yang memilikilaboratorium.

(21 Dalam hal LPH sebagaimana dimaksud pada ayat (1)didirikan oleh masyarakat, LPH harus diajukan olehlembaga keagamaan Islam berbadan hukum, danperguruan tinggi swasta yang berada di bawahnaungan lembaga keagamaan Islam berbadan hukumatau yayasan Islam berbadan hukum.

(3) Dalam hal suatu daerah tidak terdapat LPH yangdidirikan oleh masyarakat sebagaimana dimaksudpada ayat (2), lembaga keagamaan Islam berbadanhukum dan perguruan tinggi swasta yang berada dibawah naungan lembaga keagamaan Islam berbadanhukum atau yayasan Islam berbadan hukum dapatbekerja sama dengan badan usaha milik negara atauBadan Pengawas Obat dan Makanan.

5 Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 14

(1) Auditor Halal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13huruf c diangkat dan diberhentikan oleh LPH.

(2) Pengangkatan Auditor Hala1 oleh LPH sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan:

a. warga negara Indonesia;

b. beragama Islam;

c. berpendidikan. . .

SK No 050802 A

Page 303: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-303-

c. berpendidikan paling rendah sarjana strata 1 (satu)di bidang pangan, kimia, biokimia, teknik industri,biologi, farmasi, kedokteran, tata boga, ataupertanian;

d. memahami dan memiliki wawasan luas mengenaikehalalan produk menurut syariat Islam; dan

e. mendahulukan kepentingan umat di ataskepentingan pribadi dan I atau golongan.

6 Ketentuan Pasalberikut:

16 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 16

Ketentuan lebih lanjut mengenai LPH dan Auditor Halaldiatur dalam Peraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal22

(1) Pelaku Usaha yang tidak memisahkan lokasi, tempat,dan alat PPH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21ayat (1) atau ayat (2) dikenai sanksi administratif.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 27 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 27

(1) Pelaku Usaha yang tidak melakukan kewajibansebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 atau Pasal 26ayat (2) dikenai sanksi administratif.

8

SK No 050803 A

(2) Ketentuan

Page 304: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-304 -

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai, kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif diatur dalam Peraturan Pemerintah.

9 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 28

(1) Penyelia Halal sebagaimana dimaksud dalam Pasal24huruf c bertugas:

a. mengawasi PPH di perusahaan;

b. menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan;

c. mengoordinasikan PPH; dan

d. mendampingi Auditor Halal LPH pada saatpemeriksaan.

(21 Penyelia Halal harus memenuhi persyaratan:

a. beragama Islam; dan

b. memiliki wawasan luas dan memahami syariattentang kehalalan.

(3) Penyelia Halal ditetapkan oleh pimpinan perusahaandan dilaporkan kepada BPJPH.

(4) Dalam hal kegiatan usaha dilakukan oleh PelakuUsaha mikro dan kecil, Penyelia Halal dapat berasaldari Organisasi Kemasyarakatan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Penyelia Halal diaturdalam Peraturan Pemerintah.

10. Ketentuan Pasal 29 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 29

(1) Permohonan Sertifikat Halal diajukan oleh PelakuUsaha kepada BPJPH.

SK No 050804 A

(2) Permohonan

Page 305: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-305-

(21 Permohonan Sertifikat Halal harus dilengkapi dengandokumen:

a. data Pelaku Usaha;

b. nama dan jenis Produk;

c. daftar Produk dan Bahan yang digunakan; dan

d. pengolahan Produk.

(3) Jangka waktu verifikasi permohonan sertifikat halaldilaksanakan paling lama 1 (satu) hari kerja.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuanpermohonan Sertifikat Halal diatur dalam PeraturanPemerintah.

1 1. Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) BPJPH menetapkan LPH untuk melakukanpemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produkberdasarkan permohonan Pelaku Usaha.

(21 Penetapan LPH sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)hari kerja terhitung sejak dokumen permohonansebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (21

dinyatakan lengkap.

12. Ketentuan Pasal 31 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 31

(1) Pemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produksebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1)dilakukan oleh Auditor Halal paling lama 15 (limabelas) hari kerja.

SK No 050805 A

(2) Pemeriksaan

Page 306: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-306-

(2) Pemeriksaan terhadap Produk dilakukan di lokasiusaha pada saat proses produksi.

(3) Dalam hal pemeriksaan Produk sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdapat Bahan yangdiragukan kehalalannya, dapat dilakukan pengujiandi laboratorium.

(41 Dalam hal pemeriksaan produk sebagaimanadimaksud pada ayat (3) memerlukan tambahan waktupemeriksaan, LPH dapat mengajukan perpanjanganwaktu kepada BPJPH.

(5) Dalam pelaksanaan pemeriksaan di lokasi usahasebagaimana dimaksud pada ayat (21, Pelaku Usahawajib memberikan informasi kepada Auditor Halal.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapemeriksaan dan/atau pengujian kehalalan Produkdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

13. Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 32

( 1) LPH menyerahkan hasil pemeriksaan dan f ataupengujian kehalalan Produk kepada MUI dengantembusan yang dikirimkan kepada BPJPH.

(21 Dalam hal hasil pemeriksaan danf atau pengujiankehalalan Produk tidak sesuai dengan standar yangdimiliki oleh BPJPH, BPJPH menyampaikanpertimbangan kepada MUI untuk mengeluarkanfatwa.

14. Ketentuan Pasal 33 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050806 A

Pasal 33

Page 307: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

(1)

(2)

(3)

(4)

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-307 -

Pasal 33

Penetapan kehalalan Produk dilakukan oleh MUI

Penetapan kehalalan Produk sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dalam Sidang Fatwa Halal.

Sidang Fatwa Halal sebagaimana dimaksud pada ayat(2) memutuskan kehalalan Produk paling lama 3 (tiga)hari kerja sejak MUI menerima hasil pemeriksaandan/atau pengujian produk dari LPH.

Penetapan kehalalan Produk sebagaimana dimaksudpada ayat (21 disampaikan oleh MUI kepada BPJPHsebagai dasar penerbitan Sertifikat Halal.

15. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35

Sertifikat Halal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34ayat (1) diterbitkan oleh BPJPH paling lama 1 (satu) harikerja terhitung sejak fatwa kehalalan Produk.

16. Di antara Pasal 35 dan Pasal 36 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 35A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 35A

Apabila LPH tidak dapat memenuhi batas waktu yangtelah ditetapkan dalam proses sertifikasi halal, LPHtersebut akan dievaluasi dan/atau dikenai sanksiadministratif.

17. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050807 A

Pasal 40

Page 308: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-308-

Pasal 40

Ketentuan lebih lanjut mengenai Label Halal diatur dalamPeraturan Pemerintah.

18. Ketentuan Pasal 4l diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 41

(1) Pelaku Usaha yang mencantumkan Label Ha1al tidaksesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 38 atau Pasal 39 dikenai sanksiadministratif.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaansanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

19. Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 42

(1) Sertifikat Halal berlaku selama 4 (empat) tahun sejakditerbitkan oleh BPJPH, kecuali terdapat perubahankomposisi Bahan.

(21 Sertifikat Halal wajib diperpanjang oleh Pelaku Usahadengan mengajukan perpanjangan Sertifikat Halalpaling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa berlakuSertifikat Halal berakhir.

(3) Apabila dalam pengajuan perpanjangan sebagaimanadimaksud pada ayat (2), Pelaku Usahamencantumkan pernyataan memenuhi prosesproduksi halal dan tidak mengubah komposisi,BPJPH dapat langsung menerbitkan perpanjangansertifikat halal.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata caraperpanjangan Sertifikat Halal diatur dalam PeraturanPemerintah.

SK No 050808 A

20. Ketentuan

Page 309: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-309-

20. Ketentuan Pasal 44 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal44

(1) Biaya Sertifikasi Halal dibebankan kepada PelakuUsaha yang mengajukan permohonan Sertifikat Halal.

(2) Dalam hal permohonan Sertif,rkasi Halal sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diajukan oleh Pelaku UsahaMikro dan Kecil, tidak dikenai biaya.

21. Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 48

(1) Pelaku Usaha yang tidak melakukan registrasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (3)dikenai sanksi administratif.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaansanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

22. Ketentuan Pasal 53 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 53

(1) Masyarakat dapat berperan serta dalampenyelenggaraan JPH.

(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa:

a. sosialisasi dan edukasi mengenai JPH;

b. pendampingan dalam PPH;

c. publikasi bahwa produk berada dalampendampingan;

SK No 050809 A

d. pemasaran

Page 310: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-310-

d. pemasaran dalam jejaring ormas Islam berbadanhukum; dan

e. pengawasan Produk Halal yang beredar.

(3) Peran serta masyarakat berupa pengawasan ProdukHalal yang beredar sebagaimana dimaksud pada ayat(2) huruf e berbentuk pengaduan atau pelaporan keBPJPH.

23. Ketentuan Pasal 55 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 55

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara peran sertamasyarakat dan pemberian penghargaan diatur dalamPeraturan Pemerintah.

24. Ketentuan Pasal 56 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 56

Pelaku Usaha yang tidak menjaga kehalalan Produk yangtelah memperoleh Sertifikat Halal sebagaimana dimaksuddalam Pasal 25 hurrf b dipidana dengan pidana penjarapaling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda palingbanyak Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

Paragraf 9

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Pasal 49

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha dankemudahan persyaratan investasi dari sektor pekerjaan umumdan perumahan ralgrat, Undang-Undang ini mengubah,menghapus, atau menetapkan pengaturan baru beberapaketentuan yang diatur dalam:

SK No 050810 A

a. Undang-Undang

Page 311: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

b

C

d

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-311-

a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2}ll tentang Perumahandan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2}ll Nomor 7, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5158);

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2071, tentang RumahSusun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2}llNomor 108, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 52521;

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2Ol7 tentang JasaKonstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OI7 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6018); dan

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2Ol9 tentang SumberDaya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2Ol9 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6405).

Pasal 50

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun2oll tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2oll Nomor 7, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5158) diubahsebagai berikut:

1 Ketentuan Pasalberikut:

26 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 26

(1) Hasil perencanaan dan perancangan rumah harusmemenuhi standar.

(21 Standar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

2 Ketentuan Pasalberikut:

29 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050811 A

Pasal 29

Page 312: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-3r2-

Pasal 29

(1) Perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 harusmemenuhi standar.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

3 Ketentuan Pasal 33berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 33

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajibmemberikan kemudahan Perizinan Berusaha bagibadan hukum yang mengajukan rencanapembangunan perLlmahan untuk MBR.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kemudahan PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

4 Ketentuan Pasal 35 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 35

Pembangunan perumahan skala besar dengan hunianberimbang meliputi rumah sederhana, rumah menengah,dan rumah mewah.

5 Ketentuan Pasal 36 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050812 A

Pasal36...

Page 313: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-313-

Pasal 36

(1) Dalam hal pembangunan perumahan dengan hunianberimbang tidak dalam 1 (satu) hamparan,pembangunan rumah umum harus dilaksanakandalam 1 (satu) daerah kabupatenlkota.

(2) Dalam hal rumah sederhana tidak dapat dibangundalam bentuk rumah tunggal atau rumah deret, dapatdikonversi dalam:

a. bentuk rumah susun umum yang dibangun dalamsatu hamparan yang sama; atau

b. bentuk dana untuk pembangunan rumah umum.

(3) Pengelolaan dana dari konversi sebagaimana dimaksudpada ayat (21 huruf b dilaksanakan oleh badanpercepatan penyelenggaraan perumahan.

(4) Dalam hal rumah sederhana tidak dapat dibangundalam bentuk rumah tunggal atau rumah deret, dapatdikonversi dalam bentuk rumah susun umum.

(5) Pembangunan rumah umum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus mempunyai akses menuju pusatpelayanan atau tempat kerja.

(6) Pembangunan perumahan dengan hunian berimbangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan olehbadan hukum yang sama.

(71 Ketentuan lebih lanjut mengenai pembangunanperumahan dengan hunian berimbang diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 40

(1) Dalam melaksanakan tanggung jawab sebagaimanadimaksud dalam Pasal 39 ayat (1), Pemerintahdan/atau Pemerintah Daerah menugasi dan/ataumembentuk lembaga atau badan yang menanganipembangunan perumahan dan permukiman sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

SK No 050813 A

(2) Lembaga

Page 314: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-3t4 -

(21 Lembaga atau badan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) bertanggungjawab:

a. menyediakan tanah bagi perumahan; dan

b. melakukan koordinasi dalam proses perrzinan danpemastian kelayakan hunian.

7 Ketentuan Pasal 42 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal42

(1) Rumah tunggal, rumah deret, dan/atau rumah susunyang masih dalam tahap pembangunan dapatdipasarkan melalui sistem perjanjian pendahuluan jualbeli sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(21 Perjanjian pendahuluan jual beli sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan setelah memenuhipersyaratan kepastian atas:

a. status pemilikan tanah;

b. hal yang diperjanjikan;

c. Persetujuan Bangunan Gedung;

d. ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitasumum; dan

e. keterbangunan perumahan paling sedikit 2Oo/o

(dua puluh persen).

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem perjanjianpendahuluan jual beli sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan keterbangunan perumahan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf e diatur dalam PeraturanPemerintah.

8 Ketentuan Pasalberikut:

53 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050814 A

Pasal 53

Page 315: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-315-

Pasal 53

(1) Pengendalian perumahan dilakukan mulai dari tahap

a. perencanaan;

b. pembangunan; dan

c. pemanfaatan.

(2) Pengendalian perumahan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan/atauPemerintah Daerah sesuai dengan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat dalam bentuk:

a. Perizinan Berusaha atau persetujuan;

b. penertiban; dan/atauc. penataan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengendalianperumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (21diatur dalam Peraturan Pemerintah.

9 Ketentuan Pasalberikut:

55 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 55

(1) Orang perseorangan yang memiliki rumah umumdengan kemudahan yang diberikan Pemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah hanya dapat menyewakandan/atau mengalihkan kepemilikannya atas rumahkepada pihak lain dalam hal:

a. pewarisan; atau

b. penghunian setelah jangka waktu paling sedikit 5(lima) tahun.

SK No 050815 A

(2) Dalam

Page 316: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESTA

-316-

(2) Dalam hal dilakukan pengalihan kepemilikansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,pengalihannya wajib dilaksanakan oleh lembaga yangditunjuk atau dibentuk oleh Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah dalam bidang perumahan danpermukiman.

(3) Jika pemilik meninggalkan rumah secara terus-menerus dalam waktu paling lama 1 (satu) tahuntanpa memenuhi kewajiban berdasarkan perjanjian,Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah berwenangmengambil alih kepemilikan rumah tersebut.

(4) Rumah yang telah diambil alih oleh Pemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud padaayat (21wajib didistribusikan kembali kepada MBR.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penunjukkan danpembentukan lembaga, kemudahan, danf ataubantuan pembangunan dan perolehan rumah MBRdiatur dalam Peraturan Presiden.

10. Ketentuan Pasalberikut:

lO7 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 107

(1) Tanah yang langsung dikuasai oleh negarasebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 huruf a yangdigunakan untuk pembangunan rumah, perumahan,dan/atau kawasan permukiman diserahkan melaluipemberian hak atas tanah kepada setiap orang yangmelakukan pembangunan rumah, perumahan, dankawasan permukiman.

(21 Pemberian hak atas tanah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) didasarkan pada penetapan lokasi ataupersetujuan kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang.

SK No 050816 A

(3) Dalam

Page 317: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUtsUK INDONESIA

-317 -

(3) Dalam hal tanah yang langsung dikuasai negarasebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdapat garapanmasyarakat, hak atas tanah diberikan setelah pelakupembangunan perumahan dan permukiman selakupemohon hak atas tanah menyelesaikan ganti rugi atasseluruh garapan masyarakat berdasarkankesepakatan.

(41 Dalam hal tidak ada kesepakatan tentang ganti rugisebagaimana dimaksud pada ayat (3), penyelesaiannyadilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

1 1. Ketentuan Pasalberikut:

109 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 109

(1) Konsolidasi tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal106 huruf b dapat dilaksanakan bagi pembangunanrumah tunggal, rumah deret, atau rumah susun.

(2) Penetapan lokasi konsolidasi tanah dilakukan olehbupati/wali kota.

(3) Khusus untuk Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta, penetapan lokasi konsolidasi tanahditetapkan oleh gubernur.

(41 Lokasi konsolidasi tanah yang sudah ditetapkansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tidakmemerlukan persetujuan Kesesuaian KegiatanPemanfaatan Ruang.

12. Ketentuan Pasal tl4 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050817 A

Pasalll4...

Page 318: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-318-

Pasal 1 14

(1) Peralihan atau pelepasan hak atas tanah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 106 huruf c dilakukan setelahbadan hukum memperoleh persetujuan KesesuaianKegiatan Pemanfaatan Ruang.

(2) Peralihan hak atas tanah sebagaimana dimaksud padaayat (1) dibuat di hadapan pejabat pembuat akta tanahsetelah tercapai kesepakatan bersama.

(3) Pelepasan hak atas tanah sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan di hadapan pejabat yang berwenang.

(4) Peralihan hak atau pelepasan hak atas tanahsebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) wajibdidaftarkan pada kantor pertanahan kabupaten/kotasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

13. Di antara BAB IX dan BAB X disisipkan 1 (satu) BAB, yakniBAB IXA sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB IXA

BADAN PERCEPATAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN

Pasal ll7A(1) Untuk mewujudkan penyediaan rumah umum yang

layak dan terjangkau bagi MBR, Pemerintah Pusatmembentuk badan percepatan penyelenggaraanperumahan.

(21 Pembentukan badan percepatan penyelenggaraanperumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertujuan untuk:a. mempercepat penyediaan rumah umum;b. menjamin bahwa rumah umum hanya dimiliki dan

dihuni oleh MBR;

c. menjamin tercapainya asas manfaat rumah umum;dan

SK No 050818 A

d. melaksanakan

Page 319: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

- 319 -

d. melaksanakan berbagai kebijakan di bidang rumahumum dan rumah khusus.

(3) Badan percepatan penyelenggaraan perumahansebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyaifungsi mempercepat penyelenggaraan perurmahan dankawasan permukiman.

(41 Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksudpada ayat (3), badan percepatan penyelenggaraanperumahan bertugas:

a. melakukan upaya percepatan pembangunanperumahan;

b. melaksanakan pengelolaan dana konversi danpembangunan rumah sederhana serta rumahsusun umum;

c. melakukan koordinasi dalam proses perizinan danpemastian kelayakan hunian;

d. melaksanakan penyediaan tanah bagi perumahan;

e. melaksanakan pengelolaan rumah susun umumdan rumah susun khusus serta memfasilitasipenghunian, pengalihan, dan pemanfaatan;

f. melaksanakan pengalihan kepemilikan rumahumum dengan kemudahan yang diberikan olehpemerintah;

g. menyelenggarakan koordinasi operasional lintassektor, termasuk dalam penyediaan prasarana,sarana, dan utilitas umum; dan

h. melakukan pengembangan hubungan kerja samadi bidang rumah susun dengan berbagai instansidi dalam dan di luar negeri.

Pasal llTB(1) Badan percepatan penyelenggaraan perumahan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal llTA terdiri atas:

a. unsur pembina;

b. unsur pelaksana; dan

SK No 050819 A

c. unsur .

Page 320: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-320-

c. unsur pengawas.

(2) Unsur pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)huruf c berjumlah 5 (lima) orang yang proses seleksidan pemilihannya dilakukan oleh DPR.

(3) Pembentukan badan percepatan penyelenggaraanperumahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan dengan Peraturan Presiden.

(4) Unsur pembina, unsur pelaksana, dan unsurpengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

14. Ketentuan Pasalberikut:

L34 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 134

Setiap orang dilarang menyelenggarakan pembangunanperumahan yang tidak sesuai dengan kriteria, spesifikasi,persyaratan, prasana, sarana, utilitas umum yangdiperjanjikan, dan standar.

15. Ketentuan Pasal 15O diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 150

(1) Setiap orang yang menyelenggarakan perumahan dankawasan permukiman yang tidak memenuhi ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1), Pasal29 ayat (1), Pasal 30 ayat (2), Pasal 34 ayat (1) atauayat (2), Pasal 36 ayat (1) atau ayat (2), Pasal 38 ayat(4), Pasal 45, Pasal 47 ayat (2), ayat (3), atau ayat (4),Pasal 49 ayat (2), Pasal 63, Pasal 7l ayat (1), Pasal 126ayat (21, Pasal 134, Pasal 135, Pasal 136, Pasal 137,Pasal 138, Pasal 139, Pasal 140, Pasal L4l, Pasal 742,Pasal 143, Pasal 144, Pasal 145, atau Pasal 746 ayat(1) dikenai sanksi administratif.

SK No 050820 A

(2) Sanksi

Page 321: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-32t -

(21 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dapat berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasankegiatanpembangunan;

c. penghentian sementara atau tetap pada pekerjaanpelaksanaan pembangunan ;

d. penghentian sementara atau penghentian tetappada pengelolaan perumahan;

e. penguasaan sementara oleh pemerintah (disegel);

f. kewajiban membongkar sendiri bangunan dalamjangka waktu tertentu;

g. membangun kembali perumahan sesuai dengankriteria, spesifikasi, persyaratan, prasarana,sarana, utilitas umum yang diperjanjikan, danstandar;

h. pembatasan kegiatan usaha;

i. pembekuan Persetujuan Bangunan Gedung;

j. pencabutan Persetujuan Bangunan Gedung;

k. pembekuan/pencabutan surat bukti kepemilikanrumah;

1. perintah pembongkaran bangunan rumah;m. pembekuanPerizinan Berusaha;

n. pencabutan Perizinan Berusaha;

o. pengawasan;

p. pembatalanPerizinan Berusaha;

q. kewajiban pemulihan fungsi lahan dalam jangkawaktu tertentu;

r. pencabutan insentif;

s. pengenaan denda administratif; dan/ataut. penutupan lokasi.

SK No 050821 A

(3) Ketentuan

Page 322: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-322-

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

16. Ketentuan Pasalberikut:

151 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 151

Setiap orang yang menyelenggarakan pembangunanperumahan yang membangun perumahan tidak sesuaidengan kriteria, spesifikasi, persyaratan, prasarana, sarana,dan utilitas umum yang diperjanjikan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 134 yang mengakibatkan timbulnyakorban/kerusakan terhadap kesehatan, keselamatan,dan/atau lingkungan dipidana dengan pidana denda palingbanyak Rp5.OOO.000.000,00 (lima miliar rupiah).

17. Ketentuan Pasal 153 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 153

(1) Setiap orang yang menyelenggaraan lingkunganhunian atau Kasiba yang tidak memisahkanlingkungan hunian atau Kasiba menjadi satuanlingkungan perumahan atau Lisiba sebagaimanadimaksud dalam Pasal 136 dikenai sanksiadministratif.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaansanksi administratif diatur dalam PeraturanPemerintah.

SK No 050822 A

Pasal51...

Page 323: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-323 -

Pasal 51

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun20lI tentang Rumah Susun (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OlI Nomor 108, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5252) diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasal 16berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 16

(1) Pembangunan rumah susun komersial sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) dapat dilaksanakanoleh setiap orang.

(2) Pelaku pembangunan rumah susun komersialsebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibmenyediakan rumah susun umum paling sedikit 20%(dua puluh persen) dari total luas lantai rumah susunkomersial yang dibangun.

(3) Dalam hal pembangunan rumah susun umumsebagaimana dimaksud pada ayat (21 tidak dalam 1

(satu) lokasi kawasan rumah susun komersialpembangunan rumah susun umum dapatdilaksanakan dalam 1 (satu) daerah kabupatenlkotayang sama.

(4) Kewajiban menyediakan rumah susun umum palingsedikit 2OVo (dua puluh persen) sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dapat dikonversi dalam bentuk danauntuk pembangunan rumah susun umum.

(5) Pengelolaan dana sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dilaksanakan oleh badan percepatan penyelenggaraanperumahan.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajibanmenyediakan rumah susun umum sebagaimanadimaksud pada ayat (2), ayat (3), dan ayat (4) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050823 A

2. Ketentuan

Page 324: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

2 Ketentuan Pasalberikut:

-324 -

24 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal24

(1) Standar pembangunan rumah susun meliputi

a. persyaratan administratif;

b. persyaratan teknis; dan

c. persyaratan ekologis.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai standarpembangunan rumah susun sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

3 Ketentuan Pasal 26 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal26(1) Pemisahan rumah susun sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 25 ayat (1) wajib dituangkan dalambentuk gambar dan uraian.

{2) Gambar dan uraian sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dibuat sebelum pelaksanaan pembangunan rumahsusun.

(3) Gambar dan uraian sebagaimana dimaksud pada ayat(2) dituangkan dalam bentuk akta pemisahan yangdisahkan oleh bupati/wali kota sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(4) Khusus untuk Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta, akta pemisahan sebagaimana dimaksud padaayat (3) disahkan oleh Gubernur sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

4 Ketentuan Pasalberikut:

28 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050824 A

Pasal 28

Page 325: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-325 -

Pasal 28

Dalam melakukan pembangunan rumah susun, pelakupembangunan harus memenuhi ketentuan administratifyang meliputi:

a. status hak atas tanah; dan

b. Persetujuan Bangunan Gedung.

5 Ketentuan Pasal 29berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 29

(1) Pelaku pembangunan harus membangun rumah susundan lingkungannya sesuai dengan rencana fungsi danpemanfaatannya.

(2) Rencana fungsi dan pemanfaatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus mendapatkan PerizinanBerusaha dari bupatilwali kota sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah.

(3) Khusus untuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta,rencana fungsi dan pemanfaatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus mendapatkan PerrzinanBerusaha dari Gubernur sesuai dengan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai rencana fungsi danpemanfaatan pembangunan Rumah Susun diatur dalamPeraturan Pemerintah.

6. Pasal 30 dihapus

7 Ketentuan Pasalberikut:

31 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050825 A

Pasal 31

Page 326: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK TNDONESIA

-326-

Pasal 31

(1) Pengubahan rencana fungsi dan pemanfaatan rumahsusun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (2)harus memenuhi Perizinan Berusaha dari bupati/walikota sesuai dengan norma, standar, prosedur, dankriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Khusus untuk Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta, pengubahan rencana fungsi dan pemanfaatanrumah susun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus memenuhi Perizinan Berusaha dari Gubernursesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(3) Pengubahan rencana fungsi dan pemanfaatan rumahsusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakmengurangi fungsi bagian bersama, benda bersama,dan fungsi hunian.

8 Ketentuan Pasalberikut:

32 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 32

Ketentuan lebih lanjut mengenat Perizinan Berusaha terkaitrencana fungsi dan pemanfaatan serta pengubahannyadiatur dalam Peraturan Pemerintah.

9. Pasal 33 dihapus.

10. Ketentuan Pasalberikut:

39 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 39

(1) Pelaku pembangunan wajib mengajukan permohonansertifikat laik fungsi kepada bupati lwali kota setelahmenyelesaikan seluruh atau sebagian pembangunanrumah susun sepanjang tidak bertentangan denganPersetujuan Bangunan Gedung sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

SK No 050826 A

(2) Khusus .

Page 327: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-327 -

(2) Khusus untuk Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta, permohonan sertifikat laik fungsisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepadaGubernur sesuai dengan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(3) Pemerintah Daerah menerbitkan sertifikat laik fungsisetelah melakukan pemeriksaan kelaikan fungsibangunan rumah susun sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

1 1. Ketentuan Pasalberikut:

40 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 40

(1) Pelaku pembangunan wajib melengkapi lingkunganrumah susun dengan prasarana, sarana, dan utilitasumum.

(2) Prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan:

a. kemudahan dan keserasian hubungan dalamkegiatan sehari-hari;

b. pengamanan jika terjadi hal yangmembahayakan; dan

c. struktur, ukuran, dan kekuatan sesuai denganfungsi dan penggunaannya.

(3) Prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standarpelayanan minimal.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar pelayananminimal prasarana, sarana, dan utilitas umum diaturdalam Peraturan Pemerintah.

L2. Ketentuan Pasal 43berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050827 A

Pasal43...

Page 328: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-328-

Pasal 43

(1) Proses jual beli sarusun sebelum pembangunan rumahsusun selesai dapat dilakukan melalui PPJB yangdibuat di hadapan notaris.

(2) PPJB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukansetelah memenuhi persyaratan kepastian atas:

a. status kepemilikan tanah;

b. Persetujuan Bangunan Gedung;

c. ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitasumum;

d. keterbangunan paling sedikit 2Oo/o (dua puluhpersen); dan

e. hal yang diperjanjikan.

13. Ketentuan Pasalberikut:

54 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 54

( 1) Sarusun umum yang memperoleh kemudahan daripemerintah hanya dapat dimiliki atau disewa olehMBR.

(2) Setiap orang yang memiliki sarusun umumsebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapatmengalihkan kepemilikannya kepada pihak lain dalamhal:

a. pewarisan; atau

b. perikatan kepemilikan rumah susun setelahjangka waktu 20 (dua puluh) tahun.

(3) Pengalihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hurufb hanya dapat dilakukan oleh badan percepatanpenyelenggaraan perumahan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengalihansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dankriteria dan tata cara pemberian kemudahankepemilikan sarusun umum sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam Peraturan Presiden.

SK No 050828 A

14. Ketentuan

Page 329: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

14. Ketentuan Pasalberikut:

-329 -

56 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 56

(1) Pengelolaan rumah susun meliputi kegiatanoperasional, pemeliharaarr, dan perawatan bagianbersama, benda bersama, dan tanah bersama.

(2) Pengelolaan rumah susun sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus dilaksanakan oleh pengelola yangberbadan hukum, kecuali rumah susun umum sewa,rumah susun khusus, dan rumah susun negara.

(3) Badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (21harus mendaftar dan mendapatkan pertzinanBerusaha dari bupati/wali kota sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(4) Khusus untuk Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta, badan hukum sebagaimana dimaksud padaayat (2) harus mendaftar dan mendapatkan perizinanBerusaha dari Gubernur sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

15. Ketentuan Pasal 67 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 67

(1) Dalam pelaksanaan peningkatan kualitas rumahsusun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1)huruf a, PPPSRS dapat bekerja sama dengan pelakupembangunan rumah susun.

SK No 050829A

(2) Kerja . .

Page 330: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-330-

(2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan berdasarkan perjanjian tertulis yang dibuatdi hadapan pejabat yang berwenang berdasarkanprinsip kesetaraan.

(3) Pelaksanaan peningkatan kualitas rumah susunumum dan rumah susun khusus dilaksanakan olehbadan percepatan penyelenggaraan perumahan.

16. Pasal 72 dihapus.

17. Pasal 73 dihapus.

18. Ketentuan Pasalberikut:

lO7 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 107

Setiap orang yang menyelenggarakan rumah susun tidakmemenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal16 ayat (2), Pasal 22 ayat (3), Pasal 25 ayat (1), Pasal 26ayat (1), Pasal 39 ayat (1), Pasal 40 ayat (1), Pasal 51 ayat(3), Pasal 52, Pasal 59 ayat (1), Pasal 6l ayat (1), Pasal 66,Pasal 74 ayat (1), Pasal 98, Pasal 1O0, atau Pasal 101dikenai sanksi administratif.

19. Ketentuan Pasalberikut:

108 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 1O8

(1) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalamPasal lO7 dapat berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan pembangunan danf ataukegiatan usaha;

c. penghentian sementara pada pekerjaanpelaksanaan pembangunan ;

d.penghentian...

SK No 050830 A

Page 331: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-331 -

d. penghentian sementara atau penghentian tetappada pengelolaan rumah susun;

e. pencabutan Persetujuan Bangunan Gedung;

f. pencabutan sertifikat laik fungsi;

g. pencabutan SHM sarusun atau SKBG sarusun;

h. perintah pembongkaran bangunan rumahSLISLIN;

i. denda administratif; dan/atauj. pencabutan Perizinan Berusaha.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

(3) Pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (2) tidak menghilangkan tanggungjawab pemulihan.

20. Pasal 110 dihapus.

21. Pasal 112 dihapus

22. Ketentuan Pasalberikut:

113 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 1 13

Setiap orang yang:

a. mengubah peruntukan lokasi rumah susun yangsudah ditetapkan; atau

b. mengubah fungsi dan pemanfaatan rumah susun

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 1 menimbulkankorban terhadap manusia atau kerusakan barang, pelakudipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahunatau denda paling banyak Rp250.0O0.000,O0 (dua ratuslima puluh juta rupiah).

SK No 050831 A

23. Ketentuan

Page 332: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

23. Ketentuan Pasalberikut:

-332-

174 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 1 14

Setiap pejabat yang:

a. menetapkan lokasi yang berpotensi menimbulkanbahaya untuk pembangunan rumah susun; atau

b. mengeluarkan Persetujuan Bangunan Gedung rumahsusun yang tidak sesuai dengan lokasi peruntukan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102 dipidana denganpidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau dendapaling banyak RpS.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

24. Ketentuan Pasalberikut:

117 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 1 17

(1) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 109, Pasal 111, Pasal 11S atau pasal 116dilakukan oleh badan hukum, selain pidana penjaradan denda terhadap pengurusnya, pidana dapatdijatuhkan terhadap badan hukum berupa pidanadenda dengan pemberatan 3 (tiga) kati dari pidanadenda terhadap orang.

(2) Selain pidana denda sebagaimana dimaksud pada ayat(1), badan hukum dapat dijatuhi pidana tambahanberupa:

pencabut an Perizinan Berusaha; ataupencabutan status badan hukum.

Pasal 52

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun2ol7 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2ol7 Nomor 11, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 6018) diubah sebagai berikut:

a.

b.

SK No 050832 A

1. Ketentuan

Page 333: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-333-

1. Ketentuan Pasalberikut:

5 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 5

(1) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf a, Pemerintah Pusat memilikikewenangan:

a. mengembangkan struktur usaha JasaKonstruksi;

b. mengembangkan sistem persyaratan usaha JasaKonstruksi;

c. menyelenggarakan Perrzinan Berusaha dalamrangka registrasi badan usaha Jasa Konstruksi;

d. menyelenggarakan Perizinan Berusaha terkaitJasa Konstruksi;

e. menyelenggarakan pemberian lisensi bagilembaga yang melaksanakan sertifikasi badanusaha;

f. mengembangkan sistem rantai pasok JasaKonstruksi;

g. mengembangkan sistem permodalan dan sistempenjaminan usaha Jasa Konstruksi;

h. memberikan dukungan dan pelindungan bagipelaku usaha Jasa Konstruksi nasional dalammengakses pasar Jasa Konstruksi internasional;

i. mengembangkan sistem pengawasan tertibusaha Jasa Konstruksi;

j. menyelenggarakan penerbitan PerizinanBerusaha dalam rangka penanaman modalasing;

k. menyelenggarakan pengawasan tertib usahaJasa Konstruksi asing dan Jasa Konstruksikualifikasi besar;

1. menyelenggarakan pengembangan layananusaha Jasa Konstruksi;

SK No 050833 A

m. mengumpulkan

Page 334: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-334 -

m. mengumpulkan dan mengembangkan sisteminformasi yang terkait dengan pasar JasaKonstruksi di negara yang potensial untukpelaku usaha Jasa Konstruksi nasional;

n. mengembangkan sistem kemitraan antara usahaJasa Konstruksi nasional dan internasional;

o. menjamin terciptanya persaingan yang sehatdalam pasar Jasa Konstruksi;

p. mengembangkan segmentasi pasar JasaKonstruksi nasional;

q. memberikan pelindungan hukum bagi pelakuusaha Jasa Konstruksi nasional yang mengaksespasar Jasa Konstruksi internasional; dan

r. menyelenggarakan registrasi pengalaman badanusaha.

(2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf b, Pemerintah Pusat memilikikewenangan:

a. mengembangkan sistem pemilihan Penyedia Jasadalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

b. mengembangkan Kontrak Kerja Konstruksi yangmenjamin kesetaraan hak dan kewajiban antaraPengguna Jasa dan Penyedia Jasa;

c. mendorongdigunakannyaalternatifpenyelesaiansengketa penyelenggaraan Jasa Konstruksi diluar pengadilan; dan

d. mengembangkan sistem kinerja Penyedia Jasadalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

(3) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (l) huruf c, Pemerintah Pusat memilikikewenangan:

a. mengembangkan Standar Keamanan,Keselamatan, Kesehatan, dan Keberianjutandalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

SK No 050834 A

b. menyelenggarakan.

Page 335: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-335-

b. menyelenggarakan pengawasan penerapanStandar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan,dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraan danpemanfaatan Jasa Konstruksi oleh badan usahaJasa Konstruksi;

c. menyelenggarakan registrasi penilai ahli; dan

d. menetapkan penilai ahli yang teregistrasi dalamhal terjadi Kegagalan Bangunan.

(4) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf d, Pemerintah Pusat memilikikewenangan:

a. mengembangkan standar kompetensi kerja danpelatihan Jasa Konstruksi;

b. memberdayakan lembaga pendidikan danpelatihan kerja konstruksi nasional;

c. menyelenggarakan pelatihan tenaga keqjakonstruksi strategis dan percontohan;

d. mengembangkan sistem sertifikasi kompetensitenaga kerja konstruksi;

e. menetapkan standar remunerasi minimal bagitenaga kerja konstruksi;

f. menyelenggarakan pengawasan sistemsertihkasi, pelatihan, dan standar remunerasiminimal bagi tenaga kerja konstruksi;

menyelenggarakan akreditasi bagiprofesi dan lisensi bagi lembagaprofesi;

asoslaslsertifikasi

menyelenggarakan registrasi tenaga kerjakonstruksi;

menyelenggarakan registrasi pengalamanprofesional tenaga keda konstruksi sertalembaga pendidikan dan pelatihan kerja dibidang konstruksi;

menyelenggarakan penyetaraan tenaga kerjakonstruksi asing; dan

ob'

h

I

J

SK No 050835 A

k.membentuk...

Page 336: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-336-

k. membentuk lembaga sertifikasi profesi untukmelaksanakan tugas sertifikasi kompetensi kerjayang belum dapat dilakukan lembaga sertifikasiprofesi yang dibentuk oleh asosiasi profesi ataulembaga pendidikan dan pelatihan.

(5) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf e, Pemerintah Pusat memilikikewenangan:

a. mengembangkan standar material dan peralatankonstruksi, serta inovasi teknologi konstruksi;

b. mengembangkan skema kerja sama antarainstitusi penelitian dan pengembangan danseluruh pemangku kepentingan Jasa Konstruksi;

c. menetapkanpengembanganteknologiprioritas;

d. memublikasikan material dan peralatankonstruksi serta teknologi konstruksi dalamnegeri kepada seluruh pemangku kepentingan,baik nasional maupun internasional;

e. menetapkan dan meningkatkan penggunaanstandar mutu material dan peralatan sesuaidengan Standar Nasional Indonesia;

f. melindungi kekayaan intelektual atas materialdan peralatan konstruksi serta teknologikonstruksi hasil penelitian dan pengembangandalam negeri; dan

g. membangun sistem rantai pasok material,peralatan, dan teknologi konstruksi.

(6) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (l) huruf f, Pemerintah Pusat memilikikewenangan:

a. meningkatkan partisipasi masyarakat yangberkualitas dan bertanggung jawab dalampengawasan penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

b. meningkatkan kapasitas kelembagaanmasyarakat Jasa Konstruksi;

SK No 050836 A

c.memfasilitasi...

Page 337: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-337 -

c. memfasilitasi penyelenggaraan forum JasaKonstruksi sebagai media aspirasi masyarakatJasa Konstruksi;

d. memberikan dukungan pembiayaan terhadappenyelenggaraan Sertifikasi Kompetensi Kerja;dan

e. meningkatkan partisipasi masyarakat yangberkualitas dan bertanggung jawab dalam UsahaPenyediaan Bangunan.

(7) Dukungan pembiayaan sebagaimana dimaksud padaayat (6) huruf d dilakukan dengan mempertimbangkankemampuan keuangan negara.

(8) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf g, Pemerintah Pusat memilikikewenangan:

a. mengembangkan sistem informasi JasaKonstruksi nasional; dan

b. mengumpulkan data dan informasi JasaKonstruksi nasional dan internasional.

2. Ketentuan Pasalberikut:

6 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 6

(1) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf a, gubernur sebagai wakilPemerintah Pusat di daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat memiliki kewenangan:

a. memberdayakan badan usaha Jasa Konstruksi;

b. menyelenggarakan pengawasan pemberianPerizinan Berusaha;

c. menyelenggarakan pengawasan tertib usahaJasa Konstruksi di provinsi;

SK No 050837 A

d. menyelenggarakan.

Page 338: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-338-

d. menyelenggarakan pengawasan sistem rantaipasok konstruksi di provinsi; dan

e. memfasilitasi kemitraan antara badan usahaJasa Konstruksi di provinsi dengan badan usahadari luar provinsi.

(2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf b, gubernur sebagai wakilPemerintah Pusat di daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat memiliki kewenangan:

a. menyelenggarakan pengawasan pemilihanpenyedia Jasa dalam penyelenggaraan JasaKonstruksi;

b. menyelenggarakanpengawasanKonstruksi; dan

c. menyelenggarakan pengawasan tertibpenyelenggaraan dan tertib pemanfaatan JasaKonstruksi di provinsi.

(3) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf c, gubernur sebagai wakilPemerintah Pusat di daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat memiliki kewenanganmenyelenggarakan pengawasan penerapan StandarKeamanan, Keselamatan, Kesehatan, danKeberlanjutan dalam penyelenggaraan danpemanfaatan Jasa Konstruksi oleh badan usaha JasaKonstruksi kualifikasi kecil dan menengah.

(4) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf d, gubernur sebagai wakilPemerintah Pusat di daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat memiliki kewenanganmenyelenggarakan pengawasan:

Sistem Sertifikasi Kompetensi Kerja;

pelatihan tenaga kerja konstruksi; dan

upah tenaga kerja konstruksi.

a

b

c,

SK No 050838 A

(5) Untuk . .

Page 339: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-339-

(5) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf e, gubernur sebagai wakilPemerintah Pusat di daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat memiliki kewenangan:

a. menyelenggarakan pengawasan penggunaanmaterial, peralatan, dan teknologi konstruksi;

b. memfasilitasi kerja sama antara institusipenelitian dan pengembangan Jasa Konstruksidengan seluruh pemangku kepentingan JasaKonstruksi;

c. memfasilitasipengembanganteknologiprioritas;

d. menyelenggarakan pengawasan pengelolaan danpemanfaatan sumber material konstruksi; dan

e. meningkatkan penggunaan standar mutumaterial dan peralatan sesuai dengan StandarNasional Indonesia.

(6) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf f, gubernur sebagai wakilPemerintah Pusat di daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat memiliki kewenangan:

a. memperkuatkapasitaskelembagaanmasyarakatJasa Konstruksi provinsi;

b. meningkatkan partisipasi masyarakat JasaKonstruksi yang berkualitas dan bertanggungjawab dalam pengawasan penyelenggaraanusaha Jasa Konstruksi; dan

c. meningkatkan partisipasi masyarakat JasaKonstruksi yang berkualitas dan bertanggungjawab dalam usaha penyediaan bangunan.

(7) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 4 ayat (1) huruf B, gubernur sebagai wakilPemerintah Pusat di daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat memiliki kewenanganmengumpulkan data dan informasi Jasa Konstruksi diprovinsi.

3. Ketentuan .

SK No 050839 A

Page 340: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

3. Ketentuan Pasalberikut:

-340-

7 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 7

Kewenangan Pemerintah Daerah provinsi dilaksanakansesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat pada sub-urusan JasaKonstruksi meliputi:

a. penyelenggaraan pelatihan tenaga ahli konstruksi; dan

b. penyelenggaraan sistem informasi Jasa Konstruksicakupan daerah provinsi.

4. Ketentuan Pasalberikut:

8 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 8

Kewenangan Pemerintah Daerah kabupatenlkotadilaksanakan sesuai dengan norma, standar, prosedur, dankriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat pada sub-urusan Jasa Konstruksi meliputi:a. penyelenggaraan pelatihan tenagaterampil konstruksi;b. penyelenggaraan sistem informasi Jasa Konstruksi

cakupan daerah kabupaten I kota;c. penerbitan Perizinan Berusaha kualifikasi kecil,

menengah, dan besar; dan

d. pengawasan tertib usaha, tertib penyelenggaraan, dantertib pemanfaatan Jasa Konstruksi.

5. Ketentuan Pasalberikut:

9 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050840 A

Pasal9...

Page 341: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-341 -

Pasal 9

Dalam meiaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 sampai dengan Pasal 8, pemerintah pusatdan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat dapat melibatkan masyarakat JasaKonstruksi.

6. Ketentuan Pasaiberikut:

10 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 10

Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab dankewenangan serta Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan pasal 9 diaturdalam Peraturan Pemerintah.

7. Ketentuan Pasal 20 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 20

(1) Kualifikasi usaha bagi badan usaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 19 terdiri atas:

a. kecil;

b. menengah; dan

c. besar.

(2) Penetapan kualifikasi usaha sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan melalui penilaian terhadap:a. penjualan tahunan;b. kemampuan keuangan;

c. ketersediaan tenaga kerja konstruksi; dand. kemampuan dalam penyediaan peralatan

konstruksi.

SK No 050841 A

(3) Kualifikasi

Page 342: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-342 -

(3) Kualifikasi usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)menentukan batasan kemampuan usaha dansegmentasi pasar usaha Jasa Konstruksi.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan kualifikasiusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

8. Ketentuan Pasalberikut:

26 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 26

(1) Setiap usaha orang perseorangan dan badan usahajasa konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19yang akan memberikan layanan Jasa Konstruksi wajibmemenuh i Perizinan Berusaha.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

9. Ketentuan Pasal 27berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 27

Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26ayat (1) diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kotasesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat kepada usaha orangperseorangan yang berdomisili di wilayahnya sesuai denganketentuan peraturan perltndang-undangan.

10. Ketentuan Pasalberikut:

28 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050842 A

Pasal 28 . .

Page 343: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESTA

-343-

Pasal 28

Perizinan Berusaha sebagaimana dimasud dalam Pasal 26ayat (1) diberikan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kotasesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat kepada badan usahayang berdomisili di wilayahnya sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

1 1. Ketentuan Pasal 29 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 29

(1) Perizinan Berusaha berlaku untuk melaksanakankegiatan usaha Jasa Konstruksi di seluruh wilayahRepublik Indonesia.

(2) Pemerintah Daerah kabupaten/kota sesuai dengannorma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 dan Pasal 28 membentuk peraturan di daerahmengena i P erizinan Beru saha.

12. Ketentuan Pasal 30 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 30

(1) Setiap badan usaha yang mengerjakan JasaKonstruksi wajib memiliki Sertifikat Badan Usaha.

(2) Sertifikat Badan Usaha sebagaimana dimaksud padaayat (1) diterbitkan melalui suatu proses sertifikasi danregistrasi oleh Pemerintah Pusat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi danregistrasi badan usaha sebagaimana dimaksud padaayat (21diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050843 A

13. Pasal 31 dihapus

14. Ketentuan

Page 344: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-344 -

14. Ketentuan Pasalberikut:

33 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 33

(1) Kantor perwakilan sebagaimana dimaksud dalam pasal32 huruf a wajib:

a. berbentuk badan usaha dengan kualifikasi yangsetara dengan kualifikasi besar;

b. memenuhi Pertzinan Berusaha;

c. membentuk kerja sama operasi dengan badanusaha Jasa Konstruksi nasional berkualifikasibesar yang memenuhi Perizinan Berusaha;

d. mempekerjakan lebih banyak tenaga kerjaIndonesia daripada tenaga kerja asing;

e. menempatkan warga negara Indonesia sebagaipimpinan tertinggi kantor perwakilan;

f. mengutamakan penggunaan material danteknologi konstruksi dalam negeri;

g. memiliki teknologi tinggi, mutakhir, efisien,berwawasan lingkungan, serta memperhatikankearifan lokal;

h. melaksanakan proses alih teknologi; dani. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.(2) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf b diberikan oleh pemerintah pusat sesuaidengan ketentuan peraturan perLrndang-undangan.

(3) Kerja sama operasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf c dilakukan dengan prinsip kesetaraankualifikasi, kesamaan layanan, dan tanggung renteng.

15. Ketentuan Pasalberikut:

34 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050844 A

Pasal 34

Page 345: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-345-

Pasal 34

(1) Ketentuan mengenai kerja sama modal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 32 huruf b dilaksanakan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Badan usaha Jasa Konstruksi yang dibentuk dalamrangka kerja sama modal sebagaimana dimaksuddalam Pasal 32 huruf b harus memenuhi persyaratankualifikasi besar sebagaimana dimaksud dalam Pasal20 ayat (1) huruf c.

(3) Badan usaha Jasa Konstruksi yang dibentuk dalamrangka kerja sama modal sebagaimana dimaksud padaayat (2) wajib memenuhiPerizinan Berusaha.

(4) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(3) diberikan oleh Pemerintah Pusat sesuai denganketentuan peraturan perlrndang-undangan.

16. Ketentuan Pasal 35berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 35

Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian PerrzinanBerusaha, tata cara kerja sama operasi, dan penggunaanlebih banyak tenaga kerja Indonesia, sebagaimanadimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d,dan pemberian Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 34 ayat (4) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

17. Pasal 36 dihapus

18. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

(1) Penyelenggaraan Jasa Konstruksi dilakukan melaluipenyelenggaraan usaha Jasa Konstruksi.

SK No 050845 A

(2) Penyelenggaraan

Page 346: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-346-

(2) Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dikerjakan sendiri ataumelalui pengikatan Jasa Kontruksi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraanusaha Jasa Konstruksi yang dikerjakan sendiri ataumelalui pengikatan Jasa Konstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diatur dalam peraturanPemerintah.

19. Pasal 42 dihapus

20. Ketentuan Pasal 44 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 44

Pengguna Jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat(21 dilarang menggunakan Penyedia Jasa yang terafiliasipada pembangunan untuk kepentingan umum tanpamelalui tender, seleksi, atau katalog elektronik.

21. Pasal 57 dihapus.

22. Pasal 58 dihapus

23. Ketentuan Pasal 59 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 59

(1) Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi,Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa wajib memenuhiStandar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, danKeberlanjutan.

SK No 050846 A

(2) Ketentuan

Page 347: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-347 -

(2) Ketentuan lebih ianjut mengenai penyelenggaraan JasaKonstruksi, Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa wajibmemenuhi standar Keamanan, Keselamatan,Kesehatan, dan Keberlanjutan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

24. Ketentuan Pasalberikut:

69 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 69

(1) Pelatihan tenaga kerja konstruksi diselenggarakandengan metode pelatihan kerja yang relevan, efektif,dan efisien sesuai dengan Standar Kompetensi Kerja.

(2) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)ditujukan untuk meningkatkan produktivitas kerja.

(3) Standar Kompetensi Kerja sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(4) Pelatihan tenaga kerja konstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh lembagapendidikan dan pelatihan kerja sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja sebagaimanadimaksud pada ayat (4) memenuhi Perizinan Berusahadari Pemerintah Pusat.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

25. Ketentuan Pasal 72 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 72

(1) Untuk mendapatkan pengakuan pengalamanprofesional, setiap tenaga kerja konstruksi harusmelakukan registrasi kepada Pemerintah Pusat.

SK No 050847 A

(2) Registrasi

Page 348: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-348-

(2) Registrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibuktikan dengan tanda daftar pengalamanprofesional.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai registrasisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

26. Pasal 74 dihapus

27. Ketentuan Pasalberikut:

84 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasai 84

(1) Penyelenggaraan sebagian kewenangan PemerintahPusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5mengikutsertakan masyarakat Jasa Konstruksi.

(2) Keikutsertaan masyarakat Jasa Konstruksisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanmelalui satu lembaga yang dibentuk oleh PemerintahPusat.

(3) Unsur pengurus lembaga sebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat diusulkan dari:

a. asosiasi perusahaan yang terakreditasi;

b. asosiasi profesi yang terakreditasi;

c. institusi pengguna Jasa Konstruksi yangmemenuhi kriteria;

d. pergurLran tinggi atau pakar yang memenuhikriteria; dan

e. asosiasi terkait rantai pasok konstruksi yangterakreditasi.

(4) Pengurus lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat(3) ditetapkan oleh Pemerintah Pusat setelahmendapatkan persetujuan dari Dewan PerwakilanRa}ryat.

SK No 050848 A

(5) Penyelenggaraan.

Page 349: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-349 -

(5) Penyelenggaraan sebagian kewenangan yang dilakukanoleh lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibiayai dengan anggaran pendapatan dan belanjanegara dan/atau sumber lain yang sah sesuai denganketentuan peraturan perllndang-undangan.

(6) Biaya yang diperoleh dari masyarakat atas layanandalam penyelenggaraan sebagian kewenangan yangdilakukan lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat(3) merupakan penerimaan negara bukan pajak sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(71 Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraansebagian kewenangan Pemerintah Pusat yangmengikutsertakan masyarakat Jasa Konstruksi danpembentukan lembaga diatur dalam PeraturanPemerintah.

28. Ketentuan Pasalberikut:

89 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 89

Setiap usaha orang perseorangan dan badan usaha yangtidak memiliki Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 26 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;b. denda administratif; dan/atauc. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

Konstruksi.

29. Pasal 92 dihapus

30. Ketentuan Pasalberikut:

96 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050849 A

Pasal 96 . .

Page 350: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-350-

Pasal 96

(1) Setiap Penyedia Jasa dan/atau Pengguna Jasa yangtidak memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,Kesehatan, dan Keberlanjutan dalam penyelenggaraanJasa Konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal59 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. denda administratif;

c. penghentian sementarakegiatan Konstruksi;

d. layanan Jasa pencantuman dalam daftar hitam;

e. pembekuan Perizinan Berusaha; dan I atau

f. pencabutan Perizinan Berusaha.

(2) Setiap Pengguna Jasa danl atau Penyedia Jasa yangdalam memberikan pengesahan atau persetujuanmelanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 59 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. denda administratif;

c. penghentian sementara kegiatan layanan JasaKonstruksi;

d. pencantuman dalam daftar hitam;

e. pembekuanPertzinan Berusaha;

f. pencabutan Perizinan Berusaha; dan I atau

g. pencabutan Sertifikat Badan Usaha untukPenyedia Jasa Konstruksi.

31. Ketentuan Pasalberikut:

99 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 99

(1) Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidangJasa Konstruksi tidak memiliki Sertihkat KompetensiKerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1)dikenai sanksi administratif berupa pemberhentiandari tempat kerja.

(2) Setiap...

SK No 050850 A

Page 351: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

- 351 -

(2) Setiap Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa yangmempekerjakan tenaga kerja konstruksi yang tidakmemiliki Sertifikat Kompetensi Kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 70 ayat (2) dikenai sanksiadministratif berupa:

a. denda administratif; dan/ataub. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa

Konstruksi.

(3) Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidangJasa Konstruksi yang memiliki Sertifikat KompetensiKerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1)yang tidak berpraktik sesuai dengan standarkompetensi kerja nasional Indonesia, standarinternasional, dan atau standar khusus dikenai sanksiberupa:

a. peringatan tertulis;

b. denda administratif;

c. pembekuan Sertifikat Kompetensi Kerja;dan/atau

d. pencabutan Sertifikat Kompetensi Kerja.

(41 Setiap lembaga sertifikasi profesi yang tidak mengikutiketentuan pelaksanaan uji kompetensi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 70 ayat (3) dikenai sanksiberupa:

a. peringatan tertulis;

b. denda administratif;

c. pembekuan lisensi; danlatau

d. pencabutan lisensi.

32. Pasal 101 dihapus.

33. Ketentuan Pasal lO2 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050851 A

Pasal 102

Page 352: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRES IDENREPUBUK INDONESIA

-352 -

Pasal 102

Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 89, Pasal 90, Pasal 91,Pasal 93, Pasal 94, Pasal 95, Pasal 96, Pasal 97, Pasal98, Pasal 99, dan Pasal 10O diatur dalam PeraturanPemerintah.

Pasal 53

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun2Ol9 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2Ol9 Nomor 190, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 6405) diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasalberikut:

8 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 8

(1) Hak rakyat atas Air yang dijamin pemenuhannya olehnegara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6merupakan kebutuhan pokok minimal sehari-hari.

(2) Selain hak ralryat atas Air yang dijaminpemenuhannya oleh negara sebagaimana dimaksudpada ayat (1) negara memprioritaskan hak rakyat atasAir sebagai berikut:a. kebutuhan pokok sehari hari;b. pertanian ralryat; danc. penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan

usaha guna memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari melalui Sistem Penyediaan Air Minum.

(3) Dalam hal ketersediaan Air tidak mencukupi untukprioritas pemenuhan sebagaimana dimaksud pada ayat(2), pemenuhan Air untuk kebutuhan pokok sehari-hari lebih diprioritaskan dari yang lainnya.

SK No 050852 A

(4) Dalam

Page 353: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-353-

(4) Dalam hal ketersediaan Air mencukupi, setelah urutanprioritas pemenuhan sebagaimana dimaksud pada ayat(2), urutan prioritas selanjutnya adalah:a. penggunaan Sumber Daya Air guna memenuhi

kegiatan bukan usaha untuk kepentinganpublik; dan

b. penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhanusaha lainnya yang telah ditetapkan PerizinanBerusaha.

(5) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat menetapkan urutanprioritas pemenuhan Air pada Wilayah Sungai sesuaidengan kewenangannya berdasarkan ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3), danayat (4).

(6) Dalam menetapkan prioritas pemenuhan Airsebagaimana dimaksud pada ayat (5), PemerintahPusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Fusat terlebih dahulu memperhitungkankeperluan Air untuk pemeliharaan Sumber Air danlingkungan hidup.

(7) Hak rakyat atas Air bukan merupakan hakkepemilikan atas Air, melainkan hanya terbatas padahak untuk memperoleh dan menggunakan sejumlahkuota Air sesuai dengan alokasi yang penetapannyadiatur dalam Peraturan Pemerintah.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan SumberDaya Air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, pertanian ralgrat, dan kebutuhan usaha gunamemenuhi kebutuhan pokok sehari-hari melaluiSistem Penyediaan Air Minum, sebagaimana dimaksudpada ayat (21, serta untuk memenuhi kegiatan bukanusaha untuk kepentingan publik dan kebutuhanusaha lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (4)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050853 A

2. Ketentuan .

Page 354: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

2 Ketentuan Pasalberikut:

-354-

9 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 9

(1) Atas dasar penguasaan negara terhadap Sumber DayaAir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 PemerintahPusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengannorma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat diberi tugas dan wewenanguntuk mengatur dan mengelola Sumber Daya Air.

(2) Penguasaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diselenggarakan oleh Pemerintah Pusatdan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat dengan tetap mengakui Hak UlayatMasyarakat Adat setempat dan hak yang serupadengan itu sepanjang tidak bertentangan dengankepentingan nasional dan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(3) Hak Ulayat dari Masyarakat Adat atas Sumber DayaAir sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tetap diakuisepanjang kenyataannya masih ada dan telah diaturdalam Peraturan Daerah.

3 Ketentuan Pasalberikut:

12 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 12

Tugas dan wewenang Pemerintah Daerah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) meliputi tugas danwewenang Pemerintah Daerah provinsi dan/atauPemerintah Daerah kabupaten/ kota sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

SK No 050854 A

4. Ketentuan

Page 355: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

4 Ketentuan Pasalberikut:

-355-

17 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 17

Pemerintah desa atau yang disebut dengan nama lainsesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat memiliki tugas:

a. membantu Pemerintah Pusat danl atau PemerintahDaerah dalam mengelola Sumber Daya Air di wilayahdesa berdasarkan asas kemanfaatan umum dandengan memperhatikan kepentingan desa lain;

b. mendorong prakarsa dan partisipasi masyarakat desadalam Pengelolaan Sumber Daya Air di wilayahnya;

c. ikut serta dalam menjaga efektivitas, efisiensi, kualitas,dan ketertiban pelaksanaan Pengelolaan Sumber DayaAir; dan

d. membantu Pemerintah Daerah kabupatenlkota dalammemenuhi kebutuhan pokok minimal sehari-hari atasAir bagi warga desa.

5 Ketentuan Pasalberikut:

19 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 19

(1) Sebagian tugas dan wewenang Pemerintah Pusatdan/atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 10, Pasal 1 1, Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15,dan Pasal 16 dalam mengelola Sumber Daya Air yangmeliputi satu Wilayah Sungai dapat ditugaskan kepadaPengelola Sumber Daya Air.

(2) Pengelola Sumber Daya Air sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat berupa unit pelaksana tekniskementerian/unit pelaksana teknis daerah atau badanusaha milik negarafbadan usaha milik daerah dibidang Pengelolaan Sumber Daya Air.

SK No 050855 A

(3) Sebagian

Page 356: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-356-

(3) Sebagian tugas dan wewenang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tidak termasuk:

a. menetapkan kebijakan;

b. menetapkan Pola Pengelolaan Sumber Daya Air;

c. menetapkan Rencana Pengelolaan Sumber DayaAir;

d. menetapkan kawasan lindung Sumber Air;

e. menerbitkan Perrzinan Berusaha atauPersetujuan;

f. membentuk wadah kooordinasi;

g. menetapkan norma, standar, prosedur, dankriteria;

h. membentuk Pengelola Sumber Daya Air; dan

i. menetapkan nilai satuan BJPSDA.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai badan usaha miliknegaraf badan usaha milik daerah di bidangPengelolaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

6 Ketentuan Pasal 40berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 40

(1) Pelaksanaan konstruksi Prasarana Sumber Daya Airdan peiaksanaan nonkonstruksi dilakukan oiehPemerintah Pusat danf atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan program danrencana kegiatan.

(2) Pelaksanaan konstruksi Prasarana Sumber Daya Airdan pelaksanaan nonkonstruksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan denganmelibatkan peran serta masyarakat.

SK No 050856 A

(3) Setiap...

Page 357: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

7

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-357 -

(3) Setiap Orang atau kelompok masyarakat atas prakarsasendiri dapat melaksanakan kegiatan konstruksiPrasarana Sumber Daya Air dan pelaksanaannonkonstruksi untuk kepentingan sendiri berdasarkanPersetujuan atau Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat.

(4) Pelaksanaan konstruksi Prasarana Sumber Daya Airdan pelaksanaan nonkonstruksi dilakukan dengan:

a. mengikuti norma, standar, prosedur, dankriteria;

b. memanfaatkan teknologi dan sumber daya tokal;dan

c. mengutamakan keselamatan, keamanan kerja,dan keberlanjutan fungsi ekologis,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Kewajiban memperoleh persetujuan atau PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dikecualikan bagi kegiatan nonkonstruksi yang tidakmengakibatkan perubahan fisik pada Sumber Air.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persetujuan atauPertzinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(3) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 43berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 43

(1) Pemantauan Pengelolaan Sumber Daya Air dilakukanterhadap:

SK No 050857 A

a. Perencanaan

Page 358: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-358-

a. Perencanaan Pengelolaan Sumber Daya Air;b. pelaksanaan konstruksi Prasarana Sumber Daya

Air dan pelaksanaan nonkonstruksi; danc. pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Sumber

Daya Air.

(2) Evaluasi Pengelolaan Sumber Daya Air dilakukanberdasarkan hasil pemantauan Sumber Daya Airsebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap tujuanPengelolaan Sumber Daya Air.

(3) Hasil evaluasi Pengelolaan Sumber Daya Air digunakansebagai bahan pertimbangan dalam melakukanperbaikan penyelenggaraan Pengelolaan Sumber DayaAir.

(4) Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi PengelolaanSumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) dilakukan oleh Pemerintah Pusatdan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemantauan danevaluasi Pengelolaan Sumber Daya Air diatur dalamPeraturan Pemerintah.

8 Ketentuan Pasal 44 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 44

(1) Penggunaan Sumber Daya Air sebagaimana dimaksuddalam Pasal 29 ayat (2) huruf c untuk kebutuhanusaha dan kebutuhan bukan usaha dilakukan setelahmemenuhr Periztnan Berusaha atau persetujuanpenggunaan Sumber Daya Air.

SK No 050858 A

(2) Perizinan .

Page 359: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-359-

(21 Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaanSumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan dengan memperhatikan fungsi kawasan dankelestarian lingkungan hidup.

(3) Pertzinan Berusaha atau persetujuan penggunaanSumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan oleh Pemerintah Pusat dan/atau PemerintahDaerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkannorma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat.

(4) Perizinan Berusaha atau persetujuan penggunaanSumber Daya Air sebagaimana dimaksud pada ayat (2)tidak dapat disewakan atau dipindahtangankan, baiksebagian maupun seluruhnya.

9 Ketentuan Pasal 45 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 45

(1) Persetujuan penggunaan Sumber Daya Air untukkebutuhan bukan usaha terdiri atas:

a. persetujuan penggunaan Sumber Daya Air untukpemenuhan kebutuhan pokok sehari-haridiperlukan jika:

1. cara penggunaannya dilakukan denganmengubah kondisi alami Sumber Air;danf atau

2. penggunaannya diajukan untuk keperluankelompok yang memerlukan Air dalamjumlah yang besar.

b. persetujuan penggunaan Sumber Daya Air untukpemenuhan kebutuhan pertanian rakyatdiperlukan jika:

1. cara penggunaannya dilakukan denganmengubah kondisi alami Sumber Air;dan/atau

SK No 050859 A

2. penggunaannya. . .

Page 360: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

C

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-360-

2. penggunaannya untuk pertanian ralryat diluar sistem irigasi yang sudah ada.

persetujuan penggunaan Sumber Daya Air untukpemenuhan kebutuhan bagi kegiatan selainuntuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-haridan pertanian rakyat yang bukan merupakankegiatan usaha.

10. Ketentuan Pasalberikut:

49 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 49

(1) Penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan usahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dapat berupapenggunaan:

a. Sumber Daya Air sebagai media;

b. Air dan Daya Air sebagai materi;

c. Sumber Air sebagai media; dan/ataud. Air, Sumber Air, dan/atau Daya Air sebagai

media dan materi.

(2) Penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhan usahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhiPerizinan Berusaha.

(3) Pemberian Perizinan Berusaha dilakukan secara ketatdengan urutan prioritas:

a. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari bagikelompok yang memerlukan Air dalam jumlahyang besar;

b. pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari yangmengubah kondisi alami Sumber Air;

c. pertanian ralryat di luar sistem irigasi yangsudah ada;

d. penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhanusaha guna memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari melalui Sistem Penyediaan Air Minum;

SK No 050860 A

e. kegiatan

Page 361: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-361 -

e. kegiatan bukan usaha untuk kepentinganpublik;

f. penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhanusaha oleh badan usaha milik negara, badanusaha milik daerah, atau badan usaha milikdesa; dan

g. penggunaan Sumber Daya Air untuk kebutuhanusaha oleh badan usaha swasta atauperseorangan.

(4) Perizinan Berusaha penggunaan Sumber Daya Airuntuk kebutuhan usaha sebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat diberikan untuk:a. titik atau tempat tertentu pada Sumber Air;

b. ruas tertentu pada Sumber Air; atau

c. bagian tertentu dari Sumber Air.

(5) Perizinan Berusaha penggunaan Sumber Daya Airuntuk kebutuhan usaha sebagaimana dimaksud padaayat (4) dapat diberikan kepada:

a. badan usaha milik negara;

b. badan usaha milik daerah;

c. badan usaha milik desa;

d. koperasi;

e. badan usaha swasta; atau

f. perseorangan.

1 1. Ketentuan Pasalberikut:

50 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050861 A

Pasal 50. . .

Page 362: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-362-

Pasal 50

Perizinan Berusaha penggunaan Sumber Daya Air untukkebutuhan usaha dengan menggunakan Air dan Daya Airsebagai materi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat(1) huruf b yang menghasilkan produk berupa Air minumuntuk kebutuhan pokok sehari-hari diberikan kepadabadan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, ataubadan usaha milik desa penyelenggara Sistem PenyediaanAir Minum.

12. Ketentuan Pasal 51berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 51

(1) Perizinan Berusaha penggunaan Sumber Daya Airuntuk kebutuhan usaha dapat diberikan kepada pihakswasta setelah memenuhi syarat tertentu dan ketatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) huruf fpaling sedikit:

a. sesuai dengan Pola Pengelolaan Sumber Daya Airdan Rencana Pengelolaan Sumber Daya Air;

b. memenuhipersyaratanteknisadministratif;c. mendapat persetujuan dari para pemangku

kepentingan di kawasan Sumber Daya Air; dan

d. memenuhi kewajiban biaya Konservasi SumberDaya Air yang merupakan komponen dalamBJPSDA dan kewajiban keuangan lainnya sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perrzinan Berusahauntuk menggunakan Sumber Daya Air sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

SK No 050862 A

13. Ketentuan

Page 363: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-363-

13. Ketentuan Pasalberikut:

52 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 52

(1) Penggunaan Sumber Daya Air untuk negara laindilarang, kecuali untuk tujuan kemanusiaan.

(2) Pengecualian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus memenuhi persyaratan telah dapat terpenuhinyakebutuhan penggunaan Sumber Daya Air di WilayahSungai yang bersangkutan serta daerah sekitarnya.

(3) Penggunaan Sumber Daya Air untuk negara lainsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus didasarkanpada Pola Pengelolaan Sumber Daya Air dan RencanaPengelolaan Sumber Daya Air pada Wilayah Sungaiyang bersangkutan dan memperhatikan kepentingandaerah di sekitarnya.

(4) Rencana penggunaan Sumber Daya Air untuk negaralain dilakukan melalui proses konsultasi publik olehPemerintah Pusat danf atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat.

(5) Penggunaan Sumber Daya Air untuk negara lainsebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (a) wajibmendapat Persetujuan dari Pemerintah Pusatberdasarkan rekomendasi dari Pemerintah Daerah dansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

14. Ketentuan Pasalberikut:

56 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 56

(1) Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Air dilakukanoleh Pemerintah Pusat danf atau Pemerintah Daerahsesuai dengan kewenangannya terhadap PengelolaanSumber Daya Air berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahFusat.

SK No 050863 A

(2) Pengawasan

Page 364: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-364 -

(21 Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Airsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukandengan melibatkan peran masyarakat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasanPengelolaan Sumber Daya Air diatur dalam PeraturanPemerintah.

15. Ketentuan Pasal 70 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 70

Setiap Orang yang dengan sengaja:

a. melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksiPrasarana Sumber Daya Air dan nonkonstruksi padaSumber Air tanpa memperoleh Perizinan Berusahadari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (3);

b. menyewakan atau memindahtangankan, baiksebagian maupun keseluruhan Perizinan Berusahaatau persetujuan penggunaan Sumber Daya Airuntuk kebutuhan bukan usaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 44; atau

c. melakukan penggunaan Sumber Daya Air tanpaPerizinan Berusaha untuk kebutuhan usaha ataupersetujuan penggunaan Sumber Daya Airsebagaimana dimaksud dalam Pasal 49,

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda palingsedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan palingbanyak Rp5.00O.O0O.000,00 (lima miliar rupiah).

16. Ketentuan Pasal 73 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

SK No 050864 A

Pasal73...

Page 365: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-365-

Pasal 73

Setiap Orang yang karena kelalaiannya:

a. melakukan kegiatan pelaksanaan konstruksiPrasarana Sumber Daya Air dan nonkonstruksi padaSumber Air tidak memenuhi ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 40 ayat (3) dan ayat (41; atau

b. menggunakan Sumber Daya Air untuk kebutuhanusaha tanpa Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 49 ayat (2)

dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga)bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda palingsedikit Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan palingbanyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

Paragraf 10

Transportasi

Pasal 54

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha dankemudahan persyaratan investasi di sektor Transportasi,Undang-Undang ini mengubah, menghapus, atau menetapkanpengaturan baru beberapa ketentuan yang diatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 22 Tal:un 2OO9 tentang Lalu LintasAngkutan Jalan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO9 Nomor 96, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5025);

b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OO7 tentangPerkeretaapian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO7 Nomor 65, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a722);

c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4849); dan

SK No 050865 A

d. Undang-Undang

Page 366: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-366-

d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO9 tentang Penerbangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor49s6]..

Pasal 55

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun2OO9 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 96, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5025) diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasalberikut:

19 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 19

(1) Jalan dikelompokkan dalam beberapa kelasberdasarkan:

a. fungsi dan intensitas Lalu Lintas gunakepentingan pengaturan penggunaan Jalan danKelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan

b. daya dukung untuk menerima muatan sumbuterberat dan dimensi Kendaraan Bermotor.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelompokan jalanmenurut kelas jalan diatur dalam PeraturanPemerintah.

2 Ketentuan Pasal 36 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 36

Setiap Kendaraan Bermotor Umum dalam trayek wajibsinggah di Terminal yang sudah ditentukan, kecualiditetapkan lain dalam trayek yang telah disetujui dalamPerizinan Berusaha.

SK No 050866 A

3. Ketentuan

Page 367: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

3

-367 -

38 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 38

(1) Setiap penyelenggara Terminal wajib menyediakanfasilitas Terminal yang memenuhi persyaratankeselamatan dan keamanan.

(2) Fasilitas Terminal sebagaimana dimaksud pada ayat(1) meliputi fasilitas utama dan fasilitas penunjang.

(3) Untuk menjaga kondisi fasilitas Terminal sebagaimanadimaksud pada ayat (21, penyelenggara Terminal wajibmelakukan pemeliharaan yang bekerja sama denganusaha mikro dan kecil.

(4) Fasilitas Terminal harus menyediakan tempat untukkegiatan usaha mikro dan kecil paling sedikit 30% (tigapuluh persen).

(5) Ketentuan mengenai kerja sama dengan usaha mikrodan kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (3) danpenyediaan tempat untuk kegiatan usaha mikro dankecil sebagaimana dimaksud ayat (4) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasalberikut:

Ketentuan Pasal 39berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai4

Pasal 39

(1) Lingkungan kerja Terminal merupakan daerah yangdiperuntukkan fasilitas Terminal.

(2) Lingkungan kerja Terminal sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikelola oleh penyelenggara Terminal dandigunakan untuk pelaksanaan pembangunan,pengembangan, dan pengoperasian fasilitas Terminal.

SK No 050867 A

(3) Dalam

Page 368: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

5

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-368-

(3) Dalam hal Pemerintah Pusat sebagai penyelenggaraTerminal sebagaimana dimaksud pada ayat (2),pelaksanaannya dapat dikerjasamakan dengan badanusaha milik negara, badan usaha milik daerah, badanusaha milik desa, dan swasta.

Ketentuan Pasal 40 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 40

(1) Pembangunan Terminal harus dilengkapi dengan:a. rancang bangun;b. buku kerja rancang bangun;c. rencana induk Terminal; dand. dokumen Amdal atau upaya pengelolaan

lingkungan hidup dan upaya pemantauanlingkungan hidup yang telah mencakup analisismengenai dampak lalu lintas.

(2) Pembangunan Terminal sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dikerjasamakan dengan badan usahamilik negara, badan usaha milik daerah, badan usahamilik desa, dan swasta sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(3) Pengoperasian Terminal meliputi kegiatan:a. perencanaan;b. pelaksanaan; danc. pengawasan operasional Terminal.

(4) Pembangunan Terminal sebagaimana dimaksud padaayat (1) serta perencanaan dan pelaksanaan dalampengoperasian Terminal sebagaimana dimaksud padaayat (3) huruf a dan huruf b dapat dikerjasamakandengan badan usaha milik negara, badan usaha milikdaerah, badan usaha milik desa dan swasta sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

SK No 050868 A

6. Ketentuan .

Page 369: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

6 Ketentuan Pasalberikut:

-369 -

43 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 43

(1) Penyediaan fasilitas Parkir untuk umum hanya dapatdiselenggarakan di luar Ruang Milik Jalan setelahmemenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Penyelenggaraan fasilitas Parkir di luar Ruang MilikJalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan oleh perseorangan warga negara Indonesiaatau badan hukum Indonesia berupa:

a. usaha khusus perparkiran; atau

b. penunjang usaha pokok.

(3) Fasilitas Parkir di dalam Ruang Milik Jalan hanyadapat diselenggarakan di tempat tertentu pada jalankabupaten, jalan desa, atau jalan kota yang harusdinyatakan dengan Rambu Lalu Lintas dan/atauMarka Jalan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Pengguna Jasafasilitas Parkir, Perizinan Berusaha, persyaratan, dantata cara penyelenggaraan fasilitas dan Parkir untukumum diatur dalam Peraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasal 50 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 50

(1) Uji tipe sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 ayat (2)

huruf a wajib dilakukan bagi setiap KendaraanBermotor, kereta gandengan, dan kereta tempelan,yang diimpor, dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri,serta modifikasi Kendaraan Bermotor yangmenyebabkan perubahan tipe.

(2) uji...

SK No 050869 A

Page 370: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES tDENREPUBUK INDONESIA

-370 -

(2) Uji tipe sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat yangpelaksanaannya dapat dikerjasamakan dengan badanusaha milik negara, badan usaha milik daerah, badanusaha milik desa, dan swasta.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai uji tipe sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan pelaksanaan uji tipesebagaimana dimaksud pada ayat (21 diatur dalamPeraturan Pemerintah.

8 Ketentuan Pasal 53berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 53

Uji berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49ayat (2) huruf b wajib dilakukan bagi mobilpenumpang umum, mobil bus, mobil barang, keretagandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan diJalan.

Pengujian berkala sebagaimana dimaksud pada ayat(1) meliputi kegiatan:

a. pemeriksaan dan pengujian fisik KendaraanBermotor; dan

b. pengesahan hasil uji.Kegiatan pemeriksaan dan pengujian fisik KendaraanBermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (21 huruf adilaksanakan oleh:

a. unit pelaksana pengujian pemerintahkabupatenlkota sesuai dengan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat;

b. unit pelaksana agen tunggal pemegang merekyang mendapat Perizinan Berusaha dariPemerintah; atau

(1)

(2)

(3)

SK No 050870 A

c. unit . .

Page 371: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

c

PRESIDENREPUtsUK TNDONESIA

-37t -

unit pelaksana pengujian swastamendapatkan Pertzinan BerusahaPemerintah.

yangdari

9 Ketentuan Pasal 60 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 60

(1) Bengkel umum Kendaraan Bermotor yang berfungsiuntuk memperbaiki dan merawat Kendaraan Bermotor,wajib memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.

(2) Bengkel umum yang mempunyai akreditasi dankualitas tertentu dapat melakukan pengujian berkalaKendaraan Bermotor.

(3) Penyelenggaraan bengkel umum sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi persyaratanyang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(4) Penyelenggaraan bengkel umum sebagaimanadimaksud pada ayat (2) harus memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(5) Pengawasan terhadap bengkel umum KendaraanBermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten/kota sesuaidengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yarrgditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tatacara penyelenggaraan bengkel umum diatur dalamPeraturan Pemerintah.

10. Ketentuan Pasal 78 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050871 A

Pasal78...

Page 372: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-372 -

Pasal 78

(1) Pendidikan dan pelatihan mengemudi diselenggarakanoleh lembaga yang mendapat Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

1 1. Ketentuan Pasalberikut:

99 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 99

(1) Setiap rencana pembangunan pusat kegiatan,permukiman, dan infrastruktur yang akanmenimbulkan gangguan Keamanan, Keselamatan,Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas dan AngkutanJalan wajib dilakukan analisis mengenai dampak LaluLintas yang terintegrasi dengan analisis mengenaidampak lingkungan hidup atau upaya pengelolaanlingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkunganhidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai lingkungan hidup.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai dokumen analisismengenai dampak lingkungan hidup atau upayapengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauanlingkungan hidup yang telah mencakup analisismengenai dampak lalu lintas sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

12. Pasal 100 dihapus

SK No 050872 A

13. Pasal 1O1 dihapus.

14. Ketentuan

Page 373: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

14. Ketentuan Pasalberikut:

-373 -

126 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 126

Pengemudi Kendaraan Bermotor Umum angkutan orangdilarang:

a. memberhentikan Kendaraan selain di tempat yangtelah ditentukan;

b. mengetem selain di tempat yang telah ditentukan;c. menurunkan Penumpang selain di tempat

pemberhentian dan/atau di tempat tujuan tanpaalasan yang patut dan mendesak; danf atau

d. melewati jaringan jalan selain yang ditentukan dalamtrayek yang telah disetujui dalam Perizinan Berusaha.

15. Ketentuan Pasalberikut:

762 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 162

(1) Kendaraan Bermotor yang mengangkut barang khususwajib:

a. memenuhi persyaratan keselamatan sesuaidengan sifat dan bentuk barang yang diangkut;

b. memiliki tanda tertentu sesuai dengan barangyang diangkut;

c. memarkir Kendaraan di tempat yang ditetapkan;d. membongkar dan memuat barang di tempat yang

ditetapkan dan dengan menggunakan alat sesuaidengan sifat dan bentuk barang yang diangkut;dan

e. beroperasi pada waktu yang tidak menggangguKeamanan, Keselamatan, Kelancaran, danKetertiban Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

SK No 050873 A

(2) Kendaraan

Page 374: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-374-

(2) Kendaraan Bermotor Umum yang mengangkut alatberat dengan dimensi yang melebihi dimensi yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat harus mendapatpengawalan dari Kepolisian Negara Republik Indonesia.

(3) Pengemudi dan pembantu pengemudi KendaraanBermotor Umum yang mengangkut barang khususwajib memiliki kompetensi tertentu sesuai dengan sifatdan bentuk barang khusus yang diangkut.

16. Ketentuan Pasalberikut:

165 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 165

(1) Angkutan umum di Jalan yang merupakan bagianangkutan multimoda dilaksanakan oleh badan hukumangkutan multimoda.

(2) Kegiatan angkutan umum dalam angkutan multimodadilaksanakan berdasarkan perjanjian yang dibuatantara badan hukum angkutan Jalan dan badanhukum angkutan multimoda danlatau badan hukummoda lain.

(3) Pelayanan angkutan multimoda harus terpadu secarasistem dan memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(4) Ketentuan mengenai angkutan multimoda,persyaratan, dan tata cara memperoleh PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

17. Ketentuan Pasalberikut:

l7O diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050874 A

Pasal 170

Page 375: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-375-

Pasal 170

(1) Alat penimbangan yang dipasang secara tetapsebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 ayat (4) hurufa dipasang pada lokasi tertentu.

(2) Penetapan lokasi, pengoperasian, dan penutupan alatpenimbangan yang dipasang secara tetap pada Jalansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan olehPemerintah Pusat.

(3) Pengoperasian dan perawatan alat penimbangan yangdipasang secara tetap serta sistem informasimanajemen dilakukan oleh Pemerintah Pusat dandapat dikerjasamakan dengan badan usaha miliknegara, badan usaha milik daerah, dan swasta sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(41 Petugas alat penimbangan yang dipasang secara tetapwajib mendata jenis barang yang diangkut, beratangkutan, dan asal tujuan.

18. Ketentuan Pasal 173 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 173

(1) Perusahaan Angkutan Umum yang menyelenggarakanangkutan orang danf atau barang wajib memenuhiPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah sesuai norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Kewajiban memenuhi Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak berlaku untuk:

a. pengangkutan orang sakit dengan menggunakanambulans; atau

b. pengangkutan jenazah.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

SK No 050875 A

19. Pasal 174 dihapus.20. Pasal. . .

Page 376: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

22

23

PRESIDENREPUEUK TNDONESIA

-376-

20. Pasal 175 dihapus.

21. Pasal 176 dihapus.

Pasal 177 dihapus.

Pasal 178 dihapus.

24. Ketentuan Pasal 179 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 179

(1) Perizinan Berusaha terkait penyelenggaraan angkutanorang tidak dalam trayek sebagaimana dimaksuddalam Pasal 173 ayat (1) diberikan oleh:

a. Pemerintah Pusat yang bertanggung jawab dibidang sarana dan Prasarana Lalu Lintas danAngkutan Jalan untuk angkutan orang yangmelayani:

1. angkutan taksi yang wilayah operasinyamelampaui 1 (satu) daerah provinsi;

2. angkutan dengan tujuan tertentu; atau

3. angkutan pariwisata.

gubernur untuk angkutan taksi yang wilayahoperasinya melampaui lebih dari 1 (satu) daerahkabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi sesuaidengan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat;

Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta untukangkutan taksi dan angkutan kawasan tertentuyang wilayah operasinya berada dalam wilayahProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sesuaidengan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat; dan

b

c

SK No 050876 A

d. bupati

Page 377: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-377 -

d. bupati/wali kota untuk taksi dan angkutankawasan tertentu yang wilayah operasinyaberada dalam wilayah kabupaten/kota sesuaidengan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara danpersyaratan pemberian Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

25. Pasal 18O dihapus.

26. Ketentuan Pasalberikut:

185 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 185

(1) Pemerintah Pusat danf atau Pemerintah Daerah dapatmemberikan subsidi angkutan pada trayek atau lintastertentu.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian subsidiangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

27. Ketentuan Pasalberikut:

199 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 199

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 167, Pasal 168, Pasal I73,Pasal 186, Pasal 187, Pasal 189, Pasal 192, atau Pasal193 dikenai sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;b. denda administratif;

c. pembekuan Perizinan Berusaha; dan lataud. pencabutan Perizinan Berusaha.

SK No 050877 A

(2) Ketentuan...

Page 378: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-378-

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

28. Ketentuan Pasal 22O diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 22O

(1) Rancang bangun Kendaraan Bermotor sebagaimanadimaksud dalam Pasal 219 ayat (1) huruf a danpengembangan riset dan rancang bangun KendaraanBermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf adilakukan oleh:

a. Pemerintah Pusat;

b. Pemerintah Daerah;

c. badan hukum;

d. lembaga penelitian; danf atau.

e. perguruan tinggi.

(2) Rancang bangun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus mendapatkan pengesahan dari PemerintahPusat.

29. Ketentuan Pasal 222 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 222

(1) Pemerintah Pusat wajib mengembangkan industri danteknologi prasarana yang menjamin Keamanan,Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintasdan Angkutan Jalan.

(2) Pengembangan industri dan teknologi Prasarana LaluLintas dan Angkutan Jalan dilakukan secara terpadudengan dukungan semua sektor terkait.

SK No 050878 A

(3) Pengembangan

Page 379: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-379 -

(3) Pengembangan industri dan teknologi sebagaimanadimaksud pada ayat (21 harus mendapatkanpengesahan dari Pemerintah Pusat.

30. Pasal 308 dihapus.

Pasal 56

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun2OO7 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO7 Nomor 65, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4722) diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasa1berikut:

24 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal24(1) Badan Usaha yang menyelenggarakan prasarana

perkeretaapian umum sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 ayat (1) wajib memenuhi Perizinan Berusahaterkait prasarana perkeretaapian umum.

(2) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diberikan berdasarkan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusatmeliputi:

a. Pemerintah Pusat untuk penyelenggaraanprasarana perkeretaapian umum yang jaringanjalurnya melintasi batas wilayah provinsi;

b. pemerintah provinsi untuk penyelenggaraanprasarana perkeretaapian umum yang jaringanjalurnya melintasi batas wilayah kabupatenlkotadalam satu provinsi setelah mendapatpersetujuan dari Pemerintah Pusat; dan

SK No 050879 A

c. pemerintah.

Page 380: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-380-

c. pemerintah kabupatenlkota untukpenyelenggaraan perkeretaapian umum yangjaringan jalurnya dalam wilayah kabupaten I kotasetelah mendapat rekomendasi pemerintahprovinsi dan persetujuan Pemerintah pusat.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang Perizinan Berusahaterkait prasarana perkeretaapian umum diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Di antara Pasal 24 dan Pasal 25 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal 24A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal24A

Badan Usaha yang menyelenggarakan prasaranaperkeretaapian umum yang tidak memenuhi PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (l)dikenai sanksi administratif.

3 Ketentuan Pasalberikut:

28 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 28

Penyelenggara Sarana Perkeretaapian yang mengoperasikansarana perkeretaapian tidak memenuhi standar kelaikanoperasi sarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalamPasal 27 drkenai sanksi administratif.

4 Ketentuan Pasal 32 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 32

(1) Badan Usaha yangperkeretaapian umumBerusaha.

menyelenggarakanwajib memenuhi

saranaPerizinan

SK No 050880 A

(2) Pertzinan .

Page 381: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-381 -

(2) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diterbitkan berdasarkan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah pusatmeliputi:

a. Pemerintah Pusat untuk pengoperasian saranaperkeretaapian umum yang jaringan jalurnyamelintasi batas wilayah provinsi dan bataswilayah negara;

b. pemerintah provinsi untuk pengoperasian saranaperkeretaapian umum yang jaringan jalurnyamelintasi batas wilayah kabupatenlkota dalamsatu provinsi; dan

c. pemerintah kabupatenlkota untukpengoperasian sarana perkeretaapian umumyang jaringan jalurnya dalam wilayahkabupatenlkota.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahaterkait penyelenggaraan sarana perkeretaapian umumdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

5. Di antara Pasal 32 dan Pasal 33 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal 32A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 32A

Badan Usaha yang menyelenggarakan sarana perkeretaapianumum yang tidak memenuhi Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat ( 1) dikenaisanksi administratif.

6. Ketentuan Pasalberikut:

33 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 33

(1) Penyelenggaraan perkeretaapian khusus sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) dilakukan oleh badanusaha untuk menunjang kegiatan pokoknya.

SK No 050881 A

(2) Badan .

Page 382: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-382 -

(2) Badan usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib memenuh i Perizinan Berusaha.

(3) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(2) diberikan berdasarkan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah pusatmeliputi:

a. Pemerintah Pusat untuk penyelenggaraanperkeretaapian khusus yang jaringan jalurnyamelintasi batas wilayah provinsi dan bataswilayah negara;

b. pemerintah provinsi untuk penyelenggaraanperkeretaapian khusus yang jaringan jalurnyamelintasi batas wilayah kabupatenlkota dalamsatu provinsi setelah mendapat persetujuan dariPemerintah Pusat; dan

c. pemerintah kabupatenlkota untukpenyelenggaraan perkeretaapian khusus yangjaringan jalurnya dalam wilayah kabupatenlkotasetelah mendapat rekomendasi pemerintahprovinsi dan persetujuan Pemerintah Pusat.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahaterkait perkeretaapian khusus diatur dalam PeraturanPemerintah.

7. Di antara Pasal 33 dan Pasal 34 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 33A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 33A

Penyelenggara perkeretaapian khusus yang tidak memenuhiPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33ayat (2), dikenai sanksi administratif.

8. Ketentuan Pasalberikut:

77 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050882 A

Pasal 77

Page 383: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-383-

Pasal 77

Setiap badan hukum atau lembaga yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 76 dikenaisanksi administratif.

9. Di antara Pasal 80 dan Pasal 81 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 80A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 8OA

Petugas prasarana perkeretaapian yang mengoperasikanPrasarana Perkeretaapian tidak memiliki sertifikatkecakapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 80 ayat (1)dikenai sanksi administratif.

10. Ketentuan Pasalberikut:

82 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 82

Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 dikenaisanksi administratif.

1 1. Ketentuan Pasal 7O7 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 107

Setiap badan hukum atau lembaga yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 dikenaisanksi administratif.

Ketentuan Pasalberikut:

ll2 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050883 A

T2

Pasal 1 12

Page 384: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

13

t4

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-384-

Pasal 1 12

Apabila penyelenggara sarana perkeretaapian dalammelaksanakan pemeriksaan tidak menggunakan tenaga yangmemiliki kualifikasi keahlian dan tidak sesuai dengan taticara yang ditetapkan sebagaimana dimaksud dalam pasal1 1 1, dikenai sanksi administratif.

Di antara Pasal 116 dan Pasal 117 disisipkan 2 (dua) pasalyakni Pasal 1 16A dan Pasal 1 168 sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 16A

Awak Sarana Perkeretaapian yang mengoperasikan saranaPerkeretaapian tidak memiliki sertifikat kecakapansebagaimana dimaksud dalam Pasal 116 ayat (1) dikenaisanksi administratif.

Pasal 1 168

Penyelenggara Sarana Perkeretaapian yang mengoperasikanSarana Perkeretaapian dengan Awak Sarana Perkeretaapianyang tidak memiliki sertifikat tanda kecakapan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 116 ayat (1) dikenai sanksiadministratif.

Ketentuan Pasal 135 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 135

Penyelenggara Sarana Perkeretaapian yang tidakmenyediakan angkutan dengan kereta api lain atau modatransportasi lain sampai stasiun tujuan atau tidak memberiganti rugi senilai harga karcis sebagaimana dimaksud dalamPasal 134 ayat (4) dikenai sanksi administratif.

SK No 050884 A

15. Ketentuan . .

Page 385: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

15 Ketentuan Pasalberikut:

-38s-

168 diubah sehingga berbunyi sebagai

16.

17. Ketentuan Pasalberikut:

188 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 168

Penyelenggara Sarana Perkeretaapian yang tidakmengasuransikan tanggung jawabnya sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16T ayat (1) dikenai sanksiadministratif.

Di antara Pasal 185 dan Pasal 186 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal 185A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 185A

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 24A, Pasal 28, pasal 32A, pasal33A, Pasal 77, Pasal 80A, Pasal 82, pasal lOT, pasal1 12, Pasal 1 16A, Pasal 1 168, Pasal 135, atau pasal 16gdikenai sanksi administratif.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturanPemerintah.

Pasal 188

Badan Usaha yang menyelenggarakan prasaranaperkeretaapian umum yang tidak memiliki perizinanBerusaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (L)yang mengakibatkan timbulnya korban terhadap manusiadanf atau kerusakan terhadap kesehatan, keselamatan,dan/atau lingkungan dipidana dengan pidana penjara palinglama 6 (enam) tahun atau pidana denda paling banyakRp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

SK No 050885 A

18.Ketentuan...

Page 386: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

18.

-386-

Ketentuan Pasal 190 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 190

Badan Usaha yang menyelenggarakan sarana perkeretaapianumum yang tidak memenuhi perizinan Berusahasebagaimana dimaksud dalam pasal 32 ayat (1) yangmengakibatkan timbulnya korban terhadap manusiadan/atau kerusakan terhadap kesehatan, keselamatan,dan/atau lingkungan dipidana dengan pidana penjara palinglama 6 (enam) tahun atau pidana denda paling banya[Rp3.000.O00.000,00 (tiga miliar rupiah).

19. Ketentuan Pasal 191berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 191

Jika tindakan pelanggaran sebagaimana dimaksud dalamPasal 33A mengakibatkan timbulnya kecelakaan kereta apidan/atau kerugian bagi harta benda, pelaku dipidanadengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan 6(enam) bulan dan pidana denda paling banyakRp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

20 Ketentuan Pasal 195berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 195

Petugas prasarana perkeretaapian yang mengoperasikanPrasarana Perkeretaapian tidak memiliki sertifikatkecakapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 80 ayat (1)yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan dan/ataumenimbulkan korban dipidana dengan pidana penjara palinglama 1 (satu) tahun.

SK No 050886 A

21. Ketentuan .

Page 387: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

2l Ketentuan Pasalberikut:

-387 -

196 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 196

(1) Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian yangmengoperasikan prasarana perkeretaapian denganpetugas yang tidak memiliki sertifikat kecakapansebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (1) yangmengakibatkan terjadinya kecelakaan dan/ataumenimbulkan korban dipidana dengan pidana penjarapaling lama 1 (satu) tahun dan pidana denda palingbanyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(2) Jika tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan luka berat bagi orang, pelakupenyelenggara dipidana dengan pidana penjara palinglama 3 (tiga) tahun.

(3) Jika tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan matinya orang, pelaku penyelenggaradipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)tahun.

22. Ketentuan Pasal 2O3 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 203

(1) Awak Sarana Perkeretaapian yang mengoperasikansarana perkeretaapian tidak memiliki sertifikatkecakapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 116ayat (1) yang mengakibatkan kecelakaan kereta apidan/atau kerugian bagi harta benda dipidana denganpidana penjara paling lama 2 (dua) tahun.

(2) Jika tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan luka berat bagi orang, Awak SaranaPerkeretaapian dipidana dengan pidana penjara palinglama 3 (tiga) tahun.

SK No 050887 A

(3) Jika. . .

Page 388: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-388-

(3) Jika tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan kematian orang, Awak SaranaPerkeretaapian dipidana dengan pidana penjara palinglama 5 (lima) tahun.

23 Ketentuan Pasal 2O4 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 204

(1) Penyelenggara Sarana Perkeretaapian yangmengoperasikan Sarana Perkeretaapian dengan AwakSarana Perkeretaapian yang tidak memiliki sertifikattanda kecakapan sebagaimana dimaksud dalam Pasal116 ayat (1) yang mengakibatkan terjadinya kecelakaandan/atau menimbulkan korban dipidana dengan pidanapenjara paling lama 1 (satu) tahun dan pidana dendapaling banyak Rp250.000.000,0O (dua ratus lima puluhjuta rupiah).

(2) Jika tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan luka berat bagi orang, PenyelenggaraSarana Perkeretaapian dipidana dengan pidana penjarapaling lama 3 (tiga) tahun.

(3) Jika tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1)

mengakibatkan kematian orang, Penyelenggara SaranaPerkeretaapian dipidana dengan pidana penjara palinglama 5 (lima) tahun.

24. Ketentuan Pasal 2IO diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 2 10

(1) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalamPasal 189, Pasal l9I, dan Pasal 193 mengakibatkanluka berat bagi orang, pelaku dipidana dengan pidanapenjara paling lama 3 (tiga) tahun dan pidana dendapaling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

SK No 050888 A

(2) Dalam...

Page 389: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-389-

(2) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalamPasal 193 mengakibatkan kematian orang, pelakudipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam)tahun dan pidana denda paling banyakRp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

(3) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalamPasal 189, Pasal l9I, dan Pasal 193 dilakukan olehBadan Usaha Penyelenggara yang mengakibatkan lukaberat bagi orang, pelaku dipidana dengan pidana dendapaling banyak Rp3.000.000.OOO,00 (tiga miliar rupiah).

(4) Dalam hal tindakan sebagaimana dimaksud dalamPasal 189, Pasal 191, dan Pasal 193, dilakukan olehBadan Usaha Penyelenggara yang mengakibatkanmatinya orang, pelaku dipidana dengan pidana dendapaiing banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

Pasal 57

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor lT Tahun2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4849) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut

Pasal 5

(1) Pelayaran dikuasai oleh negara dan pembinaannyadilakukan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Pembinaan Pelayaran sebagaimana dimaksud pada ayat(1) meliputi:

a. pengaturan;

b. pengendalian; dan

c. pengawasan.

SK No 050889 A

(3) Ketentuan

Page 390: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-390-

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan Pelayaransebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b,dan huruf c diatur dalam Peraturan Pemerintah.

2. Ketentuan Pasal 9 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 9

(1) Kegiatan angkutan laut dalam negeri disusun dandilaksanakan secara terpadu, baik intramoda maupunantarmoda yang merupakan satu kesatuan sistemtransportasi nasional.

(21 Kegiatan angkutan laut dalam negeri sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan trayektetap dan teratur (liner) serta dapat dilengkapi dengantrayek tidak tetap dan tidak teratur (trampefi.

(3) Kegiatan angkutan laut dalam negeri yang melayanitrayek tetap dan teratur dilakukan dalam jaringantrayek.

(4) Jaringan trayek tetap dan teratur sebagaimanadimaksud pada ayat (3) ditetapkan oleh PemerintahPusat.

(5) Pengoperasian kapal pada trayek tidak tetap dan tidakteratur sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukanoleh perusahaan angkutan laut nasional dan wajibdilaporkan kepada Pemerintah Pusat.

3 Ketentuan Pasalberikut:

13 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 13

(1) Kegiatan angkutan laut khusus dilakukan oleh BadanUsaha untuk menunjang usaha pokok untukkepentingan sendiri dengan menggunakan kapalberbendera Indonesia yang memenuhi persyaratankelaiklautan kapal dan diawaki oleh Awak Kapalberkewarganegaraan Indonesia.

(2) Kegiatan .

SK No 050890 A

Page 391: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 391 -

(2) Kegiatan angkutan laut khusus sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

Di antara Pasal 14 dan Pasal 15 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 14A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 14A

(1) Sepanjang kapal berbendera Indonesia belum tersedia,Kapal Asing dapat melakukan kegiatan khusus diwilayah perairan Indonesia yang tidak termasukkegiatan mengangkut penumpang dan/atau barang.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan khusus yangdilakukan oleh kapal asing sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

5 Ketentuan Pasalberikut:

27 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 27

Untuk melakukan kegiatan angkutan di perairan, orangperseorangan warga negara Indonesia atau Badan Usahawajib memenuh i Perizinan Berusaha.

6 Ketentuan Pasalberikut:

28 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 28

(1) Berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, PerizinanBerusaha untuk angkutan laut diberikan oleh:

SK No 050891 A

a bupati

Page 392: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-392 -

a. bupati/wali kota yang bersangkutan bagi BadanUsaha yang berdomisili dalam wilayahkabupatenlkota dan beroperasi pada lintaspelabuhan dalam wilayah kabupaten I kota;

b. gubernur provinsi yang bersangkutan bagiBadan Usaha yang berdomisili dalam wilayahprovinsi dan beroperasi pada lintas pelabuhanantarkabupaten/kota dalam wilayah provinsi;atau

c. Pemerintah Pusat bagi Badan Usaha yangmelakukan kegiatan pada lintas pelabuhanantarprovinsi dan internasional.

(2) Berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, PerizinanBerusaha untuk angkutan laut pelayaran-rakyatdiberikan oleh:

a. bupati/wali kota yang bersangkutan bagi orangperseorangan warga negara Indonesia atauBadan Usaha yang berdomisili dalam wilayahkabupaten/kota dan beroperasi pada lintaspelabuhan dalam wilayah kabupatenlkota; atau

b. gubernur yang bersangkutan bagi orangperseorangan warga negara Indonesia atauBadan Usaha yang berdomisili dan beroperasipada lintas pelabuhan antarkabupaten/kotadalam wilayah provinsi, pelabuhan antarprovinsi,dan pelabuhan internasional.

(3) Berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, Perizinan Usahauntuk angkutan sungai dan danau diberikan oleh:

a. bupati/wali kota sesuai dengan domisili orangperseorangan warga negara Indonesia atauBadan Usaha; atau

b. Gubernur Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta untuk orang perseorangan warga negaraIndonesia atau Badan Usaha yang berdomisili diDaerah Khusus Ibukota Jakarta.

SK No 050892 A

(4) Selain

Page 393: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-393-

(4) Selain memiliki Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (3) untuk angkutan sungai dandanau kapal yang dioperasikan wajib memenuhiPertzinan Berusaha untuk trayek yang diberikan oleh:

a. bupati/wali kota yang bersangkutan bagi kapalyang melayani trayek dalam wilayahkabupatenlkota;

b. gubernur provinsi yang bersangkutan bagi kapalyang melayani trayek antarkabupaten/kotadalam wilayah provinsi; atau

c. Pemerintah Pusat bagi kapal yang melayanitrayek antarprovinsi dan/ atau antarnegara,

berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(5) Berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, PerizinanBerusaha untuk angkutan penyeberangan diberikanoleh:

a. bupati/wali kota sesuai dengan domisili BadanUsaha; atau

b. Gubernur Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta untuk Badan Usaha yang berdomisili diDaerah Khusus Ibukota Jakarta.

(6) Selain memiliki Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (5) untuk angkutanpenyeberangan, kapal yang dioperasikan wajibmemenuhi Perizinan Berusaha untuk persetujuanpengoperasian kapal yang diberikan oleh:

a. bupati/wali kota yang bersangkutan bagi kapalyang melayani lintas pelabuhan dalam wilayahkabupatenlkota;

b. gubernur provinsi yang bersangkutan bagi kapalyang melayani lintas pelabuhanantarkabupaten/kota dalam provinsi; dan

SK No 050893 A

c. Pemerintah

Page 394: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-394 -

c. Pemerintah Fusat bagi kapal yang melayanilintas pelabuhan antarprovinsi dan/atauantarnegara,

berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diatur dalam PeraturanPemerintah.

7. Pasal 30 dihapus

8 Ketentuan Pasalberikut:

31 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 31

(1) Untuk kelancaran kegiatan angkutan di perairansebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dapatdiselenggarakan usaha jasa terkait dengan angkutan diperairan.

(2) Usaha jasa terkait dengan angkutan di perairansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:a. bongkar muat barang;

b. jasa pengurusan transportasi;c. angkutan perairan pelabuhan;

d. penyewaan peralatan angkutan laut atauperalatan jasa terkait dengan angkutan laut;

e. tallg mandiri;f. depo peti kemas;

g. pengelolaan kapal (ship management);

h. perantara jual beli dan/atau sewa kapal;i. keagenan Awak Kapal (ship manning agencg);j. keagenan kapal; dan

SK No 050894 A

k. perawatan

Page 395: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-395-

k. perawatan dan perbaikan kapal (ship repaiingand maintenane).

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai usaha jasa terkaitdengan angkutan di perairan diatur dalam PeraturanPemerintah.

9 Ketentuan Pasalberikut:

32 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 32

(1) Usaha jasa terkait sebagaimana dimaksud dalam Pasal31 ayat (2) dilakukan oleh Badan Usaha yang didirikankhusus untuk penyelenggaraan usaha jasa terkaitdengan angkutan di perairan.

(2) Ketentuan mengenai penyelenggaraan usaha jasa terkaitdengan angkutan di perairan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan sesuai dengan peraturanperundang-undangan di bidang penanaman modal.

(3) Selain Badan Usaha yang didirikan khusus untuk itusebagaimana dimaksud pada ayat (1) kegiatan angkutanperairan pelabuhan dapat dilakukan oleh perusahaanangkutan laut nasional.

10. Ketentuan Pasal 33 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 33

Badan Usaha yang didirikan khusus untuk usaha jasaterkait dengan angkutan di perairan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 32 ayat (1), wajib memenuhi Perizinan Berusahadari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaikewenangannya berdasarkan norma, standar, prosedur dankriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

SK No 050895 A

1 1. Ketentuan .

Page 396: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

1 1. Ketentuan Pasalberikut:

-396 -

34 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 34

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan persyaratanPerizinan Berusaha jasa terkait dengan angkutan di perairandiatur dalam Peraturan Pemerintah.

12. Ketentuan Pasalberikut:

51 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 51

(1) Angkutan multimoda dilakukan oleh Badan Usaha yangtelah memenuhi Perizinan Berusaha untuk melakukanangkutan multimoda dari Pemerintah Pusat.

(21 Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertanggung jawab terhadap barang sejak diterimanyabarang sampai diserahkan kepada penerima barang.

13. Ketentuan Pasalberikut:

52 diubah sehinga berbunyi sebagai

Pasal 52

(1) Pelaksanaan angkutan multimoda dilakukanberdasarkan dokumen yang diterbitkan oleh penyediajasa angkutan multimoda.

(2) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberupa dokumen elektronik.

14. Ketentuan Pasalberikut:

59 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050896 A

Pasal 59

Page 397: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-397 -

Pasal 59

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), Pasal 9 ayat (5), Pasal11 ayat (4), Pasal 13 ayat (2), Pasal 19 ayat (2), Pasal27,Pasal 28 ayat (4) atau ayat (6), Pasal 33, Pasal 38 ayat(1), Pasal 4l ayat (3), Pasal 42 ayat (1), Pasal 46, Pasal47, atau Pasal 54 dikenai sanksi administratif.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

15. Ketentuan Pasa1berikut:

90 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 90

(1) Kegiatan pengusahaan di pelabuhan terdiri ataspenyediaan danf atau pelayanan jasa kepelabuhanandan jasa terkait dengan kepelabuhanan.

(2) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kepelabuhanansebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputipenyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal,penumpang, dan barang.

(3) Penyediaan dan/atau pelayanan jasa kapal,penumpang, dan barang sebagaimana dimaksud padaayat (2) terdiri atas:

a. penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermagauntuk bertambat;

b. penyediaan danf atau pelayanan pengisian bahanbakar dan pelayanan air bersih;

c. penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naikturun penumpang danf atau kendaraan;

d. penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermagauntuk pelaksanaan kegiatan bongkar muatbarang dan peti kemas;

SK No 050897 A

e. penyediaan

Page 398: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESTDENREPUBUK INDONESIA

-398-

e. penyediaan danf atau pelayanan jasa gudang dantempat penimbunan barang, alat bongkar muat,serta peralatan pelabuhan;

f. penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminalpeti kemas, curah cair, curah kering, dan Ro-Ro;

g. penyediaan danf atau pelayanan jasa bongkarmuat barang;

h. penyediaan danf atau pelayanan pusat distribusidan konsolidasi barang; dan/atau

i. penyediaan danf atau pelayanan jasa penundaankapal.

(4) Kegiatan jasa terkait dengan kepelabuhanansebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatanyang menunjang kelancaran operasional danmemberikan nilai tambah bagi pelabuhan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan pengusahaandi pelabuhan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

16. Ketentuan Pasal 9l diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 9 1

(1) Kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan jasakepelabuhanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90ayat (1) pada pelabuhan yang diusahakan secarakomersial dilaksanakan oleh Badan Usaha Pelabuhansetelah memenuhi Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya berdasarkan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(21 Kegiatan pengusahaan yang dilakukan oleh BadanUsaha Pelabuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat dilakukan untuk lebih dari satu terminal.

(3) Kegiatan penyediaan dan/atau pelayanan jasakepelabuhanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90ayat (1) pada pelabuhan yang belum diusahakan secarakomersial dilaksanakan oleh Unit PenyelenggaraPelabuhan.

SK No 050898 A

(4) Dalam

Page 399: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-399-

(4) Dalam keadaan tertentu, terminal dan fasilitaspelabuhan lainnya pada pelabuhan yang diusahakanUnit Penyelenggara Pelabuhan dapat dilaksanakan olehBadan Usaha Pelabuhan berdasarkan perjanjian.

(5) Kegiatan jasa terkait dengan kepelabuhanansebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (1) dapatdilakukan oleh orang perseorangan warga negaraIndonesia dan/atau Badan Usaha.

17. Ketentuan Pasal 96 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 96

(1) Pembangunan pelabuhan laut wajib memenuhiP erizinan Beru saha dari :

a. Pemerintah Pusat untuk pelabuhan utama danpelabuhan pengumpul; dan

b. gubernur atau bupati/wali kota untukpelabuhan pengumpan

berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Pembangunan dan pengoperasian peiabuhan laut yangdilaksanakan oleh instansi pemerintah harusmendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat.

18. Ketentuan Pasal 97 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 97

(1) Pelabuhan laut hanya dapat dioperasikan setelah selesaidibangun dan memenuhi persyaratan operasional sertawajib memenuhi Perizinan Berusaha.

(2) Perizinan Berusaha terkait pengoperasian pelabuhanlaut diberikan oleh:

a. Pemerintah Pusat untuk pelabuhan utama danpelabuhan pengumpul; dan

SK No 050899 A

b. gubernur .

Page 400: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-400-

b. gubernur atau bupati/wali kota untukpelabuhan pengumpan

sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

19. Ketentuan Pasal 98 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 98

(1) Pembangunan pelabuhan sungai dan danau wajibmemenuhi Perizinan Berusaha dari bupati/wali kotasesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Pembangunan dan pengoperasian pelabuhan sungaidan danau yang dilakukan oleh instansi pemerintahharus mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat.

(3) Perizinan Berusaha untuk mengoperasikan pelabuhansungai dan danau diberikan oleh bupati/wali kotasesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

20. Ketentuan Pasalberikut:

99 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 99

Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis kegiatan pengusahaandi pelabuhan serta Perizinan Berusaha terkait pembangunandan pengoperasian pelabuhan diatur dalam PeraturanPemerintah.

21. Pasal 103 dihapus

22. Ketentuan Pasalberikut:

IO4 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050900 A

Pasal lO4 ...

Page 401: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-40r -

Pasal 104

(1) Terminal khusus sebagaimana dimaksud dalam PasallO2 ayat (1) hanya dapat dibangun dan dioperasikandalam hal:

a. pelabuhan terdekat tidak dapat menampungkegiatan pokok tersebut; atau

b. berdasarkan pertimbangan ekonomis dan teknisoperasional akan lebih efektif dan elisien sertalebih menjamin keselamatan dan keamananpelayaran apabila membangun danmengoperasikan terminal khusus.

(2) Pembangunan dan pengoperasian terminal khusussebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memenuhiPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

23. Ketentuan Pasal 106 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 106

Terminal khusus yang sudah tidak dioperasikan sesuaidengan Perizinan Berusaha yang telah diberikan dapatdiserahkan kepada Pemerintah Fusat atau dikembalikanseperti keadaan semula atau diusulkan untuk perubahanstatus menjadi terminal khusus untuk menunjang usahapokok yang lain atau menjadi pelabuhan.

24. Pasal 1O7 dihapus

25. Ketentuan Pasalberikut:

111 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 1 1 1

(1) Kegiatan pelabuhan untuk menunjang kelancaranperdagangan yang terbuka bagi perdagangan luar negeridilakukan oleh pelabuhan utama.

SK No 050901 A

(2) Penetapan. . .

Page 402: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-402 -

(21 Penetapan pelabuhan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan berdasarkan pertimbangan:

a. pertumbuhan dan pengembangan ekonominasional;

b. kepentingan perdagangan internasional;

c. kepentingan pengembangan kemampuanangkutan laut nasional;

d. posisi geografis yang terletak pada lintasanpelayaran internasional ;

e. Tatanan Kepelabuhanan Nasional;

f. fasilitas pelabuhan;

g. keamanan dan kedaulatan negara; dan

h. kepentingan nasional lainnya.

(3) Terminal khusus tertentu dapat digunakan untukmelakukan kegiatan perdagangan luar negeri.

(41 Terminal khusus tertentu sebagaimana dimaksud padaayat (2) wajib memenuhi persyaratan:

a. aspek administrasi;

b. aspek ekonomi;

c. aspek keselamatan dan keamanan pelayaran;

d. aspek teknis fasilitas kepelabuhanan;

e. fasilitas kantor dan peralatan penunjang bagiinstansi pemegang fungsi keselamatan dankeamanan pelayaran, instansi bea cukai,imigrasi, dan Karantina; dan

f. jenis komoditas khusus.(5) Pelabuhan dan terminal khusus yang terbuka bagi

perdagangan luar negeri ditetapkan oleh PemerintahPusat.

26. Ketentuan Pasalberikut:

124 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050902 A

Pasal124...

Page 403: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-403-

Pasal 124

Setiap pengadaan, pembangunan, dan pengerjaan kapaltermasuk perlengkapannya serta pengoperasian kapal diperairan Indonesia harus memenuhi persyaratankeselamatan kapal yang sesuai dengan ketentuan standarinternasional.

27. Ketentuan Pasal 125 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 125

(1) Sebelum pembangunan dan pengerjaan kapal termasukperlengkapannya, pemilik atau galangan kapal wajibmembuat perhitungan dan gambar rancang bangunserta data kelengkapannya.

(21 Pembangunan atau pengerjaan kapal yang merupakanperombakan harus dilakukan sesuai dengan gambarrancang bangun dan data yang telah memenuhiPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(3) Pengawasan terhadap pembangunan dan pengerjaanperombakan kapal dilakukan oleh Pemerintah Pusat.

28. Ketentuan Pasal 126 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 126

(1) Kapal yang dinyatakan memenuhi persyaratankeselamatan kapal diberi sertifikat keselamatan olehPemerintah Pusat.

(21 Sertifikat keselamatan sebagaimana dimaksud padaayat (1) terdiri atas:

a. sertifikat keselamatan kapal penumpang;

b. sertifikat keselamatan kapal barang; dan

c. sertifikat kelaikan dan pengawakan kapalpenangkap ikan.

29. Ketentuan . . .

SK No 050903 A

Page 404: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-404 -

29. Ketentuan Pasal 127 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 727

(1) Sertifikat kapal tidak berlaku apabila:

a. masa berlaku sudah berakhir;

b. tidak melaksanakan pengukuhan sertifikat(endorsementl;

c. kapal rusak dan dinyatakan tidak memenuhipersyaratan keselamatan kapal;

d. kapal berubah nama;

e. kapal berganti bendera;

f. kapal tidak sesuai dengan data-data teknisdalam sertifikat keselamatan kapal;

g. kapal mengalami perombakan yangmengakibatkan perubahan konstruksi kapal,perubahan ukuran utama kapal, dan perubahanfungsi, atau jenis kapal;

h. kapal tenggelam atau hilang; atau

i. kapal ditutuh (scrappingl.

(2) Sertifikat kapal dibatalkan apabila:

a. keterangan dalam dokumen kapal yangdigunakan untuk penerbitan sertifikat ternyatatidak sesuai dengan keadaan sebenarnya;

b. kapal sudah tidak memenuhi persyaratankeselamatan kapal; atau

c. sertifikat diperoleh secara tidak sah.

(3) Persyaratan sertifikat kapal sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan ayat (21 dapat disesuaikanberdasarkan ketentuan standar internasional.

(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembatalansertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050904 A

30. Ketentuan.

Page 405: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

30. Ketentuan Pasalberikut:

-405-

129 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 129

(1) Kapal berdasarkan jenis dan ukuran tertentu wajibdiklasifikasikan pada badan klasifikasi untuk keperluanpersyaratan keselamatan kapal.

(2) Badan klasifikasi nasional atau badan klasifikasi asingyang diakui dapat ditunjuk melaksanakan pemeriksaandan pengujian terhadap kapal untuk memenuhipersyaratan keselamatan kapal.

(3) Pengakuan dan penunjukan badan klasilikasisebagaimana dimaksud pada ayat (21 dilakukan olehPemerintah Pusat.

(41 Badan klasifikasi yang ditunjuk sebagaimana dimaksudpada ayat (21 wajib melaporkan kegiatannya kepadaPemerintah Pusat.

31. Ketentuan Pasal 130 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 130

(1) Setiap kapal yang memperoleh sertifikat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 126 ayat (1) wajib dipeliharasehingga tetap memenuhi persyaratan keselamatankapal.

(2) Dalam keadaan tertentu Pemerintah Pusat dapatmemberikan pembebasan sebagian persyaratan yangditetapkan dengan tetap memperhatikan keselamatankapal.

(3) Pemeliharaan kapal sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan secara berkala dan sewaktu-waktu.

32. Ketentuan Pasalberikut:

133 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050905 A

Pasal 133

Page 406: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELTK INDONESIA

-406-

Pasal 133

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengesahangambar dan pembangunan kapal serta pemeriksaan dansertifikasi keselamatan kapal diatur dalam PeraturanPemerintah.

33. Penjelasan Pasal 154 diubah sebagaimana tercantum dalamPenjelasan.

34. Ketentuan Pasalberikut:

155 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 155

(1) Setiap kapal sebelum dioperasikan wajib dilakukanpengukuran oleh pejabat pemerintah yang diberiwewenang oleh Pemerintah Pusat.

(2) Pengukuran kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dilakukan menurut 3 (tiga) metode, yaitu sebagaiberikut:

a. pengukuran dalam negeri untuk kapal yangberukuran panjang kurang dari 24 (dua puluhempat) meter;

b. pengukuran internasional untuk kapal yangberukuran panjang 24 (dua puluh empat) meteratau lebih; dan

c. pengukuran khusus untuk kapal yang akanmelalui terusan tertentu.

(3) Berdasarkan pengukuran sebagaimana dimaksud padaayat (1) diterbitkan Surat Ukur untuk kapal denganukuran tonase kotor sekurang-kurangnya GT 7 (tujuhgross tonnage).

(4) Surat Ukur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)diterbitkan oleh Pemerintah Pusat dan dapatdilimpahkan kepada pejabat yang ditunjuk.

SK No 050906 A

35. Ketentuan

Page 407: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-407 -

35. Ketentuan Pasal 157 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 157

(1) Pemilik, operator kapal, atau Nakhoda melaporkankepada Pemerintah Pusat dalam hal terjadi perombakankapal yang menyebabkan perubahan data yang adadalam Surat Ukur.

(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan secara elektronik.

36. Ketentuan Pasal 158 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 158

(1) Kapal yang telah diukur dan mendapat Surat Ukurdapat didaftarkan di Indonesia oleh pemilik kepadaPejabat Pendaftar dan Pencatat Balik Nama Kapal yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(21 Kapal yang dapat didaftar di Indonesia yaitu:

a. kapal dengan ukuran tonase kotor sekurang-kurangnya GT 7 (tujuh gross tonnagel;

b. kapal milik warga negara Indonesia atau badanhukum yang didirikan berdasarkan hukumIndonesia dan berkedudukan di Indonesia; dan

c. kapal milik badan hukum Indonesia yangmerupakan usaha patungan yang mayoritassahamnya dimiliki oleh warga negara Indonesia.

(3) Pendaftaran kapal dilakukan dengan pembuatan aktapendaftaran dan dicatat dalam daftar kapal Indonesia.

(4) Sebagai bukti kapal telah terdaftar, kepada pemilikdiberi grosse akta pendaftaran kapal yang berfungsisebagai bukti hak milik atas kapal yang telah didaftar.

(5) Kapal yang telah didaftar wajib dipasang TandaPendaftaran.

SK No 050907 A

37. Ketentuan. . .

Page 408: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-408-

37. Ketentuan Pasal 159 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 159

(1) Pendaftaran kapal dilakukan di tempat yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat.

(2) Pemilik kapal bebas memilih salah satu tempatpendaftaran kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

untuk mendaftarkan kapalnya.

38 Ketentuan Pasal 163 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 163

(1) Kapal yang didaftar di Indonesia dan berlayar di lautdiberi Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia olehPemerintah Pusat.

(2) Surat Tanda Kebangsaan Kapal Indonesia sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk:

a. Surat Laut untuk kapal berukuran GT 175 (seratustujuh puluh lima gross tonnagel atau lebih;

b. Pas Besar untuk kapal berukuran GT 7 (tujuhgross tonnagel sampai dengan ukuran kurang dariGT 175 (seratus tujuh puluh lima gross tonnagel;atau

c. Pas Kecil untuk kapal berukuran kurang dari GT 7(tujuh gross tonnage).

(3) Kapal yang hanya berlayar di perairan sungai dandanau diberi pas sungai dan danau.

Ketentuan Pasalberikut:

168 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050908 A

39

Pasal 168

Page 409: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-409 -

Pasal 168

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengukuran danpenerbitan surat ukur, tata cara, persyaratan, dandokumentasi pendaftaran kapal serta tata cara danpersyaratan penerbitan Surat Tanda Kebangsaan Kapaldiatur dalam Peraturan Pemerintah.

40 Ketentuan Pasal 169 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 169

(1) Pemilik atau operator kapal yang mengoperasikan kapaluntuk jenis dan ukuran tertentu harus memenuhipersyaratan manajemen keselamatan dan pencegahanpencemaran dari kapal.

(2) Kapal yang telah memenuhi persyaratan manajemenkeselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberi sertifikat.

(3) Sertifikat manajemen keselamatan dan pencegahanpencemaran dari kapal sebagaimana dimaksud padaayat (2) berupa Dokumen Penyesuaian ManajemenKeselamatan (Document of Compliancel untukperusahaan dan Sertifikat Manajemen Keselamatan(Safety Management Certificatel untuk kapal.

(4) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

diterbitkan setelah dilakukan audit eksternal olehpejabat pemerintah yang memiliki kompetensi ataulembaga yang diberikan kewenangan oleh PemerintahPusat.

(5) Sertifikat Manajemen Keselamatan dan PencegahanPencemaran diterbitkan oleh pejabat yang ditunjuk olehPemerintah Pusat.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara audit danpenerbitan sertif,rkat manajemen keselamatan danpencegahan pencemaran diatur dalam PeraturanPemerintah.

SK No 050909 A

41. Ketentuan

Page 410: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENFTEFUBUK INDONESIA

-4to-

Ketentuan Pasal l7O diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai4t

Pasal 170

(1) Pemilik atau operator kapal yang mengoperasikan kapaluntuk ukuran tertentu harus memenuhi persyaratanmanajemen keamanan kapal.

(21 Kapal yang telah memenuhi persyaratan manajemenkeamanan kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberi sertifikat.

(3) Sertifikat Manajemen Keamanan Kapal sebagaimanadimaksud pada ayat (2) berupa Sertifikat KeamananKapal Internasional (International Ship SecuitgCertificate).

(4) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

diterbitkan setelah dilakukan audit eksternal olehpejabat pemerintah yang memiliki kompetensi ataulembaga yang diberikan kewenangan oleh PemerintahPusat.

(5) Sertifikat Manajemen Keamanan Kapal diterbitkan olehpejabat berwenang yang ditunjuk oleh PemerintahPusat.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara audit danpenerbitan sertifikat manajemen keamanan kapal diaturdalam Peraturan Pemerintah

42. Ketentuan Pasal l7l diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 171

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 96 ayat (1), Pasal 97 ayat (1),Pasal 98 ayat (1), Pasal 100 ayat (3), Pasal lO4 ayat(21,Pasal 1O6, Pasal 125 ayat (1), Pasal 130 ayat (1), Pasal131 ayat (2), Pasal 132 ayat (1) atau ayat(21, Pasal 135,Pasal 137 ayat (1) atau ayat (2), Pasal 138 ayat (1) atauayat (2), Pasal l4l ayat (1) atau ayat (2), Pasal 149 ayat(1), Pasal 152 ayat (1), Pasal 156 ayat (1), Pasal 158 ayat(5), Pasal 160 ayat (1), Pasal 162 ayat (1), atau Pasal 165ayat (1) dikenai sanksi administratif.

(2) Pejabat...

SK No 050910A

Page 411: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-4tt -

(21 Pejabat pemerintah yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 dikenai sanksiadministratif sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang kepegawaian.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

43.

44

Ketentuan Pasalberikut:

197 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 197

(1) Untuk kepentingan keselamatan dan keamananpelayaran, desain dan pekerjaan pengerukan alur-pelayaran dan kolam pelabuhan, serta reklamasi wajibmemenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannyaberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Pekerjaan pengerukan alur-pelayaran dan kolampelabuhan serta reklamasi dilakukan oleh perusahaanyang mempunyai kemampuan dan kompetensi dandibuktikan dengan sertifikat yang diterbitkan olehinstansi yang berwenang sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai desain dan pekerjaanpengerukan alur-pelayaran, kolam pelabuhan, danreklamasi serta sertifikasi pelaksana pekerjaan diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 2O4berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050911 A

Pasal 2O4

Page 412: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-4t2 -

Pasal 204

(1) Kegiatan saluage dilakukan terhadap kerangka kapaldan/atau muatannya yang mengalami kecelakaan atautenggelam.

(21 Setiap kegiatan saluage dan pekerjaan bawah air wajibmemenuh i Pertzinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

45. Ketentuan Pasal 213 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 2 13

(1) Pemilik, Operator Kapal, atau Nakhoda wajibmemberitahukan kedatangan kapalnya di pelabuhankepada Syahbandar.

(2) Setiap kapal yang memasuki pelabuhan wajibmenyerahkan surat, dokumen, dan warta Kapal kepadaSyahbandar seketika pada saat kapal tiba di pelabuhandan/atau menyampaikan secara elektronik sebelumkapal tiba untuk dilakukan pemeriksaan.

(3) Setelah dilakukan pemeriksaan sebagaimana dimaksudpada ayat (2ll, surat, dokumen, dan warta kapaldisimpan oleh Syahbandar untuk diserahkan kembalibersamaan dengan diterbitkannya Surat PersetujuanBerlayar.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapemberitahuan kedatangan kapal, pemeriksaan,penyerahan, serta penyimpanan surat, dokumen, danwarta kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat(2), dan ayat (3) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

sehingga berbunyi sebagaiKetentuan Pasal 225 diubahberikut:

SK No 050912 A

46

Pasal 225

Page 413: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-4r3-

Pasal 225

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 2O3 ayat (1), Pasal 2O4 ayat (21,Pasal 2L3 ayat (1) atau ayat (21, Pasal 214, Pasal 215,atau Pasal 216 ayat (1) dikenai sanksi administratif.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

47. Ketentuan Pasal 243 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 243

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23O ayat (2), Pasal 233 ayat (3),Pasal 234, Pasal 235, atau Pasal 239 ayat (2) dikenaisanksi administratif.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

48 Ketentuan Pasal 273berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 273

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 272 ayat (1) dapat dikenai sanksiadministratif.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

SK No 050913 A

49.Ketentuan...

Page 414: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREPUELIK INDONESIA

-4t4 -

49 Ketentuan Pasal 288 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 288

Setiap orang yang mengoperasikan kapal pada angkutansungai dan danau tanpa memenuhi Perizinan Berusahauntuk trayek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (4)yang menimbulkan kecelakaan kapal, korban manusia, ataukerugian harta benda dipidana dengan pidana penjara palinglama 1 (satu) tahun atau denda paling banyakRp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

50 289 diubah sehingga berbunyi sebagaiKetentuan Pasalberikut:

Pasal 289

Setiap orang yang mengoperasikan kapal pada angkutanpenyeberangan tanpa memenuhi Perizinan Berusaha terkaitpersetujuan pengoperasian kapal sebagaimana dimaksuddalam Pasal 28 ayat (6) yang menimbulkan kecelakaankapal, korban manusia, atau kerugian harta benda dipidanadengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun ataudenda paling banyak Rp300.OOO.0O0,00 (tiga ratus jutarupiah).

51. Ketentuan Pasal 29O diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 290

Setiap orang yang menyelenggarakan usaha jasa terkaitdengan angkutan di perairan tanpa memenuhi PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 yangmenimbulkan korban manusia atau kerugian harta bendadipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahunatau denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus jutarupiah).

52. Ketentuan. . .

SK No 050914 A

Page 415: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUEUK INDONESIA

-415-

52 Ketentuan Pasal 291 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 29 1

Setiap orang yang tidak melaksanakan kewajibannya untukmengangkut penumpang dan/atau barang terutamaangkutan pos sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 ayat(1) yang mengakibatkan timbulnya kerugian pihak laindipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahundan denda paling banyak Rp350.000.000,00 (tiga ratus limapuluh juta rupiah).

53. Ketentuan Pasal 292 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal292

Setiap orang yang tidak mengasuransikan tanggungjawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (3)yang mengakibatkan timbulnya kerugian pihak lain dipidanadengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan dandenda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus jutarupiah).

54 Ketentuan Pasal 293 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 293

Setiap orang yang tidak memberikan fasilitas khusus dankemudahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (Llyang menimbulkan kecelakaan dan/atau korban manusiadipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulandan denda paling banyak Rp200.OOO.000,00 (dua ratus jutarupiah).

SK No 050915 A

55.Ketentuan...

Page 416: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4t6-

55 Ketentuan Pasal 294 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal294

(1) Setiap orang yang mengangkut barang khusus danbarang berbahaya tidak sesuai dengan persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 yangmengakibatkan timbulnya korban manusia ataukerusakan terhadap kesehatan, keselamatan, danfataulingkungan dipidana dengan pidana penjara paling lama3 (tiga) tahun atau denda paling banyakRp400.O00.OOO,00 (empat ratus juta rupiah).

(21 Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengakibatkan kerugian harta benda, pelaku dipidanadengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dandenda paling banyak Rp500.OOO.OOO,00 (lima ratus jutarupiah).

(3) Jika perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mengakibatkan kematian seseorang danl atau kerugianharta benda, pelaku dipidana dengan pidana penjarapaling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda palingbanyak Rp1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus jutarupiah).

56 Ketentuan Pasal 295 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 295

Setiap orang yang mengangkut barang berbahaya danbarang khusus yang tidak menyampaikan pemberitahuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 yang mengakibatkantimbulnya korban dipidana dengan pidana penjara palinglama 6 (enam) bulan dan denda paling banyakRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

SK No 050916 A

57. Ketentuan

Page 417: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-4t7 -

57. Ketentuan Pasal 296 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 296

Setiap orang yang tidak mengasuransikan tanggungjawabnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 yangmengakibatkan timbulnya kerugian pihak lain dipidanadengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan ataupidana denda paling banyak Rp150.000.000,00 (seratus limapuluh juta rupiah).

58. Ketentuan Pasal 297 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 297

(1) Setiap orang yang membangun dan mengoperasikanpelabuhan sungai dan danau yang tidak memenuhiPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal98 ayat (1) yang mengakibatkan timbulnyakorban/kerusakan kesehatan, keselamatan, dan/ataulingkungan dipidana dengan pidana penjara paling lama2 (dua) tahun atau denda paling banyakRp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

(21 Setiap orang yang memanfaatkan garis pantai untukmelakukan kegiatan tambat kapal dan bongkar muatbarang atau menaikkan dan menurunkan penumpanguntuk kepentingan sendiri di luar kegiatan dipelabuhan, terminal khusus dan terminal untukkepentingan sendiri tanpa memenuhi PerizinanBerusaha atau Persetujuan dari Pemerintah Pusatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 339 dipidanadengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dandenda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus jutarupiah).

SK No 050917 A

59.Ketentuan...

Page 418: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-4t8-

59 Ketentuan Pasal 298 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 298

Setiap orang yang tidak memberikan jaminan ataspelaksanaan tanggung jawab ganti rugi dalam melaksanakankegiatan di pelabuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal100 ayat (3) yang mengakibatkan timbulnya korban dipidanadengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan dandenda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus jutarupiah).

60 Ketentuan Pasal 299 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 299

Setiap orang yang membangun dan mengoperasikan terminalkhusus tanpa memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal LO4ayat (21 yang mengakibatkan timbulnya korban/kerusakankesehatan, keselamatan, dan/atau lingkungan dipidanadengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau dendapaling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

61 Ketentuan Pasal 3OT diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 307

Setiap orang yang mengoperasikan kapal tanpa dilengkapidengan perangkat komunikasi radio dan kelengkapannyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 131 ayat (2) yangmengakibatkan timbulnya kecelakaan kapal, korbanmanusia, atau kerugian barang dan harta benda dipidanadengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan dendapaling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

SK No 050918 A

62. Ketentuan

Page 419: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-4t9 -

62 Ketentuan Pasal 308 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 308

Setiap orang yang mengoperasikan kapal tidak dilengkapidengan peralatan meteorologi sebagaimana dimaksud dalamPasal 132 ayat (1) yang mengakibatkan timbulnyakecelakaan kapal, korban manusia, atau kerugian barangdan harta benda dipidana dengan pidana penjara palinglama 2 (dua) tahun dan denda paling banyakRp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).

63 Ketentuan Pasal 31O diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 310

Setiap orang yang mempekerjakan Awak Kapal tanpamemenuhi persyaratan kualif,rkasi dan kompetensisebagaimana dimaksud dalam Pasal 135 yangmengakibatkan timbulnya korban atau kerugian harta bendadipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahundan denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus jutarupiah).

64 Ketentuan Pasal 313 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 313

Setiap orang yang menggunakan peti kemas sebagai bagiandari alat angkut tanpa memenuhi persyaratan kelaikan petikemas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 149 ayat (1) yangmengakibatkan timbulnya korban atau kerugian harta bendadipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahundan denda paling banyak Rp300.000.000,O0 (tiga ratus jutarupiah).

SK No 050919 A

65. Ketentuan . .

Page 420: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUBUK INDONE5IA

-420 -

Ketentuan Pasal 314 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai65

66

Pasal 314

Setiap orang yang tidak memasang tanda pendaftaran padakapal yang telah terdaftar sebagaimana dimaksud dalamPasal 158 ayat (5) yang mengakibatkan timbulnya korbanatau kerugian harta benda dipidana dengan pidana penjarapaling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyakRp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Ketentuan Pasal 321 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 32 1

Pemilik kapal yang tidak menyingkirkan kerangka kapaldan/atau muatannya yang mengganggu keselamatan dankeamanan pelayaran dalam batas waktu yang ditetapkanpemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 203 ayat (1)yang mengakibatkan timbulnya korban/kecelakaan kapaldipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahundan denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluhmiliar rupiah).

67. Ketentuan Pasal 322berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 322

Nakhoda yang melakukan kegiatan perbaikan, percobaanberlayar, kegiatan alih muat di kolam pelabuhan, menunda,dan bongkar muat barang berbahaya tanpa persetujuan dariSyahbandar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 216 ayat (llyang mengakibatkan timbulnya korban atau terjadinyakecelakaan kapal dipidana dengan pidana penjara palinglama 6 (enam) bulan atau denda paling banyakRp 1 00.000.0O0,00 (seratus juta rupiah).

68.Ketentuan...

SK No 050920 A

Page 421: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-421 -

Ketentuan Pasal 336 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai68

Pasal 336

(1) Setiap pejabat yang melanggar suatu kewajiban khususdari jabatannya atau pada waktu melakukan tindakpidana melakukan kekuasaan, dan menggunakankesempatan, atau sarana yang diberikan kepadanyakarena jabatan dipidana dengan pidana penjara palinglama 1 (satu) tahun dan denda paling banyakRp 100.000.000,0O (seratus juta rupiah).

(2) Selain pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)pelaku dapat dikenai pidana tambahan berupapemberhentian secara tidak hormat dari jabatannya.

(3) Setiap pejabat yang karena melaksanakan tugas sesuaidengan jabatan dan kewenangannya menyebabkankerugian harta benda dan/atau hilangnya nyawaseseorang di luar kekuasaannya, pejabat tersebut tidakdapat dikenai sanksi.

Pasal 58

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO9tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OO9 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 49561 diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasalberikut:

13 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 13

(1) Pesawat udara, mesin pesawat udara, dan baling-balingpesawat terbang yang akan dibuat untuk digunakansecara sah (eligible) }:,arus memiliki rancang bangun.

SK No 050921 A

(2) Rancang...

Page 422: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-422 -

(2) Rancang bangun pesawat udara, mesin pesawat udara,dan baling-baling pesawat terbang sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus mendapat persetujuandari Pemerintah Pusat.

2. Pasal 14 dihapus

3 Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 15

Pesawat udara, mesin pesawat udara, atau baling-balingpesawat terbang yang dibuat berdasarkan rancang bangunsebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 untuk diproduksiharus memiliki sertifikat tipe.

4 Ketentuan Pasalberikut:

16 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 16

(1) Setiap pesawat udara, mesin pesawat udara, dan baling-baling pesawat terbang yang dirancang dan diproduksidi luar negeri dan diimpor ke Indonesia harus mendapatsertifikat validasi tipe.

(2) Sertifikat validasi tipe sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilaksanakan berdasarkan perjanjian antarnegara dibidang kelaikudaraan.

5 Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050922 A

Pasal 17

Page 423: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-423-

Pasal 17

Setiap perubahan terhadap rancang bangun pesawat udara,mesin pesawat udara, atau baling-baling pesawat terbangyang telah mendapat sertifikat tipe sebagaimana dimaksuddalam Pasal 15 harus mendapat persetujuan dariPemerintah Pusat.

6. Ketentuan Pasalberikut:

18 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 18

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan prosedurmendapatkan persetujuan rancang bangun, kegiatanrancang bangun, perubahan rancang bangun pesawat udara,sertifikat validasi tipe, dan sertifikat tipe diatur dalamPeraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasalberikut:

19 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 19

(1) Setiap badan hukum Indonesia yang melakukankegiatan produksi dan/atau perakitan pesawat udara,mesin pesawat udara, dan/atau baling-baling pesawatterbang wajib memiliki sertifikat produksi.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikat produksisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

8. Pasal 20 dihapus.

9. Pasal 21 dihapus.

SK No 050923 A

10. Pasal 22 dihapus.1 1. Ketentuan

Page 424: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESItrENREFUEUI( INDONESIA

-424 -

11 Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

t2 Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan prosedurpendaftaran dan penghapusan tanda pendaftaran dan tandakebangsaan Indonesia serta kriteria, jenis, besaran denda,dan tata cara pengenaan sanksi administratif diatur dalamPeraturan Pemerintah.

13. Pasal 31 dihapus

14. Pasal 32 dihapus

15. Pasal 33 dihapus

16. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 37

Pasal 26

Pesawat udara yang telah didaftarkan danpersyaratan sebagaimana dimaksud dalamditerbitkan sertifikat pendaftaran.

Sertifikat kelaikudaraan standardalam Pasal 36 terdiri atas:

memenuhiPasal 25

sebagaimana dimaksud

sertifikat kelaikudaraan standar pertama (initialairutorthiness certificate) yang diberikan untuk pesawatudara pertama kali dioperasikan oleh setiap orang; dan

SK No 050924 A

a

b. sertifikat

Page 425: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-425 -

sertifikat kelaikudaraan standar lanjutan (continousairworthiness certificatel yang diberikan untuk pesawatudara setelah sertifikat kelaikudaraatT standar pertamadan akan dioperasikan secara terus menerus.

17. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 40

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan proseduruntuk memperoleh sertifikat kelaikudaraan dan kriteria,jenis, besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif diatur dalam Peraturan Pemerintah.

18

b

Ketentuan Pasalberikut:

4l diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 41

(1) Setiap orang yang mengoperasikan pesawat udarauntuk kegiatan angkutan udara wajib memilikisertifikat.

(2) Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiriatas:

a. sertifikat operator pesawat udara (air operatorcertificatel yang diberikan kepada badan hukumIndonesia yang mengoperasikan pesawat udarasipil untuk angkutan udara niaga; atau

b. sertifikat pengoperasian pesawat udara (operatingcertificatel yang diberikan kepada orang atau badanhukum Indonesia yang mengoperasikan pesawatudara sipil untuk angkutan udara bukan niaga.

19. Pasal 42 dihapus

SK No 050925 A

20. Pasal 43 dihapus

21. Ketentuan

Page 426: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREFUBL|K INDONESIA

-426 -

2t Ketentuan Pasal 45 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 45

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan prosedurmemperoleh sertifikat operator pesawat udara atau sertifikatpengoperasian pesawat udara dan kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratif diaturdalam Peraturan Pemerintah.

22. Ketentuan Pasal 46 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 46

(1) Setiap orang yang mengoperasikan pesawat udara wajibmerawat pesawat udara, mesin pesawat udara, baling-baling pesawat terbang, dan komponennya untukmempertahankan keandalan dan kelaikudaraan secaraberkelanjutan.

(2) Dalam perawatan pesawat udara, mesin pesawat udara,baling-baling pesawat terbang, dan komponennyasebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap orangharus membuat program perawatan pesawat udara yangdisahkan oleh Pemerintah Pusat.

23 Ketentuan Pasalberikut:

47 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal4T

Perawatan pesawat udara, mesin pesawat udara, sertabaling-baling pesawat terbang dan komponennyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 hanya dapatdilakukan oleh:

a. perusahaan angkutan udara yang telah memilikisertifikat operator pesawat udara;

b. badan. . .

SK No 050926A

Page 427: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESINENREPUBUK INDONESIA

-427 -

badan hukum organisasi perawatan pesawat udara yangtelah memiliki sertifikat organisasi perawatan pesawatudara (approu e d maintenance org anizationl ; atau

personel ahli perawatan pesawat udara yang telahmemiliki lisensi ahli perawatan pesawat udara (aircrafimaintenance engineer licensel.

24. Pasal 48 dihapus.

25. Ketentuan Pasal 49 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 49

Sertifikat organisasi perawatan pesawat udara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 47 huruf b dapat diberikan kepadaorganisasi perawatan pesawat udara di luar negeri yangmemenuhi persyaratan setelah memiliki sertifikat organisasiperawatan pesawat udara yang diterbitkan oleh otoritaspenerbangan negara yang bersangkutan.

26 Ketentuan Pasal 50 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 50

Setiap orang yang melanggar ketentuan perawatan pesawatudara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dikenai sanksiadministratif.

51 diubah sehingga berbunyi sebagai

b

c

Ketentuan Pasalberikut:

SK No 050927 A

27

Pasal51...

Page 428: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUBUK INDONESIA

-428-

Pasal 51

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara, prosedur, danpemberian sertifikat organisasi perawatan pesawat udaradan lisensi ahli perawatan pesawat udara dan kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

28 Ketentuan Pasal 58 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 58

(1) Setiap personel pesawat udara wajib memiliki lisensiatau sertifikat kompetensi.

(2) Personel pesawat udara yang terkait langsung denganpelaksanaan pengoperasian pesawat udara wajibmemiliki lisensi yang sah dan masih berlaku.

29 Ketentuan Pasal 60 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 60

Lisensi personel pesawat udara yang diberikan oleh negaralain dapat diakui melalui pengesahan oleh Pemerintah Pusat.

30. Ketentuan Pasalberikut:

6l diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 61

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, tata cara danprosedur memperoleh lisensi, atau sertifikat kompetensi danlembaga pendidikan dan/atau sertifikat pelatihan diaturdalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050928 A

31. Ketentuan. . .

Page 429: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUBUK INDONESIA

31 Ketentuan Pasalberikut:

-429 -

63 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 63

(1) Pesawat udara yang dapat dioperasikan di wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia hanya pesawatudara Indonesia.

(21 Dalam keadaan tertentu dan dalam waktu terbataspesawat udara asing dapat dioperasikan setelahmendapat persetujuan dari Pemerintah Pusat.

(3) Pesawat udara sipil asing dapat dioperasikan olehperusahaan angkutan udara nasional untukpenerbangan ke dan dari luar negeri setelah adanyaperj anj ian antarnegara.

(41 Pesawat udara sipil asing yang akan dioperasikansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harusmemenuhi persyaratan kelaikudaraan yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat.

(5) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)dikenai sanksi administratif.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengoperasian pesawatudara sipil serta kriteria, jenis, besaran denda, dan tatacara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (5) diatur dalam PeraturanPemerintah.

32. Pasal 64 dihapus

33 Ketentuan Pasalberikut:

66 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050929 A

Pasal 66

Page 430: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-430-

Pasal 66

Ketentuan lebih lanjut mengenai proses dan biaya sertifikasidiatur dalam Peraturan Pemerintah.

34.

35

Ketentuan Pasalberikut:

67 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 67

(1) Setiap pesawat udara negara yang dibuat dandioperasikan harus memenuhi standar rancang bangun,produksi, dan kelaikudaraan yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Pesawat udara negara sebagaimana dimaksud pada ayat(1) wajib memiliki tanda identitas.

Ketentuan Pasalberikut:

84 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 84

Angkutan udara niaga dalam negeri hanya dapat dilakukanoleh badan usaha angkutan udara nasional yang telahmemenuh i Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

36. Ketentuan Pasalberikut:

85 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 85

(1) Angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri hanyadapat dilakukan oleh badan usaha angkutan udaranasional yang telah memenuhi Perizinan Berusahaterkait angkutan udara niaga berjadwal.

(2) Badan . .

SK No 050930 A

Page 431: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 431, -

(21 Badan usaha angkutan udara niaga berjadwalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam keadaantertentu dan bersifat sementara dapat melakukankegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal setelahmendapat persetujuan dari Pemerintah Pusat.

(3) Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal yangbersifat sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dapat dilakukan atas inisiatif instansi Pemerintahdan/atau atas permintaan badan usaha angkutanudara niaga nasional.

(41 Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal yangdilaksanakan oleh badan usaha angkutan udara niagaberjadwal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidakmenyebabkan terganggunya pelayanan pada rute yangmenjadi tanggung jawabnya dan pada rute yang masihdilayani oleh badan usaha angkutan udara niagaberjadwal lainnya.

37. Ketentuan Pasal 91 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 9 1

(1) Angkutan udara niaga tidak berjadwal dalam negerihanya dapat dilakukan oleh badan usaha angkutanudara nasional yang telah memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(2) Angkutan udara niaga tidak berjadwal dalam negerisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakanberdasarkan persetujuan terbang (flight approual).

(3) Badan usaha angkutan udara niaga tidak berjadwaldalam negeri dalam keadaan tertentu dan bersifatsementara dapat melakukan kegiatan angkutan udaraniaga berjadwal setelah mendapat persetujuan dariPemerintah Pusat.

SK No 050931 A

(4) Kegiatan.

Page 432: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-432 -

(4) Kegiatan angkutan udara niaga berjadwal yang bersifatsementara sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapatdilakukan atas inisiatif instansi Pemerintah, pemerintahdaerah dan/atau badan usaha angkutan udara niaganasional.

(5) Kegiatan angkutan udara niaga berjadwal sebagaimanadimaksud pada ayat (3) tidak menyebabkanterganggunya pelayanan angkutan udara pada ruteyang masih dilayani oleh badan usaha angkutan udaraniaga berjadwal lainnya.

38. Ketentuan Pasal 93 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 93

(1) Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal luarnegeri yang dilakukan oleh badan usaha angkutanudara niaga nasional wajib mendapatkan persetujuanterbang dari Pemerintah Pusat.

(21 Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal luarnegeri yang dilakukan oleh perusahaan angkutan udaraniaga asing wajib mendapatkan persetujuan terbangdari Pemerintah Pusat.

39 94 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 94

(1) Kegiatan angkutan udara niaga tidak berjadwal olehperusahaan angkutan udara asing yang melayani ruteke Indonesia dilarang mengangkut penumpang dariwilayah Indonesia, kecuali penumpang sendiri yangditurunkan pada penerbangan sebelumnya.

(21 Perusahaan angkutan udara niaga tidak berjadwal olehperusahaan angkutan udara asing yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenaisanksi administratif.

(3) Ketentuan . .

Ketentuan Pasalberikut:

SK No 050932 A

Page 433: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEL|K INDONESIA

-433 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

40.

4t

Ketentuan Pasalberikut:

95 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 95

(1) Perusahaan angkutan udara niaga tidak berjadwal asingkhusus pengangkut kargo yang melayani rute keIndonesia dilarang mengangkut kargo dari wilayahIndonesia, kecuali dengan persetujuan PemerintahPusat.

(2) Perusahaan angkutan udara niaga tidak berjadwal asingkhusus pengangkut kargo yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksiadministratif.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (21 diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasalberikut:

96 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 96

Ketentuan lebih lanjut mengenai angkutan udara niaga,kerja sama angkutan udara, dan sanksi administratiftermasuk prosedur dan tata cara pengenaan, diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasalberikut:

97 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050933 A

42.

Pasal 97

Page 434: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- trRESIDEN

REFUBUK INDONESIA

-434 -

Pasal 97

(1) Pelayanan yang diberikan badan usaha angkutan udaraniaga berjadwal dalam menjalankan kegiatannya dapatdikelompokkan paling sedikit dalam:

a. pelayanan dengan standar maksimum;

b. pelayanan dengan standar menengah; atau

c. pelayanan dengan standar minimum.

(2) Badan usaha angkutan udara niaga berjadwal dalammenyediakan pelayanan sebagaimana dimaksud padaayat (1) harus memberitahukan kepada pengguna jasatentang kondisi dan spesifikasi pelayanan yangdisediakan.

Pasal 99 dihapus43

44 100 diubah sehingga berbunyi sebagaiKetentuan Pasalberikut:

Pasal 1OO

Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan badan usahaangkutan udara niaga berjadwal diatur dalam PeraturanPemerintah.

45. Ketentuan Pasalberikut:

1O9 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 109

Kegiatan angkutan udara niaga sebagaimana dimaksuddalam Pasal 108 dilakukan oleh badan usaha di bidangangkutan udara niaga nasional setelah memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

SK No 050934 A

46. Pasal 110 dihapus

47. Pasal . .

Page 435: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

47.

48.

Pasal 1 12

Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109berlaku selama pemegang Perizinan Berusaha masihmenjalankan kegiatan angkutan udara secara nyata denganterus menerus mengoperasikan pesawat udara sesuaidengan Perizinan Berusaha yang diberikan.

49 Ketentuan Pasal 113 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 13

(1) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal109 dilarang dipindahtangankan kepada pihak lainsebelum melakukan kegiatan usaha angkutan udarasecara nyata dengan mengoperasikan pesawat udarasesuai dengan Perizinan Berusaha yang diberikan.

(2) Pemegang Perizinan Berusaha yang melanggarketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenaisanksi administratif berupa pencabutan PerizinanBerusaha.

50. Ketentuan Pasal ll4 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 14

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, tata cara, danprosedur memperoleh Perizinan Berusaha terkait angkutanudara niaga diatur dalam Peraturan Pemerintah.

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-435-

Pasal 111 dihapus.

Ketentuan Pasal ll2 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Ketentuan Pasal 118 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050935 A

51.

Pasal 1 18

Page 436: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUEUK INDONESIA

-436 -

Pasal 1 18

(1) Pemegang Perizinan Berusaha angkutan udara niagawajib:

a. melakukan kegiatan angkutan udara secara nyatapaling lambat 12 (dua belas) bulan sejak PerizinanBerusaha diterbitkan dengan mengoperasikanminimal jumlah pesawat udara yang dimiliki dandikuasai sesuai dengan lingkup usaha ataukegiatannya;

b. memiliki dan menguasai pesawat udara denganjumlah tertentu;

c. mematuhi ketentuan wajib angkut, penerbangansipil, dan ketentuan lain sesuai dengan peraturanperundang-undangan;

d. menutup asuransi tanggung jawab pengangkutdengan nilai pertanggungan sebesar santunanpenumpang angkutan udara niaga yang dibuktikandengan perjanjian penutupan asuransi;

e. melayani calon penumpang secara adil tanpadiskriminasi atas dasar suku, agarna, ras,antargolongan, serta strata ekonomi dan sosial;

f. menyerahkan laporan kegiatan angkutan udara,termasuk keterlambatan dan pembatalanpenerbangan setiap jangka waktu tertentu kepadaPemerintah Pusat;

g. menyerahkan laporan kinerja keuangan yang telahdiaudit oleh kantor akuntan publik terdaftar yangsekurang-kurangnya memuat neraca, laporan rugilaba, arus kas, dan perincian biaya, setiap tahunpaling lambat akhir bulan April tahun berikutnyakepada Pemerintah Pusat;

h. melaporkan apabila terjadi perubahan penanggungjawab atau pemilik badan usaha angkutan udaraniaga, domisili badan usaha angkutan udara niaga,dan pemilikan pesawat udara kepada PemerintahPusat; dan

SK No 050936 A

i. memenuhi...

Page 437: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

52

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-437 -

i. memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan.

(21 Pemegang izin kegiatan angkutan udara bukan niagayang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, pemerintahdaerah, badan usaha, dan lembaga tertentu wajib:

a. mengoperasikan pesawat udara paling lambat 12(dua belas) bulan setelah izin kegiatan diterbitkan;

b. mematuhi peraturan perundang-undangan dibidang penerbangan sipil dan peraturanperundang-undangan lain yang berlaku;

c. menyerahkan laporan kegiatan angkutan udarasetiap bulan paling lambat tanggal 10 (sepuluh)bulan berikutnya kepada Pemerintah Pusat; dan

d. melaporkan apabila terjadi perubahan penanggungjawab, kepemilikan pesawat udara, dan/ataudomisili kantor pusat kegiatan kepada PemerintahPusat.

(3) Pemegang izin kegiatan angkutan udara bukan niagayang dilakukan oleh orang perseorangan wajib:

a. mengoperasikan pesawat udara paling lambat 12(dua belas) bulan setelah izin diterbitkan;

b. mematuhi peraturan perundang-undangan dibidang penerbangan sipil dan peraturanperundang-undangan lain;

c. menyerahkan laporan kegiatan angkutan udarasetiap bulan paling lambat tanggal 10 (sepuluh)bulan berikutnya kepada Pemerintah Pusat; dan

d. melaporkan apabila terjadi perubahan penanggungjawab, kepemilikan pesawat udara, dan/ataudomisili pemegan g izin kepada Pemerintah Pusat.

Ketentuan Pasal 119 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

SK No 050937 A

Pasal 119...

Page 438: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-438-

Pasal 1 19

(1) Dalam hal Pemegang Perizinan Berusaha angkutanudara niaga dan pemegang izin kegiatan angkutanudara bukan niaga tidak melakukan kegiatan angkutanudara secara nyata dengan mengoperasikan pesawatudara selama 12 (dua belas) bulan berturut-turutsebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1) hurufa, ayat (21 huruf a dan ayat (3) huruf a, PerizinanBerusaha angkutan udara niaga atau izin kegiatanangkutan udara bukan niaga yang diterbitkan tidakberlaku dengan sendirinya.

(21 Pemegang Perizinan Berusaha angkutan udara niagayang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 118 ayat (1) huruf c dikenai sanksiadministratif.

(3) Pemegang Perizinan Bemsaha angkutan udara niagadan pemegang izin kegiatan angkutan udara bukanniaga yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 118 dikenai sanksi administratif.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (21dan ayat (3) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

53 Ketentuan Pasalberikut:

t2O diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 120

Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pemegangPerizinan Berusaha, persyaratan, dan sanksi administratiftermasuk prosedur dan tata cara pengenaan sanksi diatur,dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasalberikut:

130 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050938 A

54

Pasal 13O. . .

Page 439: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDEN

REFUELTK INDONESIA

-439 -

Pasal 130

Ketentuan lebih lanjut mengenai tarif angkutan udara niagaberjadwal dalam negeri kelas ekonomi dan angkutan udaraperintis serta sanksi administratif, termasuk prosedur dantata cara pengenaan sanksi diatur dalam PeraturanPemerintah.

55. Pasal 131 dihapus.

56. Pasal 132 dihapus.

57. Pasal- 133 dihapus

58 Ketentuan Pasal 137 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 137

Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 136 ayat (5) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

59. Ketentuan Pasalberikut:

138 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 138

(1) Pemilik, agen ekspedisi muatan pesawat udara, ataupengirim yang menyerahkan barang khusus dan/atauberbahaya wajib menyampaikan pemberitahuan kepadapengelola pergudangan dan/atau badan usahaangkutan udara sebelum dimuat ke dalam pesawatudara.

SK No 050939 A

(2) Badan...

Page 440: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUHUK INDONESIA

-440 -

(2) Badan usaha bandar udara, unit penyelenggara bandarudara, badan usaha pergudangan, atau badan usahaangkutan udara niaga yang melakukan kegiatanpengangkutan barang khusus danf atau barangberbahaya wajib menyediakan tempat penyimpananatau penumpukan serta bertanggung jawab terhadappenyusunan sistem dan prosedur penanganan barangkhusus dan/atau berbahaya selama barang tersebutbelum dimuat ke dalam pesawat udara.

(3) Pemilik, agen ekspedisi muatan pesawat udara, ataupengirim, badan usaha bandar udara, unitpenyelenggara bandar udara, badan usahapergudangan, atau badan usaha angkutan udara niagayang melanggar ketentuan pengangkutan barangberbahaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (2) dikenai sanksi administratif.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

60 Ketentuan Pasal 139 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 139

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengangkutan barangkhusus dan barang berbahaya serta kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratif diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 2O5 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050940 A

61

Pasal 205

Page 441: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-44t -

Pasal 205

(1) Daerah lingkungan kepentingan bandar udarasebagaimana dimaksud dalam Pasal 2O2 huruf gmerupakan daerah di luar lingkungan kerja bandarudara yang digunakan untuk menjamin keselamatandan keamanan penerbangan serta kelancaranaksesibilitas penumpang dan kargo.

(21 Pemanfaatan daerah lingkungan kepentingan bandarudara harus mendapatkan persetujuan dari PemerintahPusat.

Pasal 215 dihapus62

63 Ketentuan Pasal 218 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 2 18

Ketentuan lebih lanjut mengenai keselamatan dan keamananpenerbangan, pelayanan jasa bandar udara, serta tata caradan prosedur untuk memperoleh sertifikat bandar udaraatau register bandar udara dan kriteria, jenis, besarandenda, serta tata cara pengenaan sanksi administratif diaturdalam Peraturan Pemerintah.

64 Ketentuan Pasal 2I9berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 219

(1) Setiap badan usaha bandar udara atau unitpenyelenggara bandar udara wajib menyediakan fasilitasbandar udara yang memenuhi persyaratan keselamatandan keamanan penerbangan serta pelayanan jasabandar udara sesuai dengan standar pelayanan yangditetapkan.

SK No 050941 A

(2) Setiap

Page 442: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-442 -

(21 Setiap badan usaha bandar udara atau unitpenyelenggara bandar udara yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksiadministratif.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (21 diatur dalamPeraturan Pemerintah.

65

66

67.

Ketentuan Pasal 221 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 221

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengoperasian fasilitasbandar udara serta kriteria, jenis, besaran denda, dan tatacara pengenaan sanksi administratif diatur dalam PeraturanPemerintah.

Ketentuan Pasal 222 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 222

(1) Setiap personel bandar udara wajib memiliki lisensiatau sertifikat kompetensi.

(2) Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihanyang diselenggarakan lembaga yang telah diakreditasioleh Pemerintah Pusat.

Ketentuan Pasal 224 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal224

Lisensi personel bandar udara yang diberikan oleh negaralain dinyatakan sah melalui pengesahan atau validasi olehPemerintah Pusat.

SK No 050942 A

68. Ketentuan

Page 443: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUELIK INDONESIA

68

-443 -

Ketentuan Pasal 225berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 225

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, tata cara danprosedur memperoleh lisensi, lembaga pendidikan dan lataupelatihan, serta kriteria, jenis, besaran denda, dan tata carapengenaan sanksi administratif diatur dalam PeraturanPemerintah.

69. Ketentuan Pasalberikut:

233 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 233

(1) Pelayanan jasa kebandarudaraan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 232 ayat (21 dapatdiselenggarakan oleh:

a. badan usaha bandar udara untuk bandar udarayang diusahakan secara komersial setelahmemenuhi Perrzinan Berusaha dari PemerintahPusat; atau

b. unit penyelenggara bandar udara untuk bandarudara yang belum diusahakan secara komersialyang dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepadaPemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerahsesuai kewenangan.

(2) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak dapat dipindahtangankan.

(3) Pelayanan jasa terkait bandar udara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 232 ayat (3) dapatdiselenggarakan oleh orang perseorangan warga negaraIndonesia dan/atau badan hukum Indonesia.

(4) Badan usaha bandar udara yang memindahtangankanPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(21 dikenai sanksi administratif berupa pencabutanPefizinan Berusahanya.

SK No 050943 A

70. Ketentuan

Page 444: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-444 -

70 Ketentuan Pasal 237 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 237

Pemerintah Pusat mengembangkan usaha kebandarudaraanmelalui penanaman modal sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang penanamanmodal.

71 Ketentuan Pasal 238 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 238

Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan pengusahaan dibandar udara, serta kriteria, jenis, besaran denda, dan tatacara pengenaan sanksi administratif diatur dalam PeraturanPemerintah.

72 Ketentuan Pasal 242 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal242

Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab ataskerugian serta kriteria, jenis, besaran denda, dan tata carapengenaan sanksi administratif diatur dalam PeraturanPemerintah.

Ketentuan Pasalberikut:

247 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050944 A

73

Pasal247...

Page 445: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-445-

Pasal 247

(1) Dalam rangka menunjang kegiatan tertentu, instansiPemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, danf atau badanhukum Indonesia dapat membangun bandar udarakhusus setelah mendapat persetujuan dari PemerintahPusat.

(21 Ketentuan keselamatan dan keamanan penerbanganpada bandar udara khusus berlaku sebagaimanaketentuan pada bandar udara.

74

Pasal 249

Bandar udara khusus dilarang melayani penerbanganlangsung dari dan/atau ke luar negeri kecuali dalamkeadaan tertentu dan bersifat sementara setelah memperolehpersetujuan dari Pemerintah Pusat.

75 Ketentuan Pasal 25O diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 250

Bandar udara khusus dilarang digunakan untukkepentingan umum, kecuali dalam keadaan tertentu denganpersetujuan dari Pemerintah Pusat.

Ketentuan Pasal 249berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

76. Ketentuan Pasal 252berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 252

Ketentuan lebih lanjut mengenai persetujuan pembangunandan pengoperasian bandar udara khusus serta perubahanstatus menjadi bandar udara yang dapat melayanikepentingan umum diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050945 A

77. Ketentuan

Page 446: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-446-

77 Ketentuan Pasal 253 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 253

Tempat pendaratan dan lepas landas helikopter terdiri atas:

a. tempat pendaratan dan lepas landas helikopter didaratan (surface leuel heliportl;

b. tempat pendaratan dan lepas landas helikopter di atasgedung (eleuated heliportl; dan

c. tempat pendaratan dan lepas tandas helikopter diperairan (helideckl.

78 Ketentuan Pasal 254 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 254

(1) Setiap tempat pendaratan dan lepas landas helikopteryang dioperasikan wajib memenuhi ketentuankeselamatan dan keamanan penerbangan.

(2) Tempat pendaratan dan lepas landas helikopter yangtelah memenuhi ketentuan keselamatan penerbangansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan tandapendaftaran (registefi oleh Pemerintah Pusat.

79 Ketentuan Pasal 255 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 255

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan prosedurpemberian persetujuan pembangunan dan pengoperasiantempat pendaratan dan lepas landas helikopter (lrcliport)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050946 A

80. Ketentuan

Page 447: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-447 -

Ketentuan Pasal 275berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai80

PasaI275

(1) Lembaga penyelenggara pelayanan navigasipenerbangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal, 271ayat (2) wajib memiliki sertilikat pelayanan navigasipenerbangan yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(21 Sertifikat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan kepada setiap unit pelayanan penyelenggaranavigasi penerbangan.

(3) Unit pelayanan penyelenggara navigasi penerbangansebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas:

a. unit pelayanan navigasi penerbangan di bandarudara;

b. unit pelayanan navigasi pendekatan; dan

c. unit pelayanan navigasi penerbangan jelajah.

81. Ketentuan Pasal 277 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 277

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan prosedurpembentukan dan sertifikasi lembaga penyelenggarapelayanan navigasi penerbangan serta biaya pelayanan jasanavigasi penerbangan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

82 Ketentuan Pasal 292 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 292

(1) Setiap personel navigasi penerbangan wajib memilikilisensi atau sertifikat kompetensi.

SK No 050947 A

(2) Personel ...

Page 448: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-448 -

(2) Personel navigasi penerbangan yang terkait langsungdengan pelaksanaan pengoperasian dan/ataupemeliharaan fasilitas navigasi penerbangan wajibmemiliki lisensi yang sah dan masih berlaku.

83 Ketentuan Pasal 294 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 294

Lisensi personel navigasi penerbangan yang diberikan olehnegara lain dinyatakan sah melalui pengesahan atau validasioleh Pemerintah Pusat.

84 Ketentuan Pasal 295 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 295

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan, tata cara danprosedur memperoleh lisensi, kriteria, jenis, besaran denda,dan tata cara pengenaan sanksi administratif diatur dalamPeraturan Pemerintah.

85 Ketentuan Pasal 317berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 317

Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem manajemenkeselamatan penyedia jasa penerbangan, kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasalberikut:

389 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050948 A

86

Pasal389...

Page 449: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-449 -

Pasal 389

Setiap personel di bidang penerbangan yang telah memilikisertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam Pasal388 dapat diberi lisensi oleh Pemerintah Pusat setelahmemenuhi persyaratan.

87. Ketentuan Pasal 392 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 392

Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikat kompetensi danlisensi serta penyusunan program pelatihan diatur dalamPeraturan Pemerintah.

88 Ketentuan Pasal 418 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 4 18

Setiap orang yang melakukan kegiatan angkutan udaraniaga tidak berjadwal luar negeri tanpa persetujuan terbangdari Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal93 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 1

(satu) tahun atau denda paling banyak Rp35O.OOO.OOO,OO(tiga ratus lima puluh juta rupiah).

89 Ketentuan Pasal 423berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 423

(1) Personel bandar udara yang mengoperasikan dan/ataumemelihara fasilitas bandar udara tanpa memilikilisensi atau sertifikat kompetensi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 222 yang mengakibatkantimbulnya korban dipidana dengan pidana penjarapaling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyakRp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).

SK No 050949 A

(2) Dalam

Page 450: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-450-

(2) Dalam hal perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mengakibatkan kematian orang, pelaku dipidanadengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)tahun dan denda paling banyak Rp1.000.OO0.000,00(satu miliar rupiah).

90

Pasal 428

(1) Setiap orang yang mengoperasikan bandar udarakhusus yang digunakan untuk kepentingan umumtanpa Persetujuan dari Pemerintah Pusat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25O yang mengakibatkantimbulnya korban dipidana dengan pidana penjarapaling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyakRp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

(2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud padaayat (1) mengakibatkan kematian orang, pelakudipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (limabelas) tahun dan denda paling banyakRp 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).

Paragraf 1 1

Kesehatan, Obat, dan Makanan

Pasal 59

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutama PelakuUsaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha dari sektorKesehatan, Obat, dan Makanan, Undang-Undang ini mengubah,menghapus, atau menetapkan pengaturan baru beberapaketentuan yang diatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2OO9 tentang Kesehatan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5063);

b.Undang-Undang...

Ketentuan Pasal 428berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050950 A

Page 451: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

b

c

d

trRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-451 -

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2OO9 tentang Rumah Sakit(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5O72);

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomors67t);Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2OO9 tentang Narkotika(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5062); dan

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2OL2 tentang Pangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol2 Nomor227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomors360).

e

1

Pasal 60

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2OO9tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OO9 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5063) diubah sebagai berikut.

Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) Fasilitas pelayanan kesehatan menurut jenispelayanannya terdiri atas:

a. pelayanan kesehatan perseorangan; dan

b. pelayanan kesehatanmasyarakat.

(2) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi:

a. pelayanan kesehatan tingkat pertama;

b. pelayanan kesehatan tingkat kedua; dan

c. pelayanan kesehatan tingkat ketiga.

SK No 050951 A

(3) Fasilitas

Page 452: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-452 -

(3) Fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan oleh pihak PemerintahPusat, Pemerintah Daerah, dan swasta.

(41 Setiap fasilitas pelayanan kesehatan wajib memenuhiPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannyaberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

2 Ketentuan Pasalberikut:

35 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 35

Ketentuan lebih lanjut mengenai fasilitas pelayanankesehatan dan Perizinan Berusaha diatur dalam PeraturanPemerintah.

3 Ketentuan Pasalberikut:

60 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 60

(1) Setiap orang yang melakukan pelayanan kesehatantradisional yang menggunakan alat dan teknologi wajibmemenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannyaberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

4 Ketentuan Pasal 106 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

SK No 050952 A

Pasal 106. .

Page 453: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

5

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-453-

Pasal 106

(1) Setiap orang yang memproduksi dan latau mengedarkansediaan farmasi dan alat kesehatan harus memenuhiPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannyaberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(21 Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapatdiedarkan setelah memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat.

(3) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat berwenang mencabut Perizinan Berusaha danmemerintahkan penarikan dari peredaran sediaanfarmasi dan alat kesehatan yang telah memperolehPerizinan Berusaha, yang terbukti tidak memenuhipersyaratan mutu dan/atau keamanan danf ataukemanfaatan, dan alat kesehatan tersebut dapat disitadan dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahaterkait sediaan farmasi dan alat kesehatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (21 diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasalberikut:

111 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 1 1 1

(1) Makanan dan minuman yang dipergunakan untukmasyarakat harus didasarkan pada standar dan/ataupersyaratan kesehatan.

SK No 050953 A

(2) Makanan .

Page 454: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-454 -

(2) Makanan dan minuman hanya dapat diedarkan setelahmemenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusatatau Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannyaberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(3) Makanan dan minuman yang tidak memenuhiketentuan standar, persyaratan kesehatan, danf ataumembahayakan kesehatan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilarang untuk diedarkan, serta harus ditarikdari peredaran, dicabut Perrzinan Berusaha, dandiamankan/disita untuk dimusnahkan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahaterkait makanan dan minuman sebagaimana dimaksudpada ayat (21 dan ayat (3) diatur dalam PeraturanPemerintah.

6 Ketentuan Pasa1 182 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 182

(1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya melakukan pengawasanterhadap masyarakat dan setiap penyelenggara kegiatanyang berhubungan dengan sumber daya di bidangkesehatan dan upaya kesehatan berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(21 Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya dalam melakukan pengawasandapat memberikan Perizinan Berusaha terhadap setiappenyelenggaraan upaya kesehatan berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(3) Pemerintah Pusat dalam melaksanakan pengawasandapat mendelegasikan pengawasan kepada PemerintahDaerah dan mengikutsertakan masyarakat.

SK No 050954 A

7. Ketentuan

Page 455: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-455-

7 Ketentuan Pasal 183 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 183

Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182 dalammelaksanakan tugasnya dapat mengangkat tenaga pengawasdengan tugas pokok untuk melakukan pengawasan terhadapsegala sesuatu yang berhubungan dengan sumber daya dibidang kesehatan dan upaya kesehatan.

8 Ketentuan Pasal 187 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 187

Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan dalampenyelenggaraan upaya di bidang kesehatan diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 188 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 188

Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya berdasarkan norma, standar, prosedur, dankriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dapatmengambil tindakan administratif terhadap tenagakesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan yang melanggarketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

9

10. Ketentuan Pasal 197 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

SK No 050955 A

Pasal 797 ..

Page 456: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-456 -

Pasal 197

Setiap Orang yang dengan sengaja memproduksi ataumengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yangtidak memiliki Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksuddalam Pasal 106 ayat (1), dan ayat (2)', dipidana denganpidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan dendapaling banyak Rp1.5OO.O0O.000,00 (satu miliar lima ratusjuta rupiah).

Pasal 61

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 44 Tahun2OO9 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO9 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5072)ldiubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasalberikut:

17 diubah sehingga berbunyi sebagai

2

Pasal 17

(1) Rumah Sakit yang tidak memenuhi persyaratansebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9,Pasal 10, Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14, Pasal15, atau Pasal 16 dikenai sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentiansementarakegiatan;

c. denda aministratif;

d. pembekuan perizinan berusaha; dan lataue. pencabutan perizinan berusaha.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050956 A

Pasal24...

Page 457: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-457 -

Pasal24

(1) Pemerintah menetapkan klasifikasi rumah sakitberdasarkan kemampuan pelayanan, fasilitaskesehatan, sarana penunjang, dan sumber dayamanusia.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai klasifikasi rumah sakitsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

3 Ketentuan Pasalberikut:

25 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 25

(1) Setiap penyelenggara Rumah Sakit wajib memenuhiPerizinan Berusaha.

(2) Setiap penyelenggara Rumah Sakit yang tidakmemenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dikenai sanksi administratif.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaansanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

4 Ketentuan Pasalberikut:

26 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 26

(1) Perizinan Berusaha terkait Rumah Sakit sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 diberikan oleh PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya berdasarkan klasif,rkasi Rumah Sakitsebagaimana dimaksud dalam Pasal 24.

(21 Pelaksanaan Perizinan Berusaha terkait Rumah Sakitoleh Pemerintah Daerah dilaksanakan sesuai dengannorma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat.

SK No 050957 A

5.Ketentuan...

Page 458: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

5 Ketentuan Pasalberikut:

-458-

27 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 27

Perizinan Berusaha terkait Rumah Sakit sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 dapat dicabut jika:

a. habis masa berlakunya;

b. tidak lagi memenuhi persyaratan dan standar;

c. terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuanperaturan perundang-undangan; dan/atau

d. atas perintah pengadilan dalam rangka penegakanhukum.

6 Ketentuan Pasalberikut:

28 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 28

Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha terkaitRumah Sakit diatur dalam Peraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasalberikut:

29 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 29

(1) Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban:

a. memberikan informasi yang benar tentangpelayanan Rumah Sakit kepada masyarakat;

b. memberi pelayanan kesehatan yang aman,bermutu, anti diskriminasi, dan efektif denganmengutamakan kepentingan pasien sesuai denganstandar pelayanan Rumah Sakit;

c. memberikan pelayanan gawat darurat kepadapasien sesuai dengan kemampuan pelayanannya;

SK No 050958 A

d. berperan .

Page 459: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-459 -

d. berperan aktif dalam memberikan pelayanankesehatan pada bencana sesuai dengankemampuan pelayanannya;

e. menyediakan sarana dan pelayanan bagimasyarakat tidak mampu atau miskin;

f. melaksanakan fungsi sosial antara lain denganmemberikan fasilitas pelayanan pasien tidakmampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpauang muka, ambulan gratis, pelayanan korbanbencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosialbagi misi kemanusiaan;

g. membuat, melaksanakan, dan menjaga standarmutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sebagaiacuan dalam melayani pasien;

h. menyelenggarakan rekam medis;

i. menyediakan sarana dan prasarana umum yanglayak antara lain sarana ibadah, parkir, ruangtunggu, sarana untuk orang cacat, wanitamenJrusui, anak-anak, dan lanjut usia;

j. melaksanakan sistem rujukan;k. menolak keinginan pasien yang bertentangan

dengan standar profesi dan etika serta ketentuanperaturan perundang-undangan ;

l. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujurmengenai hak dan kewajiban pasien;

m. menghormati dan melindungi hak pasien;

n. melaksanakan etika Rumah Sakit;

o. memiliki sistem pencegahan kecelakaan danpenanggulangan bencana;

p. melaksanakan program pemerintah di bidangkesehatan, baik secara regional maupun nasional;

q. membuat daftar tenaga medis yang melakukanpraktik kedokteran atau kedokteran gigi dan tenagakesehatan lainnya;

r. men5rusun dan melaksanakan peraturan internalRumah Sakit;

s.melindungi...

SK No 050959 A

Page 460: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-460 -

s. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagisemua petugas Rumah Sakit dalam melaksanakantugas; dan

t. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakitsebagai kawasan tanpa rokok.

(21 Pelanggaran atas kewajiban sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikenai sanksi admisnistratif berupa:

a. teguran;

b. teguran tertulis;

c. denda; dan/ataud. pencabutan Perizinan Rumah Sakit.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban RumahSakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danpengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (21diatur dalam Peraturan Pemerintah.

8 Ketentuan Pasalberikut:

40 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 40

(1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayananSakit, wajib dilakukan akreditasiminimal 3 (tiga) tahun sekali.

(21 Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan oleh suatu lembaga independen, baikdari dalam maupun dari luar negeri berdasarkanstandar akreditasi yang berlaku.

(3) Lembaga independen sebagaimana dimaksud pada ayat(2) ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi RumahSakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

secaraRumahberkala

SK No 050960 A

9. Ketentuan . .

Page 461: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

9

, FRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-46r -

Ketentuan Pasalberikut:

54 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 54

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengannorma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat melakukan pembinaan danpengawasan terhadap Rumah Sakit dengan melibatkanorganisasi profesi, asosiasi perumahsakitan, danorganisasi kemasyarakatan lainnya sesuai dengan tugasdan fungsi masing-masing.

(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diarahkan untuk:a. pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang

terjangkau oleh masyarakat;

b. peningkatan mutu pelayanan kesehatan;

c. keselamatan pasien;

d. pengembangan jangkauan pelayanan; dan

e. peningkatan kemampuan kemandirian RumahSakit.

(3) Dalam melaksanakan tugas pengawasan, PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya mengangkat tenaga pengawas sesuaikompetensi dan keahliannya.

(4) Tenaga pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

melaksanakan pengawasan yang bersifat teknis medisdan teknis perumahsakitan.

(5) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, PemerintahPusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21

dapat mengenakan sanksi administratif berupa:

a. teguran;

b. teguran tertulis;

c. denda; dan/ataud. pencabutan Perizinan Rumah Sakit.

SK No 050961 A

(6) Ketentuan

Page 462: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-462-

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan danpengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat(21, ayat (3), ayat (4), serta kriteria, jenis, dan tata carapengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (5) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

10. Ketentuan Pasal 62 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 62

Setiap orang yang dengan sengaja menyelenggarakan RumahSakit tidak memiliki Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) yang mengakibatkantimbulnya korban/kerusakan terhadap kesehatan,keselamatan, danf atau lingkungan dipidana dengan pidanapenjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyakRp7.000.000.000,00 (tujuh miliar rupiah).

Pasal62

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3671) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 5 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 5

Psikotropika hanya dapat diproduksi oleh industri farmasiyang telah memenuhi Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat.

2. Ketentuan Pasal 9 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

SK No 050962 A

Pasal 9

Page 463: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-463 -

Pasal 9

(1) Psikotropika dalam bentuk obat jadi hanya dapatdiedarkan setelah memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

3 Ketentuan Pasalberikut:

16 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 16

(1) Ekspor Psikotropika hanya dapat dilakukan olehindustri farmasi atau pedagang besar farmasi yang telahmemenuh i Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(21 Impor Psikotropika hanya dapat dilakukan oleh:

a. Industri farmasi atau pedagang besar farmasi yangtelah memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat;

b. Lembaga penelitian atau lembaga pendidikan.

(3) Lembaga penelitian dan/atau lembaga pendidikansebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilarangmengedarkan psikotropika yang diimpornya.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahadiatur dalam Peraturan Pemerintah.

4 Ketentuan Pasal 18 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 18

(1) Untuk dapat memperoleh surat persetujuan ekspor atausurat persetujuan impor, eksportir atau importirsebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 mengajukanpermohonan kepada Pemerintah Pusat.

SK No 050963 A

(2) Permohonan

Page 464: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREPUBUK INDONESIA

-464 -

(2) Permohonan untuk memperoleh surat persetujuanekspor psikotropika dilampiri dengan surat persetujuanimpor psikotropika yang telah mendapat persetujuanimpor psikotropika dari dan/atau dikeluarkan olehpemerintah negara pengimpor psikotropika.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai surat persetujuanekspor dan surat persetujuan impor diatur dalamPeraturan Pemerintah.

5 Ketentuan Pasal 19 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 19

Pemerintah Pusat menyampaikan surat persetujuan importerkait impor psikotropika kepada pemerintah negarapengekspor psikotropika.

6 Ketentuan Pasalberikut:

20 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 20

Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan ekspor atau imporpsikotropika diatur dalam Peraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasal 2l diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 2 1

(1) Setiap pengangkutan ekspor psikotropika wajibdilengkapi dengan surat persetujuan eksporpsikotropika yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat.

(21 Setiap pengangkutan impor psikotropika wajibdilengkapi dengan Surat Persetujuan EksporPsikotropika yang dikeluarkan oleh pemerintah negarapengekspor.

SK No 050964 A

8. Ketentuan.

Page 465: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

8

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-465 -

Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal22

(1) Eksportir psikotropika wajib memberikan suratpersetujuan ekspor psikotropika yang diterbitkan olehPemerintah Fusat dan surat persetujuan imporpsikotropika yang diterbitkan oleh pemerintah negarapengimpor kepada orang yang bertanggung jawab atasperusahaan pengangkutan ekspor.

(2) Orang yang bertanggung jawab atas perusahaanpengangkutan ekspor wajib memberikan suratpersetujuan ekspor psikotropika yang diterbitkan olehPemerintah Pusat dan surat persetujuan imporpsikotropika yang diterbitkan oleh pemerintah negarapengimpor kepada penanggung jawab pengangkut.

(3) Penanggung jawab pengangkut ekspor psikotropikawajib membawa dan bertanggung jawab ataskelengkapan surat persetujuan ekspor psikotropikayang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat dan suratpersetujuan impor psikotropika yang diterbitkan olehpemerintah negara pengimpor.

(41 Penanggung jawab pengangkut impor psikotropika yangmemasuki wilayah Republik Indonesia wajib membawadan bertanggung jawab atas kelengkapan suratpersetujuan impor psikotropika yang diterbitkan olehPemerintah Pusat dan surat persetujuan eksporpsikotropika yang diterbitkan oleh pemerintah negarapengekspor.

Pasal 63

Beberapa ketentuan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2OO9tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OO9 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5062) diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasalberikut:

11 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050965 A

Pasal 11 ...

Page 466: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-466 -

Pasal 1 1

(1) Industri farmasi tertentu dapat memproduksi narkotikasetelah memenuhi Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat.

(2) Pemerintah Pusat melakukan pengendalian terhadapproduksi Narkotika sesuai dengan rencana kebutuhantahunan Narkotika sebagaimana dimaksud dalamPasal 9.

(3) Pemerintah Pusat melakukan pengawasan terhadapbahan baku, proses produksi, dan hasil akhir dariproduksi Narkotika sesuai dengan rencana kebutuhantahunan Narkotika sebagaimana dimaksud dalamPasal 9.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberianPerizinan Berusaha, pengendalian, dan pengawasansebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat(3) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

2 Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 15

(1) Industri farmasi atau perusahaan Pedagang BesarFarmasi milik negara dapat melaksanakan impornarkotika setelah memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(2) Dalam keadaan tertentu, Pemerintah Pusat dapatmemberi Perizinan Berusaha kepada perusahaan selainperusahaan milik negara sebagaimana dimaksud padaayat (1) yang memenuhiPerizinan Berusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050966 A

3. Ketentuan. .

Page 467: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUEUI( INDONESIA

-467 -

3 Ketentuan Pasal 16 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 16

(1) Importir Narkotika harus memiliki Surat PersetujuanImpor yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat untuksetiap kali melakukan impor Narkotika.

(2) Surat Persetujuan Impor Narkotika sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diberikan berdasarkan hasilaudit Pemerintah Pusat terhadap rencana kebutuhandan realisasi produksi dan latau penggunaan Narkotika.

(3) Surat Persetujuan Impor Narkotika Golongan I dalamjumlah yang sangat terbatas hanya dapat diberikanuntuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuandan teknologi.

(4) Surat Persetujuan Impor sebagaimana dimaksud padaayat (1) disampaikan kepada pemerintah negarapengekspor.

Ketentuan Pasal 18 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 18

(1) Industri farmasi atau perusahaan Pedagang BesarFarmasi dapat melaksanakan ekspor narkotika setelahmemenuh i P erizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

5 Ketentuan Pasal L9 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

4

SK No 050967 A

Pasal 19. . .

Page 468: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-468 -

Pasal 19

(1) Eksportir Narkotika harus memiliki Surat PersetujuanEkspor yang diterbitkan oleh Pemerintah Pusat untuksetiap kali melakukan ekspor Narkotika.

(21 Untuk memperoleh Surat Persetujuan Ekspor Narkotikasebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemohon harusmelampirkan surat persetujuan yang diterbitkan olehnegara pengimpor.

Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal22

Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata caramemperoleh Surat Persetujuan Impor dan Surat PersetujuanEkspor diatur dalam Peraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal24

(1) Setiap pengangkutan impor Narkotika wajib dilengkapidengan dokumen atau Surat Persetujuan EksporNarkotika yang sah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di negara pengekspor dan SuratPersetujuan Impor Narkotika yang diterbitkan olehPemerintah Pusat.

(2) Setiap pengangkutan ekspor Narkotika wajib dilengkapidengan Surat Persetujuan Ekspor Narkotika yangditerbitkan oleh Pemerintah Pusat dan dokumen atauPerizinan Berusaha terkait impor Narkotika yang sahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di negara pengimpor.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai dokumen atau SuratPersetujuan Ekspor dan Surat Persetujuan Impornarkotika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

8. Ketentuan.

SK No 050968 A

Page 469: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

8 Ketentuan Pasalberikut:

-469 -

26 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal26(1) Eksportir Narkotika wajib memberikan Surat

Persetujuan Ekspor Narkotika yang diterbitkan olehPemerintah Pusat dan dokumen atau Surat PersetujuanImpor Narkotika yang sah sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di negara pengimporkepada orang yang bertanggung jawab atas perusahaanpengangkutan ekspor.

(21 Orang yang bertanggung jawab atas perusahaanpengangkutan ekspor wajib memberikan SuratPersetujuan Ekspor Narkotika yang diterbitkan olehPemerintah Pusat dan dokumen atau Surat PersetujuanImpor Narkotika yang sah sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di negara pengimporkepada penanggung jawab pengangkut.

(3) Penanggung jawab pengangkut Ekspor Narkotika wajibmembawa dan bertanggung jawab atas kelengkapanSurat Persetujuan Ekspor Narkotika yang diterbitkanoleh Pemerintah Pusat dan dokumen atau SuratPersetujuan Impor Narkotika yang sah sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan di negarapengimpor.

9 Ketentuan Pasalberikut:

36 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 36

(1) Narkotika dalam bentuk obat jadi hanya dapatdiedarkan setelah memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata caraPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

10. Ketentuan Pasalberikut:

39 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050969 A

Pasal39...

Page 470: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEL|K INDONESIA

-470 -

Pasal 39

(1) Narkotika hanya dapat disalurkan olehFarmasi, Pedagang Besar Farmasi, danpenyimpanan sediaan farmasi pemerintahdengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

(21 Industri Farmasi, Pedagang Besar Farmasi, dan saranapenyimpanan sediaan farmasi pemerintah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (21 diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 64

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun2Ol2 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2Ol2 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5360) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 7 diubah sehingga Pasal 1 berbunyisebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumberhayati produk pertanian, perkebrrnan, kehutanan,perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yangdiolah maupun tidak diolah yang diperuntukkansebagai makanan atau minuman bagi konsumsimanusia, termasuk bahan tambahan Pangan, bahanbaku Pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalampenyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makananatau minuman.

Industrisaranasesuai

1

1

SK No 050970 A

2. Kedaulatan

Page 471: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

, PRESIDEN

REFUBUK INDONESIA

-47t-

Kedaulatan Pangan adalah hak negara dan bangsa yangsecara mandiri menentukan kebijakan Pangan yangmenjamin hak atas Pangan bagi ralryat dan yangmemberikan hak bagi masyarakat untuk menentukansistem Pangan yang sesuai dengan potensi sumber daya1okaI.

Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara danbangsa dalam memproduksi Pangan yang beranekaragam dari dalam negeri yang dapat menjaminpemenuhan kebutuhan Pangan yang cukup sampai ditingkat perseorangan dengan memanfaatkan potensisumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dankearifan lokal secara bermartabat.

Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya Panganbagi negara sampai dengan perseorangan yangtercermin dari tersedianya Pangan yang cukup, baikjumlah maupun mutunya , arr,an, beragam, bergizi,merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan denganagarna, keyakinan, dan budaya masyarakat untuk dapathidup sehat, aktil dan produktif secara berkelanjutan.

Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yangdiperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinancemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapatmengganggu, merugikan, dan membahayakankesehatan manusia serta tidak bertentangan denganagama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehinggaaman untuk dikonsumsi.

Produksi Pangan adalah kegiatan atau prosesmenghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat,mengawetkan, mengemas, mengemas kembali,dan/atau mengubah bentuk Pangan.

Ketersediaan Pangan adalah kondisi tersedianya Pangandari hasil produksi dalam negeri, Cadangan PanganNasional, dan Impor Pangan.

Cadangan Pangan Nasional adalah persediaan Pangandi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesiauntuk konsumsi manusia dan untuk menghadapimasalah kekurangan Pangan, gangguan pasokan danharga, serta keadaan darurat.

3

4

5

6

7

8

SK No 050971 A

9. Cadangan

Page 472: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-472 -

9. Cadangan Pangan Pemerintah adalah persediaanPangan yang dikuasai dan dikelola oleh Pemerintah.

10. Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi adalahpersediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola olehpemerintah provinsi.

11. Cadangan Pangan Pemerintah Kabupaten/Kota adalahpersediaan Pangan yang dikuasai dan dikelola olehpemerintah kabupaten / kota.

12. Cadangan Pangan Pemerintah Desa adalah persediaanPangan yang dikuasai dan dikelola oleh pemerintahdesa.

13. Cadangan Pangan Masyarakat adalah persediaanPangan yang dikuasai dan dikelola oleh masyarakat ditingkat pedagang, komunitas, dan rumah tangga.

14. Penyelenggaraan Pangan adalah kegiatan perencanaan,pelaksanaan, dan pengawasan dalam penyediaan,keterjangkauan, pemenuhan konsumsi Pangan dan Gizi,serta keamanan Pangan dengan melibatkan peran sertamasyarakat yang terkoordinasi dan terpadu.

15. Pangan Pokok adalah Pangan yang diperuntukkansebagai makanan utama sehari-hari sesuai denganpotensi sumber daya dan kearifan lokal.

16. Penganekaragaman Pangan adalah upaya peningkatanketersediaan dan konsumsi Pangan yang beragam,bergrzi seimbang, dan berbasis pada potensi sumberdaya lokal.

17. Pangan Lokal adalah makanan yang dikonsumsi olehmasyarakat setempat sesuai dengan potensi dankearifan lokal.

18. Pangan Segar adalah Pangan yang belum mengalamipengolahan yang dapat dikonsumsi langsung dan/atauyang dapat menjadi bahan baku pengolahan Pangan.

19. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasilproses dengan cara atau metode tertentu dengan atautanpa bahan tambahan.

20. Petani adalah warga negara Indonesia, baikperseorangan maupun beserta keluarganya yangmelakukan usaha tani di bidang Pangan.

21. Nelayan . .

SK No 050972 A

Page 473: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-473-

21. Nelayan adalah warga negara Indonesia, baikperseorangan maupun beserta keluarganya yang matapencahariannya melakukan penangkapan ikan.

22. Pembudi Daya Ikan adalah warga negara Indonesia,baik perseorangan maupun beserta keluarganya yangmata pencahariannya membesarkan, membiakkan,danf atau memelihara ikan dan sumber hayati perairanlainnya serta memanen hasilnya dalam lingkungan yangterkontrol.

23. Perdagangan Pangan adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan dalam rangka penjualan dan/ataupembelian Pangan, termasuk penawaran untuk menjualPangan dan kegiatan lain yang berkenaan denganpemindahtanganan Pangan dengan memperolehimbalan.

24. Ekspor Pangan adalah kegiatan mengeluarkan Pangandari daerah pabean negara Republik Indonesia yangmeliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara diatasnya, tempat-tempat tertentu di Zona EkonomiEksklusif, dan landas kontinen.

25. Impor Pangan adalah kegiatan memasukkan Pangan kedalam daerah pabean negara Republik Indonesia yangmeliputi wilayah darat, perairan, dan ruang udara diatasnya, tempat-tempat tertentu di Zona EkonomiEksklusif, dan landas kontinen.

26. Peredaran Pangan adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan dalam rangka penyaluran Pangankepada masyarakat, baik diperdagangkan maupuntidak.

27. Bantuan Pangan adalah Bantuan Pangan Pokok danPangan lainnya yang diberikan oleh Pemerintah,Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat dalammengatasi Masalah Pangan dan Krisis Pangan,meningkatkan akses Pangan bagi masyarakat miskindan/atau rawan Pangan dan Gizi, dan kerja samainternasional.

28. Masalah Pangan adalah keadaan kekurangan,kelebihan, dan/atau ketidakmampuan perseoranganatau rumah tangga dalam memenuhi kebutuhanPangan dan Keamanan Pangan.

29.Krisis...

SK No 050974 A

Page 474: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-474 -

29. Krisis Pangan adalah kondisi kelangkaan Pangan yangdialami sebagian besar masyarakat di suatu wilayahyang disebabkan oleh, antara lain, kesulitan distribusiPangan, dampak perubahan iklim, bencana alam danlingkungan, dan konflik sosial, termasuk akibat perang.

30. Sanitasi Pangan adalah upaya untuk menciptakan danmempertahankan kondisi Pangan yang sehat danhigienis yang bebas dari bahaya cemaran biologis,kimia, dan benda lain.

31. Persyaratan Sanitasi adalah standar kebersihan dankesehatan yang harus dipenuhi untuk menjaminSanitasi Pangan.

32. Iradiasi Pangan adalah metode penanganan Pangan,baik dengan menggunakan zat radioaktif maupunakselerator untuk mencegah terjadinya pembusukandan kerusakan, membebaskan Pangan dari jasad renikpatogen, serta mencegah pertumbuhan tunas.

33. Rekayasa Genetik Pangan adalah suatu proses yangmelibatkan pemindahan gen (pembawa sifat) dari suatujenis hayati ke jenis hayati lain yang berbeda atau samauntuk mendapatkan jenis baru yang mampumenghasilkan produk Pangan yang lebih unggul.

34. Pangan Produk Rekayasa Genetik adalah Pangan yangdiproduksi atau yang menggunakan bahan baku, bahantambahan Pangan, dan/atau bahan lain yangdihasilkan dari proses rekayasa genetik.

35. Kemasan Pangan adalah bahan yang digunakan untukmewadahi danlatau membungkus Pangan, baik yangbersentuhan langsung dengan Pangan maupun tidak.

36. Mutu Pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasarkriteria keamanan dan kandungan Gizi Pangan.

37. Gizi adalah zat atau senyawa yang terdapat dalamPangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak,vitamin, mineral, serat, air, dan komponen lain yangbermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.

38. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau korporasi,baik yang berbadan hukum maupun yang tidakberbadan hukum.

SK No 050975 A

39. Pelaku. . .

Page 475: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-475-

39. Pelaku Usaha Pangan adalah Setiap Orang yangbergerak pada satu atau lebih subsistem agribisnisPangan, yaitu penyedia masukan produksi, prosesproduksi, pengolahan, pemasaran, perdagangan, danpenunjang.

40. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah,adalah Presiden Republik Indonesia yang memegangkekuasaan Pemerintahan negara Republik Indonesiasebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945.

41. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom.

2 Ketentuan Pasalberikut:

14 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 14

(1) Sumber penyediaan Pangan diprioritaskan berasal dari:

a. Produksi Pangan dalam negeri;

b. Cadangan Pangan Nasional; dan/atauc. Impor.

(21 Sumber penyediaan Pangan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan dengan memperhatikankepentingan Petani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, danPelaku Usaha Pangan mikro dan kecil melalui kebijakantarif dan non tarif.

3 Ketentuan Pasalberikut:

15 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 15

(1) Produksi Pangan dalam negeri digunakan untukmemenuhi kebutuhan konsumsi Pangan.

SK No 050976 A

(2) Dalam

Page 476: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-476-

(21 Dalam hal Ketersediaan Pangan untuk kebutuhankonsumsi dan cadangan Pangan sudah tercukupi,kelebihan Produksi Pangan dalam negeri dapatdigunakan untuk keperluan lain.

4 Ketentuan Pasalberikut:

36 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 36

(1) Impor Pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhandalam negeri.

(2) Impor Pangan Pokok dilakukan untuk memenuhikebutuhan konsumsi dan cadangan pangan nasional.

(3) Impor Pangan dan Impor Pangan Pokok sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan olehPemerintah Pusat dengan memperhatikan kepentinganPetani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, serta PelakuUsaha Pangan mikro dan kecil.

5 Ketentuan Pasalberikut:

39 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 39

Pemerintah Pusat menetapkan kebijakan dan peraturanImpor Pangan dalam rangka keberlanjutan usaha tani,peningkatan kesejahteraan petani, Nelayan, Pembudi DayaIkan, serta Pelaku Usaha Pangan mikro dan kecil.

6 Ketentuan Pasalberikut:

68 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 68

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menjaminterwujudnya penyelenggaraan Keamanan Pangan disetiap rantai Pangan secara terpadu.

SK No 050977 A

(2) Pemerintah. . .

Page 477: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-477 -

(21 Pemerintah Pusat menetapkan norma, standar,prosedur, dan kriteria Keamanan Pangan.

(3) Pelaku Usaha Pangan termasuk Usaha Mikro dan Kecilwajib menerapkan norma, standar, prosedur, dankriteria Keamanan Pangan sebagaimana dimaksud padaayat (2).

(4) Penerapan norma, standar, prosedur, dan kriteriaKeamanan Pangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dilakukan secara bertahap berdasarkan jenis Pangandan skala usaha Pangan.

(5) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah wajibmembina dan mengawasi pelaksanaan penerapannorma, standar, prosedur, dan kriteria KeamananPangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat(4).

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai norma, standar,prosedur, dan kriteria Keamanan Pangan termasukpentahapannya sebagaimana dimaksud pada ayat (4)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasalberikut:

72 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 72

(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 64 ayat (1), Pasal 71 ayat (1),dan/atau ayat (21 dikenai sanksi administratif.

(21 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(1) berupa:

a. denda;

b. penghentian sementara dari kegiatan, produksi,dan/atau peredaran;

c. penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;

d. ganti rugi; dan/ataue. pencabutan Perizinan Berusaha.

SK No 050978 A

(3) Ketentuan

Page 478: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-478-

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

8 Ketentuan Pasalberikut:

74 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal74

(1) Pemerintah Pusat wajib memeriksa keamanan bahanyang akan digunakan sebagai bahan tambahan Panganyang belum diketahui dampaknya bagi kesehatanmanusia dalam kegiatan atau proses Produksi Panganuntuk diedarkan.

(2) Pemeriksaan keamanan bahan tambahan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rangkapemenuh an P efizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

9 Ketentuan Pasalberikut:

77 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 77

(1) Setiap Orang dilarang memproduksi Pangan yangdihasilkan dari Rekayasa Genetik Pangan yang belummemenuh i Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(21 Setiap Orang yang melakukan kegiatan atau prosesProduksi Pangan dilarang menggunakan bahan baku,bahan tambahan Pangan, dan/atau bahan lain yangdihasilkan dari Rekayasa Genetik Pangan yang belummemenuh i Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasalberikut:

81 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050979 A

10

Pasal 81 .

Page 479: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

11.

t2.

PRESIDENREPUHL|K INDONE5IA

-479 -

Pasal 81

(1) Iradiasi Pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80ayat (1) dilakukan berdasarkan Pertzinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 87 dihapus.

Ketentuan Pasal 88 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 88

(1) Pelaku Usaha Pangan di bidang Pangan Segar harusmemenuhi standar Keamanan Pangan dan MutuPangan Segar.

(2) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya wajib membina, mengawasi,dan memfasilitasi pengembangan usaha Pangan Segaruntuk memenuhi persyaratan teknis minimalKeamanan Pangan dan Mutu Pangan berdasarkannorma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat.

(3) Penerapan standar Keamanan Pangan dan Mutu PanganSegar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukansecara bertahap sesuai dengan jenis Pangan Segar sertajenis dan/atau skala usaha.

13. Di antara Pasal 89 dan Pasal 90 disisipkan satu pasal, yakniPasal 89A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 89A

(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 84 ayat (1), Pasal 86 ayat (2),atau Pasal 89 dikenai sanksi administratif.

SK No 050980A

(2) Sanksi. . .

Page 480: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-480-

(21 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(1) berupa:

a. denda;

b. penghentian sementara dari kegiatan, produksi,dan/atau peredaran;

c. penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;

d. ganti rugi; dan/ataue. pencabutanPerizinan Berusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis, besarandenda, dan tata cara pengenaan sanksi administratifdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

14. Ketentuan Pasalberikut:

91 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 91

(1) Dalam hal pengawasan keamanan, mutu, dan Gizi,setiap Pangan Olahan yang dibuat di dalam negeri atauyang diimpor untuk diperdagangkan dalam kemasaneceran, Pelaku Usaha Pangan wajib memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat atau PemerintahDaerah sesuai dengan kewenangannya berdasarkannorma, standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkanoleh Pemerintah Pusat.

(2) Kewajiban memenuhi Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikecualikan terhadap produkPangan Olahan tertentu yang diproduksi oleh UsahaMikro dan Kecil.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21diaturdalam Peraturan Pemerintah.

15. Ketentuan Pasal 133berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 050981 A

Pasal 133

Page 481: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-48t -

Pasal 133

Pelaku Usaha Pangan yang dengan sengaja menimbun ataumenyimpan melebihi jumlah maksimal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 53 dengan maksud untukmemperoleh keuntungan yang mengakibatkan harga PanganPokok menjadi mahal atau melambung tinggi dipidanadengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun ataudenda paling banyak Rp150.000.0O0.OOO,00 (seratus limapuluh miliar rupiah).

16. Ketentuan Pasal 134 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 134

(1) Setiap Orang yang melakukan Produksi Pangan Olahantertentu untuk diperdagangkan, yang dengan sengajatidak menerapkan tata cara pengolahan Pangan, yangdapat menghambat penurunan atau kehilangankandungan Gizi bahan baku Pangan yang digunakansebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (1) danyang mengakibatkan timbulnya korban/kerusakanterhadap kesehatan, keselamatan, dan/atau lingkungandipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)tahun atau denda paling banyak Rp2.000.000.O00,00(dua miliar rupiah).

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana terhadappelanggaran yang dilakukan oleh setiap orang yangmelakukan usaha danlatau kegiatan berisiko rendahatau sedang.

(3) Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukanpelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikenai sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal72.

17. Ketentuan Pasal 135 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050982 A

Pasal 135. . .

Page 482: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-482 -

Pasal 135

(1) Setiap Orang yang menyelenggarakan kegiatan atauproses produksi, penyimpanan, p€ngangkutan,dan/atau peredaran Pangan yang tidak memenuhiPersyaratan Sanitasi Pangan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7l ayat (21 yang mengakibatkan timbulnyakorban/kerusakan terhadap kesehatan, keselamatan,dan/atau lingkungan dipidana dengan pidana penjarapaling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyakRp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

(2) Ketentuan sebagaimana pada dimaksud ayat (1)dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana terhadappelanggaran yang dilakukan oleh setiap orang yangmelakukan usaha danlatau kegiatan berisiko rendahatau sedang.

(3) Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukanpelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikenai sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal72.

18. Ketentuan Pasal 139berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 139

(1) Setiap Orang yang dengan sengaja membuka kemasanakhir Pangan untuk dikemas kembali dandiperdagangkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84ayat (1) yang mengakibatkan timbulnya korbangangguan kesehatan manusia dipidana dengan pidanapenjara paling lama 4 (empat) tahun atau denda palingbanyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana terhadappelanggaran yang dilakukan oleh setiap orang yangmelakukan usaha danlatau kegiatan berisiko rendahatau sedang.

(3) Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukanpelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (21

dikenai sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal72.

SK No 050983 A

19. Ketentuan

Page 483: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEL|K INDONESIA

-483-

19. Ketentuan Pasal l4O diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 140

(1) Setiap Orang yang memproduksi danmemperdagangkan Pangan yang dengan sengaja tidakmemenuhi standar Keamanan Pangan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) yang mengakibatkantimbulnya korban gangguan kesehatan manusiadipidana dengan pidana penjara paling larna 2 (dua)tahun atau denda paling banyak Rp4.OOO.0O0.OOO,0O(empat miliar rupiah).

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana terhadappelanggaran yang dilakukan oleh setiap orang yangmelakukan usaha danlatau kegiatan berisiko rendahatau sedang.

(3) Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukanpelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (21

dikenai sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89A.

20. Ketentuan Pasa1berikut:

l4l diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 141

(1) Setiap Orang yang dengan sengaja memperdagangkanPangan yang tidak sesuai dengan Keamanan Pangandan Mutu Pangan yang tercantum dalam label KemasanPangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 yangmengakibatkan timbulnya gangguan kesehatanmanusia dipidana dengan pidana penjara paling lama 2(dua) tahun atau denda paling banyakRp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana terhadappelanggaran yang dilakukan oleh setiap orang yangmelakukan usaha danf atau kegiatan berisiko rendahatau menengah.

(3) Pelaku...

SK No 050984A

Page 484: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-484 -

(3) Pelaku usaha danf atau kegiatan yang melakukanpelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksuddalam Pasal 89A ayat (21.

21. Ketentuan Pasal 142 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 142

(1) Pelaku Usaha Pangan yang dengan sengaja tidakmemiliki Perizinan Berusaha terkait Pangan Olahanyang dibuat di dalam negeri atau yang diimpor untukdiperdagangkan dalam kemasan eceran sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9l ayat (1) dipidana denganpidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau dendapaling banyak Rp4.OOO.000.O0O,OO (empat miliarrupiah).

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikecualikan dari pengenaan sanksi pidana terhadappelanggaran yang dilakukan oleh setiap orang yangmelakukan usaha danlatau kegiatan berisiko rendahatau menengah.

(3) Pelaku usaha dan/atau kegiatan yang melakukanpelanggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksuddalam Pasal 89A ayat (2).

Paragraf 12

Pendidikan dan Kebudayaan

Pasal 65

(1) Pelaksanaan perizinan pada sektor pendidikan dapatdilakukan melalui Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang ini.

(2) Ketentuan lebih lanjut pelaksanaan perizinan padasektor pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050985 A

Pasal 66

Page 485: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-485-

Pasal 66

Untuk mempermudah pelaku usaha perfilman dalammelakukan kegiatan usaha, Undang-Undang ini mengubah,menghapus, atau menetapkan pengaturan baru yang diaturdalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO9 tentangPerfilman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5060) diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 14

(1) Jenis usaha perfilman sebagaimana dimaksuddalam Pasal 8 ayat (2) wajib memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(21 Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud padaayat (1) tidak termasuk Perizinan Berusaha terkaitpertunjukan film yang dilakukan melalui penyiarantelevisi atau j aringan teknologi informatika.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinanberusaha diatur dalam Peraturan Pemerintah.

2 Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17

(1) Pembuatan film oleh pelaku usaha pembuat filmsebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (3)harus memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai PerizinanBerusaha terkait pembuatan lilm diatur dalamPeraturan Pemerintah.

SK No 050986 A

3. Ketentuan . .

Page 486: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUELIK INDONESIA

-486-

3 Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 22

(1) Pembuatan film oleh pihak asing yangmenggunakan lokasi di Indonesia dilakukanberdasarkan persetujuan dari Pemerintah Pusattanpa dipungut biaya.

(2) Pembuatan f,rlm yang menggunakan insanperfilman asing dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persetujuanpenggunaan lokasi dan insan perfilman asingsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 78 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 78

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 10 ayat (1)atau ayat (2), Pasal 11 ayat (1), Pasal 14 ayat (1)atau ayat (21, Pasal 15, Pasal 17 ayat (1), Pasal 20ayat (1), Pasal 2l ayat (2), Pasal 22 ayat (1) atauayat (21, Pasal 26 ayat (1), Pasal 27 ayat (1), Pasal31, Pasal 33 ayat (1), Pasal 39 ayat (1), Pasal 43,atau Pasal 57 ayat (1) dikenai sanksi administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa:

a. teguran tertulis;

b. denda administratif;

c. penutupan sementara; danf ataud. pembubaran atau pencabutan Perizinan

Berusaha.

4

SK No 050987 A

(3) Ketentuan

Page 487: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUELIK INDONESIA

-487 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif diatur dalam Peraturan Pemerintah.

5. Pasal 79 dihapus

Paragraf 13

Kepariwisataan

Pasal 67

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha darisektor kepariwisataan, beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2OO9 tentang Kepariwisataan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 11,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49661diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 14

(1) Usaha pariwisata meliputi:

a. daya tarik wisata;

b. kawasan pariwisata;

c. jasa transportasi wisata;

d. jasa perjalanan wisata;

e. jasa makanan dan minuman;

f. penyediaan akomodasi;

g. penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi;

h. penyelenggaraan pertemuan, perjalananinsentif, konferensi, dan pameran;

i. jasa informasi wisata;

j.jasa...

SK No 050988 A

Page 488: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUBL|K INDONESIA

-488-

j. jasa konsultan pariwisata;

k. jasa pramuwisata;

1. wisata tirta; dan

m. spa.

(2) Usaha pariwisata selain sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

2 Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 15

(1) Untuk dapat menyelenggarakan usaha pariwisatasebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, pengusahapariwisata wajib memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

3. Pasal 16 dihapus.

Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal26(1) Setiap pengusaha pariwisata wajib:

a. menjaga dan menghormati norma agama, adatistiadat, budaya, dan nilai-nilai yang hidupdalam masyarakat setempat;

b. memberikan informasi yang akurat danbertanggung jawab;

4

SK No 050989A

c.memberikan...

Page 489: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBL|K TNDONESIA

-489 -

c. memberikan pelayanan yang tidak diskriminatif;d. memberikan kenyamanan, keramahan,

pelindungan keamanan, dan keselamatanwisatawan;

e. memberikan pelindungan asuransi pada usahapariwisata dengan kegiatan yang berisiko tinggi;

f. mengembangkan kemitraan dengan usahamikro, kecil, dan koperasi setempat yang salingmemerlukan, memperkuat, dan menguntungkan;

g. mengutamakan penggunaan produk masyarakatsetempat, produk dalam negeri, dan memberikankesempatan kepada tenaga kerja lokal;

h. meningkatkan kompetensi tenaga kerja melaluipelatihan dan pendidikan;

i. berperan aktif dalam upaya pengembanganprasarana dan program pemberdayaanmasyarakat;

j. turut serta mencegah segala bentuk perbuatanyang melanggar kesusilaan dan kegiatan yangmelanggar hukum di lingkungan tempatusahanya;

k. memelihara lingkungan yang sehat, bersih, danasri;

1. memelihara kelestarian lingkungan alam danbudaya;

m. menjaga citra negara dan bangsa Indonesiamelalui kegiatan usaha kepariwisataan secarabertanggung jawab; dan

n. memenuhr Perizinan Berusaha dari PemerintahFusat.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf n diaturdalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050990 A

5. Ketentuan

Page 490: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-490 -

5 Ketentuan Pasal 29 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 29

(1) Pemerintah provinsi berwenang:

a. men5rusun dan menetapkan rencana indukpembangunan kepariwisataan provinsi;

b. mengoordinasikan penyelenggaraankepariwisataan di wilayahnya;

c. menerbitkanPerizinan Berusaha;

d. menetapkan destinasi pariwisata provinsi;

e. menetapkan daya tarik wisata provinsi;

f. memfasilitasi promosi destinasi pariwisata danproduk pariwisata yang berada di wilayahnya;

g. memelihara aset provinsi yang menjadi dayatarik wisata provinsi; dan

h. mengalokasikan anggaran kepariwisataan.

(21 Penerbitan Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan sesuaidengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

6 Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) Pemerintah kabupaten/kota berwenang:

a. men5rusun dan menetapkan rencana indukpembangunan kepariwisataan kabupaten/ kota;

b. menetapkan destinasi pariwisatakabupatenlkota;

c. menetapkan daya tarik wisata kabupatenlkota;d. menerbitkanPerizinan Berusaha;

SK No 050991 A

e.mengatur...

Page 491: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUELTK INDONESIA

-49t -

e. mengatur penyelenggaraan dan pengelolaankepariwisataan di wilayahnya;

f. memfasilitasi dan melakukan promosi destinasipariwisata dan produk pariwisata yang beradadi wilayahnya;

g. memfasilitasi pengembangan daya tarik wisatabaru;

h. menyelenggarakan pelatihan dan penelitiankepariwisataan dalam lingkup kabupate n I kota;

i. memelihara dan melestarikan daya tarik wisatayang berada di wilayahnya;

j. menyelenggarakan bimbingan masyarakatsadar wisata; dan

k. mengalokasikan anggaran kepariwisataan.(2) Penerbitan Perizinan Berusaha sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan sesuaidengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

7 Ketentuan Pasal 54 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 54

(1) Produk, pelayanan, dan pengelolaan usahapariwisata memiliki standar usaha.

(2) Standar usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan memenuhi ketentuan PerizinanBerusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai standar usahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050992 A

8. Pasal 56 dihapus

9. Pasal

Page 492: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESTDENREPUBL|K INDONESIA

-492 -

9. Pasal 64 dihapus.

Paragraf 14

Keagamaan

Pasal 68

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha darisektor keagamaan, beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2Ol9 tentang PenyelenggaraanIbadah Haji dan Umrah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OL9 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6388) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 angka 11 dan angka 19 diubahsehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

Ibadah Haji adalah rukun Islam kelima bagi orangIslam yang mampu untuk melaksanakan serangkaianibadah tertentu di Baitullah, masyair, serta tempat,waktu, dan syarat tertentu.

Ibadah Umrah adalah berkunjung ke Baitullah di luarmusim haji dengan niat melaksanakan umrah yangdilanjutkan dengan melakukan tawaf, sai, dantahalul.

Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah adalahkegiatan perencanaan, pengorganisasian,pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, serta pelaporanIbadah Haji dan Ibadah Umrah.

Jemaah Haji adalah warga negara yang beragamaIslam dan telah mendaftarkan diri untuk menunaikanIbadah Haji sesuai dengan persyaratan yangditetapkan.

1

2

3

4

SK No 050993 A

5. Jemaah

Page 493: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUEUK INDONESIA

-493 -

5. Jemaah Haji Reguler adalah Jemaah Haji yangmenjalankan Ibadah Haji yang diselenggarakan olehMenteri.

6. Jemaah Haji Khusus adalah Jemaah Haji yangmenjalankan Ibadah Haji yang diselenggarakan olehpenyelenggara Ibadah Haji khusus.

7. Jemaah Umrah adalah seseorang yang melaksanakanIbadah Umrah.

8. Penyelenggaraan Ibadah Haji Reguler adalahPenyelenggaraan Ibadah Haji yang dilaksanakan olehMenteri dengan pengelolaan, pembiayaan, danpelayanan yang bersifat umum.

9. Petugas Penyelenggara Ibadah Haji yang selanjutnyadisingkat PPIH adalah petugas yang diangkatdan/atau ditetapkan oleh Menteri yang bertugasmelakukan pembinaan, pelayanan dan pelindungan,serta pengendalian dan pengoordinasian pelaksanaanoperasional Ibadah Haji di dalam negeri dan/atau diArab Saudi.

10. Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus adalahPenyelenggaraan Ibadah Haji yang dilaksanakan olehpenyelenggara Ibadah Haji khusus denganpengelolaan, pembiayaan, dan pelayanan yangbersifat khusus.

11. Penyelenggara Ibadah Haji Khusus yang selanjutnyadisingkat PIHK adalah badan hukum yang memilikiPerizinan Berusaha untuk melaksanakan Ibadah Hajikhusus.

12. Biaya Perjalanan Ibadah Haji yang selanjutnyadisebut Bipih adalah sejumlah uang yang harusdibayar oleh warga negara yang akan menunaikanIbadah Haji.

13. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji yang selanjutnyadisingkat BPIH adalah sejumlah dana yang digunakanuntuk operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji.

14. Nilai Manfaat adalah dana yang diperoleh dari hasilpengembangan keuangan haji yang dilakukan melaluipenempatan dan/ atau investasi.

SK No 050994 A

15. Dana

Page 494: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREPUBUK INDONESIA

-494 -

15. Dana Efisiensi adalah dana yang diperoleh dari hasilefisiensi biaya operasional penyelenggaraan IbadahHaji.

16. Biaya Perjalanan Ibadah Haji Khusus yangselanjutnya disebut Bipih Khusus adalah sejumlahuang yang harus dibayar oleh Jemaah Haji yang akanmenunaikan Ibadah Haji khusus.

17. Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Hajiyang selanjutnya disingkat BPS Bipih adalah bankumum syariah dan/atau unit usaha syariah yangditunjuk oleh Badan Pengelola Keuangan Haji.

18. Setoran Jemaah adalah sejumlah uang yangdiserahkan oleh Jemaah Haji melalui BPS Bipih.

19. Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah yangselanjutnya disingkat PPIU adalah biro perjalananwisata yang memiliki Perizinan Berusaha untukmenyelenggarakan perjalanan Ibadah Umrah.

20. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah yangselanjutnya disingkat KBIHU adalah kelompok yangmenyelengarakan bimbingan Ibadah Haji dan Umrahyang telah memenuhi Perizinan Berusaha.

2. Ketentuan Pasalberikut:

19 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 19

(1) PIHK yang tidak melaporkan keberangkatan warganegara Indonesia yang mendapatkan undangan visahaji mujamalah dari pemerintah Kerajaan Arab Saudisebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3)dikenai sanksi administratif.

(21 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) meliputi:

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis;

c. penghentiansementarakegiatan;

SK No 050995 A

d. denda. . .

Page 495: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-495 -

d. dendaadministratif;

e. paksaan pemerintah; dan/atauf. pencabutan Perizinan Berusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

3. Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 20

Pemerintah Pusat melakukan pengawasan terhadap PIHKyang memberangkatkan warga negara Indonesia yangmendapatkan undangan visa haji mujamalah daripemerintah Kerajaan Arab Saudi.

4. Ketentuan Pasal 58 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 58

Untuk mendapatkan Perizinan Berusaha menjadi PIHK,badan hukum harus memenuhi persyaratan:

a. dimiliki dan dikelola oleh warga negara Indonesiayang beragama Islam;

b. terdaftar sebagai PPIU yang terakreditasi;

c. memiliki kemampuan teknis, kompetensi personalia,dan kemampuan finansial untuk menyelenggarakanIbadah Haji khusus yang dibuktikan dengan jaminanbank; dan

d. memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitasPenyelenggaraan Ibadah Haji Khusus.

5. Ketentuan Pasal 59 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050996 A

Pasal 59 . .

Page 496: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUEUK INDONESIA

-496-

Pasal 59

(1) Pelaksanaan Ibadah Haji khusus dilakukan oleh PIHKsetelah memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(21 Perizinan berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) berlaku selama PIHK menjalankan kegiatan usahaPenyelenggaraan Ibadah Haji Khusus.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahadalam rangka penyelenggaraan Ibadah Haji Khususdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

6. Ketentuan Pasal 61 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 61

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan PIHK danpembukaan kantor cabang PIHK sebagaimana dimaksuddalam Pasal 58 dan Pasal 60 diatur dalam PeraturanPemerintah.

7. Ketentuan Pasal 63 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 63

(1) PIHK wajib:

a. memfasilitasi pengurulsan dokumen perjalananIbadah Haji khusus;

b. memberikan bimbingan dan pembinaan IbadahHaji khusus;

c. memberikan pelayanan kesehatan, transportasi,akomodasi, konsumsi, dan pelindungan;

d. memberangkatkan, melayani, dan memulangkanJemaah Haji Khusus sesuai dengan perjanjian;

SK No 050997 A

e. memberangkatkan .

Page 497: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-497 -

e. memberangkatkan penanggung jawab PIHK,petugas kesehatan, dan pembimbing Ibadah Hajikhusus sesuai dengan ketentuan pelayanan hajikhusus;

f. memfasilitasi pemindahan calon Jemaah HajiKhusus kepada PIHK lain atas permohonanjemaah; dan

g. melaporkan pelaksanaan Penyelenggaraar:-Ibadah Haji Khusus kepada Menteri.

(2) PIHK yang tidak melaksanakan kewajibansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksiadministratif berupa:

a. teguran tertulis;

b. denda administratif;

c. pembekuanPerizinan Berusaha; atau

d. pencabutan Perizinan Berusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (21

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

8. Ketentuan Pasal 83 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 83

(1) Pemerintah Pusat melakukan pengawasan danevaluasi terhadap PIHK paling lama 60 (enam puluh)Hari terhitung sejak selesainya PenyelenggaraanIbadah Haji Khusus.

(2) Hasil pengawasan dan evaluasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada DPR RI.

9. Ketentuan Pasal 84 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 050998 A

Pasal84...

Page 498: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUEL|K INDONESIA

-498 -

Pasal 84

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasandan evaluasi oleh Pemerintah Pusat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 83 ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

10. Ketentuan Pasal 85 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1)

(2)

(3)

(4)

(s)

Pasal 85

Pemerintah Pusat melaksanakan akreditasi PIHK.

Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan untuk menilai kinerja dan kualitaspelayanan PIHK.

Pemerintah Pusat menetapkan standar akreditasiPIHK.

Pemerintah Pusat memublikasikan hasil akreditasiPIHK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepadamasyarakat secara elektronik dan/ataunonelektronik.

Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi PIHKdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

1 1. Ketentuan Pasal 89 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 89

(1) Untuk mendapatkan Perizinan Berusaha menjadiPPIU, biro perjalanan wisata harus dimiliki dandikelola oleh warga negara Indonesia beragama Islamdan memenuhi persyaratan sesuai dengan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Ketentuan mengenai norma, standar, prosedur, dankriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

SK No 050999 A

12. Ketentuan

Page 499: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-499 -

12. Ketentuan Pasal 90 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 90

(1) Pelaksanaan Ibadah Umrah dilakukan oleh PPIUsetelah memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(2) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) berlaku selama PPIU menjalankan kegiatan usahapenyelenggaraan Ibadah Umrah.

13. Ketentuan Pasal 91 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 9 1

(1) PPIU dapat membuka kantor cabang PPIU di luardomisili perusahaan.

(2) Pembukaan kantor cabang PPIU sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus dilaporkan kepadaPemerintah Pusat.

14. Ketentuan Pasal 92 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 92

Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusaha danpembukaan kantor cabang PPIU sebagaimana dimaksuddalam Pasal 89, Pasal 90, dan Pasal 9l diatur dalamPeraturan Pemerintah.

15. Ketentuan Pasal 94 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 051000 A

Pasal94...

Page 500: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-500-

Pasal 94

(1) PPIU wajib:

a. menyediakan paling sedikit 1 (satu) orangpembimbing ibadah setiap 45 (empat puluhlima) orang Jemaah Umrah;

b. memberikan pelayanan dokumen perjalanan,akomodasi, konsumsi, dan transportasi kepadajemaah sesuai dengan perjanjian tertulis yangdisepakati antara PPIU dan Jemaah Umrah;

c. memiliki perjanjian kerja sama dengan fasilitaspelayanan kesehatan di Arab Saudi;

d. memberangkatkan dan memulangkan JemaahUmrah sesuai dengan masa berlaku visa umrahdi Arab Saudi;

e menyampaikankepada Menterikeberangkatan;

perjalanan umrahtertulis sebelum

rencanasecara

f. melapor kepada Perwakilan Republik Indonesiadi Arab Saudi pada saat datang di Arab Saudidan pada saat akan kembali ke Indonesia.

g. membuat laporan kepada Menteri paling lambat10 (sepuluh) Hari setelah tiba kembali di tanahair;

h. memberangkatkan Jemaah Umrah yangterdaftar pada tahun hijriah berjalan;

i. mengikuti standar pelayanan minimal danharga referensi;

j. mengikuti prinsip syariat; dan

k. membuka rekening penampungan yangdigunakan untuk menampung dana jamaahuntuk kegiatan umrah.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai rekeningpenampungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf k diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052001 A

16. Ketentuan

Page 501: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-501 -

16. Ketentuan Pasal 95 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 95

(1) PPIU yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 94 dikenai sanksiadministratif berupa:

a. teguran tertulis;

b. denda administratif;

c. pembekuanPerizinan Berusaha; atau

d. pencabutan Perizinan Berusaha.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

17. Ketentuan Pasal 99 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 99

(1) Pemerintah Pusat mengawasi dan mengevaluasipenyelenggaraan Ibadah Umrah.

(2) Pengawasan dan evaluasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan oleh aparatur PemerintahPusat terhadap pelaksanaan, pembinaan, pelayanan,dan pelindungan yang dilakukan oleh PPIU kepadaJemaah Umrah.

(3) Dalam melaksanakan fungsi pengawasan danevaluasi pelaksanaan Ibadah Umrah, PemerintahPusat dapat membentuk tim koordinasi pencegahan,pengawasan, dan penindakan permasalahanpenyelenggaraan Ibadah Umrah.

SK No 052002 A

18. Ketentuan

Page 502: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-502 -

18. Ketentuan Pasal 101 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 101

(1) Hasil pengawasan dan evaluasi pelaksanaan IbadahUmrah digunakan sebagai dasar akreditasi danpengenaan sanksi.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengawasan danevaluasi diatur dalam Peraturan Pemerintah.

19. Ketentuan Pasal 103 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 103

Pemerintah Pusat menetapkan standar akreditasi PPIU

20. Ketentuan Pasal lO4 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1)

(2)

Pasal 104

Pemerintah Pusat melakukan akreditasi PPIU.

(3)

Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan untuk menilai kinerja dan kualitaspelayanan PPIU.

Akreditasi terhadap PPIU dilakukan setiap 5 (lima)tahun.

21. Ketentuan Pasal 106 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 106

Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi terhadap PPIUdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052003 A

22- Di antara

Page 503: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-503-

22. Di antara Pasal 118 dan Pasal 119 disisipkan 1 (satu)pasal, yakni Pasal 118A sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 18A

(1) PIHK yang dengan sengaja menyebabkan kegagalankeberangkatan, penelantaran, atau kegagalankepulangan Jemaah Haji Khusus sebagaimanadimaksud dalam Pasal 118 dikenai sanksiadministratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dapatberupa:

a. penghentian sementarakegiatan;

b. denda administratif;

c. paksaan pemerintah;

d. pembekuan perizinan berusaha; dan lataue. pencabutan perizinan berusaha.

(3) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat(1), PIHK dikenai sanksi berupa kewajiban untukmengembalikan biaya sejumlah yang telah disetorkanoleh Jemaah Haji Khusus serta kerugian immaterillainnya.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1),ayat (2), dan ayat (3) diatur dalam PeraturanPemerintah.

23. Di antara Pasal 119 dan Pasal l2O disisipkan 1 (satu)pasal, yakni Pasal 119A sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052004 A

Pasal 1 19A

Page 504: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-504-

Pasal 1 19A

(1) PPIU yang dengan sengaja menyebabkan kegagalankeberangkatan, penelantaran, atau kegagalankepulangan Jemaah Umrah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 119 dikenai sanksi administratif.

(21 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dapatberupa:

a. penghentiansementarakegiatan;

b. denda administratif;

c. paksaan pemerintah;

d. pembekuan perizinan berusaha; dan lataue. pencabutan perizinan berusaha.

(3) Selain kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat(1), PPIU dikenai sanksi berupa kewajiban untukmengembalikan biaya sejumlah yang telah disetorkanoleh Jemaah Umroh serta kerugian immateril lainnya.

(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1),ayat (2)', dan ayat (3) diatur dalam PeraturanPemerintah.

24. Ketentuan Pasal 125 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 125

Dalam hal PIHK yang melakukan tindakan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 1 18A dalam waktu paling lama 5(lima) hari tidak memulangkan Jemaah Haji Khusus ketanah air, PIHK dipidana dengan pidana penjara palinglama 10 (sepuluh) tahun atau pidana denda paling banyakRp10.000.000.000,O0 (sepuluh miliar rupiah).

25. Ketentuan Pasal 126 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052005 A

Pasal 126

Page 505: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-505-

Pasal 126

Dalam hal PPIU yang melakukan tindakan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 119A dalam waktu paling lama 5(lima) hari tidak memulangkan Jemaah Umroh ke tanahair, PPIU dipidana dengan pidana penjara paling lama 10(sepuluh) tahun atau pidana denda paling banyakRp1O.OOO.0O0.OOO,00 (sepuluh miliar rupiah).

Paragraf 15

Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran

Pasal 69

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Perizinan Berusaha dankemudahan persyaratan investasi dari sektor Pos,Telekomunikasi, dan Penyiaran, Undang-Undang inimengubah, menghapus, atau menetapkan pengaturan barubeberapa ketentuan yang diatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2OO9 tentang Pos(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5065);

b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentangTelekomunikasi (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor I54, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3881); dan

c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO2 tentangPenyiaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OO2 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4252).

Pasal 70

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun2OO9 tentang Pos (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO9 Nomor 146, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5065) diubah sebagai berikut:

SK No 052006 A

1. Ketentuan .

Page 506: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-506-

1 Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 10

(1) Penyelenggaraan Pos dapat dilakukan setelahmemenuhi Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

2 Ketentuan Pasal 12 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 12

(1) Pemerintah Pusat mengembangkan usahapenyelenggara Pos melalui penanaman modal sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangandi bidang penanaman modal.

(21 Penyelenggara Pos asing yang telah memenuhipersyaratan dapat menyelenggarakan Pos diIndonesia.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratanpenyelenggara Pos asing sebagaimana dimaksudpada ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

3. Pasal 13 dihapus.

4. Ketentuan Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 39

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1),Pasal 14 ayat (1), Pasal 14 ayat (3), atau Pasal 15ayat (4) dikenai sanksi administratif.

SK No 052007 A

(2) Sanksi

Page 507: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUBL|K INDONESIA

-507 -

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa:

a. teguran tertulis;

b. denda administratif; dan/atau

c. pencabutan Perizinan Berusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 71

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3881) diubah:

1 Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 1

(1) Penyelenggaraan telekomunikasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dapat dilaksanakansetelah memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

2 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052008 A

Pasal 28

Page 508: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-508-

Pasal 28

(1) Besaran tarif penyelenggaraan jaringantelekomunikasi dan/atau jasa telekomunikasiditetapkan oleh penyelenggara jaringantelekomunikasi dan/atau jasa telekomunikasidengan berdasarkan formula yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Pemerintah Pusat dapat menetapkan tarif batas atasdan/atau tarif batas bawah penyelenggaraantelekomunikasi dengan memperhatikan kepentinganmasyarakat dan persaingan usaha yang sehat.

3 Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) Dalam hal penyelenggara jaringan telekomunikasidan/atau penyelenggara jasa telekomunikasi belumdapat menyediakan akses di daerah tertentu,penyelenggara telekomunikasi khusus sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) huruf a dapatmenyelenggarakan jaringan telekomunikasidan/atau jasa telekomunikasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a dan hurufb setelah memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(2) Dalam hal penyelenggara jaringan telekomunikasidan/atau jasa telekomunikasi sudah dapatmenyediakan akses di daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1), penyelenggaratelekomunikasi khusus tetap dapat melakukanpenyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan/ataujasa telekomunikasi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

SK No 052009 A

4. Ketentuan.

Page 509: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

- trRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-509-

Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 32

(1) Setiap alat dan/atau perangkat telekomunikasi yangdibuat, dirakit, dan dimasukkan untukdiperdagangkan dan/atau digunakan di wilayahNegara Republik Indonesia wajib memenuhi standarteknis.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai standar teknis alatdan/atau perangkat telekomunikasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

5 Ketentuan Pasal 33 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 33

(1) Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbitsatelit oleh Pelaku Usaha wajib memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(21 Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbitsatelit oleh selain Pelaku Usaha wajib mendapatkanpersetujuan dari Pemerintah Pusat.

(3) Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbitsatelit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2) wajib dilakukan sesuai dengan peruntukan dantidak menimbulkan gangguan yang merugikan.

(4) Dalam hal penggunaan spektrum frekuensi radiotidak optimal danf ata:u terdapat kepentingan umumyang lebih besar, Pemerintah Pusat dapat mencabutPerizinan Berusaha atau persetujuan penggunaanspektrum frekuensi radio.

(5) Pemerintah Pusat dapat menetapkan penggunaanbersama spektrum frekuensi radio.

SK No 052010 A

(6) Pemegang...

Page 510: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-510-

(6) Pemegang Perizinan Berusaha terkait penggunaanspektrum frekuensi radio sebagaimana dimaksudpada ayat (1) untuk penyelenggaraan telekomunikasidapat melakukan:

a. kerja sama penggunaan spektrum frekuensiradio untuk penerapan teknologi baru;dan/atau

b. pengalihan penggunaan spektrum frekuensiradio,

dengan penyelenggara telekomunikasi lainnya.

(7) Kerja sama penggunaan dan/atau pengalihanpenggunaan spektrum frekuensi radio sebagaimanadimaksud pada ayat (6) wajib terlebih dahulumendapatkan persetujuan dari Pemerintah Pusat.

(8) Pembinaan, pengawasan, dan pengendalianpenggunaan spektrum frekuensi radio dan orbitsatelit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2) dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat.

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahaterkait Penggunaan spektrum frekuensi radio danorbit satelit sebagaimana dimaksud pada ayat (1),persetujuan penggunaan spektrum frekuensi radiodan orbit satelit sebagaimana dimaksud pada ayat(2), penggunaan bersama spektrum frekuensi radio,kerja sama penggunaan spektrum frekuensi radio,dan pengalihan penggunaan spektrum frekuensiradio sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan ayat(6) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

6. Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 34

(1) Pemegang Perizinan Berusaha dan persetujuanuntuk penggunaan spektrum frekuensi radiosebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) danayat (2) wajib membayar biaya hak penggunaanspektrum frekuensi radio yang besarannyadidasarkan atas penggunaan jenis dan lebar pitafrekuensi radio.

SK No 052011 A

(2) Ketentuan...

Page 511: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

7

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-511-

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai biaya hakpenggunaan spektrum frekuensi radio sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

Di antara Pasal 34 dan Pasal 35 disisipkan 2 (dua) pasal,yakni Pasal 34A dan Pasal 34B sehingga berbunyisebagai berikut:

Pasal 34A

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahmemberikan fasilitasi dan latau kemudahan kepadapenyelenggara telekomunikasi untuk melakukanpembangunan infrastruktur telekomunikasi secaratransparan, akuntabel, dan efisien.

(2) Dalam penyelenggaraan telekomunikasi, PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah dapat berperan sertauntuk menyediakan fasilitas bersama infrastrukturpasif telekomunikasi untuk digunakan olehpenyelenggara telekomunikasi secara bersamadengan biaya terjangkau.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai peran PemerintahPusat dan Pemerintah Daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 34B

(1) Pelaku Usaha yang memiliki infrastruktur pasif yangdapat digunakan untuk keperluan telekomunikasiwajib membuka akses pemanfaatan infrastrukturpasif dimaksud kepada penyelenggaratelekomunikasi.

(2) Pelaku Usaha yang memiliki infrastruktur selainsebagaimana dimaksud pada ayat (1) di bidangtelekomunikasi danf atau penyiaran dapat membukaakses pemanfaatan infrastruktur dimaksud kepadapenyelenggara telekomunikasi dan/ataupenyelenggara penyiaran.

(3) Pemanfaatan...

SK No 052012 A

Page 512: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUELIK INDONESIA

-5t2-

(3) Pemanfaatan infrastruktur pasif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan kerjasama para pihak secara adil, wajar, dan non-diskriminatif.

(4) Pemanfaatan infrastruktur sebagaimana dimaksudpada ayat (21 dilakukan berdasarkan kerja samapara pihak.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemanfaataninfrastrrrktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1),ayat (2)', ayat (3), dan ayat (4) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

8 Ketentuan Pasal 45 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 45

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 16 ayat (1),Pasal 18 ayat (2), Pasal 19, Pasal 20, Pasal 21, Pasal25 ayat (2), Pasal 26 ayat (1), Pasal 29 ayat (1), Pasal29 ayat (2), Pasal 32 ayat (1), Pasal 33 ayat (1), Pasal33 ayat (2), Pasal 33 ayat (3), Pasal 33 ayat (71, atauPasal 34 ayat (1) dikenai sanksi administratif.

(21 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa:

a. teguran tertulis;

b. penghentiansementarakegiatan;

c. denda administratif; dan/ataud. pencabutan Pertzinan Berusaha.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052013 A

9. Pasal 46 dihapus.

10. Ketentuan

Page 513: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. FRESIDEN

REPUBL|K INDONESIA

-513-

10. Ketentuan Pasal 47 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 47

Barang siapa yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dipidana denganpidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/ataudenda paling banyak Rp1.50O.000.000,00 (satu miliarlima ratus juta rupiah).

1 1. Pasal 48 dihapus.

Pasal 72

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun2OO2 tentang Penyiaran (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO2 Nomor 139, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4252lrdiubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasal 16 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 16

(1) Lembaga Penyiaran Swasta sebagaimana dimaksuddalam Pasal 13 ayat (21 huruf b adalah lembagapenyiaran yang bersifat komersial berbentuk badanhukum Indonesia yang bidang usahanyamenyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi.

(21 Warga negara asing dapat menjadi pengurLtsLembaga Penyiaran Swasta sebagaimana dimaksudpada ayat (1) hanya untuk bidang keuangan danbidang teknik.

2 Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052014 A

Pasal 25

Page 514: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

3

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-5t4 -

Pasal 25

(1) Lembaga Penyiaran Berlangganan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 ayat (21 huruf dmerupakan lembaga penyiaran berbentuk badanhukum Indonesia yang bidang usahanyamenyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan danwajib terlebih dahulu memperoleh izinpenyelenggaraan penyiaran berlangganan.

(2) Lembaga Penyiaran Berlangganan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) memancarluaskan ataumenyalurkan materi siarannya secara khususkepada pelanggan melalui radio, televisi, multi-media, atau media informasi lainnya.

Ketentuan Pasal 33 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 33

(1) Penyelenggaraan penyiaran dapat diselenggarakansetelah memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(21 Lembaga penyiaran wajib membayar biaya PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur berdasarkan zonafdaerah penyelenggaraanpenyiaran yang ditetapkan dengan parameter tingkatekonomi setiap zonaf daerah.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah dengan cakupan wilayahsiaran penyelenggaraan penyiaran dapat meliputiseluruh Indonesia.

4. Pasal 34 dihapus

5 Ketentuan Pasal 55 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052015 A

Pasal55...

Page 515: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-515-

Pasal 55

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (2),Pasal 17 ayat (3), Pasal 18 ayat (1), Pasal 18 ayat(21,Pasal 20, Pasal 23, Pasal 24,Pasal 26 ayat (2), Pasal27, Pasal 28, Pasal 33 ayat (1), Pasal 33 ayat (2),Pasal 36 ayat (2), Pasal 36 ayat (3), Pasal 36 ayat (41,Pasal 39 ayat (1), Pasal 43 ayat (2), Pasal 44 ayat(ll,Pasal 45 ayat (1), Pasal 46 ayat (3), Pasal 46 ayat (61,Pasal 46 ayat (7), Pasal 46 ayat (8), Pasal 46 ayat (91,Pasal 46 ayat (10), atau Pasal 46 ayat (11) dikenaisanksi administratif.

(21 Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berupa:

a. Teguran tertulis;

b. Penghentian sementara mata acara yangbermasalah setelah melalui tahap tertentu;

c. Pembatasan durasi dan waktu siaran;

d. Denda administratif;

e. Pembekuan kegiatan siaran untuk waktutertentu;

f. Tidak diberi perpanjangan Perizinan Berusahapenyelenggaraan penyiaran; dan/ atau

g. Pencabutan Perizinan Berusahapenyelenggaraan penyiaran.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (21

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 57 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052016 A

Pasal57...

Page 516: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trEESIDENREFUEUK INDONESIA

-516-

Pasal 57

(1) Setiap orang yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1),Pasal 36 ayat (5), atau Pasal 36 ayat (6) yangdilakukan untuk penyiaran radio dipidana dengandengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahunatau denda paling banyak Rp1.500.000.000,00 (satumiliar lima ratus juta rupiah).

(21 Setiap orang yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1),Pasal 36 ayat (5), atau Pasal 36 ayat (6) yangdilakukan untuk penyiaran televisi dipidana denganpidana penjara paling lama 5 (lima) tahun ataudenda paling banyak Rp1O.OOO.0O0.000,00 (sepuluhmiliar rupiah).

7 Ketentuan Pasal 58 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 58

(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1)untuk penyiaran radio dipidana dengan pidanapenjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau dendapaling banyak Rp500.000.OO0,00 (lima ratus jutarupiah).

(2) Setiap Orang yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1)

untuk penyiaran televisi dipidana dengan pidanapenjara paling lama 2 (dua) tahun dan/atau dendapaling banyak RpS.000.0OO.00O,00 (lima miliarrupiah).

Di antara Pasal 60 dan Pasal 61 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 60A sehingga berbunyi sebagai berikut:

8

SK No 052017 A

Pasal 60A

Page 517: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INEIONESIA

-5t7 -

Pasal 60A(1) Penyelenggaraan penyiaran dilaksanakan dengan

mengikuti perkembangan teknologi, termasukmigrasi penyiaran dari teknologi analog ke teknologidigital.

(2) Migrasi penyiaran televisi terestrial dari teknologianalog ke teknologi digital sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan penghentian siaran analog (analogswitch ofl diselesaikan paling lambat 2 (dua) tahunsejak mulai berlakunya Undang-Undang ini.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai migrasi penyiarandari teknologi analog ke teknologi digitalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Paragraf 16

Pertahanan dan Keamanan

Pasal 73

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat terutamaPelaku Usaha dalam mendapatkan Pertzinan Berusaha darisektor Pertahanan dan Keamanan, Undang-Undang inimengubah, menghapus, atau menetapkan pengaturan barubeberapa ketentuan yang diatur dalam:a. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2Ot2 tentang Industri

Pertahanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2Ol2 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5343); dan

b. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OO2 tentang Kepolisian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO2Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4168).

Pasal T4

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun2OI2 tentang Industri Pertahanan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2Ol2 Nomor 183, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5343), diubah sebagaiberikut:

1. Ketentuan. . .

SK No 052018 A

Page 518: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-518-

Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 1

Industri alat utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal10 ayat (1) huruf a merupakan:

a. badan usaha milik negara; danf atau

b. badan usaha milik swasta,

yang ditetapkan oleh Pemerintah sebagai pemadu utama(lead integratofl yang menghasilkan alat utama sistemsenjata dan/atau mengintegrasikan semua komponenutama, komponen, dan bahan baku menjadi alat utama.

2 Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 2 1

(1) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 20, KKIP mempunyai tugas danwewenang:

a. merumuskan kebijakan nasional yang bersifatstrategis di bidang Industri Pertahanan;

b. men5rusun dan membentuk rencana indukIndustri Pertahanan yang berjangka menengahdan panjang;

c. mengoordinasikan pelaksanaan danpengendalian kebijakan nasional IndustriPertahanan;

d. mengoordinasikan kerja sama luar negeri dalamrangka memajukan dan mengembangkanIndustri Pertahanan;

e. melakukan sinkronisasi penetapan kebutuhanAlat Peralatan Pertahanan dan Keamananantara Pengguna dan Industri Pertahanan;

SK No 052019A

f. menetapkana

Page 519: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEIJK INDONESIA

-519-

f. menetapkan standar Industri Pertahanan;

g. merumuskan kebijakan pendanaan dan/ataupembiayaan Industri Pertahanan;

h. merumuskan mekanisme penjualan danpembelian Alat Peralatan Pertahanan danKeamanan hasil Industri Pertahanan ke dandari luar negeri; dan

i. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kebijakan Industri Pertahanansecara berkala.

(21 Rancangan rencana induk jafigka panjangsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bdiajukan kepada DPR untuk mendapatkanpertimbangan.

3 Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

(1) Kegiatan produksi merupakan pembuatan produkoleh Industri Pertahanan sesuai denganperencanaan produksi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 37 ayat (1).

(21 Kegiatan produksi Industri Pertahanan wajibmengutamakan penggunaan bahan mentah, bahanbaku, dan komponen dalam negeri.

(3) Dalam kegiatan produksi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat dikembangkan 2 (dua) fungsiproduksi Industri Pertahanan.

(4) Industri Pertahanan dalam kegiatan produksi harusterlebih dahulu memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan produksisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (41

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052020 A

4. Ketentuan .

Page 520: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-520 -

Ketentuan Pasal 52 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 52

(1) Kepemilikan modal atas industri alat utama dimilikioleh badan usaha milik negara dan/atau badanusaha milik swasta yang mendapat persetujuan darimenteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang pertahanan.

(2) Badan usaha milik negara dan badan usaha milikswasta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmenerapkan sistem pengawasan yang diterapkanoleh kementerian yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang pertahanan.

(3) Sistem pengawasan sebagaimana dimaksud padaayat (21 meliputi proses produksi sampai denganpenjualan produk, baik di dalam negeri maupun diluar negeri.

(4) Kepemilikan modal atas industri komponen utamadanf atau penunjang, industri komponen dan/ataupendukung (perbekalan), dan industri bahan bakudilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang penanaman modal.

5 Ketentuan Pasal 55 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 55

Setiap Orang yang mengekspor dan/atau melakukantransfer alat peralatan yang digunakan untuk pertahanandan keamanan negara lain wajib memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

6 Ketentuan Pasal 56 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052021 A

Pasal 56. . .

Page 521: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-52t -

Pasal 56

(1) Pemasaran Alat Peralatan Pertahanan danKeamanan dilakukan dengan memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

(2) Dalam rangka pertimbangan kepentingan strategisnasional, DPR dapat melarang atau memberikanpengecualian penjualan produk Alat PeralatanPertahanan dan Keamanan tertentu sesuai denganpolitik luar negeri yang dijalankan PemerintahPusat.

(3) Ketentuan mengenai tata cara pemberian PerizinanBerusaha terkait pemasaran Alat PeralatanPertahanan dan Keamanan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasal 66 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 66

Setiap Orang dilarang membocorkan informasi yangbersifat rahasia mengenai formulasi rancang bangunteknologi Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan bagipertahanan dan keamanan.

Ketentuan Pasal 67 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 67

Setiap Orang dilarang memproduksi Alat PeralatanPertahanan dan Keamanan tanpa memenuhi PerizinanBerusaha dari Pemerintah Pusat.

9 Ketentuan Pasal 68 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

8

SK No 052022 A

Pasal 68

Page 522: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREFUBUK INDONESIA

-522 -

Pasal 68

Setiap Orang dilarang menjual, mengekspor, dan/ataumelakukan transfer Alat Peralatan Pertahanan danKeamanan tanpa memenuhi Perizinan Ber-usaha dariPemerintah Pusat.

10 Ketentuan Pasal 69 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 69

Setiap Orang dilarang membeli dan/atau mengimpor AlatPeralatan Pertahanan dan Keamanan tanpa memenuhiPerrzinan Berusaha dari Pemerintah Pusat.

1 1. Di antara Pasal 69 dan 70 disisipkan 1 (satu) pasal, yakniPasal 69A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 69A

(1) Dalam hal kegiatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 55, Pasal 56, Pasal 67,Pasal 68, dan Pasal 69dilakukan oleh instansi pemerintah, kegiatantersebut wajib mendapatkan persetujuan dariPemerintah Pusat.

(2) Perizinan Berusaha dan persetujuan dariPemerintah Pusat dilaksanakan oleh menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangpertahanan berdasarkan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38,Pasal 39, dan Pasal 56 serta persetujuan dariPemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalamPasal 55, Pasal 56, Pasal 67,Pasal 68, dan Pasal69 dan Persetujuan sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052023 A

12. Ketentuan

Page 523: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-523 -

L2. Ketentuan Pasal 72 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal T2

(1) Setiap Orang yang memproduksi Alat PeralatanPertahanan dan Keamanan tanpa memenuhiPerizinarrr Berusaha dari Pemerintah Pusatsebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 dipidanadengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahundan/atau denda paling banyakRp 10.00O.O0O.0O0,00 (sepuluh miliar rupiah).

(21 Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dalam keadaan perang,pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama15 (lima belas) tahun dan/atau denda paling banyakRp25.0OO.O00.000,00 (dua puluh lima miliarrupiah).

13 Ketentuan Pasal 73 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 73

(1) Setiap Orang yang menjual, mengekspor, danlataumelakukan transfer Alat Peralatan Pertahanan danKeamanan tanpa memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalamPasal 68 dipidana dengan pidana penjara palinglama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda palingbanyak Rp200.000.000.00O,00 (dua ratus miliarrupiah).

(2) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dalam keadaan perang,pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama15 (lima belas) tahun dan/atau denda paling banyakRp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar rupiah).

SK No 052024 A

14.Ketentuan...

Page 524: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIEENREFUEUK INDONESIA

-524 -

14. Ketentuan Pasal 74 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal T4

(1) Setiap Orang yang mengekspor dan/atau melakukantransfer alat peralatan yang digunakan untukkeperluan pertahanan dan keamanan negara laintanpa memenuhi Perizinan Berusaha dariPemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalamPasal 55 dipidana dengan pidana penjara palinglama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyakRp 100.000.00O.O0O,00 (seratus miliar rupiah).

(21 Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dalam keadaan perang,pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama15 (lima belas) tahun dan/atau denda paling banyakRp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar rupiah).

15. Ketentuan Pasal 75 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 75

Setiap orang yang membeli dan/atau mengimpor AlatPeralatan Pertahanan dan Keamanan tanpa memenuhiPerizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat sebagaimanadimaksud dalam Pasal 69 dan persetujuan dariPemerintah Pusat sebagaimana dimaksud pada Pasal 69Adipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)tahun dan/atau denda paling banyakRp10O.0O0.O00.O0O,00 (seratus miliar rupiah).

Pasal 75

Ketentuan Pasal 15 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OO2tentang Kepolisian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO2 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4168) diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052025 A

Pasal 15

Page 525: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREFUBUK INDONESIA

-525 -

Pasal 15

(1) Dalam rangka menyelenggarakan tugas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 dan Pasal 14, Kepolisian NegaraRepublik Indonesia secara umum berwenang:

a. menerima laporan dan/atau pengaduan;

b. membantu menyelesaikan perselisihan wargamasyarakat yang dapat mengganggu ketertibanumum;

c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakitmasyarakat;

d. mengawasi aliran yang dapat menimbulkanperpecahan atau mengancam persatuan dankesatuan bangsa;

e. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkupkewenangan administratif kepolisian;

f. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagiandari tindakan kepolisian dalam rangka pencegahan;

g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian;

h. mengambil sidik jari dan identitas lainnya sertamemotret seseorang;

i. mencari keterangan dan barang bukti;j. menyelenggarakan Pusat Informasi Kriminal

Nasional;

k. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keteranganyang diperlukan dalam rangka pelayananmasyarakat;

1. memberikan bantuan pengamanan dalam sidangdan pelaksanaan putusan pengadilan, kegiataninstansi lain, serta kegiatan masyarakat; dan

m. menerima dan menyimpan barang temuan untuksementara waktu.

(21 Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan berwenang:

a. memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaianumum dan kegiatan masyarakat lainnya;

b. menyelenggarakan. . .

SK No 052026 A

Page 526: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

b

PRESIDENREPUBL|K TNDONESIA

-526 -

menyelenggarakan registrasikendaraan bermotor;

dan identifikasi

memberikanbermotor;

surat izin mengemudi kendaraan

d. menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik;

e. memberikan izin dan melakukan pengawasan senjataapi, bahan peledak, dan senjata tajam;

f. memberikan Perizinan Berusaha dan melakukanpengawasan terhadap badan usaha di bidang jasapengamanan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan di bidang Perizinan Berusaha;

g. memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparatkepolisian khusus dan petugas pengamananswakarsa dalam bidang teknis kepolisian;

h. melakukan kerja sama dengan kepolisian negara laindalam menyidik dan memberantas kejahataninternasional;

i. melakukan pengawasan fungsional kepolisianterhadap orang asing yang berada di wilayahIndonesia dengan koordinasi instansi terkait;

j. mewakili pemerintah Republik Indonesia dalamorganisasi kepolisian internasional; dan

k. melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalamlingkup tugas kepolisian.

(3) Tata cara pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a dan huruf d diatur lebih lanjutdengan Peraturan Pemerintah.

c

SK No 052027 A

Bagian

Page 527: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-527 -

Bagian Kelima

Penyederhanaan Persyaratan Investasi Pada Sektor Tertentu

Paragraf 1

Umum

Pasal 76

Untuk mempermudah masyarakat terutama Pelaku Usahadalam melakukan investasi pada sektor tertentu yaitupenanarnan modal, perbankan, dan perbankan syariah,Undang-Undang Cipta Kerja ini mengubah, menghapus, ataumenetapkan pengaturan baru beberapa ketentuan yang diaturdalam:

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OO7 tentangPenanaman Modal (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO7 Nomor 67, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a72fl;

b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor31, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 34721 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan atasUndang-Undang Nomor 7 Tahun L992 tentang Perbankan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor182, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3790); dan

c. Undang-Undang Nomor 2l Tahun 2008 tentangPerbankan Syariah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4867).

Paragraf 2

Penanaman Modal

Pasal77

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun2OO7 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO7 Nomor 67, Tarnbahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 47241diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan . .

SK No 052028 A

Page 528: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-528 -

1 Ketentuan Pasal 2 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 2

Ketentuan dalam Undang-Undang ini berlaku dan menjadiacuan utama bagi penanaman modal di semua sektor diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketentuan Pasal 12 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 12

(1) Semua bidang usaha terbuka bagi kegiatanpenanalnan modal, kecuali bidang usaha yangdinyatakan tertutup untuk penanaman modal ataukegiatan yang hanya dapat dilakukan olehPemerintah Pusat.

(21 Bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. budi daya dan industri narkotika golongan I;

b. segala bentuk kegiatan perjudian dan/ataukasino;

c. penangkapan spesies ikan yang tercantum dalamAppendix I Conuention on International Trade inEndangered Species of Wild Fauna and Flora(crrES);

d. pemanfaatan atau pengambilan koral danpemanfaatan atau pengambilan karang dari alamyang digunakan untuk bahanbangunanlkapur lkalsium, akuarium, dansouvenir/perhiasan, serta koral hidup atau koralmati (recent death corat) dari alam;

e. industri pembuatan senjata kimia; dan

f. industri bahan kimia industri dan industribahan per-usak lapisan ozon.

SK No 052029 A

(3) Ketentuan...

Page 529: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLTK |NDONESIA

-529 -

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratanpenanarnan modal sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Presiden.

3 Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 13

(1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya memberikan kemudahan,pemberdayaan, dan perlindungan bagi koperasi danusaha mikro, kecil, dan menengah dalampelaksanaan penanaman modal berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkanPemerintah Pusat.

(2) Pelindungan dan pemberdayaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berupa pembinaan danpengembangan koperasi dan usaha mikro, kecil, danmenengah melalui:

a. program kemitraan;

b. pelatihan sumber daya manusia;

c. peningkatan daya saing;

d. pemberian dorongan inovasi dan perluasanpasar;

e. akses pembiayaan; dan

f. penyebaran informasi yang seluas-luasnya.

(3) Pelindungan dan pemberdayaan sebagaimanadimaksud pada ayat (21 dilakukan oleh PemerintahPusat dan/atau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan PemerintahPusat.

(41 Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (21

huruf a merupakan kemitraan sebagaimanadimaksud dalam undang-undang di bidang usahamikro, kecil, dan menengah.

SK No 052030A

4. Ketentuan

Page 530: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-530-

Ketentuan Pasalberikut:

18 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 18

(1) Pemerintah Pusat memberikan fasilitas kepadapenanam modal yang melakukan penanaman modal.

(2) Fasilitas penanaman modal sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat diberikan kepada penanamanmodal yang:

a. melakukan perluasan usaha; atau

b. melakukan penanaman modal baru.

(3) Penanaman modal yang mendapat fasilitassebagaimana dimaksud pada ayat (21 paling sedikitmemenuhi kriteria:

a. menyerap banyak tenaga kerja;

b. termasuk skala prioritas tinggi;

c. termasukpembangunaninfrastruktur;d. melakukan alih teknologi;

e. melakukan industri pionir;

f. berada di daerah terpencil, daerah tertinggal,daerah perbatasan, atau daerah lain yangdianggap perlu;

g. menjaga kelestarian lingkungan hidup;

h. melaksanakan kegiatan penelitian,pengembangan, dan inovasi;

i. bermitra dengan usaha mikro, kecil, menengahatau koperasi;

j. industri yang menggunakan barang modal ataumesin atau peralatan yang diproduksi di dalamnegeri; dan/atau

k. termasuk pengembangan usaha pariwisata.

(4) Bentuk fasilitas yang diberikan kepada penanamanmodal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat(3) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang perpajakan.

SK No 052031 A

5. Ketentuan...

Page 531: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 531 -

5 Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 25

(1) Penanam modal yang melakukan penanaman modaldi Indonesia harus dilakukan sesuai denganketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5.

(2) Pengesahan pendirian badan usaha penanamanmodal dalam negeri yang berbentuk badan hukumatau tidak berbadan hukum dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perlrndang-undangan.

(3) Pengesahan pendirian badan usaha penanamanmodal asing yang berbentuk perseroan terbatasdilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(41 Perusahaan penanaman modal yang akan melakukankegiatan usaha wajib memenuhi Perizinan Berusahadari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahsesuai dengan kewenangannya berdasarkan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

Paragraf 3

Perbankan

Pasal 78

Ketentuan Pasal 22 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun L992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3472) sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahanatas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790)diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal22

(1) Bank Umum dapat didirikan oleh:

SK No 052036 A

a. warga . .

Page 532: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREPUBUK INDONESIA

-532-

a. warga negara Indonesia;

b. badan hukum Indonesia; atau

c. warga negara Indonesia danf atau badan hukumIndonesia dengan warga negara asing dan/ataubadan hukum asing secara kemitraan.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan pendirianyang wajib dipenuhi pihak-pihak sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

Paragraf 4

Perbankan Syariah

Pasal 79

Ketentuan dalam Pasal 9 Undang-Undang Nomor 21 Tahun2OO8 tentang Perbankan Syariah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 94, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 48671 diubah sehingga berbunyisebagai berikut:

Pasal 9

(1) Bank Umum Syariah hanya dapat didirikan dan/ataudimiliki oleh:

a. warga negara Indonesia;

b. badan hukum Indonesia;

c. pemerintah daerah; atau

d. warga negara Indonesia dan/atau badan hukumIndonesia dengan warga negara asing dan/ataubadan hukum asing secara kemitraan.

(2) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah hanya dapat didirikandan/atau dimiliki oleh:

a. warga negara Indonesia dan/atau badan hukumIndonesia yang seluruhnya dimiliki oleh warga negaraIndonesia;

b. pemerintah daerah; atau

c. dua pihak atau lebih sebagaimana dimaksud dalamhuruf a dan huruf b.

SK No 052033 A

(3) Maksimum

Page 533: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-533-

(3) Maksimum kepemilikan Bank Umum Syariah oleh badanhukum asing ditentukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang penanamanmodal.

BAB IV

KETENAGAKERJAAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 80

Dalam rangka penguatan perlindungan kepada tenaga kerjadan meningkatkan peran dan kesejahteraan pekerja/buruhdalam mendukung ekosistem investasi, Undang-Undang inimengubah, menghapus, atau menetapkan pengaturan barubeberapa ketentuan yang diatur dalam:

a Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentangKetenagakerjaan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a279);

b. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2OO4 tentang SistemJaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO4 Nomor 150, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor aa56l;

c Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2oll tentang BadanPenyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OIl Nomor 116, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5256); dan

d Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2Ol7 tentangPelindungan Pekerja Migran Indonesia (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OI7 Nomor 242, TarnbahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 614ll.

SK No 052034 A

Bagian

Page 534: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

,

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-534-

Bagian Kedua

Ketenagakerjaan

Pasal 81

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun2OO3 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO3 Nomor 39, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 42791diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 13

(1) Pelatihan kerja diselenggarakan oleh:

a- lembaga pelatihan kerja pemerintah;

b. lembaga pelatihan kerja swasta; atau

c. lembaga pelatihan kerja perusahaan.

(21 Pelatihan kerja dapat diselenggarakan di tempatpelatihan atau tempat kerja.

(3) Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dalammenyelenggarakan pelatihan kerja dapat bekerjasama dengan swasta.

(41 Lembaga pelatihan kerja pemerintah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan lembagapelatihan kerja perusahaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c mendaftarkan kegiatannyakepada instansi yang bertanggung jawab di bidangketenagakerjaan di kabupaten/ kota.

Ketentuan Pasalberikut:

14 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 14

(1) Lembaga pelatihan kerja swasta sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf b wajibmemenuhi Pertzinan Berusaha yang diterbitkan olehPemerintah Daerah kabupaten/kota.

(2) Bagi...

2

SK No 052037 A

Page 535: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENEEPUBUK INDONESIA

-535-

(2) Bagi lembaga pelatihan kerja swasta yang terdapatpenyertaan modal asing, Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan olehPemerintah Pusat.

(3) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) harus memenuhi norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

3 Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 37

(1) Pelaksana penempatan tenaga kerja sebagaimanadimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) terdiri atas:

a instansi pemerintah yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan; dan

b. lembaga penempatan tenaga kerja swasta.

(21 Lembaga penempatan tenaga kerja swastasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dalammelaksanakan pelayanan penempatan tenaga kerjawajib memenuhi Perizinan Berusaha yang diterbitkanoleh Pemerintah Pusat.

(3) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(21 harus memenuhi norma, standar, prosedur, dankriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 42

(1) Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenagakerja asing wajib memiliki rencana penggunaantenaga kerja asing yang disahkan oleh PemerintahPusat.

(21 Pemberi kerja orang perseorangan dilarangmempekerjakan tenaga kerja asing.

4

SK No 052038 A

(3) Ketentuan . .

Page 536: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-536-

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakberlaku bagi:

a- direksi atau komisaris dengan kepemilikansaham tertentu atau pemegang saham sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. pegawai diplomatik dan konsuler pada kantorperwakilan negara asing; atau

c. tenaga kerja asing yang dibutuhkan oleh pemberikerja pada jenis kegiatan produksi yang terhentikarena keadaan darurat, vokasi, perusahaanrintisan (start-up) berbasis teknologi, kunjunganbisnis, dan penelitian untuk jangka waktutertentu.

(4) Tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesiahanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentudan waktu tertentu serta memiliki kompetensi sesuaidengan jabatan yang akan diduduki.

(5) Tenaga kerja asing dilarang menduduki jabatan yangmengurLlsi personalia.

(6) Ketentuan mengenai jabatan tertentu dan waktutertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (41 diaturdalam Peraturan Pemerintah.

5. Pasal 43 dihapus

6. Pasal 44 dihapus

7 Ketentuan Pasal 45 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 45

(1) Pemberi kerja tenaga kerja asing wajib:

menunjuk tenaga kerja warga negara Indonesiasebagai tenaga pendamping tenaga kerja asingyang dipekerjakan untuk alih teknologi dan alihkeahlian dari tenaga kerja asing;

SK No 052039 A

a-

b. melaksanakan

Page 537: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

9

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-537-

b. melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerjabagi tenaga kerja Indonesia sebagaimanadimaksud pada huruf a yang sesuai dengankualifikasi jabatan yang diduduki oleh tenagakerja asing; dan

c. memulangkan tenaga kerja asing ke negaraasalnya setelah hubungan kerjanya berakhir.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a dan huruf b tidak berlaku bagi tenaga kerjaasing yang menduduki jabatan tertentu.

8. Pasal 46 dihapus.

Ketentuan Pasal 47 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 47

(1) Pemberi kerja wajib membayar kompensasi atassetiap tenaga kerja asing yang dipekerjakannya.

(2) Kewajiban membayar kompensasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi instansipemerintah, perwakilan negara asing, badaninternasional, lembaga sosial, lembaga keagamaan,dan jabatan tertentu di lembaga pendidikan.

(3) Ketentuan mengenai besaran dan penggunaankompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

10. Pasal 48 dihapus

Ketentuan Pasal 49 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 49

Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan tenaga kerjaasing diatur dalam Peraturan Pemerintah.

12.Ketentuan...

SK No 052040 A

11

Page 538: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-538-

12. Ketentuan Pasal 56 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 56

(1) Perjanjian kerja dibuat untuk waktu tertentu atauuntuk waktu tidak tertentu.

(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebagaimanadimaksud pada ayat (1) didasarkan atas:

a- jangka waktu; atau

b. selesainya suatu pekerjaan tertentu.

(3) Jangka waktu atau selesainya suatu pekerjaantertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (21

ditentukan berdasarkan perjanjian kerja.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai perjanjian kerjawaktu tertentu berdasarkan jangka waktu atauselesainya suatu pekerjaan tertentu diatur dalamPeraturan Pemerintah.

13. Ketentuan Pasal 57 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 57

(1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu dibuat secaratertulis serta harus menggunakan bahasa Indonesiadan huruf latin.

(2) Dalam hal perjanjian kerja waktu tertentu dibuatdalam bahasa Indonesia dan bahasa asing, apabilakemudian terdapat perbedaan penafsiran antarakeduanya, yang berlaku perjanjian kerja waktutertentu yang dibuat dalam bahasa Indonesia.

14. Ketentuan Pasal 58 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052041 A

Pasal 58

Page 539: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-539-

Pasal 58

(1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapatmensyaratkan adanya masa percobaan kerja.

(2) Dalam hal disyaratkan masa percobaan kerjasebagaimana dimaksud pada ayat (1), masapercobaan kerja yang disyaratkan tersebut batal demihukum dan masa kerja tetap dihitung.

15 Ketentuan Pasal 59 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 59

(1) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapatdibuat untuk pekerjaan tertentu yang menurut jenisdan sifat atau kegiatan pekerjaannya akan selesaidalam waktu tertentu, yaitu sebagai berikut:

a. pekerjaan yang sekali selesai atau yangsementara sifatnya;

b. pekerjaaan yang diperkirakan penyelesaiannyadalam waktu yang tidak terlalu lama;

c. pekerjaan yang bersifat musiman;

d. pekerjaan yang berhubungan dengan produkbaru, kegiatan baru, atau produk tambahanyang masih dalam percobaan atau penjajakan;atau

e. pekerjaan yang jenis dan sifat atau kegiatannyabersifat tidak tetap.

(2) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu tidak dapatdiadakan untuk pekerjaan yang bersifat tetap.

(3) Perjanjian kerja untuk waktu tertentu yang tidakmemenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (21 demi hukum menjadi perjanjiankerja waktu tidak tertentu.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai jenis dan sifat ataukegiatan pekerjaan, jangka waktu, dan batas waktuperpanjangan perjanjian kerja waktu tertentu diaturdalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052042A

16. Ketentuan

Page 540: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-540-

t6 Ketentuan Pasal 6l diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 61

(1) Perjanjian kerja berakhir apabila:

a- pekerja/buruh meninggal dunia;"

b. berakhirnya jangka waktu perjanjian kerja;

c. selesainya suatu pekerjaan tertentu;

d. adanya putusan pengadilan danf atau putusanlembaga penyelesaian perselisihan hubunganindustrial yang telah mempunyai kekuatanhukum tetap; atau

e. adanya keadaan atau kejadian tertentu yangdicantumkan dalam perjanjian kerja, peraturanperusahaan, atau perjanjian kerja bersama yangdapat menyebabkan berakhirnya hubungankerja.

(2) Perjanjian kerja tidak berakhir karena meninggalnyapengusaha atau beralihnya hak atas perusahaanyang disebabkan penjualan, pewarisan, atau hibah.

(3) Dalam hal terjadi pengalihan perusahaan, hak-hakpekerja/buruh menjadi tanggung jawab pengusahabaru, kecuali ditentukan lain dalam perjanjianpengalihan yang tidak mengurangi hak-hakpekerja/buruh.

(4) Dalam hal pengusaha orang perseorangan meninggaldunia, ahli waris pengusaha dapat mengakhiriperjanjian kerja setelah merundingkan denganpekerja/buruh.

(5) Dalam hal pekerja/buruh meninggal dunia, ahli warispekerja/buruh berhak mendapatkan hak-haknyasesuai dengan peraturan perundang-undangan atauhak-hak yang telah diatur dalam perjanjian kerja,peraturan perusahaan, atau perjanjian kerjabersama.

Di antara Pasal 61 dan Pasal 62 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 61A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 61A...

SK No 052043 A

t7

Page 541: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-54t -

Pasal 61A

(1) Dalam hal perjanjian kerja waktu tertentu berakhirsebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1) hurufb dan huruf c, pengusaha wajib memberikan uangkompensasi kepada pekerja/ buruh.

(21 Uang kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diberikan kepada pekerja/buruh sesuai denganmasa kerja pekerja/buruh di perusahaan yangbersangkutan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai uang kompensasidiatur dalam Peraturan Pemerintah.

18. Pasal 64 dihapus.

19. Pasal 65 dihapus.

20. Ketentuan Pasal 66 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 66

(1) Hubungan kerja antara perusahaan alih daya denganpekerja/buruh yang dipekerjakannya didasarkanpada perjanjian kerja yang dibuat secara tertulis, baikperjanjian kerja waktu tertentu maupun perjanjiankerja waktu tidak tertentu.

(21 Pelindungan pekerja/buruh, upah dan kesejahteraan,syarat-syarat kerja, serta perselisihan yang timbuldilaksanakan sekurang-kurangnya sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan danmenjadi tanggung jawab perusahaan alih daya.

(3) Dalam hal perusahaan alih daya mempekerjakanpekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja waktutertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1),perjanjian kerja tersebut harus mensyaratkanpengalihan pelindungan hak-hak bagi pekerja/buruhapabila terjadi pergantian perulsahaan alih daya dansepanjang objek pekerjaannya tetap ada.

SK No 052044 A

(4) Perusahaan

Page 542: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESTDENREPUBLIK INDONESIA

-542 -

(4) Perusahaan alih daya sebagaimana dimaksud padaayat (1) berbentuk badan hukum dan wajibmemenuhi Perizinan Berusaha yang diterbitkan olehPemerintah Pusat.

(5) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(4) harus memenuhi norma, standar, prosedur, dankriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelindunganpekerja/buruh sebagaimana dimaksud pada ayat (21

dan Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud padaayat (4) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

2l Ketentuan Pasal 77 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal TT

(1) Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuanwaktu kerja.

(2) Waktu kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)meliputi:

a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh)jam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerjadalam 1 (satu) minggu; atau

b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empatpuluh) jam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) harikerja dalam 1 (satu) minggu.

(3) Ketentuan waktu kerja sebagaimana dimaksud padaayat (21 tidak berlaku bagi sektor usaha ataupekerjaan tertentu.

(41 Pelaksanaan jam kerja bagi pekerja/buruh diperusahaan diatur dalam perjanjian kerja, peraturanperusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai waktu kerja padasektor usaha atau pekerjaan tertentu sebagaimanadimaksud pada ayat (3) diatur dalam PeraturanPemerintah.

SK No 052045 A

22. Ketentuan

Page 543: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-543-

22 Ketentuan Pasal 78 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 78

(1) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruhmelebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud dalamPasal 77 ayat (2) harus memenuhi syarat:

a- ada persetujuan pekerja/buruh yangbersangkutan; dan

b. waktu kerja lembur hanya dapat dilakukanpaling lama 4 (empat) jam dalam 1 (satu) haridan 18 (delapan belas) jam dalam 1 (satu)minggu.

(2) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruhmelebihi waktu kerja sebagaimana dimaksud padaayat (1) wajib membayar upah kerja lembur.

(3) Ketentuan waktu kerja lembur sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b tidak berlaku bagisektor usaha atau pekerjaan tertentu.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai waktu kerja lemburdan upah kerja lembur diatur dalam PeraturanPemerintah.

23 Ketentuan Pasal 79 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 79

(1) Pengusaha wajib memberi:

a- waktu istirahat; dan

b. cuti.

(21 Waktu istirahat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a wajib diberikan kepada pekerja/buruh palingsedikit meliputi:

a* istirahat antara jam kerja, paling sedikitsetengah jam setelah bekerja selama 4 (empat)jam terus menerus, dan waktu istirahat tersebuttidak termasuk jam kerja; dan

b. istirahat . .

SK No 052046 A

Page 544: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-544 -

b. istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam)hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

(3) Cuti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf byang wajib diberikan kepada pekerja/buruh, yaitucuti tahunan, paling sedikit 12 (dua belas) hari kerjasetelah pekerja/buruh yang bersangkutan bekerjaselama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus.

(4) Pelaksanaan cuti tahunan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) diatur dalam perjanjian kerja, peraturanperusahaan, atau perjanjian kerja bersama.

(5) Selain waktu istirahat dan cuti sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ayat (2)l, dan ayat (3),perusahaan tertentu dapat memberikan istirahatpanjang yang diatur dalam perjanjian kerja,peraturan perusahaan, atau perjanjian kerjabersama.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai perusahaan tertentusebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur denganPeraturan Pemerintah.

24. Ketentuan Pasal 88 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 88

(1) Setiap pekerja/buruh berhak atas penghidupan yanglayak bagi kemanusiaan.

(21 Pemerintah Pusat menetapkan kebijakan pengupahansebagai salah satu upaya mewujudkan hakpekerja/buruh atas penghidupan yang layak bagikemanusiaan.

(3) Kebijakan pengupahan sebagaimana dimaksud padaayat (2) meliputi:

a upah minimum;

b. stmktur dan skala upah;

c upah kerja lembur;

d upah tidak masuk kerja dan/atau tidakmelakukan pekerjaan karena alasan tertentu;

SK No 052047 A

e. bentuk...

Page 545: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INtrONESIA

-545-

e bentuk dan cara pembayaran upah;

f hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;dan

g upah sebagai dasar perhitungan ataupembayaran hak dan kewajiban lainnya.

(41 Ketentuan iebih lanjut mengenai kebijakanpengupahan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

25. Di antara Pasal 88 dan Pasal 89 disisipkan 5 (lima) pasal,yakni Pasal 88A, Pasal 88B, Pasal 88C, Pasal 88D, danPasal 88E sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 88A

(1) Hak pekerja/buruh atas upah timbul pada saatterjadi hubungan kerja antara pekerja/buruh denganpengusaha dan berakhir pada saat putusnyahubungan kerja.

(21 Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh upah yangsama untuk pekerjaan yang sama nilainya.

(3) Pengusaha wajib membayar upah kepadapekerja/buruh sesuai dengan kesepakatan.

(41 Pengaturan pengupahan yang ditetapkan ataskesepakatan antara pengusaha dan pekerja/buruhatau serikat pekerja/serikat buruh tidak boleh lebihrendah dari ketentuan pengupahan yang ditetapkandalam peraturan perundang-undangan.

(5) Dalam hal kesepakatan sebagaimana dimaksud padaayat (41 lebih rendah atau bertentangan denganperaturan perundang-undangan, kesepakatantersebut batal demi hukum dan pengaturanpengupahan dilaksanakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(6) Pengusaha yang karena kesengajaan ataukelalaiannya mengakibatkan keterlambatanpembayaran upah, dikenakan denda sesuai denganpersentase tertentu dari upah pekerja/buruh.

SK No 052048 A

(7) Pekerja

Page 546: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-546 -

(71 Pekerja/buruh yang melakukan pelanggaran karenakesengajaan atau kelalaiannya dapat dikenakandenda.

(8) Pemerintah mengatur pengenaan dendapengusaha dan/atau pekerja/buruhpembayaran upah.

kepadadalam

(1)

Pasal 88B

Upah ditetapkan berdasarkan:

a satuan waktu; dan/ataub. satuan hasil.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai upah berdasarkansatuan waktu dan/atau satuan hasil sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

(1)

(2)

Pasal 88C

Gubernur wajib menetapkan upah minimum provinsi.

(3)

Gubernur dapat menetapkan upah minimumkabupaten/ kota dengan syarat tertentu.

Upah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2) ditetapkan berdasarkan kondisi ekonomidan ketenagakerjaan.

Syarat tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (21

meliputi pertumbuhan ekonomi daerah atau inflasipada kabupaten/kota yang bersangkutan.

Upah minimum kabupaten/kota sebagaimanadimaksud pada ayat (2) harus lebih tinggi dari upahminimum provinsi.

Kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) menggunakan data yangbersumber dari lembaga yang berwenang di bidangstatistik.

(41

(s)

SK No 052049 A

(6)

(7) Ketentuan...

Page 547: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-547 -

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penetapanupah minimum sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dan syarat tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat(4) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 88D

(1) Upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal88C ayat (1) dan ayat (21 dihitung denganmenggunakan formula perhitungan upah minimum.

(21 Formula perhitungan upah minimum sebagaimanadimaksud pada ayat (1) memuat variabelpertumbuhan ekonomi atau inflasi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai formula perhitunganupah minimum diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 88E

(1) Upah minimum sebagaimana dimaksud dalam Pasal88C ayat (1) dan ayat (21 berlaku bagi pekerja/buruhdengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun padaperusahaan yang bersangkutan.

(2) Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendahdari upah minimum.

26. Pasal 89 dihapus.

27. Pasal 90 dihapus

28. Di antara Pasal 90 dan Pasal 91 disisipkan 2 (dua) pasal,yakni Pasal 9OA dan Pasal 90B sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052050 A

Pasal 90A. . .

Page 548: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUEL|K INDONESIA

-548-

Pasal 90A

Upah di atas upah minimumkesepakatan antara pengusahaperusahaan.

ditetapkan berdasarkandan pekerja/buruh di

Pasal 90B

(1) Ketentuan upah minimum sebagaimana dimaksuddalam Pasal 88C ayat (1) dan ayat (2) dikecualikanbagi Usaha Mikro dan Kecil.

(21 Upah pada Usaha Mikro dan Kecil ditetapkanberdasarkan kesepakatan antara pengusaha danpekerja/ buruh di perusahaan.

(3) Kesepakatan upah sebagaimana dimaksud pada ayat(2) sekurang-kurangnya sebesar persentase tertentudari rata-rata konsumsi masyarakat berdasarkandata yang bersumber dari lembaga yang berwenang dibidang statistik.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai upah bagi UsahaMikro dan Kecil diatur dalam Peraturan Pemerintah.

29. Pasal 91 dihapus.

30. Ketentuan Pasal 92 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 92

(1) Pengusaha wajib men5rusun struktur dan skala upahdi perusahaan dengan memperhatikan kemampuanperusahaan dan produktivitas.

(2) Struktur dan skala upah digunakan sebagai pedomanpengusaha dalam menetapkan upah.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur dan skalaupah diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052051 A

31. Ketentuan

Page 549: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-549 -

31. Di antara Pasal 92 dan Pasal 93 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 92A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 92A

Pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkaladengan memperhatikan kemampuan perusahaan danproduktivitas.

32. Ketentuan Pasal 94 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 94

Dalam hal komponen upah terdiri atas upah pokok dantunjangan tetap, besarnya upah pokok paling sedikit 75%(tujuh puluh lima persen) dari jumlah upah pokok dantunjangan tetap.

33. Ketentuan Pasal 95 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1)

(2t _

(3)

Pasal 95

Dalam hal perusahaan dinyatakan pailit ataudilikuidasi berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan, upah dan hak lainnya yangbelum diterima oleh pekerja/buruh merupakan utangyang didahulukan pembayarannya.

Upah pekerja/buruh sebagaimana dimaksud padaayat (1) didahulukan pembayarannya sebelumpembayaran kepada semua kreditur.Hak lainnya dari pekerja/buruh sebagaimanadimaksud pada ayat (1) didahulukan pembayarannyaatas semua kreditur kecuali para kreditur pemeganghak jaminan kebendaan.

SK No 052052 A

34. Pasal. . .

Page 550: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-550-

34. Pasal 96 dihapus

35. Pasal 97 dihapus

36. Ketentuan Pasal 98 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 98

(1) Untuk memberikan saran dan pertimbangan kepadaPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah dalamperumusan kebijakan pengupahan sertapengembangan sistem pengupahan dibentuk dewanpengupahan.

(21 Dewan pengupahan terdiri atas unsur Pemerintah,organisasi pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh,pakar, dan akademisi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapembentukan, komposisi keanggotaan, tata carapengangkatan dan pemberhentian keanggotaan, sertatugas dan tata kerja dewan pengupahan diatur dalamPeraturan Pemerintah.

37. Ketentuan Pasal 151berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 151

(1) Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerjalserikatburuh, dan Pemerintah harus mengupayakan agartidak terjadi pemutusan hubungan kerja.

(2) Dalam hal pemutusan hubungan kerja tidak dapatdihindari, maksud dan alasan pemutusan hubungankerja diberitahukan oleh pengusaha kepadapekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikatburuh.

SK No 052053 A

(3) Dalam...

Page 551: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBUK INtrONESIA

-551 -

(3) Dalam hal pekerja/buruh telah diberitahu danmenolak pemutusan hubungan kerja, penyelesaianpemutusan hubungan kerja wajib dilakukan melaluiperundingan bipartit antara pengusaha denganpekerja/buruh dan/atau serikat pekerjalserikatburuh.

(41 Dalam hal perundingan bipartit sebagaimanadimaksud pada ayat (3) tidak mendapatkankesepakatan, pemutusan hubungan kerja dilakukanmelalui tahap berikutnya sesuai dengan mekanismepenyelesaian perselisihan hubungan industrial.

38. Di antara Pasal 151 dan Pasal 152 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 151A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 151A

Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 151ayat (2) tidak perlu dilakukan oleh pengusaha dalam hal:

a. pekerja/buruh mengundurkan diri atas kemauansendiri;

b. pekerja/buruh dan pengusaha berakhir hubungankerjanya sesuai dengan perjanjian kerja waktutertentu;

c. pekerja/buruh mencapai usia pensiun sesuai denganperjanjian kerja, peraturan perusahaan, atauperjanjian kerja bersama; atau

d. pekerja/buruh meninggal dunia.

39. Pasal 152 dihapus.

40. Ketentuan Pasalberikut:

153 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 153

(1) Pengusaha dilarang melakukan pemutusan hubungankerja kepada pekerja/buruh dengan alasan:

a.berhalangan...

SK No 052054 A

Page 552: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-552-

a- berhalangan masuk kerja karena sakit menurutketerangan dokter selama waktu tidak melampaui12 (dua belas) bulan secara terus-menerus;

b. berhalangan menjalankan pekerjaannya karenamemenuhi kewajiban terhadap negara sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

c. menjalankan ibadah yang diperintahkanagamanya;

d. menikah;

e. hamil, melahirkan, gugur kandungan, ataumen5rusui bayinya;

f. mempunyai pertalian darah dan/atau ikatanperkawinan dengan pekerja/buruh lainnya didalam satu perusahaan;

g. mendirikan, menjadi anggota dan/atau pengurursserikat pekerjalserikat buruh, pekerja/buruhmelakukan kegiatan serikat pekerja/serikat buruhdi luar jam kerja, atau di dalam jam kerja ataskesepakatan pengusaha, atau berdasarkanketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja,peraturan perusahaan, atau perjanjian kerjabersama;

h. mengadukan pengusaha kepada pihak yangberwajib mengenai perbuatan pengusaha yangmelakukan tindak pidana kejahatan;

i. berbeda paham, agama, aliran politik, suku,warna kulit, golongan, jenis kelamin, kondisi fisik,atau status perkawinan; dan

j. dalam keadaan cacat tetap, sakit akibatkecelakaan kerja, atau sakit karena hubungankerja yang menurut surat keterangan dokter yangjangka waktu penyembuhannya belum dapatdipastikan.

SK No 052055 A

(2) Pemutusan...

Page 553: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-553-

(21 Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan denganalasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) batal demihukum dan pengusaha wajib mempekerjakan kembalipekerja/ buruh yang bersangkutan.

41. Pasal 154 dihapus.

42. Di antara Pasal 154 dan Pasal 155 disisipkan 1 (satu)pasal, yakni Pasal 154A sehingga berbunyi sebagai berikut:

(1) Pemutusanalasan:

Pasal 154A

hubungan kerja dapat terjadi karena

a- perusahaan melakukan penggabungan,peleburan, pengambilalihan, atau pemisahanperusahaan dan pekerja/buruh tidak bersediamelanjutkan hubungan kerja atau pengusahatidak bersedia menerima pekerja/buruh;

b. perusahaan melakukan efisiensi diikuti denganpenutupan perusahaan atau tidak diikuti denganpenutupan perusahaan yang disebabkanperusahaan mengalami kerugian;

c. perusahaan tutup yang disebabkan karenaperusahaan mengalami kerugian secara terusmenerus selama 2 (dua) tahun;

d. perusahaan tutup yang disebabkan keadaanmemaksa (force majeur) .

e. perusahaan dalam keadaan penundaan kewajibanpembayaran utang;

f. perusahaan pailit;

g. adanya permohonan pemutusan hubungan kerjayang diajukan oleh pekerja/buruh dengan alasanpengusaha melakukan perbuatan sebagai berikut:

1. menganiaya, menghina secara kasar ataumengancam pekerja/ buruh;

2.membujuk...

SK No 052056 A

Page 554: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-554-

2. membujuk dan/atau menyuruhpekerja/buruh untuk melakukan perbuatanyang bertentangan dengan peraturanperundang-undangan;

3. tidak membayar upah tepat pada waktu yangtelah ditentukan selama 3 (tiga) bulanberturut-turut atau lebih, meskipunpengusaha membayar upah secara tepatwaktu sesudah itu;

4. tidak melakukan kewajiban yang telahdijanjikan kepada pekerja/ buruh;

5. memerintahkan pekerja/buruh untukmelaksanakan pekerjaan di luar yangdiperjanjikan; atau

6. memberikan pekerjaan yang membahayakanjiwa, keselamatan, kesehatan, dan kesusilaanpekerja/buruh sedangkan pekerjaan tersebuttidak dicantumkan pada perjanjian kerja;

h. adanya putusan lembaga penyelesaianperselisihan hubungan industrial yangmenyatakan pengusaha tidak melakukanperbuatan sebagaimana dimaksud pada huruf gterhadap permohonan yang diajukan olehpekerja/buruh dan pengusaha memutuskanuntuk melakukan pemutusan hubungan kerja;

i. pekerja/buruh mengundurkan diri atas kemauansendiri dan harus memenuhi syarat:

1. mengajukan permohonan pengunduran dirisecara tertulis selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari sebelum tanggal mulaipengunduran diri;

2. tidak terikat dalam ikatan dinas; dan

3. tetap melaksanakan kewajibannya sampaitanggal mulai pengunduran diri;

SK No 052057 A

j.pekerja...

Page 555: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEN, REPUBUK INDONESIA

-s55-

j. pekerja/buruh mangkir selama 5 (lima) hari kerjaatau lebih berturut-turut tanpa keterangan secaratertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sahdan telah dipanggil oleh pengusaha 2 (dua) kalisecara patut dan tertulis;

k pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuanyang diatur dalam perjanjian kerja, peraturanperusahaan, atau perjanjian kerja bersama dansebelumnya telah diberikan surat peringatanpertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turutmasing-masing berlaku untuk paling lama 6(enam) bulan kecuali ditetapkan lain dalamperjanjian kerja, peraturan perusahaan, atauperjanjian kerja bersama;

1. pekerja/buruh tidak dapat melakukan pekerjaanselama 6 (enam) bulan akibat ditahan pihak yangberwajib karena diduga melakukan tindak pidana;

m. pekerja/buruh mengalami sakit berkepanjanganatau cacat akibat kecelakaan kerja dan tidakdapat melakukan pekerjaannya setelahmelampaui batas 12 (dua belas) bulan;

n. pekerja/buruh memasuki usia pensiun; atau

o. pekerja/buruh meninggal dunia.

(2) Selain alasan pemutusan hubungan kerjasebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat ditetapkanalasan pemutusan hubungan kerja lainnya dalamperjanjian kerja, peraturan perusahaan, atauperjanjian kerja bersama sebagaimana dimaksuddalam Pasal 61 ayat (1).

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemutusanhubungan kerja diatur dalam Peraturan Pemerintah.

43. Pasal 155 dihapus.

44. Ketentuan Pasal 156 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052058 A

Pasal 156

Page 556: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-556-

Pasal 156

(1) Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja,pengusaha wajib membayar uang pesangon dan/atauuang penghargaan masa kerja dan uang penggantianhak yang seharusnya diterima.

(2) Uang pesangon sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

a- masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun, 1 (satu)bulan upah;

b. masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih tetapi kurangdari 2 (dua) tahun, 2 (dua) bulan upah;

c. masa kerja 2 (dua) tahun atau lebih tetapi kurangdari 3 (tiga) tahun, 3 (tiga) bulan upah;

d. masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurangdari 4 (empat) tahun, 4 (empat) bulan upah;

e. masa kerja 4 (empat) tahun atau lebih tetapikurang dari 5 (lima) tahun, 5 (lima) bulan upah;

f. masa kerja 5 (lima) tahun atau lebih, tetapikurang dari 6 (enam) tahun, 6 (enam) bulan upah;

g. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapikurang dari 7 (tujuh) tahun, 7 (tujuh) bulan upah;

h. masa kerja 7 (tujuh) tahun atau lebih tetapikurang dari 8 (delapan) tahun, 8 (delapan) bulanupah;

i. masa kerja 8 (delapan) tahun atau lebih, 9(sembilan) bulan upah.

(3) Uang penghargaan masa kerja sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diberikan dengan ketentuan sebagaiberikut:

a- masa kerja 3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurangdari 6 (enam) tahun, 2 (dua) bulan upah;

b. masa kerja 6 (enam) tahun atau lebih tetapikurang dari 9 (sembilan) tahun, 3 (tiga) bulanupah;

SK No 052059 A

c. masa kerja

Page 557: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREFUEUK INDONESIA

-557-

c. masa kerja 9 (sembilan) tahun atau lebih tetapikurang dari 12 (dua belas) tahun, 4 (empat) bulanupah;

d. masa kerja 12 (duabelas) tahun atau lebih tetapikurang dari 15 (lima belas) tahun, 5 (lima) bulanupah;

e. masa kerja 15 (lima belas) tahun atau lebih tetapikurang dari 18 (delapan belas) tahun, 6 (enam)bulan upah;

f. masa kerja 18 (delapan belas) tahun atau lebihtetapi kurang dari 21 (dua puluh satu) tahun, 7(tujuh) bulan upah;

g. masa kerja 21 (dua puluh satu) tahun atau lebihtetapi kurang dari 24 (dua puluh empat) tahun, 8(delapan) bulan upah;

h. masa kerja 24 (dua puluh empat) tahun ataulebih, 10 (sepuluh) bulan upah.

(4) Uang penggantian hak yang seharusnya diterimasebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a- cuti tahunan yang belum diambil dan belumgugur;

b. biaya atau ongkos pulang untuk pekerja/buruhdan keluarganya ke tempat pekerja/buruhditerima bekerja;

c. hal-haI lain yang ditetapkan dalam perjanjiankerja, peraturan perusahaan, atau perjanjiankerja bersama.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian uangpesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uangpenggantian hak sebagaimana dimaksud pada ayat (21,ayat (3), dan ayat (4) diatur dalam PeraturanPemerintah.

45. Ketentuan Pasalberikut:

157 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 052060 A

Pasal I57 ...

Page 558: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREPUEL|K INDONESIA

-558-

Pasal 157

(1) Komponen upah yang digunakan sebagai dasarperhitungan uang pesangon dan uang penghargaanmasa kerja terdiri atas:

a- upah pokok; dan

b. tunjangan tetap yang diberikan kepadapekerja/ buruh dan keluarganya.

(21 Dalam hal penghasilan pekerja/buruh dibayarkan atasdasar perhitungan harian, upah sebulan sama dengan30 (tiga puluh) dikalikan upah sehari.

(3) Dalam hal upah pekerja/buruh dibayarkan atas dasarperhitungan satuan hasil, upah sebulan sama denganpenghasilan rata-rata dalam 12 (dua belas) bulanterakhir.

(41 Dalam hal upah sebulan sebagaimana dimaksud padaayat (3) lebih rendah dari upah minimum, upah yangmenjadi dasar perhitungan pesangon adalah upahminimum yang berlaku di wilayah domisiliperusahaan.

46. Di antara Pasal 157 dan Pasal 158 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 157A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 157A

(1) Selama penyelesaian perselisihan hubungan industrial,pengusaha dan pekerja/buruh harus tetapmelaksanakan kewaj ibannya.

(2) Pengusaha dapat melakukan tindakan skorsing kepadapekerja/buruh yang sedang dalam proses pemutusanhubungan kerja dengan tetap membayar upah besertahak lainnya yang biasa diterima pekerja/buruh.

(3) Pelaksanaan kewajiban sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan sampai dengan selesainya prosespenyelesaian perselisihan hubungan industrial sesuaitingkatannya.

SK No 052061 A

47.Pasal...

Page 559: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-559-

47. Pasal 158 dihapus.

48. Pasal 159 dihapus

49. Ketentuan Pasal 160 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 160

(1) Dalam hal pekerja/buruh ditahan pihak yang berwajibkarena diduga melakukan tindak pidana, pengusahatidak wajib membayar upah, tetapi wajib memberikanbantuan kepada keluarga pekerja/buruh yang menjaditanggungannya dengan ketentuan sebagai berikut:

a- untuk 1 (satu) orang tanggungan,21o/o (dua puluhlima persen) dari upah;

b. untuk 2 (dua) orang tanggungan, 35oh (tiga puluhlima persen) dari upah;

c. untuk 3 (tiga) orang tanggungan, 45o/o (empatpuluh lima persen) dari upah;

d. untuk 4 (empat) orang tanggungan atau lebih,50% (lima puluh persen) dari upah.

(2) Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan untuk paling lama 6 (enam) bulan terhitungsejak hari pertama pekerja/buruh ditahan oleh pihakyang berwajib.

(3) Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungankerja terhadap pekerja/buruh yang setelah 6 (enam)bulan tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimanamestinya karena dalam proses perkara pidanasebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidanasebelum masa 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) berakhir dan pekerja/buruh dinyatakantidak bersalah, pengusaha wajib mempekerjakanpekerja/ buruh kembali.

SK No 052062 A

(5) Dalam

Page 560: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

50.

51.

52.

53.

54.

55.

56.

57.

58.

59.

60.

61.

62.

63.

FRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-560-

(5) Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidanasebelum masa 6 (enam) bulan berakhir danpekerja/buruh dinyatakan bersalah, pengusaha dapatmelakukan pemutusan hubungan kerja kepadapekerja/ buruh yang bersangkutan.

Pasal 161 dihapus.

Pasal 162 dihapus.

Pasal 163 dihapus.

Pasal 164 dihapus.

Pasal 165 dihapus.

Pasal 166 dihapus.

Pasal 167 dihapus.

Pasal 168 dihapus.

Pasal 169 dihapus.

Pasal 170 dihapus.

Pasal 171 dihapus.

Pasal 172 dihapus.

Pasal 184 dihapus.

Ketentuan Pasal 185 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 185

(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 42 ayat (2), Pasal 68, Pasal 69ayat (2), Pasal 80, Pasal 82, Pasal 88A ayat (3), Pasal88E ayat (2), Pasal 143, Pasal 156 ayat (1), atau Pasal160 ayat (4) dikenai sanksi pidana penjara palingsingkat 1 (satu) tahun dan paling lama 4 (empat) tahundan/atau denda paling sedikit Rp10O.0OO.000,00(seratus juta rupiah) dan paling banyakRp400.000.000,0O (empat ratus juta rupiah).

SK No 052063 A

(2) Tindak

Page 561: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INEONESIA

-561 -

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan tindak pidana kejahatan.

64. Ketentuan Pasal 186 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 186

(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 35 ayat (2) atau ayat (3), atauPasal 93 ayat (21, dikenakan sanksi pidana penjarapaling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 4 (empat)tahun dan/atau denda paling sedikit Rp10.000.000,00(sepuluh juta rupiah) dan paling banyakRp400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).

(21 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan tindak pidana pelanggaran.

65. Ketentuan Pasal 187 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 187

(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45 ayat (1), Pasal 67 ayat (1),Pasal 7l ayat (2), Pasal 76, Pasal 78 ayat(2),Pasal79ayat (1), ayat (2), atau ayat (3), Pasal 85 ayat (3), atauPasal 144 dikenai sanksi pidana kurungan palingsingkat 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua belas)bulan dan/atau denda paling sedikit Rp10.0OO.OO0,00(sepuluh juta rupiah) dan paling banyakRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan tindak pidana pelanggaran.

Ketentuan Pasal 188 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052064 A

66

Pasal 188

Page 562: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUEUK INDONESIA

-562 -

Pasal 188

(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 38 ayat (2), Pasal 63 ayat (1),Pasal 78 ayat (1), Pasal 108 ayat (1), Pasal 111 ayat (3),Pasal 114, atau Pasal 148 dikenai sanksi pidana dendapaling sedikit Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) danpaling banyak Rp5O.O00.0OO,OO (lima puluh jutarupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan tindak pidana pelanggaran.

67. Ketentuan Pasalberikut:

190 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 190

(1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaikewenangannya mengenakan sanksi administratif ataspelanggaran ketentuan-ketentuan sebagaimana diaturdalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 14 ayat (1), Pasal 15,Pasal 25, Pasal 37 ayat (2), Pasal 38 ayat (21, Pasal 42ayat (1), Pasal 47 ayat (1), Pasal 61A, Pasal 66 ayat (41,Pasal 87, Pasal 92, Pasal 106, Pasal 126 ayat (3), atauPasal 160 ayat (1) atau ayat (2) undang-undang iniserta peraturan pelaksanaannya.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

68. Di antara Pasal 191 dan Pasal 192 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 191A sehingga berbunyi sebagai berikut:

SK No 052065 A

Pasal 191A

Page 563: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INTIONESIA

-563-

Pasal 191A

Pada saat berlakunya Undang-Undang ini:

a. untuk pertama kali upah minimum yang berlaku, yaituupah minimum yang telah ditetapkan berdasarkanperaturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang mengaturmengenai pengupahan.

b. bagi perusahaan yang telah memberikan upah lebihtinggi dari upah minimum yang ditetapkan sebelumUndang-Undang ini, pengusaha dilarang mengurangiatau menurunkan upah.

Bagian Ketiga

Jenis Program Jaminan Sosial

Pasal 82

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun2OO4 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 150, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456) diubahsebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 18berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

2

Pasal 18

Jenis program jaminan sosial meliputi:

a. jaminan kesehatan;

b. jaminan kecelakaan kerja;

c. jaminan hari tua;

d. jaminan pensiun;

e. jaminan kematian; dan

f. jaminan kehilangan pekerjaan.

Di antara Pasal 46 dan Pasal 47 disisipkan 1 (satu) Bagianyakni Bagian Ketujuh Jaminan Kehilangan Pekerjaansehingga berbunyi sebagai berikut:

Bagian . . .

SK No 052066 A

Page 564: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-564 -

Bagian Ketujuh

Jaminan Kehilangan Pekerjaan

Pasal 46A

(1) Pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungankerja berhak mendapatkan jaminan kehilanganpekerjaan.

(21 Jaminan kehilangan pekerjaan diselenggarakan olehbadan penyelenggara jaminan sosial ketenagakerjaandan Pemerintah Pusat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata carapenyelenggaraan jaminan kehilangan pekerjaan diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 468

(1) Jaminan kehilangan pekerjaan diselenggarakan secaranasional berdasarkan prinsip asuransi sosial.

(21 Jaminan kehilangan pekerjaan diselenggarakan untukmempertahankan derajat kehidupan yang layak padasaat pekerja/ buruh kehilangan pekerjaan.

Pasal 46C

(1) Peserta jaminan kehilangan pekerjaan adalah setiaporang yang telah membayar iuran.

(2) Iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayaroleh Pemerintah Pusat.

Pasal 46D

(1) Manfaat jaminan kehilangan pekerjaan berupa uangtunai, akses informasi pasar kerja, dan pelatihankerja.

SK No 052067 A

(2) Jaminan

Page 565: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENR.EPUBLIK INDONESIA

-565-

(21 Jaminan kehilangan pekerjaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diberikan paling banyak 6 (enam) bulanupah.

(3) Manfaat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterimaoleh peserta setelah mempunyai masa kepesertaantertentu.

(4i Ketentuan lebih lanjut mengenai manfaat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan masa kepesertaan tertentusebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 46E

(1) Sumber pendanaan jaminan kehilangan pekerjaanberasal dari:

a. modal awal pemerintah;

b. rekomposisi iuran program jaminan sosial;dan/atau

c. dana operasional BPJS Ketenagakerjaan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendanaan jaminankehilangan pekerjaan sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Keempat

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Pasal 83

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun2oll tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OIl Nomor 116, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256) diubahsebagai berikut:

1 Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052068 A

Pasal6...

Page 566: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-566-

Pasal 6

(1) BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat (21 huruf a menyelenggarakan program jaminankesehatan.

(2) BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (2) huruf b menyelenggarakan program:

a- jaminan kecelakaan kerja;

b. jaminan hari tua;

c. jaminan pensiun;

d. jaminan kematian; dan

e. jaminan kehilangan pekerjaan.

2 Ketentuan Pasa1berikut:

9 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 9

(1) BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat (21 huruf a berfungsi menyelenggarakan programjaminan kesehatan.

(2) BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (2) huruf b berfungsi menyelenggarakanprogram jaminan kecelakaan kerja, program jaminankematian, program jaminan pensiun, program jaminanhari tua, dan program jaminan kehilangan pekerjaan.

3. Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal42(1) Modal awal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4I

ayat (1) huruf a untuk BPJS Kesehatan dan BPJSKetenagakerjaan ditetapkan masing-masing palingbanyak Rp2.000.000.000.000,00 (dua triliun rupiah)yang bersumber dari Anggaran Pendapatan danBelanja Negara.

SK No 052069 A

(2) Modal

Page 567: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-567 -

(21 Modal awal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4layat (1) huruf a untuk program jaminan kehilanganpekerjaan ditetapkan paling sedikitRp6.000.000.000.000,00 (enam triliun rupiah) yangbersumber dari Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara.

Bagian Kelima

Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Pasal 84

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun2Ol7 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2Ol7 Nomor 242, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia 614ll diubah sebagaiberikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 9 dan angka 16 diubah sehinggaberbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

Calon Pekerja Migran Indonesia adalah setiap tenagakerja Indonesia yang memenuhi syarat sebagai pencarikerja yang akan bekerja di luar negeri dan terdaftar diinstansi pemerintah kabupaten/ kota yang bertanggungjawab di bidang ketenagakerjaan.

Pekerja Migran Indonesia adalah setiap warga negaraIndonesia yang akan, sedang, atau telah melakukanpekerjaan dengan menerima upah di luar wilayahRepublik Indonesia.

Keluarga Pekerja Migran Indonesia adalah suami, istri,anak, atau orang tua termasuk hubungan karenaputusan dan/atau penetapan pengadilan, baik yangberada di Indonesia maupun yang tinggal bersamaPekerja Migran Indonesia di luar negeri.

1

1

2

3

SK No 052070 A

4. Pekerja .

Page 568: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-568-

4. Pekerja Migran Indonesia Perseorangan adalah PekerjaMigran Indonesia yang akan bekerja ke luar negeritanpa melalui pelaksana penempatan.

5. Pelindungan Pekerja Migran Indonesia adalah segalaupaya untuk melindungi kepentingan Calon PekerjaMigran Indonesia dan/atau Pekerja Migran Indonesiadan keluarganya dalam mewujudkan terjaminnyapemenuhan haknya dalam keseluruhan kegiatansebelum bekerja, selama bekerja, dan setelah bekerjadalam aspek hukum, ekonomi, dan sosial.

6. Pelindungan Sebelum Bekerja adalah keseluruhanaktivitas untuk memberikan pelindungan sejakpendaftaran sampai pemberangkatan.

7. Pelindungan Selama Bekerja adalah keseluruhanaktivitas untuk memberikan pelindungan selamaPekerja Migran Indonesia dan anggota keluarganyaberada di luar negeri.

8. Pelindungan Setelah Bekerja' adalah keseluruhanaktivitas untuk memberikan pelindungan sejak PekerjaMigran Indonesia dan anggota keluarganya tiba didebarkasi di Indonesia hingga kembali ke daerah asal,termasuk pelayanan lanjutan menjadi pekerjaproduktif.

9. Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesiaadalah badan usaha berbadan hukum perseroanterbatas yang telah memperoleh izin tertulis dariPemerintah Pusat untuk menyelenggarakan pelayananpenempatan Pekerja Migran Indonesia.

10. Mitra Usaha adalah instansi dan/atau badan usahaberbentuk badan hukum di negara tujuan penempatany?ng bertanggung jawab menempatkan Pekerja MigranIndonesia pada pemberi kerja.

11. Pemberi Kerja adalah instansi pemerintah, badanhukum pemerintah, badan hukum swasta, dan/atauperseorangan di negara tujuan penempatan yangmempekerjakan Pekerja Migran Indonesia.

SK No 052071 A

12.Perjanjian. . .

Page 569: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK TNDONESIA

-569-

12. Perjanjian Kerja Sama Penempatan adalah perjanjiantertulis antara Perusahaan Penempatan Pekerja MigranIndonesia dan Mitra Usaha atau Pemberi Kerja yangmemuat hak dan kewajiban setiap pihak dalam rangkapenempatan dan Pelindungan Pekerja MigranIndonesia di negara tujuan penempatan.

13. Perjanjian Penempatan Pekerja Migran Indonesia yangselanjutnya disebut Perjanjian Penempatan adalahperjanjian tertulis antara pelaksana penempatanPekerja Migran Indonesia dan Calon Pekerja MigranIndonesia yang memuat hak dan kewajiban setiappihak, dalam rangka penempatan Pekerja MigranIndonesia di negara tujuan penempatan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

14. Perjanjian Kerja adalah perjanjian tertulis antaraPekerja Migran Indonesia dan Pemberi Kerja yangmemuat syarat kerja, hak, dan kewajiban setiap pihak,serta jaminan keamanan dan keselamatan selamabekerja sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

15. Visa Kerja adalah izin tertulis yang diberikan olehpejabat yang berwenang di suatu negara tujuanpenempatan yang memuat persetujuan untuk masukdan melakukan pekerjaan di negara yangbersangkutan.

76. Surat Izin Perusahaan Penempatan Pekerja MigranIndonesia yang selanjutnya disebut SIP3MI adalah izintertulis yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepadabadan usaha berbadan hukum Indonesia yang akanmenjadi Perusahaan Penempatan Pekerja MigranIndonesia.

17. Surat lzin Perekrutan Pekerja Migran Indonesia yangselanjutnya disebut SIP2MI adalah izin yang diberikanoleh kepala Badan kepada Perusahaan PenempatanPekerja Migran Indonesia yang digunakan untukmenempatkan Calon Pekerja Migran Indonesia.

18. Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk pelindungansosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapatmemenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.

SK No 052072 A

19.Orang...

Page 570: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

19

20

21.

22.

23.

24.

25

26.

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-570-

Orang adalah orang perseorangan danlatau korporasi.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah badanhukum yang menyelenggarakan program JaminanSosial Pekerja Migran Indonesia.

Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun L945.

Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara pemerintahan daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

Pemerintah Desa adalah kepala desa atau yang disebutdengan nama lain dibantu perangkat desa sebagaiunsur penyelenggara pemerintahan desa.

Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri yangselanjutnya disebut Perwakilan Republik Indonesiaadalah perwakilan diplomatik dan perwakilan konsulerRepublik Indonesia yang secara resmi mewakili danmemperjuangkan kepentingan bangsa, negara, danpemerintah Republik Indonesia secara keseluruhan dinegara tujuan penempatan atau pada organisasiinternasional.

Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang ketenagakerjaan.

Badan adalah lembaga pemerintah nonkementerianyang bertugas sebagai pelaksana kebijakan dalampelayanan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesiasecara terpadu.

2 Ketentuan Pasalberikut:

51 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 052073 A

Pasal 51 . .

Page 571: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-57t -

Pasal 51

(1) Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesiasebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 huruf b wajibmemiliki izin yang memenuhi Perizinan Berusaha danditerbitkan oleh Pemerintah Pusat.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapatdialihkan dan dipindahtangankan kepada pihak lain.

(3) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus memenuhi norma, standar, prosedur, dankriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Fusat.

3 Ketentuan Pasal 53 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 53

(1) Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesiadapat membentuk kantor cabang di luar wilayahdomisili kantor pusatnya.

(21 Kegiatan yang dilakukan oleh kantor cabangPerusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesiamenjadi tanggung jawab kantor pusat PerusahaanPenempatan Pekerja Migran Indonesia.

(3) Kantor cabang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)wajib memenuhi Perizinan Berusaha yang diterbitkanoleh Pemerintah Daerah provinsi.

(4) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud pada ayat(3) harus memenuhi norma, standar, prosedur, dankriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

4 Ketentuan Pasalberikut:

57 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 052074 A

Pasal 57

Page 572: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-572 -

Pasal 57

(1) Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesiaharus menyerahkan pembaruan data paling lambat 30(tiga puluh) hari kerja.

(21 Dalam hal Perusahaan Penempatan Pekerja MigranIndonesia tidak menyerahkan pembaruan datasebagaimana dimaksud pada ayat (1), PerusahaanPenempatan Pekerja Migran Indonesia diizinkan untukmemperbarui izin paling lambat 30 (tiga puluh) harikerja dengan membayar denda keterlambatan.

(3) Ketentuan mengenai denda keterlambatansebagaimana dimaksud pada ayat (21 dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Di antara Pasal 89 dan Pasal 90 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 89A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 89A

Pada saat berlakunya Undang-Undang tentang Cipta Kerja,pengertian atau makna SIP3MI dalam Undang-UndangNomor 18 Tahun 2Ol7 tentang Pelindungan Pekerja MigranIndonesia menyesuaikan dengan ketentuan mengenaiPertzinan Berusaha.

BAB V

KEMUDAHAN, PELINDUNGAN, DAN PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHAMIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

Bagian Kesatu

Umum

5

SK No 052075 A

Pasal 85

Page 573: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-573-

Pasal 85

Untuk memberikan kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaanKoperasi dan UMK-M, Undang-Undang ini mengubah,menghapus, atau menetapkan pengaturan baru beberapaketentuan yang diatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentangPerkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3502);

b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UsahaMikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 48661; dan

c. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2OO4 tentang Jalan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor132, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor44441.

Bagian Kedua

Koperasi

Pasai 86

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3502) diubah sebagai berikut:1. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 6

(1) Koperasi Primer dibentuk paling sedikit oleh 9(sembilan) orang.

(21 Koperasi Sekunder dibentuk oleh paling sedikit 3 (tiga)Koperasi.

SK No 052076 A

2. Penjelasan

Page 574: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

3

trRESIDEHREPUEUK INDONESIA

-574-

Penjelasan Pasal 17 diubah sebagaimana tercantum dalampenjelasan.

Ketentuan Pasal 2l diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 2 1

(1) Perangkat organisasi Koperasi terdiri atas:

a. Rapat Anggota;

b. Pengurus; dan

c. Pengawas.

(2) Selain memiliki perangkat organisasi Koperasisebagaimana dimaksud pada ayat (1), Koperasi yangmenjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsipsyariah wajib memiliki dewan pengawas syariah.

4 Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal22

(1) Rapat Anggota mempakan pemegang kekuasaantertinggi dalam Koperasi.

(21 Rapat Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dihadiri oleh anggota yang pelaksanaanya diatur dalamAnggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

(3) Rapat Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (21

dapat dilakukan secara daring dan/atau luring.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Rapat Anggotasebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (21, dan ayat(3) diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran RumahTangga.

5 Ketentuan Pasalberikut:

43 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 052077 A

Pasal 43

Page 575: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

PRESIDEHREFUELIK INDONESIA

-575-

Pasal 43

(1) Usaha Koperasi adalah usaha yang berkaitan langsungdengan kepentingan anggota untuk meningkatkanusaha dan kesejahteraan anggota.

(21 Usaha Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dilaksanakan secara tunggal usaha atau serbausaha.

(3) Kelebihan kemampuan pelayanan Koperasi dapatdigunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatyang bukan anggota Koperasi dalam rangka menarikmasyarakat menjadi anggota Koperasi.

(4) Koperasi menjalankan kegiatan usaha dan berperanutama di segala bidang kehidupan ekonomi ralryat.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kegiatan usahaKoperasi diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Di antara Pasal 44 dan Pasal 45 disisipan 1 (satu) pasal, yakniPasal 44A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 44A

(1) Koperasi dapat menjalankan kegiatan usaha berdasarkanprinsip syariah.

(21 Koperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmempunyai dewan pengawas syariah.

(3) Dewan pengawas syariah sebagaimana dimaksud padaayat (Z) terdiri atas 1 (satu) orang atau lebih yangmemahami syariah dan diangkat oleh Rapat Anggota.

(4) Dewan pengawas syariah sebagaimana dimaksud padaayat (21 bertugas memberikan nasihat dan saran kepadaPengurus serta mengawasi kegiatan Koperasi agar sesuaidengan prinsip syariah.

SK No 052078 A

(5) Dewan

Page 576: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEL|K INDONESIA

-576-

(5) Dewan pengawas syariah sebagaimana dimaksud padaayat (21 selanjutnya mendapatkan pembinaan ataupengembangan kapasitas oleh Pemerintah Pusatdan/atau Dewan Syariah Nasional Majelis UlamaIndonesia.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Koperasi yangmenjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariahdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Ketiga

Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

Pasal 87

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 93, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 48661diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 6

(1) Kriteria Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapatmemuat modal usaha, omzet, indikator kekayaanbersih, hasil penjualan tahunan, atau nilai investasi,insentif dan disinsentif, penerapan teknologi ramahlingkungan, kandungan lokal, atau jumlah tenaga kerjasesuai dengan kriteria setiap sektor usaha.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah diatur dalam PeraturanPemerintah.

2 Ketentuan Pasalberikut:

12 diubah sehingga berbunyi sebagai

SK No 052079 A

Pasal12...

Page 577: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-577 -

Pasal 12

(1) Aspek perizinan usaha sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 ayat (1) huruf e ditujukan untuk:a. menyederhanakan tata cara dan jenis Perizinan

Berusaha dengan sistem pelayanan terpadu satupintu; dan

b. membebaskan biaya Perizinan Berusaha bagiUsaha Mikro dan memberikan keringanan biayaPerizinan Berusaha bagi Usaha Kecil.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tatacara Perizinar, Berusaha diatur dalam PeraturanPemerintah.

3 Ketentuan Pasal 2I diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 2 1

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyediakanpembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil;

(21 Badan Usaha Milik Negara menyediakan pembiayaandari penyisihan bagian laba tahunan yang dialokasikankepada Usaha Mikro dan Kecil dalam bentuk pemberianpinjaman, penjaminan, hibah, dan pembiayaan lainnya.

(3) Usaha Besar nasional dan asing menyediakanpembiayaarl yang dialokasikan kepada Usaha Mikro danKecil dalam bentuk pemberian pinjaman, penjaminan,hibah, dan pembiayaan lainnya.

(41 Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan DuniaUsaha memberikan hibah, mengusahakan bantuan luarnegeri, dan mengusahakan sumber pembiayaan lainyang sah serta tidak mengikat untuk Usaha Mikro danKecil.

SK No 052080 A

(5) Pemerintah...

Page 578: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUELIK INDONESIA

-578-

(5) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya memberikan insentif dalambentuk kemudahan persyaratan perizinan, keringanantarif sarana dan prasarana, dan bentuk insentif lainnyayang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan kepada Dunia Usaha yang menyediakanpembiayaan bagi Usaha Mikro dan Kecil.

4. Pasal 25 dihapus

5 Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 26

Kemitraan dilaksanakan dengan pola:

a. inti-plasma;

b. subkontrak'

c. waralaba;

d. perdagangan umum;

e. distribusi dan keagenan;

f. rantai pasok; dan

g. bentuk-bentuk kemitraan lain.

6 Ketentuan Pasalberikut:

30 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 30

(1) Pelaksanaan kemitraan dengan pola perdaganganumum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf d,dapat dilakukan dalam bentuk kerja sama pemasaran,atau penyediaan lokasi usaha dari Usaha Mikro, Kecil,dan Menengah oleh Usaha Besar yang dilakukan secaraterbuka.

(2) Pemenuhan...

SK No 052081 A

Page 579: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

7

FRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-579 -

(21 Pemenuhan kebutuhan barang dan jasa yangdiperlukan oleh Usaha Besar dilakukan denganmengutamakan pengadaan hasil produksi Usaha Kecilatau Usaha Mikro sepanjang memenuhi standar mutubarang dan jasa yang diperlukan.

(3) Pengaturan sistem pembayaran dilakukan dengan tidakmerugikan salah satu pihak.

Di antara Pasal 32 dan Pasal 33 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal 32A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 32A

Dalam pelaksanaan kemitraan dengan pola rantai pasoksebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 huruf f, dapatdilakukan melalui kegiatan dari Usaha Mikro dan Kecil olehUsaha Menengah dan Usaha Besar paling sedikit meliputi:

a. pengelolaan perpindahan produk yang dilakukan olehperusahaan dengan penyedia bahan baku;

b. pendistribusian produk dari perusahaan ke konsumen;dan/atau

c. pengelolaan ketersediaan bahan baku, pasokan bahanbaku serta proses fabrikasi.

Penjelasan Pasal 35 diubah sebagaimana tercantum dalampenjelasan.

Bagian Keempat

Basis Data Tunggal

8

Pasal 88

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintahmenyelenggarakan sistem informasiUMK-M yang terintegrasi.

Daerah wajibdan pendataan

SK No 052082 A

(2) Hasil ...

Page 580: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-580-

(2) Hasil pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sebagai basis data tunggal UMK-M.

(3) Basis data tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (21

wajib digunakan sebagai pertimbangan untukmenentukan kebijakan mengenai UMK-M.

(4) Basis data tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (21

disajikan secara tepat waktu, akurat, dan tepat gunaserta dapat diakses oleh masyarakat.

(5) Pemerintah Pusat melakukan pembaharuan sisteminformasi dan basis data tunggal paling sedikit 1 (satu)kali dalam 1 (satu) tahun.

(6) Basis data tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (21

dibentuk dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) tahunsejak berlakunya Undang-Undang ini.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai basis data tunggalUMK-M diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Kelima

Pengelolaan Terpadu Usaha Mikro dan Kecil

Pasal 89

(1) Pemerintah Pusat mendorong implementasi pengelolaanterpadu Usaha Mikro dan Kecil dalam penataan klastermelalui sinergi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,dan pemangku kepentingan terkait.

(21 Pengelolaan terpadu Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana dimaksud pada ayat (1) merrrpakankumpulan kelompok Usaha Mikro dan Kecil yang terkaitdalam:

a. suatu rantai produk umum;

b. ketergantungan atas keterampilan tenaga kerjayang serLrpa; atau

c. penggunaan teknologi yang serupa dan salingmelengkapi secara terintegrasi.

SK No 052083 A

(3) Saling. . .

Page 581: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-581 -

(3) Saling melengkapi secara terintegrasi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf c dilaksanakan di lokasiklaster dengan tahap pendirian/legalisasi, pembiayaan,penyediaan bahan baku, proses produksi, kurasi, danpemasaran produk Usaha Mikro dan Kecil melaluiperdagangan elektronik/ non elektronik.

(4) Penentuan lokasi Klaster Usaha Mikro dan Kecildisusun dalam program Pemerintah Pusat danPemerintah Daerah dengan memperhatikan pemetaanpotensi, keunggulan daerah, dan strategi penentuanlokasi usaha.

(5) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahmelaksanakan pendampingan sebagai upayapengembangan Usaha Mikro dan Kecil untuk memberidukungan manejemen, sumber daya manusia,anggaran, serta sarana dan prasarana.

(6) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalammenyediakan dukungan sumber daya manusia,anggaran, serta sarana dan prasarana sebagaimanadimaksud pada ayat (5) wajib memberikan fasilitas yangmeliputi:

a. lahan lokasi klaster;

b. aspek produksi;

c. infrastruktur;d. rantai nilai;

e. pendirian badan hukum;

f. sertifikasi dan standardisasi;

g. promosi;

h. pemasaran;

i. digitalisasi; danj. penelitian dan pengembangan.

(71 Pemerintah Pusat mengoordinasikan pengelolaanterpadu Usaha Mikro dan Kecil dalam penataan klaster.

SK No 052084 A

(8) Pemerintah

Page 582: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUBUK INtrONESIA

-582 -

(8) Pemerintah Pusat melakukan evaluasi pengelolaanterpadu Usaha Mikro dan Kecil dalam penataan klaster.

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan terpaduUsaha Mikro dan Kecil diatur dalam PeraturanPemerintah.

Bagian Keenam

Kemitraan

Pasal 90

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya wajib memfasilitasi,mendukung, dan menstimulasi kegiatan kemitraanUsaha Menengah dan Usaha Besar dengan Koperasi,Usaha Mikro, dan Usaha Kecil yang bertujuan untukmeningkatkan kompetensi dan level usaha.

(2) Kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mencakup proses alih keterampilan di bidang produksidan pengolahan, pemasaran, permodalan, sumber dayamanusia, dan teknologi.

(3) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah memberikaninsentif dan kemudahan berusaha dalam rangkakemitraan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(41 Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya melakukan pengawasan danevaluasi terhadap pelaksanaan kemitraan antara UsahaMenengah dan Usaha Besar dengan Koperasi, UsahaMikro, dan Usaha Kecil.

(5) Pemerintah Pusat mengatur pemberian insentif kepadaUsaha Menengah dan Usaha Besar yang melakukankemitraan dengan Koperasi, Usaha Mikro, dan UsahaKecil melalui inovasi dan pengembangan produkberorientasi ekspor, penyerapan tenaga kerja,penggunaan teknologi tepat guna dan ramahlingkungan, serta menyelenggarakan pendidikan danpelatihan.

(6) Ketentuan. . .

SK No 052085 A

Page 583: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-583-

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai kemitraan diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Ketujuh

Kemudah an P erizinan Berusaha

Pasal 91

(1) Dalam rangka kemudahan Perizinan Berusaha,Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya wajib melakukan pembinaan

. dan pendaftaran bagi Usaha Mikro dan Kecilberdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteriayang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

(21 Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdilakukan secara daring atau luring denganmelampirkan:

a. Kartu Tanda Penduduk (KTP); dan

b. Surat keterangan berusaha dari pemerintahsetingkat rukun tetangga.

(3) Pendaftaran secara daring sebagaimana dimaksud padaayat (21 diberi nomor induk berusaha melalui sistemPerizinan Berusaha secara elektronik.

(41 Nomor induk berusaha sebagaimana dimaksud padaayat (3) merupakan perizinan tunggal yang berlakuuntuk semua kegiatan usaha.

(5) Perizinan tunggal sebagaimana dimaksud pada ayat (4)meliputi Perizinan Berusaha, Standar NasionalIndonesia, dan sertifikasi jaminan produk halal.

(6) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat wajib melakukan pembinaan terhadap PerizinanBerusaha, pemenuhan standar, Standar NasionalIndonesia, dan sertifikasi jaminan produk halal.

SK No 052086 A

(7) Dalam

Page 584: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESTA

-584-

(71 Dalam hal kegiatan usaha sebagaimana dimaksud padaayat (4) memiliki risiko menengah atau tinggi terhadapkesehatan, keamanan, dan keselamatan sertalingkungan selain melakukan registrasi untukmendapatkan nomor induk berusaha, Usaha Mikro danKecil wajib memiliki sertifikat sertifikasi standardanf atau izin.

(8) Pemerintah Fusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat memfasilitasi sertifikasi standar danf atau izinsebagaimana dimaksud pada ayat (5).

(9) Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan tunggalsebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan fasilitasisertifikasi standar dan/atau bin sebagaimana dimaksudpada ayat (8) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Kedelapan

Kemudahan Fasilitasi Pembiayaan dan Insentif Fiskal

Pasal 92

(1) Usaha Mikro dan Kecil diberikemudahan/penyederhanaan administrasi perpajakandalam rangka pengajuan fasilitas pembiayaan dariPemerintah Pusat sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang perpajakan.

(2) Usaha Mikro dan Kecil yang mengajukan PerizinanBerusaha dapat diberi insentif bempa tidak dikenaibiaya atau diberi keringanan biaya.

(3) Usaha Mikro dan Kecil yang berorientasi ekspor dapatdiberi insentif kepabeanan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang kepabeanan.

(4) Usaha Mikro dan Kecil tertentu dapat diberi insentifPajak Penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang Pajak Penghasilan.

SK No 052087 A

Pasal 93 .

Page 585: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-585-

Pasal 93

Kegiatan Usaha Mikro dan Kecil dapat dijadikan jaminankredit program.

Pasal 94

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya mempermudah danmenyederhanakan proses untuk Usaha Mikro dan Kecildalam hal pendaftaran dan pembiayaan hak kekayaanintelektual, kemudahan impor bahan baku dan bahanpenolong industri apabila tidak dapat dipenuhi daridalam negeri, dan/atau fasilitasi ekspor.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kemudahan danpenyederhanaan pendaftaran dan pembiayaan hakkekayaan intelektual, kemudahan impor bahan bakudan bahan penolong industri apabila tidak dapatdipenuhi dari dalam negeri, danf atau fasilitasi eksporsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Bagian Kesembilan

Dana Alokasi Khusus, Bantuan dan Pendampingan Hukum, PengadaanBarang dan Jasa, dan Sistem/Aplikasi Pembukuan/Pencatatan Keuangan dan

Inkubasi

Pasal 95

(1) Pemerintah Pusat mengalokasikan Dana Alokasi Khususuntuk mendukung pendanaan bagi Pemerintah Daerahdalam rangka kegiatan pemberdayaan danpengembangan Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan UsahaMenengah.

(21 Pengalokasian Dana Alokasi Khusus sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

SK No 052088 A

Pasal 96

Page 586: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-586-

Pasal 96

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya wajib menyediakan layanan bantuan danpendampingan hukum bagi Usaha Mikro dan Kecil.

Pasal 97

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajibmengalokasikan paling sedikit 4oo/o (empat puluh persen)produk/jasa Usaha Mikro dan Kecil serta Koperasi dari hasilproduksi dalam negeri dalam pengadaan barang/jasaPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 98

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya wajib memberikan pelatihan danpendampingan pemanfaataan sistem/aplikasipembukuan/pencatatan keuangan yang memberi kemudahanbagi Usaha Mikro dan Kecil.

Pasal 99

Penyelenggaraan inkubasi dilakukan oleh Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, Dunia Usaha, dan/ataumasyarakat.

Pasal 100

Inkubasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 99 bertujuanuntuk:a. menciptakan usaha baru;

b. menguatkan dan mengembangkan kualitas UsahaMikro, Kecil, dan Menengah yang mempunyai nilaiekonomi dan berdaya saing tinggi; dan

c. mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusiaterdidik dalam menggerakkan perekonomian denganmemanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

SK No 052089 A

Pasal 101 ...

Page 587: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-587 -

Pasal 101

Sasaran pengembangan inkubasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 99 meliputi:

a. penciptaan dan penumbuhan usaha baru sertapenguatan kapasitas pelaku usaha pemula yangberdaya saing tinggi;

b. penciptaan dan penumbuhan usaha baru yangmempunyai nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi;dan

c. peningkatan nilai tambah pengelolaan potensi ekonomimelalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pasal 102

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Dunia Usahamelakukan pedampingan untuk meningkatkan kapasitasUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga mampumengakses:

a. pembiayaan alternatif untuk Usaha Mikro, Kecil, danMenengah Pemula;

b. pembiayaan dari dana kemitraan;

c. bantuan hibah pemerintah;

d. dana bergulir; dan

e. tanggung jawab sosial perusahaan.

Bagian Kesepuluh

Partisipasi UMK dan Koperasi pada Infrastruktur Publik

Pasal 103

Di antara Pasal 53 dan Pasal 54 dalam Undang-UndangNomor 38 Tahun 2OO4 tentang Jalan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 132, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44441 disisipkan1 (satu) pasal, yakni Pasal 53A sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 53A. . .

SK No 052090 A

Page 588: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-s88-

Pasal 53A

(1) Jalan Tol antarkota harus dilengkapi dengan TempatIstirahat, Pelayanan untuk kepentingan penggunaJalan To1, serta menyediakan tempat promosi danpengembangan Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan UsahaMenengah.

(21 Pengusahaan tempat promosi dan pengembanganUsaha Mikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah,Tempat Istirahat dan Pelayanan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan dengan mengalokasikan lahanpada Jalan Tol paling sedikit 30% (tiga puluh persen)dari total luas lahan area komersial untuk Usaha Mikro,Usaha Kecil, dan Usaha Menengah, baik untuk JalanTol yang telah beroperasi maupun untuk Jalan Tol yangmasih dalam tahap perencanaan dan konstruksi.

(3) Penyediaan tempat promosi dan pengembangan UsahaMikro, Usaha Kecil, dan Usaha Menengah sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan partisipasiUsaha Mikro dan Kecil melalui pola kemitraan.

(4) Penanaman dan pemeliharaan tanaman di TempatIstirahat dan Pelayanan sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dilakukan oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil,dan Usaha Menengah.

Pasal 104

(1) Dalam rangka pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil,Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, badan usahamilik negara, badan usaha milik daerah dan f ataubadan usaha swasta wajib mengalokasikan penyediaantempat promosi, tempat usaha, dan/ataupengembangan Usaha Mikro dan Kecil padainfrastruktur publik yang mencakup:

a. terminal;

b. bandarudara;

c. pelabuhan;

d. stasiun kereta api;

SK No 052091 A

e.tempat...

Page 589: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-589-

e. tempat istirahat dan pelayanan jalan tol; dan

f. infrastruktur publik lainnya yang ditetapkan olehPemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerahsesuai dengan kewenangannya.

(2) Alokasi penyediaan tempat promosi dan pengembanganUsaha Mikro dan Kecil pada infrastruktur publiksebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 30%(tiga puluh persen) dari luas tempat perbelanjaandan/atau promosi yang strategis pada infrastrukturpublik yang bersangkutan.

(3) Ketentuan mengenai penyediaan tempat promosi danpengembangan Usaha Mikro dan Kecil pada infrastrukturpublik pada ayat (1) dan besaran alokasi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) diatur dalam PeraturanPemerintah.

BAB VI

KEMUDAHAN BERUSAHA

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 105

Untuk mempermudah pelaku usaha dalam melakukaninvestasi Undang-Undang ini mengubah, menghapus, ataumenetapkan pengaturan baru beberapa ketentuan yang diaturdalam:

a. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2OlI tentangKeimigrasian (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2oll Nomor 52, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5216);

b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016Nomor L76, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5922);

SK No 052092 A

c.Undang-Undang...

Page 590: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

d

c

ob'

PRESIDEHREPUELIK INDONESIA

-590-

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merekdan Indikasi Geografis (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2016 Nomor 252, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5953);

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2OO7 tentangPerseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO7 Nomor 106, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor a7561;

Staatsblad Tahun 1926 Nomor 226 juncto StaatsbladTahun l94O Nomor 450 tentang Undang-UndangG an ggua n (Hinde r o r donnantie) ;

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang PajakPenghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kalidiubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republiklndonesia Nomor a893);

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualanatas Barang Mewah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1983 Nomor 51, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 32641 sebagaimanatelah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2OO9 tentang Perubahan Ketigaatas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PajakPertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualanatas Barang Mewah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO9 Nomor 15O, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5069);

e

f

SK No 052093 A

h.Undang-Undang...

Page 591: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

h

FRESIDET{REPUEUK INDONESIA

- 591 -

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262)'sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir denganUndang-Undang Nomor 16 Tahun 2OO9 tentangPenetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 tentang PerubahanKeempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara PerpajakanMenjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO9 Nomor 62, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 49991;

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2OO9 tentang PajakDaerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO9 Nomor 13O, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 50a9);

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentangPerlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi DayaIkan, dan Petambak Garam (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2016 Nomor 68, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5870);

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang WajibDaftar Perusahaan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 321fl;Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2Ol4 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5495); dan

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang LaranganPraktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3817).

Bagian Kedua

Keimigrasian

J

k.

m.

1.

SK No 052094 A

Pasal 106

Page 592: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-592 -

Pasal 106

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun20ll tentang Keimigrasian (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2oll Nomor 52, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5216) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 angka 14, angka 18, angka 21, danangka 30 diubah sehingga Pasal 1 berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

Keimigrasian adalah hal ihwal lalu lintas orangyang masuk atau keluar Wilayah Indonesia sertapengawasannya dalam rangka menjaga tegaknyakedaulatan negara.

Wilayah Negara Republik Indonesia yangselanjutnya disebut Wilayah Indonesia adalahseluruh wilayah Indonesia serta zot:,a tertentu yangditetapkan berdasarkan undang-undang.

Fungsi Keimigrasian adalah bagian dari urusanpemerintahan negara dalam memberikanpelayanan Keimigrasian, penegakan hukum,keamanan negara, dan fasilitator pembangunankesejahteraan masyarakat.

Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang hukum dan hakasasi manusia.

Direktur Jenderal adalah Direktur JenderalImigrasi.

Direktorat Jenderal Imigrasi adalah unsurpelaksana tugas dan fungsi Kementerian Hukumdan Hak Asasi Manusia di bidang Keimigrasian.

1

2

3

4

5

6

SK No 052095 A

7. Pejabat

Page 593: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INEONESIA

-593-

7. Pejabat Imigrasi adalah pegawai yang telah melaluipendidikan khusus Keimigrasian dan memilikikeahlian teknis Keimigrasian serta memilikiwewenang untuk melaksanakan tugas dantanggung jawab berdasarkan Undang-Undang ini.

8. Penyidik Pegawai Negeri Sipil Keimigrasian yangselanjutnya disebut dengan PPNS Keimigrasianadalah Pejabat Imigrasi yang diberi wewenang olehundang-undang untuk melakukan penyidikantindak pidana Keimigrasian.

9. Orang Asing adalah orang yang bukan warganegara Indonesia.

10. Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian adalahsistem teknologi informasi dan komunikasi yangdigunakan untuk mengumpulkan, mengolah, danmenyajikan informasi guna mendukungoperasional, manajemen, dan pengambilankeputusan dalam melaksanakan FungsiKeimigrasian.

1 1. Kantor Imigrasi adalah unit pelaksana teknis yangmenjalankan Fungsi Keimigrasian di daerahkabupaten, kota, atau kecamatan.

12. Tempat Pemeriksaan Imigrasi adalah tempatpemeriksaan di pelabuhan laut, bandar udara, poslintas batas, atau tempat lain sebagai tempatmasuk dan keluar Wilayah Indonesia.

13. Dokumen Perjalanan adalah dokumen resmi yangdikeluarkan oleh pejabat yang berwenang darisuatu negara, Perserikatan Bangsa-Bangsa, atauorganisasi internasional lainnya untuk melakukanperjalanan antarnegara yang memuat identitaspemegangnya.

14. Dokumen Keimigrasian adalah DokumenPerjalanan Republik Indonesia dan lzin Tinggalyang dikeluarkan oleh Pejabat Imigrasi atau pejabatdinas luar negeri.

15. Dokumen .

SK No 052096 A

Page 594: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-594 -

15. Dokumen Perjalanan Republik Indonesia adalahPaspor Republik Indonesia dan Surat PerjalananLaksana Paspor Republik Indonesia.

16. Paspor Republik Indonesia yang selanjutnyadisebut Paspor adalah dokumen yang dikeluarkanoleh Pemerintah Republik Indonesia kepada warganegara Indonesia untuk melakukan perjalananantarnegara yang berlaku selama jangka waktutertentu.

17. Surat Perjalanan Laksana Paspor RepublikIndonesia yang selanjutnya disebut SuratPerjalanan Laksana Paspor adalah dokumenpengganti paspor yang diberikan dalam keadaantertentu yang berlaku selama jangka waktutertentu.

18. Visa Republik Indonesia yang selanjutnya disebutVisa adalah keterangan tertulis, baik secaramanual maupun elektronik yang diberikan olehpejabat yang berwenang untuk melakukanperjalanan ke Wilayah Indonesia dan menjadi dasaruntuk pemberian lzin Tinggal.

19. Tanda Masuk adalah tanda tertentu berupa capyang dibubuhkan pada Dokumen Perjalanan warganegara Indonesia dan Orang Asing, baik manualmaupun elektronik, yang diberikan oleh PejabatImigrasi sebagai tanda bahwa yang bersangkutanmasuk Wilayah Indonesia.

20. Tanda Keluar adalah tanda tertentu berupa capyang dibubuhkan pada Dokumen Perjalanan warganegara Indonesia dan Orang Asing, baik manualmaupun elektronik, yang diberikan oleh PejabatImigrasi sebagai tanda bahwa yang bersangkutankeluar Wilayah Indonesia.

21. Izin Tinggal adalah izin yang diberikan kepadaOrang Asing oleh Pejabat Imigrasi atau pejabatdinas luar negeri baik secara manual maupunelektronik untuk berada di Wilayah Indonesia.

SK No 052097 A

22. Pernyataan

Page 595: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-595-

22. Pernyataan Integrasi adalah pernyataan OrangAsing kepada Pemerintah Republik Indonesiasebagai salah satu syarat memperoleh Izin TinggalTetap.

23. Izin Tinggal Tetap adalah izin yang diberikankepada Orang Asing tertentu untuk bertempattinggal dan menetap di Wilayah Indonesia sebagaipenduduk Indonesia.

24. lzin Masuk Kembali adalah izin tertulis yangdiberikan oleh Pejabat Imigrasi kepada Orang Asingpemegang lzin Tinggal terbatas dan Izin TinggalTetap untuk masuk kembali ke Wilayah Indonesia.

25. Korporasi adalah kumpulan orang danf ataukekayaan yang terorganisasi, baik merupakanbadan hukum maupun bukan badan hukum.

26. Penjamin adalah orang atau Korporasi yangbertanggung jawab atas keberadaan dan kegiatanOrang Asing selama berada di Wilayah Indonesia.

27. Alat Angkut adalah kapal laut, pesawat udara, atausarana transportasi lain yang lazim digunakan,baik untuk mengangkut orang maupun barang.

28. Pencegahan adalah larangan sementara terhadaporang untuk keluar dari Wilayah Indonesiaberdasarkan alasan Keimigrasian atau alasan lainyang ditentukan oleh undang-undang.

29. Penangkalan adalah larangan terhadap OrangAsing untuk masuk Wilayah Indonesia berdasarkanalasan Keimigrasian.

30. Intelijen Keimigrasian adalah kegiatan penyelidikanKeimigrasian dan pengamanan Keimigrasian dalamrangka penyajian informasi melalui analisis gunamenetapkan perkiraan keadaan Keimigrasian yangdihadapi atau yang akan dihadapi.

31. Tindakan Administratif Keimigrasian adalah sanksiadministratif yang ditetapkan Pejabat Imigrasiterhadap Orang Asing di luar proses peradilan.

SK No 052098 A

32. Penyelundupan

Page 596: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-596-

32. Penyelundupan Manusia adalah perbuatan yangbertujuan mencari keuntungan, baik secaralangsung maupun tidak langsung, untuk dirisendiri atau untuk orang lain yang membawaseseorang atau kelompok orang, baik secaraterorganisasi maupun tidak terorganisasi, ataumemerintahkan orang lain untuk membawaseseorang atau kelompok orang, baik secaraterorganisasi maupun tidak terorganisasi, yangtidak memiliki hak secara sah untuk memasukiWilayah Indonesia atau keluar Wilayah Indonesiadan/atau masuk wilayah negara lain yang orangtersebut tidak memiliki hak untuk memasukiwilayah tersebut secara sah, baik denganmenggunakan dokumen sah maupun dokumenpalsu, atau tanpa menggunakan DokumenPerjalanan, baik melalui pemeriksaan imigrasimaupun tidak.

33. Rumah Detensi Imigrasi adalah unit pelaksanateknis yang menjalankan Fungsi Keimigrasiansebagai tempat penampungan sementara bagiOrang Asing yang dikenai Tindakan AdministratifKeimigrasian.

34. Ruang Detensi Imigrasi adalah tempatpenampungan sementara bagi Orang Asing yangdikenai Tindakan Administratif Keimigrasian yangberada di Direktorat Jenderal Imigrasi dan KantorImigrasi.

35. Deteni adalah Orang Asing penghuni RumahDetensi Imigrasi atau Ruang Detensi Imigrasi yangtelah mendapatkan keputusan pendetensian dariPejabat Imigrasi.

36. Deportasi adalah tindakan paksa mengeluarkanOrang Asing dari Wilayah Indonesia.

37. Penanggung Jawab Alat Angkut adalah pemilik,pengurLls, agen, nakhoda, kapten kapal, kaptenpilot, atau pengemudi alat angkut yangbersangkutan.

SK No 052099 A

38.Penumpang...

Page 597: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-597 -

38. Penumpang adalah setiap orang yang berada diatas alat angkut, kecuali awak alat angkut.

39. Perwakilan Republik Indonesia adalah KedutaanBesar Republik Indonesia, Konsulat JenderalRepublik Indonesia, dan Konsulat RepublikIndonesia.

Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

Visa kunjungan diberikan kepada Orang Asing yang akanmelakukan perjalanan ke Wilayah Indonesia dalamrangka kunjungan tugas pemerintahan, pendidikan,sosial budaya, pariwisata, prainvestasi, bisnis, keluarga,jurnalistik, atau singgah untuk meneruskan perjalananke negara lain.

Ketentuan Pasal 39 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 39

(1) Visa tinggal terbatas diberikan kepada Orang Asing:

a. sebagai rohaniawan, tenaga ahli, pekerja,peneliti, pelajar, investor, rumah kedua, dankeluarganya, serta Orang Asing yang kawinsecara sah dengan warga negara Indonesia,yang akan melakukan perjalanan ke WilayahIndonesia untuk bertempat tinggal dalamjangka waktu yang terbatas; atau

dalam rangka bergabung untuk bekerja di ataskapal, alat apung, atau instalasi yangberoperasi di wilayah perairan nusantara, lautteritorial, landas kontinen, danf atau ZonaEkonomi Eksklusif Indonesia.

3

b

SK No 052100 A

(2) Ketentuan...

Page 598: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REFUBL|K INDONESIA

-598-

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai Visa tinggalterbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

4 Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 40

(1) Pemberian Visa kunjungan dan Visa tinggal terbatasmerupakan kewenangan Menteri.

(2) Visa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikandan ditandatangani oleh Pejabat Imigrasi.

(3) Dalam hal Visa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diberikan di Perwakilan Republik Indonesia,pemberian Visa dilaksanakan oleh Pejabat Imigrasidi Perwakilan Republik Indonesia dan/atau pejabatdinas luar negeri.

(4) Pejabat dinas luar negeri sebagaimana dimaksudpada ayat (3) berwenang memberikan Visa setelahmemperoleh Keputusan Menteri.

5 Ketentuan Pasal 46 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 46

(1) Orang Asing pemegang Visa diplomatik atau Visadinas dengan maksud bertempat tinggal di WilayahIndonesia setelah mendapat Tanda Masuk wajibmengajukan permohonan kepada Menteri LuarNegeri atau pejabat yang ditunjuk untukmemperoleh lzin Tinggal diplomatik atau Izin Tinggaldinas.

(2) Orang Asing pemegang Visa tinggal terbatas setelahmendapat Tanda Masuk wajib mengajukanpermohonan kepada kepala Kantor Imigrasi untukmemperoleh lzin Tinggal terbatas.

SK No 052101 A

(3) Jika...

Page 599: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

(3)

(4)

(3)

(4)

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-599-

Jika Orang Asing sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) tidak melaksanakan kewajibantersebut, Orang Asing yang bersangkutan dianggapberada di Wilayah Indonesia secara tidak sah.

Dalam hal Orang Asing sebagaimana dimaksud padaayat (21 mendapatkan lzin Tinggal terbatas diTempat Pemeriksaan Imigrasi, tidak perlumengajukan permohonan kepada kepala KantorImigrasi untuk memperoleh Izin Tinggal terbatas.

Ketentuan Pasal 54 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1)

Pasal 54

IzinTinggal Tetap dapat diberikan kepada:

(2)

a. Orang Asing pemegang Izin Tinggal terbatassebagai rohaniwan, pekerja, investor, danrumah kedua;

b. keluarga karena perkawinan campuran;

c. suami, istri, dan/atau anak dari Orang Asingpemeganglzin Tinggal Tetap; dan

d. Orang Asing eks warga negara Indonesia daneks subjek anak berkewarganegaraan gandaRepublik Indonesia.

Izin Tinggal Tetap sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak diberikan kepada Orang Asing yang tidakmemiliki paspor kebangsaan.

Orang Asing pemegang lzin Tinggal Tetapmerupakan penduduk Indonesia.

Ketentuan lebih lanjut mengenai lzin Tinggal Tetapsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasal 63 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

SK No 052102 A

Pasal63...

Page 600: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

' PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-600-

Pasal 63

(1) Orang Asing tertentu yang berada di WilayahIndonesia wajib memiliki Penjamin yang menjaminkeberadaannya.

(21 Penjamin bertanggung jawab atas keberadaan dankegiatan Orang Asing yang dijamin selama tinggal diWilayah Indonesia serta wajib melaporkan setiapperubahan status sipil, status Keimigrasian, danperubahan alamat.

(3) Penjamin wajib membayar biaya yang timbul untukmemulangkan atau mengeluarkan Orang Asing yangdijaminnya dari Wilayah Indonesia apabila OrangAsing yang bersangkutan:

a. telah habis masa berlaku lzin Tinggalnya;dan/atau

b. dikenai Tindakan Administratif Keimigrasianberupa Deportasi.

(41 Ketentuan mengenai penjaminan tidak berlaku bagi:

a. Orang Asing yang kawin secara sah denganwarga negara Indonesia;

b. Pelaku Usaha dengan kewarganegaraan asingyang menanamkan modal sebagai investasinyadi Indonesia sebagaimana dimaksud dalamketentuan peraturan perundang-undanganmengenai penanaman modal; dan

c. Warga dari suatu negara yang secara resiprokalmemberikan pembebasan penjaminan.

(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62ayat (21 huruf g tidak berlaku dalam hal pemegangIzin Tinggal Tetap tersebut putus hubunganperkawinannya dengan warga negara Indonesiamemperoleh penjaminan yang menjaminkeberadaannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(6) Orang Asing sebagaimana dimaksud pada ayat (4)huruf b menyetorkan jaminan keimigrasian sebagaipengganti penjamin selama berada di WilayahIndonesia.

(7) Ketentuan...

SK No 052103 A

Page 601: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-601 -

(71 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara jaminankeimigrasian bagi Orang Asing diatur dalamPeraturan Pemerintah.

8 Ketentuan Pasal 7lberikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 71

(1) Setiap Orang Asing yang berada di Wilayah Indonesiawajib:

a. memberikan segala keterangan yang diperlukanmengenai identitas diri dan/atau keluarganyaserta melaporkan setiap perubahan status sipil,kewarganegaraatl, pekerjaan, Penjamin, atauperubahan alamatnya kepada Kantor Imigrasisetempat; atau

b. menyerahkan Dokumen Perjalanan atau lzinTinggal yang dimilikinya apabila diminta olehPejabat Imigrasi yang bertugas dalam rangkapengawasan Keimigrasian.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai pemenuhankewajiban keimigrasian sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Ketiga

Paten

Pasal 107

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun2016 tentang Paten (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2016 Nomor 176, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 59221diubah sebagai berikut:

SK No 052104 A

1. Ketentuan

Page 602: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

, PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-602 -

Ketentuan Pasal 3 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 3

(1) Paten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf adiberikan untuk Invensi yang baru, mengandunglangkah inventif, dan dapat diterapkan dalamindustri.

(21 Paten sederhana sebagaimana dimaksud dalam Pasal2 huruf b diberikan untuk setiap Invensi baru,pengembangan dari produk atau proses yang telahada, memiliki kegunaan praktis, serta dapatditerapkan dalam industri.

(3) Pengembangan dari produk atau proses yang telahada sebagaimana dimaksud pada ayat (21meliputi:

a. produk sederhana;

b. proses sederhana; atau

c. metode sederhana.

2 Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1)

(21

Pasal 20

Paten wajib dilaksanakan di Indonesia.

Pelaksanaan Paten sebagaimana dimaksud pada ayat(1), ialah sebagai berikut:

a. pelaksanaan Paten-produk yang meliputimembuat, mengimpor, atau melisensikanproduk yang diberi Paten;

b. pelaksanaan Paten-proses yang meliputimembuat, melisensikan, atau mengimporproduk yang dihasilkan dari proses yang diberiPaten; atau

SK No 052105 A

c. pelaksanaan .

Page 603: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

c

. FRESTDEN

REFUBUK INDONESIA

-603-

pelaksanaan Paten-metode, sistem, danpenggunaan yang meliputi membuat,mengimpor, atau melisensikan produk yangdihasilkan dari metode, sistem, danpenggunaan yang diberi Paten.

3 Ketentuan Pasal 82 diubahberikut:

sehingga berbunyi sebagai

Pasal 82

(1) Lisensi-wajib merupakan Lisensi untuk melaksanakanPaten yang diberikan berdasarkan Keputusan Menteriatas dasar permohonan dengan alasan:

a. Paten tidak dilaksanakan di Indonesiasebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dalamjangka waktu 36 (tiga puluh enam) bulan setelahdiberikan paten;

b. Paten telah dilaksanakan oleh Pemegang Patenatau penerima Lisensi dalam bentuk dan dengancara yang merLrgikan kepentingan masyarakat;atau

c. Paten hasil pengembangan dari Paten yang telahdiberikan sebelumnya tidak bisa dilaksanakantanpa menggunakan Paten pihak lain yangmasih dalam pelindungan.

(21 Permohonan Lisensi-wajib sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikenai biaya.

4 Ketentuan Pasalberikut:

122 diubah sehingga berbunyi sebagai

(1)

(2)

Pasal 122

Paten sederhana diberikan hanya untuk satu Invensi.

Permohonan Pemeriksaan Substantif atas Patensederhana dilakukan bersamaan dengan pengajuanPermohonan Paten sederhana dengan dikenai biaya.

SK No 052106 A

(3) Apabila...

Page 604: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEH

R,EPUBUK INDONESIA

-604 -

(3) Apabila permohonan pemeriksaan substantif atasPaten sederhana tidak dilakukan dalam batas waktusebagaimana dimaksud pada ayat (2) atau biayapemeriksaan substantif atas Paten sederhana tidakdibayar, Permohonan Paten sederhana dianggap ditarikkembali.

5 Ketentuan Pasal 123 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 123

(1) Pengumuman Permohonan Paten sederhana dilakukanpaling lambat 14 (empat belas) Hari terhitung sejakTanggal Penerimaan Permohonan Paten sederhana.

(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilaksanakan selama 14 (empat belas) hari kerjaterhitung sejak tanggal diumumkannya PermohonanPaten sederhana.

(3) Pemeriksaan substantif atas Permohonan Patensederhana dilakukan setelah jangka waktupengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (21

berakhir.

(41 Dikecualikan terhadap ketentuan dalam Pasal 49 ayat(3) dan ayat (4), bahwa keberatan terhadapPermohonan Paten sederhana langsung digunakansebagai tambahan bahan pertimbangan dalam tahappemeriksaan substantif.

6 Ketentuan Pasal I24berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 124

(1) Menteri wajib memberikan keputusan untukmenyetujui atau menolak Permohonan Patensederhana paling lama 6 (enam) bulan terhitung sejaktanggal penerimaan Permohonan Paten sederhana.

SK No 052107 A

(2) Paten

Page 605: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, FRESIDEN

REPUBIJK TNDOT"IESIA

-60s-

(21 Paten sederhana yang diberikan oleh Menteri dicatatdan diumumkan melalui media elektronik dan/ataumedia non-elektronik.

(3) Menteri memberikan sertifikat Paten sederhana kepadaPemegang Paten sederhana sebagai bukti hak.

Bagian Keempat

Merek

Pasal 108

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2016 Nomor 252, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5953) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 20 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 20

Merek tidak dapat didaftar jika:

a. bertentangan dengan ideologi negara, peraturanperundangan-undang, moralitas agama, kesusilaan,atau ketertiban umum;

b. sama dengan, berkaitan dengan, atau hanya menyebutbarang dan/atau jasa yang dimohonkanpendaftarannya;

c. memuat unsur yang dapat menyesatkan masyarakattentang asal, kualitas, jenis, ukuran, macam, tujuanpenggunaan barang danlatau jasa yang dimohonkanpendaftarannya atau merupakan nama varietastanaman yang dilindungi untuk barang dan/atau jasayang sejenis;

d. memuat keterangan yang tidak sesuai dengan kualitas,manfaat, atau khasiat dari barang dan/atau jasa yangdiproduksi;

e. tidak memiliki daya pembeda;

SK No 052108 A

f. merrrpakan

Page 606: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

f.

ob

. PRESIDEN

REFUELIK INEONESIA

-606-

merupakan nama umum dan/atau lambang milikumum; dan/ataumengandung bentuk yang bersifat fungsional.

Ketentuan Pasalberikut:

23 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 23

(1) Pemeriksaan substantif merupakan pemeriksaan yangdilakukan oleh Pemeriksa terhadap Permohonanpendaftaran Merek.

(2) Segala keberatan dan atau sanggahan sebagaimanadimaksud dalarn Pasal 16 dan Pasal 17 menjadipertimbangan dalam pemeriksaan substantifsebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Dalam hal tidak terdapat keberatan terhitung sejaktanggal berakhirnya pengumuman, dilakukanpemeriksaan substantif terhadap Permohonan.

(41 Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksud padaayat (3) diselesaikan dalam jangka waktu paling lama3O (tiga puluh) Hari.

(5) Dalam hal terdapat keberatan dalam jangka waktupaling lama 30 (tiga puluh) Hari terhitung sejak tanggalberakhirnya batas waktu penyampaian sanggahansebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, dilakukanpemeriksaan substantif terhadap Permohonan.

(6) Pemeriksaan substantif sebagaimana dimaksudpada ayat (5) diselesaikan dalam jangka waktu palinglama 90 (sembilan puluh) Hari.

(7) Dalam hal diperlukan untuk melakukan pemeriksaansubstantif, dapat ditetapkan tenaga ahli pemeriksaMerek di luar Pemeriksa.

2

SK No 052109 A

(8) Hasil

Page 607: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

3

,- FRESIDEN

REFUBUK INDONESIA

-607 -

(8) Hasil pemeriksaan substantif yang dilakukan olehtenaga ahli pemeriksa Merek di luar Pemeriksasebagaimana dimaksud pada ayat (71 dapat dianggapsama dengan hasil pemeriksaan substantif yangdilakukan oleh Pemeriksa dengan PersetujuanMenteri.

Ketentuan Pasalberikut:

25 diubah sehingga berbunyi sebagai

Pasal 25

(1) Sertifikat Merek diterbitkan oleh Menteri sejak Merektersebut terdaftar.

(2) Sertifikat Merek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memuat:

a. nama dan alamat lengkap pemilik Merek yangdidaftar;

b. nama dan alamat lengkap Kuasa dalam halPermohonan melalui Kuasa;

c. Tanggal Penerimaan;

d. nama negara dan Tanggal Penerimaanpemohonan yang pertama kali dalam halPermohonan diajukan dengan menggunakan HakPrioritas;

e. label Merek yang didaftarkan, termasukketerangan mengenai macam warna jika Merektersebut menggunakan unsur warna, dan jikaMerek menggunakan bahasa asing, huruf selainhuruf Latin, dan/atau angka yang tidak lazimdigunakan dalam bahasa Indonesia disertaiterjemahannya dalam bahasa Indonesia, hurufLatin dan angka yang lazim digunakan dalambahasa Indonesia serta cara pengucapannyadalam ejaan Latin;

f. nomor dan tanggal pendaftaran;

g. kelas dan jenis barang dan/atau jasa yangMereknya didaftar; dan

SK No 052110 A

h. jangka

Page 608: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-608-

h. jangka waktu berlakunya pendaftaran Merek

Bagian Kelima

Perseroan Terbatas

Pasal 109

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun2OO7 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO7 Nomor 40, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 47561diubah sebagai berikut:

1 Ketentuan Pasal 1 angka 1 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan

Perseroan Terbatas, yang selanjutnya disebutPerseroan, adalah badan hukum yang merupakanpersekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yangseluruhnya terbagi dalam saham atau Badan Hukumperorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro danKecil sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai Usaha Mikro dan Kecil.

Organ Perseroan adalah Rapat Umum PemegangSaham, Direksi, dan Dewan Komisaris.

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan adalahkomitmen Perseroan untuk berperan serta dalampembangunan ekonomi berkelanjutan gunameningkatkan kualitas kehidupan dan lingkunganyang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,komunitas setempat, maupun masyarakat padaumumnya.

1

2

3

SK No 052111 A

4. Rapat. . .

Page 609: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

5

6

7

8

9

, FRESIDEN

REPUELTK |NDONESIA

-609-

Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnyadisebut RUPS, adalah Organ Perseroan yangmempunyai wewenang yang tidak diberikan kepadaDireksi atau Dewan Komisaris dalam batas yangditentukan dalam undang-undang ini dan/atauanggaran dasar.

Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang danbertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroanuntuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksuddan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik didalam maupun di luar pengadilan sesuai denganketentuan anggaran dasar.

Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yangbertugas melakukan pengawasan secara umumdan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar sertamemberi nasihat kepada Direksi.

Perseroan Terbuka adalah Perseroan Publik atauPerseroan yang melakukan penawaran umum saham,sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Perseroan Publik adalah Perseroan yang memenuhikriteria jumlah pemegang saham dan modal disetorsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Penggabungan adalah perbuatan hukum yangdilakukan oleh satu Perseroan atau lebih untukmenggabungkan diri dengan Perseroan lain yang telahada yang mengakibatkan aktiva dan pasiva dariPerseroan yang menggabungkan diri beralih karenahukum kepada Perseroan yang menerimapenggabungan dan selanjutnya status badan hukumPerseroan yang menggabungkan diri berakhir karenahukum.

Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukanoleh dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diridengan cara mendirikan satu Perseroan baru yangkarena hukum memperoleh aktiva dan pasiva dariPerseroan yang meleburkan diri dan status badanhukum Perseroan yang meleburkan diri berakhirkarena hukum.

11. Pengambilalihan. . .

10

SK No 052112 A

Page 610: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

11

12.

13

l4

15.

16.

, FRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-610-

Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yangdilakukan oleh badan hukum atau orang perseoranganuntuk mengambil alih saham Perseroan yangmengakibatkan beralihnya pengendalian atasPerseroan tersebut.

Pemisahan adalah perbuatan hukum yang dilakukanoleh Perseroan untuk memisahkan usaha yangmengakibatkan seluruh aktiva dan pasiva Perseroanberalih karena hukum kepada 2 (dua) Perseroan ataulebih atau sebagian aktiva dan pasiva Perseroanberalih karena hukum kepada 1 (satu) Perseroan ataulebih.

Surat Tercatat adalah surat yang dialamatkan kepadapenerima dan dapat dibuktikan dengan tanda terimadari penerima yang ditandatangani denganmenyebutkan tanggal penerimaan.

Surat Kabar adalah surat kabar harian berbahasaIndonesia yang beredar secara nasional.

Hari adalah hari kalender.

Menteri adalah Menteri yang tugas dan tanggungjawabnya di bidang hukum dan hak asasi manusia.

2. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 7

(1) Perseroan didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebihdengan akta notaris yang dibuat dalam BahasaIndonesia.

(21 Setiap pendiri Perseroan wajib mengambil bagiansaham pada saat Perseroan didirikan.

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidakberlaku dalam rangka Peleburan.

(4) Perseroan memperoleh status badan hukum setelahdidaftarkan kepada Menteri dan mendapatkan buktipendaftaran.

SK No 052113 A

(5) Setelah...

Page 611: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREFUELIK INDONESIA

-611-

(5) Setelah Perseroan memperoleh status badan hukumdan pemegang saham menjadi kurang dari 2 (dua)orang, dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulanterhitung sejak keadaan tersebut, pemegang sahamyang bersangkutan wajib:

a. mengalihkan sebagian sahamnya kepada oranglain; atau

b. Perseroan mengeluarkan saham baru kepadaorang lain.

(6) Dalam hal jangka waktu sebagaimana dimaksud padaayat (5) telah dilampaui, pemegang saham tetapkurang dari 2 (dua) orang:

a. pemegang saham bertanggung jawab secarapribadi atas segala perikatan dan kerugianPerseroan; dan

b. atas permohonan pihak yang berkepentingan,pengadilan negeri dapat membubarkan Perseroantersebut.

(7) Ketentuan yang mewajibkan Perseroan didirikan oleh 2(dua) orang atau lebih sebagaimana dimaksud padaayat (1), ayat (5), serta ayat (6) tidak berlaku bagi:

a. Persero yang seluruh sahamnya dimiliki olehnegara;

b. Badan Usaha Milik Daerah;

c. Badan Usaha Milik Desa;

d. Perseroan yang mengelola bursa efek, lembagakliring dan penjaminan, lembaga penyimpanandan penyelesaian, dan lembaga lain sesuai denganUndang-Undang tentang Pasar Modal; atau

e. Perseroan yang memenuhi kriteria untuk UsahaMikro dan Kecil.

(8) Usaha Mikro dan Kecil sebagaimana dimaksud padaayat (71 huruf e merupakan Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai Usaha Mikro dan Kecil.

SK No 052114 A

3. Ketentuan .

Page 612: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-6t2 -

3 Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1)

(21

Pasal 32

Perseroan wajib memiliki modal dasar Perseroan

(3)

Besaran modal dasar Perseroan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkankeputusan pendiri Perseroan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai modal dasarPerseroan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

4 Ketentuan Pasal 153berikut:

diubah sehingga berbunyi sebagai

5

Pasal 153

Ketentuan mengenai biaya Perseroan sebagai badan hukumdiatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang penerimaan negara bukan pajak.

Di antara Pasal 153 dan Pasal 154 disisipkan 10 (sepuluh)pasal, yakni Pasal 153A, Pasal 1528, Pasal 153C, Pasal153D, Pasal 153E, Pasal 153F, Pasal 153G, Pasal 153H,Pasal 1531, dan Pasal 153J sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 153A

(1) Perseroan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro danKecil dapat didirikan oleh 1 (satu) orang.

(21 Pendirian Perseroan untuk Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukanberdasarkan surat pernyataan pendirian yang dibuatdalam Bahasa Indonesia.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendirian Perseroanuntuk Usaha Mikro dan Kecil diatur dalam PeraturanPemerintah.

SK No 052115 A

Pasal 1538. . .

Page 613: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESTDEN

REPUEL|K INDONESIA

-613 -

Pasal 1538

(1) Pernyataan pendirian sebagaimana dimaksud dalamPasal 153A ayat (2) memuat maksud dan tujuan,kegiatan usaha, modal dasar, dan keterangan lainberkaitan dengan pendirian Perseroan.

(2) Pernyataan pendirian sebagaimana dimaksud padaayat (1) didaftarkan secara elektronik kepada Menteridengan mengisi format isian.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai materi pernyataanpendirian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danformat isian sebagaimana dimaksud pada ayat (21

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 153C

(1) Perubahan pernyataan pendirian Perseroan untukUsaha Mikro dan Kecil sebagaimana dimaksud dalamPasal 153A ditetapkan oleh RUPS dan diberitahukansecara elektronik kepada Menteri.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai materi dan formatisian perubahan pernyataan pendirian sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

Pasal 153D

(1) Direksi Perseroan untuk Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana dimaksud dalam Pasal 153Amenjalankan pengurusan Perseroan untuk UsahaMikro dan Kecil bagi kepentingan Perseroan sesuaidengan maksud dan tujuan Perseroan.

(2\ Direksi berwenang menjalankan pengurusansebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengankebijakan yang dianggap tepat, dalam batas yangditentukan dalam Undang-Undang ini, dan/ataupernyataan pendirian Perseroan.

SK No 052116 A

Pasal 153E. . .

Page 614: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-614 -

Pasal 153E

(1) Pemegang saham Perseroan untuk Usaha Mikro danKecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 153Amerupakan orang perseorangan.

(21 Pendiri Perseroan hanya dapat mendirikan PerseroanTerbatas untuk Usaha Mikro dan Kecil sejumlah 1

(satu) Perseroan untuk Usaha Mikro dan Kecil dalam 1

(satu) tahun.

Pasal 153F

(1) Direksi Perseroan untuk Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana dimaksud dalam Pasal 153A harusmembuat laporan keuangan dalam rangkamewujudkan Tata Kelola Perseroan yang baik.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban membuatlaporan keuangan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 153G

(1) Pembubaran Perseroan untuk Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana dimaksud dalam Pasal 153A dilakukanoleh RUPS yang dituangkan dalam pernyataanpembubaran dan diberitahukan secara elektronikkepada Menteri.

(21 Pembubaran Perseroan untuk Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana dimaksud pada ayat (1) terjadi karena:

a. berdasarkan keputusan RUPS;

b. jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalampernyataan pendirian telah berakhir;

c. berdasarkanpenetapanpengadilan;

d. dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusanpengadilan niaga yang telah mempunyai kekuatanhukum tetap, harta pailit Perseroan tidak cukupuntuk membayar biaya kepailitan;

SK No 052117 A

e.harta...

Page 615: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEH

REPUELIK INDONESIA

-615-

harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailitberada dalam keadaan insolvensi sebagaimanadiatur dalam Undang-Undang tentang Kepailitandan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang;atau

dicabutnya P erizinan Berusaha Perseroan sehinggamewajibkan Perseroan melakukan likuidasi sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 153H

(1) Dalam hal Perseroan untuk Usaha Mikro dan Kecilsudah tidak memenuhi kriteria Usaha Mikro dan Kecilsebagaimana dimaksud dalam Pasal 153A, Perseroanharus mengubah statusnya menjadi Perseroansebagaimana dimaksud dalam ketentuan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai pengubahan statusPerseroan untuk Usaha Mikro dan Kecil menjadiPerseroan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 153I

(1) Perseroan untuk Usaha Mikro dan Kecil diberikankeringanan biaya terkait pendirian badan hukum.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai keringanan biayaPerseroan untuk Usaha Mikro dan Kecil sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang penerimaannegara bukan pajak.

Pasal 153J

(1) Pemegang saham Perseroan untuk Usaha Mikro danKecil tidak bertanggung jawab secara pribadi atasperikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidakbertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihisaham yang dimiliki.

(2) Ketentuan...

e

f.

SK No 052118 A

Page 616: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUEL|K TNDONESIA

-6t6 -

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidakberlaku apabila:

a. persyaratan Perseroan sebagai badan hukumbelum atau tidak terpenuhi;

b. pemegang saham yang bersangkutan, baiklangsung maupun tidak langsung dengan iktikadburuk memanfaatkan Perseroan untukkepentingan pribadi;

c. pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalamperbuatan melawan hukum yang dilakukan olehPerseroan; atau

d. pemegang saham yang bersangkutan, baiklangsung maupun tidak langsung secara melawanhukum menggunakan kekayaan Perseroan, yangmengakibatkan kekayaan Perseroan menjadi tidakcukup untuk melunasi utang Perseroan.

Bagian Keenam

Undang-Undang Gangguan

Pasal 1 10

Staatsblad Tahun 1926 Nomor 226 juncto Staatsblad Tahun l94ONomor 450 tentang Undang-Undang Gangguan(Hinderordonnantiel dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Bagian Ketujuh

Perpajakan

SK No 052119 A

Pasal 111...

Page 617: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-6t7 -

Pasal 1 1 1

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah,terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentangPerubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO8 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republiklndonesia Nomor 4893) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 2 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 2

(1) Yang menjadi subjek pajak adalah:

a. 1. orang pribadi; dan

2. warisan yang belum terbagi sebagai satukesatuan menggantikan yang berhak;

b. badan; dan

c. bentuk usaha tetap.

(1a) Bentuk usaha tetap merupakan subjek pajak yangperlakuan perpajakannya dipersamakan dengan subjekpajak badan.

(21 Subjek pajak dibedakan menjadi subjek pajak dalamnegeri dan subjek pajak luar negeri.

(3) Subjek pajak dalam negeri adalah:

a. orang pribadi, baik yang merlrpakan Warga NegaraIndonesia maupun warga negara asing yang:

1. bertempat tinggal di Indonesia;

2. berada di Indonesia lebih dari 183 (seratusdelapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu12 (dua belas) bulan; atau

3.dalam...

SK No 052120 A

Page 618: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

' PREsrngHREFUEUK INDONESIA

-618-

3. dalam suatu tahun pajak berada di Indonesiadan mempunyai niat untuk bertempat tinggaldi Indonesia;

b. badan yang didirikan atau bertempat kedudukan diIndonesia, kecuali unit tertentu dari badanpemerintah yang memenuhi kriteria:

1. pembentukannya berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan;

2. pembiayaannya bersumber dari AnggaranPendapatan dan Belanja Negara atauAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

3. penerimaannya dimasukkan dalam anggaranPemerintah Fusat atau Pemerintah Daerah;dan

4. pembukuannya diperiksa oleh aparatpengawasan fungsional negara; dan

c. warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuanmenggantikan yang berhak.

(41 Subjek pajak luar negeri adalah:

a. orang pribadi yang tidak bertempat tinggal diIndonesia;

b. warga negara asing yang berada di Indonesia tidaklebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) haridalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan;

c. Warga Negara Indonesia yang berada di luarIndonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluhtiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulanserta memenuhi persyaratan:

1. tempat tinggal;

2. pusat kegiatan utama;

3. tempat menjalankan kebiasan;

4. status subjek pajak; dan/atau5. persyaratan tertentu lainnya

yang ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratantersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan;dan

d. badan. . .

SK No 052121 A

Page 619: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-619 -

d. badan yang tidak didirikan dan tidak bertempatkedudukan di Indonesia

yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatanmelalui bentuk usaha tetap di Indonesia atau yangdapat menerima atau memperoleh penghasilan dariIndonesia tidak dari menjalankan usaha ataumelakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap diIndonesia.

(5) Bentuk usaha tetap adalah bentuk usaha yangdipergunakan oleh orang pribadi sebagaimanadimaksud pada ayat (4) huruf a, huruf b, dan huruf c,dan badan sebagaimana dimaksud pada ayat (41huruf duntuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan diIndonesia yang dapat berupa:

a. tempat kedudukan manajemen;

b. cabang perusahaan;

c. kantor perwakilan;

d. gedung kantor;

e. pabrik;

f. bengkel;

g. gudang;

h. rLrang untuk promosi dan penjualan;

i. pertambangan dan penggalian sumber alam;

j. wilayah kerja pertambangan minyak dan gas bumi;

k. perikanan, peternakan, pertanian, perkebunan,atau kehutanan;

1. proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan;

m. pemberian jasa dalam bentuk apa pun olehpegawai atau orang lain sepanjang dilakukan lebihdari 60 (enam puluh) hari dalam jangka waktu 12(dua belas) bulan;

n. orang atau badan yang bertindak selaku agen yangkedudukannya tidak bebas;

SK No 052122 A

o. agen. . .

Page 620: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-620 -

o. agen atau pegawai dari perusahan asuransi yangtidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan diIndonesia yang menerima premi asuransi ataumenanggung risiko di Indonesia; dan

p. komputer, agen elektronik, atau peralatan otomatisyang dimiliki, disewa, atau digunakan olehpenyelenggara transaksi elektronik untukmenjalankan kegiatan usaha melalui internet.

(6) Tempat tinggal orang pribadi atau tempat kedudukanbadan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak menurutkeadaan yang sebenarnya.

2. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut

Pasal 4

(1) Yang menjadi objek pajak adalah penghasilan, yaitusetiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterimaatau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dariIndonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapatdipakai untuk konsumsi atau untuk menambahkekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan namadan dalam bentuk apa pun, termasuk:

a. penggantian atau imbalan berkenaan denganpekerjaan atau jasa yang diterima atau diperolehtermasuk gaji, upah, tunjangan, honorarium,komisi, bonus, gratifikasi, uang pensiun, atauimbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukanlain dalam Undang-Undang ini;

b. hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan,dan penghargaan;

c. laba usaha;

d. keuntungan karena penjualan atau karenapengalihan harta termasuk:

SK No 052123 A

1. keuntungan.

Page 621: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

e

FRESIDENREFUEUK INDONESIA

-62t -

1. keuntungan karena pengalihan harta kepadaperseroan, persekutuan, dan badan lainnyasebagai pengganti saham atau penyertaanmodal;

2. keuntungan karena pengalihan harta kepadapemegang saham, sekutu, atau anggota yangdiperoleh perseroan, persekutuan, dan badanlainnya;

3. keuntungan karenalikuidasi, penggabungan,peleburan, pemekaran, pemecahan,pengambilalihan usaha, atau reorganisasidengan nama dan dalam bentuk apa pun;

4. keuntungan karena pengalihan harta berupahibah, bantuan, atau sumbangan, kecualiyang diberikan kepada keluarga sedarahdalam garis keturunan lurus satu derajat danbadan keagamaan, badan pendidikan, badansosial termasuk yayasan, koperasi, atauorang pribadi yang menjalankan usaha mikrodan kecil, yang ketentuannya diatur lebihlanjut dengan Peraturan Menteri Keuangansepanjang tidak ada hubungan denganusaha, pekerjaan, kepemilikan, ataupenguasaan di antara pihak-pihak yangbersangkutan; dan

5. keuntungan karena penjualan ataupengalihan sebagian atau seluruh hakpenambangan, tanda turut serta dalampembiayaan, atau permodalan dalamperusahaan pertambangan;

penerimaan kembali pembayaran pajak yang telahdibebankan sebagai biaya dan pembayarantambahan pengembalian pajak;

bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalankarena jaminan pengembalian utang;

dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun,termasuk dividen dari perusahaan asuransi kepadapemegang polis;

f

ob

SK No 052124 A

h. royalti

Page 622: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBL|K INDONESIA

-622 -

h. royalti atau imbalan atas penggunaan hak;

i. sewa dan penghasilan lain sehubungan denganpenggunaan harta;

j. penerimaan atau perolehan pembayaran berkala;

k. keuntungan karena pembebasan utang, kecualisampai dengan jumlah tertentu yang ditetapkandengan Peraturan Pemerintah;

1. keuntungan selisih kurs mata uang asing;

m. selisih lebih karena penilaian kembali aktiva;

n. premi asuransi;

o. iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulandari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yangmenjalankan usaha atau pekerjaan bebas;

p. tambahan kekayaan neto yang berasal daripenghasilan yang belum dikenakan pajak;

q. penghasilan dari usaha berbasis syariah;

r. imbalan bunga sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang yang mengatur mengenaiketentuan umum dan tata cara perpajakan; dan

s. surplus Bank Indonesia.

(1a) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), warga negara asing yang telah menjadisubjek pajak dalam negeri dikenai Pajak Penghasilanhanya atas penghasilan yang diterima atau diperolehdari Indonesia dengan ketentuan:

a. memiliki keahlian tertentu; dan

b. berlaku selama 4 (empat) tahun pajak yangdihitung sejak menjadi subjek pajak dalam negeri.

(1b) Termasuk dalam pengertian penghasilan yang diterimaatau diperoleh dari Indonesia sebagaimana dimaksudpada ayat (1a) berupa penghasilan yang diterima ataudiperoleh warga negara asing sehubungan denganpekerjaan, jasa, atau kegiatan di Indonesia dengannama dan dalam bentuk apapun yang dibayarkan diluar Indonesia.

SK No 052125 A

(1c) Ketentuan...

Page 623: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK IHDONESIA

-623 -

(1c) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1a) tidakberlaku terhadap warga negara asing yangmemanfaatkan Persetujuan Penghindarar. PajakBerganda antara pemerintah Indonesia dan pemerintahnegara mitra atau yurisdiksi mitra PersetujuanPenghindaran Pajak Berganda tempat warga negaraasing memperoleh penghasilan dari luar Indonesia.

(1d) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria keahliantertentu serta tata cara pengenaan Pajak Penghasilanbagi warga negara asing sebagaimana dimaksud padaayat (1a) diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.

(21 Penghasilan di bawah ini dapat dikenai pajak bersifatfinal:

a. penghasilan berupa bunga deposito dan tabunganlainnya, bunga obligasi dan surat utang negara,dan bunga simpanan yang dibayarkan olehkoperasi kepada anggota koperasi orang pribadi;

b. penghasilan berupa hadiah undian;

c. penghasilan dari transaksi saham dan sekuritaslainnya, transaksi derivatif yang diperdagangkan dibursa, dan transaksi penjualan saham ataupengalihan penyertaan modal pada perusahaanpasangannya yang diterima oleh perusahaan modalventura;

d. penghasilan dari transaksi pengalihan hartaberupa tanah danf atau bangunan, usaha jasakonstruksi, usaha real estate, dart persewaan tanahdan/atau bangunan; dan

e. penghasilan tertentu lainnya,

yang diatur dalam atau berdasarkan PeraturanPemerintah.

(3) Yang dikecualikan dari objek pajak adalah:

SK No 052126 A

a. 1. bantuan .

Page 624: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

' pREstnrNREPUEL|K INDONESIA

-624 -

a. 1. bantuan atau sumbangan, termasuk zakat yangditerima oleh badan amil zakat atau lembagaamil zakat yang dibentuk atau disahkan olehpemerintah dan yang diterima oleh penerimazakat yang berhak atau sumbangan keagamaanyang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yangdiakui di Indonesia, yang diterima oleh lembagakeagamaan yang dibentuk atau disahkan olehpemerintah dan yang diterima oleh penerimasumbangan yang berhak, yang ketentuannyadiatur dengan atau berdasarkan PeraturanPemerintah; dan

2. harta hibahan yang diterima oleh keluargasedarah dalam garis keturunan lurus satuderajat, badan keagamaan, badan pendidikan,badan sosial termasuk yayasan, koperasi, atauorang pribadi yang menjalankan usaha mikrodan kecil, yang ketentuannya diatur denganatau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan

sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha,pekerjaan, kepemilikan, atau penguasaan di antarapihak-pihak yang bersangkutan;

b. warisan;

c. harta termasuk setoran tunai yang diterima olehbadan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2ayat (1) huruf b sebagai pengganti saham atausebagai pengganti penyertaan modal;

d. penggantian atau imbalan sehubungan denganpekerjaan atau jasa yang diterima atau diperolehdalam bentuk natura danf atau kenikmatan dariWajib Pajak atau Pemerintah, kecuali yangdiberikan oleh bukan Wajib Pajak, Wajib Pajakyang dikenakan pajak secara final atau Wajib Pajakyang menggunakan norma penghitungan khusus(deemed profit) sebagaimana dimaksud dalamPasal 15;

SK No 052127 A

e. pembayaran. . .

Page 625: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

e

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-625 -

pembayaran dari perusahaan asuransi karenakecelakaan, sakit, atau karena meninggalnya orangyang tertanggung, dan pembayaran asuransibeasiswa;

dividen atau penghasilan lain dengan ketentuansebagai berikut:

1. dividen yang berasal dari dalam negeri yangditerima atau diperoleh Wajib Pajak:

a) orang pribadi dalam negeri sepanjangdividen tersebut diinvestasikan di wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesiadalam jangka waktu tertentu; dan/atau

b) badan dalam negeri;

2. dividen yang berasal dari luar negeri danpenghasilan setelah pajak dari suatu bentukusaha tetap di luar negeri yang diterima ataudiperoleh Wajib Pajak badan dalam negeri atauWajib Pajak orang pribadi dalam negeri,sepanjang diinvestasikan atau digunakan untukmendukung kegiatan usaha lainnya di wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia dalamjangka waktu tertentu, dan memenuhipersyaratan berikut:

a) dividen dan penghasilan setelah pajak yangdiinvestasikan tersebut paling sedikitsebesar 30% (tiga puluh persen) dari labasetelah pajak; atau

b) dividen yang berasal dari badan usaha diluar negeri yang sahamnya tidakdiperdagangkan di bursa efekdiinvestasikan di Indonesia sebelumDirektur Jenderal Pajak menerbitkan suratketetapan pajak atas dividen tersebutsehubungan dengan penerapan Pasal 18ayat (2) Undang-Undang ini;

f.

SK No 052128 A

3. dividen. . .

Page 626: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDEN

REFUBL|K INDONESIA

-626 -

3. dividen yangsebagaimanamerupakan:

dari luar negeripada angka 2

berasaldimaksud

4

a) dividen yang dibagikan berasal dari badanusaha di luar negeri yang sahamnyadiperdagangkan di bursa efek; atau

b) dividen yang dibagikan berasal dari badanusaha di luar negeri yang sahamnya tidakdiperdagangkan di bursa efek sesuaidengan proporsi kepemilikan saham;

dalam hal dividen sebagaimana dimaksud padaangka 3 huruf b) dan penghasilan setelah pajakdari suatu bentuk usaha tetap di luar negerisebagaimana dimaksud pada angka 2diinvestasikan di wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia kurang dari 30% (tiga puluhpersen) dari jumlah laba setelah pajaksebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a)berlaku ketentuan:

a) atas dividen dan penghasilan setelah pajakyang diinvestasikan tersebut, dikecualikandari pengenaan Pajak Penghasilan;

b) atas selisih dari 30% (tiga puluh persen)laba setelah pajak dikurangi dengandividen dan/atau penghasilan setelahpajak yang diinvestasikan sebagaimanadimaksud pada huruf a) dikenai PajakPenghasilan; dan

c) atas sisa laba setelah pajak dikurangidengan dividen dan/atau penghasilansetelah pajak yang diinvestasikansebagaimana dimaksud pada huruf a) sertaatas selisih sebagaimana dimaksud padahuruf b), tidak dikenai Pajak Penghasilan;

SK No 052129 A

5. dalam

Page 627: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-627 -

5. dalam hal dividen sebagaimana dimaksud padaangka 3 huruf b dan penghasilan setelah pajakdari suatu bentuk usaha tetap di luar negerisebagaimana dimaksud pada angka 2,diinvestasikan di wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia sebesar lebih dari 30% (tigapuluh persen) dari jumlah laba setelah pajaksebagaimana dimaksud pada angka 2 huruf a)berlaku ketentuan:

a) atas dividen dan penghasilan setelah pajakyang diinvestasikan tersebut dikecualikandari pengenaan Pajak Penghasilan; dan

b) atas sisa laba setelah pajak dikurangidengan dividen danf atau penghasilansetelah pajak yang diinvestasikansebagaimana dimaksud pada huruf a),tidak dikenai Pajak Penghasilan;

6. dalam hal dividen yang berasal dari badanusaha di luar negeri yang sahamnya tidakdiperdagangkan di bursa efek diinvestasikan diIndonesia setelah Direktur Jenderal Pajakmenerbitkan surat ketetapan pajak atas dividentersebut sehubungan dengan penerapan Pasal18 ayat (2) Undang-Undang ini, dividendimaksud tidak dikecualikan dari pengenaanPajak Penghasilan sebagaimana dimaksud padaangka 2;

7. pengenaan Pajak Penghasilan atas penghasilandari luar negeri tidak melalui bentuk usahatetap yang diterima atau diperoleh Wajib Pajakbadan dalam negeri atau Wajib Pajak orangpribadi dalam negeri dikecualikan daripengenaan Pajak Penghasilan dalam halpenghasilan tersebut diinvestasikan di wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia dalamjangka waktu tertentu dan memenuhipersyaratan berikut:

a) penghasilan berasal dari usaha aktif diluar negeri; dan

b)bukan...

SK No 052130 A

Page 628: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-628 -

b) bukan penghasilan dari perusahaan yarlgdimiliki di luar negeri;

8. pajak atas penghasilan yang telah dibayar atauterutang di luar negeri atas penghasilansebagaimana dimaksud pada angka 2 danangka 7, berlaku ketentuan:

a) tidak dapat diperhitungkan dengan PajakPenghasilan yang terutang;

b) tidak dapat dibebankan sebagai biaya ataupengurang penghasilan; danf atau

c) tidak dapat dimintakan pengembaliankelebihan pembayaran pajak;

9. dalam hal Wajib Pajak tidak menginvestasikanpenghasilan dalam jangka waktu tertentusebagaimana dimaksud pada angka 2 danangka 7, berlaku ketentuan:

a) penghasilan dari luar negeri tersebutmerupakan penghasilan pada tahun pajakdiperoleh; dan

b) Pajak atas penghasilan yang telah dibayaratau terutang di luar negeri ataspenghasilan tersebut merupakan kreditpajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal24 Undang-Undang ini;

10. ketentuan lebih lanjut mengenai:

a) kriteria, tata cara dan jangka waktutertentu untuk investasi sebagaimanadimaksud pada angka l, angka 2, danangka 7;

b) tata cara pengecualian pengenaan pajakpenghasilan sebagaimana dimaksud padaangka 1, angka 2, dan angka 7; dan

c) perubahan batasan dividen yangdiinvestasikan sebagaimana dimaksudpada angka 4 dan angka 5,

diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan;

SK No 052131 A

g. 1uran...

Page 629: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

ob.

. PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

-629 -

iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiunyang pendiriannya telah disahkan MenteriKeuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerjamaupun pegawai;

penghasilan dari modal yang ditanamkan olehdana pensiun sebagaimana dimaksud pada hurufg, dalam bidang-bidang tertentu yang ditetapkandengan Keputusan Menteri Keuangan;

bagian laba atau sisa hasil usaha yang diterimaatau diperoleh anggota dari koperasi, perseroankomanditer yang modalnya tidak terbagi atassaham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma,dan kongsi, termasuk pemegang unit penyertaankontrak investasi kolektif;

h

1.

k.

j. dihapus;

penghasilan yang diterima atau diperolehperusahaan modal ventura berupa bagian labadari badan pasangan usaha yang didirikan danmenjalankan usaha atau kegiatan di Indonesia,dengan syarat badan pasangan usaha tersebut:

1. merupakan perusahaan mikro, kecil,menengah, atau yang menjalankan kegiatandalam sektor-sektor usaha yang diatur denganatau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;dan

2. sahamnya tidak diperdagangkan di bursa efekdi Indonesia;

beasiswa yang memenuhi persyaratan tertentuyang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan;

SK No 052132 A

m.slsa...

t.

Page 630: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

m

n

o

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-630-

sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan ataulembaga nirlaba yang bergerak dalam bidangpendidikan dan/atau bidang penelitian danpengembangan, yang telah terdaftar pada instansiyang membidanginya, yang ditanamkan kembalidalam bentuk sarana dan prasarana kegiatanpendidikan dan/atau penelitian danpengembangan, dalam jangka waktu paling larna 4(empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebihtersebut, yang ketentuannya diatur lebih lanjutdengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan;

bantuan atau santunan yang dibayarkan olehBadan Penyelenggara Jaminan Sosial kepada WajibPajak tertentu, yang ketentuannya diatur lebihlanjut dengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan;

dana setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji(BPIH) dan/atau BPIH khusus, dan penghasilandari pengembangan keuangan haji dalam bidangatau instrumen keuangan tertentu, diterima BadanPengelola Keuangan Haji (BPKH) yangketentuannya diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan; dan

sisa lebih yang diterima/diperoleh badan ataulembaga sosial dan keagamaan yang terdaftar padainstansi yang membidanginya, yang ditanamkankembali dalam bentuk sarana dan prasarana sosialdan keagamaan dalam jangka waktu paling lama 4(empat) tahun sejak diperolehnya sisa lebihtersebut, atau ditempatkan sebagai dana abadi,yang ketentuannya diatur lebih lanjut dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

p

3 Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052133 A

Pasal26...

Page 631: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-631 -

Pasal 26

(1) Atas penghasilan tersebut di bawah ini, dengan namadan dalam bentuk apa pufl, yang dibayarkan,disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempopembayarannya oleh badan pemerintah, subjek pajakdalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usahatetap, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnyakepada Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usahatetap di Indonesia dipotong pajak sebesar 2O%o (duapuluh persen) dari jumlah bruto oleh pihak yang wajibmembayarkan:

a. dividen;

b. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalansehubungan dengan jaminan pengembalian utang;

c. royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungandengan penggunaan harta;

d. imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dankegiatan;

e. hadiah dan penghargaan;

f. pensiun dan pembayaran berkala lainnya;

g. premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya;dan/atau

h. keuntungan karena pembebasan utang.

(1a) Negara domisili dari Wajib Pajak luar negeri selain yangmenjalankan usaha atau melakukan kegiatan usahamelalui bentuk usaha tetap di Indonesia sebagaimanadimaksud pada ayat (1) adalah negara tempat tinggalatau tempat kedudukan Wajib Pajak luar negeri yangsebenarnya menerima manfaat dari penghasilantersebut (beneficial ownefl .

SK No 052134 A

(lb) Tarif

Page 632: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-632 -

(lb) Tarif sebesar 2Ooh (dta puluh persen) dari jumlah brutooleh pihak yang wajib membayarkan bunga termasukpremium, diskonto, dan imbalan sehubungan denganjaminan pengembalian utang sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf b dapat diturunkan denganPeraturan Pemerintah.

(21 Atas penghasilan dari penjualan atau pengalihan hartadi Indonesia, kecuali yang diatur dalam Pasal 4 ayat (21,yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeriselain bentuk usaha tetap di Indonesia, dan premiasuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransiluar negeri dipotong pajak 2Oo/o (dua puluh persen) dariperkiraan penghasilan neto.

(2a) Atas penghasilan dari penjualan atau pengalihan sahamsebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3c)dipotong pajak sebesar 207o (dua puluh persen) dariperkiraan penghasilan neto.

(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud padaayat (21 dan ayat (2a) diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

(4) Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajak darisuatu bentuk usaha tetap di Indonesia dikenai pajaksebesar 20%o (dua puluh persen), kecuali penghasilantersebut ditanamkan kembali di Indonesia, yangketentuannya diatur lebih lanjut dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

(5) Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1), ayat (21, ayat (2a1, dan ayat (4) bersifat final,kecuali:

a. pemotongan atas penghasilan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b dan hurufc; dan

pemotongan atas penghasilan yang diterima ataudiperoleh orang pribadi atau badan luar negeriyang berubah status menjadi Wajib Pajak dalamnegeri atau bentuk usaha tetap.

b

SK No 052135 A

Pasal 1 12

Page 633: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

PRESIDENREPUEL|K INDONESIA

-633 -

Pasal 1 12

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa danPajak Penjualan atas Barang Mewah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1983 Nomor 51, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3264)sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir denganUndang-Undang Nomor 42 Tahun 2OO9 tentang PerubahanKetiga atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentangPajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan PajakPenjualan atas Barang Mewah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO9 Nomor 150, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5069) diubah sebagaiberikut:

Ketentuan Pasal 1A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1A

(1) Yang termasuk dalam pengertian penyerahanBarang Kena Pajak adalah:

a. penyerahan hak atas Barang Kena Pajakkarena suatu perjanjian;

b. pengalihan Barang Kena Pajak karena suatuperjanjian sewa beli dan/atau perjanjian sewaguna usaha (leasingl;

c. penyerahan Barang Kena Pajak kepadapedagang perantara atau melalui juru lelang;

d. pemakaian sendiri dan/atau pemberian cuma-cuma atas Barang Kena Pajak;

e. Barang Kena Pajak berupa persediaandan/atau aktiva yang menurut tujuan semulatidak untuk diperjualbelikan, yang masihtersisa pada saat pembubaran perusahaan;

f. penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat kecabang atau sebaliknya danlatau penyerahanBarang Kena Pajak antarcabang;

SK No 052136 A

g. dihapus

Page 634: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

, trRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-634 -

g. dihapus; dan

h. penyerahan Barang Kena Pajak olehPengusaha Kena Pajak dalam rangkaperjanjian pembiayaan yang dilakukanberdasarkan prinsip syariah, yangpenyerahannya dianggap langsung dariPengusaha Kena Pajak kepada pihak yangmembutuhkan Barang Kena Pajak.

(2) Yang tidak termasuk dalam pengertian penyerahanBarang Kena Pajak adalah:

a. penyerahan Barang Kena Pajak kepadamakelar sebagaimana dimaksud dalam KitabUndang-Undang Hukum Dagang;

b. penyerahan Barang Kena Pajak untuk jaminanutang-piutang;

c. penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf f dalam halPengusaha Kena Pajak melakukan pemusatantempat pajak terutang;

d. pengalihan Barang Kena Pajak dalam rangkapenggabungan, peleburan, pemekaran,pemecahan, dan pengambilalihan usaha, sertapengalihan Barang Kena Pajak untuk tujuansetoran modal pengganti saham, dengansyarat pihak yang melakukan pengalihan danyang menerima pengalihan adalah PengusahaKena Pajak; dan

e. Barang Kena Pajak berupa aktiva yangmenurut tujuan semula tidak untukdiperjualbelikan, yang masih tersisa pada saatpembubaran perusahaan, dan yang PajakMasukan atas perolehannya tidak dapatdikreditkan sebagaimana dimaksud dalamPasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c.

Ketentuan Pasal 4A diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 4A. . .

SK No 052137 A

Page 635: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

(1)

(2)

(3)

FEESIDENREPUBUK INDONESIA

-635-

Pasal 4A

Dihapus.

Jenis barang yang tidak dikenai PajakPertambahan Nilai adalah barang tertentu dalamkelompok barang sebagai berikut:

a. barang hasil pertambangan atau hasilpengeboran yang diambil langsung darisumbernya, tidak termasuk hasil pertambanganbatu bara;

b. barang kebutuhan pokok yang sangatdibutuhkan oleh rakyat banyak;

c. makanan dan minuman yang disajikan di hotel,restoran, rumah makan, warung, dansejenisnya, meliputi makanan dan minumanbaik yang dikonsumsi di tempat maupun tidak,termasuk makanan dan minuman yangdiserahkan oleh usaha jasa boga atau katering;dan

d. uang, emas batangan, dan surat berharga.

Jenis jasa yang tidak dikenai Pajak PertambahanNilai adalah jasa tertentu dalam kelompok jasasebagai berikut:

a. jasa pelayanan kesehatan medis;

b. jasa pelayanan sosial;

c. jasa pengiriman surat dengan perangko;

d. jasa keuangan;

e. jasa asuransi;

f. jasa keagamaan;

g. jasa pendidikan;

h. jasa kesenian dan hiburan;

i. jasa penyiaran yang tidak bersifat iklan;j. jasa angkutan umum di darat dan di air serta

jasa angkutan udara dalam negeri yang menjadibagian yang tidak terpisahkan dari jasaangkutan udara luar negeri;

k.jasa...

SK No 052138 A

Page 636: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK. INDONESIA

-636 -

k. jasa tenaga kerja;

l. jasa perhotelan;

m. jasa yang disediakan oleh pemerintah dalamrangka menjalankan pemerintahan secaraumum;

n. jasa penyediaan tempat parkir;

o. jasa telepon umum dengan menggunakan uanglogam;

p. jasa pengiriman uang dengan wesel pos; dan

q. jasa boga atau katering.

3 Ketentuan Pasal 9 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

(1)

(2t

(2al

(2bl

Pasal 9

Dihapus.

Pajak Masukan dalam suatu Masa Pajakdikreditkan dengan Pajak Keluaran dalam MasaPajak yang sama.

Bagi Pengusaha Kena Pajak yang belum melakukanpenyerahan Barang Kena Pajak dan/atau JasaKena Pajak dan/atau ekspor Barang Kena Pajakdan/atau Jasa Kena Pajak, Pajak Masukan atasperolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa KenaPajak, impor Barang Kena Pajak, sertapemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujuddan/atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luarDaerah Pabean di dalam Daerah Pabean dapatdikreditkan sepanjang memenuhi ketentuanpengkreditan sesuai dengan Undang-Undang ini.

Pajak Masukan yang dikreditkan harusmenggunakan Faktur Pajak yang memenuhipersyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal13 ayat (5) dan ayat (9).

SK No 052139 A

(3) Apabila

Page 637: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. FRESIDEN

REFUBUK IHDONESIA

-637 -

(3) Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Keluaranlebih besar daripada Pajak Masukan, selisihnyamerupakan Pajak Pertambahan Nilai yang harusdisetor oleh Pengusaha Kena Pajak.

(41 Apabila dalam suatu Masa Pajak, Pajak Masukanyang dapat dikreditkan lebih besar daripada PajakKeluaran, selisihnya merupakan kelebihan pajakyang dikompensasikan ke Masa Pajak berikutnya.

(4a) Atas kelebihan Pajak Masukan sebagaimanadimaksud pada ayat (41 dapat diajukanpermohonan pengembalian pada akhir tahun buku.

(ab) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (41 dan ayat (4a1, ataskelebihan Pajak Masukan dapat diajukanpermohonan pengembalian pada setiap Masa Pajakoleh:

a. Pengusaha Kena Pajak yang melakukanekspor Barang Kena Pajak Berwujud;

b. Pengusaha Kena Pajak yang melakukanpenyerahan Barang Kena Pajak dan/ataupenyerahan Jasa Kena Pajak kepadaPemungut Pajak Pertambahan Nilai;

c. Pengusaha Kena Pajak yang melakukanpenyerahan Barang Kena Pajak dan/ataupenyerahan Jasa Kena Pajak yang PajakPertambahan Nilainya tidak dipungut;

d. Pengusaha Kena Pajak yang melakukanekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud;

e. Pengusaha Kena Pajak yang melakukanekspor Jasa Kena Pajak; dan/atau

f. Dihapus.

SK No 052140 A

(4c) Pengembalian...

Page 638: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

-638-

(4c) Pengembalian kelebihan Pajak Masukan kepadaPengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksudpada ayat (4b) huruf a sampai dengan huruf e,yang mempunyai kriteria sebagai Pengusaha KenaPajak berisiko rendah, dilakukan denganpengembalian pendahuluan kelebihan pajak sesuaiketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17Cayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983tentang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan dan perubahannya.

(4d) Ketentuan mengenai Pengusaha Kena Pajakberisiko rendah yang diberikan pengembalianpendahuluan kelebihan pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (4c) diatur dengan PeraturanMenteri Keuangan.

(4e) Direktur Jenderal Pajak dapat melakukanpemeriksaan terhadap Pengusaha Kena Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (4cl danmenerbitkan surat ketetapan pajak setelahmelakukan pengembalian pendahuluan kelebihanpajak.

(40 Apabila berdasarkan hasil pemeriksaansebagaimana dimaksud pada ayat (4e1, DirekturJenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan PajakKurang Bayar, jumlah kekurangan pajak ditambahdengan sanksi administrasi berupa bungasebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (21

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentangKetentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan danperubahannya.

(5) Apabila dalam suatu Masa Pajak Pengusaha KenaPajak selain melakukan penyerahan yang terutangpajak juga melakukan penyerahan yang tidakterutang pajak, sepanjang bagian penyerahan yangterutang pajak dapat diketahui dengan pasti daripembukuannya, jumlah Pajak Masukan yang dapatdikreditkan adalah Pajak Masukan yang berkenaandengan penyerahan yang terutang pajak.

SK No 052141 A

(6) Apabila...

Page 639: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

(6)

(6a)

(6b)

(6c)

(6d)

(6e)

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-639-

Apabila dalam suatu Masa Pajak Pengusaha KenaPajak selain melakukan penyerahan yang terutangpajak juga melakukan penyerahan yang tidakterutang pajak, sedangkan Pajak Masukan untukpenyerahan yang terutang pajak tidak dapatdiketahui dengan pasti, jumlah Pajak Masukanyang dapat dikreditkan untuk penyerahan yangterutang pajak dihitung dengan menggunakanpedoman yang diatur dengan Peraturan MenteriKeuangan.

Apabila sampai dengan jangka waktu 3 (tiga) tahunsejak Masa Pajak pengkreditan pertama kali PajakMasukan sebagaimana dimaksud pada ayat (2alPengusaha Kena Pajak belum melakukanpenyerahan Barang Kena Pajak dan/atau JasaKena Pajak dan/atau ekspor Barang Kena Pajakdan/atau Jasa Kena Pajak terkait dengan PajakMasukan tersebut, Pajak Masukan yang telahdikreditkan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahuntersebut menjadi tidak dapat dikreditkan.

Dihapus.

Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat(6a) bagi sektor usaha tertentu dapat ditetapkanlebih dari 3 (tiga) tahun.

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (6a)berlaku juga bagi Pengusaha Kena Pajak yangmelakukan pembubaran (pengakhiran) usaha,melakukan pencabutan Pengusaha Kena Pajak,atau dilakukan pencabutan Pengusaha Kena Pajaksecara jabatan dalam jangka waktu 3 (tiga) tahunsejak Masa Pajak pengkreditan pertama kali PajakMasukan.

Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkansebagaimana dimaksud pada ayat (6a):

a. wajib dibayar kembali ke kas negara olehPengusaha Kena Pajak, dalam hal PengusahaKena Pajak:

1. telah. . .

SK No 052142 A

Page 640: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-640 -

1. telah menerima pengembalian kelebihanpembayaran pajak atas Pajak Masukandimaksud; danlatau

2. telah mengkreditkan Pajak Masukandimaksud dengan Pajak Keluaran yangterutang dalam suatu Masa Pajak;

dan/ataub. tidak dapat dikompensasikan ke Masa Pajak

berikutnya dan tidak dapat diajukanpermohonan pengembalian, setelah jangkawaktu 3 (tiga) tahun sebagaimana dimaksudpada ayat (6a) berakhir atau pada saatpembubaran (pengakhiran) usaha, ataupencabutan Pengusaha Kena Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (6d) olehPengusaha Kena Pajak, dalam hal PengusahaKena Pajak melakukan kompensasi ataskelebihan pembayaran pajak dimaksud.

(60 Pembayaran kembali Pajak Masukan sebagaimanadimaksud pada ayat (6e) huruf a dilakukan palinglambat:

a. akhir bulan berikutnya setelah tanggalberakhirnya jangka waktu 3 (tiga) tahunsebagaimana dimaksud pada ayat (6a);

b. akhir bulan berikutnya setelah tanggalberakhirnya jangka waktu bagi sektor usahatertentu sebagaimana dimaksud pada ayat(6c); atau

c. akhir bulan berikutnya setelah tanggalpembubaran (pengakhiran) usaha ataupencabutan Pengusaha Kena Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (6d).

SK No 052143 A

(69) Dalam . .

Page 641: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

(6e)

(7)

(7al

(7b)

(8)

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-64t -

Dalam hal Pengusaha Kena Pajak tidakmelaksanakan kewajiban pembayaran kembalisesuai dengan jangka waktu sebagaimanadimaksud pada ayat (6f), Direktur Jenderal Pajakmenerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayaratas jumlah pajak yang seharusnya dibayarkembali sebagaimana dimaksud pada ayat (6e)huruf a oleh Pengusaha Kena Pajak ditambahsanksi administrasi berupa bunga sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 ayat (2a) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan danperubahannya.

Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkanoleh Pengusaha Kena Pajak yang peredaranusahanya dalam 1 (satu) tahun tidak melebihijumlah tertentu, kecuali Pengusaha Kena Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (7al dapatdihitung dengan menggunakan pedomanpenghitungan pengkreditan Pajak Masukan.

Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkanoleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukankegiatan usaha tertentu dihitung denganmenggunakan pedoman penghitunganpengkreditan Pajak Masukan.

Ketentuan mengenai peredaran usahasebagaimana dimaksud pada ayat (7lr, kegiatanusaha tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat(7a), dan pedoman penghitungan pengkreditanPajak Masukan sebagaimana dimaksud pada ayat(7) dan ayat (7a) diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

Pengkreditan Pajak Masukan sebagaimanadimaksud pada ayat (21 tidak dapat diberlakukanbagi pengeluaran untuk:a. dihapus;

SK No 052144 A

b. perolehan

Page 642: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEH

REFUBIJK INDONESIA

-642 -

b. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa KenaPajak yang tidak mempunyai hubunganlangsung dengan kegiatan usaha;

c. perolehan dan pemeliharaan kendaraanbermotor berupa sedan dan station wagon,kecuali merupakan barang dagangan ataudisewakan;

d. dihapus;

e. dihapus;

f. perolehan Barang Kena Pajak atau Jasa KenaPajak yang Faktur Pajaknya tidak memenuhiketentuan sebagaimana dimaksud dalamPasal 13 ayat (5) atau ayat (9) atau tidakmencantumkan nama, alamat, dan NomorPokok Wajib Pajak pembeli Barang KenaPajak atau penerima Jasa Kena Pajak;

g. pemanfaatan Barang Kena Pajak TidakBervrrujud atau pemanfaatan Jasa Kena Pajakdari luar Daerah Pabean yang FakturPajaknya tidak memenuhi ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat(6);

h. dihapus;

i. dihapus; danj. dihapus.

(9) Pajak Masukan yang dapat dikreditkan tetapibelum dikreditkan dengan Pajak Keluaran padaMasa Pajak yang sama dapat dikreditkan padaMasa Pajak berikutnya paling lama 3 (tiga) MasaPajak setelah berakhirnya Masa Pajak saat FakturPajak dibuat sepanjang belum dibebankan sebagaibiaya atau belum ditambahkan (dikapitalisasi)dalam harga perolehan Barang Kena Pajak atauJasa Kena Pajak serta memenuhi ketentuanpengkreditan sesuai dengan Undang-Undang ini.

SK No 052145 A

(9a) Pajak

Page 643: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREPUEUK INDONESIA

-643 -

Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajakdan/atau Jasa Kena Pajak, impor Barang KenaPajak serta pemanfaatan Barang Kena Pajak TidakBenvujud dan/atau pemanfaatan Jasa Kena Pajakdari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabeansebelum Pengusaha dikukuhkan sebagaiPengusaha Kena Pajak, dapat dikreditkan olehPengusaha Kena Pajak dengan menggunakanpedoman pengkreditan Pajak Masukan sebesar80% (delapan puluh persen) dari Pajak Keluaranyang seharusnya dipungut.

Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajakdan/atau Jasa Kena Pajak, impor Barang KenaPajak, serta pemanfaatan Barang Kena PajakTidak Berwujud dan/atau pemanfaatan JasaKena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalamDaerah Pabean yang tidak dilaporkan dalam SuratPemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilaiyang diberitahukan dan/atau ditemukan padawaktu dilakukan pemeriksaan dapat dikreditkanoleh Pengusaha Kena Pajak sepanjang memenuhiketentuan pengkreditan sesuai dengan Undang-Undang ini.

Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajakdan/atau Jasa Kena Pajak, impor Barang KenaPajak, serta pemanfaatan Barang Kena PajakTidak Berwujud dan/atau pemanfaatan JasaKena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalamDaerah Pabean yang ditagih dengan penerbitanketetapan pajak dapat dikreditkan oleh PengusahaKena Pajak sebesar jumlah pokok PajakPertambahan Nilai yang tercantum dalamketetapan pajak dengan ketentuan ketetapanpajak dimaksud telah dilakukan pelunasan dantidak dilakukan upaya hukum serta memenuhiketentuan pengkreditan sesuai dengan Undang-Undang ini.

Dihapus.

Dihapus.

(ea)

(eb)

(ec)

(10)

(11)

SK No 052146 A

(12) Dihapus.(13) Ketentuan...

Page 644: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

- PRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-644 -

(13) Ketentuan lebih lanjut mengenai:

a. kriteria belum melakukan penyerahanBarang Kena Pajak dan/atau Jasa KenaPajak danf atau ekspor Barang Kena Pajakdan/atau Jasa Kena Pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (2a);

b. penghitungan dan tata cara pengembaliankelebihan Pajak Masukan sebagaimanadimaksud pada ayat (4a), ayat (4b), dan ayat(ac);

c. penentuan sektor usaha tertentusebagaimana dimaksud pada ayat (6c);

d. tata cara pembayaran kembali PajakMasukan sebagaimana dimaksud pada ayat(6e) huruf a; dan

e. tata cara pengkreditan Pajak Masukansebagaimana dimaksud pada ayat (9a) , ayat(9b), dan ayat (9c)

diatur dengan atau berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan.

(14) Dalam hal terjadi pengalihan Barang Kena Pajakdalam rangka penggabungan, peleburan,pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihanusaha, Pajak Masukan atas Barang Kena Pajakyang dialihkan yang belum dikreditkan olehPengusaha Kena Pajak yang mengalihkan dapatdikreditkan oleh Pengusaha Kena Pajak yangmenerima pengalihan sepanjang Faktur Pajaknyaditerima setelah terjadinya pengalihan dan PajakMasukan tersebut belum dibebankan sebagaibiaya atau dikapitalisasi.

Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052147 A

Pasal 13. . .

Page 645: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

-645 -

Pasal 13

(1) Pengusaha Kena Pajak wajib membuat Faktur Pajakuntuk setiap:

a. penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a atauhuruf f danlatau Pasal 16D;

b. penyerahan Jasa Kena Pajak sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c;

c. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujudsebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (llhuruf g; dan/atau

d. ekspor Jasa Kena Pajak sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1) huruf h.

(1a)

(2)

(2al

Faktur Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus dibuat pada:

a. saat penyerahan Barang Kena Pajak dan/ataupenyerahan Jasa Kena Pajak;

b. saat penerimaan pembayaran dalam halpenerimaan pembayaran terjadi sebelumpenyerahan Barang Kena Pajak dan/atausebelum penyerahan Jasa Kena Pajak;

c. saat penerimaan pembayaran termin dalam halpenyerahan sebagian tahap pekerjaan; atau

d. saat lain yang diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), Pengusaha Kena Pajak dapat membuat1 (satu) Faktur Pajak meliputi seluruh penyerahanyang dilakukan kepada pembeli Barang Kena Pajakatau penerima Jasa Kena Pajak yang sama selama 1

(satu) bulan kalender.

Faktur Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (21

harus dibuat paling lama pada akhir bulanpenyerahan.

SK No 052148 A

(3) Dihapus . .

Page 646: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-646 -

(3) Dihapus

(41 Dihapus

(5) Dalam Faktur Pajak harus dicantumkan keterangantentang penyerahan Barang Kena Pajak dan/ataupenyerahan Jasa Kena Pajak yang paling sedikitmemuat:

a. nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajakyang menyerahkan Barang Kena Pajak atau JasaKena Pajak;

b. identitas pembeli Barang Kena Pajak ataupenerima Jasa Kena Pajak yang meliputi:

1. nama, alamat, dan Nomor Pokok WajibPajak atau nomor induk kependudukanatau nomor paspor bagi subjek pajak luarnegeri orang pribadi; atau

2. nama dan alamat, dalam hal pembeliBarang Kena Pajak atau penerima JasaKena Pajak merupakan subjek pajak luarnegeri badan atau bukan merupakan subjekpajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3Undang-Undang mengenai PajakPenghasilan;

c. jenis barang atau jasa, jumlah Harga Jual atauPenggantian, dan potongan harga;

d. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut;

e. Pajak Penjualan atas Barang Mewah yangdipungut;

f. kode, nomor seri, dan tanggal pembuatan FakturPajak; dan

g. nama dan tanda tangan yang berhakmenandatangani Faktur Pajak.

SK No 052149 A

(5a) Pengusaha...

Page 647: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

(sa)

(6)

(7)

(8)

(e)

PRESIDEHREPUBUK INDONESIA

-647 -

Pengusaha Kena Pajak pedagang eceran dapatmembuat Faktur Pajak tanpa mencantumkanketerangan mengenai identitas pembeli serta namadan tanda tangan penjual dalam hal melakukanpenyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa KenaPajak kepada pembeli dengan karakteristik konsumenakhir yang diatur lebih lanjut dengan PeraturanMenteri Keuangan.

Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan dokumentertentu yang kedudukannya dipersamakan denganFaktur Pajak.

Dihapus.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembuatanFaktur Pajak dan tata cara pembetulan ataupenggantian Faktur Pajak diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

Faktur Pajak harus memenuhi persyaratan formaldan material.

Pasal 1 13

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 32621sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir denganUndang-Undang Nomor 16 Tahun 2OO9 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 5Tahun 2OO8 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 62, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49991 diubahsebagai berikut:

1 Ketentuan Pasal 8 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052150 A

Pasal8...

Page 648: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

-648 -

Pasal 8

(1) Wajib Pajak dengan kemauan sendiri dapatmembetulkan Surat Pemberitahuan yang telahdisampaikan dengan menyampaikan pernyataantertulis dengan syarat Direktur Jenderal Pajakbelum melakukan tindakan pemeriksaan.

(la) Dalam hal pembetulan Surat Pemberitahuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakanrugi atau lebih bayar, pembetulan SuratPemberitahuan harus disampaikan paling lama 2(dua) tahun sebelum daluwarsa penetapan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SuratPemberitahuan Tahunan yang mengakibatkan utangpajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksiadministrasi berupa bunga sebesar tarif bunga perbulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atasjumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejaksaat penyampaian Surat Pemberitahuan berakhirsampai dengan tanggal pembayaran, dan dikenakanpaling lama 24 (dua puluh empat) bulan, sertabagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

(2a) Dalam hal Wajib Pajak membetulkan sendiri SuratPemberitahuan Masa yang mengakibatkan utangpajak menjadi lebih besar, kepadanya dikenai sanksiadministrasi berupa bunga sebesar tarif bunga perbulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan atasjumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejakjatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggalpembayaran, dan dikenakan paling lama 24 (duapuluh empat) bulan, serta bagian dari bulandihitung penuh 1 (satu) bulan.

(2b) Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) danayat (2al dihitung berdasarkan suku bunga acuanditambah 5% (lima persen) dan dibagi 12 (dua belas)yang berlaku pada tanggal dimulainya penghitungansanksi.

SK No 052151 A

(3) Walaupun

Page 649: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, trRESIDEN

REFUEUK INDONESIA

-649 -

(3) Walaupun telah dilakukan tindakan pemeriksaanbukti permulaan, Wajib Pajak dengan kemauansendiri dapat mengungkapkan dengan pernyataantertulis mengenai ketidakbenaran perbuatannya,yaitu sebagai berikut:

a. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan;atau

b. menyampaikan Surat Pemberitahuan yangisinya tidak benar atau tidak lengkap, ataumelampirkan keterangan yang isinya tidakbenar

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 atau Pasal39 ayat (1) huruf c dan huruf d sepanjang mulainyapenyidikan belum diberitahukan kepada PenuntutUmum melalui penyidik pejabat Polisi NegaraRepublik Indonesia.

(3a) Pengungkapan ketidakbenaran perbuatansebagaimana dimaksud pada ayat (3) disertaipelunasan kekurangan pembayaran jumlah pajakyang sebenarnya terutang beserta sanksiadministrasi berupa denda sebesar looo/o (seratuspersen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar.

(41 Walaupun Direktur Jenderal Pajak telah melakukanpemeriksaan, dengan syarat Direktur Jenderal Pajakbelum menerbitkan surat ketetapan pajak, WajibPajak dengan kesadaran sendiri dapatmengungkapkan dalam laporan tersendiri tentangketidakbenaran pengisian Surat Pemberitahuanyang telah disampaikan sesuai dengan keadaan yangsebenarnya, yang dapat mengakibatkan:

a. pajak-pajak yang masih harus dibayar menjadilebih besar atau lebih kecil;

b. rugi berdasarkan ketentuan perpajakanmenjadi lebih kecil atau lebih besar;

c. jumlah harta menjadi lebih besar atau lebihkecil; atau

d.jumlah...

SK No 052152 A

Page 650: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-650-

d. jumlah modal menjadi lebih besar atau lebihkecil

dan pemeriksaan tetap dilanjutkan.

(5) Pajak yang kurang dibayar yang timbul sebagaiakibat dari pengungkapan ketidakbenaran pengisianSurat Pemberitahuan sebagaimana dimaksud padaayat (4) harus dilunasi oleh Wajib Pajak sebelumlaporan tersendiri disampaikan beserta sanksiadministrasi berupa bunga sebesar tarif bunga perbulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan daripajak yang kurang dibayar, yang dihitung sejak:

a. batas waktu penyampaian Surat PemberitahuanTahunan berakhir sampai dengan tanggalpembayaran, untuk pengungkapanketidakbenaran pengisian Surat PemberitahuanTahunan; atau

b. jatuh tempo pembayaran berakhir sampaidengan tanggal pembayaran, untukpengungkapan ketidakbenaran pengisian SuratPemberitahuan Masa

dan dikenakan paling lama 24 (dua puluh empat)bulan, serta bagian dari bulan dihitung penuh 1

(satu) bulan.

(5a) Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)dihitung berdasarkan suku bunga acuan ditambah10% (sepuluh persen) dan dibagi 12 (dua belas) yangberlaku pada tanggal dimulainya penghitungansanksi.

SK No 052153 A

(6) wajib...

Page 651: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-651 -

(6) Wajib Pajak dapat membetulkan SuratPemberitahuan Tahunan yang telah disampaikan,dalam hal Wajib Pajak menerima surat ketetapanpajak, Surat Keputusan Keberatan, Surat KeputusanPembetulan, Putusan Banding, atau PutusanPeninjauan Kembali Tahun Pajak sebelumnya ataubeberapa Tahun Pajak sebelumnya, yangmenyatakan rugi fiskal yang berbeda dengan rugifiskal yang telah dikompensasikan dalam SuratPemberitahuan Tahunan yang akan dibetulkantersebut, dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelahmenerima surat ketetapan pajak, Surat KeputusanKeberatan, Surat Keputusan Pembetulan, PutusanBanding, atau Putusan Peninjauan Kembali dengansyarat Direktur Jenderal Pajak belum melakukantindakan pemeriksaan.

2 Ketentuan Pasal 9 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 9

(1) Menteri Keuangan menentukan tanggal jatuh tempopembayaran dan penyetoran pajak yang terutanguntuk suatu saat atau Masa Pajak bagi masing-masing jenis pajak paling lama 15 (lima belas) harisetelah saat terutangnya pajak atau berakhirnyaMasa Pajak.

(21 Kekurangan pembayaran pajak yang terutangberdasarkan Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan harus dibayar lunas sebelum SuratPemberitahuan Pajak Penghasilan disampaikan.

SK No 052154 A

(2a) Pembayaran...

Page 652: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

.,/ trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-652 -

(2a) Pembayaran atau penyetoran pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (1), yang dilakukan setelahtanggal jatuh tempo pembayaran atau penyetoranpajak, dikenai sanksi administrasi berupa bungasebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan olehMenteri Keuangan yang dihitung dari tanggal jatuhtempo pembayaran sampai dengan tanggalpembayaran, dan dikenakan paling lama 24 (duapuluh empat) bulan serta bagian dari bulan dihitungpenuh 1 (satu) bulan.

(2b) Atas pembayaran atau penyetoran pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (2) yangdilakukan setelah tanggal jatuh tempo penyampaianSurat Pemberitahuan Tahunan, dikenai sanksiadministrasi berupa bunga sebesar tarif bunga perbulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan yangdihitung mulai dari berakhirnya batas waktupenyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan sampaidengan tanggal pembayaran, dan dikenakan palinglama 24 (dua puluh empat) bulan serta bagian daribulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

(2cl Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2a)dan ayat (2b) dihitung berdasarkan suku bungaacuan ditambah 5% (lima persen) dan dibagi 12 (duabelas) yang berlaku pada tanggal dimulainyapenghitungan sanksi.

(3) Surat Tagihan Pajak, Surat Ketetapan Pajak KurangBayar, serta Surat Ketetapan Pajak Kurang BayarTambahan, dan Surat Keputusan Keberatan, SuratKeputusan Pembetulan, Putusan Banding, sertaPutusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkanjumlah pajak yang harus dibayar bertambah, harusdilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejaktanggal diterbitkan.

SK No 052155 A

(3a) Bagi...

Page 653: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

3

FRES!DENREPUBUK INDONESIA

-653-

(3a) Bagi Wajib Pajak usaha kecil dan Wajib Pajak didaerah tertentu, jangka waktu pelunasansebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapatdiperpanjang paling lama menjadi 2 (dua) bulanyang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

(41 Direktur Jenderal Pajak atas permohonan WajibPajak dapat memberikan persetujuan untukmengangsur atau menunda pembayaran pajaktermasuk kekurangan pembayaran sebagaimanadimaksud pada ayat (21yang pelaksanaannya diaturdengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan.

Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 1

(1) Atas permohonan Wajib Pajak, kelebihanpembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalamPasal 17, Pasal I7B, Pasal l7C, atau Pasal I7Ddikembalikan dengan ketentuan bahwa apabilaternyata Wajib Pajak mempunyai utang pajak,langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebihdahulu utang pajak tersebut.

(1a) Kelebihan pembayaran pajak sebagai akibat adanyaSurat Keputusan Keberatan, Surat KeputusanPembetulan, Surat Keputusan Pengurangan SanksiAdministrasi, Surat Keputusan Penghapusan SanksiAdministrasi, Surat Keputusan PenguranganKetetapan Pajak, Surat Keputusan PembatalanKetetapan Pajak, dan Putusan Banding atauPutusan Peninjauan Kembali, serta Surat KeputusanPemberian Imbalan Bunga dikembalikan kepadaWajib Pajak dengan ketentuan jika ternyata WajibPajak mempunyai utang pajak langsungdiperhitungkan untuk melunasi terlebih dahuluutang pajak tersebut.

(2) Pengembalian...

SK No 052156 A

Page 654: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREFUEUK INDONESIA

-654 -

(21 Pengembalian kelebihan pembayaran pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (1a)dilakukan paling lama 1 (satu) bulan sejakpermohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak diterima sehubungan dengan diterbitkannyaSurat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), atau sejakditerbitkannya Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) danPasal l7B, atau sejak diterbitkannya SuratKeputusan Pengembalian Pendahuluan KelebihanPajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal l7C atauPasal l7D, atau sejak diterbitkannya SuratKeputusan Keberatan, Surat KeputusanPembetulan, Surat Keputusan Pengurangan SanksiAdministrasi, Surat Keputusan Penghapusan SanksiAdministrasi, Surat Keputusan PenguranganKetetapan Pajak, Surat Keputusan PembatalanKetetapan Pajak atau Surat Keputusan PemberianImbalan Bunga, atau sejak diterimanya PutusanBanding atau Putusan Peninjauan Kembali yangmenyebabkan kelebihan pembayaran pajak.

(3) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajakdilakukan setelah jangka waktu 1 (satu) bulan,Pemerintah memberikan imbalan bunga sebesar tarifbunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan atas keterlambatan pengembaliankelebihan pembayaran pajak dihitung sejak bataswaktu penerbitan Surat Keputusan PengembalianKelebihan Pembayaran Pajak berakhir sampaidengan saat dilakukan pengembalian kelebihan dan' diberikan paling lama 24 (dua puluh empat) bulan,serta bagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu)bulan.

(3a) Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dihitung berdasarkan suku bunga acuan dibagi 12(dua belas) yang berlaku pada tanggal dimulainyapenghitungan imbalan bunga.

SK No 052157 A

(4) Tata...

Page 655: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. FRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-655-

(4) Tata cara penghitungan dan pengembalian kelebihanpembayaran pajak diatur dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan.

4 Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 13

(1) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah saatterutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak,bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, DirekturJenderal Pajak dapat menerbitkan Surat KetetapanPajak Kurang Bayar dalam hal-hal sebagai berikut:

a. apabila berdasarkan hasil pemeriksaan, pajakyang terutang tidak atau kurang dibayar;

b. apabila Surat Pemberitahuan tidakdisampaikan dalam jangka waktu sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dan setelahditegur secara tertulis tidak disampaikan padawaktunya sebagaimana ditentukan dalam SuratTeguran;

c. apabila berdasarkan hasil pemeriksaanmengenai Pajak Pertambahan Nilai dan PajakPenjualan Atas Barang Mewah ternyata tidakseharusnya dikompensasikan selisih lebih pajakatau tidak seharusnya dikenai tarif Oo/o (nolpersen);

d. apabila kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 28 atau Pasal 29 tidak dipenuhisehingga tidak dapat diketahui besarnya pajakyang terutang;

e. apabila kepada Wajib Pajak diterbitkan NomorPokok Wajib Pajak dan/atau dikukuhkansebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatansebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a);atau

SK No 052158 A

f. Pengusaha .

Page 656: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-656 -

f. Pengusaha Kena Pajak tidak melakukanpenyerahan Barang Kena Pajak dan/atau JasaKena Pajak dan/atau ekspor Barang Kena Pajakdanf atau Jasa Kena Pajak dan telah diberikanpengembalian Pajak Masukan atau telahmengkreditkan Pajak Masukan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9 ayat (6e) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 danperubahannya.

(21 Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalamSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf e

ditambah dengan sanksi administrasi berupa bungasebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan olehMenteri Keuangan dihitung sejak saat terutangnyapajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian TahunPajak, atau Tahun Pajak sampai denganditerbitkannya Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar,dan dikenakan paling lama 24 (dua puluh empat)bulan serta bagian dari bulan dihitung penuh 1

(satu) bulan.

(2a) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalamSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf f ditambah dengansanksi administrasi berupa bunga sebesar tarifbunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan dihitung sejak saat jatuh tempopembayaran kembali berakhir sampai dengantanggal diterbitkannya Surat Ketetapan PajakKurang Bayar, dan dikenakan paling lama 24 (duapuluh empat) bulan serta bagian dari bulan dihitungpenuh 1 (satu) bulan.

(2b) Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) danayat (2al dihitung berdasarkan suku bunga acuanditambah 15% (lima belas persen) dan dibagi 12 (duabelas) yang berlaku pada tanggal dimulainyapenghitungan sanksi.

SK No 052159 A

(3) Jumlah . .

Page 657: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-657 -

(3) Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak KurangBayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksiadministrasi berupa kenaikan sebesar:

a. 50% (lima puluh persen) dari Pajak Penghasilanyang tidak atau kurang dibayar dalam satuTahun Pajak;

b. lOOo/o (seratus persen) dari Pajak Penghasilanyang tidak atau kurang dipotong, tidak ataukurang dipungut, tidak atau kurang disetor, dandipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurangdisetor; atau

c. looo/o (seratus persen) dari Pajak PertambahanNilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan AtasBarang Mewah yang tidak atau kurang dibayar.

(3a) Dalam hal terdapat penerapan sanksi administrasiberupa bunga dan kenaikan berdasarkan hasilpemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai dan PajakPenjualan Atas Barang Mewah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf c, hanyaditerapkan satu jenis sanksi administrasi yangtertinggi nilai besaran sanksinya.

(4) Besarnya pajak yang terutang yang diberitahukanoleh Wajib Pajak dalam Surat Pemberitahuanmenjadi pasti sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan perpajakan apabila dalamjangka waktu 5 (lima) tahun sebagaimana dimaksudpada ayat (1), setelah saat terutangnya pajak atauberakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atauTahun Pajak tidak diterbitkan surat ketetapanpajak, kecuali Wajib Pajak melakukan tindak pidanadi bidang perpajakan dalam Masa Pajak, bagianTahun Pajak, atau Tahun Pajak dimaksud.

(5) Dihapus.

(6) Tata cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak KurangBayar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan.

SK No 052160A

5. Pasal.

Page 658: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

, PRESIDEN

REFUBUK INEONESIA

-658-

5. Pasal 13A dihapus.

Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 14

(1) Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SuratTagihan Pajak apabila:

a. Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan tidakatau kurang dibayar;

b. dari hasil penelitian terdapat kekuranganpembayaran pajak sebagai akibat salah tulisdan/atau salah hitung;

c. Wajib Pajak dikenai sanksi administrasiberupa denda dan/atau bunga;

d. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagaiPengusaha Kena Pajak, tetapi tidak membuatfaktur pajak atau terlambat membuat fakturpajak;

e. pengusaha yang telah dikukuhkan sebagaiPengusaha Kena Pajak yang tidak mengisiFaktur Pajak secara lengkap sebagaimanadimaksud dalam Pasal 13 ayat (5) dan ayat (6)Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai1984 dan perubahannya, selain identitaspembeli Barang Kena Pajak atau penerimaJasa Kena Pajak serta nama dan tanda tangansebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat(5) huruf b dan huruf g Undang-Undang PajakPertambahan Nilai 1984 dan perubahannyadalam hal penyerahan dilakukan olehPengusaha Kena Pajak pedagang eceran;

f. dihapus;

g. dihapus; atau

h. terdapat imbalan bunga yang seharusnyatidak diberikan kepada Wajib Pajak, dalamhal:

SK No 052161 A

1. diterbitkan. . .

Page 659: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, FRESIDE]tI

REPUBLIK INDONESIA

-659-

1. diterbitkan keputusan;

2. diterima putusan; atau

3. ditemukan data atau informasiyang menunjukkan adanya imbalan bungayang seharusnya tidak diberikan kepada WajibPajak.

(21 Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1) mempunyai kekuatan hukum yang samadengan surat ketetapan pajak.

(3) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalamSurat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a dan huruf b ditambah dengansanksi administratif berupa bunga sebesar tarifbunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan dihitung sejak saat terutangnya pajakatau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak,atau Tahun Pajak sampai dengan diterbitkannyaSurat Tagihan Pajak, dan dikenakan paling lama 24(dua puluh empat) bulan serta bagian dari bulandihitung penuh 1 (satu) bulan.

(41 Terhadap pengusaha atau Pengusaha Kena Pajaksebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d atauhuruf e masing-masing, selain wajib menyetor pajakyang terutang, dikenai sanksi administratif berupadenda sebesar lo/o (satu persen) dari DasarPengenaan Pajak.

(5) Dihapus.

(5a) Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dihitung berdasarkan suku bunga acuan ditambah5o/o (lima persen) dan dibagi 12 (dua belas) yangberlaku pada tanggal dimulainya penghitungansanksi.

(5b) Surat Tagihan Pajak diterbitkan paling lama 5 (lima)tahun setelah saat terutangnya pajak atauberakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atauTahun Pajak.

SK No 052162 A

(5c) Dikecualikan

Page 660: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

.. trRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-660-

(5c) Dikecualikan dari ketentuan jangka waktupenerbitan sebagaimana dimaksud pada ayat (5b):

a Surat Tagihan Pajak atas sanksi administratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1)diterbitkan paling lama sesuai dengandaluwarsa penagihan Surat Ketetapan PajakKurang Bayar serta Surat Ketetapan PajakKurang Bayar Tambahan, dan Surat KeputusanPembetulan, Surat Keputusan Keberatan,Putusan Banding, serta Putusan PeninjauanKembali yang menyebabkan jumlah pajak yangmasih harus dibayar bertambah;

Surat Tagihan Pajak atas sanksi administratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (9)dapat diterbitkan paling lama 5 (lima) tahunsejak tanggal penerbitan Surat KeputusanKeberatan apabila Wajib Pajak tidakmengajukan upaya banding; dan

Surat Tagihan Pajak atas sanksi administratifsebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat(5d) dapat diterbitkan paling lama dalam jangkawaktu 5 (lima) tahun sejak tanggal PutusanBanding diucapkan oleh hakim PengadilanPajak dalam sidang terbuka untuk umum.

(6) Tata cara penerbitan Surat Tagihan Pajak diaturdengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan.

7 Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

b

c

SK No 052163 A

Pasal 15

Page 661: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

8

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-66t -

Pasal 15

(1) Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dalamjangka waktu 5 (lima) tahun setelah saatterutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak,bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak apabiladitemukan data baru yang mengakibatkanpenambahan jumlah pajak yang terutang setelahdilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangkapenerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang BayarTambahan.

(2) Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalamSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahanditambah dengan sanksi administrasi berupakenaikan sebesar lOOo/o (seratus persen) dari jumlahkekurangan pajak tersebut.

(3) Kenaikan sebagaimana dimaksud pada ayat (21tidakdikenakan apabila Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan itu diterbitkan berdasarkanketerangan tertulis dari Wajib Pajak atas kehendaksendiri dengan syarat Direktur Jenderal Pajak belummulai melakukan tindakan pemeriksaan dalamrangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan.

(41 Dihapus

(5) Tata cara penerbitan Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dengan atau berdasarkan PeraturanMenteri Keuangan.

Ketentuan Pasal l7B diubahberbunyi sebagai berikut:

sehingga Pasal l7B

SK No 052164 A

Pasal 178

Page 662: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-662 -

Pasal 178

(1) Direktur Jenderal Pajak setelah melakukanpemeriksaan atas permohonan pengembaliankelebihan pembayaran pajak, selain permohonanpengembalian kelebihan pembayaran pajak dariWajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal17C dan Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalamPasal l7D, harus menerbitkan surat ketetapan pajakpaling lama 12 (dua belas) bulan sejak suratpermohonan diterima secara lengkap.

(1a) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tidak berlaku terhadap Wajib Pajak yang sedangdilakukan pemeriksaan bukti permulaan tindakpidana di bidang perpajakan yang ketentuannyadiatur dengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan.

(21 Apabila setelah melampaui jangka waktusebagaimana dimaksud pada ayat (1) DirekturJenderal Pajak tidak memberi suatu keputusan,permohonan pengembalian kelebihan pembayaranpajak dianggap dikabulkan dan Surat KetetapanPajak Lebih Bayar harus diterbitkan paling lama 1

(satu) bulan setelah jangka waktu tersebut berakhir.

(3) Apabila Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayarterlambat diterbitkan sebagaimana dimaksud padaayat (21, kepada Wajib Pajak diberi imbalan bungasebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkan olehMenteri Keuangan dihitung sejak berakhirnyajangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (21

sampai dengan saat diterbitkan Surat KetetapanPajak Lebih Bayar.

(4) Apabila pemeriksaan bukti permulaan tindak pidanadi bidang perpajakan sebagaimana dimaksud padaayat (1a):

a. tidak dilanjutkan dengan penyidikan;

b. dilanjutkan dengan penyidikan, tetapi tidakdilanjutkan dengan penuntutan tindak pidanadi bidang perpajakan; atau

SK No 052165 A

c. dilanjutkan. . .

Page 663: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUBUK INDONESIA

-663 -

c. dilanjutkan dengan penyidikan dan penuntutantindak pidana di bidang perpajakan, tetapidiputus bebas atau lepas dari segala tuntutanhukum berdasarkan putusan pengadilan yangtelah mempunyai kekuatan hukum tetap

dan dalam hal kepada Wajib Pajak diterbitkan SuratKetetapan Pajak Lebih Bayar, kepada Wajib Pajakdiberikan imbalan bunga sebesar tarif bunga perbulan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangandihitung sejak berakhirnya jangka waktu 12 (duabelas) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

sampai dengan saat diterbitkan Surat KetetapanPajak Lebih Bayar.

(5) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (41

tidak diberi dalam hal pemeriksaan bukti permulaantindak pidana di bidang perpajakan:

a. tidak dilanjutkan dengan penyidikan karenaWajib Pajak dengan kemauan sendirimengungkapkan ketidakbenaran perbuatannyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3);atau

b. dilanjutkan dengan penyidikan, tetapi tidakdilanjutkan dengan penuntutan tindak pidanadi bidang perpajakan karena dilakukanpenghentian penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 448.

(6) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dan ayat (4) diberikan paling lama 24 (dua puluhempat) bulan, serta bagian dari bulan dihitungpenuh 1 (satu) bulan.

(7) Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) danayat (41 dihitung berdasarkan suku bunga acuandibagi 12 (dua belas) yang berlaku pada tanggaldimulainya penghitungan imbalan bunga.

SK No 052166 A

9. Ketentuan

Page 664: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

9

-, PRESIDEN

REPUEUK |NDONESIA

-664 -

Ketentuan Pasal 19 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 19

(1) Apabila Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar atauSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan,serta Surat Keputusan Pembetulan, SuratKeputusan Keberatan, Putusan Banding atauPutusan Peninjauan Kembali, yang menyebabkanjumlah pajak yang masih harus dibayar bertambah,pada saat jatuh tempo pelunasan tidak atau kurangdibayar, atas jumlah pajak yang tidak atau kurangdibayar itu dikenai sanksi administratif berupabunga sebesar tarif bunga per bulan yang ditetapkanoleh Menteri Keuangan untuk seluruh masa, yangdihitung dari tanggal jatuh tempo sampai dengantanggal pembayaran atau tanggal diterbitkannyaSurat Tagihan Pajak, dan dikenakan paling lama 24(dua puluh empat) bulan serta bagian dari bulandihitung penuh 1 (satu) bulan.

(2) Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan mengangsuratau menunda pembayaran pajak juga dikenaisanksi administratif berupa bunga sebesar tarifbunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan dari jumlah pajak yang masih harusdibayar dan dikenakan paling lama 24 (dua puluhempat) bulan serta bagian dari bulan dihitungpenuh 1 (satu) bulan.

(3) Dalam hal Wajib Pajak diperbolehkan menundapenyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan danternyata penghitungan sementara pajak yangterutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat(5) kurang dari jumlah pajak yang sebenarnyaterutang atas kekurangan pembayaran pajaktersebut, Wajib Pajak dikenai bunga sebesar tarifbunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan yang dihitung dari saat berakhirnya bataswaktu penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunansebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) hurufb dan huruf c sampai dengan tanggal dibayarnyakekurangan pembayaran tersebut dan dikenakanpaling lama 24 (dua puluh empat) bulan sertabagian dari bulan dihitung penuh 1 (satu) bulan.

(4) Tarif...

SK No 052167 A

Page 665: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-665-

(41 Tarif bunga per bulan yang ditetapkan oleh MenteriKeuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),ayat (2), dan ayat (3) dihitung berdasarkan sukubunga acuan dibagi 12 (dua belas) yang berlakupada tanggal dimulainya penghitungan sanksi.

10. Pasal 27A dihapus.

11. Di antara Pasal 27A dan Pasal 28 disisipkan 1 (satu)pasal, yakni Pasal 27B sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 278

(1) Wajib Pajak diberikan imbalan bunga dalam halpengajuan keberatan, permohonan banding, ataupermohonan peninjauan kembali yang dikabulkansebagian atau seluruhnya sehingga menyebabkankelebihan pembayaran pajak.

(21 Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan terhadap kelebihan pembayaran pajakpaling banyak sebesar jumlah lebih bayar yangdisetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasilpemeriksaan atas Surat Pemberitahuan yangmenyatakan lebih bayar yang telah diterbitkan:

a. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar;

b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan;

c. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar; atau

d. Surat Ketetapan Pajak Nihil.

(3) Wajib Pajak diberi imbalan bunga dalam halpermohonan pembetulan, permohonan penguranganatau pembatalan surat ketetapan pajak, ataupermohonan pengurangan atau pembatalan SuratTagihan Pajak yang dikabulkan sebagian atauseluruhnya sehingga menyebabkan kelebihanpembayaran pajak.

(4) Imbalan...

SK No 052168 A

Page 666: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

,, PRESIDEN

REPUELIK INDONESIA

-666 -

(4) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (3) diberikan:

a. berdasarkan tarif bunga per bulan yangditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkansuku bunga acuan dibagi 12 (dua belas); dan

b. diberikan paling lama 24 (dua puluh empat)bulan, serta bagian dari bulan dihitung penuh 1

(satu) bulan.

(5) Tarif bunga per bulan sebagaimana dimaksud padaayat (41yang digunakan sebagai dasar penghitunganimbalan bunga adalah tarif bunga per bulan yangberlaku pada tanggal dimulainya penghitunganimbalan bunga.

(6) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dihitung sejak tanggal penerbitan Surat KetetapanPajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak LebihBayar, atau Surat Ketetapan Pajak Nihil sampaidengan tanggal diterbitkannya Surat KeputusanKeberatan, Putusan Banding, atau PutusanPeninjauan Kembali.

(7) Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dihitung:

a. sejak tanggal pembayaran Surat KetetapanPajak Kurang Bayar atau Surat Ketetapan PajakKurang Bayar Tambahan sampai dengantanggal diterbitkannya Surat KeputusanPembetulan, surat keputusan pengurangan,atau pembatalan surat ketetapan pajak;

b. sejak tanggal penerbitan Surat Ketetapan PajakLebih Bayar atau Surat Ketetapan Pajak Nihilsampai dengan tanggal diterbitkannya SuratKeputusan Pembetulan, surat keputusanpengurangan, atau pembatalan surat ketetapanpajak; atau

SK No 052169 A

c. sejak. . .

Page 667: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

c

. PRESIDEN

REFUEUK INDONESIA

-667 -

sejak tanggal pembayaran Surat Tagihan Pajaksampai dengan tanggal diterbitkannya SuratKeputusan Pembetulan, surat keputusanpengurangan, atau pembatalan Surat TagihanPajak.

caraatau

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tatapemberian imbalan bunga diatur denganberdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

12. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

Setiap orang yang karena kealpaannya:

a. tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan; atau

b. menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi isinyatidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkanketerangan yang isinya tidak benar

sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatannegara didenda paling sedikit 1 (satu) kali jumlah pajakterutang yang tidak atau kurang dibayar dan palingbanyak 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidakatau kurang dibayar, atau dipidana kurungan palingsingkat 3 (tiga) bulan atau paling lama 1 (satu) tahun.

13. Ketentuan Pasal 448 diubahberbunyi sebagai berikut:

sehingga Pasal 448

Pasal 44B

(1) Untuk kepentingan penerimaan negara, ataspermintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapatmenghentikan penyidikan tindak pidana di bidangperpajakan paling lama dalam jangka waktu 6(enam) bulan sejak tanggal surat permintaan.

SK No 052170 A

(2) Penghentian. . .

Page 668: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-668-

(21 Penghentian penyidikan tindak pidana di bidangperpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)hanya dilakukan setelah Wajib Pajak melunasi utangpajak yang tidak atau kurang dibayar atau yangtidak seharusnya dikembalikan dan ditambahdengan sanksi administrasi berupa denda sebesar 3(tiga) kali jumlah pajak yang tidak atau kurangdibayar, atau yang tidak seharusnya dikembalikan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai permintaanpenghentian penyidikan tindak pidana di bidangperpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan atau berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan.

Pasal 1 14

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun2OO9 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 130,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049)diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 141 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 141

Jenis Retribusi Perizinan Tertentu meliputi:

a. Retribusi Pertzinan Berusaha terkait persetujuanbangunan gedung yang selanjutnya disebut RetribusiPersetujuan Bangunan Gedung;

b. Retribusi Perizinan Berusaha terkait tempatpenjualan minuman beralkohol yang selanjutnyadisebut Retribusi lzin Tempat Penjualan MinumanBeralkohol;

c. Retribusi Perizinan Berusaha terkait trayek yangselanjutnya disebut Retribusi Izin Trayek; dan

d. Retribusi Perizinan Berusaha terkait perikanan yangselanjutnya disebut Retribusi Izin Usaha Perikanan.

SK No 052171 A

2. Pasal

Page 669: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-669 -

2. Pasal 144 dihapus

3. Di antara Bab VII dan Bab VIII disisipkan 1 (satu) bab,yakni Bab VIIA sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB VIIA

KEBIJAKAN FISKAL NASIONAL

YANG BERKAITAN DENGAN PAJAK DAN RETRIBUSI

4. Di antara Pasal 156 dan Pasal 157 disisipkan 2 (dua) pasalyaitu Pasal 156A dan Pasal 1568 sehingga berbunyisebagai berikut:

Pasal 156A

(1) Dalam rangka pelaksanaan kebijakan fiskal nasionaldan untuk mendukung kebijakan kemudahanberinvestasi serta untuk mendorong pertumbuhanindustri dan/atau usaha yang berdaya saing tinggiserta memberikan pelindungan dan pengaturan yangberkeadilan, Pemerintah sesuai dengan programprioritas nasional dapat melakukan penyesuaianterhadap kebijakan Pajak dan Retribusi yangditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

(21 Kebijakan fiskal nasional yang berkaitan denganPajak dan Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) berupa:

a. dapat mengubah tarif Pajak dan tarif Retribusidengan penetapan tarif Pajak dan tarif Retribusiyang berlaku secara nasional; dan

b. pengawasan dan evaluasi terhadap PeraturanDaerah mengenai Pajak dan Retribusi yangmenghambat ekosistem investasi dan kemudahandalam berusaha.

SK No 052172 A

(3) Penetapan. . .

Page 670: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK TNDONESIA

-670 -

(3) Penetapan tarif Pajak yang berlaku secara nasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (21 huruf amencakup tarif atas jenis Pajak Provinsi dan jenisPajak KabupatenlKota yang diatur dalam Pasal 2.

(4) Penetapan tarif Retribusi yang berlaku secaranasional sebagaimana dimaksud pada ayat (21huruf amencakup objek Retribusi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 108.

(5) Ketentuan mengenai tata cara penetapan tarif Pajakdan tarif Retribusi yang berlaku secara nasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebihlanjut dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 1568

(1) Dalam mendukung kebdakan kemudahanberinvestasi, gubernur/bupati/wali kota dapatmemberikan insentif fiskal kepada pelaku usaha didaerahnya.

(21 Insentif fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berupa pengurangan, keringanan, dan pembebasan,atau penghapusan pokok pajak dan/atau sanksinya.

(3) Insentif fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (21

dapat diberikan atas permohonan wajib pajak ataudiberikan secara jabatan oleh kepala daerahberdasarkan pertimbangan yang rasional.

(4) Pemberian insentif fiskal sebagaimana dimaksud padaayat (21 diberitahukan kepada DPRD denganmelampirkan pertimbangan kepala daerah dalammemberikan insentif fiskal tersebut.

(5) Pemberian insentif fiskal sebagaimana dimaksud padaayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

5. Di antara Pasal 157 ayat (5) dan ayat (6) disisipkan 1

(satu) ayat, yakni ayat (5a) sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052173 A

Pasal 157

Page 671: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

../ PRESItrENREPUEUK INDONESIA

-67t -

Pasal 157

(1) Rancangan Peraturan Daerah provinsi tentang Pajakdan Retribusi yang telah disetujui bersama olehgubernur dan DPRD provinsi sebelum ditetapkandisampaikan kepada Menteri Dalam Negeri danMenteri Keuangan paling lambat 3 (tiga) hari kerjaterhitung sej ak tanggal persetujuan dimaksud.

(21 Rancangan Peraturan Daerah kabupatenlkotatentang Pajak dan Retribusi yang telah disetujuibersama oleh bupati/wali kota dan DPRDkabupaten/kota sebelum ditetapkan disampaikankepada gubernur, Menteri Dalam Negeri, dan MenteriKeuangan paling lambat 3 (tiga) hari kerja terhitungsejak tanggal persetujuan dimaksud.

(3) Menteri Dalam Negeri melakukan evaluasi terhadapRancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksudpada ayat (1) untuk menguji kesesuaian RancanganPeraturan Daerah dengan ketentuan Undang-Undangini, kepentingan umum, dan/atau peraturanperundang-undangan lain yang lebih tinggi.

(41 Gubernur melakukan evaluasi terhadap RancanganPeraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat(2) untuk menguji kesesuaian Rancangan PeraturanDaerah dengan ketentuan Undang-Undang ini,kepentingan umum, danf atau peraturan perundang-undangan lain yang lebih tinggi.

(5) Menteri Dalam Negeri dan gubernur dalammelakukan evaluasi sebagaimana dimaksud padaayat (3) dan ayat (4) berkoordinasi dengan MenteriKeuangan.

(5a) Dalam pelaksanaan koordinasi sebagaimanadimaksud pada ayat (5), Menteri Keuanganmelakukan evaluasi dari sisi kebijakan fiskalnasional.

(6) Hasil evaluasi yang telah dikoordinasikan dengahMenteri Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat(5) dapat berupa persetujuan atau penolakan.

SK No 052174 A

(7) Hasil

Page 672: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK IHDONESIA

-672 -

(71 Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (71

disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri kepadagubernur untuk Rancangan Peraturan Daerahprovinsi dan oleh gubernur kepada bupati/wali kotauntuk Rancangan Peraturan Daerah kabupaten/kotadalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) harikerja sejak diterimanya Rancangan Peraturan Daerahdimaksud dengan tembusan kepada MenteriKeuangan.

(8) Hasil evaluasi berupa penolakan sebagaimanadimaksud pada ayat (71 disampaikan dengan disertaialasan penolakan.

(9) Dalam hal hasil evaluasi berupa persetujuansebagaimana dimaksud pada ayat (7)., RancanganPeraturan Daerah dimaksud dapat langsungditetapkan.

(10) Dalam hal hasil evaluasi berupa penolakansebagaimana dimaksud pa.da ayat (7)', RancanganPeraturan Daerah dimaksud dapat diperbaiki olehgubernur, bupati lwali kota bersama DPRD yangbersangkutan, untuk kemudian disampaikan kembalikepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuanganuntuk Rancangan Peraturan Daerah provinsi dankepada gubernur dan Menteri Keuangan untukRancangan Peraturan Daerah kabupaten/ kota.

6. Ketentuan Pasal 158 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 158

(1) Peraturan Daerah yang telah ditetapkan olehgubernur/bupati/wali kota disampaikan kepadaMenteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan palinglama 7 (tujuh) hari kerja setelah ditetapkan untukdilakukan evaluasi.

SK No 052175 A

(2) Menteri...

Page 673: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-673 -

(2) Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuanganmelakukan evaluasi Peraturan DaerahProvinsi / Kabupate n I Kota tentang Paj ak dan Retribusiyang telah berlaku untuk menguji kesesuaian antaraPeraturan Daerah dimaksud dan kepentingan umumserta antara ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan kebijakan fiskalnasional.

(3) Dalam hal berdasarkan evaluasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)., PeraturanDaerah bertentangan dengan kepentingan umum,peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi,dan/atau kebijakan fiskal nasional, MenteriKeuangan merekomendasikan dilakukannyaperubahan atas Peraturan Daerah dimaksud kepadaMenteri Dalam Negeri.

(4) Penyampaian rekomendasi perubahan PeraturanDaerah oleh Menteri Keuangan kepada Menteri DalamNegeri sebagaimana dimaksud pada ayat (3)dilakukan paling lambat 20 (dua puluh) hari kerjasejak tanggal diterimanya Peraturan Daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(5) Berdasarkan rekomendasi perubahan PeraturanDaerah yang disampaikan oleh Menteri Keuangan,Menteri Dalam Negeri memerintahkangubernur/bupati/wali kota untuk melakukanperubahan Peraturan Daerah dalam waktu 15 (limabelas) hari kerja.

(6) Jika dalam waktu 15 (lima belas) hari kerja,gubernur/bupati/wali kota tidak melakukanperubahan atas Peraturan Daerah tersebut, MenteriDalam Negeri menyampaikan rekomendasi pemberiansanksi kepada Menteri Keuangan.

7. Ketentuan Pasal 159 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052176 A

Pasal159...

Page 674: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-674 -

Pasal 159

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 157 ayat (1) dan ayat(21, sertaPasal 158 ayat (5) oleh Daerah dikenakan sanksiberupa penundaan atau pemotongan Dana AlokasiUmum dan/atau Dana Bagi Hasil.

(2) Pemberian sanksi oleh Menteri Keuangandilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

8. Di antara Pasal 159 dan Pasal 160 disisipkan 1 (satu)pasal, yakni Pasal 159A sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 159A

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara:

a. evaluasi Rancangan Peraturan Daerah mengenaiPajak Daerah dan Retribusi Daerah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 157;

b. pengawasan pelaksanaan Peraturan Daerahmengenai Pajak Daerah dan Retribusi Daerah danaturan pelaksanaannya sebagaimana dimaksuddalam Pasal 158; dan

c. pemberian sanksi sebagaimana dimaksud dalamPasal 159

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Kedelapan

Impor Komoditas Perikanan dan Komoditas Pergaraman

SK No 052177 A

Pasal 1 15

Page 675: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

' pRgsroENREPUBUK INDONESIA

-675 -

Pasal 1 15

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan,Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2016 Nomor 68, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5870) diubahsebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 4 diubah sehingga Pasal 1

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Pelindungan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan PetambakGaram adalah segala upaya untuk membantu Nelayan,Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam dalammenghadapi permasalahan kesulitan melakukan UsahaPerikanan atau Usaha Pergaraman.

2. Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, danPetambak Garam adalah segala upaya untukmeningkatkan kemampuan Nelayan, Pembudi Daya Ikan,dan Petambak Garam untuk melaksanakan UsahaPerikanan atau Usaha Pergaraman secara lebih baik.

3. Nelayan adalah Setiap Orang yang mata pencahariannyamelakukan Penangkapan Ikan.

4. Nelayan Kecil adalah orang yang mata pencahariannyamelakukan penangkapan ikan untuk memenuhikebutuhan hidup sehari-hari, baik yang menggunakankapal penangkap Ikan maupun yang tidak menggunakankapal penangkap Ikan.

5. Nelayan Tradisional adalah Nelayan yang melakukanPenangkapan Ikan di perairan yang merupakan hakPerikanan tradisional yang telah dimanfaatkan secaraturun-temumn sesuai dengan budaya dan kearifan lokal.

SK No 052178 A

6. Nelayan

Page 676: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. FRESIDEN

REFUBUK INDONESIA

-676 -

6. Nelayan Buruh adalah Nelayan yang menyediakantenaganya yang turut serta dalam usaha PenangkapanIkan.

7. Nelayan Pemilik adalah Nelayan yang memiliki kapalpenangkap Ikan yang digunakan dalam usahaPenangkapan Ikan dan secara aktif melakukanPenangkapan Ikan.

8. Penangkapan Ikan adalah kegiatan untuk memperolehIkan di perairan yang tidak dalam keadaan dibudidayakandengan alat dan cara yang mengedepankan asaskeberlanjutan dan kelestarian, termasuk kegiatan yangmenggunakan kapal untuk memuat, mengangkut,menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah,dan/ atau mengawetkannya.

9. Pembudi Daya Ikan adalah Setiap Orang yang matapencahariannya melakukan Pembudidayaan Ikan airtawar, Ikan air payau, dan Ikan air laut.

10. Pembudi Daya Ikan Kecil adalah Pembudi Daya Ikan yangmelakukan Pembudidayaan Ikan untuk memenuhikebutuhan hidup sehari-hari.

1 1. Penggarap Lahan Budi Daya adalah Pembudi Daya Ikanyang menyediakan tenaganya dalam Pembudidayaan Ikan.

12. Pemilik Lahan Budi Daya adalah Pembudi Daya Ikan yangmemiliki hak atau izin atas lahan dan secara aktifmelakukan kegiatan Pembudidayaan Ikan.

13. Pembudidayaan Ikan adalah kegiatan untuk memelihara,membesarkan, dan/atau membiakkan Ikan sertamemanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol,termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untukmemuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,menangani, mengolah, dan I atau mengawetkannya.

14. Petambak Garam adalah Setiap Orang yang melakukankegiatan Usaha Pergaraman.

15. Petambak Garam Kecil adalah Petambak Garam yangmelakukan Usaha Pergaraman pada lahannya sendiridengan luas lahan paling luas 5 (lima) hektare danperebus Garam.

SK No 052179 A

16. Penggarap. . .

Page 677: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. FRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-677 -

16. Penggarap Tambak Garam adalah Petambak Garam yangmenyediakan tenaganya dalam Usaha Pergaraman.

17. Pemilik Tambak Garam adalah Petambak Garam yangmemiliki hak atas lahan yang digunakan untuk produksiGaram dan secara aktif melakukan Usaha Pergaraman.

18. Ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atausebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkunganperairan.

19. Garam adalah senyawa kimia yang komponen utamanyaberupa natrium klorida dan dapat mengandung unsurlain, seperti magnesium, kalsium, besi, dan kalium denganbahan tambahan atau tanpa bahan tambahan iodium.

20. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungandengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya Ikandan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,pascaproduksi, dan pengolahan sampai denganpemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnisPerikanan.

2l.Pergaraman adalah semua hal yang berhubungan denganpraproduksi, produksi, pascaproduksi, pengolahan, danpemasaran Garam.

22.Usaha Perikanan adalah kegiatan yang dilaksanakandengan sistem bisnis Perikanan yang meliputipraproduksi, produksi, pascaproduksi, pengolahan, danpemasaran.

23. Usaha Pergaraman adalah kegiatan yang dilaksanakandengan sistem bisnis Pergaraman yang meliputipraproduksi, produksi, pascaproduksi, pengolahan, danpemasaran.

24.Komoditas Perikanan adalah hasil dari Usaha Perikananyang dapat diperdagangkan, disimpan, danf ataudipertukarkan.

25. Komoditas Pergaraman adalah hasil dari UsahaPergaraman yang dapat diperdagangkan, disimpan,dan/ atau dipertukarkan.

26. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau korporasi,baik yang berbentuk badan hukum maupun yang tidakberbadan hukum.

27.Pelaku. . .

SK No 052180 A

Page 678: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-678 -

27.Pelaku Usaha adalah orang perseorangan atau korporasiyang melakukan usaha prasarana danf atau saranaproduksi Perikanan, prasarana danf atau sarana produksiGaram, pengolahan, dan pemasaran hasil Perikanan, sertaproduksi Garam yang berkedudukan di wilayah hukumRepublik Indonesia.

28. Kelembagaan adalah lembaga yang ditumbuhkembangkandari, oleh, dan untuk Nelayan, Pembudi Daya Ikan, atauPetambak Garam atau berdasarkan budaya dan kearifanlokal.

29. Asuransi Perikanan adalah perjanjian antara Nelayan atauPembudi Daya Ikan dan pihak perusahaan asuransi untukmengikatkan diri dalam pertanggungan risikoPenangkapan Ikan atau Pembudidayaan Ikan.

30. Asuransi Pergaraman adalah perjanjian antara PetambakGaram dan pihak perusahaan asuransi untukmengikatkan diri dalam pertanggungan risiko UsahaPergaraman.

31. Penjaminan adalah kegiatan pemberian jaminan olehperusahaan penjaminan atas pemenuhan kewajibanfinansial Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan PetambakGaram kepada perusahaan pembiayaan dan bank.

32. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negara RepublikIndonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan menterisebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945.

33. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsurpenyelenggara pemerintahan daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom.

34. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang kelautan dan Perikanan.

2. Ketentuan Pasal 37 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052181 A

Pasal 37

Page 679: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUEUK INDANESIA

-679 -

Pasal 37

(1) Pemerintah Pusat mengendalikan impor KomoditasPerikanan dan Komoditas Pergaraman.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengendalian imporPerikanan dan Komoditas Pergaraman sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dengan PeraturanPemerintah.

3. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

(1) Setiap Orang dilarang mengimpor KomoditasPerikanan dan Komoditas Pergaraman yang tidaksesuai dengan tempat pemasukan, jenis, waktupemasukan, dan/atau standar mutu wajib yangditetapkan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tempat pemasukan,jenis, waktu pemasukan, dan/atau standar mutusebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganPeraturan Pemerintah.

4. Di antara Pasal 38 dan Pasal 39 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 38A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 38A

(1) Setiap Orang yang melakukan impor KomoditasPerikanan dan Komoditas Pergaraman yang tidaksesuai dengan tempat pemasukan, jenis, waktupemasukan, dan/atau standar mutu wajib yangditetapkan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksuddalam Pasal 38 dikenai sanksi administratif berupa:

a. penghentian sementara kegiatan;

b. pembekuan Perizinan Berusaha;

c. denda administratif;

SK No 052182 A

d. paksaan

Page 680: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-680-

d. paksaan pemerintah; dan/ataue. pencabutan Perizinan Berusaha.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksiadministratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dengan Peraturan Pemerintah.

5. Ketentuan Pasal 74 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal74

Setiap Orang yang melakukan impor Komoditas Perikanandan Komoditas Pergaraman yang tidak sesuai dengantempat pemasukan, jenis, waktu pemasukan, dan/ataustandar mutu wajib yang ditetapkan oleh Pemerintahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 yangmengakibatkan timbulnya korban/kerusakan terhadapkesehatan, keselamatan, dan/atau lingkungan hidupdipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat)tahun dan/atau pidana denda paling banyakRp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah).

Bagian Kesembilan

Wajib Daftar Perusahaan

Pasal 1 16

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib DaftarPerusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 32141dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Bagian Kesepuluh

Badan Usaha Milik Desa

SK No 052183 A

Pasal ll7 ...

Page 681: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

FRESIDEHREPUEUK INDONESIA

-681 -

Pasal 1 17

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun2Ol4 tentang Desa (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2Ol4 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5495) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 1 angka 6 diubah sehingga Pasal 1

berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebutdengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalahkesatuan masyarakat hukum yang memiliki bataswilayah yang berwenang untuk mengatur danmenguruls urusan pemerintahan, kepentinganmasyarakat setempat berdasarkan prakarsamasyarakat, hak asal usul, danf atau hak tradisionalyang diakui dan dihormati dalam sistempemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusanpemerintahan dan kepentingan masyarakatsetempat dalam sistem pemerintahan NegaraKesatuan Republik Indonesia.

Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yangdisebut dengan nama lain yang dibantu perangkatDesa sebagai unsur penyelenggara PemerintahanDesa.

Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebutdengan nama lain adalah lembaga yangmelaksanakan fungsi pemerintahan yanganggotanya merupakan wakil dari penduduk Desaberdasarkan keter-wakilan wilayah dan ditetapkansecara demokratis.

1

2

3

4

SK No 052184 A

5. Musyawarah

Page 682: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-682 -

5. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan namalain adalah musyawarah antara BadanPermusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, danunsur masyarakat yang diselenggarakan oleh BadanPermusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yangbersifat strategis.

6. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebutBUM Desa, adalah Badan Hukum yang didirikanoleh desa dan/atau bersama desa-desa gunamengelola usaha, memanfaatkan aset,mengembangkan investasi dan produktivitas,menyediakan jasa pelayanan, dan/ataumenyediakan jenis usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelahdibahas dan disepakati bersama BadanPermusyawaratan Desa.

8. Pembangunan Desa adalah upaya peningkatankualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.

9. Kawasan Perdesaan adalah kawasan yangmempunyai kegiatan utama pertanian, termasukpengelolaan sumber daya alam dengan susunanfungsi kawasan sebagai tempat permukimanperdesaan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanansosial, dan kegiatan ekonomi.

10. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajibanDesa yang dapat dinilai dengan uang serta segalasesuatu berupa uang dan barang yang berhubungandengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.

11. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasaldari kekayaan asli Desa, dibeli atau diperoleh atasbeban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa atauperolehan hak lainnya yang sah.

SK No 052185 A

12. Pemberdayaan

Page 683: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

FRESIDENREPUBLIK IHDONESIA

-683-

12. Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah upayamengembangkan kemandirian dan kesejahteraarlmasyarakat dengan meningkatkan pengetahttan,sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan,kesadaran, serta memanfaatkan sumber dayamelalui penetapan kebijakan, program, kegiatan,dan pendampingan yang sesuai dengan esensimasalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa.

13. Pemerintah Pusat selanjutnya disebut Pemerintahadalah Presiden Republik Indonesia yang memegangkekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesiasebagaimana dimaksud dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

14. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintah Daerahdan Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan menurutasas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsipotonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsipNegara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun L945.

15. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

16. Menteri adalah menteri yang menangani Desa.

Ketentuan Pasal 87 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 87

(1) Desa dapat mendirikan BUM Desa.

(21 BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dikelola dengan semangat kekeluargaan dankegotongroyongan.

(3) BUM Desa dapat menjalankan usaha di bidangekonomi dan/atau pelayanan umum sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) BUM...

SK No 052186 A

Page 684: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- trRESTDEN

REFUEUK INDONESIA

-684 -

(41 BUM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat membentuk unit usaha berbadan hukumsesuai dengan kebutuhan dan tujuan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai BUM Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (21, ayat(3), dan ayat (41 diatur dengan PeraturanPemerintah.

Bagian Kesebelas

Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat

1

Pasal 1 18

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan PersainganUsaha (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3817) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 44 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal44

(1) Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak pelakuusaha menerima pemberitahuan putusan Komisisebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (4lr,pelaku usaha wajib melaksanakan putusan tersebutdan menyampaikan laporan pelaksanaannya kepadaKomisi.

(2) Pelaku usaha dapat mengajukan keberatan kepadaPengadilan Niaga selambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari setelah menerima pemberitahuanputusan tersebut.

(3) Pelaku usaha yang tidak mengajukan keberatandalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalamayat (2) dianggap menerima putusan Komisi.

SK No 052187 A

(4) Apabila

Page 685: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

., trRESIDEN

REFUEL|K INDONESIA

-685-

(4) Apabila ketentuan sebagaimana dimaksud dalamayat (1) dan ayat (21 tidak dijalankan oleh pelakuusaha, Komisi menyerahkan putusan tersebutkepada penyidik untuk dilakukan penyidikan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undanganyang berlaku.

(5) Putusan Komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal43 ayat (4) merupakan bukti permulaan yang cukupbagi penyidik untuk melakukan penyidikan.

Ketentuan Pasal 45 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 45

(1) Pengadilan Niaga harus memeriksa keberatan pelakuusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat(2) dalam waktu 14 (empat belas) hari sejakditerimanya keberatan tersebut.

(21 Pihak yang keberatan terhadap putusan PengadilanNiaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalamwaktu 14 (empat belas) hari dapat mengajukankasasi kepada Mahkamah Agung RepublikIndonesia.

(3) Ketentuan mengenai tata cara pemeriksaan diPengadilan Niaga dan Mahkamah Agung RepublikIndonesia dilaksanakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Ketentuan Pasal 47 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal4T

(1) Komisi berwenang menjatuhkan sanksi berupatindakan administratif terhadap pelaku usaha yangmelanggar ketentuan Undang-Undang ini.

(21 Tindakan administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat bentna:

a. penetapan.

3

SK No 052188 A

Page 686: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-686-

a. penetapan pembatalan perjanjian sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 1 1, Pasal 12,Pasal 13, Pasal 15, dan Pasal 16;

b. perintah kepada pelaku usaha untukmenghentikan integrasi vertikal sebagaimanadimaksud dalam Pasal 14;

c. perintah kepada pelaku usaha untukmenghentikan kegiatan yang terbuktimenimbulkan praktik monopoli, menyebabkanpersaingan usaha tidak sehat, dan/ataumerugikan masyarakat sebagaimana dimaksuddalam Pasal 17, Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20,Pasal 21, Pasal 22,Pasal 23, Pasal 24,Pasal26,dan Pasal 27;

d. perintah kepada pelaku usaha untukmenghentikan penyalahgunaan posisi dominansebagaimana dimaksud dalam Pasal 25;

e. penetapan pembatalan atas penggabungan ataupeleburan badan usaha dan pengambilalihansaham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28;

f. penetapan pembayararL ganti rugi; dan/ataug. pengenaan denda paling sedikit

Rp1.OOO.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria, jenis,besaran denda, dan tata cara pengenaan sanksisebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)diatur dengan Peraturan Pemerintah.

4 Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052189 A

Pasal 48. . .

Page 687: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUBL|K INDONESIA

-687 -

Pasal 48

Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 4l Undang-Undang ini dipidana dengan pidana denda paling banyakRp5.000.000.000,00 (lima miliar r-upiah) atau pidanakurungan paling lama 1 (satu) tahun sebagai penggantipidana denda.

5. Pasal 49 dihapus

BAB VII

DUKUNGAN RISET DAN INOVASI

Pasal 1 19

Untuk memberikan dukungan riset dan inovasi di bidangberusaha, Undang-Undang ini mengubah beberapa ketentuanyang diatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BadanUsaha Milik Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO3 Nomor 70, Tarnbahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4297); dan

b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2Ol9 tentang SistemNasional Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2Ol9 Nomor 148,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 6374).

Pasal 120

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun2OO3 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297) diubahmenjadi sebagai berikut:

SK No 052190 A

1. Ketentuan .

Page 688: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

FRESIDENREPUEL|K INDONESIA

-688-

Ketentuan judul BAB V diubah sehingga berbunyisebagai berikut:

BAB V

KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM, RISET, DAN INOVASI

2 Ketentuan Pasal 66 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 66

(1) Pemerintah Pusat dapat memberikan penugasankhusus kepada BUMN untuk menyelenggarakanfungsi kemanfaatan umum serta riset dan inovasinasional.

(2) Penugasan khusus kepada BUMN sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan tetapmemperhatikan maksud dan tujuan, kegiatan usahaBUMN, serta mempertimbangkan kemampuanBUMN.

(3) Rencana penugasan khusus sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikaji bersama antara BUMN yangbersangkutan dengan Pemerintah Pusat.

(4) Apabila penugasan tersebut secara finansial tidakfisibel, Pemerintah Pusat harts memberikankompensasi atas semua biaya yang telahdikeluarkan oleh BUMN tersebut, termasuk marginyang diharapkan sepanjang dalam tingkat kewajaransesuai dengan penugasan yang diberikan.

(5) Penugasan kepada BUMN sebagaimana dimaksudpada ayat (1) harus terlebih dahulu mendapatkanpersetujuan RUPS atau Menteri.

(6) BUMN dalam melaksanakan penugasan khusussebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerjasama dengan:

SK No 052191 A

a. badan

Page 689: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUEL|K INDONESIA

-689 -

a. badan usaha milik swasta;

b. badan usaha milik daerah;

c. koperasi;

d. BUMN;

e. lembaga penelitian dan pengembangan;

f. lembaga pengkajian dan penerapan; dan/ataug. perguruan tinggi.

Pasal 121

Ketentuan Pasal 48 dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan danTeknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol9Nomor 148, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia6374) diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 48

(1) Untuk menjalankan Penelitian, Pengembangan,Pengkajian, dan Penerapan, serta Invensi dan Inovasiyang terintegrasi dibentuk badan riset dan inovasinasional.

(21 Untuk menjalankan Penelitian, Pengembangan,Pengkajian, dan Penerapan, serta Invensi dan Inovasiyang terintegrasi di daerah, Pemerintah Daerahmembentuk badan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai badan riset dan inovasinasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdalam Peraturan Presiden.

BAB VIII

PENGADAAN TANAH

Bagian Kesatu

Umum

SK No 052192 A

PasalI22...

Page 690: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-690 -

Pasal 122

Dalam rangka memberikan kemudahan dan kelancaran dalampengadaan tanah untuk kepentingan penciptaan kerja,Undang-Undang ini mengubah, menghapus, atau menetapkanpengaturan baru beberapa ketentuan yang diatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OI2 tentangPengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk KepentinganUmum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2Ol2 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5280); dan

b. Undang-Undang Nomor 4l Tahun 2OO9 tentangPerlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO9Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5068).

Bagian Kedua

Pengadaan Tanah bagi Pembangunan

Untuk Kepentingan Umum

Pasal 123

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun2Ol2 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untukKepentingan Umum (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2Ol2 Nomor 22, Tarnbahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5280) diubah menjadi sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 8 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 8

(1) Pihak yang Berhak dan pihak yang menguasai ObjekPengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum wajibmematuhi ketentuan dalam Undang-Undang ini.

1

SK No 052193 A

(2) Dalam

Page 691: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESTDEN

REPUBUK INDONESIA

-69t -

(21 Dalam hal rencana Pengadaan Tanah, terdapatObjek Pengadaan Tanah yang masuk dalamkawasan hutan, tanah kas desa, tanah wakaf, tanahulayat/tanah adat, danf atau tanah aset PemerintahPusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha MilikNegara, atau Badan Usaha Milik Daerah,penyelesaian status tanahnya harus dilakukansampai dengan penetapan lokasi.

(3) Penyelesaian perubahan kawasan hutansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukanmelalui mekanisme pelepasan kawasan hutan ataupinjam pakai kawasan hutan sesuai denganketentuan peraturan perurndang-undangan di bidangkehutanan.

(4) Perubahan obyek Pengadaan Tanah yang masukdalam kawasan hutan sebagaimana dimaksud padaayat (21 khususnya untuk proyek prioritasPemerintah Pusat dilakukan melalui mekanisme:

a. pelepasan kawasan hutan dalam hal PengadaanTanah dilakukan oleh Instansi; atau

b. pelepasan kawasan hutan atau pinjam pakaikawasan hutan dalam hal Pengadaan Tanahdilakukan oleh swasta.

2 Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 10

Tanah untuk Kepentingan Umum sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1) digunakan untuk pembangunan:

a. pertahanan dan keamanan nasional;

b. jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api,stasiun kereta api dan fasilitas operasi kereta api;

c. waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran airdan sanitasi dan bangunan pengairan lainnya;

d. pelabuhan, bandar udara, dan terminal;

SK No 052194 A

e. infrastruktur

Page 692: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-692 -

e. infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi;

f. pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan/ataudistribusi tenaga listrik;

g. jaringan telekomunikasi dan informatikapemerintah;

h. tempat pembuangan dan pengolahan sampah;

i. rumah sakit Pemerintah Pusat atau PemerintahDaerah;

j. fasilitas keselamatan umum;

k. permakaman umum Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah;

1. fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbukahijau publik;

m. cagar alam dan cagar budaya;

n. kantor Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atauDesa;

o. penataan permukiman kumuh perkotaan danfataukonsolidasi tanah serta perumahan untukmasyarakat berpenghasilan rendah dengan statussewa termasuk untuk pembangunan rumah umumdan rumah khusus;

p. prasarana pendidikan atau sekolah PemerintahPusat atau Pemerintah Daerah;

q. prasarana olahraga Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah;

r. pasar umum dan lapangan parkir umum;

s. kawasan Industri Hulu dan Hilir Minyak dan Gasyang diprakarsai danlatau dikuasai oleh PemerintahPusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha MilikNegara, atau Badan Usaha Milik Daerah;

t. kawasan Ekonomi Khusus yang diprakarsaidan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, atauBadan Usaha Milik Daerah;

SK No 052195 A

u. kawasan .

Page 693: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

u

v

w

x

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-693 -

kawasan Industri yang diprakarsai dan/ataudikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha MilikDaerah;

kawasan Pariwisata yang diprakarsai dan/ataudikuasai oleh Pemerintah Fusat, Pemerintah Daerah,Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha MilikDaerah;

kawasan Ketahanan Pangan yang diprakarsaidan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, atauBadan Usaha Milik Daerah; dan

kawasan pengembangan teknologi yang diprakarsaidan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, atauBadan Usaha Milik Daerah.

3 Ketentuan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 14

(1) Instansi yang memerlukan tanah membuatperencanaan Pengadaan Tanah untuk KepentinganUmum dengan melibatkan kementerian/lembagayang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pertanahan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2) Perencanaan Pengadaan Tanah untuk KepentinganUmum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)didasarkan atas Rencana Tata Ruang Wilayah danprioritas pembangunan yang tercantum dalamRencana Pembangunan Jangka Menengah, RencanaStrategis, danf atau Rencana KerjaPemerintah/ instansi yang bersangkutan.

SK No 052196 A

4. Ketentuan

Page 694: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-694 -

4 Ketentuan Pasal 19 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 19

(1) Konsultasi Publik rencana pembangunansebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3)

dilaksanakan untuk mendapatkan kesepakatanlokasi rencana pembangunan dari:

a. Pihak yang Berhak;

b. Pengelola Barang Milik Negara/Barang MilikDaerah; dan

c. Pengguna Barang Milik Negara/Barang MilikDaerah.

(2) Konsultasi Publik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan dengan melibatkan Pihak yang Berhak,Pengelola Barang Milik Negara/Barang Milik Daerah,Pengguna Barang Milik Negara/Barang Milik Daerahdan masyarakat yang terkena dampak sertadilaksanakan di tempat rencana pembangunanuntuk Kepentingan Umum atau di tempat yangdisepakati.

(3) Pelibatan Pihak yang Berhak, Pengelola Barang MilikNegara/Barang Milik Daerah, dan Pengguna BarangMilik Negara/Barang Milik Daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan melaluiperwakilan dengan surat kuasa dari dan oleh Pihakyang Berhak, Pengelola Barang Milik Negara/BarangMilik Daerah, dan Pengguna Barang MilikNegara/Barang Milik Daerah atas lokasi rencanapembangunan.

(41 Kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dituangkan dalam bentuk berita acara kesepakatan.

(5) Atas dasar kesepakatan sebagaimana dimaksudpada ayat (4), Instansi yang memerlukan tanahmengajukan permohonan penetapan lokasi kepadagubernur.

(6) Gubernur .

SK No 052197 A

Page 695: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

5

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-695-

(6) Gubernur menetapkan lokasi sebagaimanadimaksud pada ayat (5) dalam waktu paling lama 14(empat belas) Hari terhitung sejak diterimanyapengajuan permohonan penetapan oleh Instansiyang memerlukan tanah.

(7) Pihak yang Berhak, Pengelola Barang MilikNegara/Barang Milik Daerah, dan Pengguna BarangMilik Negara/Barang Milik Daerah yang tidakmenghadiri Konsultasi Publik setelah diundang 3(tiga) kali secara patut dianggap menyetujui rencanapembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai Konsultasi Publiksebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Di antara Pasal 19 dan Pasal 20 disisipkan 3 (tiga) pasal,yakni Pasal 19A, Pasal 19B, dan Pasal 19C sehinggaberbunyi sebagai berikut:

Pasal 19A

(1) Dalam rangka efisiensi dan efektivitas, PengadaanTanah untuk Kepentingan Umum yang luasnyatidak lebih dari 5 (lima) hektare dapat dilakukanlangsung oleh Instansi yang memerlukan tanahdengan Pihak yang Berhak.

(21 Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umumsebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusdilakukan sesuai dengan kesesuaian tata rulangwilayah.

SK No 052198 A

Pasal 19B

Page 696: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESTDENREPUBUK INDONESIA

-696-

Pasal 19B

Dalam hal Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umumyang luasnya kurang dari 5 (lima) hektare dilakukanlangsung antara Pihak yang Berhak dan Instansi yangmemerlukan tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal19A ayat (1), penetapan lokasi dilakukan oleh bupati/walikota.

Pasal 19C

Setelah penetapan lokasi Pengadaan Tanah dilakukan,tidak diperlukan lagi persyaratan:

a. Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang;

b. pertimbangan teknis;

c. di luar kawasan hutan dan di luar kawasanpertambangan;

d. di luar kawasan gambut/sempadan pantai; dan

e. analisis mengenai dampak lingkungan hidup.

6 Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal24

(1) Penetapan lokasi pembangunan untuk KepentinganUmum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat(6) atau Pasal 22 ayat (1) diberikan untuk jangkawaktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu)kali untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.

(2) Permohonan perpanjangan waktu penetapan lokasidisampaikan paling singkat 6 (enam) bulan sebelummasa berlaku penetapan lokasi berakhir.

7 Ketentuan Pasal 28 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052199 A

Pasal28...

Page 697: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

8

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-697 -

Pasal 28

(1) Inventarisasi dan identifikasi penguasaan,pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (21

huruf a meliputi kegiatan:

a. pengukuran dan pemetaan bidang per bidangtanah; dan

b. pengumpulan data Pihak yang Berhak danObjek Pengadaan Tanah.

(2) Inventarisasi dan identifikasi penguasaan,pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatan tanahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakandalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) Hari.

(3) Pengumpulan data Pihak yang Berhak dan ObjekPengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat(1) huruf b dapat dilakukan oleh penyurveiberlisensi.

Ketentuan Pasal 34 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 34

(1) Nilai Ganti Kerugian yang dinilai oleh Penilaisebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 merupakannilai pada saat pengumuman penetapan lokasipembangunan untuk Kepentingan Umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 26.

(2) Besarnya nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasilpenilaian Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat(1) disampaikan kepada Lembaga Pertanahandisertai dengan berita acara.

(3) Besarnya nilai Ganti Kerugian berdasarkan hasilpenilaian Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat(1) bersifat final dan mengikat.

(4) Besarnya nilai Ganti Kerugian sebagaimanadimaksud pada ayat (2), dijadikan dasar untukmenetapkan bentuk Ganti Kerugian.

(5) Musyawarah...

SK No 052200 A

Page 698: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-698 -

(5) Musyawarah penetapan bentuk Ganti Kerugiansebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilaksanakanoleh Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah bersamadengan Penilai dengan para Pihak yang Berhak.

9 Ketentuan Pasal 36 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 36

(1) Pemberian Ganti Kerugian dapat diberikan dalambentuk:

a. uang;

b. tanah pengganti;

c. pemukiman kembali;

d. kepemilikan saham; atau

e. bentuk lain yang disetujui oleh kedua belahpihak.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian GantiKerugian dalam bentuk tanah pengganti,pemukiman kembali, kepemilikan saham, ataubentuk lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

10. Penjelasan Pasal 40 diubah sebagaimana tercantumdalam Penjelasan.

11. Ketentuan Pasal 42 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052201 A

Pasal42...

Page 699: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK TNDONESIA

-699 -

Pasal42

(1) Dalam hal Pihak yang Berhak menolak bentukdan/atau besarnya Ganti Kerrrgian berdasarkanhasil musyawarah sebagaimana dimaksud dalamPasal 37, atau putusan pengadilannegeri/Mahkamah Agung sebagaimana dimaksuddalam Pasal 38, Ganti Kerugian dititipkan dipengadilan negeri setempat.

(2) Penitipan Ganti Kerugian selain sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan juga terhadap:

a. Pihak yang Berhak menerima Ganti Kerugiantidak diketahui keberadaannya; atau

b. Objek Pengadaan Tanah yang akan diberikanGanti Kerugian:

1. sedang menjadi objek perkara dipengadilan;

2. masih dipersengketakan kepemilikannya;

3. diletakkan sita oleh pejabat yangberwenang; atau

4. menjadi jaminan di Bank.

(3) Pengadilan negeri paling lama dalam jangka waktu14 (empat belas) Hari wajib menerima penitipanGanti Kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (2).

12. Ketentuan Pasal 46 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 46

(1) Pelepasan Objek Pengadaan Tanah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 45 ayat (1) dan ayat (2) tidakdiberikan Ganti Kerugian, kecuali:

a. Objek Pengadaan Tanah yang dipergunakansesuai dengan tugas dan fungsi pemerintahan;

b. Objek Pengadaan Tanah yang dimiliki/dikuasaioleh Badan Usaha Milik Negara/Badan UsahaMilik Daerah; dan/atau

c.Objek...

SK No 052202 A

Page 700: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. FRESIDEN

REFUBLIK INDONESIA

-700 -

c. Objek Pengadaan Tanah kas desa;

(2) Ganti Kerugian atas Objek Pengadaan Tanahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adiberikan dalam bentuk tanah dan/atau bangunanatau relokasi.

(3) Ganti Kemgian atas Objek Pengadaan Tanahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapatdiberikan dalam bentuk sebagaimana dimaksuddalam Pasal 36.

(41 Ganti Kerugian atas Objek Pengadaan Tanah KasDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf cdapat diberikan dalam bentuk sebagaimanadimaksud dalam Pasal 36.

(5) Nilai Ganti Kerugian sebagaimana dimaksud padaayat (21, ayat (3), dan ayat (4) didasarkan atas hasilpenilaian Ganti Kerugian sebagaimana dimaksuddalam Pasal 34 ayat (2).

(6) Nilai Ganti Kerugian atas Objek Pengadaan Tanahberupa harta benda wakaf ditentukan sama dengannilai hasil penilaian Penilai atas harta benda wakafyang diganti.

Bagian Ketiga

Pelindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

Pasal 124

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun2OO9 tentang Perlindungan Lahan Pertanian PanganBerkelanjutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2OO9 Nomor 149, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5068) diubah sebagai berikut:

Ketentuan Pasal 44 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

1

SK No 052203 A

Pasal 44

Page 701: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-70r -

Pasal44

(1) Lahan yang sudah ditetapkan sebagai LahanPertanian Pangan Berkelanjutan dilindungi dandilarang dialihfungsikan.

(2) Dalam hal untuk kepentingan umum danf atauProyek Strategis Nasional, Lahan Pertanian PanganBerkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dialihfungsikan dan dilaksanakan sesuaidengan ketentuan peraturan perLrndang-undangan.

(3) Pengalihfungsian Lahan yang sudah ditetapkansebagai Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutanuntuk kepentingan umum sebagaimana dimaksudpada ayat (2) hanya dapat dilakukan dengan syarat:

dilakukan kajian kelayakan strategis;

disusun rencana alih fungsi lahan;

dibebaskan kepemilikan haknya dari pemilik;dan

disediakan lahan pengganti terhadap LahanPertanian Pangan Berkelanjutan yangdialihfungsikan.

(4) Dalam hal terjadi bencana sehingga pengalihanfungsi lahan untuk infrastruktur tidak dapatditunda, persyaratan sebagaimana dimaksud padaayat (3) huruf a dan huruf b tidak diberlakukan.

(5) Penyediaan lahan pengganti terhadap LahanPertanian Pangan Berkelanjutan yangdialihfungsikan untuk infrastruktur akibat bencanasebagaimana dimaksud pada ayat (41 dilakukanpaling lama 24 (dua puluh empat) bulan setelah alihfungsi dilakukan.

(6) Pembebasan kepemilikan hak atas tanah yangdialihfungsikan sebagaimana dimaksud pada ayat(3) huruf c dilakukan dengan pemberian ganti rugisesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

a.

b.

c.

d

SK No 052204 A

2.Ketentuan...

Page 702: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-702 -

2 Ketentuan Pasal 73 diubah sehingga berbunyi sebagaiberkut:

Pasal 73

Setiap pejabat Pemerintah yang menerbitkan persetujuanpengalihfungsian Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutantidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 44 ayat (1) dipidana dengan pidana penjarapaling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima)tahun dan/atau denda paling sedikitRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan palingbanyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

Bagian Keempat

Pertanahan

Paragraf 1

Bank Tanah

(1)

(2)

Pasal 125

Pemerintah Pusat membentuk badan bank tanah

(3)

Badan bank tanah sebagaimana dimaksud pada ayat(1) merupakan badan khusus yang mengelola tanah.

Kekayaan badan bank tanah merupakan kekayaannegara yang dipisahkan.

Badan bank tanah berfungsi melaksanakanperencanaan, perolehan, pengadaan, pengelolaan,pemanfaatan, dan pendistribusian tanah.

(41

Pasal 126

(1) Badan bank tanah menjamin ketersediaan tanahdalam rangka ekonomi berkeadilan untuk:a. kepentingan umum;

b. kepentingan sosial;

SK No 052205 A

c. kepentingan. .

Page 703: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBLTK |NDONESIA

-703 -

c. kepentingan pembangunan nasional;

d. pemerataan ekonomi;

e. konsolidasi lahan; dan

f. reforma agraria.

(21 Ketersediaan tanah untuk reforma agraiasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f palingsedikit 30% (tiga puluh persen) dari tanah negarayang diperuntukkan bank tanah.

Pasal 127

Badan bank tanah dalam melaksanakan tugas danwewenangnya bersifat transparan, akuntabel, dan nonprofit.

Pasal 128

Sumber kekayaan badan bank tanah dapat berasal dari:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b. Pendapatan sendiri;

c. Penyertaan modal negara; dan

d. sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 129

(1) Tanah yang dikelola badan bank tanah diberikan hakpengelolaan.

(2) Hak atas tanah di atas hak pengelolaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat diberi hak guna usaha,hak guna bangunan, dan hak pakai.

(3) Jangka waktu hak guna bangunan di atas hakpengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dapatdiberikan perpanjangan dan pembaharuan hak apabilasudah digunakan danlatau dimanfaatkan sesuai dengantujuan pemberian haknya.

SK No 052206 A

(4) Dalam

Page 704: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-704 -

(4) Dalam rangka mendukung investasi, pemegang hakpengelolaan badan bank tanah diberi kewenangan untuk:

a. melakukan penyusunan rencana induk;

b. membantu memberikan kemudahan PerizinanB e ru saha / perse tuj uan ;

c. melakukan pengadaan tanah; dan

d. menentukan tarif pelayanan.

(5) Pemerintah Pusat melakukan pengawasan danpengendalian atas penggunaan dan/atau pemanfaatantanah di atas hak pengelolaan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 130

Badan bank tanah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125terdiri atas:

a. Komite;

b. Dewan Pengawas; dan

c. Badan Pelaksana.

Pasal 131

(1) Komite sebagaimana dimaksud dalam Pasal 130 huruf adiketuai oleh menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang pertanahan dan beranggotakanpara menteri dan kepala yang terkait.

(21 Ketua dan anggota Komite ditetapkan dengan KeputusanPresiden berdasarkan usulan dari menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangpertanahan.

Pasal 132

(1) Dewan Pengawas berjumlah paling banyak 7 (tujuh)orang terdiri atas 4 (empat) orang unsur profesional dan3 (tiga) orang yang dipilih oleh Pemerintah Pusat.

(2lTerhadap. ..

SK No 052207 A

Page 705: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK TNDONESIA

-705 -

(2) Terhadap calon unsur profesional sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan proses seleksi oleh PemerintahPusat yang selanjutnya disampaikan ke DewanPerwakilan Rakyat Republik Indonesia untuk dipilih dandisetujui.

(3) Calon Lrnsur profesional yang diajukan ke DewanPerwakilan Ralryat Republik Indonesia sebagaimanadimaksud pada ayat (2), paling sedikit berjumlah 2 (dua)kali jumlah yang dibutuhkan.

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 133

Badan Pelaksana terdiri atas Kepala dan Deputi.

Jumlah Deputi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan oleh Ketua Komite.

Kepala dan Deputi diangkat dan diberhentikan olehKetua Komite.

Pengangkatan dan pemberhentian Kepala dan Deputisebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diusulkanoleh Dewan Pengawas.

Pasal 134

Ketentuan lebih lanjut mengenai Komite, Dewan Pengawas,dan Badan Pelaksana diatur dalam Peraturan Presiden.

Pasal 135

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan badan banktanah diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Paragraf 2

Penguatan Hak Pengelolaan

Pasal 136

Hak pengelolaan merupakan hak menguasai dari negara yangkewenangan pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepadapemegang haknya.

Pasal 137 ...

SK No 052208 A

Page 706: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-706 -

Pasal 137

(1) Sebagian kewenangan hak menguasai dari negara berupatanah dapat diberikan hak pengelolaan kepada:

a. instansi Pemerintah Pusat;

b. Pemerintah Daerah;

c. Badan bank tanah;

d. Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha MilikDaerah;

e. Badan hukum milik negaraldaerah; atau

f. Badan hukum yang ditunjuk oleh Pemerintah Pusat.

(2) Hak pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)memberikan kewenangan untuk:

a. men5rusun rencana peruntukan, penggunaan, danpemanfaatan tanah sesuai dengan rencana tataruang;

b. menggunakan dan memanfaatkan seluruh atausebagian tanah hak pengelolaan untuk digunakansendiri atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga;dan

c. menentukan tarif dan menerima uangpemasukanlganti rugi danf atau uang wajibtahunan dari pihak ketiga sesuai dengan perjanjian.

(3) Pemberian hak pengelolaan sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan atas tanah negara dengan keputusanpemberian hak di atas tanah negara.

(4) Hak pengelolaan dapat dilepaskan kepada pihak yangmemenuhi syarat.

Pasal 138

(1) Penyerahan pemanfaatan bagian tanah hak pengelolaankepada pihak ketiga sebagaimana dimaksud dalam Pasal137 ayat (2) huruf b dilakukan dengan perjanjianpemanfaatan tanah.

SK No 052209 A

(2) Di atas

Page 707: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-707 -

(21 Di atas tanah hak pengelolaan yang pemanfaatannyadiserahkan kepada pihak ketiga baik sebagian atauseluruhnya, dapat diberikan hak guna usaha, hak gunabangunan, danf atau hak pakai sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(3) Jangka waktu hak guna bangunan di atas hakpengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (21 dapatdiberikan perpanjangan dan pembaharuan hak apabilasudah digunakan danlatau dimanfaatkan sesuai dengantujuan pemberian haknya.

(4) Pemerintah Pusat melakukan pengawasan danpengendalian atas penggunaan dan/atau pemanfaatantanah di atas hak pengelolaan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(5) Dalam hal hak atas tanah yang berada di atas hakpengelolaan telah berakhir, tanahnya kembali menjaditanah hak pengelolaan.

Pasal 139

(1) Dalam keadaan tertentu, Pemerintah Pusat dapatmembatalkan dan/atau mencabut hak pengelolaansebagian atau seluruhnya.

(2) Tata cara pembatalan hak pengelolaan dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan-perundang-undangan.

Pasal 140

(1) Dalam hal bagian bidang tanah hak pengelolaandiberikan dengan hak milik, bagian bidang tanah hakpengelolaan tersebut hapus dengan sendirinya.

(2) Hak milik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanyadiberikan untuk keperluan rumah umum dan keperluantransmigrasi.

SK No 052210 A

Pasal 141

Page 708: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-708 -

Pasal 141

Dalam rangka pengendalian pemanfaatan hak atas tanah diatas hak pengelolaan, dalam waktu tertentu, dilakukanevaluasi pemanfaatan hak atas tanah.

Pasal 142

Ketentuan lebih lanjut mengenai hak pengelolaan diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Paragraf 3

Satuan Rumah Susun untuk Orang Asing

Pasal 143

Hak milik atas satuan rumah susun merupakan hakkepemilikan atas satuan rumah susun yang bersifatperseorangan yang terpisah dengan hak bersama atas bagianbersama, benda bersama, dan tanah bersama.

Pasal 144

(1) Hak milik atas satuan rumah susun dapat diberikankepada:

a. warga negara Indonesia;

b. badan hukum Indonesia;

c. warga negara asing yang mempunyai izin sesuaiketentuan peraturan perutndang-undangan;

d. badan hukum asing yang mempunyai perwakilan diIndonesia; atau

e. perwakilan negara asing dan lembaga internasionalyang berada atau mempunyai perwakilan diIndonesia.

(2) Hak milik atas satuan rumah susun dapat beralih ataudialihkan dan dijaminkan.

(3) Hak...

SK No 052211 A

Page 709: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLTK INDONESIA

-709 -

(3) Hak milik atas satuan rumah susun dapat dijaminkandengan dibebani hak tanggungan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 145

(1) Rumah susun dapat dibangun di atas Tanah:

a. hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanahnegara; atau

b. hak guna bangunan atau hak pakai di atas tanahhak pengelolaan.

(2) Pemberian hak guna bangunan bagi rumah susunsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapatdiberikan sekaligus dengan perpanjangan haknya setelahmendapat sertifikat laik fungsi.

(3) Pemberian hak guna bangunan bagi rumah susunsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapatdiberikan perpanjangan dan pembaharuan hak apabilasudah mendapat sertifikat laik fungsi.

Paragraf 4

Pemberian Hak atas Tanah/Hak Pengelolaan

pada Ruang atas Tanah dan Ruang Bawah Tanah

Pasal 146

(1) Tanah atau ruang yang terbentuk pada ruang atasdan/atau bawah tanah dan digunakan untuk kegiatantertentu dapat diberikan hak guna bangunan, hak pakai,atau hak pengelolaan.

(2) Batas kepemilikan tanah pada ruang atas tanah olehpemegang hak atas tanah diberikan sesuai dengankoefisien dasar bangunan, koefisien lantai bangunan,dan rencana tata ruang yang ditetapkan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

SK No 052212 A

(3) Batas .

Page 710: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUEL|K INDONESIA

-7to -

(3) Batas kepemilikan tanah pada ruang bawah tanah olehpemegang hak atas tanah diberikan sesuai dengan bataskedalaman pemanfaatan yang diatur sesuai denganketentuan peraturan perurndang-undangan.

(4) Penggunaan dan pemanfaatan tanah pada ruang atasdan/atau bawah tanah oleh pemegang hak yang berbedadapat diberikan hak guna bangunan, hak pakai, atauhak pengelolaan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan tanah padaruang atas tanah dan/atau ruang di bawah tanahsebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (31,dan ayat (4) diatur dalam Peraturan Presiden.

Pasal, 147

Tanda bukti hak atas tanah, hak milik atas satuan rumahsusun, hak pengelolaan, dan hak tanggungan, termasuk aktaperalihan hak atas tanah dan dokumen lainnya yangberkaitan dengan tanah dapat berbentuk elektronik.

BAB IX

KAWASAN EKONOMI

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 148

Untuk menciptakan pekerjaan dan mempermudah PelakuUsaha dalam melakukan investasi, Undang-Undang inimengubah, menghapus, atau menetapkan pengaturan barubeberapa ketentuan yang diatur dalam:

a. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2OO9 tentang KawasanEkonomi Khusus (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO9 Nomor 147, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5066);

b.Undang-Undang...

SK No 052213 A

Page 711: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

b

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-7tt -

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentangPenetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadiUndang-Undang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2000 Nomor 251, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4053) sebagaimana diubahdengan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2OO7 tentangPenetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO7 tentang Perubahan AtasUndang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentangPenetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadiUndang-Undang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO7 Nomor 130, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 47751; dan

Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000 tentangPenetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2OOO tentang KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas SabangMenjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2000 Nomor 252, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4054).

Pasal 149

Kawasan Ekonomi terdiri atas:

a. Kawasan Ekonomi Khusus; dan

b. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

Bagian Kedua

Kawasan Ekonomi Khusus

Pasal 150

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun2OO9 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 147, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5066) diubahmenjadi sebagai berikut:

1. Ketentuan .

C

SK No 052214 A

Page 712: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-7t2 -

Ketentuan Pasal 1 angka 4, angka 5, angka 6, dan angka7 diubah sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Kawasan Ekonomi Khusus yang selanjutnya disebutKEK adalah kawasan dengan batas tertentu dalamwilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesiayang ditetapkan untuk menyelenggarakan fungsiperekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu.

2. Zona adalah area di dalam KEK dengan batastertentu yang pemanfaatannya sesuai denganperuntukannya.

3. Dewan Nasional adalah dewan yang dibentuk ditingkat nasional untuk menyelenggarakan KEK.

4. Dewan Kawasan adalah dewan yang dibentuk ditingkat provinsi atau lebih dari satu provinsi, untukmembantu Dewan Nasional dalam penyelenggaraanKEK.

5. Administrator adalah unit kerja yang bertugasmenyelenggarakan Perizinan Berusaha, perizinarrlainnya, pelayanan, dan pengawasan di KEK.

6. Badan Usaha adalah badan usaha yangmenyelenggarakan kegiatan usaha KEK.

7. Pelaku Usaha adalah Pelaku Usaha yangmenjalankan kegiatan usaha di KEK.

2 Ketentuan Pasal 3 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 3

(1) Kegiatan usaha di KEK terdiri atas:

a. produksi dan pengolahan;

b. logistik dan distribusi;

c. pengembanganteknologi;

d. pariwisata;

SK No 052215 A

e.pendidikan...

Page 713: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK IHDONESIA

-7L3 -

e. pendidikan;

f. kesehatan;

g. energi; dan/atauh. ekonomi lain.

(21 Pelaksanaan kegiatan usaha pendidikansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e hanyadapat dilakukan berdasarkan persetujuan yangdiberikan oleh Pemerintah Pusat.

(3) Pelaksanaan kegiatan usaha kesehatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf f dilakukan sesuaidengan persyaratan yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(41 Kegiatan ekonomi lain sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf h ditetapkan oleh Dewan Nasional.

(5) Di dalam KEK dapat dibangun fasilitas pendukungdan perumahan bagi pekerja.

(6) Pelaksanaan kegiatan usaha sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan sesuai dengan zonasi diKEK.

(71 Di dalam KEK disediakan lokasi untuk usaha mikro,kecil, menengah, dan koperasi, baik sebagai PelakuUsaha maupun sebagai pendukung kegiatanperusahaan yang berada di dalam KEK.

3 Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 4

Lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi KEKmemenuhi kriteria:

a. sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dantidak berpotensi mengganggu kawasan lindung;

b. mempunyai batas yang jelas; dan

SK No 052216 A

c. lahan

Page 714: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-714 -

c lahan yang diusulkan menjadi KEK paling sedikit50% (lima puluh persen) dari yang direncanakantelah dikuasai sebagian atau seluruhnya.

4 Ketentuan Pasal 5 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 5

(1) Pembentukan KEK diusulkan kepada DewanNasional oleh:

a. Badan Usaha; atau

b. Pemerintah Daerah.

(21 Badan Usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf a terdiri atas:

a. badan usaha milik negara;

b. badan usaha milik daerah;

c. koperasi;

d. badan usaha swasta berbentuk perseroanterbatas; atau

e. badan usaha patungan atau konsorsium.

(3) Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b terdiri atas:

a. Pemerintah Daerah provinsi; atau

b. PemerintahDaerahkabupaten/kota.

Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 6

(1) Usulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat(1) harus memenuhi kriteria sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4.

5

SK No 052217 A

(2) Usulan

Page 715: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-715 -

(21 Usulan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilengkapi persyaratan paling sedikit:

a. peta lokasi pengembangan serta luas area yangdiusulkan yang terpisah dari permukimanpenduduk;

b. rencana tata rLrang KEK yang diusulkandilengkapi dengan pengaturan zonasi;

c. rencana dan sumber pembiayaan;

d. persetujuanLingkungan;

e. hasil studi kelayakan ekonomi dan finansial;

f. jangka waktu suatu KEK dan rencana strategis;dan

g. penguasaan lahan yang dikuasai paling sedikit5Oo/o (lima puluh persen) dari yangdirencanakan.

Di antara Pasal 8 dan Pasal 9 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 8A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 8A

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajibmendukung KEK yang telah ditetapkan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 dan Pasal 8.

Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 10

Setelah KEK ditetapkan:

a. Badan Usaha yang mengusulkan KEK ditetapkansebagai pembangun dan pengelola KEK;

b. Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sebagaipengusul menetapkan Badan Usaha untukmembangun dan mengelola KEK.

7

SK No 052218 A

8. Pasal

Page 716: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-7t6 -

8. Pasal 11 dihapus.

9 Ketentuan Pasal 13 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 13

(1) Pembiayaan untuk pembangunan dan pemeliharaaninfrastruktur di dalam KEK dapat bersumber dari:

a. Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

b. swasta;

c. kerja sama antara Pemerintah Pusat, PemerintahDaerah, dan swasta; danlatau

d. sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2) Dewan Nasional dapat menetapkan kebijakantersendiri dalam kerja sama antara PemerintahPusat, Pemerintah Daerah, dan swasta dalampembangunan dan pemeliharaarL infrastruktur didalam KEK.

10. Ketentuan Pasal 16 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 16

(1) Dewan Nasional diketuai oleh menteri yangmengoordinasikan urusan pemerintahan di bidangperekonomian dan beranggotakan menteri dankepala lembaga pemerintah nonkementerian.

(21 Untuk membantu pelaksanaan tugas DewanNasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibentuk Sekretariat Jenderal Dewan Nasional.

SK No 052219 A

(3) Ketentuan. . .

Page 717: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-7t7 -

(3) Ketentuan mengenai Dewan Nasional danSekretariat Jenderal Dewan Nasional sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

1 1. Ketentuan Pasal 17 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 17

Dewan Nasional bertugas:

a. menetapkan strategi dan kebijakan umumpembentukan dan pengembangan KEK;

b. membentuk Administrator;

c. menetapkan standar pengelolaan di KEK;

d. melakukan pengkajian atas usulan suatu wilayahuntuk dijadikan KEK;

e. memberikan rekomendasi pembentukan KEK;

f. mengkaji dan merekomendasikan langkahpengembangan di wilayah yang potensinya belumberkembang;

g. menyelesaikan permasalahan strategis dalampelaksanaan, pengelolaan, dan pengembangan KEK;dan

h. memantau dan mengevaluasi keberlangsungan KEKserta merekomendasikan langkah tindak lanjut hasilevaluasi kepada Presiden, termasuk mengusulkanpencabutan status KEK.

12. Ketentuan Pasal 19 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 19

(1) Dewan Kawasan dapat dibentuk sesuai dengankebutuhan di tingkat provinsi yang sebagianwilayahnya ditetapkan sebagai KEK.

SK No 052220 A

(2) Dalam

Page 718: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-7t8 -

(21 Dalam hal suatu KEK wilayahnya mencakup lebihdari 1 (satu) provinsi dapat dibentuk 1 (satu) DewanKawasan dengan melibatkan provinsi yangbersangkutan.

(3) Dewan Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) diusulkan oleh Dewan Nasionalkepada Presiden untuk ditetapkan denganKeputusan Presiden.

(4) Dewan Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) bertanggung jawab kepada DewanNasional.

(5) Untuk membantu pelaksanaan tugas DewanKawasan, dibentuk Sekretariat Dewan Kawasan.

13. Pasal 20 dihapus.

14. Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 2 1

Dewan Kawasan bertugas:

a. melaksanakan strategi dan kebijakan umum yangtelah ditetapkan oleh Dewan Nasional dalampembentukan dan pengembangan KEK;

b. membantu Dewan Nasional dalam mengawasipelaksanaan tugas Administrator;

c. menetapkan langkah strategis penyelesaianpermasalahan dalam pelaksanaan kegiatan KEK diwilayah kerjanya;

d. menyampaikan laporan pengelolaan KEK kepadaDewan Nasional setiap akhir tahun; dan

e. menyampaikan laporan insidental dalam halterdapat permasalahan strategis kepada DewanNasional.

SK No 052221 A

15. Ketentuan

Page 719: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESTA

-7t9 -

15. Ketentuan Pasal 22 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal22

(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuddalam Pasal 21, Dewan Kawasan dapat:

a. meminta penjelasan Administrator mengenaipenyelenggaraan P erizinan Berusaha, perizinanlainnya, pelayanan, dan pengawasan di KEK;

b. meminta masukan dan/atau bantuan kepadainstansi Pemerintah Pusat atau para ahli sesuaidengan kebutuhan; dan/atau

c. melakukan kerja sama dengan pihak lain sesuaidengan kebutuhan.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai Dewan Kawasansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

16. Ketentuan Pasal 23 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 23

(1) Administrator bertugas menyelenggarakan:

a. Perizinan Berusaha dan perizinan lainnya yangdiperlukan oleh Badan Usaha dan PelakuUsaha;

b. pelayanan non perizinan yang diperlukan olehBadan Usaha dan Pelaku Usaha; dan

c. pengawasan dan pengendalianpengoperasionalan KEK.

(2) Tugas Administrator sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilaksanakan sesuai dengan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

SK No 052222 A

(3) Dalam...

Page 720: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-720 -

(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (1) Administrator menyampaikan laporankepada Dewan Nasional dengan tembusan kepadaDewan Kawasan.

17. Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal24

Dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalianpengoperasionalan KEK sebagaimana dimaksud dalamPasal 23 ayat (1) huruf c, Administrator berwenang untukmendapatkan laporan atau penjelasan dari Badan Usahadan/atau Pelaku Usaha mengenai kegiatannya.

18. Di antara Pasal 24 dan Pasal 25 disisipkan 3 (tiga) pasal,yakni Pasal 24A, Pasal 248, dan Pasal 24C sehinggaberbunyi sebagai berikut:

Pasal 24A

(1) Pelaksanaan tugas Administrator dilakukan sesuaidengan tata kelola pemerintahan dan asas-asasumum pemerintahan yang baik sesuai denganketentuan peraturan perurndang-undangan.

(21 Administrator dapat dijabat oleh aparatur sipilnegara atau nonaparatur sipil negara yang memilikikompetensi, kualifikasi, dan persyaratan lain yangdipilih secara selektif sesuai dengan kriteria dankualifikasi yang ditentukan oleh Dewan Nasional.

Pasal 24B

Ketentuan lebih lanjut mengenai Administratorsebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, danPasal 24A diatlur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052223 A

Pasal 24C

Page 721: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-72t -

Pasal 24C

(1) Administrator dapat menerapkan pola pengelolaankeuangan Badan Layanan Umum.

(2) Penerapan pola pengelolaan keuangan BadanLayanan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

19. Ketentuan Pasal 25 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 25

(1) Dewan Nasional, Sekretariat Jenderal DewanNasional, Dewan Kawasan, Sekretariat DewanKawasan, dan Administrator memperolehpembiayaan yang bersumber dari:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;dan/atau

c. sumber lain sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sumberpembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

20. Ketentuan Pasal 26 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 26

(1) Badan Usaha yang melakukan pembangunan danpengelolaan KEK sebagaimana dimaksud dalamPasal 10 huruf a bertugas:

a. membangun dan mengembangkan sarana danprasarana di dalam KEK;

b. menyelenggarakan pengelolaan pelayanansarana dan prasarana kepada Pelaku Usaha;dan

SK No 052224 A

c. menyelenggarakan.

Page 722: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-722 -

c. menyelenggarakan promosi.

(2) Penyelenggaraan promosi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) huruf c dapat dilakukan secaraterpadu dengan promosi yang dilaksanakan olehkementerian/lembaga pemerintah nonkementeriandan/atau Pemerintah Daerah terkait.

21. Ketentuan Pasal 27 diubal;. sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal27

(1) Di dalam KEK berlaku ketentuan larangan impordan ekspor yang diatur berdasarkan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(21 Terhadap impor barang ke KEK belum diberlakukanketentuan pembatasan.

(3) Bagi barang yang membahayakan kesehatan,keselamatan, keamanan, dan/atau lingkungandapat dikenai pembatasan apabila barang dimaksudbukan merupakan bahan baku bagi kegiatan usahadan institusi teknis terkait secara khususmemberlakukan ketentuan pembatasan di KEK.

(41 Pelaksanaan ketentuan mengenai impor dan ekspordilakukan melalui sistem elektronik yang terintegrasisecara nasional.

(5) Pemerintah Pusat mengembangkan sistem elektronikyang terintegrasi secara nasional sebagaimanadimaksud pada ayat (4).

22. Ketentuan Pasal 30 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 30

(1) Wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha di KEKdiberi fasilitas Pajak Penghasilan.

SK No 052225 A

(2) Selain

Page 723: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUEUK INDONESIA

-723 -

(21 Selain fasilitas Pajak Penghasilan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), dapat diberikan tambahanfasilitas Pajak Penghasilan sesuai dengan jeniskegiatan usaha di KEK.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberian fasilitasPajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (21 diatur dalam atau berdasarkanPeraturan Pemerintah.

23. Pasal 31 dihapus.

24. Ketentuan Pasal 32 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 32

(1) Impor barang ke KEK diberi fasilitas berupa:

a. pembebasan atau penangguhan bea masuk;

b. pembebasan cukai sepanjang barang tersebutmerupakan bahan baku atau bahan penolongproduksi;

c. tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai atauPajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualanatas Barang Mewah untuk barang kena pajak;dan

d. tidak dipungut Pajak Penghasilan impor.

(2) Penyerahan Barang Kena Pajak berwujud dariTempat Lain dalam Daerah Pabean, KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, danTempat Penimbunan Berikat ke KEK diberikanfasilitas tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilaiatau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualanatas Barang Mewah.

(3) Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujudserta Jasa Kena Pajak di KEK diberi fasilitas tidakdipungut Pajak Pertambahan Nilai atau PajakPertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas BarangMewah.

SK No 052226 A

(4) Penyerahan

Page 724: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-724 -

(41 Penyerahan Barang Kena Pajak berwujud, BarangKena Pajak tidak berwujud, dan Jasa Kena Pajakdari KEK ke Tempat Lain dalam Daerah Pabeandikenai Pajak Pertambahan Nilai atau PajakPertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas BarangMewah kecuali ditujukan ke kawasan atau pihakyang mendapatkan fasilitas Pajak Pertambahan Nilaiatau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualanatas Barang Mewah.

(5) Ketentuan mengenai kriteria dan perincian BarangKena Pajak berwujud, Barang Kena Pajak tidakberwujud, danf atau Jasa Kena Pajak sebagaimanadimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diaturdalam atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

25. Di antara Pasal 32 dan Pasal 33 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 32A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 32A

(1) Impor barang konsumsi ke KEK yang kegiatanutamanya bukan produksi dan pengolahan diberifasilitas:

a. bagi barang konsumsi yang bukan Barang KenaCukai dengan jumlah dan jenis tertentu sesuaidengan bidang usahanya diberi fasilitaspembebasan bea masuk dan tidak dipungutpajak dalam rangka impor; dan

b. bagi barang konsumsi yang berupa BarangKena Cukai dikenakan cukai dan diberi fasilitaspembebasan bea masuk dan tidak dipungutpajak dalam rangka impor.

(2) Barang konsumsi asal impor yang dikeluarkan ketempat lain dalam daerah pabean harus dilunasi beamasuk, dan/atau pajak dalam rangka impor.

SK No 052227 A

26. Di antara

Page 725: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-725 -

26. Di antara Pasal 33 dan Pasal 34 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 33A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 33A

(1) Administrator dapat ditetapkan untuk melakukankegiatan pelayanan kepabeanan mandiriberdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh menteriyang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang keuangan.

(2) Pengawasan dan pelayanan atas perpindahanbarang di dalam KEK dilakukan secara manualdan/atau menggunakan teknologi informasi yangterhubung dengan kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkeuangan.

27. Ketentuan Pasal 35 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 35

(1) Wajib pajak yang melakukan usaha di KEK diberiinsentif berupa pembebasan atau keringanan pajakdaerah dan retribusi daerah sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Insentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatberupa pengurangan Bea Perolehan Hak atas Tanahdan Bangunan dan pengurangan Pajak Bumi danBangunan.

(3) Selain insentif pajak daerah dan retribusi daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (1), PemerintahDaerah dapat memberikan fasilitas dan kemudahanlain.

28. Ketentuan Pasal 36 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052228 A

Pasal 36

Page 726: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-726 -

Pasal 36

(1) KEK diberi kemudahan, percepatan, dan prosedurkhusus dalam memperoleh hak atas tanah,pemberian perpanjangan, dan/ataupembaharuannya.

(21 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam peraturan menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangagrariafpertanahan setelah mendapat persetujuandari Dewan Nasional.

29. Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 38

(1) KEK diberi kemudahan dan keringanan di bidangPerizinan Berusaha, perizinan lainnya, kegiatanusaha, perindustrian, perdagangan, kepelabuhan,dan keimigrasian bagi orang asing, serta diberifasilitas keamanan.

(21 Ketentuan mengenai kemudahan dan keringanansebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganatau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

30. Di antara Pasal 38 dan Pasal 39 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 38A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 38A

Penetapan KEK yang menyelenggarakan kegiatan usahayang terkait dengan perindustrian sekaligus sebagaipenetapan kawasan industri sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang yang mengatur mengenaiPerindustrian.

SK No 052229 A

31. Ketentuan

Page 727: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-727 -

31. Ketentuan Pasal 40 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 40

(1) Selain pemberian fasilitas dan kemudahansebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 sampaidengan Pasal 39, Badan Usaha dan Pelaku Usaha diKEK berdasarkan Undang-Undang ini, PemerintahPusat dapat memberikan fasilitas dan kemudahanlain.

(21 Ketentuan mengenai bentuk fasilitas dankemudahan lain sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

32. Ketentuan Pasal 41 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 41

Pengesahan rencana penggunaan tenaga kerja asing yangmempunyai jabatan sebagai direksi atau komisarisdiberikan sekali dan berlaku selama tenaga keda asingyang bersangkutan menjadi direksi atau komisaris.

33. Ketentuan Pasal 43 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 43

(1) Dalam KEK dapat dibentuk Lembaga Kerja SamaTripartit Khusus oleh gubernur.

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga KerjaSama Tripartit Khusus sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052230 A

3+. Pasal 44 dihapus.

35. Pasal 45 . . .

Page 728: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-728 -

35. Pasal 45 dihapus.

36. Ketentuan Pasal, 47 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 47

Pada perusahaan yang telah terbentuk serikatpekerja/serikat buruh dibuat perjanjian kerja bersamaantara serikat pekerja/serikat buruh dan pengusaha.

37. Ketentuan Pasal 48 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 48

(1) Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku,sebagian atau seluruh Kawasan Perdagangan Bebasdan Pelabuhan Bebas, yaitu Batam, Bintan, danKarimun, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-UndangNomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan Bebas Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2000 Nomor 251, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4053)sebagaimana telah diubah dengan Undang-UndangNomor 44 Tahun 2OO7 tentang Penetapan PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2OOT tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2000 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-UndangNomor 1 Tahun 2000 tentang Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan Bebas Menjadi Undang-Undang Menjadi Undang-Undang (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OOT Nomor 130,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 47751, sebelum atau sesudah jangka waktuyang ditetapkan berakhir, dapat ditetapkan menjadiKEK.

SK No 052231 A

(2) Penetapan

Page 729: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBL|K INDONESIA

-729 -

(21 Penetapan sebagian atau seluruh KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam,Bintan, dan Karimun menjadi KEK sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berdasarkan usulan DewanKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan BebasBatam, Bintan, dan Karimun.

(3) Dalam hal Kawasan Perdagangan Bebas danPelabuhan Bebas sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak ditetapkan menjadi KEK, KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas berakhirsesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan.

(41 Ketentuan mengenai pengusulan dan penetapanKEK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

(5) Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebasyang tidak ditetapkan menjadi KEK sebagaimanadimaksud pada ayat (3) yang lokasinya terpisah daripermukiman penduduk dapat diterapkan ketentuanlalu lintas barang dan/atau diberikan fasilitas dankemudahan KEK.

(6) Ketentuan mengenai pengusulan dan penetapanKEK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) danpenerapan ketentuan lalu lintas barang dan/ataupemberian fasilitas dan kemudahan KEKsebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Bagian Ketiga

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

Paragraf 1

Umum

Pasal 151

(1) Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebassebagaimana dimaksud dalam Pasal 141 huruf b terdiriatas:

a.Kawasan...

SK No 052232 A

Page 730: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-730 -

a. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas;dan

b. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan BebasSabang.

(2) Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebassebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas:

a. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan BebasBatam;

b. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan BebasBintan; dan

c. Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan BebasKarimun.

Paragraf 2

Kawasan Perdagangan Bebas

dan Pelabuhan Bebas

Pasal 152

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOONomor 251, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4053) sebagaimana diubah dengan Undang-UndangNomor 44 Tahun 2OO7 tentang Penetapan PeraturanPemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO7tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 36 Tahun2000 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas menjadi Undang-Undang menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2OO7 Nomor 130, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 47751 diubah menjadisebagai berikut:

SK No 052233 A

1. Ketentuan

Page 731: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-73t -

Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 6

(1) Presiden menetapkan Dewan Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan Bebas di daerah yangselanjutnya disebut Dewan Kawasan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penetapan DewanKawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 7

(1) Dewan Kawasan membentuk Badan PengusahaanKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebasyang selanjutnya disebut Badan Pengusahaan.

(2) Kepala dan Anggota Badan Pengusahaan ditetapkanoleh Dewan Kawasan.

(3) Badan Pengusahaan bertanggung jawab kepadaDewan Kawasan.

(41 Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukanBadan Pengusahaan dan penetapan Kepala danAnggota Badan Pengusahaan diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 10

(1) Untuk memperlancar kegiatan KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, BadanPengusahaan diberi wewenang mengeluarkanPerizinan Berusaha dan perizinan lainnya yangdiperlukan bagi para pengusaha yang mendirikandan menjalankan usaha di Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan Bebas.

2

3

SK No 052234 A

(2) Ketentuan...

Page 732: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

4

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-732 -

(21 Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaanwewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Ketentuan Pasal 11 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 1 1

(1) Barang yang terkena ketentuan larangan dilarangdimasukkan ke Kawasan Perdagangan Bebas danPelabuhan Bebas.

(21 Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dariKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebashanya dapat dilakukan oleh pengusaha yang telahmemenuhi Perizinan Berusaha dari BadanPengusahaan.

(3) Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (21

hanya dapat memasukkan barang ke KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas yangberhubungan dengan kegiatan usahanya.

(4) Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dariKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebasmelalui pelabuhan dan bandar udara yang ditunjukdan berada di bawah pengawasan pabean diberipembebasan bea masuk, pembebasan pajakpertambahan nilai, dan pembebasan pajakpenjualan atas barang mewah.

(5) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (4)termasuk juga pembebasan cukai diberikan sesuaidengan ketentuan perundang-undangan di bidangcukai.

(6) Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dariKawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebaske Daerah Pabean diberlakukan tata laksanakepabeanan di bidang impor dan ekspor danketentuan di bidang cukai.

SK No 052235 A

(7) Pemasukan .

Page 733: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-733 -

(71 Pemasukan barang konsumsi dari luar DaerahPabean untuk kebutuhan penduduk di KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas diberipembebasan bea masuk, pajak pertambahan nilai,dan pajak penjualan atas barang mewah.

(8) Jumlah dan jenis barang yang diberi fasilitassebagaimana dimaksud pada ayat (7) ditetapkanoleh Badan Pengusahaan.

Paragraf 3

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang

Pasal 153

Ketentuan Pasal 9 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2000tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2000 tentang Kawasan PerdaganganBebas dan Pelabuhan Bebas Sabang Menjadi Undang-Undang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor252, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor40541 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 9

(1) Barang-barang yang terkena ketentuan larangan dilarangdimasukkan ke Kawasan Sabang.

(2) Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dariKawasan Sabang hanya dapat dilakukan oleh pengusahayang telah mendapat Perizinan Berusaha dari BadanPengusahaan Kawasan Sabang.

(3) Pengusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (21 hanyadapat memasukan barang ke Kawasan Sabang yangberhubungan dengan kegiatan usahanya.

(4) Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dariKawasan Sabang melalui pelabuhan dan bandar Udarayang ditunjuk dan berada di bawah pengawasan pabeandiberi pembebasan bea masuk, pembebasan pajakpertambahan nilai, dan pembebasan pajak penjualanatas barang mewah.

(5) Fasilitas .

SK No 052236 A

Page 734: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-734 -

(5) Fasilitas sebagaimana dimaksud pada ayat (41 termasukjuga pembebasan cukai sesuai dengan ketentuanperundang-undangan di bidang cukai.

(6) Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dariKawasan Sabang ke Daerah Pabean diberlakukan tatalaksana kepabeanan di bidang impor dan ekspor danketentuan di bidang cukai.

(71 Pemasukan barang konsumsi dari luar Daerah Pabeanuntuk kebutuhan penduduk di Kawasan Sabangdiberikan pembebasan bea masuk, pajak pertambahannilai, dan pajak penjualan atas barang mewah.

(8) Jumlah dan jenis barang yang diberi fasilitassebagaimana dimaksud pada ayat (71 ditetapkan olehBadan Pengusahaan Kawasan Sabang.

BAB X

INVESTASI PEMERINTAH PUSAT DAN KEMUDAHAN

PROYEK STRATEGIS NASIONAL

Bagian Kesatu

Investasi Pemerintah Pusat

Paragraf 1

Umum

Pasal 154

(1) Investasi Pemerintah Pusat dilakukan dalam rangkameningkatkan investasi dan penguatan perekonomianuntuk mendukung kebijakan strategis penciptaan kerja.

(21 Maksud dan tujuan investasi Pemerintah Pusatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. memperoleh manfaat ekonomi, manfaat sosial,dan/atau manfaat lainnya yang ditetapkansebelumnya;

SK No 052237 A

b. memberikan

Page 735: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-735 -

b. memberikan sumbangan bagi perkembanganperekonomian nasional pada umumnya danpenerimaan negara pada khususnya;

c. memperoleh keuntungan; dan/atau

d. menyelenggarakan kemanfaatan umum, tetapi tidakterbatas pada penciptaan lapangan kerja.

(3) Investasi Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilaksanakan oleh:

a. Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negarasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai investasiPemerintah Pusat; dan/atau

b. lembaga yang diberikan kewenangan khusus (suigeneris) dalam rangka pengelolaan investasi, yangselanjutnya disebut Lembaga.

(4) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara danLembaga dalam melaksanakan investasi sebagaimanadimaksud pada ayat (3) berwenang untuk:a. melakukan penempatan dana dalam bentuk

instrumen keuangan;

b. melakukan kegiatan pengelolaan aset;

c. melakukan kerja sama dengan pihak lain termasukentitas dana perwalian (trust fundl;

d. menentukan calon mitra investasi;

e. memberikan dan menerima pinjaman; dan/atauf. menatausahakan aset yang dimilikinya.

Pasal 155

(1) Dalam melaksanakan investasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 154 ayat (3) huruf a, Menteri Keuangandapat menetapkan danf atau menunjuk badan layananumum, badan usaha milik negara, dan/atau badanhukum lainnya.

(2) Menteri...

SK No 052238 A

Page 736: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-736 -

(21 Menteri Keuangan membentuk Rekening InvestasiBendahara Umum Negara untuk menampung danainvestasi Pemerintah Pusat.

(3) Dana yang ditampung dalam Rekening InvestasiBendahara Umum Negara sebagaimana dimaksud padaayat (2) dapat digunakan kembali secara langsung untukmendapatkan manfaat ekonomi, manfaat sosial,dan f atau manfaat lainnya.

(4) Tata kelola investasi Pemerintah Pusat oleh MenteriKeuangan selaku Bendahara Umum Negara sepanjangtidak diatur secara khusus berdasarkan Undang-Undangini dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 156

(1) Dalam melaksanakan investasi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 154 ayat (3) huruf b, Pemerintah Pusatmembentuk Lembaga.

(2) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan badan hukum Indonesia yang sepenuhnyadimiliki oleh Pemerintah Indonesia.

(3) Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertanggung jawab kepada Presiden.

Pasal 157

(1) Investasi Pemerintah Pusat yang dilakukan oleh Lembagasebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 ayat (3) huruf bdapat bersumber dari aset negara, aset badan usahamilik negara, dan/atau sumber lain yang sah.

(2) Aset negara dan aset badan usaha milik negara yangdijadikan investasi Pemerintah Pusat pada Lembagasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipindahtangankanmenjadi aset Lembaga yang selanjutnya menjadi milikdan tanggung jawab Lembaga.

SK No 052239 A

(3) Aset...

Page 737: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREFUBUK INDONESIA

-737 -

(3) Aset negara dan aset badan usaha milik negara yangdijadikan investasi Pemerintah Pusat pada Lembaga,dengan persetujuan Lembaga dapat dipindahtangankansecara langsung kepada perusahaan patungan yangdibentuk oleh Lembaga.

(41 Pemindahtanganan aset sebagaimana dimaksud padaayat (2) dan ayat (3) dilakukan dengan cara jual beli,dijadikan penyertaan modal, atau cara lain sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Aset negara yang dipindahtangankan menjadi asetLembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (21 ataumenjadi aset perusahaan patungan yang dibentuk olehLembaga sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidakdalam sengketa dan tidak terdapat kepemilikan atas hakistimewa pihak manapun.

(6) Aset badan usaha milik negara yang dipindahtangankanmenjadi aset Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat(2) atau menjadi aset perusahaan patungan yangdibentuk oleh Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat(3) tidak dalam sengketa, tidak sedang dilakukan sitapidana atau perdata, dan tidak terdapat kepemilikan atashak istimewa pihak manapun kecuali disepakati olehpemilik hak.

(71 Ketentuan mengenai pemindahtanganan aset badanusaha milik negara kepada Lembaga sebagaimanadimaksud pada ayat (21 atau kepada perusahaanpatungan yang dibentuk oleh Lembaga sebagaimanadimaksud pada ayat (3) ditetapkan dalam Rapat UmumPemegang Saham (RUPS) untuk Perusahaan Perseroan(Persero) atau ditetapkan oleh menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badanusaha milik negara untuk Perusahaan Umum (Perum).

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemindahtanganan asetnegara kepada Lembaga sebagaimana dimaksud padaayat (2) atau kepada perusahaan patungan yangdibentuk oleh Lembaga sebagaimana dimaksud pada ayat(3) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052240 A

Pasal 158. . .

Page 738: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLII( INDONESIA

-738 -

Pasal 158

(1) Modal Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154ayat (3) huruf b berasal dari penyertaan modal negaradan/atau sumber lainnya.

(2) Setiap perubahan penyertaan modal negara padaLembaga, baik berupa pengurangan maupunpenambahan modal yang berasal dari sumbersebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan denganPeraturan Pemerintah.

(3) Lembaga dapat melaksanakan investasi, baik secaralangsung maupun tidak langsung, melakukan kerja samadengan pihak ketiga, atau melalui pembentukan entitaskhusus yang berbentuk badan hukum Indonesia ataubadan hukum asing.

(4) Keuntungan atau kerugian yang dialami Lembaga dalammelaksanakan investasi sebagaimana dimaksud padaayat (3) merupakan keuntungan atau kerugian Lembaga.

(5) Dalam hal Lembaga mengalami keuntungan sebagaimanadimaksud pada ayat (4), sebagian keuntungan ditetapkansebagai laba bagian Pemerintah Pusat untuk disetorkanke kas negara, setelah dilakukan pencadangan untukmenutup/ menanggung risiko kerugian dalamberinvestasi dan/atau melakukan akumulasi modal.

(6) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dan ayat (21 yang menjadi kekayaan Lembaga dicatatdalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.

(71 Ketentuan lebih lanjut mengenai pencadangan untukmenutup/menanggung risiko kerrrgian dalamberinvestasi dan/atau melakukan akumulasi modalsebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dengan atauberdasarkan Peraturan Pemerintah.

Pasal 159

(1) Untuk meningkatkan nilai aset, Lembaga dapatmelakukan pengelolaan aset melalui kerja sama denganpihak ketiga.

SK No 052241 A

(2\Kerja . .

Page 739: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-739 -

(2) Kerja sama dengan pihak ketiga sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan oleh Lembaga melalui:

a. kuasa kelola;

b. pembentukan perusahaan patungan; dan latauc. bentuk kerja sama lainnya.

(3) Dalam hal kerja sama dilakukan melalui pembentukanperusahaan patungan sebagaimana dimaksud pada ayat(21 huruf b, aset Lembaga dapat dipindahtangankanuntuk dijadikan penyertaan modal dalam perusahaanpatungan.

(41 Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(5) Aset yang dijadikan penyertaan modal sebagaimanadimaksud pada ayat (3) tidak boleh berada dalamkeadaan:

a. sengketa;

b. disita, baik sita pidana maupun sita perdata;

c. terdapat kepemilikan atas hak istimewa pihakmanapun, kecuali disepakati oleh pemilik hak;danf atau

d. sedang dalam pengikatan sebagai jaminan utang,kecuali disepakati oleh kreditur.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengelolaanaset Lembaga diatur dengan atau berdasarkan PeraturanPemerintah.

Pasal 160

(1) Aset Lembaga dapat berasal dari:

a. penyertaan modal sebagaimana dimaksud dalamPasal 158 ayat (1);

b. hasil pengembangan usaha dan pengembangan asetLembaga;

c. pemindahtanganan aset negara atau aset badanusaha milik negara;

SK No 052242 A

d.hibah...

Page 740: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-740 -

d. hibah; dan/ataue. sumber lain yang sah.

(21 Aset Lembaga dapat dijaminkan dalam rangka penarikanpinjaman.

(3) Pihak manapun dilarang melakukan penyitaan asetLembaga, kecuali atas aset yang telah dijaminkan dalamrangka pinjaman.

(4) Pengelolaan aset Lembaga sepenuhnya dilakukan olehorgan Lembaga berdasarkan prinsip tata kelola yangbaik, akuntabel, dan transparan.

Pasal 161

Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuanganLembaga dilakukan oleh akuntan publik yang terdaftar padaBadan Pemeriksa Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan.

Pasal 162

(1) Organ dan pegawai Lembaga bukan merupakanpenyelengara negara, kecuali yang berasal dari pejabatnegara yang bersifat ex-oJficio.

(2) Lembaga menetapkan sistem kepegawaian, sistempenggajian, penghargaan, program pensiun dantunjangan hari tua, serta penghasilan lainnya bagipegawai Lembaga.

(3) Lembaga tidak dapat dipailitkan, kecuali dapatdibuktikan dalam kondisi insolven.

Pasal 163

Menteri Keuangan, pejabat Kementerian Keuangan, dan organdan pegawai Lembaga, tidak dapat dimintaipertanggungjawaban hukum atas kerugian investasi jikadapat membuktikan:

a. kerugian tersebut bukan karena kesalahan ataukelalaiannya;

b.telah...

SK No 052243 A

Page 741: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

b

c

d

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-74t -

telah melakukan pengurusan dengan iktikad baik dankehati-hatian sesuai dengan maksud dan tujuaninvestasi dan tata kelola;

tidak memiliki benturan kepentingan, baik langsungmaupun tidak langsung atas tindakan pengelolaaninvestasi; dan

tidak memperoleh keuntungan pribadi secara tidak sah.

Pasal 164

(1) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata kelola Lembagadiatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.

(2) Sepanjang diatur dalam Undang-Undang ini, ketentuanperaturan perundang-undangan yang mengaturmengenai pengelolaan keuangan negara, kekayaannegara, dan/atau badan usaha milik negara tidakberlaku bagi Lembaga.

Paragraf 2

Lembaga Pengelola Investasi

Pasal 165

(1) Dalam rangka pengelolaan investasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 154 ayat (3) huruf b, untukpertama kali berdasarkan Undang-Undang ini dibentukLembaga Pengelola Investasi.

(21 Pembentukan Lembaga Pengelola Investasi dimaksudkanuntuk meningkatkan dan mengoptimalisasi nilai asetsecara jangka panjang dalam rangka mendukungpembangunan secara berkelanjutan.

(3) Organ Lembaga Pengelola Investasi terdiri atas:

a. Dewan Pengawas; dan

b. Dewan Direktur.

SK No 052244 A

Pasal166...

Page 742: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-742 -

Pasal 166

(1) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal165 ayat (3) huruf a terdiri atas:

a. Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang keuangan negara sebagaiketua merangkap anggota;

b. Menteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang badan usaha milik negarasebagai anggota; dan

c. 3 (tiga) orang yang berasal dari unsur profesionalsebagai anggota.

(21 Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud padaayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.

(3) Untuk memilih anggota Dewan Pengawas dari unsurprofesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,Presiden membentuk panitia seleksi.

(41 Panitia seleksi melakukan:

a. pengumuman penerimaan dan pendaftaran calon;

b. proses seleksi; dan

c. penyampaian nama calon kepada Presiden.

(5) Penyampaian nama calon kepada Presiden dilakukandalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejakpembentukan panitia seleksi.

(6) Presiden menyampaikan nama calon untukdikonsultasikan kepada Dewan Perwakilan RakyatRepublik Indonesia dalam jangka waktu paling lama 10(sepuluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya daftarnama calon dari panitia seleksi.

(71 Dewan Perwakilan Ralryat Republik Indonesiamenyelenggarakan sesi konsultasi dengan Presidenpaling lama 10 (sepuluh) hari kerja terhitung sejakditerimanya daftar nama calon dari Presiden.

SK No 052245 A

(8) Presiden

Page 743: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

(8)

(e)

(10)

(11)

(12)

( 13)

(r4)

trRESIDENREPUBUK TNDONESTA

-743 -

Presiden menetapkan dan mengangkat anggota DewanPengawas dari unsur profesional dalam jangka waktupaling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejakkonsultasi sebagaimana dimaksud pada ayat (71 selesaidilaksanakan.

Dalam hal sesi konsultasi tidak terlaksana sesuai jangkawaktu yang ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat(7lr, Presiden menetapkan dan mengangkat anggotaDewan Pengawas dari unsur profesional dalam jangkawaktu paling lama 14 (empat belas) hari kerjasebagaimana dimaksud pada ayat (8).

Ketentuan lebih lanjut mengenai seleksi anggota DewanPengawas dari unsur profesional diatur dalam PeraturanPemerintah.

Sesama anggota Dewan Pengawas dilarang salingmemiliki hubungan keluarga sampai derajat kedua ataubesan dengan sesama anggota Dewan Pengawasdan/atau dengan anggota Dewan Direktur.

Anggota Dewan Pengawas dari unsur profesionaldiangkat untuk masa jabatan 5 (lima) tahun dan hanyadapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatanberikutnya.

Dalam rangka pengangkatan anggota Dewan Pengawasdari unsur profesional untuk pertama kali, Presidenmenetapkan masa jabatan 3 (tiga) anggota DewanPengawas sebagai berikut:

a. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 5(lima) tahun;

b. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 4(empat) tahun; dan

c. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 3(tiga) tahun.

Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertugas melakukan pengawasan atas penyelenggaraanLembaga Pengelola Investasi oleh Dewan Direktur.

SK No 052246 A

(15) Dalam .

Page 744: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEL|K INDONESIA

-744 -

(15) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (14) Dewan Pengawas berwenang:

a. menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunanbeserta indikator kinerja utama (key perforrnanceindicatofl yang diusulkan Dewan Direktur;

b. melakukan evaluasi pencapaian indikator kinerjautama (key perforrnance indicatof;

c. menerima dan mengevaluasi laporanpertanggungjawaban dari Dewan Direktur;

d. menyampaikan laporan pertanggungjawaban DewanPengawas dan Dewan Direktur kepada Presiden;

e. menetapkan dan mengangkat anggota DewanPenasihat;

f. mengangkat dan memberhentikan DewanDirektur;

g. menetapkan remunerasi Dewan Pengawas danDewan Direktur;

h. mengusulkan peningkatan dan/atau penguranganmodal Lembaga kepada Presiden;

i. menyetujui laporan keuangan tahunan Lembaga;

j. memberhentikan sementara satu atau lebih anggotaDewan Direktur dan menunjuk pengganti sementarauntuk Dewan Direktur; dan

k. menyetujui penunjukan auditor Lembaga.

(16) Untuk membantu Dewan Pengawas dalam melaksanakantugas dan wewenangnya, Dewan Pengawas dapatmembentuk komite.

Pasal 167

(1) Dewan Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 165ayat (3) huruf b berjumlah 5 (lima) orang dari unsurprofesional.

(21 Anggota Dewan Direktur sebagaimana dimaksud padaayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh DewanPengawas.

(3) Sesama...

SK No 052247 A

Page 745: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-745 -

(3) Sesama anggota Dewan Direktur dilarang saling memilikihubungan keluarga sampai derajat kedua atau besandengan sesama anggota Dewan Direktur dan/ataudengan anggota Dewan Pengawas.

(41 Anggota Dewan Direktur diangkat untuk masa jabatan 5(lima) tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk 1

(satu) kali masa jabatan berikutnya.

(5) Dalam rangka pengangkatan anggota Dewan Direkturuntuk pertama kali, Dewan Pengawas menetapkan masajabatan 5 (lima) anggota Dewan Direktur sebagai berikut:

a. 2 (dua) anggota diangkat untuk masa jabatan 5(lima) tahun;

b. 2 (dua) anggota diangkat untuk masa jabatan 4(empat) tahun; dan

c. 1 (satu) anggota diangkat untuk masa jabatan 3(tiga) tahun.

(6) Dewan Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1)bertugas untuk menyelenggarakan pengurLtsanoperasional Lembaga Pengelola Investasi.

(71 Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud padaayat (6), Dewan Direktur berwenang:

a. merumuskan dan menetapkan kebijakan lembaga;

b. melaksanakan kebijakan dan pengurursanoperasional lembaga;

c. men5rusun dan mengusulkan remunerasi DewanPengawas dan Dewan Direktur kepada DewanPengawas;

d. men)rusun dan mengusulkan rencana kerja dananggaran tahunan beserta indikator kinerja utama(key perforrnance indicatof kepada Dewan Pengawas;

SK No 052248 A

e. men]rusun

Page 746: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-746 -

e. menyusun struktur organisasi lembaga danmenyelenggarakan manajemen kepegawaiantermasuk pengangkatan, pemberhentian, sistempenggajian, remunerasi penghargaan, programpensiun dan tunjangan hari tua, serta penghasilanlainnya bagi pegawai Lembaga Pengelola Investasi;dan

f. mewakili Lembaga Pengelola Investasi di dalam dandi luar pengadilan.

(8) Dewan Direktur dapat mendelegasikan tugas dan/atauwewenang pelaksanaan operasional Lembaga PengelolaInvestasi kepada pegawai Lembaga Pengelola Investasidan/atau pihak lain yang khusus ditunjuk untuk itu.

(9) Pembidangan setiap anggota Dewan Direktur ditetapkanoleh Dewan Direktur.

Pasal 168

Untuk dapat diangkat sebagai anggota Dewan Pengawas dariunsur profesional dan anggota Dewan Direktur, calon anggotaDewan Pengawas dari unsur profesional dan calon anggotaDewan Direktur harus memenuhi persyaratan:

a. warga negara Indonesia;

b. mampu melakukan perbuatan hukum;

c. sehat jasmani dan rohani;

d. berusia paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun padasaat pengangkatan pertama;

e. bukan pengurus dan/atau anggota partai politik;

f. memiliki pengalaman dan/atau keahlian di bidanginvestasi, ekonomi, keuangan, perbankan, hukum,dan/ atau organisasi perusahaan;

g. tidak pernah dipidana penjara karena melakukan tindakpidana kejahatan;

h. tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak pernah menjadipengurus perusahaan yang menyebabkan perusahaantersebut pailit; dan

SK No 052249 A

i. tidak

Page 747: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-747 -

tidak dinyatakan sebagai orang perseorangan yangtercela di bidang investasi dan bidang lainnyaberdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pasal 169

(1) Dalam hal diperlukan, Lembaga Pengelola Investasi dapatmembentuk Dewan Penasihat untuk memberikan sarandan bimbingan kepada Lembaga Pengelola Investasidalam hal terkait investasi.

(2) Anggota Dewan Penasihat sebagaimana dimaksud padaayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh DewanPengawas.

Pasal 170

(1) Modal awal Lembaga Pengelola Investasi dapat berupa:

a. dana tunai;

b. barang milik negara;

c. piutang negara pada badan usaha milik negara atauperseroan terbatas; danf atau

d. saham milik negara pada badan usaha milik negaraatau perseroan terbatas.

(21 Modal awal Lembaga Pengelola Investasi ditetapkanpaling sedikit Rp15.000.000.000.000,OO (lima belastriliun rupiah) berupa dana tunai.

(3) Dalam hal modal Lembaga Pengelola Investasi berkurangsecara signifikan, Pemerintah dapat menambah kembalimodal Lembaga Pengelola Investasi.

(4) Penyertaan modal awal sebagaimana dimaksud pada ayat(2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 171

(1) Lembaga Pengelola Investasi yang dibentuk denganUndang-Undang ini hanya dapat dibubarkan denganUndang-Undang.

(2) Pembinaan...

SK No 052250 A

1.

Page 748: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK TNDONESIA

-748 -

(2) Pembinaan Lembaga Pengelola Investasi dilaksanakanoleh Menteri Keuangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Lembaga PengelolaInvestasi diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 172

(1) Lembaga Pengelola Investasi dapat melakukan transaksibaik langsung maupun tidak langsung dengan entitasyang dimilikinya.

(21 Perlakuan perpajakan atas transaksi yang melibatkanLembaga Pengelola Investasi dan/atau entitas yangdimilikinya, termasuk transaksi sebagaimana dimaksudpada ayat (1), diatur dengan atau berdasarkan PeraturanPemerintah.

Bagian Kedua

Kemudahan Proyek Strategis Nasional

Pasal 173

(1) Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuai dengankewenangannya berdasarkan norma, standar, prosedur,dan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusatbertanggung jawab dalam menyediakan lahan danPerizinan Berusaha bagi proyek strategis nasional dariPemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan UsahaMilik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah.

(21 Dalam hal pengadaan tanah belum dapat dilaksanakanoleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya berdasarkan norma, standar,prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh PemerintahPusat, pengadaan tanah untuk proyek strategis nasionaldapat dilakukan oleh badan usaha.

SK No 052251 A

(3) Pengadaan

Page 749: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUBUK INDONESIA

-749 -

(3) Pengadaan tanah untuk proyek strategis nasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21

dilaksanakan dengan mempertimbangkan prinsipkemampuan keuangan negara dan kesinambunganfiskal.

(4) Dalam hal pengadaan tanah sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dilakukan oleh badan usaha, mekanismepengadaan tanah dilaksanakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan mengenai pengadaantanah untuk kepentingan umum.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan tanah danPerizinan Berusaha bagi proyek strategis nasional diaturdalam Peraturan Pemerintah.

BAB XI

PELAKSANAAN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN UNTUK

MENDUKUNG CIPTA KERJA

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 174

Dengan berlakunya Undang-Undang ini, kewenangan menteri,kepala lembaga, atau Pemerintah Daerah yang telahditetapkan dalam undang-undang untuk menjalankan ataumembentuk peraturan perundang-undangan harus dimaknaisebagai pelaksanaan kewenangan Presiden.

Bagian Kedua

Administrasi Pemerintahan

Pasal 175

Beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun2014 tentang Administrasi Pemerintahan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 292, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5601) diubahmenjadi sebagai berikut:

1. Di antara . . .

SK No 052252 A

Page 750: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

1

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-750 -

Di antara Pasal 1 angka 19 dan Pasal 1 angka 20disisipkan 1 (satu) angka baru, yakni angka 19a sehinggaberbunyi:

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

Administrasi Pemerintahan adalah tata laksanadalam pengambilan keputusan dan/atau tindakanoleh badan dan/atau pejabat pemerintahan.

Fungsi Pemerintahan adalah fungsi dalammelaksanakan Administrasi Pemerintahan yangmeliputi fungsi pengaturan, pelayanan,pembangunan, pemberdayaan, dan pelindungan.

Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan adalah unsuryang melaksanakan Fungsi Pemerintahan, baik dilingkungan pemerintah maupun penyelenggaranegara lainnya.

Atasan Pejabat adalah atasan pejabat langsung yangmempunyai kedudukan dalam organisasi atau stratapemerintahan yang lebih tinggi.

Wewenang adalah hak yang dimiliki oleh Badandan/atau Pejabat Pemerintahan atau penyelenggaranegara lainnya untuk mengambil keputusandan I atau tindakan dalam penyelenggaraanpemerintahan.

Kewenangan Pemerintahan yang selanjutnya disebutKewenangan adalah kekuasaan Badan dan/atauPejabat Pemerintahan atau penyelenggara negaralainnya untuk bertindak dalam ranah hukumpublik.

Keputusan Administrasi Pemerintahan yang jugadisebut Keputusan Tata Usaha Negara atauKeputusan Administrasi Negara yang selanjutnyadisebut Keputusan adalah ketetapan tertulis yangdikeluarkan oleh Badan dan/atau PejabatPemerintahan dalam penyelenggaraanpemerintahan.

8.Tindakan...

1

2

3

4

5

6

7

SK No 052253 A

Page 751: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUEUK INDONESIA

-75r -

8. Tindakan Administrasi Pemerintahan yangselanjutnya disebut Tindakan adalah perbuatanPejabat Pemerintahan atau penyelenggara negaralainnya untuk melakukan dan/atau tidakmelakukan perbuatan konkret dalam rangkapenyelenggaraan pemerintahan.

9. Diskresi adalah Keputusan dan/atau Tindakan yangditetapkan dan/atau dilakukan oleh PejabatPemerintahan untuk mengatasi persoalan konkretyang dihadapi dalam penyelenggaraan pemerintahandalam hal peraturan perundang-undangan yangmemberikan pilihan, tidak mengatur, tidak lengkapatau tidak jelas, danf atau adanya stagnasipemerintahan.

10. Bantuan Kedinasan adalah kerja sama antara Badandan/atau Pejabat Pemerintahan guna kelancaranpelayanan Administrasi Pemerintahan di suatuinstansi pemerintahan yang membutuhkan.

1 1. Keputusan Berbentuk Elektronis adalah Keputusanyang dibuat atau disampaikan denganmenggunakan atau memanfaatkan media elektronik.

12. Legalisasi adalah pernyataan Badan dan/atauPejabat Pemerintahan mengenai keabsahan suatuSalinan surat atau dokumen AdministrasiPemerintahan yang dinyatakan sesuai denganaslinya.

13. Sengketa Kewenangan adalah klaim penggunaanWewenang yang dilakukan oleh 2 (dua) PejabatPemerintahan atau lebih yang disebabkan olehtumpang tindih atau tidak jelasnya PejabatPemerintahan yang berwenang menangani suatuurusan pemerintahan.

14. Konflik Kepentingan adalah kondisi PejabatPemerintahan yang memiliki kepentingan pribadiuntuk menguntungkan diri sendiri danlatau oranglain dalam penggunaan Wewenang sehingga dapatmempengaruhi netralitas dan kualitas Keputusandan/atau Tindakan yang dibuat dan/ataudilakukannya.

SK No 052254 A

15. Warga. . .

Page 752: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

15.

16.

t7.

18.

19.

19a.

20.

2t.

trRESIDENREFUBUK INDONESIA

-752 -

Warga Masyarakat adalah seseorang atau badanhukum perdata yang terkait dengan Keputusandan/atau Tindakan.

Upaya Administratif adalah penyelesaian sengketayang dilakukan dalam lingkungan AdministrasiPemerintahan sebagai akibat dikeluarkannyaKeputusan danlatau Tindakan yang merugikan.

Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik yangselanjutnya disingkat AUPB adalah prinsip yangdigunakan sebagai acuan penggunaan Wewenangbagi Pejabat Pemerintahan dalam mengeluarkanKeputusan dan/atau Tindakan dalampenyelenggaraan pemerintahan.

Pengadilan adalah Pengadilan Tata Usaha Negara.

lzin adalah Keputusan Pejabat Pemerintahan yangberwenang sebagai wujud persetujuan ataspermohonan Warga Masyarakat sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Standar adalah Keputusan Pejabat Pemerintahanyang berwenang atau Lembaga yang diakui olehPemerintah Pusat sebagai wujud persetujuan ataspernyataan untuk pemenuhan seluruh persyaratanyang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Konsesi adalah Keputusan Pejabat Pemerintahanyang berwenang sebagai wujud persetujuan darikesepakatan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahandengan selain Badan dan/atau PejabatPemerintahan dalam pengelolaan fasilitas umumdan/atau sumber daya alam dan pengelolaanlainnya sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Dispensasi adalah Keputusan Pejabat Pemerintahanyang berwenang sebagai wujud persetujuan ataspermohonan Warga Masyarakat yang merupakanpengecualian terhadap suatu larangan atau perintahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

SK No 052255 A

22. Atribusi

Page 753: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

2

. PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-753-

22. Atribusi adalah pemberian Kewenangan kepadaBadan dan/atau Pejabat Pemerintahan olehUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 atau Undang-Undang.

23. Delegasi adalah pelimpahan Kewenangan dari Badandanf atau Pejabat Pemerintahan yang lebih tinggikepada Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan yanglebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggunggugat beralih sepenuhnya kepada penerima delegasi.

24. Mandat adalah pelimpahan Kewenangan dari Badandan/atau Pejabat Pemerintahan yang lebih tinggikepada Badan danf atau Pejabat Pemerintahan yanglebih rendah dengan tanggung jawab dan tanggunggugat tetap berada pada pemberi mandat.

25. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang pendayagunaanaparatur negara.

Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal24

Pejabat Pemerintahan yang menggunakan Diskresi harusmemenuhi syarat:

a. sesuai dengan tujuan Diskresi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 22 ayat (2);

b. sesuai dengan AUPB;

c. berdasarkan alasan-alasan yang objektif;

d. tidak menimbulkan Konflik Kepentingan; dan

e. dilakukan dengan iktikad baik.

Ketentuan Pasal 38 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

3

SK No 052256 A

Pasal38...

Page 754: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-754 -

Pasal 38

(1) Pejabat dan/atau Badan Pemerintahan dapatmembuat Keputusan Berbentuk Elektronis.

(2) Keputusan Berbentuk Elektronis wajib dibuat ataudisampaikan terhadap Keputusan yang diproses olehsistem elektronik yang ditetapkan Pemerintah Pusat.

(3) Keputusan Berbentuk Elektronis berkekuatanhukum sama dengan Keputusan yang tertulis danberlaku sejak diterimanya Keputusan tersebut olehpihak yang bersangkutan.

(41 Dalam hal Keputusan dibuat dalam bentukelektronis, tidak dibuat Keputusan dalam bentuktertulis.

4. Bagian kelima diubah sehingga berbunyi sebagai berikut

Bagian Kelima

Izin, Standar, Dispensasi, dan Konsesi

Pasal 39

(1) Pejabat Pemerintahan yang berwenang dapatmenerbitkan lzin, Standar, Dispensasi, dan/atauKonsesi dengan berpedoman pada AUPB danberdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(21 Keputusan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahanberbentuk lzin apabila:

a. persetujuan diterbitkan sebelum kegiatandilaksanakan; dan

b. kegiatan yang akan dilaksanakan merupakankegiatan yang memerlukan perhatian khususdan/atau memenuhi ketentuan peraturanperundang-undangan.

SK No 052257 A

(3) Keputusan

Page 755: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-755-

(3) Keputusan Badan danf atatt Pejabat Pemerintahanberbentuk Standar apabila:

a. persetujuan diterbitkan sebelum kegiatandilaksanakan; dan

b. kegiatan yang akan dilaksanakan merupakankegiatan telah yang terstandardisasi.

(+) Keputusan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahanberbentuk Dispensasi apabila:

a. persetujuan diterbitkan sebelum kegiatandilaksanakan; dan

b. kegiatan yang akan dilaksanakan merupakankegiatan pengecualian terhadap suatu laranganatau perintah.

(5) Keputusan Badan dan/atau Pejabat Pemerintahanberbentuk Konsesi apabila:

a. persetujuan diterbitkan sebelum kegiatandilaksanakan;

b. persetujuan diperoleh berdasarkan kesepakatanBadan dan/atau Pejabat Pemerintahan denganpihak Badan Usaha Milik Negara, Badan UsahaMilik Daerah, dan/atau swasta; dan

c. kegiatan yang akan dilaksanakan merupakankegiatan yang memerlukan perhatian khusus.

(6) Izin, Dispensasi, atau Konsesi yang diajukan olehpemohon wajib diberikan persetujuan ataupenolakan oleh Badan danf atau PejabatPemerintahan paling lama 10 (sepuluh) hari kerjasejak diterimanya permohonan, kecuali ditentukanlain dalam ketentuan peraturanperundangundangan.

(7) Standar berlaku sejak pemohon menyatakankomitmen pemenuhan elemen standar.

(8) Izin, Dispensasi, atau Konsesi tidak bolehmenyebabkan kerugian negara.

SK No 052258 A

5. Di antara

Page 756: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

5

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-756 -

Di antara Pasal 39 dan Pasal 40 disisipkan 1 (satu) pasal,yakni Pasal 39A yang berbunyi sebagai berikut:

Pasal 39A

(1) Badan dan/atau Pejabat Pemerintahan wajibmelakukan pembinaan dan pengawasan ataspelaksanaan lzin, Standar, Dispensasi, dan/atauKonsesi.

(2) Pembinaan dan pengawasan terhadap lzin, Standar,Dispensasi, dan/atau Konsesi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dikerjasamakandengan atau dilakukan oleh profesi yang memilikisertifikat keahlian sesuai dengan bidangpengawasan.

(3) Ketentuan mengenai jenis, bentuk, dan mekanismepembinaan dan pengawasan atas lzin, Standar,Dispensasi, dan/atau Konsesi yang dapat dilakukanoleh profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (21

diatur dalam Peraturan Presiden.

Ketentuan Pasal 53 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 53

(1) Batas waktu kewajiban untuk menetapkan dan/ataumelakukan Keputusan dan/atau Tindakan diberikansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Jika ketentuan peraturan perundang-undangantidak menentukan batas waktu kewajibansebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badandan/atau Pejabat Pemerintahan wajib menetapkandan/atau melakukan Keputusan dan/atau Tindakandalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja setelahpermohonan diterima secara lengkap oleh Badandan/ atau Pejabat Pemerintahan.

6

SK No 052259 A

(3) Dalam

Page 757: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-757 -

(3) Dalam hal permohonan diproses melalui sistemelektronik dan seluruh persyaratan dalam sistemelektronik telah terpenuhi, sistem elektronikmenetapkan Keputusan dan/atau Tindakan sebagaiKeputusan atau Tindakan Badan atau PejabatPemerintahan yang berwenang.

(4) Apabila dalam batas waktu sebagaimana dimaksudpada ayat (2)', Badan dan/atau PejabatPemerintahan tidak menetapkan dan/ataumelakukan Keputusan dan/atau Tindakan,permohonan dianggap dikabulkan secara hukum.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk penetapanKeputusan dan/atau Tindakan yang dianggapdikabulkan secara hukum sebagaimana dimaksudpada ayat (3) diatur dalam Peraturan Presiden.

Bagian Ketiga

Pemerintahan Daerah

Pasal 176

Beberapa ketentuan dalam Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2Ol4 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 20 15 Nomor 58, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 56791 diubahsebagai berikut:

1 Ketentuan Pasal 16 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052260 A

Pasal 16

Page 758: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-758 -

Pasal 16

(1) Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusanpemerintahan konkuren sebagaimana dimaksuddalam Pasal 9 ayat (3) berwenang untuk:a. menetapkan norma, standar, prosedur, dan

kriteria dalam rangka penyelenggaraan UrusanPemerintahan; dan

b. melaksanakan pembinaan dan pengawasanterhadap penyelenggaraan UrusanPemerintahan yang menjadi kewenanganDaerah.

(2) Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteriasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf amengacu atau mengadopsi praktik yang baik (goodpractices).

(3) Norma, standar, prosedur, dan kriteria sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a berbentukketentuan peraturan perundang-undangan yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai aturanpelaksanaan dalam penyelenggaraan urusanpemerintahan konkuren yang menjadi kewenanganPemerintah Pusat dan yang menjadi kewenanganPemerintah Daerah.

(4) Pemerintah Pusat dapat mendelegasikan peraturanpelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteriasebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada kepaladaerah yang ditetapkan dengan Peraturan KepalaDaerah.

(5) Kewenangan Pemerintah Pusat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b dibantu olehkementerian dan lembaga pemerintahnonkementerian.

(6) Pelaksanaan kewenangan yang dilakukan olehlembaga pemerintah nonkementerian sebagaimanadimaksud pada ayat (5) harus dikoordinasikandengan kementerian terkait.

SK No 052261 A

(7) Penetapan. . .

Page 759: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-759 -

(71 Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteriasebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adilakukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejakperaturan pemerintah mengenai pelaksanaanurusan pemerintahan konkuren diundangkan.

2 Ketentuan Pasal 250 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 250

Perda dan Perkada sebagaimana dimaksud dalam Pasal249 ayat (1) dan ayat (3) dilarang bertentangan denganketentuan peraturan perundang-undangan yang lebihtinggi, asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik, asas materi muatan peraturanperundang-undangan, dan putusan pengadilan.

3 Ketentuan Pasal 251 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 251

Agar tidak bertentangan dengan ketentuan peraturanperundang-undangan yang lebih tinggi, asaspembentukan peraturan perundang-undangan yang baik,asas materi muatan peraturan perundang-undangan,dan putusan pengadilan, penJrusunan Perda danPerkada berkoordinasi dengan kementerian yangmembidangi urusan pemerintahan dalam negeri danmelibatkan ahli dan/atau instansi vertikal di daerah yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangpembentukan peraturan perundang-undangan.

4 Ketentuan Pasal 252 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052262 A

Pasal252...

Page 760: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-760 -

Pasal 252

(1) Penyelenggara Pemerintahan Daerah provinsi ataukabupaten/kota yang masih memberlakukan Perdayang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 250 dikenai sanksi.

(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupasanksi administratif.

(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (2) dikenakan kepada kepala Daerah dananggota DPRD berupa tidak dibayarkan hakkeuangan selama 3 (tiga) bulan yang diatur denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(4) Dalam hal penyelenggara Pemerintahan Daerahprovinsi atau kabupatenlkota masih menetapkanPerda mengenai pajak daerah dan/atau retribusidaerah yang tidak mendapatkan nomer register,dikenakan sanksi penundaan atau pemotongan DAUdan/atau DBH bagi Daerah bersangkutan.

5 Ketentuan Pasal 260 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 260

(1) Daerah sesuai dengan kewenangannya menJrusunrencana pembangunan Daerah sebagai satukesatuan dalam sistem perencanaan pembangunannasional di segala bidang kehidupan yangberlandaskan pada riset dan inovasi nasional yangberpedoman pada nilai-nilai Pancasila.

(21 Rencana pembangunan Daerah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan,disinergikan, dan diharmonisasikan oleh PerangkatDaerah yang membidangi perencanaanpembangunan Daerah.

SK No 052263 A

6. Di antara . . .

Page 761: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

6

, PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-76t -

Di antara Pasal 292 dan Pasal 293 disisipkan 1 (satu)Pasal yakni Pasal 292A sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 292A

(1) Dalam hal penyederhanaan perizinan danpelaksanaan Perizinan Berusaha oleh PemerintahDaerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini menyebabkan berkurangnya pendapatanasli daerah, Pemerintah Pusat memberikandukungan insentif anggaran.

(2) Pemberian anggaran sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

7 Ketentuan Pasal 300 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 300

(1) Daerah dapat melakukan pinjaman yang bersumberdari Pemerintah Pusat, Daerah lain, lembagakeuangan bank, lembaga keuangan bukan bank,dan masyarakat.

(2) Kepala daerah dapat menerbitkan obligasi Daerahdan/ atau sukuk Daerah untuk membiayaiinfrastruktur danf atau investasi berupa kegiatanpenyediaan pelayanan publik yang menjadi urusanPemerintah Daerah setelah memperolehpertimbangan dari Menteri dan persetujuan darimenteri yang menyelenggarakan urusanpemerintahan bidang keuangan.

8 Ketentuan Pasal 349 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

SK No 052264 A

Pasal 349

Page 762: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

9

, trRESIEEN

REPUBUK INDONESIA

-762 -

Pasal 349

(1) Daerah dapat melakukan penyederhanaan jenis danprosedur pelayanan publik untuk meningkatkanmutu pelayanan dan daya saing Daerah dan sesuaidengan norma, standar, prosedur, dan kriteria, sertakebijakan Pemerintah Pusat.

(21 Penyederhanaan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

(3) Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan teknologiinformasi dan komunikasi dalam penyelenggaraanpelayanan publik.

Ketentuan Pasal 350 diubah sehingga berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 350

(1) Kepala daerah wajib memberikan pelayananPerizinan Berusaha sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan dan norma,standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(2) Dalam memberikan pelayanan Perizinan Berusahasebagaimana dimaksud pada ayat (1), Daerahmembentuk unit pelayanan terpadu satu pintu.

(3) Pembentukan unit pelayanan terpadu satu pintusebagaimana dimaksud pada ayat (21 berpedomanpada ketentuan peraturan perundang-undangan.

el Pelayanan Perizinan Berusaha sebagaimanadimaksud pada ayat (1) wajib menggunakan sistemPerizinan Berusaha secara elektronik yang dikelolaoleh Pemerintah Pusat.

(5) Kepala daerah dapat mengembangkan sistempendukung pelaksanaan sistem Perizinan Berusahaterintegrasi secara elektronik sebagaimanadimaksud pada ayat (41 sesuai dengan standar yangditetapkan Pemerintah Pusat.

SK No 052265 A

(6) Kepala

Page 763: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEN

REFUEUK TNDONESIA

-763 -

(6) Kepala daerah yang tidak memberikan pelayananPerizinan Berusaha sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan penggunaan sistem Perizinan Berusahaterintegrasi secara elektronik sebagaimanadimaksud pada ayat (41dikenai sanksi administratif.

(7) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (6) berupa teguran tertulis kepada gubernuroleh Menteri dan kepada bupati/wali kota olehgubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untukpelanggaran yang bersifat administratif.

(8) Teguran tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat(7) dapat diberikan oleh menteri atau kepalalembaga yang membina dan mengawasi PerizinanBerusaha sektor setelah berkoordinasi denganMenteri.

(9) Dalam hal teguran tertulis sebagaimana dimaksudpada ayat (71 dan ayat (8) telah disampaikan 2 (dua)kali berturut-turut dan tetap tidak dilaksanakanoleh kepala daerah:

a. menteri atau kepala lembaga yang membinadan mengawasi Perizinan Berusaha sektormengambil alih pemberian Perizinan Berusahayang menjadi kewenangan gubernur; atau

b. gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusatmengambil alih pemberian Perizinan Berusahayang menjadi kewenangan bupati/wali kota.

(10) Pengambilalihan pemberian Perizinan Berusaha olehmenteri atau kepala lembaga yang membina danmengawasi Perizinan Berusaha sektor sebagaimanadimaksud pada ayat (9) huruf a dilakukan setelahberkoordinasi dengan Menteri.

10. Di antara Pasal 4O2 dan 403 disisipkan 1 (satu) pasalyakni Pasal 4O2A yang berbunyi sebagai berikut:

SK No 052266 A

Pasal 4O2A

Page 764: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-764 -

Pasal 4O2A

Pembagian urusan pemerintahan konkuren antaraPemerintah Pusat dan Daerah Provinsi serta DaerahKabupaten lKota sebagaimana tercantum dalamLampiran Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentangPemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah terakhirdengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentangPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun2OL4 tentang Pemerintahan Daerah harus dibaca dandimaknai sesuai dengan ketentuan yang diatur dalamUndang-Undang tentang Cipta Kerja.

BAB XII

PENGAWASAN DAN PEMBINAAN

Pasal 177

(1) Pemerintah Pusat wajib melakukan pengawasan danpembinaan terhadap setiap pelaksanaan PerizinanBerusaha yang dilakukan oleh pemegang PerizinanBerusaha.

(2) Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Aparatur SipilNegara sesuai dengan kewenangannya.

(3) Aparatur Sipil Negara dalam melaksanakan tugaspengawasan dan pembinaan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dapat bekerja sama dengan profesibersertifikat sesuai dengan bidang pengawasan danpembinaan yang dilakukan.

(4) Dalam hal Aparatur Sipil Negara dan profesi bersertifikatdalam melaksanakan tugasnya menemukan pelanggaranterhadap ketentuan yang tertuang dalam setiap PerizinanBerusaha yang dilakukan oleh pemegang PerizinanBerusaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1), AparaturSipil Negara sesuai dengan kewenangannya dapatmemberikan sanksi administratif kepada pemegangPerizinan Berusaha.

SK No 052267 A

(5) Sanksi

Page 765: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESTDEN

REFUBLIK IHDONESIA

-765 -

(5) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat(4) dapat berupa:

a. peringatan;

b. penghentian sementara kegiatan berusaha;

c. pengenaan denda administratif;

d. pengenaan daya paksa polisional;

e. pencabutan Lisensi/Sertifikasi/Persetujuan;dan/atau

f. pencabutan Pertzinan Berusaha.

(6) Kewenangan Pemerintah Pusat dalam melaksanakanpengawasan dan pembinaan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dan pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (41 dapat dilimpahkankepada Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratiflainnya dan tata cara pengenaan sanksi administratifsebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dalamPeraturan Pemerintah.

Pasal 178

Setiap pemegang Perizinan Berusaha yang dalammelaksanakan kegiatan/usahanya menimbulkan dampakkerusakan pada lingkungan hidup, selain dikenai sanksiadministratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 177 ayat(5), pemegang Perizinan Berusaha wajib memulihkankerusakan lingkungan akibat dari kegiatan / usahanya.

Pasal 179

(1) Pemerintah Pusat wajib melakukan pengawasan terhadapAparatur Sipil Negara dan/atau profesi bersertifikat yangmelaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasandan pembinaan.

SK No 052268 A

(2) Aparatur

Page 766: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENR,EPUEUK INDONESIA

-766 -

(21 Aparatur Sipil Negara dan/atau profesi bersertifikatsebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang tidakmelaksanakan tugas dan fungsi pengawasan danpembinaan terhadap pelaksanaan Perizinan Berusahadikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(3) Kewenangan pelaksanaan pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dilimpahkan kepadaPemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaanpengawasan oleh Pemerintah Pusat sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur dalam PeraturanPemerintah.

BAB XIII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 180

(1) Hak, izin, atau konsesi atas tanah danlatau kawasanyang dengan sengaja tidak diusahakan atauditelantarkan dalam jangka waktu paling larna 2 (dua)tahun sejak diberikan dicabut dan dikembalikan kepadanegara.

(2) Dalam pelaksanaan pengembalian kepada negarasebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Pusatdapat menetapkan hak, izin, atau konsesi tersebutsebagai aset Bank Tanah.

(3) Ketentuan lebih lanjut pencabutan hak, izin, ataukonsesi dan penetapannya sebagai aset Bank Tanahdiatur dalam Peraturan Pemerintah.

SK No 052269 A

Pasal 181

Page 767: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INtrONESIA

-767 -

Pasal 181

(1) Pada saat berlakunya Undang-Undang ini, setiapperaturan perundang-undangan di bawah Undang-Undang yang berlaku dan bertentangan denganketentuan Undang-Undang ini atau bertentangan denganperaturan perundang-undangan yang lebih tinggi, ataubertentangan dengan putusan pengadilan harusdilakukan harmonisasi dan sinkronisasi yangdikoordinasikan oleh kementerian atau lembaga yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangpembentukan peraturan perundang-undangan.

(21 Harmonisasi dan sinkronisasi yang berkaitan denganperaturan daerah dan/atau peraturan kepala daerah,dilaksanakan oleh kementerian atau lembaga yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangpembentukan peraturan perundang-undangan bersamadengan kementerian yang menyelenggarakan urusanpemerintahan dalam negeri.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai harmonisasi dansinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (21diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 182

Dalam rangka pembentukan Peraturan Pemerintah,Pemerintah Pusat dapat berkonsultasi dengan:

a. Pimpinan Dewan Perwakilan Ralryat dan alatkelengkapan DPR yang menangani bidang legislasi;dan/atau

b. Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah dan alatkelengkapan DPD yang menangani bidang legislasi.

Pasal 183

Pemerintah Pusat harus melaporkan pelaksanaan Undang-Undang ini kepada:

a. Dewan Perwakilan Ralryat melalui alat kelengkapan yangmenangani bidang legislasi; dan/atau

b.Dewan...

SK No 052270 A

Page 768: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

a

b

c

PRESTDENREFUEUE INDONESIA

-768 -

b. Dewan Perwakilan Daerah melalui alat kelengkapan yangmenangani bidang legislasi

paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-Undang iniberlaku.

BAB XIVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 184

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:

Perizinan Berusaha atau izin sektor yang sudah terbitmasih tetap berlaku sampai dengan berakhirnyaPerizinan Berusaha;

Perizinan Berusaha dan/atau izin sektor yang sudahterbit sebelum berlakunya Undang-Undang ini dapatberlaku sesuai dengan Undang-Undang ini; dan

Perizinan Berusaha yang sedang dalam prosespermohonan disesuaikan dengan ketentuan dalamUndang-Undang ini.

BAB XVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 185

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:

a. Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini wajibditetapkan paling lama 3 (tiga) bulan; dan

b. Semua peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang yangtelah diubah oleh Undang-Undang ini dinyatakan tetapberlaku sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini dan wajib disesuaikan paling lama 3 (tiga)bulan.

Pasal 186

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar...

SK No 052271 A

Page 769: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-769 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannyadalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakartapada tanggal 2 November 2O2O

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 2 November 2O2O

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2O2O NOMOR 245

Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA

LIK INDONESIAHukum dan

undangan,

ttd

SK No 052691 A

Djaman

Page 770: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK TNDONESIA

PENJELASAN

ATAS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 11 TAHUN 2O2O

TENTANG

CIPTA KERJA

I. UMUM

Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 mengamanatkan bahwa tujuan pembentukan Negara RepublikIndonesia adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, makmur,yang merata, baik materiel .maupun spiritual. Sejalan dengan tujuantersebut, Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 menentukan bahwa "Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagikemanusiaarf , oleh karena itu negara perlu melakukan berbagai upayaatau tindakan untuk memenuhi hak-hak warga negara untuk memperolehpekerjaan dan penghidupan yang layak. Pemenuhan hak atas pekerjaandan penghidupan yang layak pada prinsipnya merupakan salah satu aspekpenting dalam pembangunan nasional yang dilaksanakan dalam rangkapembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

Pemerintah Pusat telah melakukan berbagai upaya untukmenciptakan dan memperluas lapangan kerja dalam rangka penurunanjumlah pengangguran dan menampung pekerja baru serta mendorongpengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dengantujuan untuk meningkatkan perekonomian nasional yang akan dapatmeningkatkan kesejahteraan masyarakat. Meski tingkat pengangguranterbuka terus turun, Indonesia masih membutuhkan penciptaan kerjayang berkualitas karena:

a. jumlah angkatan kerja yang bekerja tidak penuh atau tidak bekerjamasih cukup tinggi yaitu sebesar 45,84 juta yang terdiri dari: 7,05 jutapengangguran, 8,14 juta setengah penganggur, 28,41 juta pekerjaparuh waktu, dan 2,24 juta angkatan kerja baru fiumlah ini sebesar34,3oh dari total angkatan kerja, sementara penciptaan lapangan kerjamasih berkisar sampai dengan 2,5 juta per tahunnya);

SK No 052693 A

b. jumlah

Page 771: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-2 -

b. jumlah penduduk yang bekerja pada kegiatan informal sebanyak70,49 jwta orang (55,72o/o dari total penduduk yang bekerja) dancenderung menurun, dengan penurunan terbanyak pada statusberusaha dibantu buruh tidak tetap;

c. dibutuhkan kenaikan upah yang pertumbuhannya sejalan denganpertumbuhan ekonomi dan peningkatan produktivitas pekerja.

Pemerintah Pusat telah berupaya untuk perluasan program jaminandan bantuan sosial yang merupakan komitmen dalam rangkameningkatkan daya saing dan penguatan kualitas sumber daya manusia,serta untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan ketimpanganpendapatan. Dengan demikian melalui dukungan jaminan dan bantuansosial, total manfaat tidak hanya diterima oleh pekerja, namun jugadirasakan oleh keluarga pekerja.

Terhadap hal tersebut Pemerintah Pusat perlu mengambil kebijakanstrategis untuk menciptakan dan memperluas kerja melalui peningkataninvestasi, mendorong pengembangan dan peningkatan kualitas Koperasidan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Untuk dapat meningkatkanpenciptaan dan perluasan kerja, diperlukan pertumbuhan ekonomi stabildan konsisten naik setiap tahunnya. Namun upaya tersebut dihadapkandengan kondisi saat ini, terutama yang menyangkut:

a. Kondisi Global (Eksternal)Berupa ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global dan dinamikageopolitik berbagai belahan dunia serta terjadinya perubahanteknologi, industri 4.0, ekonomi digital;

b. Kondisi Nasional (lnternal)Pertumbuhan ekonomi rata-rata di kisaran 57o dalam 5 tahun terakhirdengan realisasi investasi lebih kurang sebesar Rp721,3 triliun padaTahun 2Ol8 dan Rp792 triliun pada Tahun 2Ol9;

c. Permasalahan Ekonomi dan BisnisAdanya tumpang tindih regulasi, efektivitas investasi yang rendah,tingkat pengangguran, angkatan kerja baru, dan jumlah pekerjainformal, jumlah UMK-M yang besar namun dengan produktivitasrendah.

Indonesia masih menghadapi berbagai hambatan dan kemudahandalam berusaha, termasuk untuk Koperasi dan UMK-M. Saat ini terjadikompleksitas dan obesitas regulasi, dimana saat ini terdapat 4.451peraturan Pemerintah Fusat dan 15.965 peraturan Pemerintah Daerah.Regulasi dan institusi menjadi hambatan paling utama disampinghambatan terhadap fiskal, infrastruktur dan sumber daya manusia.Regulasi tidak mendukung penciptaan dan pengembangan usaha bahkancenderung membatasi.

Dengan . . .

SK No 052274 A

Page 772: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK IHDONESIA

-3-

Dengan kondisi yang ada pada saat ini, pendapatan perkapita barusebesar Rp4,6 juta per bulan. Dengan memperhitungkan potensiperekonomian dan sumber daya manusia ke depan, maka Indonesia akandapat masuk ke dalam 5 besar ekonomi dunia pada Tahun 2045 denganproduk domestik bruto sebesar $7 triliun dolar Amerika Serikat denganpendapatan perkapita sebesar Rp27 juta per bulan.

Untuk itu diperlukan kebijakan dan langkah-langkah strategis CiptaKerja yang memerlukan keterlibatan semua pihak yang terkait, danterhadap hal tersebut perlu menyusun dan menetapkan Undang-Undangtentang Cipta Kerja dengan tujuan untuk menciptakan kerja yang seluas-luasnya bagi rakyat Indonesia secara merata di seluruh wilayah NegaraRepublik Indonesia dalam rangka memenuhi hak atas penghidupan yanglayak. Undang-Undang tentang Cipta Kerja mencakup yang terkait dengan:

a. peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha;

b. peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja;

c. kemudahan, pemberdayaan, dan perlindungan Koperasi dan UMK-M;dan

d. peningkatan investasi pemerintah dan percepatan proyek strategisnasional.

Penciptaan lapangan kerja yang dilakukan melalui pengaturan terkaitdengan peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha palingsedikit memuat pengaturan mengenai: penyederhanaan PerizinanBerusaha, persyaratan investasi, kemudahan berusaha, riset dan inovasi,pengadaan lahan, dan kawasan ekonomi.

Penyederhanaan Perizinan Berusaha melalui penerapan PerizinanBerusaha berbasis risiko merupakan metode standar berdasarkan tingkatrisiko suatu kegiatan usaha dalam menentukan jenis Perizinan Berusahadan kualitas/frekuensi pengawasan. Perrzinan Berusaha dan pengawasanmerupakan instrumen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalammengendalikan suatu kegiatan usaha. Penerapan pendekatan berbasisrisiko memerlukan perubahan pola pikir (change managementl danpenyesuaian tata kerja penyelenggaraan layanan Perizinan Berusaha(busfness process re-engineering) serta memerlukan pengaturan (re-design)proses bisnis Perizinan Berusaha di dalam sistem Pertzinan Berusahasecara elektronik. Melalui penerapan konsep ini, pelaksanaan penerbitanPerizinan Berusaha dapat lebih efektif dan sederhana karena tidak seluruhkegiatan usaha wajib memiliki izin, di samping itu melalui penerapankonsep ini kegiatan pengawasan menjadi lebih terstruktur baik dari periodemaupun substansi yang harus dilakukan pengawasan.

SK No 052275 A

Penciptaan

Page 773: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-4 -

Penciptaan lapangan kerja yang dilakukan melalui pengaturan terkaitdengan peningkatan perlindungan dan kesejahteraan pekerja paling sedikitmemuat pengaturan mengenai: perlindungan pekerja untuk pekerja denganperjanjian waktu kerja tertentu, perlindungan hubungan kerja ataspekerjaan yang didasarkan alih daya, perlindungan kebutuhan layak kerjamelalui upah minimum, perlindungan pekerja yang mengalami pemutusanhubungan kerja, dan kemudahan perizinan bagi tenaga kerja asing yangmemiliki keahlian tertentu yang masih diperlukan untuk proses produksibarang atau jasa.

Penciptaan lapangan kerja yang dilakukan melalui pengaturan terkaitdengan kemudahan, pemberdayaan, dan perlindungan UMK-M palingsedikit memuat pengaturan mengenai: kemudahan pendirian, rapatanggota, dan kegiatan usaha koperasi, dan kriteria UMK-M, basis datatunggal UMK-M, pengelolaan terpadu UMK-M, kemudahan PerizinanBerusaha UMK-M, kemitraan, insentif, dan pembiayaan UMK-M.

Penciptaan lapangan kerja yang dilakukan melalui pengaturan terkaitdengan peningkatan investasi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahdan percepatan proyek strategis nasional paling sedikit memuatpengaturan mengenai: pelaksanaan investasi Pemerintah Pusat melaluipembentukan lembaga pengelola investasi dan penyediaan lahan danperizinan untuk percepatan proyek strategis nasional. Dalam rangkamendukung kebijakan strategis Cipta Kerja tersebut diperlukan pengaturanmengenai penataan administrasi pemerintahan dan pengenaan sanksi.

Untuk mendukung pelaksanaan kebijakan strategis penciptaan kerjabeserta pengaturannya, diperlukan perubahan dan penyempurnaanberbagai Undang-Undang terkait. Perubahan Undang-Undang tersebuttidak dapat dilakukan melalui cara konvensional dengan cara mengubahsatu persatu Undang-Undang seperti yang selama ini dilakukan, carademikian tentu sangat tidak efektif dan efisien serta membutuhkan waktuyang lama.

Ruang lingkup Undang-Undang ini meliputi:

a. peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha;

b. ketenagakerjaan;

c. kemudahan, perlindungan, serta pemberdayaan Koperasi dan UMK-M;

d. kemudahan berusaha;

e. dukungan riset dan inovasi;

f. pengadaan tanah;

g. kawasan ekonomi;

SK No 052276 A

h.investasi...

Page 774: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESTDEN

REFUEUK INDONESIA

-5-

investasi Pemerintah Pusat dan percepatan proyek strategis nasional;

pelaksanaan administrasi pemerintahan; dan

pengenaan sanksi.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan "pemerataan hak" adalah bahwapenciptaan kerja untuk memenuhi hak warga negara ataspekerjaan dan penghidupan yang layak bagi rakyat Indonesiadilakukan secara merata di seluruh wilayah Negara KesatuanRepublik Indonesia.

Huruf bYang dimaksud dengan "kepastian hukum" adalah bahwapenciptaan kerja dilakukan sejalan dengan penciptaan iklimusaha kondusif yang dibentuk melalui sistem hukum yangmenjamin konsistensi antara peraturan perundang-undangandengan pelaksanaannya.

Huruf cYang dimaksud dengan "kemudahan berusaha" adalah bahwapenciptaan kerja yang didukung dengan proses berusaha yangsederhana, mudah, dan cepat akan mendorong peningkataninvestasi, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengahuntuk memperkuat perekonomian yang mampu membukaseluas-luasnya lapangan kerja bagi ralryat Indonesia.

Huruf dYang dimaksud dengan "kebersamaan" adalah bahwapenciptaan kerja dengan mendorong peran seluruh dunia usahadan usaha mikro, kecil, dan menengah termasuk koperasisecara bersama-sama dalam kegiatannya untuk kesejahteraanralryat.

Huruf e .

h

J

SK No 052277 A

Page 775: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREPUEUI( INDONESIA

-6-

Huruf e

Yang dimaksud dengan "kemandirian" adalah bahwapemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah termasukkoperasi dilakukan dengan tetap mendorong, menjaga, danmengedepankan potensi dirinya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas

Pasal 6

Cukup jelas

Pasal 7

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "Perizinan Berusaha Berbasis Risiko" adalahpemberian Perizinan Berusaha dan pelaksanaan pengawasanberdasarkan tingkat risiko usaha dan/atau kegiatan.

Yang dimaksud dengan "tingkat risiko" adalah potensi terjadinyasuatu bahaya terhadap kesehatan, keselamatan, lingkungan,pemanfaatan sumber daya alam dan/atau bahaya lainnya yangmasuk ke dalam kategori rendah, menengah, atau tinggi.

Ayat (2)

Cukup jelas.

SK No 052278 A

Ayat (3)

Page 776: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-7 -

Ayat (3)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dYang dimaksud dengan "pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya" termasuk di dalamnya penggunaan frekuensi radio.

Ayat (a)

Yang dimaksud dengan "aspek lainnya" termasuk aspek keamananatau pertahanan sesuai dengan kegiatan usaha.

Ayat (5)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Yang dimaksud dengan "risiko volatilitas" yaitu risiko yangmemiliki kecenderungan untuk mudah berubah.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal9...

SK No 052279 A

Page 777: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-8-

Pasal 9

Ayat (1)

Huruf aContoh kegiatan usaha berisiko menengah rendah antara lainwisata agro dan jasa manajemen hotel.

Huruf bContoh kegiatan usaha berisiko menengah tinggi antara lainindustri mesin pendingin dan industri konstruksi berat siappasang dari baja untuk bangunan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas

Pasal 1 1

Cukup jelas.

Pasal 12

Cukup jelas.

Pasal 13

Cukup jelas.

SK No 052280 A

Pasal14...

Page 778: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-9 -

Pasal 14

Cukup jelas.

Pasal 15

Cukup jelas

Pasal 16

Cukup jelas.

Pasal 17

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 6

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 8

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

SK No 052281 A

Huruf e .

Page 779: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-10-

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fKerja sama penataan ruang antarnegara melibatkannegara lain sehingga terdapat aspek hubunganantarnegara yang merupakan wewenang Pemerintah.Yang termasuk kerja sama penataan rllang antarnegaraadalah kerja sama penataan ruang di kawasanperbatasan negara. Pemberian wewenang kepadaPemerintah dalam memfasilitasi kerja sama penataanruang antarprovinsi dimaksudkan agar kerja samapenataan rLrang memberikan manfaat yang optimal bagiseluruh provinsi yang bekerja sama.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Huruf aPenyebarluasan informasi dilakukan antara lain melaluimedia elektronik, media cetak, dan media komunikasilain, sebagai bentuk perwujudan asas keterbukaan dalampenyelenggaraan penataan ruang.

Huruf bStandar pelayanan minimal merupakan hak dankewajiban penerima dan pemberi layanan yang disusunsebagai alat Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerahuntuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasarkepada masyarakat secara merata.

Standar pelayanan minimal bidang penataan rLlangdisusun oleh Pemerintah Pusat dan diberlakukan untukseluruh Pemerintah Daerah provinsi dan PemerintahDaerah kabupate n lkota untuk menjamin mutupelayanan dasar kepada masyarakat secara meratadalam rangka penyelenggaraan penataan rr-rang.

Ayat(6) ...

SK No 052282 A

Page 780: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

- 11 -

Ayat (6)

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 9

Ayat (1)

Ayat (21

Cukup jelas.

Penyelenggaraan penataan ruang oleh Pemerintah Pusatmencakup antara lain pengaturan, pembinaan, pengawasanpenataan ruang lintas sektor, lintas wilayah dan lintaspemangku kepentingan yang dapat dilakukan denganpendekatan partisipatif melalui komite atau forum.

Angka 5

Pasal 10

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 1 1

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 14

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bRencana rinci tata ruang merupakan penjabaran rencanaumum tata ruang yang dapat berupa rencana tata ruangkawasan strategis yang penetapan kawasannya tercakupdi dalam rencana tata ruang wilayah.

Rencana. . .

SK No 052283 A

Page 781: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t2-

Rencana rinci tata ruang merupakan operasionalisasirencana umum tata ruang yang dalam pelaksanaannyatetap memperhatikan aspirasi masyarakat sehinggamuatan rencana masih dapat disempurnakan dengantetap mematuhi batasan yang telah diatur dalam rencanarinci dan peraturan zonasi.

Ayat (2)

Rencana umum tata ruang dibedakan menurut wilayahadministrasi pemerintahan karena kewenangan mengaturpemanfaatan rlrang dibagi sesuai dengan pembagianadministrasi pemerintahan.

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cSecara administrasi pemerintahan, rencana tataruang wilayah kabupaten dan rencana tata ruangwilayah kota memiliki kedudukan yang setara.

Ayat (3)

Huruf aRencana tata ruang pulau/kepulauan dan rencana tataruang kawasan strategis nasional merupakan rencanarinci untuk Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

Huruf bRDTR kabupaten/kota merupakan rencana rinci untukrencana tata ruang wilayah kabupatenlkota yangdilengkapi dengan peraturan zonasi kabupaten/kota.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Huruf aCukup jelas.

SK No 052284 A

Huruf b

Page 782: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDEN

REFUELIK INDONESIA

-13-

Huruf bEfektivitas penerapan rencana tata ruang sangatdipengaruhi oleh tingkat ketelitian atau kedalamanpengaturan dan skala peta dalam rencana tata ruang.Perencanaan tata ruang yang mencakup wilayah yangluas pada umumnya memiliki tingkat ketelitian ataukedalaman pengaturan dan skala peta yang tidak rinci.Oleh karena itu, dalam penerapannya masih diperlukanperencanaan yang lebih rinci. Apabila perencanaan tataruang yang mencakup wilayah yang luasnyamemungkinkan pengaturan dan penyediaan peta dengantingkat ketelitian tinggi, rencana rinci tidak diperlukan.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 14A

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 17

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Dalam sistem wilayah, pusat permukiman adalah kawasanperkotaan yang merupakan pusat kegiatan sosial ekonomimasyarakat, baik pada kawasan perkotaan maupun padakawasan perdesaan. Dalam sistem internal perkotaan, pusatpermukiman adalah pusat pelayanan kegiatan perkotaan.

Sistem jaringan prasarana, antara lain, mencakup sistemjaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan,sistem jaringan telekomunikasi, sistem persampahan dansanitasi, serta sistem jaringan sumber daya air.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat(4) ...

SK No 052285 A

Page 783: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t4-

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Penetapan proporsi luas kawasan hutan terhadap luas daerahaliran sungai dimaksudkan untuk menjaga keseimbangantata air, karena sebagian besar wilayah Indonesia mempunyaicurah dan intensitas hujan yang tinggi, serta mempunyaikonfigurasi daratan yang bergelombang, berbukit danbergunung yang peka akan gangguan keseimbangan tata airseperti banjir, erosi, sedimentasi, serta kekurangan air.

Distribusi luas kawasan hutan disesuaikan dengan kondisidaerah aliran sungai yang, antara lain, meliputi morfologi,jenis batuan, serta bentuk pengaliran sungai dan anaksungai. Dengan demikian kawasan hutan tidak harusterdistribusi secara merata pada setiap wilayah administrasiyang ada di dalam daerah aliran sungai.

Ayat (6)

Keterkaitan antarwilayah merupakan wujud keterpaduan dansinergi antarwilayah, yaitu wilayah nasional, wilayah provinsi,dan wilayah kabupaten/ kota.

Keterkaitan antarfungsi kawasan merupakan wujudketerpaduan dan sinergi antarkawasan, antara lain, meliputiketerkaitan antara kawasan lindung dan kawasan budi daya.

Keterkaitan antarkegiatan kawasan merupakan wujudketerpaduan dan sinergi antarkawasan, antara lain, meliputiketerkaitan antara kawasan perkotaan dan kawasanperdesaan.

Ayat (7)

Rencana tata ruang untuk fungsi pertahanan dan keamanankarena sifatnya yang khusus memerlukan pengaturantersendiri. Sifat khusus tersebut terkait dengan adanyakebutuhan untuk menjaga kerahasiaan sebagian informasiuntuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara.

Rencana tata ruang yang berkaitan dengan fungsi pertahanandan keamanan sebagai subsistem rencana tata ruang wilayahmengandung pengertian bahwa penataan rlrang kawasanpertahanan dan keamanan merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari upaya keseluruhan penataan ruang wilayah.

Angka10...

SK No 052286 A

Page 784: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-15-

Angka 10

Pasal 18

Ayat (1)

Persetujuan substansi dari Pemerintah dimaksudkan agarperaturan daerah tentang rencana tata ruang mengacu padaRencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan kebijakannasional, sedangkan rencana rinci tata ruang mengacu padarencana umum tata ruang. Selain itu, persetujuan tersebutdimaksudkan pula untuk menjamin kesesuaian muatanperaturan daerah, baik dengan ketentuan peraturanperundang-undangan maupun dengan pedoman bidangpenataan ruang.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 11

Pasal 2O

Ayat (1)

Huruf aT\rjuan penataan ruang wilayah nasional mencerminkanketerpaduan pembangunan antarsektor, antarwilayah,dan antarpemangku kepentingan. Kebijakan dan strategipenataan ruang wilayah nasional merupakan landasanbagi pembangunan nasional yang memanfaatkan ruang.

Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasionaldirumuskan dengan mempertimbangkan ilmupengetahuan dan teknologi, ketersediaan data daninformasi, serta pembiayaan pembangunan.

SK No 052287 A

Kebijakan .

Page 785: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-16-

Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah nasional,antara lain, dimaksudkan untuk meningkatkan dayasaing nasional dalam menghadapi tantangan gIobal, sertamewujudkan Wawasan Nusantara dan KetahananNasional.

Huruf bSistem perkotaan nasional dibentuk dari kawasanperkotaan dengan skala pelayanan yang berhierarki yangmeliputi pusat kegiatan skala nasional, pusat kegiatanskala wilayah, dan pusat kegiatan skala lokal. Pusatkegiatan tersebut didukung dan dilengkapi denganjaringan prasarana wilayah yang tingkat pelayanannyadisesuaikan dengan hierarki kegiatan dan kebutuhanpelayanan.

Jaringan prasarana utama merupakan sistem primeryang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayahNegara Kesatuan Republik Indonesia selain untukmelayani kegiatan berskala nasional yang meliputi sistemjaringan transportasi, sistem jaringan energi dankelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, dan sistemjaringan sumber daya air.

Yang termasuk dalam sistem jaringan primer yangdirencanakan adalah jaringan transportasi untukmenyediakan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) bagilalu lintas damai sesuai dengan ketentuan hukuminternasional.

Huruf cPola rllang wilayah nasional merupakan gambaranpemanfaatan ruang wilayah nasional, baik untukpemanfaatan yang berfungsi lindung maupun budi dayayang bersifat strategis nasional, yang ditinjau dariberbagai sudut pandang akan lebih berdaya guna danberhasil guna dalam mendukung pencapaian tujuanpembangunan nasional.

SK No 052288 A

Kawasan

Page 786: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t7 -

Kawasan lindung nasional, antara lain, adalah kawasanlindung yang secara ekologis merupakan satu ekosistemyang terletak lebih dari satu wilayah provinsi, kawasanlindung yang memberikan pelindungan terhadapkawasan bawahannya yang terletak di wilayah provinsilain, kawasan lindung yang dimaksudkan untukmelindungi warisan kebudayaan nasional, kawasan huludaerah aliran sungai suatu bendungan atau waduk, dankawasan lindung lain yang menurut peraturanperundang-undangan pengelolaannya merupakankewenangan Pemerintah.

Kawasan lindung nasional adalah kawasan yang tidakdiperkenankan dan/atau dibatasi pemanfaatan ruangnyadengan fungsi utama untuk melindungi kelestarianlingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dansumber daya buatan, warisan budaya dan sejarah, sertauntuk mengurangi dampak dari bencana alam.

Kawasan budi daya yang mempunyai nilai strategisnasional, antara lain, adalah kawasan yangdikembangkan untuk mendukung fungsi pertahanan dankeamanan nasional, kawasan industri strategis, kawasanpertambangan sumber daya alam strategis, kawasanperkotaan metropolitan, dan kawasan budi daya lainyang menurut peraturan perundang-undangan perizinandan/atau pengelolaannya merupakan kewenanganPemerintah.

Huruf dYang termasuk kawasan strategis nasional adalahkawasan yang menurut peraturan perundang-undanganditetapkan sebagai kawasan khusus.

SK No 052289 A

Huruf e .

Page 787: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-18-

Huruf e

Indikasi program utama merupakan petunjuk yangmemuat usulan program utama, perkiraan pendanaanbeserta sumbernya, instansi pelaksana, dan waktupelaksanaan dalam rangka mewujudkan pemanfaatanruang yang sesuai dengan rencana tata ruang. Indikasiprogram utama merupakan acuan utama dalampen5rusunan program pemanfaatan ruang yangmerupakan kunci dalam pencapaian tujuan penataanruang, serta acuan sektor dalam men5rusun rencanastrategis beserta besaran investasi. Indikasi programutama lima tahunan disusun untuk jangka wakturencana 20 (dua puluh) tahun.

Huruf fCukup jelas.

Ayat (2)

Ayat (3)

Ayat (a)

Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional menjadi acuan bagiinstansi pemerintah tingkat pusat dan daerah sertamasyarakat untuk mengarahkan lokasi dan memanfaatkanruang dalam men)rusun program pembangunan yangberkaitan dengan pemanfaatan ruang.

Rencana tata ruang disusun untuk jangka waktu 20 (duapuluh) tahun dengan visi yang lebih jauh ke depan yangmerupakan matra spasial dari rencana pembangunan jangkapanjang.

Apabila jangka waktu 20 (dua puluh) tahun rencana tataruang berakhir, dalam pen5rusunan rencana tata ruang yangbaru, hak yang telah dimiliki orang yang jangka waktunyamelebihi jangka waktu rencana tata ruang tetap diakui.

Peninjauan kembali rencana tata ruang merupakan upayauntuk melihat kesesuaian antara rencana tata ruang dankebutuhan pembangunan yang memperhatikanperkembangan lingkungan strategis dan dinamika internal,serta pelaksanaan pemanfaatan ruang.

SK No 052290 A

Hasil

Page 788: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-19-

Hasil peninjauan kembali Rencana Tata Ruang WilayahNasional berisi rekomendasi tindak lanjut sebagai berikut:

a. perlu dilakukan revisi karena ada perubahan kebijakannasional yang mempengaruhi pemanfaatan ruang akibatperkembangan teknologi dan/atau keadaan yang bersifatmendasar; atau

b. tidak perlu dilakukan revisi karena tidak ada perubahankebijakan nasional yang mempengaruhi pemanfaatanruang akibat perkembangan teknologi dan keadaan yangbersifat mendasar.

Ayat (5)

Peninjauan kembali dan revisi Rencana Tata Ruang WilayahNasional dapat dilakukan lebih dari 1 (satu) dalam periode 5(lima) tahun hanya apabila memenuhi syarat terjadinyaperubahan lingkungan strategis. Peninjauan kembalidilakukan bukan untuk pemutihan penyimpanganpemanfaatan ruang.

Huruf aCukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dTermasuk kebijakan nasional yang bersifat strategisantara lain pengembangan infrastruktur,pengembangan wilayah, dan pengembangan ekonomi.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 12

Pasal22

Cukup jelas

SK No 052291 A

Angka13...

Page 789: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 13

Pasal 23

Ayat (1)

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-20 -

Huruf a

Cukup jelas.Huruf b

Rencana struktur rLrang wilayah provinsi merupakanarahan perwujudan sistem perkotaan dalam wilayahprovinsi dan jaringan prasarana wilayah provinsi yangdikembangkan untuk mengintegrasikan wilayahprovinsi selain untuk melayani kegiatan skala provinsiyang meliputi sistem jaringan transportasi, sistemjaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringantelekomunikasi, dan sistem jaringan sumber daya air,termasuk seluruh daerah hulu bendungan/waduk daridaerah aliran sungai.Dalam rencana tata ruang wilayah provinsidigambarkan sistem perkotaan dalam wilayah provinsidan peletakan jaringan prasarana wilayah yangmenurut peraturan perundang-undanganpengembangan dan pengelolaannya merupakankewenangan pemerintah daerah provinsi dengansepenuhnya memperhatikan struktur ruang yang telahditetapkan dalam Rencana Tata Ruang WilayahNasional.Rencana struktur ruang wilayah provinsi memuatrencana struktur ruang yang ditetapkan dalam RencanaTata Ruang Wilayah Nasional.

Huruf cPola rurang wilayah provinsi merupakan gambaranpemanfaatan rlrang wilayah provinsi, baik untukpemanfaatan yang berfungsi lindung maupun budidaya, yang ditinjau dari berbagai sudut pandang akanlebih berdaya guna dan berhasil guna dalammendukung pencapaian tujuan pembangunan provinsiapabila dikelola oleh Pemerintah Daerah provinsidengan sepenuhnya memperhatikan pola ruang yangtelah ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang WilayahNasional.

SK No 052292A

Kawasan

Page 790: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

-2t -

Kawasan lindung provinsi adalah kawasan lindung yangsecara ekologis merupakan satu ekosistem yang terletaklebih dari satu wilayah kabupatenfkota, kawasanlindung yang memberikan pelindungan terhadapkawasan bawahannya yang terletak di wilayahkabupaten/kota lain, dan kawasan-kawasan lindunglain yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan pengelolaannya merupakan kewenanganPemerintah Daerah provinsi.

Kawasan budi daya yang mempunyai nilai strategisprovinsi merupakan kawasan budi daya yang dipandangsangat penting bagi upaya pencapaian pembangunanprovinsi dan/atau menurut peraturan perundang-undangan perizinan dan/atau pengelolaannyamerupakan kewenangan Pemerintah Daerah provinsi.

Kawasan budi daya yang memiliki nilai strategisprovinsi dapat berupa kawasan permukiman, kawasankehutanan, kawasan pertanian, kawasanpertambangan, kawasan perindustrian, dan kawasanpariwisata. Rencana pola ruang wilayah Kabupatenmemuat rencana pola rurang yang ditetapkan dalamRencana Tata Ruang Wilayah Nasional.

Huruf d

Huruf eCukup jelas.

Indikasi program utama adalah petunjuk yang memuatusulan program utama, perkiraan pendanaan besertasumbernya, instansi pelaksana, dan waktupelaksanaan, dalam rangka mewrrjudkan pemanfaatanruang yang sesuai dengan rencana tata ruang. Indikasiprogram utama merupakan acuan utama dalampen5rusunan program pemanfaatan ruang yangmerupakan kunci dalam pencapaian tujuan penataanruang, serta acuan sektor dalam men)rusun rencanastrategis beserta besaran investasi. Indikasi programutama lima tahunan disusun untuk jangka wakturencana 20 (dua puluh) tahun.

SK No 052293 A

Ayat (21

Page 791: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-22 -

Ayat (2)

Ayat (3)

Ayat (4)

Rencana tata ruang wilayah provinsi menjadi acuan bagiinstansi Pemerintah Daerah serta masyarakat untukmengarahkan lokasi dan memanfaatkan ruang dalammen5rusun program pembangunan yang berkaitan denganpemanfaatan ruang di daerah yang bersangkutan. Selain itu,rencana tersebut menjadi dasar dalam memberikanrekomendasi pengarahan pemanfaatan ruang.

Rencana tata rLrang wilayah provinsi danpembangunan jangka panjang provinsi sertapembangunan jangka menengah provinsi merupakankebijakan daerah yang saling mengacu.

rencanarencana

Rencana tata ruang disusun untuk jangka waktu 20 (duapuluh) tahun dengan visi yang lebih jauh ke depan yangmerupakan matra spasial dari rencana pembangunan jangkapanjang daerah.

Apabila jangka waktu 20 (dua puluh) tahun rencana tataruang berakhir, maka dalam penyusunan rencana tataruang yang bar-u hak yang telah dimiliki orang yang jangkawaktunya melebihi jangka waktu rencana tata ruang tetapdiakui.

Peninjauan kembali rencana tata ruang merupakan upayauntuk melihat kesesuaian antara rencana tata ruang dankebutuhan pembangunan yang memperhatikanperkembangan lingkungan strategis dan dinamika internal,serta pelaksanaan pemanfaatan ruang.

Hasil peninjauan kembali rencana tata ruang wilayahprovinsi berisi rekomendasi tindak lanjut sebagai berikut:

a. perlu dilakukan revisi karena adanya perubahankebijakan dan strategi nasional yang mempengaruhipemanfaatan ruang wilayah provinsi dan/atau terjadidinamika internal provinsi yang mempengaruhipemanfaatan ruang provinsi secara mendasar; atau

b. tidak perlu dilakukan revisi karena tidak ada perubahankebijakan dan strategi nasional dan tidak terjadi dinamikainternal provinsi yang mempengaruhi pemanfaatan ruangprovinsi secara mendasar.

Ayat(s) ...

SK No 052294 A

Page 792: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-23 -

Ayat (5)

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

Ayat (9)

Cukup jelas.

Angka 14

Pasal24

Dihapus.

Peninjauan kembali dan revisi dalam waktu kurang dari 5(lima) tahun dilakukan apabila dinamika internal provinsiyang mempengaruhi pemanfaatan ruang provinsi secaramendasar diakibatkan terjadinya perubahan lingkunganstrategis yang antara lain dikarenakan adanya bencanaalam, perubahan batas teritorial, perubahan batas wilayahdan/atau perubahan kebijakan nasional yang bersifatstrategis yang mempengaruhi pemanfaatan ruang provinsidan/atau dinamika internal provinsi yang tidak mengubahkebijakan dan strategi pemanfaatan rLrang wilayah nasional.

Peninjauan kembali dilakukan bukan untuk pemutihanpenyimpangan pemanfaatan ruang.

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas

Huruf cCukup jelas

Huruf d

Termasuk kebijakan nasional yang bersifat strategisantara lain pengembangan infrastruktur,pengembangan wilayah, dan pengembangan ekonomi.

SK No 052295 A

Angka15...

Page 793: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREPUBL|K INDONESIA

-24 -

Angka 15

Pasal 25

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dDaya dukung dan daya tampung wilayah kabupatendiatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yangpenJrusunannya dikoordinasikan oleh menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidanglingkungan hidup.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Angka 16

Pasal 26

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas

SK No 052296 A

Huruf b. . .

Page 794: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-25 -

Huruf b

Huruf c

Huruf d

Huruf e

Cukup jelas

Struktur ruang wilayah kabupaten merupakan gambaransistem perkotaan wilayah kabupaten dan jaringanprasarana wilayah kabupaten yang dikembangkan untukmengintegrasikan wilayah kabupaten selain untukmelayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistemjaringan transportasi, sistem jaringan energi dankelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, dan sistemjaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulubendungan atau waduk dari daerah aliran sungai. Dalamrencana tata ruang wilayah kabupaten digambarkansistem pusat kegiatan wilayah kabupaten dan perletakanjaringan prasarana wilayah yang menurut ketentuanperaturan perundang-undangan pengembangan danpengelolaannya merupakan kewenangan pemerintahdaerah kabupaten. Rencana struktur ruang wilayahkabupaten memuat rencana struktur rulang yangditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasionaldan rencana tata rLrang wilayah provinsi yang terkaitdengan wilayah kabupaten yang bersangkutan.

Pola ruang wilayah kabupaten merupakan gambaranpemanfaatan ruang wilayah kabupaten, baik untukpemanfaatan yang berfungsi lindung maupun budi dayayang belum ditetapkan dalam Rencana Tata RuangWilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayahprovinsi. Pola ruang wilayah kabupaten dikembangkandengan sepenuhnya memperhatikan pola ruang wilayahyang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang WilayahNasional dan rencana tata ruang wilayah provinsi.Rencana pola ruang wilayah kabupaten memuat rencanapola ruang yang ditetapkan dalam Rencana Tata RuangWilayah Nasional dan rencana tata ruang wilayahprovinsi yang terkait dengan wilayah kabupaten yangbersangkutan.

SK No 052297 A

Cukup jelas.

Ayat (2)

Page 795: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-26 -

Ayat (2)

Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi pedoman bagiPemerintah Daerah untuk menetapkan lokasi kegiatanpembangunan dalam memanfaatkan rLlang serta dalammen5rusun program pembangunan yang berkaitan denganpemanfaatan ruang di daerah tersebut dan sekaligus menjadidasar dalam pemberian rekomendasi pengarahanpemanfaatan ruang, sehingga pemanfaatan ruang dalampelaksanaan pembangunan selalu sesuai dengan rencana tatarLlang wilayah kabupaten.

Rencana tata ruang kawasan perdesaan merupakan bagiandari rencana tata ruang wilayah kabupaten yang dapatdisusun sebagai instrumen pemanfaatan ruang untukmengoptimalkan kegiatan pertanian yang dapat berbentukkawasan agropolitan.

Rencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencanapembangunan jangka panjang daerah merupakan kebijakandaerah yang saling mengacu. PenSrusunan rencana tata ruangwilayah kabupaten mengacu pada rencana pembangunanjangka panjang kabupaten begitu juga sebaliknya.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Peninjauan kembali rencana tata rLlang merupakan upayauntuk melihat kesesuaian antara rencana tata ruang dankebutuhan pembangunan yang memperhatikanperkembangan lingkungan strategis dan dinamika internalserta pelaksanaan pemanfaatan ruang. Hasil peninjauankembali rencana tata ruang wilayah kabupatenlkota berisirekomendasi tindak lanjut sebagai berikut:a. perlu dilakukan revisi karena adanya perubahan kebijakan

dan strategi nasional dan/atau provinsi yangmempengaruhi pemanfaatan rulang wilayah kabupatendan/atau terjadi dinamika internal kabupaten yangmempengaruhi pemanfaatan rlrang kabupaten secaramendasar; atau

b.tidak...

SK No 052298 A

Page 796: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-27 -

b. tidak perlu dilakukan revisi karena tidak ada perubahankebijakan dan strategi nasional danlatau provinsi dan tidakterjadi dinamika internal kabupaten yang mempengaruhipemanfaatan ruang kabupaten secara mendasar.

Ayat (6)

Peninjauan kembali dan revisi dalam waktu kurang dari 5(lima) tahun atau lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahundilakukan apabila strategi pemanfaatan ruang dan strukturrlrang wilayah kabupaten yang bersangkutan menuntutadanya suatu perubahan yang mendasar sebagai akibat dariadanya perubahan lingkungan strategis.

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dTermasuk kebijakan nasional yang bersifat strategisantara lain pengembangan infrastruktur,pengembangan wilayah, dan pengembangan ekonomi.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

Ayat (9)

Cukup jelas.

Ayat (10)

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal 27

Dihapus

SK No 052299 A

Angka 18

Page 797: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

-28 -

Angka 18

Pasal 34A

Yang dimaksud dengan rencana zonasi adalah rencanapengelolaan ruang laut yang telah ditetapkan sesuai ketentuanperaturan perundang-undangan di bidang pengelolaan wilayahpesisir dan pulau-pulau kecil sebelum Undang-Undang iniberlaku.

Angka 19

Pasal 35

Pengendalian pemanfaatan rllang dimaksudkan agarpemanfaatan ruang dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang.

Angka 20

Pasal 37

Cukup jelas.

Angka 2 1

Pasal 48

Cukup jelas.

Angka 22

Pasal 49

Dihapus

Angka 23

Pasal 50

Dihapus

Angka 24

Pasal 51

Dihapus

SK No 052300 A

Angka25...

Page 798: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIEENREPUEUK INDONE5IA

-29 -

Angka 25

Pasal 52

Dihapus

Angka 26

Pasal 53

Dihapus

Angka 27

Pasal 54

Dihapus.

Angka 28

Pasal 60

Huruf aMasyarakat dapat mengetahui rencana tata ruang melaluiLembaran Negara atau Lembaran Daerah, pengumuman,dan/atau penyebarluasan oleh pemerintah.

Pengumuman atau penyebarluasan tersebut dapat diketahuimasyarakat, antara lain, adalah dari pemasangan petarencana tata ruang wilayah yang bersangkutan pada tempatumum, kantor kelurahan, dan/atau kantor yang secarafungsional menangani rencana tata ruang tersebut.

Huruf bPertambahan nilai ruang dapat dilihat dari sudut pandangekonomi, sosial, budaya, dan kualitas lingkungan yang dapatberupa dampak langsung terhadap peningkatan ekonomimasyarakat, sosial, budaya, dan kualitas lingkungan.

Huruf cYang dimaksud dengan "penggantian yang layak" adalahbahwa nilai atau besarnya penggantian tidak menurunkantingkat kesejahteraan orang yang diberi penggantian sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

SK No 052301 A

Huruf d. . .

Page 799: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONE5IA

-30-

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Angka 29

Pasal 61

Huruf aMenaati rencana tata ruang yang telah ditetapkandimaksudkan sebagai kewajiban setiap orang untuk memilikiizin pernanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang sebelumpelaksanaan pemanfaatan rlrang.

Huruf bMemanfaatkan rLlang sesuai dengan rencana tata rLlangdimaksudkan sebagai kewajiban setiap orang untukmelaksanakan pemanfaatan ruang sesuai dengan fungsiruang.

Huruf cMematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izinpemanfaatan ruang dimaksudkan sebagai kewajiban setiaporang untuk memenuhi ketentuan amplop rLrang dan kualitasrl-lang.

Huruf dPemberian akses dimaksudkan untuk menjamin agarmasyarakat dapat mencapai kawasan yang dinyatakan dalamperaturan perundang-undangan sebagai milik umum.Kewajiban memberikan akses dilakukan apabila memenuhisyarat berikut:

a. untuk kepentingan masyarakat umum; danf atau

b. tidak ada akses lain menuju kawasan dimaksud.

Yang termasuk dalam kawasan yang dinyatakan sebagai milikumum, antara lain, adalah sumber air dan pesisir pantai.

SK No 052302 A

Angka3O...

Page 800: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFrUBL|K INDONESTA

-31 -

Angka 30

Pasal 62

Cukup jelas.

Angka 31

Pasal 65

Cukup jelas.

Angka 32

Pasal 69

Cukup jelas.

Angka 33

Pasal 70

Cukup jelas.

Angka 34

Pasal 71

Cukup jelas.

Angka 35

Pasal 72

Dihapus

Angka 36

Pasal T4

Cukup jelas.

Angka 37

Pasal 75

Cukup jelas

SK No 052303 A

Pasal 18. . .

Page 801: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-32 -

Pasal 18

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 7

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 7A

Cukup jelas

Pasal 78

Cukup jelas

Pasal 7C

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 8

Dihapus.

Angka 5

Pasal 9

Dihapus.

Angka 6

Pasal 10

Dihapus.

SK No 052304 A

Angka7...

Page 802: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, FRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-33-

Angka 7

Pasal 1 1

Dihapus.

Angka 8

Pasal 12

Dihapus.

Angka 9

Pasal 13

Dihapus.

Angka 1O

Pasal 14

Dihapus.

Angka 11

Pasal 16

Cukup jelas.

Angka 12

Pasal 16A

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 17

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 17A

SK No 052305 A

Ayat (1)

Page 803: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-34 -

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "kebijakan nasional yang bersifatstrategis" antara lain proyek strategis nasional ataukegiatan strategis nasional lainnya yang ditetapkan denganperaturan perundang-undangan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 15

Pasal 18

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 19

Cukup jelas

Angka 17

Pasal 20

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "memfasilitasi", antara lain, dapatberupa kemudahan persyaratan dan pelayanan cepat.

Ayat (21

Cukup jelas.

Angka 18

Pasal22Cukup jelas

SK No 052306 A

Angka19...

Page 804: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-35-

Angka 19

Pasal22A

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Termasuk kebijakan nasional yang bersifat strategis antaralain pengembangan infrastruktur, pengembangan wilayah,dan pengembangan ekonomi.

Angka 20

Pasal 22B

Cukup jelas.

Angka 2 1

Pasal 22C

Cukup jelas.

Angka 22

Pasal 26A

Cukup jelas.

Angka 23

Pasal 268

Cukup jelas.

Angka 24

Pasal 50

Cukup jelas.

Angka 25

Pasal 51

Cukup jelas.

SK No 052307 A

Angka26...

Page 805: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEH

REFUBUK INDONESIA

-36-

Angka 26

Pasal 60

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan "wilayah penangkapan ikansecara tradisional" adalah wilayah penangkapan ikanuntuk kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan olehnelayan tradisional.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.Huruf f

Cukup jelas.Huruf g

Cukup jelas.Huruf h

Cukup jelas.Huruf i

Cukup jelas.Huruf j

Cukup jelas.Huruf k

Cukup jelas.Huruf I

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

SK No 052308 A

Angka 27

Page 806: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREFUBUK INDONESIA

-37 -

Angka 27

Pasal 71

Cukup jelas.

Angka 28

Pasal 71A

Cukup jelas

Angka 29

Pasal 73A

Cukup jelas.

Angka 30

Pasal 75

Cukup jelas

Angka 3 1

Pasal 75A

Dihapus

Angka 32

Pasal 78A

Cukup jelas.

Pasal 19

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas.

SK No 052309 A

Angka2...

Page 807: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-38-

Angka 2

Pasal 32

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 42

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 43

Ayat (1)

Perencanaan ruang Laut merupakan suatu proses untukmenghasilkan rencana tata ruang Laut dan/atau rencanazonasi untuk menentukan struktur ruang Laut dan polaruang Laut. Struktur rlrang Laut merupakan susunanpusat pertumbuhan Kelautan dan sistem jaringanprasarana dan sarana Laut yang berfungsi sebagaipendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yangsecara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

Pola rLrang Laut meliputi kawasan pemanfaatan umum,kawasan konservasi, alur laut, dan kawasan strategisnasional tertentu. Perencanaan ruang Laut dipergunakanuntuk menentukan kawasan yang dipergunakan untukkepentingan ekonomi, sosial budaya, misalnya, kegiatanperikanan, prasarana perhubungan Laut, industri maritim,pariwisata, permukiman, dan pertambangan; untukmelindungi kelestarian sumber daya Kelautan; serta untukmenentukan perairan yang dimanfaatkan untuk alurpelayaran, pipalkabel bawah Laut, dan migrasi biota Laut.

Huruf aPerencanaan tata ruang laut nasional mencakupwilayah perairan dan wilayah yurisdiksi.

Huruf bCukup jelas

Huruf cCukup jelas

SK No 052310 AAyat (2)

Page 808: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-39-

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Rencana zonasi kawasan strategis nasional (KSN)merupakan rencana yang disusun untuk menentukanarahan pemanfaatan ruang kawasan strategis nasional.

Rencana zonasi kawasan strategis nasional tertentu (KSNT)merupakan rencana yang disusun untuk menentukanarahan pemanfaatan ruang di kawasan strategis nasionaltertentu. Yang dimaksud dengan "kawasan antarwilayah"antara lain meliputi:

a. teluk misalnya Teluk Tomini, Teluk Bone, dan TelukCendrawasih;

b. selat misalnya Selat Makassar, Selat Sunda, dan SelatKarimata; dan

c. Laut misalnya Laut Jawa, Laut Arafura, dan Laut Sawrr.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 43A

Ayat (1)

Cukup jelas

SK No 052311 A

Ayat (2) .

Page 809: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, FRESIDEN

REFUBUK INDONESIA

-40 -

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Perencanaan ruang Laut menggunakan sifat komplementerantar hasil perencanaan ruang. Apabila dalam dokumenperencanaan ruang yang lebih rinci tidak terdapat alokasiruang atau pola ruang untuk suatu kegiatan pemanfaatanruang laut, maka menggunakan rencana tata ruang ataurencana zonasi Kawasan Antarwilayah.

Angka 6

Pasal 47

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal47A

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 48

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 49

Cukup jelas

SK No 052312 A

Angka 10 . .

Page 810: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INtrONESIA

-4t-

Angka 10

Pasal 49A

Cukup jelas.

Pasal 49B

Cukup jelas.

Pasal 20

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 7

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 12

Dihapus

Angka 4

Pasal 13

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pasang surut air laut" adalah naikturunnya posisi muka air laut yang disebabkan pengaruhgaya gravitasi bulan dan matahari.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "garis pantai ditentukan denganmengacu pada JKVN" adalah garis pantai dan JKVNmembentuk suatu kesatuan, karena pengamatan pasangsurut diperlukan dalam membangun JKVN dan JKVNdiperlukan dalam menentukan garis pantai.

Angka5...

SK No 052313 A

Page 811: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-42 -

Angka 5

Pasal 17

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "bertahap" adalah diselenggarakansecara berjenjang, wilayah demi wilayah, skala demi skala,atau berselang waktu sesuai dengan prioritas kepentingan.

Yang dimaksud dengan "sistematis" adalah diselenggarakansecara teratur sesuai dengan sistem dan teknis pemetaan.

Yang dimaksud dengan "wilayah yurisdiksi" adalah wilayahdi luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yangterdiri atas Zona Ekonomi Eksklusif, Landas Kontinen, danZona Tambahan dimana negara memiliki hak-hak berdaulatdan .kewenangan tertentu lainnya sebagaimana diaturdalam peraturan perundang-undangan dan hukuminternasional.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "jangka waktu tertentu" adalahjangka waktu untuk memutakhirkan IG yang ditentukanberdasarkan kondisi, teknologi, kebutuhan, prioritas, dananggaran yang tersedia.

Yang dimaksud dengan "periodik" adalah kurun waktutertentu, misalnya setiap 3 (tiga) tahun, 5 (lima) tahun, atau10 (sepuluh) tahun.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 18

Cukup jelas

SK No 052314 A

Angka7...

Page 812: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

-, PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-43-

Angka 7

Pasal 22A

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 28

Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan "daerah terlarang" adalahdaerah yang oleh instansi yang berwenang dinyatakanterlarang pada kurun waktu tertentu.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 55

Cukup jelas

Angka 10

Pasal 56

Dihapus.

Pasal 2 1

Cukup jelas

SK No 052315 A

Pasal22...

Page 813: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-44 -

Pasal22Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 20

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aYang dimaksud dengan "baku mutu air" adalahukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi,atau komponen yang ada atau harus ada, dan f ata:uunsur pencemar yang ditenggang keberadaannya didalam air.

Huruf bYang dimaksud dengan "baku mutu air limbah" adalahukuran batas atau kadar polutan yang ditengganguntuk dimasukkan ke media air.

Huruf cYang dimaksud dengan "baku mutu air laut" adalahukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi,atau komponen yang ada atau harus ada danlatauunsur pencemar yang ditenggang keberadaannya didalam air laut.

Huruf dYang dimaksud dengan "baku mutu udara ambien"adalah ukuran batas atau kadar zat, energi, dan/ataukomponen yang seharusnya ada, dan/atau unsurpencemar yang ditenggang keberadaannya dalamudara ambien.

Huruf eYang dimaksud dengan "baku mutu emisi" adalahukuran batas atau kadar polutan yang ditengganguntuk dimasukkan ke media udara.

SK No 052316 AHuruf f ...

Page 814: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-45-

Huruf f

Huruf g

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "baku mutu gangguan" adalahukuran batas unsur pencemar yang ditenggangkeberadaannya yang meliputi unsur getaran,kebisingan, dan kebauan.

Angka 3

Pasal24

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan "Keputusan Kelayakan LingkunganHidup" adalah keputusan yang menyatakan kelayakanlingkungan hidup dari suatu rencana usaha dan/ataukegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal.

Yang dimaksud dengan "persetujuan Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah" adalah bentuk keputusan yangditerbitkan oleh Pemerintah Fusat atau Pemerintah Daerahsebagai dasar pelaksanaan kegiatan yang dilakukan olehinstansi Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah.

SK No 052317 A

Ayat (6)

Page 815: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-46-

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 25

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fRencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidupdimaksudkan untuk menghindari, meminimalkan,memitigasi, dan/atau mengompensasikan dampak suatuusaha dan/atau kegiatan.

Angka 5

Pasal 26

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 27

Yang dimaksud dengan "pihak lain" antara lain lembagapenJrusun amdal atau konsultan.

Angka 7

Pasal 28

Cukup jelas.

SK No 052318 A

Angka8...

Page 816: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUBUK INDONESIA

-47 -

Angka 8

Pasal 29

Dihapus.

Angka 9

Pasal 30

Dihapus.

Angka 10

Pasal 31

Dihapus.

Angka 1 1

Pasal 32

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 34

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "Pernyataan KesanggupanPengelolaan Lingkungan Hidup" adalah standar pengelolaanlingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup daripenanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang telahdisahkan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerahbagi usaha danlatau kegiatan yang wajib UKL-UPL.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

SK No 052319 A

Ayat (5)

Page 817: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-48-

Ayat (5)

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 35

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 36

Dihapus.

Angka 15

Pasal 37

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 38

Dihapus.

Angka 17

Pasal 39

Cukup jelas

Angka 18

Pasal 40

Dihapus.

Angka 19

Pasal 55

Cukup jelas

SK No 052320 A

Angka 20

Page 818: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-49 -

Angka 20

Pasal 59

Ayat (1)

Pengelolaan limbah 83 merupakan rangkaian kegiatan yangmencakup pengurangan, penyimpanan, pengumpulan,pengangkutan, pemanfaatan, dan/atau pengolahan,termasuk penimbunan limbah 83.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "pihak lain" adalah badan usahayang melakukan pengelolaan Limbah 83 dan telahmendapatkan izin.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Angka 2 1

Pasal 61

Cukup jelas

Angka 22

Pasal 61A

Cukup jelas

SK No 052321 A

Angka23...

Page 819: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-50-

Angka 23

Pasal 63

Cukup jelas.

Angka 24

Pasal 69

Angka 25

Pasal 71

Cukup jelas.

Angka 26

Pasal72

Cukup jelas

Angka 27

Pasal 73

Cukup jelas

Angka 28

Pasal 76

Cukup jelas.

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Kearifan lokal yang dimaksud dalam ketentuan ini adalahmelakukan pembakaran lahan dengan luas maksimal 2(dua) hektar per kepala keluarga untuk ditanami tanamanjenis varietas lokal dan dikelilingi oleh sekat bakar sebagaipencegahan penjalaran api ke wilayah sekelilingnya.

SK No 052322 A

Angka 29

Page 820: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESTDENREPUEL|K INDONESIA

-51 -

Angka 29

Pasal 77

Cukup jelas

Angka 30

Pasal 79

Dihapus.

Angka 3 1

Pasal 82

Cukup jelas

Angka 32

Pasal 82A

Cukup jelas

Pasal 82B

Cukup jelas.

Pasal 82C

Cukup jelas

Angka 33

Pasal 88

Yang dimaksud dengan "bertanggung jawab mutlak (stictliabilitg)" adalah unsur kesalahan tidak perlu dibuktikan olehpihak penggugat sebagai dasar pembayaran ganti rugi.Ketentuan Pasal ini merupakan ketentuan khusus (lex spesialisldalam gugatan mengenai perbuatan melawan hukum padaumumnya. Besarnya nilai ganti rugi yang dapat dibebankanterhadap pencemar atau perusak lingkungan hidup menurutPasal ini dapat ditetapkan sampai batas tertentu.

SK No 052323 A

Yang .

Page 821: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUEL|K INDONESIA

-52 -

Yang dimaksud sebagai "batas waktu tertentu adalah" jikamenurut penetapan peraturan perundang-undangan ditentukankeharusan asuransi bagi usaha dan/atau kegiatan yangbersangkutan atau telah tersedia dana lingkungan hidup.

Angka 34

Pasal 93

Dihapus

Angka 35

Pasal 102

Dihapus

Angka 36

Pasal 109

Cukup jelas

Angka 37

Pasal 1 10

Dihapus.

Angka 38

Pasal 1 1 1

Cukup jelas.

Angka 39

Pasal 1 12

Cukup jelas

Pasal 23

Cukup jelas.

SK No 052324 A

Pasal24

Page 822: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

" PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-53-

Pasal24

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 5

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 6

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 7

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "bangunan gedung adat" adalahbangunan gedung yang didirikan berdasarkan kaidah-kaidah adat atau tradisi masyarakat sesuai budayanya,misalnya bangunan rumah adat.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 8

Dihapus.

SK No 052325 A

Angka 6

Page 823: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-54 -

Angka 6

Pasal 9

Dihapus.

Angka 7

Pasal 10

Dihapus

Angka 8

Pasal 1 1

Dihapus

Angka 9

Pasal 12

Dihapus

Angka 10

Pasal 13

Dihapus.

Angka 11

Pasal 14

Dihapus.

Angka 12

Pasal 15

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "dampak penting" adalahperubahan yang sangat mendasar pada suatu lingkunganyang diakibatkan oleh suatu kegiatan. Bangunan gedungyang menimbulkan dampak penting terhadap lingkunganadalah bangunan gedung yang dapat menyebabkan:

SK No 052326 A

a. perubahan

Page 824: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INtrONESIA

-55-

a. perubahan pada sifat-sifat fisik dan/atau hayatilingkungan, yang melampaui baku mutu lingkunganmenurut peraturan perundang-undangan;

b. perubahan mendasar pada komponen lingkungan yangmelampaui kriteria yang diakui berdasarkanpertimbangan ilmiah;

c. terancam dan/atau punahnya spesies-spesies yanglangka dan/atau endemik, danf atau dilindungi menurutperaturan perundang-undangan atau kerusakan habitatalaminya;

d. kerusakan atau gangguan terhadap kawasan lindung(seperti hutan lindung, cagar alam, taman nasional, dansuaka margasatwa) yang ditetapkan menurut peraturanperundang-undangan;

e. kerusakan atau punahnya benda-benda dan bangunangedung peninggalan sejarah yang bernilai tinggi;

f. perubahan areal yang mempunyai nilai keindahan alamiyang tinggi; dan/atau

g. timbulnya konflik atau kontroversi dengan masyarakatdan/atau pemerintah.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 13

Pasal 16

Dihapus.

Angka 14

Pasal 17

Dihapus.

Angka 15

Pasal 18

Dihapus

SK No 052327 A

Angka 16

Page 825: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENIIEPUBLIK INtrONESIA

-56-

Angka 16

Pasal 19

Dihapus

Angka 17

Pasal 20

Dihapus

Angka 18

Pasal 21

Dihapus.

Angka 19

Pasal 22

Dihapus

Angka 20

Pasal 23

Dihapus

Angka 2 1

Pasal 24

Dihapus

Angka 22

Pasal 25

Dihapus

Angka 23

Pasal 26

Dihapus

SK No 052328 A

Angka24...

Page 826: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

' FResrnENREFUEUK INDONESIA

-57 -

Angka 24

Pasal 27

Dihapus

Angka 25

Pasal 28

Dihapus

Angka 26

Pasal 29

Dihapus

Angka 27

Pasal 30

Dihapus.

Angka 28

Pasal 31

Dihapus.

Angka 29

Pasal 32

Dihapus.

Angka 30

Pasal 33

Dihapus

SK No 052329 A

Angka 31

Page 827: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-58-

Angka 31

Pasal 34

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Ketentuan mengenai Penyedia Jasa Konstruksi mengikutiperaturan perundang-undangan tentang jasa konstruksi.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 32

Pasal 35

Ayat (1)

Perencanaan pembangunan bangunan gedung adalahkegiatan penyusunan rencana teknis bangunan gedungsesuai dengan fungsi dan persyaratan teknis yangditetapkan, sebagai pedoman dalam pelaksanaan danpengawasan pembangunan.

Pelaksanaan pembangunan bangunan gedung adalahkegiatan pendirian, perbaikan, penambahan, perubahan,atau pemugaran konstruksi bangunan gedung dan/atauinstalasi dan/atau perlengkapan bangunan gedung sesuaidengan rencana teknis yang telah disusun.

Pengawasan pembangunan bangunan gedung adalahkegiatan pengawasan pelaksanaan konstruksi mulai daripenyiapan lapangan sampai dengan penyerahan hasil akhirpekerjaan atau kegiatan manajemen konstruksipembangunan gedung.

Ayat (2)

Cukup jelas

SK No 052330 A

Ayat(3) ...

Page 828: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONE5IA

-59-

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "perjanjian tertulis" adalah aktaotentik yang memuat ketentuan mengenai hak dankewajiban setiap pihak, jangka waktu berlakunya perjanjian,dan ketentuan lain yang dibuat dihadapan pejabat yangberwenang.

Kesepakatan perjanjian sebagaimana dimaksud di atasharus memperhatikan fungsi bangunan gedung dan bentukpemanfaatannya, baik keseluruhan maupun sebagian.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan "penyedia jasa perencanakonstruksi" antara lain Arsitek, Ahli Struktur dan AhliMechanica| Electrical and Plumbing.

Ayat (6)

Yang dimaksud dengan "pengujian" antara lain berupa hasiluji laboratorium, simulasi, dan/atau analisis.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Prototipe telah menyesuaikan dengan kondisi geografispada rencana lokasi bangunan gedung.

Angka 33

Pasal 36

Dihapus.

Angka 34

Pasal 36A

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

SK No 052331 A

Ayat (3)

Page 829: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-60-

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "sistem elektronik yangdiselenggarakan oleh Pemerintah" merupakan SistemInformasi Manajemen Bangunan Gedung yangdiperuntukkan bagi bangunan gedung non-berusaha, danpelayana n P erizinan Beru saha terinte grasi secara elektronikyang diperuntukkan bagi bangunan gedung berusaha.

Pasal 368

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Huruf aCukup jelas

Huruf bCukup jelas

Huruf cCukup jelas

Huruf dYang dimaksud dengan "pengujian" adalahpelaksanaan pengetesan instalasi mekanis dan elektrikbangunan gedung.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

SK No 052332 A

Angka3s...

Page 830: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUBUK INDONESIA

-61 -

Angka 35

Pasal 37

Ayat (1)

Yang dimaksud "laik fungsi" yaitu berfungsinya seluruhatau sebagian dari bangunan gedung yang dapat menjamindipenuhinya persyaratan tata bangunan, serta persyaratankeselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahanbangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 36

Pasal 37A

Cukup jelas.

Angka 37

Pasal 39

Ayat (1)

Huruf aBangunan gedung yang tidak laik fungsi dan tidakdapat diperbaiki lagi berarti akan membahayakankeselamatan pemilik dan/atau pengguna apabilabangunan gedung tersebut terus digunakan. Dalam halbangunan gedung dinyatakan tidak laik fungsi tetapimasih dapat diperbaiki, pemilik dan/atau penggunadiberikan kesempatan untuk memperbaikinya sampaidengan dinyatakan laik fungsi.

SK No 052333 A

Dalam . . .

Page 831: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-62 -

Dalam hal pemilik tidak mampu, untuk rumah tinggalapabila tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaikiserta membahayakan keselamatan penghuni ataulingkungan, bangunan tersebut harus dikosongkan.Apabila bangunan tersebut membahayakankepentingan umum, pelaksanaan pembongkarannyadapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah.

Huruf bYang dimaksud "menimbulkan bahaya" adalah ketikadalam pemanfaatan bangunan gedung dan/ataulingkungannya dapat mem-bahayakan keselamatanmasyarakat dan lingkungan.

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Ayat (2)

Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah menetapkanstatus bangunan gedung dapat dibongkar setelahmendapatkan hasil pengkajian teknis bangunan gedungyang dilaksanakan secara profesional, independen danobjektif.

Ayat (3)

Dikecualikan bagi rumah tinggal tunggal, khususnyarumah inti tumbuh dan rumah sederhana sehat.Kedalaman dan keluasan tingkatan pengkajian teknissangat bergantung pada kompleksitas dan fungsi bangunangedung.

Ayat (a)

Rencana teknis pembongkaran bangunan gedung termasukgambar-gambar rencana, gambar detail, rencana kerja dansyarat-syarat pelaksanaan pembongkaran, jadwalpelaksanaan, serta rencana pengamanan lingkungan.

Ayat (5)

Cukup jelas.

SK No 052334 A

Angka38...

Page 832: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDEN

REPUBUK TNDONESIA

-63-

Angka 38

Pasal 40

Cukup jelas.

Angka 39

Pasal 4 1

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aTidak dibenarkan memanfaatkan bangunan gedungyang tidak sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dPemeriksaan secara berkala atas kelaikan fungsibangunan gedung meliputi pemeriksaan terhadappemenuhan persyaratan administratif dan teknisbangunan gedung sesuai dengan fungsinya, dengantingkatan pemeriksaan berkala disesuaikan denganjenis konstruksi, mekanikal dan elektrikal, sertakelengkapan bangunan gedung.

Pemeriksaan secara berkala dilakukan pada periodetertentu, atau karena adanya perubahan fungsibangunan gedung, atau karena adanya bencana yangberdampak penting pada keandalan bangunan gedung,seperti kebakaran dan gempa.

Pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan gedungdilakukan oleh pengkaji teknis yang kompeten danmemiliki sertifikat sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

SK No 052335 A

Huruf e

Page 833: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-64 -

Huruf e

Huruf f

Ayat (3)

Cukup jelas.

Perbaikan dilakukan terhadap seluruh, bagian,komponen, atau bahan bangunan gedung yangdinyatakan tidak laik fungsi dari hasil pemeriksaanyang dilakukan oleh pengkaji teknis, sampai dengandinyatakan telah laik fungsi.

Selain pemilik, pengguna juga dapat diwajibkanmembongkar bangunan gedung dalam hal yangbersangkutan terikat dalam perjanjian menggunakanbangunan yang tidak laik fungsi.

Angka 40

Pasal 43

Ayat (1)

Pembinaan dilakukan dalam rangka tata pemerintahanyang baik melalui kegiatan pengaturan, pemberdayaan, danpengawasan sehingga setiap penyelenggaraan bangunangedung dapat berlangsung tertib dan tercapai keandalanbangunan gedung yang sesuai dengan fungsinya, sertaterwujudnya kepastian hukum.

Pengaturan dilakukan dengan pelembagaan peraturanperundang-undangan, pedoman, petunjuk, dan standarteknis bangunan gedung sampai dengan di daerah danoperasionalisasinya di masyarakat.

Pemberdayaan dilakukan terhadap para penyelenggarabangunan gedung dan aparat Pemerintah Daerah untukmenumbuhkembangkan kesadaran akan hak, kewajiban,dan perannya dalam penyelenggaraan bangunan gedung.

Pengawasan dilakukan melalui pemantauan terhadappelaksanaan penerapan peraturan perundang-undanganbidang bangunan gedung dan upaya penegakan hukum.

SK No 052336 A

Ayat (21 . .

Page 834: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-65-

Ayat (2)

Masyarakat yang terkait dengan bangunan gedung sepertimasyarakat ahli, asosiasi profesi, asosiasi perusahaan,masyarakat pemilik dan pengguna bangunan gedung, danaparat pemerintah.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 41

Pasal 44

Angka 42

Pasal 45

Cukup jelas

Angka 43

Pasal 46

Cukup jelas

Pengenaan sanksi tidak berarti membebaskan pemilik dan/ataupengguna bangunan gedung dari kewajibannya memenuhiketentuan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini.

Yang dimaksud dengan "sanksi administratif' adalah sanksiyang diberikan oleh administrator (pemerintah) kepada pemilikdan/atau pengguna bangunan gedung tanpa melalui prosesperadilan karena tidak terpenuhinya ketentuan Undang-Undangini.

Sanksi administratif meliputi beberapa jenis, yangpengenaannya bergantung pada tingkat kesalahan yangdilakukan oleh pemilik dan/atau pengguna bangunan gedung.

Yang dimaksud dengan "nilai bangunan gedung" dalamketentuan sanksi adalah nilai keseluruhan suatu bangunanpada saat sedang dibangun bagi yang sedang dalam prosespelaksanaan konstruksi, atau nilai keseluruhan suatubangunan gedung yang ditetapkan pada saat sanksi dikenakanbagi bangunan gedung yang telah berdiri.

SK No 052337 A

Angka44...

Page 835: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, FRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-66 -

Angka 44

Pasal4TA

Cukup jelas

Pasal 25

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 5

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 6

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 6A

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 13

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 14

Cukup jelas

SK No 052338 A

Angka 7

Page 836: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUELIK INDONESIA

-67 -

Angka 7

Pasal 19

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "lembaga pendidikan, lembagapenelitian, dan/atau lembaga pengembangan" adalahlembaga Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah,dan/atau swasta.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 28

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 34

Cukup jelas

Angka 10

Pasal 35

Ayat (1)

Cukup jelas

SK No 052339 A

Ayat (2) .

Page 837: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-68-

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "pengaturan" antara lain peraturanterkait penyelenggaraan profesi Arsitek.

Yang dimaksud dengan "pemberdayaan" antara lain berupapenetapan gelar profesi Arsitek (Ar.), penetapan standarpendidikan Arsitektur, dan penetapan standar PraktikArsitek.

Yang dimaksud dengan "pengawasan" antara lainpengendalian Praktik Arsitek.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 1 1

Pasal 36

Dihapus.

Angka 12

Pasal 37

Dihapus.

Angka 13

Pasal 38

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 39

Dihapus

SK No 052340 A

Angka15...

Page 838: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-69 -

Angka 15

Pasal 40

Dihapus.

Angka 16

Pasal 41

Dihapus.

Pasal 26

Cukup jelas.

Pasal 27

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 7

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas

Huruf eCukup jelas

SK No 052341 A

Huruf f ...

Page 839: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-70 -

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf hCukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kYang dimaksud dengan "sistem pemantauan kapalperikanan" adalah salah satu bentuk sistempengawasan di bidang penangkapan ikan denganmenggunakan peralatan pemantauan kapal perikananyang telah ditentukan, seperti sistem pemantauankapal perikanan ( uessel monitoring system/ VMS) .

Huruf IDalam usaha meningkatkan produktivitas suatuperairan dapat dilakukan penebaran ikan jenis baru,yang kemungkinan menimbulkan efek negatif bagikelestarian sumber daya ikan setempat sehingga perludipertimbangkan agar penebaran ikan jenis baru dapatberadaptasi dengan lingkungan sumber daya ikansetempat dan/atau tidak merusak keaslian sumberdaya ikan.

Huruf mYang dimaksud dengan "penangkapan ikan berbasisbudi daya" adalah penangkapan sumber daya ikanyang berkembang biak dari hasil penebaran kembali.

Huruf nCukup jelas

Huruf oCukup jelas

SK No 052342 A

Huruf p. . .

Page 840: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-7t -

Huruf p

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh dalammelaksanakan rehabilitasi dan peningkatan sumberdaya ikan dan lingkungannya, antara lain, denganpenanaman atau reboisasi hutan bakau, pemasanganterumbu karang buatan, pembuatan tempatberlindung atau berkembang biak ikan, peningkatankesuburan perairan dengan jalan pemupukan ataupenambahan jenis makanan, pembuatan saluranrlraya ikan, atau pengerukan dasar perairan.

Huruf q

Cukup jelas.

Huruf rYang dimaksud dengan "kawasan konservasi perairan"adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikeloladengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaansumber daya ikan dan lingkungannya secaraberkelanjutan.

Penetapan wabah dan wilayah wabah penyakit ikanbertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa dalamwilayah tersebut terjangkit wabah, dan ditetapkanlangkah pencegahan terjadinya penyebaran wabahpenyakit ikan dari satu wilayah ke wilayah lainnya.

Huruf s

Penetapan wabah dan wilayah wabah penyakit ikanbertujuan agar masyarakat mengetahui bahwa dalamwilayah tersebut terjangkit wabah, dan ditetapkanlangkah pencegahan terjadinya penyebaran wabahpenyakit ikan dari 1 (satu) wilayah ke wilayah lainnya.

Huruf tCukup jelas

Huruf uCukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

SK No 052343 A

Ayat(4)...

Page 841: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK IHDONESIA

-72 -

Ayat (a)

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 20A

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 25A

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 26

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 27

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 27 A

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 28

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 28A

Cukup jelas

SK No 052344 A

Angka10...

Page 842: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-73 -

Angka 10

Pasal 30

Cukup jelas.

Angka 11

Pasal 31

Cukup jelas.

Angka 12

Pasal 32

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 33

Cukup jelas.

Angka 14

Pasal 35

Ayat (1)

Dalam rangka pengendalian pemanfaatan sumber dayaikan, penataan dan pengendalian terhadap pengadaankapal baru dan/atau bekas perlu dikendalikan agar sesuaidengan daya dukung sumber daya ikan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

SK No 052345 A

Angka 15

Page 843: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESTA

-74 -

Angka 15

Pasal 35A

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 36

Cukup jelas

Angka 17

Pasal 38

Ayat (1)

Kewajiban menyimpan alat penangkapan ikan di dalampalka diberlakukan bagi setiap kapal perikanan berbenderaasing yang melintasi perairan Indonesia, Alur LautKepulauan Indonesia (ALKI), dan ZEEI.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 18

Pasal 40

Cukup jelas.

Angka 19

Pasal 41

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

SK No 052346 A

Huruf b. . .

Page 844: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-75 -

Huruf bKlasifikasi pelabuhan perikanan termasuk diantaranyapelabuhan perikanan samudera, pelabuhan perikanannusantara dan pelabuhan perikanan pantai.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Untuk mendukung dan menjamin kelancaranoperasional pelabuhan perikanan, ditetapkan batas-batas wilayah kerja dan pengoperasian dalamkoordinat geografis. Dalam hal wilayah kerja danpengoperasian pelabuhan perikanan berbatasandan/atau mempunyai kesamaan kepentingan denganinstansi lain, penetapan batasnya dilakukan melaluikoordinasi dengan instansi yang bersangkutan.

Huruf fCukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Yang dimaksud dengan "bongkartermasuk juga pendaratan ikan.

Ayat (5)

Cukup jelas.

muat ikan" adalah

Angka 20

Pasal 42

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "syahbandar di pelabuhanperikanan" adalah syahbandar yang ditempatkan secarakhusus di pelabuhan perikanan untuk pengurLrsanadministratif dan menjalankan fungsi menj aga keselamatanpelayaran.

SK No 052347 A

Ayat (21 . .

Page 845: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-76 -

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "log boolC' adalah laporanharian nakhoda mengenai kegiatan penangkapan ikanatau pengangkutan ikan.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf hCukup jelas.

Huruf iCukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kCukup jelas.

Huruf ICukup jelas.

Huruf mCukup jelas.

Huruf nCukup jelas.

SK No 052348 A

Huruf o. . .

Page 846: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBL|K INDONESIA

-77 -

Huruf oCukup jelas.

Huruf p

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Syahbandar yang akan diangkat dimaksudkanpengusulannya terlebih dahulu dikoordinasikan denganMenteri.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 2 1

Pasal 43

Cukup jelas

Angka 22

Pasal 44

Cukup jelas.

Angka 23

Pasal 45

Kapal perikanan yang berlayar tidak dari pelabuhan perikanantermasuk dari pelabuhan yang dibangun pihak swasta hanyadimungkinkan apabila di tempat tersebut tidak ada pelabuhanperikanan.

Termasuk kapal perikanan yang berlayar tidak dari pelabuhanperikanan di antaranya kapal-kapal yang berlayar daripelabuhan tangkahan, pelabuhan ralqrat, dan pelabuhanlainnya wajib memenuhi standar laik operasi dari pengawasperikanan.

SK No 052349 A

Ketentuan . . .

Page 847: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REFUELIK INDONESIA

-78 -

Ketentuan ini hanya dimungkinkan berlaku bagi kapalperikanan yang pada daerah tersebut memang tidak adapelabuhan perikanan danf atau pelabuhan rlmrlm, dan fasilitaslainnya. Dalam hubungan ini, maka Persetujuan Berlayardimungkinkan untuk diterbitkan oleh syahbandar setempat.

Angka 24

Pasal 49

Cukup jelas.

Angka 25

Pasal 89

Cukup jelas.

Angka 26

Pasal 92

Cukup jelas.

Angka 27

Pasal 93

Cukup jelas

Angka 28

Pasal 94

Cukup jelas

Angka 29

Pasal 94A

Cukup jelas.

SK No 052350 A

Angka 30

Page 848: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, FRE5IDEN

R.EPUELIK INDONESIA

-79 -

Angka 30

Pasal 95

Dihapus

Angka 3 1

Pasal 96

Dihapus

Angka 32

Pasal 97

Cukup jelas.

Angka 33

Pasal 98

Cukup jelas.

Angka 34

Pasal 100B

Cukup jelas.

Angka 35

Pasal 100C

Cukup jelas

Angka 36

Pasal 101

Cukup jelas.

Pasal 28

Cukup jelas

SK No 052351 A

Pasal29...

Page 849: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-80-

Pasal 29

Angka 1

Pasal 14

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 15

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 16

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 17

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 18

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 24

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 30

Cukup jelas

SK No 052352 A

Angka8...

Page 850: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. FRESIDEN

REPUBL|K INDONESIA

-81 -

Angka 8

Pasal 31

Dihapus.

Angka 9

Pasal 35

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal 39

Cukup jelas

Angka 11

Pasal 40

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 42

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 43

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 45

Dihapus

SK No 052353 A

Angka15...

Page 851: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-82 -

Angka 15

Pasal 47

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "skala tertentu" adalah UsahaPerkebunan yang dilakukan oleh Perusahaan Perkebunansesuai dengan skala usaha yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

Yang dimaksud dengan "kapasitas pabrik tertentu" adalahkapasitas minimal unit pengolahan Hasil Perkebunan yangditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 48

Cukup jelas

Angka 17

Pasal 49

Dihapus

Angka 18

Pasal 50

Dihapus.

Angka 19

Pasal 58

SK No 052354 A

Ayat (1) .

Page 852: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-83-

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (a)

Cukup jelas

Angka 20

Pasal 60

Cukup jelas.

Angka 2 1

Pasal 67

Kewajiban memfasilitasi pembangunan kebun masyarakatsekitar seluas 2Oo/o hanya ditujukan kepada pekebun yangmendapatkan lahan untuk perkebunan yang berasal dariareal penggunaan lain yang berada di luar hak gunausaha dan/atau yang berasal dari areal lahan daripelepasan hutan. Kewajiban tersebut timbul atas lahanperkebunan yang bersumber dari lahan negara.

Dalam hal perolehan lahan perkebunan dilakukanlangsung kepada masyarakat yang diberikan hak gunausaha, maka pekebun tersebut tidak diwajibkan untukmemberikan fasilitasi.

Kewajiban fasilitasi perkebunan masyarakat tersebutdiintegrasikan dengan kewajiban lainnya yang timbuldalam perolehan lahan perkebunan, antara lain dalam hallahan berasal dari kawasan hutan yang memberikankewajiban untuk 2Oo/o lahan kepada masyarakat dan telahdilaksanakan, maka kewajiban tersebut sudah selesai.

Namun pekebun tetap didorong memberikan fasilitasikepada masyarakat yang bersifat sukarela agarmasyarakat dapat mengembangkan pengelolaankebunnya.

SK No 052355 A

Ayat(1) ...

Page 853: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEN

REPUtsLlK INDONESIA

-84 -

Ayat (1)

Memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup didalamnya termasuk mencegah dan menanggulangipencemaran dan perusakan lingkungan hidup yangditimbulkan oleh kegiatan usaha dari Pelaku UsahaPerkebunan. Dalam hal ini Pemerintah Fusat, PemerintahDaerah provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kotawajib membina dan memfasilitasi pemeliharaan kelestarianfungsi lingkungan hidup tersebut, khususnya kepadaPekebun.

Ayat (2)

Cukup jelas

Angka 22

Pasal 68

Dihapus

Angka 23

Pasal 70

Cukup jelas

Angka 24

Pasal T4

Ayat (1)

Hasil Perkebunan tertentu yang berbahan baku imporantara lain gula tebu.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 25

Pasal 75

Cukup jelas

SK No 052356 AAngka 26

Page 854: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INtrONESIA

-85-

Angka 26

Pasal 93

Cukup jelas

Angka 27

Pasal 95

Cukup jelas

Angka 28

Pasal 96

Cukup jelas

Angka 29

Pasal 97

Angka 30

Pasal 99

Cukup jelas

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pembinaan teknis" adalahpenerapan budi daya yang bark (good agricultural practicesl,penerapan pascapanen dan pengolahan yang baik (goodhandling practices) dan good manufactuing practices, danpenerapan pengembangan Perkebunan berkelanjutan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

SK No 052351 A

Angka 31 . .

Page 855: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-86-

Angka 3 1

Pasal 103

Cukup jelas

Angka 32

Pasal 105

Dihapus.

Angka 33

Pasal 109

Dihapus

Pasal 30

Angka 1

Pasal 1 1

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Ketentuan yang diatur lebih lanjut dalam PeraturanPemerintah antara lain mengatur mengenai bentuk formulirpermohonan dan tata cara pengisiannya, serta komponendan besarnya biaya pemrosesan permohonan, contoh suratkuasa khusus, dan bentuk surat pernyataan aman untukvarietas transgenik.

Angka 2

Pasal 29

SK No 052358 A

Ayat (1) .

Page 856: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-87 -

Ayat (1)

Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelahberakhirnya pengumuman, Kantor PVT belum menerimapermohonan pemeriksaan tersebut, maka permohonan PVTdianggap ditarik kembali.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 40

Ayat (1)

Hak PVT pada dasarnya dapat beralih dari, atau dialihkanoleh pemegang hak PVT kepada perorangan atau badanhukum lain.

Yang dimaksud dengan "sebab lain yang dibenarkan olehUndang-Undang" misalnya pengalihan hak PVT melaluiputusan pengadilan.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Ketentuan yang diatur lebih lanjut dalam PeraturanPemerintah antara lain mengatur mengenai persyaratanpengalihan, formulir permohonan pengalihan dan dokumenkelengkapannya, serta komponen dan besarnya biayapencatatan pengalihan hak PVT.

Angka 4

Pasal 43

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

SK No 052359 A

Ayat (3)

Page 857: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-88-

Ayat (3)

Angka 5

Pasal 63

Cukup jelas.

Pasal 31

Angka 1

Pasal 19

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 22

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 32

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 43

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 44

Cukup jelas

Hal-hal yang diatur dalam Peraturan Pemerintah mengenaiperjanjian lisensi meliputi hak dan kewajiban pemberi danpenerima lisensi termasuk bagian-bagian dari pelaksanaanhak PVT yang dilisensikan, jangka waktu serta bentukperjanjian lisensi tersebut.

SK No 052360 A

Angka6...

Page 858: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-89 -

Angka 6

Pasal 86

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "skala tertentu" adalah batasanatau persentase yang ditentukan oleh Pemerintah Pusatkepada Pelaku Usaha dalam melakukan Usaha Budi DayaPertanian tertentu.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 102

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Pusat data dan informasi paling sedikit menyampaikan datadan informasi mengenai Varietas Tanaman, letak dan luaswilayah, kawasan, dan unit Usaha Budi Daya Pertanian,permintaan pasar, peluang dan tantangan pasar, perkiraanproduksi, perkiraan harga, perkiraan pasokan, perkiraanmusim tanam dan musim panen, prakiraan iklim,Organisme pengganggu Tumbuhan serta hama danpenyakit hewan, ketersediaan Prasarana Budi DayaPertanian, dan ketersediaan Sarana Budi Daya Pertanian.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

SK No 052361 A

Ayat(71 ...

Page 859: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUHL|K INDONESIA

-90-

Ayat (7)

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 108

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 1 1 1

Dihapus.

Pasal 32

Angka 1

Pasal 15

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 30

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "kebutuhan konsumsi" adalahbesarnya rata-rata tingkat konsumsi langsung ataupuntidak langsung perkapita (termasuk kebutuhan industri)dikalikan jumlah penduduk pada waktu tertentu.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 101

Dihapus.

SK No 052362 A

Pasal 33. . .

Page 860: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-91 -

Pasal 33

Angka 1

Pasal 15

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 33

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 35

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 35A

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 48

Dihapus

Angka 6

Pasal 49

Ayat (1)

Pendataan dilakukan dalam rangka pembinaan danpemberdayaan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

SK No 052363 A

Angka 7

Page 861: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-92 -

Angka 7

Pasal 51

Dihapus.

Angka 8

Pasal 52

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 54

Angka 10

Pasal 56

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "persyaratan teknis minimal"adalah batasan terendah dari spesifikasi teknis yangditerapkan agar usaha hortikultura terlaksana dengan baik,jika standar baku belum ditetapkan.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "keamanan pangan produkhortikultura" adalah kondisi dan upaya yang diperlukanuntuk mencegah pangan produk hortikultura darikemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yangdapat mengganggu, merugikan, dan membahayakankesehatan manusia.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

SK No 052364 A

Ayat(1) ...

Page 862: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDEN

REPUELIK INDONESIA

-93-

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "kemitraan" adalah kerja samadalam keterkaitan usaha baik langsung maupun tidaklangsung antara usaha mikro danf atau usaha kecil denganusaha menengah dan/atau usaha besar disertai pembinaandan pengembangan oleh usaha menengah dan/atau usahabesar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan,saling mempercayai, saling memperkuat, dan salingmenguntungkan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "bentuk kemitraan lainnya"seperti kontrak budi daya, bagi hasil, kerja samaoperasional, usaha patungan (joint uenhtrel, danpenyumberluaran (outsourcing). Kontrak budi dayamerupakan perjanjian jual beli dengan pemesananpada awal penanaman. Kerja sama operasionalmeliputi kerja sama pembiayaan, penyediaan saranaproduksi, teknis budi daya, manajemen, sampaidengan pemasaran.

Ayat (a)

Cukup jelas.

SK No 052365 A

Angka 11

Page 863: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-94 -

Angka 11

Pasal 57

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "introduksi dalam bentuk Benihatau materi induk" adalah pemasukan Benih atau materiinduk dari luar negeri untuk pertama kali dan tidakdiedarkan atau diperdagangkan, melainkan untukkeperluan pemuliaan tanaman.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan "kelompok" adalah kumpulanpelaku usaha yang menyepakati suatu kegiatan, tanggungjawab atau penanganan risiko secara bersama berdasarkankesamaan jenis usaha, kesamaan komoditas, dan/ataukesamaan ekosistem.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 12

Pasal 63

Dihapus.

Angka 13

Pasal 68

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 73

Cukup jelas.

SK No 052366 A

Angka 15

Page 864: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-95-

Angka 15

Pasal 88

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dKetentuan mengenai keamanan dan perlindunganterhadap kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, danlingkungan mengacu pada perjanjian internasionalSanitary and Phitosanitary dari Organisasi Pangan danPertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Penetapan "pintu masuk" bagi impor produk hortikulturadimaksudkan untuk memudahkan pengawasan terkaitdengan masuknya OPI Karantina, keamanan hayati,spesies asing yang invasif, dan keamanan pangan.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 9O

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal 92

Cukup jelas.

SK No 052367 A

Angka 18

Page 865: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBLTK INDONESIA

-96 -

Angka 18

Pasal 10O

Cukup jelas.

Angka 19

Pasal 101

Cukup jelas

Angka 20

Pasal 122

Cukup jelas

Angka 2 1

Pasal 126

Dihapus

Angka 22

Pasal 131

Dihapus

Pasal 34

Angka 1

Pasal 6

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "dipertahankan keberadaan dankemanfaatannya secara keberlanjutan", adalah upaya yangperlu dilakukan oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kotauntuk memasukkan kawasan penggembalaan umum dalamprogram pembangunan daerah.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

SK No 052368 A

Huruf b

Page 866: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-97 -

Huruf bYang dimaksud dengan "kastrasi" adalah tindakanmencegah berfungsinya testis dengan jalanmenghilangkannya atau menghambat fungsinya.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "penetapan lahan sebagai kawasanpenggembalaan umum" yaitu upaya yang harus dilakukanoleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota untukmenyediakan lahan penggembalaan umum, antara lain,misalnya tanah pangonan, tanah titisara atau tanah kasdesa.

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Ayat (6)

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 13

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 15

Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan "mutrt genetik" adalah ekspresikeunggulan sifat individu.

SK No 052369 AYang...

Page 867: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLTK INDONESIA

-98-

Yang dimaksud dengan "keragaman genetik" adalahekspresi keunggulan variasi genetik antarindividu.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "kekurangan Benih" yaituketidak cukupan jumlah Benih (semen atau embrio)Ternak bukan asli atau lokal (eksotik) yang digunakanuntuk kebutuhan pemuliaan dalam rangkameningkatkan produktivitas dan/ atau mutu genetik.

Yang dimaksud dengan "kekurangan Bibit" yaituketidakcukupan jumlah Bibit Ternak eksotik yangsebelumnya telah dikembangkan atau beradaptasi diIndonesia dalam rangka meningkatkan mutu genetikTernak eksotik.

Huruf dCukup jelas

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 16

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "Ternak lokal" adalah hasilpersilangan antara Ternak asli luar negeri dan Ternak asliIndonesia, ydng telah dikembangbiakkan di Indonesiasampai generasi kelima atau lebih yang teradaptasi padalingkungan danf atau manajemen setempat.

Ayat (21

Ketentuan larangan terhadap pengeluaran Benih dan Bibitterbaik dimaksudkan untuk mempertahankan populasi danmutu genetik Ternak asli dan lokal.

SK No 052370 A

Ayat (3)

Page 868: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-99 -

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (a)

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 22

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cara pembuatan pakan yang baik, misalnya dalam halproses produksi, dan pembuatan pakan harus menjaminpakan mengandung cemaran biologi, fisik, kimia di atasambang batas maksimal yang diperbolehkan, sertamemperhatikan dampak sosial akibat buangan bahan bakudan bahan ikutan yang digunakan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Huruf aYang dimaksud dengan "pakan yang tidak layakdikonsumsi" diantaranya yaitu pakan yang:

1. tidak berlabel;

2. kedaluwarsa;

3. kemasannya rusak, fisiknya rusak, berbau,berubah warna; dan/atau

4. palsu, yaitu tidak memiliki nomor pendaftaran, isitidak sesuai dengan label, menggunakan merekorang lain.

Huruf bKetentuan ini dimaksudkan untuk mencegahtimbulnya penyakit sapi gila (bouine spongtformencephalopathg) atau scrapie pada domba/ kambing.

SK No 052371 AYang...

Page 869: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. FRESIDEN

REFUBUK INDONESIA

-100-

Yang dimaksud dengan "ruminansia" adalah hewanyang memamah biak.

Huruf cYang dimaksud dengan "hormon tertentu" adalahhormon sintetik.

Yang dimaksud dengan "antibiotik", antara lain,cltlo r amphe nicol dan tetr acg clin.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 29

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

(1)

Yang dimaksud dengan "pihak tertentu", antara lain,Tentara Nasional Indonesia, kepolisian, lembagakepabeanan, lembaga penelitian, dan lembagapendidikan.

Yang dimaksud dengan "kepentingan khusus", antaralain, kuda untuk kavaleri, anjing untuk hewan pelacakpelaku kriminal, kelinci untuk penelitian.

(2)

Cukup jelas.

(3)

Cukup jelas.

(4)

Yang dimaksud dengan "tidak mengganggu ketertibanumum" antara lain adalah kegiatan budi daya Ternakdilakukan dengan memerhatikan kaidah agamadan/atau kepercayaan serta sistem nilai yang dianutoleh masyarakat setempat serta ketentuan peraturanperundang-undangan.

(s)

Cukup jelas.

SK No 052372 A

Ayat

Angka 7

Page 870: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-101 -

Angka 7

Pasal 30

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 368

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 36C

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal 37

Angka 11

Pasal 52

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Yang dimaksud dengan "lndustri pengolahan Produk Hewan"adalah industri yang melakukan kegiatan penanganan danpemrosesan hasil hewan yang ditujukan untuk mencapai nilaitambah yang lebih tinggi, dengan memperhatikan aspek produkyang aman, sehat, utuh, dan halal bagi yang dipersyaratkan.

SK No 052373 A

Huruf d .

Page 871: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-to2-

Angka 12

Pasal 54

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 59

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 6O

Ayat (1)

Huruf d

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "tidak memenuhi standarmutu", yaitu, antara lain, kedaluwarsa dan/atau telahrusak atau mengalami perubahan fisik, kimiawi, danbiologik.

Yang dimaksud dengan "nomor kontrol veteriner" atau NKVadalah nomor registrasi unit usaha Produk Hewan sebagaibukti telah dipenuhinya persyaratan higiene dan sanitasisebagai kelayakan dasar jaminan keamanan Produk Hewan.Bagi unit usaha Produk Hewan yang mengedarkan ProdukHewan segar di seluruh wilayah Negara Kesatuan RepublikIndonesia atau memasukkan dari dalam wilayah NegaraKesatuan Republik Indonesia danf atau mengeluarkan keluar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajibmemiliki NKV.

SK No 052374 A

Angka15...

Page 872: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-103-

Angka 15

Pasal 62

Ayat (1)

Kewajiban Pemerintah Daerah kabupatenlkota memilikirumah potong hewan dimaksudkan untuk memberikanpelayanan kepada masyarakat dalam penyediaan panganasal hewan yang aman, sehat, utuh dan/atau halal.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 69

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pelayanan kesehatan hewan" yaituserangkaian tindakan yang diperlukan, antara lain, untuk:

a. melakukan prognosis dan diagnosis penyakit secaraklinis, patologis, laboratoris, dan/atau epidemiologis;

b. melakukan tindakan transaksi terapeutik berupakonsultasi dan/atau informasi awal (prior informed-consent) kepada pemilik hewan yang dilanjutkandengan beberapa kemungkinan tindakan preventif,koperatif, kuratif, rehabilitatif, dan promotif denganmenghindari tindakan malpraktik;

c. melakukan pemeriksaan dan pengujian keamanan,kesehatan, keutuhan, dan kehalalan produk hewan;

d. melakukan konfirmasi kepada unit pelayanankesehatan hewan rujukan jika diperlukan;

e. menyampaikan data penyakit dan kegiatan pelayanankepada otoritas veteriner;

SK No 052375 A

f. menindaklanjuti

Page 873: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INEONESIA

-to4-

f. menindaklanjuti keputusan Pemerintah danf atauPemerintah Daerah yang berkaitan denganpengendalian dan penanggulangan penyakit hewandan/atau Kesehatan Masyarakat Veteriner; dan

g. melakukan pendidikan klien dan/atau pendidikanmasyarakat sehubungan dengan paradigma sehat danpenerapan kaidah kesejahteraan hewan.

Yang dimaksud dengan "pelayanan jasa laboratoriumveteriner" adalah layanan jasa diagnostik dan/ataupenelitian dan pengembangan dalam rangka pelayanankesehatan hewan.

Yang dimaksud dengan "pelayanan jasa laboratoriumpemeriksaan dan pengujian veteriner" adalah layanan jasadiagnostik dan/atau penelitian dan pengembangan dalamrangka pengendalian dan penanggulangan penyakit hewanatau zoonosis, pelaksanaan kesehatan masyarakatveteriner, dan/atau pengujian mutu obat, residu/cemaran,mutu pakan, mutu Bibit/ Benih, dan/atau mutu produkhewan.

Yang dimaksud dengan "pelayanan jasa medik veteriner"adalah layanan jasa yang berkaitan dengan kompetensidokter hewan yang diberikan kepada masyarakat dalamrangka praktik kedokteran hewan, seperti rumah sakithewan, klinik hewan, klinik praktik bersama, klinikrehabilitasi reproduksi hewan, ambulatori, praktik dokterhewan, dan praktik konsultasi kesehatan hewan.

Yang dimaksud dengan "pelayanan jasa di pusat kesehatanhewan (puskeswan)" adalah layanan jasa medik veterineryang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Pelayanan inidapat bersifat rujukan dan/atau terintegrasi denganlaboratorium veteriner dan/atau laboratorium pemeriksaandan pengujian veteriner.

Ayat (2)

Kualifikasi Perizinan Berusaha antara lain meliputi:

a. Rumah Sakit Hewan;

b. Praktik Kedokteran Hewan; dan

c. Laboratorium kesehatan hewan dan laboratoriumKesehatan Masyarakat Veteriner yang diselenggarakanoleh swasta.

SK No 052376 A

Ayat (3)

Page 874: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-105-

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal72Cukup jelas

Angka 18

Pasal 85

Cukup jelas.

Angka 19

Pasal 88

Cukup jelas

Pasal 35

Cukup jelas

Pasal 36

Angka 1

Pasal 15

Ayat (1)

Huruf aPenunjukan kawasan hutan adalah kegiatan persiapanpengukuhan kawasan hutan yang dilakukan secaradigital, antara iain berupa:

a. pembuatan peta penunjukan yang bersifat arahantentang batas luar;

b. pemancangan batas sementara yang dilengkapidengan lorong-lorong batas;

c. pembuatan parit batas pada lokasi-lokasi rawan;dan

SK No 052377 A

d. pengumuman

Page 875: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-106-

d. pengumuman tentang rencana batas kawasanhutan, terutama di lokasi-lokasi yang berbatasandengan tanah hak.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 18

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "penutupan hutan" atau forestcouera"ge adalah penutupan lahan oleh vegetasi dengankomposisi dan kerapatan tertentu, sehingga dapat terciptafungsi hutan antara lain iklim mikro, tata air, dan tempathidup satwa sebagai satu ekosistem hutan.

Yang dimaksud dengan "pengoptimalan manfaat" adalahkesinambungan antara manfaat lingkungan, manfaat sosialdan manfaat ekosistem secara lestari.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

SK No 052378 A

Angka3...

Page 876: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-ro7 -

Angka 3

Pasal 19

Ayat (1)

Penelitian terpadu dilaksanakan untuk menjaminobjektivitas dan kualitas hasil penelitian, maka kegiatanpenelitian diselenggarakan oleh lembaga Pemerintah yangmempunyai kompetensi dan memiliki otoritas ilmiah(scientific authoritg) bersama-sama dengan pihak lain yangterkait.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 26

Ayat (1)

Pemanfaatan kawasan pada hutan lindung adalah segalabentuk usaha yang menggunakan kawasan dengan tidakmengurangi fungsi utama kawasan, seperti:

a. budi daya jamur;

b. penangkaran satwa; dan

c. budi daya tanaman obat dan tanaman hias.

Pemanfaatan jasa lingkungan pada hutan lindung adalahbentuk usaha yang memanfaatkan potensi jasa lingkungandengan tidak merusak lingkungan dan mengurangi fungsiutamanya, seperti:

a. pemanfaatan untuk wisata alam;

b. pemanfaatan air; dan

c. pemanfaatan keindahan dan kenyamanan.

Pemungutan hasil hutan bukan kayu pada hutan lindungadalah segala bentuk kegiatan untuk mengambil hasilhutan bukan kayu dengan tidak merusak fungsi utamakawasan, seperti:

a. mengambil rotan;

b. mengambil madu; dan

c. mengambil buah.

SK No 052379 A

Usaha .

Page 877: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREPUBLIK INDONESIA

-108-

Usaha pemanfaatan dan pemungutan pada hutan lindungdimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraanmasyarakat sekaligus menumbuhkan kesadaranmasyarakat untuk menjaga dan meningkatkan fungsilindung, sebagai amanah untuk mewujudkan keberlanjutansumber daya alam dan lingkungan bagi generasi sekarangdan generasi yang akan datang.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal2T

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 28

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 29

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 29A

Cukup jelas

Pasal 29B

Cukup jelas

SK No 052380 A

Angka 9 .

Page 878: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-109-

Angka 9

Pasal 30

Kerja sama dengan koperasi masyarakat setempat dimaksudkanagar rnasyarakat yang tinggal di dalam dan di sekitar hutanmerasakan dan mendapatkan manfaat hutan secara langsung,sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidupmereka, serta sekaligus dapat menumbuhkan rasa ikutmemiliki. Dalam kerjasama tersebut kearifan tradisional dannilai-nilai keutamaan, yang terkandung dalam budayamasyarakat dan sudah mengakar, dapat dijadikan aturan yangdisepakati bersama. Kewajiban badan usaha milik negara,badan usaha milik daerah, dan badan usaha milik swastabekerja sama dengan koperasi bertujuan untuk memberdayakankoperasi masyarakat setempat agar secara bertahap dapatmenjadi koperasi yang tangguh, mandiri, dan profesional.Koperasi masyarakat setempat yang telah menjadi koperasitangguh, mandiri, dan profesional diperlakukan setara denganbadan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, danbadan usaha milik swasta. Dalam hal koperasi masyarakatsetempat belum terbentuk, badan usaha milik negara, badanusaha milik daerah, dan badan usaha milik swasta turutmendorong segera terbentuknya koperasi tersebut.

Angka 10

Pasal 31

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "aspek kelestarian hutan" anttaralain:

a. kelestarian lingkungan;

b. kelestarian produksi; dan

c. terselenggaranya fungsi sosial dan budaya yang adilmerata dan transparan.

Yang dimaksud dengan "aspek kepastian usaha" antaralain:

a. kepastian kawasan;

b. kepastian waktu usaha; dan

c. kepastian jaminan hukum berusaha.

SK No 052381 A

Ayat (21

Page 879: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

- 110 -

Ayat (2)

Peraturan Pemerintah memuat aturan antara lain:

a. pembatasan luas;

b. pembatasan jumlah izin usaha; dan

c. penataan lokasi usaha.

Angka 11

Pasal 32

Khusus bagi pemegang Perrzinan Berusaha berskala besar,kewajiban untuk menjaga, memelihara, dan melestarikan hutantempat usahanya, mencakup juga pengertian untukmemberdayakan masyarakat di dalam dan di sekitar hutantempat usahanya.

Angka 12

Pasal 33

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "pengolahan hasil hutan" adalahpengolahan hulu hasil hutan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 13

Pasal 35

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 38

SK No 052382 A

Ayat (1)

Page 880: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUEUK INDONESIA

- 111-

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutananyang dapat dilaksanakan di dalam kawasan hutan lindungdan hutan produksi ditetapkan secara selektif. Kegiatan-kegiatan yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakanserius dan mengakibatkan hilangnya fungsi hutan yangbersangkutan dilarang.

Kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutananadalah kegiatan untuk tujuan strategis yang tidak dapatdielakan, antara lain kegiatan pertambangan,pembangunan jaringan listrik, telepon, dan instalasi air,kepentingan religi, serta kepentingan pertahanankeamanan.

Angka 15

Pasal 48

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pelindungan hutan" termasuk didalamnya melindungi, menghormati, dan memenuhi hakmasyarakat hukum adat yang berada di dalam maupun diluar kawasan hutan, sepanjang kenyataannya masih adadan diakui keberadaannya. Hak masyarakat hukum adatdiberikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan tidak bertentangan dengan kepentingannasional.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Kewajiban melindungi hutan oleh pemegang PerizinanBerusaha meliputi pengamanan hutan dari kerusakanakibat perbuatan manusia, ternak, dan kebakaran.

SK No 052383 AAyat(41 ...

Page 881: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-tt2-

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Peraturan Pemerintah memuat aturan antara lain:

a. prinsip-prinsip pelindungan hutan;

b. wewenang kepolisian khusus kehutanan;

c. tata usaha peredaran hasil hutan; dan

d. pemberian kewenangan operasional kepada daerah

Angka 16

Pasal 49

Cukup jelas

Angka 17

Pasal 50

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "orang" adalah subjek hukum baikorang pribadi, badan hukum, maupun badan usaha.

Yang dimaksud dengan "kerusakan hutan" adalahterjadinya perubahan fisik, sifat fisik, atau hayatinya, yangmenyebabkan hutan tersebut terganggu atau tidak dapatberperan sesuai dengan fungsinya.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

SK No 052384 A

Huruf d. . .

Page 882: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBLIK INDONESIA

- 113 -

Huruf dCukup jelas.

Huruf eYang dimaksud dengan "pejabat yang berwenang"adalah pejabat pemerintah yang diberi wewenang olehperaturan perundang-undangan dalam pemberianPerrzinan Berusaha.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 18

Pasal 50A

Cukup jelas

Angka 19

Pasal 78

Cukup jelas.

Angka 20

Pasal 80

Cukup jelas

Pasal 37

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

SK No 052385 A

Angka 2

Page 883: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-tt4-

Angka 2

Pasal 7

Yang dimaksud dengan "masyarakat" adalah masyarakatsetempat, masyarakat hukum adat, dan masyarakat umum.Masyarakat setempat merupakan masyarakat yang tinggal didalam dan/atau sekitar hutan yang merupakan kesatuankomunitas sosial berdasarkan mata pencaharian yangbergantung pada hutan, kesejarahan, keterikatan tempattinggal, serta pengaturan tata tertib kehidupan bersama dalamwadah kelembagaan. Masyarakat hukum adat adalahmasyarakat tradisional yang masih terkait dalam bentukpaguyuban, memiliki kelembagaan dalam bentuk pranata danperangkat hukum adat yang masih ditaati, dan masihmengadakan pemungutan hasil hutan di wilayah hutansekitarnya yang keberadaannya dikukuhkan dengan PeraturanDaerah. Masyarakat umum adalah masyarakat di luarmasyarakat setempat dan masyarakat hukum adat. Badanhukum yang dimaksud dalam Undang-Undang ini adalah badanusaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usahamilik swasta, dan koperasi.

Angka 3

Pasal 12

Huruf aYang dimaksud dengan "Perrzinan Berusaha terkaitpemanfaatan hutan" adalah perizinan untuk memanfaatkanhutan dalam kawasan hutan produksi yang meliputikegiatan berupa: pemanfaatan kawasan, pemanfaatan jasalingkungan, pemanfaatan hasil hutan ka5ru, pemanfaatanhasil hutan bukan ka5ru, pemungutan hasil hutan kayu,dan/atau pemungutan hasil hutan bukan kayu.

Huruf bYang dimaksud dengan "penebangan pohon dalam kawasanhutan tanpa memiliki Perizinan Berusaha" adalahpenebangan pohon yang dilakukan berdasarkan PerizinanBerusaha terkait pemanfaatan hutan yang diperoleh secaratidak sah.

Huruf cCukup jelas.

SK No 052386 A

Huruf d. . .

Page 884: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 115 -

Huruf dYang dimaksud dengan "memuat" adalah memasukkan kedalam alat angkut.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "alat-alat yang lazim digunakanuntuk menebang, memotong, atau membelah pohon", tidaktermasuk dalam ketentuan ini adalah alat seperti parang,mandau, golok atau alat sejenis lainnya yang dibawa olehmasyarakat setempat sesuai dengan tradisi budaya sertakarakteristik daerah setempat.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf hCukup jelas.

Huruf iCukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kCukup jelas.

Huruf ICukup jelas.

Huruf mCukup jelas.

Angka 4

Pasal 12A

Cukup jelas.

SK No 052387 A

Angka5...

Page 885: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

- 116 -

Angka 5

Pasal 17

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 17A

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 18

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal24

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "memindahtangankan" atau"menjual Perizinan Berusaha" adalah terbatas padapengalihan Perizinan Berusaha terkait pemanfaatandari pemegang Perizinan Berusaha kepada pihak lainyang dilakukan melalui jual beli, tetapi tidak termasukakuisisi.

Angka 9

Pasal 28

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

SK No 052388 A

Huruf c .

Page 886: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t77 -

Huruf cYang dimaksud dengan "melindungi" adalah kegiatan yangdapat menghambat berlangsungnya proses penyidikanterhadap pelaku yang telah diketahui sebagai daftarpencarian orang (DPO), seperti menyembunyikan pelaku.

Huruf dYang dimaksud dengan "membantu" adalah mereka yangdengan sengaja membantu dilakukannya kejahatandan/atau yang dengan sengaja memberi kesempatan dansarana untuk melakukan kejahatan pembalakan liar.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal 53

Dihapus

Angka 11

Pasal 54

Dihapus

Angka 12

Pasal 82

Ayat (1)

Cukup jelas

SK No 052389 A

Ayat(21 ...

Page 887: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUEUK INDONESIA

- 118 -

Ayat (2)

Ayat (3)

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 83

Cukup jelas.

Angka 14

Pasal 84

Cukup jelas

Angka 15

Pasal 85

Cukup jelas

Angka 16

Pasal 92

Cukup jelas

Angka 17

Pasal 93

Cukup jelas.

Angka 18

Pasal 96

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan "bertempat tinggal di dalamdan/atau di sekitar kawasan hutan" adalah orangperseorangan yang bermukim di dalam dan/atau di sekitarkawasan hutan yang memiliki mata pencaharian yangbergantung pada kawasan hutan.

SK No 052390 A

Angka 19

Page 888: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUBUK INDONESIA

- 119 -

Angka 19

Pasal 105

Cukup jelas

Angka 20

Pasal 1 10A

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "memiliki Perizinan Berusaha" dalamayat ini adalah setiap orang yang memiliki tzin lokasidan/atau izin usaha di bidang perkebunan yang diterbitkanoleh pejabat yang berwenang sebelum Undang-Undang iniberlaku.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 1 10B

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "tanpa memiliki Perizinan Berusaha"dalam ayat ini adalah setiap orang yang melakukan kegiatanusaha tanpa perizinan di bidang kehutanan yang diterbitkanoleh pejabat yang berwenang sebelum Undang-Undang iniberlaku.

Huruf aCukup jelas.

Huruf bContoh penghitungan pembayaran dendaadministratif pada usaha perkebunan kelapa sawityang berada di dalam kawasan hutan, antara laindilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

a. Luas kawasan hutan yang dikuasai dandigunakan untuk kegiatan perkebunan.

SK No 052391 A

b. Jangka. . .

Page 889: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t20-

b. Jangka waktu penguasaan kegiatanperkebunan kelapa sawit dalam kawasanhutan, dengan perhitungan jangka waktu padasaat usia tanaman produktif secara ekonomipertama kali sampai dengan waktu saatterakhir penguasaannya.

c. Persentase tarif denda dari nilai keuntunganekonomi yang diperoleh persatuan luaskegiatan perkebunan kelapa sawit setiaptahunnya.

Rumus perhitungan denda pada kegiatanperkebunan kelapa sawit sebagai berikut:

Denda sama dengan luas perkebunan kelapa sawitdikalikan dengan jangka waktu kegiatanperkebunan berada dalam kawasan hutan (tahun)dikalikan dengan tarif denda dari persentasekeuntungan pertahun (Rupiah).

D:LxJxTDKeterangan:

L = Luas Perkebunan Kelapa Sawit dalam kawasanhutan (Hektar)

J = Jangka waktu kegiatan perkebunan beradadalam kawasan hutan (Tahun)

TD = Tarif Denda dari persentase keuntungan pertahun (Rupiah).

Contoh Asumsi Perhitungan Denda (D) yangdigunakan adalah:

a (L) Luas Perkebunan Kelapa Sawit yang beradadi dalam kawasan hutan (dalam satuan Hektar).

Contoh luas perkebunan kelapa sawit dalamkawasan hutan adalah 10.000 (sepuluh ribu)Hektar;

SK No 052392 A

b.(J)

Page 890: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-r2t-

b. (J) Jangka waktu kegiatan perkebunan beradadalam kawasan hutan (dalam satuan tahun).Perhitungan waktu dimulai saat usia produktifsecara ekonomi sampai dengan terakhirpenguasaannya. Perkebunan kelapa sawit akanmulai usia produktif (UP) pada usia tanamanmencapai umur 5 tahun. Sehingga apabila adakelapa sawit usia tanaman (UT) 15 tahun padatahun 2O2O, maka diasumsikan jangka waktukegiatan perkebunan dihitung sebagai berikut:

Jangka Waktu (J) = Usia Tanaman (UT) - UsiaTanaman Produktif (UP)

J= 15Tahun-5TahunJ: 1O Tahun;

c. (TD) Persentase tarif denda nilai keuntunganekonomi yang diperoleh persatuan luas pertahun (dalam satuan Rupiah), yaitu tarif dendapersentase dari total nilai total keuntunganekonomi yang didapatkan oleh kegiatanperkebunan kelapa sawit selama 1 (satu) tahun.Contoh Perhitungannya adalah asumsi rata ratapendapatan bersih (PB) per tahun adalahRp25.000.000,00. Persentase Tarif Denda NilaiKeuntungan (DK) antara 2oo/o - 600/o dari totalpendapatan bersih.

TD : Pendapatan Bersih Per Tahun (PB) x %Tarif Denda Nilai Keuntungan (DK)

TD = Rp25.000.000,00 X 20 o/o (Jika tarif 2Ooh) :Rp5.000.0OO,OO

d. Sehingga Perhitungan Total Denda pada Sawitdengan luas Tanaman 10.000 (sepuluh ribu)Hektar, Jangka waktu penguasaan perkebunan10 (sepuluh) tahun dan Tarif Denda 2Oo/o (duapuluh persen) (Rp5.000.000,-) adalah:

D=LxJXTDD = 10.000 He x 10 tahun x Rp5.000.000,00

D= Rp500.000.000.000,00

SK No 052393 A

Huruf c

Page 891: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUBUK INDONESIA

-t22-

Huruf c

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 2 1

Pasal 1 1 1

Dihapus.

Angka 22

Pasal 1 12

Dihapus.

Untuk memberikan efek eksekutorial sanksiadministratif pada ayat (1) huruf a dan huruf b,perlu diatur sanksi paksaan oleh Pemerintah Fusattermasuk pemberlakuan paksa badan (gizelling) bagiorang yang tidak melaksanakan sanksiadministratif.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Angka 1

Pasal l28ACukup jelas.

Angka 2

Pasal 162

Cukup jelas

SK No 052394 A

Pasal 40

Page 892: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-r23-

Pasal 40

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 4

Angka 3

Pasal 5

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 23

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 23A

Cukup jelas.

Ayat (1)

Berdasarkan jiwa Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun L945, Minyak dan GasBumi sebagai sumber daya alam strategis yang terkandungdi dalam bumi Wilayah Hukum Pertambangan Indonesiamerupakan kekayaan nasional yang dikuasai negara.Penguasaan oleh negara sebagaimana dimaksud di atasadalah agar kekayaan nasional tersebut dimanfaatkan bagisebesar-besar kemakmuran seluruh ralryat Indonesia.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

SK No 052395 A

Angka6...

Page 893: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t24-

Angka 6

Pasal 25

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 52

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 53

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 55

Cukup jelas

Pasal 41

Angka 1

Pasal 4

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 5

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 6

SK No 052396 A

Huruf a

Page 894: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t25-

Huruf aPembuatan kebijakan nasional, antara lain berupa:

a. pembuatan dan penetapan standardisasi;

b. penetapan kebijakan pemanfaatan dan konservasi PanasBumi;

c. penetapan kebijakan kerja sama dan kemitraan;

d. penetapan Wilayah Kerja Panas Bumi; dan

e. perumusan dan penetapan tarif iuran tetap dan iuranproduksi.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eCukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf iPendorongan dilakukan dalam rangka untuk meningkatkannilai tambah produksi kegiatan penyelenggaraan PanasBumi.

Angka 4

Pasal 7

Cukup jelas

SK No 052397 A

Angka 5 . .

Page 895: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t26-

Angka 5

Pasal 8

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 1 1

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 12

Dihapus

Angka 8

Pasal 13

Dihapus

Angka 9

Pasal 14

Dihapus

Angka 10

Pasal 15

Cukup jelas.

Angka 1 1

Pasal 23

Cukup jelas.

Angka 12

Pasal 24

Cukup jelas.

SK No 052398 A

Angka 13

Page 896: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t27 -

Angka 13

Pasal 25

Dihapus.

Angka 14

Pasal 36

Cukup jelas

Angka 15

Pasal 37

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 38

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal 40

Cukup jelas.

Angka 18

Pasal42

Cukup jelas.

Angka 19

Pasal 43

Cukup jelas.

SK No 052399 A

Angka20...

Page 897: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 20

Pasal 46

Angka 2 1

Pasal 47

Cukup jelas

Angka 22

Pasal 48

Cukup jelas.

Angka 23

Pasal 49

Cukup jelas

Angka 24

Pasal 50

Cukup jelas

Angka 25

Pasal 56

Cukup jelas

Angka 26

Pasal 59

Cukup jelas.

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-r28-

Yang dimaksud dengan "menghalangi atau merintangipengusahaan Panas Bumi" adalah segala bentuk tindakanyang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasanyang dapat menimbulkan kerugian secara materiil.

SK No 052400 A

Angka 27. . .

Page 898: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-r29-

Angka 27

Pasal 60

Dihapus.

Angka 28

Pasal 67

Cukup jelas

Angka 29

Pasal 68

Cukup jelas

Angka 30

Pasal 69

Cukup jelas

Angka 31

Pasal 70

Cukup jelas.

Angka 32

Pasal 71

Cukup jelas.

Angka 33

Pasal 72

Cukup jelas.

Angka 34

Pasal 73

Cukup jelas.

SK No 052401 AAngka3s...

Page 899: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-130-

Angka 35

Pasal74

Dihapus

Pasal42

Angka IPasal 1

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 3

Ayat (1)

Mengingat tenaga listrik merupakan salah satu cabangproduksi yang penting dan strategis dalam kehidupannasional, usaha penyediaan tenaga listrik dikuasaioleh negara yang dalam penyelenggaraannya ditujukanuntuk sebesar-besarnya bagi kepentingan dankemakmuran rakyat.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 4

Ayat (1)

Badan usaha milik negara dalam ketentuan ini adalahyang berusaha di bidang penyediaan tenaga listrik.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

SK No 052402 A

Angka 4 .

Page 900: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-131 -

Angka 4

Pasal 5

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 7

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "kebijakan energi nasional"adalah kebijakan energi nasional sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang tentang Energi.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 10

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 1 1

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Pemberian prioritas kepada badan usaha milik negaramerupakan perwujudan penguasaan negara terhadappenyediaan tenaga listrik. Badan usaha milik negaraadalah badan usaha yang semata-mata berusaha dibidang penyediaan tenaga listrik.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat(s) ...

SK No 052403 A

Page 901: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUBUK INDONESIA

-r32-

Ayat (5)

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 13

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "kepentingan sendiri" adalahpenyediaan tenaga listrik untuk digunakan sendiri dantidak untuk diperjualbelikan.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "lembaga lbadan usahalainnya" adalah perwakilan lembaga asing atau badanusaha asing.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 16

Cukup jelas

Angka 10

Pasal 18

Cukup jelas

Angka 1 1

Pasal 19

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 20

Dihapus.

SK No 052404 A

Angka 13

Page 902: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, FRESIDEN

REFUEL|K INDONESIA

-133-

Angka 13

Pasal 21

Angka 14

Pasal 22

Cukup jelas

Angka 15

Pasal 23

Cukup jelas

Angka 16

Pasal 24

Cukup jelas

Angka 17

Pasal 25

Cukup jelas

Angka 18

Pasal2T

Cukup jelas

Dalam penetapan Perizinan Berusaha, Pemerintahmemperhatikan kemampuan dalam penyediaan tenagalistrik pemegang Perizinan Berusaha penyediaan tenagalistrik yang memiliki wilayah usaha setempat.

Perrzinan berusaha penyediaan tenaga listrik memuat,antara lain, nama dan alamat badan usaha, jenis usahayang diberikan, kewajiban dalam penyelenggaraan usaha,syarat teknis, dan ketentuan sanksi.

SK No 052405 A

Angka19...

Page 903: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-r34-

Angka 19

Pasal 28

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dPenggunaan produk dan potensi luar negeri dapatdigunakan apabila produk dan potensi dalam negeritidak tersedia.

Angka 20

Pasal 29

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan "instalasi tenaga listrikmilik konsumen" adalah instalasi tenaga listriksetelah alat pengukur atau alat pembataspenggunaan tenaga listrik.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

SK No 052406 A

Ayat (3)

Page 904: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-135-

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 2 1

Pasal 30

Angka 22

Pasal 32

Cukup jelas

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Ganti rugi hak atas tanah termasuk untuk sisa tanahyang tidak dapat digunakan oleh pemegang haksebagai akibat dari penggunaan sebagian tanahnyaoleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik.

Yang dimaksud dengan "secara langsung" adalahpenggunaan tanah untuk pembangunan instalasitenaga listrik, antara lain, pembangkitan, garduinduk, dan tapak menara transmisi.

Ayat (3)

Secara tidak langsung dalam ketentuan ini antara lainpenggunaan tanah untuk lintasan jalur transmisi.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

SK No 052407 A

Angka 23

Page 905: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 23

Pasal 33

Angka 24

Pasal 34

Ayat (1)

Ayat (1)

Pengertian harga jual tenaga listrik meliputi semuabiaya yang berkaitan dengan penjualan tenaga listrikdari pembangkit tenaga listrik.Pengertian harga sewa jaringan tenaga listrik meliputisemua biaya yang berkaitan dengan penyewaanjaringan transmisi danlatau distribusi tenaga listrik.

Ayat (2)

Dalam memberikan persetujuan harga jual tenagalistrik dan sewa jaringan tenaga listrik, Pemerintahmemperhatikan kesepakatan di antara badan usaha.

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-136-

Tarif tenaga listrik untuk konsumen meliputi semuabiaya yang berkaitan dengan pemakaian tenaga listrikoleh konsumen, antara lain, biaya beban (Rp/kVA) danbiaya pemakaian (Rp/kwh), biaya pemakaian dayareaktif (Rp/kVArh), dan/atau biaya kVA maksimumyang dibayar berdasarkan harga langganan (Rp/bulan)sesuai dengan batasan daya yang dipakai atau bentuklainnya.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Angka 25

Pasal 35

Cukup jelas.

SK No 052408 A

Angka26...

Page 906: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-t37 -

Angka 26

Pasal 37

Cukup jelas.

Angka 27

Pasal 44

Cukup jelas.

Angka 28

Pasal 45

Cukup jelas

Angka 29

Pasal 46

Cukup jelas

Angka 30

Pasal 48

Cukup jelas

Angka 3 1

Pasal 49

Cukup jelas.

Angka 32

Pasal 50

Cukup jelas.

Angka 33

Pasal 51A

Cukup jelas

SK No 052409 A

Angka 34

Page 907: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-138-

Angka 34

Pasal 52

Dihapus

Angka 35

Pasal 54

Cukup jelas

Pasal 43

Angka 1

Pasal 2A

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 4

Ayat (1)

Yang di maksud dengan "Badan Pengawas" adalahlembaga pemerintah yang berada di bawah danbertanggung jawab langsung kepada Presiden.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 9

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 9A

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

SK No 052410 AAyat (3)

Page 908: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-139-

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Kewajiban mengalihkan kepada negara atau badanusaha milik negara tidak berlaku bagi orangperseorangan atau badan usaha yang sudah memilikiizin sebelum Undang-Undang ini berlaku.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 10

Dihapus.

Angka 6

Pasal 14

Ayat (1)

Ayat (2)

Pengawasan ini perlu dilakukan mengingat bahwatenaga nuklir itu selain bermanfaat juga mempunyaibahaya radiasi.

Pengawasan ini dimaksudkan agar bahaya itu tidakterjadi.

Yang dimaksud dengan "peraturan" yaitu bahwapemerintah dalam melakukan pengawasanmengeluarkan peraturan di bidang keselamatan nukliragar tujuan pengawasan tercapai.

Yang dimaksud dengan "perizinanl" yaitu bahwaPemerintah mengeluarkan instrumen perizinan untukmengendalikan kegiatan pemanfaatan tenaga nuklir.

SK No 052411 A

Yang...

Page 909: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 7

Pasal 17

Ayat (1)

Ayat (2)

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-140-

Yang dimaksud dengan "inspeksi" adalah kegiatanpemeriksaan baik secara berkala maupun sewaktu-waktu untuk mengetahui kesesuaian pemanfaatantenaga nuklir dengan peraturan yang ditetapkan.

Yang dimaksud dengan "hal tertentu" adalahpemanfaatan zat, alat, atau benda yang pancaranradiasi dan aktivitasnya lebih kecil daripada pancaranradiasi dan aktivitas yang seharusnya memiliki izin,antara lain, alat navigasi, jam, kaos lampu petromaks,dan pendeteksi asap.

Yang dimaksud dengan "pembangunan" adalahtermasuk penentuan tapak dan konstruksi instalasinuklir.

Angka 8

Pasal 18

Dihapus

Angka 9

Pasal 20

Ayat (1)

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Inspeksi dilakukan dalam rangka pengawasanterhadap ditaatinya syarat-syarat dalam perizinan danperaturan perundang-undangan di bidangkeselamatan nuklir.

SK No 052412 A

Angka 10

Page 910: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 10

Pasal 25

Ayat (1)

Ayat (2)

Angka 1 1

Pasal 41

Cukup jelas

Pasal 44

Angka 1

Pasal 15

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 48A

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 50

Cukup jelas

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t4l-

Cukup jelas

Penentuan tempat penyimpanan lestari limbahradioaktif tingkat tinggi perlu ditetapkan olehPemerintah Pusat karena menyangkut perubahansuatu daerah yang semula dapat dimanfaatkanmenjadi suatu daerah yang sama sekali tidak dapatdimanfaatkan untuk kepentingan lain. Limbahradioaktif yang berasal dari luar negeri tidak diizinkandisimpan di wilayah hukum Republik Indonesia.

SK No 052413 A

Angka 4 .

Page 911: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUBUK INDONESIA

-t42-

Angka 4

Pasal 53

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 57

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 59

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "seluruh rangkaian" adalahkegiatan pengawasan di pabrik dan koordinasi

i.Hflffi ;:L.,i1,"flTil*.*:fai'"f ililterian dan

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 84

AYat t'lruro jelas.

AYat (?ru* jelas.

AYat t?ruro jelas.

Ayat (a)

Huruf aCukup jelas

SK No 052414 A

Huruf b. . .

Page 912: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-r43-

Huruf bUsaha patungan antara Pemerintah Pusat danswasta melalui kepemilikan modal mayoritasoleh Pemerintah Pusat.

Huruf cYang dimaksud dengan "pembatasankepemilikan" adalah tidak diperbolehkannyapenanaman modal asing.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Penetapan jumlah produksi, distribusi, dan hargaproduk dilakukan dalam rangka memeliharakemantapan stabilitas ekonomi nasional sertaketahanan nasional.

Ayat (8)

Cukup jelas.

Ayat (9)

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 101

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 102

Dihapus

Angka 10

Pasal 104

Cukup jelas.

SK No 052415 AAngka 11

Page 913: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-t44-

Angka 1 1

Pasal 105

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 105A

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 106

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "Perusahaan Industri yangakan menjalankan Industri" adalah Industri baru atauyang melakukan perluasan pada lokasi yang berbeda.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 14

Pasal 108

Cukup jelas

Angka 15

Pasal 1 15

Cukup jelas

SK No 052416 A

Angka 16

Page 914: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-145-

Angka 16

Pasal 1 17

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Pengawasan dilakukan antarainspeksi, pengamatan intensifpemantauan (monitoring).

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

lain melalui audit,(surueillancel, atau

Pasal 45

Cukup jelas.

Pasal 46

Angka 1

Pasal 6

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "label berbahasa Indonesia"adalah setiap keterangan mengenai Barang yangberbentuk tulisan berbahasa Indonesia, kombinasigambar dan tulisan berbahasa Indonesia, atau bentuklain yang memuat informasi tentang Barang danketerangan Pelaku Usaha, serta informasi lainnya yangdisertakan pada Barang, dimasukkan ke dalam,ditempelkan/melekat pada Barang, tercetak padaBarang, dan/atau merupakan bagian kemasanBarang.

Ayat (2)

Cukup jelas.

SK No 052417 A

Ayat(3) ...

Page 915: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUEL|K INDONESIA

-t46-

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 1 1

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 14

Ayat (1)

Pengaturan tentang pengembangan, penataan, danpembinaan yang setara dan berkeadilan terhadapPasar ralqrat, pusat perbelanjaan, toko swalayan, danperkulakan dimaksudkan untuk menyederhanakandan kepastian proses Pertzinan Berusaha yangdiajukan oleh Pelaku Usaha. Penyederhanaan jugamencakup pengintegrasian dengan persyaratan lainyang diperlukan dan dilakukan menggunakan sistemelektronik.

Sebagai contoh Perizinan Berusaha untuk tokoswalayan, selain memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB)juga memerlukan berbagai perizinan lain antara lainizin prinsip, izin tetangga, Izin Mendirikan Bangunan,tzin domisili, Izin Lingkungan, lzin Usaha TokoModern, Surat lzin Toko Obat, Surat TandaPendaftaran Waralaba (khusus toko franchise) sertaberbagai rekomendasi yang menyangkut aspekpemadam kebakaran. Persyaratan tersebut dapatberbeda-beda pada setiap daerah dan dengan jangkawaktu tertentu.

Hal ini akan menghambat pengembangan usaha olehpelaku usaha terkait toko swalayan.

SK No 052418 A

Untuk

Page 916: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Ayat

Ayat

Angka 4

Pasal 15

Cukup jelas

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t47 -

Untuk itu melalui Undang-Undang tentang Cipta Kerjadilakukan penyederhanaan Perizinan Berusaha,antara lain Izin Prinsip, Izin Mendirikan Bangunan,Izin Usaha Toko Modern, Surat Izin Toko Obat, SuratTanda Pendaftaran Waralaba, lzin Domisili, IzinLingkungan serta berbagai .rekomendasi yangdilakukan secara terpusat melalui sistem elektronik,sehingga tidak lagi memerlukan perizinan danpersetujuan dari masing-masing daerah.

Dengan penerapan Perizinan Berusaha ini makaproses Pertzinan Berusaha untuk toko swalayan lebihsederhana dan terstandar secara nasional. SelanjutnyaPelaku Usaha dapat melakukan proses PertzinanBerusaha melalui sistem Perizinan Berusaha secaraelektronik (online system submission) untuk mendapatNomor Induk Berusaha (NIB) dan penerapan standaratau izin yang diperlukan berupa standar tokoswalayan.

Yang dimaksud dengan "pemasok" adalah PelakuUsaha yang secara teratur memasok Barang kepadapengecer dengan tujuan untuk dijual kembali melaluikerja sama usaha.

Yang dimaksud dengan "pengecer" adalahperseorangan atau badan usaha yang kegiatanpokoknya melakukan penjualan secara langsungkepada konsumen akhir.

(2t

Yang dimaksud dengan "tata ruang" adalah wujudstruktur rulang dan pola ruang dengan memperhatikanjarak dan lokasi pendirian sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang tentang Penataan Ruang.

(3)

Cukup jelas.

SK No 052419 A

Angka 5

Page 917: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONE5IA

-r48-

Angka 5

Pasal 17

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 24

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 30

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 33

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 37

Cukup jelas

Angka 10

Pasal 38

Cukup jelas

Angka 11

Pasal 42

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 43

Cukup jelas

SK No 052420 AAngka 13

Page 918: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 13

Pasal 45

Ayat (1)

Ayat (21

Ayat (3)

Cukup jelas.

Cukup jelas.

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-t49-

Permohonan impor barang diajukan langsung kepadakementerian yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang perdagangan, dan persetujuanPemerintah Pusat diberikan oleh kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangperdagangan setelah ada rekomendasi darikementerian lain jika diperlukan.

Angka 14

Pasal 46

Cukup jelas

Angka 15

Pasal 47

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "dalam hal tertentu" adalahdalam hal barang yang dibutuhkan oleh Pelaku Usahaberupa Barang modal bukan baru yang belum dapatdipenuhi dari sumber dalam negeri sehingga perludiimpor dalam rangka proses produksi industri untuktujuan pengembangan ekspor, peningkatan dayasaing, efisiensi usaha, investasi dan relokasi industri,pembangunan infrastruktur, dan/atau dieksporkembali.

SK No 052421 A

Selain

Page 919: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-150-

Selain itu, dalam hal terjadi bencana alam dibutuhkanbarang atau peralatan dalam kondisi tidak baru dalamrangka pemulihan dan pembangunan kembali sebagaiakibat bencana alam serta Barang bukan baru untukkeperluan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Cukup jelas.

Ayat (3)

Angka 16

Pasal 49

Dihapus

Angka 17

Pasal 51

Cukup jelas

Angka 18

Pasal 52

Cukup jelas

Angka 19

Pasal 53

Cukup jelas

Angka 20

Pasal 57

Cukup jelas.

Angka 2 1

Pasal 60

Cukup jelas.

SK No 052422 A

Angka22...

Page 920: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-151 -

Angka 22

Pasal 61

Cukup jelas

Angka 23

Pasal 63

Cukup jelas

Angka 24

Pasal 65

Cukup jelas.

Angka 25

Pasal74

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat t?"r* dimaksud dengan "pihak lain" adalah perguruan

tinggi, dunia usaha, asosiasi usaha, dan pemangkukepentingan lainnya.

AYat t?ruro jeras.

Angka 26

Pasal 77

Cukup jelas

SK No 052423 A

Angka 27 . .

Page 921: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-t52-

Angka 27Pasal77A

Cukup jelas

Angka 28Pasal 81

Cukup jelas

Angka 29Pasal 98

Cukup jelas.

Angka 30Pasal 99

Cukup jelas.

Angka 3 1

Pasal 10O

Cukup jelas.

Angka 32Pasal 1O2

Cukup jelas

Angka 33Pasal 104

Cukup jelas

Angka 34Pasal 106

Cukup jelas

SK No 052424 A

Angka 35

Page 922: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK TNDONESIA

-153-

Angka 35

Pasal 109

Cukup jelas.

Angka 36

Pasal 1 16

Cukup jelas.

Pasal47

Angka 1

Pasal 13

Huruf aJenis-jenis alat ukur, takar, timbang, danperlengkapannya antara lain ialah meter air, metergas, meter listrik, meter taxi, meter pulsa telpon, alatpengukur kelembaban (moishre testefl perlu ditunjuktempat-tempat dan daerah-daerah di manadilaksanakan tera dan tera ulang.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Angka 2

Pasal 17

Ayat (1)

Karena penggunaan alat ukur takar, timbang, danperlengkapannya berada di bawah pengawasan instansiPemerintah Pusat yang bertanggungjawab di bidangmetrologi maka seharusnyalah pembuatan alat-alattersebut dengan Pertzinan Berusaha dari PemerintahPusat supaya mudah mengawasi dan membina,sehingga alat-alat itu dibuat oleh orang-orang yangbenar-benar mempunyai keahlian. Demikian pula untukmemperbaiki alat ukur, takar, timbang danperlengkapannya misalnya memperbaiki timbanganperlu mendapat Perizinan Berusaha dari PemerintahPusat, yaitu supaya mudah mengawasi danmembimbingnYa'

Dengan...

SK No 052425 A

Page 923: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-154-

Dengan demikian diharapkan bahwa pekerjaanmemperbaiki timbangan dilakukan oleh orang-orangyang benar-benar mempunyai keahlian dalam bidangitu dan dengan rasa penuh tanggungjawab, sehinggapara pemilik timbangan tidak akan terperdaya olehorang-orang yang mengaku sebagai reparatir timbanganpadahal tidak mempunyai keahlian dalam pekerjaantersebut dan hanya semata-mata mencari keuntunganuntuk dirinya saja.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 18

Angka 4

Pasal 24

Cukup jelas

Pasal 48

Angka 1

Pasal 4A

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 7

Perizinan Berusaha diperlukan untuk menghindari masukdan beredarnya alat ukur, takar, timbang danperlengkapannya yang tidak memenuhi persyaratan, sebabjika ini terjadi akan menyulitkan dalam melaksanakanUndang-Undang ini.

SK No 052426 A

Huruf a

Page 924: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-155-

Huruf aKementerian dan/atau lembaga terkait antara lainkementerian danf atau lembaga yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangperindustrian, perdagangan, kesehatan, pertanian,standardisasi dan akreditasi, koperasi dan usahamikro, kecil, dan menengah, serta pengawasan obatdan makanan.

Huruf bLPH bersifat mandiri

Huruf cYang dimaksud dengan MUI termasuk MUI di provinsidan MPU (Majelis Permusyawaratan Ulama) Aceh.

Angka 3

Pasal 10

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 13

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "lembaga keagamaan Islamberbadan hukum" diantaranya organisasi bermasaIslam berbadan hukum dan yayasan Islam yangmengelola pergurLran tinggi.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 14

Cukup jelas.

SK No 052427 A

Angka6...

Page 925: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-156-

Angka 6

Pasal 16

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 22

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 27

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 28

Cukup jelas

Angka 10

Pasal 29

Cukup jelas

Angka 11

Pasal 30

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 31

Cukup jelas.

Angka 13

Pasal 32

Cukup jelas

SK No 052428 A

Angka 14

Page 926: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-t57 -

Angka 14

Pasal 33

Cukup jelas

Angka 15

Pasal 35

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 35A

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal 40

Cukup jelas.

Angka 18

Pasal 41

Cukup jelas

Angka 19

Pasal42

Cukup jelas

Angka 20

Pasal 44

Cukup jelas.

Angka 2 1

Pasal 48

Cukup jelas

SK No 052429 A

Angka 22

Page 927: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INEONESIA

-158-

Angka 22

Pasal 53

Cukup jelas.

Angka 23

Pasal 55

Cukup jelas.

Angka 24

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas

Pasal 50

Angka 1

Pasal 26

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 29

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 33

Ayat (1)

Pemberian kemudahan Perizinan Berusaha bagi badanhukum yang mengajukan rencana pembangunanperumahan untuk MBR dimaksudkan untukmendorong iklim berusaha bagi badan hukum dibidang per-umahan dan permukiman sekaligus dalamupaya mewujudkan pemenuhan kebutuhanperumahan bagi MBR.

SK No 052430 A

Ayat (2)

Page 928: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-159-

Ayat (2)

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 35

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 36

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 40

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 42

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "perjanjian pendahuluan jualbeli" adalah kesepakatan melakukan jual beli rumahyang masih dalam proses pembangunan antara calonpembeli rumah dengan penyedia rumah yangdiketahui oleh pejabat yang berwenang.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan "hal yang diperjanjikan"adalah kondisi rumah yang dibangun dan dijualkepada konsumen, yang dipasarkan melaluimedia promosi, meliputi lokasi rumah, kondisitanah/kaveling, bentuk rumah, spesifikasibangunan, harga rumah, prasarana, sarana,dana utilitas umum perumahan, fasilitas lain,waktu serah terima rumah, serta penyelesaiansengketa.

SK No 052431 AHuruf c .

Page 929: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-160-

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf eYang dimaksud dengan "keterbangunanperumahan" adalah persentase telahterbangunnya rumah dari seluruh jumlah unitrumah serta ketersediaan prasarana, sarana,dan utilitas umum dalam suatu perumahanyang direncanakan.

Ayat (3)

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 53

Ayat (1)

Pengendalian perumahan dimaksudkan untukmenjaga dan meningkatkan kualitas perumahan agardapat berfungsi sebagaimana mestinya, sekaligusmencegah terjadinya penurunan kualitas danterjadinya pemanfaatan yang tidak sesuai.

Ayat (21

Huruf aPerizinan berusaha diberikan kepada pelakuusaha, sedangkan Persetujuan diberikan kepadanon Pelaku Usaha.

Huruf bYang dimaksud dengan "penertiban" adalah carapengendalian yang dilakukan melalui tindakanpenegakan hukum bagi perumahan yang dalampembangunan dan pemanfaatannya tidak sesuaidengan rencana atau ketentuan peraturanperundang-undangan.

SK No 052432 A

Huruf c

Page 930: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-161 -

Huruf cYang dimaksud dengan "penataan" adalah carapengendalian yang dilakukan melalui perbaikandalam penyelenggaraan agar sesuai dengantujuan penyelenggaraan perumahan.

Ayat (3)

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 55

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Pelaksanaan ketentuan ini hanya berlaku dalamkondisi normal, namun tidak berlaku dalam kondisikahar, antara lain seperti: bencana alam, huru-hara,perang, dan pandemi.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal 107

Cukup jelas.

Angka 11

Pasal 109

Cukup jelas.

SK No 052433 A

Angka 12

Page 931: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t62-

Angka 12

Pasal 1 14

Cukup jelas.

Angka 13

BAB IXA

Cukup jelas.

Angka 14

Pasal 134

Cukup jelas.

Angka 15

Pasal 150

Cukup jelas

Angka 16

Pasal 151

Cukup jelas

Angka 17

Pasal 153

Cukup jelas

Pasal 51

Angka 1

Pasal 16

Cukup jelas

SK No 052434 A

Angka2...

Page 932: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 2

Pasal 24

trRESIDENREFUBUK INDONESIA

-163-

Yang dimaksud dengan "persyaratanadministratif' adalah perizinan yang diperlukansebagai syarat untuk melakukan pembangunanrumah susun.

Ayat (1)

Huruf a

Huruf b

Huruf c

Ayat (2)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "persyaratan teknis"adalah persyaratan yang berkaitan denganstruktur bangunan, keamanan dan keselamatanbangunan, kesehatan lingkungan, kenyamanan,dan lain-lain yang berhubungan dengan rancangbangun, termasuk kelengkapan prasarana danfasilitas lingkungan.

Yang dimaksud dengan "persyaratan ekologis"adalah persyaratan yang memenuhi analisisdampak lingkungan dalam hal pembangunanrumah susun.

Angka 3

Pasal 26

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 28

Cukup jelas.

SK No 052435 A

Angka 5

Page 933: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t64-

Angka 5

Pasal 29

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 30

Dihapus

Angka 7

Pasal 31

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 32

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 33

Dihapus.

Angka 10

Pasal 39

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "laik fungsi" adalahberfungsinya seluruh atau sebagian bangunan rumahsusun yang dapat menjamin dipenuhinya persyaratantata bangunan dan keandalan bangunan rumah susunsesuai dengan fungsi yang ditetapkan.

Yang dimaksud dengan "sebagian pembangunanrumah susun" adalah satu bangunan rumah susunatau lebih dari seluruh rencana bangunan rumahsusun dalam satuan lingkungan.

SK No 052436 A

Ayat (2)

Page 934: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-165-

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Angka 11

Pasal 40

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "lingkungan rumah sltslln"adalah sebidang tanah dengan batas-batas yang jelasyang di atasnya dibangun rumah susun, termasukprasarana, sarana, dan utilitas umum yang secarakeseluruhan merupakan kesatuan tempatpermukiman.

Yang dimaksud dengan "prasarana" adalahkelengkapan dasar fisik lingkungan hunian rumahsusun yang memenuhi standar tertentu untukkebutuhan tempat tinggal yang layak, sehat, aman,dan nyaman meliputi jaringan jalan, drainase,sanitasi, air bersih, dan tempat sampah.

Yang dimaksud dengan "sarana" adalah fasilitas dalamlingkungan hunian rumah susun yang berfungsiuntuk mendukung penyelenggaraan danpengembangan kehidupan sosial, budaya, danekonomi meliputi sarana sosial ekonomi (pendidikan,kesehatan, peribadatan dan perniagaan) dan saranaumum (ruang terbuka hijau, tempat rekreasi, saranaolahraga, tempat pemakaman rrmrlm, saranapemerintahan, dan lain-lain).

Yang dimaksud dengan "utilitas umum" adalahkelengkapan penunjang untuk pelayanan lingkunganhunian rumah susun yang mencakup jaringan listrik,jaringan telepon, dan jaringan gas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat(4) ...

SK No 052437 A

Page 935: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t66-

Ayat (a)

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 43

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 54

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 56

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

(1)

Yang dimaksud dengan "pemeliharaarL" adalahkegiatan menjaga keandalan bangunan gedung besertaprasarana dan sarananya agar selalu laik fungsi.

Yang dimaksud dengan "perawatan" adalah kegiatanmemperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunangedung, komponen, bahan bangunan, dan/atauprasarana dan sarana agar bangunan gedung tetaplaik fungsi.

(2)

Cukup jelas.

(3)

Cukup jelas.

(4)

Cukup jelas.

(s)

Cukup jelas.

SK No 052438 A

Angka 15

Page 936: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-167 -

Angka 15

Pasal 67

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal72

Dihapus.

Angka 17

Pasal 73

Dihapus.

Angka 18

Pasal 107

Cukup jelas.

Angka 19

Pasal 108

Cukup jelas.

Angka 20

Pasal 1 10

Dihapus

Angka 2 1

Pasal 1 12

Dihapus.

Angka 22

Pasal 1 13

Cukup jelas

SK No 052439 A

Angka 23

Page 937: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREFUEUK INDONESIA

-168-

Angka 23

Pasal 1 14

Cukup jelas

Angka 24

Pasal 1 17

Cukup jelas

Pasal 52

Angka 1

Pasal 5

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf b

Cukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "rantai pasok JasaKonstruksi" adalah alur kegiatan produksi dandistribusi material, peralatan, dan teknologiyang digunakan dalam pelaksanaan JasaKonstruksi.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf hCukup jelas.

Huruf i. . .

SK No 052440 A

Page 938: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESTA

-169-

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kCukup jelas.

Huruf 1

Cukup jelas.

Huruf m

Cukup jelas.

Huruf nCukup jelas.

Huruf oCukup jelas.

Huruf p

Cukup jelas.

Huruf q

Cukup jelas.

Huruf rCukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

SK No 052441 A

Huruf c

Page 939: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Huruf c

Huruf dCukup jelas

Huruf e

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kCukup jelas.

Ayat (5)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cTeknologi prioritas meliputi:

PRESIDENREPUBL|K INDONEBIA

-170-

Pelatihan tenaga kerja konstruksi strategis danpercontohan antara lain pemberian pelatihanbagi penerapan teknologi, metode, dan standarkompetensi baru.

Standar remunerasi minimal ditetapkan denganmempertimbangkan kompleksitas dari jenislayanan profesional, biaya, risiko, dan teknologidari penyelenggaraan Jasa Konstruksi yangterkait dengan hasil layanan profesional,dan/atau harga pasar yang berlaku di provinsitempat diselenggarakannya Jasa Konstruksi.

SK No 052442 A

1. teknologi

Page 940: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONE5IA

- t7L -

1. teknologi sederhana tepat guna dan padatkarya;

2. teknologi yang berkaitan dengan posisigeografis Indonesia;

3. teknologi konstruksi berkelanjutan;

4. teknologi material baru yang berpotensi tinggidi Indonesia; dan

5. teknologi dan manajemen pemeliharaan asetinfrastruktur.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 6

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 7

Cukup jelas

SK No 052443 A

Angka4...

Page 941: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. trRESttrEN

REPUBL|K INDONESTA

-r72-

Angka 4

Pasal 8

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 9

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 10

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 20

Ayat (1)

Kualilikasi usaha menentukan batasan kemampuansuatu usaha Jasa Konstruksi dalam melaksanakanJasa Konstruksi pada saat yang bersamaan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 26

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal27

Cukup jelas

SK No 052444 AAngka 10 . .

Page 942: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t73-

Angka 10

Pasal 28

Cukup jelas.

Angka 1 1

Pasal 29

Cukup jelas.

Angka 12

Pasal 30

Cukup jelas.

Angka 13

Pasal 31

Dihapus

Angka 14

Pasal 33

Cukup jelas.

Angka 15

Pasal 34

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 35

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal 36

Dihapus

SK No 052445 A

Angka18...

Page 943: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 18

Pasal 38

Ayat (1)

Ayat (2)

Ayat (3)

Angka 19

Pasal42

Dihapus

Angka 20

Pasal 44

Cukup jelas.

Angka 2 1

Pasal 57

Dihapus.

Angka 22

Pasal 58

Dihapus

Angka 23

Pasal 59

Cukup jelas

FRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-t74-

Cukup jelas

Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi yangdikerjakan sendiri merupakan kegiatan yangpekerjaannya direncanakan, dikerjakan, dan/ataudiawasi sendiri oleh pemerintah sebagai penanggungjawab anggaran, danf atau kelompok masyarakat.

Cukup jelas.

SK No 052446 A

Angka 24

Page 944: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-t75-

Angka 24

Pasal 69

Cukup jelas.

Angka 25

Pasal T2

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "tanda daftar pengalamanprofesional" adalah dokumen yang memuat danmenjelaskan pengalaman tenaga kerja konstruksi yangtelah didaftarkan secara resmi kepada pemerintah.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 26

Pasal 74

Dihapus.

Angka 27

Pasal 84

Ayat (1)

Penyelenggaraan sebagian kewenangan PemerintahPusat antara lain registrasi badan usaha JasaKonstruksi, akreditasi bagi asosiasi perusahaan JasaKonstruksi dan asosiasi terkait rantai pasok JasaKonstruksi, registrasi pengalaman badan usaha,registrasi penilai ahli, menetapkan penilai ahli yangteregistrasi dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan,akreditasi bagi asosiasi profesi dan lisensi bagilembaga sertifikasi profesi, registrasi tenaga kerja,registrasi pengalaman profesional tenaga kerja sertalembaga pendidikan dan pelatihan kerja di bidangkonstruksi, penyetaraan tenaga kerja asing,membentuk lembaga sertifikasi profesi untukmelaksanakan tugas sertifikasi kompetensi kerja yangbelum dapat dilakukan lembaga sertifikasi profesiyang dibentuk oleh asosiasi profesi/lembagapendidikan dan pelatihan.

SK No 052447 AAyat (2)

Page 945: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUELIK INDONESIA

-176-

Ayat (21

Yang dimaksud dengan "lembaga" adalahpengembangan Jasa Konstruksi.

Ayat (3)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Asosiasi terkait rantai pasok konstruksi antaralain asosiasi terkait material dan peralatankonstruksi.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Pengaturan pembentukan lembaga antara lain tatacara pemilihan pengurLrs, masa bakti, tugas pokokdan fungsi, mekanisme kerja lembaga.

Angka 28

Pasal 89

Cukup jelas.

SK No 052448 A

Angka 29

Page 946: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-t77 -

Angka 29

Pasal 92

Dihapus

Angka 30

Pasal 96

Cukup jelas.

Angka 31

Pasal 99

Cukup jelas

Angka 32

Pasal 101

Dihapus

Angka 33

Pasal 102

Cukup jelas

Pasal 53

Angka 1

Pasal 8

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 9

Cukup jelas

SK No 052449 A

Angka 3

Page 947: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t78-

Angka 3

Pasal 12

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 17

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 19

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 40

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 43

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 44

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 45

Cukup jelas

Angka 10

Pasal 49

Cukup jelas.

SK No 052450 A

Angka 11 ...

Page 948: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENR,EPUBLIK INDONESIA

-r79-

Angka 11

Pasal 50

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 51

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 52

Cukup jelas.

Angka 14

Pasal 56

Cukup jelas

Angka 15

Pasal 70

Cukup jelas

Angka 16

Pasal 73

Cukup jelas

Pasal 54

Cukup jelas

Pasal 55

Angka 1

Pasal 19

Cukup jelas.

SK No 052451 A

Angka2...

Page 949: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-180-

Angka 2

Pasal 36

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 38

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "fasilitas utama" adalah jalurkeberangkatan, jalur kedatangan, ruang tunggupenumpang, tempat naik turun penumpang, tempatparkir kendaraan, papan informasi, kantor pengendaliterminal, dan loket.

Yang dimaksud dengan "fasilitas penunjang" antaralain adalah fasilitas untuk penyandang cacat, fasilitaskesehatan, fasilitas umum, fasilitas peribadatan, poskesehatan, pos polisi, dan alat pemadam kebakaran.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 39

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "lingkungan kerja terminal"adalah lingkungan yang berkaitan langsung denganfasilitas terminal dan dibatasi dengan pagar.

Ayat (2)

Cukup jelas.

SK No 052452 A

Ayat (3) .

Page 950: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUELIK INDONESIA

-181 -

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan swasta termasuk usaha mikro,kecil, dan menengah.

Angka 5

Pasal 40

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Yang dimaksud dengan swasta termasuk usaha mikro,kecil, dan menengah.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 43

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "Parkir untuk rlmum" adalahtempat untuk memarkir kendaraan dengan dipungutbiaya.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

SK No 052453 A

Angka 7

Page 951: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLIK TNDONESIA

-182-

Angka 7

Pasal 50

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan swasta termasuk usaha mikro,kecil, dan menengah.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 53

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 60

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Yang dimaksud dengan "mempunyai kualitas tertentu"adalah bengkel umum yang mampu melakukan jenispekerjaan perawatan berkala, perbaikan kecil,perbaikan besar, serta perbaikan sasis dan bodi.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

SK No 052454 A

Angka 1O

Page 952: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENR,EFUBL|K INDONESIA

-183-

Angka 10

Pasal 78

Cukup jelas

Angka 1 1

Pasal 99

Ayat (1)

Ayat (2)

Angka 12

Pasal 10O

Dihapus

Angka 13

Pasal 101

Dihapus.

Angka 14

Pasal 126

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "pembangunan pusatkegiatan, permukiman, dan infrastr-uktur" adalahpembangunan baru, perubahan penggunaan lahan,perubahan intensitas tata guna lahan dan/atauperluasan lantai bangunan dan/atau perubahanintensitas penggunaan, perubahan kerapatan gunalahan tertentu, penggunaan lahan tertentu, antara lainTerminal, Parkir untuk umum di luar Ruang MilikJalan, tempat pengisian bahan bakar minyak, danfasilitas umum lain. Analisis dampak lalu lintas dalamimplementasinya dapat diintegrasikan dengan analisismengenai dampak lingkungan.

Cukup jelas

SK No 052455 A

Angka15...

Page 953: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-t84-

Angka 15

Pasal 162

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 165

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "angkutan multimoda" adalahangkutan barang dengan menggunakan paling sedikit2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1

(satu) kontrak yang menggunakan dokumen angkutanmultimoda dari 1 (satu) tempat penerimaan barangoleh operator angkutan multimoda ke suatu tempatyang ditentukan untuk penyerahan barang tersebut.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal 170

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "lokasi tertentu" adalahtempat pengawasan angkutan barang yang dilakukansecara efektif dan efisien.

Ayat (21

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

SK No 052456 A

Angka18...

Page 954: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-185-

Angka 18

Pasal 173

Cukup jelas

Angka 19

Pasal 174

Dihapus.

Angka 20

Pasal 175

Dihapus.

Angka 2lPasal 176

Dihapus.

Angka 22

Pasal 177

Dihapus.

Angka 23

Pasal 178

Dihapus.

Angka 24

Pasal 179

Cukup jelas.

Angka 25

Pasal 180

Dihapus

SK No 052457 A

Angka26...

Page 955: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENR,EtrUBLlK INDONESIA

-186-

Angka 26

Pasal 185

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "trayek atau lintas tertentu"adalah trayek angkutan penumpang umum orangyang secara finansial belum menguntungkan,termasuk trayek angkutan perintis.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 27

Pasal 199

Cukup jelas.

Angka 28

Pasal 22O

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "badan hukum" adalahbadan (perkumpulan dan sebagainya) yangdalam hukum diakui sebagai subjek hukumyang dapat dilekatkan hak dan kewajibanhukum, seperti perseroan, yayasan, danlembaga.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

SK No 052458 A

Ayat(21 ...

Page 956: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-r87 -

Ayat (21

Cukup jelas

Angka 29

Pasal 222

Cukup jelas

Angka 30

Pasal 308

Dihapus.

Pasal 56

Angka 1

Pasal24

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 24A

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 28

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 32

Cukup jelas

SK No 052459 A

Angkas...

Page 957: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDEHREPUELIK INDONESIA

-188-

Angka 5

Pasal 32A

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 33

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 33A

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 77

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 80A

Cukup jelas

Angka 10

Pasal 82

Cukup jelas

Angka 11

Pasal 107

Cukup jelas.

Angka 12

Pasal 1 12

Cukup jelas

SK No 052460 A

Angka13...

Page 958: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUEUK INDONESIA

-189-

Angka 13

Pasal 116A

Cukup jelas.

Pasal 1168

Cukup jelas.

Angka 14

Pasal 135

Cukup jelas.

Angka 15

Pasal 168

Cukup jelas.

Angka 16

Pasal 185A

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal 188

Cukup jelas

Angka 18

Pasal 190

Cukup jelas

Angka 19

Pasal 191

Cukup jelas.

SK No 052461 A

Angka20...

Page 959: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-190-

Angka 20

Pasal 195

Cukup jelas

Angka 2 1

Pasal 196

Cukup jelas

Angka 22

Pasal 203

Cukup jelas.

Angka 23

Pasal 204

Cukup jelas

Angka 24

Pasal 210

Cukup jelas

Pasal 57

Angka 1

Pasal 5

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "dikuasai oleh negara" yaitubahwa negara mempunyai hak penguasaan ataspenyelenggaraan pelayaran yang perwujudannyameliputi aspek pengaturan, pengendalian, danpengawasan.

SK No 052462 A

Ayat (21

Page 960: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 2

Pasal 9

PRESIDENREFUBL|K INDONESIA

-191 -

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "intramoda" meliputi angkutanlaut dalam negeri, angkutan laut luar negeri, angkutanlaut khusus, dan angkutan pelayaran-ralryat.

Yang dimaksud dengan "antarmoda" adalahketerpaduan transportasi darat, transportasi laut, dantransportasi udara.

Intra dan antarmoda tersebut merupakan satukesatuan transportasi nasional.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "trayek tetap dan teratur(liner/' adalah pelayanan angkutan laut yangdilakukan secara tetap dan teratur dengan berjadwaldan menyebutkan pelabuhan singgah.

Yang dimaksud dengan "trayek tidak tetap dan tidakteratur (tramper)" adalah pelayanan angkutan lautyang dilakukan secara tidak tetap dan tidak teratur.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "jaringan trayek" adalahkumpulan dari trayek yang menjadi satu kesatuanpelayanan angkutan penumpang dan/atau barangdari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya.

Ayat (4)

Pen5rusunan jaringan trayek tetap dan teraturdimaksudkan untuk memberikan kepastian hukumdan usaha kepada pengguna jasa dan penyedia jasaangkutan laut.

SK No 052463 A

Ayat(s) ...

Page 961: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK IHDONESIA

-t92-

Ayat (5)

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 13

Ayat (1)

Termasuk dalam kegiatan angkutan laut khususantara lain kegiatan angkutan yang dilakukan olehusaha bidang industri, pariwisata, pertambangan,pertanian serta kegiatan khusus seperti penelitian,pengerukan, kegiatan sosial, dan sebagainya, sertatidak melayani pihak lain dan tidak mengangkutbarang umum.

Angkutan laut khusus baik dalam negeri maupun luarnegeri dapat diselenggarakan dalam rangka memenuhikebutuhan yang karena sifat muatannya belum dapatdiselenggarakan oleh penyedia jasa angkutan lautumum.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 14A

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "belum tersedia" adalah jumlahdan jadwal saat diperlukan kapal berbendera Indonesiatersebut tidak tersedia atau belum mencukupikebutuhan.

Ayat (21

Cukup jelas.

SK No 052464 A

Angka5...

Page 962: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-193-

Angka 5

Pasal2T

Angka 6

Pasal 28

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 30

Dihapus.

Angka 8

Pasal 31

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 32

Cukup jelas

Angka 10

Pasal 33

Cukup jelas.

Angka 11

Pasal 34

Cukup jelas

Kewajiban pemenuhan Perizinan Berusaha dalammelakukan kegiatan angkutan di perairan dimaksudkansebagai alat pembinaan, pengendalian, dan pengawasanangkutan di perairan untuk memberikan kepastian usahadan perlindungan hukum bagi penyedia dan pengguna jasa.

SK No 052465 A

Angka12...

Page 963: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

., PRESTDEN

R.EPUBUK TNDONESIA

-t94-

Angka 12

Pasal 51

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 52

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 59

Cukup jelas.

Angka 15

Pasal 90

Cukup jelas

Angka 16

Pasal 9 1

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Yang dimaksud dengan "dalam keadaan tertentu"adalah apabila ternyata terdapat Badan UsahaPelabuhan yang mampu memanfaatkan terminal danfasilitas pelabuhan lainnya untuk melayani kegiatanyang memberikan manfaat komersial.

SK No 052466 A

Ayat(s) ...

Page 964: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-195-

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal 96

Cukup jelas

Angka 18

Pasal 97

Cukup jelas

Angka 19

Pasal 98

Cukup jelas

Angka 20

Pasal 99

Cukup jelas

Angka 21

Pasal 103

Dihapus

Angka 22

Pasal 104

Cukup jelas

Angka 23

Pasal 106

Cukup jelas.

SK No 052467 A

Angka24...

Page 965: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-196-

Angka 24

Pasal 107

Dihapus

Angka 25

Pasal 1 1 1

Cukup jelas.

Angka 26

Pasal 124

Angka 27

Pasal 125

Ayat (1)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "pengadaan kapal" adalah kegiatanmemasukkan kapal dari luar negeri, baik kapal bekasmaupun kapal baru untuk didaftarkan dalam daftar kapalIndonesia.

Yang dimaksud dengan "pembangunan kapal" adalahpembuatan kapal baru baik di dalam negeri maupun di luarnegeri yang langsung berbendera Indonesia.

Yang dimaksud dengan "pengerjaan kapal" adalah tahapanpekerjaan dan kegiatan pada saat dilakukan perombakan,perbaikan, dan perawatan kapal.

Yang dimaksud dengan "perlengkapan kapal" adalah bagianyang termasuk dalam perlengkapan navigasi, alat penolong,penemu (smoke detector)dan pemadam kebakaran, radio danelektronika kapal, dan peta serta publikasi nautika, sertaperlengkapan pengamatan meteorologi untuk kapal denganukuran dan daerah pelayaran tertentu.

Yang dimaksud dengan "ketentuan standar internasional"adalah berpedoman antara lain: Safetg of Lik at Sea (SOLAS)Conuention, 197 8 beserta peraturan pelaksanaan.

SK No 052468 A

Ayat(21 ...

Page 966: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-t97 -

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "perombakan" adalahperombakan konstruksi dan memerlukan pengesahangambar dan perhitungan konstruksi karena mengubahfungsi, stabilitas, struktur, dan dimensi kapal.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 28

Pasal 126

Ayat (1)

Sertifikat keselamatan diberikan kepada semua jeniskapal ukuran GT 7 (tujuh Gross Tonnage) atau lebihkecuali:

a. kapal perang;

b. kapal negara; dan

c. kapal yang digunakan untuk keperluan olah raga.

Ayat (2)

Huruf aJenis sertifikat kapal penumpang antara lain:

1) Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang(meliputi keselamatan konstruksiperlengkapan, dan radio kapal); dan

2) Sertifikat Pembebasan (sertifikat yangmemperbolehkan bebas dari beberapapersyaratan yang harus dipenuhi).

Huruf bJenis-jenis sertifikat keselamatan kapal barangsesuai dengan SOLAS 1974 antara lain:

1) Sertifikat Keselamatan Kapal Barang;

2l Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapa1Barang;

3) Sertifikat Keselamatan Perlengkapan KapalBarang;

SK No 052469 A

4) Sertifikat

Page 967: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

,- PRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-198-

4l Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang;dan

5) Sertifikat Pembebasan (sertifikat yangmemperbolehkan bebas dari beberapapersyaratan yang harus dipenuhi).

Huruf cSertifikasi kelaikan dan pengawakan kapalpenangkap ikan dilaksanakan oleh kementerianyang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang kelautan dan perikanan.

Angka 29

Pasal 127

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "ketentuan standarinternasional" adalah berpedoman antara lain: Safetgof Lik at Sea (SOLAS) Conuention, 1978 besertaperaturan pelaksanaan.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Angka 30

Pasal 129

Cukup jelas

Angka 31

Pasal 130

Cukup jelas

SK No 052470 A

Angka32...

Page 968: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-199-

Angka 32

Pasal 133

Cukup jelas.

Angka 33

Pasal 154

Angka 34

Pasal 155

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

Angka 35

Pasal 157

Cukup jelas

Dalam rangka percepatan kemudahan berusaha, prosespengukuran, pendaftaran, dan penetapan kebangsaan kapalpada kapal penangkap ikan dilakukan secara terintegrasimelalui pelayanan 1 (satu) atap. Sarana dan Prasaranapenyelenggaraan sistem 1 (satu) atap disediakan olehPemerintah Pusat.

(1)

Pelaksanaan pengukuran kapal dapat dilakukan olehkementerian yang menyelenggarakan pemerintahan dibidang perhubungan. Khusus untuk kapal perikanan,pelaksanaan pengukuran dapat dilakukan olehkementerian yang menyelenggarakan pemerintahan dibidang perikanan berdasarkan kompetensi, standar,dan prosedur yang ditetapkan oleh kementerian yangmenyelenggarakan pemerintahan di bidangperhubungan.

(2t

Cukup jelas.

(3)

Cukup jelas.

(4)

Cukup jelas.

SK No 052471 A

Angka 36

Page 969: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-200 -

Angka 36

Pasal 158

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "pendaftaran kapal" adalahpendaftaran hak milik atas kapal sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain memenuhi ketentuan pendaftaran kapal, yangmerupakan persyaratan untuk menerbitkan surattanda kebangsaan kapal Indonesia bagi kapal yangmengibarkan bendera Indonesia sebagai benderakebangsaan sebagaimana dimaksud da-lam Undang-Undang ini, pemilik kapal perikanan wajib memenuhiketentuan atau persyaratan pendaftaran kapalperikanan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai pendaftaran kapalperikanan.

Ayat (a)

Yang dimaksud dengan "grosse akta pendaftaran"adalah salinan resmi dari minut (asli dari aktapendaftaran).

Bukti hak milik atas kapal merupakan dokumenkepemilikan yang disampaikan oleh pemilik kapalpada saat mendaftarkan kapalnya antara lain berupa:

1. Bagi kapal bangunan baru

a. kontrak pembangunan kapal;

b. berita acara serah terima kapal; dan

c. surat keterangan galangan.

2. Bagi kapal yang pernah didaftar di negara lain

a. bill of sale; dan

b. protocol of deliuery and acceptance.

SK No 052472 A

Ayat (5)

Page 970: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESTDENREPUEUK INDONESIA

-20t -

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan "tanda pendaftaran"merupakan rangkaian angka dan huruf yang terdiriatas angka tahun pendaftaran, kode pengukuran daritempat kapal didaftar, nomor urut akta pendaftaran,dan kode kategori kapal.

Contoh:

2OO8 Pst No.4999lL

2008

Pst

No.

4999

L

Angka 37

Pasal 159

Cukup jelas

Angka 38

Pasal 163

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Tahun pendaftaran kapal

Kode pengukuran dari tempatkapal didaftar

Nomor

Nomor akta pendaftaran kapal

Kode kategori kapal (L kodekategori untuk kapal laut, Nkode kategori untuk kapalnelayan, P kode kategoriuntuk kapal pedalaman yaitukapal yang berlayar di sungaidan danau).

SK No 052473 A

Ayat(3) ...

Page 971: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, FRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-202 -

Ayat (3)

Yang dimakud dengan "perairan sungai dan danau"meliputi sungai, danau, waduk, kanal, terusan, danrawa.

Angka 39

Pasal 168

Cukup jelas

Angka 40

Pasal 169

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "kapal untuk jenis dan ukurantertentu" adalah kapal barang dengan ukuran GT 500(lima ratus Gross Tonnagel atau lebih dan kapalpenumpang semua ukuran yang melakukan pelayaraninternasional, sedangkan untuk kapal yang berlayar didalam negeri jenis dan ukurannya akan ditetapkantersendiri.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Yang dimaksud dengan "lembaga yang diberikankewenangan oleh Pemerintah Pusat" adalah badanklasifikasi yang diakui Pemerintah.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

SK No 052474 A

Angka 41

Page 972: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

/ PRESTDEN

REPUEUK INDONESIA

-203 -

Angka 4 1

Pasal 170

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "ukuran tertentu" adalahkapal barang dengan ukuran GT 5OO (lima ratus GrossTonnagel atau lebih dan kapal penumpang semuaukuran yang melakukan pelayaran internasional,sedangkan untuk kapal yang berlayar di dalam negerijenis dan ukurannya akan ditetapkan tersendiri.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Untuk kapal yang berlayar di dalam negeri pengaturanmengenai sertifikat ditetapkan tersendiri.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 42

Pasal 171

Cukup jelas.

Angka 43

Pasal 197

Cukup jelas

Angka 44

Pasal 204

Cukup jelas.

SK No 052475 A

Angka4s...

Page 973: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-204 -

Angka 45

Pasal 213

Cukup jelas.

Angka 46

Pasal 225

Cukup jelas.

Angka 47

Pasal 243

Cukup jelas.

Angka 48

Pasal273

Cukup jelas

Angka 49

Pasal 288

Cukup jelas

Angka 5O

Pasal 289

Cukup jelas

Angka 51

Pasal 290

Cukup jelas

Angka 52

Pasal 291

Cukup jelas

SK No 052476 A

Angka 53

Page 974: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

' FREStoENREPUEUK INDONESIA

-205 -

Angka 53

Pasal 292

Cukup jelas

Angka 54

Pasal 293

Cukup jelas.

Angka 55

Pasal 294

Cukup jelas.

Angka 56

Pasal 295

Cukup jelas

Angka 57

Pasal 296

Cukup jelas

Angka 58

Pasal 297

Cukup jelas

Angka 59

Pasal 298

Cukup jelas

Angka 60

Pasal 299

Cukup jelas

SK No 052477 A

Angka61...

Page 975: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-206 -

Angka 6 1

Pasal 307

Cukup jelas

Angka 62

Pasal 308

Cukup jelas

Angka 63

Pasal 310

Cukup jelas

Angka 64

Pasal 313

Cukup jelas.

Angka 65

Pasal 314

Cukup jelas.

Angka 66

Pasal 32 1

Cukup jelas

Angka 67

Pasal 322

Cukup jelas

Angka 68

Pasal 336

Cukup jelas

SK No 052478 A

Pasal58...

Page 976: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-207 -

Pasal 58

Angka 1

Pasal 13

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 14

Dihapus.

Angka 3

Pasal 15

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 16

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 17

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 18

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 19

Cukup jelas

SK No 052479 A

Angka 8

Page 977: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-208 -

Angka 8

Pasal 20

Dihapus

Angka 9

Pasal 2 1

Dihapus.

Angka 10

Pasal22

Dihapus

Angka 11

Pasal 26

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 30

Cukup jelas.

Angka 13

Pasal 31

Dihapus

Angka 14

Pasal 32

Dihapus

Angka 15

Pasal 33

Dihapus

SK No 052480 A

Angka16...

Page 978: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-209 -

Angka 16

Pasal 37

Cukup jelas

Angka 17

Pasal 40

Cukup jelas

Angka 18

Pasal 4 1

Cukup jelas.

Angka 19

Pasal 42

Dihapus.

Angka 20

Pasal 43

Dihapus.

Angka 2 1

Pasal 45

Cukup jelas.

Angka 22

Pasal 46

Cukup jelas.

SK No 052481 A

Angka23...

Page 979: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIEENREPUBUK IHDONESIA

-2lo -

Angka 23

Pasal47

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cPersonel pemegang lisensi ahli perawatan pesawatudara yang dimaksud dalam ketentuan ini hanyadapat melakukan perawatan pesawat udara untukperusahaan angkutan udara bukan niaga yangberkapasitas penumpang kurang dari 9 (sembilan)orang.

Angka 24

Pasal 48

Dihapus.

Angka 25

Pasal 49

Cukup jelas.

Angka 26

Pasal 50

Cukup jelas.

Angka 27

Pasal 51

Cukup jelas

SK No 052482 A

Angka28...

Page 980: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-2tl -

Angka 28

Pasal 58

Angka 29

Pasal 60

Cukup jelas.

Angka 30

Pasal 61

Cukup jelas

Ayat (1)

Personel pesawat udara meliputi personel operasipesawat udara, personel penunjang operasi pesawatudara, dan personel perawatan pesawat udara.Personel operasi pesawat udara meliputi:

a. penerbang; dan

b. juru mesin pesawat udara.

Personel penunjang operasi pesawat udara meliputi:

a. personel penunjang operasi penerbangan; dan

b. personel kabin.

Personel perawatan pesawat udara, yaitu personelyang telah memiliki lisensi ahli perawatan pesawatudara.

Ayat (21

Yang dimaksud dengan "sah" adalah dikeluarkan ataudilegalisasi oleh pejabat yang berwenang.

Yang dimaksud dengan "masih berlaku" adalah lisensiyang diberikan memiliki batas waktu berlakunyasesuai dengan bidang pekerjaannya.

SK No 052483 A

Angka31...

Page 981: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-2t2 -

Angka 3 1

Pasal 63

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "keadaan tertentu" adalah:

a. tidak tersedianya kapasitas pesawat udara diIndonesia;

b. tidak tersedianya jenis atau kemampuan pesawatudara Indonesia untuk melakukan kegiatanangkutan udara;

c. bencana alam; dan/atau

d. bantuan kemanusiaan.

Yang dimaksud dengan "dalam waktu yang terbatas"adalah waktu pengoperasian pesawat udara asingdibatasi sampai dapat ditanggulanginya keadaantertentu oleh pesawat udara Indonesia.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "perjanjian antarnegara"adalah perjanjian pelimpahan kewenangan fungsikelaikudaraan.

Ayat (a)

Yang dimaksud "persyaratan kelaikudaraan" adalahsesuai dengan ketentuan nasional dan internasional.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 32

Pasal 64

Dihapus.

SK No 052484 A

Angka 33

Page 982: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUBUK INDONESIA

-2t3 -

Angka 33

Pasal 66

Cukup jelas

Angka 34

Pasal 67

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "tanda identitas" adalah tandapendaftaran.

Angka 35

Pasal 84

Cukup jelas

Angka 36

Pasal 85

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "keadaan tertentu" adalahadanya kebutuhan kapasitas angkutan udara padarute tertentu yang tidak dapat dipenuhi oleh kapasitasangkutan udara niaga berjadwal yang dilaksanakansesuai dengan ketentuan angkutan udara niaga tidakberjadwal, antara lain paket wisata, MICE (meeting,insentiue trauel, conuention, and exhibition), angkutanudara haji, bantuan bencana alam, kegiatankemanusiaan, dan kegiatan yang bersifat nasional daninternasional.

Yang dimaksud dengan "bersifat sementara" adalahpersetujuan yang diberikan terbatas untuk jangkawaktu tertentu, paling lama 6 (enam) bulan dan hanyadapat diperpanjang untuk 1 (satu) kali pada rute yangsama.

Ayat(3) ...SK No 052485 A

Page 983: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLTK INDONESIA

-214 -

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Angka 37

Pasal 9 1

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "keadaan tertentu" adalahkeadaan tidak terpenuhi atau tidak terlayaninyapermintaan jasa angkutan udara oleh badan usahaangkutan udara niaga berjadwal pada rute tertentu.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 38

Pasal 93

Cukup jelas.

Angka 39

Pasal 94

Cukup jelas.

Angka 40

Pasal 95

Cukup jelas

SK No 052486 A

Pasal 41

Page 984: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 41

Pasal 96

Cukup jelas

Angka 42

Pasal 97

FRESIDENREPUELIK INDONESIA

-2r5 -

Yang dimaksud dengan "pelayanan standarmaksimum" (fiill seruicesl antara lain, pemberianmakan dan minum, makanan ringan, danfasilitas rLrang tunggu eksekutif (loungel untukkelas bisnis (business class) dan kelas utama(ftrst class).

Ayat (1)

Huruf a

Huruf b

Huruf c

Ayat (2)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "pelayanan standarmenengah" (medium seruicesl antara lain,pemberian makanan ringan, dan fasilitas lainruang tunggu eksekutif untuk penumpang kelasekonomi tertentu.

Yang dimaksud dengan "pelayanan standarminimum" (no frillsl, antara lain, hanya ada 1

(satu) kelas pelayanan, tanpa pemberian makandan minum, makanan ringan, fasilitas ruangtunggu eksekutif, dan dikenakan biaya untukbagasi tercatat.

Angka 43

Pasal 99

Dihapus

SK No 052487 A

Angka44...

Page 985: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

'/ PRESTDENREtrUELlK INDONESIA

-2t6 -

Angka 44

Pasal 1O0

Cukup jelas

Angka 45

Pasal 109

Cukup jelas.

Angka 46

Pasal 1 10

Dihapus.

Angka 47

Pasal 1 1 1

Dihapus.

Angka 48

Pasal 1 12

Cukup jelas.

Angka 49

Pasal 1 13

Ayat (1)

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "dipindahtangankan" adalahperubahan kepemilikan sebagian atau seluruh sahambadan usaha angkutan udara niaga berupapenggabungan (merger) atau pengambilalihan (akuisisi).

SK No 052488 A

Cukup jelas.

Angka50...

Page 986: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-2r7 -

Angka 50

Pasal 1 14

Cukup jelas.

Angka 51

Pasal 1 18

Cukup jelas

Angka 52

Pasal 1 19

Cukup jelas

Angka 53

Pasal 120

Cukup jelas

Angka 54

Pasal 130

Cukup jelas

Angka 55

Pasal 131

Dihapus.

Angka 56

Pasal 132

Dihapus.

Angka 57

Pasal 133

Dihapus.

SK No 052489 A

Angka 58

Page 987: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUEUK INDONESIA

-2r8 -

Angka 58

Pasal 137

Cukup jelas.

Angka 59

Pasal 138

Cukup jelas.

Angka 60

Pasal 139

Cukup jelas

Angka 61

Pasal 205

Cukup jelas

Angka 62

Pasal 215

Dihapus.

Angka 63

Pasal 218

Cukup jelas.

Angka 64

Pasal 2 19

Cukup jelas

Angka 65

Pasal221

Cukup jelas

SK No 052490 A

Angka 66

Page 988: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-2t9 -

Angka 66

Pasal 222

Cukup jelas.

Angka 67

Pasal 224

Cukup jelas.

Angka 68

Pasal 225

Cukup jelas.

Angka 69

Pasal 233

Cukup jelas.

Angka 70

Pasal 237

Cukup jelas.

Angka 71

Pasal 238

Cukup jelas.

Angka 72

Pasal 242

Cukup jelas.

Angka 73

Pasal 247

Cukup jelas

SK No 052491 A

Angka74...

Page 989: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-220 -

Angka 74

Pasal 249

Yang dimaksud dengan "keadaan tertentu", antara lain,untuk tujuan medical euaanation dan penanganan bencana.

Angka 75

Pasal 250

Yang dimaksud dengan "keadaan tertentu", dapat berupa:

a. terjadi bencana alam atau keadaan darurat lainnyasehingga mengakibatkan tidak berfungsinya bandarudara umum; dan/atau

b. pada daerah yang bersangkutan tidak terdapat bandarudara umum dan belum ada moda transportasi yangmemadai.

Angka 76

Pasal 252

Cukup jelas.

Angka 77

Pasal 253

Cukup jelas.

Angka 78

Pasal 254

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "memenuhi ketentuankeselamatan dan keamanan", antara lain, memilikibuku pedoman pengoperasian tempat pendaratan danlepas landas helikopter (heliport manuat).

Ayat (2)

SK No 052492 A

Cukup jelas.

Angka 79

Page 990: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-22r -

Angka 79

Pasal 255

Cukup jelas.

Angka 80

Pasal 275

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Huruf b

Huruf c

Yang dimaksud dengan "unit pelayanan navigasipenerbangan di bandar udara" terdiri ataspelayanan aerodrome oleh personel pemandu(aerodrome control), pelayanan komunikasipenerbangan (aeronautical fligLtt informationseruicesl, dan pelayanan aerodrome tanpapersonel pemandu (un- attende d) .

Yang dimaksud dengan "unit pelayanan navigasipendekatan" adalah unit pelayanan navigasipenerbangan pada kawasan pendekatankedatangan (standard arrtual routel dankeberangkatan (standard instrument de p arturel .

Yang dimaksud dengan "unit pelayanan navigasipenerbangan jelajah" adalah unit pelayanan lalulintas penerbangan terkendali yang diberikankepada pesawat udara yang mendapatkanpersetujuan dari personel pemandu lalu lintaspenerbangan (air traffic control clearance),pelayanan informasi penerbangan lflightinformation seruicel, dan pelayanan kesiagaan(alerting seruice).

SK No 052493 A

Angka 8 1

Page 991: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REFUBUK INDONESIA

-222 -

Angka 8 1

Pasal 277

Cukup jelas.

Angka 82

Pasal 292

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "personel navigasipenerbangan yang terkait langsung denganpelaksanaan pengoperasian dan/atau pemeliharaanfasilitas navigasi penerbangan" meliputi:

a. personel pelayanan lalu lintas penerbangan, yangterdiri atas:

1. pemandu lalu lintas penerbangan; dan

2. pemandu komunikasi penerbangan.

b. personel teknik telekomunikasi penerbangan,yang terdiri atas:

1. teknisi komunikasi penerbangan;

2. teknisi radio navigasi penerbangan;

3. teknisi pengamatan penerbangan; dan

4. teknisi kalibrasi penerbangan.

c. personel pelayanan informasi aeronautika; dan

d. personel perancang prosedur penerbangan adalahpersonel yang bertugas antara lain:

1) merancang suatu prosedur pergerakanpesawat udara untuk:a) keberangkatan (standard instntment

departure). Prosedur pergerakan pesawatudara keberangkatan adalah jalurpenerbangan tertentu dari suatu bandara,ditandai oleh fasilitas navigasi, yangmerupakan panduan bagi penerbang.

SK No 052494 A

b) kedatangan. . .

Page 992: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 83

Pasal 294

Cukup jelas.

Angka 84

Pasal 295

Cukup jelas.

Angka 85

Pasal 317

Cukup jelas

trRESIDENREFUBUK INDONESIA

-223 -

b) kedatangan (standard instrument ariualroute). Prosedur pergerakan pesawat udarakedatangan adalah jalur penerbangantertentu menuju suatu bandara, ditandaioleh fasilitas-fasilitas navigasi, yangmerupakan panduan bagi penerbang.

c) ancangan pendaratan (instntment approachprocedure). Prosedur pergerakan pesawatudara ancangan pendaratan adalahrangkaian manuver yang ditetapkan bagipenerbang dalam melaksanakan prosedurancangan pendaratan dengan hanyaberpedoman pada instrumen-inptrumenyang terdapat dalam cockpit serta fasilitaskomunikasi dan navigasi.

d) terbang jelajah (en-route). Prosedurpergerakan pesawat udara terbang jelajahadalah prosedur pergerakan pesawat udarayang dimulai dari fase keberangkatansampai dengan awal fase kedatanganmelalui suatu jalur penerbangan denganbatas ketinggian minimum yangditentukan (minimum en-route altitudel .

2) melakukan kajian aeronautika terhadap objekhalangan yang berada dalam area operasipenerbangan.

SK No 052495 AAngka86...

Page 993: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-224 -

Angka 86

Pasal 389

Cukup jelas

Angka 87

Pasal 392

Cukup jelas

Angka 88

Pasal 418

Cukup jelas

Angka 89

Pasal 423

Cukup jelas

Angka 90

Pasal 428

Cukup jelas.

Pasal 59

Cukup jelas.

Pasal 60

Angka 1

Pasal 30

Ayat (1)

Cukup jelas.

SK No 052496 A

Ayat (21 .

Page 994: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-225 -

Ayat (2)

Huruf aYang dimaksud dengan "pelayanan kesehatantingkat pertama" adalah pelayanan kesehatanyang diberikan oleh fasilitas pelayanankesehatan dasar.

Huruf bYang dimaksud dengan "pelayanan kesehatantingkat kedua" adalah pelayanan kesehatanyang diberikan oleh fasilitas pelayanankesehatan spesialistik.

Huruf cYang dimaksud dengan "pelayanan kesehatantingkat ketiga" adalah pelayanan kesehatan yangdiberikan oleh fasilitas pelayanan kesehatan subspesialistik.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 35

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 60

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "alat dan teknologi" dalamketentuan ini adalah yang tidak bertentangan dengantindakan pengobatan tradisional yang dilakukan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

SK No 052497 A

Angka4...

Page 995: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REFUEUK INDONESIA

-226 -

Angka 4

Pasal 106

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "sediaan farmasi" adalah Obat,Bahan Obat, Obat Tradisional, dan Kosmetik.Termasuk dalam sediaan farmasi adalah suplemenkesehatan dan obat kuasi.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 1 1 1

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

(1)Yang dimaksud dengan "standar" antara lain terkaitdengan pemberian tanda atau label yang berisi:a. Nama produk;b. Daftar bahan yang digunakan;c. Berat bersih atau isi bersih;d. Nama dan alamat pihak yang memproduksi atau

memasukan makanan dan minuman ke dalamwilayah Indonesia; dan

e. Tanggal, bulan dan tahun kadaluwarsa.

(21

Cukup jelas.

(3)

Cukup jelas.

(41

Cukup jelas.

SK No 052498 A

Angka 6

Page 996: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-227 -

Angka 6

Pasal 182

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 183

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 187

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 188

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal 197

Cukup jelas

Pasal 61

Angka 1

Pasal 17

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 24

Ayat (1)

Kemampuan pelayanan antara lain ditentukan olehsumber daya manusia, bangunan, sarana, danperalatan.

SK No 052499 A

Ayat (2)

Page 997: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Ayat (2)

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 25

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 26

Cukup jelas

Angka 5

Pasal2T

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 28

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 29

FRESIDENREFUELIK INDONESIA

-228 -

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf b

Huruf c

Yang dimaksud dengan "standar pelayananrumah sakit" adalah semua standar pelayananyang berlaku di rumah sakit, antara lainStandar Prosedur Operasional, standarpelayanan medis, standar asuhan keperawatan.

SK No 052500 A

Cukup jelas

Huruf d

Page 998: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUtsUK INDONESiA

-229 -

Huruf dCukup jelas

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "pasien tidakmampu/miskin" adalah pasien yang memenuhipersyaratan yang diatur dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf hYang dimaksud dengan "penyelenggaraan rekammedis" dalam ayat ini adalah dilakukan sesuaidengan standar yang secara bertahapdiupayakan mencapai standar internasional.

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kCukup jelas.

Huruf I

Cukup jelas.

Huruf mCukup jelas.

Huruf n

Cukup jelas.

SK No 052501 A

Huruf o

Page 999: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-230 -

Huruf o

Huruf p

Cukup jelas

Huruf r

Huruf sCukup jelas

Huruf tCukup jelas

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Rumah Sakit dibangun serta dilengkapi dengansarana, prasarana dan peralatan yang dapatdifungsikan serta dipelihara sedemikian rupauntuk mendapatkan keamanan, mencegahkebakaran/bencana dengan terjaminnyakeamanan, kesehatan dan keselamatan pasien,petugas, pengunjung, dan lingkungan RumahSakit.

Yang dimaksud dengan "peraturan internalRumah Sakit" (hospital bg laus) adalahperaturan organisasi Rumah Sakit (corporate bglausl dan peraturan staf medis Rumah Sakit(medical staff bg law) yang disusun dalamrangka menyelenggarakan tata kelolaperusahaan yang baik (good corporategouernance) dan tata kelola klinis yang baik(good clinical gouerrLance). Dalam peraturan stafmedis Rumah Sakit (medical staff by lawl antaralain diatur kewenangan klinis (Clinical Piuilege).

Angka 8

Pasal 40

Cukup jelas.

SK No 052502 A

Angka 9

Page 1000: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INI}ONESIA

-23t -

Angka 9

Pasal 54

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Yang dimaksud dengan "pengawasan yang bersifatteknis medis" adalah audit medis.

Yang dimaksud dengan "pengawasan yang bersifatteknis perumahsakitan" adalah audit kinerja rumahsakit.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal 62

Cukup jelas

Pasal 62

Angka 1

Pasal 5

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 9

Cukup jelas

SK No 052503 A

Angka3...

Page 1001: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-232 -

Angka 3

Pasal 16

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 18

Ayat (1)

Surat persetujuan ekspor dari Pemerintah berisiketerangan tertulis antara lain mengenai nama, jenis,bentuk dan jumlah psikotropika yang disetujui untukdiekspor, nama dan alamat eksportir dan importir dinegara pengimpor, jangka waktu pelaksanaan ekspordan keterangan bahwa ekspor tersebut untukkepentingan pengobatan dan/atau ilmu pengetahuan.

Surat Persetujuan Impor dari Pemerintah berisiketerangan tertulis antara lain mengenai nama, jenis,bentuk dan jumlah psikotropika yang disetujui untukdiimpor, nama dan alamat importir dan eksportir dinegara pengekspor, jangka waktu pelaksanaan impordan keterangan bahwa impor tersebut untukkepentingan pengobatan dan/atau ilmu pengetahuan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 19

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 20

Cukup jelas

SK No 052504 A

Angka 7 . .

Page 1002: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUELIK INDONESIA

-233 -

Angka 7

Pasal 21

Cukup jelas

Angka 8

Pasal22

Cukup jelas

Pasal 63

Angka 1

Pasal 1 1

Ayat (1)

Ketentuan ini membuka kemungkinan untukmemberikan Perizinan Berusaha kepada lebih darisatu industri farmasi yang berhak memproduksi obatNarkotika, tetapi dilakukan sangat selektif denganmaksud agar pengendalian dan pengawasan Narkotikadapat lebih mudah dilakukan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 15

Ayat (1)

Cukup jelas.

SK No 052505 A

Ayat(21 ...

Page 1003: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, FRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-234 -

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "dalam keadaan tertentu"dalam ketentuan ini adalah apabila perusahaan besarfarmasi milik negara dimaksud tidak dapatmelaksanakan fungsinya dalam melakukan imporNarkotika karena bencana alam, kebakaran dan lain-lain.

Ayat (3)

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 16

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 18

Ayat (1)

Perusahaan Pedagang Besar Farmasi dalam ketentuanini adalah BUMN maupun swasta.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 19

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 22

Cukup jelas

Angka 7

Pasal24

Cukup jelas.

SK No 052506 AAngka8...

Page 1004: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-235 -

Angka 8

Pasal 26

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 36

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal 39

Pasal 64

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 14

Cukup jelas

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "industri farmasi, danpedagang besar farmasi" adalah industri farmasi, danpedagang besar farmasi tertentu yang telah memilikiizin khusus untuk menyalurkan Narkotika.

Ayat (2)

Ketentuan ini menegaskan bahwa Perizinan Berusahabagi sarana penyimpanan sediaan farmasi pemerintahdiperlukan sepanjang surat keputusan pendiriansarana penyimpanan sediaan farmasi tersebut tidakdikeluarkan oleh Kepala Badan Pengawas Obat danMakanan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

SK No 052507 A

Angka 3

Page 1005: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-236 -

Angka 3

Pasal 15

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "untuk keperluan lain" adalahpenggunaan kelebihan Produksi Pangan selain untukkonsumsi, antara lain, untuk pakan, bahan bakuenergi, industri dan/atau ekspor.

Angka 4

Pasal 36

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 39

Usaha tani meliputi peningkatan produksi, kesejahteraanPetani, Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Pelaku UsahaPangan mikro dan kecil.

Angka 6

Pasal 68

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "rantai Pangan" adalah urutantahapan dan operasi di dalam produksi, pengolahan,distribusi, penyimpanan, dan penanganan suatuPangan dan bahan bakunya mulai dari produksihingga konsumsi, termasuk bahan yang berhubungandengan Pangan hingga Pangan siap dikonsumsi.

Yang dimaksud dengan "secara terpadu" adalahpenyelenggaraan Keamanan Pangan harusdilaksanakan secara terpadu dan sinergis oleh semuapemangku kepentingan pada setiap rantai Pangan.

SK No 052508 A

Ayat(21 ...

Page 1006: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-237 -

Ayat (21

Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteriaKeamanan Pangan dilakukan antara lain, denganberbasis analisis risiko. Analisis risiko merupakanproses pengambilan keputusan yang dilakukan secarasistematis dan transparan berdasarkan informasiilmiah yang meliputi manajemen risiko, kajian risiko,dan komunikasi risiko.

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (a)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Ayat (6)

Cukup jelas

Angka 7

Pasal T2

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal T4

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 77

Ayat (1)

Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi dalamPerizinan Berusaha adalah dari aspek KeamananPangan.

SK No 052509 A

Ayat (2)

Page 1007: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REFUBUK INDONESIA

-238 -

Ayat (21

Yang dimaksud dengan "bahan baku" adalah bahanutama yang dipakai dalam kegiatan atau prosesProduksi Pangan, yang dapat berupa bahan mentah,bahan setengah jadi, atau bahan jadi.

Yang dimaksud dengan "bahan lain" adalah bahanyang tidak termasuk bahan baku maupun bahantambahan Pangan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal 81

Cukup jelas.

Angka 1 1

Pasal 87

Dihapus.

Angka 12

Pasal 88

Cukup jelas.

Angka 13

Pasal 89A

Cukup jelas.

Angka 14

Pasal 9 1

Ayat (1)

Cukup jelas.

SK No 052510 A

Ayat (2)

Page 1008: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-239 -

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "Pangan Olahan tertentu"adalah pangan olahan yang dibuat oleh industrirumah tangga Pangan, yaitu industri Pangan yangmemiliki tempat usaha di tempat tinggal denganperalatan pengolahan manual hingga semi otomatis.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 15

Pasal 133

Cukup jelas

Angka 16

Pasal 134

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal 135

Cukup jelas

Angka 18

Pasal 139

Cukup jelas

Angka 19

Pasal 14O

Cukup jelas

SK No 052511 A

Angka 20

Page 1009: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-240 -

Angka 20

Pasal 141

Cukup jelas

Angka 2 1

Pasal 142

Cukup jelas.

Pasal 65

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan kata "dapat" dalam ketentuan inipada dasarnya kewajiban memenuhi Perizinan Berusahatidak berlaku pada sektor Pendidikan kecuali lembagapendidikan formal di kawasan ekonomi khusus yang diaturtersendiri.

Undang-Undang ini menganut prinsip bahwa pengelolaansatuan Pendidikan bersifat nirlaba sehingga tidak dapatdisamakan dengan pengelolaan kegiatan usaha. Dengandemikian perlakuan, persyaratan, dan proses izin yangdiperlukan oleh satuan Pendidikan untuk kegiatanoperasionalnya tidak dapat sama dengan perlakuan,persyaratan, dan proses Perizinan Berusaha untuk kegiatanyang dapat bersifat laba.

Ketentuan izin untuk satuan Pendidikan tetap mengikutiketentuan perundang-undangan di bidang Pendidikan:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2Ol2 tentangPendidikan Tinggi;

3. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2OO5 tentang Gurudan Dosen;

4. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2Ol3 tentangPendidikan Kedokteran;

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2OL9 tentangPesantren.

SK No 052512 A

Undang-undang

Page 1010: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REFUBLIK INDONESIA

-24t -

Undang-Undang tersebut tidak diatur dalam Undang-Undang ini dan oleh karena itu tidak ada kewajiban bagisatuan Pendidikan tersebut termasuk satuan Pendidikannonformal yang dikelola oleh masyarakat melakukan prosesizin melalui sistem Pertzinan Berusaha sebagaimana diaturdalam Undang-Undang ini.

Ketentuan pasal ini memberikan ruang bagi pengelola satuanPendidikan secara suka rela untuk dapat menggunakanproses sistem Perizinan Berusaha antara lain untuk proseskesesuaian tata ruang, persetujuan lingkungan, dan standarbangunan Gedung. Untuk pengelolaan satuan Pendidikancukup dengan proses yang telah ada sehingga tidakdilakukan melalui sistem Perizinan Berusaha yang diaturdalam Undang-Undang ini.

Sebagai contoh bahwa untuk pendirian pesantren telahdiatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2OI9 tentangPesantren yang mengatur bahwa pendirian pesantren hanyadengan mendaftarkan kepada menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.Sehingga dengan demikian pendirian pesantren tidakberlaku kewajiban untuk menggunakan sistem PerizinanBerusaha dalam Undang-Undang ini.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 66

Angka 1

Pasal 14

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 17

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 22

Cukup jelas.

SK No 052513 A

Angka4...

Page 1011: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESTDENREPUELIK INDONESIA

-242 -

Angka 4

Pasal 78

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 79

Dihapus.

Pasal 67

Angka 1

Pasal 14

Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan usaha "daya tarikwisata" adalah usaha yang kegiatannyamengelola daya tarik wisata alam, daya tarikwisata budaya, dan daya tarik wisatabuatan/ binaan manusia.

Huruf bYang dimaksud dengan usaha "kawasanpariwisata" adalah usaha yang kegiatannyamembangun dan/ atau mengelola kawasandengan luas tertentu untuk memenuhikebutuhan pariwisata.

Huruf cYang dimaksud dengan usaha "jasa transportasiwisata" adalah usaha khusus yang menyediakanangkutan untuk kebutuhan dan kegiatanpariwisata, bukan angkutan transportasireguler/umum.

SK No 052514 A

Huruf d

Page 1012: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-243 -

Huruf d

Huruf e

Huruf f

Huruf g

Yang dimaksud dengan usaha "jasa perjalananwisata" adalah usaha biro perjalanan wisata danusaha agen perjalanan wisata. Usaha biroperjalanan wisata meliputi usaha penyediaanjasa perencanaan perjalanan dan/atau jasapelayanan dan penyelenggaraan pariwisata,termasuk penyelenggaraan perjalanan ibadah.Usaha agen perjalanan wisata meliputi usahajasa pemesanan sarana, seperti pemesanan tiketdan pemesanan akomodasi serta pengurusandokumen perjalanan.

Yang dimaksud dengan usaha "jasa makanandan minuman" adalah usaha jasa penyediaanmakanan dan minuman yang dilengkapi denganperalatan dan perlengkapan untuk prosespembuatan dapat berupa restoran, kafe, jasaboga, dan bar I kedai minum.

Yang dimaksud dengan usaha "penyediaanakomodasi" adalah usaha yang menyediakanpelayanan penginapan yang dapat dilengkapidengan pelayanan pariwisata lainnya. Usahapenyediaan akomodasi dapat berupa hotel, vila,pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahankaravan, dan akomodasi lainnya yangdigunakan untuk tujuan pariwisata.

Yang dimaksud dengan usaha "penyelenggaraankegiatan hiburan dan rekreasi" merupakanusaha yang ruang lingkup kegiatannya berupausaha seni pertunjukan, arena permainan,karaoke, bioskop, serta kegiatan hiburan danrekreasi lainnya yang bertujuan untukpariwisata.

SK No 052515 A

Huruf h. . .

Page 1013: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-244 -

Huruf h

Huruf i

Huruf j

Huruf k

Huruf I

Yang dimaksud dengan usaha "penyelenggaraanpertemuan, perjalanan insentif, konferensi, danpameran" adalah usaha yang memberikan jasabagi suatu pertemuan sekelompok orang,menyelenggarakan perjalanan bagi karyawandan mitra usaha sebagai imbalan atasprestasinya, serta menyelenggarakan pamerandalam rangka menyebarluaskan informasi danpromosi suatu barang dan jasa yang berskalanasional, regional, dan internasional.

Yang dimaksud dengan usaha "jasa informasipariwisata" adalah usaha yang menyediakandata, berita, feature, foto, video, dan hasilpenelitian mengenai kepariwisataan yangdisebarkan dalam bentuk bahan cetak dan/atauelektronik.

Yang dimaksud dengan usaha 'Jasa konsultanpariwisata" adalah usaha yang menyediakansaran dan rekomendasi mengenai studikelayakan, perencanaan, pengelolaan usaha,penelitian, dan pemasaran di bidangkepariwisataan.

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "usaha wisata tirta"merupakan usaha yang menyelenggarakanwisata dan olahraga anr, termasuk penyediaansarana dan prasarana serta jasa lainnya yangdikelola secara komersial di perairan laut,pantai, sungai, danau, dan waduk.

SK No 052516 A

Huruf m .

Page 1014: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, PRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-245 -

Huruf m

Ayat (2)

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 15

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 16

Dihapus.

Angka 4

Pasal 26

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Yang dimaksud dengan "usaha spa" adalahusaha perawatan yang memberikan layanandengan metode kombinasi terapi air, terapiaroma, prjat, rempah-rempah, layananmakanan/minuman sehat, dan olah aktivitasfisik dengan tujuan menyeimbangkan jiwa danraga dengan tetap memperhatikan tradisi danbudaya bangsa Indonesia.

SK No 052517 A

Huruf e

Page 1015: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- PRESIDEN

REPUBUK IHDONESIA

-246 -

Huruf eYang dimaksud dengan "usaha pariwisatadengan kegiatan yang berisiko tinggi" meliputi,antara lain wisata selam, arung jeram, panjattebing, permainan jet coaster, dan mengunjungiobjek wisata tertentu, seperti melihat satwa liardi alam bebas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf iCukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kCukup jelas.

Huruf 1

Cukup jelas.

Huruf m

Cukup jelas.

Huruf n

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 29

Cukup jelas.

SK No 052518 A

Angka6...

Page 1016: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

' pREsroENREPUBLIK INDONESIA

-247 -

Angka 6

Pasal 30

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 54

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 56

Dihapus

Angka 9

Pasal 64

Dihapus

Pasal 68

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 19

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 20

Cukup jelas.

SK No 052519 A

Angka4...

Page 1017: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBL|K INDONESIA

-248 -

Angka 4

Pasal 58

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan taminan bank" adalah garansibank atau deposito atas nama biro perjalanan wisata.

Huruf dCukup jelas.

Angka 5

Pasal 59

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 61

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 63

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 83

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 84

Cukup jelas.

SK No 052520 A

Angka10...

Page 1018: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBLIK INDONESIA

-249 -

Angka 10

Pasal 85

Cukup jelas.

Angka 11

Pasal 89

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 90

Cukup jelas.

Angka 13

Pasal 9 1

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 92

Cukup jelas

Angka 15

Pasal 94

Cukup jelas

Angka 16

Pasal 95

Cukup jelas

Angka 17

Pasal 99

Cukup jelas

SK No 052521 A

Angka 18

Page 1019: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REFUBLIIq INDONESIA

-250 -

Angka 18

Pasal 101

Cukup jelas.

Angka 19

Pasal 103

Cukup jelas.

Angka 20

Pasal 104

Cukup jelas

Angka 2 1

Pasal 106

Cukup jelas

Angka 22

Pasal 118A

Cukup jelas

Angka 23

Pasal 1 19A

Cukup jelas

Angka 24

Pasal 125

Cukup jelas.

Angka 25

Pasal 126

Cukup jelas.

SK No 052522 A

Pasal 69 .

Page 1020: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

./ PRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-25r -

Pasal 69

Cukup jelas

Pasal 70

Angka 1

Pasal 10

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 12

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 13

Dihapus.

Angka 4

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 71

Angka 1

Pasal 1 1

Ayat (1)

Pemenuhan Perizinan Berusaha dalampenyelenggaraan telekomunikasi dimaksudkan sebagaiupaya Pemerintah dalam rangka pembinaan untukmendorong pertumbuhan penyelenggaraantelekomunikasi yang sehat.

Pemerintah memublikasikan secara berkala atasdaerah/wilayah yang terbuka untuk penyelenggaraanjaringan dan atau jasa telekomunikasi.Penyelenggaraan telekomunikasi wajib memenuhipersyaratan yang ditetapkan dalam PerizinanBerusaha.

SK No 052523 A

Ayat(2)...

Page 1021: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

., FRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-252 -

Ayat (2)

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 28

Ayat (1)

Ayat (2)

Angka 3

Pasal 30

Ayat (1)

Formula sebagaimana dimaksud dalam ketentuan inimerupakan pola perhitungan untuk menetapkanbesaran tarif. Formula tarif terdiri atas formula tarifawal dan formula tarif perubahan. Dalam menetapkanformula tarif awal, yang harus diperhatikan adalahkomponen biaya, sedangkan untuk menetapkanformula besaran tarif perubahan diperhatikan jugaantara lain faktor inflasi, kemampuan masyarakat,dan kesinambungan pembangunan telekomunikasi.

Cukup jelas.

Ketentuan ini dimaksudkan untuk mengatasi masalahkebutuhan jasa telekomunikasi di suatu daerah yangkarena keadaan tertentu belum dapat dijangkau olehjasa telekomunikasi. Oleh karena itu Undang-Undangini memandang perlu untuk memberikankemungkinan kepada penyelenggara telekomunikasikhusus yang sebenarnya hanya bergerak untukkepentingan sendiri, dapat memberikan pelayananjasa telekomunikasi kepada masyarakat yangbertempat tinggal di daerah tersebut.

SK No 052524 A

Ayat (21

Page 1022: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Ayat (2)

Ayat (3)

Angka 4

Pasal 32

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 33

Ayat (1)

Ayat (2)

' FREsIoENREPUEUK INDONESIA

-253 -

Peyelenggara telekomunikasi khusus yangmenyelenggarakan jaringan dan atau jasatelekomunikasi dapat melanjutkan penyelenggaraanjaringan dan atau jasa telekomunikasi denganpertimbangan investasi yang telah dilakukannya dankesinambungan pelayanan kepada pengguna. Dalamhal ini penyelenggara telekomunikasi khusus yangbersangkutan wajib memenuhi seluruh ketentuanyang berlaku bagi penyelenggaraan jaringan dan/ataujasa telekomunikasi.

Cukup jelas.

Pemberian Perizinan Berusaha terkait penggunaanspektrum frekuensi radio didasarkan padaketersediaan spektrum frekuensi radio dan hasilanalisis teknis.

Slot orbit satelit bukan merupakan aset nasional.

Pemberian Perizinan Berusaha penggunaan spektrumfrekuensi radio dilakukan melalui mekanisme seleksiatau evaluasi.

Pemberian persetujuan terkait penggunaan spektrumfrekuensi radio didasarkan pada ketersediaanspektrum frekuensi radio dan hasil analisis teknis.Pemberian persetujuan terkait penggunaan spektrumfrekuensi radio dilakukan melalui mekanisme evaluasi.

SK No 052525 A

Ayat(3) ...

Page 1023: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-254 -

Ayat (3)

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

Yang dimaksud dengan "sesuai dengan peruntukan"adalah penggunaan spektrum frekuensi radio wajibsesuai dengan perencanaan spektrum frekuensi radiodan ketentuan teknis penggunaan spektrum frekuensiradio yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Yang dimaksud dengan "gangguan yang merugikan"adalah jenis gangguan/inteferensi yang memberikandampak merugikan terhadap penggunaan spektrumfrekuensi radio yang mendapatkan proteksi dariPemerintah Pusat.

(4)

Cukup jelas.

(s)

Cukup jelas.

(6)

Cukup jelas.

(7t

Cukup jelas.

(8)

Cukup jelas.

(e)

Cukup jelas.

SK No 052526 A

Angka 6

Page 1024: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 6

Pasal 34

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 34A

Cukup jelas

Pasal 34B

Ayat (1)

/ PRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-255-

Biaya hak penggunaan spektrum frekuensi radiomerupakan kompensasi atas penggunaan frekuensisesuai dengan izin yang diterima. Di samping itu,biaya penggunaan frekuensi dimaksudkan jugasebagai sarana pengawasan dan pengendalian agarfrekuensi radio sebagai sumber daya alam terbatasdapat dimanfaatkan semaksimal mungkin. Besarnyabiaya penggunaan frekuensi ditentukan berdasarkanjenis dan lebar pita frekuensi. Jenis frekuensi akanberpengaruh pada mutu penyelenggaraan, sedangkanlebar pita frekuensi akan berpengaruh padakapasitas/jumlah informasi yang dapatdibawa/ dikirimkan.

Yang dimaksud dengan "infrastruktur pasif' termasuktetapi tidak terbatas pada gorong-gorong (ducting),tiang telekomunikasi (tower), tiang (1tole), dan lain-lainyang dapat digunakan untuk penggelaran jaringantelekomunikasi.

Ayat (21

Yang dimaksud dengan "infrastruktur" dalamketentuan ini adalah infrastruktur aktif.

Ayat (3)

Cukup jelas.

SK No 052527 A

Ayat(41 ...

Page 1025: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBUK INDONESIA

-256 -

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 45

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 46

Dihapus

Angka 10

Pasal4T

Cukup jelas.

Angka 1 1

Pasal 48

Dihapus.

Pasal 72

Angka 1

Pasal 16

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 25

Cukup jelas

SK No 052528 A

Angka3...

Page 1026: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

ITEPUEL|K INDONESIA

-257 -

Angka 3

Pasal 33

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 34

Dihapus

Angka 5

Pasal 55

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 57

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 58

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 60A

Ayat (1)

Penyelenggaraan penyiaran harus mengikutiperkembangan teknologi untuk meningkatkanefisiensi pemanfaatan spektrum frekuensi radio danspektrum elektromagnetik lainnya, kualitaspenerimaan dan pilihan program siaran radio dantelevisi bagi masyarakat, efisiensi dalam operasionalpenyelenggaraan jasa penyiaran radio dan televisi danpertumbuhan industri-industri yang terkait denganbidang penyiaran.

SK No 052529 A

Ayat (2)

Page 1027: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Ayat (2)

Ayat (3)

Pasal 73

Cukup jelas.

Pasal74

Angka 1

Pasal 1 1

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 21

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 38

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 52

Cukup jelas

- PRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

-258 -

Yang dimaksud dengan "migrasi penyiaran televisiterestrial dari teknologi analog ke teknologi digital"adalah proses yang dimulai dengan penerapan sistempenyiaran berteknologi digital untuk penyiarantelevisi yang diselenggarakan melalui media transmisiterestrial dan dilakukan secara bertahap, sertadiakhiri dengan penghentian penggunaan teknologianalog dalam lingkup nasional.

Cukup jelas.

SK No 052530 A

Angka 5

Page 1028: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

' pnEslprNREFUEL|K TNtrONESIA

-259 -

Angka 5

Pasal 55

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 56

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 66

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 67

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 68

Cukup jelas

Angka 10

Pasal 69

Cukup jelas

Angka 11

Pasal 69A

Cukup jelas.

Angka 12

Pasal 72

Cukup jelas

SK No 052531 A

Angka13...

Page 1029: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- trRESIDEN

REPUELIK INDONESIA

-260 -

Angka 13

Pasal 73

Cukup jelas

Angka 14

Pasal T4

Cukup jelas.

Angka 15

Pasal 75

Cukup jelas.

Pasal 75

Pasal 15

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Huruf d

Yang dimaksud dengan "penyakit masyarakat" ar'ttaralain pengemisan dan pergelandangan, pelacuran,perjudian, penyalahgunaan obat dan narkotika,pemabukan, perdagangan manusia,penghisapan/praktik lintah darat, dan pungutan liar.Wewenang yang dimaksud dalam ayat (1) inidilaksanakan secara terakomodasi dengan instansiterkait sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Yang dimaksud dengan "alirart" adalah semua aliranatau paham yang dapat menimbulkan perpecahanatau mengancam persatuan dan kesatuan bangsaantara lain aliran kepercayaan yang bertentangandengan falsafah dasar Negara Republik Indonesia.

SK No 052532 A

Huruf e

Page 1030: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

' FREsToENREPUEUK INDONESIA

-26r -

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "Tindakan kepolisian" adalahupaya paksa dan/atau tindakan lain menurut hukumyang bertanggung jawab guna mewujudkan tertib dantegaknya hukum serta terbinanya ketenteramanmasyarakat.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Cukup jelas.

Huruf iKeterangan dan barang bukti dimaksud adalah yangberkaitan baik dengan proses pidana maupun dalamrangka tugas kepolisian pada umumnya.

Huruf jYang dimaksud dengan "Pusat Informasi KriminalNasional" adalah sistem jaringan dari dokumentasikriminal yang memuat baik data kejahatan danpelanggaran maupun kecelakaan dan pelanggaran lalulintas serta registrasi dan identifikasi lalu lintas.

Huruf k

Surat izin danlatau surat keterangan yang dimaksuddikeluarkan atas dasar permintaan yangberkepentingan.

Huruf 1

Wewenang tersebutpermintaan instansipermintaan masyarakat

dilaksanakan berdasarkanyang berkepentingan atau

SK No 052533 A

Huruf m. . .

Page 1031: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-262 -

Huruf m

Ayat (2)

Huruf a

Yang dimaksud dengan "barang temuan" adalahbarang yang tidak diketahui pemiliknya yangditemukan oleh anggota Kepolisian Negara RepublikIndonesia atau masyarakat yang diserahkan kepadaKepolisian Negara Republik Indonesia. Barang temuanitu harus dilindungi oleh Kepolisian Negara RepublikIndonesia dengan ketentuan apabila dalam jangkawaktu tertentu tidak diambil oleh yang berhak akandiselesaikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Kepolisian Negara Republik Indonesiasetelah menerima barang temuan wajib segeramengumumkan melalui media cetak, media elektronikdan/atau media pengumuman lainnya.

Yang dimaksud "keramaian rlmum" dalam hal inisesuai dengan ketentuan Pasal 510 ayat (1) KitabUndang-Undang Hukum Pidana (KUHP), yaitukeramaian atau tontonan untuk umum danmengadakan arak-arakan di jalan umum. Kegiatanmasyarakat lainnya adalah kegiatan yang dapatmembahayakan keamanan umum seperti diatur dalamPasal 495 ayat (ll, 496,50O, 501 ayat (2), dan 502 ayat(1) KUHP.

Huruf bCukup jelas

Huruf c

Cukup jelas

Huruf dKegiatan politik yang memerlukan pemberitahuankepada Kepolisian Negara Republik Indonesia adalahkegiatan politik sebagaimana diatur dalam perundang-undangan di bidang politik, antara lain kegiatankampanye pemilihan umum (pemilu), pawai politik,penyebaran pamflet, dan penampilan gambar/lukisanbermuatan politik yang disebarkan kepada umum.

SK No 052534 A

Huruf e

Page 1032: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Huruf e

Huruf f

Huruf g

Huruf h

Huruf i

Huruf j

Cukup jelas

. PRESIDEN

REPUEUK TNDOF.IESIA

-263 -

Yang dimaksud dengan "senjata tajam" dalam Undang-Undang ini adalah senjata penikam, senjata penusuk,dan senjata pemukul, tidak termasuk barang-barangyang nyata-nyata dipergunakan untuk pertanian, atanruntuk pekerjaan rumah tangga, atau untukkepentingan melakukan pekerjaan yang sah, ataunyata untuk tujuan barang pusaka, atau barang kuno,atau barang ajaib sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 I Drtl 195 1.

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "kejahatan internasional"adalah kejahatan tertentu yang disepakati untukditanggulangi antarnegara, antara lain kejahatannarkotika, uang palsu, terorisme, dan perdaganganmanusia.

Cukup jelas

Dalam pelaksanaan tugas ini Kepolisian NegaraRepublik Indonesia terikat oleh ketentuan hukuminternasional, baik perjanjian bilateral maupunperjanjian multilateral. Dalam hubungan tersebutKepolisian Negara Republik Indonesia dapatmemberikan bantuan untuk melakukan tindakankepolisian atas permintaan dari negara lain, sebaliknyaKepolisian Negara Republik Indonesia dapat memintabantuan untuk melakukan tindakan kepolisian darinegara lain sepanjang tidak bertentangan denganketentuan hukum dari kedua negara. Organisasikepolisian internasional yang dimaksud, antara lain,International Criminal Police Organization (ICPO-Interpoll. Fungsi National Central Bureau ICPO-InterpolIndonesia dilaksanakan oleh Kepolisian NegaraRepublik Indonesia.

Huruf k. . .

SK No 052535 A

Page 1033: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

, FRESIDEN

R.EPUBUK INDONESIA

-264 -

Huruf kCukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 76

Cukup jelas.

Pasal TT

Angka 1

Pasal 2

Angka 2

Lingkup Penanaman Modal sebagaimana dimaksud dalamPasal ini tidak termasuk Penanaman Modal tidak langsungatau portofolio.

Pasal 12

Ayat (1)

Pelaksanaan kegiatan penanaman modal didasarkanatas kepentingan nasional yang mencakup antara lainpelindungan sumber daya alam, perlindungan,pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, danMenengah, pengawasan produksi dan distribusi,peningkatan kapasitas teknologi, partisipasi modaldalam negeri, serta kerja sama dengan badan usahayang ditunjuk Pemerintah.

Kepentingan nasional tersebut dapat mencakupperlindungan atas kegiatan usaha yang dapatmembahayakan kesehatan (seperti obat, minuman kerasmengandung alkohol), pemberdayaan petani, nelayan,petambak ikan dan garam, usaha mikro dan kecildengan pengaturan dan persyaratan tertentu yangditetapkan oleh Pemerintah, namun tetapmemperhatikan aspek peningkatan ekosistempenanaman modal.

SK No 052536 A

Kegiatan

Page 1034: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBLIK INDONESIA

-265 -

Kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh PemerintahPusat merupakan kegiatan yang bersifat pelayanan ataudalam rangka pertahanan dan keamanan, mencakupantara lain: alat utama sistem persenjataan, museumpemerintah, peninggalan sejarah dan purbakala,penyelenggaraan navigasi penerbangan,telekomunikasi/sarana bantu navigasi pelayaran danuessel.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Persyaratan penanaman modal ditujukan untuk bidangusaha yang diprioritaskan oleh Pemerintah yangdituangkan dalam bentuk daftar prioritas investasi yangdiatur dalam Peraturan Presiden yang meliputi antaralain:

1. Bidang usaha prioritas yang diberikan insentif fiskal;

2. Bidang usaha yang diberi kemudahan insentif nonfiskal, antara lain dalam bentuk kemudahanPerizinan Berusaha, lokasi penanaman modal,penyediaan infrastruktur dan energi, dan lain-lain;

3. Bidang usaha bagi usaha mikro, kecil, dan menegahdan persyaratan kemitraan antara usaha besardengan usaha mikro, kecil, dan menegah tidaktermasuk kemitraan sebagai pemegang saham; dan

4. Bidang usaha terbuka dengan persyaratan tertentu.

Angka 3

Pasal 13

Ayat (1)

Dalam rangka perlindungan Koperasi dan Usaha Mikro,Kecil, dan Menengah:

1. Penanaman modal asing hanya diperbolehkan padausaha skala besar dan hanya boleh bermitra denganKoperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

SK No 052537 A

2. Mengalokasikan

Page 1035: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-266 -

2. Mengalokasikan bidang usaha untuk Koperasi danUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah, serta bidangusaha untuk usaha besar dengan syarat harusbekerjasama melalui kemitraan dengan Koperasi danUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah, sesuai denganketentuan perundang-undangan di bidang UsahaMikro, Kecil, dan Menengah.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 18

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

SK No 052538 A

Huruf e .

Page 1036: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-267 -

Huruf e

Yang dimaksud dengan "industri pionir" adalahindustri yang memiliki keterkaitan yang luas,memberi nilai tambah dan eksternalitas yang tinggi,memperkenalkan teknologi baru, serta memiliki nilaistrategis bagi perekonomian nasional.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf hCukup jelas.

Huruf iCukup jelas.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kCukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 25

Cukup jelas.

Pasal 78

Pasal 22

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas

SK No 052539 A

Huruf b

Page 1037: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK, INDONESIA

-268 -

Huruf bYang termasuk dalam pengertian badan hukumIndonesia antara lain adalah Negara RepublikIndonesia, badan usaha milik negara, badan usahamilik daerah, Koperasi, dan badan usaha milik swasta.

Huruf cBadan hukum asing yang mendirikan Bank Umumterlebih dahulu harus memperoleh rekomendasi dariotoritas moneter negara asal. Rekomendasi dimaksudsekurang-kurangnya memuat keterangan badanhukum asing yang bersangkutan mempunyai reputasiyang baik dan tidak pernah melakukan perbuatantercela di bidang Perbankan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 79

Pasal 9

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dBadan hukum asing yang mendirikan Bank UmumSyariah terlebih dahulu harus memperolehrekomendasi dari otoritas moneter negara asal.Rekomendasi dimaksud sekurang-kurangnya memuatketerangan badan hukum asing yang bersangkutanmempunyai reputasi yang baik dan tidak pernahmelakukan perbuatan tercela di bidang Perbankan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

SK No 052540 A

Ayat(3) ...

Page 1038: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK TNDONESIA

-269 -

Ayat (3)

Persyaratan dan tata cara kepemilikan Bank Umum Syariaholeh badan hukum asing ditetapkan oleh Otoritas JasaKeuangan.

Pasal 80

Cukup jelas.

Pasal 81

Angka 1

Pasal 13

Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan "lembaga pelatihan kerjapemerintah" adalah lembaga pelatihan kerja yangdimiliki oleh pemerintah.

Huruf bYang dimaksud dengan "lembaga pelatihan kerjaswasta" adalah lembaga yang dimiliki oleh swasta.

Huruf cYang dimaksud dengan "lembaga pelatihan kerjaperusahaan" adalah unit pelatihan yang terdapatdi dalam perusahaan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 14

Cukup jelas.

SK No 052541 AAngka 3

Page 1039: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUBUK INDONESIA

-270 -

Angka 3

Pasal 37

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal42

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 43

Dihapus.

Angka 6

Pasal 44

Dihapus

Angka 7

Pasal 45

Ayat (1)

Huruf a

Huruf b

Tenaga kerja pendamping tenaga kerja asing tidaksecara otomatis menggantikan atau mendudukijabatan tenaga kerja asing yang didampinginya.Pendampingan tersebut lebih dititiberatkan padaalih teknologi dan alih keahlian agar tenaga kerjapendamping tersebut dapat memiliki kemampuansehingga pada waktunya diharapkan dapatmengganti tenaga kerja asing yang didampinginya.

Pendidikan dan pelatihan kerja oleh pemberi kerjatersebut dapat dilaksanakan baik di dalam negerimaupun dengan mengirimkan tenaga kerjaIndonesia untuk berlatih ke luar negeri.

SK No 052542 A

Huruf c . .

Page 1040: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsLlK INDONESII\

-27t -

Huruf cCukup jelas

Ayat (21

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 46

Dihapus.

Angka 9

Pasal4T

Ayat (1)

Kewajiban membayar kompensasi dimaksudkan dalamrangka menunjang upaya peningkatan kualitassumber daya manusia Indonesia.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal 48

Dihapus.

Angka 1 1

Pasal 49

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 56

Cukup jelas.

SK No 052543 A

Angka13...

Page 1041: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK TNDONESIA

-272 -

Angka 13

Pasal 57

Cukup jelas

Angka 14

Pasal 58

Cukup jelas

Angka 15

Pasal 59

Ayat (1)

Perjanjian kerja dalam ayat ini dicatatkan ke instansiyang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan pekerjaan yang bersifat tetapdalam ayat ini adalah pekerjaan yang sifatnya terusmenerus, tidak terputus-putus, tidak dibatasi waktudan merupakan bagian dari suatu proses produksidalam satu perusahaan atau pekerjaan yang bukanmusiman.

Pekerjaan yang bukan musiman adalah pekerjaan yangtidak tergantung cuaca atau suatu kondisi tertentu.Apabila pekerjaan itu merupakan pekerjaan yang terusmenerus, tidak terputus-putus, tidak dibatasi waktu,dan merupakan bagian dari suatu proses produksi,tetapi tergantung cuaca atau pekerjaan itu dibutuhkankarena adanya suatu kondisi tertentu maka pekerjaantersebut merupakan pekerjaan musiman yang tidaktermasuk pekerjaan tetap sehingga dapat menjadiobjek perjanjian kerja waktu tertentu.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

SK No 052544 A

Angka16...

Page 1042: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUBUK INDONESIA

-273 -

Angka 16

Pasal 61

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Keadaan atau kejadian tertentu seperti bencanaalam, kerusuhan sosial, atau gangguankeamanan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Yang dimaksud hak-hak yang sesuai dengan peraturanperundang-undangan atau hak-hak yang telah diaturdalam perjanjian kerja, peraturan perr.rsahaan, atauperjanjian kerja bersama adalah hak-hak yang harusdiberikan yang lebih baik dan menguntungkanpekerja/ buruh yang bersangkutan.

Angka 17

Pasal 61A

Cukup jelas.

SK No 052545 A

Angka 18

Page 1043: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-274 -

Angka 18

Pasal 64

Dihapus.

Angka 19

Pasal 65

Dihapus

Angka 20

Pasal 66

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "pengalihan perlindunganhak-hak bagi pekerja/buruh" yaitu perusahaan alihdaya yang baru memberikan perlindungan hak-hakbagi pekerja/buruh minimal sama dengan hak-hakyang diberikan oleh perusahaan alih daya sebelumnya.

Yang dimaksud "obyek pekerjaannya tetap ada" adalahpekerjaan yang ada pada 1 (satu) perusahaan pemberipekerjaan yang sama.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

SK No 052546 A

Angka2l...

Page 1044: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-275 -

Angka 2 1

Pasal77

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Bagi sektor usaha atau pekerjaan tertentu dapatdiberlakukan ketentuan waktu kerja yang kurang ataulebih dari 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empatpuluh) jam 1 (satu) minggu atau 8 (delapan) jam 1

(satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 22

Pasal 78

Ayat (1)

Mempekerjakan lebih dari waktu kerja sedapatmungkin harus dihindarkan karena pekerja/buruhharus mempunyai waktu yang cukup untuk istirahatdan memulihkan kebugarannya. Namun, dalam hal-hal tertentu terdapat kebutuhan yang mendesak yangharus diselesaikan segera dan tidak dapat dihindarisehingga pekerja/buruh harus bekerja melebihi waktukerja.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

SK No 052547 A

Ayat(4)...

Page 1045: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESTA

-276 -

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 23

Pasal 79

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Bagi perusahaan yang telah memberlakukan istirahatpanjang tidak boleh mengurangi dari ketentuan yangsudah ada.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 24

Pasal 88

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

SK No 052548 AHuruf c .

Page 1046: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-277 -

Huruf cCukup jelas.

Huruf d

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf f

Huruf g

Ayat (a)

Cukup jelas

Angka 25

Pasal 88A

Ayat (1)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "alasan tertentu" antaralain alasan karena pekerja/buruh sedangberhalangan, melakukan kegiatan lain di luarpekerjaannya, atau menjalankan hak waktuistirahatnya.

Yang dimaksud dengan "hal-hal yang dapatdiperhitungkan dengan upah" antara lain berupadenda, ganti rugi, pemotongan upah untuk pihakketiga, uang muka upah, sewa rumah dan/atausewa barang-barang milik perusahaan yangdisewakan oleh pengusaha kepadapekerja/buruh, hutang atau cicilan hutangpekerja/buruh kepada pengusaha, atau kelebihanpembayaran upah.

Yang dimaksud dengan "upah sebagai dasarperhitungan atau pembayaran hak dan kewajibanlainnya" antara lain upah untuk pembayaranpesangon atau upah untuk perhitungan pajakpenghasilan.

SK No 052549 A

Ayat(21 ...

Page 1047: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- FRESIDEN

REPUEUK INDONESIA

Pasal 88B

Cukup jelas

Pasal 88C

Cukup jelas

Pasal 88D

Cukup jelas

Pasal 88E

Cukup jelas.

-278 -

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Pengusaha dilarangpekerja/buruh.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

tidak membayar upah bagi

Angka 26

Pasal 89

Dihapus.

SK No 052550 A

Angka 27

Page 1048: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREFUEL|K INDONESIA

-279 -

Angka 27

Pasal 90

Dihapus

Angka 28

Pasal 90A

Cukup jelas.

Pasal 90B

Cukup jelas.

Angka 29

Pasal 91

Dihapus

Angka 30

Pasal 92

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Pen5rusunan struktur dan skala upah dimaksudkansebagai pedoman penetapan upah sehingga terdapatkepastian upah tiap pekerja/buruh serta mengurangikesenjangan antara upah terendah dan tertinggi diperusahaan yang bersangkutan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 3 1

Pasal 92A

Peninjauan upah dilakukan untukkebutuhan hidup, prestasi kerja,kemampuan perusahaan.

penyesualanperkembangan,

hargadan

SK No 052551 A

Angka 32

Page 1049: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 32

Pasal 94

Angka 33

Pasal 95

Angka 34

Pasal 96

Dihapus

Angka 35

Pasal 97

Dihapus.

Angka 36

Pasal 98

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "tunjangan tetap" adalahpembayaran kepada pekerja/buruh yang dilakukan secarateratur dan tidak dikaitkan dengan kehadiranpekerja/buruh atau pencapaian prestasi kerja tertentu.

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-280 -

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud "didahulukan pembayarannya" yaitupembayaran upah pekerja/buruh didahulukan darisemua jenis kreditur termasuk kreditur separatis ataukreditur pemegang hak jaminan kebendaan, tagihanhak negara, kantor lelang dan badan umum yangdibentuk pemerintah.

Ayat (3)

Cukup jelas.

SK No 052552 A

Angka 37

Page 1050: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-28t -

Angka 37

Pasal 151

Angka 38

Pasal 151A

Cukup jelas

Angka 39

Pasal 152

Dihapus

Angka 40

Pasal 153

Cukup jelas.

Angka 4 1

Pasal 154

Dihapus

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan mengupayakan adalahkegiatan-kegiatan yang positif yang pada akhirnyadapat menghindari terjadinya pemutusan hubungankerja antara lain pengaturan waktu kerja,penghematan, pembenahan metode kerja, danmemberikan pembinaan kepada pekerja/buruh.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

SK No 052553 A

Angka42...

Page 1051: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUBL|K INDONESIA

-282 -

Angka 42

Pasal 154A

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Perjanjian kerja, peraturan perusahaan atauperjanjian kerja bersama tidak boleh bertentangandengan peraturan perundang-undangan ataumengatur lebih baik dari peraturan perundang-undangan.

Angka 43

Pasal 155

Dihapus

Angka 44

Pasal 156

Cukup jelas.

Angka 45

Pasal 157

Cukup jelas.

Angka 46

Pasal l57AAyat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Yang dimaksud dengan "hak lainnya" yaitu hak-haklain yang diatur dalam perjanjian keda, peraturanperusahaan dan perjanjian kerja bersama.

Contoh: hak cuti yang belum diambil dan belum gugur.

SK No 052554 AAyat (3) .

Page 1052: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-283 -

Ayat (3)

Yang dimaksud "sesuai tingkatannya" adalahpenyelesaian perselisihan di tingkat bipartit ataumediasi/ konsiliasi/arbitrase atau pengadilanhubungan industrial.

Angka 47

Pasal 158

Dihapus

Angka 48

Pasal 159

Dihapus.

Angka 49

Pasal 160

Ayat (1)

Keluarga pekerja/buruh yang menjadi tanggunganadalah istri/suami, anak atau orang yang sah menjaditanggungan pekerja/buruh berdasarkan perjanjiankerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerjabersama.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

SK No 052555 A

Angka50...

Page 1053: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDEHREPUEUK INDONESIA

-284 -

Angka 50

Pasal 161

Dihapus.

Angka 51

Pasal 162

Dihapus.

Angka 52

Pasal 163

Dihapus.

Angka 53

Pasal 164

Dihapus.

Angka 54

Pasal 165

Dihapus.

Angka 55

Pasal 166

Dihapus.

Angka 56

Pasal 167

Dihapus

Angka 57

Pasal 168

Dihapus

SK No 052556 A

Angka 58

Page 1054: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-285-

Angka 58

Pasal 169

Dihapus

Angka 59

Pasal 170

Dihapus.

Angka 60

Pasal 171

Dihapus.

Angka 6 1

Pasal 172

Dihapus.

Angka 62

Pasal 184

Dihapus.

Angka 63

Pasal 185

Cukup jelas.

Angka 64

Pasal 186

Cukup jelas.

SK No 052557 A

Angka 65

Page 1055: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREFUEUK INDONESIA

-286 -

Angka 65

Pasal 187

Cukup jelas.

Angka 66

Pasal 188

Cukup jelas

Angka 67

Pasal 190

Cukup jelas

Angka 68

Pasal 191A

Cukup jelas

Pasal 82

Angka 1

Pasal 18

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 46A

Cukup jelas

Pasal 468

Cukup jelas

Pasal 46C

Cukup jelas

SK No 052558 A

Pasal46D...

Page 1056: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INEONESIA

-287 -

Pasal 46D

Cukup jelas

Pasal 46E

Pasal 83

Angka 1

Pasal 6

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 9

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 42

Cukup jelas

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud "rekomposisi iuran" adalahrekomposisi iuran yang tidak berasal daripekerja/buruh tanpa mengurangi manfaatprogram jaminan sosial lainnya yang menjadihak pekerja/buruh.

Huruf cCukup jelas.

SK No 052559 A

Pasal84...

Page 1057: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-288 -

Pasal 84

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 51

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 53

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 57

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 89A

Cukup jelas

Pasal 85

Cukup jelas.

Pasal 86

Angka 1

Pasal 6

SK No 052560 A

Ayat(1) ...

Page 1058: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-289 -

Ayat (1)

Persyaratan ini dimaksudkan untuk menjagakelayakan usaha dan kehidupan Koperasi. Orang-seorang pembentuk Koperasi adalah mereka yangmemenuhi persyaratan keanggotaan dan mempunyaikepentingan ekonomi yang sama.

Ayat (21

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 17

Ayat (1)

Ayat (2)

Angka 3

Pasal 21

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 22

Cukup jelas.

Sebagai pemilik dan pengguna jasa Koperasi, anggotaberpartisipasi aktif dalam kegiatan Koperasi.Sekalipun demikian, sepanjang tidak merugikankepentingannya, Koperasi dapat pula memberikanpelayanan kepada bukan anggota sesuai dengan sifatkegiatan usahanya, dengan maksud untuk menarikyang bukan anggota menjadi anggota Koperasi.

Buku daftar anggota koperasi dapat berbentukdokumen tertulis atau dokumen elektronik.

SK No 052561 A

Angka 5

Page 1059: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 5

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-290 -

Usaha Koperasi terutama diarahkan pada bidang usahayang berkaitan langsung dengan kepentingan anggotabaik untuk menunjang usaha maupunkesejahteraannya. Dalam hubungan ini makapengelolaan usaha Koperasi harus dilakukan secaraproduktif, efektif dan efisien dalam arti pelayanan usahayang dapat meningkatkan nilai tambah dan manfaatyang sebesar-besarnya pada anggota dengan tetapmempertimbangkan untuk memperoleh sisa hasil usahayang wajar. Untuk mencapai kemampuan usaha sepertitersebut diatas, maka Koperasi dapat berusaha secaraluwes baik ke hulu maupun ke hilir serta berbagai jenisusaha lainnya yang terkait. Adapun mengenaipelaksanaan usaha Koperasi, dapat dilakukan dimanasaja, baik di dalam maupun di luar negeri, denganmempertimbangkan kelayakan usahanya.

Pasal 43

Ayat (1)

Ayat (21

Cukup jelas

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "kelebihan kemampuanpelayanan Koperasi" adalah kelebihan kapasitas danadan daya yang dimiliki oleh Koperasi untuk melayanianggotanya. Kelebihan kapasitas tersebut oleh Koperasidapat dimanfaatkan untuk berusaha dengan bukananggota dengan tujuan untuk mengoptimalkan skalaekonomi dalam arti memperbesar volume usaha danmenekan biaya per unit yang memberikan manfaatsebesar-besarnya kepada anggotanya sertamemasyarakatkan Koperasi.

SK No 052562 A

Ayat(41 ...

Page 1060: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-29t -

Ayat (a)

Ayat (5)

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 44A

Cukup jelas.

Pasal 87

Angka 1

Pasal 6

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 12

Ayat (1)

Huruf a

Agar Koperasi dapat mewujudkan fungsi dan peranseperti yang dimaksud dalam Pasal 4 maka Koperasimelaksanakan usaha di segala bidang kehidupanekonomi dan berperan utama dalam kehidupan ekonomiralryat. Yang dimaksud dengan "kehidupan ekonomiralq/at" adalah semua kegiatan ekonomi yangdilaksanakan dan menyangkut kepentingan orangbanyak.

Yang dimaksud dengan "menyederhanakan tatacara dan jenis perizinan" adalah memberikankemudahan persyaratan dan tata cara perizinanserta informasi yang seluas-luasnya.

Yang dimaksud dengan "sistem pelayanan terpadusatu pintu" adalah proses pengelolaan perizinanusaha yang dimulai dari tahap permohonansampai dengan tahap terbitnya dokumen,dilakukan dalam satu tempat berdasarkan prinsippelayanan sebagai berikut:

SK No 052563 A

a. kesederhanaan

Page 1061: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBL|K INDONESIA

-292 -

a. kesederhanaan dalam proses;

b. kejelasan dalam pelayanan;

c. kepastian waktu penyelesaian;

d. kepastian biaya;

e. keamanan tempat pelayanan;

f. tanggung jawab petugas pelayanan;

g. kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan;

h. kemudahan akses pelayanan; dan

i. kedisiplinan, kesopanan, dan keramahanpelayanan.

Huruf bCukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 2 1

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 25

Dihapus

Angka 5

Pasal 26

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

SK No 052564 A

Huruf d

Page 1062: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUBUK INDONESIA

-293 -

Huruf dCukup jelas

Huruf eCukup jelas

Huruf fCukup jelas

Huruf g

Yang dimaksud dengan "bentuk-bentuk kemitraanlain" seperti bagi hasil, kerja sama operasional, usahapatungan (joint uenfitre), dan penyumberluaran(outsourcing).

Angka 6

Pasal 30

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 32A

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 35

Ayat (1)

Ayat (2)

Yang dimaksud "memiliki" adalah adanya peralihankepemilikan secara yuridis atas badanusaha/perusahaan dan/atau aset atau kekayaan yangdimiliki Usaha Mikro, Kecil, dan/atau Menengah olehUsaha Besar sebagai mitra usahanya dalampelaksanaan hubungan kemitraan.

Yang dimaksud "menguasai" adalah adanya peralihanpenguasaan secara yuridis atas kegiatan usaha yangdijalankan dan/atau aset atau kekayaan dimiliki UsahaMikro, Kecil, dan/atau Menengah oleh Usaha Besarsebagai mitra usahanya dalam pelaksanaan hubungankemitraan.

SK No 052565 A

Pasal 88

Page 1063: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-294 -

Pasal 88

Cukup jelas.

Pasal 89

Cukup jelas.

Pasal 90

Cukup jelas.

Pasal 9 1

Cukup jelas.

Pasal 92

Pasal 93

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan insentif kepabeanan antara lainpemberian keringanan atau pembebasan bea masuk.

Ayat (4)

Pelaku usaha mikro perlu diberikan dukungan antara lainmelalui pemberian insentif Pajak Penghasilan agar dapatmeningkatkan kapasitas dan skala usahanya untukberkembang. Pemberian dukungan dukungan insentif PajakPenghasilan tersebut juga ditujukan sebagai saranapembelajaran bagi pelaku usaha mikro agar dapat lebihmemahami hak dan kewajiban perpajakan.

Insentif Pajak Penghasilan diberikan kepada pelaku usaha mikrotertentu berdasarkan basis data tunggal usaha mikro, kecil, danmenengah agar insentif yang diberikan tepat sasaran.

SK No 052566 A

Cukup jelas

Pasal94...

Page 1064: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELTK INDONESIA

-29s -

Pasal 94

Cukup jelas

Pasal 95

Cukup jelas

Pasal 96

Cukup jelas

Pasal 97

Cukup jelas

Pasal 98

Cukup jelas

Pasal 99

Cukup jelas

Pasal 100

Cukup jelas

Pasal 101

Cukup jelas.

Pasal 102

Huruf aYang dimaksud dengan pembiayaan alternatif untuk UMK-Mantara lain meliputi:

a. urun dana (crowd fundingl;b. modal ventura;

c. angel capital;

SK No 052567 Ad. dana

Page 1065: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

- trRESIDEN

R,EFUEUK INDONESIA

-296 -

d. dana padanan (seed capital); dan

e. kewajiban pelayanan universal (uniuersal seruice obligation).

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf d

Cukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Pasal 103

Pasal 53A

Cukup jelas.

Pasal 104

Cukup jelas.

Pasal 105

Cukup jelas.

Pasal 106

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 38

Visa kunjungan dalam penerapannyauntuk melakukan kegiatan, antara lain:

1. wisata;

2. keluarga;

dapat diberikan

SK No 052568 A

3. sosial

Page 1066: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

trRESIDENREPUEUK INDONESIA

-297 -

3. sosial;

4- seni dan budaya;

5. tugas pemerintahan;

6. olahraga yang tidak bersifat komersial;

7. studi banding, kursus singkat, dan pelatihan singkat;

8. memberikan bimbingan, penyuluhan, dan pelatihandalam penerapan dan inovasi teknologi industri untukmeningkatkan mutu dan desain produk industri sertakerja sama pemasaran luar negeri bagi Indonesia;

9. melakukan pekerjaan darurat dan mendesak;

10. jurnalistik yang telah mendapat izin dari instansi yangberwenang;

11. pembuatan film yang tidak bersifat komersial dan telahmendapat izin dari instansi yang berwenang;

12. melakukan pembicaraan bisnis;

13. melakukan pembelian barang;

14. memberikan ceramah atau mengikuti seminar;

15. mengikuti pameran internasional;

16. mengikuti rapat yang diadakan dengan kantor pusatatau perwakilan di Indonesia;

17. melakukan audit, kendali mutu produksi, atau inspeksipada cabang perusahaan di Indonesia;

18. calon tenaga kerja asing dalam uji coba kemampuandalam bekerja;

19. meneruskan perjalanan ke negara lain; dan

20. bergabung dengan alat angkut yang berada di WilayahIndonesia.

Angka 3

Pasal 39

Ayat (1)

Huruf a

SK No 052569 A

Yang...

Page 1067: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

. PRESIDEN

REPUBUK INDONE5IA

-298 -

Yang dimaksud dengan "Visa tinggal terbatasrumah kedua" adalah Visa yang diberikan kepadaOrang Asing beserta keluarganya untuk tinggalmenetap di Indonesia selama 5 (lima) tahun atau10 (sepuluh) tahun setelah memenuhi persyaratantertentu.

Huruf bCukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 40

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 46

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "bertempat tinggal di WilayahIndonesia" adalah dalam rangka tugas penempatan diperwakilan negara setempat atau perwakilanorganisasi internasional.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

SK No 052570 A

Angka 6

Page 1068: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-299 -

Angka 6

Pasal 54

Ayat (1)

Huruf aYang dimaksud dengan "rohaniwan"pemuka agama yang diakui di Indonesia.

Huruf bYang dimaksud dengan "keluarga"suami/istri, dan anak.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 63

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 71

Cukup jelas.

adalah

adalah

Pasal 107

Angka 1

Pasal 3

SK No 052571 A

Ayat (1)

Page 1069: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREFUEUK INDONESIA

-300-

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Ayat (3)

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 20

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 82

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Paten sederhana diberikan untuk Invensi yang berupaproduk yang bukan sekadar berbeda ciri teknisnya,tetapi harus memiliki fungsi/kegunaan yang lebihpraktis daripada Invensi sebelumnya yang disebabkanbentuk, konfigurasi, konstruksi, atau komponennyayang mencakup alat, barang, mesin, komposisi,formula, penggunaan, senyawa, atau sistem. Patensederhana juga diberikan untuk Invensi yang berupaproses atau metode yang baru.

SK No 052572 A

Huruf c. . .

Page 1070: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-301 -

Huruf cKeadaan ini biasanya terjadi dalam pelaksanaanPaten yang merupakan hasil penyempurnaan ataupengembangan Invensi yang lebih dahulu telahdilindung Paten. Oleh karenanya pelaksanaanPaten yang baru tersebut berarti melaksanakansebagian atau seluruh Invensi yang telahdilindungi Paten yang dimiliki oleh pihak lain.Jika Pemegang Paten terdahulu memberi Lisensikepada Pemegang paten berikutnya, yangmemungkinkan terlaksananya paten berikutnyatersebut, maka dalam hal ini tidak ada masalahpelanggaran Paten. Tetapi kalau Lisensi untuk itutidak diberikan, semestinya Undang-Undang inimenyediakan jalan keluarnya. Ketentuan inidimaksudkan agar paten yang diberikanbelakangan dapat dilaksanakan tanpa melanggarPaten yang terdahulu melalui pemberian f,isenii_wajib oleh Menteri.

Ayat (2)

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 722

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "satu Invensi" adalah patensederhana hanya diajukan untuk satu klaim mandiriproduk atau satu kraim mandiri proses, tetapi dapatterdiri atas beberapa klaim turunan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 123

Cukup jelas

SK No 052573 AAngka 6

Page 1071: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES tDENREPUBUK INDONESIA

-302 -

Angka 6

Pasal 124

Cukup jelas.

Pasai 108

Angka IPasal 20

Huruf a

Huruf b

Huruf c

Huruf d

Yang dimaksud dengan "bertentangan denganketertiban umum" adalah tidak sejalan denganperaturan yang ada dalam masyarakat yang sifatnyamenyeluruh seperti menyinggung perasaan masyarakatatau goiongan, menyinggung kesopanan atau etikaumum masyarakat, dan menyinggung ketentramanmasyarakat atau golongan.

Merek tersebut berkaitan atau hanya menyebutkanbarang dan/atau jasa yang dimohonkanpendaftarannya.

Yang dimaksud dengan "memuat unsur yang dapatmenyesatkan" misalnya Merek "Kecap No.1" tidakdapat didaftarkan karena menyesatkan masyarakatterkait dengan kualitas barang, Merek "netto i00gram" tidak dapat didaftarkan karena menyesatkanmasyarakat terkait dengan ukuran barang.

Yang dimaksud dengan "memuat keterangan yangtidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau khasiatdari barang dan/atau jasa yang diproduksi" adalahmencantumkan keterangan yang tidak sesuai dengankualitas, manfaat, khasiat, dan/atau risiko dariproduk dimaksud. Contohnya: obat yang dapatmenyembuhkan seribu satu penyakit, rokok yangaman bagi kesehatan.

SK No 052574 A

Huruf e

Page 1072: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-303-

Huruf e

Huruf f

Huruf g

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 23

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 25

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas

Huruf bCukup jelas

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Tanda dianggap tidak memiliki daya pembeda apabilatanda tersebut terlalu sederhana seperti satu tandagaris atau satu tanda titik, ataupun terlalu rumitsehingga tidak jelas.

Yang dimaksud dengan "nama Llmum" antara lainMerek "rumah makan" untuk restoran, Merek "warungkopi" untuk kafe. Adapun "lambang milik umLtm"antara lain "lambang tengkorak" untuk barangberbahaya, lambang "tanda racun" untuk bahan kimia,"lambang sendok dan garpu" untuk jasa restoran.

SK No 052515 A

Huruf e

Page 1073: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-304-

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fYang dimaksud dengan "tanggaladalah tanggal didaftarnya Merek.

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf hCukup jelas.

pendaftaran"

Pasal 109

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 7

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "orang" adalah orangperseorangan, baik warga negara Indonesia maupunasing atau badan hukum Indonesia atau asing.Ketentuan dalam ayat ini menegaskan prinsip yangberlaku berdasarkan undang-undang ini bahwa padadasarnya sebagai badan hukum, Perseroan didirikanberdasarkan perjanjian, karena itu mempunyai lebihdari 1 (satu) orang pemegang saham.

Dalam hal Peleburan seluruh aktiva dan pasivaPerseroan yang meleburkan diri masuk menjadi modalPerseroan hasil Peleburan dan pendiri tidak mengambilbagian saham sehingga pendiri dari Perseroan hasilPeleburan adalah Perseroan yang meleburkan diri dannama pemegang saham dari Perseroan hasil Peleburanadalah nama pemegang saham dari Perseroan yangmeleburkan diri.

SK No 052576 A

Ayat (4)

Page 1074: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-305-

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Perikatan dan kerugian Perseroan yang menjaditanggung jawab pribadi pemegang saham adalahperikatan dan kerugian yang terjadi setelah lewatwaktu 6 (enam) bulan tersebut.

Yang dimaksud dengan "pihak yang berkepentingan"adalah kejaksaan untuk kepentingan rlmum,pemegang saham, Direksi, Dewan Komisaris, karyawanPerseroan, kreditor, danf atau pemangku kepentingan(stakeholdefl lainnya.

Ayat (7)

Karena status dan karakteristik yang khusus,persyaratan jumlah pendiri bagi Perseroansebagaimana dimaksud pada ayat ini diatur dalamperaturan perundang-undangan tersendiri.

Huruf aYang dimaksud dengan "persero" adalahbadan usaha milik negara yang berbentukPerseroan yang modalnya terbagi dalamsaham yang diatur dalam undang-undangtentang badan usaha milik negara.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas.

SK No 052577 A

Angka3...

Page 1075: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUEUK INDONESIA

-306-

Angka 3

Pasal 32

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Ketentuan pada ayat ini diperlukan untukmengantisipasi perubahan keadaan perekonomian.

Angka 4

Pasal 153

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 153A

Cukup jelas

Pasal 1538

Ayat (1)

Modal dasar perseroan untuk usaha mikro dan kecilberasal dari kekayaan pendiri yang dipisahkan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 153C

Cukup jelas

Pasal 153D

Cukup jelas

SK No 052518 APasal 153E

Page 1076: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-307 -

Pasal 153E

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan "orang perseorangan" adalahorang yang cakap melakukan perbuatan hukumsebagaimana diatur dalam Kitab Undang-UndangHukum Perdata.

Pasal 153F

Cukup jelas

Pasal 153G

Cukup jelas.

Pasal 153H

Cukup jelas.

Pasal 1531

Cukup jelas

Pasal 153J

Cukup jelas

Pasal 1 10

Dihapus

Pasal 1 1 1

Angka 1

SK No 052519 A

Pasal 2

Page 1077: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-308-

Pasal 2

Ayat (1)

Huruf a

Huruf b

Orang pribadi sebagai subjek pajak dapatbertempat tinggal atau berada di Indonesiaataupun di luar Indonesia. Warisan yang belumterbagi sebagai satu kesatuan merupakan subjekpajak pengganti, menggantikan mereka yangberhak yaitu ahli waris. Penunjukan warisan yangbelum terbagi sebagai subjek pajak penggantidimaksudkan agar pengenaan pajak ataspenghasilan yang berasal dari warisan tersebuttetap dapat dilaksanakan.

Badan adalah sekumpulan orang danf atau modalyang merupakan kesatuan baik yang melakukanusaha maupun yang tidak melakukan usaha yangmeliputi perseroan terbatas, perseroankomanditer, perseroan lainnya, badan usaha miliknegara atau badan usaha milik daerah dengannama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi,koperasi, dana pensiun, persekutuan,perkumpulan, yayasan, organisasi massa,organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya,lembaga, dan bentuk badan lainnya termasukkontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.Badan usaha milik negara dan badan usaha milikdaerah merupakan subjek pajak tanpamemperhatikan nama dan bentuknya sehinggasetiap unit tertentu dari badan Pemerintah,misalnya lembaga, badan, dan sebagainya yangdimiliki oleh Pemerintah Pusat dan pemerintahDaerah yang menjalankan usaha atau melakukankegiatan untuk memperoleh penghasiianmerupakan subjek pajak.

Dalam pengertian perkumpulan termasuk pulaasosiasi, persatuan, perhimpunan, atau ikatandari pihak-pihak yang mempunyai kepentinganyang sama.

SK No 052580 A

Huruf c

Page 1078: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-309-

Huruf c

Cukup jelas

Ayat (1a)

Ayat (2)

Cukup jelas

Subjek pajak dibedakan menjadi subjek pajak dalamnegeri dan subjek pajak luar negeri. Subjek pajakorang pribadi dalam negeri menjadi Wajib Pajakapabila telah menerima atau memperoleh penghasilanyang besarnya melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak.Subjek pajak badan dalam negeri menjadi Wajib Pajaksejak saat didirikan, atau bertempat kedudukan diIndonesia. Subjek pajak luar negeri baik orang pribadimaupun badan sekaligus menjadi Wajib Pajak karenamenerima dan/atau memperoleh penghasilan yangbersumber dari Indonesia atau menerima danf ataumemperoleh penghasilan yang bersumber dariIndonesia melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.Dengan perkataan lain, Wajib Pajak adalah orangpribadi atau badan yang teiah memenuhi kewajibansubjektif dan objektif. Sehubungan dengan pemilikanNomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Wajib Pajak orangpribadi yang menerima penghasilan di bawahPenghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) tidak wajibmendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP.

Perbedaan yang penting antara Wajib Pajak dalamnegeri dan Wajib Pajak luar negeri terletak dalampemenuhan kewajiban pajaknya, antara lain:

a. Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajak ataspenghasilan baik yang diterima atau diperolehdari Indonesia maupun dari luar Indonesia,sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenai pajakhanya atas penghasilan yang berasal dari sumberpenghasilan di Indonesia;

b. Wajib Pajak dalam negeri dikenai pajakberdasarkan penghasilan neto dengan tarif Lrmum,sedangkan Wajib Pajak luar negeri dikenai pajakberdasarkan penghasilan bruto dengan tarif pajaksepadan; dan

SK No 052581 A

c.Wajib...

Page 1079: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-310-

c. Wajib Pajak dalam negeri wajib menyampaikanSurat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilansebagai sarana untuk menetapkan pajak yangterutang dalam suatu tahun pajak, sedangkanWajib Pajak luar negeri tidak wajib menyampaikanSurat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilankarena kewajiban pajaknya dipenuhi melaluipemotongan pajak yang bersifat final.

Bagi Wajib Pajak luar negeri yang menjalankan usahaatau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetapdi Indonesia, pemenuhan kewajiban perpajakannyadipersamakan dengan pemenuhan kewajibanperpajakan Wajib Pajak badan dalam negerisebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini danUndang-Undang yang mengatur mengenai ketentuanumum dan tata cara perpajakan.

Ayat (3)

Huruf a

Huruf b

Pada prinsipnya orang pribadi yang menjadisubjek pajak dalam negeri adalah orang pribadiyang bertempat tinggal atau berada di Indonesia.Termasuk dalam pengertian orang pribadi yangbertempat tinggal di Indonesia adalah merekayang mempunyai niat untuk bertempat tinggal diIndonesia. Apakah seseorang mempunyai niatuntuk bertempat tinggal di Indonesia ditimbangmenurut keadaan.

Keberadaan orang pribadi di Indonesia tebih dari183 (seratus delapan puluh tiga) hari tidaktahharus berturut-turut, tetapi ditentukan olehjumlah hari orang tersebut berada di Indonesiadalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejakkedatangannya di Indonesia.

SK No 052582 A

Cukup jelas.

Huruf c .

Page 1080: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-311-

Huruf cWarisan yang belum terbagi yang ditinggalkanoleh orang pribadi subjek pajak dalam negeridianggap sebagai subjek pajak dalam negeri dalampengertian Undang-Undang ini mengikuti statuspewaris. Adapun untuk pelaksanaan pemenuhankewajiban perpajakannya, warisan tersebutmenggantikan kewajiban ahli waris yang berhak.Apabila warisan tersebut telah dibagi, kewajibanperpajakannya beralih kepada ahli waris.

Warisan yang belum terbagi yang ditinggalkanoleh orang pribadi sebagai subjek pajak luarnegeri yang tidak menjalankan usaha ataumelakukan kegiatan melalui suatu bentuk usahatetap di Indonesia, tidak dianggap sebagai subjekpajak pengganti karena pengenaan pajak ataspenghasilan yang diterima atau diperoleh orangpribadi dimaksud melekat pada objeknya.

Ayat (a)

Subjek pajak luar negeri adalah orang pribadi ataubadan yang bertempat tinggal atau bertempatkedudukan di luar Indonesia yang dapat menerimaatau memperoleh penghasilan dari Indonesia, baikmelalui maupun tanpa melalui bentuk usaha tetap.Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal diIndonesia, tetapi berada di Indonesia tidak lebih dari183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangkawaktu 12 (dua belas) bulan maka orang tersebutadalah subjek pajak luar negeri.

Apabila penghasilan diterima atau diperoleh melaluibentuk usaha tetap maka terhadap orang pribadi ataubadan tersebut dikenai pajak melalui bentuk usahatetap. Orang pribadi atau badan tersebut, statusnyatetap sebagai subjek pajak luar negeri. Dengandemikian, bentuk usaha tetap tersebut menggantikanorang pribadi atau badan sebagai subjek pajak luarnegeri dalam memenuhi kewajiban perpajakannya diIndonesia. Dalam hal penghasiian tersebut diterimaatau diperoleh tanpa melalui bentuk usaha tetap makapengenaan pajaknya dilakukan langsung kepadasubjek pajak luar negeri tersebut.

SK No 052583 A

Ayat (5)

Page 1081: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-3t2 -

Ayat (5)

Suatu bentuk usaha tetap mengandung pengertianadanya suatu tempat usaha (place of business) yaitufasilitas yang dapat berupa tanah dan gedungtermasuk juga mesin-mesin, peralatan, gudang dankomputer atau agen elektronik atau peralatan otomatis(automated equipmentl yang dimiliki, disewa, ataudigunakan oleh penyelenggara transaksi elektronikuntuk menjalankan aktivitas usaha melalui internet.

Tempat usaha tersebut bersifat permanen dandigunakan untuk menjalankan usaha atau melakukankegiatan dari orang pribadi yang tidak bertempattinggal atau badan yang tidak didirikan dan tidakbertempat kedudukan di Indonesia.

Pengertian bentuk usaha tetap mencakup pula orangpribadi atau badan selaku agen yang kedudukannyatidak bebas yang bertindak untuk dan atas namaorang pribadi atau badan yang tidak bertempat tinggalatau tidak bertempat kedudukan di Indonesia. Orangpribadi yang tidak bertempat tinggal atau badan yangtidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan diIndonesia tidak dapat dianggap mempunyai bentukusaha tetap di Indonesia apabila orang pribadi ataubadan dalam menjalankan usaha atau melakukankegiatan di Indonesia menggunakan agen, broker atauperantara yang mempunyai kedudukan bebas, asalkanagen atau perantara tersebut dalam kenyataannyabertindak sepenuhnya dalam rangka menjalankanperusahaannya sendiri.

Perusahaan asuransi yang didirikan dan bertempatkedudukan di luar Indonesia dianggap mempunyaibentuk usaha tetap di Indonesia apabila perusahaanasuransi tersebut menerima pembayaran premiasuransi atau menanggung risiko di Indonesia melaluipegawai, perwakilan atau agennya di Indonesia.Menanggung risiko di Indonesia tidak berarti bahwaperistiwa yang mengakibatkan risiko tersebut terjadi diIndonesia. Yang perlu diperhatikan adalah bahwapihak tertanggung bertempat tinggal, berada, ataubertempat kedudukan di Indonesia.

SK No 052584 A

Ayat (6)

Page 1082: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-313-

Angka 2

Pasal 4

Ayat (6)

Ayat (1)

Penentuan tempat tinggal orang pribadi atau tempatkedudukan badan penting untuk menetapkan KantorPelayanan Pajak mana yang mempunyai yurisdiksipemajakan atas penghasilan yang diterima ataudiperoleh orang pribadi atau badan tersebut.

Pada dasarnya tempat tinggal orang pribadi atautempat kedudukan badan ditentukan menurutkeadaan yang sebenarnya. Dengan demikianpenentuan tempat tinggal atau tempat kedudukantidak hanya didasarkan pada pertimbangan yangbersifat formal, tetapi lebih didasarkan pada kenyataanBeberapa hal yang perlu dipertimbangkan olehDirektur Jenderal Pajak dalam menentukan tempattinggal seseorang atau tempat kedudukan badantersebut, antara lain domisili, alamat tempat tinggal,tempat tinggal keluarga, tempat menjalankan usahapokok atau hal-hal lain yang perlu dipertimbangkanuntuk memudahkan pelaksanaan pemenuhankewajiban pajak.

Undang-Undang ini menganut prinsip pemajakan ataspenghasilan dalam pengertian yang luas, yaitu bahwapajak dikenakan atas setiap tambahan kemampuanekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib pajakdari manapun asalnya yang dapat dipergunakan untukkonsumsi atau menambah kekayaan Wajib pajaktersebut.

Pengertian penghasilan dalam Undang-Undang initidak memperhatikan adanya penghasilan dari sumbertertentu, tetapi pada adanya tambahan kemampuanekonomis. Tambahan kemampuan ekonomis yangditerima atau diperoleh Wajib Pajak -.rrpakanukuran terbaik mengenai kemampuan Wajib pajaktersebut untuk ikut bersama-sama memikul biayayang diperlukan pemerintah untuk kegiatan rutin danpembangunan.

Dilihat. . .

SK No 052585 A

Page 1083: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-3t4-

Dilihat dari mengalirnya tambahan kemampuanekonomis kepada Wajib Pajak, penghasilan dapatdikelompokkan menj adi :

i. penghasilan dari pekerjaan dalam hubungankerja dan pekerjaan bebas seperti gaji,honorarium, penghasilan dari praktik dokter,notaris, aktuaris, akuntan, pengacara, dansebagainya;

ii. penghasilan dari usaha dan kegiatan;

iii. penghasilan dari modal, yang berupa harta gerakataupun harta tak gerak, seperti bunga, dividen,royalti, sewa, dan keuntungan penjualan hartaatau hak yang tidak dipergunakan untuk usaha;dan

iv. penghasilan lain-lain, seperti pembebasan utangdan hadiah.

Dilihat dari penggunaannya, penghasilan dapat dipakaiuntuk konsumsi dan dapat pula ditabung untukmenambah kekayaan Wajib Pajak.

Karena Undang-Undang ini menganut pengertianpenghasilan yang luas maka semua jenis penghasilanyang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajakdigabungkan untuk mendapatkan dasar pengenaanpajak. Dengan demikian, apabila dalam satu tahunpajak suatu usaha atau kegiatan menderita kerugian,kerugian tersebut dikompensasikan denganpenghasilan lainnya (kompensasi horizontal), kecualikerugian yang diderita di luar negeri. Namun demikian,apabila suatu jenis penghasilan dikenai pajak dengantarif yang bersifat final atau dikecualikan dari objekpajak, maka penghasilan tersebut tidak bolehdigabungkan dengan penghasilan lain yang dikenaitarif umum.

Contoh-contoh penghasilan yang disebut dalamketentuan ini dimaksudkan untuk memperjelaspengertian tentang penghasilan yang luas yang tidakterbatas pada contoh-contoh dimaksud.

SK No 052586 A

Huruf a .

Page 1084: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

- 315 -

Huruf a

Huruf b

Huruf cCukup jelas

Huruf d

Semua pembayaran atau imbalan sehubungandengan pekerjaan, seperti upah, gaji, premiasuransi jiwa, dan asuransi kesehatan yangdibayar oleh pemberi kerja, atau imbalan dalambentuk lainnya adalah Objek Pajak.

Pengertian imbalan dalam bentuk lainnyatermasuk imbalan dalam bentuk natura yangpada hakikatnya merupakan penghasilan.

Dalam pengertian hadiah termasuk hadiah dariundian, pekerjaan, dan kegiatan seperti hadiahundian tabungan, hadiah dari pertandinganolahraga dan lain sebagainya.

Yang dimaksud dengan penghargaan adalahimbalan yang diberikan sehubungan dengankegiatan tertentu, misalnya imbalan yang diterimasehubungan dengan penemuan benda-bendapurbakala.

Apabila Wajib Pajak menjual harta dengan hargayang lebih tinggi dari nilai sisa buku atau lebihtinggi dari harga atau nilai perolehan, selisihharga tersebut merupakan keuntungan. Dalamhal penjualan harta tersebut terjadi antara badanusaha dan pemegang sahamnya, harga jual yangdipakai sebagai dasar untuk penghitungankeuntungan dari penjualan tersebut adalah hargapasar.

SK No 052587 A

Misalnya

Page 1085: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-316-

Misalnya, H S memiliki sebuah mobil yangdigunakan dalam kegiatan usahanya dengan nilaisisa buku sebesar Rp40.000.000,O0 (empat puluhjuta rupiah). Mobil tersebut dijual dengan hargaRp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).Dengan demikian, keuntungan PT S yangdiperoleh karena penjualan mobil tersebut adalahRp20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah). Apabilamobil tersebut dijual kepada salah seorangpemegang sahamnya dengan hargaRp55.000.00O,OO (lima puluh lima juta rupiah),nilai jual mobil tersebut tetap dihitungberdasarkan harga pasar sebesarRp60.000.O00,00 (enam puluh juta rupiah).Selisih sebesar Rp20.00O.000,00 (dua puluh jutarupiah) merupakan keuntungan bagi Pf S danbagi pemegang saham yang membeli mobiltersebut selisih sebesar RpS.000.00O,0O (lima jutarupiah) merupakan penghasilan.

Apabila suatu badan dilikuidasi, keuntungan daripenjualan harta, yaitu selisih antara harga jualberdasarkan harga pasar dan nilai sisa bukuharta tersebut, merupakan objek pajak. Demikianjuga selisih lebih antara harga pasar dan nilai sisabuku dalam hal terjadi penggabungan, peleburan,pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihanusaha merupakan penghasilan.

Dalam hal terjadi pengalihan harta sebagaipengganti saham atau penyertaan modal,keuntungan berupa selisih antara harga pasardari harta yang diserahkan dan nilai bukunyamerupakan penghasilan.

SK No 052588 A

Keuntungan

Page 1086: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-377 -

Keuntungan berupa selisih antara harga pasardan nilai perolehan atau nilai sisa buku ataspengalihan harta berupa hibah, bantuan atausumbangan merupakan penghasilan bagi pihakyang mengalihkan kecuali harta tersebutdihibahkan kepada keluarga sedarah dalam garisketurunan lurus satu derajat. Demikian juga,keuntungan berupa selisih antara harga pasardan nilai perolehan atau nilai sisa buku ataspengalihan harta berupa bantuan atausumbangan dan hibah kepada badan keagamaan,badan pendidikan, badan sosial termasukyayasan, koperasi, atau orang pribadi yangmenjalankan usaha mikro dan kecil, yangketentuannya diatur lebih lanjut denganPeraturan Menteri Keuangan bukan merupakanpenghasilan, sepanjang tidak ada hubungannyadengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, ataupenguasaan di antara pihak-pihak yangbersangkutan.

Dalam hal Wajib Pajak pemilik hak penambanganmengalihkan sebagian atau seluruh hak tersebutkepada Wajib Pajak lain, keuntungan yangdiperoleh merupakan objek pajak.

Huruf e

Huruf f

Pengembalian pajak yang telah dibebankansebagai biaya pada saat menghitung PenghasilanKena Pajak merupakan objek pajak.

Sebagai contoh, Pajak Bumi dan Bangunan yangsudah dibayar dan dibebankan sebagai biaya,yang karena sesuatu sebab dikembalikan, makajumlah sebesar pengembalian tersebut merupakanpenghasilan.

Dalam pengertian bunga termasuk pula premium,diskonto dan imbalan sehubungan denganjaminan pengembalian utang.

SK No 052589 A

Premium

Page 1087: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 318 -

Premium terjadi apabila misalnya surat obligasidijual di atas nilai nominalnya sedangkandiskonto terjadi apabila surat obligasi dibeli dibawah nilai nominalnya. Premium tersebutmerupakan penghasilan bagi yang menerbitkanobligasi dan diskonto merupakan penghasilanbagi yang membeli obligasi.

Huruf g

Dividen merupakan bagian laba yang diperolehpemegang saham atau pemegang polis asuransi.Termasuk dalam pengertian dividen adalah:

1) pembagian laba baik secara langsung ataupuntidak langsung, dengan nama dan dalambentuk apapun;

2) pembayaran kembali karena likuidasi yangmelebihi jumlah modal yang disetor;

3) pemberian saham bonus yang dilakukan tanpapenyetoran termasuk saham bonus yangberasal dari kapitalisasi agio saham;

4) pembagian laba dalam bentuk saham;

5) pencatatan tambahan modal yang dilakukantanpa penyetoran;

6) jumlah yang melebihi jumlah setoransahamnya yang diterima atau diperolehpemegang saham karena pembelian kembalisaham-saham oleh perseroan Yangbersangkutan;

7) pembayaran kembali seluruhnya atausebagian dari modal yang disetorkan, jikadalam tahun-tahun yang lampau diperolehkeuntungan, kecuali jika pembayaran kembaliitu adalah akibat dari pengecilan modal dasar(statuter) yang dilakukan secara sah;

S) pembayaran sehubungan dengan tanda-tandalaba, termasuk yang diterima sebagaipenebusan tanda-tanda laba tersebut;

9) bagian laba sehubungan dengan pemilikanobligasi;

10) bagian . .

SK No 052590 A

Page 1088: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 319 -

10) bagian laba yang diterima oleh pemegangpolis;

11) pengeluaran perusahaan untuk keperluanpribadi pemegang saham yang dibebankansebagai biaya perusahaan.

Dalam praktik sering dijumpai pembagian ataupembayaran dividen secara terselubung, misalnyadalam hal pemegang saham yang telah menyetorpenuh modalnya dan memberikan pinjamankepada perseroan dengan imbalan bunga yangmelebihi kewajaran. Apabila terjadi hal yangdemikian maka selisih lebih antara bunga yangdibayarkan dan tingkat bunga yang berlaku dipasar, diperlakukan sebagai dividen. Bagianbunga yang diperlakukan sebagai dividen tersebuttidak boleh dibebankan sebagai biaya olehperseroan yang bersangkutan.

Huruf h

Royalti adalah suatu jumlah yang dibayarkan atauterutang dengan cara atau perhitungan apa PUfl,baik dilakukan secara berkala maupun tidak,sebagai imbalan atas:

1. penggunaan atau hak menggunakan hakcipta di bidang kesusastraan, kesenian ataukarya ilmiah, paten, desain atau model,rencana, formula atau proses rahasia, merekdagang, atau bentuk hak kekaYaanintelektual/industrial atau hak serupalainnya;

2. penggunaan atau hak menggunakanperalatan/perlengkapan industrial,komersial, atau ilmiah;

3. pemberian pengetahuan atau informasi dibidang ilmiah, teknikal, industrial, ataukomersial;

SK No 052591 A

4. pemberian .

Page 1089: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

4

-320 -

pemberian bantuan tambahan ataupelengkap sehubungan dengan penggunaanatau hak menggunakan hak-hak tersebutpada angka 1, penggunaan atau hakmenggunakan peralatan/perlengkapantersebut pada angka 2, atau pemberianpengetahuan atau informasi tersebut padaangka 3, berupa:

a) penerimaan atau hak menerima rekamangambar atau rekaman suara ataukeduanya, yang disalurkan kepadamasyarakat melalui satelit, kabel, seratoptik, atau teknologi yang serupa;

b) penggunaan atau hak menggunakanrekaman gambar atau rekaman suara ataukeduanya, untuk siaran televisi atau radioyang disiarkan/dipancarkan melaluisatelit, kabel, serat optik, atau teknologiyang serupa;

c) penggunaan atau hak menggunakansebagian atau seluruh spektrum radiokomunikasi;

penggunaan atau hak menggunakan filmgambar hidup (motion picture films), hlm ataupita video untuk siaran televisi, atau pitasuara untuk siaran radio; dan

pelepasan seluruhnya atau sebagian hakyang berkenaan dengan penggunaan ataupemberian hak kekayaanintelektual/industrial atau hak-hak lainnyasebagaimana tersebut di atas.

5

6

Huruf iDalam pengertian sewa termasuk imbalan yangditerima atau diperoleh dengan nama dan dalambentuk apapun sehubungan dengan penggunaanharta gerak atau harta tak gerak, misalnya sewamobil, sewa kantor, sewa rumah, dan sewagudang.

SK No 052592 A

Huruf j

Page 1090: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESTDENREPUBUK INDONESIA

-327 -

Huruf jPenerimaan berupa pembayaran berkala,misalnya "alimentasi" atau tunjangan seumurhidup yang dibayar secara berulang-ulang dalamwaktu tertentu.

Huruf kPembebasan utang oleh pihak yang berpiutangdianggap sebagai penghasilan bagi pihak yangsemula berutang, sedangkan bagi pihak yangberpiutang dapat dibebankan sebagai biaya.Namun, dengan Peraturan Pemerintah dapatditetapkan bahwa pembebasan utang debitur kecilmisalnya Kredit Usaha Keluarga Prasejahtera(Kukesra), Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit UsahaRakyat (KUR), kredit untuk perumahan sangatsederhana, serta kredit kecil lainnya sampaidengan jumtah tertentu dikecualikan sebagaiobjek pajak.

Huruf IKeuntungan yang diperoleh karena fluktuasi kursmata uang asing diakui berdasarkan sistempembukuan yang dianut dan dilakukan secarataat asas sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan yang berlaku di Indonesia.

Huruf m

Selisih lebih karena penilaian kembali aktivasebagaimana dimaksud dalam Pasal 19

merupakan penghasilan.

Huruf nDalam pengertian premi asuransi termasuk premireasuransl.

Huruf oCukup jelas

SK No 052593 A

Huruf p

Page 1091: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-322-

Huruf p

Tambahan kekayaan neto pada hakekatnyamerupakan akumulasi penghasiian baik yangtelah dikenakan pajak dan yang bukan ObjekPajak serta yang belum dikenakan pajak. Apabiladiketahui adanya tambahan kekayaan neto yangmelebihi akumulasi penghasilan yang telahdikenakan pajak dan yang bukan Objek Pajak,maka tambahan kekayaan neto tersebutmerupakan penghasilan.

Huruf q

Kegiatan usaha berbasis syariah memilikilandasan lilosofi yang berbeda dengan kegiatanusaha yang bersifat konvensional. Namun,penghasilan yang diterima atau diperoleh darikegiatan usaha berbasis syariah tersebut tetapmerupakan objek pajak menurut Undang-Undang1nl.

Huruf rCukup jelas.

Huruf s

Cukup jelas.

Ayat (1a)

Cukup jelas.

Ayat (1b)

Cukup jelas.

Ayat (1c)

Cukup jelas.

Ayat (1d)

Cukup jelas.

Ayat (21

Sesuai dengan ketentuan pada ayat (1), penghasilan-penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat inimerupakan objek pajak. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan antara lain:

SK No 052594 A

-perlu...

Page 1092: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-323 -

perlu adanyaperkembanganmasyarakat;

kesederhanaan dalam pemungutan pajak;

berkurangnya beban administrasi baik bagi WajibPajak maupun Direktorat Jenderal Pajak;

pemerataan dalam pengenaan pajaknya; dan

memerhatikan perkembangan ekonomi danmoneter,

atas penghasilan-penghasilan tersebut perlu diberikanperlakuan tersendiri dalam pengenaan pajaknya.

Perlakuan tersendiri dalam pengenaan pajak atas jenispenghasilan tersebut termasuk sifat, besarnya, dantata cara pelaksanaan pembayaran, pemotongan, ataupemungutan diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Obligasi sebagaimana dimaksud pada ayat initermasuk surat utang berjangka waktu lebih dari 12(dua belas) bulan, seperti Medium Term Note, FloatingRate Note yang berjangka waktu lebih dari 12 (duabelas) bulan.

Surat Utang Negara yang dimaksud pada ayat inimeliputi Obligasi Negara dan Surat PerbendaharaanNegara.

doronganinvestasi

dalamdan

rangkatabungan

Ayat (3)

Huruf a

SK No 052595 A

Bantuan

Page 1093: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-324 -

Bantuan atau sumbangan bagi pihak yangmenerima bukan merupakan objek pajaksepanjang diterima tidak dalam rangka hubungankerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan,atau hubungan penguasaan di antara pihak-pihakyang bersangkutan. Zakat yang diterima olehbadan arnrl zakat atau lembaga amrl zakat yangdibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan parapenerima zakat yang berhak serta sumbangankeagamaan yang sifatnya wajib bagi pemelukagama lainnya yang diakui di Indonesia yangditerima oleh lembaga keagamaan yang dibentukatau disahkan oleh pemerintah dan yang diterimaoleh penerima sumbangan yang berhakdiperiakukan sama seperti bantuan atausumbangan. Yang dimaksud dengan "zakat"adalah zakat sebagaimana dimaksud dalamUndang-Undang yang mengatur mengenan zakaL

Hubungan usaha antara pihak yang memberi danyang menerima dapat terjadi, misalnya PT Asebagai produsen suatu jenis barang yang bahanbaku utamanya diproduksi oleh PT B. Apabila PTB memberikan sumbangan bahan baku kepada PTA, sumbangan bahan baku yang diterima oleh PTA merupakan objek pajak.

Harta hibahan bagi pihak yang menerima bukanmerupakan objek pajak apabila diterima olehkeluarga sedarah dalam garis keturunan lurussatu derajat, dan oleh badan keagamaan, badanpendidikan, atant badan sosial termasuk yayasanatau orang pribadi yang menjalankan usaha mikrodan kecil termasuk koperasi yang ditetapkan olehMenteri Keuangan, sepanjang diterima tidakdalam rangka hubungan kerja, hubungan usaha,hubungan kepemilikan, atau hubunganpenguasaan antara pihak-pihak yangbersangkutan.

Huruf b

SK No 052596 A

Cukup jelas

Huruf c .

Page 1094: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-325-

Huruf c

Huruf d

Pada prinsipnya harta, termasuk setoran tunai,yang diterima oleh badan merupakan tambahankemampuan ekonomis bagi badan tersebut.Namun karena harta tersebut diterima sebagaipengganti saham atau penyertaan modal, makaberdasarkan ketentuan ini, harta yang diterimatersebut bukan merupakan objek pajak.

Penggantian atau imbalan dalam bentuk naturaatau kenikmatan berkenaan dengan pekerjaanatau jasa merupakan tambahan kemampuanekonomis yang diterima bukan dalam bentukuang. Penggantian atau imbalan dalam bentuknatura seperti beras, gula, dan sebagainya, danimbalan dalam bentuk kenikmatan, sepertipenggunaan mobil, rumah, dan fasilitaspengobatan bukan merupakan objek pajak.

Apabila yang memberi imbalan berupa naturaatau kenikmatan tersebut bukan Wajib Pajak atauWajib Pajak yang dikenai Pajak Penghasilan yangbersifat final dan Wajib Pajak yang dikenai PajakPenghasilan berdasarkan norma penghitungankhusus (deemed profit), imbalan dalam bentuknatura atau kenikmatan tersebut merupakanpenghasilan bagi yang menerima ataumemperolehnya.

Misalnya, seorang penduduk Indonesia menjadipegawai pada suatu perwakilan diplomatik asingdi Jakarta. Pegawai tersebut memperolehkenikmatan menempati rumah yang disewa olehperwakilan diplomatik tersebut atau kenikmatan-kenikmatan lainnya. Kenikmatan-kenikmatantersebut merupakan penghasilan bagi pegawaitersebut sebab perwakilan diplomatik yangbersangkutan bukan merupakan Wajib Pajak.

SK No 052597 A

Huruf e

Page 1095: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUEUK INDONESIA

-326 -

Huruf e

Huruf fCukup jelas

Huruf g

Penggantian atau santunan yang diterima olehorang pribadi dari perusahaan asuransisehubungan dengan polis asuransi kesehatan,asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransidwiguna, dan asuransi beasiswa, bukanmerupakan Objek Pajak. Hal ini selaras denganketentuan dalam Pasal 9 ayat (i) huruf d, yaitubahwa premi asuransi yang dibayar oleh WajibPajak orang pribadi untuk kepentingan dirinyatidak boleh dikurangkan dalam penghitunganPenghasilan Kena Pajak.

Pengecualian sebagai Objek Pajak berdasarkanketentuan ini hanya berlaku bagi dana pensiunyang pendiriannya telah mendapat pengesahandari Menteri Keuangan. Yang dikecualikan dariObjek Pajak adalah iuran yang diterima daripeserta pensiun, baik atas beban sendiri maupunyang ditanggung pemberi kerja. Pada dasarnyaiuran yang diterima oleh dana pensiun tersebutmerupakan dana milik dari peserta pensiun, yangakan dibayarkan kembali kepada mereka padawaktunya. Pengenaan pajak atas iuran tersebutberarti mengurangi hak para peserta pensiun, danoleh karena itu iuran tersebut dikecualikansebagai Objek Pajak.

SK No 052598 A

Huruf h

Page 1096: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-327 -

Huruf h

Huruf i

Huruf jCukup jelas

Sebagaimana tersebut dalam huruf E,pengecualian sebagai Objek Pajak berdasarkanketentuan ini hanya berlaku bagi dana pensiunyang pendiriannya telah mendapat pengesahandari Menteri Keuangan. Yang dikecualikan dariObjek Pajak dalam hal ini adalah penghasilan darimodal yang ditanamkan di bidang-bidang tertentuberdasarkan Keputusan Menteri Keuangan.Penanaman modal oleh dana pensiundimaksudkan untuk pengembangan danmerupakan dana untuk pembayaran kembalikepada peserta pensiun di kemudian hari,sehingga penanaman modal tersebut perludiarahkan pada bidang-bidang yang tidak bersifatspekulatif atau yang berisiko tinggi. Oleh karenaitu penentuan bidang-bidang tertentu dimaksudditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan.

Untuk kepentingan pengenaan pajak, badan-badan sebagaimana disebut dalam ketentuan iniyang merupakan himpunan para anggotanyadikenai pajak sebagai satu kesatuan, yaitu padatingkat badan tersebut. Oleh karena itu, bagianlaba atau sisa hasil usaha yang diterima oleh paraanggota badan tersebut bukan lagi merupakanobjek pajak.

SK No 052599 A

Huruf k

Page 1097: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-328-

Huruf k

Huruf I

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan "perusahaan modalventura" adalah suatu perusahaan yang kegiatanusahanya membiayai badan usaha (sebagaipasangan usaha) dalam bentuk penyertaan modaluntuk suatu jangka waktu tertentu. Berdasarkanketentuan ini, bagian laba yang diterima ataudiperoleh dari perusahaan pasangan usaha tidaktermasuk sebagai objek pajak, dengan syaratperusahaan pasangan usaha tersebut merupakanperusahaan mikro, kecil, menengah, atau yangmenjalankan usaha atau melakukan kegiatandalam sektor-sektor tertentu yang ditetapkan olehMenteri Keuangan, dan saham perusahaantersebut tidak diperdagangkan di bursa efek diIndonesia.

Apabila pasangan usaha perusahaan modalventura memenuhi ketentuan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf f, dividen yangditerima atau diperoleh perusahaan modalventura bukan merupakan objek pajak.

Agar kegiatan perusahaan modal ventura dapatdiarahkan kepada sektor-sektor kegiatan ekonomiyang memperoleh prioritas untuk dikembangkan,misalnya untuk meningkatkan ekspor nonmigas,usaha atau kegiatan dari perusahaan pasanganusaha tersebut diatur oleh Menteri Keuangan.

Mengingat perusahaan modal ventura merupakanalternatif pembiayaan dalam bentuk penyertaanmodal, penyertaan modal yar,g akan dilakukanoleh perusahaan modal ventura diarahkan padaperusahaan-perusahaan yang belum mempunyaiakses ke bursa efek.

SK No 052600 A

Huruf m

Page 1098: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-329 -

Huruf m

Huruf n

Huruf o

Huruf pCukup jelas

Bahwa dalam rangka mendukung usahapeningkatan kualitas sumber daya manusiamelalui pendidikan dan/atau penelitian danpengembangan diperlukan sarana dan prasaranayang memadai. Untuk itu dipandang perlumemberikan fasilitas perpajakan berupapengecualian pengenaan pajak atas sisa lebihyang diterima atau diperoleh sepanjang sisa lebihtersebut ditanamkan kembali dalam bentukpembangunan dan pengadaan sarana danprasarana kegiatan dimaksud. Penanamankembali sisa lebih dimaksud harus direalisasikanpaling lama dalam jangka waktu 4 (empat) tahunsejak sisa lebih tersebut diterima atau diperoleh.

Untuk menjamin tercapainya tujuan pemberianfasilitas ini, maka lembaga atau badan yangmenyelenggarakan pendidikan harus bersifatnirlaba. Pendidikan serta penelitian danpengembangan yang diselenggarakan bersifatterbuka kepada siapa saja dan telah mendapatpengesahan dari instansi yang membidanginya.

Bantuan atau santunan yang diberikan olehBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)kepada Wajib Pajak tertentu adalah bantuansosial yang diberikan khusus kepada Wajib Pajakatau anggota masyarakat yang tidak mampu atausedang mendapat bencana alam atau tertimpamusibah.

SK No 052601 A

Cukup jelas

Angka 3 .

Page 1099: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Angka 3

Pasal 26

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-330-

Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajakluar negeri dari Indonesia, Undang-Undang ini menganutdua sistem pengenaan pajak, yaitu pemenuhan sendirikewajiban perpajakannya bagi Wajib Pajak luar negeriyang menjalankan usaha atau melakukan kegiatanmelalui suatu bentuk usaha tetap di Indonesia danpemotongan oleh pihak yang wajib membayar bagi WajibPajak luar negeri lainnya.

Ketentuan ini mengatur tentang pemotongan ataspenghasilan yang bersumber di Indonesia yang diterimaatau diperoleh Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usahatetap.

Ayat (1)

Pemotongan pajak berdasarkan ketentuan ini wajibdilakukan oleh badan pemerintah, subjek pajak dalamnegeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap,atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya yangmelakukan pembayaran kepada Wajib Pajak luarnegeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia dengantarif sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlahbruto.

Jenis-jenis penghasilan yang wajib dilakukanpemotongan dapat digolongkan dalam:

1. penghasilan yang bersumber dari modal dalambentuk dividen, bunga termasuk premium,diskonto, dan imbalan karena jaminanpengembalian utang, royalti, dan sewa sertapenghasilan lain sehubungan dengan penggunaanharta;

2. imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, ataukegiatan;

3. hadiah dan penghargaan dengan nama dan daiambentuk apa pun;

4. pensiun dan pembayaran berkala lainnya;

5. premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya;dan/atau

6. keuntungan karena pembebasan utang.

SK No 052602 ASesuai

Page 1100: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

- 331 -

Sesuai dengan ketentuan ini, misalnya suatu badansubjek pajak dalam negeri membayarkan royaltisebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)kepada Wajib Pajak luar negeri, subjek pajak dalamnegeri tersebut berkewajiban untuk memotong PajakPenghasilan sebesar 2Oo/o (dua puluh persen) dariRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Sebagai contoh lain, seorang atlet dari luar negeri yangikut mengambil bagian dalam perlombaan lari maratondi Indonesia kemudian merebut hadiah uang makaatas hadiah tersebut dikenai pemotongan PajakPenghasilan sebesar 2Oo/o (dua puluh persen).

Ayat (1a)

Ayat (1b)

Ayat (21

Cukup jelas

Negara domisili dari Wajib Pajak luar negeri selainyang menjalankan usaha atau melakukan kegiatanusaha melalui bentuk usaha tetap di Indonesia yangmenerima penghasilan dari Indonesia ditentukanberdasarkan tempat tinggal atau tempat kedudukanWajib Pajak yang sebenarnya menerima manfaat daripenghasilan tersebut (beneficial ounef. Oleh karenaitu, negara domisili tidak hanya ditentukanberdasarkan Surat Keterangan Domisili, tetapi jugatempat tinggal atau tempat kedudukan dari penerimamanfaat dari penghasilan dimaksud.

Dalam hal penerima manfaat adalah orang pribadi,negara domisilinya adalah negara tempat orang pribaditersebut bertempat tinggal atau berada, sedangkanapabila penerima manfaat adalah badan, negaradomisilinya adalah negara tempat pemilik atau lebihdari 50% (lima puluh persen) pemegang saham baiksendiri-sendiri maupun bersama-sama berkedudukanatau efektif manajemennya berada.

Ketentuan ini mengatur tentang pemotongan pajakatas penghasilan yang diterima atau diperoleh WajibPajak luar negeri yang bersumber di Indonesia, selaindari penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),yaitu penghasilan dari penjualan atau pengalihanharta, dan premi asuransi, termasuk premi reasuransi.

Atas...SK No 052603 A

Page 1101: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-332-

Atas penghasilan tersebut dipotong pajak sebesar 2O%o

(dua puluh persen) dari perkiraan penghasilan netodan bersifat final. Menteri Keuangan diberikanwewenang untuk menetapkan besarnya perkiraanpenghasilan neto dimaksud, serta hal-hal lain dalamrangka pelaksanaan pemotongan pajak tersebut.

Ketentuan ini tidak diterapkan dalam hal Wajib Pajakluar negeri tersebut menjalankan usaha ataumelakukan kegiatan melalui suatu bentuk usaha tetapdi Indonesia atau apabila penghasilan dari penjualanharta tersebut telah dikenai pajak berdasarkanketentuan Pasal 4 ayat (21.

Ayat (2a)

Ayat (3)

Ayat (a)

Cukup jelas.

Cukup jelas.

Atas Penghasilan Kena Pajak sesudah dikurangi pajakdari bentuk usaha tetap di Indonesia dipotong pajaksebesar 2Oo/o (dua puluh persen).

Contoh:

Penghasilan Kena Pajak bentuk usaha tetap diIndonesia dalam tahun 2O2l:

Rp17.500.000.000,00

Pajak Penghasilan :

22oh x Rp 1 7. 5O0.000. 000,00

Rp3. 850.000. 000,00(-)

Penghasilan Kena Pajak setelah pajak

Rp13.650.000.000,00

Pajak Penghasilan Pasal 26 yang terutang2O'/o x Rp13.650.000.O00 :

Rp2.730.000.000,00

SK No 052604 A

Apabila

Page 1102: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-JJJ-

Apabila penghasilan setelah pajak sebesarRp13.650.000.000,00 (tiga belas miliar enam ratuslima puluh juta rupiah) tersebut ditanamkan kembalidi Indonesia sesuai dengan atau berdasarkanPeraturan Menteri Keuangan, atas penghasilantersebut tidak dipotong pajak.

Ayat (5)

Pada prinsipnya pemotongan pajak atas Wajib Pajakluar negeri adalah bersifat final, tetapi ataspenghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5ayat (1) huruf b dan huruf c, dan atas penghasilanWajib Pajak orang pribadi atau badan luar negeri yangberubah status menjadi Wajib Pajak dalam negeri ataubentuk usaha tetap, pemotongan pajaknya tidakbersifat final sehingga potongan pajak tersebut dapatdikreditkan dalam Surat Pemberitahuan TahunanPajak Penghasilan.

Contoh:

A sebagai tenaga asing orang pribadi membuatperjanjian kerja dengan PT B sebagai Wajib Pajakdalam negeri untuk bekerja di Indonesia untuk jangkawaktu 5 (lima) bulan terhitung mulai tanggal 1 Januari2021. Pada tanggal 20 April 2021 perjanjian kerjatersebut diperpanjang menjadi 8 (delapan) bulansehingga akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2021.

Jika perjanjian kerja tersebut tidak diperpanjang,status A adalah tetap sebagai Wajib Pajak luar negeri.Dengan diperpanjangnya perjanjian kerja tersebut,status A berubah dari Wajib Pajak luar negeri menjadiWajib Pajak dalam negeri terhitung sejak tanggal 1

Januari 2021. Selama bulan Januari sampai denganMaret 2O2I atas penghasilan bruto A telah dipotongPajak Penghasilan Pasal 26 oleh PT B.

Berdasarkan ketentuan ini, maka untuk menghitungPajak Penghasilan yang terutang atas penghasilan Auntuk masa Januari sampai dengan Agustus 2027,Pajak Penghasilan Pasal 26 yang telah dipotong dandisetor PT B atas penghasilan A sampai dengan Marettersebut, dapat dikreditkan terhadap pajak A sebagaiWajib Pajak dalam negeri.

SK No 052605 A

Pasal 1 12

Page 1103: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-334-

Pasal 1 12

Angka 1

Pasal 1A

Ayat (1)

Huruf a

Huruf b

Huruf c

Yang dimaksud dengan "perjanjian" meliputi jualbeli, tukar-menukar, jual beli dengan angsuran,atau perjanjian lain yang mengakibatkanpenyerahan hak atas barang.

Penyerahan Barang Kena Pajak dapat terjadikarena perjanjian sewa beli dan/atau perjanjiansewa guna usaha (leasing).

Yang dimaksud dengan "pengalihan Barang KenaPajak karena suatu perjanjian sewa guna usaha(leasing)" adalah penyerahan Barang Kena Pajakyang disebabkan oleh perjanjian sewa guna usaha(leasing) dengan hak opsi.

Dalam hal penyerahan Barang Kena Pajak olehPengusaha Kena Pajak dalam rangka perjanjiansewa guna usaha (leasing) dengan hak opsi,Barang Kena Pajak dianggap diserahkan langsungdari Pengusaha Kena Pajak pemasok (supplier)kepada pihak yang membutuhkan barang (lessee).

Yang dimaksud dengan "pedagang perantara"adalah orang pribadi atau badan yang dalamkegiatan usaha atau pekerjaannya dengan namasendiri melakukan perjanjian atau perikatan atasdan untuk tanggungan orang lain denganmendapat upah atau balas jasa tertentu, misalnyakomisioner.

Yang dimaksud dengan "juru lelang" adalah jurulelang Pemerintah atau yang ditunjuk olehPemerintah.

SK No 052606 A

Huruf d

Page 1104: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-33s-

Huruf d

Huruf e

Huruf f

Huruf gDihapus

Huruf hContoh:

Yang dimaksud dengan "pemakaian sendiri"adalah pemakaian untuk kepentingan pengusahasendiri, pengurus, atau karyawan, baik barangproduksi sendiri maupun bukan produksi sendiri.

Yang dimaksud dengan "pemberian cuma-cuma"adalah pemberian yang diberikan tanpapembayaran baik barang produksi sendirimaupun bukan produksi sendiri, sepertipemberian contoh barang untuk promosi kepadarelasi atau pembeli.

Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atauaktiva yang menurut tujuan semula tidak untukdiperjualbelikan, yang masih tersisa pada saatpembubaran perusahaan, disamakan denganpemakaian sendiri sehingga dianggap sebagaipenyerahan Barang Kena Pajak.

Dikecualikan dari ketentuan pada huruf e iniadalah penyerahan sebagaimana dimaksud dalamPasal 1A ayat (2) huruf e.

Dalam hal suatu perusahaan mempunyai lebihdari satu tempat pajak terutang baik sebagaipusat maupun sebagai cabang perusahaan,pemindahan Barang Kena Pajak antartempattersebut merupakan penyerahan Barang KenaPajak.

Yang dimaksud dengan "pusat" adalah tempattinggal atau tempat kedudukan.

Yang dimaksud dengan "cabang" antara lainlokasi usaha, perwakilan, unit pemasaran, dantempat kegiatan usaha sejenisnya.

SK No 052607 A

Dalam

Page 1105: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-336-

Dalam transaksi murabahah, bank syariahbertindak sebagai penyedia dana untuk membelisebuah kendaraan bermotor dari Pengusaha KenaPajak A atas pesanan nasabah bank syariah (TuanB). Meskipun berdasarkan prinsip syariah, banksyariah harus membeli dahulu kendaraanbermotor tersebut dan kemudian menjualnyakepada Tuan B, berdasarkan Undang-Undang ini,penyerahan kendaraan bermotor tersebutdianggap dilakukan langsung oleh PengusahaKena Pajak A kepada Tuan B.

Ayat (2)

Huruf a

Huruf b

Huruf c

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "makelar" adalah makelarsebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, yaitu pedagangperantara yang diangkat oleh Presiden atau olehpejabat yang oleh Presiden dinyatakan berwenanguntuk itu. Mereka menyelenggarakan perusahaanmereka dengan melakukan pekerjaan denganmendapat upah atau provisi tertentu, atas amanatdan atas nama orang-orang lain yang denganmereka tidak terdapat hubungan kerja.

Dalam hal Pengusaha Kena Pajak mempunyailebih dari satu tempat kegiatan usaha, baiksebagai pusat maupun cabang perusahaan, danPengusaha Kena Pajak tersebut telahmenyampaikan pemberitahuan secara tertuliskepada Direktur Jenderal Pajak, pemindahanBarang Kena Pajak dari satu tempat kegiatanusaha ke tempat kegiatan usaha lainnya (pusat kecabang atau sebaliknya atau antarcabang)dianggap tidak termasuk dalam pengertianpenyerahan Barang Kena Pajak, kecualipemindahan Barang Kena Pajak antartempatpajak terutang.

SK No 052608 A

Huruf d .

Page 1106: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESTDENREPUBUK INDONESIA

-337 -

Huruf dYang dimaksud dengan "pemecahan usaha"adalah pemisahan usaha sebagaimana dimaksuddalam undang-undang yang mengatur mengenaiperseroan terbatas.

Pengalihan Barang Kena Pajak dalam rangkapenggabungan, peleburan, pemekaran,pemecahan, dan pengambilalihan usaha, sertapengalihan Barang Kena Pajak untuk tujuansetoran modal pengganti saham, yang dilakukanoleh:

a. Pengusaha Kena Pajak kepada PengusahaKena Pajak lainnya, tidak termasuk dalampengertian penyerahan Barang Kena Pajaksehingga tidak ada Pajak Pertambahan Nilaiyang terutang;

b. pengusaha yang belum atau tidakdikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak,termasuk dalam pengertian penyerahanBarang Kena Pajak sehingga terdapat PajakPertambahan Niiai yang terutang namuntidak dipungut oleh pengusaha tersebutkarena belum atau tidak dikukuhkan sebagaiPengusaha Kena Pajak; atau

c. Pengusaha Kena Pajak kepada pengusahayang belum atau tidak dikukuhkan sebagaiPengusaha Kena Pajak, termasuk dalampengertian penyerahan Barang Kena Pajaksehingga terdapat Pajak Pertambahan Nilaiyang terutang yang harus dipungut olehPengusaha Kena Pajak. Dalam hal BarangKena Pajak yang dialihkan berupa aktivayang menurut tujuan semula tidak untukdiperjualbelikan maka Pajak PertambahanNilai yang dikenakan atas pengalihan BarangKena Pajak tersebut dilakukan sesuaiketentuan yang mengatur mengenaipenyerahan Barang Kena Pajak berupa aktivayang menurut tujuan semula tidak untukdiperjualbelikan.

SK No 052609 A

Huruf e .

Page 1107: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-338-

Huruf e

Barang Kena Pajak berupa aktiva yang menuruttujuan semula tidak untuk diperjualbelikan yangmasih tersisa pada saat pembubaran perusahaan,yang Pajak Masukan atas perolehannya tidakdapat dikreditkan karena tidak mempunyaihubungan langsung dengan kegiatan usahasebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8)huruf b dan/atau aktiva berupa kendaraanbermotor sedan dan station wagon yang PajakMasukan atas perolehannya tidak dapatdikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9ayat (8) huruf c tidak termasuk dalam pengertianpenyerahan Barang Kena Pajak.

Angka 2

Pasal 4A

Ayat (1)

Dihapus.

Ayat (2)

Huruf aBarang hasil pertambangan atau hasil pengeboranyang diambil langsung dari sumbernya meliputi:a. minyak mentah (cntde oit);

b. gas bumi, tidak termasuk gas bumi sepertielpiji yang siap dikonsumsi langsung olehmasyarakat;

c. panas bumi;

d. asbes, batu tulis, batu setengah permata,batu kapur, batu apung, batu permata,bentonit, dolomit, felspar (feldspafl, garambatu (halite), grafit, granitf andesit, gips,kalsit, kaolin, leusit, magnesit, mika,marmer, nitrat, opsidien, oker, pasir dankerikil, pasir kuarsa, perlit, fosfat (lthospat),talk, tanah serap (fullers earth), tanahdiatome, tanah liat, tawas (alum), tras,yarosif, zeolit, basal, dan trakkit; dan

SK No 052610 A

e. bijih

Page 1108: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESTA

e

-339-

buih besi, bUih timah, bijih emas, bljihtembaga, bijih nikel, bijih perak, serta bijihbauksit.

Huruf bBarang kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkanoleh ralryat banyak meliputi:

a. beras;

b. gabah;

c. jagung;

d. sagu;

e. kedelai;

f. garam, baik yang beryodium maupun yangtidak beryodium;

g. daging, yaitu daging segar yang tanpa diolah,tetapi telah melalui proses disembelih,dikuliti, dipotong, didinginkan, dibekukan,dikemas atau tidak dikemas, digarami,dikapur, diasamkan, diawetkan dengan caralain, dan f atau direbus;

h. telur, yaitu telur yang tidak diolah, termasuktelur yang dibersihkan, diasinkan, ataudikemas;

i. susu, yaitu susu perah baik yang telahmelalui proses didinginkan maupundipanaskan, tidak mengandung tambahangula atau bahan lainnya, dan/atau dikemasatau tidak dikemas;

j. buah-buahan, yaitu buah-buahan segar yangdipetik, baik yang telah melalui proses dicuci,disortasi, dikupas, dipotong, diiris, di-grading, dan/atau dikemas atau tidakdikemas; dan

k. sa1rur-saJruran, yaitu sa1ruran segar yangdipetik, dicuci, ditiriskan, danf atau disimpanpada suhu rendah, termasuk sa1ruran segaryang dicacah.

SK No 052611 A

Huruf c

Page 1109: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESTA

-340-

Huruf cKetentuan ini dimaksudkan untuk menghindaripengenaan pajak berganda karena sudahmerupakan objek pengenaan Pajak Daerah.

Huruf dCukup jelas.

Ayat (3)

Huruf aJasa pelayanan kesehatan medis meiiputi:1. jasa dokter umum, dokter spesialis, dan

dokter gigi;

2. jasa dokter hewan;

3. jasa ahli kesehatan seperti ahli akupunktur,ahli gigi, ahli gizi, dan ahli fisioterapi;

4. jasa kebidanan dan dukun bayi;

5. jasa paramedis dan perawat;

6. jasa rumah sakit, rumah bersalin, klinikkesehatan, laboratorium kesehatan, dansanatorium;

7. jasa psikolog dan psikiater; dan

8. jasa pengobatan alternatif, termasuk yangdilakukan oleh paranormal.

Huruf bJasa pelayanan sosial meliputi:1. jasa pelayanan panti asuhan dan panti

jompo;

2. jasa pemadam kebakaran;

3. jasa pemberian pertolongan pada kecelakaan;

4. jasa lembaga rehabilitasi;5. jasa penyediaan rumah duka atau jasa

pemakaman, termasuk krematorium; dan

6. jasa di bidang olah raga kecuali yang bersifatkomersial.

SK No 052612 A

Huruf c

Page 1110: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-341 -

Huruf cJasa pengiriman surat dengan perangko meliputijasa pengiriman surat dengan menggunakanperangko tempel dan menggunakan cara lainpengganti perangko tempel.

Huruf dJasa keuangan meliputi:

1. jasa menghimpun dana dari masyarakatberupa giro, deposito berjangka, sertifikatdeposito, tabungan, danf atau bentuk lainyang dipersamakan dengan itu;

2. jasa menempatkan dana, meminjam dana,atau meminjamkan dana kepada pihak laindengan menggunakan surat, saranatelekomunikasi maupun dengan wesel unjuk,cek, atau sarana lainnya;

3. jasa pembiayaan, termasuk pembiayaanberdasarkan prinsip syariah, berupa:

a) sewa guna usaha dengan hak oPsi;

b) anjak piutang;

c) usaha kartu kredit; dan/atau

d) pembiayaan konsumen;

4. jasa penyaluran pinjaman atas dasar hukumgadai, termasuk gadai syariah dan fidusia;dan

5.

Huruf e

Jasa penJamlnan.

Yang dimaksud dengan 'Jasa asuransi" adalahjasa pertanggungan yang meliputi asuransikerugian, asuransi jiwa, dan reasuransi, yangdilakukan oleh perusahaan asuransi kepadapemegang polis asuransi, tidak termasuk jasapenunjang asuransi seperti agen asuransi, penilaikerugian asuransi, dan konsultan asuransi.

SK No 052613 A

Huruf f .

Page 1111: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-342-

Huruf fJasa keagamaan meliputi:

1. jasa pelayanan rumah ibadah;

2. jasa pemberian khotbah atau dakwah;

3. jasa penyelenggaraan kegiatan keagamaan;dan

4. jasa lainnya di bidang keagamaan.

Huruf g

Jasa pendidikan meliputi:

1. jasa penyelenggaraan pendidikan sekolah,seperti jasa penyelenggaraan pendidikanumum, pendidikan kejuruan, pendidikan luarbiasa, pendidikan kedinasan, pendidikankeagamaan, pendidikan akademik, danpendidikan profesional; dan

2. jasa penyelenggaraan pendidikan luarsekolah.

Huruf h

Jasa kesenian dan hiburan meliputi semua jenisjasa yang dilakukan oleh pekerja seni danhiburan.

Huruf i

Jasa penyiaran yang tidak bersifat ikian meliputijasa penyiaran radio atau televisi yang dilakukanoleh instansi pemerintah atau swasta yang tidakbersifat iklan dan tidak dibiayai oleh sponsor yangbertujuan komersial.

Huruf jCukup jelas.

Huruf kJasa tenaga kerja meliputi:

1. jasa tenaga kerja;

2. jasa penyediaan tenaga kerja sepanjangpengusaha penyedia tenaga kerja tidakbertanggung jawab atas hasil kerja daritenaga kerja tersebut; dan

SK No 052614 A

3. jasa

Page 1112: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-343-

3. jasa penyelenggaraan pelatihan bagi tenagakerja.

Huruf 1

Jasa perhotelan meliputi:

1. jasa penyewaan kamar, termasuktambahannya di hotel, rumah penginapan,motel, losmen, hostel, serta fasilitas yangterkait dengan kegiatan perhotelan untuktamu yang menginap; dan

2. jasa penyewaan ruangan untuk kegiatanacara atau pertemuan di hotel, rumahpenginapan, motel, losmen, dan hostel.

Huruf mJasa yang disediakan oleh pemerintah dalamrangka menjalankan pemerintahan secara umummeliputi jenis-jenis jasa yang dilaksanakan olehinstansi pemerintah, antara lain pembertan lzinMendirikan Bangunan, pemberian lzin UsahaPerdagangan, pemberian Nomor Pokok WajibPajak, dan pembuatan Kartu Tanda Penduduk.

Huruf nYang dimaksud dengan "jasa penyediaan tempatparkir" adalah jasa penyediaan tempat parkir yangdilakukan oleh pemilik tempat parkir dan/ataupengusaha kepada pengguna tempat parkirdengan dipungut bayaran.

Huruf oYang dimaksud dengan 'Jasa telepon umumdengan menggunakan uang logam" adalah jasatelepon umum dengan menggunakan uang logamatau koin, yang diselenggarakan oleh pemerintahmaupun swasta.

Huruf p

Cukup jelas.

Huruf q

Cukup jelas.

SK No 052615 A

Angka 3

Page 1113: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-344 -

Angka 3

Pasal 9

Ayat (1)

Dihapus.

Ayat (21

Pembeli Barang Kena Pajak, penerima Jasa KenaPajak, pengimpor Barang Kena Pajak, pihak yangmemanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujuddari luar Daerah Pabean, atau pihak yangmemanfaatkan Jasa Kena Pajak dari luar DaerahPabean wajib membayar Pajak Pertambahan Nilai danberhak menerima bukti pungutan pajak. PajakPertambahan Nilai yang seharusnya sudah dibayartersebut merupakan Pajak Masukan bagi pembeliBarang Kena Pajak, penerima Jasa Kena Pajak,pengimpor Barang Kena Pajak, pihak yangmemanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujuddari luar Daerah Pabean, atau pihak yangmemanfaatkan Jasa Kena Pajak dari luar DaerahPabean, yang berstatus sebagai Pengusaha Kena Pajak.

Pajak Masukan yang wajib dibayar tersebut olehPengusaha Kena Pajak dapat dikreditkan dengan PajakKeluaran yang dipungutnya dalam Masa Pajak yangsama.

Ayat (2a)

Cukup jelas.

Ayat (2b)

Untuk keperluan mengkreditkan Pajak Masukan,Pengusaha Kena Pajak menggunakan Faktur Pajakyang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 13 ayat (5).

Selain itu, Pajak Masukan yang akan dikreditkan jugaharus memenuhi persyaratan kebenaran formal danmaterial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat(e).

Ayat (3)

Cukup jelas.

SK No 052616 A

Ayat(41 ...

Page 1114: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-345-

Ayat (a)

Pajak Masukan yang dimaksud pada ayat ini adalahPajak Masukan yang dapat dikreditkan.

Dalam suatu Masa Pajak dapat terjadi Pajak Masukanyang dapat dikreditkan lebih besar daripada PajakKeluaran. Kelebihan Pajak Masukan tersebut tidakdapat diminta kembali pada Masa Pajak yangbersangkutan, tetapi dikompensasikan ke Masa Pajakberikutnya.

Contoh:

Masa Pajak Mei 2O2l

Pajak Keluaran= Rp2.000.000,00

Pajak Masukan yang

dapatdikreditkan= Rp4.500.000,00

(-)

Pajak yang lebih

dibayar= Rp2.500.000,00

Pajak yang lebih dibayar tersebut dikompensasikan keMasa Pajak Juni 2021.

Masa Pajak Juni 2O2l

Pajak Keluaran= Rp3.000.000,00

Pajak Masukan yang

dapat dikreditkan= Rp2.000.000,00(-)

Pajak yang kurang

dibayar= Rp1.00O.000,00

Pajak yang lebih dibayar

dari Masa Pajak Mei 2021

yang dikompensasikan

Ke Masa Pajak

Juni 2O2t= Rp2.500.000,00

SK No 052611 A

(-)

Pajak

Page 1115: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-346-

Pajak yang lebih

dibayar Masa Pajak

Juni 2O2L: Rpl.500.000,00

Pajak yang lebih dibayar tersebut dikompensasikanke Masa Pajak Juli 2021.

Ayat (4a)

Kelebihan Pajak Masukan dalam suatu Masa Pajaksesuai dengan ketentuan pada ayat (4)

dikompensasikan pada Masa Pajak berikutnya.

Namun, apabila kelebihan Pajak Masukan terjadi padaMasa Pajak akhir tahun buku, kelebihan PajakMasukan tersebut dapat diajukan permohonanpengembalian (restitusi).

Termasuk dalam pengertian akhir tahun buku dalamketentuan ini adalah Masa Pajak saat Wajib Pajakmelakukan pengakhiran usaha (bubar).

Ayat (ab)

Cukup jelas

Ayat (4c)

Cukup jelas

Ayat (ad)

Cukup jelas.

Ayat (4e)

Untuk mengurangi penyalahgunaan pemberiankemudahan percepatan pengembalian kelebihan pajak,Direktur Jenderal Pajak dapat melakukan pemeriksaansetelah memberikan pengembalian pendahuluankelebihan pajak.

SK No 052618 A

Ayat (af .

Page 1116: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-347 -

Ayat (af)

Ayat (5)

Dalam hal Direktur Jenderal Pajak setelah melakukanpemeriksaan menerbitkan Surat Ketetapan PajakKurang Bayar, sanksi kenaikan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 17C ayat (5) Undang-UndangNomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan dan perubahannya tidakditerapkan walaupun pada tahap sebelumnya sudahditerbitkan Surat Keputusan PengembalianPendahuluan Kelebihan Pajak.

Sebaliknya, sanksi administrasi yang dikenakansesuai dengan Pasal 13 ayat (2) Undang-UndangNomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum danTata Cara Perpajakan dan perubahannya.

Apabila dalam pemeriksaan dimaksud ditemukanadanya indikasi tindak pidana di bidang perpajakan,ketentuan ini tidak berlaku.

Yang dimaksud dengan "penyerahan yang terutangpajak" adalah penyerahan barang atau jasa yangsesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini dikenaiPajak Pertambahan Nilai.

Yang dimaksud dengan "penyerahan yang tidakterutang pajak" adalah penyerahan barang dan jasayang tidak dikenai Pajak Pertambahan Nilaisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4A dan yangdibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilaisebagaimana dimaksud dalam Pasal 168.

Pengusaha Kena Pajak yang dalam suatu Masa Pajakmelakukan penyerahan yang terutang pajak danpenyerahan yang tidak terutang pajak hanya dapatmengkreditkan Pajak Masukan yang berkenaan denganpenyerahan yang terutang pajak. Bagian penyerahanyang terutang pajak tersebut harus dapat diketahuidengan pasti dari pembukuan Pengusaha Kena Pajak.

Contoh:

Pengusaha Kena Pajak melakukan beberapa macampenyerahan, yaitu:

SK No 052619 A

a. penyerahan.

Page 1117: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-348-

a. penyerahan yang terutang pajak=Rp25.000.000,00

Pajak Keluaran = Rp2.5O0.000,00

b. penyerahan yang tidak terutang PajakPertambahan Nilai= RpS.000.000,00

Pajak Keluaran= nihilc. penyerahan yang dibebaskan dari pengenaan

Pajak Pertambahan Nilai = Rp5.000.000,00

Pajak Keluaran = nihilPajak Masukan yang dibayar atas perolehan:

a. Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak yangberkaitan dengan penyerahan yang terutangpajak= Rp1.500.000,00

b. Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak yangberkaitan dengan penyerahan yang tidak dikenaiPajak Pertambahan Nilai: Rp300. 000,00

c. Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak yangberkaitan dengan penyerahan yang dibebaskandari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai=Rp500.000,00

Menurut ketentuan ini, Pajak Masukan yang dapatdikreditkan dengan Pajak Keluaran sebesarRp2.500.000,00 hanya sebesar Rp1.500.000,O0.

Ayat (6)

Dalam hal Pajak Masukan untuk penyerahan yangterutang pajak tidak dapat diketahui dengan pasti,cara pengkreditan Pajak Masukan dihitungberdasarkan pedoman yang diatur dengan PeraturanMenteri Keuangan, yang dimaksudkan untukmemberikan kemudahan dan kepastian kepadaPengusaha Kena Pajak.

Contoh:

Pengusaha Kena Pajak melakukan 2 (dua) macampenyerahan, yaitu:

SK No 052620 A

a. penyerahan. . .

Page 1118: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-349 -

a. penyerahan yang terutang pajak=Rp35.000.000,00

Pajak Keluaran: Rp3.500.000,00

b. penyerahan yang tidak terutang pajak=Rp15.000.000,00

Pajak Keluaran = nihilPajak Masukan yang dibayar atas perolehan BarangKena Pajak dan Jasa Kena Pajak yang berkaitandengan keseluruhan penyerahan sebesarRp2.500.O00,00, sedangkan Pajak Masukan yangberkaitan dengan penyerahan yang terutang pajaktidak dapat diketahui dengan pasti. Menurutketentuan ini, Pajak Masukan sebesar Rp2.500.000,00tidak seluruhnya dapat dikreditkan dengan PajakKeluaran sebesar Rp3.500.0OO,00.

Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkandihitung berdasarkan pedoman yang diatur denganPeraturan Menteri Keuangan.

Ayat (6a)

Cukup jelas.

Ayat (6b)

Dihapus.

Ayat (6c)

Cukup jelas.

Ayat (6d)

Cukup jelas.

Ayat (6e)

Cukup jelas.

Ayat (6f)

Cukup jelas.

Ayat (69)

Cukup jelas.

SK No 052621 A

Ayat (71 . .

Page 1119: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-350-

Ayat (7)

Dalam rangka menyederhanakan penghitungan PajakPertambahan Nilai yang harus disetor, PengusahaKena Pajak yang peredaran usahanya dalam 1 (satu)tahun tidak melebihi jumlah tertentu dapatmenghitung besarnya Pajak Masukan yang dapatdikreditkan dengan menggunakan pedomanpenghitungan pengkreditan Pajak Masukan.

Ayat (7 a)

Dalam rangka memberikan kemudahan dalammenghitung Pajak Pertambahan Nilai yang harusdisetor, Pengusaha Kena Pajak yang melakukankegiatan usaha tertentu menghitung besarnya PajakMasukan yang dapat dikreditkan denganmenggunakan pedoman penghitungan pengkreditanPajak Masukan.

Ayat (7b)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Pajak Masukan pada dasarnya dapat dikreditkandengan Pajak Keluaran. Akan tetapi, untukpengeluaran yang dimaksud dalam ayat ini, PajakMasukannya tidak dapat dikreditkan.

Huruf aDihapus

Huruf bYang dimaksud dengan pengeluaran yanglangsung berhubungan dengan kegiatan usahaadalah pengeluaran untuk kegiatan produksi,distribusi, pemasaran, dan manajemen.

SK No 052622 A

Ketentuan .

Page 1120: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 351 -

Ketentuan ini berlaku untuk semua bidang usaha.Agar dapat dikreditkan, Pajak Masukan jugaharus memenuhi syarat bahwa pengeluarantersebut berkaitan dengan adanya penyerahanyang terutang Pajak Pertambahan Nilai. Olehkarena itu, meskipun suatu pengeluaran telahmemenuhi syarat adanya hubungan langsungdengan kegiatan usaha, masih dimungkinkanPajak Masukan tersebut tidak dapat dikreditkan,yaitu apabila pengeluaran dimaksud tidak adakaitannya dengan penyerahan yang terutangPajak Pertambahan Nilai.

Huruf cCukup jelas.

Huruf d

Dihapus.

Huruf e

Dihapus.

Huruf fCukup jelas.

Huruf gCukup jelas.

Huruf hDihapus.

Huruf iDihapus.

Huruf jDihapus.

Ayat (9)

Cukup jelas.

Ayat (9a)

Cukup jelas.

Ayat (9b)

Cukup jelas.

SK No 052623 A

Ayat (9c)

Page 1121: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-352-

Ayat (9c)

Cukup jelas

Ayat (1o)

Dihapus.

Ayat (1 1)

Dihapus.

Ayat (12)

Dihapus.

Ayat (13)

Cukup jelas

Ayat (la)

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 13

Ayat ( 1)

Dalam hat terjadi penyerahan Barang Kena Pajakdan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak, PengusahaKena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajakdanf atau menyerahkan Jasa Kena Pajak itu wajibmemungut Pajak Pertambahan Nilai yang terutang danmemberikan Faktur Pajak sebagai bukti pungutanpajak. Faktur Pajak tidak perlu dibuat secara khususatau berbeda dengan faktur penjualan. Faktur Pajakdapat berupa faktur penjualan atau dokumen tertentuyang ditetapkan sebagai Faktur Pajak oleh DirekturJenderal Pajak.

Berdasarkan ketentuan ini, atas setiap penyerahanBarang Kena Pajak berupa aktiva yang menurut tujuansemula tidak untuk diperjualbelikan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 16D wajib dibuatkan FakturPajak.

SK No 052624 A

Ayat (1a)

Page 1122: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-3s3-

Ayat (1a)

Ayat (2)

Ayat (2a)

Pada prinsipnya Faktur Pajak harus dibuat pada saatpenyerahan atau pada saat penerimaan pembayarandalam hal pembayaran terjadi sebelum penyerahan.Dalam hal tertentu dimungkinkan saat pembuatanFaktur Pajak tidak sama dengan saat-saat tersebut,misalnya dalam hal terjadi penyerahan Barang KenaPajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepadainstansi pemerintah. Oleh karena itu, MenteriKeuangan berwenang untuk mengatur saat lainsebagai saat pembuatan Faktur Pajak.

Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (1), untuk meringankan beban administrasi,kepada Pengusaha Kena Pajak diperkenankan untukmembuat 1 (satu) Faktur Pajak yang meliputi semuapenyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan JasaKena Pajak yang terjadi selama 1 (satu) bulan kalenderkepada pembeli Barang Kena Pajak yang sama ataupenerima Jasa Kena Pajak yang sama, yang disebutFaktur Pajak gabungan.

Untuk meringankan beban administrasi, PengusahaKena Pajak diperkenankan membuat Faktur Pajakgabungan paling lama pada akhir bulan penyerahanBarang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa KenaPajak meskipun di dalam bulan penyerahan telahterjadi pembayaran baik sebagian maupun seluruhnya.

Contoh 1:

Dalam hal Pengusaha Kena Pajak A melakukanpenyerahan Barang Kena Pajak kepada pengusaha Bpada tanggal 1, 5, 10, 11, 12, 20, 25, 28, dan 31 Juli2021, tetapi sampai dengan tanggal 31 Juli 2O2l samasekali belum ada pembayaran atas penyerahantersebut, Pengusaha Kena Pajak A diperkenankanmembuat 1 (satu) Faktur Pajak gabungan yangmeliputi seluruh penyerahan yang dilakukan padabulan Juli 2021, yaitu paling lama tanggal 31 Juli2027.

Contoh 2:

SK No 052625 A

Pengusaha. . .

Page 1123: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-354-

Pengusaha Kena Pajak A melakukan penyerahanBarang Kena Pajak kepada pengusaha B pada tanggal2, 7 , 9 , LO, 12, 20, 26, 28, 29 , dan 30 Septembe r 2O2l .

Pada tanggal 28 September 2O2l terdapat pembayaranoleh pengusaha B atas penyerahan pada tanggal 2September 2021. Dalam hal Pengusaha Kena Pajak Amembuat Faktur Pajak gabungan, Faktur Pajakgabungan dibuat pada tanggal 30 September 2O2lyang meliputi seluruh penyerahan yang terjadi padabulan September 2027.

Contoh 3:

Pengusaha Kena Pajak A melakukan penyerahanBarang Kena Pajak kepada pengusaha B pada tanggal2, 7, 8, lO, 12, 20, 26, 28, 29, dan 30 September 2021.Pada tanggal 28 September 2O2I terdapat pembayaranatas penyerahan tanggal 2 September 2021 danpembayaran uang muka untuk penyerahan yang akandilakukan pada bulan Oktober 2021 oleh pengusaha B.Dalam hal Pengusaha Kena Pajak A membuat FakturPajak gabungan, Faktur Pajak gabungan dibuat padatanggal 30 September 2021 yang meliputi seluruhpenyerahan dan pembayaran uang muka yangdilakukan pada bulan September 2021.

Ayat (3)

Ayat (a)

Ayat (5)

Dihapus.

Dihapus.

Faktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak dandapat digunakan sebagai sarana untuk mengkreditkanPajak Masukan. Faktur Pajak harus diisi secara benar,lengkap, dan jelas serta ditandatangani oleh pihakyang ditunjuk oleh Pengusaha Kena Pajak untukmenandatanganinya. Namun, keterangan mengenaiPajak Penjualan atas Barang Mewah hanya diisiapabila atas penyerahan Barang Kena Pajak terutangPajak Penjualan atas Barang Mewah. Faktur Pajakyang tidak diisi sesuai dengan ketentuan dalam ayatini mengakibatkan Pajak Pertambahan Nilai yangtercantum di dalamnya tidak dapat dikreditkan sesuaidengan ketentuan dalam Pasal 9 ayat (8) huruf f.

Ayat(Sa) ...SK No 052626 A

Page 1124: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-355-

Ayat (5a)

Ayat (6)

Ayat (7)

Cukup jelas

Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksudpada ayat (5), Direktur Jenderal Pajak dapatmenentukan dokumen yang biasa digunakan dalamdunia usaha yang kedudukannya dipersamakandengan Faktur Pajak.

Ketentuan ini diperlukan, antara lain, karena:

a. faktur penjualan yang digunakan oleh pengusahatelah dikenal oleh masyarakat luas, sepertikuitansi pembayaran telepon dan tiket pesawatudara;

b. untuk adanya bukti pungutan pajak harus adaFaktur Pajak, sedangkan pihak yang seharusnyamembuat Faktur Pajak, yaitu pihak yangmenyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa KenaPajak, berada di luar Daerah Pabean, misalnya,dalam hal pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luarDaerah Pabean, Surat Setoran Pajak dapatditetapkan sebagai Faktur Pajak; dan

c. terdapat dokumen tertentu yang digunakan dalamhal impor atau ekspor Barang Kena PajakBerwujud.

Dihapus

Ayat (8)

Faktur Pajak yang dibetulkan adalah, antara lain,Faktur Pajak yang salah dalam pengisian atau salahdalam penulisan. Termasuk dalam pengertian salahdalam pengisian atau salah dalam penulisan adalahantara lain, adanya penyesuaian Harga Jual akibatberkurangnya kuantitas atau kualitas Barang KenaPajak yang wajar terjadi pada saat pengiriman.

SK No 052627 A

Ayat (9)

Page 1125: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-356-

Ayat (9)

Pasal 1 13

Angka 1

Pasal 8

Faktur Pajak memenuhi persyaratan formal apabiladiisi secara benar, lengkap, dan jelas sesuai denganpersyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ataupersyaratan yang diatur dengan Peraturan DirekturJenderal Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (6).

Faktur Pajak atau dokumen tertentu yangkedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajakmemenuhi persyaratan material apabila berisiketerangan yang sebenarnya atau sesungguhnyamengenai penyerahan Barang Kena Pajak dan/ataupenyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Barang KenaPajak Berwujud, ekspor Barang Kena Pajak TidakBerwujud, ekspor Jasa Kena Pajak, impor Barang KenaPajak, atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak danpemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dariluar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.

Dengan demikian, walaupun Faktur Pajak ataudokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakandengan Faktur Pajak sudah memenuhi ketentuanformal dan sudah dibayar Pajak Pertambahan Nilainya,apabila keterangan yang tercantum dalam FakturPajak atau dokumen tertentu yang kedudukannyadipersamakan dengan Faktur Pajak tidak sesuaidengan kenyataan yang sebenarnya mengenaipenyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahanJasa Kena Pajak, ekspor Barang Kena Pajak Berwujud,ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, eksporJasa Kena Pajak, impor Barang Kena Pajak, ataupemanfaatan Jasa Kena Pajak dan pemanfaatanBarang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar DaerahPabean di dalam Daerah Pabean, Faktur Pajak ataudokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakandengan Faktur Pajak tersebut tidak memenuhi syaratmaterial.

SK No 052628 A

Ayat (1) .

Page 1126: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-357 -

Ayat (i)

Ayat (1a)

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (2a)

Cukup jelas

Ayat (2b)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (3a)

Cukup jelas

Terhadap kekeliruan dalam pengisian SuratPemberitahuan yang dibuat oleh Wajib Pajak, WajibPajak masih berhak untuk melakukan pembetulanatas kemauan sendiri, dengan syarat Direktur JenderalPajak belum mulai melakukan tindakan pemeriksaan.Yang dimaksud dengan "mulai melakukan tindakanpemeriksaan" adalah pada saat Surat PemberitahuanPemeriksaan Pajak disampaikan kepada Wajib Pajak,wakil, kuasa, pegawai, atau anggota keluarga yangtelah dewasa dari Wajib Pajak.

Yang dimaksud dengan daluwarsa penetapan adalahjangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnyapajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian TahunPajak, atau Tahun Pajak, sebagaimana dimaksuddalam Pasal 13 ayat (1).

SK No 052629 A

Ayat (a)

Page 1127: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-358-

Ayat (4)

Ayat (5)

Ayat (5a)

Ayat (6)

Cukup jelas

Walaupun Direktur Jenderal Pajak telah melakukanpemeriksaan tetapi belum menerbitkan suratketetapan pajak, kepada Wajib Pajak baik yang telahmaupun yang belum membetulkan SuratPemberitahuan masih diberikan kesempatan untukmengungkapkan ketidakbenaran pengisian SuratPemberitahuan yang telah disampaikan, yang dapatberupa Surat Pemberitahuan Tahunan atau SuratPemberitahuan Masa untuk tahun atau masa yangdiperiksa. Pengungkapan ketidakbenaran pengisianSurat Pemberitahuan tersebut dilakukan dalamlaporan tersendiri dan harus mencerminkan keadaanyang sebenarnya sehingga dapat diketahui jumlahpajak yang sesungguhnya terutang. Namun, untukmembuktikan kebenaran laporan Wajib Pajak tersebut,proses pemeriksaan tetap dilanjutkan sampai selesai.

Cukup jelas

Sehubungan dengan diterbitkannya surat ketetapanpajak, Surat Keputusan Keberatan, Surat KeputusanPembetulan, Putusan Banding, atau FutusanPeninjauan Kembali atas suatu Tahun Pajak yangmengakibatkan rugi fiskal yang berbeda dengan rugifiskal yang telah dikompensasikan dalam SuratPemberitahuan Tahunan tahun berikutnya atautahun-tahun berikutnya, akan dilakukan penyesuaianrugi fiskal sesuai dengan surat ketetapan pajak, SuratKeputusan Keberatan, Surat Keputusan Pembetulan,Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembalidalam penghitungan Pajak Penghasilan tahun-tahunberikutnya, pembatasan jangka waktu 3 (tiga) bulantersebut dimaksudkan untuk tertib administrasi tanpamenghilangkan hak Wajib Pajak atas kompensasikerugian.

SK No 052630 A

Dalam

Page 1128: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-359-

Dalam hal Wajib Pajak membetulkan SuratPemberitahuan lewat jangka waktu 3 (tiga) bulan atauWajib Pajak tidak mengajukan pembetulan sebagaiakibat adanya surat ketetapan pajak, Surat KeputusanKeberatan, Surat Keputusan Pembetulan, PutusanBanding, atau Putusan Peninjauan Kembali TahunPajak sebelumnya atau beberapa Tahun Pajaksebelumnya, yang menyatakan rugi fiskal yang berbedadengan rugi fiskal yang telah dikompensasikan dalamSurat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan,Direktur Jenderal Pajak akan memperhitungkannyadalam menetapkan kewajiban perpajakan Wajib Pajak'

Untuk jelasnya diberikan contoh sebagai berikut:

Contoh 1:

PT A menyampaikan Surat Pemberitahuan TahunanPajak Penghasilan tahun 2O2l yang menyatakan:

Penghasilan Neto sebesar

Rp2O0.O00.000,00

Kompensasi kerugian berdasarkan

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilantahun 2O2O sebesar

Rp150.000.000,00 (-)

Penghasilan Kena Pajak sebesar

Rp50.000.000,00

Terhadap Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan tahun 2O2O dilakukan pemeriksaan, danpad.a tanggal 6 Januari 2023 diterbitkan suratketetapan pajak yang menyatakan rugi fiskal sebesar

Rp70.000.000,00.

Berdasarkan surat ketetapan pajak tersebut DirekturJenderal Pajak akan mengubah perhitunganPenghasilan Kena Pajak tahun 2O2l menjadi sebagaiberikut:

Penghasilan Neto

Rp200.OO0.000,00

SK No 052631 A

Rugi

Page 1129: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-360-

Rugi menurut ketetapan pajak

tahun 2O2O

Rp70.000.000,O0 (-)

Penghasilan Kena Pajak

Rp 130.000.000,00

Dengan demikian Penghasilan Kena Pajak dari SuratPemberitahuan yang semula Rp50.000.000,00(Rp200.000.000,00 - Rp 150.000.000,00) setelahpembetulan menjadi Rp130.000.000,00(Rp200.000.000,00 - Rp70.000.000,00)

Contoh 2:

PT B menyampaikan Surat Pemberitahuan TahunanPajak Penghasilan tahun 2O2l yang menyatakan:

Penghasilan Neto sebesar

Rp3O0.000.OO0,0O

Kompensasi kerugian berdasarkan

Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak PenghasilanTahun 2O2O

sebesar

Rp200.000.000,00 (-)

Penghasilan Kena Pajak sebesar

Rp 100.000.000,00

Terhadap Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan tahun 2O2O dilakukan pemeriksaan danpada tanggal 6 Januari 2023 diterbitkan suratketetapan pajak yang menyatakan rugi fiskal sebesarRp250.000.000,00.

Berdasarkan surat ketetapan pajak tersebut DirekturJenderal Pajak akan mengubah perhitunganPenghasilan Kena Pajak tahun 2O2l menjadi sebagaiberikut:

Penghasilan Neto

Rp300.000.000,00

SK No 052632 A

Rugi

Page 1130: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-361 -

Rugi menurut ketetapan

pajak tahun 2O2O

Rp250.000.000,00 (-)

Penghasilan Kena Pajak

Rp 50.000.OO0,00

Dengan demikian Penghasilan Kena Pajak dari SuratPemberitahuan yang semula Rp100.000.000,00(Rp300.000.000,00 - Rp200.000.000,00) setetahpembetulan menjadi Rp50.000.000,00(Rp300.000.000,00 - Rp250.000.000,00).

Angka 2

Pasal 9

Ayat (1)

Batas waktu pembayaran dan penyetoran pajak yangterutang untuk suatu saat atau Masa Pajak ditetapkanoleh Menteri Keuangan dengan batas waktu tidakmelampaui 15 (lima belas) hari setelah saatterutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak.Keterlambatan dalam pembayaran dan penyetorantersebut berakibat dikenai sanksi administrasi sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (2a)

Cukup jelas.

Ayat (2b)

Cukup jelas.

Ayat (2c)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (3a)

Cukup jelas.

Ayat(4)...

SK No 052633 A

Page 1131: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-362-

Ayat (a)

Cukup jelas

Angka 3

Pasal 1 1

Ayat (1)

Ayat (1a)

Cukup jelas

Ayat (2)

Jika setelah diadakan penghitungan jumlah pajak yangsebenarnya terutang dengan jumlah kredit pajakmenunjukkan jumlah selisih lebih fiumtah kredit pajaklebih besar daripada jumlah pajak yang terutang) atautelah dilakukan pembayaran pajak yang seharusnyatidak terutang, Wajib Pajak berhak untuk memintakembali kelebihan pembayaran pajak, dengan catatanWajib Pajak tersebut tidak mempunyai utang pajak.

Dalam hal Wajib Pajak masih mempunyai utang pajakyang meliputi semua jenis pajak baik di pusat maupuncabang-cabangnya, kelebihan pembayaran tersebutharus diperhitungkan lebih dahulu dengan utangpajak tersebut dan jika masih terdapat sisa lebih,dikembalikan kepada Wajib Pajak.

Untuk menjamin kepastian hukum bagi Wajib Pajakdan ketertiban administrasi, batas waktupengembalian kelebihan pembayaran pajak ditetapkanpaling lama 1 (satu) bulan:

a. untuk Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (L),dihitung sejak tanggal diterimanya permohonantertulis tentang pengembalian kelebihanpembayaran pajak;

b. untuk Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayarsebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2)dan Pasal 17B , dihitung sejak tanggal penerbitan;

SK No 052634 A

c. untuk.

Page 1132: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEL|K INDONESIA

-363-

c. untuk Surat Keputusan PengembalianPendahuluan Kelebihan Pajak sebagaimanadimaksud dalam Pasal l7C dan Pasal L7D,dihitung sejak tanggal penerbitan;

d. untuk Surat Keputusan Keberatan, SuratKeputusan Pembetulan, Surat KeputusanPengurangan Sanksi Administrasi, SuratKeputusan Penghapusan Sanksi Administrasi,Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak,Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak,atau Surat Keputusan Pemberian Imbalan Bunga,dihitung sejak tanggal penerbitan;

e. untuk Putusan Banding dihitung sejakditerimanya Putusan Banding oleh KantorDirektorat Jenderal Pajak yang berwenangmelaksanakan putusan pengadilan; atau

f. untuk Putusan Peninjauan Kembali dihitung sejakditerimanya Putusan Peninjauan Kembali olehKantor Direktorat Jenderal Pajak yang berwenangmelaksanakan putusan pengadilan,

sampai dengan saat diterbitkan Surat KeputusanPengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak.

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (3a)

Cukup jelas

Ayat (a)

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 13

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

SK No 052635 A

Ayat(2a)...

Page 1133: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-364 -

Ayat (2a)

Cukup jelas.

Ayat (2b)

Cukup jelas

Ayat (3)

Ayat (3a)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas

Ayat (s)

Dihapus.

Ayat (6)

Cukup jelas

Ayat ini mengatur sanksi administrasi dari suatuketetapan pajak karena melanggar kewajibanperpajakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufb, huruf c, dan huruf d. Sanksi administrasi berupakenaikan merupakan suatu jumlah proporsional yangharus ditambahkan pada pokok pajak yang kurangdibayar.

Besarnya sanksi administrasi berupa kenaikanberbeda-beda menurut jenis pajaknya, yaitu untukjenis Pajak Penghasilan yang dibayar oleh Wajib Pajaksanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50%(lima puluh persen), untuk jenis Pajak Penghasilanyang dipotong oleh orang atau badan lain sanksiadministrasi berupa kenaikan sebesar IOOo/o (seratuspersen), sedangkan untuk jenis Pajak PertambahanNilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah sanksiadministrasi berupa kenaikan sebesar lOOo/o (seratuspersen).

Angka 5

Pasal 13A

Dihapus

SK No 052636 A

Angka 6

Page 1134: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-365-

Angka 6

Pasal 14

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Surat Tagihan Pajak menurut ayat ini disamakankekuatan hukumnya dengan surat ketetapan pajaksehingga dalam hal penagihannya dapat jugadilakukan dengan Surat Paksa.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup je1as.

Ayat (5)

Dihapus.

Ayat (5a)

Cukup jelas.

Ayat (5b)

Cukup jelas.

Ayat (5c)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 15

SK No 052637 A

Ayat (i)

Page 1135: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-366-

Ayat (1)

Untuk menampung kemungkinan terjadinya suatuSurat Ketetapan Pajak Kurang Bayar yang ternyatatelah ditetapkan lebih rendah atau pajak yang terutangdalam suatu Surat Ketetapan Pajak Nihil ditetapkanlebih rendah atau telah dilakukan pengembalian pajakyang tidak seharusnya sebagaimana telah ditetapkandalam Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, DirekturJenderal Pajak berwenang untuk menerbitkan SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan dalamjangka waktu 5 (lima) tahun setelah saat terutangnyapajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian TahunPajak atau Tahun Pajak.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahanmerupakan koreksi atas surat ketetapan pajaksebelumnya. Surat Ketetapan Pajak Kurang BayarTambahan baru diterbitkan apabila sudah pernahditerbitkan surat ketetapan pajak. Pada prinsipnyauntuk menerbitkan Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan perlu dilakukan pemeriksaan. Jikasurat ketetapan pajak sebelumnya diterbitkanberdasarkan pemeriksaan, perlu dilakukanpemeriksaan ulang sebelum menerbitkan SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan. Dalam halsurat ketetapan pajak sebelumnya diterbitkanberdasarkan keterangan lain sebagaimana dimaksuddalam Pasal 13 ayat (1) huruf a, Surat Ketetapan PajakKurang Bayar Tambahan juga harus diterbitkanberdasarkan pemeriksaan, tetapi bukan pemeriksaanulang.

SK No 052638 A

Dengan

Page 1136: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-367 -

Dengan demikian, Surat Ketetapan Pajak KurangBayar Tambahan tidak akan mungkin diterbitkansebelum didahului dengan penerbitan surat ketetapanpajak. Penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang BayarTambahan dilakukan dengan syarat adanya data barutermasuk data yang semula belum terungkap yangmenyebabkan penambahan pajak yang terutang dalamsurat ketetapan pajak sebelumnya. Sejalan dengan itu,setelah Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar diterbitkansebagai akibat telah lewat waktu 12 (dua belas) bulansebagaimana dimaksud dalam Pasal l7B, SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan diterbitkanhanya dalam hal ditemukan data baru termasuk datayang semula belum terungkap. Dalam hal masihditemukan lagi data baru termasuk data yang semulabelum terungkap pada saat diterbitkannya SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, dan/ataudata baru termasuk data yang semula belumterungkap yang diketahui kemudian oleh DirekturJenderal Pajak, Surat Ketetapan Pajak Kurang BayarTambahan masih dapat diterbitkan lagi.

Yang dimaksud dengan "data baru" adalah data atauketerangan mengenai segala sesuatu yang diperlukanuntuk menghitung besarnya jumlah pajak yangterutang yang oleh Wajib Pajak belum diberitahukanpada waktu penetapan semula, baik dalam SuratPemberitahuan dan lampiran-lampirannya maupundalam pembukuan perusahaan yang diserahkan padawaktu pemeriksaan.

Selain itu, yang termasuk dalam data baru adalah datayang semula belum terungkap, yaitu data yang:

a. tidak diungkapkan oleh Wajib Pajak daiam SuratPemberitahuan beserta lampirannya (termasuklaporan keuangan); dan/atau

b. pada waktu pemeriksaan untuk penetapansemula Wajib Pajak tidak mengungkapkan datadan/atau memberikan keterangan lain secarabenar, lengkap, dan terinci sehingga tidakmemungkinkan fiskus dapat menerapkanketentuan peraturan perundang-undanganperpajakan dengan benar dalam menghitungjumlah pajak yang terutang.

Walaupun .

SK No 052639 A

Page 1137: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-368-

Walaupun Wajib Pajak telah memberitahukan datadalam Surat Pemberitahuan atau mengungkapkannyapada waktu pemeriksaan, tetapi apabilamemberitahukannya atau mengungkapkannya dengancara sedemikian rupa sehingga membuat fiskus tidakmungkin menghitung besarnya jumlah pajak yangterutang secara benar sehingga jumlah pajak yangterutang ditetapkan kurang dari yang seharusnya, haltersebut termasuk dalam pengertian data yang semulabelum terungkap.

Contoh:

1. Dalam Surat Pemberitahuan dan/atau laporankeuangan tertulis adanya biaya iklanRp10.000.000,00, sedangkan sesungguhnya biayatersebut terdiri atas Rp5.000.0OO,00 biaya iklan dimedia massa dan Rp5.OO0.000,00 sisanya adalahsumbangan atau hadiah yang tidak bolehdibebankan sebagai biaya.

Apabila pada saat penetapan semula Wajib Pajaktidak mengungkapkan perincian tersebut sehinggafiskus tidak melakukan koreksi atas pengeluaranberupa sumbangan atau hadiah sehingga pajakyang terutang tidak dapat dihitung secara benar,data mengenai pengeluaran berupa sumbanganatau hadiah tersebut tergolong data yang semulabelum terungkap.

2. Dalam Surat Pemberitahuan dan/atau laporankeuangan disebutkan pengelompokan harta tetapyang disusutkan tanpa disertai dengan perincianharta pada setiap kelompok yang dimaksud,demikian pula pada saat pemeriksaan untukpenetapan semula Wajib Pajak tidakmengungkapkan perincian tersebut sehinggafiskus tidak dapat meneliti kebenaranpengelompokan dimaksud, misalnya harta yangseharusnya termasuk dalam kelompok hartaberwujud bukan bangunan kelompok 3, tetapidikelompokkan ke dalam kelompok 2. Akibatnya,atas kesalahan pengelompokan harta tersebuttidak dilakukan koreksi, sehingga pajak yangterutang tidak dapat dihitung secara benar.

SK No 052640 A

Apabila

Page 1138: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBL|K INDONESIA

-369 -

Apabila setelah itu diketahui adanya data yangmenyatakan bahwa pengelompokan harta tersebuttidak benar, maka data tersebut termasuk datayang semula belum terungkap.

3. Pengusaha Kena Pajak melakukan pembeliansejumlah barang dari Pengusaha Kena Pajak laindan atas pembelian tersebut oleh Pengusaha KenaPajak penjual diterbitkan faktur pajak. Barang-barang tersebut sebagian digunakan untukkegiatan yang mempunyai hubungan langsungdengan kegiatan usahanya, seperti pengeluaranuntuk kegiatan produksi, distribusi, pemasaran,dan manajemen, dan sebagian lainnya tidakmempunyai hubungan langsung. Seluruh fakturpajak tersebut dikreditkan sebagai Pajak Masukanoleh Pengusaha Kena Pajak pembeli.

Apabila pada saat penetapan semula Pengusaha KenaPajak tidak mengungkapkan rincian penggunaanbarang tersebut dengan benar sehingga tidakdilakukan koreksi atas pengkreditan Pajak Masukantersebut oleh fiskus, sebagai akibatnya PajakPertambahan Nilai yang terutang tidak dapat dihitungsecara benar. Apabila setelah itu diketahui adanyadata atau keterangan tentang kesalahanmengkreditkan Pajak Masukan yang tidak mempunyaihubungan langsung dengan kegiatan usaha dimaksud,data atau keterangan tersebut merupakan data yangsemula belum terungkap.

Ayat (2)

Ayat (3)

Ayat (a)

Cukup jelas

Dalam hal setelah diterbitkan surat ketetapan pajakternyata masih ditemukan data baru termasuk datayang semula belum terungkap yang belumdiperhitungkan sebagai dasar penetapan tersebut, ataspajak yang kurang dibayar ditagih dengan SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan ditambahsanksi administrasi berupa kenaikan sebesar looyo(seratus persen) dari pajak yang kurang dibayar.

SK No 052641 A

Dihapus.

Ayat (5)

Page 1139: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-370-

Ayat (5)

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 178

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "surat permohonan telahditerima secara lengkap" adalah Surat Pemberitahuanyang telah diisi lengkap sebagaimana dimaksud dalamPasal 3.

Surat ketetapan pajak yang diterbitkan berdasarkanhasil pemeriksaan atas permohonan pengembaliankelebihan pembayaran pajak dapat berupa SuratKetetapan Pajak Kurang Bayar atau Surat KetetapanPajak Nihil atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.

Ayat (1a)

Ayat (2)

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "sedang dilakukanpemeriksaan bukti permulaan" adalah dimulai sejaksurat pemberitahuan pemeriksaan bukti permulaandisampaikan kepada Wajib Pajak, wakil, kuasa,pegawai, atau anggota keluarga yang telah dewasa dariWajib Pajak.

Batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukumterhadap permohonan Wajib Pajak atau PengusahaKena Pajak sehingga bila batas waktu tersebutdilampaui dan Direktur Jenderal Pajak tidakmemberikan suatu keputusan, permohonan tersebutdianggap dikabulkan. Selain itu, batas waktu tersebutdimaksudkan pula untuk kepentingan tertibadministrasi perpaj akan.

SK No 052642 A

Ayat (5)

Page 1140: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-37t -

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas

Ayat (7)

Cukup jelas.

Angka 9

Pasal 19

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal27A

Dihapus

Angka 11

Pasal 27B,

SK No 052643 A

Cukup jelas

Angka 12

Page 1141: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-372-

Angka 12

Pasal 38

Angka 13

Pasal 141

Cukup jelas

Pasal 44B

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Untuk kepentingan penerimaan negara, ataspermintaan Menteri Keuangan, Jaksa Agung dapatmenghentikan penyidikan tindak pidana perpajakansepanjang perkara pidana tersebut belum dilimpahkanke pengadilan.

Pasal 1 14

Angka 1

SK No 052644 A

Cukup jelas

Angka2...

Page 1142: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-373-

Angka 2

Pasal 144

Dihapus

Angka 3

BAB VIIA

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 156A

Cukup jeias.

Pasal 1568

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 157

Ayat (1)

Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah kepadaMenteri Keuangan dimaksudkan dalam rangkamempermudah dan mempercepat proses koordinasi.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Dihapus.

Ayat (a)

Dihapus.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (5a)

Cukup jelas.

SK No 052645 A

Ayat (6)

Page 1143: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-374 -

Ayat (6)

Cukup jelas

Ayat (7)

Dihapus.

Ayat (8)

Cukup jelas

Ayat (9)

Cukup jelas

Ayat (10)

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 158

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 159

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 159A

Cukup jelas

Pasal 1 15

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 37

Cukup jelas

SK No 052646 A

Angka 3

Page 1144: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-375-

Angka 3

Pasal 38

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 38A

Cukup jelas

Angka 5

Pasal74

Cukup jelas

Pasal 1 16

Dihapus.

Pasal 1 17

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 87

Yang dimaksud dengan "standar mutu wajib" adalahstandar nasional Indonesia (SNI) yang diberlakukansecara wajib pada Komoditas Perikanan danKomoditas Pergaraman.

SK No 052641 A

Ayat (1)

Page 1145: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-376-

Ayat (1)

BUM Desa dibentuk oleh Pemerintah Desa untukmendayagunakan segala potensi ekonomi,kelembagaan perekonomian, serta potensi sumberdaya alam dan sumber daya manusia dalam rangkameningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa. BUMDesa secara spesifik tidak dapat disamakan denganbadan hukum seperti perseroan terbatas, ataukoperasi. Oleh karena itu, BUM Desa merupakansuatu badan usaha bercirikan Desa yang dalampelaksanaan kegiatannya di samping untuk membantupenyelenggaraan Pemerintahan Desa, juga untukmemenuhi kebutuhan masyarakat Desa. BUM Desajuga dapat melaksanakan fungsi pelayanan jasa,perdagangan, dan pengembangan ekonomi lainnya.Dalam meningkatkan sumber pendapatan Desa, BUMDesa dapat menghimpun tabungan dalam skala lokatmasyarakat Desa, antara lain melalui pengelolaandana bergulir dan simpan pinjam. BUM Desa dalamkegiatannya tidak hanya berorientasi pada keuntungankeuangan, tetapi juga berorientasi untuk mendukungpeningkatan kesejahteraan masyarakat Desa. BUMDesa diharapkan dapat mengembangkan unit usahadalam mendayagunakan potensi ekonomi. Dalam halkegiatan usaha dapat berjalan dan berkembangdengan baik, sangat dimungkinkan pada saatnya BUMDesa mengikuti badan hukum yang telah ditetapkandalam ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Dalam rangka keterpaduan pembangunan daerah,BUM Desa dan unit usaha dibawahnya dalammenjalankan kegiatan usaha harus sesuai denganrencana induk pembangunan daerah.

Ayat (5)

Cukup jelas.

SK No 052648 A

Pasal 1 18

Page 1146: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-3// -

Pasal 1 18

Angka 1

Pasal 44

Ayat (1)

30 (tiga puluh) hari dihitung sejak diterimanyapetikan putusan Komisi oleh pelaku usaha ataukuasa hukumnya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 45

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 47

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aCukup jelas

SK No 052649 A

Huruf b

Page 1147: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-378-

Huruf bPenghentian integrasi vertikal antara laindilaksanakan dengan pembatalan perjanjian,pengalihan sebagian perusahaan kepada pelakuusaha lain, atau perubahan bentuk rangkaianproduksinya.

Huruf cYang diperintahkan untuk dihentikan adalahkegiatan atau tindakan tertentu dan bukankegiatan usaha pelaku usaha secarakeseluruhan.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fGanti rugi diberikan kepada pelaku usaha dankepada pihak lain yang dirugikan.

Huruf g

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 48

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 49

Dihapus

Pasal 1 19

Cukup jelas

SK No 052650 A

Pasal 120

Page 1148: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-379 -

Pasal 120

Angka 1

BAB V

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 66

Cukup jelas

Pasal 121

Pasal 48

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 122

Cukup jelas

Pasal 123

Angka 1

Pasal 8

Ayat (1)

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan "terintegrasi" adalah upayamengarahkan dan menyinergikan antara lain dalampenyusunan perencanaan, program, anggaran, dan SumberDaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bidang Penelitian,Pengembangan, Pengkajian, dan Penerapan untukmenghasilkan Invensi dan Inovasi sebagai landasan ilmiahdalam perumusan dan penetapan kebijakan pembangunannasional.

SK No 052651 A

Ayat(2)...

Page 1149: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREFUBUK INDONESIA

-380-

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Huruf aCukup jelas

Huruf bMekanisme pinjam pakai kawasan hutandigunakan khusus untuk proyek-proyek yangsifatnya tidak permanen.

Angka 2

Pasal 10

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Yang dimaksud dengan "bendungan" adalah bangunanyang berupa urukan tanah, urukan batu, beton,dan/atau pasangan batu yang dibangun selain untukmenahan dan menampung air juga untuk menahandan menampung limbah tambang (tailing) atau lumpursehingga terbentuk waduk.

Yang dimaksud dengan "bendung" adalah tangguluntuk menahan air di sungai, tepi laut, dansebagainya.

SK No 052652 A

Huruf g

Page 1150: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUELIK INDONESIA

-381 -

Huruf g

Cukup jelas.

Huruf h

Yang dimaksud dengan "sampah" adalah sampahsesuai dengan undang-undang yang mengaturpengelolaan sampah.

Huruf i

Cukup jelas.

Huruf jYang dimaksud "fasilitas keselamatan umum" adalahsemua fasilitas yang diperlukan untuk menanggulangiakibat suatu bencana, antara lain rumah sakitdarurat, rumah penampungan darurat, serta tanggulpenanggulangan bahaya banjir, lahar, dan longsor.

Huruf kCukup jelas.

Huruf 1

Yang dimaksud dengan "fasilitas sosial" digunakanantara lain untuk kepentingan keagamaan atauberibadah.

Yang dimaksud dengan "ruang terbuka hijau publik"adalah ruang terbuka hijau sesuai dengan undang-undang yang mengatur penataan ruang.

Huruf m

Cukup jelas.

Huruf nYang dimaksud dengan "kantorPemerintah/Pemerintah Daerah/desa" adalah saranadan prasarana untuk menyelenggarakan fungsipemerintahan, termasuk lembaga pemasyarakatan,rumah tahanan negara, dan unit pelaksana teknislembaga pemasyarakatan lain.

SK No 052653 A

Huruf o .

Page 1151: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-382 -

Huruf oYang dimaksud dengan "perumahan untuk masyarakatberpenghasilan rendah" adalah perumahanmasyarakat yang dibangun di atas tanah PemerintahPusat atau Pemerintah Daerah dan kepadapenghuninya diberikan status rumah sewa.

Huruf p

Cukup jelas.

Huruf q

Cukup jelas.

Huruf rYang dimaksud dengan "pasar umum dan lapanganparkir Llmtlm" adalah pasar dan lapangan parkir yangdirencanakan, dilaksanakan, dikelola, dan dimiliki olehPemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah danpengelolaannya dapat dilakukan dengan bekerja samadengan Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha MilikDaerah, atau Badan Usaha Swasta.

Huruf s

Cukup jelas.

Huruf tCukup jelas.

Huruf uCukup jelas.

Huruf v

Cukup jelas.

Huruf wCukup jelas.

Huruf xCukup jelas.

Angka 3

Pasal 14

Cukup jelas

SK No 052654 A

Angka 4

Page 1152: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-383-

Angka 4

Pasal 19

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pengelola dan penggunaBarang Milik Negara/ Barang Milik Daerah" adalahsebagaimana diatur dalam ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang perbendaharaannegara.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "masyarakat yang terkenadampak" misalnya masyarakat yang berbatasanlangsung dengan lokasi Pengadaan Tanah.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "surat kuasa" adalah suratkuasa untuk mewakili Konsultasi Fublik sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan. Yangdimaksud dengan "dari dan oleh Pihak yang Berhak"adaiah penerima kuasa dan pemberi kuasa sama-samaberasal dari Pihak yang Berhak.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas

Ayat (7)

Cukup jelas.

Ayat (8)

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 19A

Cukup jelas.

SK No 052655 A

Pasal19B...

Page 1153: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-384-

Pasal 198

Cukup jelas.

Pasal 19C

Cukup jelas

Angka 6

Pasal24

Cukup jelas.

Angka 7

Pasal 28

Angka 8

Pasal 34

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 36

Ayat (1)

Ayat (1)

Inventarisasi dan identifikasi dilaksanakan untukmengetahui Pihak yang Berhak dan Objek PengadaanTanah. Hasil inventarisasi dan identifikasi tersebutmemuat daftar nominasi Pihak yang Berhak dan ObjekPengadaan Tanah. Pihak yang Berhak meliputi nama,alamat, dan pekerjaan pihak yang menguasai/memilikitanah. Objek Pengadaan Tanah meliputi letak, luas,status, serta jenis penggunaan dan pemanfaatan tanah.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

SK No 052656 A

Huruf a

Page 1154: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-385-

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cYang dimaksud dengan "pemukiman kembali"adalah proses kegiatan penyediaan tanahpengganti kepada Pihak yang Berhak ke lokasiiain sesuai dengan kesepakatan dalam prosesPengadaan Tanah.

Huruf dYang dimaksud dengan "Ganti Kerugian dalambentuk kepemilikan saham" adalah penyertaansaham dalam kegiatan pembangunan untukKepentingan Umum terkait dan/ataupengelolaannya yang didasari kesepakatanantarpihak.

Huruf e

Bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihakmisalnya gabungan dari 2 (dua) atau lebih bentukGanti Kerugian sebagaimana dimaksud padahuruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 10

Pasal 40

Pemberian Ganti Kerugian pada prinsipnya harusdiserahkan langsung kepada Pihak yang Berhak atas GantiKerugian. Apabila berhalangan, pihak yang Berhak karenahukum dapat memberikan kuasa kepada pihak lain atauahli waris. Penerima kuasa hanya dapat menerima kuasadari satu orang yang berhak atas Ganti Kerugian.

Yang berhak antara lain:

a. pemegang hak atas tanah;

b. pemegang hak pengelolaan;

SK No 052657 Ac. nadzir

Page 1155: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-386-

c. nadzir, untuk tanah wakaf;

d. pemilik tanah bekas milik adat;

e. masyarakat hukum adat;

f. pihak yang menguasai tanah negara dengan itikad baikantara lain tanah terlantar, tanah bekas hak barat.

g. pemegang dasar penguasaan atas tanah; dan/atau

h. pemilik bangunan, tanaman atau benda lain yangberkaitan dengan tanah.

Yang dimaksud dengan "pihak yang menguasai tanahnegara dengan iktikad baik" adalah:

1. penguasaan tanah yang diakui oleh peraturanperundang-undangan;

2. tidak ada keberatan dari Masyarakat Hukum Adat,kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain,atau pihak lain atas penguasaan Tanah baik sebelummaupun selama pengumuman berlangsung; dan

3. penguasaan dibuktikan dengan kesaksian dari 2 (dua)orang saksi yang dapat dipercaya;

Pada ketentuannya, Ganti Kerugian diberikan kepadapemegang Hak atas Tanah. Untuk hak guna bangunan atauhak pakai yang berada di atas tanah yang bukan miliknya,Ganti Kerugian diberikan kepada pemegang hak gunabangunan atau hak pakai atas bangunan, tanaman, ataubenda lain yang berkaitan dengan tanah yang dimiliki ataudipunyainya, sedangkan Ganti Kerugian atas tanahnyadiberikan kepada pemegang hak milik atau hakpengelolaan. Ganti Kerugian atas tanah hak ulayatdiberikan dalam bentuk tanah pengganti, pemukimankembali, atau bentuk lain yang disepakati oleh masyarakathukum adat yang bersangkutan. Pihak yang menguasaitanah negara yang dapat diberikan Ganti Kerugian adalahpemakai tanah negara yang sesuai dengan atau tidakmelanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.Misalnya, bekas pemegang hak yang telah habis jangkawaktunya yang masih menggunakan atau memanfaatkantanah yang bersangkutan, pihak yang menguasai tanahnegara berdasarkan sewa-menyewa, atau pihak lain yangmenggunakan atau memanfaatkan tanah negara bebasdengan tidak melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan.

Yang...SK No 052658 A

Page 1156: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-387 -

Yang dimaksud dengan "pemegang dasar penguasaan atastanah" adalah pihak yang memiliki alat bukti yangditerbitkan oleh pejabat yang berwenang yangmembuktikan adanya penguasaan yang bersangkutan atastanah yang bersangkutan, misalnya pemegang akta jual beliatas Hak atas Tanah yang belum dibalik nama, pemegangakta jual beli atas hak milik adat yang belum diterbitkansertif,rkat, dan pemegang surat izin menghuni.

Bangunan, tanaman, atau benda lain yang berkaitandengan tanah yang belum atau tidak dipunyai dengan Hakatas Tanah, ganti rugi diberikan kepada pemilik bangunan,tanaman, atau benda lain yang berkaitan dengan tanah.

Angka 11

Pasal 42

Cukup jelas

Angka 12

Pasal 46

Cukup jelas

Pasal 124

Angka 1

Pasal 44

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "kepentingan umum" adalahkepentingan sebagian besar masyarakat yang meliputikepentingan untuk pembuatan jalan umum, waduk,bendungan, irigasi, saluran air minum atau air bersih,drainase dan sanitasi, bangunan pengairan,pelabuhan, bandar udara, stasiun dan jalan kereta api,terminal, fasilitas keselamatan umum, cagar alam,serta pembangkit dan jaringan listrik.

SK No 052659 A

Ayat (3)

Page 1157: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-388-

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 73

Cukup jelas.

Pasal 125

Cukup jelas.

Pasal 126

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fReforma agraria dalam kerangka banktermasuk tanah dalam kawasan hutan.

tanah

SK No 052660 A

Ayat (2)

tidak

Page 1158: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-389-

Ayat (2)

Cukup jelas

Pasal 127

Cukup jelas.

Pasal 128

Cukup jelas.

Pasal 129

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "sudah digunakan dan/ataudimanfaatkan sesuai dengan tujuan pemberian haknya" adalahpemegang hak atas tanah sudah memiliki sertifikat laik fungsi.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 130

Cukup jelas

Pasal 131

Cukup jelas

Pasal 132

Cukup jelas.

SK No 052661 A

Pasal 133. .

Page 1159: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-390-

Pasal 133

Cukup jelas

Pasal 134

Cukup jelas.

Pasal 135

Cukup jelas

Pasal 136

Cukup jelas

Pasal 137

Cukup jelas.

Pasal 138

Cukup jelas

Pasal 139

Cukup jelas.

Pasal 140

Cukup jelas

Pasal 141

Cukup jelas

Pasal 742

Cukup jelas

SK No 052662 A

Pasal 143

Page 1160: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

- 391 -

Pasal 143

Cukup jelas.

Pasal 144

Pasal 145

Cukup jelas

Pasal 146

Cukup jelas

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Huruf d

Huruf e

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Kepemilikan satuan rumah susun oleh warga negara asinghanya diberikan di Kawasan Ekonomi Khusus, KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, KawasanIndustri, dan kawasan ekonomi lainnya.

Kepemilikan satuan rumah susun oleh badan hukum asinghanya diberikan di Kawasan Ekonomi Khusus, KawasanPerdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, KawasanIndustri, dan kawasan ekonomi lainnya.

SK No 052663 A

Pasal I47

Page 1161: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

Pasal 147

Cukup jelas

Pasal 148

Cukup jelas

Pasal 149

Cukup jelas

Pasal 150

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas

Angka 2

Pasal 3

-392 -

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas

Huruf b

Huruf c

Yang dimaksud dengan "logistik dan distribusi"adalah kegiatan usaha yang meliputi antara lain:kegiatan penyimpanan, perakitan, penyortiran,pengepakan, pendistribusian, perbaikan danperekondisian permesinan dari dalam negeri dandari luar negeri.

Yang dimaksud dengan "pengembangan teknologi"adalah kegiatan usaha yang meliputi antara lain:kegiatan riset dan teknologi, rancangan bangunandan rekayasa, teknologi terapan, pengembanganperangkat lunak, serta jasa di bidang teknologiinformasi.

Huruf d. . .

SK No 052664 A

Page 1162: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESTDENREPUBUK INDONESIA

-393-

Huruf d

Huruf e

Cukup jelas

Huruf fCukup jelas

Huruf g

Cukup jelas

Huruf h

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan "perumahanadalah pembangunan perumahankegiatan usaha yang ada di KEK.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "pariwisata" adalahkegiatan usaha yang meliputi antara lain:kegiatan usaha pariwisata untuk mendukungpenyelenggaraan hiburan dan rekreasi,pertemuan, perjalanan insentif dan pameran,serta kegiatan yang terkait.

bagi pekerja"terpisah dari

SK No 052665 A

Angka3...

Page 1163: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-394 -

Angka 3

Pasal 4

Huruf a

Yang dimaksud dengan "kawasan lindung" adalahwilayah yang ditetapkan dengan fungsi utamamelindungi keiestarian lingkungan hidup yangmencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.

Huruf bYang dimaksud dengan "mempunyai batas yang jelas"adalah batas alam (sungai atau laut) atau batas buatan(pagar atau tembok).

Huruf c

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 5

Cukup jelas

Angka 5

Pasal 6

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Huruf aLokasi pengembangan yang diusulkan dapatmerupakan area baru atau perluasan KEK yangsudah ada.

Huruf bYang dimaksud dengan "rencana tata ruang KEK"adalah rencana peruntukan ruang pada lokasiKEK.

SK No 052666 A

Yang

Page 1164: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBUK INDONESIA

-39s-

Yang dimaksud dengan "pengaturan zonasi,,adalah rencana pengembangan KEK yangditetapkan oleh Badan Usaha, pemerintahDaerah, Pemerintah Pusat atau Badan UsahaPengelola KEK;

Huruf cCukup jelas.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf g

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 8A

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 10

Cukup jelas

Angka 8

Pasal 1 1

Dihapus

Angka 9

Pasal 13

Ayat (1)

Cukup jelas.

SK No 052667 A

Ayat (2)

Page 1165: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-396-

Ayat (2)

Materi dan syarat kerja sama meliputi antara lainjangka waktu kerja sama, pertanggungjawabanterhadap aset yang berasal dari pemerintah pusat,Pemerintah Daerah, dan swasta, serta hak kepemilikansetelah masa kerja sama berakhir.

Angka 10

Pasal 16

Cukup jeias

Angka 1 IPasal 17

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Standar pengelolaan di KEK mengatur antara lainstandar infrastruktur dan pelayanan

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Cukup jelas.

Huruf fCukup jelas.

Huruf gYang dimaksud dengan "permasalahan strategis"antara lain permasalahan yang tidak dapatdiselesaikan oleh Dewan Kawasan atau menyangkutkebijakan nasional dan/atau daerah yangmemengaruhi pelaksanaan pengelolaan danpengembangan KEK.

SK No 052668 A

Huruf h .

Page 1166: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-397 -

Huruf hCukup jelas.

Angka 12

Pasal 19

Cukup jelas

Angka 13

Pasal 20

Dihapus.

Angka 14

Pasal 21

Cukup jelas

Angka 15

Pasal 22

Cukup jelas

Angka 16

Pasal 23

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas

Huruf bYang dimaksud dengan "pelayanan non perizinan,adalah segala bentuk kemudahan pelayananfasilitas fiskal, fasilitas non-fiskal dan informasimengenai penanaman modal, sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Contoh. . .

SK No 052669 A

Page 1167: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INDONESIA

-398-

Contoh pelayanan non perizinan antara lain:pajak, kepabeanan, cukai, lalu lintas barang dankeimigrasian.

Huruf c

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Angka 17

Pasal 24

Cukup jelas.

Angka 18

Pasal 24A

Cukup jelas

Pasal 24B

Cukup jelas

Pasal 24C

Ayat (1)

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "pola pengelolaan keuanganBadan Layanan lJmum", adalah pola pengeloliankeuangan yang memberikan fleksibilitas berupakeleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik bisnisyang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepadamasyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraanumum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

SK No 052670 A

Cukup jelas

Angka19...

Page 1168: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES I DENREPUEUK INDONESTA

-399-

Angka 19

Pasal 25

Cukup jelas

Angka 20

Pasal 26

Cukup jelas

Angka 2 1

Pasal 27

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Ayat (5)

Pada wilayah yang tidak ditetapkan sebagai KEK,terdapat ketentuan mengenai pembatasan impor.Namun, ketentuan mengenai pembatasan importersebut tidak dapat diberlakukan bagi barang yangdimasukkan ke dalam KEK mengingat barang yangdimasukkan ke dalam KEK digunakan untukpembangunan dan pengoperasian KEK. Apabilapembatasan impor diberlakukan di KEK maka dapatmengurangi daya saing KEK.

Yang dimaksud dengan "sistem elektronik yangterintegrasi secara nasional" adalah integrasi sistemsecara nasional yang memungkinkan dilakukannyapenyampaian data dan informasi secara tunggal,pemrosesan data dan informasi secara tunggal dansinkron, dan penyampaian keputusan secara tunggaluntuk pemberian perizinan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

SK No 052611 A

Cukup jelas

Angka 22

Page 1169: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

FRESIDENREPUEUK INDONESIA

-400-

Angka 22

Pasal 30

Cukup jelas

Angka 23

Pasal 31

Dihapus

Angka 24

Pasal 32

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "pemanfaatan Barang KenaPajak tidak berwujud serta Jasa Kena pajak di KEK"adalah pemanfaatan baik yang berasal dari dalam KEKsendiri ataupun yang berasal dari KEK lainnya, LuarDaerah Pabean, Tempat Lain Dalam Daerah pabean,Kawasan Bebas, dan Tempat Penimbunan Berikat

Ayat (a)

Cukup jelas

Ayat (5)

Cukup jelas

Angka 25

Pasal 32A

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan .,barang konsumsi,, mencakupantara lain:

SK No 052612 A

a. barang. . .

Page 1170: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-407 -

a. barang konsumsi yang diperlukan oleh pelakuUsaha di KEK yang kegiatan utamanya bukanproduksi dan pengolahan dalam menjalankanusahanya;

b. waktu penggunaannya relatif singkat; danc. tidak ditujukan untuk penggunaan di luar KEK.

Jenis dan jumlahnya diusulkan oleh Administror dandisetujui oleh Dewan Nasional.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 26

Pasal 33A

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 27

Pasal 35

Cukup jelas

Angka 28

Pasal 36

Cukup jelas

Yang dimaksud dengan "pelayanan kepabeananmandiri" meliputi antara lain pelekatan danf ataupelepasan tanda pengaman, pelayanan pemasukanbarang, pelayanan pembongkaran barang, pelayananpenimbunan barang, pelayanan pemuatan barang,pelayanan pengeluaran barang; dan/atau pelayananlainnya.

SK No 052673 A

Angka 29

Page 1171: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK INOONESIA

-402-

Angka 29

Pasal 38

Cukup jelas

Angka 30

Pasal 38A

Cukup jelas

Angka 31

Pasal 40

Cukup jelas

Angka 32

Pasal 4 1

Yang dimaksud dengan "jabatan direksi atau komisaris"adalah jabatan direksi atau komisaris yang tercantum dalamakta pendirian perusahaan atau perubahannya.

Ketentuan ini diperlukan dalam rangka meningkatkan dayasaing KEK.

Angka 33

Pasal 43

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "Lembaga Kerja Sama TripartitKhusus" adalah Lembaga Kerja Sama Tripartit yangberada di KEK.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Angka 34

Pasal 44

Dihapus

SK No 052674 A

Angka35...

Page 1172: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-403_

Angka 35

Pasal 45

Dihapus

Angka 36

Pasal 47

Angka 37

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 151

Cukup jelas.

Pasal 152

Angka 1

Pasal 6

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 7

Cukup jelas.

Angka 3

Pasal 10

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 1 1

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "perjanjian kerja bersama" adalahperjanjian kerja bersama yang dibuat oleh serikatpekerja/serikat buruh atau beberapa serikat pekerja/serikatburuh yang telah tercatat pada instansi yang biriangungjawab di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha.

SK No 052675 A

Pasal 153

Page 1173: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-404 -

Pasal 153

Pasal 9

Cukup jelas

Pasal 154

Ayat (1)

Dalam melakukan investasi, pemerintah melakukan pengelolaandan penempatan sejumlah dana dan/atau aset untukmemperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaatlainnya.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Huruf aCukup jeias.

Huruf bYang dimaksud dengan "kegiatan pengelolaan aset" adalahantara lain kegiatan akuisisi, pengelolaan, restrukturisasiperusahaan (saham) maupun aset tetap, divestasi, danlain-lain yang dilakukan secara langsung maupun secaratidak langsung baik dilakukan sendiri atau melalui kerjasama dengan pihak ketiga atau melalui pembentukanentitas khusus baik berbentuk badan hukum Indonesiamaupun badan hukum asing.

Huruf cDalam melakukan kerja sama dengan entitas danaperwalian (trust fund), penyedia dana (setttor) harusmemberikan kuasa kepada entitas dana perwalian (trustfund) dalam rangka melakukan pengelolaan investasidengan Lembaga.

SK No 052616 A

Huruf d

Page 1174: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESTA

-405-

Huruf d

Huruf e

Cukup jelas

Huruf fCukup jelas

Yang dimaksud dengan "berwenang menentukan calonmitra investasi" adalah menunjuk mitra secara langsungdengan pertimbangan antara lain mengikuti praktik bisnisyang berlaku secara internasional dan dalam rangkapercepatan proses penentuan calon mitra, dengan tetapmenjaga tata kelola yang baik. Kriteria bagi calon mitrayang dapat dipertimbangkan antara lain memiliki reputasibaik, memiliki kemampuan keuangan untuk dapatmenunjang komitmen investasinya, dan/atau memilikikeahlian di bidang investasi yang akan dikerjasamakan.

Pasal 155

Cukup jelas.

Pasal 156

Cukup jelas.

Pasal 157

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Ayat (3)

Aset negara yang berasal dari cabang-cabang produksi yangpenting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orangbanyak dikuasai oleh negara dan tidak dapatdipindahtangankan kepada orang lain termasuk Lembaga.

Aset negara yang berisikan atau mengelola bumi, air, dankekayaan alam yang terkandung di dalamnya tetap dikuasaioleh negara dan tidak dipindahtangankan menjadi asetLembaga.

SK No 052677 A

Cukup jelas

Ayat (4)

Page 1175: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-406 -

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan "ketentuan perundang-undangan",misalnya: peralihan Hak Mitik Atas Saham ditakukan denganAkta Jual Beli atau Akta Hibah atas saham pengalihan hakmilik atas tanah danlatau bangunan dilakukan dengan AktaPejabat Pembuat Akta Tanah.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Dalam putusan Rapat Umum pemegang saham untukPersero dengan tetap mengacu ketentuan dan pengaturandalam anggaran dasar badan usaha milik negara dimaksudatau memuat antara lain proses administrasi pengalihan asettermasuk cara pemindahtanganan.

Ayat (8)

Peraturan Pemerintah antara lain mengatur mengenaimekanisme pembukuan aset yang dipindahtangankan,penentuan aset yang dipindahtangankan dan nilai pasarwajar aset tersebut, dan prosedur pemindahtanganan.Mekanisme yang diatur tersebut memperhatikan praktikbisnis yang berlaku secara internasional dan mempe.hatikanprinsip independensi dan transparansi dari Lembaga.

Pasal 158

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas.

SK No 052678 A

Ayat (3) .

Page 1176: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

Ayat

PRESIDENREPUBUK INDONESTA

-407 -

(3)

Kerja sama dengan pihak ketiga dimaksud antara laindilakukan dengan mitra investasi, badan usaha milik negara,badan atau lembaga pemerintah atau melalui penunjukanmanajer investasi berbadan hukum Indonesia atau asing.

Lembaga dalam kerja sama dengan pihak ketiga, tetapmempertahankan kedudukannya sebagai penentu utamakebijakan usaha dan penentu dalam pengambilan keputusandi badan usaha yang memenuhi kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

(4)

Modal dan kekayaan Lembaga merupakan milik Lembagadan setiap kerugian yang dialami oleh Lembaga bukanmerupakan kerugian negara.

(s)

Cukup jelas.

(6)

Cukup jelas.

(7)

Peraturan Pemerintah dimaksud mengatur antara lainpertimbangan untuk melakukan pencadangan danpenggunaan akumulasi modal untuk investasi kembali.

Pasal 159

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "pihak ketiga" mencakup mitrainvestasi, manajer investasi, badan usaha milik negara,badan atau lembaga pemerintah, danfatau entitas lainnyabaik di dalam maupun luar negeri.

SK No 052679 A

Ayat (2)

Page 1177: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUtsUK INDONESIA

-408-

Ayat (2)

Ayat (3)

Ayat (a)

Ayat (5)

Ayat (6)

Yang dimaksud dengan "bentuk kerja sama lainnya" dapatmencakup pendirian dana kelolaan investasi (fund) bersamapihak lain.

Lembaga dalam kerja sama dengan pihak ketiga, tetapmempertahankan kedudukannya sebagai penentu utamakebijakan usaha dan penentu dalam pengambilan keputusandi badan usaha dengan kriteria yang ditetapkan olehPemerintah Pusat.

Pemindahtanganan aset Lembaga untuk dijadikanpenyertaan modal dengan memperhatikan tujuanpemindahtanganan, penilaian atas aset dan memperhatikanpraktik bisnis yang berlaku secara internasional dandilakukan dengan prinsip usaha yang sehat.

Cukup jelas

Cukup jelas.

Peraturan Pemerintah dalam ayat ini sekurang-kurangnyamengatur:

a. kerja sama dengan pihak ketiga yang mencakup antaralain tata kelola aset yang dikerjasamakan, pembagiankeuntungan hasil kerja sama, mekanisme partisipasi,audit dari aset yang bersangkutan;

b. pembentukan dana kelolaan investasi (fu"d) yangmencakup permodalan, ruang lingkup tujuan investasi,bentuk, jenis dana kelolaan investasi dan tata keloladana investasi; dan

c. penilaian aset.

Pengaturan di dalam Peraturan Pemerintah didasarkan padapraktik internasional yang baik.

SK No 052680 A

Pasal 160. . .

Page 1178: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-409 -

Pasal 160

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bHasil pengembangan usaha dan pengembangan asetLembaga dapat berupa keuntungan atau aset tetap yangdibeli Lembaga selama masa operasional.

Huruf cAset badan usaha milik negara dapat menjadi asetLembaga antara lain melalui mekanisme transaksi jualbeli.

Huruf dCukup jelas.

Huruf e

Sumber lain yang sah antara lain aset yang dibeli daripinjaman atau aset yang berasal aaii barang yangdiperoleh sesuai dengan ketentuan peratur"n p..rr,dang-undangan di bidang barang milik negaraf da..rh.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 161

Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Lembagaoleh akuntan publik dilakukan dengan mengikuti standar akuntasiyang diakui secara internasional sebagai siandar akuntansi yangberlaku untuk badan hukum pengelola investasi sejenisnya.

SK No 052681 A

Pasal 162

Page 1179: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESTDENREPUBUK INDONESIA

-4to-

Pasal 162

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jeias.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan kondisi insolven adalah kondisi dimana Lembaga kekurangan modal yang berdampak padakesulitan untuk melakukan kegiatan usaha dalam jangkapanjang.

Pasal 163

Cukup jelas

Pasal 164

Ayat (1)

Peraturan Pemerintah dimaksud mengatur antara lainkebijakan investasi, keterbukaan informasi, benturankepentingan, kerahasiaan informasi, pengadministrasian daridata dan informasi yang berkaitan dengan aset yang dikelola,audit internal, tanggung jawab sosial dan lingkungan sertamanajemen risiko dengan memperhatikan praktik bisnis yangberlaku secara internasional.

Ayat (2)

Ketidakberlakuan peraturan perundang-undangan terkaityang mengatur pengelolaan keuangan negaraf kekayaannegarafbadan usaha milik negara bagi Lembaga, karenakegiatan pengelolaan aset dan investasi telah diatur secarakhusus dalam undang-undang ini dan peraturanpelaksanaannya.

Pasal 165

Ayat (1)

Lembaga Pengelola Investasi dapat disebut dengan nama lainseperti: Indonesian Souereign Wealth Fund. .t"u Ind.onesiaInuestment Authoritg.

SK No 052682 A

Ayat (2) . .

Page 1180: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4tt -

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Pasal 166

Cukup jelas.

Pasal 167

Cukup jelas

Pasal 168

Cukup jelas

Pasal 169

Cukup jelas

Pasal 170

Cukup jelas

Pasal 171

Cukup jelas

Pasal 172

Cukup jelas

Pasal 173

Ayat (1)

Cukup jelas

SK No 052683 A

Ayat (2)

Page 1181: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESTA

-412-

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "badan usaha" antara lain BadanUsaha Milik Negara dan/atau Badan Usaha Milik Daerah.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 174

Cukup jelas.

Pasal 175

Angka 1

Pasal 1

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 24

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Huruf d

Yang dimaksud dengan "alasan-alasan objektif' adalahalasan-alasan yang diambil berdasarkan fakta dankondisi faktual, tidak memihak, dan rasional sertaberdasarkan AUPB.

SK No 052684 A

Cukup jelas.

Huruf e .

Page 1182: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUEUK INDONESIA

-4t3-

Huruf e

Yang dimaksud dengan "iktikad baik" adalahKeputusan dan/atau Tindakan yang ditetapkandan/atau dilakukan didasarkan atas motif kejujurandan berdasarkan AUPB.

Angka 3

Pasal 38

Ayat (1)

Prosedur penggunaan Keputusan Berbentuk Elektronisberpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang informasi dantransaksi elektronik.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Angka 4

Pasal 39

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (21

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan "memerlukan perhatiankhusus" adalah setiap usaha atau kegiatan yangdilakukan atau dikerjakan oleh Warga Masyarakat,dalam rangka menjaga ketertiban umum, makaBadan dan/atau Pejabat Pemerintahan perlumemberikan perhatian dan pengawasan.

SK No 052685 A

Ayat (3)

Page 1183: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUEUK TNDONESIA

-414-

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bYang dimaksud dengan "swasta" meliputiperorangan, korporasi yang berbadan hukum diIndonesia, dan asing.

Huruf cCukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Angka 5

Pasal 39A

Cukup jelas.

Angka 6

Pasal 53

Cukup jelas

Pasal 176

Angka 1

Pasal 16

Ayat (1)

Cukup jelas

SK No 052686 A

Ayat(2)...

Page 1184: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRES IDENREPUBUK INDONESIA

-415-

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "praktik yang baik (goodpractices)" adalah sesuai standar atau ketentuan yangberlaku secara internasional".

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Ayat (7)

Cukup jelas.

Angka 2

Pasal 250

Angka 3

Pasal 251

Cukup jelas

Angka 4

Pasal 252

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "putusan pengadilan" adalahputusan pengadilan yang telah diikuti oleh putusan hakimberikutnya.

SK No 052687 A

Ayat (3)

Page 1185: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA

-4t6-

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Pemotongan DAU dan/atau DBH bagi Daerahbersangkutan sebesar uang yang sudah dipungut olehDaerah.

Angka 5

Pasal 260

Cukup jelas

Angka 6

Pasal 292A

Cukup jelas

Angka 7

Pasal 300

Cukup jelas.

Angka 8

Pasal 349

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "penyederhanaan jenispelayanan publik" adalah menggabungkan beberapajenis pelayanan publik yang diamanatkan olehketentuan peraturan perundang-undangan menjadi 1

(satu) jenis pelayanan yang di dalamnyamenampung/memuat substansi pelayanan yangdigabungkan tersebut.

Yang dimaksud dengan "penyederhanaan prosedurpelayanan publik" adalah mengurangi dan/ataumengintegrasikan persyaratan atau langkah-langkahpemberian layanan, sehingga mempermudah prosespemberian layanan kepada masyarakat.

SK No 052688 A

Ayat (2)

Page 1186: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-4t7 -

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Angka 9

Pasal 350

Cukup jelas

Angka 10

Pasal 4O2A

Cukup jelas

Pasal 177

Cukup jelas.

Pasal 178

Cukup jelas

Pasal 179

Cukup jelas

Pasal 180

Cukup jelas

Pasal 181

Cukup jelas

Pasal 182

Cukup jelas.

SK No 052689 A

Pasal 183

Page 1187: SALINAN · 2020. 11. 17. · masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara perlu

PRESIDENREPUBUK INDONESIA

-418-

Pasal 183

Cukup jelas.

Pasal 184

Cukup jelas.

Pasal 185

Cukup jelas.

Pasal 186

Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6573

SK No 052695 A