Upload
truongthuan
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SALINAN
PRES IDENREPUELIK INDONESIA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2017
TENTANG
ARSITEK
DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa arsitek dalam mengembangkan dirimemerlukan pendidikan dan memperoleh manfaatdari ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni danbudaya untuk meningkatkan kualitas hidupnladalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyatsebagaimana diamanatkan dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;bahwa upaya memajukan arsitektur dilakukanmelalui praktik arsitek yang andal dan profesionalyang mampu meningkatkan nilai tambah, daya guna,
dan hasil guna; memberikan pelindungan kepada
masyarakat dan karya arsitektur Indonesia; sertamewujudkan pembangunan berkelanjutan yangberwawasan lingkungan;bahwa praktik arsitek memerlukan peningkatanpenguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuandan teknologi melalui pendidikan, pengembangan
keprofesian berkelanjutan, riset, percepatanpenarnbahan jumlah dan penyebaran arsitek,peningkatan minat pada pendidikan di bidangarsitektur, dan peningkatan mutu kar5za arsiteknrruntuk menghadapi tantangan global;
b.
d. bahwa. . .
PR E S IDENREPUBLIK INDONESIA
-2-d. bahwa saat ini belum ada pengaturan mengenai
arsitek yang dapat memberikan pelindungan dankepastian hukum untuk arsitek, pengguna jasaarsitek, praktik arsitek, karya arsitektur, danmasyarakat;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan hurufd perlu membentuk Undang-Undang tentang Arsitek;
: Pasal 20, Pasal 21, dan Pasal 28C Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
Dengan Persetqiuan BersamaDEWAN PERWAKII,AN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
dan
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Mengingat
MEMUTUSI(AN:
Menetapkan : UNDANG-UNDANGTENTANGARSITEK.
BAB IKETENTUAN UMUM
pasal 1
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:1. Arsitektur adalah wujud hasil penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni secara utuh dalammenggubah ruang dan lingkungan binaan sebagaibagran dari kebudayaan dan peradaban manusiayang memenuhi kaidah fungsi, kaidah konstruksi,dan kaidah estetika serta mencakup faktorkeselamatan, keamanan, kesehatan, kenyamanan,dan kemudahan.
2. Praktik .
PR E S IDENREPUBLIK INDONESIA
-3-2. Praktik Arsitek adalah penyelenggaraan kegiatan
untuk menghasilkan karya Arsitektur yang meliputiperencanaan, perancangan, pengawasan, dan/ataupengkajian untuk bangunan gedung danlingkungannya, serta yang terkait dengan kawasandan kota.
3. Arsitek adalah seseorang yang melakukan PraktikArsitek.
4. Arsitek Asing adalah Arsitek berkewarganegaraanasing yang melakukan Praktik Arsitek di Indonesia.
5. Uji Kompetensi adalah penilaian kompetensi Arsitekyang terukur dan objektif untuk menilai capaiankompetensi dalam bidang Arsitektur denganmengacu pada standar kompetensi Arsitek.
6. Surat Tanda Registrasi Arsitek adalah bukti tertulisbagi Arsitek untuk melakukan Praktik Arsitek.
7. Lisensi adalah bukti tertulis yang berlaku sebagai
surat tanda penanggung jawab Praktik Arsitekdalam penyelenggaraan izin mendirikan bangunandan perizinan lain.
8. Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan adalah
upaya pemeliharaan kompetensi Arsitek untukmenjalahkan Praktik Arsitek secara
berkesinambungan.9. Pengguna Jasa Arsitek adalah pihak yang
menggunakan jasa Arsitek berdasarkan perjanjiankerja.
lO. Organisasi Profesi adalah Ikatan Arsitek Indonesia,11. Pemerintah Pusat adalah Fresiden Republik
Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahannegara Republik Indonesia yang dibantu oleh WakilPresiden dan menteri sebagaimana dirnalsud dalamUndang-Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945.
12. Pemerintah . . .
t2.
13.
PRES IOENREPUBLIK INOONESIA
-4-Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang pekerjaan umum.
BAB IIASAS DAN TUJUAN
Pasal 2
Praktik Arsitek berasaskan:
a. profesionalitas;
b. integritas;c. etika;d. keadilan;e. keselarasan;
f. kemanfaatan;g. keamanan dan keselamatan;h. kelestarian; dani. keberlanjutan.
Pasal 3
Pengaturan Arsitek bertujuan untuk:a. memberikan landasan dan kepastian hukum bagi
Arsitek;b. memberikan pelindungan kepada Pengguna Jasa
Arsitek dan masyarakat dalam Praktik Arsitek;c. memberikan arah pertumbuhan dan perkembangan
profesi Arsitek yang berdaya saing tinggi sertamemiliki keahlian dan hasil pekerjaan yangberkualitas;
d. mendorong .
e.
f,pPRESIDEN
REPUBLIK INOONESIA
-5-mendorong peningkatan kontribusi Arsitek dalampembangunan nasional melalui penguasaan danpemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; danmeningkatkan peran Arsitek dalam mewujudkanpelaksanaan pembangunan yang berwawasanlingkungan serta menjaga dan mengembangkanbudaya dan peradaban Indonesia.
BAB IIILAYANAN PRAKTIK ARSITEK
Pasal 4
Layanan Praktik Arsitek berupa penyediaan jasaprofesional terkait dengan penyelenggaraan kegiatanArsitek.Lingkup layanan Praltik Arsitek sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:a. penyusunan studi awal Arsitektur;b. perancangan bangunan gedung dan
lingkungannya;c. pelestarian bangunan gedung dan
lingkungannya;d. perancangan tata bangunan dan lingkungannya;e. penyusunan dokumen perencanaan teknis;
dan/atauf. pengawasan aspek Arsitektur pada pelaksanaan
konstruksi bangunan gedung danlingkungannya.
Selain layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
layanan Praktik Arsitek dapat dilakukan secara
bersama dengan profesi lain.Layanan Praktik Arsitek sebagaimana dimaksudpada ayat (3) meliputi:a. perencanaan kota dan tata guna lahan;
(1)
(2t
(3)
(4)
b. manajemen
(i)
(21
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-6-b. manajemen proyek dan manajemen konstruksi;c. pendampingan masyarakat; dan/ataud. konstruksi lain.
Pasal 5
Pemberian layanan Praktik Arsitek wajib memenuhistandar kinerja Arsitek.Standar kinerja Arsitek sebagaimana dimaksud pada
ayat (l) mempakan tolok ukur yang menjaminelisiensi, efektivitas, dan syarat mutu yang
dipergunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaanPraktik Arsitek.Standar kinerja Arsitek sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) mencakup kemampuan Arsitek dalammenyediakan hasil:
a. dokumen gambar perancangan;
b. dokumen rencana kerja dan syarat-syarat;
c. dokumen rencana perhitungan volumepekerjaan; dan/atau
d. dokumen pengawasan berkala.Ketentuan lebih lanjut mengenai standar kinerjaArsitek sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdengan Peraturan Menteri.
BAB IVPERSYARATAN ARSITEK
Bagian KesatuPersyaratan
Pasal 6
(1) Untuk menjadi Arsitek, seseorang wajib memilikiSurat Tanda Registrasi Arsitek.
(3)
(4)
(2) Ketentuan
(1)
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-7 -
(21 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikecualikan untuk seseorang yang merErncangbangunan gedung sederhana dan bangunan gedungadat,
Bagian Kedua
Registrasi
Pasal 7
Untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi Arsiteksebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, seseorang
harus:a. mengikuti magang paling singkat 2 (dua) tahun
secara terus-menerus bagi yang lulus programpendidikan Arsitektur, baik di dalam negerimaupun di luar negeri, yang disetarakan dandiakui oleh Pemerintah Pusat atau memilikipengalaman kerja Praktik Arsitek paling singkatl0 (sepuluh) tahun bagi yang melalui mekanismerekognisi pembelaj aran lampau; dan
b. mempunyai sertilikat kompetensi.Sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b diperoleh melalui Uji Kompetensisesuai dengan standar kompetensi Arsitek.Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
Pasal 8
Standar kompetensi Arsitek sebagaimana dimaksuddalam Pasal 7 ayat l2l merupakan rumusankemampuan kerja yang mencakup sikap kerja,pengetahuan, dan keterampilan kerja yang sesuaidengan pelaksanaan Praktik Arsitek.
(2)
(s)
(1)
(2) Standar . . .
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-8-l2l Standar kompetensi Arsitek sslagaimana dimaksud
pada ayat (1) dikembangkan dan ditetapkan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 9
Surat Tanda Registrasi Arsitekmencantumkan:a. kompetensi Arsitek; danb. masa berlaku.
paling sedikit
Pasal 10
(l) Surat Tanda Registrasi Arsitek berlaku selama 5(lima) tahun.
(21 Surat Tanda Registrasi Arsitek sebogaimanddimaksud pada ayat (1) dapat diregistrasi ulangdengan persyaratan mengikuti PengembanganKeprofesian Berkelanjutan.
Pasal 11
Surat Tanda Registrasi Arsitek tidak berlaku karena:a. berakhir masa berlakunya dan tidak diregistrasi
ulang;
b. atas permintaan pemegang Surat Tanda RegistrasiArsitek;
c. pemegang Surat Tanda Registrasi Arsitek meninggaldunia; atau'
d. pemegang Surat Tanda Registrasi Arsitek bergantikewarganegaraan.
Pasal 12
Surat Tanda Registrasi Arsitek dicabut jika Arsitek:a. berstatus terpidana dalam kasus malapraktik
Arsitek; atau
b. melakukan . . .
PRE S ID ENREPUBLIK INDONESIA
-9-b. melakukan pelanggEran berat kode etik profesi
Arsitek.
Pasal 13
Ketentuan mengenai tata, cara penerbitan danpencabutan Surat Tanda Registrasi Arsitek sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 7, Pasal 9, Pasal lO, danPasal 12 diatur dengan Peraturan Menteri.
Bagian Ketiga
Lisensi
Pasal 14
Setiap Arsitek dalam penyelenggaraan bangunangedung wajib memiliki Lisensi.
Dalam hal Arsitek sebagaimana dimaksud pada ayat(1) tidak memiliki Lisensi, Arsitek wajib bekerja samadengan Arsitek yang memiliki Lisensi.Lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diterbitl<an oleh pemerintah provinsi.Ketentuan mengenai tata cara penerbitan Lisensi
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Pasal 15
Untuk memiliki Lisensi ssSagaimana dimaksud dalamPasal 14 ayat (1), Arsitek harus:
a. memiliki Surat Tanda Registrasi Arsitek yang masihberlaku; dan
b. mendapatkan rekomendasi dari Organisasi Profesi.
(1)
(21
(3)
(4t
Pasal 16.
(1)
(2t
PRESIDENREPUBLIK INOONESIA
_10_
Pasal 16
Arsitek yang memiliki lisensi sebagaimana dimaksuddalam Pasal L4 ayat (21 bertanggung jawab ataspelaksanaan Praktik Arsitek sesuai dengan penugasandalam perjanjian kerja dan ketentuan peraturanperundang-undangan.
Bagan Keempat
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Pasal 17
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutandiselenggarakan oleh Organisasi Profesi sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan,Pengembangan Keprofesian Berkelanjutansebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan:a. meningkatkan kompetensi dan profesionalitas
Arsitek; danb. mengembangkan tanggung jawab sosial Arsitek
pada lingkungan profesinya dan masyarakat.
BAB VARSITEK ASING
Pasal 18
Arsitek Asing harus memenuhi persyaratankompetensi dan persyaratan perizinan.Persyaratan kompetensi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dibuktikan dengan sertilikatkompetensi menurut hukum negaranya dandiregistrasi di Indonesia.
(1)
(2t
(3) Pemenuhan
(3)
PRESIOENREPUELIK INOONESIA
- 11-
Pemenuhan persyaratai perizinan sebaSaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan dalambidang ketenagakerjaan.
Pasal 19
Arsitek Asing harus melakukan alih keahlian dan
alih pengetahuan.
Alih keahlian dan alih pengetahuan sebagaimanadimaksud pada ayat (i) dilakukan dengan:a. mengembangkan dan meningkatkan jasa
Praktik Arsitek pada kantor tempatnya bekerja;
b. mengalihkan pengetahuan dan kemampuanprofe sionalnya kepada Arsitek; dan
c. memberikan pendidikan dan/atau pelatihankepada lembaga pendidikan, lembaga penelitian,dan/atau lembaga pengembangan dalam bidangArsitektur tanpa dipungut biaya.
Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan alihkeahlian dan alih pengetahuan sebagafunana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Menteri.Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara alihkeahlian dan alih pengetahuan sebagaimanadimaksud pada ayat (21 dan pengawasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan
Peraturan Menteri.
Pasal 2O
(l) Arsitek Asing harus bermitra dengan Arsitek.(21 Arsitek sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menjadi penanggung jawab Praltik Arsitek.
(1)
(2t
(3)
(4)
BABVI ..
PRE S I DENREPUBLIK INDONESIA
-t2-BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN
Bagran Kesatu
Hak dan Kewajiban Arsitek
Pasal 21
Arsitek berhak:a. memperoleh jaminan pelindungan hukum selama
melaksanalan Praktik Arsitek sesuai dengan kode
etik profesi Arsitek dan standar kinerja Arsitek diIndonesia;
b. memperoleh informasi, data, dan dokumen lain yang
lengkap dan benar dari Pengguna Jasa Arsitek sesuaidengan keperluan dan ketentuan peraturanperundang-undangan;
c. mendaftarkan hak kekayaan intelektual atas hasilkaryanya;
d. menerima imbalan hasil kerja sesuai denganperjanjian kerja; dan
e. mendapatkan pembinaan dan kesempatan dalammeningkatkan kompetensi profesi Arsitek.
Pasal22
Arsitek berkewajiban:a. melaksanakan Praktik Arsitek sesuai dengan
keahlian, kode etik profesi Arsitek, kualifikasi yangdimiliki, dan standar kinerja Arsitek;
b. menyelesaikan pekeg'aan sesuai dengan perjanjiankerja dengan Pengguna Jasa Arsitek;
c. melaksanakan profesinya tanpa membedakan Suku,agama, ras, gender, golongan, latar belakang sosial,politik, dan budaya;
d. menjunjung. . .
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
_13_
d. menjunjung tinggi nilai budaya Indonesia;e, memutakhirkan ilmu pengetahuan dan teknologi
melaluiPengembanganKeprofesianBerkelanjutan; i
f. mengutamakan kaidah keselamatan dan kesehatankerja serta kelestarian tingkungan;
g. mengupayakan inovasi dan nilai tambah dalamPraktik Arsitek;
h. mengutamakan penggunaan sumber daya dan produkdalam negeri;
i. memberikan layanan Praktik Arsitek terkaitkepentingan sosial tanpa dipungut biaya;
j. melakukan pencatatan rekam kerja Arsitek sesuaidengan standar kinerja Arsitek;
k. melaksanakan kebijakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan; dan
1. mengikuti standar kinerja Arsitek serta memahrhiseluruh ketentuan keprofesian yang ditetapkan oleh
Organisasi Profesi.
Pasal 23
Ketentuan mengenai hak dan kewajiban Arsiteksebagaimana dimaksud dalam Pasal 2l dan Pasal 22
diberlakukan sama terhadap Arsitek Asing.
Bagian KeduaHak dan Kewajiban Pengguna Jasa Arsitek
Pasat24
Pengguna Jasa Arsitek berhak:a. mendapatkan layanan Praktik Arsitek sesuai dengan
perjanjian kerja;b. mendapatkan informasi secara lengkap dan benar
atas jasa dan hasil Praktik Arsitek;
c. memperoleh . . .
f.
PRES IOENREPUBLIK INDONESIA
-14-memperoleh pelindungan hukum atas jasa dan hasilPraktik Arsitek;menyampaikan pendapat dan memperoleh tanggapanatas pelaksanaan Praktik Arsitek;menolak hasil Praktik Arsitek yang tidak sesuaidengan perjanjian kerja; danmelakukan upaya hukum atas pelanggaran perjanjiankerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 25
Pengguna Jasa Arsitek berkewaj iban:a. memberikan informasi, data, dan dokumen
lengkap dan benar mengenai pekerjaan yangdilaksanalan;
b. mengikuti petunjuk Arsitek sesuai dengan perjanjiankeda;
c. memberikan imbalan jasa sesuai dengan perjanjiankerja berdasarkan standar keprofesionalan Arsitek;danmematuhi ketentuan yang berlaku di tempatpelaksanaan peke{aan.
BAB VIIORGANISASI PROFESI
Pasal 26
Untuk menjamin kualitas dan akuntabilitasprofesionalisme, Arsitek berhimpun dalamOrganisasi Profesi.
Organisasi Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat(1) merupakan satu-satunya wadah profesi Arsitek.
yanS
akan
(1)
(2t
(3) Organisasi...
PRES ID E NREPUBLIK INDONESIA
-15-(3) Organisasi Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat
(l) bersifat mandiri dan independen.
(l)
t2)
(3)
Pasal2T
Organisasi Profesi bersifat nasional danjaringan internasional.
Organisasi Profesi sebagaimana dimaksud(1) berkedudukan di ibu kota NegaraRepublik Indonesia.
Organisasi Profesi sebagaimana dimaksud(1) memiliki susunarr kepengurusan.
memiliki
pada ayat
Kesatuan
pada ayat
Pasal 28
Organisasi Profesi bertugas :
a. melakukan pembinaan anggota;b. menetapkan dan menegakkan kode etik profesi
Arsitek;c. menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;d. melakukan komunikasi, pengaturan, dan promosi
tentang kegiatan Praktik Arsitek;e. memberikan masukan kepada pendidikan tinggr
Arsitektur tentang perkembangan Praktik Arsitek;f. memberikan masukan kepada Menteri mengenai
lingkup layanan Praktik Arsitek;g. mengembangkan Arsitektur dan melestarikan nilai
budaya Indonesia; danh. melindungi Pengguna Jasa Arsitek.
Pasal 29
Organisasi Profesi berwenang:a. menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi
anggotanya dalam Praktik Arsitek;
b. memberikan . ..
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-t6-b. memberikan advokasi kepada anggotanya dalam
Praktik Arsitek;c. memberikan penghargaan kepada anggotanya;d. mengenakan sanksi kepada anggotanya atas
pelanggaran kode etik profesi Arsitek; dane. menyiapkan basis data untuk proses registrasi
Arsitek.
Pasal 30
Untuk menjamin kelayakan dan kepatutan dalammelaksanakan Praktik Arsitek, ditetapkan kode etikprofesi Arsitek sebagai pedoman dan landasantingkah laku.Kode etik profesi Arsitek sebagaimana dimaksudpada ayat (1) disusun oleh Organisasi Profesi.
Pasal 3lUntuk menegakkan kode etik profesi Arsiteksebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1),
Organisasi Profesi membentuk majelis kehormatanetik.Struktur, fungsi, tugas, dan wewenang majeliskehormatan stik sslagai"F€ula dimaksud pada ayat(1) ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaranrumah tangga Organisasi Profesi.
Pasal 32
Pendanaan Organisasi Profesi bersumber dari:a. iural anggota; danb. sumber dana lain yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(1)
(2t
(l)
(2t
(l)
(2) Pendanaan . . .
PRES IDENREPUBLIK INDONESIA
-17-(21 Pendanaan Organisasi Profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikelola secara transparandan akuntabel serta diaudit sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 33
Ketentuan mengenai susunan kepengurusan, tugas,wewenang, tata kerja, dan kode etik sebagaimanadimaksud dalam Pasal 26 sampai dengan Pasal 30 sertapendanaan Organisasi Profesi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 32 ditetapkan dalam anggaran dasar danErnggaran rumah tangga Organisasi Profesi.
Pasal 34
Dalam mendukung keprofesian Arsitek, OrganisasiProfesi membentuk dewan yang bersifat mandiri danindependen.Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memiliki tugas dan fungsi untuk membantuPemerintah Pusat dalam penyelenggaraan
keprofesian Arsitek.Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
beranggotakan 9 (sembilan) orang yang terdiri atasunsur:a. anggota Organisasi Profesi;
b. Pengguna JasaArsitek; danc. perguruan tinggi.Dewan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikukuhkan oleh Menteri.
(1)
(21
(3)
(4t
BABVIII ...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-18-BAB VIII
PEMBINMN ARSITEK
Pasal 35
(1) Pemerintah Pusat melakukan pembinaan terhadapprofesi Arsitek.
l2l Dalam melakukan pembinaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), Pemerintah Pusat bekerjasama dengan Organisasi Profesi.
Pasal 36
Pembinaan Arsitek sebagaimana
35 dilaksanakan dengan:a. menetapkan kebijakan pengembangan profesi Arsitek
dan PraktikArsitek;b. melakukan pemberdayaan Arsitek; danc. melakukan pengawaszrn terhadap kepatuhan Arsitek
dalam pelaksanaan peraturan dan standar p€nataanbangunan dan lingkungan.
Pasal 37
Ketentuan mengenai pembinaan Arsitek sebagaimanadimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 diatur denganPeraturan Menteri,
BAB IXSANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 38
Setiap Arsitek yang melanggar ketentuan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dikenai sanksiadministratif berupa:
dimaksud dalam Pasal
a. peringatan.
PRE S ID ENREPUELIK INDONESIA
_19_
a, peringatantertulis;b. penghentian sementara Praktik Arsitek;c. pembekuan Surat Tanda Registrasi Arsitek;
dan/ataud. pencabutan Surat Tanda Registrasi Arsitek.
Pasal 39
Setiap Arsitek yang melanggar ketentuan sebegeimanadimaksud dalam Pasal 6 dikenai sanksi administratifberupa penghentian Praktik Arsitek.
Pasal 4O
Setiap Arsitek Asing yang melanggar ketentuansebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) dikenaisanksi administratif berupa penghentian Praktik Arsitek.
Pasal 41
Setiap Arsitek Asing yang melanggar ketentuanssfagaimana dimaksud dalam Pasal 19 dan Pasal 20dikenai sanksi administratif berupa:a. peringatantertulis;b. penghentian sementara Praktik Arsitek; dan/atauc, pembekuan surat registrasi.
Pasal 42
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaansanksi administratif dan yang berwenang mengenalansanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam pasal
38 sampai dengan Pasal 41 diatur dengan peraturanPemerintah.
BABX...
PRE S IDENREPUBLIK INDONESIA
-20-BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 43
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:a. setiap orang yang telah tersertifikasi sebagai Arsitek
dan melakukan Praktik Arsitek sebelum Undang-Undang ini diundangkan tetap diakui sampai masaberlaku sertilikat beralhir; dan
b. permohonan sertilikat keahlian Arsitek yang masihdalam proses, diselesaikan berdasarkan prosedursebelum Undang-Undang ini diundangkan, dansertifikat keahlian Arsitek dinyatakan tetap berlaku.
BABxIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 44
Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harusditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejakUndang-Undang ini di r+ndangkan,
Pasal 45
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.
Agar .
ffiPRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2L -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Undang-Undang ini denganpenempatannya dalam Lembaran Negara RepublikIndonesia.
Disahkan di Jakartapada tanggal 8 Agustus 2O17
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
JOKO WIDODO
Diundangkan di Jakartapada tanggal 8 Agustus 2017
MENTERI HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
YASONNA H. I,AOLY
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 179
Salinan sesuai dengan aslinyaKEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA
REPUBLIK INDONESIAAsisten Deputi Bidang Pembangunan Manusia
PRESIDENREPUBLIK INOONESIA
PENJEI,ASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2017
TENTANG
ARSITEK
I. UMUM
Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya menjadi salahsatu tqjuan utama bangsa Indonesia untuk memperkuat sektorsumber daya manusia sebagai kekuatan utama mencapaikeberhasilan dalam membangun bangsa dan mengatasiketertinggalannya agar mampu bersaing dengan negara lain. Untukmencapai tujuan tersebut diperlukan keahlian dalam berbagaibidang, termasuk keahlian di bidang jasa konstruksi.
Salah satu keahlian di bidang jasa konstruksi adalah keahlianArsitek sebagai potensi bangsa yang diharapkan dapat memberikanmanfaat dalam melakukan perancangan bangunan gedung danlingkungannya, pemanfaatan fungsi penataan ruang, dan pelestariansumber daya alam serta seni budaya untuk meningkatkan kualitashidup dalam rangka mewujudkan kesejahteraan ralryat sebagaimanadiamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945.
Praktik Arsitek yang andal dan profesional mampumeningkatkan nilai tambah, daya guna, dan hasil guna karyaArsitektur. Hasil karya Arsitektur tersebut harus dapatdipertanggungiawabkan, baik secara moril, materiel, maupun dihadapan hukum sehingga dapat memberikan pelindungan kepada
masyarakat . . .
n E p u J.-T^E srlDoE|
* =.,
o-2-
masyarakat juga terhadap karya Arsitektur Indonesia. Selain itu,hasil karya Arsitektur dapat mewujudkan pembangunanberkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Dalam melakukan kegiatan Praktik Arsitek, setiap Arsitekmemerlukan peningkatan penguasaan dan pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan, riset, percepatan penambahan jumlahdan penyebaran Arsitek, peningkatan minat pada pendidikan dibidang Arsitektur, serta peningkatan mutu karya Arsitektur untukmenghadapi tantangan global.
Untuk memberikan kepastian dan pelindungan hukum, baikkepada Arsitek maupun kepada Pengguna Jasa Arsitek, PraktikArsitek, karya Arsitektur, dan masyarakat, perlu dibentuk suatuUndang-Undang tentang Arsitek. Penyelenggaraan Praktik Arsitekberasaskan profesionalitas, integritas, etika, keadilan, keselarasan,kemanfaatan, keamanan dan keselamatan, kelestarian, dankeberlanjutan. Pengaturan Arsitek bertujuan untuk memberikanlandasan dan kepastian hukum bagi Arsitek, memberikanpelindungan kepada Pengguna Jasa Arsitek dan masyarakat dalamPraktik Arsitek, memberikan arah pertumbuhan dan pengembanganprofesi Arsitek yang berdaya saing tinggi serta memiliki keahlian danhasil pekerjaan yang berkualitas; mendorong peningkatan kontribusiArsitek dalam pembangunan nasional melalui penguasaan danpemajuan ilmu pengetahuan, teknologr, dan seni; meningkatkanperan Arsitek dalam mewujudkan pelaksanaan pembangunan yangberwawasan lingkungan; serta menjaga dan mengembangkan budayadan peradaban Indonesia.
Lingkup pengaturan Undang-Undang tentang Arsitekmencakup layanan Praktik Arsitek, persyaratan Arsitek, ArsitekAsing, hak dan kewajiban, organisasi profesi, pembinaan Arsitek, dansanksi administratif. Undang-Undang ini mengatur bahwa Arsitekadalah seseorang yarrg meLakukan praktik Arsitek untukmenghasilkan karya Arsitektur meliputi perencanaan, perancangan,penga'iryasan, dan/atau pengkajian untuk bangunan gedung danlingkungannya, serta yang terkait dengan kawasan dan kota, Untuk
menjamin . . .
*, ",
JrT^t t,loot|
r . =,
o-3-
menjamin mutu kompetensi dan profesionalitas layanan profesiArsitek, dikembangkan standar profesi Arsitek yang terdiri atasstandar pendidikan atau program profesi, standar kompetensi, danstandar kinerja. Dalam hal pekerjaan Arsitektur, Undang-Undang inimengatur lingkup layanan jasa yang dapat diberikan oleh Arsiteksebagai layanan Praktik Arsitek.
Dalam Undang-Undang ini diatur pula bahwa bagi setiapArsitek yang akan melakul<an Praktik Arsitek harus memenuhipersyaratan mulai dari persyaratan pendidikan atau program profesi,registrasi, Lisensi bagr Arsitek, dan Pengembangan ProfesiBerkelanjutan. Selain itu, untuk Arsitek Asing diatur persyaratankhusus, antara lain, harus memenuhi persyaratan kompetensiberupa sertilikat kompetensi menurut hukum negaranya yang harusdiregistrasi di Indonesia, persyaratan peririrrafl, dan kewajibanmelakukan alih keahlian dan alih pengetahuan. I€bih jauh, Undang-Undang ini juga mengatur hak dan kewajiban dari Arsitek danArsitek Asing dalam menjalankan profesinya serta hak dan kewajibanPengguna Jasa Arsitek.
Untuk menjamin kualitas dan akuntabilitas profesionalisme,Arsitek berhimpun dalam Organisasi Profesi yang bersifat mandiridan independen. Organisasi Profesi merupakan organisasi yangbersifat nasional dan memiliki jaringan internasional. OrganisasiProfesi Arsitek memiliki tugas dan wewenang yang diatur dalamUndang-Undang ini, antara lain, melakukan pembinaan anggota,menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan, serta menetapkan kode etik danmengenakan sanksi bagl anggotanya yang melanggar. Dalam
,'
mendukung keprofesian Arsitek, Organisasi Profesi membentukdewan yang bersifat mandiri dan independen yang memiliki tugasdan fungsi untuk membantu Pemerintah Pusat dalampenyelenggaraan keprofesian Arsitek. Di samping itu, diatur jugaperan pembinaan profesi Arsitek oleh Pemerintah Pusat.
Dengan . . .
PRE S ID ENREPUBLIK INDONESIA
-4-Dengan Undang-Undang ini diharapkan praktik Arsitek dan
profesi Arsitek dapat berkembang di tanah air dan memiliki dayasaing tinggi dengan bangsa lain serta menjawab kebutuhanperubahan global dan selanjutnya dapat berkontribusi bagi kemajuandan kemandirian bangsa.
U. PASALDEMI PASAL
Pasal ICukup jelas.
Pasal 2
Huruf aYang dimaksud dengan "asas profesionalitas' adalahdalam menjalankan profesinya, setiap Arsitek harusmempunyai keahlian dan keilmuan sesuai dengan sistemdan standar yang berlaku.
Huruf bYang dimaksud dengan "asas integritas' adalah dalammenjalankan profesinya, setiap Arsitek menjunjung tinggikode etik profesi dan kewajiban moral dalammelaksanakan Praktik Arsitek.
Huruf cYang dimaksud dengan oasas etika" adalah dalammenjalankan profesinya, setiap Arsitek harusberdasarkan norma dan kaidah profesi Arsitek.
Huruf dYang dimaksud dengan "asas keadilan" adalah prinsippelaksanaan Praktik Arsitek yang menjaminterlaksananya hak dan kewajiban serta tidakdiskriminatif bagi Arsitek dan Pengguna Jasa Arsitek.
Hurufe . ..
cEp u J.T,<E srl.rooE5*..,
o-5-
Huruf e
Yang dimaksud dengan "asas keselarasan" adalah pra-ktik
Arsitek harus seimbang dan sejalan dengan kepentinganmasyarakat dan negara serta sesuai dengan kebudayaandan peradaban Indonesia.
Huruf fYang dimaksud dengan "asas kemanfaatar," adalahPraktik Arsitek dapat menjamin terwujudnya nilaitambah dan daya guna yang optimal bag' pemangkukepentingan dan bagi kepentingan nasional.
Huruf gYang dimaksud dengan "asas keamanan dankeselamatan" adalah terpenuhinya tertib praktik Arsitekdengan memperhatikan persyaratan keamanan dankeselamatan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
HurufhYang dimaksud dengan "asas kelestarian" adalah praktik
Arsitek memperhatikan dan mengutamakan pelindungandan pemeliharaan lingkungan hidup dan cagar budaya.
Huruf iYang dimaksud dengan "asas keberlanjutan,, adalahPraktik Arsitek berlangsung secara berkesinambungandemi tercapainya tujuan yang diharapkan.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf aCukup jelas.
Hurtrf bCukup jelas.
Huruf c
*. ",
J.Tnt t,lootf;
*.., o-6-
Huruf cCukup jelas.
HurufdCukup jelas.
Huruf eYang dimaksud dengan ndokumen perencanEran
teknis' addah dokumen gambar perancangan,dokumen rencana kerja dan syarat-syarat, dandokumen rencana anggaran biaya,
Huruf fYang dimaksud dengan "pengawasan aspekArsitektu/ adalah kegiatan pemeriksaan danpengecekan pelaksanaan konstruksi sesuai denganrancangan Arsitektur atau rancangan bangunanyang meliputi pengawasan berkala dan pengawasanterpadu.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Huruf aCukup jelas.
HurufbCukup jelas.
Huruf cCukup jelas.
Hunrf dKonstruksi lain, antara lain, berupa perencanaankonstruksi monumen, patung, dan jembatan.
Pasal 5
Ayat (1)
Cukup jelas.Ayat (21
Cukup jelas.
Ayat (3)
", ", JrT^=
t,'"ootf; * .., o
-7 -Ayat (3)
HurufaYang dimaksud dengan "dokumen gambarperancangan' adalah gambar perancanganArsitektur yang dibuat sesuai dengan tahappekerjaan perancangan, antara lain, konseprancangan, prarancangan, pengembanganrancangan, dan gambar keq'a.
HurufbYang dimaksud dengan "dokumen rencana kerjadan syarat-syarat" adalah dokumen tertulis tentangspesilikasi teknis yang menjelaskan jenis, tipe, dankarakteristik material/bahan yang dipergunakansecara detail dan menyeluruh.
Huruf cYang dimaksud dengan "dokumen rencanaperhitungan volume pekerjaan' adalah dokumentertulis yang berisikan daftar pokok pekerjaan yangharus dilakukan pada masa konstruksi bangunanberikut perhitungan volume pekerjaan pada setiappokok pekerjaan tersebut.
Dokumen tertulis tentang perhitungan volumepekerjaan dibuat dengan menguraikan gambarperancangan, membuat daftar pekerjaan yang perludilakukan, dan menghitung volume peke{aannya.Dokumen ini menjadi dasar bogl perhitungan biayapekerjaan secara keseluruhan.
HurufdCukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal 6Ayat (r)
Cukup jelas.
Ayat (2)
*.",J.T^tt'*ooT*r.,o-8-
Ayat (21
Yang dimaksud dengan "bangunan gedung sederhana"adalah bangunan gedung dengan karakter sederhana dan
memiliki kompleksitas dan teknologi sederhana dan/ataubangunan gedung yang sudah ada desain prototipenyasesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dalam bidang bangunan gedung.
Yang dimaksud dengan nbangunan gedung adat" adalahbangunan gedung yang didirikan berdasarkan kaidah-kaidah adat atau tradisi masyarakat sesuai dengan
budayanya, misalnya bangunan rumah panjang danrumah gadang.
Pasal 7
Ayat (1)
HurufaYang dimaksud dengan ndisetarakan" adalahpenyandingan dan pengintegrasian capaianpembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan.
Yang dimaksud dengan 'rekognisi pembelajaranlampau" adalah pengakuan atas capaianpembelajaran seseorang yang diperoleh daripendidikan formal, nonformal, atau informal;dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikanformal.
Huruf bCukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
*. r, J.Tnt t"*ootf;
r. r, o-9 -
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
HurufaCukup jelas.
HurufbJenis pelanggaran berat kode etik profesi Arsitek diaturdalam anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaOrganisasi Profesi.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "ketentuan peraturan perundang-undangan" adalah peraturan perundang-undanganmengenai standar Pengembangan KeprofesianBerkelanjutan.
Ayat (21
PRES IOENREPUBLIK INDONESIA
_10_
Ayat (21
Huruf aCukup jelas.
Hurrf bYang dimaksud dengan "tanggung jawab sosialArsitelf adalah tanggung jawab Arsitek untukberperan serta dalam kegiatan sosial yangberkaitan dengan jasa Arsitek, antara lain,merancang bangunan bagi masyarakat yang tidakmampu.
Pasal 18
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Registrasi atas sertifikat kompetensi Arsitek Asingdibuktikan dengan surat registrasi.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasal 19
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Huruf aCukup jelas.
Huruf bCukup jelas.
Huruf cYang dimaksud dengan "lembaga pendidikan,lembaga penelitian, dan/atau lembagapengembangan" adalah lembaga pemerintah pusat,pemerintah daerah, dan/atau swasta.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
_ 11_
Ayat (a)
Cukup jelas.
Pasal 2O
Cukup jelas.
Pasal 2 ICukup jelas.
Pasal22Huruf a
Cukup jelas.
Huruf bCukup jelas.
Huruf cCukup jelas.
Huruf dMenjunjung tinggi nilai budaya Indonesia, termasukmelestarikan Arsitektur tradisional nusantara.
Huruf e
Cukr-rp jelas.
Huruf fCukup jelas.
Hurlf g
Cukup jelas.
Huruf hYang dimaksud dengan "sumber daya" adalah sumberdaya manusia dan sumber daya alam.
Humf iCukup jelas.
Huruf jCulmp jelas.
Huruf kCukup jelas.
Huruf I . .
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-12_Huruf I
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Huruf aCukup jelas.
Hutlf bCuln:p jelas.
Hurrf c
Standar keprofesionalan Arsitek, antara lain,menghasilkan dokumen teknis yang terdiri atas dokumengambar, dokumen spesifikasi teknis, dan dokumenperhitungan volume pekerjaan.
Huruf dCukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
Pasal 28
Huruf aCul<rp jelas.
Huruf bCukup jelas.
Huruf cCukup jelas.
Huruf d .
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
_13_
Huruf dCukup jelas.
Hunrf e
Cukup jelas.
Huruf fCukup jelas
Huruf gMelestarikan nilai budaya Indonesiamelestarikan Arsitektur tradisional nusantara.
Huruf hCukr:p jelas.
Pasal 29
Cukup jelas.
Pasal 30
Cukup jelas.
Pasal 31
Cukup jelas.
Pasal 32
Cukup jelas.
Pasal 33
Cukup jelas.
Pasal 34Ayat (1)
Penamaan dewan diserahkan sepenuhnyaOrganisasi Frofesi yang membentuknya.
Ayat (2)
Culn:p jelas.Ayat (3)
Cukup jelas.
termasuk
kepada
Ayat(4)...
PRESIDENREPUBLIK INDONESIA
-14-Ayat (a)
Cukup jelas.
Pasal 35
Cukup jelas.
Pasal 36Cukup jelas.
Pasal 37
Cukup jelas.
Pasal 38
Cukup jelas.
Pasal 39Cukup jelas.
Pasal 40
Cukup jelas.
Pasal4lCukup jelas.
Pasal 42
Cukup jelas.
Pasal 43
Cukup jelas.
Pasal 44Cukup jelas.
Pasal 45Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6108