25
SALINAN halaman 1 dari 25 P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 telah mengambil Putusan tentang dugaan pelanggaran Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 terkait Pengambilalihan Saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT Muarabungo Plantation yang dilakukan oleh : -------------------------- Terlapor, PT Muarabungo Plantation yang beralamat di Alun Graha Suite 1 Nomor 10 Jalan Prof Soepomo Nomor 33 Tebet, Jakarta Selatan; -------------------------------------------- ---------------------------------------Majelis Komisi: -------------------------------------------------- Setelah membaca Laporan Keterlambatan Pemberitahuan;---------------------------------------- Setelah membaca Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan; --- Setelah mendengar Keterangan Terlapor; ------------------------------------------------------------ Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator; ----------------------------- Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Terlapor; --------------------------------- Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; ----------------------- TENTANG DUDUK PERKARA 1. Menimbang bahwa Komisi telah melakukan penyelidikan terhadap pemberitahuan yang dilaporkan oleh PT Muarabungo Plantation berkaitan dengan Pengambilalihan Saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT Muarabungo Plantation (selanjutnya disebut Terlapor); ------------------------------------------------------------------------------- 2. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Penyelidikan diidentifikasi keterlambatan pemberitahuan pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor; ----- 3. Menimbang bahwa Komisi membuat Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang disampaikan dan disetujui dalam Rapat Komisi; ---------------------------------------------

SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

  • Upload
    vukhanh

  • View
    219

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 1 dari 25

P U T U S A N

Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi

yang memeriksa Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 telah mengambil Putusan tentang

dugaan pelanggaran Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5

Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 terkait Pengambilalihan Saham PT Tandan

Abadi Mandiri oleh PT Muarabungo Plantation yang dilakukan oleh : --------------------------

Terlapor, PT Muarabungo Plantation yang beralamat di Alun Graha Suite 1 Nomor 10

Jalan Prof Soepomo Nomor 33 Tebet, Jakarta Selatan; --------------------------------------------

---------------------------------------Majelis Komisi: --------------------------------------------------

Setelah membaca Laporan Keterlambatan Pemberitahuan;----------------------------------------

Setelah membaca Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan; ---

Setelah mendengar Keterangan Terlapor; ------------------------------------------------------------

Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator; -----------------------------

Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Terlapor; ---------------------------------

Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; -----------------------

TENTANG DUDUK PERKARA

1. Menimbang bahwa Komisi telah melakukan penyelidikan terhadap pemberitahuan

yang dilaporkan oleh PT Muarabungo Plantation berkaitan dengan Pengambilalihan

Saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT Muarabungo Plantation (selanjutnya

disebut “Terlapor”); -------------------------------------------------------------------------------

2. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Penyelidikan diidentifikasi keterlambatan

pemberitahuan pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor; -----

3. Menimbang bahwa Komisi membuat Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang

disampaikan dan disetujui dalam Rapat Komisi; ---------------------------------------------

Page 2: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 2 dari 25

4. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan, Ketua

Komisi menetapkan Pemeriksaan Pendahuluan dengan menerbitkan Penetapan

Komisi Nomor 04/KPPU/Pen/II/2014 tanggal Februari 2014 tentang Pemeriksaan

Pendahuluan Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 (vide bukti A1); -------------------------

5. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua

Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor

19/KPPU/Kep/II/2014 tanggal 13 Februari 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi

sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 01/KPPU-

M/2014 (vide bukti A2); -------------------------------------------------------------------------

6. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 04/KMK/Kep/II/2014 tentang

Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014, yaitu

dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal 25

Februari 2014 sampai dengan tanggal 5 Maret 2014 (vide bukti A5); --------------------

7. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan

Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan

Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan,

dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi yang dilampiri Laporan Keterlambatan

Pemberitahuan kepada Terlapor (vide bukti A5,A6,A8,I1); --------------------------------

8. Menimbang bahwa pada tanggal 25 Februari 2014 yang dihadiri oleh Investigator

dan Terlapor, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda

(vide bukti B1): ------------------------------------------------------------------------------------

8.1 Pembacaan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan; ---------------------------------

8.2 Penyerahan dan/atau Pembacaan Tanggapan Laporan Keterlambatan

Pemberitahuan dari Terlapor disertai penyerahan daftar saksi dan/atau ahli

beserta alat bukti dari Investigator dan Terlapor kepada Majelis Komisi; --------

9. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi tanggal 25 Februari 2014,

Investigator membacakan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang pada

pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti B1): -----------------------------------

9.1 Bahwa pada pokoknya Laporan Keterlambatan Pemberitahuan memuat hal-hal

sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------------

a. Tentang identitas Terlapor yang diduga melakukan pelanggaran; ----------

Terlapor, PT Muarabungo Plantation yang beralamat kantor di Alun Graha

Suite 1 Nomor 10 Jalan Prof Soepomo Nomor 33 Tebet Jakarta Selatan; -

b. Tentang obyek perkara: Keterlambatan Pemberitahuan Pengambilalihan

Saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT Muarabungo Plantation --------

c. Tentang ketentuan Undang-Undang yang diduga dilanggar; ----------------

Page 3: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 3 dari 25

Ketentuan Undang-Undang yang diduga dilanggar adalah Pasal 29

Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 Peraturan

Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010: ---------------------------------------------

Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; ---------------------------

(1) Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan

saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai

aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib

diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)

hari sejak tanggal penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan

tersebut;

(2) Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta

tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010

(1) Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha atau

Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai asset

dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib

diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lambat 30 (tiga

puluh) hari kerja sejak tanggal Penggabungan Badan Usaha,

Peleburan Badan Usaha atau Pengambilalihan saham perusahaan.

9.2 Bahwa ketentuan Undang-Undang yang diduga dilanggar oleh para Terlapor

adalah Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 Peraturan

Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 berkaitan dengan Pengambilalihan Saham

PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT Muarabungo Plantation; -----------------------

9.3 Bahwa dugaan pelanggaran Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999

yang dilakukan oleh Terlapor adalah sebagai berikut: -------------------------------

a. Bahwa nilai aset Terlapor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir

dinyatakan dalam rupiah adalah (vide Bukti C10):

2009 (Rp)

2010 (Rp)

2011 (Rp)

PT Tiga Pilar Sejahtera

Food Tbk

1.568.829.044.875 1.936.949.441.136 3.590.311.881.048

PT Muarabungo Plantation - 30.793.707.933 41.845.551.264

PT Tandan Abadi Mandiri - - 3.519.725.906

Bahwa nilai penjualan Terlapor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir

dinyatakan dalam rupiah adalah (vide bukti C10);

Page 4: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 4 dari 25

2009 2010 2011

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 533.194.383.227 705.219.823.456 1.752.802.322.408

PT Muarabungo Plantation - - - PT Tandan Abadi Mandiri - - -

b. Skema struktur kepemilikan saham Terlapor:

No. Pemegang Saham Komposisi Kepemilikan

(%)

1. PT Bumiraya Investindo, Tbk. 99,995

2. Tn. Stefanus Junctoko Mogoginta

0,05

c. Skema Struktur Kepemilikan Saham PT Tandan Abadi Mandiri sebelum

terjadi pengambilalihan saham oleh Terlapor;

PT Selaras Mitra Lestari

PT Unggul Sawit Investindo

PT Tandan Abadi Mandiri

0,01%99,9%

d. Bahwa nilai penjualan dan aset PT Tandan Abadi Mandiri dalam kurun

waktu 3 (tiga) tahun terakhir dinyatakan dalam rupiah adalah (vide Bukti

C1) :

2009 2010 2011

Nilai Penjualan - - -

Nilai Aset 5.827.031.117 5.826.671.117 9.144.365.245

e. Tentang Transaksi

1) Terlapor membeli 99,9% saham PT Tandan Abadi Mandiri dengan

perincian sebagai berikut:

(a) 12.499 lembar saham milik PT Selaras Mitra Lestari

(b) 1 lembar saham dibeli oleh PT Tugu Palma Sumatera

2) Nilai transaksi pengambilalihan PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor

senilai Rp. 12.249.000.000 (Dua Belas Miliar Dua Ratus Empat Puluh

Sembilan Juta Rupiah)

3) Skema Pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor

adalah sebagai berikut: (vide Bukti C17):

Page 5: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 5 dari 25

PT Tiga Pilar Corpora

27,8%

Stefanus Joko Mogoginta Budhi Istanto Suwito

30%70%

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

PT Tiga Pilar

Sejahtera

PT Asianiaga

Prakarsatama

PT Naga Mas

Sakti Perkasa

PT Poly Meditra

Indonesia

PT Bumiraya

InvestindoPT Dunia Pangan

PT Patra Power

Nusantara

PT Balaraja

Bisco Paloma

PT Charindo

Palma

Oetama

PT

Muarabungo

Plantation

PT Airlangga

Sawit Jaya

PT Mitra Jaya

Agro Plan

PT Tugu

Palma

Sumatera

PT Jatisari

Srirejeki

PT Indo

Beras Unggul

PT Putra Taro

Paloma

99,90% 99,96% 99,95% 99,90% 64,95% 70% 99,90% 99,90%

99,96%

99,99%

99,99%

99,99%

99,99%

99,99%

99,99%

99,96%

PT Tandan

Abadi

Mandiri

99,9%

f. Tentang kewajiban pemberitahuan penggabungan perusahaan kepada KPPU

1) Bahwa Terlapor dimiliki oleh PT Bumiraya Investindo sedangkan PT

Tandan Abadi Mandiri dimiliki oleh PT Selaras Mitra Lestari dan PT

Unggul Sawit Investindo;---------------------------------------------------------

2) Bahwa berdasarkan kepemilikan tersebut diatas, Terlapor tidak terafiliasi

dengan PT Tandan Abadi Mandiri;----------------------------------------------

3) Bahwa dengan demikian sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah

Nomor 57 Tahun 2010 berlaku kewajiban bagi Terlapor untuk

menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada KPPU terkait

pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri;--------------------------

9.4 Bahwa dugaan pelanggaran Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun

2010 yang dilakukan Terlapor adalah;-------------------------------------------------

a. Bahwa nilai aset gabungan dan nilai penjualan gabungan akibat

pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor adalah :

1. Nilai aset gabungan Terlapor dan PT Tandan Abadi Mandiri sebesar Rp

4.357.130.161.417,00 (Empat Triliun Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh

Miliar Seratus Tiga Puluh Juta Seratus Enam Puluh Satu Ribu Empat

Ratus Tujuh Belas Rupiah);-----------------------------------------------------

Page 6: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 6 dari 25

2. Nilai penjualan gabungan Terlapor dan PT Tandan Abadi Mandiri

sebesar 1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan Ratus Tujuh Belas

Miliar Enam Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat Puluh Lima

Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah);---------------------------

Perusahaan Aset

(Rp)

Omset

(Rp)

PT Tiga Pilar Corpora 757.676.796.172 164.816.445.275 PT Tiga Pilar Sejahtera Food

Tbk

3.590.309.000.000 1.752.802.000.000

PT Tandan Abadi Mandiri 9.144.365.245 --

Total 4.357.130.161.417 1.917.618.445.275

b. Bahwa dengan demikian pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri

oleh Terlapor untuk nilai asset yang telah memenuhi dan melebihi jumlah

tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57

Tahun 2010;--------------------------------------------------------------------

c. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP Nomor 57 Tahun 2010

pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau

Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau

nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara

tertulis kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal

telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan

Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan;-------------------------

d. Bahwa berdasarkan ketentuan Kementerian Hukum dan HAM, tanggal telah

berlaku efektif secara yuridis dihitung sejak dikeluarkannya surat

penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroan dari Kementerian

Hukum dan HAM. yaitu:

1. Berdasarkan fakta surat penerimaan pemberitahuan perubahan data dari

kemenkumham tertanggal 15 Oktober 2012 (vide bukti C3);---

2. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka terlapor wajib melaporkan paling

lama 30 hari kerja terhitung sejak tanggal 15 Oktober 2012 yaitu

selambat-lambatnya 29 November 2012. ketentuan Kementerian

Hukum dan HAM tersebut diatas dan wajib melaporkan paling lama

paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif

secara yuridis, maka Terlapor harus sudah melaporkan kepada KPPU

pengambilalihan PT Tandan Abadi Mandiri selambat-lambatnya pada

tanggal 28 November 2012;-----------------------------------------------------

Page 7: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 7 dari 25

e. Bahwa berdasarkan pengakuan Terlapor pada persidangan Majelis, Terlapor

memberitahukan kepada KPPU secara tertulis pada tanggal 18 Maret 2013

(vide bukti B4);-------------------------------------------------------------------------

f. Bahwa dengan demikian Terlapor terlambat melakukan Pemberitahuan

Pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri selama waktu 76 (tujuh

puluh enam) hari kerja;----------------------------------------------------------------

10. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi, Terlapor menyerahkan Tanggapan

terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang pada pokoknya berisi hal-hal

sebagai berikut (vide bukti T7): -----------------------------------------------------------------

10.1 Terlapor keliru memahami ketentuan Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010 dimana

pemahaman Terlapor terhadap akuisisi yang wajib diberitahukan kepada KPPU

adalah akuisisi yang mengakibatkan nilai aset atau nilai penjualan yang tadinya

dibawah jumlah tertentu yang tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010.

Sedangkan nilai aset PT Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk telah melebihi dari

jumlah tertentu yang tercantum dalam Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010 sebelum

akuisisi dilakukan; -------------------------------------------------------------------------

10.2 Segera setelah KPPU mengingatkan dan memberikan pemahaman yang benar

melalui Biro Merger terkait dengan akuisisi PT Sukses Abadi Karya Inti oleh

PT Dunia Pangan yang juga merupakan entitas anak PT Tandan Abadi Mandiri

walaupun akuisisi ini bukan merupakan obyek dari surat teguran dari KPPU

yang diterima oleh grup Terlapor (surat teguran hanya terhadap PT Dunia

Pangan atas akuisisi PT Sukses Abadi Karya Inti); -----------------------------------

10.3 Terlapor tidak mengetahui pemberlakuan denda keterlambatan berdasarkan

Peraturan Komisi Nomor 4 Tahun 2012 tanggal 27 Agustus 2012 karena pada

saat Terlapor beraudiensi dengan KPPU tanggal 26 Januari 2012 Terlapor

diberitahukan bahwa sanksi PP 57/2010 belum diberlakukan; ---------------------

10.4 Bahwa Terlapor memberikan alat bukti sebagai sebagai pembelaan terhadap

dugaan keterlambatan yang diajukan oleh Investigator sebagai berikut; ----------

a. Konsultasi dan pemberitahuan merger dan akuisisi (vide bukti T1); -------

b. Konsultasi dan pemberitahuan merger dan akuisisi (vide bukti T2); -------

c. Keterbukaan Informasi yang perlu diketahui publik (vide bukti T3); -------

d. Kliping Koran Investor Daily TPS Food Akuisisi Tandan Abadi Mandiri

(vide bukti T4);----------------------------------------------------------------------

e. Pendapat KPPU Nomor 28/KPPU/PDPT/XI/2013 Tentang

PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN SAHAM (AKUISISI)

Page 8: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 8 dari 25

PERUSAHAAN PT TAM OLEH PT MUAROBUNGO PLANTATION

(vide bukti T5);----------------------------------------------------------------------

11. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Majelis Komisi

menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan kepada Rapat

Komisi; ---------------------------------------------------------------------------------------------

12. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan

Pendahuluan, Rapat Komisi memutuskan untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan

terhadap Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014; --------------------------------------------------

13. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya Komisi

menerbitkan Penetapan Komisi Nomor: 8/KPPU/Pen/III/2014 tanggal 5 Maret 2014

tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 (vide bukti A9); ----

14. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan

Keputusan Komisi Nomor 27/KPPU/Kep/III/2014 tanggal 5 Maret 2014 tentang

Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan

Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 (vide bukti A10); ----------------------------------------

15. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 10/KMK/Kep/III/2014 tentang

Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014, yaitu dalam

jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal 13

Maret 2014 sampai dengan tanggal 2 April 2014 (vide bukti A7); ------------------------

16. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan

Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat Keputusan Majelis

Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan Surat Panggilan Sidang

Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide bukti A11,A12,A15); ------------------------

17. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan

Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor tetapi Terlapor tidak

dapat menghadirinya dengan alasan sakit (vide bukti B2); ---------------------------------

18. Menimbang bahwa pada tanggal 18 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan

sidang Majelis Komisi dengan agenda pemeriksaan alat bukti yang diajukan oleh

Investigator (vide bukti B3); ---------------------------------------------------------------------

18.1 Salinan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Muarabungo Plantation (vide

bukti C1); -----------------------------------------------------------------------------------

18.2 Salinan Akta Permyataan Keputusan Rapat PT Muarabungo Plantation (vide

bukti C3); -----------------------------------------------------------------------------------

18.3 BAP Keterangan Pemerintah Direktur Perdata Dirjen AHU Kemenkumham; ---

18.4 Skema Perusahaan sampai Badan Usaha Induk Tertinggi (vide Bukti C17); -----

Page 9: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 9 dari 25

18.5 Laporan Keuangan 3 (tiga) tahun terakhir dari badan usaha yang melakukan

Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham

Perusahaan (vide Bukti C12, C15, C16 dan C17); ------------------------------------

18.6 Formulir Pemberitahuan Pengambilalihan Saham (vide bukti C24); --------------

18.7 Laporan Keterlambatan Pemberitahuan Pengambilalihan Saham PT Tandan

Abadi Mandiri oleh Terlapor (vide bukti C10);----- ----------------------------------

19. Menimbang bahwa pada tanggal 18 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan

Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor, yang pada pokoknya

Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B4); -----------------

19.1 Bahwa Terlapor mengakuisisi PT Tandan Abadi Mandiri adalah perkebunan

sawit dan merupakan usaha yang menjanjikan. Terlapor mengakuisisi PT

Tandan Abadi Mandiri pada tanggal 3 Oktober 2012 di depan Notaris dengan

nomor akte 01 dan 02, dan Terlapor melaporkan akuisisi ke KPPU tanggal 22

Maret 2013; ---------------------------------------------------------------------------------

19.2 Bahwa pada tanggal 9 Oktober 2012 Terlapor mendaftarkan akuisisi kepada

Kementerian Hukum dan HAM; --------------------------------------------------------

19.3 Bahwa Terlapor menyadari keterlambatan laporan akuisisi kepada KPPU

dikarenakan waktu yang terbatas serta informasi dari KPPU yang juga terbatas;

20. Menimbang bahwa pada tanggal 25 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan

Sidang Majelis Komisi dengan agenda Penyerahan Kesimpulan Hasil Persidangan

yang diajukan baik dari pihak Investigator maupun pihak Terlapor (vide bukti B5); ---

21. Menimbang bahwa Investigator menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang

pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti I4): --------------------------

21.1 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 PP Nomor 57 Tahun 2010 diatur bahwa

kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi

Pelaku Usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan

Usaha, atau Pengambilalihan saham antarperusahaan yang terafiliasi; ------------

21.2 Bahwa berdasarkan fakta terbukti Terlapor tidak terafiliasi dengan PT. Tandan

Abadi Mandiri. Dengan demikian maka kewajiban menyampaikan

pemberitahuan secara tertulis kepada KPPU berlaku bagi PT. Muarabungo

Plantation;-----------------------------------------------------------------------------------

21.3 Bahwa berdasarkan Pasal 29 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999

menyatakan Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau

pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang

berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu,

wajib diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari

sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut.

Page 10: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 10 dari 25

21.4 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 29 ayat (2) UU Nomor 5 Tahun 1999,

Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara

pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tersebut di atas, diatur

dalam Peraturan Pemerintah ; ------------------------------------------------------------

21.5 Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu diatur dalam

Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57 Tahun 2010 yang menentukan: ---------------------

a. nilai aset sebesar Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar

rupiah); dan/atau; -------------------------------------------------------------------

b. nilai penjualan sebesar Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah); ----

21.6 Bahwa pada tanggal 22 Maret 2013, KPPU menerima pemberitahuan dari

Terlapor yang melakukan pengambilalihan saham (akuisisi) PT Tandan Abadi

Mandiri; -------------------------------------------------------------------------------------

21.7 Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu diatur dalam

Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57 Tahun 2010 yang menentukan: ---------------------

a. nilai aset sebesar Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar

rupiah); dan/atau; -------------------------------------------------------------------

b. nilai penjualan sebesar Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah); ----

21.8 Bahwa berdasarkan ketentuan penghitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan

diperoleh fakta-fakta bahwa nilai aset dan/atau penjualan gabungan hasil

Pengambilalihan Saham dihitung hingga BUIT dengan rincian sebagai berikut:

a. Nilai Aset; ---------------------------------------------------------------------------

nilai aset gabungan hasil Pengambilalihan Saham dihitung hingga BUIT

adalah sebesar Rp 4.357.130.161.417 (Empat Triliun Tiga Ratus Lima

Puluh Tujuh Miliar Seratus Tiga Puluh Juta Seratus Enam Puluh Satu

Ribu Empat Ratus Tujuh Belas Rupiah); ---------------------------------------

b. Nilai penjualan (Tahun 2011); ----------------------------------------------------

nilai penjualan gabungan hasil Pengambilalihan Saham dihitung hingga

BUIT adalah sebesar Rp 1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan Ratus

Tujuh Belas Miliar Enam Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat

Puluh Lima Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah); -------------

21.9 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP Nomor 57 Tahun 2010

pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau

Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai

penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis

kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku

efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha,

atau Pengambilalihan saham perusahaan; ----------------------------------------------

Page 11: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 11 dari 25

21.10 Bahwa Terlapor memberitahukan secara tertulis kepada KPPU perihal

pengambilalihan saham (akuisisi) PT. Tandan Abadi Mandiri pada tanggal 22

Maret 2013; ---------------------------------------------------------------------------------

21.11 Bahwa berdasarkan ketentuan Kementerian Hukum dan HAM RI, tanggal telah

berlaku efektif secara yuridis dihitung sejak dikeluarkannya surat penerimaan

pemberitahuan perubahan data perseroan dari Kementerian Hukum dan HAM

RI.; -------------------------------------------------------------------------------------------

21.12 Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas dan wajib melaporkan secara tertulis

kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah tanggal 15 Oktober

2012 sebagaimana terlampir; ------------------------------------------------------------

2012 2013

Hari

ke

Tanggal/

Bulan

Hari

ke

Tanggal/

Bulan

Hari

ke

Tanggal/

Bulan

Hari

ke

Tanggal/

Bulan

1 29 November 11 13 Desember 21 2 Januari 31 16 Januari 2 30 November 12 14 Desember 22 3 Januari 32 17 Januari

3 3 Desember 13 17 Desember 23 4 Januari 33 18 Januari

4 4 Desember 14 18 Desember 24 7 Januari 34 21 Januari 5 5 Desember 15 19 Desember 25 8 Januari 35 22 Januari

6 6 Desember 16 20 Desember 26 9 Januari 36 23 Januari 7 7 Desember 17 21 Desember 27 10 Januari 37 25 Januari

8 10 Desember 18 26 Desember 28 11 Januari 38 28 Januari 9 11 Desember 19 27 Desember 29 14 Januari 39 29 Januari

10 12 Desember 20 28 Desember 30 15 Januari 40 30 Januari

2013

Hari ke

Tanggal/ Bulan

Hari ke

Tanggal/ Bulan

Hari ke

Tanggal/ Bulan

Hari ke

Tanggal/ Bulan

41 31 Januari 51 14 Februari 61 28 Februari 71 15 Maret

42 1 Februari 52 15 Februari 62 1 Maret 72 18 Maret 43 4 Februari 53 18 Februari 63 4 Maret 73 19 Maret

44 5 Februari 54 19 Februari 64 5 Maret 74 20 Maret

45 6 Februari 55 20 Februari 65 6 Maret 75 21 Maret 46 7 Februari 56 21 Februari 66 7 Maret 76 22 Maret

47 8 Februari 57 22 Februari 67 8 Maret 48 11 Februari 58 25 Februari 68 11 Maret

49 12 Februari 59 26 Februari 69 13 Maret 50 13 Februari 60 27 Februari 70 14 Maret

22. Menimbang bahwa Terlapor menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada

pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti T8): -----------------------------------

22.1 PT Muarabungo Plantation adalah bagian dari PT Tiga Pilar Sejahtera

Food,Tbk suatu perusahaan publik yang lebih dari 45% sahamnya dimiliki oleh

masyarakat, dimana suatu pengenaan denda yang besar dapat berakibat

hilangnya kepercayaan pemegang saham publik kepada PT Tiga Pilar Sejahtera

Food,Tbk; -----------------------------------------------------------------------------------

Page 12: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 12 dari 25

22.2 Akuisisi Terlapor terhadap PT Tandan Abadi Mandiri tidak terbukti berpotensi

menimbulkan praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat

berdasarkan pendapat KPPU Nomor 28/KPPU/PDPT/XI/2013; -------------------

22.3 Akusisi Terlapor terhadap PT Muarabungo Plantation hanya menambah asset

dalam jumlah yang tidak signifikan dan dari sisi pendapatan belum menambah

pendapatan malah sebaliknya akuisisi tersebut masih membutuhkan dana

sampai dengan PT Tandan Abadi Mandiri melakukan penjualan setelah

menghasilkan. PT Tandan Abadi Mandiri adalah perusahaan yang masih dalam

tahap awal dan baru sedikit areanya ditanami. PT Tandan Abadi Mandiri baru

akan menghasilkan kelapa sawit yang siap jual paling cepat pada tahun 2017; --

a. Disamping memahami prinsip bahwa suatu peraturan dianggap

diketahui oleh publik Terlapor juga ingin mengemukakan bahwa

Terlapor tidak mendapat sosialisasi yang cukup mengenai

pemberlakuan denda, KPPU melalui Biro Merger yang telah

sebelumnya berkomunikasi dengan PT Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk

(induk usaha) yaitu dalam hal pembelian asset dari PT Unilever

Indonesia,Tbk pada tahun 2011 dan pengeluaran saham baru PT

Bumiraya Investindo pada tahun 2011-2012: ---------------------------------

b. mengirimkan Terlapor informasi mengenai pemberlakuan sanksi

berdasarkan Peraturan Komisi Tahun 2012 tersebut dimana Terlapor

pasti akan mematuhi ketentuan pemberitahuan pengambilalihan ini,

karena sebagai bagian dari perusahaan terbuka yang wajib melaporkan

dan mengumumkan ke masyarakat Terlapor terbiasa untuk melakukan

keterbukaan informasi dan/ataumengingatkan Terlapor lebih awal pada

saat Terlapor melaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan

Lembaga Keuangan serta mengumumkan kepada publik melalui Bursa

Efek Indonesia yang harus Terlapor lakukan paling lambat 2 hari sejak

Terlapor menandatangani akta jual beli (4 Oktober 2012) dan/atau pada

saat berita akuisisi ini dimuat di harian yang terkenal menyoroti aksi

korporasi dengan peredaran nasional yaitu harian Investor Daily tanggal

6-7 Oktober 2012 jauh hari sebelum terbitnya penerimaan

pemberitahuan oleh Menkumham; ---------------------------------------------

22.4 Dalam melakukan transaksi ini, pemegang saham mayoritas Terlapor yaitu PT

Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk telah melakukan keterbukaan kepada Bapepam-

LK dan Bursa Efek Indonesia jauh hari sebelum penerimaan pemberitahuan

dari Menkumham dikeluarkan. Dimana 2 hari setelah keterbukaan informasi

tersebut, surat kabar berperedaran nasional memuat berita tersebut. Apabila

Page 13: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 13 dari 25

KPPU membaca berita tersebut sebagai bagian dari pengawasan melalui media

dan memperingatkan Terlapor secepatnya Terlapor akan melaporkan tepat

waktu ataupun menempuh jalur konsultasi apabaila Terlapor belum menerima

penerimaan pemberitahuan oleh Menkumham; ---------------------------------------

22.5 Akuisisi Terlapor terhadap PT Tandan Abadi Mandiri akan membawa manfaat

kepada lingkungan sekitar karena PT Tandan Abadi Mandiri diwajibkan untuk

melaksanakan pola kemitraan dengan masyarakat, dimana PT Tandan Abadi

Mandiri harus membangun kebun masyarakat disamping membangun

kebunnya sendiri; --------------------------------------------------------------------------

22.6 Terlapor keliru memahami ketentuan Pasal 5 ayat 2 Peraturan Pemerintah

Nomor 57 Tahun 2010 (PP 57/2010) dimana pemahaman Terlapor terhadap

akuisisi yang wajib diberitahukan kepada KPPU adalah akuisisi yang

mengakibatkan nilai asset atau nilai penjualan yang tadinya dibawah jumlah

tertentu yang tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010. Sedangkan nilai asset

PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk telah melebihi dari jumlah tertentu yang

tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010 sebelum akuisisi dilakukan; ----------

22.7 Terlapor tidak mengetahui pemberlakuan denda keterlambatan berdasarkan

Peraturan Komisi Nomor 4 Tahun 2012 tanggal 27 Agustus 2012 karena pada

saat terakhir perusahaan dalam grup Terlapor beraudiensi dengan KPPU

tanggal 26 Januari 2012 perusahaan dalam grup Terlapor diberitahukan bahwa

sanksi PP 57/2010 belum diberlakukan; -----------------------------------------------

22.8 Segera setelah KPPU mengingatkan dan memberikan pemahaman yang benar

melalui Biro Merger terkait dengan akuisisi PT Sukses Abadi Karya Inti oleh

PT Dunia Pangan yang juga merupakan entitas anak PT Tiga Pilar Sejahtera

Food,Tbk Terlapor segera melaporkan akusisi Terlapor kepada PT Tandan

Abadi Mandiri walaupun akuisisi ini bukan merupakan obyek dari surat

teguran dari KPPU yang diterima oleh grup Terlapor (surat teguran hanya

terhadap PT Dunia Pangan atas akuisisi PT Sukses Abadi Karya Inti). Terlapor

berharap hal ini dapat menunjukkan itikad baik dalam mematuhi ketentuan

KPPU; ---------------------------------------------------------------------------------------

22.9 Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang Terlapor sampaikan di

atas, Terlapor dapat diberikan hukuman percobaan sehingga denda akan

dikenakan sepenuhnya apabila PT Muarabungo Plantation mengurangi

keterlambatan pelaporan kembali; ------------------------------------------------------

23. Menimbang bahwa setelah berakhirnya jangka waktu Pemeriksaan Lanjuan, Komisi

menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 17/KPPU/Pen/IV/2014 tanggal 2 April 2014

Page 14: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 14 dari 25

tentang Musyawarah Majelis Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 (vide bukti

A21); --------------------------------------------------------------------------------------------------

24. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi, Komisi

menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 41/KPPU/Kep/IV/2014 tanggal 2 April 2014

tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Musyawarah Majelis

Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 (vide bukti A20); ---------------------------------

25. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Petikan Penetapan

Musyawarah Majelis kepada para Terlapor (vide bukti A19); --------------------------------

26. Menimbang bahwa setelah melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi, Majelis

Komisi menilai telah memiliki bukti dan penilaian yang cukup untuk mengambil

putusan; -----------------------------------------------------------------------------------------------

Page 15: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 15 dari 25

TENTANG HUKUM

Setelah mempertimbangkan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan, Tanggapan Terlapor

terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan, keterangan Terlapor, surat-surat dan atau

dokumen, Kesimpulan Hasil Persidangan yang disampaikan baik oleh Investigator maupun

Terlapor (selanjutnya disebut fakta persidangan), Majelis Komisi menilai, menganalisa,

menyimpulkan dan memutuskan perkara berdasarkan alat bukti yang cukup tentang telah

terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999

yang diduga dilakukan oleh Terlapor dalam Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014. Dalam

melakukan penilaian dan analisa, Majelis Komisi menguraikan dalam beberapa bagian,

yaitu: ------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran; -------------------------------------------

2. Tentang Identitas Terlapor; ----------------------------------------------------------------------

3. Tentang Pengambilalihan Saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor; -----------

4. Tentang Nilai Asset dan Nilai penjualannya setelah pengambilalihan saham; -----------

5. Tentang Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan Kepada Komisi; ---------------------

6. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; -----------

7. Tentang Pengecualian; ----------------------------------------------------------------------------

8. Tentang Kesimpulan Majelis Komisi; ----------------------------------------------------------

9. Tentang Pertimbangan Majelis Komisi Sebelum Memutus; --------------------------------

10. Tentang Diktum Putusan dan Penutup. --------------------------------------------------------

Berikut uraian masing-masing bagian sebagaimana tersebut di atas; ----------------------------

1. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran; ----------------------------------------

1.1 Bahwa Obyek perkara ini adalah Keterlambatan Pemberitahuan Pengambilalihan

Saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT Muarobungo Plantation; ------------------

1.2 Bahwa Terlapor diduga melanggar Pasal 29 UU Nomor 5 Tahun 1999 juncto.

Pasal 5 PP Nomor 57 Tahun 2010; ----------------------------------------------------------

2. Tentang Identitas Terlapor; ---------------------------------------------------------------------

Bahwa Majelis Komisi menilai Identitas Terlapor adalah sebagai berikut: ----------------

Terlapor, PT Muarabungo Plantation, yang berkedudukan di Alun Graha Suite 1

Nomor 10, Jalan Prof Soepomo Nomor 33 Jakarta, merupakan suatu perusahaan yang

didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di

Negara Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ariani Lakhsmijati Rachim, S.H. Nomor 1

tanggal 5 Juli 2007. Bahwa berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar perseroan Terlapor

bergerak di bidang perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, jasa, pembangunan

Page 16: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 16 dari 25

(kontraktor), pengangkutan, pertanian, percetakan/penerbitan, perbengkelan (Vide

bukti C1 );--------------------------------------------------------------------------------------------

3. Tentang Pengambilalihan Saham PT Tandan Abadi Mandiri Oleh Terlapor; ------

3.1 Bahwa dalam Pasal 29 ayat 1 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang

Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai

penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada Komisi,

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan

atau pengambilalihan tersebut; ---------------------------------------------------------------

3.2 Bahwa dalam Pasal 1 Ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2010 tentang

penggabungan atau peleburan badan usaha dan pengambilalihan saham perusahaan

yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak

sehat (selanjutnya disebut “PP Nomor 57 Tahun 2010”) yang dimaksud

pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh Pelaku Usaha

untuk mengambilalih saham Badan Usaha yang mengakibatkan beralihnya

pengendalian atas Badan Usaha tersebut; --------------------------------------------------

3.3 Bahwa dalam PP 57 Tahun 2010 Pasal 5 Ayat 1 Penggabungan Badan Usaha,

Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang

berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib

diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari

kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan

Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan;--------

3.4 Berdasarkan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan dan Kesimpulan Hasil

Persidangan yang diserahkan oleh Investigator diperoleh bukti bahwa Surat

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.10-05810

tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Tandan Abadi

Mandiri diketahui bahwa pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh

Terlapor berlaku efektif secara hukum pada tanggal 15 Oktober 2012 (vide bukti

I4 dan C3); --------------------------------------------------------------------------------------

3.5 Berdasarkan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan dan Kesimpulan Hasil

Persidangan yang diserahkan oleh Investigator diperoleh bukti Tanda Terima

Pemberitahuan Pengambilalihan Saham PT Tandan Abadi Mandiri Oleh Terlapor

Kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha tertanggal 22 Maret 2013 (vide bukti

C3); -----------------------------------------------------------------------------------------------

3.6 Berdasarkan Tanggapan atas Laporan Keterlambatan Pemberitahuan dan

kesimpulan atas hasil persidangan Keterlambatan yang disampaikan oleh terlapor

menyatakan bahwa Terlapor keliru memahami ketentuan Pasal 5 ayat 2 PP Nomor

Page 17: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 17 dari 25

57 Tahun 2010 dimana pemahaman Terlapor terhadap akuisisi yang wajib

diberitahukan kepada KPPU adalah akuisisi yang mengakibatkan nilai aset atau

nilai penjualan yang tadinya dibawah jumlah tertentu yang tercantum pada Pasal 5

ayat 2 PP Nomor 57 Tahun 2010. Sedangkan nilai aset PT Tiga Pilar Sejahtera

Food,Tbk telah melebihi dari jumlah tertentu yang tercantum dalam Pasal 5 ayat 2

PP 57/2010 sebelum akuisisi dilakukan (Vide bukti T1 dan T2); -----------------------

3.7 Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor telah melakukan pengambilalihan atas

saham PT Tandan Abadi Mandiri yang berlaku efektif secara hukum pada tanggal

15 Oktober 2012 sesuai dengan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi

Manusia Nomor AHU-AH.01.10-05810 tentang Penerimaan Pemberitahuan

Perubahan Data Perseroan PT Tandan Abadi Mandiri; ----------------------------------

4. Tentang Nilai Asset dan Nilai penjualannya setelah pengambilalihan saham; -------

4.1 Bahwa berdasarkan fakta persidangan terkait nilai aset gabungan akibat

pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor dan nilai

penjualan gabungan Terlapor dan PT Tandan Abadi Mandiri sebesar

1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan Ratus Tujuh Belas Miliar Enam Ratus

Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat Puluh Lima Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh

Lima Ribu Rupiah) ; ---------------------------------------------------------------------------

4.2 Bahwa berdasarkan fakta persidangan terkait nilai aset gabungan akibat

pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor dan Nilai

penjualan gabungan Terlapor dan PT Tandan Abadi Mandiri sebesar

1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan Ratus Tujuh Belas Miliar Enam Ratus

Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat Puluh Lima Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh

Lima Ribu Rupiah); ----------------------------------------------------------------------------

4.3 Bahwa berdasarkan fakta persidangan menyatakan akusisi Terlapor terhadap PT

Muarabungo Plantation hanya menambah asset dalam jumlah yang tidak signifikan

dan dari sisi pendapatan belum menambah pendapatan malah sebaliknya akuisisi

tersebut masih membutuhkan dana sampai dengan PT Tandan Abadi Mandiri

melakukan penjualan setelah menghasilkan. Terlapor juga keliru memahami

ketentuan Pasal 5 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 (PP

57/2010) dimana pemahaman Terlapor terhadap akuisisi yang wajib diberitahukan

kepada KPPU adalah akuisisi yang mengakibatkan nilai asset atau nilai penjualan

yang tadinya dibawah jumlah tertentu yang tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP

57/2010. Sedangkan nilai asset PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk telah melebihi

dari jumlah tertentu yang tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010 sebelum

akuisisi dilakukan; -----------------------------------------------------------------------------

Page 18: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 18 dari 25

4.4 Bahwa Majelis Komisi menimbang ; -------------------------------------------------------

4.4.1 Menurut Pasal 29 ayat (1) Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999:

“Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham

sebagaimanadimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau

nilai penjualannya melebihijumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada

Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)hari sejak tanggal penggabungan,

peleburan atau pengambilalihan tersebut”; ------------------------------------------

4.4.2 Menurut ketentuan Pasal 29 ayat (2) Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 :

“ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata

cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dalam

Peraturan Pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 ; --

4.4.3 Bahwa batasan nilai menurut ketentuan Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor

57 Tahun 2010;----------------------------------------------------------------------------

Batasan Nilai untuk melakukan pemberitahuan Penggabungan, Peleburan dan

Pengambilalihan kepada Komisi; ------------------------------------------------------

1) nilai aset badan usaha hasil penggabungan atau peleburan atau

pengambilalihan melebihi Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima

ratus miliar rupiah); atau;-----------------------------------------------------

2) nilai penjualan (omzet) badan usaha hasil penggabungan atau

peleburan atau pengambilalihan melebihi Rp5.000.000.000.000,00

(lima triliun rupiah);----------------------------------------------------------

3) Nilai penjualan dan/atau aset hasil penggabungan atau peleburan

atau pengambilalihan adalah jumlah nilai penjualan dan/atau aset

yang dihitung berdasarkan penjumlahan nilai penjualan dan/atau aset

tahun terakhir yang telah diaudit dari masing-masing pihak yang

melakukan Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan ditambah

dengan nilai penjualan dan/atau aset dari seluruh badan usaha yang

secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau

dikendalikan oleh Badan Usaha yang melakukan Penggabungan,

Peleburan dan Pengambilalihan;--------------------------------------------

4) Nilai aset dan/atau nilai penjualan tidak hanya meliputi nilai aset

dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang melakukan

Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan, tetapi juga nilai aset

dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang terkait secara

langsung dengan perusahaan yang bersangkutan secara vertikal,

yaitu induk perusahaan sampai dengan Badan Usaha Induk Tertinggi

dan anak perusahaan sampai dengan anak perusahaan yang paling

Page 19: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 19 dari 25

bawah. Nilai aset dan/atau nilai penjualan Badan Usaha Induk

Tertinggi yang dihitung adalah nilai aset dan/atau nilai penjualan

seluruh anak perusahaan. Hal ini dikarenakan secara ekonomi, nilai

aset anak perusahaan merupakan nilai aset dari induk perusahaan;-

5) Badan Usaha Induk Tertinggi adalah pengendali tertinggi dari badan

usaha yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan dan

Pengambilalihan, sedangkan anak perusahaan yang paling bawah

adalah badan usaha yang dikendalikan secara tidak langsung oleh

perusahaan yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan dan

Pengambilalihan;---------------------------------------------------------------

6) Nilai aset yang dihitung adalah nilai aset yang berlokasi di wilayah

Indonesia. Sama halnya dengan nilai penjualan, yang dihitung adalah

nilai penjualan di wilayah Indonesia (tidak termasuk ekspor), baik

yang berasal dari dalam maupun penjualan yang bersumber dari luar

wilayah Indonesia. Dalam hal ini, nilai aset atau nilai penjualan yang

dihitung adalah nilai aset atau nilai penjualan seluruh anak

perusahaan secara langsung atau tidak langsung dari Badan Usaha

Induk Tertinggi;-----------------------------------------------------------------

4.5 Bahwa Majelis Komisi menilai adanya frasa kata hubung “dan/atau” dalam frase

“yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya” dalam pasal 29 ayat (1)

UU No.5 Tahun 1999 memiliki arti sifat kumulatif yang berarti bisa keduanya

maupun sifat fakultatif yang berati bisa salah satunya dimana terpenuhinya

persyaratan nilai gabungan aset atau omset (penjualan) dari pengambilalihan

saham ini sudah cukup mewajibkan pelaku usaha untuk melakukan

pemberitahuan ke KPPU ; --------------------------------------------------------------------

4.6 Bahwa Majelis Komisi berpendapat nilai aset gabungan dari pengambilalihan

saham oleh Terlapor terhadap saham PT Tandan Abadi Mandiri dan telah

melampaui batas minimal nilai aset gabungan yang wajib dilaporkan kepada

Komisi, sesuai dengan ketentuan Pasal 29 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 (vide C6,

C7, C12, C13);----------------------------------------------------------------------------------

5. Tentang Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan Kepada Komisi; ----------------

5.1 Bahwa berdasarkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang diserahkan Investigator,

tanggal efektif secara yuridis pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri

oleh Terlapor adalah 15 Oktober 2012 (vide Bukti I4 dan C3); ------------------------

5.2 Berdasarkan alat bukti dari Investigator, yaitu berupa Surat Kementerian Hukum

dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.10-05810 tentang Penerimaan

Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Tandan Abadi Mandiri diketahui

Page 20: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 20 dari 25

bahwa pengambilalihan PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor berlaku efektif

secara hukum pada tanggal 15 Oktober 2012 (Vide bukti C3); -------------------------

5.3 Bahwa dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja, Terlapor memiliki kewajiban untuk

melakukan notifikasi Pemberitahuan kepada KPPU paling lambat pada tanggal 28

November 2012; --------------------------------------------------------------------------------

5.4 Bahwa berdasarkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang diserahkan Investigator,

terlapor melakukan pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 22 Maret 2013

(vide bukti I4); ---------------------------------------------------------------------------------

5.5 Bahwa ketentuan dalam Pasal 29 UU No.5 Tahun 1999 berbunyi sebagai berikut:

“Penggabungan atau Peleburan badan Usaha, atau pengambilalihan saham

sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 yang berakibat nilai asset dan atau nilai

penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib memberitahukan kepada Komisi

selambat-lambatnya 30 (Tiga puluh hari) sejak tanggal penggabungan,

peleburan, atau pengambilalihan tersebut (ayat 1)” ------------------------------------

“Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara

pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam Peraturan

Pemerintah (ayat 2) --------------------------------------------------------------------------

5.6 Bahwa dalam ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 Pasal 5 ayat

1 mengatur “Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau

Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai

penjualannya melebihi jumlah tertentuwajib diberitahukan secara tertulis kepada

Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif

secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau

Pengambilalihan saham perusahaan”; -----------------------------------------------------

5.7 Bahwa berdasarkan Peraturan Komisi Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan

Kedua Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 13 Tahun 2010

tentang Pedoman Pelaksanaan tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha

dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya

Praktik Monopoli dan atau Persaingan Usaha Tidak Sehat, bahwa kewajiban

melakukan Pemberitahuan adalah “Pemberitahuan diterima menteri baik dalam

hal terjadi perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21

ayat (3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 maupun yang tidak disertai

perubahan anggaran dasar”;-----------------------------------------------------------------

5.8 Bahwa Majelis Komisi berpendapat dan menilai berdasarkan jangka waktu Surat

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.10-05810

tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Tandan Abadi

Mandiri pada tanggal 15 Oktober 2012, dan pemberitahuan Terlapor kepada KPPU

Page 21: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 21 dari 25

pada tanggal 22 Maret 2013, maka Terlapor telah melakukan keterlambatan dalam

melakukan pemberitahuan pengambilalihan selama 76 (tujuh puluh enam) hari; ----

6. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 29 UU No.5/1999; --------------------------------------

6.1 Menimbang bahwa Pasal 29 UU No.5 Tahun 1999 berbunyi sebagai berikut: -----

(1)“Penggabungan atau Peleburan badan Usaha, atau pengambilalihan saham

sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 yang berakibat nilai asset dan atau nilai

penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib memberitahukan kepada Komisi

selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan,

peleburan, atau pengambilalihan tersebut)” --------------------------------------------

(2)“Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata

cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam

Peraturan Pemerintah ----------------------------------------------------------------------

6.2 Menimbang bahwa untuk membuktikan terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran

Pasal 29 Undang Undang 5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi

mempertimbangkan unsur-unsur sebagai berikut; --------------------------------------

6.3 Unsur pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 Undang

Undang Nomor 5 tahun 1999;--------------------------------------------------------------

6.3.1 Bahwa Pasal 28 ayat (2) menyatakan”Pelaku usaha dilarang melakukan

pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan tersebut dapat

mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha

tidak sehat;--------------------------------------------------------------------------

6.3.2 Bahwa pasal 28 ayat (3) menyatakan “ Ketentuan lebih lanjut mengenai

penggabungan atau peleburan badan usaha yang dilarang sebagaimana

dimaksud dalam ayat (1) , dan ketentuan mengenai pengambilalihan saham

perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur dalam peraturan

pemerintah;--------------------------------------------------------------------------

6.3.3 Bahwa yang dimaksud peraturan pemerintah adalah Peraturan Pemerintah

Nomor 57 Tahun 2010;--------------------------------------------------------------

6.3.4 Bahwa yang dimaksud dengan pengambilalihan berdasarkan Pasal 1 ayat 3

PP 57 tahun 2010 adalah “perbuatan hukum yang dilakukan oleh pelaku

usaha untuk mengambilalih saham bada usaha yang mengakibatkan

beralihnya pengendalian atas badan usaha tersebut;-------------------------

6.3.5 Bahwa berdasarkan uraian pada butir 4 tentang hukum putusan ini, telah

terjadi pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor

yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas PT Tandan Abadi

Mandiri; --------------------------------------------------------------------------------

6.3.6 Bahwa dengan demikian unsur pengambialihan saham terpenuhi; ----------

Page 22: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 22 dari 25

6.4 Unsur nilai asset dan atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu; ----------

6.4.1 Bahwa berdasarkan pasal 29 ayat 2 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999,

ketentuan tentang penetapan nilai asset dan atau nilai penjualan serta

tatacara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dalam

peraturan pemerintah;-------------------------------------------------------------

6.4.2 Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 yang mengatur

tentang penetapan nilai asset dan atau nilai penjualan serta tatacara

pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada butir 6.4.1 diatas;-------------

6.4.3 Bahwa Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 mengatur

nilai aset badan usaha hasil penggabungan atau peleburan atau

pengambilalihan melebihi Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus

miliar rupiah); atau nilai penjualan (omzet) badan usaha hasil

penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan melebihi

Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah);-----------------------------------

6.4.4 Bahwa berdasarkan uraian pada butir 4 tentang hukum putusan ini,

pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor berakibat

nilai asset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu

sebagaimana dimaksud pada butir 4.1 dan 4.2 diatas;--------------------------

6.4.5 Bahwa dengan demikian unsur nilai asset dan atau nilai penjualan yang

melebihi jumlah tertentu terpenuhi;----------------------------------------------

6.5 Unsur keterlambatan melakukan pemberitahuan kepada Komisi; -------------------

6.5.1 Bahwa berdasarkan Pasal 29 ayat 1 Undang Undang Nomor 5 tahun 1999,

pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang

berakibat nilai asset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu,

wajib memberitahukan kepada Komisi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh

hari) sejak tanggal pengambilalihan tersebut; ------------------------------------

6.5.2 Bahwa pengambilalihan PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor berlaku

efektif secara hukum pada tanggal 15 Oktober 2012, sedangkan Terlapor

melakukan pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 22 Maret 2013; -----

6.5.3 Bahwa berdasarkan uraian sebagaimana dimaksud pada butir 5 tentang

hukum putusan ini, Terlapor telah melakukan keterlambatan dalam

melakukan pemberitahuan pengambilalihan selama 76 (tujuh puluh enam)

hari --------------------------------------------------------------------------------------

6.5.4 Bahwa dengan demikian unsur keterlambatan melakukan pemberitahuan

kepada Komisi terpenuhi -----------------------------------------------------------

Page 23: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 23 dari 25

7. Tentang Pengecualian; ----------------------------------------------------------------------------

7.1 Bahwa PT Muarabungo Plantation dimiliki oleh PT Bumiraya Investindo dan Tn

Stefanus Junctoko Mogoginta (vide bukti C1); --------------------------------------------

7.2 PT Tandan Abadi Mandiri dimiliki oleh PT Selaras Mitra Lestari dan PT Unggul

Sawit Investindo (vide bukti C1); ------------------------------------------------------------

7.3 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun

2010 diatur bahwa kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tidak

berlaku bagi Pelaku Usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha,

Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham antar perusahaan yang

terafiliasi; ----------------------------------------------------------------------------------------

7.4 Bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun

2010, yang dimaksud dengan “terafiliasi” adalah: ----------------------------------------

7.4.1 hubungan antara perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung,

mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; -------------------

7.4.2 hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung

maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau ; ----------------------------

7.4.3 hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama; ----------------------

7.5 Bahwa PT Bumiraya Investindo tidak terafiliasi dengan PT Selasar Mitra Lestari

karena tidak ada hubungan langsung maupun tidak langsung dari pihak yang sama

atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama (vide bukti C1, dan

C2, C17); ----------------------------------------------------------------------------------------

7.6 Bahwa berdasarkan kepemilikan tersebut, PT Muarabungo Plantation tidak

terafiliasi dengan PT Tandan Abadi Mandiri karena tidak ada hubungan langsung

maupun tidak langsung dari pihak yang sama atau hubungan antara perusahaan

dan pemegang saham utama (vide bukti C1, dan C2, C17); -----------------------------

7.7 Bahwa dengan demikian maka kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara

tertulis kepada KPPU dalam perkara ini tidak dikecualikan; ----------------------------

8. Tentang Kesimpulan Majelis Komisi; ---------------------------------------------------------

Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan dan uraian di atas, Majelis Komisi

sampai pada kesimpulan sebagai berikut: --------------------------------------------------------

8.1 Bahwa telah terbukti adanya keterlambatan melakukan pemberitahuan kepada

Komisi yang dilakukan oleh Terlapor sesuai dengan bukti dokumen yang

diserahkan oleh Investigator serta pengakuan yang telah disampaikan oleh

Terlapor melalui tanggapan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan serta

keterangan secara langsung pada Sidang Majelis Komisi;-----------------------------

8.2 Bahwa benar nilai asset gabungan setelah pengambilalihan saham telah melebihi

jumlah minimal yang harus dilaporkan kepada Komisi; -------------------------------

Page 24: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 24 dari 25

8.3 Bahwa benar telah terjadi keterlambatan Terlapor untuk melakukan

pemberitahuan kepada komisi setelah efektif yuridis pengambilalihan saham; ----

9. Tentang Pertimbangan Majelis Komisi Sebelum Memutus; ----------------------------

Menimbang bahwa sebelum memutuskan, Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal

sebagai berikut; --------------------------------------------------------------------------------------

9.1 Bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal yang meringankan bagi

Terlapor yaitu, bahwa Terlapor selama telah bersikap baik dan kooperatif selama

proses Sidang Majelis Komisi berlangsung; ----------------------------------------- ----

10. Tentang Diktum Putusan dan Penutup; ------------------------------------------------------

Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta persidangan, penilaian, analisa dan

kesimpulan di atas, serta dengan mengingat Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor

5 Tahun 1999, Majelis Komisi:--------------------------------------------------------------------

MEMUTUSKAN

1. Menyatakan bahwa Terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar

Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --------------------------------------------

2. Menghukum Terlapor, membayar denda sebesar Rp.1.249.000.000.- (Satu Miliar

Dua Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Rupiah) yang harus disetor ke Kas

Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan

usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank

Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di

Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------------------------------------

3. Memerintahkan Terlapor bahwa setelah melakukan pembayaran denda, maka

salinan bukti pembayaran denda tersebut dilaporkan dan diserahkan ke KPPU; --

Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada

hari Rabu tanggal 2 April 2014 oleh Majelis Komisi yang terdiri dari R. Kurnia Sya’ranie,

S.H.,M.H. sebagai Ketua Majelis Komisi, Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, S.E.,M.S. dan Drs.

Munrokhim Misanam, M.A.,Ec,Ph.D. masing-masing sebagai anggota Majelis Komisi dan

dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Selasa

tanggal 8 April 2014 dengan dibantu oleh Jafar Aly Barsyan, S.H. dan Yanti Christine,

S.H. masing-masing sebagai Panitera.

Page 25: SALINAN P U T U S A N Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014

SALINAN

halaman 25 dari 25

Ketua Majelis Komisi,

t.t.d

R. Kurnia Sya’ranie, S.H.,M.H.

Anggota Majelis Komisi,

t.t.d

Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, S.E.,M.S.

Anggota Majelis Komisi,

t.t.d

Drs. Munrokhim Misanam,M.A.,Ec.,Ph.D.

Panitera,

t.t.d

Jafar Aly Barsyan, S.H.

t.t.d

Yanti Christine, S.H.

Salinan sesuai dengan aslinya,

SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA

Direktur Persidangan

A. Junaidi, S.H., M.H., LL.M., M.Kn.