Upload
vukhanh
View
219
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
SALINAN
halaman 1 dari 25
P U T U S A N
Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya disebut Komisi
yang memeriksa Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 telah mengambil Putusan tentang
dugaan pelanggaran Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 terkait Pengambilalihan Saham PT Tandan
Abadi Mandiri oleh PT Muarabungo Plantation yang dilakukan oleh : --------------------------
Terlapor, PT Muarabungo Plantation yang beralamat di Alun Graha Suite 1 Nomor 10
Jalan Prof Soepomo Nomor 33 Tebet, Jakarta Selatan; --------------------------------------------
---------------------------------------Majelis Komisi: --------------------------------------------------
Setelah membaca Laporan Keterlambatan Pemberitahuan;----------------------------------------
Setelah membaca Tanggapan Terlapor terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan; ---
Setelah mendengar Keterangan Terlapor; ------------------------------------------------------------
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator; -----------------------------
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Terlapor; ---------------------------------
Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini; -----------------------
TENTANG DUDUK PERKARA
1. Menimbang bahwa Komisi telah melakukan penyelidikan terhadap pemberitahuan
yang dilaporkan oleh PT Muarabungo Plantation berkaitan dengan Pengambilalihan
Saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT Muarabungo Plantation (selanjutnya
disebut “Terlapor”); -------------------------------------------------------------------------------
2. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Penyelidikan diidentifikasi keterlambatan
pemberitahuan pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor; -----
3. Menimbang bahwa Komisi membuat Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang
disampaikan dan disetujui dalam Rapat Komisi; ---------------------------------------------
SALINAN
halaman 2 dari 25
4. Menimbang bahwa berdasarkan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan, Ketua
Komisi menetapkan Pemeriksaan Pendahuluan dengan menerbitkan Penetapan
Komisi Nomor 04/KPPU/Pen/II/2014 tanggal Februari 2014 tentang Pemeriksaan
Pendahuluan Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 (vide bukti A1); -------------------------
5. Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan tersebut, Ketua
Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi melalui Keputusan Komisi Nomor
19/KPPU/Kep/II/2014 tanggal 13 Februari 2014 tentang Penugasan Anggota Komisi
sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 01/KPPU-
M/2014 (vide bukti A2); -------------------------------------------------------------------------
6. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014
menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 04/KMK/Kep/II/2014 tentang
Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014, yaitu
dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal 25
Februari 2014 sampai dengan tanggal 5 Maret 2014 (vide bukti A5); --------------------
7. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan
Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan, Petikan
Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Pendahuluan,
dan Surat Panggilan Sidang Majelis Komisi yang dilampiri Laporan Keterlambatan
Pemberitahuan kepada Terlapor (vide bukti A5,A6,A8,I1); --------------------------------
8. Menimbang bahwa pada tanggal 25 Februari 2014 yang dihadiri oleh Investigator
dan Terlapor, Majelis Komisi melaksanakan Sidang Majelis Komisi dengan agenda
(vide bukti B1): ------------------------------------------------------------------------------------
8.1 Pembacaan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan; ---------------------------------
8.2 Penyerahan dan/atau Pembacaan Tanggapan Laporan Keterlambatan
Pemberitahuan dari Terlapor disertai penyerahan daftar saksi dan/atau ahli
beserta alat bukti dari Investigator dan Terlapor kepada Majelis Komisi; --------
9. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi tanggal 25 Februari 2014,
Investigator membacakan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang pada
pokoknya berisi hal-hal sebagai berikut (vide bukti B1): -----------------------------------
9.1 Bahwa pada pokoknya Laporan Keterlambatan Pemberitahuan memuat hal-hal
sebagai berikut: ----------------------------------------------------------------------------
a. Tentang identitas Terlapor yang diduga melakukan pelanggaran; ----------
Terlapor, PT Muarabungo Plantation yang beralamat kantor di Alun Graha
Suite 1 Nomor 10 Jalan Prof Soepomo Nomor 33 Tebet Jakarta Selatan; -
b. Tentang obyek perkara: Keterlambatan Pemberitahuan Pengambilalihan
Saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT Muarabungo Plantation --------
c. Tentang ketentuan Undang-Undang yang diduga dilanggar; ----------------
SALINAN
halaman 3 dari 25
Ketentuan Undang-Undang yang diduga dilanggar adalah Pasal 29
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010: ---------------------------------------------
Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; ---------------------------
(1) Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan
saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai
aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib
diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari sejak tanggal penggabungan, peleburan, atau pengambilalihan
tersebut;
(2) Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta
tata cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010
(1) Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha atau
Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai asset
dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib
diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lambat 30 (tiga
puluh) hari kerja sejak tanggal Penggabungan Badan Usaha,
Peleburan Badan Usaha atau Pengambilalihan saham perusahaan.
9.2 Bahwa ketentuan Undang-Undang yang diduga dilanggar oleh para Terlapor
adalah Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 juncto Pasal 5 Peraturan
Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 berkaitan dengan Pengambilalihan Saham
PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT Muarabungo Plantation; -----------------------
9.3 Bahwa dugaan pelanggaran Pasal 29 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
yang dilakukan oleh Terlapor adalah sebagai berikut: -------------------------------
a. Bahwa nilai aset Terlapor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir
dinyatakan dalam rupiah adalah (vide Bukti C10):
2009 (Rp)
2010 (Rp)
2011 (Rp)
PT Tiga Pilar Sejahtera
Food Tbk
1.568.829.044.875 1.936.949.441.136 3.590.311.881.048
PT Muarabungo Plantation - 30.793.707.933 41.845.551.264
PT Tandan Abadi Mandiri - - 3.519.725.906
Bahwa nilai penjualan Terlapor dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir
dinyatakan dalam rupiah adalah (vide bukti C10);
SALINAN
halaman 4 dari 25
2009 2010 2011
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk 533.194.383.227 705.219.823.456 1.752.802.322.408
PT Muarabungo Plantation - - - PT Tandan Abadi Mandiri - - -
b. Skema struktur kepemilikan saham Terlapor:
No. Pemegang Saham Komposisi Kepemilikan
(%)
1. PT Bumiraya Investindo, Tbk. 99,995
2. Tn. Stefanus Junctoko Mogoginta
0,05
c. Skema Struktur Kepemilikan Saham PT Tandan Abadi Mandiri sebelum
terjadi pengambilalihan saham oleh Terlapor;
PT Selaras Mitra Lestari
PT Unggul Sawit Investindo
PT Tandan Abadi Mandiri
0,01%99,9%
d. Bahwa nilai penjualan dan aset PT Tandan Abadi Mandiri dalam kurun
waktu 3 (tiga) tahun terakhir dinyatakan dalam rupiah adalah (vide Bukti
C1) :
2009 2010 2011
Nilai Penjualan - - -
Nilai Aset 5.827.031.117 5.826.671.117 9.144.365.245
e. Tentang Transaksi
1) Terlapor membeli 99,9% saham PT Tandan Abadi Mandiri dengan
perincian sebagai berikut:
(a) 12.499 lembar saham milik PT Selaras Mitra Lestari
(b) 1 lembar saham dibeli oleh PT Tugu Palma Sumatera
2) Nilai transaksi pengambilalihan PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor
senilai Rp. 12.249.000.000 (Dua Belas Miliar Dua Ratus Empat Puluh
Sembilan Juta Rupiah)
3) Skema Pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor
adalah sebagai berikut: (vide Bukti C17):
SALINAN
halaman 5 dari 25
PT Tiga Pilar Corpora
27,8%
Stefanus Joko Mogoginta Budhi Istanto Suwito
30%70%
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
PT Tiga Pilar
Sejahtera
PT Asianiaga
Prakarsatama
PT Naga Mas
Sakti Perkasa
PT Poly Meditra
Indonesia
PT Bumiraya
InvestindoPT Dunia Pangan
PT Patra Power
Nusantara
PT Balaraja
Bisco Paloma
PT Charindo
Palma
Oetama
PT
Muarabungo
Plantation
PT Airlangga
Sawit Jaya
PT Mitra Jaya
Agro Plan
PT Tugu
Palma
Sumatera
PT Jatisari
Srirejeki
PT Indo
Beras Unggul
PT Putra Taro
Paloma
99,90% 99,96% 99,95% 99,90% 64,95% 70% 99,90% 99,90%
99,96%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,96%
PT Tandan
Abadi
Mandiri
99,9%
f. Tentang kewajiban pemberitahuan penggabungan perusahaan kepada KPPU
1) Bahwa Terlapor dimiliki oleh PT Bumiraya Investindo sedangkan PT
Tandan Abadi Mandiri dimiliki oleh PT Selaras Mitra Lestari dan PT
Unggul Sawit Investindo;---------------------------------------------------------
2) Bahwa berdasarkan kepemilikan tersebut diatas, Terlapor tidak terafiliasi
dengan PT Tandan Abadi Mandiri;----------------------------------------------
3) Bahwa dengan demikian sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2010 berlaku kewajiban bagi Terlapor untuk
menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada KPPU terkait
pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri;--------------------------
9.4 Bahwa dugaan pelanggaran Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
2010 yang dilakukan Terlapor adalah;-------------------------------------------------
a. Bahwa nilai aset gabungan dan nilai penjualan gabungan akibat
pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor adalah :
1. Nilai aset gabungan Terlapor dan PT Tandan Abadi Mandiri sebesar Rp
4.357.130.161.417,00 (Empat Triliun Tiga Ratus Lima Puluh Tujuh
Miliar Seratus Tiga Puluh Juta Seratus Enam Puluh Satu Ribu Empat
Ratus Tujuh Belas Rupiah);-----------------------------------------------------
SALINAN
halaman 6 dari 25
2. Nilai penjualan gabungan Terlapor dan PT Tandan Abadi Mandiri
sebesar 1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan Ratus Tujuh Belas
Miliar Enam Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat Puluh Lima
Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah);---------------------------
Perusahaan Aset
(Rp)
Omset
(Rp)
PT Tiga Pilar Corpora 757.676.796.172 164.816.445.275 PT Tiga Pilar Sejahtera Food
Tbk
3.590.309.000.000 1.752.802.000.000
PT Tandan Abadi Mandiri 9.144.365.245 --
Total 4.357.130.161.417 1.917.618.445.275
b. Bahwa dengan demikian pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri
oleh Terlapor untuk nilai asset yang telah memenuhi dan melebihi jumlah
tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57
Tahun 2010;--------------------------------------------------------------------
c. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP Nomor 57 Tahun 2010
pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau
Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau
nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara
tertulis kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal
telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan
Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan;-------------------------
d. Bahwa berdasarkan ketentuan Kementerian Hukum dan HAM, tanggal telah
berlaku efektif secara yuridis dihitung sejak dikeluarkannya surat
penerimaan pemberitahuan perubahan data perseroan dari Kementerian
Hukum dan HAM. yaitu:
1. Berdasarkan fakta surat penerimaan pemberitahuan perubahan data dari
kemenkumham tertanggal 15 Oktober 2012 (vide bukti C3);---
2. Bahwa berdasarkan hal tersebut maka terlapor wajib melaporkan paling
lama 30 hari kerja terhitung sejak tanggal 15 Oktober 2012 yaitu
selambat-lambatnya 29 November 2012. ketentuan Kementerian
Hukum dan HAM tersebut diatas dan wajib melaporkan paling lama
paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif
secara yuridis, maka Terlapor harus sudah melaporkan kepada KPPU
pengambilalihan PT Tandan Abadi Mandiri selambat-lambatnya pada
tanggal 28 November 2012;-----------------------------------------------------
SALINAN
halaman 7 dari 25
e. Bahwa berdasarkan pengakuan Terlapor pada persidangan Majelis, Terlapor
memberitahukan kepada KPPU secara tertulis pada tanggal 18 Maret 2013
(vide bukti B4);-------------------------------------------------------------------------
f. Bahwa dengan demikian Terlapor terlambat melakukan Pemberitahuan
Pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri selama waktu 76 (tujuh
puluh enam) hari kerja;----------------------------------------------------------------
10. Menimbang bahwa pada Sidang Majelis Komisi, Terlapor menyerahkan Tanggapan
terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan yang pada pokoknya berisi hal-hal
sebagai berikut (vide bukti T7): -----------------------------------------------------------------
10.1 Terlapor keliru memahami ketentuan Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010 dimana
pemahaman Terlapor terhadap akuisisi yang wajib diberitahukan kepada KPPU
adalah akuisisi yang mengakibatkan nilai aset atau nilai penjualan yang tadinya
dibawah jumlah tertentu yang tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010.
Sedangkan nilai aset PT Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk telah melebihi dari
jumlah tertentu yang tercantum dalam Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010 sebelum
akuisisi dilakukan; -------------------------------------------------------------------------
10.2 Segera setelah KPPU mengingatkan dan memberikan pemahaman yang benar
melalui Biro Merger terkait dengan akuisisi PT Sukses Abadi Karya Inti oleh
PT Dunia Pangan yang juga merupakan entitas anak PT Tandan Abadi Mandiri
walaupun akuisisi ini bukan merupakan obyek dari surat teguran dari KPPU
yang diterima oleh grup Terlapor (surat teguran hanya terhadap PT Dunia
Pangan atas akuisisi PT Sukses Abadi Karya Inti); -----------------------------------
10.3 Terlapor tidak mengetahui pemberlakuan denda keterlambatan berdasarkan
Peraturan Komisi Nomor 4 Tahun 2012 tanggal 27 Agustus 2012 karena pada
saat Terlapor beraudiensi dengan KPPU tanggal 26 Januari 2012 Terlapor
diberitahukan bahwa sanksi PP 57/2010 belum diberlakukan; ---------------------
10.4 Bahwa Terlapor memberikan alat bukti sebagai sebagai pembelaan terhadap
dugaan keterlambatan yang diajukan oleh Investigator sebagai berikut; ----------
a. Konsultasi dan pemberitahuan merger dan akuisisi (vide bukti T1); -------
b. Konsultasi dan pemberitahuan merger dan akuisisi (vide bukti T2); -------
c. Keterbukaan Informasi yang perlu diketahui publik (vide bukti T3); -------
d. Kliping Koran Investor Daily TPS Food Akuisisi Tandan Abadi Mandiri
(vide bukti T4);----------------------------------------------------------------------
e. Pendapat KPPU Nomor 28/KPPU/PDPT/XI/2013 Tentang
PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN SAHAM (AKUISISI)
SALINAN
halaman 8 dari 25
PERUSAHAAN PT TAM OLEH PT MUAROBUNGO PLANTATION
(vide bukti T5);----------------------------------------------------------------------
11. Menimbang bahwa setelah melakukan Pemeriksaan Pendahuluan, Majelis Komisi
menyusun Laporan Hasil Pemeriksaan Pendahuluan yang disampaikan kepada Rapat
Komisi; ---------------------------------------------------------------------------------------------
12. Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan
Pendahuluan, Rapat Komisi memutuskan untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan
terhadap Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014; --------------------------------------------------
13. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya Komisi
menerbitkan Penetapan Komisi Nomor: 8/KPPU/Pen/III/2014 tanggal 5 Maret 2014
tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 (vide bukti A9); ----
14. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan, Komisi menerbitkan
Keputusan Komisi Nomor 27/KPPU/Kep/III/2014 tanggal 5 Maret 2014 tentang
Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan
Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 (vide bukti A10); ----------------------------------------
15. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014
menerbitkan Surat Keputusan Majelis Komisi Nomor 10/KMK/Kep/III/2014 tentang
Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014, yaitu dalam
jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal 13
Maret 2014 sampai dengan tanggal 2 April 2014 (vide bukti A7); ------------------------
16. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan Pemeriksaan
Lanjutan, Petikan Penetapan Pemeriksaan Lanjutan, Petikan Surat Keputusan Majelis
Komisi tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan, dan Surat Panggilan Sidang
Majelis Komisi kepada para Terlapor (vide bukti A11,A12,A15); ------------------------
17. Menimbang bahwa pada tanggal 13 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor tetapi Terlapor tidak
dapat menghadirinya dengan alasan sakit (vide bukti B2); ---------------------------------
18. Menimbang bahwa pada tanggal 18 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan
sidang Majelis Komisi dengan agenda pemeriksaan alat bukti yang diajukan oleh
Investigator (vide bukti B3); ---------------------------------------------------------------------
18.1 Salinan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Muarabungo Plantation (vide
bukti C1); -----------------------------------------------------------------------------------
18.2 Salinan Akta Permyataan Keputusan Rapat PT Muarabungo Plantation (vide
bukti C3); -----------------------------------------------------------------------------------
18.3 BAP Keterangan Pemerintah Direktur Perdata Dirjen AHU Kemenkumham; ---
18.4 Skema Perusahaan sampai Badan Usaha Induk Tertinggi (vide Bukti C17); -----
SALINAN
halaman 9 dari 25
18.5 Laporan Keuangan 3 (tiga) tahun terakhir dari badan usaha yang melakukan
Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha dan Pengambilalihan Saham
Perusahaan (vide Bukti C12, C15, C16 dan C17); ------------------------------------
18.6 Formulir Pemberitahuan Pengambilalihan Saham (vide bukti C24); --------------
18.7 Laporan Keterlambatan Pemberitahuan Pengambilalihan Saham PT Tandan
Abadi Mandiri oleh Terlapor (vide bukti C10);----- ----------------------------------
19. Menimbang bahwa pada tanggal 18 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Pemeriksaan Terlapor, yang pada pokoknya
Majelis Komisi memperoleh informasi sebagai berikut (vide bukti B4); -----------------
19.1 Bahwa Terlapor mengakuisisi PT Tandan Abadi Mandiri adalah perkebunan
sawit dan merupakan usaha yang menjanjikan. Terlapor mengakuisisi PT
Tandan Abadi Mandiri pada tanggal 3 Oktober 2012 di depan Notaris dengan
nomor akte 01 dan 02, dan Terlapor melaporkan akuisisi ke KPPU tanggal 22
Maret 2013; ---------------------------------------------------------------------------------
19.2 Bahwa pada tanggal 9 Oktober 2012 Terlapor mendaftarkan akuisisi kepada
Kementerian Hukum dan HAM; --------------------------------------------------------
19.3 Bahwa Terlapor menyadari keterlambatan laporan akuisisi kepada KPPU
dikarenakan waktu yang terbatas serta informasi dari KPPU yang juga terbatas;
20. Menimbang bahwa pada tanggal 25 Maret 2014, Majelis Komisi melaksanakan
Sidang Majelis Komisi dengan agenda Penyerahan Kesimpulan Hasil Persidangan
yang diajukan baik dari pihak Investigator maupun pihak Terlapor (vide bukti B5); ---
21. Menimbang bahwa Investigator menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang
pada pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti I4): --------------------------
21.1 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 PP Nomor 57 Tahun 2010 diatur bahwa
kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tidak berlaku bagi
Pelaku Usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan
Usaha, atau Pengambilalihan saham antarperusahaan yang terafiliasi; ------------
21.2 Bahwa berdasarkan fakta terbukti Terlapor tidak terafiliasi dengan PT. Tandan
Abadi Mandiri. Dengan demikian maka kewajiban menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis kepada KPPU berlaku bagi PT. Muarabungo
Plantation;-----------------------------------------------------------------------------------
21.3 Bahwa berdasarkan Pasal 29 ayat (1) Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
menyatakan Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau
pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang
berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu,
wajib diberitahukan kepada Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
sejak tanggal penggabungan, peleburan atau pengambilalihan tersebut.
SALINAN
halaman 10 dari 25
21.4 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 29 ayat (2) UU Nomor 5 Tahun 1999,
Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara
pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tersebut di atas, diatur
dalam Peraturan Pemerintah ; ------------------------------------------------------------
21.5 Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu diatur dalam
Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57 Tahun 2010 yang menentukan: ---------------------
a. nilai aset sebesar Rp 2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar
rupiah); dan/atau; -------------------------------------------------------------------
b. nilai penjualan sebesar Rp 5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah); ----
21.6 Bahwa pada tanggal 22 Maret 2013, KPPU menerima pemberitahuan dari
Terlapor yang melakukan pengambilalihan saham (akuisisi) PT Tandan Abadi
Mandiri; -------------------------------------------------------------------------------------
21.7 Bahwa nilai aset dan atau nilai penjualan melebihi jumlah tertentu diatur dalam
Pasal 5 ayat (2) PP Nomor 57 Tahun 2010 yang menentukan: ---------------------
a. nilai aset sebesar Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus miliar
rupiah); dan/atau; -------------------------------------------------------------------
b. nilai penjualan sebesar Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah); ----
21.8 Bahwa berdasarkan ketentuan penghitungan nilai aset dan/atau nilai penjualan
diperoleh fakta-fakta bahwa nilai aset dan/atau penjualan gabungan hasil
Pengambilalihan Saham dihitung hingga BUIT dengan rincian sebagai berikut:
a. Nilai Aset; ---------------------------------------------------------------------------
nilai aset gabungan hasil Pengambilalihan Saham dihitung hingga BUIT
adalah sebesar Rp 4.357.130.161.417 (Empat Triliun Tiga Ratus Lima
Puluh Tujuh Miliar Seratus Tiga Puluh Juta Seratus Enam Puluh Satu
Ribu Empat Ratus Tujuh Belas Rupiah); ---------------------------------------
b. Nilai penjualan (Tahun 2011); ----------------------------------------------------
nilai penjualan gabungan hasil Pengambilalihan Saham dihitung hingga
BUIT adalah sebesar Rp 1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan Ratus
Tujuh Belas Miliar Enam Ratus Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat
Puluh Lima Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah); -------------
21.9 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 5 ayat (1) PP Nomor 57 Tahun 2010
pemberitahuan Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau
Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai
penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib diberitahukan secara tertulis
kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku
efektif secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha,
atau Pengambilalihan saham perusahaan; ----------------------------------------------
SALINAN
halaman 11 dari 25
21.10 Bahwa Terlapor memberitahukan secara tertulis kepada KPPU perihal
pengambilalihan saham (akuisisi) PT. Tandan Abadi Mandiri pada tanggal 22
Maret 2013; ---------------------------------------------------------------------------------
21.11 Bahwa berdasarkan ketentuan Kementerian Hukum dan HAM RI, tanggal telah
berlaku efektif secara yuridis dihitung sejak dikeluarkannya surat penerimaan
pemberitahuan perubahan data perseroan dari Kementerian Hukum dan HAM
RI.; -------------------------------------------------------------------------------------------
21.12 Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas dan wajib melaporkan secara tertulis
kepada KPPU paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja setelah tanggal 15 Oktober
2012 sebagaimana terlampir; ------------------------------------------------------------
2012 2013
Hari
ke
Tanggal/
Bulan
Hari
ke
Tanggal/
Bulan
Hari
ke
Tanggal/
Bulan
Hari
ke
Tanggal/
Bulan
1 29 November 11 13 Desember 21 2 Januari 31 16 Januari 2 30 November 12 14 Desember 22 3 Januari 32 17 Januari
3 3 Desember 13 17 Desember 23 4 Januari 33 18 Januari
4 4 Desember 14 18 Desember 24 7 Januari 34 21 Januari 5 5 Desember 15 19 Desember 25 8 Januari 35 22 Januari
6 6 Desember 16 20 Desember 26 9 Januari 36 23 Januari 7 7 Desember 17 21 Desember 27 10 Januari 37 25 Januari
8 10 Desember 18 26 Desember 28 11 Januari 38 28 Januari 9 11 Desember 19 27 Desember 29 14 Januari 39 29 Januari
10 12 Desember 20 28 Desember 30 15 Januari 40 30 Januari
2013
Hari ke
Tanggal/ Bulan
Hari ke
Tanggal/ Bulan
Hari ke
Tanggal/ Bulan
Hari ke
Tanggal/ Bulan
41 31 Januari 51 14 Februari 61 28 Februari 71 15 Maret
42 1 Februari 52 15 Februari 62 1 Maret 72 18 Maret 43 4 Februari 53 18 Februari 63 4 Maret 73 19 Maret
44 5 Februari 54 19 Februari 64 5 Maret 74 20 Maret
45 6 Februari 55 20 Februari 65 6 Maret 75 21 Maret 46 7 Februari 56 21 Februari 66 7 Maret 76 22 Maret
47 8 Februari 57 22 Februari 67 8 Maret 48 11 Februari 58 25 Februari 68 11 Maret
49 12 Februari 59 26 Februari 69 13 Maret 50 13 Februari 60 27 Februari 70 14 Maret
22. Menimbang bahwa Terlapor menyerahkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang pada
pokoknya memuat hal-hal sebagai berikut (vide bukti T8): -----------------------------------
22.1 PT Muarabungo Plantation adalah bagian dari PT Tiga Pilar Sejahtera
Food,Tbk suatu perusahaan publik yang lebih dari 45% sahamnya dimiliki oleh
masyarakat, dimana suatu pengenaan denda yang besar dapat berakibat
hilangnya kepercayaan pemegang saham publik kepada PT Tiga Pilar Sejahtera
Food,Tbk; -----------------------------------------------------------------------------------
SALINAN
halaman 12 dari 25
22.2 Akuisisi Terlapor terhadap PT Tandan Abadi Mandiri tidak terbukti berpotensi
menimbulkan praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
berdasarkan pendapat KPPU Nomor 28/KPPU/PDPT/XI/2013; -------------------
22.3 Akusisi Terlapor terhadap PT Muarabungo Plantation hanya menambah asset
dalam jumlah yang tidak signifikan dan dari sisi pendapatan belum menambah
pendapatan malah sebaliknya akuisisi tersebut masih membutuhkan dana
sampai dengan PT Tandan Abadi Mandiri melakukan penjualan setelah
menghasilkan. PT Tandan Abadi Mandiri adalah perusahaan yang masih dalam
tahap awal dan baru sedikit areanya ditanami. PT Tandan Abadi Mandiri baru
akan menghasilkan kelapa sawit yang siap jual paling cepat pada tahun 2017; --
a. Disamping memahami prinsip bahwa suatu peraturan dianggap
diketahui oleh publik Terlapor juga ingin mengemukakan bahwa
Terlapor tidak mendapat sosialisasi yang cukup mengenai
pemberlakuan denda, KPPU melalui Biro Merger yang telah
sebelumnya berkomunikasi dengan PT Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk
(induk usaha) yaitu dalam hal pembelian asset dari PT Unilever
Indonesia,Tbk pada tahun 2011 dan pengeluaran saham baru PT
Bumiraya Investindo pada tahun 2011-2012: ---------------------------------
b. mengirimkan Terlapor informasi mengenai pemberlakuan sanksi
berdasarkan Peraturan Komisi Tahun 2012 tersebut dimana Terlapor
pasti akan mematuhi ketentuan pemberitahuan pengambilalihan ini,
karena sebagai bagian dari perusahaan terbuka yang wajib melaporkan
dan mengumumkan ke masyarakat Terlapor terbiasa untuk melakukan
keterbukaan informasi dan/ataumengingatkan Terlapor lebih awal pada
saat Terlapor melaporkan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan serta mengumumkan kepada publik melalui Bursa
Efek Indonesia yang harus Terlapor lakukan paling lambat 2 hari sejak
Terlapor menandatangani akta jual beli (4 Oktober 2012) dan/atau pada
saat berita akuisisi ini dimuat di harian yang terkenal menyoroti aksi
korporasi dengan peredaran nasional yaitu harian Investor Daily tanggal
6-7 Oktober 2012 jauh hari sebelum terbitnya penerimaan
pemberitahuan oleh Menkumham; ---------------------------------------------
22.4 Dalam melakukan transaksi ini, pemegang saham mayoritas Terlapor yaitu PT
Tiga Pilar Sejahtera Food,Tbk telah melakukan keterbukaan kepada Bapepam-
LK dan Bursa Efek Indonesia jauh hari sebelum penerimaan pemberitahuan
dari Menkumham dikeluarkan. Dimana 2 hari setelah keterbukaan informasi
tersebut, surat kabar berperedaran nasional memuat berita tersebut. Apabila
SALINAN
halaman 13 dari 25
KPPU membaca berita tersebut sebagai bagian dari pengawasan melalui media
dan memperingatkan Terlapor secepatnya Terlapor akan melaporkan tepat
waktu ataupun menempuh jalur konsultasi apabaila Terlapor belum menerima
penerimaan pemberitahuan oleh Menkumham; ---------------------------------------
22.5 Akuisisi Terlapor terhadap PT Tandan Abadi Mandiri akan membawa manfaat
kepada lingkungan sekitar karena PT Tandan Abadi Mandiri diwajibkan untuk
melaksanakan pola kemitraan dengan masyarakat, dimana PT Tandan Abadi
Mandiri harus membangun kebun masyarakat disamping membangun
kebunnya sendiri; --------------------------------------------------------------------------
22.6 Terlapor keliru memahami ketentuan Pasal 5 ayat 2 Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2010 (PP 57/2010) dimana pemahaman Terlapor terhadap
akuisisi yang wajib diberitahukan kepada KPPU adalah akuisisi yang
mengakibatkan nilai asset atau nilai penjualan yang tadinya dibawah jumlah
tertentu yang tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010. Sedangkan nilai asset
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk telah melebihi dari jumlah tertentu yang
tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010 sebelum akuisisi dilakukan; ----------
22.7 Terlapor tidak mengetahui pemberlakuan denda keterlambatan berdasarkan
Peraturan Komisi Nomor 4 Tahun 2012 tanggal 27 Agustus 2012 karena pada
saat terakhir perusahaan dalam grup Terlapor beraudiensi dengan KPPU
tanggal 26 Januari 2012 perusahaan dalam grup Terlapor diberitahukan bahwa
sanksi PP 57/2010 belum diberlakukan; -----------------------------------------------
22.8 Segera setelah KPPU mengingatkan dan memberikan pemahaman yang benar
melalui Biro Merger terkait dengan akuisisi PT Sukses Abadi Karya Inti oleh
PT Dunia Pangan yang juga merupakan entitas anak PT Tiga Pilar Sejahtera
Food,Tbk Terlapor segera melaporkan akusisi Terlapor kepada PT Tandan
Abadi Mandiri walaupun akuisisi ini bukan merupakan obyek dari surat
teguran dari KPPU yang diterima oleh grup Terlapor (surat teguran hanya
terhadap PT Dunia Pangan atas akuisisi PT Sukses Abadi Karya Inti). Terlapor
berharap hal ini dapat menunjukkan itikad baik dalam mematuhi ketentuan
KPPU; ---------------------------------------------------------------------------------------
22.9 Bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang Terlapor sampaikan di
atas, Terlapor dapat diberikan hukuman percobaan sehingga denda akan
dikenakan sepenuhnya apabila PT Muarabungo Plantation mengurangi
keterlambatan pelaporan kembali; ------------------------------------------------------
23. Menimbang bahwa setelah berakhirnya jangka waktu Pemeriksaan Lanjuan, Komisi
menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 17/KPPU/Pen/IV/2014 tanggal 2 April 2014
SALINAN
halaman 14 dari 25
tentang Musyawarah Majelis Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 (vide bukti
A21); --------------------------------------------------------------------------------------------------
24. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi, Komisi
menerbitkan Keputusan Komisi Nomor 41/KPPU/Kep/IV/2014 tanggal 2 April 2014
tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Musyawarah Majelis
Komisi Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014 (vide bukti A20); ---------------------------------
25. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Petikan Penetapan
Musyawarah Majelis kepada para Terlapor (vide bukti A19); --------------------------------
26. Menimbang bahwa setelah melaksanakan Musyawarah Majelis Komisi, Majelis
Komisi menilai telah memiliki bukti dan penilaian yang cukup untuk mengambil
putusan; -----------------------------------------------------------------------------------------------
SALINAN
halaman 15 dari 25
TENTANG HUKUM
Setelah mempertimbangkan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan, Tanggapan Terlapor
terhadap Laporan Keterlambatan Pemberitahuan, keterangan Terlapor, surat-surat dan atau
dokumen, Kesimpulan Hasil Persidangan yang disampaikan baik oleh Investigator maupun
Terlapor (selanjutnya disebut fakta persidangan), Majelis Komisi menilai, menganalisa,
menyimpulkan dan memutuskan perkara berdasarkan alat bukti yang cukup tentang telah
terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran terhadap Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999
yang diduga dilakukan oleh Terlapor dalam Perkara Nomor 01/KPPU-M/2014. Dalam
melakukan penilaian dan analisa, Majelis Komisi menguraikan dalam beberapa bagian,
yaitu: ------------------------------------------------------------------------------------------------------
1. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran; -------------------------------------------
2. Tentang Identitas Terlapor; ----------------------------------------------------------------------
3. Tentang Pengambilalihan Saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor; -----------
4. Tentang Nilai Asset dan Nilai penjualannya setelah pengambilalihan saham; -----------
5. Tentang Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan Kepada Komisi; ---------------------
6. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; -----------
7. Tentang Pengecualian; ----------------------------------------------------------------------------
8. Tentang Kesimpulan Majelis Komisi; ----------------------------------------------------------
9. Tentang Pertimbangan Majelis Komisi Sebelum Memutus; --------------------------------
10. Tentang Diktum Putusan dan Penutup. --------------------------------------------------------
Berikut uraian masing-masing bagian sebagaimana tersebut di atas; ----------------------------
1. Tentang Objek Perkara dan Dugaan Pelanggaran; ----------------------------------------
1.1 Bahwa Obyek perkara ini adalah Keterlambatan Pemberitahuan Pengambilalihan
Saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh PT Muarobungo Plantation; ------------------
1.2 Bahwa Terlapor diduga melanggar Pasal 29 UU Nomor 5 Tahun 1999 juncto.
Pasal 5 PP Nomor 57 Tahun 2010; ----------------------------------------------------------
2. Tentang Identitas Terlapor; ---------------------------------------------------------------------
Bahwa Majelis Komisi menilai Identitas Terlapor adalah sebagai berikut: ----------------
Terlapor, PT Muarabungo Plantation, yang berkedudukan di Alun Graha Suite 1
Nomor 10, Jalan Prof Soepomo Nomor 33 Jakarta, merupakan suatu perusahaan yang
didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Negara Indonesia berdasarkan Akta Notaris Ariani Lakhsmijati Rachim, S.H. Nomor 1
tanggal 5 Juli 2007. Bahwa berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar perseroan Terlapor
bergerak di bidang perkebunan, perdagangan umum, perindustrian, jasa, pembangunan
SALINAN
halaman 16 dari 25
(kontraktor), pengangkutan, pertanian, percetakan/penerbitan, perbengkelan (Vide
bukti C1 );--------------------------------------------------------------------------------------------
3. Tentang Pengambilalihan Saham PT Tandan Abadi Mandiri Oleh Terlapor; ------
3.1 Bahwa dalam Pasal 29 ayat 1 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang
Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau nilai
penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada Komisi,
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan, peleburan
atau pengambilalihan tersebut; ---------------------------------------------------------------
3.2 Bahwa dalam Pasal 1 Ayat 3 Peraturan Pemerintah Nomor 57 tahun 2010 tentang
penggabungan atau peleburan badan usaha dan pengambilalihan saham perusahaan
yang dapat mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dan persaingan usaha tidak
sehat (selanjutnya disebut “PP Nomor 57 Tahun 2010”) yang dimaksud
pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh Pelaku Usaha
untuk mengambilalih saham Badan Usaha yang mengakibatkan beralihnya
pengendalian atas Badan Usaha tersebut; --------------------------------------------------
3.3 Bahwa dalam PP 57 Tahun 2010 Pasal 5 Ayat 1 Penggabungan Badan Usaha,
Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan lain yang
berakibat nilai aset dan/atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu wajib
diberitahukan secara tertulis kepada Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak tanggal telah berlaku efektif secara yuridis Penggabungan Badan
Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham perusahaan;--------
3.4 Berdasarkan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan dan Kesimpulan Hasil
Persidangan yang diserahkan oleh Investigator diperoleh bukti bahwa Surat
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.10-05810
tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Tandan Abadi
Mandiri diketahui bahwa pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh
Terlapor berlaku efektif secara hukum pada tanggal 15 Oktober 2012 (vide bukti
I4 dan C3); --------------------------------------------------------------------------------------
3.5 Berdasarkan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan dan Kesimpulan Hasil
Persidangan yang diserahkan oleh Investigator diperoleh bukti Tanda Terima
Pemberitahuan Pengambilalihan Saham PT Tandan Abadi Mandiri Oleh Terlapor
Kepada Komisi Pengawas Persaingan Usaha tertanggal 22 Maret 2013 (vide bukti
C3); -----------------------------------------------------------------------------------------------
3.6 Berdasarkan Tanggapan atas Laporan Keterlambatan Pemberitahuan dan
kesimpulan atas hasil persidangan Keterlambatan yang disampaikan oleh terlapor
menyatakan bahwa Terlapor keliru memahami ketentuan Pasal 5 ayat 2 PP Nomor
SALINAN
halaman 17 dari 25
57 Tahun 2010 dimana pemahaman Terlapor terhadap akuisisi yang wajib
diberitahukan kepada KPPU adalah akuisisi yang mengakibatkan nilai aset atau
nilai penjualan yang tadinya dibawah jumlah tertentu yang tercantum pada Pasal 5
ayat 2 PP Nomor 57 Tahun 2010. Sedangkan nilai aset PT Tiga Pilar Sejahtera
Food,Tbk telah melebihi dari jumlah tertentu yang tercantum dalam Pasal 5 ayat 2
PP 57/2010 sebelum akuisisi dilakukan (Vide bukti T1 dan T2); -----------------------
3.7 Bahwa Majelis Komisi menilai Terlapor telah melakukan pengambilalihan atas
saham PT Tandan Abadi Mandiri yang berlaku efektif secara hukum pada tanggal
15 Oktober 2012 sesuai dengan Surat Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor AHU-AH.01.10-05810 tentang Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan PT Tandan Abadi Mandiri; ----------------------------------
4. Tentang Nilai Asset dan Nilai penjualannya setelah pengambilalihan saham; -------
4.1 Bahwa berdasarkan fakta persidangan terkait nilai aset gabungan akibat
pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor dan nilai
penjualan gabungan Terlapor dan PT Tandan Abadi Mandiri sebesar
1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan Ratus Tujuh Belas Miliar Enam Ratus
Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat Puluh Lima Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh
Lima Ribu Rupiah) ; ---------------------------------------------------------------------------
4.2 Bahwa berdasarkan fakta persidangan terkait nilai aset gabungan akibat
pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor dan Nilai
penjualan gabungan Terlapor dan PT Tandan Abadi Mandiri sebesar
1.917.618.445.275 (Satu Triliun Sembilan Ratus Tujuh Belas Miliar Enam Ratus
Delapan Belas Juta Empat Ratus Empat Puluh Lima Ribu Dua Ratus Tujuh Puluh
Lima Ribu Rupiah); ----------------------------------------------------------------------------
4.3 Bahwa berdasarkan fakta persidangan menyatakan akusisi Terlapor terhadap PT
Muarabungo Plantation hanya menambah asset dalam jumlah yang tidak signifikan
dan dari sisi pendapatan belum menambah pendapatan malah sebaliknya akuisisi
tersebut masih membutuhkan dana sampai dengan PT Tandan Abadi Mandiri
melakukan penjualan setelah menghasilkan. Terlapor juga keliru memahami
ketentuan Pasal 5 ayat 2 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 (PP
57/2010) dimana pemahaman Terlapor terhadap akuisisi yang wajib diberitahukan
kepada KPPU adalah akuisisi yang mengakibatkan nilai asset atau nilai penjualan
yang tadinya dibawah jumlah tertentu yang tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP
57/2010. Sedangkan nilai asset PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk telah melebihi
dari jumlah tertentu yang tercantum pada Pasal 5 ayat 2 PP 57/2010 sebelum
akuisisi dilakukan; -----------------------------------------------------------------------------
SALINAN
halaman 18 dari 25
4.4 Bahwa Majelis Komisi menimbang ; -------------------------------------------------------
4.4.1 Menurut Pasal 29 ayat (1) Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999:
“Penggabungan atau peleburan badan usaha, atau pengambilalihan saham
sebagaimanadimaksud dalam Pasal 28 yang berakibat nilai aset dan atau
nilai penjualannya melebihijumlah tertentu, wajib diberitahukan kepada
Komisi, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)hari sejak tanggal penggabungan,
peleburan atau pengambilalihan tersebut”; ------------------------------------------
4.4.2 Menurut ketentuan Pasal 29 ayat (2) Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999 :
“ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata
cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dalam
Peraturan Pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 ; --
4.4.3 Bahwa batasan nilai menurut ketentuan Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor
57 Tahun 2010;----------------------------------------------------------------------------
Batasan Nilai untuk melakukan pemberitahuan Penggabungan, Peleburan dan
Pengambilalihan kepada Komisi; ------------------------------------------------------
1) nilai aset badan usaha hasil penggabungan atau peleburan atau
pengambilalihan melebihi Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima
ratus miliar rupiah); atau;-----------------------------------------------------
2) nilai penjualan (omzet) badan usaha hasil penggabungan atau
peleburan atau pengambilalihan melebihi Rp5.000.000.000.000,00
(lima triliun rupiah);----------------------------------------------------------
3) Nilai penjualan dan/atau aset hasil penggabungan atau peleburan
atau pengambilalihan adalah jumlah nilai penjualan dan/atau aset
yang dihitung berdasarkan penjumlahan nilai penjualan dan/atau aset
tahun terakhir yang telah diaudit dari masing-masing pihak yang
melakukan Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan ditambah
dengan nilai penjualan dan/atau aset dari seluruh badan usaha yang
secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau
dikendalikan oleh Badan Usaha yang melakukan Penggabungan,
Peleburan dan Pengambilalihan;--------------------------------------------
4) Nilai aset dan/atau nilai penjualan tidak hanya meliputi nilai aset
dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang melakukan
Penggabungan, Peleburan dan Pengambilalihan, tetapi juga nilai aset
dan/atau nilai penjualan dari perusahaan yang terkait secara
langsung dengan perusahaan yang bersangkutan secara vertikal,
yaitu induk perusahaan sampai dengan Badan Usaha Induk Tertinggi
dan anak perusahaan sampai dengan anak perusahaan yang paling
SALINAN
halaman 19 dari 25
bawah. Nilai aset dan/atau nilai penjualan Badan Usaha Induk
Tertinggi yang dihitung adalah nilai aset dan/atau nilai penjualan
seluruh anak perusahaan. Hal ini dikarenakan secara ekonomi, nilai
aset anak perusahaan merupakan nilai aset dari induk perusahaan;-
5) Badan Usaha Induk Tertinggi adalah pengendali tertinggi dari badan
usaha yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan dan
Pengambilalihan, sedangkan anak perusahaan yang paling bawah
adalah badan usaha yang dikendalikan secara tidak langsung oleh
perusahaan yang akan melakukan Penggabungan, Peleburan dan
Pengambilalihan;---------------------------------------------------------------
6) Nilai aset yang dihitung adalah nilai aset yang berlokasi di wilayah
Indonesia. Sama halnya dengan nilai penjualan, yang dihitung adalah
nilai penjualan di wilayah Indonesia (tidak termasuk ekspor), baik
yang berasal dari dalam maupun penjualan yang bersumber dari luar
wilayah Indonesia. Dalam hal ini, nilai aset atau nilai penjualan yang
dihitung adalah nilai aset atau nilai penjualan seluruh anak
perusahaan secara langsung atau tidak langsung dari Badan Usaha
Induk Tertinggi;-----------------------------------------------------------------
4.5 Bahwa Majelis Komisi menilai adanya frasa kata hubung “dan/atau” dalam frase
“yang berakibat nilai aset dan atau nilai penjualannya” dalam pasal 29 ayat (1)
UU No.5 Tahun 1999 memiliki arti sifat kumulatif yang berarti bisa keduanya
maupun sifat fakultatif yang berati bisa salah satunya dimana terpenuhinya
persyaratan nilai gabungan aset atau omset (penjualan) dari pengambilalihan
saham ini sudah cukup mewajibkan pelaku usaha untuk melakukan
pemberitahuan ke KPPU ; --------------------------------------------------------------------
4.6 Bahwa Majelis Komisi berpendapat nilai aset gabungan dari pengambilalihan
saham oleh Terlapor terhadap saham PT Tandan Abadi Mandiri dan telah
melampaui batas minimal nilai aset gabungan yang wajib dilaporkan kepada
Komisi, sesuai dengan ketentuan Pasal 29 ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 (vide C6,
C7, C12, C13);----------------------------------------------------------------------------------
5. Tentang Keterlambatan Melakukan Pemberitahuan Kepada Komisi; ----------------
5.1 Bahwa berdasarkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang diserahkan Investigator,
tanggal efektif secara yuridis pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri
oleh Terlapor adalah 15 Oktober 2012 (vide Bukti I4 dan C3); ------------------------
5.2 Berdasarkan alat bukti dari Investigator, yaitu berupa Surat Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.10-05810 tentang Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Tandan Abadi Mandiri diketahui
SALINAN
halaman 20 dari 25
bahwa pengambilalihan PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor berlaku efektif
secara hukum pada tanggal 15 Oktober 2012 (Vide bukti C3); -------------------------
5.3 Bahwa dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja, Terlapor memiliki kewajiban untuk
melakukan notifikasi Pemberitahuan kepada KPPU paling lambat pada tanggal 28
November 2012; --------------------------------------------------------------------------------
5.4 Bahwa berdasarkan Kesimpulan Hasil Persidangan yang diserahkan Investigator,
terlapor melakukan pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 22 Maret 2013
(vide bukti I4); ---------------------------------------------------------------------------------
5.5 Bahwa ketentuan dalam Pasal 29 UU No.5 Tahun 1999 berbunyi sebagai berikut:
“Penggabungan atau Peleburan badan Usaha, atau pengambilalihan saham
sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 yang berakibat nilai asset dan atau nilai
penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib memberitahukan kepada Komisi
selambat-lambatnya 30 (Tiga puluh hari) sejak tanggal penggabungan,
peleburan, atau pengambilalihan tersebut (ayat 1)” ------------------------------------
“Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata cara
pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam Peraturan
Pemerintah (ayat 2) --------------------------------------------------------------------------
5.6 Bahwa dalam ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 Pasal 5 ayat
1 mengatur “Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau
Pengambilalihan saham perusahaan lain yang berakibat nilai aset dan/atau nilai
penjualannya melebihi jumlah tertentuwajib diberitahukan secara tertulis kepada
Komisi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sejak tanggal telah berlaku efektif
secara yuridis Penggabungan Badan Usaha, Peleburan Badan Usaha, atau
Pengambilalihan saham perusahaan”; -----------------------------------------------------
5.7 Bahwa berdasarkan Peraturan Komisi Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Komisi Pengawas Persaingan Usaha Nomor 13 Tahun 2010
tentang Pedoman Pelaksanaan tentang Penggabungan atau Peleburan Badan Usaha
dan Pengambilalihan Saham Perusahaan yang Dapat Mengakibatkan Terjadinya
Praktik Monopoli dan atau Persaingan Usaha Tidak Sehat, bahwa kewajiban
melakukan Pemberitahuan adalah “Pemberitahuan diterima menteri baik dalam
hal terjadi perubahan anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (3) Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 maupun yang tidak disertai
perubahan anggaran dasar”;-----------------------------------------------------------------
5.8 Bahwa Majelis Komisi berpendapat dan menilai berdasarkan jangka waktu Surat
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor AHU-AH.01.10-05810
tentang Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Tandan Abadi
Mandiri pada tanggal 15 Oktober 2012, dan pemberitahuan Terlapor kepada KPPU
SALINAN
halaman 21 dari 25
pada tanggal 22 Maret 2013, maka Terlapor telah melakukan keterlambatan dalam
melakukan pemberitahuan pengambilalihan selama 76 (tujuh puluh enam) hari; ----
6. Tentang Pemenuhan Unsur Pasal 29 UU No.5/1999; --------------------------------------
6.1 Menimbang bahwa Pasal 29 UU No.5 Tahun 1999 berbunyi sebagai berikut: -----
(1)“Penggabungan atau Peleburan badan Usaha, atau pengambilalihan saham
sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 yang berakibat nilai asset dan atau nilai
penjualannya melebihi jumlah tertentu, wajib memberitahukan kepada Komisi
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal penggabungan,
peleburan, atau pengambilalihan tersebut)” --------------------------------------------
(2)“Ketentuan tentang penetapan nilai aset dan atau nilai penjualan serta tata
cara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dalam
Peraturan Pemerintah ----------------------------------------------------------------------
6.2 Menimbang bahwa untuk membuktikan terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran
Pasal 29 Undang Undang 5 Tahun 1999, maka Majelis Komisi
mempertimbangkan unsur-unsur sebagai berikut; --------------------------------------
6.3 Unsur pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 Undang
Undang Nomor 5 tahun 1999;--------------------------------------------------------------
6.3.1 Bahwa Pasal 28 ayat (2) menyatakan”Pelaku usaha dilarang melakukan
pengambilalihan saham perusahaan lain apabila tindakan tersebut dapat
mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha
tidak sehat;--------------------------------------------------------------------------
6.3.2 Bahwa pasal 28 ayat (3) menyatakan “ Ketentuan lebih lanjut mengenai
penggabungan atau peleburan badan usaha yang dilarang sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) , dan ketentuan mengenai pengambilalihan saham
perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diatur dalam peraturan
pemerintah;--------------------------------------------------------------------------
6.3.3 Bahwa yang dimaksud peraturan pemerintah adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2010;--------------------------------------------------------------
6.3.4 Bahwa yang dimaksud dengan pengambilalihan berdasarkan Pasal 1 ayat 3
PP 57 tahun 2010 adalah “perbuatan hukum yang dilakukan oleh pelaku
usaha untuk mengambilalih saham bada usaha yang mengakibatkan
beralihnya pengendalian atas badan usaha tersebut;-------------------------
6.3.5 Bahwa berdasarkan uraian pada butir 4 tentang hukum putusan ini, telah
terjadi pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor
yang mengakibatkan beralihnya pengendalian atas PT Tandan Abadi
Mandiri; --------------------------------------------------------------------------------
6.3.6 Bahwa dengan demikian unsur pengambialihan saham terpenuhi; ----------
SALINAN
halaman 22 dari 25
6.4 Unsur nilai asset dan atau nilai penjualan yang melebihi jumlah tertentu; ----------
6.4.1 Bahwa berdasarkan pasal 29 ayat 2 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999,
ketentuan tentang penetapan nilai asset dan atau nilai penjualan serta
tatacara pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatur dalam
peraturan pemerintah;-------------------------------------------------------------
6.4.2 Bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 yang mengatur
tentang penetapan nilai asset dan atau nilai penjualan serta tatacara
pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada butir 6.4.1 diatas;-------------
6.4.3 Bahwa Pasal 5 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2010 mengatur
nilai aset badan usaha hasil penggabungan atau peleburan atau
pengambilalihan melebihi Rp2.500.000.000.000,00 (dua triliun lima ratus
miliar rupiah); atau nilai penjualan (omzet) badan usaha hasil
penggabungan atau peleburan atau pengambilalihan melebihi
Rp5.000.000.000.000,00 (lima triliun rupiah);-----------------------------------
6.4.4 Bahwa berdasarkan uraian pada butir 4 tentang hukum putusan ini,
pengambilalihan saham PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor berakibat
nilai asset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu
sebagaimana dimaksud pada butir 4.1 dan 4.2 diatas;--------------------------
6.4.5 Bahwa dengan demikian unsur nilai asset dan atau nilai penjualan yang
melebihi jumlah tertentu terpenuhi;----------------------------------------------
6.5 Unsur keterlambatan melakukan pemberitahuan kepada Komisi; -------------------
6.5.1 Bahwa berdasarkan Pasal 29 ayat 1 Undang Undang Nomor 5 tahun 1999,
pengambilalihan saham sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 yang
berakibat nilai asset dan atau nilai penjualannya melebihi jumlah tertentu,
wajib memberitahukan kepada Komisi selambat-lambatnya 30 (tiga puluh
hari) sejak tanggal pengambilalihan tersebut; ------------------------------------
6.5.2 Bahwa pengambilalihan PT Tandan Abadi Mandiri oleh Terlapor berlaku
efektif secara hukum pada tanggal 15 Oktober 2012, sedangkan Terlapor
melakukan pemberitahuan kepada KPPU pada tanggal 22 Maret 2013; -----
6.5.3 Bahwa berdasarkan uraian sebagaimana dimaksud pada butir 5 tentang
hukum putusan ini, Terlapor telah melakukan keterlambatan dalam
melakukan pemberitahuan pengambilalihan selama 76 (tujuh puluh enam)
hari --------------------------------------------------------------------------------------
6.5.4 Bahwa dengan demikian unsur keterlambatan melakukan pemberitahuan
kepada Komisi terpenuhi -----------------------------------------------------------
SALINAN
halaman 23 dari 25
7. Tentang Pengecualian; ----------------------------------------------------------------------------
7.1 Bahwa PT Muarabungo Plantation dimiliki oleh PT Bumiraya Investindo dan Tn
Stefanus Junctoko Mogoginta (vide bukti C1); --------------------------------------------
7.2 PT Tandan Abadi Mandiri dimiliki oleh PT Selaras Mitra Lestari dan PT Unggul
Sawit Investindo (vide bukti C1); ------------------------------------------------------------
7.3 Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
2010 diatur bahwa kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara tertulis tidak
berlaku bagi Pelaku Usaha yang melakukan Penggabungan Badan Usaha,
Peleburan Badan Usaha, atau Pengambilalihan saham antar perusahaan yang
terafiliasi; ----------------------------------------------------------------------------------------
7.4 Bahwa berdasarkan penjelasan Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun
2010, yang dimaksud dengan “terafiliasi” adalah: ----------------------------------------
7.4.1 hubungan antara perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung,
mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; -------------------
7.4.2 hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung
maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau ; ----------------------------
7.4.3 hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama; ----------------------
7.5 Bahwa PT Bumiraya Investindo tidak terafiliasi dengan PT Selasar Mitra Lestari
karena tidak ada hubungan langsung maupun tidak langsung dari pihak yang sama
atau hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama (vide bukti C1, dan
C2, C17); ----------------------------------------------------------------------------------------
7.6 Bahwa berdasarkan kepemilikan tersebut, PT Muarabungo Plantation tidak
terafiliasi dengan PT Tandan Abadi Mandiri karena tidak ada hubungan langsung
maupun tidak langsung dari pihak yang sama atau hubungan antara perusahaan
dan pemegang saham utama (vide bukti C1, dan C2, C17); -----------------------------
7.7 Bahwa dengan demikian maka kewajiban menyampaikan pemberitahuan secara
tertulis kepada KPPU dalam perkara ini tidak dikecualikan; ----------------------------
8. Tentang Kesimpulan Majelis Komisi; ---------------------------------------------------------
Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan dan uraian di atas, Majelis Komisi
sampai pada kesimpulan sebagai berikut: --------------------------------------------------------
8.1 Bahwa telah terbukti adanya keterlambatan melakukan pemberitahuan kepada
Komisi yang dilakukan oleh Terlapor sesuai dengan bukti dokumen yang
diserahkan oleh Investigator serta pengakuan yang telah disampaikan oleh
Terlapor melalui tanggapan Laporan Keterlambatan Pemberitahuan serta
keterangan secara langsung pada Sidang Majelis Komisi;-----------------------------
8.2 Bahwa benar nilai asset gabungan setelah pengambilalihan saham telah melebihi
jumlah minimal yang harus dilaporkan kepada Komisi; -------------------------------
SALINAN
halaman 24 dari 25
8.3 Bahwa benar telah terjadi keterlambatan Terlapor untuk melakukan
pemberitahuan kepada komisi setelah efektif yuridis pengambilalihan saham; ----
9. Tentang Pertimbangan Majelis Komisi Sebelum Memutus; ----------------------------
Menimbang bahwa sebelum memutuskan, Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut; --------------------------------------------------------------------------------------
9.1 Bahwa Majelis Komisi mempertimbangkan hal-hal yang meringankan bagi
Terlapor yaitu, bahwa Terlapor selama telah bersikap baik dan kooperatif selama
proses Sidang Majelis Komisi berlangsung; ----------------------------------------- ----
10. Tentang Diktum Putusan dan Penutup; ------------------------------------------------------
Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta persidangan, penilaian, analisa dan
kesimpulan di atas, serta dengan mengingat Pasal 43 ayat (3) Undang-undang Nomor
5 Tahun 1999, Majelis Komisi:--------------------------------------------------------------------
MEMUTUSKAN
1. Menyatakan bahwa Terlapor terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar
Pasal 29 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999; --------------------------------------------
2. Menghukum Terlapor, membayar denda sebesar Rp.1.249.000.000.- (Satu Miliar
Dua Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Rupiah) yang harus disetor ke Kas
Negara sebagai setoran pendapatan denda pelanggaran di bidang persaingan
usaha Satuan Kerja Komisi Pengawas Persaingan Usaha melalui bank
Pemerintah dengan kode penerimaan 423755 (Pendapatan Denda Pelanggaran di
Bidang Persaingan Usaha); ----------------------------------------------------------------------
3. Memerintahkan Terlapor bahwa setelah melakukan pembayaran denda, maka
salinan bukti pembayaran denda tersebut dilaporkan dan diserahkan ke KPPU; --
Demikian putusan ini ditetapkan melalui musyawarah dalam Sidang Majelis Komisi pada
hari Rabu tanggal 2 April 2014 oleh Majelis Komisi yang terdiri dari R. Kurnia Sya’ranie,
S.H.,M.H. sebagai Ketua Majelis Komisi, Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, S.E.,M.S. dan Drs.
Munrokhim Misanam, M.A.,Ec,Ph.D. masing-masing sebagai anggota Majelis Komisi dan
dibacakan di muka persidangan yang dinyatakan terbuka untuk umum pada hari Selasa
tanggal 8 April 2014 dengan dibantu oleh Jafar Aly Barsyan, S.H. dan Yanti Christine,
S.H. masing-masing sebagai Panitera.
SALINAN
halaman 25 dari 25
Ketua Majelis Komisi,
t.t.d
R. Kurnia Sya’ranie, S.H.,M.H.
Anggota Majelis Komisi,
t.t.d
Prof. Dr. Tresna P. Soemardi, S.E.,M.S.
Anggota Majelis Komisi,
t.t.d
Drs. Munrokhim Misanam,M.A.,Ec.,Ph.D.
Panitera,
t.t.d
Jafar Aly Barsyan, S.H.
t.t.d
Yanti Christine, S.H.
Salinan sesuai dengan aslinya,
SEKRETARIAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA
Direktur Persidangan
A. Junaidi, S.H., M.H., LL.M., M.Kn.