Upload
nur-diana
View
73
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sistem respirasi
Citation preview
SISTEM RESPIRASI
SALURAN NAFAS BAWAH
NAMA KELOMPOK:
DAYANG DESY NINDY PUTRI
YERLIN RAMANDA PUTRI
Dosen pembimbing: Ns.saiman, s.kep
Kelainan anatomi saluran pernapasan
Agenesi Trakea
Keadaan yang jarang ini mempunyai tiga tipe anatomi:
tipe I, trakea proksimal atresi dan trakea distal berhubungan
dengan esofagus melalui sebuah fistula,.
Pada tipe II, bronkus bertemu pada linea mediana dan
berhubungan dengan esofagus melalui fistula.
Pada tipe III, kedua bronkus berhubungan dengan esofagus
secara bebas
Stenosis Trakea
stenosis trakea tampak sebagai stenosis
segmental dilokasi trakea manapun. Tanda klinisnya
adalah retraksi berat (terutama dengan agitasi/infeksi
pernapasan), dispnea, dan stridor inspiratorik dan
ekspriratorik, hiperkardia, dan hipoksemia. Stenosis
trakea harus dipertimbangkan dalam diagnosis
banding croub yang rekuren, berat, atau
berkepanjangan.
Trakeomalasia dan Bronkomalasia
Trakeomalasia dan bronkomalasia
menunjukkan ketidakstabilan trakea karena kelainan
kartilago trakea yang lunak atau lentur.
Obstruksi Trakea
Obstruksi trakea juga dapat disebabkan oleh
higroma kistik, gondok kongenital, jaringan tiroid
ektopik, dan timus intratrakea.
dapat terjadi akibat trakeobronkitis nekrotikans, yang
merupakan gangguan idiopatik yang berhubungan
dengan ventilasi mekanik.
Defisiensi Surfaktan Paru
Defisiensi surfaktan paru merupakan
penyebab sindrom distres pernapasan pada bayi
baru lahir. Khususnya pada bayi yang lahir
prematur, surfaktan paru mungkin tidak cukup
untuk mengurangi tegangan permukaan alveolus
ke tingkat yang dapat ditoleransi
Inflamasi adalah respon jaringan protektif terhadap cedera
atau kerusakan jaringan, yang berfungsi menghancurkan,
mengurangi, atau mengurung baik agen yang
menyebabkan cedera maupun jaringan yang cedera itu.
Proses terjadinya inflamasi dapat dibagi menjadi 2 fase:
1. Perubahan vaskuler
2. Pembentukan cairan inflamasi
inflamasi
Edema adalah pengumpulan cairan secara abnormal dalam
ruang jaringan interseluler tubuh dan meningkatnya volume
cairan ekstraseluler dan ekstravaskuler (cairan interstitium)
yang disertai dengan penimbunan cairan abnormal dalam
sela-sela jaringan dan rongga serosa (jaringan ikat longgar
dan rongga-rongga badan).
edema
Proses terjadinya edema:
1. Adanya kongesti
2. Obstruksi limfatik
3. Permeabilitas kapiler yang bertambah
4. Hipoproteinemia
5. Tekanan osmotic koloid
Mukus dihasilkan oleh sel-sel goblet pada epitel dan
kelenjar submukosa
Trakea dilapisi epitel bertingkat dengan silia dengan sel
goblet, silia berfungsi menyapu partikel yang berhasil lolos
dari saringan di hidung, kearah faring untuk kemudian
ditelan atau diludahkan atau dibatukkan
sumbatan pada trakea akibat adanya eksudat tertentu.
Sumbatan mukus
Bronkokonstriksi adalah penyempitan jalan napas, khususnya bronkhial Bronkokonstriksi pada saluran nafas bawah terjadi pada penyakit asma Asma adalah penyakit inflamasi obstruktif yang ditandai dengan periode episodik spasme otot-otot polos dalam dinding saluran udara bronkial (spasme bronkus) Faktor pencetus serangan asma mengakibatkan terjadinya saluran pernapasan dan mengakibatkan penyempitan dari saluran pernapasan (bronkokontriksi)
bronkokonstriksi
Airway remodeling
Airway remodeling adalah suatu istilah
kolektif yang bisa didefinisikan sebagai
perubahan menetap dari struktur saluran
nafas normal yang mencakup perubahan
dalam komposisi, organisasi, dan fungsi dari
sel-sel struktural
Tindakan Airway Remodeling
Fisioterapi Dadasangat penting dalam melepaskan dan
memobilisasi sekresi. Tujuannya adalah untuk membuang sekresi bronkial, memperbaiki ventilasi dan meningkat efisiensi otot-otot pernapasan. Klien dibaringkan dalam posisi yang tepat untuk mengalirkan sekresi pada bagian paru yang sakit, kemudian lakukan vibrasi dan perkusi dada.
Drainase pusturalklien dibaringkan dalam berbagai posisi
spesifik untuk memudahkan drainase mukus dan sekresi dari bidang paru. Setelah paru didrainase selama 10 sampai 20 menit, instruksikan klien untuk malakukan napas dalam dan batuk.
Batuk EfektifBatuk efektif yaitu mengajarkan teknik batuk
yang dapat merangsang pengeluaran sekret dari paru-paru. Tujuannya untuk mengeluarkan sekret.
SuctionSuction (penghisapan lendir) merupakan tindakan
penghisapan yang bertujuan untuk mempertahankan jalan nafas sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan cara mengeluarkan sekret pada klien yang tidak mampu mengeluarkannya sendiri.
NebulasiNebulasi adalah alat yang digunakan untuk merubah
obat dari bentuk cair ke bentuk partikel aerosol, dan suatu tindakan yang bertujuan untuk mengencerkan dahak, melonggarkan jalan nafas dan memberikan obat-obat bronkodilator dan ekspektoran.
IntubasiIntubasi adalah tindakan memasukkan pipa
endotrakheal ke dalam trakhea melalui mulut. Tujuannya adalah pembebasan jalan nafas, pemberian nafas buatan dengan bag and mask, pemberian nafas buatan secara mekanik (respirator) memungkinkan pengisapan secret secara adekuat, mencegah aspirasi asam lambung dan pemberian oksigen dosis tinggi.
Patologi forensik
Patologi forensik adalah cabang patologi berkaitan dengan penentuan penyebab kematian berdasarkan pemeriksaan atas mayat autopsi.
Patologik forensik gangguan saluran pernapasan bawah pada pemeriksaan paru pada orang yang mati tenggelam Tenggelam adalah masuknya cairan ke dalam saluran nafas yang mengakibatkan gangguan pertukaran udara di alveoli, dan dapat terjadi mati lemas. Pada orang yang mati tenggelam dalam air tawar terjadi fibrilasi ventrikel, penurunan tekanan darah yang mengakibatkan anoksia otak. Sedangkan tenggelam pada air laut akan menimbulkan edema pulmoner, hemokonsentrasi, hipovolemi, kenaikan kadar magnesium darah dan payah jantung.
Pemeriksaan Patologi Forensik
Pemeriksaan makroskopi saluran pernapasan dan paru:
•Terdapat busa halus putih yang berbentuk jamur tampat pada mulut atau hidung atau keduanya. •Benda asing dalam trakea dapat nampak jelas pada pemeriksaan makroskopik•Terdapat gambaran emfisema aquosom atau emfisema hydroaerique. Dimana paru-paru mengalami edema dan kongesti yang sangat hebat. Paru-paru pucat dikelilingi bercak-bercak merah diantara daerah yang bewarna kelabu.•Paru-paru membesar, lebih berat dan banyak keluar cairan (paru-paru air)•Terdapat gambar bercak paltauf (ungu, berbatas tegas) akibat alveoli pecah pada permukaan paru•Pada pemeriksaan getah paru ditemukan adanya diatom, alga, dan plankton lain•Lambung yang sangat membesar barisi air, lumpur, dsb