3
Saluran politik Di daerah Maluku dan Sulawesi Selatan, mayoritas rakyat di daerah tersebut memeluk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu seperti Kesultanan Gowa dan Kesultanan Makassar.Demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan Kerajaan Islam atas Kerajaan non Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan tersebut yang tadinya bukan Islam menjadi masuk ke Islam. Berikut ini adalah 2 kerajaan yang rajanya masuk ke Islam Kesultanan Gowa Kesultanan Gowa atau adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan. Rakyat dari kerajaan ini berasal dari Suku Makassar yang berdiam di ujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang berada di bawah Kabupaten Gowa dan beberapa bagian daerah sekitarnya. Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal yang bergelar Sultan Hasanuddin, yang saat itu melakukan peperangan yang dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669) terhadap VOC yang dibantu oleh Kerajaan Bone yang dikuasai oleh satu wangsa Suku Bugis dengan rajanya Arung Palakka. Perang Makassar bukanlah perang antarsuku karena pihak Gowa memiliki sekutu dari kalangan Bugis demikian pula pihak Belanda-Bone memiliki sekutu orang Makassar. Perang Makassar adalah perang terbesar VOC yang pernah dilakukannya pada abad ke-17. Pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan Kalili. Melalui berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas lainnya bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa. Cerita dari pendahulu di Gowa dimulai oleh Tumanurung sebagai pendiri Istana Gowa, tetapi tradisi Makassar lain menyebutkan empat

Saluran politik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

saluran politik masuknya Islam ke Indonesia

Citation preview

Saluran politikDi daerah Maluku dan Sulawesi Selatan, mayoritas rakyat di daerah tersebut memeluk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu seperti Kesultanan Gowa dan Kesultanan Makassar.Demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan Kerajaan Islam atas Kerajaan non Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan tersebut yang tadinya bukan Islam menjadi masuk ke Islam.Berikut ini adalah 2 kerajaan yang rajanya masuk ke IslamKesultanan GowaKesultanan Gowa atau adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan. Rakyat dari kerajaan ini berasal dari Suku Makassar yang berdiam di ujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang berada di bawah Kabupaten Gowa dan beberapa bagian daerah sekitarnya. Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal yang bergelar Sultan Hasanuddin, yang saat itu melakukan peperangan yang dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669) terhadap VOC yang dibantu oleh Kerajaan Bone yang dikuasai oleh satu wangsa Suku Bugis dengan rajanya Arung Palakka. Perang Makassar bukanlah perang antarsuku karena pihak Gowa memiliki sekutu dari kalangan Bugis demikian pula pihak Belanda-Bone memiliki sekutu orang Makassar. Perang Makassar adalah perang terbesar VOC yang pernah dilakukannya pada abad ke-17.Pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero dan Kalili. Melalui berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas lainnya bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa. Cerita dari pendahulu di Gowa dimulai oleh Tumanurung sebagai pendiri Istana Gowa, tetapi tradisi Makassar lain menyebutkan empat orang yang mendahului datangnya Tumanurung, dua orang pertama adalah Batara Guru dan saudaranyaKesultanan MakassarKesultanan Makassar merupakan kesultanan Islam di Sulawesi bagian selatan pada abad ke-16 Masehi yang pada mulanya masih terdiri atas sejumlah kerajaan kecil yang saling bertikai. Daerah ini kemudian dipersatukan oleh kerajaan kembar yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo menjadi Kesultanan Makassar. Cikal bakal Kesultanan Makassar adalah dua kerajaan kecil bernama Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo ini terletak di semenanjung barat-daya Sulawesi dengan kedudukan strategis dalam perdagangan rempah-rempah. Seperti yang terjadi di bandar rempah-rempah lainnya, para pedagang muslim juga berupaya menyebarkan ajaran Islam di Makassar.Islam dan Berdirinya Kesultanan Makassar

Masjid MakassarAwalnya Upaya penyebaran agama Islam dariJawake Makassar tidak banyak membawa hasil.Demikian pula usaha Sultan Baabullahdari Ternate yang mendorong penguasa Gowa-Tallo agar memeluk agama Islam.Islam baru dapat berpijak kuat di Makassar berkat upaya Datok Ribandang dariMinangkabau. Pada tahun 1650, Penguasa Gowa dan Tallo memeluk agama Islam.Dalam perjalanannya kerajaan masing-masing, dua kerajaan bersaudara ini dilanda peperangan bertahun-tahun. Hingga kemudian pada masa Gowa dipimpin Raja Gowa X, Kerajaan Tallo mengalami kekalahan.Kedua kerajaan kembar itu pun menjadi satukerajaandengan kesepakatan Rua Karaeng sere ata (dua raja, seorang hamba).Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo ini akhirnya meleburkan kedua wilayah menjadi Kesultanan makassar yang berpusat di Sombaopu.Meleburnya kedua kerajaan tersebut menjadi Kesultanan Makassar disaat Kerajaan Gowa sedang dipimpin olehDaeng ManrabbiabergelarSultan Alauddinyang berkuasa dari tahun 1591 hingga 1638.Sedangkan Kerajaan Tallo dibawah kekuasaan Karaeng Matoaya yang bergelar Sultan Abdullah sekaligus menjadi Mangkubumi Kesultanan Makassar pertama.Sumber : https://donipengalaman9.wordpress.com: id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Gowa: id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Makassar