17
SAMBUNGAN PAKU KELING 1.1 PENGERTIAN Paku keling / rivetadalah salah satu metode penyambungan yang sederhana. sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel, tangki, kapal Dan pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling ini juga sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium. Pengembangan Penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya. Sambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit untuk melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya lebih besar daripada batang paku kelingnya. Bagian utama paku keling adalah : 1. Kepala 2. Badan 3. Ekor 4. Kepala lepas Bahan paku keling Yang biasa digunakan antara lain adalah baja, brass, aluminium, dan tembaga tergantung jenis sambungan/ beban yang diterima oleh sambungan. Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron. Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys) aluminium (+alloys), monel, dll 1.2 PENGGUNAAN PAKU KELING

Sambungan Paku Keling

  • Upload
    yuni

  • View
    43

  • Download
    10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nnnnn

Citation preview

SAMBUNGAN PAKU KELING1.1 PENGERTIANPaku keling / rivetadalah salah satu metode penyambungan yang sederhana. sambungan keling umumnya diterapkan pada jembatan, bangunan, ketel, tangki, kapal Dan pesawat terbang. Penggunaan metode penyambungan dengan paku keling ini juga sangat baik digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium. Pengembangan Penggunaan rivet dewasa ini umumnya digunakan untuk pelat-pelat yang sukar dilas dan dipatri dengan ukuran yang relatif kecil. Setiap bentuk kepala rivet ini mempunyai kegunaan tersendiri, masing masing jenis mempunyai kekhususan dalam penggunaannya.Sambungan dengan paku keling ini umumnya bersifat permanent dan sulit untuk melepaskannya karena pada bagian ujung pangkalnya lebih besar daripada batang paku kelingnya. Bagian utama paku keling adalah :1. Kepala2. Badan3. Ekor4. Kepala lepas

Bahan paku kelingYang biasa digunakan antara lain adalah baja, brass, aluminium, dan tembaga tergantung jenis sambungan/ beban yang diterima oleh sambungan.Penggunaan umum bidang mesin : ductile (low carbor), steel, wrought iron.Penggunaan khusus : weight, corrosion, or material constraints apply : copper (+alloys) aluminium (+alloys), monel, dll

1.2 PENGGUNAAN PAKU KELINGPemakaian paku keling ini digunakan untuk : Sambungan kuat dan rapat, pada konstruksi boiler ( boiler, tangki dan pipa-pipa tekanan tinggi ). Sambungan kuat, pada konstruksi baja (bangunan, jembatan dan crane ). Sambungan rapat, pada tabung dan tangki ( tabung pendek, cerobong, pipa-pipa tekanan). Sambungan pengikat, untuk penutup chasis ( misalnya ; pesawat terbang, kapal).

1.3 KEUNTUNGAN DAN KELEMAHANa. KeuntunganSambungan paku keling ini dibandingkan dengan sambungan las mempunyai keuntungan yaitu : Bahwa tidak ada perubahan struktur dari logam disambung. Oleh karena itu banyak dipakai pada pembebanan-pembebanan dinamis. Sambungan keling lebih sederhana dan murah untuk dibuat. Pemeriksaannya lebih mudah Sambungan keling dapat dibuka dengan memotong kepala dari paku keling tersebutb. Kelemahan Hanya satu kelemahan bahwa ada pekerjaan mula berupa pengeboran lubang paku kelingnya di samping kemungkinan terjadi karat di sekeliling lubang tadi selama paku keling dipasang. Adapun pemasangan paku keling bisa dilakukan dengan tenaga manusia, tenaga mesin dan bisa dengan peledak (dinamit) khususnya untuk jenis-jenis yang besar. Paku keling dalam ukuran yang kecil dapat digunakan untuk menyambung dua komponen yang tidak membutuhkan kekuatan yang besar, misalnya peralatan rumah tangga, furnitur, alat-alat elektronika, dll

1.4 JENIS PEMBEBANAN DALAM PAKU KELING Bila dilihat dari bentuk pembebanannya, sambungan paku keling ini dibedakan yaitu :Pembebanan tangensial dan Pembebanan eksentrik.

PEMBEBANAN TANGENSIALPada jenis pembebanan tangensial ini, gaya yang bekerja terletak pada garis kerja resultannya, sehingga pembebanannya terdistribusi secara merata kesetiap paku keling yang digunakan.

PEMBEBANAN EKSENTRIK

1.5 JENIS KERUSAKAN Tearing of the plate at ende : robek pada bagian pinggir dari plat yang dapat terjadi jika margin (m) kurang dari 1.5 d, dengan d ialah diameter paku keling.

Tearing of the plate a cross a row of rivets : robek pada garis sumbu lubang paku keling dan bersilangan dengan garis gaya.

Shearing of the rivets : kerusakan sambungan paku keling karena beban geser.

1.6 TIPE SAMBUNGAN PAKU KELING A. Berdasarkan Penyambungan Plat Lap joint (Sambungan Berimpit) : sambungan yang menempatkan pelat yang akan disambung saling berimpitan dan kedua pelat tersebut disambung dengan paku keling .Pemasangan tipe lap joint biasanya digunakan pada plat yang overlaps satu dengan yang lainnya.. Butt joint (Sambungan Bilah): sambungan yang menempatkan kedua ujung pelat yang akan disambung saling berdekatan, lalu kedua pelat tersebut ditutup dengan bilah (strap), kemudian masing-masing pelat disambungkan dengan bilah menggunakan paku keling Digunakan untuk menyambung dua plat utama, dengan menjepit menggunakan 2 plat lain, sebagai penahan (cover), dimana plat penahan ikut dikeling dengan plat utama. Tipe ini meliputi single strap butt joint dan double strap butt joint

1. Kampuh Bilah Tunggal Dikeling Tunggal

FF

Bila paku tersebut mendapat pembebanan seperti terlihat pada gambar, maka seluruh penampang dari paku tersebut akan putus tergeser bila tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan pada kedua ujung plat tersebut.Tegangan yang terjadi pada penampang bahan yaitu :Tegangan Geser :

Bila diameter paku adalah (d), maka luas penampang yang akan putus adalah :

Sehingga :

Maka diameter paku keling :

Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai yaitu :Bila tebal plat (t) dan lebar plat (b), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang plat yaitu tegangan tarik.

dimana : = tegangan tarik izin F = gaya luar yang bekerja A = luas penampang plat yang akan putus.Untuk luas penampang yang kemungkinan akan putus adalah :A = ( b d ) t

Maka :Contoh soal :Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal, direncanakan menerima beban sebesar 10 kN. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin 137,3 N/mm2 dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 N/mm2 serta tebal plat 4 mm.Tentukanlah :a. Diameter paku keling yang sesuai.b. Lebar plat yang dibutuhkan.Penyelesaian :Diketahui :F = 10 kN= 10000 N; t = 4mm = 137,3 N/mm2 = 109,8 N/mm2

Ditanya :a) d ?b) b ?

Jawab :a. = = 10,77 mm= 11 mm

b.

2. Kampuh Bilah Tunggal Dikeling Tunggal Satu barisBila kampuh bila tunggal dikeling tungga satu baris seperti terlihat pada gambar. Dimana tegangan yang terjadi, pada paku keling yaitu :

Plat tersebut akan terpisah bila gaya luar (F) mampu memutuskan kedua luas penampang paku. Bila jumlah paku (z) buah maka plat tersebut akan terpisah jika gaya (F) luar tidak mampu memutuskan sebanyak luas penampang paku.

FF

P/2P

Untuk luas penampang paku yang akan putus pada sistem pada sistem sambungan jenis ini sama dengan jumlah paku yang dipergunakan ( z = n) yaitu :A = n x luas penampang paku yang putus.

Sehingga :

Maka diameter paku keling :

Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai yaitu :Bila tebal plat (t) dan lebar plat (b), jarak antara masing-masing sumbu paku (p), dan jumlah paku dalam satu baris (z), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang plat yaitu tegangan tarik.

dimana : = tegangan tarik izin F = gaya luar yang bekerja A = luas penampang plat yang akan putus.Untuk luas penampang yang kemungkinan akan putus adalah :A = ( b z.d ) t, dimana b = z.pA = ( z.p z.d) .t jadi A = z ( p d) .t

Maka :Biasaya harga P = 3.d + 5 (mm)

Contoh Soal :Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal satu baris, direncanakan menerima beban sebesar 10 kN. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin 137,3 N/mm2 dan bahan paku dengan tegangan geser izinnya 109,8 N/mm2 , tebal plat 5 mm dan jumlah paku yang digunakan sebanyak 2 buah.Tentukanlah :a. Diameter paku keling yang sesuai.b. Lebar plat yang dibutuhkan.c. Jarak antara paku.Penyelesaian :Diketahui :F = 10 kN= 10000 N; t = 5 mm ; n=z = 2 buah = 137,3 N/mm2 = 109,8 N/mm2Ditanya :a) d ?b) b ?c) p ?Jawab :a. )Diameter paku keling

= = 7,6 mm = 8 mmb.)Jarak antara pakup = 3. d + 5 (mm)= 3 (8) + 5 = 29 mmPeriksa ;

50 N/mm2 < 137,8 N/mm2 ---- Amanc.) Lebar plat yang dibutuhkan :b = z . p= 2 .(29mm) = 58 mm

2. Kampuh bilah tunggal dikeling ganda.

PP/2FF

FF

Untuk jenis sambungan kampuh bilah tunggal di keling ganda seperti terlihat pada gambar, maka kedua plat tersebut terpisah bila mampu memutuskan dua baris penampang, jika jumlah paku (n) buah maka paku terasabut akan putus tergeser, maka yang terjadi pada bahan adalah tegangan geserA = n x luas penampang paku yang putus.

Sehingga :

Maka diameter paku keling :

Untuk menentukan ukuran plat yang sesuai yaitu :Bila tebal plat (t) dan lebar plat (b), jarak antara masing-masing sumbu paku (p), dan jumlah paku dalam satu baris (z1), maka plat tersebut akan putus tertarik, bila tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan. Sehingga tegangan yang terjadi pada penampang plat yaitu tegangan tarik.

dimana : = tegangan tarik izin F = gaya luar yang bekerja A = luas penampang plat yang akan putus.Untuk luas penampang yang kemungkinan akan putus adalah :A = ( b z1.d ) t, dimana b = z1.pA ( z1.p z1.d) .t jadi A = z1 ( p d) .t

Maka :Biasaya harga P = 3.d + 5 (mm)Contoh soal .Dua buah plat disambung seperti terlihat pada gambar diatas dimana pada kedua ujungnya bekerja gaya sebesar 10000( N ). Bila Tegangan yang di izinkan untuk plat 137.9 N/mm2 tegangan geser izin untuk bahan paku 109.8 N/mm2 . Jumlah paku keling yang di gunakan berjumlah 6 buah serta ketebalan plat 5 mm.Ditanyakan :a. Diameter paku keling.b. Jarak antara paku .c. Lebar plat yang dibutuhkan .Penyelesaian :Diketahui :F = 10 kN= 10000 N; t = 5 mm = 137,9 N/mm2 = 109,8 N/mm2n = 6 buah ; z1 =3 buahDitanya :a) d ?b) p ?c) b ?Jawab :a. )Diameter paku keling

= = 4,4 mm= 5 mmb.)Jarak antara pakup = 3. d + 5 (mm)= 3 (5) + 5 = 20 mmPeriksa ;

c.) Lebar plat yang dibutuhkan :b = z1 . p= 3 (20) = 60 mm

3. Kampuh Bilah Ganda Dikeling Tunggal

FF

Sistem penyambung kampuh bilah berganda dikeling tunggal seperti terlihat pada gambar, maka kedua plat tersebut akan terpisah, bila gaya luar mampu memutuskan dua luas penampang setiap paku keling tersebut, maka banyak luas penampang paku yang akan di putus ( n ) adalah :n = 2. zKarena paku tersebut putus tergeser , maka tegangan gesernya adalah :

A = n x luas penampang paku yang putus, oleh karena n = 2.z maka :

Sehingga :

Maka diameter paku keling :

Menentukan lebar minimal plat.Pada sistem sambungan ini , kemungkinan plat yang putus tertarik yaitu plat yang akan di sambung itu sendiri (plat bagain tengah ) . bila lebar plat (b) dan tebal (t) serta jarak antara sumbu paku (p), maka luas penampang plat yang akan putus bila jumlah paku dalam satu baris (z1) adalah :

dimana : = tegangan tarik izin F = gaya luar yang bekerja A = luas penampang plat yang akan putus.Untuk luas penampang yang kemungkinan akan putus adalah :A = ( b z1.d ) t, dimana b = z1.pA ( z1.p z1.d) .t jadi A = z1 ( p d) .t

Maka :Biasaya harga P = 3.d + 5 (mm)Contoh soal :Dua buah plat disambung dengan sistem kampuh bilah berganda dikeling tunggal seperti gambar , di mana mendapat pembebanan sebesar 10000 (N) . Bila tegangan tarik izin untuk bahan plat 137,3 N/mm2 . dan tegangan geser izin untuk bahan paku adalah 109,8 N/mm2. Untuk plat tebal 5 mm dan jumlah paku yang akan di pasang 2 buah dalam satu baris .Ditanyakan : a. Diameter paku keling b. Jarak antara sumbu paku keling d. Lebar plat yang di butuhkan.

Penyelesaian :Diketahui :F = 10 kN= 10000 N; t = 5 mm = 137,9 N/mm2; z1 = 2 buah = 109,8 N/mm2 n = 4 buahDitanya :a) d ?b) b ?c) p ?Jawab :a. )Diameter paku keling

= = 5,4 mm = 5,5 mmb.)Jarak antara pakup = 3. d + 5 (mm)= 3 (5,5) + 5 = 21,5 mmPeriksa ;

c.) Lebar plat yang dibutuhkan :b = z1 . p= 2 (21,5) = 43 mm

B. Berdasarkan Jumlah Baris Sambungan baris tunggal (single riveted joint)Pada sambungan berimpit, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan satu baris paku keeling pada sistem sambungan. Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris tunggal adalah sambungan yang menggunakan satu baris paku pada masing-masing sisi sambungan.

Sambungan baris ganda (double riveted lap joint)Pada sambungan berimpit, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan dua baris paku keling pada sistem sambungan. Sedangkan pada sambungan bilah, sambungan baris ganda adalah sambungan yang menggunakan dua baris paku pada masing-masing sisi sambungan

C. Berdasarkan Susunan Paku Sambungan Rantai Sambungan Zig - Zag

1.7 DESAIN TEKNIS KELINGPitch: Jarak dari pusat satu keling ke pusat keling lainnya yang sejajar, dinotasikan dengan p.Diagonal Pitch: Jarak antara pusat keling pada baris berikutnya dari sambungan keling zig-zagBack Pitch: Jarak tegak lurus diantara garis pusat dari baris berikutnya, donotasikan dengan ps.Margin: Merupakan jarak antara pusat dari lubang keling dengan tepi dari pelat, notasi m.1.8 PERHITUNGAN DALAM PAKU KELING Perhitungan Kekuatan Area Sobekan per Panjang Pitch

Ketahanan sobek per panjang pitch

Dimana :p = pitch dari keling d = diameter keling t = ketebalan platft = tegangan tarik yg diijinkan dari bahan plat

Pergeseran Pada Keling Area geser per keling / Luas Penampang

Tegangan Geser

Sehingga

Diameter paku Keling

Ketahanan geser keling per panjang pitch

Patah (Crush) Pada Keling Area patah per rivet

Total area patah

Ketahanan patah keling per panjang pitch

Dimana :n : jumlah keling per panjang pitchfc : tegangan patah yg diijinkan bahan keeling

Efisiensi Sambungan Keling Strength of The Riveted Joint ( Pt, Ps, Pc) Strength of Plate, P = p x t x ft Efisiensi Sambungan

EFISIENSI SAMBUNGANLap JointEffisiensiBut joint (D strap)Effisiensi

Single45 60Single55 60

Double63 70Double70 83

Triple72 - 80Triple80 90

Quadruple85 94