1
akarta - Menteri Ristek dan Dikti M Nasir telah melaporkan Lembaga Manajemen Internasional Indonesia (LMII) yang menggunakan nama University of Berkley asal Amerika Serikat sebagai identitas kampus ke Bareskrim Polri. Pihaknya akan menyerahkan laporan tertulis dan data-data mengenai universitas itu pagi ini. "Kami sudah melaporkan University of Berkley ke polisi," kata Nasir saat berbincang dengan detikcom lewat telepon, Minggu (24/5/2015) malam. "Saya sudah koordinasi dengan Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti). Sudah laporan dan akan ditindaklanjuti oleh Bareskrim. Senin ini saya akan sampaikan laporan tertulisnya ke Bareskrim," sambung Nasir menegaskan. Menurut Nasir, dia melaporkan Universitas Berkley setelah sidak belum lama ini. Saat itu ia menemukan ijazah palsu di kampus itu. Bahkan setelah didalami lagi, ternyata izin kampus itu cuma tempat kursus, bukan penyelenggara pendidikan tinggi. "Laporannya mereka telah merugikan sistem pendidikan Indonesia karena mengeluarkan ijazah tanpa izin dari Kemenristek Dikti, dan lain-lain," ucap Nasir.

Sampah Tut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sampah Tut

Citation preview

akarta - Menteri Ristek dan Dikti M Nasir telah melaporkan Lembaga Manajemen Internasional Indonesia (LMII) yang menggunakan nama University of Berkley asal Amerika Serikat sebagai identitas kampus ke Bareskrim Polri. Pihaknya akan menyerahkan laporan tertulis dan data-data mengenai universitas itu pagi ini.

"Kami sudah melaporkan University of Berkley ke polisi," kata Nasir saat berbincang dengan detikcom lewat telepon, Minggu (24/5/2015) malam.

"Saya sudah koordinasi dengan Kapolri (Jenderal Badrodin Haiti). Sudah laporan dan akan ditindaklanjuti oleh Bareskrim. Senin ini saya akan sampaikan laporan tertulisnya ke Bareskrim," sambung Nasir menegaskan.

Menurut Nasir, dia melaporkan Universitas Berkley setelah sidak belum lama ini. Saat itu ia menemukan ijazah palsu di kampus itu. Bahkan setelah didalami lagi, ternyata izin kampus itu cuma tempat kursus, bukan penyelenggara pendidikan tinggi.

"Laporannya mereka telah merugikan sistem pendidikan Indonesia karena mengeluarkan ijazah tanpa izin dari Kemenristek Dikti, dan lain-lain," ucap Nasir.