21
KELOMPOK 10 Ana Suseno Putri ( B 200100342 ) Adhika Nucandra ( B 200100347 ) Anggit Bayu Aji T. ( B 200100348 ) Shinta Wijayanti ( B 200100356 )

Sampling Audit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sampling Audit

KELOMPOK 10

Ana Suseno Putri ( B 200100342 )

Adhika Nucandra ( B 200100347 )

Anggit Bayu Aji T. ( B 200100348 )

Shinta Wijayanti ( B 200100356 )

Page 2: Sampling Audit

BAB 12SAMPLING AUDIT DALAM

PENGUJIAN PENGENDALIAN

Page 3: Sampling Audit

- Sifat dan Tujuan Sampling Audit

AU 350.01 mendefinisikan sampling audit sebagai penerapan prosedur audit terhadap unsur-unsur suatu saldo akun atau kelompok transaksi yang kurang dari 100 % dengan tujuan untuk menilai beberapa karakteristik saldo akun atau kelompok transaksi tersebut. Sampling audit diterapkan baik untuk pengujian pengendalian dan pengujian substantif.

- Ketidakpastian dan Sampling Audit

Standar pekerjaan lapangan kedua dan ketiga berisi elemen ketidakpastian. Ketidakpastian yang melekat dalam audit sering disebut sebagai risiko audit. Sampling audit menerapkan dua komponen risiko audit, yaitu :

a. Risiko pengendalian

b. Pengujian rincian risiko

KONSEP-KONSEP DASAR SAMPLING AUDIT

Page 4: Sampling Audit

- Risiko Sampling dan Risiko Nonsampling

Risiko sampling berkaitan dengan kemungkinan bahwa sampel yang diambil tidak menggambarkan secara benar populasi tersebut. Risiko nonsampling menunjukkan bagian risiko audit yang tidak disebabkan oleh pengujian hanya pada sebagian data.

- Sampling Nonstatistik dan Statistik

Dalam melakukan pengujian audit yang sesuai dengan GAAS, auditor dapat menggunakan sampling nonstatistik atau sampling statistik atau keduanya. Kedua jenis sampling memerlukan pertimbangan dalam perencanaan dan pelaksanaan rencana sampling serta pengevaluasian hasil-hasilnya. Perbedaan penting antara kedua jenis sampling ini adalah bahwa hukum probabilitas digunakan untuk mengendalikan risisko sampling dalam sampling statistik.

- Teknik Sampling Audit

Auditor dapat menggunakan sampling untuk memeperoleh informasi tentang beberapa perbedaan karakteristik populasi. Namun demikian, kebanyakan sampel audit mengarah pada :

a. Tingkat penyimpangan

b. Jumlah uang

Page 5: Sampling Audit

- Pengendalian yang Dapat Diuji dengan Menggunakan Sampling Nonstatistik

a. Pengujian prosedur pengendalian dengan program komputer

b. Pengujian prosedur pengendalian umum komputer

- Pengujian Prosedur Tindak Lanjut Manual

Pengendalian ini mengharapkan manajemen untuk mereview dan menyetujui kelengkapan, keakuratan dan alasan-alasan dilakukannya transaksi dalam satu minggu. Sampling nonstatistik merupakan metode yang tepat untuk menentukan efektifitas pengujian audit atas pengendalian manajemenyang memanfaatkan laporan-laporan jenis ini dari sistem akuntansi.

SAMPLING NONSTATISTIK UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN

Page 6: Sampling Audit

- Langkah-langkah dalam Sampling Nonstatistik

Langkah-langkah yang tercakup dalam rencana sampling nonstatistik meliputi hal-hal berikut ini :

a. Menentukan tujuan audit dan prosedur untuk memenuhi tujuan tersebut

b. Menentukan populasi dan unit sampling

c. Menspesifikasi pengendalian yang dikehendaki dan bukti bahwa pengendalian tersebut efektif atau tidak efektif

d. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan ukuran sampel

e. Menggunakan pertimbangan profesional untuk menentukan metode pemilihan sampel

f. Menetapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian

g. Menerapkan prosedur audit untuk pengujian pengendalian

h. Mengevaluasi hasil sampel

Page 7: Sampling Audit

- Menetapkan Tujuan Audit

Tujuan menyeluruh dari pengendalian adalah untuk mengevaluasi efektivitas rancangan dan operrasi pengendalian intern. Satu atau lebih rencana sampling atribut dapat dirancang untuk mengevaluasi efektivitas pengendalian yang berkaitan dengan kelompok transaksi tertentu.

- Menjelaskan Populasi dan Unit Sampling

Dalam atribut sampel statistik untuk pengujian pengendalian, populasi merupakan kelompok transaksi yang diuji. Auditor harus menentukan bahwa penyajian secara fisik atas populasi tersebut adalah sesuai tujuan rencananya. Identifikasi populasi juga termasuk pertimbangan homogenitas populasi pada pengendalian yang diuji. Unit sampling merupakan elemen individual dalam populasi.

MERANCANG ATRIBUT SAMPEL STATISTIKUNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN

Page 8: Sampling Audit

-Menspesifikasi Atribut-atribut yang Dikehendaki

Atribut harus ditunjukkan untuk setiap pengendalian yang diperlukan untuk mengurangi risiko pengendalian atas sebuah asersi. Setiap atribut harus berhubungan dengan pengendalian dimana auditor mencari tingkat risiko pengendalian yang diperkirakan dibawah tingkat maksimum.

- Menentukan Ukuran Sampel

Dalam menentukan ukuran sampel untuk setiap atribut atau pengendalian yang diuji, auditor harus menspesifikasi pengurutan nilai setiap faktor-faktor berikut :

a. Risiko atas perkiraan risiko pengendalian yang terlalu rendah

b. Tingkat penyimpangan yang dapat ditoleransi

c. Tingkat penyimpangan populasi yang diharapkan

Menentukan Metode Pemilihan Sampel

Seluruh item dalam populasi harus mempunyai kesempatan untuk dipilih. Untuk melakukan hal ini, rencana sampling statistik memerlukan penggunaan metode pemilihan acak. Metode pemilihan acak yang digunakan dalam sampling atribut adalah : a. Sampling nomor acak.

b. Sampling sistematis.

Page 9: Sampling Audit

- Melaksanakan Rencana sampling

Setelah rencana sampling dirancang, item-item sampel dipilih dan diuji untuk menentukan sifat dan frekuensi penyimpangan dari pengendalian.

- Mengevaluasi Hasil Sampel

a. Menghitung tingkat penyimpangan sampel

b. Menentukan batas penyimpangan atas

c. Menentukan cadangan untuk risiko sampling

d. Mempertimbangkan aspek penyimpangan kualitatif

e. Menarik kesimpulan secara menyeluruh

- Menghitung Tingkat Penyimpangan Sampel

Tingkat penyimpangan sampel untuk setiap pengendalian yang diuji dihitung dengan membagi jumlah penyimpangan yang ditemukan dengan ukuran sampel yang sulit.

MEMBUAT ATRIBUT SAMPEL SECARASTATISTIK DAN MENGEVALUASI HASIL-HASILNYA

Page 10: Sampling Audit

- Menentukan Batas Penyimpangan Atas

Batas penyimpangan atas menunjukan tingkat penyimpangan atas dalam populasi berdasarkan jumlah penyimpangan yang ditentukan dalam sampel. Jika ukuran sampel yang digunakan tidak tampak dalam tabel evaluasi tersebut, auditor dapat :

(1) menggunakan ukuran sampel terbesar dalam tabel, selama tidak melebihi ukuran sampel yang digunakan,

(2) melakukan interpolasi,

(3) memperolehnya dari tabel yang lebih lengkap, atau

(4) menggunakan program komputer yang akan menghasilkan batas atas untuk beberapa ukuran sampel.

Page 11: Sampling Audit

- Sampling Penemuan

Sampling penemuan adalah bentuk dari sampling atribut yang dirancang untuk menemukan sedikitnya satu pengecualian jika tingkat penyimpangan dalam populasi sama atau diatas tingkat yang ditentukan.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN LAINNYA

Page 12: Sampling Audit

BAB 13

SAMPLING AUDIT

DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF

Page 13: Sampling Audit

- Sifat dan Tujuan

Sampling audit adalah penerapan prosedur audit yang kurang dari 100% pada item-item dalam populasi, seperti saldo akun atau kelompok transaksi, yang bertujuan untuk mengevaluasi beberapa karakteristik populasi tersebut.

- Pendekatan-pendekatan Sampling Statistik

Dua pendekatan sampling statistik berikut dapat digunakan oleh auditor dalam pengujian substantif :

a) Sampling PPS

b) Sampling variabel klasik

KONSEP DASAR

Page 14: Sampling Audit

- Menentukan Tujuan Rencana Sampling

Tujuan rencana sampling PPS pada umumnya adalah untuk memperoleh bukti bahwa saldo akun yang dicatat tidak salah saji secara material.

- Menetapkan Populasi dan Unit Sampling

Populasi terdiri dari kelompok transaksi atau saldo akun yang diuji. Untuk setiap populasi, auditor harus memutuskan apakah seluruh item tersebut akan diikutkan. Unit sampling dalam sampling PPS adalah rupiah itu sendiri, dan populasinya adalah jumlah rupiah yang sama dengan jumlah total rupiah pada populasi tersebut. Meskipun setiap rupiah tersebut merupakan dasar pemilihan sampel, namun yang diuji auditor adalah akun, transaksi, dokumen, atau item-item sejenis yang berkaitan dengan rupiah yang dipilih.

SAMPLING PPS (PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE)

Page 15: Sampling Audit

- Menentukan Ukuran Sampel

Rumus untuk menentukan ukuran sampel dalam sampling PPS adalah :

n =       BV X RF/ TM – (AM X EF)

- Menentukan Metode Pemilihan Sampel

Metode pemilihan sampel yang paling banyak digunakan dalam sampling PPS adalah pemilihan sistematis. Metode ini memisahkan total populasi dalam rupiah ke interval yang sebanding dengan rupiah. Dengan demikian, interval sampling harus dihitung sebagai berikut : SI =

- Melaksanakan Rencana Sampling

Dalam fase perencanaan, auditor memakai prosedur auditing yang sesuai untuk menentukan nilai audit setiap unit logis yang ada dalam sampel. Ketika terjadi perbedaan, auditor mencatat nilai buku dan nilai auditnya dalam kertas kerja. Informasi ini kemudian digunakan untuk memproyeksikan salah saji total dalam populasi.

Page 16: Sampling Audit

- Mengevaluasi Hasil Sampel

Dalam mengevaluasi hasil sampel, auditor memperhitungkan batas atas salah saji (upper misstatement limit – UML) dari data sampel dan membandingkannya dengan salah saji yang dapat ditoleransi tertentu dalam perancangan sampel. Jika UML lebih kecil atau sama dengan salah saji yang dapat ditoleransi, hasil sampel mendukung kesimpulan bahwa nilai buku populasi tidak dicatat melebihi TM pada risiko kesalahan penerimaan yang ditetapkan

- Kelebihan dan Kekurangan Sampling PPS

Kelebihan sampling PPS adalah :

1. Sampling PPS umumnya lebih mudah digunakan daripada sampling variabel klasik karena auditor dapat menghitung ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel secara langsung atau dengan bantuan tabel

2. Ukuran sampel PPS tidak didasarkan pada beberapa ukuran penyimpangan yang diestimasi pada nilai audit

3. Sampling PPS secara otomatis menghasilkan sampel yang sudah distratifikasi karena item-itemnya dipilih dalam proporsi pada nilai rupiahnya

4. Pemilihan sampel sistematis PPS secara otomatis menujukkan beberapa item yang secara individual signifikan jika nilai-nilainya melebihi pisah batas atas moneter

5. Jika auditor memperkirakan tidak ada salah saji, sampling PPS biasanya akan menghasilkan ukuran sampel yang lebih kecil daripada hasil dari sampling variabel klasik

6. Sampel PPS lebih mudah dirancang, dan pemilihan sampel dapat dimulai sebelum tersedia populasi yang lengkap

Page 17: Sampling Audit

Sampling PPS mempunyai kekurangan sebagai berikut :

1. Sampling PPS mengandung asumsi bahwa nilai audit unit sampling harus tidak kurang dari nol atau lebih besar dari nilai buku

2. Jika kekurangsajian ditunjukkan dalam sampel tersebut, evaluasi atas sampel tersebut memerlukan pertimbangan khusus

3. Pemilihan saldo nol atau saldo dengan tanda yang berbeda memerlukan pertimbangan khusus

4. Evaluasi PPS dapat melebihi ASR jika salah saji ditemukan dalam sampel

5. Sejalan dengan meningkatnya jumlah salah saji yang diperkirakan, ukuran sampel yang sesuai juga meningkat

Page 18: Sampling Audit

- Estimasi Mean Per Unit (MPU)

Sampling estimasi MPU mencakup penentuan nilai audit untuk setiap item dalam sampel. Rata-rata nilai audit ini kemudian dihitung dan dikalikan dengan jumlah unit dalam populasi yang ditemukan pada estimasi total nilai populasi. Cadangan risiko sampling yang berkaitan dengan estimasi ini juga dihitung untuk digunakan dalam mengevaluasi hasil-hasil sampel tersebut.

- Estimasi Diferensiasi

Dalam sampling estimasi diferensiasi perbedaan dihitung untuk setiap item sampel dari nilai audit item tersebut dikurangi nilai bukunya. Rata-rata perbedaan ini kemudian digunakan untuk memperoleh estimasi nilai total populasi, dan variabilitas perbedaan digunakan untuk menentukan cadangan resiko sampling yang dicapai.

SAMPLING VARIABEL KLASIK

Page 19: Sampling Audit

- Estimasi Rasio

Dalam sampling estimasi rasio, pertama auditor menentukan nilai audit untuk setiap item dalam sampel. Berikutnya, rasio dihitung dengan membagi jumlah nilai audit dengan jumlah nilai buku untuk item sampel tersebut.

- Kelebihan dan Kekurangan Sampling Variabel Klasik

Kelebihan utama sampel variabel klasik adalah :

a) Sampel-sampelnya lebih mudah untuk diperluas daripada sampel PPS, jika diperlukan

b) Saldo nol dan saldo yang bertanda berbeda tidak memerlukan pertimbangan perancangan khusus

c) Jika ada perbedaan yang besar antara nilai audit dan nilai buku, tujuan auditor dapat terpenuhihanya dengan ukuran sampel yang lebih kecil dibandingkan sampling PPS

Sedangkan kekurangan utamanya adalah :

d) Sampling variabel klasik lebih rumit dibanding sampling PPS, umumnya, auditor memerlukan bantuan program komputer untuk merancang sampel yang efisien dan mengevaluasi hasil sampel

e) Untuk menentukan ukuran sampel, auditor harus mempunyai estimasi penyimpangan standar karakteristik yang dikehendaki dalam populasi

Page 20: Sampling Audit

- Menentukan Ukuran Sampel

Pertimbangan yang hati-hati dalam perancangan sampel harus dilakukan untuk memperoleh sampel-sampel yang efisien dan efektif. Hal ini dihasilkan dalam sampel statistik yang secara eksplisit menspesifikasi faktor-faktor penting dan menghubungkannya ke model matematika.

- Mengevaluasi Hasil-hasil Sampel

Dalam sampling nonstatistik seperti halnya sampling statistik, auditor harus :

a) Memproyeksikan salah saji yang ditemukan dalam sampel pada populasinya

b) Mempertimbangkan risiko sampling ketika mengevaluasi hasil sampel

Dua metode yang dipakai dalam memproyeksikan salah saji dalam sampling nonstatistik adalah :

1. Metode rasio

2. Metode diferensiasi

SAMPLING NONSTATISTIK DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF

Page 21: Sampling Audit

SEKIAN