If you can't read please download the document
Upload
sandi-purwo
View
217
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
teknik tenaga listrik
Citation preview
AKADEMIK PAPER
Pembangkit Listrik Non Fosil
Dosen Pengampu: Wisnu Broto, ST. MT
Disusun Oleh : Sandi Purwo Krisnandri Widigdo
4313216209
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS PANCASILA JAKARTA
2015
AKADEMIK PAPER
Pembangkit Listrik Non Fosil
Sandi Purwo Krisnandri Widigdo
Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pancasila
Abstraks
Pembangkit tenaga listrik non fosil adalah pembangkit tenaga listrik yang menggunakan
energi terbarukan. Sumber daya non fosil dapat diperbaharui dan apabila dikelola dengan baik
maka sumber dayanya tidak akan habis.
Jenis energi terbarukan meliputi Panas bumi, Mikrohidro, Tenaga Surya, Tenaga
Gelombang, Tenaga Angin, dan Biomasa. Energi ini memberi masa depan bagi pembangkit
tenaga listrik.
Penggunaan energi terbarukan dapat mengatasi masalah ketersediaan bahan bakar fosil
yang semakin lama semakin berkurang dan pasti akan habis. Dari hasil penelitian yang dilakukan
pada tenaga angin, tenaga surya, dan tenaga mikrohidro menunjukkan bahwa sumber energi ini
sangat layak diandalkan untuk menjadi pengganti energi dari bahan bakar fosil yang tidak
terbarukan. Sumber energi terbarukan tersebut tersedia lebih melimpah dan lebih ramah
lingkungan dibandingkan energi dari bahan bakar fosil.
I. Pendahuluan
Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia.
Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan
menipisnya sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil
memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan menggunakan energi
terbaharukan.
Sebagian besar pembangkit tenaga listrik saat ini masih mengandalkan energi dari bahan
bakar fosil untuk membangkitkan tenaga listrik. Cadangan bahan bakar fosil di dunia yang
semakin lama semakin menipis menimbulkan kekhawatiran terhadap keberlangsungan proses
pembangkitan tenaga listrik. Bahan bakar fosil tidak dapat terus-menerus diandalkan untuk
membangkitkan tenaga listrik.
Energi dari bahan bakar fosil tidak dapat diperbaharui dan pasti akan habis jika terus-
menerus digunakan. Sebelum bahan bakar fosil habis, sektor energi terbarukan harus
dikembangkan untuk cukup menggantikan batubara dan minyak bumi. Ini hanya dapat dilakukan
jika kemajuan teknologi energi terbarukan berlanjut di tahun-tahun mendatang. Kegagalan
pengembangkan teknologi energi terbarukan akan membahayakan keamanan energi masa
depan kita, dan ini harus dihindari oleh dunia.
Negara kita berada dijalur garis khatulistiwa yang diberkahi sinar matahari sepanjang
tahun. Negeri ini juga memiliki potensi angin melimpah karena memiliki garis pantai yang sangat
panjang. Belum lagi jajaran gunung berapi yang menyediakan potensi panas bumi yang besar.
Selain itu ada juga potensi arus yang deras hampir sepanjang tahun.Banyak sekali energi
terbarukan yang ada di Negara kita. Oleh karena itu sangat perlu bagi kita untuk segera meneliti
dan mengembangkan potensi energi terbarukan yang ada.
II. Landasan Teori
2.1. Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi
dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber energi.
Sumber energi yang digunakan pada pembangkit listrik meliputi :
1. Energi yang berasal dari fosil
Energi yang berasal dari fosil adalah energi yang kesediaan sumbernya di alam
terbatas, sumber energi yang berasal dari fosil adalah batu bara, minyak bumi, dan
gas alam.
2. Energi terbarukan
Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an, sebagai upaya untuk
mengimbangi pengembangan energi berbahan bakar nuklir dan fosil. Definisi paling
umum adalah sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara
alami, dan prosesnya berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir
dan fosil tidak termasuk di dalamnya. (wikipedia)
2.2. Sumber Energi Terbarukan
Energi adalah kemampuan melakukan kerja. Disebut demikian karena
setiapkerja yang dilakukan sekecil apapun dan seringan apapun tetap
membutuhkan energi. Menurut KBBI energi didefiniskan sebagai daya atau kekuatan
yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi merupakan bagian
dari suatu benda tetapitidak terikat pada benda tersebut. Energi bersifat fleksibel artinya
dapat berpindah dan berubah.
Energi terbarukan adalah adalah energi yang berasal dari proses alam
yang berkelanjutan, beberapa energi terbarukan yang akan dibahas disini meliputi :
1. Energi Surya
Energi surya adalah energi yang dikumpulkan secara langsung dari
cahaya matahari. Tentu saja matahari tidak memberikan energi yang konstan untuk
setiap titik di bumi, sehingga penggunaannya terbatas. Sel surya sering digunakan
untuk mengisi daya baterai, di siang hari dan daya dari baterai tersebut digunakan di
malam hari ketika cahaya matahari tidak tersedia. Tenaga surya dapat digunakan
untuk:
http://id.wikipedia.org/wiki/Nuklirhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fosilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Mataharihttp://id.wikipedia.org/wiki/BateraiMenghasilkan listrik menggunakan sel surya
Menghasilkan listrik Menggunakan menara surya
Memanaskan gedung secara langsung
Memanaskan gedung melalui pompa panas
Memanaskan makanan Menggunakan oven surya
2. Tenaga Angin
Perbedaan temperatur di dua tempat yang berbeda menghasilkan tekanan
udara yang berbeda, sehingga menghasilkan angin. Angin adalah gerakan materi
(udara) dan telah diketahui sejak lama mampu menggerakkan turbin. Turbin angin
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi kinetik maupun energi listrik. Energi yang
tersedia dari angin adalah fungsi dari kecepatan angin; ketika kecepatan angin
meningkat, maka energi keluarannya juga meningkat hingga ke batas maksimum
energi yang mampu dihasilkan turbin tersebut[5]. Wilayah dengan angin yang lebih
kuat dan konstan seperti lepas pantai dan dataran tinggi, biasanya diutamakan untuk
dibangun "ladang angin".
3. Tenaga Air
Energi air digunakan karena memiliki massa dan mampu mengalir. Air
memiliki massa jenis 800 kali dibandingkan udara. Bahkan gerakan air yang lambat
mampu diubah ke dalam bentuk energi lain. Turbin air didesain untuk mendapatkan
energi dari berbagai jenis reservoir, yang diperhitungkan dari jumlah massa air,
ketinggian, hingga kecepatan air. Energi air dimanfaatkan dalam bentuk:
Bendungan pembangkit listrik. Yang terbesar adalah Three Gorges dam di China.
Mikrohidro yang dibangun untuk membangkitkan listrik hingga skala 100 kilowatt.
Umumnya dipakai di daerah terpencil yang memiliki banyak sumber air.
Run-of-the-river yang dibangun dengan memanfaatkan energi kinetik dari aliran air
tanpa membutuhkan reservoir air yang besar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_suryahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menara_surya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pompa_panas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Oven_surya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan_udarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Anginhttp://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_anginhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energi_terbarukan#cite_note-5http://id.wikipedia.org/wiki/Ladang_anginhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Three_Gorges_dam&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Chinahttp://id.wikipedia.org/wiki/MikrohidroIII. Pembahasan
3.1. Penelitian Sumber Energi Terbarukan
Mengingat pentingnya energi pada pembangkitan tenaga listrik. Penggunaan
energi terbarukan mulai diteliti dan dikembangkan. Berikut ini akan diibahas beberapa
aplikasi energi terbarukan untuk pembangkitan listrik yang diteliti dan dikembangkan oleh
Bono (2012), Musviratu Alvita, dkk (2013), Asri (2014), Arif Gunawan, dkk (2014), Asnal
Effendi (2012), dan Hendry Eko Hardianto, Reza Satria Rinaldi (2012).
1. Jurnal Kaji Eksperimen Turbin Angin Poros Horizonyal Tipe Kerucut
Terpancung Dengan Variasi Sudut Sudu Untuk Pembangkit Listrik Tenaga
Angin
Penelitian ini dilakukan oleh Bono (2012). Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengkaji Turbin Angin poros horisontal tipe Kerucut Terpancung dengan
variasi sudut sudu untuk pembangkit listrik tenaga angin. Turbin yang diuji memiliki
diameter runner terbesar D1=60 cm,dan diameter runner terkecil D2=20 cm, tinggi
kerucut terpancung H=35 cm, jumlah sudu Z=10 buah, dan variasi sudut sudu.
Penelitian ini diawali dengan membuat Turbin Angin poros horisontal tipe
Kerucut Terpancung dengan variasi sudut sudu yang terdiri dari runner, dan poros
turbin. Runner turbin terdiri dari piringan bentuk kerucut terpancung dan sudu yang
dapat diatur sudutnya. Instalasi pengujian terdiri dari komponen utama blower, turbin
angin, Generator listrik atau dinamometer turbin, yang dilengkapi alat ukur pengujian
meliputi anemometer, tachometer, termometer, Volt meter, Ampere meter dan neraca
pegas. Pengujian yang dilakukan meliputi uji karakteristik turbin, dimana sudut sudu
divariasikan mulai dari sudut 150. Sampai dengan 600. Parameter yang diukur dalam
pengujian adalah kecepatan aliran angin, putaran dan torsi poros turbin. Parameter
yang ditentukan dan merupakan variabel dalam penelitian ini adalah sudut sudu,
yaitu 150, 300, 450, 600. Beban turbin divariasikan dan setiap variasi dilakukan
pencatatan terhadap parameter-parameter diatas.
Hasil penelitian terhadap masing-masing sudut sudu turbin pada berbagai
kecepatan angin menunjukkan bahwa pada sudut sudu sebesar 300 menghasilkan
daya mekanik terbesar dibandingkan dengan sudut sudu 150, 450,dan 600.
Sedangkan efisiensi total maksimum sebesar 20,75% dicapai pada sudut sudu 300
dan kecepatan angin 5 m/s.serta pada putaran 136,7 rpm.
2. Jurnal Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Penelitian ini dilakukan oleh Musviratu Alvita, Syahrial, dan Siti Saodah
(2013) Pada penelitian ini dilakukan perancangan dan simulasi sebuah sistem
pembangkit listrik tenaga angin dengan spesifikasi ketinggian tower 30 m, radius
blade 6 m, dan densitas udara 1,23 kg/m3, menggunakan generator sinkron 3 fasa
8,5 kW. Tegangan line to line keluaran generator disearahkan dengan rectifier bridge
6 pulsa, kemudian tegangan dc diregulasi dengan chopper buck-boost sehingga
menghasilkan tegangan konstan yang diinginkan. Rentang input konverter adalah 50
V-100V. Kecepatan angin nominal yang digunakan adalah 5,113 m/s. Pada
kecepatan angin tersebut, tegangan line to line keluaran generator adalah 80 V,
tegangan dc 132,4 V, duty cycle buck 78%, duty cycle boost 0%. Pada kondisi ini,
konverter berfungsi sebagai chopper buck. Sedangkan keluaran chopper buck boost
adalah 102,3 V dari tegangan konstan yang diinginkan 100 V.
3. Jurnal Kapasitas Daya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Alue Dua
Aceh Utara
Penelitian ini dilakukan oleh Asri (2014). Tujuan yang ingin dicapai yaitu
mendapatkan pembangkitan daya listrik yang sesuai terhadap kondisi musim hujan
dan kemarau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pengukuran dan pengujian putaran generator terhadap bukaan valve secara manual.
Langkah pengujian yang dilakukan dengan memutar bukaan valve step by
step dari 0% sampai 100%. Kemudian diukur putaran turbin dengan menggunakan
thaco meter.
Hasil yang didapat yaitu kapasitas daya generator sebesar 40 kVA pada
musim hujan dengan bukaan valve 100% karena sumber energi air mencukupi.
Kapasitas daya generator sebesar 12 kVA pada musim kemarau dengan bukaan
valve 30% karena sumber energy air tidak mencukupi, jika vent valve dibuka 100%
maka dalam 12 menit sumber air dibak penenang sudah habis.
4. Jurnal Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Penelitian ini dilakukan oleh Arif Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni
Khabzli (2013). Pada penelitian ini diibuan rancangan sistem pemantauan PLTMH.
PLTMH yang dipantau menggunakan kincir air yang terbuat dari plat sepeda yang
dipasangi pipa paralon untuk penampung air jatuh sebagai penggerak kincir. Putaran
dari kincir akan membangkitkan listrik dari generator yang satu sama lain terhubung
dengan pulley. Keluaran listrik yang dibangkitkan oleh generator tergantung pada
putaran yang dihasilkan oleh kincir. Keluaran tegangan tersebut digunakan untuk
menghidupkan lampu. Beberapa sensor digunakan untuk memantau kinerja
generator. Sensor membaca arus dan tegangan yang dihasilkan generator, dan
jumlah putaran kincir. Aki/baterai digunakan sebagai penyimpan tegangan keluaran
dari generator. Data hasil pemantauan dibaca melalui mikro Arduino dan ethernet
shield dan dihubungkan ke komputer melalui koneksi Wi-Fi.
Hasil pengukuran menunjukkan bahwa tegangan yang keluar dari
generator pada saat debit air besar adalah rata-rata 10 Volt. Selanjutnya ditemukan
pula bahwa pembangkit mikrohidro dapat menyuplai beban sebesar 5 Watt.
5. Jurnal Pembangkit Listrik Sel Surya Pada Daerah Pedesaan
Penelitian ini dilakukan oleh Asnal Effendi (2012). Latar belakang
penelitian ini adalah kebutuhan energi listrik di daerah ped esaan yang belum ada
listrik jala-jala PLN, maka dibuat sebuah pembangkit listrik sel surya untuk daerah
pedesaan.. Pembangkit Listrik Sel Surya pada daerah pedesaan dibuat berdasarkan
kapasitas daya yang diinginkan yakni 1000 Watt, tegangan 24 Volt, maka dari hasil
perhitungan untuk modul yang dipasang secara secara seri disusunan sebanyak 43
buah, sedangkan secara paralel sebanyak 48 buah
6. Jurnal Perancangan Prototype Penjejak Cahaya Matahari Pada Aplikasi
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Penelitian ini dilakukan oleh Hendry Eko Hardianto, Reza Satria Rinaldi
(2012). Latar Belakang penelitian ini adalah pergerakan semu matahari dari timur
ke barat karene rotasi bumi. Fenomena ini menyebabkan intensitas cahaya yang
berbeda di setiap permukaan bumi. Untuk mengoptimalkan cahaya matahari,
desain dan realisasi solar tracker sangat penting. Tracker surya harus mampu
untuk melacak posisi matahari dan memindahkan sel surya untuk menghadapi
cahaya matahari.
Penelitian ini membuat prototype pelacak surya yang dapat bergerak
dalam dua sumbu dengan jenis gerakan memutar dan gerakan miring sehingga
dapat bekerja secara optimal menangkap cahaya matahari. Tracker surya ini
dirancang dengan menggunakan foto dioda sebagai sensor cahaya dan motor servo
sebagai aktuator. Sistem ini menggunakan ATMega8535 sebagai unit kontrol yang
mampu memproses sinyal dari sensor dan menghasilkan Pulse Width Modulation
untuk mengendalikan motor servo.
Pengujian menunjukkan solar tracker ini mampu meningkatkan daya rata-
rata untuk 0.676 watt dan efisiensi untuk 36.216%. Kesalahan dari pelacakan 90 di
awan berat.
IV. Kesimpulan
4.1. Kesimpulan Jurnal Kaji Eksperimen Turbin Angin Poros Horizonyal Tipe Kerucut
Terpancung Dengan Variasi Sudut Sudu Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Dari hasil pengujian dan analisis Turbin Angin Kurucut Terpancung, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Daya mekanik yang dihasilkan dipengaruhi oleh kecepatan angin, dan posisi sudut
sudu, semakin besar kecepatan angin semakin besar pula daya mekanik yang
dihaslkan. Daya mekanik tertinggi yang mampu dibangkitkan adalah sebesar 22,58
watt, pada kecepatan angin sebesar 9 m/s dan posisi sudut sudu sebesar 300.
2. Efisiensi total tertinggi yang mampu dihasilkan turbin pada berbagai posisi sudut
sudu terjadi pada kecepatan angin 5 m/s. yaitu sebesar 20,75 % pada posisi sudut
sudu 300.
3. Nilai efisiensi tertinggi untuk setiap bukaan sudut sudu, pada kecepatan angin 5 m/s
adalah sebagai berikut : Sudut sudu 600, efisiensi sebesar 15,35%, Sudut sudu 450,
efisiensi sebesar 19,64%, Sudut sudu 300, efisiensi sebesar 21,27%, Sudut sudu
150, efisiensi sebesar 16,22%
4.2. Kesimpulan Jurnal Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost pada Aplikasi
Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan data statistik angin dan spesifikasi generator, maka pengujian
dilakukan pada rentang kecepatan angin 2-9 m/s, dengan kecepatan nominal 5 m/s.
2. Berdasarkan daya angin pada kecepatan 5 m/s adalah 8,69 kW, maka pemilihan
generator adalah Permanent Magnet Synchronous Generator dengan daya 8,5 kW,
3 fasa, 60 Hz. Sedangkan tegangan line to line generator pada kecepatan angin 5
m/s adalah 80 3. Dengan tegangan VL-L 80 V, Vdc yang dihasilkan Rectifier Bridge
3 fasa adalah 132,38 V, tegangan keluaran konverter pada simulasi adalah 102,3 V.
3. Pada kecepatan angin nominal, konverter berfungsi sebagai mode buck-boost. Duty
cycle saklar 1 adalah 78%, dan saklar 2 tidak diberi sinyal.
4. Pada saat kecepatan angin 2-4 m/s, tegangan input chopper 68-108 V, konverter
bekerja sebagai chopper buck-boost. Hal ini dilihat dari kedua saklarnya yang
melakukan switching.
5. Pada saat kecepatan angin 5-9 m/s, tegangan input chopper 132-202 V, konverter
bekerja sebagai chopper buck. Hal ini dilihat dari hanya saklar 1 yang melakukan
switching.
4.3. Kesimpulan Jurnal Kapasitas Daya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Alue
Dua Aceh Utara
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kondisi PLTMH Alur Dua dapat
menghasilkan daya 40 kVA pada musim hujan dengan bukaan guidevane 100% dan pada
musim kemarau hanya menghasilkan 12 kVA dengan bukaan guidevane 30% hal ini
dipengaruhi oleh kondisi debit air 117 liter per detik pada musim hujan dan 36 liter per
detik pada musim kemarau. Untuk menjaga kestabilan generator menggunakan beban
penyeimbang yaitu ballast load yang dikendalikan oleh elektronik load control (ELC),
kapasitas ballast load sebesar 40 kW dengan besar tahanan 3,7 Ohm. Jika ballast load
tidak sesuai, maka mengakibatkan putaran turbin akan naik, dengan demikian tegangan
dan frekuensi sistem akan naik juga sehingga tidak sesuai standar yang diizinkan.
4.4. Kesimpulan Jurnal Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH)
Pada sistem yang dirancang, pengukuran sensor arus, tegangan dan kecepatan
putaran kincir dapat dilakukan dengan baik. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa
tegangan yang keluar dari generator pada saat debit air besar adalah rata-rata 10 Volt.
Selanjutnya ditemukan pula bahwa pembangkit mikrohidro ini sesuai untuk menyuplai
beban sebesar 5 Watt.
4.5. Kesimpulan Jurnal Pembangkit Listrik Sel Surya Pada Daerah Pedesaan
kesimpulan dari perencaaan pembangkit listrik sistem sel surya untuk dapat dijadikan
alternatif pembangkit tenaga listrik, yaitu :
1. Hasil perh itungan dari sel surya yang direncanakan untuk 1000 Watt untuk sel
surya dan 1000 Watt untuk energi angin dihubungkan dengan jaringan pengguna
untuk beban 1000 Watt. Apabila sel surya tidak sanggup melayani permintaan
beban maka energi angin yang mensuplai energi untuk beban.
2. Tulisan ini dapat dilanjutkan untuk pengembangan sesuai dengan kebutuhan
daerahnya.
4.6. Kesimpulan Jurnal Perancangan Prototype Penjejak Cahaya Matahari Pada
Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya
1. Penggunaan sistem penjejak cahaya matahari dapat meningkatkan perolehan
daya yang dihasilkan sel surya sebesar 0,676 watt.
2. Sistem penjejak orientasi matahari dengan sensor foto dioda dan aktuator motor
servo telah mampu mengarahkan sel surya menghadap ke arah matahari dengan
kesalahan maksimum sebesar 9o pada saat awan tebal.
3. Efisiensi penggunaan penjejak matahari pada sel surya dengan daya maksimum
6 watt sebesar 36,216%.
4. Perolehan daya sel surya dengan menggunakan penjejak matahari akan lebih
efektif pada sore hari.
Daftar Pustaka
Bono. Kaji Eksperimen Turbin Angin Poros Horizonyal Tipe Kerucut Terpancung Dengan
Variasi Sudut Sudu Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin . Prosiding Seminar Nasional
Sains Dan Teknologi Fakultas Teknik Vol 1, No 1, 2012
Musviratu Alvita, Syahrial, dan Siti Saodah. Perancangan dan Simulasi Chopper Buck Boost
pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin. Jurnal Reka Elkomika 2337-439X, Februari 2013
Asri. Kapasitas Daya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Alue Dua Aceh Utara. Jurnal
Rekayasa Elektrika Vol. 11, No. 2, Oktober 2014
Arif Gunawan, Arisco Oktafeni, dan Wahyuni Khabzli. Pemantauan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 4, Oktober 2013
Asnal Effendi. Pembangkit Listrik Sel Surya Pada Daerah Pedesaan. Jurnal Teknik Elektro
ITP, Volume 1, No. 1; Januari 2012
Hendry Eko Hardianto, Reza Satria Rinaldi. Perancangan Prototype Penjejak Cahaya
Matahari Pada Aplikasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Jurnal Ilmiah Foristek Vol. 2, No.
2, September 2012