13
LEMBAR KERJA MAHASISWA SITUS SANGIRAN SRAGEN JAWA TENGAH SABTU, 18 JUNI 2011 Rombel : 1 (Satu) Kelompok : 1 (Satu) Ketua Kelompok : Retno Asih Anggota : Sigit Pamungkas Rizaldy Sidiq PP Andika Fikry G I. Stasiun Pengamatan ke : 1 (satu) Nama wilayah/desa/dusun : Ngampon Ds. Krikilan

Sang Iran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sangiran adalah situs purbakala di sragen jawa tengah

Citation preview

Page 1: Sang Iran

LEMBAR KERJA MAHASISWA

SITUS SANGIRAN SRAGEN JAWA TENGAH

SABTU, 18 JUNI 2011

Rombel : 1 (Satu)

Kelompok : 1 (Satu)

Ketua Kelompok : Retno Asih

Anggota : Sigit Pamungkas

Rizaldy Sidiq PP

Andika Fikry G

I. Stasiun Pengamatan ke : 1 (satu)

Nama wilayah/desa/dusun : Ngampon Ds. Krikilan

Posisi Geografis : Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen

Formasi : Pucangan

Page 2: Sang Iran

Umur Geologi : 1,8 juta – 900.000 tahun lalu

Karakteristik (Batuan : Beku, Sedimen, Metamorf)

Geologi : Pelapisan :

Pucangan, sebagai bukti bahwa Sangiran dulunya berupa hutan payau (bakau).

Lapisan pucangan ini terdiri dari lapisan breksi vulkanik (dominan) bawah,

berwarna agak kecoklatan dan lapisan lempung hitam yang berwarna agak kuning

karena teroksidasi oleh air hujan. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat lempung

moluska yang menunjukkan adanya hutan bakau/ payau .

Warna : hitam, kuning ( karena teroksidasi oleh air hujan)

Struktur : silang siur/datar

Paleontology(paleobotani, paleozoologi)

Pada lapisan pucangan atas ditemukan pertama kali Meganthropus

paleojavanicus, gajah purba (Stegodon trigonosephalus). Gajah purba hidup sekitar

1,7 juta tahun lalu dan punah sekitar 30.000 tahun lalu, gajah purba memiliki tinggi

6 meter dan panjang 11 meter.

Biologi : - binatang reptil (buaya, kura-kura), Kepiting

Karakteristik spesifik/unik formasi

Formasi Pucangan di desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen membutikan

bahwa Sangiran dulunya berupa hutan bakau/rawa pantai

Dokumentasi/foto

Keterangan (Keadaan Bentang Lahan)

Page 3: Sang Iran

Di Mandala Kendeng Barat yaitu di daerah Sangiran, Formasi Pucangan berkembang

sebagai fasies vulkanik dan fasies lempung hitam.

Awal Kala Plestosen Bawah, sekitar 1,8 juta tahun lalu, terjadi letusan gunung

api yang hebat. Mungkin berasal dari Gunung Lawu purba sehingga diendapkan lahar

vulkanik yag mengisi laguna Sangiran. Letusan gunung api ini telah mengubah bentang

alam menjadi laut dangkal, menandai dimulainya perubahan lingkungan laut ke

lingkungan darat, sekaligus awal dari mundurnya laut dari Sangiran. Rawa dan hutan

bakau mendominasi lanskap Sangiran hingga sekitar 0,9 juta tahun yang lalu, dicirikan

oleh endapan lempung hitam yang diistilah sebagai Formasi Pucangan.

II. Stasiun Pengamatan ke-2 (dua)

Nama wilayah/desa/dusun Ngampon Desa Krikilan

Posisi Geografis Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen

Formasi Pucangan

Umur Geologi 1,8 juta-900.000 tahun lalu

Karakteristik (Batuan:Beku,Sedimen,Metamorf)

Geologi : Pelapisan :

- lempung hitam

- Breksi vulkanik

- Pengendapan bertahap/pelapisan yang berbeda

Warna :

- Hitam

- Putih seperti gamping (adanya diatomae)

Struktur : miring (ada pengerosian pengangkatan dari tenaga endogen dan

penyempitan dari tenaga eksogen

Paleontologi (paleobotani, paleozoologi)

Page 4: Sang Iran

Ada diatomae (dapat dijadikan bahan untuk membuat tir (cat). Diatomae merupakan ganggang

laut yang sudah membatu, hidup pada saat Sangiran dulunya laut berubah menjadi kawasan

bakau

Biologi

Ganggang laut

Karakteristik spesifik/unik formasi

Pengendapan dari lapisan Pucangan dengan jelas, bisa dibedakan diatomae dengan lempung

hitam. Pengendapan terjadi secara bertahap

Dokumentasi/Foto

Keterangan (Keadaan Bentang Lahan)

Di bagian barat dan tengah Zona Kendeng formasi ini terletak tidak selaras di

atas Formasi Sonde. Formasi ini penyebarannya luas. Di Kendeng Barat batuan ini

mempunyai penyebaran dan tersingkap luas antara Trinil dan Ngawi. Ketebalan

berkisar antara 61 – 480 m, berumur Pliosen Akhir (N21) hingga Plistosen (N22). Di

Mandala Kendeng Barat yaitu di daerah Sangiran, Formasi Pucangan berkembang

sebagai fasies vulkanik dan fasies lempung hitam.

Page 5: Sang Iran

III. Stasiun Pengamatan ke-3 (tiga)

Nama wilayah/desa/dusun Pablengan

Posisi Geografis Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen

Formasi Kalibeng

Umur Geologi 2 juta-1,8 juta tahun lalu

Karakteristik (Batuan:Beku,Sedimen,Metamorf)

Geologi : Pelapisan: Kalibeng : lapiasn laut, cirri adanya lempung abu kebiru-biruan yang

disebut merine

Warna: abu kebiru-biruan

Struktur: datar

Paleontologi (paleobotani, paleozoologi)

Molusca, Foraminifera (terbentuk dari makhluk kecil yang membatu)

Biologi

Pelecypoda, gastropoda

Karakteristik spesifik/unik formasi

Adanya formasi Kalibeng sebagai bukti bahwa Sangiran dulunya berupa lautan

Dokumentasi/Foto

Page 6: Sang Iran

Keterangan (Keadaan Bentang Lahan)

Adanya air asin (air yang terhalang/terjebak), berupa cekungan, mengandung gas nitrogen dan

oksigen. Pada kawasan/cekungan air asin tersebut ti dak ditumbuhi tumbuhan. Cekungan air

asin tersebut memiliki pH ± 8 dan kadar garam ± 4

Lempung biru yang membentuk apa yang disebut kalangan arkeolog sebagai

Formasi Kalibeng di bagian paling bawah adalah endapan paling tua. Endapan itu

tercipta sejak 2,4 juta tahun lalu ketika daerah ini masih merupakan lingkungan laut

dalam.

IV. Stasiun Pengamatan ke-4 (empat) Mud Vulcano

Page 7: Sang Iran

Nama wilayah/desa/dusun Sangiran

Posisi Geografis Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen

Formasi antara Pucangan bawah dan Kalibeng atas

Umur Geologi 1,9 juta-1,7 juta tahun lalu

Karakteristik (Batuan:Beku,Sedimen,Metamorf)

Geologi : Pelapisan: Kalibeng : Mud Vulcano terbentuk dari lahar dingin yang tercampur

dengan lempung dan batuan akhirnya membentuk batuan mat volcano/batu asahan/sangir

Warna: Krem (yellow)

Struktur: Berserakan

Paleontologi (paleobotani, paleozoologi)

Pada formasi ini tidak ditemukan fosil

Biologi

Pada formasi ini tidak ditemukan jasad hidup

Karakteristik spesifik/unik formasi

Sebagai bukti dimana gunung Merapi dan Merapu purba mengeluarkan material- material

batuannya (lahar) yang akhirnya mengendap dan membeku di situs Sangiran dan mengisi

laguna- laguna/cekungan- cekungan

Dokumentasi/Foto

Page 8: Sang Iran

Keterangan (Keadaan Bentang Lahan)

Kondisi lahan Mud Volcano berupa lahan yang gersang yang berisi batu – batu, yang jarang

ditumbuhi oleh tumbuhan. Dan kondisi cuacanya sangat panas.

V. Stasiun Pengamatan ke-5 (lima)

Nama wilayah/desa/dusun Ngebom

Posisi Geografis Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen

Formasi Kabuh dan Notopuro (sebagian kecil)

Umur Geologi 900.000-200.000 tahun lalu

Karakteristik (Batuan:Beku,Sedimen,Metamorf)

Geologi : Pelapisan:

Page 9: Sang Iran

- Kabuh : membuktikan bahwa Sangiran berupa hutan terbuka, bukti

adanya stepa dan sabana serta sungai kecil dengan pohon-pohon

yang jarang

- Notopuro : di atas formasi Kabuh, membuktikan bahwa Sangiran

berupa daratan seutuhnya, formasi ini merupakan titik

trianggulansi/titik tertinggi di situs Sangiran

Warna: Kuning (adanya breksi vulkanik,tuva kabuh, pasir konglomerat

berkabuh)

Struktur: Berlapis, datar

Paleontologi (paleobotani, paleozoologi)

- Formasi ini merupakan gudangnya fosil seperti badak, rusa, kerbau purba, harimau, babi,

banteng, dll.

- Ditemukannya Pithecanthropus erectus

Biologi

Sejenis pakis

Karakteristik spesifik/unik formasi

Ditemukan pertama kali alat-alat batu oleh G.H.R. von Koenigswald

- 1934 (artefak batu)

- 1936 (femur Homo erectus)

- 1937 (atap tengkorak Homo erectus, dilanjutkan peneliti Indonesia, Dr. Sujono, dll.

Dokumentasi/Foto

Page 10: Sang Iran

Keterangan (Keadaan Bentang Lahan)

Terjadi pengerosian lapisan tanah secara bertahap.

Situs sangiran ditemukan oleh ahli paleontologi G.H.R. von Koenigswald pada

tahun 1934 melalui artefak yang ditinggalkan Homo erectus di Desa Ngebung,

Sangiran. Saat itu von Koenigswald ditugaskan Belanda untuk menyusun biostratigrafi

Jawa berdasarkan fosil mamalia. Penggalian yang dimulai pada tahun 1936 lalu

menemukan fosil-fosil Homo erectus. Penemuan demi penemuan pun terjadi terus

sampai dasawarsa terakhir ini, membuktikan bahwa Sangiran adalah situs Homo

erectus yang sangat penting.

Sekitar 0,8 juta tahun lalu, tidak lagi dijumpai rawa di Sangiran. Juga tak lagi

terdapat daerah peralihan antara laut dan darat. Manusia kekar Meganthropus

paleojavanicus masih hidup dan berdampingan hidupnya dengan Homo erectus yang

lebih ramping. Kemampuan membuat alat serpih tetap dilanjutkan.

Pada periode berikutnya terjadi letusan gunung yang hebat di sekitar Sangiran,

berasal dari Gunung Lawu, Merapi dan Merbabu purba. Letusan hebat telah

memuntahkan jutaan kubik endapan pasir vulkanik, kemudian diendapkan oleh aliran

sungai yang ada di sekitarnya saat itu.

Aktivitas vulkanik tersebut tidak hanya terjadi dalam waktu yang singkat, tetapi

susul-menyusul dalam periode lebih dari 500.000 tahun. Aktivitas alam ni

meninggalkan endapan pasir fluvio-volkanik setebal tidak kurang dari 4o meter,

dikenal sebagai Formasi Kabuh. Lapisan ini mengindikasikan daerah Sangiran sebagai

Page 11: Sang Iran

lingkungan sungai yang luas saat itu: ada sungai utama dan ada pula cabang-cabangnya

dalam suatu lingkungan vegetasi terbuka. Salah satu sungai purba yang masih bertahan

adalah Kali Cemoro.