Upload
others
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SANKSI PIDANA PEMBUNUHAN OLEH ANAK PERSPEKTIF
HUKUM PIDANA ISLAM
(STUDI PUTUSAN PN KEBUMEN NO.88 TAHUN 2012)
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT
MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU
DALAM ILMU HUKUM ISLAM
OLEH:
ROJIKIN 10370005
PEMBIMBING :
DR. OCKTOBERRINSYAH,M.AG
SIYASAH
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014
ii
ABSTRAK
Dewasa ini kasus kejahatan yang banyak menyita perhatian publikadalah kejahatan yang melibatkan anak-anak, baik sebagai pelaku ataupunsebagai korban. Salah satu kasus kejahatan yang dilakukan anak adalahkasus pembunuhan yang dilakukan oleh Ahmad Muhanif (14 tahun)terhadap Windi Astuti (14 tahun) yang disidangkangkan di PengadilanNegeri Kebumen No.88/Pid.Sus/2012. Dalam menjatuhkan putusanterhadap anak yang melakukan tindak pidana pembunuhan, hakim harusmempunyai pertimbangan dan keyakinan terhadap bukti bukti yangdiajukan dan yakin bahwa tindak pidana tersebut benar benar telahdilakukan terdakwa. Selain itu seorang hakim dalam memutuskan putusanjuga harus mempertimbangkan hal-hal yang meringankan ataupun yangmemberatkan terdakwa. Mengingat disisi lain kondisi kejiwaan seoranganak yang masih labil. Berangkat dari latar belakang tersebut, makarumusan masalah yang penyusun ajukan adalah pertimbangan dan dasarhukum apa yang digunakan oleh hakim dalam memutus perkarapembunuhan oleh anak dan bagaimana pandangan hukum pidana Islamdalam memberikan sanksi terhadap anak yang melakukan tindakpembunuhan ?
Penelitian ini merupakan penelitian (library research) bersifatdeskriptif analitik, dengan menggunakan pendekatan normatif yuridis,teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara wawancara(interview) dan data kepustakaan menelusuri dan mempelajari berkas-berkasberita acara persidangan (BAP) proses persidangan tentang pembunuhanoleh anak, pada analisis penyusun menggunakan data kualitatif.
Hasil dari penelitian yang penyusun lakukan dapat diketahuiPertama, hakim menjatuhkan pidana terhadap pelaku yang berupa penjaraselama delapan (8 tahun) tahun dengan pertimbangan Diharuskan pulaseorang hakim sebelum menjatuhkan putusan agar mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan serta hal-hal yang memberatkan terdakwa. yangdigunakan oleh hakim dalam menjatuhkan putusan perkara tersebutdiantaranya, hakim telah mendengar dari keterangan para saksi, terdakwadan meneliti barang bukti yang diajukan didalam persidangan, selanjutnyapertimbangan-pertimbangan yuridis diantaranya adalah pembuktian unsur –unsur dalam pasal 340 KUHP dengan mengaitkan dasar hukum pasal 26ayat (1) UU No 3 tahun 1997 tentang pengadilan anak
Kedua, ketentuan batas usia anak dapat dikenakan pembebananhukuman dalam hukum islam adalah batas usia anak mencapai masadewasa dan berfikir penuh yaitu pada umur 15-18 tahun. Pembunuhan olehanak dibawah umur dalam kasus ini pelaku masih berusia 14 tahun sehinggatidak dihukumi kisas melainkan takzir ta’d biyaitu takzir yang bersifatmendidik.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Kedua Orang Tuaku bapak Khasanudin dan Ibu Tuyem yang telah mengasuh dari
lahir hingga dewasa diwarnai dengan penuh kasih sayang dan Jasamu tak terhitung .
2. Kakak-kakakku yang kucintai di antaranya, Mba Romelah, Mba Umi Salamah, Mba
Sarmiyatun terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini. Dan Keponakanku
tercinta Irfan Aji Prianto , Niken Widia ningrum, Diana Malikhatus syifa dan Najwa
Nur Chanifah..
3. KH Ismu’in (alm) dan K Slamet Sohib yang telah memberikan ilmu yang sangat
bermanfaat, seperti yang ku alami saat ini. Jasamu selalu ku ingat
4. Kyai Zakari ulinuha S.Sos yang telah memberikan Ilmu yang bermanfaat
5. Keluarga Besar Pondok Pesantren Nuruttolibin dan teman seperjuangan angkatan
2007 semoga kalian selalu diberikan kesuksesan selalu.
6. Keluarga besar Bapak Zainal arifin S.E MM dan Ir. Harsiyati Arifin yang telah
membimbing dan merawatku selama diyogyakarta jasamu selalu aku kenang dan Para
Takmir Masjid Al-Ghifary, serta sahabat Habib, Jati dan Zaki yang telah selalu
membantu selama dimasjid.
7. Pak Qamaruzzaman S.Hi .M.Si yang selalu memberikan motivasi dan nasehatnya.
8. Sahabat Forex Trading Amin Rusli dan Mahzumi Akhul Walid serta teman-teman
IPS 4 MAN 1 Kebumen Angkatan 2007.
9. Teman-teman baikku yang tercinta, Mas Tirto, Alfi Lutfan, Rofik Anwar ,
Muqawam Fikri ,Nawawi dan semua Js Angkatan 2010 dan teman-teman KKN.
Terima Kasih atas nasehat dan kepedulian kalian.
vi
MOTTO
الوالدینرضى اهللا في رضى الوالدین، وسخط اهللا في سخط
“Keridloan Allah tergantung kepada keridloan orang tua dan kemurkaan Allahtergantung kepada kemurkaan orang tua.”
( HR. Bukhari Muslim )
vii
KATA PENGANTAR
بسم اهللا الرحمن الرحیم
اللھم ال علم لنا إال ما علمتنا إنك , محمد الصادق الوعد األمینوالصالة والسالم على سیدنا , الحمد هللا رب العالمین
وأرنا , وارزقنا اتباعھ, وأرنا الحق حقًا,وزدنا علمًا, وانفعنا بما علمتنا, اللھم علمنا ما ینفعنا, أنت العلیم الحكیم
برحمتك في عبادك وأدخلنا,واجعلنا ممن یستمعون القول فیتبعون أحسنھ,وارزقنا اجتنابھ, الباطل باطًال
الصالحین
Segala puji bagi Allah swt. yang telah memberi kesehatan dan kesempatan
yang diberikan kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan berjalan lancar. Shalawat dan Salam tercurahkan atas baginda, Nabi besar
Muhammad saw. yang mana beliau telah bersusah payah memperjuangkan nama baik
agama demi terciptanya kepercayaan umat tentang apa yang harus kita anut dan suatu
yang diridhoi oleh Allah swt., yaitu Agama Islam.
Atas rahmat dan karunia-Nya penyusun telah menyelesaikan skripsi yang
berjudul “SANKSI PIDANA PEMBUNUHAN OLEH ANAK PERSPEKTIF
HUKUM PIDANA ISLAM (STUDI PUTUSAN PN KEBUMEN NO.88 TAHUN
2012)” secara lancar. Penyusun juga tak lupa mengucapkan banyak terima kasih
kepada berbagai pihak yang ikut berperan dalam menyusun skripsi ini, yang terhormat
yaitu:
1. Bapak Dr. H. M. Nur, M.Ag. Selaku kepala jurusan jinayah siyasah, terima kasih
yang sebesar-besarnya atas segala nasehat dan luang waktunya.
2. Bapak Dr. Ocktoberrinsyah, M.Ag. selaku pembimbing, terima kasih yang sebesar-
besarnya atas segala bimbingan, nasehat dan luang waktunya.
viii
3. Rasa hormat dan terima kasih kepada kedua orang tua Penyusun, Bapak Khasanudin
dan Ibu Tuyem, atas segala dukungan baik secara materi maupun non materi
(Spiritual )
4. Kepada orang orang yang sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup penyusun,
Kepada KH. Ismu’in (Alm), Kyai Selamet Sohib, Kyai Zakari Ulinuha S. Sos. Dan
Para Guru SD, MTs Dan MAN dan Para Dosen Fakultas Syari’ah Dan Hukum
Terima Kasih atas Nasihat dan didikanya.
5. Keluarga Besar Pondok Pesantren Nuruttolibin dan teman seperjuangan angkatan
2007 semoga selalu terjalin silahturahmi .
6. Teman-teman baikku yang tercinta, Mas Tirto, Alfi Lutfan, Rofik Anwar ,
Muqawam Fikri , Nawawi dan semua Js Angkatan 2010 dan teman-teman KKN.
Terima Kasih atas nasehat dan kepedulian kalian.
Semoga amal ibadah dan jasa baik mereka diterima, dibalas dan digolongkan kedalam
golongan orang-orang yang sholeh oleh Allah swt.
Paling utama hanya kepada Allah lah penyusun memohon ampunan atas
segala kesalahan dan meminta agar selalu diberi petunjuk menuju jalan yang lurus.
Yogyakarta, 18 Maret 2014
Penyusun,
Rojikin
NIM : 10370005
ix
PEDOMAN TRANSLITERASI
ARAB-LATIN
Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan ini berpedomanpada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan danKebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 05936/U/1987.
I. Konsonan TunggalHuruf Arab Nama Huruf Latin Nama
ا Alif tidakdilambangkan tidak dilambangkan
ب Ba’ B Be
ت Ta’ T Te
ث Sa’ Ṡ es (dengan titik diatas)
ج Jim J Je
ح Ha’ Ḥ ha (dengan titik di bawah)
خ Kha’ Kh ka dan ha
د Dal D De
ذ Żal Ż zet (dengan titik di atas)
ر Ra’ R Er
ز Za’ Z Zet
س Sin S Es
ش Syin Sy es dan ye
ص Sad Ş es (dengan titik di bawah)
ض Dad Ḍ de (dengan titik di bawah)
ط Ta’ Ṭ te (dengan titik di bawah)
ظ Za’ Ẓ zet (dengan titik di bawah)
ع ‘Ain ‘ koma terbalik di atas
غ Gain G Ge
ف Fa’ F Ef
ق Qaf Q Qi
ك Kaf K Ka
ل Lam L El
م Mim M Em
ن Nun N En
و Waw W W
ه Ha’ H Ha
ء Hamzah ‘ Apostrof
x
ي Ya’ Y Ye
II. Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap
متعددة Ditulis Muta‘addidah
عّدة Ditulis ‘iddah
III. Ta’ Marbutah di Akhir Kataa. Bila dimatikan/sukunkan ditulis “h”
حكمة Ditulis Hikmah
جزیة Ditulis Jizyah
b. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis hكرامة الولیاء Ditulis Karāmah al-auliyā‘
c. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis tزكاةالفطر Ditulis Zakāh al-fiṭri
IV. Vokal Pendek---َ--- Fathah ditulis A
---ِ--- Kasrah ditulis I
---ُ--- Dammah ditulis U
V. Vokal Panjang
ا َ Fathah diikuti Alif Takberharkat جاھلیة Ditulis Jāhiliyyah
يَFathah diikuti Ya’ Sukun (Alif
layyinah) تنسى Ditulis Tansā
يِ Kasrah diikuti Ya’ Sukun كریم Ditulis Karīmو Dammah diikuti Wawu Sukun فروض ditulis Furūd
VI. Vokal Rangkapي َ Fathah diikuti Ya’ Mati ditulis Ai
و َ Fathah diikuti Wawu Mati ditulis Au
VII. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrofاانتم Ditulis a’antum
أعّدت Ditulis ‘u‘iddat
لئن شكرتم Ditulis la’in syakartum
VIII. Kata Sandang Alif + Lama. Bila diikuti huruf Qomariyah
xi
القران Ditulis al-Qur’ān
القیاش Ditulis al-Qiyās
b. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyah yangmengikutinya, serta menghilangkan huruf ‘l’ (el) nya.
السماء Ditulis as-Samā’
الشمس Ditulis asy-Syams
IX. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimatذوي الفروض Ditulis zawīl furūd atau al-furūd
اھل السنة Ditulis ahlussunnah atau ahl as-sunnah
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
ABSTRAK. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI. . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii
SURAT PERYATAAN SKRIPSI. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .iv
PERSEMBAHAN. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
MOTTO. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi
KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. vii
PEDOMAN TRANSLITERASI. . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .ix
DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .x
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah. . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
B. Pokok Masalah. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .. . . . . 4
C. Tujuan Kegunaan Penelitian. . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
D. Telaah Pustaka. . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
E. Kerangka Teoritik. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .8
F. Metode Penelitian. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13
G. Sistematika Pembahasan. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16
BAB II : PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA ANAK
A. Pertanggungjawaban Pidana Anak
1. Pengertian dan Batasan anak. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .18
xi
2. Pertanggungjawaban Pembunuhan oleh Anak dalam Hukum
Islam. . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . .23
3. Pertanggungjwaban Pembunuhan oleh Anak dalam Hukum
Positif. .. . . . . . . . .. .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .30
B. Klasifikasi Tindak Pidana Pembunuhan
1. Pengertian Pembunuhan. . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .35
2. Klasifikasi Pembunuhan dalam Hukum Islam Dan Hukum
Positif. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38
BAB III : DESKRIPSI PERKARA DAN PUTUSAN NO. 88/PID.SUS/2012
A. Kasus Pembunuhan oleh Anak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45
B. Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim. . ... . . . . . . . . . . . . . . . 57
BAB IV : ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PUTUSAN
PN KEBUMEN NO. 88/PID.SUS/2012/PN. KBM
A. Dasar Pertimbangan Hakim. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
B. Sanksi Pidana Dalam PutusanHakim. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .67
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .74
B. Saran Saran. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . .75
DAFTAR PUSTAKA.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .76
LAMPIRAN LAMPIRAN
DAFTAR TERJEMAHAN . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I
xii
BIOGRAFI ULAMA. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .II
SURAT IZIN PENELITIAN. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . III
SURAT BUKTI WAWANCARA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . IV
SURAT HASIL WAWANCARA. . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . V
CURRICULLUM VITAE. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . VI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu titik sasaran pembangunan yang dilakukan oleh setiap
bangsa adalah menciptakan kualitas bangsa yang mampu melanjutkan
perjuangan dan melaksanakan misi bangsa. Anak sebagai generasi muda
disamping sebagai obek jupa berperan sebagai subjek pembangunan1.
Seorang anak akan menjadi harapan penerus bagi kelangsungan suatu
bangsa. Sebab, pada dasarnya nasib suatu bangsa sangat tergantung pada
generasi penerusnya. Apabila generasi penerusnya baik, maka dapat
dipastikan juga kehidupan suatu bangsa itu juga akan berlangsung baik.
Namun sebaliknya jika generasi penerus itu rusak, maka rusaklah
kehidupan bangsa itu. Begitu pentingnya generasi penerus bagi
kelangsungan hidup berbangsa.
Sudah sewajarnya jika seorang anak harus diberikan perhatian,
pengawasan dan perlindungan khusus. Perlindungan pada anak dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk, yakni melalui pemberian hak-hak
terhadap anak yang dapat dikaitkan dalam hukum, seperti perlindungan atas
kesejahteraan, pendidikan, perkembangan, jaminan masa depan yang cerah,
dan perlindungan dari kekejaman, kekerasan, serta perlindungan
1Nashriana, Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak Di Indonesia, (Jakarta: PTRaja Grafindo,2012), hlm. 1.
2
perlindungan lain yang dapat memacu tumbuh kembangnya anak secara
wajar.
Dalam usaha memberikan perlindungan hukum bagi anak, pemerintah
memberlakukan Undang-Undang mengenai kesejahteraan anak pada tahun
1979(UU No.4 tahun 1979), Undang-Undang RI No. 23 tahun 2002 tentang
perlindungan anak dan meratifikasi konvensi tentang hak hak anak dengan
keputusan RI No. 36 tahun 1990.
Namun, Dewasa inikasus kejahatan yang banyak menyita perhatian
publik adalah kejahatan yang melibatkan anak-anak, baik sebagai subjek
ataupun objek. Salah satu kasus kejahatan yang dilakukan anak adalah
kasus pembunuhan terhadap Windi Astuti (14 tahun) yang dilakukan
olehAhmadMuhadif (14 tahun). Terdakwa melakukan aksi pembunuhan itu
di sebuah pantai Menganti yang tepatnya di desa Karang Duwur kecamatan
Ayah kabupaten Kebumen. Karena perbuatanya pelaku diancam telah
melanggar pasal 340 KUHP (Pasal Pembunuhan berencana) dan Pasal 80
Ayat (3) UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Maka sesuai
amar putusan Pengadilan Negeri Kebumen NO.88/PID-SUS/2012/PN
KEBUMEN tentang Tindak Pidana Pembunuhan terhadap anak, terdakwa
dijatuhi hukuman 8 (delapan) tahun penjara.2
Dalam tuntutanya, Jaksa Penuntut Umum menuntut terdakwa dengan
penjara 10 tahun. Namun hakim memvonis terdakwa dengan pidana penjara
8 tahun. Hukuman ini bagi penyusun dirasa terlalu tinggi karena mengingat
2Berkas perkara Pengadilan Negeri Kebumen, No.Reg.88/Pid.Sus/2012/PN.KEBUMEN.
3
pelaku masih tergolong anak-anak dan dalam penjatuhan pidana terhadap
anak hakim harus bersikap adil dan perlu memperhatikan keadaan biologis,
psikologis dan pedagogis seorang anak, serta latar belakang anak tersebut.
Mengingat tujuan pemidanaan adalah sebagi upaya pencegahan, pengajaran
dan pendidikan serta tujuan demi kesejahteraan anak. Seharusnya hakim
mengadili dengan berdasarkan apa yang ada dipersidangan dengan bukti
dan dasar-dasar yang kuat. Dan tidak sesuai dengan UU NO 3 tahun 1997
Tentang Pengadilan Anak pasal 24 yang berbunyi :
1) Tindakan yang dapat dijatuhkan kepada anak nakal ialah:
a. Mengembalikan kepada orang tua,wali,orang tua asuh
b. Menyerahkan kepada negara untuk untuk mengikuti
pendidikan,pembinaan,dan latihan kerja;atau
c. Menyerahkan kepada departemen sosial,atau organisasi sosial
kemasyarakatan yang bergerak dibidang
pendidikan,pembinaan,dan latihan kerja.
2) Tindakan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat disertai
dengan teguran dan syarat tambahan yang ditetapkan oleh hakim.
Suatu putusan hakim merupakan sebuah hukum bagi terdakwa pada
khususnya dan menjadi sebuah hukum yang berlaku luas apabila menjadi
sebuah yurisprudensi (oleh para hakim dalam memutus suatu perkara yang
sama). Apabila suatu perkara yang diputus sudah keliru dan pada akhirnya
menjadi sebuah yurisprudensi, maka yang terjadi adalah tidak terciptanya
4
keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa seperti yang dicantumkan
dalam setiap putusan hakim.
Dalam pandangan hukum Islam terhadap status hukum seorang anak
dalam lapangan pemidanaan, Ahmad hanafi mengatakan bahwa untuk dapat
dibebani pertanggungjawaban maka seorang harus berakal, dewasa dan
memiliki kemauan sendiri, jadi menurutnya seorang anak tidak dapat
dibebani tanggungjawab.
Berdasarkan atas pemaparan permasalahan-permasalahan diatas,
penyusun berinisiatif melakukan penelitian di Pengadilan Negeri Kebumen.
Sebagai obyeknya adalah surat keputusan majelis hakim tentang perkara
pidana pembunuhan oleh anak dalam pandangan/perspektif hukum Islam
(fikih Jinayah).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dan untuk lebih menfokuskan penelitian ini
maka penyususun merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :
1. Pertimbangan dan dasar hukum apa yang digunakan oleh hakim
dalam memutus perkara pembunuhan oleh anak di Kebumen dalam
putusan No.88/PID-SUS/2012/PN KEBUMEN ?
2. Bagaimana Pandangan hukum pidana Islam terhadap sanksi pidana
dalam putusan perkara pembunuhan oleh anak No.88/PID-
SUS/2012/PN KEBUMEN ?
5
C. Tujuan Penelitian Dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
a. Menjelaskan pertimbangan hukum yang digunakan oleh majelis
hakim(PN KEBUMEN) dalam memutuskan perkara pembunuhan
oleh anak No.88/PID-SUS/2012/PN KEBUMEN.
b. Menjelaskan bagaimana pandangan Hukum pidana Islam terhadap
pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara pembunuhan
oleh anak dalam ptusan No.88/PID-SUS/2012/PN KEBUMEN
2. Manfaat penelitian
a. Berguna bagi kepentingan ilmiah sebagai sumbangan pemikiran
dan menambah khazanah keilmuan Islam terutama dalam bidang
hukum pidana Islam.
b. Untuk dijadikan bahan komparasi bagi hakim dalam membuat
keputusan peradilan yang adil sesuai hukum Islam.
c. Dapat memperluas wawasan ilmu pengetahuan agama khususnya
bagi penyususn dan umumnya bagi pembaca tentang hal-hal yang
berkenaan dengan penelitian ini.
d. Hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam usaha
menanggulangi kasus pembunuhan oleh anak dibawah umur yang
banyak terjadi khususnya di daerah kebumen.Dan memberi
masukan kepada para penegak hukum dalam menangani suatu
kasus, serta memberikan kesadaran terhadap masyarakat luas
untuk turut serta/andil terhadap penanggulangan kasus tersebut.
6
D. Telaah Pustaka
Sejauh pengetahuan penyusun yang melakukan penelahaan terhadap
kepustakaan sudah ada beberapa kalangan atau penelitian yang menelaah
pembunuhan, berikut ini kami sebutkan beberapa karya yang telah
dijadikan skripsi yang membahas mengenai pembunuhan antara lain :
Skripsi saudara Adib Masykuri yang berjudul “Delik pembunuhan
sengaja menurut hukum pidana Islam dan KUHP”3. skripsi ini mengkaji
tentang kriteria dan sanksi hukuman pidana delik pembunuhan sengaja serta
alasan penetapan kriteria dan sanksi yang harus diterima pada pelaku
pembunuhan sengaja.
Skripsi saudari Lina Irawati Kusumaningrum dengan judul “Sanksi
Tindak Pidana Pembunuhan Secara Mutilasi (Studi Perbandingan Hukum
Pidana Islam Dan Hukum Pidana Positif).4 Skripsi ini membahas tentang
sanksi pidana pelaku pembunuhan secara mutilasi dilihat dari hukum Islam
dan pidana positif.
Skripsi Farrah Syamala Rosyda berjudul “Perbandingan Tindak
Pidana Pembunuhan Secara Tidak Disengaja Dengan Penganiayaan Yang
Mengakibatkan Kematian (Studi Putusan Pengadilan Negeri Kebumen
No.38/Pid.Sus/2011/Pn. Kbm Dan No.264/Pid.B/2011/Pn. Kbm).Skripsi ini
3Adib Masykuri”Delik Pembunuhan Sengaja Menurut Hukum Pidana Islam DanKUHP”Skripsi Tidak Diterbitkan,(Yogyakarta: Fakutas Syariah IAIN Sunan Kalijaga,2001)
4Lina Irawati Kusumaningrum”Sanksi Tindak Pidana Pembunuhan Secara Mutilasi(Studi Perbandingan Hukum Pidana Islam Dan Hukum Pidana Positif”Skripsi tidakditerbitkan(yogyakarta:Fakultas syari’ah dan HukumUIN Sunan Kalijaga, 2008)
7
membahas tentang perbedaan dan persamaan dalam tindak pidana
pembunuhan secara tidak sengaja dan dengan penganiayaan yang
mengakibatkan kematian dengan mengkaji putusan Pengadilan sebagai
datanya.
Skripsi saudara Tri Setya Purnomo dengan judul “Pembuktian Tindak
Pidana Pembunuhan Dengan Cara Otopsi Dalam Tinjauan Hukum
Islam.Skripsi ini membahas tentang pembuktian tindak pidana pembunuhan
dengan cara otopsi dilihat dari hukum Islam.5
Dalam bukunya Leden Marpaung yang berjudul Tindak pidana
terhadap Nyawa dan Tubuh:pemberantasan dan prevensinya Dipaparkan
mengenai macam macamtindak pidana terhadap Nyawa(pembunuhan) dan
tubuh(penganiayaan). Tindak Pidana Ini dalam KUHP dimuat dalam bab
XIX dengan judul “Kejahatan terhadap nyawa orang” yang diatur dalam
pasal 338 sampai dengan pasal 350 disertai contoh kasus dan putusan
pengadilan yang dikenakan pada kasus tersebut.6
Begitu banyak kajian tentang kejahatan pembunuhan, namun setahu
penyusun kajian kajian tersebut lebih memfokuskan pada pelaku oleh orang
dewasa. Hal ini berbeda dengan kajian yang akan dibahas oleh penyususn
karena penyusun lebih menitik beratkan pada objek dan subjek hukumnya
adalah anak anak dengan mengambil salah satu kasus yang terjadi di
5Tri Setya Purnomo”Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Dengan Cara OtopsiDalam Tinjauan Hukum Islam”Skripsi tidak diterbitkan(yogyakarta:Fakultas syari’ah danHukum UIN Sunan Kalijaga, 2009)
6 Leden Marpaung, Tindak pidana terhadap Nyawa dan Tubuh: pemberantasan danprevensinya (Jakarta: Sinar Grafika, 2005)
8
kebumen dalam putusan PN Kebumen No.88/PID-SUS/2012/PN
KEBUMEN.
E. Kerangka Teori
Dalam UU No.3 Tahun 1997 tentang peradilan dinyatakan pada Pasal
4 Ayat (1) bahwa batasan umur anak yang dapat diajukan ke sidang anak
adalah anak yang telah berumur 12 tahun dan belum menikah.7
Sedangkan pengertian anak nakal dalam Undang-Undang No.3 tahun
1997, anak nakal adalah anak yang melakukan tindak pidana atau anak
yang melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak, baik
menurut peraturan perundang undangan maupun menurut peraturan hukum
lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.8
Kejahatan yang pelakunya adalah anak anakatau remaja merupakan
permasalahan yang cukup signifikan. Mengingatdari sifat hukum yang
berlaku di negara indonesia, barang siapa melakukan tindak pidana
terhadapnya pasti akan dimintakan pertanggung jawaban tanpa terkecuali,
begitupun terhadap anak/remaja ketika mereka melakukan tindak pidana
harus pula dikenai hukuman, hanya saja hukuman yang diberikan tidaklah
sama dengan hukuman orang dewasa, terhadap anak diadakan
pengecualian. Sebagai mana diatur dalam pasal 45, 46, 47 KUHP yang
7 Shanty Dellyana, Wanita Dan Anak Di Mata Hukum , (Yogyakarta:Liberty, 1987),hlm. 55.
8 Undang-Undang No.3 tahun 1997 tentang pengadilan anak
9
diperbaharuai dengan ketentuan UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan
Anak.
Sedangkan dalam teori pertama penyusun akan akan membahas
pertanggungjawaban pidana anak dan kriterianya. Seorang bisa dikenai
Taklif apabila adanya sifat tertentu pada diri pelaku dan bukan pada
perilakunya, diantaranya adalah anak belum dewasa, orang yang hilang
akal, orang tidur hingga ia terbangun. Sedangkan pertanggung jawaban
pidana ditegaskan atas tiga hal :
1) Adanya perbuatan yang dilarang.
2) Dikerjakan dengan kemauan sendiri tanpa adanya paksaan dari
orang lain.
3) Pelaku mengetahui akibat yang dilakukanya.9
Dari ketiga unsur diatas dapat disimpulkan bahwa yang bisa dibebani
Tanggung jawab hanyalah manusia yang berakal sehat, dewasa dan
berkemauan sendiri, jadi menurut ahmad hanafi anak anak tidak dapat
dibebani pertanggung jawaban .10Hal ini sesuai sabda Rasulullah :
جنونوعن المحتلمیستیقظ و عن الصبي حتي یم عن ثال ثة عن النا ئم حتي رفع القال
11لحتي یعق
9 Ahmad hanafi, Azas Azas Hukum Pidana Islam, (jakarta:Bulan Bintang, 1967),hlm 173.
10Ibid., hlm.173-174.11 Abu Dawud Sulaiman bin al Asy’ati As Sijtany Al Azidy, Sunan Abi Dawud, (
ttp: Dar al Fikr,t.t) IV:141. Hadist ini diriwayatkan oleh Ibn Juraijdari Qosim bin Yaziddari Ali.
10
Suatu tindak pidan yang dilakukan oleh anak yang sudah baligh tidak
semua mendapat hukuman pemidanaan. Dalam hal ini para fuqoha lebih
melihat pada kemampuan berfikir pada masa baligh seseorang,yaitu
kemampuan berfikir lemah (umur antara 7sampai 15 tahun) dan
kemampuan penuh (umur diatas 15 tahun).12
Ada beberapa teori pemidanaan yang terdapat dalam hukum pidana,
yaitu13:
1. Teori Absolut atau Pembalasan
Tujuan dijatuhkannya pidana adalah sebagai pembalasan atas apa
yang diperbuat oleh seseorang agar terciptanya keadilan terhadap korban
dari perbuatannya. Hukuman adalah akibat mutlak dari suatu delik sehingga
menjadi balasan dari kejahatan yang dilakukan oleh pelaku.
2. Teori Relatif atau Tujuan
Tujuan dijatuhkannya pidana bukanlah untuk memenuhi kepuasan
terhadap pembalasan terhadap apa yang diperbuat oleh seseorang, namun
untuk terciptanya ketertiban suatu masyarakat. Dengan kata lain, teori ini
bertujuan menakut-nakuti perbuatan kejahatan pada seluruh masyarakat
atau menakut-nakuti seorang (pelaku sendiri) agar tidak mengulangi
kejahatan yang pernah dilakukannya.
12Ahmad hanafi, Azas Azas Hukum Pidana Islam, (jakarta :Bulan Bintang, 1967),hlm. 368.
13Harlianda Saputra, Teori-Teori Pemidanaan,http://harliandasaputra.blogspot.com, akses 24 September 2013.
11
3. Teori Gabungan
Teori mendasarkan pada gabungan diantara kedua teori pemidanaan
diatas. Lebih tepatnya lagi pidana dijatuhkan kepada seseorang dengan
tujuan memberikan pembalasan terhadap apa yang telah diperbuat dan
untuk ketertiban suatu masyarakat.
Teori pemidanaan ini tidak hanya ada dalam hukum pidana sekuler,
bahkan dalam islam pun terdapat beberapa teori pemidanaan. Teori
pemidanaan dalam hukum Islam berdasarkan pada al-Qur’an dan Hadits.
Berdasarkan dari beberapa kajian bahwasanya para ahli hukum pidana
Islam membagi tujuan pemidanaan dalam ajaran Islam, yaitu14:
1. Pembalasan (al-Jazā’)
Konsep ini menghendaki pembalasan yang setimpal sebagai
konsekuensi hukum atas perbuatan yang dilakukannya dengan tujuan
terciptanya sebuah keadilan.
2. Pencegahan (az-Zajr)
Hukuman diberikan agar tidak terjadi lagi tindak pidana karena ada
perasaan balas dendam dari para korban. Hukuman inilah yang bertujuan
untuk menghilangkan rasa dendam tersebut.
3. Pemulihan / Perbaikan (al-Iṣlāḥ)
14 Ocktoberrinsyah,“Tujuan Pemidanaan Dalam Islam,” In Right, No. 1, Vol. 1(November 2011), hlm.23.
12
Hukuman diberikan agar menjadi sebuah pelajaran bagi pelaku agar
sadar sehingga memperbaiki dirinya dan tidak mengulangi perbuatannya
lagi.
4. Restorasi (al-Isti`ādah)
Konsep ini menghendaki dihadirkannya kedua belah pihak yang
bersangkutan sehingga dapat memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan
akibat adanya tindak pidana.
5. Penebusan Dosa (at-Takfīr)
Adanya unsur ukhrawi dalam kehidupan ajaran Islam sehingga
menimbulkan dosa dalam setiap perbuatan pidana. Sebagian fukaha
berpendapat dijatuhkannya pemidanaan bertfungsi untuk menggugurkan
dosa-dosa yang telah dilakukan.
Teori ketiga adalah membahas tentang putusan hakim terhadap
tindak pidana pembunuhan oleh anak dalam putusan pengadilan Kebumen.
Pembunuhan adalah perampasan terhadap nyawa orang lain sehingga
pelakunya harus dihukum dengan adil .Masalah tindak pidana pembunuhan
berencana diatur dalam KUHP pasal 340 yang berbunyi :
“barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulumerampas nyawa orang lain,diancam,karena pembunuhan berencanadengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktutertentu, paling lama dua puluh tahun”
13
Seorang anak yang melakukan perbuatan yang melanggar hukum
dapat dikenai hukuman penjara, dimana hukumanya diserahkan kepada
putusan hakim untuk memutuskannya dalam hal ini masuk dalam hukuman
takzir, menanggapi masalah tersebut menjadikan peran hakim menjadi
semakin penting, mengingat anak adalah subjek dan obyek hukum yang
memiliki pertanggung jawaban yang berbeda didepan hukum. Maka dari
itu, hakim harus mengetahui makna penjatuhan hukuman, karena pada
intinya penjatuhan pidana tidak berorientasi pada pembalasan melainkan
lebih menekankan pada pencegahan serta pendidikan dan kesejahteraan
anak.
F. Metode Penelitian
Agar tercapainya maksud dan tujuan pembahasan pokok pokok
masalah diatas, maka penyususn menggunakan metode penelitian sebagai
berikut :
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penyususn adalah penelitian pustaka
(library research), yaitu jenis penelitian dokumentasi untuk memperoleh
data dengan menelusuri dan mempelajari berkas berkas berita acara
persidangan (BAP) proses persidangan tentang pembunuhan oleh anak.
14
2. Sifat penelitian
Adapun sifat penelitian ini adalah deskriptif analitik15.Dalam hal ini
penyususun membatasi pada kasus perkara pembunuhan oleh anak
putusan No.88/PID-SUS/2012/PN KEBUMEN dan kemudian dianalisis
menurut hukum positif maupun hukum Islam.
3. Metode pendekatan
Pendekatan yang penyususn gunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Pendekatan Yuridis, yaitu cara mendekati masalah yang diteliti
dengan mendasarkan pada semua tata aturan perundang undangan
yang berlaku di indonesia yang mengatur masalah pembunuhan oleh
anak pada umumnya dan aturan aturan beracara dilembaga peradilan
khususnya pengadilan negeri kebumen.
b. Pendekatan Normatif, yaitu cara mendekati masalah yang diteliti
dengan melihat apakah sesuatu baik atau tidak, benar atau tidak,
sesuai atau tidak dengan berdasarkan al-qur’an, hadits , kaidah ushul
fiqh dan pendapat-pendapat para ulama yang berhubungan dengan
penelitian ini.
4. Teknik pengumpulan data
a. Sumber data primer
15Deskriptif Analitik Adalah Penelitian Yang Bertujuan Untuk MenggambarkanKeadaan Fenomena Sosial, Praktek Dan ‘Urf (Kebiasaan) Yang Terdapat DalamMasyarakat. Lihat Kontjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Cet. Ke-7(Jakarta:Gramedia, 1995), Hlm .19.
15
Teknik pengumpulan data dalam mendapatkan data primer adalah
sebagai berikut :
1) Wawancara (interview), yaitu suatu bentuk komunikasi
langsung antara peneliti dengan subyeknya16.Dalam hal ini
penyususn mewawancarai langsung hakim yang memutus
perkara pembunuhan oleh anak dikebumen dengan putusan
No.88/PID-SUS/2012/PN KEBUMEN.
2) Dokumentasi, yaitu cara memperoleh data dengan menelusuri
dan mempelajari dokumen berupa berkas berkas putusan
perkara pembunuhan oleh anak di kebumen No.88/PID-
SUS/2012/PN KEBUMEN dalam hal ini penyususn mencari
data, arsip, buku-buku, peraturan perundang undangan, dan
lain-lain yang dianggap perlu. Metode ini digunakan untuk
memperoleh data atau dokumen yang dapat memberikan
penjelasan tentang apa yang menjadi dasar pertimbangan
hakim didalam memutus perkara pembunuhan oleh anak di
kebumen No.88/PID-SUS/2012/PN KEBUMEN.
b. Sumber data sekunder
Sumber data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu
dengan melakukan kajian pustaka yang berupa karya
ilmiah,jurnal,buku-buku/kitab literature,ensiklopedi,dan berbagai
tulisan yang relevan dengan skripsi yang akan dibahas.
16 Suharsimi Arikumto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan, (Jakarta:RinekaCipta, 1993), hlm. 202.
16
5. Analisis data
Yang dimaksud dengan analisis data yaitu suatu cara yang dipakai
untuk menganalisis,mempelajari serta mengolah kelompok data
tertentu,sehingga dapat diambil kesimpulan yang konkrit tentang
permasalahan yang diteliti dan dibahas.17Dalam penelitian ini penyususn
menggunakan analisis data yang meliputi : Induktif, yaitu metode
berfikir dengan cara menganalisis data khusus yang mempunyai unsur
unsur persamaan untuk diambil suatu kesimpulan umum.Dalam hal ini
penyususn menganalisa putusan pengadilan Negeri Kebumen dalam
perkara pembunuhan oleh anak No.88/PID-SUS/2012/PN KEBUMEN
yang berpedoaman pada ketentuan nash dan perundang undangan
kemudian ditarik kesimpulan berdasarkan data dari hasil keputusan
tersebut.
G. Sistematika Pembahasan
Untuk Mempermudah pembahasan dalam penulisan,maka penulisan
karya tulis ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :
Bab pertama menguraikan pendahuluan,terdiri dari latar belakang
munculnya masalah yang akan dijawab, tujuan dan manfaat penelitian yang
merupakan arah penelitian yang dilakukan, telaah pustaka sebagai
pembanding dan pembeda dengan penelitian sebelumnya, landasan teori
sebagai gambaran alur yang melandasi penulisan, metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini, dan sistematika pembahasan.
17 Suharsimi Arikumto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan,(Jakarta:RinekaCipta, 1993), hlm. 205.
17
Bab Kedua, penyusun mencoba memaparkan pengertian dan batasan
anak, Pertanggung jawaban Pidana anak, Kriteria Tindak pidana
pembunuhan.
Bab Ketiga, membahas tentang putusan Pengadilan Negeri Kebumen
teng pembunuhan yang dilakukan oleh anak. Dalam Bab ini akan dijelaskan
seputar proses pemeriksaaan perkara, Landasan Hukum dalam Pemidanaan
Pembunuhan oleh anak dan pertimbangan-pertimbangan hakim dalam
penjatuhan putusan.
Bab Keempat, membahas analisis terhadap dasar pertimbangan
hakim dalam putusan pengadilan, analisis terhadap sanksi pidana dalam
putusan hakim.
Bab kelima, diakhiri dengan penutup yang berisi kesimpulan
penyususnmengenai pembahasan yang telah terpaparkan sebelumnya dan
saran saran untuk pengembangan studi lebih lanjut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pembahasan dan analisa terhadap skripsi penyusun yang
berjudul “ sanksi pidana pembunuhan oleh anak perspektif hukum pidana Islam (studi
putusan PN Kebumen No. 88 /Pid.SUS/ 2012)” maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut :
1. Setelah melihat data putusan hakim mengenai delik pembunuhan oleh anak
yang ada di pengadilan kebumen dengan Perkara No.88 /Pid.SUS/ 2012 serta
menganalisisnya, maka hukuman penjara selama delapan (8 tahun) penjara
yang dijatuhkan kepada terdakwa Ahmad Muhanif bin Sukar dilihat dari
dampak psikologis, sosiologis, kesehatan dan agama sudah sampai pada batas
maksimal untuk sebuah keadilan.
2. Dalam pertanggungjwaban tindak pidana pembunuhan dalam perspektif
hukum pidana Islam, apabila seorang melakukan pembunuhan, maka orang
tersebut dapat dikenai hukuman kisas, tetapi karena pelaku masih dalam
kategori anak yang mempunya kemampuan berfikir lemah maka hukuman
yang dapat dijatuhkan adalah takzir sebagai pengganti dari kisas, tetapi
hukuman takzir tidak ditentukan dalam nash, sehingga dalam pemberian
hukuman diserahkan pada hakim untuk menentukan sanksi hukuman maka
harus bersifat edukatif dan memenuhi rasa keadilan bagi terdakwa.
75
B. Saran
Saran untuk menghadapi perkembangan zaman yang semakin canggih dan
maju dengan berbagai budaya, agama dan etnis .
1. Hukum indonesia perlu dikaji ulang kembali, terlebih pada perundang-
undangannya yang masih belum bisa memenuhi nilai standar dan nilai
keadilan. Hal ini disebabkan karena hukum yang berlaku diindonesia masih
warisan kolonial belanda, sehingga menjadikan hukum diindonesia belum bisa
berdiri sendiri dalam membentuk sebuah perundang-undangan.
2. Masyarakat indonesia mayoritas beragama Islam, untuk selayaknya sebuah
pengadilan, khususnya pengadilan yang menangani tindak pidana, dalam
memutuskan suatu putusan harus benar-benar mewujudkan keadilan, dengan
berpedoaman dan berlandaskan hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh
hukum allah dan rasulnya.
DAFTAR PUSTAKA
A. Kelompok al-Qur’an
Departemen Agama RI, Al-Qur,an dan terjemahanya, bandung : syamil CiptaMedia, 2004
B. Kelompok Hadis
Ibn Surah, Abi Isa Muhammad Ibn Isa, Sunan Al Tirmidhi, Beirut: Dar Al Fikr,t.t.
Syaik Faisal Ibn Abdul Aziz Alu Mubarak, Ringkasan Nailu Autar, Jakarta :Pustaka Azzam, 2006
S.Ijtany , Abu Dawud Sulaiman Bin Al Asy’at, Sunan Abi Dawud, Beirut :DarAl Fikr,1994
C. Kelompok Fikih/ Usul Fikih
Abd Al-Qadir Audah, “At-Tasyri’ Al-Jinaiy Al-Islamiy Muqaranan bil Qanunil
Wad’iy,” Dalam K.H Ahsin Sakho Muhammad, dkk., (ed), Ensiklopedi
Hukum Pidana Islam (bogor : kharisma ilmu, 2009
Ali, Zainuddin, Hukum Pidana Islam , Jakarta: Sinar Grafika, 2007.
Ash-Shiddieqy, Hasbi, Filsafat Hukum Islam, Semarang : Pustaka Rizki Putra,
2001.
Djazuli, Fiqih Jinayah Upaya Menangguli Kejahatan dalam Islam , Jakarta :
PT. Grafindo Persada, 1993.
Hakim, Rahmat, Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah) , Cet. Ke-1, Bandung :
Pustaka Setia 2000.
Hamzah, Andi, Bunga Rampai Hukum Islam, Jakrta : Ghalia Indonesia, 1986.
Hanafi, Ahmad, Azas Azas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang,1967.
Marsum, Jinayat Hukum Pidana Islam, Cet. Ke-1 , Yogyakarta: Perpustakaan
Fakultas Hukum UII, 1998.
Munajat, Makhrus, Hukum Pidana Islam Di Indonesia, Yogyakarta; Teras
2009.
77
Munajat, Makhrus, Dekontruksi Hukum Pidana Islam, Yogyakarta : Logung
Pustaka, 2004.
Ritonga, Rahman Dkk., Ensiklopedi Hukum Islam, ( Jakarta: Ictiar Baru Van
Hoeve, 1997.
Wardi Muslich, Ahmad, Hukum Pidana Islam, Jakarta; Sinar Grafika,2005.
D. Kelompok Hukum
Abidin, Zainal, Hukum Pidana 1,Jakarta: Sinar Grafika, 1995.
Chazawi, Adami, Pelajaran Hukum Pidana ; Stelsel, Tindak Pidana, Teori-
Teori Pemidanaan Dan Batas Berlakunya Hukum Pidana, Bagian Ke 1,
Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.
Chazawi, Adami , Kejahatan Terhadap Tubuh Dan Nyawa, Jakarta : P.T. Raja
Grafindo Persada, 2002.
Dellyana,Shanty, Wanita Dan Anak Di Mata Hukum, Yogyakarta:Liberty,
Lamintang, Delik-Delik Khusus “Kejahatan Terhadap Nyawa , Tubuh, Dan
Kesehatan” , Jakarta; Sinar Grafika, 2010.
Marpaung, Leden, Tindak Pidana Terhadap Nyawa Dan
Tubuh:Pemberantasan Dan Prevensinya, Jakarta: Sinar Grafika,
.2005
Moeljanto, Asas-Asas Hukum Pidana , Yogyakarta: Gajah Mada University
Press, 1982.
Nashriana,Perlindungan Hukum Pidana Bagi Anak Di Indonesia, Jakarta: PT
Raja Grafindo,2012.
Poernomo, Bambang, Asas-Asas Hukum Pidana, Cet IV, Jakrta : Ghalia
Indonesia, 1986.
Projodikoro, Wirjono, Asas-Asas Hukum Pidana Indonesia, Cet. Ke-1,
Bandung : Refika Aditama, 2003.
78
Undang-Undang No.3 Tahun 1997 Tentang Peradilan Anak
E. Kelompok lain lain
Adib Masykuri”Delik Pembunuhan Sengaja Menurut Hukum Pidana Islam
Dan KUHP”, Skripsi tidak diterbitkan, yogyakarta:fakutas syariah
IAIN Sunan Kalijaga, 2001.
Arikumto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan,Jakarta:Rineka
Cipta,1993.
Berkas perkara Pengadilan Negeri Kebumen,No.Reg. 88/Pid. Sus/2012/PN.
KEBUMEN
Harlianda Saputra, Teori-Teori Pemidanaan,http://harliandasaputra.blogspot.
com, akses 24 September 2013.
Hadi Kusuma, Hilman,Bahasa Hukum Indonesia, Bandung, Alumni, 1992.
Kusumaningrum, Lina Irawati, ”Sanksi Tindak Pidana Pembunuhan Secara
Mutilasi (Studi Perbandingan Hukum Pidana Islam Dan Hukum
Pidana Positif)”. Skripsi Fakultas syari’ah dan Hukum UIN Sunan
Kalijaga, 2008.
Mahkamah Agung RI, Pedoman Pelaksanaan Tugas Dan Administrasi
Pengadilan, Buku II , April, 1194
Ocktoberrinsyah, “Tujuan Pemidanaan Dalam Islam”, DalamJurnal In Right,
Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Vol. 1
November Tahun 2011.
Purnomo, Tri Setya, ”Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Dengan Cara
Otopsi Dalam Tinjauan Hukum Islam”, Skripsi Fakultas syari’ah dan
Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2009.
DAFTAR TERJEMAHAN Al-Qur’an Dan Hadits
Hlm F.N TERJEMAHANBAB I
09 11 Dihapuskan ketentuan hukum dari tiga hal : dari orang yang tidur sampai iabangun, dari orang yang gila sampai ia sembuh, dan dari anak kecil sampaiia dewasa
Hlm F.N TERJEMAHANBAB II
24 9 Dihapuskan ketentuan hukum dari tiga hal : dari orang yang tidur sampai iabangun, dari orang yang gila sampai ia sembuh, dan dari anak kecil sampaiia dewasa
26 12 Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaandengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka,hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yangmendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan)mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af)membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula).yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suaturahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksayang sangat pedih
29 15 Ta’zir itu sangat bergantung kepada tuntutan kemaslahatan
36 26 “Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil)menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban,Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidakditerima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pastimembunuhmu!". berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima(korban) dari orang-orang yang bertakwa"."Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untukmembunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamuuntuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan serusekalian alam.""Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa(membunuh)ku dan dosamu sendiri, Maka kamu akan menjadi penghunineraka, dan yang demikian Itulah pembalasan bagi orang-orang yangzalim."Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuhsaudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, Maka jadilah ia seorang diantaraorang-orang yang merugi.kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumiuntuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya
menguburkan mayat saudaranya. berkata Qabil: "Aduhai celaka Aku,mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapatmenguburkan mayat saudaraku ini?" karena itu jadilah Dia seorang diantaraorang-orang yang menyesal.
36 27 Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu olehTuhanmu Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia,berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamumembunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberirezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah kamu mendekatiperbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupunyang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkanAllah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.demikian itu yang diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
36 28 Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yanglain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan Barangsiapa membunuhseorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seoranghamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepadakeluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh)bersedekah. jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada Perjanjian(damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si pembunuh)membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) sertamemerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidakmemperolehnya, Maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulanberturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. dan adalah AllahMaha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
37 29 Pembunuhan adalah perbuatan manusia yang menghilangkan kehidupanyakni pembunuhan itu adalah menghilangkan nyawa manusia dengan sebabperbuatan manusia yang lain.
39 33 Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah(membunuhnya), melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. danBarangsiapa dibunuh secara zalim, Maka Sesungguhnya Kami telahmemberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris itumelampaui batas dalam membunuh. Sesungguhnya ia adalah orang yangmendapat pertolongan.
39 34 Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimukabumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia seluruhnya. danBarangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. danSesungguhnya telah datang kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan(membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantaramereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuatkerusakan dimuka bumi.
41 37 Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaandengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka,hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yangmendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan)mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af)membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula).yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suaturahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksayang sangat pedih.
42 38 Bahwa orang yang membunuh orang mukmin dengan sengaja, cukupdengan bukti buktinya, maka ia harus(memberi ampunan), (sekalipundemikian, ia harus membayar diyat). Dan diyat (membunuhan) satu jiwaialah 100 ekor unta.
Hlm F.N TERJEMAHANBAB IV
62 1 Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benarpenegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimusendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia Kaya ataupun miskin,Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikutihawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamumemutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, MakaSesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamukerjakan.
65 3 Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaandengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka,hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yangmendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan)mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af)membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula).yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suaturahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksayang sangat pedih.
68 8 Apabila seorang hakim memutus perkara, dengan hasil ijtihadnya, lalumenepati kebenaran, maka baginya dua pahala, dan apabila ia memutuskanperkara, dengan hasil ijtihadnya tidak tepat , maka baginya satu pahala
68 9 Apabila ada dua orang minta keputusan kepadamu, maka janganlah kamukau jatuhkan putusan bagi yang pertama, sebelum mendengarkan ucapanorang kedua, nanti kamu bakal tahu pasti bagaimana cara memutuskanya
71 11 Dihapuskan ketentuan hukum dari tiga hal : dari orang yang tidur sampai iabangun, dari orang yang gila sampai ia sembuh, dan dari anak kecil sampaiia dewasa
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
PUTUSAN
Nomor 88/Pid.SUS/2012/PN.Kbm.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Kebumen yang mengadili perkara-perkara pidana pada
tingkat pertama yang diperiksa dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :
Nama : AKHMAD MUHANIF Alias ANIP Bin SUKAR;
Tempat lahir : Kebumen;
Umur/tanggal lahir : 14 tahun/ 18 Maret 1998;
Jenis kelamin : Laki-laki;
Kewarganegaraan : Indonesia;
Tempat tinggal : Dukuh Temanggal Tengah, Desa Temanggal Rt.03 Rw.II,
Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen;
Agama : Islam;
Pekerjaan : Pelajar;
Terdakwa ditangkap pada tanggal 12 Juli 2012 berdasarkan Berita Acara
Penangkapan tanggal 12 Juli 2012;
Terdakwa ditahan dengan jenis tahanan RUTAN berdasarkan Surat Perintah/
Penetapan Penahanan oleh :
1. Penyidik sejak tanggal 13 Juli 2012 sampai dengan tanggal 1 Agustus 2012;
2. Perpanjangan oleh Penuntut Umum, sejak tanggal 2 Agustus 2012 sampai
dengan tanggal 11 Agustus 2012;
3. Penuntut Umum, sejak tanggal 9 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 18
Agustus 2012;
4. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri Kebumen, sejak tanggal 19
Agustus 2012 sampai dengan tanggal 2 September 2012;
5. Hakim Pengadilan Negeri Kebumen, sejak tanggal 29 Agustus 2012 sampai
dengan tanggal 12 September 2012;;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
6. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Kebumen, sejak tanggal 13
September 2012 sampai dengan tanggal 12 Oktober 2012;
Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Penasihat Hukum bernama UMI
MUJIARTI, S.H, Penasihat Hukum/ Advokad pada Pusat Advokasi dan Kajian Hukum
Indonesia (PAKHIS) beralamat di Jl. Nusa Tenggara No : 2 Kebumen berdasarkan
Penetapan penunjukan oleh Hakim No. 88/Pid.SUS/2012/PN.Kbm tertanggal 29
Agustus 2012;
Terdakwa dipersidangan didampingi oleh Ibu Windi, petugas Balai
Pemasyarakatan (BAPAS) Purwokerto dan orang tua terdakwa;
PENGADILAN NEGERI TERSEBUT;
Telah membaca surat penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kebumen tentang
penunjukkan Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara terdakwa;
Telah membaca surat penetapan Hakim tentang hari sidang perkara
terdakwa;
Telah membaca dan mempelajari berkas perkara terdakwa;
Telah membaca Laporan Penelitian Kemasyarakatan terdakwa;
Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa;
Telah meneliti barang bukti yang diajukan dipersidangan;
Telah mendengar tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum yang pada
pokoknya menuntut supaya Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini
memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa AKHMAD MUHANIF alias ANIP bin SUKAR bersalah
melakukan tindak pidana “pembunuhan berencana” sebagaimana diatur dalam
Pasal 340 KUHP sebagaimana dalam dakwaan Pertama Primair.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa AKHMAD MUHANIF alias ANIP bin
SUKAR dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) tahun dikurangi selama
terdakwa berada dalam tahanan sementara dengan perintah terdakwa tetap di
tahan.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
• 1 (satu) unit HP merk Nexian warna hitam dengan nomor IMEI :
357518036261428 dan 357519036261426;
• 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra x warna hitam Nopol. : AA 2328 NW,
Noka : MH1JB51106K734454, Nosin : JB51E1727361;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• 1 (satu) potong kaos warna coklat;
• 1 (satu) potong celana panjang warna biru;
• 1 (satu) potong jaket jumper warna ungu;
• 1 (satu) pasang sandal jepit warna coklat hitam;
Dikembalikan kepada terdakwa.
• 1 (satu) unit HP merk Samsung warna hitam dengan nomor IMEI :
3517717/05/425434/1/;
• 1 (satu) buah tas kecil warna pink bertuliiskan EXPASE;
• 1 (satu) potong kaos lengan pendek warna hitam;
• 1 (satu) potong celana jeans warna hitam;
• 1 (satu) potong kaos tengtop warna hitam;
• 1 (satu) potong BH warna unggu dan putih;
• 1 (satu) potong celana dalam warna hijau bertuliskan BONTEX;
• 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam;
• 1 (satu) buah dus bock warna hitam dan hijau dengan nomor IMEI :
3517717/05/425434/1/;
• 1 (satu) unit sepeda kayuh jenis jengki, warna hijau, merk Phoenic.
Dikembalikan kepada saksi Tarmiyah.
• 1 (satu) bilah pisau dapur bergagang dari kayu dengan ukuran panjang kurang
lebih 20 (dua puluh) cm;
• 1 (satu) buah batu dengan berat kurang lebih 7 (tujuh) kg;
Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah).
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan tersebut, terdakwa melalui Penasihat
Hukumnya mengajukan pembelaan secara tertulis yang pada pokoknya :
• Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi;
• Terdakwa masih anak-anak;
• Terdakwa masih berkeinginan untuk melanjutkan sekolah;
• Dampak negatif bagi terdakwa karena dilakukan penahanan;
3
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Keluarga korban ( WINDI ASTUTI ) telah memaafkan terdakwa;
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas maka Penasihat Hukum terdakwa mohon kepada
Hakim untuk memberikan putusan yang terbaik bagi terdakwa;
Menimbang, bahwa terdakwa diajukan di persidangan didakwa oleh Penuntut
Umum berdasarkan surat dakwaan sebagai berikut :
PERTAMA
Primair :
Bahwa terdakwa Akhmad Muhanif alias Anip bin Sukar, pada hari Selasa,
tanggal 10 Juli 2012, sekira pukul 12.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-
waktu lain dalam bulan Juli pada tahun 2012, atau pada waktu-waktu lain dalam
tahun 2012, bertempat di sebelah selatan Mercu Suar, pada pantai Menganti, Desa
Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Kebumen, telah dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas
nyawa orang lain, perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai
berikut :
•-Bahwa terdakwa dan korban Windi Astuti (14 tahun) berteman dan saling
menyapa dengan mempergunakan sarana sms;
•-Bahwa terdakwa dan saksi Tiar Wahyu Aryani (15 tahun) mempunyai
hubungan pertemanan yang akrab dan berpacaran.
•-Bahwa korban Windi Astuti dalam sms-nya kepada terdakwa sering
mempergunakan kata sayang, sehingga pada saat saksi Tiar Wahyu Aryani
membaca sms dari korban Windi Astuti, saksi Tiar Wahyu Aryani kemudian
meminta putus hubungan pertemanan/putus pacaran dengan terdakwa;
•-Bahwa karena terdakwa diputus oleh saksi Tiar Wahyu Aryani, maka
terdakwa kemudian merasa korban adalah penyebab putusnya terdakwa
dengan saksi Tiar Wahyu Aryani, dimana hal tersebut menimbulkan rasa
dendam pada diri terdakwa kepada korban, sampai akhirnya terdakwa
berniat untuk membunuh korban;
•-Bahwa terdakwa kemudian mempersiapkan rencana untuk membunuh
korban dengan cara mempersiapkan pisau dapur dan menghubungi korban
untuk diajak ke pantai Menganti;
•-Bahwa terdakwa pada waktu sebagaimana tersebut pada awal dakwaan
sekitar pukul 07.30 wib, kemudian menjemput korban dengan mengendarai
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
sepeda motor Honda Supra X Nopol. AA 2328 NW dan membawa pisau
dapur yang ditaruh pada saku celana terdakwa;
•-Bahwa setelah sampai di Pantai Menganti, terdakwa kemudian menitipkan
sepeda motor yang dipakainya di sebuah warung dan kemudian bersama-
sama dengan korban berjalan melihat pemandangan pantai;
•-Bahwa sesampainya di sebelah selatan mercu suar, terdakwa dan korban
duduk-duduk sambil mengobrol dengan posisi terdakwa berada di belakang
korban, kemudian terdakwa mencekik korban dengan mempergunakan
tangan kanan yang ditarik dengan tangan kiri terdakwa, hingga korban
lemas dan terjatuh dalam posisi terlentang;
•-Bahwa terdakwa kemudian berdiri dan memposisikan tubuh terdakwa di atas
korban dengan posisi kaki berada di samping korban dan mengambil pisau
yang telah dibawa terdakwa dan kemudian menikam leher korban
setidaknya sebanyak tiga kali, setelah itu terdakwa memiringkan badan
korban dan menyayat leher korban setidaknya sebanyak satu kali;
•-Bahwa setelah itu terdakwa memegang tangan kanan korban dan menyayat
pergelangan tangan kanan korban, setelah itu terdakwa menusuk perut
korban setidaknya sebanyak satu kali, setelah itu terdakwa meninggalkan
korban;
•-Bahwa pada saat terdakwa meninggalkan korban, terdakwa merasa bahwa
korban masih hidup, maka kemudian terdakwa mengambil batu dan
menghantamkan ke kepala korban dan setelah itu terdakwa meninggalkan
korban untuk pulang ke rumah;
•-Bahwa pada hari Rabu, tanggal 11 Juli 2012, saksi Sulatun dan saksi
Suyanto menemukan korban dan kemudian melaporkan penemuan korban
tersebut kepada pihak yang berwenang;
•-Bahwa atas tindakan terdakwa terhadap korban tersebut, korban telah
meninggal dunia, sebagaimana dalam Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan
Otopsi No. 474.3/16456/IPJ/20-07-2012, tanggal 19 Juli 2012, yang dibuat
dan ditandatangani oleh dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, SpKF., MsiMed.,
dokter pada RS. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, yang telah
memeriksa Windi Astuti pada tanggal 11 juli 2012, dengan Kesimpulan :
Dari fakta-fakta yang saya temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenasah
tersebut, maka disimpulkan bahwa telah diperiksa jenasah seorang
perempuan umur kurang lebih empat belas tahun. Kematian saya perkirakan
kurang dari enam jam setelah makan terakhir.
Pada pemeriksaan :
5
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Ditemukan luka memar pada dahi dan wajah akibat trauma tumpul.
• Ditemukan luka robek pada kepala belakang, dan dahi akibat trauma tupul.
• Ditemukan luka robek pada leher kanan dan pinggang kiri akibat trauma
tumpul.
• Ditemukan luka iris pada leher dan pergelangan tangan kanan akibat trauma
tajam.
• Ditemukan patah tulang rahang akibat trauma tumpul.
• Ditemukan jejas cekikan pada leher.
• Ditemukan tanda-tanda mati lemas.
Penyebab kematian diperkirakan karena mati lemas akibat cekikan pada
leher.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
Subsidiair :
Bahwa terdakwa Akhmad Muhanif alias Anip bin Sukar, pada hari Selasa,
tanggal 10 Juli 2012, sekira pukul 12.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-
waktu lain dalam bulan Juli pada tahun 2012, atau pada waktu-waktu lain dalam
tahun 2012, bertempat di sebelah selatan Mercu Suar, pada pantai Menganti, Desa
Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Kebumen, telah dengan sengaja merampas nyawa orang lain, perbuatan tersebut
dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :
•-Bahwa terdakwa dan korban Windi Astuti (14 tahun) berteman dan saling
menyapa dengan mempergunakan sarana sms;
•-Bahwa terdakwa dan saksi Tiar Wahyu Aryani (15 tahun) mempunyai
hubungan pertemanan yang akrab dan berpacaran.
•-Bahwa korban Windi Astuti dalam sms-nya kepada terdakwa sering
mempergunakan kata sayang, sehingga pada saat saksi Tiar Wahyu Aryani
membaca sms dari korban Windi Astuti, saksi Tiar Wahyu Aryani kemudian
meminta putus hubungan pertemanan/putus pacaran dengan terdakwa;
•-Bahwa karena terdakwa diputus oleh saksi Tiar Wahyu Aryani, maka
terdakwa kemudian merasa korban adalah penyebab putusnya terdakwa
dengan saksi Tiar Wahyu Aryani, dimana hal tersebut menimbulkan rasa
dendam pada diri terdakwa kepada korban, sampai akhirnya terdakwa
berniat untuk membunuh korban;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
•-Bahwa terdakwa kemudian mempersiapkan rencana untuk membunuh
korban dengan cara mempersiapkan pisau dapur dan menghubungi korban
untuk diajak ke pantai Menganti;
•-Bahwa terdakwa pada waktu sebagaimana tersebut pada awal dakwaan
sekitar pukul 07.30 wib, kemudian menjemput korban dengan mengendarai
sepeda motor Honda Supra X Nopol. AA 2328 NW dan membawa pisau
dapur yang ditaruh pada saku celana terdakwa;
•-Bahwa setelah sampai di Pantai Menganti, terdakwa kemudian menitipkan
sepeda motor yang dipakainya di sebuah warung dan kemudian bersama-
sama dengan korban berjalan melihat pemandangan pantai;
•-Bahwa sesampainya di sebelah selatan mercu suar, terdakwa dan korban
duduk-duduk sambil mengobrol dengan posisi terdakwa berada di belakang
korban, kemudian terdakwa mencekik korban dengan mempergunakan
tangan kanan yang ditarik dengan tangan kiri terdakwa, hingga korban
lemas dan terjatuh dalam posisi terlentang;
•-Bahwa terdakwa kemudian berdiri dan memposisikan tubuh terdakwa di atas
korban dengan posisi kaki berada di samping korban dan mengambil pisau
yang telah dibawa terdakwa dan kemudian menikam leher korban
setidaknya sebanyak tiga kali, setelah itu terdakwa memiringkan badan
korban dan menyayat leher korban setidaknya sebanyak satu kali;
•-Bahwa setelah itu terdakwa memegang tangan kanan korban dan menyayat
pergelangan tangan kanan korban, setelah itu terdakwa menusuk perut
korban setidaknya sebanyak satu kali, setelah itu terdakwa meninggalkan
korban;
•-Bahwa pada saat terdakwa meninggalkan korban, terdakwa merasa bahwa
korban masih hidup, maka kemudian terdakwa mengambil batu dan
menghantamkan ke kepala korban dan setelah itu terdakwa meninggalkan
korban untuk pulang ke rumah;
•-Bahwa pada hari Rabu, tanggal 11 Juli 2012, saksi Sulatun dan saksi
Suyanto menemukan korban dan kemudian melaporkan penemuan korban
tersebut kepada pihak yang berwenang;
•-Bahwa atas tindakan terdakwa terhadap korban tersebut, korban telah
meninggal dunia, sebagaimana dalam Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan
Otopsi No. 474.3/16456/IPJ/20-07-2012, tanggal 19 Juli 2012, yang dibuat
dan ditandatangani oleh dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, SpKF., MsiMed.,
dokter pada RS. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, yang telah
memeriksa Windi Astuti pada tanggal 11 juli 2012, dengan Kesimpulan :
7
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Dari fakta-fakta yang saya temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenasah
tersebut, maka disimpulkan bahwa telah diperiksa jenasah seorang
perempuan umur kurang lebih empat belas tahun. Kematian saya perkirakan
kurang dari enam jam setelah makan terakhir.
Pada pemeriksaan :
• Ditemukan luka memar pada dahi dan wajah akibat trauma tumpul.
• Ditemukan luka robek pada kepala belakang, dan dahi akibat trauma tupul.
• Ditemukan luka robek pada leher kanan dan pinggang kiri akibat trauma
tumpul.
• Ditemukan luka iris pada leher dan pergelangan tangan kanan akibat trauma
tajam.
• Ditemukan patah tulang rahang akibat trauma tumpul.
• Ditemukan jejas cekikan pada leher.
• Ditemukan tanda-tanda mati lemas.
Penyebab kematian diperkirakan karena mati lemas akibat cekikan pada
leher.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
338 Kitab Undang-undang Hukum Pidana.
A T A U
Kedua :
Bahwa terdakwa Akhmad Muhanif alias Anip bin Sukar, pada hari Selasa,
tanggal 10 Juli 2012, sekira pukul 12.00 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu-
waktu lain dalam bulan Juli pada tahun 2012, atau pada waktu-waktu lain dalam
tahun 2012, bertempat di sebelah selatan Mercu Suar, pada pantai Menganti, Desa
Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Kebumen, telah melakukan kekejaman, kekerasan atau ancaman kekerasan, atau
penganiayaan terhadap anak yang mengakibatkan mati, perbuatan tersebut dilakukan
terdakwa dengan cara sebagai berikut :
•-Bahwa terdakwa dan korban Windi Astuti (14 tahun) berteman dan saling
menyapa dengan mempergunakan sarana sms;
•-Bahwa terdakwa dan saksi Tiar Wahyu Aryani (15 tahun) mempunyai
hubungan pertemanan yang akrab dan berpacaran.
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
•-Bahwa korban Windi Astuti dalam sms-nya kepada terdakwa sering
mempergunakan kata sayang, sehingga pada saat saksi Tiar Wahyu Aryani
membaca sms dari korban Windi Astuti, saksi Tiar Wahyu Aryani kemudian
meminta putus hubungan pertemanan/putus pacaran dengan terdakwa;
•-Bahwa karena terdakwa diputus oleh saksi Tiar Wahyu Aryani, maka
terdakwa kemudian merasa korban adalah penyebab putusnya terdakwa
dengan saksi Tiar Wahyu Aryani, dimana hal tersebut menimbulkan rasa
dendam pada diri terdakwa kepada korban, sampai akhirnya terdakwa
berniat untuk membunuh korban;
•-Bahwa terdakwa kemudian mempersiapkan rencana untuk membunuh
korban dengan cara mempersiapkan pisau dapur dan menghubungi korban
untuk diajak ke pantai Menganti;
•-Bahwa terdakwa pada waktu sebagaimana tersebut pada awal dakwaan
sekitar pukul 07.30 wib, kemudian menjemput korban dengan mengendarai
sepeda motor Honda Supra X Nopol. AA 2328 NW dan membawa pisau
dapur yang ditaruh pada saku celana terdakwa;
•-Bahwa setelah sampai di Pantai Menganti, terdakwa kemudian menitipkan
sepeda motor yang dipakainya di sebuah warung dan kemudian bersama-
sama dengan korban berjalan melihat pemandangan pantai;
•-Bahwa sesampainya di sebelah selatan mercu suar, terdakwa dan korban
duduk-duduk sambil mengobrol dengan posisi terdakwa berada di belakang
korban, kemudian terdakwa mencekik korban dengan mempergunakan
tangan kanan yang ditarik dengan tangan kiri terdakwa, hingga korban
lemas dan terjatuh dalam posisi terlentang;
•-Bahwa terdakwa kemudian berdiri dan memposisikan tubuh terdakwa di atas
korban dengan posisi kaki berada di samping korban dan mengambil pisau
yang telah dibawa terdakwa dan kemudian menikam leher korban
setidaknya sebanyak tiga kali, setelah itu terdakwa memiringkan badan
korban dan menyayat leher korban setidaknya sebanyak satu kali;
•-Bahwa setelah itu terdakwa memegang tangan kanan korban dan menyayat
pergelangan tangan kanan korban, setelah itu terdakwa menusuk perut
korban setidaknya sebanyak satu kali, setelah itu terdakwa meninggalkan
korban;
•-Bahwa pada saat terdakwa meninggalkan korban, terdakwa merasa bahwa
korban masih hidup, maka kemudian terdakwa mengambil batu dan
menghantamkan ke kepala korban dan setelah itu terdakwa meninggalkan
korban untuk pulang ke rumah;
9
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
•-Bahwa pada hari Rabu, tanggal 11 Juli 2012, saksi Sulatun dan saksi
Suyanto menemukan korban dan kemudian melaporkan penemuan korban
tersebut kepada pihak yang berwenang;
•-Bahwa atas tindakan terdakwa terhadap korban tersebut, korban telah
meninggal dunia, sebagaimana dalam Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan
Otopsi No. 474.3/16456/IPJ/20-07-2012, tanggal 19 Juli 2012, yang dibuat
dan ditandatangani oleh dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, SpKF., MsiMed.,
dokter pada RS. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, yang telah
memeriksa Windi Astuti pada tanggal 11 juli 2012, dengan Kesimpulan :
Dari fakta-fakta yang saya temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenasah
tersebut, maka disimpulkan bahwa telah diperiksa jenasah seorang
perempuan umur kurang lebih empat belas tahun. Kematian saya perkirakan
kurang dari enam jam setelah makan terakhir.
Pada pemeriksaan :
• Ditemukan luka memar pada dahi dan wajah akibat trauma tumpul.
• Ditemukan luka robek pada kepala belakang, dan dahi akibat trauma tupul.
• Ditemukan luka robek pada leher kanan dan pinggang kiri akibat trauma
tumpul.
• Ditemukan luka iris pada leher dan pergelangan tangan kanan akibat trauma
tajam.
• Ditemukan patah tulang rahang akibat trauma tumpul.
• Ditemukan jejas cekikan pada leher.
• Ditemukan tanda-tanda mati lemas.
Penyebab kematian diperkirakan karena mati lemas akibat cekikan pada
leher.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
80 ayat (3) Undang-undang RI. Nomor 23 Tahun 2002, tentang Perlindungan Anak;
Menimbang, bahwa atas pembacaan dakwaan tersebut diatas terdakwa
melalui Penasihat Hukumnya menyatakan mengerti dan tidak mengajukan keberatan
atau eksepsi;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya, Jaksa Penuntut Umum
telah mengajukan saksi-saksi untuk didengar keterangannya yang sebelumnya telah
disumpah menurut tata cara agama yang dianutnya kecuali saksi Umi Atik Sobiroh
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Binti Mukhlasin yang memberikan keterangan tanpa disumpah. Masing-masing saksi
memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai berikut :
1. Ismail bin Mochamad Ichwan :
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di depan
Penyidik;
• Bahwa saksi mengetahui menjadi saksi untuk kasus pembunuhan
sehubungan korban pembunuhan yang diketahui bernama WINDI telah
menitipkan sepeda jengki, warna hijau, merk Phoniek kepada saksi
namun saksi tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya;
• Bahwa korban WINDI kira-kira berumur 14 tahun dan menitipkan
sepeda kepada saya pada hari Selasa tanggal 10 Juli 2012 sekira pukul
07.30 Wib di tempat penitipan sepeda milik saya di Desa Kemujan Rt.01
Rw.I Kec.Adimulyo Kab.Kebumen;
• Bahwa saat itu korban berpakaian kaos lengan pendek warna hitam,
celana panjang jean warna hitam, menggunakan gesper/sabuk warna
hitam;
• Bahwa saksi menerangkan foto yang diperlihatkan oleh Hakim adalah
benar foto orang yang menitipkan sepeda kayuh di tempat saksi;
• Bahwa saksi menerangkan membenarkan barang bukti berupa baju
kaos warna hitam, dan celana jeans biru tua yang ditunjukkan di depan
persidangan adalah benar pakaian milik perempuan yang menitipkan
sepeda kayuh kepada saksi;
• Bahwa saksi sempat menanyakan kepada korban Windi, “mau kemana”
lalu dijawab korban “mau pergi sama teman”;
• Bahwa selama 2 (dua) hari sepeda milik korban tidak diambil oleh
pemiliknya, kemudian pada hari Kamis tanggal 12 Juli 2012 sekira pukul
02.00 Wib menanyakan kepada saya apakah sdr.WINDI ASTUTI
menitipkan sepeda jengki disini, saya jawab iya malah sudah 2 (dua)
hari belum diambil memangnya ada apa, dijawab oleh Polisi WINDI
ASTUTI menjadi korban pembunuhan di laut lalu sepeda tersebut
diambil oleh Polisi;
• Bahwa saksi membenarkan barang bukti yang diperlihatkan
dipersidangan;
2. Tarmiyah binti Kromodiwiryo :
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di depan
Penyidik;
11
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi menerangkan sebagai saksi sehubungan korban yang
bernama WINDI ASTUTI telah menjadi korban pembunuhan;
• Bahwa korban Windi adalah cucu pertama dari anak saya yang pertama
dan baru berumur 14 tahun;
• Bahwa korban Windi tinggal bersama saksi sejak masuk sekolah SMP
dan ayah korban sudah meninggal dunia 1 (satu) tahun yang lalu,
sedangkan ibunya kerja di Jakarta ;
• Bahwa sebelumnya korban pergi dari rumah pada hari Selasa, tanggal
10 Juli 2012 sekira pukul 7.30 Wib dan sewaktu pergi korban pamitan
dengan saksi akan mengembalikan tenda dan saat itu korban
berpakaian kaos lengan pendek warna hitam, celana panjang jean
warna hitam, menggunakan gesper/sabuk warna hitam;
• Bahwa sampai sore hari korban tidak pulang ke rumah saksi, sehingga
saksi mencari korban Windi Astuti ke rumah teman-temannya namun
tidak ada hasil;
• Bahwa pada hari RABU pagi tanggal 11 Juli 2012 sekira pukul 09.00
WIB, saksi berusaha mencari korban dengan menemui teman satu
kelas korban bernama UMI dan UMI menunjukkan HP nya pada saksi
untuk membaca SMS dari korban yang isinya “Um aku agi digawa karo
ANIP ke laut “ (Um saya baru dibawa sama ANIP ke laut) ;
• Bahwa setelah saksi membaca SMS dari HP milik UMI kemudian saksi
pergi dengan tujuan ke rumah terdakwa (ANIP), namun belum sampai
di rumahnya dan baru tanya disalah satu warung bertemu dengan
bapaknya terdakwa kemudian saksi bertanya, “jenengan bapaknya Anip
ya” lalu dijawab “iya” lalu saksi bertanya lagi “sdr.ANIP dimana” dijawab
“tidak tau” setelah itu saksi pulang dan bapaknya terdakwa pergi
kesawah;
• Bahwa sekira pukul 19.00 Wib sewaktu saksi sedang dirumah, saksi
mendapat kabar dari tetangga bahwa korban sudah meninggal dunia di
pantai Menganti, Kec.Ayah Kab.Kebumen, setelah mendengar berita
tersebut saksi tidak sadarkan diri dan setelah sadar dirumah saksi
sudah banyak orang;
• Bahwa saksi mengetahui kalau yang melakukan pembunuhan terhadap
korban adalah terdakwa bernama AKHMAD MUHANIF al ANIP setelah
terdakwa ditangkap Polisi pada malam Kamis tanggal 11 Juli 2012,
kemudian saksi memberitahu kepada UMI kalau korban dibunuh oleh
AKHMAD MUHANIF al ANIP ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa Saksi tidak melihat jenazah korban, karena jenazah sampai
dirumah tidak boleh dibuka dan ada yang mengatakan “aja wis
kepenak”(jangan sudah enak) kemudian saya langsung pingsan namun
tetangga saksi yang bernama Heri memberitahu kalau kondisi wajah
korban hancur dan ada luka sayatan di tangan dan di leher ;
• Bahwa pada hari RABU pagi tanggal 11 Juli 2012 sekira pukul 09.00
WIB, saksi berusaha mencari korban dengan menemui teman satu
kelas korban bernama UMI dan UMI menunjukkan HP nya pada saksi
untuk membaca SMS dari korban yang isinya “Um aku agi digawa karo
ANIP ke laut “ (Um saya baru dibawa sama ANIP ke laut) ;
• Bahwa setelah saksi membaca SMS dari HP milik UMI kemudian saksi
pergi dengan tujuan ke rumah terdakwa (ANIP), namun belum sampai
di rumahnya dan baru tanya disalah satu warung bertemu dengan
bapaknya terdakwa kemudian saksi bertanya, “jenengan bapaknya Anip
ya” lalu dijawab “iya” lalu saksi bertanya lagi “sdr.ANIP dimana” dijawab
“tidak tau” setelah itu saksi pulang dan bapaknya terdakwa pergi
kesawah;
• Bahwa sekira pukul 19.00 Wib sewaktu saksi sedang dirumah, saksi
mendapat kabar dari tetangga bahwa korban sudah meninggal dunia di
pantai Menganti, Kec.Ayah Kab.Kebumen, setelah mendengar berita
tersebut saksi tidak sadarkan diri dan setelah sadar dirumah saksi
sudah banyak orang;
• Bahwa setelah tujuh hari meninggalnya korban, keluarga terdakwa
datang ke rumah saksi mengucapkan bela sungkawa dan minta maaf
serta memberikan bantuan untuk selamatan meninggalnya korban
Windi Astuti;
• Bahwa saksi menerangkan atas kejadian meninggalnya korban Windi
Astuti, saksi sudah ikhlas, namun saksi menghendaki pelaku dihukum
sesuai dengan hukum yang berlaku;
• Bahwa saksi tidak mengetahui perihal terdakwa sama sekali, karena
korban Windi Astuti tidak pernah menceritakan teman laki-laki kepada
saksi;
• Bahwa saksi menerangkan foto sepeda kayuh, yang diperlihatkan oleh
Hakim adalah benar sepeda kayuh yang dirgunakan oleh korban Windi
Astuti sewaktu pergi dari rumah pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 2012;
• Bahwa saksi menerangkan foto yang diperlihatkan oleh Hakim adalah
benar foto korban Windi Astuti;
13
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi membenarkan barang bukti berupa baju kaos warna
hitam, dan celana jeans biru tua, HP merk Samsung beserta kardusnya
serta tas perempuan warna merah jambu serta pakaian dalam yang
ditunjukkan di depan persidangan adalah milik korban Windi Astuti,
selebihnya saksi tidak tahu;
3. Ahmad Sutarno alias Nono bin Sunarto :
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di depan
Penyidik;
• Bahwa saksi mengetahui menjadi saksi karena kasus pembunuhan,
dimana yang menjadi korban pembunuhan adalah keponakan saksi
yang bernama Windi Astuti;
• Bahwa Korban Windi Astuti baru berumur 14 tahun dan selama ini
tinggal bersama neneknya sejak masuk sekolah SMP karena ibunya
kerja di Jakarta, sedangkan ayah korban sudah meninggal dunia 1
(satu) tahun yang lalu;
• Bahwa sebelumnya Korban pergi dari rumah pada hari Selasa tanggal
10 Juli 2012 sekira pukul 7.30 Wib perginya pamitan dengan embahnya
(ibu saksi) untuk mengembalikan tenda dan saat itu korban berpakaian
kaos lengan pendek warna hitam, celana panjang jeans warna hitam,
menggunakan gesper/sabuk warna hitam;
• Bahwa korban Windi Astuti juga meminta ijin kepada istri saksi, dimana
kemudian istri saksi menceritakan kepada saksi;
• Bahwa sampai sore hari keponakan saksi tidak pulang ke rumah,
sehingga saksi bersama dengan saksi Tarmiyah mencari keponakan
saksi, yaitu korban Windi Astuti ke rumah teman-teman korban Windi
Astuti, namun tidak ada hasil;
• Bahwa saksi mengetahui kalau korban menjadi korban pembunuhan
pada hari Rabu, setelah mendengar informasi pada hari Rabu tanggal
11 Juli 2012 sekira pukul 12.00 Wib, ada pembunuhan korbannya mirip
Windi kemudian saksi memastikan berita tersebut ke Polres Kebumen,
sesampainya di Polres saksi ditunjukkan pakaian dan foto korban yang
ditemukan di dompet korban, setelah itu saya diantar oleh petugas
Polisi ke Rumah Sakit untuk melihat jenazah korban, setelah saya amati
wajah korban hancur, namun saksi masih bisa mengenali korban adalah
benar Windi Astuti lalu saksi pingsan;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa Korban sempat diotopsi dan yang menyaksikannya adalah sdr.
HERI tetangga saya lalu HERI memberitahu kalau korban
mengalami luka sayatan di tangan dan di leher ;
• Korban dibawa pulang kerumah pada hari Kamis tanggal 12 Juli 2012
sekira pukul 09.00 Wib dan makamkan pada pukul 11.00 Wib hari itu
juga;
• Bahwa saksi mendengar kalau kejadian pembunuhan tersebut terjadi
pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 2012 di pantai Menganti Kec.Ayah,
Kab.Kebumen dan saksi tahunya terdakwa adalah pelakunya setelah
terdakwa ditangkap Polisi pada malam Kamis tanggal 11 Juli 2012 ;
• Bahwa setelah tujuh hari meninggalnya korban, keluarga terdakwa
datang ke rumah saksi mengucapkan bela sungkawa dan minta maaf
serta memberikan bantuan untuk selamatan meninggalnya korban
Windi Astuti;
• Bahwa saksi menerangkan atas kejadian meninggalnya korban Windi
Astuti, saksi sulit untuk memaafkan, karena terlalu sadis dan mohon
hukuman yang setimpal dengan perbuatannya;
• Bahwa saksi tidak mengetahui perihal terdakwa sama sekali, karena
korban Windi Astuti tidak pernah menceritakan teman laki-laki kepada
saksi;
• Bahwa saksi menerangkan foto sepeda kayuh, yang diperlihatkan oleh
Hakim adalah benar sepeda kayuh yang dirgunakan oleh korban Windi
Astuti sewaktu pergi dari rumah pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 2012;
• Bahwa saksi menerangkan foto yang diperlihatkan oleh Hakim adalah
benar foto korban Windi Astuti;
• Bahwa saksi membenarkan barang bukti berupa baju kaos warna
hitam, dan celana jeans biru tua, HP merk Samsung beserta kardusnya
serta tas perempuan warna merah jambu serta pakaian dalam yang
ditunjukkan di depan persidangan adalah milik korban Windi Astuti,
selebihnya saksi tidak tahu;
4. Siti Sofiatun binti Moch. Khamdani :
• Bahwa saksi menerangkan kenal dengan terdakwa dan ada hubungan
keluarga, yaitu saksi selaku ibu terdakwa;
• Bahwa saksi tidak keberatan menjadi saksi dan bersedia untuk
disumpah;
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di depan
Penyidik;
15
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi mengetahui menjadi saksi sehubungan anak kandung
saksi yang bernama AHMAD MUHANIF al ANIP telah ditangkap dan
ditahan oleh polisi karena telah melakukan pembunuhan terhadap
korban bernama WINDI;
• Bahwa saksi tidak mengetahui kapan dan dimana terdakwa melakukan
pembunuhan namun menurut Polisi, pembunuhan tersebut dilakukan
pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 2012 sekitar pukul 12.00 wib, di pantai
Menganti, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen;
• Bahwa sebelumnya, saksi mengetahui jika terdakwa pergi dari rumah
pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 2012, sekitar pukul 06.30 wib dengan
menggunakan sepeda motor merk Honda Supra X warna hitam
nomornya lupa dengan berpakaian celana panjang seragam sekolah
MTS yang banyak sakunya, kaos lengan pendek warna coklat, kaos
jumper lengan panjang warna ungu dan memakai sandal warna hitam
namun saksi tidak mengetahui kemana tujuan terdakwa pergi hanya
menurut pendapat saya anak saya tersebut mau pergi kesekolahannya
yang baru untuk mengantarkan foto copy ijazah ;
• Bahwa sewaktu terdakwa kembali ke rumah sekira pukul 14.00 wib,
saksi melihat terdakwa duduk termenung, sehingga saksi menghampiri
terdakwa dan bertanya mengenai kesehatan terdakwa namun terdakwa
tidak menjawab;
• Bahwa saksi melihat luka lecet di tangan terdakwa, namun saksi tidak
sempat menanyakan perihal luka tersebut;
• Bahwa saksi menerangkan foto sepeda motor, yang diperlihatkan oleh
Hakim adalah benar sepeda motor yang dipergunakan oleh terdakwa
sewaktu pergi pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 2012;
• Bahwa saksi membenarkan barang bukti berupa baju kaos lengan
pendek warna coklat, baju jaket kaos (jemper) warna ungu dan celana
sekolah warna biru, HP merk Nexian serta sandal jepit yang ditunjukkan
di depan persidangan adalah benar milik terdakwa;
• Bahwa saksi menerangkan pisau yang ditunjukkan di depan
persidangan adalah benar pisau milik saksi yang biasa ditaruh oleh
suami saksi di kusen jendela karena pisau tersebut sudah tidak dipakai;
• Bahwa saksi menerangkan barang bukti selebihnya saksi tidak tahu;
• Bahwa saksi telah mendatangi keluarga korban Windi Astuti untuk
meminta maaf atas perbuatan terdakwa, sekaligus memberi bantuan
untuk biaya selamatan;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi pernah menanyakan kepada terdakwa kenapa sampai
membunuh korban dan terdakwa hanya menjawab “karena marah pada
korban” ;
5. Tiar Wahyu Aryani binti Eko Purnomo :
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di depan
penyidik;
• Bahwa saksi mengetahui menjadi saksi sehubungan mantan pacar
saya bernama AHMAD MUHANIF al ANIP atau terdakwa telah
menghilangkan nyawa orang lain ;
• Bahwa saksi mengetahui kalau terdakwa telah menghilangkan nyawa
orang lain dari sdr.DWI melalui SMS ke HP saya pada hari Kamis
tanggal 12 Juli 2012 sekira pukul 13.00 Wib dan saat itu saya sedang
berada di tempat nenek saya di Cilacap;
• Bahwa menurut keterangan sdr.DWI yang menjadi korban pembunuhan
tersebut adalah sdr.WINDI ASTUTI ;
• Bahwa saksi putus hubungan dengan terdakwa sekira pada akhir bulan
Juni 2012 sekira pukul 13.00 Wib dan yang memutus hubungan adalah
saya sendiri melalui telepon karena terdakwa telah menghianati saya
dan saya pernah membaca SMS dari sdr.WINDI (korban) di HP
terdakwa yang isinya sayang-sayangan;
• Bahwa setelah saksi putus dengan terdakwa, saksi pernah
menghubungi terdakwa lewat SMS pada hari Selasa, tanggal 10 Juli
sekira pukul 20.00 Wib sewaktu saksi berada Cilacap yang intinya
menanyakan kabar terdakwa yang dijawab oleh terdakwa ia dalam
keadaan baik;
• Bahwa pada hari Rabu, tanggal 11 Juli 2012 sekira pukul 06.00 Wib,
saksi melanjutkan SMS an dengan terdakwa yang intinya saksi
menanyakan “lagi dimana” dijawab “dirumah kan anak rumahan”setelah
itu saksi berhenti SMSan dengan terdakwa kemudian dilanjutkan pada
pukul 17.30 Wib saksi menanyakan tentang kelanjutan sekolah dengan
terdakwa dan dijawab “Kayane aku ora sida sekolah (kayaknya saya
tidak jadi sekolah), kemudian saksi tanya lagi “La kenangapa Kowe ora
sida sekolah dan dijawab “ Kayane arep meng jero jeruji (kayaknya mau
masuk ke dalam penjara), karena penasaran saya menelpon terdakwa
dan menanyakan Jero Jeruji apa sih dan dijawab mikir aja sendiri lalu
saksi desak-desak dan menanyakan terus jero jeroji kue apa, lalu
dijawab “Kantor” lalu sambil bercanda saksi bilang “Kantor Polisi apa”
17
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
dan hanya dijawab deheman saja kemudian saksi bertanya lagi “gimana
hubungannya dengan WINDI dan dijawab terdakwa “jangan bahas-
bahas WINDI, emang tidak ada pembahasan yang lain apa” selanjutnya
saksi membahas masalah sekolah;
• Bahwa saksi menjalin hubungan dengan terdakwa kurang lebih 4
(empat) bulan dan saksi tidak pernah jalan-jalan dengan terdakwa
namun saksi pernah ketemuan dengan terdakwa sekali saat di warnet
dan saat itu saksi membaca SMS WINDI di HP terdakwa dengan kata-
kata saying-sayang ;
• Bahwa saksi tidak mengenal Windi dan tidak pernah bertemu;
6. Umi Atik Sobiroh binti Mukhlasin :
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di depan
penyidik;
• Bahwa saksi mengetahui dimintai keterangan sebagai saksi
sehubungan telah terjadi pembunuhan terhadap teman satu kelas saksi
bernama WINDI ASTUTI;
• Bahwa saksi mengetahui peristiwa tersebut dari Keluarga korban/
neneknya korban yang datang kerumah saksi pada hari RABU tanggal
11 Juli 2012 sekira pukul 23.30 Wib;
• Bahwa saksi dengan keluarga korban tidak ada hubungan apa-apa
hanya pada hari RABU tanggal 11 Juli 2012 sekira pukul 08.00 Wib,
neneknya korban yang bernama sdr.TARMIYAH bersama paman
korban datang ke rumah saksi untuk mencari korban yang belum
pulang, waktu itu saksi memberi tahu mengenai SMS yang dikirim
korban Windi ke HP saksi;
• Bahwa isi dari SMS yang ditunjukkan oleh saksi adalah SMS dari
korban Windi Astuti, dimana korban Windi Astuti pada waktu itu
menanyakan saksi liburan kemana, dan dijawab oleh saksi jika saksi
liburan di rumah saja kemudian saksi sms kembali menanyakan korban
Windi Astuti liburan kemana, yang dijawab oleh korban Windi Astuti,
bahwa korban pergi dengan ANIP (terdakwa) ke laut;
• Bahwa setelah saksi Tarmiyah membaca SMS yang ditunjukkan oleh
saksi, kemudian saksi Tarmiyah pergi;
• Bahwa saksi mengetahui kalau yang melakukan pembunuhan terhadap
korban adalah terdakwa setelah diberitahu oleh pihak kepolisian;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi pernah melihat terdakwa sewaktu saksi pulang belajar
kelompok bersama korban, saat itu terdakwa sedang berjalan yang
kemudian korban memberitahu ia adalah ANIP;
• Bahwa saksi terakhir bertemu dengan korban pada hari Kamis tanggal
28 Juni 2012 sekira pukul 09.00 Wib di Desa Madurejo dalam rangka
mencuci tenda sehabis dipakai untuk kemah;
• Bahwa saksi menerangkan foto sepeda kayuh, yang diperlihatkan oleh
Hakim adalah benar sepeda kayuh yang sering digunakan oleh korban
Windi Astuti;
• Bahwa saksi menerangkan foto yang diperlihatkan oleh Hakim adalah
benar foto korban Windi Astuti;
• Bahwa saksi membenarkan barang bukti berupa baju kaos warna hitam,
dan celana jeans biru tua, HP merk Samsung yang ditunjukkan di depan
persidangan adalah benar milik korban Windi Astuti, sedangkan untuk
barang bukti selebihnya saksi tidak tahu;
7. Solatun bin Sajirun :
• Bahwa saksi mengaku sehat jasmani dan rohani, serta bersedia untuk
diperiksa;
• Bahwa saksi menerangkan tidak kenal dengan terdakwa dan tidak ada
hubungan keluarga;
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di depan
penyidik;
• Bahwa saksi mengetahui menjadi saksi sehubungan saksi telah
menemukan sesosok mayat perempuan pada hari Rabu, tanggal 11 Juli
2012, sekira pukul 12.00 Wib di pantai Menganti disebelah selatan
Mercusuar di Desa Karangduwur, Kec.Ayah Kab.Kebumen;
• Bahwa saksi berada ditempat tersebut karena hendak memasang
perangkap udang, namun tidak jadi karena melihat sesosok tubuh yang
sudah tidak bergerak dengan posisi tertelungkup dengan darah
berceceran disekitarnya namun sudah mulai mengering dan sudah
berwarna kehitaman;
• Bahwa saksi melihat sosok mayat tersebut dalam jarak kurang lebih 50
meter kemudian saksi menghubungi sdr.YANTO dan menceriterakan hal
tersebut, selanjutnya saya, sdr. YANTO dan pihak Kepolisian bersama-
sama tim SAR menuju ketempat sosok mayat tersebut ;
19
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa ketika mayat tersebut dibalikkan, saya melihat muka korban
rusak, ada luka pada kepala atas seperti bekas pukulan, luka di leher
sebelah kiri dan pergelangan tangan kanan ;
• Bahwa tidak setiap hari saksi pergi ke laut untuk menangkap udang
dan terakhir pergi ke laut pada hari Sabtu sebelum menemukan sosok
mayat tersebut ;
• Bahwa saksi membenarkan foto korban yang diperlihatkan
dipersidangan;
• Bahwa saksi membenarkan barang bukti berupa baju kaos warna hitam,
dan celana jeans biru tua yang ditunjukkan di depan persidangan
adalah benar pakaian milik perempuan yang menjadi korban di pantai
menganti, selebihnya saksi tidak tahu;
8. Suyanto bin San Marja :
• Bahwa saksi membenarkan keterangan yang diberikan di depan
penyidik
• Bahwa saksi mengetahui menjadi saksi sehubungan telah ditemukan
sesosok mayat perempuan pada hari Rabu, tanggal 11 Juli 2012 sekira
pukul 12.00 Wib di pantai Menganti disebelah selatan Mercusuar di
Desa Karangduwur, Kec.Ayah Kab.Kebumen;
• Bahwa yang pertama kali menemukan sosok mayat perempuan
tersebut adalah saksi Solatun pada hari Rabu tanggal 11 Juli 2012 pukul
12.30 Wib, ketika saksi sedang berada di warung milik saksi yang
berada di TPI Menganti, datang saksi Solatun memberitahukan bahwa
ia telah melihat sesosok tubuh dengan posisi tengkurap di pantai
Menganti sebelah Mercu suar, kemudian saksi, saksi Solatun dan pihak
kepolisian serta tim SAR menuju lokasi tersebut;
• Bahwa sesampainya dilokasi ternyata benar ada sosok mayat
perempuan dengan posisi tertelungkup dengan darah berceceran
disekitarnya namun sudah mulai mengering dan sudah berwarna
kehitaman ;
• Bahwa setelah tubuh korban dibalikkan, saksi melihat muka korban
telah rusak, terdapat luka pada kepala bagian atas seperti bekas
pukulan, luka di leher sebelah kiri dan di tangan sebelah kanan seperti
luka sayatan;
• Bahwa saksi melihat sosok mayat tersebut dengan jarak kurang lebih
10 meter ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa saksi membenarkan foto korban yang diperlihatkan
dipersidangan;
• Bahwa saksi membenarkan barang bukti berupa baju kaos warna hitam,
dan celana jeans biru tua yang ditunjukkan di depan persidangan
adalah benar pakaian milik perempuan yang menjadi korban di pantai
menganti, selebihnya saksi tidak tahu;
9. Suparjo, SH., bin Marto Marmin :
• Bahwa saksi mengetahui menjadi saksi sehubungan telah ditemukan
sesosok mayat perempuan dan setelah dilakukan penyelidikan tim
berhasil menangkap terdakwa yang mengaku bernama AKMAD
MUHANIF al ANIP bin SUKAR;
• Bahwa saksi melakukan penangkapan bersama tim yang dipimpin oleh
Kasat Reskrim, sesuai dengan Surat Perintah Tugas Nomor: SP-Gas/
VII/2012/Reskrim, tanggal 11 Juli 2012;
• Bahwa yang pertama kali menemukan sosok mayat perempuan
tersebut adalah seorang nelayan bernama saksi Solatun pada hari
Rabu, tanggal 11 Juli 2012 sekira pukul 12.00 Wib di pantai Menganti
disebelah selatan Mercusuar di Desa Karangduwur, Kec.Ayah
Kab.Kebumen;
• Bahwa pada hari Rabu tanggal 11 Juli 2012, pukul 12.30 Wib, saksi
mendapat laporan dari masyarakat bahwa di pantai Menganti sebelah
selatan Mercu suar Desa Karangduwur, Kec.Ayah Kab.Kebumen telah
ditemukan sesosok tubuh dengan posisi tertelungkup dengan ceceran
darah disekitarnya, pada bagian kepala atas seperti luka benturan
benda tumpul ;
• Bahwa selanjutnya saksi bersama tim menuju lokasi tersebut, ternyata
benar setelah didekati sesosok tubuh tersebut adalah seorang
perempuan yang sudah meninggal dunia kemudian korban yang semula
posisi telungkup dibalikkan dan saksi melihat muka korban telah rusak,
terdapat luka pada leher sebelah kiri dan luka tangan sebelah kanan
seperti sayatan benda tajam;
• Bahwa ditempat kejadian ditemukan foto korban ukuran 3x4 dan
identitas korban yaitu WINDI ASTUTI umur 14 tahun;
• Bahwa setelah Tim melakukan penyelidikan terhadap teman korban
bernama UMI, maka diketahui kalau terdakwa sempat bertemu dengan
korban, kemudian saksi bersama Tim dari Polres Kebumen mendatangi
rumah terdakwa;
21
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa kemudian terdakwa dibawa ke Polsek Ayah lalu didapat
keterangan dari terdakwa bahwa terdakwa membawa korban ke pantai
Menganti kemudian membunuhnya;
• Bahwa menurut pengakuannya terdakwa membunuh korban pada hari
Selasa tanggal 10 Juli 2012 dengan menggunakan pisau dapur dan
oleh terdakwa pisau tersebut dibuang untuk menghilangkan barang
bukti;
• Bahwa selanjutnya pisau tersebut ditemukan di parit di simpang lima
Sruweng dan yang menunjukkan lokasinya adalah terdakwa sendiri atas
permintaan dari saksi bersama Tim;
• Bahwa saksi membenarkan pisau yang ditunjukkan di depan
persidangan adalah pisau yang ditemukan oleh saksi di parit di daerah
simpang lima Sruweng yang telah pula diakui oleh terdakwa sebagai
alat untuk melakukan pembunuhan;
• Bahwa menurut keterangan keluarga korban, korban pergi dari rumah
dengan menggunakan sepeda kayuh yang kemudian diketahui sepeda
kayuh tersebut dititipkan ditempat penitipan sepeda milik saksi Ismail;
• Bahwa sewaktu ditemukan korban menggunakan baju kaos warna
hitam, celana jean warna biru tua;
• Bahwa saksi membenarkan barang bukti berupa baju kaos warna hitam,
dan celana jeans biru tua yang ditunjukkan di depan persidangan
adalah benar pakaian milik perempuan yang menjadi korban di pantai
menganti;
• Bahwa saksi membenarkan foto korban yang diperlihatkan
dipersidangan;
• Bahwa HP Nexian dan HP Samsung yang ditunjukkan di depan
persidangan adalah benar HP yang diketemukan oleh saksi di rumah
terdakwa, dimana HP Samsung milik korban ditemukan di dalam almari
terdakwa;
• Bahwa saksi membenarkan barang bukti berupa tas perempuan warna
pink adalah tas yang saksi temukan di tempat kejadian;
• Bahwa saksi menerangkan batu yang diperlihatkan di depan
persidangan adalah batu yang diambil oleh saksi di tempat kejadian
setelah ditunjukkan oleh terdakwa;
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saksi tersebut, terdakwa
membenarkannya dan tidak keberatan;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa di persidangan, terdakwa telah mengajukan 2 (dua)
orang saksi yang meringankan (a de charge) yang telah didengar keterangannya di
bawah sumpah menurut hukum agamanya, yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :
1. Muslih, SHI., bin Muh. Suhaemi :
• Bahwa saksi kenal dengan terdakwa karena saksi adalah guru mengaji
terdakwa dari kelas 1 sampai dengan kelas 3 SD;
• Bahwa setahu saksi, terdakwa adalah pribadi yang pendiam, dan suka
membantu orang tuanya;
• Bahwa saksi mengetahui jika terdakwa suka membantu orang tuanya
karena saksi dengan orang tua terdakwa bertetangga;
• Bahwa saksi merasa kaget dengan apa yang terjadi dengan terdakwa,
karena saksi tidak percaya terdakwa dapat membunuh;
2. Ahmad Mujaki bin Abdullah :
• Bahwa saksi adalah Kepala Desa tempat terdakwa tinggal;
• Bahwa saksi tidak pernah mendengar kenakalan terdakwa;
• Bahwa saksi sebagai Kepala Desanya saya siap menerima dan
sanggup untuk membimbing terdakwa apabila terdakwa telah kembali
ke masyarakat nanti;
Menimbang, bahwa selanjutnya dipersidangan telah didengar keterangan
terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :
• Bahwa terdakwa membenarkan keterangan yang diberikan didepan
Penyidik;
• Bahwa terdakwa mengerti diperiksa di persidangan karena telah
membunuh korban Windi Astuti;
• Bahwa terdakwa membunuh korban karena terdakwa merasa dendam
terhadap korban yang telah menyebabkan terdakwa diputus oleh
pacarnya yakni saksi TIAR WAHYU ARYANI;
• Bahwa terdakwa melakukan pembunuhan tersebut pada hari Selasa,
tanggal 10 Juli 2012 di pantai Menganti, Desa Karangduwur,
Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen;
• Bahwa terdakwa sudah mempunyai niat membunuh korban sejak hari
Sabtu tanggal 7 Juli 2012;
23
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa untuk melaksanakan niatnya tersebut lalu terdakwa mengajak
korban melalui sms ke handphone milik korban Windi Astuti pergi ke
pantai Menganti Kec.Ayah Kab.Kebumen pada hari Selasa tanggal 10
Juli 2012;
• Bahwa selanjutnya pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 2012, jam
7.30 Wib, terdakwa pergi dari rumah dengan menggunakan sepeda
motor Honda Supra X Nopol. AA 2328 NW milik orang tua terdakwa;
• Bahwa sewaktu pergi terdakwa mengenakan pakaian celana panjang
seragam sekolah MTS yang banyak sakunya, kaos lengan pendek
warna coklat, kaos jumper lengan panjang warna ungu dan memakai
sandal warna hitam sambil membawa sebilah pisau dapur yang sudah
tidak dipakai yang diambil terdakwa dari ventilasi jendela rumah
terdakwa lalu terdakwa simpan di salah satu saku celana dengan
maksud akan menjemput korban di perempatan Desa Kemujan,
Kec.Adimulyo, Kab.Kebumen ;
• Bahwa setelah menjemput korban, lalu terdakwa membawa korban ke
Pantai Menganti selanjutnya setelah sampai di pantai Menganti,
terdakwa menitipkan sepeda motornya didepan warung kemudian
berjalan bersama korban menuju arah Mercusuar untuk melihat
pemandangan kemudian terdakwa dan korban berbincang-bincang
dengan posisi terdakwa duduk dibelakang korban;
• Bahwa kemudian terdakwa mencekik korban dengan menggunakan
tangan kanan, sedangkan tangan kiri terdakwa menarik tangan kanan
terdakwa lalu korban melakukan perlawanan dengan mencakar dan
mengenai tangan terdakwa namun akhirnya korban lemas dan jatuh
terlentang;
• Bahwa selanjutnya terdakwa memposisikan tubuhnya diatas tubuh
korban dengan posisi kaki disamping korban kemudian terdakwa
mengambil pisau dari saku celana kemudian menyayat leher korban
sebelah kiri sebanyak tiga kali, lalu terdakwa memiringkan tubuh korban
kemudian menyayat leher korban sebelah kanan sebanyak satu kali,
setelah itu terdakwa menyayat pergelangan tangan kanan korban lalu
menusuk perut korban sebanyak satu kali, kemudian terdakwa
meninggalkan korban;
• Bahwa setelah meninggalkan korban terdakwa sempat menengok
kembali kearah korban, lalu terdakwa melihat korban merangkak dan
melempar batu kearah terdakwa;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa kemudian terdakwa menangkap batu yang dilemparkan korban
dengan telapak tangan terdakwa lalu terdakwa mendekati korban lagi
dan mengambil batu sebesar kira-kira kepala manusia disekitar lokasi
kejadian lalu menghatamkan ke kepala korban;
• Bahwa selanjutnya terdakwa meninggalkan korban setelah melihat
korban terjatuh tertelungkup dan tidak bergerak lagi kemudian terdakwa
pulang ke rumah namun dalam perjalanan pulang, terdakwa membuang
pisau dapur di di parit di daerah simpang lima Sruweng dengan maksud
untuk menghilangkan barang bukti;
• Bahwa terdakwa juga mengambil HP korban yang kemudian terdakwa
simpan dalam almari di rumah terdakwa;
• Bahwa terdakwa melakukan perbuatan terhadap korban tersebut tidak
ada yang menyuruh melainkan atas keinginan terdakwa sendiri dengan
sadar telah mencekik, menyayat pergelangan tangan dan menusuk
korban agar korban meninggal dunia;
• Bahwa setelah melakukan perbuatan terhadap korban tersebut,
terdakwa merasa takut kepada Allah;
• Bahwa terdakwa ditangkap oleh petugas Polisi pada hari Kamis,
tanggal 12 Juli 2012 di rumah terdakwa di Desa Temanggal Rt.03 Rw.II,
Kec.Adimulyo, Kab .Kebumen;
• Bahwa terdakwa dengan korban hanya berteman saja namun karena
korban sering sms kepada terdakwa dan sms korban dibaca oleh pacar
terdakwa yang bernama Tiar akhirnya terdakwa diputus oleh pacarnya;
• Bahwa terdakwa pernah menceritakan masalahnya kepada teman
terdakwa yang bernama Hasim sewaktu terdakwa mau ambil ijazah
sambil duduk di warung kemudian terdakwa bercerita kalau habis
diputus oleh pacarnya setelah pacarnya membaca SMS korban di HP
terdakwa lalu tanggapan Hasim“Bunuh saja”;
• Bahwa terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya
Menimbang, bahwa dipersidangan juga telah didengar keterangan ayah
kandung terdakwa yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
• Bahwa orang tua terdakwa masih sanggup untuk mendidik terdakwa,
apabila terdakwa selesai menjalani hukuman;
• Bahwa orang tua terdakwa membenarkan pernah bertemu dengan
nenek korban Windi Astuti sewaktu nenek korban menanyakan
keberadaan terdakwa namun waktu itu orang tua terdakwa menjawab
25
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
tidak mengetahui keberadaan terdakwa, dan setelah saksi Tarmiyah
pergi, orang tua terdakwa baru mengetahui jika terdakwa ada di rumah;
• Bahwa orang tua terdakwa telah meminta maaf atas perbuatan
terdakwa kepada keluarga korban Windi Astuti dan membantu
selamatan korban Windi Astuti.
• Bahwa saat selamatan 7 harinya korban, orang tua terdakwa mau
datang tapi tidak diperbolehkan oleh Kepala Desa dengan alasan
keamanan, namun pada saat 40 harinya dan pada hari Raya dul Fitri
orang tua terdakwa datang kekeluarga korban;
Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula dipelajari hasil laporan
Penelitian Kemasyarakatan terdakwa dari Petugas Balai Pemasyarakatan (BAPAS)
Purwokerto yang pada pokoknya menerangkan bahwa perbuatan terdakwa dilakukan
karena :
• Terdakwa frustasi, kecewa dan tidak dapat menahan emosi akibat
diputus oleh pacarnya yang telah membaca sms dari korban dengan
kata-kata mesra dalam Handphone terdakwa;
• Sifat terdakwa yang sangat pendiam sejak kecil sehingga tidak mudah
mengungkapkan masalah yang dihadapinya pada siapapun;
• Adanya kesempatan, situasi sepi dan tidak ada orang lain ditempat
kejadian dan korban tidak menaruh curiga pada terdakwa;
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan alat bukti surat
berupa :
•-Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Otopsi No. 474.3/16456/
IPJ/20-07-2012, tanggal 19 Juli 2012, yang dibuat dan ditandatangani oleh
dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, SpKF., MsiMed., dokter pada RS. Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto, yang telah memeriksa Windi Astuti pada
tanggal 11 Juli 2012, dengan Kesimpulan :
Dari fakta-fakta yang saya temukan sendiri dari pemeriksaan atas jenasah
tersebut, maka disimpulkan bahwa telah diperiksa jenasah seorang perempuan
umur kurang lebih empat belas tahun. Kematian saya perkirakan kurang dari
enam jam setelah makan terakhir. Pada pemeriksaan :
• Ditemukan luka memar pada dahi dan wajah akibat trauma tumpul.
• Ditemukan luka robek pada kepala belakang, dan dahi akibat trauma
tumpul;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Ditemukan luka robek pada leher kanan dan pinggang kiri akibat trauma
tumpul.
• Ditemukan luka iris pada leher dan pergelangan tangan kanan akibat trauma
tajam.
• Ditemukan patah tulang rahang akibat trauma tumpul.
• Ditemukan jejas cekikan pada leher.
• Ditemukan tanda-tanda mati lemas.
Penyebab kematian diperkirakan karena karena mati lemas akibat cekikan pada
leher.
• Penelitian Kemasyarakatan Untuk Sidang Pengadilan
Negeri, atas nama Akhmad Muhanif bin Sukar, oleh
Pembimbing Kemasyarakatan Sunarti, SH., No. Register :
03/ Pid.A / VII / 2012, tanggal 27 Juli 2012;
• Kutipan Akta Kelahiran No. 2836./1998, tanggal 01 Juli
1998, yang menyatakan jika Windi Astuti, perempuan, lahir
pada tanggal 19 Juni 1998;
• Laporan Pemeriksaan Psikologi, atas nama Akhmad
Muhanif alias Anip, yang dibuat oleh Psikolog Ratih
Winanti, S.Psi, M.H.Psi., tanggal 21 Juli 2012;
Menimbang, bahwa dipersidangan Jaksa Penuntut Umum juga telah
mengajukan barang bukti berupa :
• 1 (satu) unit HP merk Nexian warna hitam dengan nomor IMEI :
357518036261428 dan 357519036261426;
• 1 (satu) unit HP merk Samsung warna hitam dengan nomor IMEI :
3517717/05/425434/1/;
• 1 (satu) bilah pisau dapur bergagang dari kayu dengan ukuran panjang
kurang lebih 20 (dua puluh) cm;
• 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra x warna hitam Nopol. : AA
2328 NW, Noka : MH1JB51106K734454, Nosin : JB51E1727361;
• 1 (satu) potong kaos warna coklat;
• 1 (satu) potong celana panjang warna biru;
• 1 (satu) potong jaket jumper warna ungu;
• 1 (satu) pasang sandal jepit warna coklat hitam;
• 1 (satu) buah tas kecil warna pink bertuliiskan EXPASE;
• 1 (satu) buah batu dengan berat kurang lebih 7 (tujuh) kg;
27
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• 1 (satu) potong kaos lengan pendek warna hitam;
• 1 (satu) potong celana jeans warna hitam;
• 1 (satu) potong kaos tengtop warna hitam;
• 1 (satu) potong BH warna unggu dan putih;
• 1 (satu) potong celana dalam warna hijau bertuliskan BONTEX;
• 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam;
• 1 (satu) buah dus bock warna hitam dan hijau dengan nomor IMEI :
3517717/05/425434/1/;
• 1 (satu) unit sepeda kayuh jenis jengki, warna hijau, merk Phoenic.
Menimbang, bahwa barang bukti tersebut telah disita secara sah menurut
hukum sehingga dapat dipertimbangkan dalam perkara ini;
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini maka segala sesuatu
yang terjadi didalam persidangan dan yang termuat dalam berita acara persidangan
maka dianggap telah termuat dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan
putusan ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan
terdakwa serta dihubungkan dengan alat bukti surat dan barang bukti maka diperoleh
fakta hukum sebagai berikut :
• Bahwa pada hari Sabtu, tanggal 07 Juli 2012, terdakwa yang merasa
sakit hati dan dendam kepada korban Windi Astuti karena menurut
terdakwa korban Windi Astuti telah menyebabkan terdakwa telah
diputus hubungan sebagai pacar oleh saksi Tiar Wahyu Aryani lalu
terdakwa berniat untuk membunuh korban Windi Astuti di daerah Pantai
Menganti, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen karena tempatnya
sepi;
• Bahwa selanjutnya terdakwa menghubungi korban Windi Astuti untuk
diajak ke pantai Menganti, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen
melalui sms ke handphone milik korban Windi Astuti;
• Bahwa kemudian pada hari Selasa, tanggal 10 Juli 2012, sekitar pukul
07.30 wib, terdakwa menjemput korban Windi Astuti dengan
mengendarai sepeda motor Honda Supra X Nopol. AA 2328 NW dan
terdakwa juga membawa pisau dapur yang sudah tidak dipakai yang
diambil terdakwa dari ventilasi jendela rumah terdakwa lalu menyimpan
pisau tersebut di saku celana terdakwa;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Bahwa setelah bertemu dengan korban Windi Astuti lalu terdakwa
bersama korban Windi Astuti yang membonceng sepeda motor
terdakwa pergi menuju ke Pantai Menganti selanjutnya setelah sampai
di pantai Menganti, terdakwa lalu menitipkan sepeda motornya didepan
warung kemudian berjalan bersama korban Windi Astuti menuju Pantai
Menganti;
• Bahwa sesampainya di Pantai Menganti, tepatnya disebelah selatan
Mercusuar, terdakwa bersama korban Windi Astuti duduk-duduk sambil
mengobrol dan melihat suasana Pantai Menganti dari atas dengan
posisi terdakwa berada di belakang korban;
• Bahwa selanjutnya terdakwa menjalankan rencananya lalu dengan
sekuat tenaga terdakwa mencekik korban Windi Astuti dengan
menggunakan tangan kanan yang ditarik dengan tangan kiri terdakwa;
• Bahwa kemudian korban Windi Astuti melakukan perlawanan dengan
mencakar badan terdakwa mengenai leher bagian kiri dan tangan kanan
terdakwa sehingga terdakwa semakin menguatkan cekikannya hingga
korban Windi Astuti lemas dan terjatuh dalam posisi terlentang;
• Bahwa kemudian terdakwa berdiri dan memposisikan tubuh terdakwa di
atas korban Windi Astuti dengan posisi kaki berada di samping korban
Windi Astuti dan mengambil pisau yang telah dibawa terdakwa dan
kemudian menikam leher korban sebanyak tiga kali pada sebelah kiri
leher korban Windi Astuti kemudian terdakwa memiringkan badan
korban Windi Astuti dan menyayat leher korban setidaknya sebanyak
satu kali;
• Bahwa selanjutnya terdakwa mengambil tangan kanan korban Windi
Astuti lalu menyayat pergelangan tangan kanan korban Windi Astuti,
setelah itu terdakwa juga menusuk perut korban Windi Astuti lalu
terdakwa mengambil Handphone merk Samsung warna hitam milik
korban Windi Astuti kemudian terdakwa meninggalkan korban, namun
baru sebentar berjalan terdakwa berbalik dan melihat korban Windi
Astuti berjalan merangkak kemudian melemparkan batu sebesar
genggaman tangan kearah terdakwa dengan menggunakan tangan
kirinya lalu terdakwa berhasil menangkap batu tersebut;
• Bahwa kemudian terdakwa berjalan mendekati korban Windi Astuti
sambil mengambil batu sebesar kepala manusia disekitar lokasi
29
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
kejadian lalu menghantamkan batu tersebut ke kepala korban Windi
Astuti bagian belakang hingga korban Windi Astuti tidak bergerak lagi
kemudian terdakwa meninggalkan korban untuk pulang ke rumah;
• Bahwa sebelum sampai di rumah, terlebih dahulu terdakwa membuang
pisau yang dipergunakan untuk membunuh korban Windi Astuti ke parit
di daerah simpang lima, Sruweng, Kabupaten Kebumen dengan tujuan
untuk menghilangkan barang bukti sedangkan Handphone Samsung
milik korban Windi Astuti terdakwa disimpan di almari di rumah terdakwa
dengan tujuan untuk menghilangkan barang bukti;
• Bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban Windi Astuti meninggal
dunia sesuai dengan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Otopsi No.
474.3/16456/IPJ/20-07-2012, tanggal 19 Juli 2012, yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, SpKF., MsiMed.,
dokter pada RS. Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum dan keadaan tersebut diatas
selanjutnya Hakim akan mempertimbangkan tentang terbukti tidaknya terdakwa
bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa
Penuntut Umum dan apakah terdakwa dapat dipertanggungjawabkan atas
perbuatannya;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Penuntut Umum disusun secara
Alternatif maka Hakim dapat memilih salah satu dari dakwaan tersebut yang paling
tepat untuk dipertimbangkan sesuai dengan fakta yang terungkap di persidangan.
Menimbang, bahwa memperhatikan fakta hukum yang terungkap di
persidangan dan memperhatikan pula dakwaan Penuntut Umum atas diri Terdakwa
maka Hakim sependapat dengan Penuntut Umum bahwa yang paling tepat untuk
dipertimbangkan adalah dakwaan Pertama Primair yakni sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 340 KUHP yang unsur-unsurnya sebagai berikut :
1. Barangsiapa;
2. Dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang
lain;
Unsur ke-1 : Barangsiapa
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan unsur “ barang siapa ” adalah
subyek hukum pidana, yang dalam perkara ini menunjuk kepada manusia yang
diduga telah melakukan tindak pidana sebagaimana terurai dalam surat dakwaan ;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dalam perkara ini Jaksa Penuntut Umum telah
menghadirkan satu orang terdakwa dipersidangan yang mengaku bernama AKHMAD
MUHANIF Alias ANIP Bin SUKAR, yang setelah dicocokkan identitasnya dalam
Surat Dakwaan ternyata bersesuaian sehingga tidak terjadi adanya kesalahan subyek
hukum pelaku (error in persona) antara orang yang dimaksudkan sebagai pelaku
tindak pidana dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan orang yang diajukan
sebagai terdakwa dipersidangan;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dipersidangan ternyata terdakwa
mengaku berusia 14 tahun dan belum pernah kawin sehingga sesuai ketentuan
Pasal 1 angka 1 UU RI No.3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak maka terdakwa
sebagai subyek hukum yang dikategorikan anak-anak, dengan demikian unsur ke-1
telah terpenuhi;
Unsur ke-2 : Dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas
nyawa orang lain;
Menimbang, bahwa menurut Memorie Van Toelichting (MvT) yang
dimaksudkan “Dengan sengaja” atau “Opzet” itu adalah “Willen en Wetens” dalam
artian pembuat harus menghendaki (Willen) melakukan perbuatan tersebut dan juga
harus mengerti (Weten) akan akibat dari perbuatan itu;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan
ternyata pada hari Sabtu, tanggal 07 Juli 2012 terdakwa yang merasa sakit hati dan
dendam kepada korban Windi Astuti karena menurut terdakwa korban Windi Astuti
telah menyebabkan terdakwa telah diputus hubungan sebagai pacar oleh saksi Tiar
Wahyu Aryani lalu terdakwa berniat untuk membunuh korban Windi Astuti di daerah
Pantai Menganti, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen karena tempatnya sepi;
Menimbang, bahwa selanjutnya terdakwa menghubungi korban Windi Astuti
untuk diajak ke pantai Menganti, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen melalui sms
ke handphone milik korban Windi Astuti kemudian pada hari Selasa, tanggal 10 Juli
2012, sekitar pukul 07.30 wib, terdakwa menjemput korban Windi Astuti dengan
mengendarai sepeda motor Honda Supra X Nopol. AA 2328 NW dan terdakwa juga
membawa pisau dapur yang sudah tidak dipakai yang diambil terdakwa dari ventilasi
jendela rumah terdakwa lalu menyimpan pisau tersebut di saku celana terdakwa;
Menimbang, bahwa setelah bertemu dengan korban Windi Astuti lalu
terdakwa bersama korban Windi Astuti yang membonceng sepeda motor terdakwa
pergi menuju ke Pantai Menganti selanjutnya setelah sampai di pantai Menganti,
terdakwa lalu menitipkan sepeda motornya didepan warung kemudian berjalan
bersama korban Windi Astuti menuju Pantai Menganti;
31
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa sesampainya di Pantai Menganti, tepatnya disebelah
selatan Mercusuar, terdakwa bersama korban Windi Astuti duduk-duduk sambil
mengobrol dan melihat suasana Pantai Menganti dari atas dengan posisi terdakwa
berada di belakang korban selanjutnya terdakwa menjalankan rencananya lalu
dengan sekuat tenaga terdakwa mencekik korban Windi Astuti dengan menggunakan
tangan kanan yang ditarik dengan tangan kiri terdakwa;
Menimbang, bahwa kemudian korban Windi Astuti melakukan perlawanan
dengan mencakar badan terdakwa mengenai leher bagian kiri dan tangan kanan
terdakwa sehingga terdakwa semakin menguatkan cekikannya hingga korban Windi
Astuti lemas dan terjatuh dalam posisi terlentang kemudian terdakwa berdiri dan
memposisikan tubuh terdakwa di atas korban Windi Astuti dengan posisi kaki berada
di samping korban Windi Astuti dan mengambil pisau yang telah dibawa terdakwa dan
kemudian menikam leher korban sebanyak tiga kali pada sebelah kiri leher korban
Windi Astuti kemudian terdakwa memiringkan badan korban Windi Astuti dan
menyayat leher korban setidaknya sebanyak satu kali;
Menimbang, bahwa selanjutnya terdakwa mengambil tangan kanan korban
Windi Astuti lalu menyayat pergelangan tangan kanan korban Windi Astuti, setelah itu
terdakwa juga menusuk perut korban Windi Astuti lalu terdakwa mengambil
Handphone merk Samsung warna hitam milik korban Windi Astuti kemudian terdakwa
meninggalkan korban, namun baru sebentar berjalan terdakwa berbalik dan melihat
korban Windi Astuti berjalan merangkak kemudian melemparkan batu sebesar
genggaman tangan kearah terdakwa dengan menggunakan tangan kirinya lalu
terdakwa berhasil menangkap batu tersebut kemudian terdakwa berjalan mendekati
korban Windi Astuti sambil mengambil batu sebesar kepala manusia disekitar lokasi
kejadian lalu menghantamkan batu tersebut ke kepala korban Windi Astuti bagian
belakang hingga korban Windi Astuti tidak bergerak lagi kemudian terdakwa
meninggalkan korban untuk pulang ke rumah;
Menimbang, bahwa sebelum sampai di rumah, terlebih dahulu terdakwa
membuang pisau yang dipergunakan untuk membunuh korban Windi Astuti ke parit di
daerah simpang lima, Sruweng, Kabupaten Kebumen dengan tujuan untuk
menghilangkan barang bukti sedangkan Handphone Samsung milik korban Windi
Astuti terdakwa disimpan di almari di rumah terdakwa dengan tujuan untuk
menghilangkan barang bukti;
Menimbang, bahwa akibat perbuatan terdakwa, korban Windi Astuti
meninggal dunia sesuai dengan Surat Keterangan Hasil Pemeriksaan Otopsi No.
474.3/16456/IPJ/20-07-2012, tanggal 19 Juli 2012, yang dibuat dan ditandatangani
oleh dr. M. Zaenuri Syamsu Hidayat, SpKF., MsiMed., dokter pada RS. Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokerto;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas telah ternyata
bahwa terdakwa menyadari perbuatannya dan memang menghendaki melakukan
perbuatan tersebut terhadap korban Windi Astuti dengan tujuan agar korban Windi
Astuti kehilangan banyak darah supaya korban Windi Astuti meninggal dunia sesuai
yang direncanakan oleh terdakwa sebelumnya dan dalam hal ini terdakwa juga
mengerti akan akibat dari perbuatan terdakwa tersebut yakni menyebabkan korban
Windi Astuti meninggal dunia, dengan demikian unsur ke-2 telah terpenuhi pula;
Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur dalam dakwaan Pertama
Primair Jaksa Penuntut Umum telah terpenuhi atas diri dan perbuatan terdakwa maka
dakwaan tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bahwa terdakwa
bersalah melakukan tindak pidana yang kualifikasinya : “PEMBUNUHAN
BERENCANA “;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun
dalan bentuk dakwaan alternatif dan Dakwaan Pertama Primair telah terbukti maka
dakwaan selebihnya tidak perlu dipertimbangkan;
Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini Hakim tidak menemukan
adanya hal-hal pada diri dan perbuatan terdakwa yang dapat dijadikan sebagai
alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat menghapuskan sifat melawan
hukumnya tindak pidana pada diri terdakwa maka oleh karenanya terdakwa dapat
dipertanggungjawabkan atas tindak pidana yang dilakukannya;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan mampu
bertanggung jawab maka terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa masih anak-anak maka penjatuhan
pidana terhadap terdakwa paling lama ½ (satu perdua) dari maksimum ancaman
pidana penjara bagi orang dewasa sesuai dengan ketentuan Pasal 26 ayat (1) UU RI
No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak;
Menimbang, bahwa selama pemeriksaan perkaranya terdakwa telah ditahan
maka lamanya masa penangkapan dan penahanan terdakwa tersebut dikurangkan
seluruhnya dari pidana penjara yang akan dijatuhkan sesuai dengan ketentuan Pasal
22 ayat (4) KUHAP jo Pasal 33 KUHP;
Menimbang, bahwa mengenai barang bukti berupa :
• 1 (satu) unit HP merk Nexian warna hitam dengan nomor IMEI :
357518036261428 dan 357519036261426;
• 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra x warna hitam Nopol. : AA 2328 NW,
Noka : MH1JB51106K734454, Nosin : JB51E1727361;
33
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• 1 (satu) potong kaos warna coklat;
• 1 (satu) potong celana panjang warna biru;
• 1 (satu) potong jaket jumper warna ungu;
• 1 (satu) pasang sandal jepit warna coklat hitam;
Oleh karena diakui kepemilikannya oleh terdakwa maka haruslah dikembalikan
kepada terdakwa;
• 1 (satu) unit HP merk Samsung warna hitam dengan nomor IMEI :
3517717/05/425434/1/;
• 1 (satu) buah tas kecil warna pink bertuliiskan EXPASE;
• 1 (satu) potong kaos lengan pendek warna hitam;
• 1 (satu) potong celana jeans warna hitam;
• 1 (satu) potong kaos tengtop warna hitam;
• 1 (satu) potong BH warna unggu dan putih;
• 1 (satu) potong celana dalam warna hijau bertuliskan BONTEX;
• 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam;
• 1 (satu) buah dus bock warna hitam dan hijau dengan nomor IMEI :
3517717/05/425434/1/;
• 1 (satu) unit sepeda kayuh jenis jengki, warna hijau, merk Phoenic.
Oleh karena milik korban Windi Astuti maka haruslah dikembalikan kepada saksi
Tarmiyah;
• 1 (satu) bilah pisau dapur bergagang dari kayu dengan ukuran panjang kurang
lebih 20 (dua puluh) cm;
• 1 (satu) buah batu dengan berat kurang lebih 7 (tujuh) kg;
Oleh karena digunakan sebagai alat untuk melakukan kejahatan maka haruslah
dirampas untuk dimusnahkan;
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dipidana
maka sesuai ketentuan Pasal 21 KUHAP adalah beralasan untuk memerintahkan
agar terdakwa tetap berada dalam tahanan;
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan putusan kepada terdakwa, akan
dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan :
Hal-hal yang memberatkan :
• Perbuatan terdakwa dilakukan secara sadis;
Hal-hal yang meringankan :
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya;
• Terdakwa merasa bersalah dan menyesali perbuatannya;
• Terdakwa belum pernah dihukum;
• Keluarga korban telah memaafkan perbuatan terdakwa;
Menimbang, bahwa terdakwa telah dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana
maka terdakwa dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan
ditentukan dalam amar putusan ini;
Menimbang, bahwa tujuan pemidanaan bukanlah semata-mata merupakan
pembalasan dari negara namun mempunyai tujuan yang lebih luas yaitu untuk tujuan
pendidikan, pengobatan dan pencegahan dimana terdakwa diberi kesempatan untuk
memperbaiki dirinya agar kelak kembali ke masyarakat dan menjadi warga Negara
yang baik dan bermanfaat bagi lingkungannya, agama serta bangsa dan negaranya;
Menimbang, bahwa oleh karenanya Hakim berpendapat bahwa pidana yang
akan dijatuhkan adalah adil dan setimpal dengan kesalahan yang dilakukan terdakwa;
Mengingat, Pasal 340 KUHP, UU RI No.3 Tahun 1997 tentang Pengadilan
Anak, Ketentuan dalam KUHAP, Undang-undang No.48 Tahun 2009, Undang-undang
No.49 Tahun 2009 serta peraturan-peraturan lain yang berkaitan dengan perkara ini;
M E N G A D I L I :
1. Menyatakan terdakwa AKHMAD MUHANIF Alias ANIP Bin SUKAR terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :
“PEMBUNUHAN BERENCANA“;
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama 8 (DELAPAN) tahun;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan;
5. Menetapkan agar barang bukti berupa :
• 1 (satu) unit HP merk Nexian warna hitam dengan nomor IMEI :
357518036261428 dan 357519036261426;
• 1 (satu) unit sepeda motor Honda Supra x warna hitam Nopol. : AA 2328 NW,
Noka : MH1JB51106K734454, Nosin : JB51E1727361;
35
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
• 1 (satu) potong kaos warna coklat;
• 1 (satu) potong celana panjang warna biru;
• 1 (satu) potong jaket jumper warna ungu;
• 1 (satu) pasang sandal jepit warna coklat hitam;
Dikembalikan kepada terdakwa.
• 1 (satu) unit HP merk Samsung warna hitam dengan nomor IMEI :
3517717/05/425434/1/;
• 1 (satu) buah tas kecil warna pink bertuliiskan EXPASE;
• 1 (satu) potong kaos lengan pendek warna hitam;
• 1 (satu) potong celana jeans warna hitam;
• 1 (satu) potong kaos tengtop warna hitam;
• 1 (satu) potong BH warna unggu dan putih;
• 1 (satu) potong celana dalam warna hijau bertuliskan BONTEX;
• 1 (satu) buah ikat pinggang warna hitam;
• 1 (satu) buah dus bock warna hitam dan hijau dengan nomor IMEI :
3517717/05/425434/1/;
• 1 (satu) unit sepeda kayuh jenis jengki, warna hijau, merk Phoenic.
Dikembalikan kepada saksi Tarmiyah.
• 1 (satu) bilah pisau dapur bergagang dari kayu dengan ukuran panjang kurang
lebih 20 (dua puluh) cm;
• 1 (satu) buah batu dengan berat kurang lebih 7 (tujuh) kg;
Dirampas untuk dimusnahkan.
6. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah);
Demikianlah diputuskan oleh Hakim Pengadilan Negeri Kebumen pada hari
Selasa, tanggal 2 Oktober 2012 oleh PURWANINGSIH, S.H, sebagai Hakim Tunggal,
Putusan tersebut diucapkan pada hari itu juga pada persidangan yang terbuka untuk
umum oleh Hakim tersebut dengan dibantu oleh AMINAH TRESNOWATI, Panitera
Pengganti pada Pengadilan Negeri Kebumen, dengan dihadiri oleh NUR WAHYU
BINTARI, S.H, Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Kebumen dan
dihadapan UMI MUJIARTI, S.H.Penasihat Hukum terdakwa, orang tua terdakwa dan
terdakwa sendiri tanpa dihadiri petugas Balai Pemasyarakatan;
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Mahka
mah
Agung R
epublik
Indones
ia
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id
H A K I M,
PURWANINGSIH, S.H.
Panitera Pengganti,
AMINAH TRESNOWATI
37
DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
Bahan Wawancara Dan Hasil Di Pengadilan Negeri Kebumen
1. Pertimbangan hukum apa yang digunakan hakim dalam memutus perkarapembunuhan oleh anak terhadap anak dipengadilan negeri kebumenNo.88/Pid.Sus/2012Jawaban :-Pasal yang didakwakan JPU Pasal 340 KUHP dan dasar hukum dikaitkan denganpasal 80 ayat 3 UU Perlindungan anak dan laporan bapas-Hal hal yang meringankan dan memberatkan terdakwa.
2. Faktor apa yang menyebabkan terdakwa melakukan tindakan terlarang tersebut?Jawab ;-faktor terdakwa merasa marah kepada korban yang telah menyebabkan hbungankorban dengan pacarnya
3. Apakah tindakan terdakwa sudah ada rencana sebelumnya atau spontan ketika beradadilokasi kejadian perkara.?Jawab :-Direncanakan karena terdakwa didakwa dengan pasala 340 KUHP dan terbuktimaka tindakan terdakwa direncanakan.
4. Bagaimana pandangan kedua belah pihak terhadap putusan hakim dalam menanganiperkara ini(apakah ada banding,dsb).?Jawab :-Terdakwa menyatakan menerima putusan itu dan jaksa pun menerima.
5. Apakah saksi dan alat bukti sudah relefan sehingga hukuman yang dijatuhkanterhadap tersangka sudah tepat.?Jawab :-Berdasarkan 184 KUHAP saling bersesuaian sehingga dalam fakta hukumnyaterbukti
6. Dimana sekarang terdakwa ditahan(lapas atau bapas) dan apakah sudah tepat pidanayang dijatuhakan kepada terdakwa dengan kasus yang dilakukanya dengan usianyayang masi muda(apakah hukuman 8 tahun penjara dianggap sudah adil) sedangkanterdakwa masih umur 14 tahun masih panjang masa untuk mendapatkan pendidikankemudian dalam putusan korban juga memaafkan ?Jawab :-Dilapas anak karena penjatuhanya pidana penjara maka dia dilapas.-Korban memaafkan tetapi tidak untuk menghapuskan hukuman tetapi hanyadijadikan untuk memperingan hukuman.-Adil dan tidak itu relatif .
7. Apakah menurut anda korban berperan dalam kejadian ini(mungkin sebelumnyakorban memancing tersangka,membuat kesal dll,?Jawab :-Peran korban membuat marah kepada terdakwa
8. Apakah ada/pernah PN kebumen menangani kasus kasus perkara yangserupa(apaakah penangannya sama atau bagaimana ?Jawab :-Hakim ini hanya baru menangani perkara pembunuhan penganiayaan sampai matihukumanya hakim lupa karena sudah lama
9. Apakah dalah dua tahun terakhir ini perkara seperti itu atau pembunuhan anak (baikanak sebagai subyek/objek banyak terjadi di wilayah hukum pengadilan Negerikebumen ?Jawab :-Hakim baru bekerja masih baru dan baru menangani dua kasus pembunuhan olehanak
10. Kemudian apa saran dan masukan anda terhadap kasus itu supaya peristiwa atau kasustersebut tidak terulang lagi ?Jawab :-Peran orang tua dalam mendidik anak-Hubungan harmonis kepada anak dan orang tua-Faktor keimanan
CURRICULUM VITAE
Nama : Rojikin
TTL : Kebumen, 10 Oktober 1991
Alamat Asal :Surorejan, RT/RW 04/03 Kecamatan Puring, KabupatenKebumen, Jawa Tengah
Alamat Di Yogyakarta :Masjid Al-Ghifary Prengan, Kota Gede Yogyakarta
No Hp : 085713251145
Nama orang tua :
Ayah :Khasanudin
Ibu : Tuyem
Pekerjaan Orang Tua :
Ayah :Petani
Ibu : petani
PENDIDIKAN :
1. SDN 02 Surorejan, Puring, Kebumen, Lulus Tahun 2004.2. MTs N Kaleng, Puring, Kebumen, Lulus Tahun 2007.3. MAN 1 Kebumen, Lulus Tahun 2010
Riwayat Organisasi1. Anggota Rebana Man 1 Kebumen 2008-20102. Seksi Keamanan Pondok pesantren Nurutolibin 2008-20103. Kader PMII Rayon Fakultas Syari’ah dan Hukum4. Anggota BEM JS bidang Riset Dan Kajian 20125. Ketua Remaja Masjid Baitul Mutaqien Banjareja 2012-20136. Takmir masjid Al-Ghifary Kotagede Yogyakarta 2010 – Sekarang