18
PEMBAHASAN I. SIFAT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN Aktivitas investasi ( investing activities ) adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. Di samping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Suatu entitas mengakuisisi aktiva-aktiva ini karena aktiva itu diperlukan untuk mendukung operasi dan proses kegiatan utama perusahaan. Langkah pertama dalam pengauditan aktivitas investasi adalah mendapat pemahaman mengenai aktiva-aktiva yang dibutuhkan untuk mendukung operasi perusahaan (misalnya: mesin, peralatan, fasilitas, tanah, atau sumber-sumber alam) dan tingkat hasil ( rate of return ) yang diharapkan perusahaan dari pengoperasian aktiva- aktiva tersebut. Langkah kedua dalam pengauditan aktivitas investasi meliputi penentuan aktiva apa yang diperoleh (dibeli atau cara lain) selama periode yang diaudit. Biasanya berkembang dalam aktiva tetap harus menunjukkan hubungan yang konsisten dengan perkembangan pendapatan perusahaan. Pada kebanyakan perusahaan, aktiva-aktiva jangka panjang umumnya stabil. Dengan kata lain, sebagian besar aktiva yang ada pada akhir tahun, juga sudah ada pada awal tahun. Oleh karena itu, auditor seringkali memusatkan strategi auditnya pada perubahan dalam aktiva jangka panjang, tidak pada keseluruhan aktiva jangka panjang. 1

SAP 8 Audit.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SAP 8 Audit.docx

PEMBAHASAN

I. SIFAT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN

Aktivitas investasi (investing activities) adalah pembelian dan penjualan tanah,

bangunan, peralatan serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali.

Di samping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrument

keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Suatu entitas mengakuisisi

aktiva-aktiva ini karena aktiva itu diperlukan untuk mendukung operasi dan proses

kegiatan utama perusahaan. Langkah pertama dalam pengauditan aktivitas investasi

adalah mendapat pemahaman mengenai aktiva-aktiva yang dibutuhkan untuk

mendukung operasi perusahaan (misalnya: mesin, peralatan, fasilitas, tanah, atau

sumber-sumber alam) dan tingkat hasil (rate of return) yang diharapkan perusahaan dari

pengoperasian aktiva-aktiva tersebut.

Langkah kedua dalam pengauditan aktivitas investasi meliputi penentuan aktiva apa

yang diperoleh (dibeli atau cara lain) selama periode yang diaudit. Biasanya berkembang

dalam aktiva tetap harus menunjukkan hubungan yang konsisten dengan perkembangan

pendapatan perusahaan. Pada kebanyakan perusahaan, aktiva-aktiva jangka panjang

umumnya stabil. Dengan kata lain, sebagian besar aktiva yang ada pada akhir tahun, juga

sudah ada pada awal tahun. Oleh karena itu, auditor seringkali memusatkan strategi

auditnya pada perubahan dalam aktiva jangka panjang, tidak pada keseluruhan aktiva

jangka panjang.

Aktivitas Pembiayaan (financing activities) mencakup transaksi dan peristiwa

dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor (pembiayaan dengan

utang) atau pemilik (pembiayaan dengan ekuitas). Aktivitas pembiayaan dapat meliputi,

misalnya, mendapatkan pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau menerbitkan

saham preferen atau saham biasa. Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup

pembayaran untuk melunasi utang, mengakuisisi kembali saham (treasury stock), dan

membayar dividen.

1

Page 2: SAP 8 Audit.docx

I. MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS INVESTASI DAN

PEMBIAYAAN

Penggunaan Pengetahuan Tentang Bisnis dan Bidang Usaha Klien dalam

Mengembangkan Strategi Audit

Strategi pengauditan berdasarkan-transaksi untuk audit atas investasi dalam aktiva tetap

dan aktiva-aktiva jangka panjang lainnya, biasanya merupakan hasil sampingan dari

pengeluaran. Pengendalian intern atas transaksi-transaksi pengeluaran juga berpengaruh

pada investasi dalam aktiva tetap.

SIKLUS INVESTASI

Investasi dilakukan perusahaan dalam berbagai bentuk. Investasi dalam aktiva jangka

panjang lainnya seperti investasi dalam sumber-sumber alam atau aktiva tak berwujud

pada hakekatnya sama dengan investasi dalam aktiva tetap, sehingga tidak perlu dibahas

secara khusus karena pengauditannya tidak jauh berbeda.

TUJUAN AUDIT

Untuk mencapai setiap tujuan audit, auditor harus menggunakan perencanaan dan

metodelogi. Hal tersebut meliputi evaluasi materialitas, risiko bawaan, prosedur analitis,

dan risiko pengendalian yang dilakukan auditor dalam menerapkan strategi auditnya.

2

Page 3: SAP 8 Audit.docx

Tujuan Khusus Audit Untuk Siklus Investasi

Kategori Asersi Tujuan Audit Kelompok Transaksi Tujuan Audit Saldo Rekening

Keberadaan atau keterjadian

Transaksi pembelian/perolehan aktiva tetap (AT1), penjualan/penghentian aktiva tetap (AT2), dan reparasi & pemeliharaan yang telah dicatat (AT3) berasal dari transaksi-transaksi yang terjadi selama tahun yang diperiksa

Aktiva tetap yang tercantum dalam pembukuan merupakan aktiva-aktiva produktif yang digunakan per tanggal neraca (AT4)

Kelengkapan Semua transaksi pembelian/perolehan aktiva tetap (L1) dan penjualan/penghentian aktiva tetap (L2), dan resparasi & pemeliharaan (L3) yang terjadi selama periode yang diperiksa, telah dicatat.

Saldo-saldo aktiva tetap telah mencakup pengaruh seluruh transaksi yang berkaitan dengan aktiva tetap selama tahun yang diperiksa (L4)

Hak dan kewajiban Perusahaan memiliki atau mempunyai hak atas seluruh aktiva tetap yang tercatat per tanggal neraca (HK1)

Penilaian atau pengalokasian

Transaksi-transaksi biaya depresiasi dan penurunan nilai aktiva tetap telah dinilai dengan tepat (NA1)

Aktiva tetap dinyatakan pada harga perolehannya (cost) dikurangi dengan akumulasi depresiasi (NA2) dan telah diturunkan nilainya untuk penurunan nilai yang material (NA3)

Penyajian dan pengungkapan

Transaksi-transaksi depresiasi, reparasi, dan pemeliharaan, serta sewa guna operasi (operating leases ) telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam laporan keuangan (SU1)

Aktiva tetap dan sewa guna modal (capital leases ) telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam laporan keuangan (SU2)

Pengungkapan tentang harga perolehan (cost), nilai buku, metoda depresiasi, dan taksiran umur aktiva tetap, penempatan aktiva tetap sebagai jaminan utang, serta syarat-syarat penting kontrak sewa guna modal telah memadai (SU3)

Pertimbangan Perencanaan Audit

a.    Materialitas

Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah penentuan

besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan

keuangan yang layak. Pertimbangan kedua adalah hubungannya dengan biaya untuk

mendeteksi kesalahan.

b.    Risiko Inheren

Risiko inheren yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan seringkali rendah

karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Akan keberadaan, risiko inheren dapat meningkat

3

Page 4: SAP 8 Audit.docx

sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi bahwa aktiva yang dibesituakan atau

tidak digunakan lagi mungkin tidak dihapuskan.

c.    Risiko Prosedur Analitis

Risiko prosedur analitis unsur elemen dari risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan

gagal mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur analitis bersifat efektif dari segi

biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam mengevaluasi kelayakan laporan

keuangan.

d.    Risiko Pengendalian

Aspek yang sama dari pengendalian internal yang menetapkan kesadaran akan tingkat

pengendalian yang tinggi seperti lingkungan pengendalian yang kuat, penilaian risiko

yang efektif, akuntabilitas yang efektif atas penggunaan sumber daya, dan pemantauan

sistem pengendalian adalah penting dalam konteks akuntansi untuk aktiva tetap. Salah

satu transaksi penting yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah akuntansi awal untuk

akuisisi aktiva tetap.

Pengujian Substantif Saldo-saldo Aktiva Tetap

Penentuan Risiko Deteksi

Auditor akan melakukan pengujian substantive yang lebih luas dalam audit pertama kali

dibandingkan dengan pengujian substantive dalam audit ulangan. Dalam audit yang

dilakukan pertama kali, auditor harus memperoleh bukti tentang ketepatan saldo awal

periode dan bukti pemilikan aktiva tetap.

Dalam audit ulangan, auditor memusatkan perhatian pada transaksi-transaksi yang

terjadi pada tahun yang diperiksa. Biasanya bagian terbesar aktiva tetap adalah aktiva

yang sudah ada pada awal tahun yang diperiksa dan telah diaudit pada tahun yang lalu.

Oleh karena itu akan sangat menghemat biaya apabila auditor memusatkan perhatian

hanya pada sebagian kecil aktiva tetap yaitu aktiva tetap yang dibeli/diperoleh pada

tahun yang diperiksa saja. Pada waktu menetapkan risiko deteksi, auditor harus

mempertimbangkan seberapa banyak klien memiliki aktiva yang sedang dalam

pembangunan, sewa guna modal, serta seberapa banyak pertambahan dan penghentian

aktiva yang terjadi. Auditor juga perlu mengevaluasi asumsi-asumsi penting dalam

estimasi akuntansi atas biaya depresiasi. Selain itu perlu diingat bahwa risiko deteksi

4

Page 5: SAP 8 Audit.docx

dalam penugasan ulangan seringkali tergantung pada pengendalian intern dalam siklus

pengeluaran.

Perancangan Pengujian Substantif

Pengujian substantif yang bisa dilakukan atas saldo-saldo aktiva tetap pada penugasan

ulangan serta tujuan khusus audit atas saldo-saldo rekening untuk setiap pengujian dapat

dilihat pada Gambar 16-4. Pertimbangan-pertimbangan risiko biasanya menghasilkan

penekanan audit atas asersi keberadaan atau keterjadian dan asersi penilaian atau

pengalokasian.

Gambar 16-4 Pengujian Substantif atas Asersi-Asersi Aktiva Tetap

Kategori Pengujian SubstantifTujuan Audit Saldo Rekening

AT L HK NA# SU#Prosedur-prosedur awal

1 Dapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien dan tentukanlah:

√ √ √ √ √

a. Signifikansi aktiva tetap, dan perubahan dalam aktiva tetap, terhadap perusahaan

b. Pemicu-pemicu ekonomi penting yang mempengaruhi perolehan aktiva tetap perusahaan

c. Standar industri untuk menentukan seberapa jauh perusahaan termasuk padat modal dan pengaruh aktiva tetap terhadap laba perusahaan.

 

2 Lakukan prosedur-prosedur awal atas saldo-saldo aktiva tetap dan catatan-catatan yang akan diuji lebih lanjut

     

√1,3

 

 

a. Telusur saldo-saldo awal aktiva tetap dan akumulasi depresiasi ke kertas kerja tahun lalu

 

b. Review aktivitas pada rekening-rekening buku besar aktiva tetap dan biaya depresiasi dan selidikilah ayat-ayat jurnal yang nampak tidak biasa, baik dari segi jumlah atau sumbernya

5

Page 6: SAP 8 Audit.docx

 

c. Dapatkan daftar tambahan, penghentian, dan biaya depresiasi aktiva tetap yang dibuat klien, dan pastikan bahwa data dalam daftar cocok dengan catatan yang menjadi dasar pembuatan daftar tersebut, dengan cara:

 

i. Periksa kebenaran penjumlahan menurun dan penjumlahan mendatar daftar aktiva tetap dan rekonsiliasi hasil penjumlahannya dengan kenaikan atau penurunan dalam saldo rekening buku besar yang bersangkutan selama periode yang diperiksa.

 

ii. Ujilah kecocokan unsur-unsur dalam daftar dengan ayat jurnal dalam rekening buku besar yang bersangkutan

Prosedur analitis

3 Lakukan prosedur analitis:

     

√ 1,2,3

√ 1,2,3

  a. Berdasarkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien, buatlah taksiran aktiva tetap klien.

√ 1,2,3,4

√ 1,2,3,4

     

  b. Hitunglah rasio-rasio berikut:  i. Perputaran aktiva tetap  ii. Presentase biaya depresiasi terhadap

penjualan.

 iii. Persentase biaya reparasi & pemeliharaan terhadap penjualan.

 iv. Persentase laba bersih terhadap aktiva

 

c. Buatlah analisis mengenai hubungan antara rasio-rasio di atas dengan rasio taksiran berdasarkan rasio tahun lalu, data industri, data anggaran, atau data lainnya

Pengujian detil transaksi

4 Periksa tambahan aktiva tetap ke dokumen pendukungnya

√ 1 √ 1 √ 1 √ 1  

5 Periksa penghentian aktiva tetap ke dokumen pendukungnya.

√ 2 √ 2 √ 2 √ 2  

6 Review ayat-ayat jurnal ke biaya reparasi & pemeliharaan.

√ 3 √ 3   √ 2,3 √ 1

Pengujian detil saldo

7 Inspeksi aktiva tetap. √ 4 √4 √ √ 2,3 √ 2,3a. Inspeksi tambahan aktiva tetap  

6

Page 7: SAP 8 Audit.docx

b. Lakukan peninjauan ke lokasi-lokasi aktiva tetap lainnya dan waspadailah kemungkinan adanya tambahan aktiva tetap atau penghentian aktiva tetap yang tidak dimasukkan ke dalam daftar aktiva tetap klien, dan perhatikan pula kondisi aktiva tetap yang sekiranya berpengaruh terhadap penilaian dan pengelompokan aktiva tetap  

8 Periksalah dokumen pemilihan dan kontrak-kontrak.

√ 1   √    

Pengujian detil saldo estimasi akuntansi

9 Lakukan penilaian kewajaran iaya depresiasi dengan menilai ketepatan taksiran umur dan taksiran nilai residu.

      √ 1,2 √ 2

10 Tentukanlah kejadian penting (jika ada) yang berpengaruh atas penurunan nilai aktiva tetap

      √ 1,2  

Penyajian dan pengungkapan

11 Bandingkan penyajian dalam laporan         √1,2,3

a. Tentukanlah bahwa aktiva tetap dan biaya yang bersangkutan, laba atau rugi, telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan tepat dalam laporan keuangan

         

b. Tentukanlah ketepatan pengungkapan yang berkaitan dengan harga perolehan (cost), nilai buku, metoda depresiasi, taksiran umur, penjamin aktiva tetap, dan ketentuan-ketentuan dalam kontrak sewa guna

Prosedur-prosedur Awal

Salah satu prosedur awal yang penting adalah mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan

bidang usaha klien. Bidang usaha yang padat modal biasanya memiliki biaya tetap yang

tinggi dan memerlukan volume produksi yang tinggi untuk mencapai impas. Seperti telah

dikemukakan di atas, auditor perlu mengetahui bagaimana aktiva mendukung operasi utama

perusahaan dan menghasilkan laba. Prosedur-prosedur ini akan berguna dalam mengevaluasi

bukti yang diperoleh dalam tahapan audit berikutnya.

7

Page 8: SAP 8 Audit.docx

Prosedur Analitis

Salah satu bagian dalam siklus investasi adalah penentuan bahwa informasi keuangan yang

akan diaudit konsisten dengan prakiraan auditor. Dalam pembahasan tentang pemahaman

bisnis dan bidang usaha serta risiko prosedur analitis di atas, telah ditunjukkan sejumlah

prosedur yang bisa dilakukan auditor untuk menetapkan kewajaran saldo-saldo aktiva tetap,

biaya depresiasi, biaya reparasi dan pemeliharaan, serta biaya-biaya yang berkaitan dengan

sewa guna operasi. Pada saat melaksanakan prosedur analitis, auditor harus selalu

mempertahankan sikap skeptis professional dan menyelidiki hasil-hasil analisis yang tidak

normal.

PENGUJIAN DETIL TRANSAKSI

Pengujian-pengujian substantive ini mencakup tiga jenis transaksi yang berkaitan dengan

aktiva tetap: (1) penambahan, (2) penghentian, dan (3) reparasi dan pemeliharaan.

Pencocokan Tambahan Aktiva Tetap dengan Bukti Pendukung

Apabila aktiva tetap diperoleh melalui sewa guna modal, maka harga perolehan aktiva dan

utang yang bersangkutan harus dicatat sebesar nilai sekarang dari pembayaran-pembayaran

sewa minimum yang akan datang (NA2). Ketelitian klien dalam menetapkan nilai sekarang

dari utang sewa guna harus diperiksa dengan cara menghitung ulang.

Pencocokan Penghentian Aktiva Tetap ke Dokumen Pendukung

Prosedur-prosedur berikut bisa juga bermanfaat bagi auditor dalam menentukan apakah

semua penghentian semua aktiva tetap telah dicatat (L2):

Analisis rekening pendapatan lain-lain untuk pencatatan hasil penjualan aktiva tetap.

Selidiki perubahan atas fasilitas berupa penghentian produk dan operasi tertentu.

Telusur perintah kerja dan otorisasi penghentian aktiva tetap ke catatan akuntansi.

Review polis asuransi untuk memeriksa ada tidaknya pemutusan atau pengurangan

pertanggungan.

Ajukan pertanyaan tentang penghentian aktiva tetap kepada manajemen.

8

Page 9: SAP 8 Audit.docx

Review Ayat-ayat Jurnal atas Biaya Reparasi & Pemeliharaan

Pengujian ini dilakukan auditor dengan tujuan untuk menentukan ketepatan dan konsistensi

pembebanan atau pendebetan ke rekening biaya reparasi. Ketepatan menyangkut

pertimbangan apakah klien telah membedakan dengan tepat antara pengeluaran modal

dengan pengeluaran pendapatan.

Pengujian Detil Saldo-saldo

Kategori pengujian substantive ini meliputi dua prosedur, yaitu: (1) menginspeksi aktiva

tetap, dan (2) memerikas dokumen pemilikan dan kontrak-kontrak.

Pengujian Detil Saldo: Estimasi Akuntansi

Pengujian estimasi akuntansi meliputi dua pengujian substantive untuk (1) mereview

besarnya depresiasi (NA1,2) dan (2) menilai penurunan nilai aktiva tetap (NA3).

SIKLUS PEMBIAYAAN

Siklus pembiayaan mencakup dua kelompok transaksi  utama sebagai berikut :

a. Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek, wesel,

dan hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan.

b. Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan penarikan saham

preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri dan pembayaran dividen.

Tujuan Audit

Meliputi beberapa hal, yaitu :

a. Keberadaan atau keterjadian

b. Kelengkapan

c. Hak dan kewajiban

d. Penilaian atau alokasi

e. Penyajian dan Pengungkapan

9

Page 10: SAP 8 Audit.docx

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO HUTANG JANGKA PANJANG

Penentuan Risiko Deteksi

Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena

kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi.

Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian risiko pengendalian yang

relevan, tingkat risiko deteksi yang tepat dapat ditentukan untuk setiap asersi signifikan yang

berkaitan dengan saldo hutang jangka pendek.

Merancang Pengujian Substantif

Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi hutang jangka panjang yaitu :

a.       Prosedur Awal

-          Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien

-          Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka penjang yang akan

mendapat pengujian lebih lanjut.

b.       Prosedur Analitis

-          Melaksanakan prosedur analitis

-          Menghitung rasio

c.       Pengujian Rincian Transaksi

-          Memvouching ayat jurnal ke dalam hutang jangka panjang dan akun-akun laporan laba

rugi yang berkaitan.

d.       Pengujian Rincian Saldo

-          Mereview otorisasi dan kontrak hutang jangka panjang

-          Mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi

-          Menghitung kembali beban bunga

e.       Penyajian dan Pengungkapan

-          Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM

Penentuan Risiko Deteksi

Penilaian risiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas

pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang mempengaruhi akun-

akun bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering

ditangani oleh registrat dan agen transfer. Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin

lebih tinggi jika ada transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi,

10

Page 11: SAP 8 Audit.docx

sekuritas konvertibel, atau opsi saham. Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam

menggunakan model risiko audit untuk menentukan tingkat risiko detekdi yang dapat

diterima atas setiap asersi signifikan yang bersangkutan dengan saldo ekuitas pemegang

saham.

Merancang Pengujian Substantif

Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi ekuitas pemegang saham yaitu :

a. Prosedur Awal

Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien

Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan ekuitas pemegang saham

yang akan mendapat pengujian lebih lanjut.

b. Prosedur Analitis

Menghitung rasio :

Pengembalian atas ekuitas pemegang saham biasa

Ekuitas terhadap total kewajiban ekuitas

Pembayaran dividen

Laba per saham

Tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan

c. Pengujian Rincian Transaksi

- Memvouching ayat jurnal ke dalam akun modal disetor

- Memvouching ayat jurnal ke dalam laba ditahan

d. Pengujian Rincian Saldo

-          Mereview anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

-          Menelaah otorisasi dan syarat penerbitan saham

-          Mengkonfirmasi saham yang beredar dengan registrar dan agen transfer

-          Memeriksa buku sertifikat saham

-          Memeriksa sertifikat saham yang ditahan sebagai treasury stock

11

Page 12: SAP 8 Audit.docx

e. Penyajian dan Pengungkapan

- Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN

Auditor juga dapat memberikan dua jasa bernilai tambah yang penting. Pertama,

auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah memanfaatkan aktivanya untuk

menghasilkan penjualan, laba, dan arus kas, serta mencapai tujuan entitas itu. Kedua, auditor

kemudian dapat memberikan jasa independen dengan mengevaluasi aktiva investasi yang

direncanakan entitas itu dan menentukan apakah langkah-langkah yang direncanakan dapat

menjadi pendukung yang penting untuk mencapai sasarannya. Akuntan publik dapat

memberikan nasihat kepada klien tentang bagaimana membiayai investasi yang penting.

Banyak kantor akuntan bertindak sebagai pakar dalam membimbing sebuah perusahaan

melakukan merger dan akuisisi.

12

Page 13: SAP 8 Audit.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Al. Haryono Jusup. Auditing, Buku 2

2. See more at: http://markdebie.blogspot.co.id/2011/05/audit-siklus-investasi-

dan-pembiayaan.html#sthash.XiFVjNix.dpuf

13