7
SATUAN ACARA BERMAIN DI RUANG ASTER RSUD Prof.Dr MARGONO SOEKARDJO POKOK BAHASAN : Keperawatan Anak SUB POKOK BAHASAN : Therapi bermain WAKTU : 1 x 20 Menit HARI/TANGGAL : Jumat, 21 September 2012 TEMPAT : Ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo SASARAN : Anak umur 2-3 tahun. PELAKSANA : Mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong I. Latar belakang Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermaian akan membuat menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak (2006).Ketika masa anak sudah memasuki masa todler anak selalu membutuhkan kesenangan pada dirinya dan anak membutuhkan suatu permainan. Aktivitas bermain merupakan salah satu

Sap Bermain Aster

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sap Bermain Aster

SATUAN ACARA BERMAIN

DI RUANG ASTER RSUD Prof.Dr MARGONO SOEKARDJO

POKOK BAHASAN : Keperawatan Anak

SUB POKOK BAHASAN : Therapi bermain

WAKTU : 1 x 20 Menit

HARI/TANGGAL : Jumat, 21 September 2012

TEMPAT : Ruang Aster RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo

SASARAN : Anak umur 2-3 tahun.

PELAKSANA : Mahasiswa Program Profesi Ners Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

I. Latar belakang

Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua

yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak bermaian akan membuat

menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana, karena

beberapa ahli psikolog mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya

terhadap perkembangan jiwa anak (2006).Ketika masa anak sudah memasuki

masa todler anak selalu membutuhkan kesenangan pada dirinya dan anak

membutuhkan suatu permainan. Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus

bagi perkembangan anak. Sekarang banyak dijual macam-macam alat permainan,

jika orang tua tidak selektif dan kurang memahami fungsinya maka alat

permainan yang dibelinya tidak akan berfungsi efektif. Alat permaianan

hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak, sehingga dapat

merangsang perkembangan anak dengan optimal. Dalam kondisi sakitpun

aktivitas bermaian tetap perlu dilaksanakan namun harus disesuaikan dengan

kondisi anak.Ruangan yang digunakan adalah di ruangan terapi bermaian Rumah

Sakit Blambangan Banyuwangi. Dimana di ruang tersebut terdapat alat-alat

bermain yang disesuaikan dengan usia anak. Terapi bermaian ini bertujun untuk

mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi

Page 2: Sap Bermain Aster

kreatif dan merupakan suatu aktifitas yang memberikan stimulasi dalam

kemampuan keterampilan kognitif dan afektif.

II. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mendapatkan therapy bermain selama 1 x 20 menit. Anak dapat

memahami pentingnya bermain dan anak paham terhadap maksud dan tujuan

perawatan yang diberikan selama ini.

III. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan hubungan perawat - klien

2. Meningkatkan kreativitas anak

3. Melatih imajinasi anak

4. Sosialisasi dengan teman sebaya/ orang lain

5. Membina tingkah laku positif

6. Menimbulkan rasa kerjasama

7. Sebagai alat komunikasi antara perawat - klien

IV. Pengorganisasian

1. Leader : Endang Prayogi

2. Co.leader : Hartoko

3. Fasilitator : Tri Yuli Wahyuni, Ira Indra Imawati, Eko Retnowati

4. Observer : Barkah Waladani

V. Kriteria peserta

1. Peserta adalah anak toddler usia 2-3 tahun yang dirawat di Rumah Sakit

2. Jumlah peserta 4 orang

3. Anak yang kooperatif

Page 3: Sap Bermain Aster

VI. Strategi Bermain

NO WAKTUKEGIATAN

PERAWAT ANAK

1.

2

3

5 Menit

10 Menit

5 menit

Pembukaana. Salam pembukaanb. Perkenalanc. Mengkomunikasikan

tujuan

Kegiatan inti BERMAINa. Menyiapkan mainanb. Mendampingi dan

mengarahkan anak saat membuat tiruan buah/hewan dari plastisin.

c. Menanyakan kepada anak warna benda tiruan tersebut

d. Meminta respon dan tanggapan anak.

e. Memberikan Reinfocement positif jika anak bisa mengikuti permainan

Penutupa. Mengakhiri permainanb. Melakukan evaluasi .

- Memperhatikan

- Memperhatikan - Mengikuti

VII.Metode

a. Demonstrasi membuat bentuk (buah,hewan,boneka dll) dengan

plastisin.

b. Mengenalkan bermacam warna kepada anak -anak

c. Anak-anak membuat bentuk sesuai demonstrasi yang dicontohkan

kemudian menyabutkan warnanya.

VIII. Media dan Alat

a. Plastisin

b. Jam/pengukur waktu

Page 4: Sap Bermain Aster

IX. Evaluasi

a. Anak dapat mengembangkan motorik halus dan dapat melatih daya

imajinasinya dengan menghasilkan suatu bentuk yang disukai anak

dengan berbagai paduan jenis warna.

b. Anak dapat mengembangkan intelektualnya/kognitifnya dalam

membuat berbagai macam bentuk (buah,hewan,boneka,dll) yang

mereka suka dari bahan plastisin dengan memadukan berbagai macam

warna sehingga anak bisa membedakan macam-maam warna

c. Anak dapat merasa senang dengan mengikuti kegiatan tersebut.

d. Anak bisa lebih dekat dengan perawat yang merawat.

X. EVALUASI SELAMA KEGIATAN THERAPI BERMAIN :

1. Masalah yang muncul selama bermain :

Anak sedikit pasif dan pemalu terhadap orang yang baru dikenalnya

Anak mau mengikuti arahan dari leader untuk membuat buah /pun

hewan dari plastisin

Anak bisa membuat tiruan buah dan hewan serta menyebutkan

warnanya.

2. Jalinan kerjasama antara anak – perawat dan Orang Tua selama dilakukan

therapi bermain baik dari awal-proses – hingga- akhir sangat baik.

Page 5: Sap Bermain Aster

SATUAN ACARA PENYULUAN (SAP) TERAPI BERMAIN

ANAK USIA TODLER (2-3 TAHUN) DI RUANG ASTER

RUMAH SAKIT MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

Guna untuk memenuhi tugas pada stase anak program profesi ners

Disusun Oleh :

1. Barkah Waladani

2. Eko Retnowati

3. Endang Prayogi

4. Hartoko

5. Ira Indra Imawati

6. Tri Yuli Wahyuni

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2012