18
SATUAN ACARA PENYULUHAN PADA KELUARGA DENGAN DIARE OLEH : KELOMPOK 9 I KADEK MUDIASTRA (14.901.0786) NI KADEK AYU SULIASTINI (14.901.0762) NI KETUT PRITA FEBRIYANTI (14.901.0763) NI KOMANG TRI YUNI ARIATI (14.901.0764) PROGRAM STUDI PROFESI (NERS) SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI

SAP Diare klp 9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE

Citation preview

Page 1: SAP Diare klp 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PADA KELUARGA DENGAN DIARE

OLEH :

KELOMPOK 9

I KADEK MUDIASTRA (14.901.0786)

NI KADEK AYU SULIASTINI (14.901.0762)

NI KETUT PRITA FEBRIYANTI (14.901.0763)

NI KOMANG TRI YUNI ARIATI (14.901.0764)

PROGRAM STUDI PROFESI (NERS)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI

DENPASAR

2015

Page 2: SAP Diare klp 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Diare

Sub Pokok Bahasan : - Pengertian Diare

- Penyebab dan Bahaya Diare

- Cara Penularan Penyakit Diare

- Pencegahan Diare

Sasaran : Keluarga pasien di ruang Anggrek BRSU Tabanan

Waktu : 10.00-10.30 Wita (30 Menit)

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Februari 2015

Tempat : Ruang Anggrek kelas III BRSU Tabanan

A. LATAR BELAKANG

Anak adalah investasi bangsa karena mereka adalah generasi penerus

bangsa. Kualitas bangsa di masa depan ditentukan oleh kualitas anak-anak saat ini.

Anak yang sehat merupakan dambaan dari semua orang tua, namun tidak semua anak

dengan kondisi sehat. Gangguan kesehatan yang terjadi pada masa anak-anak dapat

mempengaruhi proses tumbuh kembang anak, khususnya jika gangguan tersebut

terjadi pada saluran pencernaan yang mempunyai peranan penting dalam penyerapan

nutrisi yang diperlukan untuk menunjang tumbuh kembang anak. Salah satu

gangguan pada saluran pencernaan yang sering terjadi pada anak adalah diare. Diare

adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari

biasanya (>3 kali/hari) disertai perubahan konsistensi tinja (menjadi cair),

dengan/tanpa darah atau lender (Suraatmaja, 2007). Penyakit diare merupakan

penyakit yang paling sering terjad pada anak balita dengan disertai muntah dan

mencret, penyakit diare apabila tidak segera diberi pertolongan pada anak dapat

mengakibatkan dehidrasi (Depkes RI, 2002).

Penyakit diare adalah salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas

pada anak di seluruh dunia, yang menyebabkan 1 billiun kejadian sakit dan 3-5 juta

kematian tiap tahunnya. Di Amerika Serikat, 20-35 juta kejadian diare terjadi setiap

Asus, 02/22/15,
Cocokin ajak materi penyuluhan dek
Page 3: SAP Diare klp 9

tahun. Pada 16,5 juta anak penderita diare tersebut berusia kurang dari 5 tahun dan

400-500 kejadian diare mengakibatkan kematian (Nelson, 2000). Berdasarkan data

dari UNICEF di dunia didapatkan bahwa setiap 30 detik, satu balita meninggal akibat

diare (Depkes, 2003).

Profil kesehatan Indonesia dilaporkan bahwa Kejadian Luar biasa (KLB)

diare pada balita dari tahun 2006 sampai 2009 mengalami penurunan kasus. Pada

tahun 2006 KLB terjadi di 16 provinsi dengan kasus lebih dari dua kali lipat

dibandingkan tahun 2005, yaitu 10.980 penderita, dan angka kematian 25,2%

(Depkes 2006). Pada tahun 2008 dan 2009, KLB diare terjadi di 15 provinsi dengan

jumlah penderita tahun 2008 sebesar 8.443 sedangkan pada tahun 2009 turun

menjadi 5.756 orang dengan jumlah kematian pada tahun 2008 sebanyak 209 orang.

Keadaan ini meningkat dari tahun 2007 dimana jumlah penderita sebanyak 3.659

orang dengan jumlah kematian 69 orang (Depkes, 2009).

Profil Kesehatan Provinsi Bali tahun 2013 penyakit saluran pencernaan

seperti Diare masih cukup tinggi ditemukan di Provinsi Bali. Pada tahun 2013

diperkirakan jumlah kasus diare sekitar 86.493 menurun dibandingkan dengan tahun

2012 diperkirakan jumlah kasus diare sekitar 175.030 kasus, hal ini menunjukkan

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) masyarakat sudah semakin membaik. Dari

perkiraan kasus sebesar 86.493 kasus, 43.499 diantaranya berjenis kelamin laki-laki

dan sisanya (42.994) kasus berjenis kelamin perempuan dan hanya 63.728 orang

(73,3%) yang tertangani. Persentase rumah tangga yang ber PHBS di Provinsi Bali

Tahun 2013 sebesar 74,3%, dengan persentase tertinggi ada Kabupaten Jembrana

(80,8%), Kota Denpasar (79,8%) dan Kabupaten Buleleng (78,8%), sedangkan

terendah berada di Kabupaten Tabanan (70,4%) dan Kabupaten Karangasem

(62,2%). Profil Kesehatan Tabanan tahun 2008, pencatatan yang dilakukan oleh

Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan, Diare merupakan penyakit yang paling banyak

terjadi dibandingkan penyakit lainnya yang terkait kesehatan lingkungan dan prilaku

masyarakat. Oleh karena PHBS yang cukup buruk. Berdasarkan jumlah pasien yang

dirawat di ruang anggrek BRSU Tabanan sebanyak 20 pasien, 8 pasien (40%)

diantaranya mengalami diare.

Secara global ada dua tujuan pokok program P2 Diare, yaitu mencegah

kematian karena diare dan mencegah agar tidak sakit diare. Upaya pencegahan yang

Page 4: SAP Diare klp 9

efektif melalui peningkatan kegiatan komunikasi Informasi Edukasi (KIE) serta

menggerakkan peran serta masyarakat secara aktif. Sebagai sasaran utama KIE

adalah masyarakat, terutama ibu yang mempunyai balita agar dapat melaksanakan

tatalaksana diare dengan benar dan kegiatan pencegahan yang efektif.

B. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang perawatan diare

pada anak, peserta penyuluhan dapat mengerti, menghayati dan melaksanakan hidup

sehat melalui pendekatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sehingga

kesakitan dan kematian diare dapat dicegah.

C. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan penyuluhan satu (1) kali diharapkan Peserta

penyuluhan mampu :

1. Menjelaskan pengertian Diare

2. Menjelaskan Penyebab Diare dan Epidemiologi Diare

3. Menjelaskan pencegahan penyakit diare

4. Menjelaskan Prinsip tatalaksana penderita diare

5. Menjelaskan Tatalaksana penderita diare di rumah

D. Metode

1) Ceramah

2) Diskusi

3) Tanya jawab

E. Media

1) Leaflet

2) LCD

3) Leptop

F. Materi

1. Pengertian Penyakit Diare

2. Penyebab Diare dan Epidemiologi Diare

Page 5: SAP Diare klp 9

3. Pencegahan penyakit diare

4. Prinsip tatalaksana penderita diare

5. Tatalaksana penderita diare di rumah

G. Proses Pelaksanaan

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan peserta Media

1 Pembukaan 5 menit a. Salam

b. Perkenalan

c. Menjelaskan tujuan dari

pertemuan

d. Kontrak waktu

Menjawab salam

Mendengarkan

2 Isi materi 10 menit a. Menyebutkan

pengertian diare

b. Menyebutkan penyebab

diare

c. Menjelaskan tentang

bahaya dari diare

d. Menjelaskan cara

penularan penyakit

diare

e. Menjelaskan tentang

tata cara pencegahan

terhadap penyakit diare

Memperhatikan penjelasan

perawat

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Leaflet dan

Alat dan

Bahan

Demonstrasi

3 Penutup 15 menit a. Memberikan

pertanyaan lisan kepada

keluarga

b. Menyimpulkan

kegiatan yang telah

disampaikan.

c. Memberikan salam

penutup

Menjawab pertanyaan

Memperhatikan

Menjawab salam

H. Pembagian Kelompok

1. Ketua : Ni Kadek Ayu Suliastini

2. Pemandu : I Kadek Mudiastra

Asus, 02/22/15,
Dek cocokin nah ajak isi materi
Page 6: SAP Diare klp 9

3. Fasilitator : Ni Ketut Prita Febriyanti

4. Observer : Ni Komang Tri Yuni Ariati

I. Setting Tempat

Keterangan :

: Penyaji

: Fasilitator

: Observer

: Peserta

J. Evaluasi

1. Kriteria Sruktur:

a. Penyuluh mempersiapkan satuan acara penyuluhan

b. Penyuluh mempersiapkan dan membawa media untuk penyuluhan

(leaflet dan slide)

c. Kontrak dengan keluarga sudah dilakukan

2. Kriteria Proses:

a. Pada awal kunjungan, petugas sudah menjelaskan tujuan dilakukan

kunjungan

b. Selama kegiatan, keluarga mendengarkan penjelasan petugas dengan

penuh perhatian

c. Keluarga aktif saat dilakukan tanya jawab

d. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

PROYEKTOR

Page 7: SAP Diare klp 9

e. Kontrak telah diingatkan oleh penyuluh

3. Kriteria Evaluasi:

a. Keluarga dapat menyebutkan pengertian diare (80%)

b. Keluarga dapat menyebutkan minimal tiga dari lima penyebab diare

(80%)

c. Keluarga dapat menyebutkan dua dari empat tentang cara penularan

diare (80%)

d. Keluarga dapat menyebutkan tiga dari tujuh tentang cara pencegahan

penyakit diare (80%)

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN DIARE

A. Pengertian Diare

Diare adalah penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekwensi berak

lebih dari biasanya (lebih dari tiga kali sehari) serta adanya perubahan konsistensi

tinja dari penderita (tinja cair). Diare juga disebut Muntaber (muntah berak), muntah

mencret atau muntah bocor.

B. Penyebab dan Bahaya Diare

Penyakit diare dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal sebagai berikut :

1. Masuknya kuman penyakit ke dalam perut (peradangan akut) seperti :

Bakteri (Vibrio Cholera, Sigella, Salmonela, Eschericia Coli)

Virus (Rota Virus, Adeno Virus)

Parasit : Protozoa (Entamoeba Hystolica), Cacing Perut (Ascaris, Tricuris),

Jamur (Canelida)

2. Keracunan makanan/minuman baik yang disebabkan oleh bakteri maupun bahan

kimia.

3. Kurang gizi misalnya : kelaparan, kekurangan zat putih telur.

4. Tidak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya : si anak tidak tahan minum

susu yang mengandung lemak seperti susu sapi.

5. Imunodefisiensi.

Page 8: SAP Diare klp 9

Penyakit diare akan sangat berbahaya jika tidak segera ditaggulangi. Bahaya

yang ditimbulkan dapat berupa kekurangan cairan (Dehidrasi) pada tubuh dan

kemudian dapat menimbulkan kematian terutama pada bayi dan anak-anak.

C. Cara Penularan Diare

1. Kontaminasi makanan/air dari tinja/muntahan penderita yang mengandung

kuman penyebab.

2. Kuman dalam kotoran dapat langsung ditularkan pada orang lain apabila

melekat pada tangan dan kemudian dimasukkan ke dalam mulut/dipakai untuk

memegang makanan atau pencemaran makanan oleh serangga.

3. Pemakaian botol susu yang tidak bersih.

4. Lingkungan yang kurang bersih dan sehat

D. Pencegahan Diare

1. Gunakan sumber air minum yang bersih

2. Biasakan makan-makanan dan minuman yang dimasak

3. Cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan sesudah makan

4. Jangan buang air besar di sembarang tempat

5. Budayakan kebersihan perorangan

6. Makan, makanan yang bergizi

7. Menjaga agar lingkungan tetap sehat

E. Akibat Diare

Diare yang berkelanjutan akan menjadi kekuranan cairan tubuh dan garam. Garam

yang sangat diperlukan oleh tubuh. Makin lama seseorang menderita, semakin

banyak dan cepat pula tubuhnya kehilangan cairan, akibat kekurang cairan terus-

menerus akan menimbulkan kematian.

Page 9: SAP Diare klp 9

DAFTAR PUSTAKA

Arif Mansjoer,Kuspuji Triyanti,dkk.edisi ke 3.(2001).Kapita selekta

Kedokteran.jakarta: Media Aesculapius

Brunner & suddarth. Edisi 8.Keperawatan Medikal Bedah.jakarta : EGC

Danusukarto, S. 2007. Penyakit Anak Pencegahan dan Perawatannya. Jakarta : PT

BPK Gunung Mulia.

Klinardi, dkk. 2008. Diare dan Upaya Pemberantasannya. Jakarta : Depkes.

Suharyono. 2009. Diare Akut. Jakarta : FE UI.

Asus, 02/22/15,
Cek nah dek hehehhehe
Page 10: SAP Diare klp 9

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Penyakit Diare

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi lembek /cair bahkan dapat

berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya ( biasanya lebih dari

3 kali dalam sehari).

2. Penyebab Diare

Penyakit diare dapat disebabkan oleh :

a. Infeksi oleh karena Penyebaran kuman yang menyebabkan diare

Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antara lain

melalui makanan / miniman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung

dengan tinja penderita.

b. Malabsorsi : Gangguan dalam pencernaan makananan

c. Alergi makanan dan keracunan makanan

d. Imunodefisiensi / imunosupresi(kekebalan menurun)

Keadaan ini biasanya berlangsung sementara setelah infeksi virus (campak)

dan mungkin berlangsung lama seperti pada penderita AIDS

e. Faktor lingkungan dan perilaku

3 . Klasifikasi Diare sbb :

a. Diare akut : jika kurang dari 1 minggu

b. Diare Persisten : jika diare 14 hari atau lebih

c. Diare dengan tinja bercampur darah(disentri)

4. AKIBAT DAN TATALAKSANA DIARE

Akibat dari diare yang terus menerus adalah kekurangan cairan ( dehidrasi ).

Tanda-tanda Dehidrasi Berat :

Page 11: SAP Diare klp 9

- Letargis atau tidak sadar

- Mata cekung

- Tidak bisa minum atau malas minum

- Cubitan kulit perut kemblinya sangat lama.

Tanda-tanda Dehidrasi ringan/sedang :

- Gelisah,rewel/mudah marah

- Mata cekung

- Haus,minum dengan lahap

- Cubitan kulit perut kembalinya lambat

Tanpa dehidrasi : tidak ditemukan tanda-tanda seperti diatas

Penanganan Dehidrasi Ringan :

a. Beri cairan tambahan (sebanyak anak mau)

- ASI tetap diberikan bagi anak yang masih menyusu

- Oralit

- Larutan gula garam

- Cairan makanan( air tajin,kuah sayur atau air matang)

b. Lanjutkan pemberian makan

c. Pergi ke pusat pelayanan kesehatan

Penanganan Dehidrasi Sedang/Ringan:

a. Pemberian cairan tambahan seperti penanganan dehidrasi ringan

b. Pemberian Oralit secara intensif selama periode 3 jam

c. Ulangi penilaian dan klasifikasikan derajat dehidrasinya.

Penanganan Dehidrasi Berat :

- Rujuk segera ke pusat pelayanan kesehatan untuk pengobatan IV

Penanganan Dire persisten dan Disentri

- Lakukan rehidrasi bila terjadi dehidrasi

- Pemakaian Antibiotik sesuai anjuran dokter

5. Pencegahan penyakit diare

a. Meningkatkan pemberian ASI

Page 12: SAP Diare klp 9

b. Memperbaiki pemberian makanan pendamping ASI

c. Menggunakan air bersih yang cukup

d. Mencuci tangan dengan sabun

e. Menggunakan jamban yang benar

f. Membuang tinja bayi dan anak-anak yang tepat

g. Imunisasi campak

6. Prinsip tatalaksana penderita diare

a. Mencegah terjadinya dehidrasi

Mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah dengan

memberikan minuman lebih banyak cairan rumah tangga yang dianjurkan, bila

tidak mungkin berikan air matang

b. Mengobati Dehidrasi

Bila terjadi Dehidrasi (terutama pada anak), penderita harus segera dibawa ke

petugas kesehatan atau sarana kesehatan untuk mendapatkan pengobatan yang

cepat dan tepat

c. Memberi makanan

Berikan makanan selama serangan diare untuk memberikan gizi pada

penderita terutama anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah

berkurangnya berat badan. Anak yang masih minum ASI harus lebih sering

diberi ASI. Anak yang minum susus formula diberikan lebih sering dari

biasanya. Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan

makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna sedikit-sedikit

tetapi sering. Setelah diare berhenti,pemberian ekstra makanan diteruskan

selama 2 minggu untuk membantu memulihkan berat badan anak

d. Mengobati masalah lain

Apabila diketemukan penderita diare disertai dengan penyakit lain, maka

diberikan pengobatan sesuai indikasi, dengan tetapmengutamakan rehidrasi.

Tidak ada obat yang aman dan efektif untuk menghentikan diare.