SAP Jajanan Sehat Klp 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

g

Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PENYULUHAN Jajanan Sehat bagi Anak Usia Sekolah(Diselesaikan untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan Uji PPK Tahap I)

Oleh :

KOMANG DWI PRADNYANI LAKSMINIM. P07131013018KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN GIZIDENPASAR

2015RENCANA PELAKSANAAN PENYULUHAN

I. Judul PenyuluhanJajanan Sehat bagi Anak Usia SekolahII. Tujuan

A. Tujuan Umum

Anak sekolah dapat mengetahui jajanan makanan sehat dan dapat memilih makanan jajanan sehat.

B. Tujuan Khusus

1. Anak sekolah dapat memahami pengertian makanan jajanan sehat.

2. Anak sekolah dapat mengetahui jenis-jenis makanan jajanan sehat.

3. Anak sekolah dapat mengetahui ciri-ciri makanan jajanan sehat.4. Anak sekolah dapat mengetahui manfaat makanan jajanan sehat.

5. Anak sekolah dapat mengetahui dampak mengonsumsi makanan jajanan tidak sehat.

6. Anak sekolah mampu memilih makanan jajanan sehat.

III. Waktu dan TempatAdapun waktu dan tempat yang telah direncanakan dalam penyuluhan ini yaitu: 1. Tempat: Ruang Kelas VI, SD Negeri 16 Kesiman2. Tanggal: Sabtu, 3 Oktober 20153. Pukul

: 08.00 WITA Selesai

IV. SasaranSasaran dalam penyuluhan ini adalah Siswa kelas VI di SD Negeri 16 Kesiman.V. Metode Penyuluhan Dalam penyuluhan ini metode yang digunakan adalah metode ceramah serta tanya jawab.VI. Media PenyuluhanDalam penyuluhan ini medi yang digunakan yaitu

Poster

Brosur/leaflet

Makanan asli jajanan sehat dan tidak sehat.

VII. Ringkasan Materi Penyuluhan

A. Pengertian Makanan JajananMakanan jajanan juga dikenal sebagai street food adalah jenis makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, dipasar, tempat pemukiman serta tempat yang sejenisnya.Jadi, makanan jajanan yang sehat dan bergizi adalah makanan dan minuman yang diolah oleh produsen makanan dan disajikan yang memiliki nilai gizi, tidak mengandung bahan berbahaya seperti penyedap, pengawet, dan pemanis buatan.

B. Jenis-jenis Jajanan

Jenis makanan jajanan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi dalam Mariana (2006) dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:

1. Makanan jajanan yang berbentuk panganan, seperti kue kecil-kecil, pisang goreng dan sebagainya.

2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama), seperti pecal, mie bakso, nasi goreng dan sebagainya.

3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti es krim, es campur, jus buah dan sebagainya.

C. Manfaat Makanan Jajanan

Peranan makanan jajanan mulai mendapat perhatian secara internasional yang banyak menaru perhatian terhadap studi dan perkembangan makanan jajanan. Peranan makanan jajanan sebagai penyumbang gizi dalam menu sehari- hari yang tidak dapat disampingkan.

Makanan jajanan mempunyai fungsi sosisal ekonomi yang cukup penting, dalam arti pengembangan makanan jajanan dapat meningkatkan sosial ekonomi pedagang. Di samping itu, makanan jajanan memberikan kontribusi gizi yang nyata terhadap konsumen tertentu (Persagi, 1992).D. Ciri-Ciri Jajanan SehatDari paparan di atas, anak-anak sudah seharusnya dapat membedakan antara jajanan yang sehat dan tidak sehat. Ciri-ciri jajanan itu sehat dan layak kita konsumsi, antara lain: Bersih

Jauh dari tempat sampah, wc, got, debu dan asap kendaraan bermotor

Tertutup

Tidak bekas dipegang-pegang orang

Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok

Masih segar

Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh

Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna buatan, dll.E. Dampak Mengkonsumsi Jajanan tidak SehatBahaya yang timbul dari makanan/ minuman sering disebut sebagai keracunan makanan. Keracunan makanan bisa disebabkan oleh unsur fisik, kimia dan biologis. Pada makanan jajanan, bahaya tersebut dapat terjadi melalui berbagai cara: dari pangan itu sendiri, pekerja, peralatan, proses pengolahan dan pembersihan serta dari konsumen.

Jajan sembarangan di sekolah dapat menyebabkan berbagai timbulnya penyakit yaitu seperti :

Tidak nafsu makan

Karies Gigi

Sariawan

Sakit gigi

Sakit tenggorokan

Diare

Cacingan, dll.F. Cara Memilih Jajanan Sehat di SekolahBerikut beberapa tips aman memilih makanan yang diberikan oleh Ir Chandra adalah sebagai berikut:

1. Amati warnanya, mencolok atau tidak

2. Cicipi rasanya

3. Baui aromanya

4. Perhatikan kualitasnya

G. Tips untuk menghindari jajanan yang tidak sehatMengingat berbagai dampak yang dapat ditimbulkan akibat mengonsumsi jajanan/makanan dan minuman tidak sehat, seharusnyalah kita berupaya untuk menghindarinya dengan berbagai cara antara lain:

1. Tidak jajan sembarangan

2. Menghindari jajanan dengan warna mencolok

3. Memilih jenis jajanan yang bersih dan higienis

4. Memilih jajanan di tempat yang bersih

5. Memperhatikan kebersihan pedagang dan dagangan yang dijual

6. Mencari tahu proses pembuatan makanan yang akan kita beli

VIII. Langkah-langkah PenyuluhanNoKegiatan PenyuluhanKegiatan PenyuluhKegiatan PesertaAlokasi WaktuMedia

1Kegiatan awal1. Memberi Salam1. Menjawab salam

--

2.Mengenalkan diri 2. Menyimak dan mendengarkan1 menit-

3. Melakukan apersepsi dengan cara menunjukkan sebuah benda dan bertanya 3. Memper-hatikan dan menjawab pertanyaan

3 menitMakanan asli

4. Menjelaskan tujuan dan pokok bahasan 4. menyimak dan mendengarkan3 menit-

5. Malakukan pre-test

5. Menjawab pertanyaan5 menitSoal Pre-tes dan alat tulis

2Kegiatan Inti1. Menjelaskan materi penyuluhan

a. Menjelaskanmateri mengenai pengertian jajanan sehat

b. Menjelaskan materi ciri-ciri jajanan sehat

c. Menjelaskan materi dampak jajanan sehat bagi anak sekolah.

d. Menjelaskan materi cara memilih jajanan yang sehat

e. Menjelaskan materi tips menghindari dampak jajanan yang tidak sehat1. Menyimak dan mendengarkan25 menitPoster, makanan asli.

2. Memberi kesempatan peserta untuk bertanyaBertanya

10 menit-

3. Menyampaikan simpulan penyuluhanf. Menyimak dan mendengarkan5 menit

3Evaluasi1. Melakukan evaluasi hasil post-test yang telah dilakukan sebelumnya2. Menyimpulkan hasil post-test1. Menyimak dan mendengar5 menit

Soal post-test

Penutup1. Salam penutup1. Menjawab salam1 menit-

2. Membagikan leaflet kepada sasaran2. Menerima leaflet2 menitLeaflet

IX. Rencana evaluasi

A. Tujuan evaluasi

Mengetahui perubahan pengetahuan dan partisipasi sasaran yang hadir.B. Cara evaluasi

1. Evaluasi struktur

Sasaran sudah siap ditempat yang sudah ditentukan. Media dan alat penyuluhan telah disetujui oleh pembimbing.

Media yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah lembar balik, poster, brosur/leaflet, dan makanan asli.

2. Evaluasi proses

Kesiapan penyuluh sesuai dengan perencanaan

Ketepatan waktu sesuai yang sudah direncanakan Peserta yang aktif dalam kegiatan penyuluhan Peserta yang tidak meninggalkan ruangan selama penyuluhan

3. Evaluasi hasil

Diadakan tanya jawab pretest dan postest seputar materi secara lisan, kemudian disimpulkan bersama sama.

Respon/tingkah laku peserta saat diberikan pertanyaan, apakah diam/menjawab. Peserta antusias/tidak. Peserta mengajukan pertanyaan/tidak.

4. Instrumen evaluasi

Instrumen evaluasi berupa pertanyaan (Pre-test dan Post-tes terlampir)DAFTAR PUSTAKADepartemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Umum Gizi Seimbang. Jakarta: Media Jaya.

Tahir, Yoesrianto. 2007. Materi Penyuluhan Gizi Massal (Pastoral Care). Blitar: Instalasi Gizi Rumah Sakit Katolik Budi Rahayu

Tersedia online : http://forum.kompas.com/food/127277-pentingnya-sarapan-pagi.html. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2015Tersedia online pada : http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t12779.pdf. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2015

Tersedia online pada : http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/pentingnya-manfaat-sarapan-untuk-anak-sekolah.html. Diakses pada tanggal 1 Oktober 2015Lampiran 1. Materi Penyuluhan Jajanan SehatA. Pengertian Makanan JajananMakanan jajanan menurut FAO didefisinikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan atau dikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut (Judarwanto, 2008). Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 942/MENKES/SK/VII/2003, makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah makan atau restoran, dan hotel.

Makanan jajanan merupakan makanan dan minuman yang dipersiapkan dan/atau dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan ditempat-tempat keramaian umum lain yang langsung dimakan ataudikonsumsi tanpa pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Konsumsi makanan jajanan yang tidak sehat dapat mengakibatkan penurunan status gizi dan meningkatnya angka kesakitan pada anak sekolah.

Makanan jajanan juga dikenal sebagai street food adalah jenis makanan yang dijual di kaki lima, pinggiran jalan, di stasiun, dipasar, tempat pemukiman serta tempat yang sejenisnya.Jadi, makanan jajanan yang sehat dan bergizi adalah makanan dan minuman yang diolah oleh produsen makanan dan disajikan yang memiliki nilai gizi, tidak mengandung bahan berbahaya seperti penyedap, pengawet, dan pemanis buatan.

B. Jenis-jenis Jajanan

Jenis makanan jajanan menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi dalam Mariana (2006) dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, yaitu:

1. Makanan jajanan yang berbentuk panganan, seperti kue kecil-kecil, pisang goreng dan sebagainya.

2. Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama), seperti pecal, mie bakso, nasi goreng dan sebagainya.

3. Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti es krim, es campur, jus buah dan sebagainya.

Menurut Tarwotjo (1998) ada 2 (dua) jenis makanan kecil (jajanan), yaitu:

1. Makanan jajanan dengan rasa manis

Bila dilihat dari cara memasaknya dapat digolongkan menjadi dua, yaitu jenis makanan jajanan basah dan kering digolongkan menjadi dua, yaitu jenis makanan jajanan basah dan kering.a. Kue basah manis, antara lain sebagai berikut:

- Aneka bubur, seperti: bubur sumsum, bubur candil, dan bubur sagu.

- Aneka kolak, seperti: kolak pisang, kolak ubi, dan kolang-kaling.

- Aneka jajan yang dikukus, seperti: nagasari, putu mayang, dan kue lapis.

b. Kue kering manis, antara lain sebagai berikut:

- Aneka goreng-gorengan, seperti: pisang goreng dan ubi kunig goreng.

- Aneka kue yang dipanggang, seperti: cake, bolu, kue kering dan yang dipanggang dengan cetakan, misalnya kue lumpur dan carabikang.

2. Makanan jajanan dengan rasa asin

Makanan jajanan dengan rasa asin, seperti arem-arem, lumpia dan risol.

Selain itu penjualan dan penjaja makanan jajanan dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) golongan, antara lain penjaja diam, yaitu makanan yang di jual sepanjang hari pada warung-warung yang lokasinya tetap di satu tempat. Penjaja setengah diam, yaitu mereka yang berjualan dengan menetap di satu tempat pada waktu-waktu tertentu. Dan penjaja keliling, yaitu mereka yang berjualan keliling dan tidak mempunyai tempat mangkal tertentu.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003, pada pasal 2 disebutkan penjamah makanan jajanan adalah orang yang secara langsung atau tidak langsung berhubungan dengan makanan dan peralatannya sejak dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan penyajian. Penjamah makanan jajanan dalam melakukan kegiatan pelayanan penanganan makanan jajanan harus memenuhi persyaratan antara lain: tidak menderita penyakit mudah menular misalnya batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut sejenisnya; menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya); menjaga kebersihan tangan, rambut, kuku, dan pakaian; memakai celemek, dan tutup kepala; mencuci tangan setiap kali hendak menangani makanan; menjamah makanan harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan alas tangan; tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya); tidak batuk atau bersin di hadapan makanan jajanan yang disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau hidung.

Pada pasal 9 juga disebutkan bahwa makanan jajanan yang dijajakan harus dalam keadaan terbungkus dan atau tertutup. Pembungkus yang digunakan dan atau tutup makanan jajanan harus dalam keadaan bersih dan tidak mencemari makanan.C. Manfaat Makanan Jajanan

Peranan makanan jajanan mulai mendapat perhatian secara internasional yang banyak menaru perhatian terhadap studi dan perkembangan makanan jajanan. Peranan makanan jajanan sebagai penyumbang gizi dalam menu sehari- hari yang tidak dapat disampingkan.

Makanan jajanan mempunyai fungsi sosisal ekonomi yang cukup penting, dalam arti pengembangan makanan jajanan dapat meningkatkan sosial ekonomi pedagang. Di samping itu, makanan jajanan memberikan kontribusi gizi yang nyata terhadap konsumen tertentu (Persagi, 1992).

Kebiasaan jajan di sekolah sangat bermanfaat jika makanan yang dibeli itu sudah memenuhi syarat-syarat kesehatan, sehingga dapat melengkapi atau menambah kebutuhan gizi anak. Disamping itu juga untuk mengisi kekosongan lambung, karena setiap 3-4 jam sesudah makan, lambung mulai kosong. Akhirnya apabila tidak beri jajan, si anak tidak dapat memusatkan kembali pikirannya kepada pelajaran yang diberikan oleh guru dikelasnya. Jajan juga dapat dipergunakan untuk mendidik anak dalam memilih jajan menurut 4 sehat 5 sempurna (Yusuf, dkk, 2008).

Namun, terlalu sering mengkonsumsi makanan jajanan akan berakibat negatif, antara lain nafsu makan menurun, makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit, dapat menyebabkan obesitas pada anak, kurang gizi karena kandungan gizi pada jajanan belum tentu terjamin dan pemborosan. Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang baik sebab hanya mengandung karbohidrat. Terlalu sering makan permen dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi (Irianto, 2007).D. Ciri-Ciri Jajanan SehatDari paparan di atas, anak-anak sudah seharusnya dapat membedakan antara jajanan yang sehat dan tidak sehat. Ciri-ciri jajanan itu sehat dan layak kita konsumsi, antara lain: Bersih

Jauh dari tempat sampah, wc, got, debu dan asap kendaraan bermotor

Tertutup

Tidak bekas dipegang-pegang orang

Tidak terlalu manis dan berwarna mencolok

Masih segar

Tidak digoreng dengan minyak goreng yang sudah keruh

Tidak mengandung zat pemanis, zat pengawet, zat penyedap, dan zat pewarna buatan

Bau tidak apek atau tengik

Tidak dibungkus dengan kertas bekas atau Koran

Dikemas dengan plastik atau kemasan lain yang bersih dan aman

Lihat tanggal kadaluwarsa.

Contoh Jajanan Sehat: susu, roti, biskuit, buah-buahan yang steril

Sedangkan ciri-ciri jajanan tidak sehat, antara lain:

Air mentah, dan Es mambo berwarna mencolok dan terlalu manis dengan pemanis buatan dan pewarna pakaian

Permen dengan pemanis buatan dan pewarna pakaian

Bakso dengan bahan pengenyal

Chiki/ makanan ringan menggunakan MSG sebagai penambah rasa, zat pewarna dan pemanis buatan

Gorengan memakai minyak goreng bekas dipakai berkali-kali sehingga minyak sudah berwarna sangat keruh

Cakwe, cilok dan bakso goreng memakai saus/ sambal berwarna merah cerah dan terbuat dari bahan-bahan yang telah busuk

Kue berwarna mencolok dengan pewarna pakaian

Es sirup/ minuman berwarna mencoloktidak higienis, terdapat zat pewarna pakaian

E. Dampak Mengkonsumsi Jajanan tidak SehatBahaya yang timbul dari makanan/ minuman sering disebut sebagai keracunan makanan. Keracunan makanan bisa disebabkan oleh unsur fisik, kimia dan biologis. Pada makanan jajanan, bahaya tersebut dapat terjadi melalui berbagai cara: dari pangan itu sendiri, pekerja, peralatan, proses pengolahan dan pembersihan serta dari konsumen.

1. Bahaya Fisik

Benda asing seperti rambut, kuku, perhiasan, serangga mati, batu atau kerikil, potongan kayu, pecahan kaca dan lain sebagainya bisa masuk kedalam makanan apabila makanan dijual di tempat terbuka dan tidak disimpan dalam wadah tertutup, penjual mengenakan perhiasan tangan atau kantong pakaiannya berisi uang logam atau bahan lain yang berpeluang jatuh kedalam makanan atau kecerobohan penjual selama menangani makanan dan bahan pangan. Benda asing seperti gelas dan logam dapat mencederai secara fisik misalnya gigi patah, tercekik, melukai kerongkongan dan saluran pencernaan. Benda asing lainnya bisa menjadi pembawa mikroba berbahaya kedalam makanan dan menyebabkan keracunan makanan.

2. Bahaya Kimia

Gangguan kesehatan karena unsur kimia terjadi karena penggunaan bahan tambahan secara sengaja kedalam pangan, karena masuknya cemaran bahan kimia kedalam pangan, dan karena racun yang ada didalam bahan pangan. Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan atau campuran bahan yang secara alami BUKAN merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam pangan untuk mengawetkan makanan, membentuk makanan menjadi lebih baik, renyah dan lebih enak di mulut, memberikan warna dan aroma yang lebih menarik sehingga menambah selera, meningkatkan kualitas pangan dan menghemat biaya. Penggunaan BTP dalam jumlah yang diizinkan, tidaklah berbahaya terhadap kesehatan konsumen. Tetapi, jika menggunakan BTP secara berlebihan atau jika menggunakan bahan tambahan terlarang didalam makanan, akan menyebabkan gangguan kesehatan bagi tubuh.3. Bahaya Biologis

Bahaya biologis bisa disebabkan oleh mikroba dan binatang. Mikroba lebih sering menyebabkan keracunan makanan dibandingkan bahan kimia (termasuk racun alami) dan bahan asing (cemaran fisik). Walaupun ada mikroba yang tidak berbahaya dan bahkan digunakan untuk membuat produk makanan seperti kecap, yoghurt dan tempe tetapi, banyak juga yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia dan hewan. Makanan menjadi beracun karena tercemar oleh mikroba tertentu dan mikroba tersebut menghasilkan racun yang dapat membahayakan konsumen.

Jajan sembarangan di sekolah dapat menyebabkan berbagai timbulnya penyakit yaitu seperti :

Tidak nafsu makan

Karies Gigi

Sariawan

Sakit gigi

Sakit tenggorokan

Diare

Cacingan

Kurang gairah belajar Kurang konsentrasi Meningkatkan kenakalan Mudah mengantuk Daya ingat kurangF. Cara Memilih Jajanan Sehat di SekolahDi Indonesia, pada umumnya setiap makanan dapat dengan leluasa beredar dan dijual tanpa harus terlebih dahulu melalui kontrol kualitas dan kontrol keselamatan. Hal ini membuat masih lebih 70 persen makanan yang dijual dihasilkan oleh produsen yang masih tradisional, yang dalam proses produksinya kebanyakan masih jauh dari persyaratan kesehatan dan keselamatan, sehingga kasus keracunan makanan semakin meningkat. Berikut beberapa tips aman memilih makanan yang diberikan oleh Ir Chandra adalah sebagai berikut:

1. Amati warnanya, mencolok atau tidak

Amati apakah makanan tersebut berwarna mencolok atau jauh berbeda dari warna aslinya. Snack, kerupuk, mi, es krim yang berwarna terlalu mencolok ada kemungkinan telah ditambahi zat pewarna yang tidak aman.

2. Cicipi rasanya

Biasanya lidah cukup jeli untuk membedakan mana makanan yang aman atau tidak. Makanan yang tidak aman umumnya berasa tajam, misal sangat gurih, membuat lidah bergetar dan tenggorakan gatal.

3. Baui aromanya

Bau apek atau tengik pertanda makanan tersebut sudah rusak atau terkontaminasi oleh mikroorganisme.

4. Perhatikan kualitasnya

Perhatikan kualitas makanan, apakah masih segar atau sudah berjamur yang bisa menyebabkan keracunan. Makanan yang sudah berjamur menandakan proses tidak berjalan dengan baik atau sudah kadaluarsa.G. Tips untuk menghindari jajanan yang tidak sehatMengingat berbagai dampak yang dapat ditimbulkan akibat mengonsumsi jajanan/makanan dan minuman tidak sehat, seharusnyalah kita berupaya untuk menghindarinya dengan berbagai cara antara lain:

Tidak jajan sembarangan

Menghindari jajanan dengan warna mencolok

Memilih jenis jajanan yang bersih dan higienis

Memilih jajanan di tempat yang bersih

Memperhatikan kebersihan pedagang dan dagangan yang dijual

Mencari tahu proses pembuatan makanan yang akan kita beliLampiran 2. Instrumen Evaluasi (Pre-test dan Post-test)

Nama:

Kelas:

Pengertian makanan jajanan yang sehat, aman, dan bergizi adalah

Makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang yang bergizi, tidak mengandung bahan berbahaya seperti penyedap, pengawet, dan pemanis buatan.

Makanan dan minuman yang dijual oleh pedagang di pinggir jalan yang tidak bergizi, mengandung bahan berbahaya seperti penyedap, pengawet, dan pemanis buatan.

Makanan dan minuman yang dijual di pinggir jalan yang berwarna warni dan di hinggapi banyak lalat.

Ciri-ciri makanan jajanan yang sehat, aman, dan bergizi adalah

Makanan yang berwarna mencolok.

Makanan yang bersih, tidak dihinggapi lalat, dan tidak berwarna terlalu cerah.

Makanan yang dijual di sekitar tempat yang kotor dan banyak di hinggapi lalat.

Cara memilih makanan jajanan yang sehat, aman, dan bergizi adalah

Ciri makanan yang sehat memiliki rasa dan warna yang tidak mencolok dan berbau bahan kimia

Warna mencolok

Memiliki tekstur yang sangat kenyal

Akibat buruk jika memakan makanan jajanan yang tidak baik bagi kesehatan adalah

Membuat sakit perut, sariawan, dan sakit tenggorokan

Menjadi juara kelas

Memiliki tubuh yang sehat dan bugar

Cara menghindari jajanan tidak sehat, kecuali?

Memilih jajanan di tempat yang bersih

Tidak jajan sembarangan

Jajan di pinggir jalan