Click here to load reader
Upload
nandha-dserrafindh
View
222
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Breast Care Procedure
Citation preview
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Topik : Perawatan Payudara
Sasaran : Perawatan payudara pada Ibu Post-Partum
Hari/tanggal : Rabu/25 Mei 2016
Jam : 08.00 WIB
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Brawijaya RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen
A. Latar Belakang
Pentingnya pemberian ASI pada usia 0 – 6 bulan pertama tak dapat disangkal lagi, banyak ibu-ibu muda maupun ibu-ibu yang belum berpengalaman mengalami kesulitan-kesulitan dalam penyaluran ASI pada bayinya. Breast Care atau perawatan payudara setelah melahirkan dapat membantu ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya, karena dengan Breast Care payudara menjadi terangsang dalam memproduksi air susu dan juga puting ibu dapat terkelola dengan tepat.
B. Tujuana. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang cara perawatan payudara, diharapkan ibu mampu memahami dan dapat melaksanakan perawatan payudara dengan benar.
b. Tujuan KhususSetelah mendapatkan penyuluhan peserta dapat:
1. Menjelaskan pengertian perawatan payudara
2. Menyebutkan tujuan perawatan payudara 3. Menyebutkan manfaat perawatan payudara 4. Menjelaskan pengertian ASI5. Menyebutkan manfaat ASI6. Menyebutkan persiapan alat perawatan payudara dengan
lengkap dan benar7. Mendemonstrasikan cara perawatan payudara dengan
benar.
C. Materi 1. Pengertian Perawatan Payudara2. Tujuan Perawatan Payudara3. Manfaat Perawatan Payudara4. Pengertian ASI5. Manfaat ASI6. Persiapan alat-alat untuk perawatan payudara7. Teknik atau cara perawatan payudara
D. Pelaksanaan Kegiatan
No.
Kegiatan Materi Waktu
1 Pembukaan 1. Ucapan salam2. Perkenalkan diri dan
anggota3. Menyampaikan tujuan4. Menjelaskan topik
penyuluhan5. Kontrak waktu
5 menit
2 Pelaksanaan penyuluhan
1. Pengertian Perawatan Payudara
20 menit
2. Tujuan Perawatan Payudara
3. Manfaat Perawatan Payudara
4. Pengertian ASI5. Manfaat ASI6. Persiapan alat-alat
untuk perawatan payudara
7. Teknik atau cara perawatan payudara
3 Penutup 1. Tanya jawab2. Menyimpulkan hasil
penyuluhan3. Evaluasi kepada peserta4. Salam penutup
5 menit
E. Metode1. Ceramah2. Demonstrasi 3. Tanya jawab
F. Media1. Materi SAP2. Leaflet
G. PengorganisasianPenyaji : Fahmi Abu Rizal MuhajirinPemeraga : Dian Apriyani
Moderator : Ananda Aprilia Pratama SaputriDokumentasi : Esti Novia LestariPerlengkapan : Fera Firdausy
H. Evaluasi 1. Mengajukan pertanyaan secara lisan kepada peserta penyuluhan
- Tes awalMengapa perawatan payudara perlu dilakukan setelah melahirkan?
- Tes akhirBagaimana cara melakukan perawatan payudara?
2. Observasi - Respon ibu dan audien saat diberi pertanyaan - Ibu dan audien antusias atau tidak- Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak- Proses kegiatan mulai dari awal hingga akhir acara penyuluhan
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN PAYUDARA
A. Perawatan Payudara Payudara
Payudara (mammae) adalah kelenjar yang terletak dibawah kulit, diatas otot dada. Payudara memiliki fungsi sebagai produksi ASI untuk nutrisi bayi. Manusia memiliki sepasang payudara yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui mencapai 800 gram. Payudara disebut pula glandula mamalia yang ada baik pada wanita maupun pria. Pada pria secara normal tidak berkembang, kecuali jika dirangsang dengan hormon. Pada wanita terus wanita terus berkembang pada pubertas,
sedangkan selama kehamilan terutama berkembang pada masa menyusui.i. Letak setiap payudara terletak pada sternum dan meluas setinggi
kosta ke II dan ke VI. Payudara ini terletak pada fascia superfisialis pada dinding rongga dada yang disangga oleh ligamentum suspensorium.
ii. Bentuk: masing – masing payudara berbentuk tonjolan setengah bola dan mempunyai ekor (cauda) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau aksila.
iii. Ukuran payudara berbeda pada setiap manusia, juga tergantung pada stadium perkembangan dan umur. Tidak jarang salah satu payudara ukurannya agak lebih besar daripada yang lainnya (Dewi dan Sunarsih, 2012).
Perawatan Payudara Post – PartumPerawatan payudara post – partum adalah suatu tindakan untuk
merawat payudara pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancar pengeluaran ASI (Sitti Saleha, 2009). Post-natal breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada ibu pasca melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari. Perawatan payudara untuk ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan terhadap pemberian ASI bagi buah hati.
Perawatan payudara masa nifas sering disebut Post-Natal Breast Care bertujuan untuk memilihara kebersihan payudara, memperbanyak atau memperlancar pengeluaran ASI sehingga produksi ASI lancar (Anggraini Y, 2010).
Perawatan payudara dilakukan atas berbagai indikasi, antara lain tidak menonjol atau bendungan payudara. Tujuannya adalah memperlancar pengeluaran ASI saat masa menyusui. Untuk pascapersalinan, lakukan sedini mungkin yaitu 1 sampai 2 hari dan dilakukan 2 kali sehari (Dewi dan Sunarsih, 2012).
B. Tujuan Perawatan Payudara Post – PartumMenurut Depkes RI (2006) tujuan perawatan payudara pasca
persalinan antara lain:1. Untuk menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting
susu agar terhindar dari infeki.2. Melenturkan dan menguatkan puting susu.3. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk
kebutuhan bayi.4. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan
lecet sewaktu bayi menyusu.5. Melancarkan aliran ASI.6. Mengatasi puting susu datar supaya dapat dikeluarkan sehingga
siap untuk disusukan kepada bayi.
C. Manfaat Perawatan Payudara Post – Partum Manfaat perawatan payudara post-partum, antara lain:1. Memelihara kebersihan payudara terutama kebersihan puting
susu.2. Melenturkan dan menguatkan puting susu.3. Mengeluarkan putting susu yang masuk kedalam atau datar.4. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI
banyak dan lancar.5. Agar waktu menyusui, ASI dapat keluar dengan lancar dan
menghindari dari kesulitan menyusui.
D. Pengertian ASIAir Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting
terutama pada bulan – bulan pertama kehidupan yang mengandung berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan sesuai dengan kebutuhannya. ASI tidak hanya memberikan manfaat untuk bayi saja, melainkan untuk ibu, keluarga dan negara (Dewi dan Sunarsih, 2012).
E. Manfaat ASIManfaat ASI untuk bayi adalah sebagai berikut :
1. Nutrient (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan kebutuhan bayiZat gizi yang terdapat dalam ASI antara lain: lemak,
karbohidrat, protein, garam, mineral serta vitamin. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energy selama 1 bulan pertama, separuh atau lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam tahun pertama dan 1/3 nutrisi atau lebih selama tahun kedua.
2. ASI mengandung zat protektifDengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI, maka
bayi jarang mengalami sakit. Zat-zat protektif tersebut antara lain sebagai berikut.a) Lactobacsilus bifidus (mengubah laktosa menjadi asam laktat
dan asam asetat, yang membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat pertumbuhan mikroorganisme)
b) Laktoferin, mengikat zat besi sehingga membantu menghambat pertumbuhan kuman
c) Lisozim, merupakan enzim yang memecah dinding bakteri dan antiinflamatori bekerjasama dengan peroksida dan aksorbat
untuk menyerang E. Colli dan Salmonella, serta menghancurkan dinding sel bakteri, terdapat dalam ASI dalam konsentrasi 5.000 lebih banyak dari susu sapi
d) Komplemen C3 dan C4. Membuat daya opsenik.e) Immunoglobulin (Ig C, Ig M, Ig A, Ig D, Ig E). melindungi tubuh
dari infeksi, dari semua yang paling penting adalah Ig A, zat ini melindungi permukaan mukosa terhadap serangan masuknya bakteri pathogen serta virus. Zat ini memungkinkan masukknya kuman-kuman E. Colli, Salmonella, Shihela, Streptococcus, Stapphylococcus, Pneumonococcus, Poliovirus, dan Rotavirus.
f) Faktor-faktor anti – alergiMukosa usus bayi mudah ditembus oleh protein sebelum bayi berumur 6-9 bulan, sedangkan protein dalam susu sapi bisa bekerja sebagai allergen
3. Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan bagi ibu dan bayi.
Pada masa bayi kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul rasa aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat penting untuk menimbulkan rasa percaya (basic sense of trust).
4. Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi menjadi baik.Bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tumbuh kembang
yang baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan kecerdasan otak bayi
5. Mengurangi kejadian karies dentisInsiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula
jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI. Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula sehingga gigi menjadi lebih asam
6. Mengurangi kejadian maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusui dengan botol dan dot.
7. Membantu proses involusi yaitu pengembalian kandungan yang tadinya ditempati oleh janin ibu, karena ibu menyusui maka perut ibu akan terasa mulas, hal ini merupakan tanda kandungan ibu mulai menyusut dan akan kembali ke ukuran normal pada saat belum hamil.
8. Menjalin kasih sayang antara ibu dan anak.9. Mencegah terjadinya kanker payudara.
F. Persiapan Alat dan Bahan Perawatan Payudara Post – PartumPersiapan Alat: Baby oil Kapas dalam kom Waslap 2 buah Handuk bersih (besar) 1 buah Handuk bersih (kecil) 1 buah Bengkok 2 baskom berisi air (hangat dan dingin)
G. Teknik atau Cara Perawatan Payudara Post - Partum1. Memposisikan pasien senyaman mungkin
2. Menjelaskan maksud dan tujuan perawatan
3. Memasang sampiran atau tempat penutup untuk menjaga privasi klien
4. Membuka baju bagian atas dan bra, handuk kering diletakkan dibahu dan pangkuan
pasien
5. Perawat mencuci tangan, mengompres kedua puting susu dan aerola mammae dengan
menggunakan baby oil, diamkan ± 3 menit untuk mengeluarkan kotoran yang ada di
puting dan aerola mammae
6. Melicinkan kedua telapak tangan dengan minyak
7. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga
jari tangan kanan, mulai dari pangkal payudara dan berakhir pada gerakan spiral pada
daerah puting susu (dilakukan sebanyak 20-30 kali).
8. Buatlah gerakan memutar sambal menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada
puting susu diseluruh bagian payudara. Lakukan gerakan ini pada payudara kanan
(dilakukan sebanyak 20-30 kali).
9. Letakkan kedua telapak tangan diantara dua payudara. Urutlah dari tengah ke atas
sambal mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan. Lakukan
gerakan ini 20-30 kali.
10. Variasi lainnya adalah gerakan payudara kiri dengan kedua tangan ibu jari di atas dan
empat jari lainnya di bawah peras dengan lembut payudara sambal meluncurkan
kedua tangan ke depan kea rah puting susu. Lakukan hal yang sama pada payudara
kanan.
11. Sanggah payudara dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain mengurut
payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah puting susu.
Lakukan gerakan ini 20-30 kali. Setelah itu, letakkan satu tangan disebelah atas dan
satu lagi di bawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaa kea rah puting
susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian payudara
terkena urutan.
12. Kompres payudara dengan air hangat menggunakan waslap selama 2 menit untuk
mengurangi nyeri, kemudian ganti dengan kompres dingin selama 1 menit untuk
mengurangi stasis pembuluh darah vena dan rasa nyeri. Kompres bergantian selama
tiga kali berturut-turut akhiri dengan kompres hangat.
13.Keringkan payudara dengan handuk yang kering dan bersih
14.Persilahkan ibu untuk memakai bra dan baju
15.Anjurkan ibu melakukan perawatan sebanyak 2 kali sebelum mandi
16.Merapikan alat, perawat mencuci tangan.
DAFTAR PUSTAKA
Bahiyatun. (2009). Buku Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih, Tri. (2012). Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika.
Depkes RI. 2006. Perawatan Payudara. From: http://www.depkesRI.co.id (diakses Mei 2016)
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika