15
SATUAN ACARA PENYULUHAN ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM KARDIOVASKULAR ”PENYAKIT JANTUNG REUMATIK” Kelas : S1 Keperawatan 3A Disusun Oleh : Kelompok 2 Indra Nurviadatul M. 14631415 Dwiva Hesti N 14631416 Mustika Narguswari S 14631417 Arik Kurniawati 14631418 Afnis Tirtawidi 14631419 Yuyun Karuniawati 14631421 Rizki Anisatul F 14631427

SAP PJR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nnnnnnnnn

Citation preview

Page 1: SAP PJR

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM

KARDIOVASKULAR

”PENYAKIT JANTUNG REUMATIK”

Kelas : S1 Keperawatan 3A

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Indra Nurviadatul M. 14631415

Dwiva Hesti N 14631416

Mustika Narguswari S 14631417

Arik Kurniawati 14631418

Afnis Tirtawidi 14631419

Yuyun Karuniawati 14631421

Rizki Anisatul F 14631427

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTASILMUKESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

2015

Page 2: SAP PJR

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Penyakit Jantung Reumatik Pada Anak

Sub Pokok Bahasan : Perawatan Anak dengan PJR

Sasaran : Keluarga Pasien Penderita PJR di Poli Anak RSUD

Hari/Tanggal : Senin, 30 November 2015

Pukul : 07.30 – 08.00 WIB

Waktu : 30 menit

Tempat : Poli Anak RSUD Dr. Hardjono Ponorogo

Penyuluh : Afnis Tirtawidi

A.   Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien

penderita PJR dapat memahami tentang Perawatan pada Anak dengan Penyakit

Jantung Reumatik.

B.    Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga mampu :

1. Menjelaskan pengertian penyakit Jantung Reumatik dengan benar

2. Menyebutkan penyebab penyakit Jantung Reumatik dengan benar

3. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Jantung Reumatik dengan benar

4. Menjelaskan cara pengobatan penyakit Jantung Reumatik

5. Menjelaskan cara pencegahan Penyakit Jantung Reumatik dengan benar

6. Menjelaskan cara perawatan penyakit Jantung Reumatik di rumah dengan

benar

C.   Materi

Materi terlampir

D.   Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

Page 3: SAP PJR

E.   Media Penyuluhan

1. Leaflet

2. PPT

F. Setting Tempat

Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyaji

Ket :

Penyuluh / pemateri =

Moderator =

Observer =

Fasilitator =

Peserta =

Papan tulis =

G.  Pengorganisasian

Mahasiswa S1 Keperawatan FIK UNMUH Ponorogo

Moderator : Dwiva Hesti N

Penyaji : Afnis Tirtawidi

Observer : Rizki Anisatul F

Fasilitator : Indra Nurviadatul M.

Arik Kurniawati

Yuyun Karuniawati

Mustika Narguswari S

Page 4: SAP PJR

H. Proses Kegiatan Penyuluhan

No. Tahapan WaktuKegiatanPenyuluh Sasaran

1. Pembukaan 5 menit · Memberi salam· Memperkenalkan diri· Menjelaskan tujuan

· Menjawab salam· Mendengarakan

2. Inti 20 menit Menjelaskan tentang :1. Pengertian penyakit

Jantung Reumatik2. Penyebab penyakit

Jantung Reumatik3. Tanda dan gejala penyakit

Jantung Reumatik4. Cara pencegahan penyakit

Jantung Reumatik5. Cara perawatan penyakit

Jantung Reumatik

· Menyimak· Mendengarkan· Mencatat bila perlu· Bertanya tentang hal-hal

yang belum jelas

3. Penutup 5 menit · Tanya jawab· Menyimpulkan· Memberi salam· Evaluasi

· Bertanya· Menjawab pertanyaan· Menjawab salam

I.    Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a) Kesiapan mahasiswa sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan.

b) Kesiapan peserta dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

c) Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat guna.

d) Tempat yang sesuai dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan penyuluhan

e) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas yang disepakati oleh mahasiswa

2. Evaluasi Proses

a) Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang direncanakan

b) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses

penyuluhan

c) Suasana dalam kegiatan penyuluhan kondusif

3. Evaluasi Hasil

Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan maka peserta akan :

a.   Menjelaskan pengertian dari penyakit Jantung Reumatik

Page 5: SAP PJR

b.   Menyebutkan penyebab penyakit Jantung Reumatik

c. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Jantung Reumatik

d.   Menjelaskan cara pencegahan penyakit Jantung Reumatik

e. Menjelaskan cara perawatan penyakit Jantung Reumatik dirumah

Page 6: SAP PJR

J. Lampiran

MATERI PENYULUHAN

PENYAKIT JANTUNG REUMATIK

A. Pengertian

Penyakit Jantung Rematik atau dalam bahasa medis disebut Reumatik

Heart Disease (RHD) adalah suatu kondisi dimana terjadi kerusakan pada katup

jantung yang bisa berupa penyempitan atau kebocoran , terutama katup mitral

(stenosis katup mitral) sebagai akibat adanya gejala Demam Rematik (DR).

B. Penyebab Jantung Reumatik

Penyebab terjadinya penyakit jantung rematik diperkirakan adalah reaksi

autoimun (kekebalan tubuh) yang disebabkan oleh demam reumatik. Infeksi

streptococcus β hemolitikus grup A pada tenggorokan (faring) selalu

mendahului terjadinya demam reumatik baik demam reumatik serangan pertama

maupun demam reumatik serangan ulang.

Perjalan penyakit dapat dibagi menjadi stadium akut dan kronik. Pada

stadium akut, katup membengkak dan kemerahan akibat adanya reaksi

peradangan. Dapat terbentuk lesi-lesi di daun katup. Setelah peradangan akut

mereda, terbentuk jaringan parut. Hal ini dapat menyebabkan deformitas

katupdan pada sebagian kasus, menyebabkan daun-daun katup berfusi sehingga

orifisium menyempit . dapat muncul stadium kronik yang ditandai oleh

peradangan berulang dan pembentukan jaringan parut yang terus berlanjut.

C. Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Reumatik

Demam reumatik akut ditandai dengan demam berkepanjangan, jantung

berdebar keras, kadang cepat lelah. Puncak insiden demam reumatik terdapat

pada kelompok usia 5-15 tahun, penyakit ini jarang dijumpai pada anak.

Gambaran klinis umumnya dimulai dengan demam remiten yang tidak

melebihi 390C atau artritis yang timbul setelah 2-3 minggu setelah infeksi.

Demam dapat berlangsung berkal-kali dengan tanda-tanda umum berupa

Page 7: SAP PJR

malaise, asthenia dan penurunan berat badan. Sakit persendian dapat berupa

atralgia yaitu nyeri persendian dengan tanda-tanda pana, merah, bengkak, atau

nyeri tekan dan keterbatasan gerak.

Perjalanan klinis penyakit demam reumatik / penyakit jantung reumatik

dapat dibagi dalam 4 stadium.

Stadium I

Berupa infeksi saluran nafas atas oleh kuman Beta Streptococcus Hemolyticus

Grup A.

Keluhan :

1. Demam

2. Batuk

3. Rasa sakit waktu menelan

4. Muntah

5. Diare

6. Peradangan pada tonsil yang disertai eksudat.

Stadium II

Stadium ini disebut juga periode laten, ialah masa antara infeksi streptococcus

dengan permulaan gejala demam reumatik, biasanya periode ini berlangsung 1 –

3 minggu, kecuali korea yang dapat timbul 6 minggu atau bahkan berbulan-

bulan kemudian.

Stadium III

Yang dimaksud dengan stadium III ini ialah fase akut demam reumatik, saat ini

timbulnya berbagai manifestasi klinis demam reumatik /penyakit jantung

reumatik. Manifestasi klinis tersebut dapat digolongkan dalam gejala peradangan

umum dan menifesrasi spesifik demam reumatik /penyakit jantung reumatik.

Gejala peradangan umum :

1. Demam yang tinggi

2. Lesu

3. Anoreksia

4. Berat badan menurun

5. Kelihatan pucat

6. Epistaksis

Page 8: SAP PJR

7. Athralgia

8. Rasa sakit disekitar sendi

9. Sakit perut

Stadium IV

Disebut juga stadium inaktif. Pada stadium ini penderita demam reumatik tanpa

kelainan jantung / penderita penyakit jantung reumatik tanpa gejala sisa katup

tidak menunjukkan gejala apa-apa.

Pada penderita penyakit jantung reumatik dengan gejala sisa kelainan katup

jantung, gejala yang timbul sesuai dengan jenis serta beratnya kelainan. Pasa

fase ini baik penderita demam reumatik maupun penyakit jantung reumatik

sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivasi penyakitnya.

D. Pengobatan Penyakit Jantung Reumatik

Penatalaksanaan demam reumatik aktif atau reaktivasi kembali diantaranya

adalah :

1. Tirah baring dan mobilisasi (kembali keaktivitas normal) secara bertahap

2. Pemberantasan terhadap kuman streptokokkus dengan pemberian antibiotic

penisilin atau eritromisin. Untuk profilaksis atau pencegahan dapat

diberikan antibiotic penisilin benzatin atau sulfadiazine

3. Antiinflamasi (antiperadangan). Antiperadangan seperti salisilat dapat

dipakai pada demam reumatik tanpa karditis (peradangan pada jantung)

Karena demam rematik berhubungan erat dengan radang Streptococcus beta-

hemolyticus grup A, maka pemberantasan dan pencegahan ditujukan pada

radang tersebut. Ini dapat berupa :

1. Eradikasi kuman Streptococcus beta-hemolyticus grup A

Pengobatan adekuat harus dimulai secepatnya pada DR dan dilanjutkan

dengan pencegahan. Erythromycin diberikan kepada mereka yang alergi

terhadap penicillin.

2. Obat anti rematik

Baik cortocisteroid maupun salisilat diketahui sebagai obat yang berguna

untuk mengurangi/menghilangkan gejala-gejala radang akut pada DR

3. Diet

Page 9: SAP PJR

Makanan yang cukup kalori, protein dan vitamin.

4. Istirahat

Istirahat dianjurkan sampai tanda-tanda inflamasi hilang dan bentuk jantung

mengecil pada kasus-kasus kardiomegali. Biasanya 7-14 hari pada kasus DR

minus carditis. Pada kasus plus carditis, lama istirahat rata-rata 3 minggu –

3 bulan tergantung pada berat ringannya kelainan yang ada serta kemajuan

perjalanan penyakit.

5. Obat-obat Lain

Diberikan sesuai dengan kebutuhan. Pada kasus dengan dekompensasi

kordis diberikan digitalis, diuretika dan sedative. Bila ada chorea diberikan

largactil dan lain-lain.

E. Cara pencegahan Penyakit Jantung Reumatik

Penyakit jantung reumatik sangat mungkin terjadi dengan adanya kejadian

awal yaitu demam reumatik (DR). Pencegahan yang terbaik adalah bagaimana

upaya kita jangan sampai mengalami demam reumatik (DR).

Ada beberapa factor yang dapat mendukung seseorang terserang kuman

tersebut, diantaranya factor lingkungan seperti kondisi kehidupan yang jelek,

kondisi tempat tinggal yang berdesakan dan akses kesehatan yang kurang

merupakan determinan yang signifikan dalam distribusi penyakit ini. Variasi

cuaca juga mempunyai peran yang besar dalam terjadinya infeksi streptococcus

untuk terjadi demam reumatik.

Seseorang yang terinfeksi kuman Streptococcus β hemolyticus dan

mengalami demam rematik, harus diberikan therapy yang maksimal dengan

antibiotiknya. Hal ini menghindari kemungkinan serangan kedua kalinya atau

bahkan menyebabkan Penyakit Jantung Reumatik.

F. Perawatan Penyakit Jantung Reumatik di Rumah

1. Istirahat yang cukup tidur kurang lebih 4-6 jam sehari

2. Memberikan kompres

Mengompres sendi yang terasa sakit dengan kompres hangat atau dengan

cuka apel yang dapat megurangi pengapuran/ pengerasan pada sendi.

Page 10: SAP PJR

3. Latihan gerak

4. Makan makanan bergizi

6. Memeriksakan diri secara teratur ke Pelayanan Kesehatan

Deteksi dini status kesehatan lansia secara dini dpt membantu dlm proses

penanganan yang tepat sesuai dengan  kondisi saat ini.

Page 11: SAP PJR

DAFTAR PUSTAKA

Muscon, Mary E. 2001. Panduan belajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 3. Jakarta :

EGC

Renny Widianingrum.2014.Laporan Pendahuluan Penyakit Jantung Rheumatic

Heart Diseased. https://evilprincekyu.wordpress.com/2014/01/22/laporan-

pendahuluan-penyakit-jantung-rematik-rheumatic-heart-diseaserhd/ diakses 28

Oktober 2015