Sap Thalasemia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

SATUAN ACARA PENYULUHAN THALASEMIA

Citation preview

  • 5/23/2018 Sap Thalasemia

    1/5

    SATUAN ACARA PENYULUHAN

    THALASEMIA

    Masalah : Kurangnya informasi mengenai Thalasemia pada keluarga Tn.Y

    Pokok Bahasan : Hematologi

    Sub Pokok Bahasan : Thalasemia

    Sasaran : Keluarga Tn.Y

    Waktu : 15 Menit ( 10.0010.15 WIB)

    Pertemuan Ke : 1

    Tanggal : 14 November 2013

    Tempat : Rumah Tn.Y, Kampung Kalurahan RT 04 RW 10 Desa Panenjoan

    Kec. Cicialengka Kab. BandungPenyuluh : Emira Saidah N.

    I. Tujuan Instruksional Umum

    Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mampu memahami Thalasemia

    II. Tujuan Instruksional Khusus

    Setelah diberikan penjelasan selama 15 menit diharapkan sasaran dapat :

    1. Menjelaskan pengertian Thalasemia dengan benar tanpa melihat catatan/ leaflet2. Menyebutkan penyebab Thalasemia dengan benar tanpa melihat catatan/ leaflet3. Menyebutkan tanda dan gejala Thalasemia benar tanpa melihat catatan/ leaflet4. Menjelaskan pencegahan dan pengobatan Thalasemia dengan benar tanpa melihat

    catatan/ leaflet

    III. Pokok Materi

    1. Pengertian Thalasemia2. Penyebab Thalasemia3. Tanda dan Gejala Thalasemia4. Pencegahan dan pengobatan Thalasemia

  • 5/23/2018 Sap Thalasemia

    2/5

    IV. KBM1. Metode : Diskusi dan Tanya Jawab2. LangkahLangkah Kegiatan

    a. Pra Pembelajaran1. Mempersiapkan materi, media, dan tempat2. Memberi Salam3. Perkenalan4. Kontrak waktu

    b. Membuka1. Menjelaskan Tujuan2. Menjelaskan Pokok Bahasan3. Apersepsi

    c. Kegiatan inti

    1.Penyuluh menyampaikan materi tentang : Pengertian Thalasemia Penyebab Thalasemia Tanda dan Gejala Thalasemia Pencegahan dan pengobatan Thalasemia

    2.Sasaran menyimak materi yang diberikan penyuluh3.Sasaran mengajukan pertanyaan kepada penyuluh4.Penyuluh menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sasaran

    D. Penutup

    1. Evaluasi2. Penyuluh dan sasaran menyimpulkan materi3. Memberi salam

  • 5/23/2018 Sap Thalasemia

    3/5

    V. Media Dan Sumber

    Media : Leaflet dan Flash Card Sumber :

    1.

    Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8 Vol. 2, Brunner & Suddarth,EGC

    2. Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran (2000)3. Djelantik, I.B (1996). Lekemia, Panduan Praktikum Dan 500 Soal Jawab

    Hematologi. Widya Medika. Jakarta.

    VI. Evaluasi

    Prosedur : Post test Jenis tes : Pertanyaan secara lisan Butir soal : 4 soal

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Thalasemia !2. Sebutkan penyebab Thalasemia !3. Sebutkan tanda dan gejala Thalasemia !4. Sebutkan cara untuk pencegahan dan pengobatan Thalasemia!

  • 5/23/2018 Sap Thalasemia

    4/5

    VII. Lampiran Materi dan MediaMATERI

    A. Pengertian ThalasemiaTalasemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara resesif

    (Mansjoer, 2000).

    Talasemia merupakan penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah didalam

    pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek kurang dari 120 hari (Ngastiyah, 2005).

    B. Penyebab1. Gangguan genetic

    Orang tua memiliki sifat carier (heterozygote) penyakit talasemia sehingga klien memiliki gen

    resesif homozygote.

    2. Kelainan struktur hemoglobinMenurut kelainan pada rantai Hb juga, thalasemia dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

    thalasemia alfa (penurunan sintesis rantai alfa) dan beta (penurunan sintesis rantai beta).

    3. Produksi satu atau lebih dari satu jenis rantai polipeptida terganggu4. Terjadi kerusakan sel darah merah (eritrosit) sehingga umur eritrosit pendek (kurang dari 100

    hari)

    5. Deoksigenasi (penurunan tekanan O2)

    C. Tanda dan Gejala

    Pada talasemia mayor gejala klinik telah terlihat sejak anak baru berumur kurang dari 1 tahun.

    Gejala yang nampak ialah anak lemah, pucat, perkembangan fisik tidak sesuai dengan umur dan

    berat badannya kurang. Pada anak yang besar sering dijumpai adanya gizi buruk, perut membuncit,

    karena adanya pembesaran limpa dan hati mempengaruhi gerak pasien karena kemampuannya

    terbatas. Pembesaran ini karena penghancuran sel darah merah terjadi di sana. Selain itu, sumsum

    tulang juga bekerja lebih keras, karena berusaha mengkompensir kekurangan hemoglobin.

    Akibatnya, tulang menjadi tipis dan rapuh. Gejala lain yang terlihat adalah bentuk muka yangmongoloid, hidung pesek tanpa pangkal hidung, jarak antara kedua mata lebar dan tulang dahi lebar,

    hal ini disebabkan karena adanya ganguan perkembangan tulang muka dan tengkorak.

    Keadaan kulit pucat kuningkekuningan. Gejala lain pada penderita talassemia adalah jantung

    mudah berdebar debar. Hal ini karena tugas hemoglobin membawa oksigen ke seluruh tubuh.

    Pada talassemia, karena oksigen yang dibawa hemoglobin kurang, maka jantung juga akan berusaha

    bekerja lebih keras, sehingga jantung penderita akan mudah berdebar debar. Lama kelamaan,

    jantung akan bekerja lebih keras, sehingga cepat lelah. Akibatnya terjadi lemah jantung.

  • 5/23/2018 Sap Thalasemia

    5/5

    D. Pencegahan dan pengobatan Thalasemia Menghindari makanan yang diasinkan

    Penderita talesemia juga diharuskan menghindari makanan yang diasinkan atau

    diasamkan dan produk fermentasi yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi di

    dalam tubuh.

    Transfusi darahTransfusi yang dilakukan adalah transfusi sel darah merah. Terapi ini merupakan terapi

    utama bagi orang orang yang menderita talasemia sedang atau berat. Transfusi darah

    dilakukan melalui pembuluh vena dan memberikan sel darah merah dengan hemoglobin

    normal. Untuk mempertahankan keadaan tersebut, transfusi darah harus dilakukan

    secara rutin karena dalam waktu 120 hari sel darah merah akan mati. Khusus untuk

    penderita beta talasemia intermedia, transfusi darah hanya dilakukan sesekali saja, tidak

    secara rutin. Sedangkan untuk beta talssemia mayor (cooleys anemia) harus dilakukan

    secara teratur (2 atau 4 minggu sekali).

    Terapi khelasi besi (Iron Chelation)Hemoglobin dalam sel darah merah adalah zat besi yang kaya protein. Apabila melakukan

    transfusi darah secara teratur dapat mengakibatkan penumpukan zat besi dalam darah.

    Kondisi ini dapat merusak hati, jantung dan organ organ lainnya. Untuk mencegah

    kerusakan ini, terapi khelasi besi diperlukan untuk membuang kelebihan zat besi dari

    tubuh.

    Suplemen Asam FolatAsam folat adalah vitamin B yang dapat membantu pembangunan sel sel darah merah

    yang sehat. Suplemen ini harus tetap diminum di samping melakukan transfusi darah

    ataupun terapi khelasi besi.

    PengobatanDua cara yang dapat ditempuh untuk mengobati talasemia adalah transplantasi sumsumtulang belakang dan teknologisel punca (stem cell). Pada tahun 2009, seorang penderita

    talasemia dari India berhasil sembuh setelah memperoleh donor sumsum tulang

    belakang dari adiknya tapi akibatnya adiknya mengalami kelumpuhan total setelah

    melakukan tranplantasi tersebut dan adiknya juga mengalami amnesia parsial. Sehingga

    Ia meninggal pada tahun 2011 karena tranplantasi tersebut. Ini bukan berarti pendonor

    akan meninggal setelah tranplantasi, kemungkinan yang paling pasti adalah pendonor

    akan mengalami amnesia parsial jika kadar kecocokan sumsum tulang belakang lebih dari

    50% sedangkan jika kurang dari 50% akan mengalami kelumpuhan. Berbeda dengan

    mereka yang merupakan saudara satu kandung, resiko yang akan didapat adalah

    menderita amnesia parsial dan juga mengalami kelumpuhan total.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_puncahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sel_punca