Upload
iwa-kartiwa
View
246
Download
14
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Majalah Berkala Perpika
Citation preview
Vol. 03/2011
사랑해`` M a g a z i n e ' s
atau ungkapkan ?
Ketika
Kehidupan
Bahagia hanya
sebatas impian
Asah otak lewat TTS
Vol. 03/2011
SARANGHAE VOL.3/2011 1
Salam Editor
Annyeong haseyo… Waktu terus bergulir musim telah berganti perkuliahan sudah dimulai kembali,
selamat datang semester baru ini artinya saatnya kita bertemu kembali dengan tumpukan-tumpukan
kertas yang harus dibaca, presentasi, penelitian, seminar dan hal lainnya yang justru biasanya baru
akan kita rindukan saat liburan tiba.
Beragam kegiatan perkuliahan, penelitian dan juga kesibukan lainnya yang cukup menyita waktu pulalah
yang telah membuat majalah Saranghae kita ini harus mundur selama beberapa saat dari jadwalnya,
tapi jangan takut para penulis tetap bersemangat meluangkan waktunya untuk merangkai kata demi
kata hingga akhirnya dengan penuh sukacita terbit kembali Saranghae dalam edisinya yang ketiga untuk
menemani kembali para pecinta nya .
Tidak perlu berpanjang lebar, lebih baik segera intip isi edisi ketiga ini yang tentunya tidak kalah
‘manis’ dari edisi-edisi sebelumnya, semoga banyak pelajaran dan juga pengalaman yang dapat kita
temui selama ‘berjalan-jalan’ di tiap lembar majalah Saranghae, selamat membaca…
salam hangat,
icha
Merisha Hastarina
SARANGHAE VOL.3/2011 2
Study
Abroad???
Why Not…
Belajar di luar negeri bagi sebagian orang yang mampu mungkin bukan sebuah angan-angan. Namun bagi kebanyakan orang, melanjutkan studi di luar negeri merupakan sebuah mimpi yang harus diwujudkan dengan persiapan yang matang. Salah satu alasan mengapa banyak mahasiswa memilih untuk sekolah di luar negeri adalah infrastruktur, sarana dan sistem pendidikan di negera-negara berkembang yang sudah sangat memadai dan sangat mendukung para mahasiswa dalam studinya. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, mendapatkan beasiswa untuk sekolah luar negeri adalah cara yang paling sering digunakan. Banyak beasiswa yang ditawarkan bagi mahasiswa dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia dan ada beberapa yang dikhususkan bagi mahasiswa Indonesia. Berikut sedikit gambaran langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk meraih beasiswa sebatas pengetahuan penulis:
1. Informasi Ini adalah hal pertama yang harus dilakukan; cari informasi tentang beasiswa sebanyak mungkin. Anda bisa mencarinya dengan googling di internet, menjadi anggota mailing list beasiswa (seperti [email protected]), koran, kedutaan besar, bagi dosen atau guru info dapat diperoleh di universitas masing-masing dan departemen pendidikan nasional, bagi rekan-rekan PNS info bisa diperoleh di kantor masing-masing, Bappenas/Bappeda, Sesneg, dll. Informasi yang dicari harus lengkap, seperti tata cara pelamaran, persyaratan nilai minimum, bahasa yang digunakan, nilai minimum TOEFl/IELTS, dokumen-dokumen yang diperlukan seperti Letter of Acceptance (LOA), deadline, syarat-syarat khusus (seperti hanya untuk dosen atau PNS), coverage (full scholarship, partial, atau sandwich) dsb. Informasi merupakan hal yang krusial, karena banyak sekali yang kehilangan kesepatan atau gagal karena tak memiliki info yang memadai. Sering kali informasi tentang beasiswa “nyangkut” atau terhenti pada level tertentu di sebuah organisasi, sehingga hanya orang-orang “tertentu” yang tahu. Sehingga seperti yang telah diutarakan bahwa anda dalam mencari informasi harus “proaktif”. Jangan menunggu informasi datang ke anda! 2. Bahasa Mendapatkan beasiswa bukan sesuatu yang mudah dan didapat dengan cepat. Banyak persiapan yang harus dilakukan, dan salah satu
kendala dan rintangan terbesar bagi kebanyakan mahasiswa Indonesia adalah faktor bahasa. Kemampuan bahasa asing sangat penting guna kelancaran studi, karena kita akan sekolah di tempat lain dimana bahasa asing digunakan. Kebanyakan program beasiswa dilaksanakan dengan bahasa inggris, sehingga dari kemampuan dasar bahasa inggris dalam surat menyurat, perbincangan, menulis, hingga TOEFL® (Test of English as a Foreign Language) atau IELTS (International Language Testing System) sangatlah penting. Kemahiran bahasa tidak didapat dalam satu atau dua bulan, perlu berbulan-bulan guna persiapannya. Untuk nilai TOEFL nilai minimum biasanya adalah 550 (ada beberapa program beasiswa yang meminta lebih besar dari skor ini) dan IELTS 5 (untuk Australia). Ada yang perlu di ketahui bahwa biasanya TOEFL yang diperlukan adalah International TOEFL,atau The Institutional Testing Program (ITP) TOEFL. Lebih lengkap mengenai TOEFL anda bisa melihat site dari The Indonesian International education Foundation (IIEF): http://www.iief.or.id/. Sedangkan untuk IELTS, anda bisa mencari informasinya di: www.ielts-indonesia.com. 3. Pelamaran Beasiswa Biasanya sebelum melamar, ada beberapa program beasiswa yang mensyaratkan hal-hal tertentu, berikut beberapa hal yang pernah penulis alami: 1.Beasiswa Bappenas. Hanya PNS dengan minimum telah 2 tahun bekerja yang diperbolehkan mendaftar. Ada beberapa
SARANGHAE VOL.3/2011 3
proses seleksi; seleksi dokumen, TPA (Tes Potensi Akademik) dan TOEFL, Ada tiga jenis beasiswa yg ditawarkan bappenas: a. Luar Negeri. Anda akan diberi kursus bahasa selama 6 bulan guna persiapan mendapatkan nilai TOEFL yg layak untuk melamar beasiswa luar negeri, spt AUSAID, STUNED, Erasmus Mundus, dll. b. Double Degree. Dalam program ini, satu tahun studi di dalam negeri dan satu tahun di luar negeri dan akan juga diberi program persiapan bahasa selama 4 bulan untuk persiapan pelamaran beasiswa ke luar negeri melalui STUNED, Jepang, Perancis, dll. c. Dalam Negeri. Untuk program yang terakhir
ini kandidat yang lulus langsung studi di beberapa program di universitas di dalam negeri yang telah ditunjuk oleh bappenas. Pelamaran harus melalui/diajukan oleh instansi masing-masing. Dari pengetahuan penulis, PNS dari daerah lebih diutamakan dari pada PNS di Pusat (Jakarta) guna pemerarataan. Tips: Kebanyakan TPA merupakan sandungan awal bagi pelamar. Ini dapat anda atasi dengan membaca buku-buku contoh TPA yang banyak dijual di toko buku. Dan khusus untuk soal-soal matematika, jangan pernah anda selesaikan dengan metode standard karena anda akan kehabisan waktu. Gunakan metode cepat serta logika anda.
2. STUNED (Studeren in Nederland) Beberapa beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Belanda, seperti: 1. The Netherlands Fellowship Programmes (NFP). 2. HSP Huygens Programme. 3. The Netherlands Ministry of Foreign Affairs the Dutch foundation WOTRO for a PhD fund. 4. STUNED (Studeren in Nederland). Program beasiswa ini di kelola oleh NESO Indonesia (The Netherlands education support office in Indonesia) dan anda bisa mencari info lengkapnya di website : http://www.nesoindonesia.com atau www.nesoindonesia.or.id . Untuk beasiswa STUNED secara umum langkah2 yang harus dilakukan adalah:
a. Karena disyaratkan bahwa kita sudah diterima di salah satu universitas di belanda maka carilah informasi program dan universitas yang anda ingin tuju untuk studi, ini anda bisa dapatkannya di kantor NESO (dahulu NEC) di Jakarta. b. Lakukan kontak dengan universitas yang anda minati dan pelajari syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi mahasiswa disana. Database program-program master yang ada di Belanda tersedia di kantor NESO. Anda dapat pula mendapatkan info lebih rinci saat Holland Education Fair yang diadakan setiap tahun di beberapa kota di Indonesia. c. Untuk stuned, anda diperbolehkan untuk mendaftar dan mengikuti tes beasiswa meski belum mendapatkan Letter of Acceptance (LOA) atau Admission Letter dari universitas. Namun saat anda terpilih menjadi kandidat penerima beasiswa, anda harus bisa menunjukkan surat LOA tsb. Salah satu kendala bagi
pelamar adalah kita harus mengirim langsung application ke Universitas di belanda yang membutuhkan biaya (investasi) yang tidak sedikit (meski ada beberapa universitas yang dapat apply secara online atau via email). Hal ini dapat disiasati dengan mengirimkan atau melamar langsung ke counter/stand universitas tsb saat Holland Education Fair di kota anda, sehingga anda tidak perlu mengirimkan langsung ke belanda. Setelah anda lolos seleksi dokumen, anda akan dipanggil untuk tes wawancara. Anda akan di beri pertanyan-pertanyaan standar (menurut saya) dalam wawancara beasiswa seperti latar belakang pendidikan, pekerjaan, alasan memilih belanda untuk studi dan alasan mengapa memilih program master yang kita tulis di aplication form. Ada baiknya juga background pendidikan, pekerjaan sekarang dan program master yang diinginkan berkaitan. Pelajari juga mengenai universitas serta kota di mana univeristas tersebut berada. Bekali diri anda dengan informasi tentang sistem pendidikan dan
SARANGHAE VOL.3/2011 4
hidup di belanda. Karena pewawancara juga melihat kesiapan anda dalam berinteraksi dan mandiri di negeri nun jauh disana terebut.
Bagi pelamar yang belum menyertakan LOA saat pengiriman aplikasi, ada baiknya anda menyiapkan LOA saat wawancara. Jika
memang ternyata belum mendapatkannya maka anda akan ditanyakan kapan akan mendapatkan LOA tsb.
(dari kiri ke kanan : Hardian reza, Hilda, Nazarudin, Fabian Graduated in S. Korea)
3. AUSAID. Bagi anda yang ingin bersekolah di negeri kangguru, salah satunya bisa melamar ke beasiswa AusAID. Beberapa beasiswa yang diberikan pemerintah Australia: a. Australian Development Scholarships (ADS) b. Australian Leadership Awards, keduanya dikelola oleh AusAID c. Endeavour Programme, dikelola oleh Department of Education Science and Training (DEST) Program beasiswa ADS AusAID cukup terkenal dan pembukaan beasiswa biasanya diumumkan di koran nasional. Bagi program master, ada 2 jenis program yakni master by research atau by course. Program beasiswa
yang satu ini tidak mengharuskan kita untuk kontak dan telah diterima di salah satu universitas di Australia. Kita cukup melamar dengan mengisi formulir yang tersedia. Jika ternyata kita memenuhi persyaratan, kita akan dipanggil untuk tes IELTS dan wawancara. Keduanya sangat menentukan. Untuk IELTS anda bisa belajar dari lembaga-lembaga kursus. Dalam wawancara ada beberapa pertanyaan yang seingat saya ditanyakan: 1. Background, pendidikan, pekerjaan saat ini 2. Program master yang diminati, serta hubungannya dengan pekerjaan saat ini dan pembangunan indonesia ke depan. Untuk wawancara saya rasa sangat krusial, karena jika IELTS sudah melebihi nilai 5 sudah dinyatakan lulus IELTS, hanya saja nanti saat masa persiapan bahasa akan lebih lama (sekitar 6 bln). 4. VLIR (Vlaamse Interuniversitaire Raad) Beasiswa yang satu ini mungkin jarang didengar oleh para pencari beasiswa, karena memang tidak ada pengumuman di koran2 dan tidak ada lembaga perwakilannya seperti STUNED di NESO, dll. Terlebih lagi jumlah penerima beasiswa VLIR dari indonesia jauh lebih sedikit dibandingkan dengan program beasiswa lainnya. Karena memang beasiswa ini lebih banyak ditujukan bagi mahasiswa asal afrika. Anda bisa mulai dengan memperhatikan informasi selengkapnya di: http://vliruos.be. Beasiswa ini hanya diberikan bagi beberapa program training, program master dan program PhD (khusus untuk alumni penerima beasiswaVLIR) yang daftarnya bisa anda lihat di site vlir.
Di setiap program, terdapat seorang professor yang merupakan ketua dari selecting committee di universitas. Sebaiknya anda kontak beliau dan juga browse untuk mencari info tentang riset yang
SARANGHAE VOL.3/2011 5
sedang dilakukan oleh universitas tsb. Untuk beasiswa VLIR anda harus mengirimkan langsung aplikasi ke office VLIR di Brussels. Serta tidak ada proses wawancara. Proses seleksi dilakukan berdasarkan dokumen aplikasi anda terutama dari motivation statement serta dari riset proposal. Tentunya akan lebih bagus jika background, pekerjaan anda sekarang serta riset yang akan anda tekuni sesuai dengan bidang serta riset di universitas yang anda tuju. Anda tidak perlu melamar ke universitas, hanya diperlukan aplikasi ke VLIR dimana didalam aplikasi tersebut tertera universitas dan program pilihan anda. Setelah semua dokumen masuk, pihak Vlir akan mengirimkan aplikasi ke selecting committe yang ada di masing-masing universitas. Kemudian dihasilkan list rangking kandidat yang disetujui diterima di universitas tersebut. List tersebut kemudian diseleksi kembali oleh selecting committe VLIR untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan beasiswa. Bagi yang masuk dalam waiting list jangan berkecil hati,karena tidak jarang penerima beasiswa ada yang mengundurkan diri. Coba juga untuk kontak pihak universitas atau professor, karena biasanya terdapat pula beasiswa dari universitas meski jumlah student penerimanya serta nilai beasiswanya lebih sedikit. 5. Japanese Government (Monbukagakusho) /MEXT scholarship Banyak beasiswa yang diberikan oleh pemerintah jepang, salah satunya adalah Monbukagakusho. Info lengkap dapat dilihat di http://www.studyjapan.go.jp/en/toj/toj0302e.html atau di http://educationjapan.org/jguide/scholarships.html. Khusus untuk program beasiswa yang satu ini anda tidak diharuskan mampu berbahasa inggris, melainkan anda harus dapat berbahasa jepang dengan baik. Tapi jangan takut anda setelah lolos seleksi akan di kursuskan bahasa jepang selama beberapa bulan sebelum anda kuliah. Salah satu persyaratan beasiswa ini adalah Letter of Acceptance atau surat dari professor di salah satu universitas di jepang keterangan bahwa anda sang professor bersedia menjadi supervisor anda. Untuk mendapatkan surat ini menurut pengalaman saya bukan sesuatu yang mudah. Langkah awal adalah mencari professor dengan riset yang cocok dengan riset yang kita ingin lakukan. Ini juga tidak mudah, salah satunya karena kebanyakan sitenya berbahasa jepang meski beberapa telah memiliki site english version. Setelah mendapatkan beberapa
kandidat professor, kirimkan email perkenalan tentang diri anda dan ketertarikan anda akan riset sang professor. Ada hal yang perlu diingat bahwa professor di jepang tidak seperti di eropa yang bisa langsung to the point. Sehingga perlu proses terlebih dahulu sebelum anda mengungkapkan maksud anda untuk menjadi student dari si professor. Namun tidak semua professor yang kita hubungin via email menjawab langsung, bahkan ada beberapa tidak menjawab. Alangkah baiknya jika dalam mencari professor anda memiliki link atau teman kenal baik dengan professor di
jepang. Para professor di Jepang akan lebih senang jika anda direkomendasikan oleh seseorang yang mereka kenal baik. Setelah anda rasakan hubungananda dengan professor sudah baik, langkah berikutnya adalah membuat
sang professor percaya bahwa anda layak untuk di supervise olehnya. Setelah anda mendapatkan LOA dari professor kesempatan anda untuk mendapatkan beasiswa semakin besar. 6. Erasmus Mundus scholarship Beasiswa ini diberikan oleh European Union (EU) kepada mahasiswa dari Negara non EU untuk melanjutkan studi di Negara-negara eropa. Dengan beasiswa ini anda berksempatan untuk studi di beberapa univeritas di beberapa negara. Untuk aplikasi erasmus mundus anda langsung mengirimkan semua persyaratan ke konsorsium di universitas dimana beasiswa erasmus mundus ditawarkan, namun proses ini terkadang cukup rumit. Tidak ada seleksi wawancara, dan semua proses seleksi didasarkan pada dokumen yang anda kirimkan. Untuk mengetahui keterangan lebih lanjut dapat dilihat di: http://ec.europa.eu/education/programmes/ mundus/projects/index_en.html , atau http://indoem.info/. Diatas hanya sebagian kecil program beasiswa yang dapat anda lamar. Masih banyak beasiswa yang ditawarkan, dan tidak hanya dari institusi tesebut diatas namun bisa
SARANGHAE VOL.3/2011 6
juga dari perusahaan, professor atau dari pihak universitas.4. Persiapan Dokumen Mahasiswai semua dokemen yang diperlukan. Berikut beberapa dokumen yang biasanya disyaratkan: a. Form aplikasi. Mahasiswai kemudian isi form aplikasi dengan baik dan lengkap. Jika ada yang kurang jelas tanyakan langsung ke sekretariat program beasiswa. b. Ijazah dan transkrip nilai. Gunakan Ijazah yang telah diterjemahkan dalam bahasa inggris. Jika diperlukan sertakan penjelasan sistem penilaian yang ada di Indonesia. c. Curriculum Vitae (CV). Buat CV anda terstruktur, lengkap dan seringkas mungkin (Bayangkan betapa bosannya seorang juri jika harus membaca 15 halaman CV anda). Beberapa pemberi beasiswa mensyaratkan bentuk CV tersendiri. Untuk eropa sebaiknya menggunakan standar CV eropa yang bisa anda dapatkan di http://europass.cedefop.europa.eu/europass/home/vernav/Europasss+Documents/Europass+CV/navigate.action. d. Surat rekomendasi. Biasanya yang diperlukan adalah surat rekomendasi dari profesor anda saat anda kuliah S1 dan rekomendasi dari atasan anda di kantor bagi yang sudah bekerja. Gunakan surat rekomendasi yang asli, masukkan ke dalam amplop (dari universitas atau kantor) yang tertutup (sealed) dan tujukan kepada selecting committee. e. Motivation Letter atau Statement of Purpose. Tak mudah membuat persyaratan yang sangat krusial ini. Anda bisa browse di internet mengenai contoh-contoh Motivation Letter atau Statement of Purpose. Para selecting committee akan menilai anda dari tulisan yang anda buat sehingga anda harus bisa menjelaskan dengan baik tentang diri anda, kemampuan dan rencana anda kedepan. Secara umum sebuah motivation letter berisi: a. Latar belakang pendidikan serta pekerjaan anda saat ini. b. Alasan mengapa anda ingin meneruskan studi ke tingkat master, serta kesesuaian dengan rencana dan karir anda. c. Alasan mengapa mengambil jurusan/program yang anda lamar. Jelaskan keinginan riset anda dan kalau bisa sertakan nama professor yang akan bekerja sama dengan anda, mata kuliah yang menarik di program tersebut. Perlihatkan bahwa anda mengerti betul dan siap untuk kuliah di tempat tersebut. d. Kontribusi apa yang dapat anda berikan kepada institusi saat anda bekerja sekarang, universitas yang anda tuju dan negara. Namun ada beberapa hal yang perlu anda perhatian: word limit, bahasa, serta pastikan seseorang yang anda percaya (professor atau atasan anda) membaca statement anda dan mendapatkan feedback dari mereka.
5. Doa dan tawakal. Selain anda berusaha, juga doa baik dari anda sendiri maupun dari orang tua, keluarga dan teman adalah faktor yang paling penting. Dan yang paling penting diingat bahwa hasil dari usaha anda adalah hak Allah SWT. Kita hanya diwajibkan untuk berusaha ikhtiar yang terbaik dan diikuti dengan tawakal kepada Nya.
SARANGHAE VOL.3/2011 7
Masihkah Cinta Diungkapkan dengan Diam...... If I try and stop you, you will be hurt... And so I let you go... Hoping in vain you will someday return... (Chong Ch'ol; Ode on Leaving the Western Capital)
Membaca kumpulan essay Lee O-
young, mantan menteri kebudayaan
Korea, seperti melakukan perjalanan
virtual ke masa silam. Masa sebelum
perang Korea atau bahkan jauh
sebelumnya, ketika kebiasaan dan
tradisi masih sangat dipegang teguh
oleh masyarakat Korea.
Ada sebuah essay menarik gubahan
Lee O-young yang pernah saya baca
berjudul On Love (Mencintai). Tema
yang diungkapnya sangat menarik
karena sifat cinta yang universal dan
karena setiap bangsa memiliki definisi
tersendiri tentang cinta.
Cinta dalam bahasa Korea kuno berarti berpikir, berpikir adalah cinta dan cinta adalah berpikir. Sehingga emosi atau rasa akibat pengaruh cinta bagi orang Korea mengandung makna yang lebih dalam dibanding cinta orang di Barat yang menggebu-gebu. Sebagai contoh, ketika orang di Barat jatuh cinta, tanpa sungkan mereka akan berkata I love you atau Je t'aime. Tapi bagi orang Korea, mereka tidak akan spontan mengucapkan kata 'cinta'.
Implisitnya cinta orang Korea tergambar dari sebuah bait dari puisi yang terkenal
dari masa dinasti Yi (1537 - 1594) Thinking of a Beautiful Person yang berbunyi
There seems to be a subtle change in your manner as you greeted me. Bait ini seakan
menunjukkan bahwa cinta dan benci adalah emosi yang terpancar dari ekspresi wajah,
tidak terungkapkan dengan kata-kata. Dan banyak lagi puisi yang menceritakan
ungkapan cinta dalam 'diam', khususnya cinta seorang wanita Korea yang terikat
tradisi. Semua emosi yang ada terpendam dan tersimpan rapi dalam hati dan tak
mudah untuk dilupakan.
SARANGHAE VOL.3/2011 8
Tidak hanya ketika mencinta dan
dicinta, pun ketika salah seorang
dikhianati, bukanlah belati yang akan
tertancap di tubuh sang kekasih
seperti kisah Carmen. Tetapi sikap
pengampunan (maaf) dan kesabaran
yang mereka tunjukan. Satu ungkapan
yang terkenal adalah When you leave me, I will not weep though I die
(Ketika kau meninggalkan ku, aku
takkkan menangisimu meski aku mati)
(Kim So-wol, 1903 - 1934). Sebuah
pernyataan pengunduran diri, kontrol
diri dan penahanan nafsu dari hati
yang kehilangan cinta.
Ada satu pertanyaan yang mengusik
saat ini.
Jika masyarakat Korea tradisional
begitu mengagungkan cinta, bagaimana
dengan masyarakat Korea pasca
perang Korea, terutama generasi
mudanya yang telah banyak
terpengaruh budaya Barat, Amerika
misalnya?
Selama saya tinggal di Korea, ada
satu hal menarik yang saya kira hanya
ditemui di Korea yaitu adanya
beberapa 'hari cinta'. Berbagai
negara merayakan tanggal 14 Februari
sebagai Valentine Day, hari kasih
sayang, hari dimana setiap pasangan
saling mengungkapkan rasa kasihnya.
Mungkin hanya di Korea dapat ditemui
hari-hari cinta selain 14 Februari.
Entah sejak kapan, hari-hari ini dirayakan dengan antusias oleh generasi muda Korea.
Setidaknya ada lima hari kasih sayang, termasuk Valentine Day. Sebutlah saja 14
February, hari kasih sayang sedunia (Valentine Day) yang dirayakan oleh para wanita
dengan memberikan coklat ke teman prianya. Kemudian, 14 Maret (White Day) yang
dirayakan para pria dengan memberikan sesuatu (bunga, kado atau boneka) ke teman
wanitanya sebagai balasan di Valentine Day. Ada
lagi Black Day (14 April) yang dikhususkan bagi
yang belum punya pacar (mungkin kalau di
Indonesia, Jomblo Day istilah kerennya) dengan
makan ccajangmyon, sejenis mie dengan saus
kedelai hitam yang rasanya manis.
Hari yang ketika itu baru saja dirayakan adalah
Rose Day (14 Mei), dari namanya sudah sangat
jelas, Say it with flowers. Kemudian, yang siap-
siap untuk disambut adalah Silver Ring Day (14
Juni). Hari dimana setiap pasangan untuk
mengucapkan janji? Mungkin...
Banyak yang berubah jika essay-essay yang ditulis Lee O-young dibandingkan dengan
keadaan sekarang. Kini untuk mencintai, kelihatannya tidak lagi cukup ditunjukkan
dengan perubahan ekspresi wajah ataupun dalam diam, tapi juga dengan bunga, kado
atau ungkapan kata Nan norel sarangheyo atau singkatnya Saranghe... (Aku cinta
padamu).
Written by: andi f. yahya
SARANGHAE VOL.3/2011 9
E-Government di
Indonesia ???
“Penerapan E-Government di Korea telah
berhasil mendorong tercapainya tujuan reformasi
birokrasi Korea. Keberhasilan itu diharapkan
menjadi pembelajaran bagi Reformasi Birokrasi
di Indonesia”
Korea mengalami pertumbuhan ekonomi
yang baik karena berhasil melakukan
reformasi birokrasi dengan
mengoptimalkan Teknologi Informasi.
Konon tingkat aksesibilitas masyarakat
Korea terhadap TI mencapai 90 persen.
Tidak heran, jika negara dengan teknologi
Internet berkecepatan tinggi ini menempati
urutan pertama sebagai negara yang telah
berhasil dalam pelaksanaan E-
Government, disusul kemudian dengan
USA, Canada, UK, Netherland, Norway,
Denmark, Australia, Spain dan France.
Menurut data dari dinas statistik Korea
Selatan, pengguna internet di Korea selatan
mencapai 34 juta orang (sekitar 73%),
dengan pelayanan internet berkecepatan
tinggi yang memiliki sekitar 14 juta rumah
tangga. Tidak aneh jika hal tersebut juga
menjadi salah satu pendorong
dilaksanakannya e-government di Korea
Selatan. Broadband layaknya sudah
menjadi kebutuhan pokok seperti air,
listrik dan gas di Korea Selatan, yang
digunakan untuk perdagangan,
pemerintahan, pendidikan, dll.
Salah seorang professor dari Yonsei
University M. Jae Moon mengatakan, 5
poin penting yang menjadi langkah dalam
evolusi e-government adalah : Penyebaran
Informasi, adanya informasi dua arah,
transaksi (baik keuangan maupun
pelayanan), pelayanan terpadu (integrasi
vertikal dan horizontal) serta partisipasi
politik.
Lantas pertanyaannya, bagaimana kita bisa
memulai sebuah reformasi untuk membuat
dan memasukkan sistem baru? Salah satu
yang menjadi strategi reformasi di Korea
Selatan adalah : Reformasi dari dalam dan
juga reformasi dari luar. Bagaimana
reformasi dari dalam? Disetiap kementrian
sebenarnya memiliki kemauan dan
kemampuan untuk melakukan reformasi.
Reformasi jenis ini dinilai lebih layak,
namun banyak hal yang terjadi adalah
sulitnya mereka melakukan evaluasi untuk
menilai diri sendiri (selalu mengangga
dirinya benar). Sementara reformasi dari
SARANGHAE VOL.3/2011 10
luar, membutuhkan departemen reform
leading yang berfungsi dengan baik, dan
juga reformasi jenis ini dinilai luas dan
fundamental, namun kelemahan reformasi
ini adalah dimungkinkannya akan
menciptakan resistensi. Lantas reformasi
jenis apakah yang layak untuk
Indonesia??? Inilah pertanyaan besarnya,
mengapa reformasi tidak pernah usai di
Indonesia. Sementara negara2 lain mampu
meramalkan bahwa Indonesia hanya cukup
waktu 5 tahun untuk bereformasi.
Desain terbaik Reformasi Indonesia
Salah seorang professor di Korea Selatan
telah membuat desain tersendiri bagi
Indonesia dalam mereformasi diri, lantas
apakah ini cocok dan dapat diterima oleh
bangsa Indonesia? Ada beberapa tahapan
dan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk
mereformasi suatu negara, seperti :
Indonesia membutuhkan suatu komite
Indonesia membutuhkan komite untuk
menghasilkan suatu kesepakatan atau
kemufakatan antar departemen atau
kementerian. Tetapi steering committee
atau penanggung jawab yang sudah ada
sekarang akan membutuhkan lebih banyak
ahli dari luar komite sebagai representasi
untuk menghasilkan opini yang lebih
netral.
Indonesia membutuhkan secretariat
yang bersifat independent
Di Indonesia, MENPAN bertindak sebagai
sekretariat. Bagaimanapun, ada banyak
keterbatasan dari MENPAN. Ada Dua
pilihan:
1. Memisahkan sekretariat menjadi
dibawah steering comittee
2. Departemen/kementerian yang
berbeda sebagai sekretariat
Saran bagi Reform Driver
Komisi Presidential untuk Reformasi
Pemerintahan (PCGR) :
a. Merupakan organisasi yang menggagas-
reformasi, berada dibawah Presiden
langsung dan terdiri dari beberapa
kementerian terkait serta para ahli dari
sektor non-pemerintah.
b. Ketua PCGR harus dari jajaran Menteri
atau akan lebih baik bila wakil Perdana
Menteri.
c. Komisi dapat memiliki sub-komite yang
akan mengurus berbagai area reformasi
seperti administrasi dan personalia,
pemberdayaan lokal, evaluasi
reformasi, dll.
SARANGHAE VOL.3/2011 11
d. Tidak memilikii fungsi lainnya kecuali berkonsentrasi pada reformasi.
e. Harus menjadi organisasi tetap dan penanggung jawab harus sebagai full-time
f. Position, dan sekretariat dari komisi tersebut akan memiliki anggota staf tersendiri
dikirim melalui jalur departemen/kementerian. PCGR merupakan kombinasi dari
PBC dan PCGID.
g. Sekretariat dari komisi ini akan membutuhkan sekitar delapan tim dengan tiap-tiap
mencakup beberapa jajaran kementerian.
Mr. Jin Park, professor dari Korean
Development Institute mengatakan bahwa
kunci sukses Reformasi di Korea Selatan
adalah Reformer yang baik, presiden
sebagai penggerak Negara dinilai memiliki
peranan penting dalam reformasi,
membenarkan yang benar dan
menyalahkan yang salah.
Dalam gambar berikut merupakan
perbandingan dari Badan Penggerak
Reformasi di Korea Selatan pada
kepemimpinan presiden yang berbeda-
beda. “Semoga Indonesia dapat belajar dari
Korea dalam hal e-government” sambung
Mr. Jin park saat menjelaskan gambar ini
kepada para wakil pemerintah Indonesia di
Korea tiga hari lalu.
(Catatan seorang mahasis wi-KHU)
SARANGHAE VOL.3/2011 12
Seputar Kedatangan
Delegasi UT
ke Korea Selatan
edatangan pihak UT pada bulan
Desember 2010 ke Korea Selatan
merupakan suatu kabar baik yang
sudah lama ditunggu-tunggu oleh rekan-
rekan pekerja dari Indonesia di Korea Selatan
ini. Antusiasme dari para pekerja di sini
sebagai calon mahasiswa Universitas Terbuka
(UT) ini sendiri telah berlangsung kurang-
lebih selama 2 tahun, semenjak ide untuk
menyediakan pendidikan tinggi jarak jauh
bagi WNI di Korea Selatan digulirkan oleh
Bapak Irfan sebagai pejabat Konsuler KBRI
waktu itu. Layaknya seorang kekasih yang
datang menghampiri sang arjuna, pihak UT
menjawab permintaan tersebut dengan
meluaskan sayapnya hingga ke negeri
ginseng ini.
Banyak dari rekan-rekan di Korea Selatan ini
yang mengenal bahwa Bapak Gorky
Sembiring dan Ibu Eko Kuswanti selaku
utusan UT hanya melakukan sosialisasi
program UT bagi para calon mahasiswanya.
Melalui tulisan ini, penulis akan mengupas
sedikit lebih jauh mengenai agenda-agenda
kedua Bapak-Ibu ini beserta Perpika selama
empat hari yang penuh dengan petualangan.
Cerita ini bermula pada hari Kamis, 9
Desember 2010 di terminal kedatangan
bandara internasional Incheon. Di pagi hari
yang relatif sejuk itu--malam sebelumnya
salju tipis turun untuk yang kedua kalinya—
Hadi (menteri pengabdian masyarakat
Perpika) dan Sigit (ketua wilayah 1 Perpika)
selaku kedua “prajurit penjemput” telah
bersiaga di pintu kedatangan C sejak pukul
08.30. Dengan mengagumi arsitektur bandara
terbaik di dunia disertai dengan bincang-
bincang mengenai jargon “Perang Korea”
yang tengah hangat di media internasional,
akhirnya kami bertemu dengan “wajah asli”
Pak Gorky dan Bu Eko. Kami pun cukup
tertegun melihat banyaknya kardus yang
mereka bawa--belakangan kami mengetahui
kalau kotak-kotak ini berisi formulir
pendaftaran, banner, dan materi-materi
promosi UT lainnya. Kami pun segera menuju
hotel di kawasan Sinchon untuk menitipkan
barang-barang bawaan dan untuk
mempersilakan kedua utusan UT ini
beristirahat.
Malang ternyata, kami belum diperbolehkan
melakukan check-in ke hotel dan harus
menunggu hingga pukul 13.00 siang. Waktu
senggang ini pun kami manfaatkan untuk
mengisi perut dan berbincang-bincang
bersama Pak Gorky dan Bu Eko. Dari sini
kami mengetahui bahwa keduanya orang
yang asyik dan easy going, mengingat jabatan
Pak Gorky sebagai pembantu rektor IV dan
Ibu Eko sebagai koordinator Bantuan Belajar
dan Layanan Bahan Ajar (BBLBA) UPBJJ-UT
Jakarta—dua jabatan yang relatif tinggi.
Selepas santap siang penuh canda ini, kami
pun kembali ke hotel agar kedua Bapak-Ibu
ini bisa mempersiapkan diri untuk memenuhi
janji dengan pihak Korean National open
University (KNOU)—universitas terbuka
versi Korea Selatan—pada pukul 15.00 sore.
K
SARANGHAE VOL.3/2011 13
Tepat pada pukul 14.00, pihak UT menuju
kampus KNOU di kawasan Jonggak, tepatnya
di Jong-no, yang merupakan pusat kota Seoul.
Ditemani oleh Vini (mantan menteri media &
komunikasi Perpika) dan kemahirannya
berdialog menggunakan Hanguk-o (bahasa
Korea), kami pun bergegas untuk bertemu
dengan presiden KNOU. Melalui perbicangan
di antara UT dan KNOU, kedua universitas
yang tergabung dalam Asian Association of
Open Universities (AAOU) ini, kami
menyaksikan betapa kemajuan dalam bidang
teknologi serta jaringan komunikasi di Korea
Selatan ini dimanfaatkan oleh KNOU selaku
penyelenggara sistem pendidikan tinggi
terbuka untuk menghadirkan pendidikan bagi
para mahasiswanya di mana saja dan kapan
saja. Satu hal yang sangat menarik adalah
KNOU saat ini sudah memiliki stasiun televisi
sendiri yang beroperasi 24 jam sehari,
sehingga memungkinkan siapapun—tidak
terbatas pada mahasiswanya saja—untuk
turut belajar melalui konten-konten
perkuliahan yang ditampilkan. Setelah puas
melihat-lihat dan bertukar pikiran mengenai
metode sarat teknologi yang dipakai oleh UT
dan KNOU dalam proses belajar mengajar,
kami pun kembali ke hotel untuk menikmati
makan malam dan berjalan-jalan di sekitar
wilayah Sinchon kembali.
Keesokan harinya, Jumat 10 Desember 2010,
Vini dan Ami (mahasiswa GSIS Seoul National
University) sudah bersiap untuk menjemput
Pak Gorky dan Bu Eko di hotel. Agenda utama
pada hari ini adalah untuk mempertemukan
pihak UT dengan pihak KBRI selaku tuan
rumah bagi warga Indonesia di Korea. Di
KBRI sendiri, Hadi dan Ahda (koordinator
acara wilayah 1 Perpika) sudah menunggu
untuk bergabung dan ‘meramaikan’
pertemuan antara KBRI dan UT yang dimulai
pukul 14.00 siang. Setelah disambut oleh
Bapak Ahmad Mulia Karnida (Bapak Dani)—
pejabat konsuler KBRI, Ibu Dwi
Rochmawati—staf konsuler, dan Ibu Siti
Hajar Hapsari—pejabat bidang sosial &
budaya, kedua delegasi UT memulai
pembicaraan dengan penjelasan maksud dan
tujuan kedatangan mereka. Pembicaraan pun
berlanjut dengan pernyataan dukungan dari
pihak KBRI terhadap pembukaan layanan UT
di Korea ini. Melalui pertemuan ini, Pak Dani
menyatakan bahwa posisi KBRI dalam
program layanan ini adalah sebagai fasilitator
dan supervisor, dengan Perpika sebagai
pelaksana di Korea dan UT sebagai pelaksana
di Indonesia. Selepas dari pembicaraan resmi
ini, kami pun mengantar kembali Bapak-Ibu
UT kembali ke hotel untuk beristirahat.
Hari berikutnya, Sabtu 11 Desember 2010,
agenda utama kami adalah pertemuan antara
delegasi UT dan Perpika untuk
membicarakan mengenai garis besar teknis
pelaksanaan layanan UT di Korea Selatan.
Rapat dilakukan di sebuah café di dalam
Ehwa Community Center (ECC) kampus Ehwa
Womans University mulai pukul 13.30 siang.
Pembicaraan dimulai dengan penjelasan oleh
Pak Gorky mengenai latar belakang
pembukaan layanan UT di luar negeri;
maksud dan tujuan; jurusan yang akan
dibuka; serta tata cara registrasi, tutorial, dan
pembayaran. Diskusi pun dilanjutkan dengan
pembahasan posisi Perpika sebagai pengurus
UT di Korea, yang kemudian menghasilkan
keputusan bahwa Perpika memiliki tanggung
jawab administratif (registrasi mahasiswa,
pengiriman berkas-berkas, dan distribusi
bahan ajar), keuangan (pengumpulan uang
pendaftaran dan SPP serta pengiriman uang
ke rekening UT pusat), tutorial (pengadaan
tutor dan ruangan), dan ujian (penyediaan
sarana & prasarana untuk pelaksanaan UAS).
Acara pun ditutup dengan penjelasan dari
Hadi mengenai cikal-bakal program UT di
Korea, yang dimulai dengan inisiasi ide oleh
Bapak Irfan—mantan pejabat konsuler KBRI,
tantangan-tantangan birokrasi, hambatan
dalam berkomunikasi jarak jauh, sampai
dengan kesediaan pihak UT sendiri untuk
SARANGHAE VOL.3/2011 14
datang ke Seoul. Pada akhir rapat ini, kami
sadar bahwa UT dan Perpika sama-sama
memiliki kesamaan tujuan dan semangat
untuk memajukan tingkat pendidikan WNI di
luar negeri demi masa depan yang lebih baik.
Acara pun dilanjutkan dengan mengajak
kedua delegasi UT ke Myeongdong untuk
melihat-lihat dan membeli ‘perbekalan’ oleh-
oleh untuk kolega di UT Jakarta dan keluarga
yang menunggu mereka di tanah air.
Pada hari Minggu, 12 Desember 2010, tibalah
waktu yang telah ditunggu-tunggu: acara
utama mengenai sosialisasi pembukaan
layanan UT di Korea Selatan. Setelah
berkumpul di hotel pada pukul 07.00 pagi
untuk menjemput kedua delegasi UT, kembali
Hadi dan Sigit menuju ke KBRI dengan
membawa formulir pendaftaran, banner, dan
perlengkapan pendukung lainnya. Proses
sosialisasi & promosi (Sosprom)—begitu
sebutan pihak UT untuk acara kali ini—
direncanakan berlangsung di ruang
serbaguna, lantai 2 gedung apartemen, KBRI
Seoul. Setelah mempersiapkan tiga bungkus
roti tawar beserta selainya sebagai
persembahan santap pagi ala mahasiswa bagi
rekan-rekan pekerja peserta proses
sosialisasi, kami memasang banner di pintu
masuk dan ruangan, mangaktifkan proyektor,
serta mempersiapkan berkas-berkas
pendataan calon mahasiswa beserta minat
jurusannya di meja penerimaan peserta. Di
antara kesibukan ini terlihat wajah-wajah
penuh semangat dari Ibu Eko yang
menjelaskan mengenai ketiga jurusan yang
akan dibuka; dari Randy, sang MC, yang
tengah memikirkan susunan acara; dari Hadi
yang akan mendampingi Bapak Gorky selama
proses sosialisasi berlangsung; serta dari
Bapak Gorky yang sibuk menjawab
antusiasme dan pertanyaan dari rekan-rekan
Perpika mengenai UT dan programnya
sendiri. Tidak kurang dari delapan orang
pengurus Perpika (Hadi, Sigit, Iril, Randy,
Viko, Vini, Ahda, dan Byoma) yang ikut serta
mempersiapkan acara pada hari itu. Setelah
enam orang undangan dari pihak KBRI dan
sebagian besar dari total 43 orang peserta
hadir, acara sosialisasi pun dimulai. Setelah
dibuka oleh MC Randy dan diisi dengan
sambutan oleh Sigit, acara dilanjutkan dengan
sosialisasi oleh Bapak Gorky selaku
pembicara utama didampingi Hadi sebagai
moderator. Acara kemudian dilanjutkan
dengan tanya-jawab seputar layanan UT di
Korea dan diakhiri dengan pembagian
formulir beserta penjelasan cara
pengisiannya oleh Ibu Eko. Tidak terasa
waktu telah bergulir dari pukul 10.00 ke
pukul 12.00 berkat berbagai petuah dan
gurauan yang dilemparkan oleh duet Bapak
Gorky – Hadi di sela-sela acara. Acara pun
ditutup dan kami semua bergegas untuk
merapikan ruangan dan peralatan yang telah
digunakan.
Selepas dari kegiatan sosialisasi layanan UT
di Korea, kembali kami menjamu Bapak-Ibu
delegasi UT dengan mengajak keduanya
berjalan-jalan di sekitar pasar Myeongdong.
Setelah dibuka dengan makan siang, kami
mulai menjelajahi seluk-beluk pasar
tradisional ini. Suhu udara yang berkisar di
sekitar -7oC tidak mengurungkan semangat
kami untuk melangkahkan kaki di antara
kerumunan orang-orang di sana. Sayang, hari
yang relatif pendek di musim winter
membuat kami harus bergegas mengantarkan
Bapak Gorky dan Ibu Eko kembali ke hotel
mereka, tentunya setelah beberapa oleh-oleh
di pasar ditukar dengan lembaran uang won.
Keesokan harinya, Senin 13 Desember 2010
merupakan hari kepulangan kedua delegasi
UT ke tanah air. Tepat pada pukul 07.00 pagi,
ketika matahari belum menampakan dirinya,
Perpika yang diwakili oleh Sigit kembali
menyapa Bapak-Ibu UT tersebut. Sangatlah
disayangkan bahwa di pagi yang dingin ini
kami harus berpisah dengan kedua utusan UT
yang telah berbagi pengalaman dan cerita
SARANGHAE VOL.3/2011 15
seru bersama selama tiga hari sebelumnya.
Setelah koper dan barang-barang bawaan
dinaikkan ke mobil van yang disediakan oleh
KBRI untuk mengantar Bapak-Ibu ini ke
bandara, kami pun berpamitan. “Selamat
jalan Pak Gorky dan Bu Eko, semoga apa yang
sudah kita usahakan selama ini dapat
berlangsung dengan sukses!” Itulah kata-kata
saya yang menandakan akhir dari sebuah
awal, perjalanan tiada henti untuk
memajukan rekan-rekan WNI di Korea
Selatan melalui pendidikan. Semoga apa yang
telah diusahakan dapat membawa bangsa
Indonesia menjadi bangsa yang maju dan
kompeten.
Sekian kisah mengenai kedatangan delegasi
UT bersama proses sosialisasinya. Tentu saja
masih banyak kisah mengenai kelanjutan dari
sepak-terjang layanan UT di Korea ini, yang
tidak akan kami bahas dalam kesempatan ini.
Penulis mengucapkan terima kasih sedalam-
dalamnya bagi pihak UT yang telah datang
untuk mengadakan proses sosialisasi—
terlepas dari pemberitaan media yang
berlebihan mengenai perang Korea, pihak
KBRI yang telah memberikan dukungan
beserta sarana dan perlengkapan selama
acara berlangsung, serta rekan-rekan Perpika
yang rela menyisihkan sepenggal waktunya di
tengah jadwal ujian dan kewajiban nge-lab
yang padat. Tak lupa, selamat kami ucapkan
pada para calon mahasiswa UT yang telah
lama menunggu kesempatan untuk
melanjutkan kuliah di Korea Selatan.
Sigit Aryo Pambudi Penulis merupakan ketua wilayah 1 Perpika yang saat ini sedang menjalani semester ketiganya pada program master (M.S.) di Yonsei University, Seoul dengan bidang keahlian multiple-input-multiple-output (MIMO) wireless signal processing.
SARANGHAE VOL.3/2011 16
Ke t i ka 'Ke l ua r g a Bahag i a' Hany a Seba t a s I mp i a n
Kim, seorang ibu rumah
tangga dengan tiga anak,
akhirnya memutuskan
untuk cerai dalam usianya
yang 55 tahun. Setelah
lebih dari tiga puluh tahun
ia mempertahankan
pernikahannya yang
penuh dengan kekerasan
demi anak-anaknya yang
masih tumbuh dan
kepercayaan yang
dianutnya. Tapi akhirnya,
jalan itu ia tempuh setelah
suaminya memukulnya di
hadapan anak-anaknya
hingga gendang
telinganya pecah.
Menurut sebuah artikel di
Koran Korean Herald yang
lalu, kasus seperti Kim di
atas bukanlah satu-
satunya kasus kekerasan
domestik dalam rumah
tangga, masih banyak
Kim-Kim yang lain yang
mengalami penderitaan
yang sama.
Menurut sebuah data statistik yang dirilis Organization for
Economic Cooperation and Development (OECD) beberapa
waktu lalu, dapat tergambar betapa buruknya kondisi
keluarga di Korea Selatan. Korea Selatan menduduki
peringkat kedua dunia dalam hal tingkat perceraian dan
peringkat pertama untuk jumlah anak terkecil dalam keluarga.
Belum lagi tingginya tingkat pengangguran dan tingkat bunuh
diri (The Korea Times, May 6, 2004).
Mengapa kekerasan domestik dalam keluarga bisa terjadi?
Salah satunya bermula dari konsep keluarga yang dianut di
masyarakat Korea. Konsep keluarga masyarakat Korea
banyak dipengaruhi oleh Confucianism, yang memberikan
hak dominasi penuh kepada pria dalam rumah tangga. Ada
dua hal yang diajarkan Confucianism tentang keluarga
yaitu Way of The Three Female Obediences dan Seven
Reasons for Expelling a Wife.
Ajaran pertama (Way of The Three Female Obediences)
mengharuskan wanita menaati ayahnya ketika muda,
menuruti suaminya setelah menikah dan menuruti anak laki-
lakinya jika suaminya telah meninggal.
Ajaran kedua (Seven Reasons for Expelling a Wife)
memberikan hak kepada suami untuk menceraikan istrinya
jika ia tidak melayani mertuanya dengan baik, jika tidak dapat
memberikan keturunan, jika terlalu bergairah, jika terlalu
pencemburu, jika memiliki penyakit yang tidak dapat
disembuhkan, jika terlalu banyak bicara dan jika mencuri.
SARANGHAE VOL.3/2011 17
Dalam masyarakat Korea, jika seorang
wanita menikah ia akan datang ke rumah
suaminya dan menjadi bagian dari keluarga
suaminya. Momen ini merupakan saat-saat
yang paling menyedihkan bagi wanita Korea
karena secara otomatis namanya akan
dihapus dalam daftar keluarga orang tua si
istri. Di masa lalu, jika seorang istri
dianggap melanggar kriteria istri yang baik
menurut ajaran Confucianism maka suami
akan mengusir istrinya dan mengirimkannya
kembali ke rumah orang tuanya. Pengusiran
istri yang sering terjadi di jaman Dinasti
Joseon (1392 - 1910) saat ini memang
mulai pudar dalam masyarakat Korea
Selatan. Tetapi budaya patriarki masih
sangat kuat sehingga sampai saat ini masih
banyak pria Korea yang menganggap istri
mereka sebagai milik mereka.
Bertolak dari sejarah tersebut, tidaklah
mengherankan jika kekerasan domestik
dalam rumah tangga terus bertahan dan
meningkat hingga saat ini, tanpa
memandang strata sosial, kesejahteraan
dan pendidikan. Meski pun pemerintah telah
mengeluarkan undang-undang tentang
kekerasan domestik dan perlindungan
korban sejak tahun 1998, masyarakat masih
menganggap kekerasan domestik sebagai
masalah pribadi dan tidak seharusnya
orang lain turut campur di dalamnya. Data
penahanan orang akibat kekerasan
domestik yang dikeluarkan pihak Kepolisian
Nasional menunjukkan peningkatan dari
tahun ke tahun. Jika tahun 2001 mencapai
15.557 orang, tahun 2002 meningkat
menjadi 16.324 orang maka pada tahun
2003 lalu mencapai 17.770 orang.
Tingkat kekerasan dalam rumah tangga
sangat tinggi frekuensinya. Setidaknya
dalam satu minggu seorang suami memukul
istrinya. Bahkan pemukulan tersebut terjadi
di awal-awal perkawinan. Berdasarkan
survey yang dilakukan oleh Korea Women's
Hot Line terhadap 198 wanita yang dianiaya
suaminya, sekitar 79% penganiayaan telah
dimulai di awal pernikahan dan lebih dari
setengahnya (58%) dianiaya dengan
senjata yang dapat mematikan.
SARANGHAE VOL.3/2011 18
Tapi jangan salah,
kekerasan domestik tidak
hanya dialami oleh wanita
saja. Korea Men's Hot
Line menyatakan bahwa
dari 1.142 pria yang
mengadu, sekitar 30 %
mengalami penganiayaan
fisik dan sebanyak 70%
dianiaya secara verbal
oleh istri mereka. Bedanya
adalah pria lebih mampu
meredam penganiayaan
tersebut dengan kekuatan
fisik mereka.
Data statistik di atas
menunjukkan bahwa
kondisi keluarga di Korea
Selatan tidak bisa
dikatakan bahagia dan
harmonis. Hikmah apa
yang bisa kita petik? Salah
satunya adalah
keharmonisan sebuah
keluarga ditentukan oleh
semua anggotanya.
Masyarakat dan tradisi
boleh saja memiliki
pengaruh yang kuat
terhadap keluarga tetapi suami dan istri memegang kendali
penuh atas semua itu. Kendali atas keluarga yang
diibaratkan sebagai bahtera kehidupan. Semua memiliki
peran untuk menjaga bahtera tetap berlayar ke arah yang
benar karena sekali saja salah arah, bukan hanya keluarga
dalam arti konkrit yang akan jadi korban tetapi juga makna
(keagungan) dari keluarga itu sendiri. Keberhasilan sebuah
pernikahan dan keharmonisan sebuah keluarga bergantung
bagaimana mereka mengatur dan menjalaninya.
Pernikahan dan rumah tangga memang tidak selamanya
membawa kebahagiaan. Pernah seorang teman mengatakan
dalam tulisannnya bahwa pernikahan bukanlah puncak
kebahagian seperti yang diceritakan dalam dongeng anak-
anak seperti Cinderella,Snow White, Sleeping
Beauty dan Beauty and The Beast, ataupun yang lokal
seperti Bawang Merah Bawang Putih. Semua ditutup
dengan ...and they live happily ever after.
Lebih jauh ia mengutip artikel yang pernah ditulis seorang
sahabat, bahwa pernikahan bukanlah akhir dari semua
persoalan hidup seperti yang dipahami masyarakat saat ini.
Pernikahan bisa jadi merupakan awal dari persoalan hidup
yang baru. Banyak pernikahan yang berjalan penuh
kebahagiaan tapi juga tidak sedikit yang penuh
pengkhianatan, perselingkuhan, ketidakcocokan bahkan
kekerasan domestik. Akhirnya bisa ditebak, perceraian,
kadang kematian, jauh dari akhir yang sempurna.
SARANGHAE VOL.3/2011 19
Menikah dan membina sebuah keluarga
memerlukan keberanian yang besar.
Mungkin tidak salah jika seorang teman
menolak pernikahan dengan mengatakan
pernikahan terlalu sakral untuk dilumuri
dengan pengkhianatan, kekerasan dan
perceraian. Tapi juga tidak ada
salahnya untuk menikah, membina keluarga
dan membesarkan anak. Semua ini adalah
bagian dari proses sebuah pencapaian
tujuan, yaitu kebahagian. Kebahagian tidak
seperti mie instant yang hanya perlu waktu
5 menit untuk menyeduhnya sebelum
disantap.
Saya teringat email seorang
sahabat yang saya terima
beberapa waktu yang lalu. Ia
menuliskan, Kalau saya sih akan memilih
menikah saja. Mengapa? Karena saya telah
merasakan bahagianya berada dalam
kehangatan keluarga (dan juga telah
merasakan pahit getirnya tentu saja).
Namun, tidak ada kebahagiaan selain bisa
ikut menciptakan
kebahagiaan dalam keluarga
saya nantinya. Selain itu, pernikahan bisa
untuk belajar berbagi pikiran, perasaan dan
tanggungjawab jika pernikahan dipandang
sebagai tempat "belajar". Tempat belajar
untuk bersama-sama menciptakan
kebahagian tentunya.
Written by: Andi F. Yahya
SARANGHAE VOL.3/2011 20
TEKNOLOGI, RISET DAN
PEREKONOMIAN
Oleh: Hadi Teguh Yudistira
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi sudah diperkenalkan sejak zaman pra
sejarah. Pada zaman tersebut, manusia pra
sejarah sudah menggunakan teknologi.
Pembabakan zaman prasejarah berdasarkan
arkeologi terbagi atas dua zaman yaitu zaman
batu dan zaman logam. Pada zaman batu,
manusia prasejarah sudah mengenal teknologi
yang terbukti dengan ditemukan peninggalan
prasejarah berupa kampak dari batu. Kampak ini
merupakan hasil teknologi manusia pra sejarah
yang digunakan untuk keberlangsungan hidup
mereka.
Teknologi merupakan perpaduan antara
pengetahuan dan seni (science and art). Hal ini
yang telah dilakukan oleh manusia pra sejarah.
Mereka membutuhkan suatu alat yang digunakan
untuk memburu hewan dan juga mengambil
tumbuh-tumbuhan. Dengan adanya kebutuhan
tersebut, manusia pra sejarah berusaha
membuat suatu alat yang memiliki bentuk yang
cocok dengan anatomi tangan manusia (seni) dan
yang cukup tajam untuk memotong
(pengetahuan). Tetapi saat ini, teknologi bukan
hanya perpaduan pengetahuan dan seni tetapi
perpaduan pengetahuan, seni dan nilai ekonomi
(science, art and economic). Jika suatu teknologi
tidak memiliki nilai ekonomi yang bersaing di
pasar maka teknologi tersebut akan punah.
Perubahan perpaduan makna teknologi ini
dikarenakan kebutuhan manusia. Teknologi,
kebutuhan dan budaya merupakan satu kesatuan
yang utuh dan saling mempengaruhi.
Teknologi terus berkembang sesuai
perkembangan zaman. Perkembangan teknologi
disesuaikan dengan kebutuhan manusia pada
zaman tersebut. Teknologi mulai memiliki nilai
fungsi yang signifikan dalam membantu manusia
ketika James Watt menemukan mesin uap pada
abad ke 18 yang selanjutnya terkenal dengan
revolusi industri. Revolusi industri ini mengubah
sistem budaya kehidupan manusia terutama
bidang industri. Selanjutnya budaya kehidupan
manusia juga berubah ketika ditemukan
komputer. Revolusi selanjutnya terjadi di bidang
Information Technology (IT). Sekarang ini
teknologi juga mengalami perkembangan sesuai
dengan kebutuhan saat ini. Beberapa ilmuwan
sudah memperhatikan dengan isu global warming.
Di bidang elektronik, beberapa ilmuwan sudah
mulai melakukan riset mengenai organic printed
electronic yaitu memanfaatkan organik material
untuk menghindari pemanasan global (global
warming).
Pengetahuan memiliki peran dalam transformasi
teknologi. Teknologi dapat mempengaruhi budaya
yang berkembang di kehidupan masyarakat dan
begitu juga sebaliknya budaya yang berkembang
di tengah masyarakat akan menentukan teknologi
tersebut dapat diterima atau tidak. Secara
langsung maupun tidak langsung pengetahuan
sangat mempengaruhi terhadap budaya
masyarakat.
SARANGHAE VOL.3/2011 21
Saat ini, di dunia sudah bermunculan berbagai
perusahaan, baik perusahaan yang bergerak di
bidang jasa, penjualan produk teknologi dan
sebagainya. Perusahaan merupakan salah satu
lembaga yang dimana di dalam aktifitasnya
dibutuhkan berbagai pengetahuan untuk
mempertahankan perusahaan tersebut bahkan
untuk memajukannya.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia,
perusahaan merupakan kegiatan (pekerjaan dsb)
yg diselenggarakan dng peralatan atau dng cara
teratur dng tujuan mencari keuntungan (dengan
menghasilkan sesuatu, mengolah atau membuat
barang-barang, berdagang, memberikan jasa,
dsb)atau organisasi berbadan hukum yang
mengadakan transaksi atau usaha.
Diambil dari pengertian perusahaan di atas,
perusahaan merupakan salah satu komponen yang
menjadi penggerak suatu perekonomian suatu
daerah. Apabila suatu perusahaan bisa tumbuh
"sehat" maka pemerintah daerah setempat akan
terbantu dalam segi perekonomian atas
kehadiran perusahaan tersebut. Oleh karena itu,
diharapkan adanya kerja sama antara
pemerintah dengan perusahaan. Kerja sama di
sini bukan merupakan suatu konspirasi yang
hanya memberi keuntungan pada suatu pihak
tertentu saja tapi kerja sama ini memiliki tujuan
untuk memajukan perekonomian daerah tersebut
dan menyelesaikan beberapa permasalahan
perekonomian seperti angka pengangguran,
pengolahan SDA dll.
Selanjutnya bagaimana perusahaan bisa bertahan
dan berkembang? Pertanyaan ini mungkin menjadi
pertanyaan yang mendasar ketika ingin
membangun perusahaan. Perusahaan akan
bertahan memiliki manajemen yang baik. Faktor
dari manajemen ini sering menjadi alasan kenapa
suatu perusahaan bisa tutup. Faktor yang lain
yang bisa membuat suatu perusahaan tetap
bertahan dan berkembang adalah budaya
perusahaan. Untuk membangun budaya
perusahaan ini tidak bisa dalam waktu yang
singkat. Budaya akan muncul jika suatu kegiatan
yang ingin dijadikan budaya dilakukan berulang-
ulang. Tindakan yang dilakukan berulang-ulang ini
akan menjadi kebiasaan perusahaan tersebut
yang selanjutnya berkembang jadi budaya.
Lalu apa hubungannya perusahaan dengan Riset?
Pengertian riset berdasarkan Kamus Besar
Bahasa Indonesia, riset adalah penyelidikan
(penelitian) suatu masalah secara bersistem,
kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan
pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta
yg baru, atau melakukan penafsiran yg lebih
baik.
Dari pengertian di atas, hasil riset merupakan
suatu solusi yang dihasilkan yang menjawab
permasalahan perusahaan tersebut. Selain itu,
hasil riset ini bisa melahirkan suatu inovasi baru
yang selanjutnya akan memiliki nilai ekonomi yang
tinggi. Riset yang dilakukan sebaiknya tidak
hanya mengenai teknologi tetapi juga menyangkut
aspek yang lain terutama aspek ekonomi.
Ada tiga elemen yang diharapkan saling bergerak
secara sinergis. Tiga elemen tersebut adalah
perusahaan, akademik (universitas) dan
pemerintah. Jika ketigaan faktor tersebut bisa
berjalan secara sinergis, maka sangat
memungkinkan akan memajukan perekonomian
suatu Negara dan juga memajukan perkembangan
teknologi Negara tersebut.
SARANGHAE VOL.3/2011 22
Mendatar 1 tujuan
4 asrama (tentara)
6 harapan
7 fase
8 sepatu
9 natural
11 information technology
12 tali
13 atas nama
15 sarjana ekonomi
16 (dibalik) memiliki 6 sisi
17 (inggris) kelanjutan
20 untuk mengikat
21 Drug Enforcement Administration
22 stasiun
23 kalah tanpa bertanding
24 mamalia pemakan bambu
Menurun 1 tidak nyata
2 bidak catur
3 gadis
4 roda
5 sungai
8 sarjana teknik
10 (inggris) biarkan
11 masjid di seoul
12 semifinalis piala dunia 2010
14 persatuan pelajar indonesia di korea
18 stasiun di line 4
19 universitas terbuka
20 tidak
Posted by Arfan
SunMoon University
1 2 3 4 5
6
7 8
9 10 11
12 13 14
15
16
17 18 19
20
21
22 23 24
SARANGHAE VOL.3/2011 23
TTOOKBOKKI Bahan: Ttuk/garattuk (putih bulat panjang, potong 2-3cm) bisa dicari disemua supermarket korea, saya sudah coba di 3 tempat yaitu mungunghwa, K-mart, dan New Seoul tp saya paling suka yang dari mu gung hwa karena lebih legit, lebih kenyal dan lebih gurih Odeng(eomuk)/fish cake (disupermarket korea jg ada, kl gak ada ganti otak-otak ikan aja...kl gak ada jg....? yo wis gak usah pake gak apa-apa... Bawang bombay (cincang) Bawang putih(cincang) Air secukupnya(ttuk harus terendam saat dimasak) Kochukaro (cabe bubuk warnanya merah banget, beda sama cabe bubuk indonesia) atau ganti kochujang (paste cabe, rasanya agak asem pakainya jangan terlalu banyak). Pakai salah satu atau dimix jg boleh tergantung selera, kalau saya lebih suka kochukaro Minyak wijen Garam Gula pasir Daun bawang (iris agak panjang) Catatan: saya sengaja tidak menulis ukuran bahannya, karena saya gak tau berapa banyak ttuk yg mau dimasak. (kl beli ttuk kadang ukurannya tidak sama, ada yg 300gram, 250gram, 750gram) oh ya kalau mau ditambah sayur-sayuran juga boleh, seperti kimchi, wortel, jamur dll Cara membuat: Siap kan panci atau wajan, Tumis bawang putih & bawang bombay dengan minyak wijen sampai layu dan harum, lalu siram dengan air secukupnya, tunggu sampai mendidih masukan ttuk dan odeng tunggu sebentar lalu masukkan kochukaro/kochujang, garam, gula pasir minyak wijen secukupnya. Aduk-aduk sampai air mengental masukan daun bawang dan selesai.... ttukbokki sudah matang, silahkan makan selagi panas.... Kalo kombinasi rasa pedas, manis dan sedikit rasa asemnya sudah ada dan pas.... itu berarti... ttukbokkinya berhasil. So’ udah ga perlu beli Ttokbokki di emak tukang gorengan lagi kan? Udah bias bikin sendiri, udah bias sewa gerobak dorong juga buat jualan Ttukbokki.
SARANGHAE VOL.3/2011 24
Rabokki
Bahan :
Ttokbokki Kochujang
Kol Odeng
Cabe Ijo/Cengek Mie instant
Garam Gula pasir
Air Bawang Bombay (pilihan) Bawang daun (pilihan)
Cara membuat: Tumis bawang Bombay, kalau tidak menggunakan bawang Bombay, didihkan air untuk merebus Ttokbokki dan mie.
Setelah agak mendidih, masukkan
kochujang, garam, gula pasir.
Masukkan Ttokbokki dan terus diaduk agar tidak lengket.
Masukkan Mie instant, Odeng. Aduk2 terus hingga sedikit
mengental.
Setelah itu terakhir masukkan kol, daun bawang dan cabe Ijo/cengek. Kol dimasukkan
terakhir agar tidak terlalu layu dan terasa lebih manis dan
segar.
Rabokki siap dihidangkan. Agar lebih mantap lagi, taburkan keju
parut diatasnya… Selamat mencoba….
SARANGHAE VOL.3/2011 25
Membedah Isi Ransum Tentara korea
Setiap tahun, Negara – Negara
mengirimkan pasukan mereka ke Afganistan, termasuk militer Korea Selatan. Dan ini isi ransumnya : Terdiri dari kimchi tumis, nasi goreng ham, sosis, kacang putih dengan saus, almond cake, permen coklat. Menu ransumnya tidak saja harus memenuhi kebutuhan kalori pasukan,-
tapi juga gizi, dan kemasan yang ringan serta menarik. Menu itu tidak hanya menyehatkan tapi juga bias mengingatkan prajurit akan rumah. Kalau kita bandingkan dengan komposisi 4 Sehat 5 Sempurna ala Indonesia, ga ada alesan dong buat ga bertenaga saat berjuang melawankantuk di lab (KHU)
“Kalau liat tentara Korea cantik-cantik gini, saying juga kalo sampe kena tembak, mending diem2 aja di rumah “
SARANGHAE VOL.3/2011 26
Agensi musik Korea menerapkan strategi baru untuk boy grup mereka dengan membuat unit / sub grup. Dengan begitu
masing – masing member bisa lebih mengeksplorasi bakat yang mereka miliki, selain itu, fans juga akan lebih fokus terhadap tiap
– tiap membernya.
Boy Band Korea ???
Jika musik Korea tahun 2010
didominasi oleh girl group seperti SNSD,
2NE1, T-ara, Kara etc. Tahun 2011 ini
sepertinya akan menjadi milik boy group.
Karena seperti kita liat, untuk awal tahun
ini saja banyak sekali boy group yang
melakukan comeback. Khusunya
penantian panjang comeback dari Big
Bang dan TVXQ yang sepertinya akan
semakin mempetajam persaingan di
kalangan boy grup. Karena seperti yang
diketahui kedua grup ini tidak merilis
album korea selama 2 tahun.
Strategi ini sepertinya diilhami oleh
musisi Jepang, “yang melakukan
promosia sebagai sub group”. Terutama
untuk grup dengan 3 atau 6 member.
Sekarang member grup di perkecil jadi 2
member per unit, sehingga tiap
membernya bisa mengeksplor bakat yang
mereka miliki lebih baik dibandingkan
saat mereka ada di grup inti.
Yang pertama kali mempraktikkan strategi sub unit ini (di Korea) adalah SM
Entertainment untuk grup band dengan 13 member, Super Junior. Mereka dibagi
kedalam 3 sub unit yaituSuper Junior KRY, Super Junior H, Super Junior T & Super
Junior M. Pada tahun 2010 ini Agensi YGE bereksplorasi dengan boy grup andalan-nya
Big Bang, dengan memperkenalkan duet “GD & T.O.P”, diikuti oleh BEAST pada
akhir tahun 2010.
SARANGHAE VOL.3/2011 27
GD & TOP merilis
album debut mereka
pada 24 Desember. Tapi
sebelum mereka, BEAST
mengagetkan publik
dengan kemunculanya
dengan 3 unit duo untuk
pertama kalinya di Mnet
M! Countdown. Tiap
unitnya mengusung
genre yang berbeda-beda
yaitu,Yo Seob & Jun
Hyung – “Thanks To”
untuk genre Hip
Hop, Hyun Seung & Gi
KwangR&B track, “Let
It Snow”
sementara DuJun and
Dong Woon untuk track
ballad, “When The Door
Closes”.
Berbicara tentang
comeback sebagai duo,
maka tidak lengkap jika
tidak membahasTVXQ.
(Meski dengan kasus
berbeda, (mereka
menjadi duo setelah
gugatan 3 member
lainnya, bukan sebagai
unit grup). Bisa kita lihat
YG dan SM
Entertainment telah
sama- sama merilis album
duet untuk artis mereka
ini.
Dimana keduanya
merupakan boy grup
papan atas Korea.
Persaingan semakin
ketat. Lalu siapakah
yang memenangkan
persaingan ini? Kita
belum bisa memastikan
karena penghitungan
penjualan album masih
terus berjalan. (puchicatos)
SARANGHAE VOL.3/2011 28
M A K S U D B A R A K
A U A S A A
Y D A U R N S O L
A L A M I A H I T I
E U T
U T A S A N P
R E E S E
U D A D W R
G F O L L O W U P
U T A L I N T I
A A D E A K
Y O K W O P A N D A
ikLaN iKLan IkLaN
SARANGHAE VOL.3/2011 29
Shavina Wedding Consultant
Hair Do
Make Up
Photo Pre Wedd
Diskon Khusus u/ Mhs
www.shavina.com
Tati Batik & Souvenir Indonesia
Phone : 010 – 7334 - 7486 Email : [email protected] Elvira Roosana Saron’s Travel :
ikLaN iKLan IkLaN
SARANGHAE VOL.3/2011 30