30
Vol. 03/2011 사랑해 Magazi ne' s 3BIBTJB FHPWFSONFOU ,PSFB ೦4UVEZ "CSPBE೧ 8IZ /PU EJBN atau ungkapkan ? Ketika Kehidupan Bahagia hanya sebatas impian Asah otak lewat TTS Vol. 03/2011 SARANGHAE VOL.3/2011 1

Saranghae Magazine #3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Majalah Berkala Perpika

Citation preview

Page 1: Saranghae Magazine #3

Vol. 03/2011

사랑해`` M a g a z i n e ' s

atau ungkapkan ?

Ketika

Kehidupan

Bahagia hanya

sebatas impian

Asah otak lewat TTS

Vol. 03/2011

SARANGHAE VOL.3/2011 1

Page 2: Saranghae Magazine #3

Salam Editor

Annyeong haseyo… Waktu terus bergulir musim telah berganti perkuliahan sudah dimulai kembali,

selamat datang semester baru ini artinya saatnya kita bertemu kembali dengan tumpukan-tumpukan

kertas yang harus dibaca, presentasi, penelitian, seminar dan hal lainnya yang justru biasanya baru

akan kita rindukan saat liburan tiba.

Beragam kegiatan perkuliahan, penelitian dan juga kesibukan lainnya yang cukup menyita waktu pulalah

yang telah membuat majalah Saranghae kita ini harus mundur selama beberapa saat dari jadwalnya,

tapi jangan takut para penulis tetap bersemangat meluangkan waktunya untuk merangkai kata demi

kata hingga akhirnya dengan penuh sukacita terbit kembali Saranghae dalam edisinya yang ketiga untuk

menemani kembali para pecinta nya .

Tidak perlu berpanjang lebar, lebih baik segera intip isi edisi ketiga ini yang tentunya tidak kalah

‘manis’ dari edisi-edisi sebelumnya, semoga banyak pelajaran dan juga pengalaman yang dapat kita

temui selama ‘berjalan-jalan’ di tiap lembar majalah Saranghae, selamat membaca…

salam hangat,

icha

Merisha Hastarina

([email protected])

SARANGHAE VOL.3/2011 2

Page 3: Saranghae Magazine #3

Study

Abroad???

Why Not…

Belajar di luar negeri bagi sebagian orang yang mampu mungkin bukan sebuah angan-angan. Namun bagi kebanyakan orang, melanjutkan studi di luar negeri merupakan sebuah mimpi yang harus diwujudkan dengan persiapan yang matang. Salah satu alasan mengapa banyak mahasiswa memilih untuk sekolah di luar negeri adalah infrastruktur, sarana dan sistem pendidikan di negera-negara berkembang yang sudah sangat memadai dan sangat mendukung para mahasiswa dalam studinya. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, mendapatkan beasiswa untuk sekolah luar negeri adalah cara yang paling sering digunakan. Banyak beasiswa yang ditawarkan bagi mahasiswa dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia dan ada beberapa yang dikhususkan bagi mahasiswa Indonesia. Berikut sedikit gambaran langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk meraih beasiswa sebatas pengetahuan penulis:

1. Informasi Ini adalah hal pertama yang harus dilakukan; cari informasi tentang beasiswa sebanyak mungkin. Anda bisa mencarinya dengan googling di internet, menjadi anggota mailing list beasiswa (seperti [email protected]), koran, kedutaan besar, bagi dosen atau guru info dapat diperoleh di universitas masing-masing dan departemen pendidikan nasional, bagi rekan-rekan PNS info bisa diperoleh di kantor masing-masing, Bappenas/Bappeda, Sesneg, dll. Informasi yang dicari harus lengkap, seperti tata cara pelamaran, persyaratan nilai minimum, bahasa yang digunakan, nilai minimum TOEFl/IELTS, dokumen-dokumen yang diperlukan seperti Letter of Acceptance (LOA), deadline, syarat-syarat khusus (seperti hanya untuk dosen atau PNS), coverage (full scholarship, partial, atau sandwich) dsb. Informasi merupakan hal yang krusial, karena banyak sekali yang kehilangan kesepatan atau gagal karena tak memiliki info yang memadai. Sering kali informasi tentang beasiswa “nyangkut” atau terhenti pada level tertentu di sebuah organisasi, sehingga hanya orang-orang “tertentu” yang tahu. Sehingga seperti yang telah diutarakan bahwa anda dalam mencari informasi harus “proaktif”. Jangan menunggu informasi datang ke anda! 2. Bahasa Mendapatkan beasiswa bukan sesuatu yang mudah dan didapat dengan cepat. Banyak persiapan yang harus dilakukan, dan salah satu

kendala dan rintangan terbesar bagi kebanyakan mahasiswa Indonesia adalah faktor bahasa. Kemampuan bahasa asing sangat penting guna kelancaran studi, karena kita akan sekolah di tempat lain dimana bahasa asing digunakan. Kebanyakan program beasiswa dilaksanakan dengan bahasa inggris, sehingga dari kemampuan dasar bahasa inggris dalam surat menyurat, perbincangan, menulis, hingga TOEFL® (Test of English as a Foreign Language) atau IELTS (International Language Testing System) sangatlah penting. Kemahiran bahasa tidak didapat dalam satu atau dua bulan, perlu berbulan-bulan guna persiapannya. Untuk nilai TOEFL nilai minimum biasanya adalah 550 (ada beberapa program beasiswa yang meminta lebih besar dari skor ini) dan IELTS 5 (untuk Australia). Ada yang perlu di ketahui bahwa biasanya TOEFL yang diperlukan adalah International TOEFL,atau The Institutional Testing Program (ITP) TOEFL. Lebih lengkap mengenai TOEFL anda bisa melihat site dari The Indonesian International education Foundation (IIEF): http://www.iief.or.id/. Sedangkan untuk IELTS, anda bisa mencari informasinya di: www.ielts-indonesia.com. 3. Pelamaran Beasiswa Biasanya sebelum melamar, ada beberapa program beasiswa yang mensyaratkan hal-hal tertentu, berikut beberapa hal yang pernah penulis alami: 1.Beasiswa Bappenas. Hanya PNS dengan minimum telah 2 tahun bekerja yang diperbolehkan mendaftar. Ada beberapa

SARANGHAE VOL.3/2011 3

Page 4: Saranghae Magazine #3

proses seleksi; seleksi dokumen, TPA (Tes Potensi Akademik) dan TOEFL, Ada tiga jenis beasiswa yg ditawarkan bappenas: a. Luar Negeri. Anda akan diberi kursus bahasa selama 6 bulan guna persiapan mendapatkan nilai TOEFL yg layak untuk melamar beasiswa luar negeri, spt AUSAID, STUNED, Erasmus Mundus, dll. b. Double Degree. Dalam program ini, satu tahun studi di dalam negeri dan satu tahun di luar negeri dan akan juga diberi program persiapan bahasa selama 4 bulan untuk persiapan pelamaran beasiswa ke luar negeri melalui STUNED, Jepang, Perancis, dll. c. Dalam Negeri. Untuk program yang terakhir

ini kandidat yang lulus langsung studi di beberapa program di universitas di dalam negeri yang telah ditunjuk oleh bappenas. Pelamaran harus melalui/diajukan oleh instansi masing-masing. Dari pengetahuan penulis, PNS dari daerah lebih diutamakan dari pada PNS di Pusat (Jakarta) guna pemerarataan. Tips: Kebanyakan TPA merupakan sandungan awal bagi pelamar. Ini dapat anda atasi dengan membaca buku-buku contoh TPA yang banyak dijual di toko buku. Dan khusus untuk soal-soal matematika, jangan pernah anda selesaikan dengan metode standard karena anda akan kehabisan waktu. Gunakan metode cepat serta logika anda.

2. STUNED (Studeren in Nederland) Beberapa beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Belanda, seperti: 1. The Netherlands Fellowship Programmes (NFP). 2. HSP Huygens Programme. 3. The Netherlands Ministry of Foreign Affairs the Dutch foundation WOTRO for a PhD fund. 4. STUNED (Studeren in Nederland). Program beasiswa ini di kelola oleh NESO Indonesia (The Netherlands education support office in Indonesia) dan anda bisa mencari info lengkapnya di website : http://www.nesoindonesia.com atau www.nesoindonesia.or.id . Untuk beasiswa STUNED secara umum langkah2 yang harus dilakukan adalah:

a. Karena disyaratkan bahwa kita sudah diterima di salah satu universitas di belanda maka carilah informasi program dan universitas yang anda ingin tuju untuk studi, ini anda bisa dapatkannya di kantor NESO (dahulu NEC) di Jakarta. b. Lakukan kontak dengan universitas yang anda minati dan pelajari syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi mahasiswa disana. Database program-program master yang ada di Belanda tersedia di kantor NESO. Anda dapat pula mendapatkan info lebih rinci saat Holland Education Fair yang diadakan setiap tahun di beberapa kota di Indonesia. c. Untuk stuned, anda diperbolehkan untuk mendaftar dan mengikuti tes beasiswa meski belum mendapatkan Letter of Acceptance (LOA) atau Admission Letter dari universitas. Namun saat anda terpilih menjadi kandidat penerima beasiswa, anda harus bisa menunjukkan surat LOA tsb. Salah satu kendala bagi

pelamar adalah kita harus mengirim langsung application ke Universitas di belanda yang membutuhkan biaya (investasi) yang tidak sedikit (meski ada beberapa universitas yang dapat apply secara online atau via email). Hal ini dapat disiasati dengan mengirimkan atau melamar langsung ke counter/stand universitas tsb saat Holland Education Fair di kota anda, sehingga anda tidak perlu mengirimkan langsung ke belanda. Setelah anda lolos seleksi dokumen, anda akan dipanggil untuk tes wawancara. Anda akan di beri pertanyan-pertanyaan standar (menurut saya) dalam wawancara beasiswa seperti latar belakang pendidikan, pekerjaan, alasan memilih belanda untuk studi dan alasan mengapa memilih program master yang kita tulis di aplication form. Ada baiknya juga background pendidikan, pekerjaan sekarang dan program master yang diinginkan berkaitan. Pelajari juga mengenai universitas serta kota di mana univeristas tersebut berada. Bekali diri anda dengan informasi tentang sistem pendidikan dan

SARANGHAE VOL.3/2011 4

Page 5: Saranghae Magazine #3

hidup di belanda. Karena pewawancara juga melihat kesiapan anda dalam berinteraksi dan mandiri di negeri nun jauh disana terebut.

Bagi pelamar yang belum menyertakan LOA saat pengiriman aplikasi, ada baiknya anda menyiapkan LOA saat wawancara. Jika

memang ternyata belum mendapatkannya maka anda akan ditanyakan kapan akan mendapatkan LOA tsb.

(dari kiri ke kanan : Hardian reza, Hilda, Nazarudin, Fabian Graduated in S. Korea)

3. AUSAID. Bagi anda yang ingin bersekolah di negeri kangguru, salah satunya bisa melamar ke beasiswa AusAID. Beberapa beasiswa yang diberikan pemerintah Australia: a. Australian Development Scholarships (ADS) b. Australian Leadership Awards, keduanya dikelola oleh AusAID c. Endeavour Programme, dikelola oleh Department of Education Science and Training (DEST) Program beasiswa ADS AusAID cukup terkenal dan pembukaan beasiswa biasanya diumumkan di koran nasional. Bagi program master, ada 2 jenis program yakni master by research atau by course. Program beasiswa

yang satu ini tidak mengharuskan kita untuk kontak dan telah diterima di salah satu universitas di Australia. Kita cukup melamar dengan mengisi formulir yang tersedia. Jika ternyata kita memenuhi persyaratan, kita akan dipanggil untuk tes IELTS dan wawancara. Keduanya sangat menentukan. Untuk IELTS anda bisa belajar dari lembaga-lembaga kursus. Dalam wawancara ada beberapa pertanyaan yang seingat saya ditanyakan: 1. Background, pendidikan, pekerjaan saat ini 2. Program master yang diminati, serta hubungannya dengan pekerjaan saat ini dan pembangunan indonesia ke depan. Untuk wawancara saya rasa sangat krusial, karena jika IELTS sudah melebihi nilai 5 sudah dinyatakan lulus IELTS, hanya saja nanti saat masa persiapan bahasa akan lebih lama (sekitar 6 bln). 4. VLIR (Vlaamse Interuniversitaire Raad) Beasiswa yang satu ini mungkin jarang didengar oleh para pencari beasiswa, karena memang tidak ada pengumuman di koran2 dan tidak ada lembaga perwakilannya seperti STUNED di NESO, dll. Terlebih lagi jumlah penerima beasiswa VLIR dari indonesia jauh lebih sedikit dibandingkan dengan program beasiswa lainnya. Karena memang beasiswa ini lebih banyak ditujukan bagi mahasiswa asal afrika. Anda bisa mulai dengan memperhatikan informasi selengkapnya di: http://vliruos.be. Beasiswa ini hanya diberikan bagi beberapa program training, program master dan program PhD (khusus untuk alumni penerima beasiswaVLIR) yang daftarnya bisa anda lihat di site vlir.

Di setiap program, terdapat seorang professor yang merupakan ketua dari selecting committee di universitas. Sebaiknya anda kontak beliau dan juga browse untuk mencari info tentang riset yang

SARANGHAE VOL.3/2011 5

Page 6: Saranghae Magazine #3

sedang dilakukan oleh universitas tsb. Untuk beasiswa VLIR anda harus mengirimkan langsung aplikasi ke office VLIR di Brussels. Serta tidak ada proses wawancara. Proses seleksi dilakukan berdasarkan dokumen aplikasi anda terutama dari motivation statement serta dari riset proposal. Tentunya akan lebih bagus jika background, pekerjaan anda sekarang serta riset yang akan anda tekuni sesuai dengan bidang serta riset di universitas yang anda tuju. Anda tidak perlu melamar ke universitas, hanya diperlukan aplikasi ke VLIR dimana didalam aplikasi tersebut tertera universitas dan program pilihan anda. Setelah semua dokumen masuk, pihak Vlir akan mengirimkan aplikasi ke selecting committe yang ada di masing-masing universitas. Kemudian dihasilkan list rangking kandidat yang disetujui diterima di universitas tersebut. List tersebut kemudian diseleksi kembali oleh selecting committe VLIR untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan beasiswa. Bagi yang masuk dalam waiting list jangan berkecil hati,karena tidak jarang penerima beasiswa ada yang mengundurkan diri. Coba juga untuk kontak pihak universitas atau professor, karena biasanya terdapat pula beasiswa dari universitas meski jumlah student penerimanya serta nilai beasiswanya lebih sedikit. 5. Japanese Government (Monbukagakusho) /MEXT scholarship Banyak beasiswa yang diberikan oleh pemerintah jepang, salah satunya adalah Monbukagakusho. Info lengkap dapat dilihat di http://www.studyjapan.go.jp/en/toj/toj0302e.html atau di http://educationjapan.org/jguide/scholarships.html. Khusus untuk program beasiswa yang satu ini anda tidak diharuskan mampu berbahasa inggris, melainkan anda harus dapat berbahasa jepang dengan baik. Tapi jangan takut anda setelah lolos seleksi akan di kursuskan bahasa jepang selama beberapa bulan sebelum anda kuliah. Salah satu persyaratan beasiswa ini adalah Letter of Acceptance atau surat dari professor di salah satu universitas di jepang keterangan bahwa anda sang professor bersedia menjadi supervisor anda. Untuk mendapatkan surat ini menurut pengalaman saya bukan sesuatu yang mudah. Langkah awal adalah mencari professor dengan riset yang cocok dengan riset yang kita ingin lakukan. Ini juga tidak mudah, salah satunya karena kebanyakan sitenya berbahasa jepang meski beberapa telah memiliki site english version. Setelah mendapatkan beberapa

kandidat professor, kirimkan email perkenalan tentang diri anda dan ketertarikan anda akan riset sang professor. Ada hal yang perlu diingat bahwa professor di jepang tidak seperti di eropa yang bisa langsung to the point. Sehingga perlu proses terlebih dahulu sebelum anda mengungkapkan maksud anda untuk menjadi student dari si professor. Namun tidak semua professor yang kita hubungin via email menjawab langsung, bahkan ada beberapa tidak menjawab. Alangkah baiknya jika dalam mencari professor anda memiliki link atau teman kenal baik dengan professor di

jepang. Para professor di Jepang akan lebih senang jika anda direkomendasikan oleh seseorang yang mereka kenal baik. Setelah anda rasakan hubungananda dengan professor sudah baik, langkah berikutnya adalah membuat

sang professor percaya bahwa anda layak untuk di supervise olehnya. Setelah anda mendapatkan LOA dari professor kesempatan anda untuk mendapatkan beasiswa semakin besar. 6. Erasmus Mundus scholarship Beasiswa ini diberikan oleh European Union (EU) kepada mahasiswa dari Negara non EU untuk melanjutkan studi di Negara-negara eropa. Dengan beasiswa ini anda berksempatan untuk studi di beberapa univeritas di beberapa negara. Untuk aplikasi erasmus mundus anda langsung mengirimkan semua persyaratan ke konsorsium di universitas dimana beasiswa erasmus mundus ditawarkan, namun proses ini terkadang cukup rumit. Tidak ada seleksi wawancara, dan semua proses seleksi didasarkan pada dokumen yang anda kirimkan. Untuk mengetahui keterangan lebih lanjut dapat dilihat di: http://ec.europa.eu/education/programmes/ mundus/projects/index_en.html , atau http://indoem.info/. Diatas hanya sebagian kecil program beasiswa yang dapat anda lamar. Masih banyak beasiswa yang ditawarkan, dan tidak hanya dari institusi tesebut diatas namun bisa

SARANGHAE VOL.3/2011 6

Page 7: Saranghae Magazine #3

juga dari perusahaan, professor atau dari pihak universitas.4. Persiapan Dokumen Mahasiswai semua dokemen yang diperlukan. Berikut beberapa dokumen yang biasanya disyaratkan: a. Form aplikasi. Mahasiswai kemudian isi form aplikasi dengan baik dan lengkap. Jika ada yang kurang jelas tanyakan langsung ke sekretariat program beasiswa. b. Ijazah dan transkrip nilai. Gunakan Ijazah yang telah diterjemahkan dalam bahasa inggris. Jika diperlukan sertakan penjelasan sistem penilaian yang ada di Indonesia. c. Curriculum Vitae (CV). Buat CV anda terstruktur, lengkap dan seringkas mungkin (Bayangkan betapa bosannya seorang juri jika harus membaca 15 halaman CV anda). Beberapa pemberi beasiswa mensyaratkan bentuk CV tersendiri. Untuk eropa sebaiknya menggunakan standar CV eropa yang bisa anda dapatkan di http://europass.cedefop.europa.eu/europass/home/vernav/Europasss+Documents/Europass+CV/navigate.action. d. Surat rekomendasi. Biasanya yang diperlukan adalah surat rekomendasi dari profesor anda saat anda kuliah S1 dan rekomendasi dari atasan anda di kantor bagi yang sudah bekerja. Gunakan surat rekomendasi yang asli, masukkan ke dalam amplop (dari universitas atau kantor) yang tertutup (sealed) dan tujukan kepada selecting committee. e. Motivation Letter atau Statement of Purpose. Tak mudah membuat persyaratan yang sangat krusial ini. Anda bisa browse di internet mengenai contoh-contoh Motivation Letter atau Statement of Purpose. Para selecting committee akan menilai anda dari tulisan yang anda buat sehingga anda harus bisa menjelaskan dengan baik tentang diri anda, kemampuan dan rencana anda kedepan. Secara umum sebuah motivation letter berisi: a. Latar belakang pendidikan serta pekerjaan anda saat ini. b. Alasan mengapa anda ingin meneruskan studi ke tingkat master, serta kesesuaian dengan rencana dan karir anda. c. Alasan mengapa mengambil jurusan/program yang anda lamar. Jelaskan keinginan riset anda dan kalau bisa sertakan nama professor yang akan bekerja sama dengan anda, mata kuliah yang menarik di program tersebut. Perlihatkan bahwa anda mengerti betul dan siap untuk kuliah di tempat tersebut. d. Kontribusi apa yang dapat anda berikan kepada institusi saat anda bekerja sekarang, universitas yang anda tuju dan negara. Namun ada beberapa hal yang perlu anda perhatian: word limit, bahasa, serta pastikan seseorang yang anda percaya (professor atau atasan anda) membaca statement anda dan mendapatkan feedback dari mereka.

5. Doa dan tawakal. Selain anda berusaha, juga doa baik dari anda sendiri maupun dari orang tua, keluarga dan teman adalah faktor yang paling penting. Dan yang paling penting diingat bahwa hasil dari usaha anda adalah hak Allah SWT. Kita hanya diwajibkan untuk berusaha ikhtiar yang terbaik dan diikuti dengan tawakal kepada Nya.

SARANGHAE VOL.3/2011 7

Page 8: Saranghae Magazine #3

Masihkah Cinta Diungkapkan dengan Diam...... If I try and stop you, you will be hurt... And so I let you go... Hoping in vain you will someday return... (Chong Ch'ol; Ode on Leaving the Western Capital)

Membaca kumpulan essay Lee O-

young, mantan menteri kebudayaan

Korea, seperti melakukan perjalanan

virtual ke masa silam. Masa sebelum

perang Korea atau bahkan jauh

sebelumnya, ketika kebiasaan dan

tradisi masih sangat dipegang teguh

oleh masyarakat Korea.

Ada sebuah essay menarik gubahan

Lee O-young yang pernah saya baca

berjudul On Love (Mencintai). Tema

yang diungkapnya sangat menarik

karena sifat cinta yang universal dan

karena setiap bangsa memiliki definisi

tersendiri tentang cinta.

Cinta dalam bahasa Korea kuno berarti berpikir, berpikir adalah cinta dan cinta adalah berpikir. Sehingga emosi atau rasa akibat pengaruh cinta bagi orang Korea mengandung makna yang lebih dalam dibanding cinta orang di Barat yang menggebu-gebu. Sebagai contoh, ketika orang di Barat jatuh cinta, tanpa sungkan mereka akan berkata I love you atau Je t'aime. Tapi bagi orang Korea, mereka tidak akan spontan mengucapkan kata 'cinta'.

Implisitnya cinta orang Korea tergambar dari sebuah bait dari puisi yang terkenal

dari masa dinasti Yi (1537 - 1594) Thinking of a Beautiful Person yang berbunyi

There seems to be a subtle change in your manner as you greeted me. Bait ini seakan

menunjukkan bahwa cinta dan benci adalah emosi yang terpancar dari ekspresi wajah,

tidak terungkapkan dengan kata-kata. Dan banyak lagi puisi yang menceritakan

ungkapan cinta dalam 'diam', khususnya cinta seorang wanita Korea yang terikat

tradisi. Semua emosi yang ada terpendam dan tersimpan rapi dalam hati dan tak

mudah untuk dilupakan.

SARANGHAE VOL.3/2011 8

Page 9: Saranghae Magazine #3

Tidak hanya ketika mencinta dan

dicinta, pun ketika salah seorang

dikhianati, bukanlah belati yang akan

tertancap di tubuh sang kekasih

seperti kisah Carmen. Tetapi sikap

pengampunan (maaf) dan kesabaran

yang mereka tunjukan. Satu ungkapan

yang terkenal adalah When you leave me, I will not weep though I die

(Ketika kau meninggalkan ku, aku

takkkan menangisimu meski aku mati)

(Kim So-wol, 1903 - 1934). Sebuah

pernyataan pengunduran diri, kontrol

diri dan penahanan nafsu dari hati

yang kehilangan cinta.

Ada satu pertanyaan yang mengusik

saat ini.

Jika masyarakat Korea tradisional

begitu mengagungkan cinta, bagaimana

dengan masyarakat Korea pasca

perang Korea, terutama generasi

mudanya yang telah banyak

terpengaruh budaya Barat, Amerika

misalnya?

Selama saya tinggal di Korea, ada

satu hal menarik yang saya kira hanya

ditemui di Korea yaitu adanya

beberapa 'hari cinta'. Berbagai

negara merayakan tanggal 14 Februari

sebagai Valentine Day, hari kasih

sayang, hari dimana setiap pasangan

saling mengungkapkan rasa kasihnya.

Mungkin hanya di Korea dapat ditemui

hari-hari cinta selain 14 Februari.

Entah sejak kapan, hari-hari ini dirayakan dengan antusias oleh generasi muda Korea.

Setidaknya ada lima hari kasih sayang, termasuk Valentine Day. Sebutlah saja 14

February, hari kasih sayang sedunia (Valentine Day) yang dirayakan oleh para wanita

dengan memberikan coklat ke teman prianya. Kemudian, 14 Maret (White Day) yang

dirayakan para pria dengan memberikan sesuatu (bunga, kado atau boneka) ke teman

wanitanya sebagai balasan di Valentine Day. Ada

lagi Black Day (14 April) yang dikhususkan bagi

yang belum punya pacar (mungkin kalau di

Indonesia, Jomblo Day istilah kerennya) dengan

makan ccajangmyon, sejenis mie dengan saus

kedelai hitam yang rasanya manis.

Hari yang ketika itu baru saja dirayakan adalah

Rose Day (14 Mei), dari namanya sudah sangat

jelas, Say it with flowers. Kemudian, yang siap-

siap untuk disambut adalah Silver Ring Day (14

Juni). Hari dimana setiap pasangan untuk

mengucapkan janji? Mungkin...

Banyak yang berubah jika essay-essay yang ditulis Lee O-young dibandingkan dengan

keadaan sekarang. Kini untuk mencintai, kelihatannya tidak lagi cukup ditunjukkan

dengan perubahan ekspresi wajah ataupun dalam diam, tapi juga dengan bunga, kado

atau ungkapan kata Nan norel sarangheyo atau singkatnya Saranghe... (Aku cinta

padamu).

Written by: andi f. yahya

SARANGHAE VOL.3/2011 9

Page 10: Saranghae Magazine #3

E-Government di

Indonesia ???

“Penerapan E-Government di Korea telah

berhasil mendorong tercapainya tujuan reformasi

birokrasi Korea. Keberhasilan itu diharapkan

menjadi pembelajaran bagi Reformasi Birokrasi

di Indonesia”

Korea mengalami pertumbuhan ekonomi

yang baik karena berhasil melakukan

reformasi birokrasi dengan

mengoptimalkan Teknologi Informasi.

Konon tingkat aksesibilitas masyarakat

Korea terhadap TI mencapai 90 persen.

Tidak heran, jika negara dengan teknologi

Internet berkecepatan tinggi ini menempati

urutan pertama sebagai negara yang telah

berhasil dalam pelaksanaan E-

Government, disusul kemudian dengan

USA, Canada, UK, Netherland, Norway,

Denmark, Australia, Spain dan France.

Menurut data dari dinas statistik Korea

Selatan, pengguna internet di Korea selatan

mencapai 34 juta orang (sekitar 73%),

dengan pelayanan internet berkecepatan

tinggi yang memiliki sekitar 14 juta rumah

tangga. Tidak aneh jika hal tersebut juga

menjadi salah satu pendorong

dilaksanakannya e-government di Korea

Selatan. Broadband layaknya sudah

menjadi kebutuhan pokok seperti air,

listrik dan gas di Korea Selatan, yang

digunakan untuk perdagangan,

pemerintahan, pendidikan, dll.

Salah seorang professor dari Yonsei

University M. Jae Moon mengatakan, 5

poin penting yang menjadi langkah dalam

evolusi e-government adalah : Penyebaran

Informasi, adanya informasi dua arah,

transaksi (baik keuangan maupun

pelayanan), pelayanan terpadu (integrasi

vertikal dan horizontal) serta partisipasi

politik.

Lantas pertanyaannya, bagaimana kita bisa

memulai sebuah reformasi untuk membuat

dan memasukkan sistem baru? Salah satu

yang menjadi strategi reformasi di Korea

Selatan adalah : Reformasi dari dalam dan

juga reformasi dari luar. Bagaimana

reformasi dari dalam? Disetiap kementrian

sebenarnya memiliki kemauan dan

kemampuan untuk melakukan reformasi.

Reformasi jenis ini dinilai lebih layak,

namun banyak hal yang terjadi adalah

sulitnya mereka melakukan evaluasi untuk

menilai diri sendiri (selalu mengangga

dirinya benar). Sementara reformasi dari

SARANGHAE VOL.3/2011 10

Combustion
Polygon
Combustion
Highlight
Combustion
Highlight
Combustion
Highlight
Page 11: Saranghae Magazine #3

luar, membutuhkan departemen reform

leading yang berfungsi dengan baik, dan

juga reformasi jenis ini dinilai luas dan

fundamental, namun kelemahan reformasi

ini adalah dimungkinkannya akan

menciptakan resistensi. Lantas reformasi

jenis apakah yang layak untuk

Indonesia??? Inilah pertanyaan besarnya,

mengapa reformasi tidak pernah usai di

Indonesia. Sementara negara2 lain mampu

meramalkan bahwa Indonesia hanya cukup

waktu 5 tahun untuk bereformasi.

Desain terbaik Reformasi Indonesia

Salah seorang professor di Korea Selatan

telah membuat desain tersendiri bagi

Indonesia dalam mereformasi diri, lantas

apakah ini cocok dan dapat diterima oleh

bangsa Indonesia? Ada beberapa tahapan

dan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk

mereformasi suatu negara, seperti :

Indonesia membutuhkan suatu komite

Indonesia membutuhkan komite untuk

menghasilkan suatu kesepakatan atau

kemufakatan antar departemen atau

kementerian. Tetapi steering committee

atau penanggung jawab yang sudah ada

sekarang akan membutuhkan lebih banyak

ahli dari luar komite sebagai representasi

untuk menghasilkan opini yang lebih

netral.

Indonesia membutuhkan secretariat

yang bersifat independent

Di Indonesia, MENPAN bertindak sebagai

sekretariat. Bagaimanapun, ada banyak

keterbatasan dari MENPAN. Ada Dua

pilihan:

1. Memisahkan sekretariat menjadi

dibawah steering comittee

2. Departemen/kementerian yang

berbeda sebagai sekretariat

Saran bagi Reform Driver

Komisi Presidential untuk Reformasi

Pemerintahan (PCGR) :

a. Merupakan organisasi yang menggagas-

reformasi, berada dibawah Presiden

langsung dan terdiri dari beberapa

kementerian terkait serta para ahli dari

sektor non-pemerintah.

b. Ketua PCGR harus dari jajaran Menteri

atau akan lebih baik bila wakil Perdana

Menteri.

c. Komisi dapat memiliki sub-komite yang

akan mengurus berbagai area reformasi

seperti administrasi dan personalia,

pemberdayaan lokal, evaluasi

reformasi, dll.

SARANGHAE VOL.3/2011 11

Combustion
Polygon
Page 12: Saranghae Magazine #3

d. Tidak memilikii fungsi lainnya kecuali berkonsentrasi pada reformasi.

e. Harus menjadi organisasi tetap dan penanggung jawab harus sebagai full-time

f. Position, dan sekretariat dari komisi tersebut akan memiliki anggota staf tersendiri

dikirim melalui jalur departemen/kementerian. PCGR merupakan kombinasi dari

PBC dan PCGID.

g. Sekretariat dari komisi ini akan membutuhkan sekitar delapan tim dengan tiap-tiap

mencakup beberapa jajaran kementerian.

Mr. Jin Park, professor dari Korean

Development Institute mengatakan bahwa

kunci sukses Reformasi di Korea Selatan

adalah Reformer yang baik, presiden

sebagai penggerak Negara dinilai memiliki

peranan penting dalam reformasi,

membenarkan yang benar dan

menyalahkan yang salah.

Dalam gambar berikut merupakan

perbandingan dari Badan Penggerak

Reformasi di Korea Selatan pada

kepemimpinan presiden yang berbeda-

beda. “Semoga Indonesia dapat belajar dari

Korea dalam hal e-government” sambung

Mr. Jin park saat menjelaskan gambar ini

kepada para wakil pemerintah Indonesia di

Korea tiga hari lalu.

(Catatan seorang mahasis wi-KHU)

SARANGHAE VOL.3/2011 12

Combustion
Polygon
Page 13: Saranghae Magazine #3

Seputar Kedatangan

Delegasi UT

ke Korea Selatan

edatangan pihak UT pada bulan

Desember 2010 ke Korea Selatan

merupakan suatu kabar baik yang

sudah lama ditunggu-tunggu oleh rekan-

rekan pekerja dari Indonesia di Korea Selatan

ini. Antusiasme dari para pekerja di sini

sebagai calon mahasiswa Universitas Terbuka

(UT) ini sendiri telah berlangsung kurang-

lebih selama 2 tahun, semenjak ide untuk

menyediakan pendidikan tinggi jarak jauh

bagi WNI di Korea Selatan digulirkan oleh

Bapak Irfan sebagai pejabat Konsuler KBRI

waktu itu. Layaknya seorang kekasih yang

datang menghampiri sang arjuna, pihak UT

menjawab permintaan tersebut dengan

meluaskan sayapnya hingga ke negeri

ginseng ini.

Banyak dari rekan-rekan di Korea Selatan ini

yang mengenal bahwa Bapak Gorky

Sembiring dan Ibu Eko Kuswanti selaku

utusan UT hanya melakukan sosialisasi

program UT bagi para calon mahasiswanya.

Melalui tulisan ini, penulis akan mengupas

sedikit lebih jauh mengenai agenda-agenda

kedua Bapak-Ibu ini beserta Perpika selama

empat hari yang penuh dengan petualangan.

Cerita ini bermula pada hari Kamis, 9

Desember 2010 di terminal kedatangan

bandara internasional Incheon. Di pagi hari

yang relatif sejuk itu--malam sebelumnya

salju tipis turun untuk yang kedua kalinya—

Hadi (menteri pengabdian masyarakat

Perpika) dan Sigit (ketua wilayah 1 Perpika)

selaku kedua “prajurit penjemput” telah

bersiaga di pintu kedatangan C sejak pukul

08.30. Dengan mengagumi arsitektur bandara

terbaik di dunia disertai dengan bincang-

bincang mengenai jargon “Perang Korea”

yang tengah hangat di media internasional,

akhirnya kami bertemu dengan “wajah asli”

Pak Gorky dan Bu Eko. Kami pun cukup

tertegun melihat banyaknya kardus yang

mereka bawa--belakangan kami mengetahui

kalau kotak-kotak ini berisi formulir

pendaftaran, banner, dan materi-materi

promosi UT lainnya. Kami pun segera menuju

hotel di kawasan Sinchon untuk menitipkan

barang-barang bawaan dan untuk

mempersilakan kedua utusan UT ini

beristirahat.

Malang ternyata, kami belum diperbolehkan

melakukan check-in ke hotel dan harus

menunggu hingga pukul 13.00 siang. Waktu

senggang ini pun kami manfaatkan untuk

mengisi perut dan berbincang-bincang

bersama Pak Gorky dan Bu Eko. Dari sini

kami mengetahui bahwa keduanya orang

yang asyik dan easy going, mengingat jabatan

Pak Gorky sebagai pembantu rektor IV dan

Ibu Eko sebagai koordinator Bantuan Belajar

dan Layanan Bahan Ajar (BBLBA) UPBJJ-UT

Jakarta—dua jabatan yang relatif tinggi.

Selepas santap siang penuh canda ini, kami

pun kembali ke hotel agar kedua Bapak-Ibu

ini bisa mempersiapkan diri untuk memenuhi

janji dengan pihak Korean National open

University (KNOU)—universitas terbuka

versi Korea Selatan—pada pukul 15.00 sore.

K

SARANGHAE VOL.3/2011 13

Page 14: Saranghae Magazine #3

Tepat pada pukul 14.00, pihak UT menuju

kampus KNOU di kawasan Jonggak, tepatnya

di Jong-no, yang merupakan pusat kota Seoul.

Ditemani oleh Vini (mantan menteri media &

komunikasi Perpika) dan kemahirannya

berdialog menggunakan Hanguk-o (bahasa

Korea), kami pun bergegas untuk bertemu

dengan presiden KNOU. Melalui perbicangan

di antara UT dan KNOU, kedua universitas

yang tergabung dalam Asian Association of

Open Universities (AAOU) ini, kami

menyaksikan betapa kemajuan dalam bidang

teknologi serta jaringan komunikasi di Korea

Selatan ini dimanfaatkan oleh KNOU selaku

penyelenggara sistem pendidikan tinggi

terbuka untuk menghadirkan pendidikan bagi

para mahasiswanya di mana saja dan kapan

saja. Satu hal yang sangat menarik adalah

KNOU saat ini sudah memiliki stasiun televisi

sendiri yang beroperasi 24 jam sehari,

sehingga memungkinkan siapapun—tidak

terbatas pada mahasiswanya saja—untuk

turut belajar melalui konten-konten

perkuliahan yang ditampilkan. Setelah puas

melihat-lihat dan bertukar pikiran mengenai

metode sarat teknologi yang dipakai oleh UT

dan KNOU dalam proses belajar mengajar,

kami pun kembali ke hotel untuk menikmati

makan malam dan berjalan-jalan di sekitar

wilayah Sinchon kembali.

Keesokan harinya, Jumat 10 Desember 2010,

Vini dan Ami (mahasiswa GSIS Seoul National

University) sudah bersiap untuk menjemput

Pak Gorky dan Bu Eko di hotel. Agenda utama

pada hari ini adalah untuk mempertemukan

pihak UT dengan pihak KBRI selaku tuan

rumah bagi warga Indonesia di Korea. Di

KBRI sendiri, Hadi dan Ahda (koordinator

acara wilayah 1 Perpika) sudah menunggu

untuk bergabung dan ‘meramaikan’

pertemuan antara KBRI dan UT yang dimulai

pukul 14.00 siang. Setelah disambut oleh

Bapak Ahmad Mulia Karnida (Bapak Dani)—

pejabat konsuler KBRI, Ibu Dwi

Rochmawati—staf konsuler, dan Ibu Siti

Hajar Hapsari—pejabat bidang sosial &

budaya, kedua delegasi UT memulai

pembicaraan dengan penjelasan maksud dan

tujuan kedatangan mereka. Pembicaraan pun

berlanjut dengan pernyataan dukungan dari

pihak KBRI terhadap pembukaan layanan UT

di Korea ini. Melalui pertemuan ini, Pak Dani

menyatakan bahwa posisi KBRI dalam

program layanan ini adalah sebagai fasilitator

dan supervisor, dengan Perpika sebagai

pelaksana di Korea dan UT sebagai pelaksana

di Indonesia. Selepas dari pembicaraan resmi

ini, kami pun mengantar kembali Bapak-Ibu

UT kembali ke hotel untuk beristirahat.

Hari berikutnya, Sabtu 11 Desember 2010,

agenda utama kami adalah pertemuan antara

delegasi UT dan Perpika untuk

membicarakan mengenai garis besar teknis

pelaksanaan layanan UT di Korea Selatan.

Rapat dilakukan di sebuah café di dalam

Ehwa Community Center (ECC) kampus Ehwa

Womans University mulai pukul 13.30 siang.

Pembicaraan dimulai dengan penjelasan oleh

Pak Gorky mengenai latar belakang

pembukaan layanan UT di luar negeri;

maksud dan tujuan; jurusan yang akan

dibuka; serta tata cara registrasi, tutorial, dan

pembayaran. Diskusi pun dilanjutkan dengan

pembahasan posisi Perpika sebagai pengurus

UT di Korea, yang kemudian menghasilkan

keputusan bahwa Perpika memiliki tanggung

jawab administratif (registrasi mahasiswa,

pengiriman berkas-berkas, dan distribusi

bahan ajar), keuangan (pengumpulan uang

pendaftaran dan SPP serta pengiriman uang

ke rekening UT pusat), tutorial (pengadaan

tutor dan ruangan), dan ujian (penyediaan

sarana & prasarana untuk pelaksanaan UAS).

Acara pun ditutup dengan penjelasan dari

Hadi mengenai cikal-bakal program UT di

Korea, yang dimulai dengan inisiasi ide oleh

Bapak Irfan—mantan pejabat konsuler KBRI,

tantangan-tantangan birokrasi, hambatan

dalam berkomunikasi jarak jauh, sampai

dengan kesediaan pihak UT sendiri untuk

SARANGHAE VOL.3/2011 14

Page 15: Saranghae Magazine #3

datang ke Seoul. Pada akhir rapat ini, kami

sadar bahwa UT dan Perpika sama-sama

memiliki kesamaan tujuan dan semangat

untuk memajukan tingkat pendidikan WNI di

luar negeri demi masa depan yang lebih baik.

Acara pun dilanjutkan dengan mengajak

kedua delegasi UT ke Myeongdong untuk

melihat-lihat dan membeli ‘perbekalan’ oleh-

oleh untuk kolega di UT Jakarta dan keluarga

yang menunggu mereka di tanah air.

Pada hari Minggu, 12 Desember 2010, tibalah

waktu yang telah ditunggu-tunggu: acara

utama mengenai sosialisasi pembukaan

layanan UT di Korea Selatan. Setelah

berkumpul di hotel pada pukul 07.00 pagi

untuk menjemput kedua delegasi UT, kembali

Hadi dan Sigit menuju ke KBRI dengan

membawa formulir pendaftaran, banner, dan

perlengkapan pendukung lainnya. Proses

sosialisasi & promosi (Sosprom)—begitu

sebutan pihak UT untuk acara kali ini—

direncanakan berlangsung di ruang

serbaguna, lantai 2 gedung apartemen, KBRI

Seoul. Setelah mempersiapkan tiga bungkus

roti tawar beserta selainya sebagai

persembahan santap pagi ala mahasiswa bagi

rekan-rekan pekerja peserta proses

sosialisasi, kami memasang banner di pintu

masuk dan ruangan, mangaktifkan proyektor,

serta mempersiapkan berkas-berkas

pendataan calon mahasiswa beserta minat

jurusannya di meja penerimaan peserta. Di

antara kesibukan ini terlihat wajah-wajah

penuh semangat dari Ibu Eko yang

menjelaskan mengenai ketiga jurusan yang

akan dibuka; dari Randy, sang MC, yang

tengah memikirkan susunan acara; dari Hadi

yang akan mendampingi Bapak Gorky selama

proses sosialisasi berlangsung; serta dari

Bapak Gorky yang sibuk menjawab

antusiasme dan pertanyaan dari rekan-rekan

Perpika mengenai UT dan programnya

sendiri. Tidak kurang dari delapan orang

pengurus Perpika (Hadi, Sigit, Iril, Randy,

Viko, Vini, Ahda, dan Byoma) yang ikut serta

mempersiapkan acara pada hari itu. Setelah

enam orang undangan dari pihak KBRI dan

sebagian besar dari total 43 orang peserta

hadir, acara sosialisasi pun dimulai. Setelah

dibuka oleh MC Randy dan diisi dengan

sambutan oleh Sigit, acara dilanjutkan dengan

sosialisasi oleh Bapak Gorky selaku

pembicara utama didampingi Hadi sebagai

moderator. Acara kemudian dilanjutkan

dengan tanya-jawab seputar layanan UT di

Korea dan diakhiri dengan pembagian

formulir beserta penjelasan cara

pengisiannya oleh Ibu Eko. Tidak terasa

waktu telah bergulir dari pukul 10.00 ke

pukul 12.00 berkat berbagai petuah dan

gurauan yang dilemparkan oleh duet Bapak

Gorky – Hadi di sela-sela acara. Acara pun

ditutup dan kami semua bergegas untuk

merapikan ruangan dan peralatan yang telah

digunakan.

Selepas dari kegiatan sosialisasi layanan UT

di Korea, kembali kami menjamu Bapak-Ibu

delegasi UT dengan mengajak keduanya

berjalan-jalan di sekitar pasar Myeongdong.

Setelah dibuka dengan makan siang, kami

mulai menjelajahi seluk-beluk pasar

tradisional ini. Suhu udara yang berkisar di

sekitar -7oC tidak mengurungkan semangat

kami untuk melangkahkan kaki di antara

kerumunan orang-orang di sana. Sayang, hari

yang relatif pendek di musim winter

membuat kami harus bergegas mengantarkan

Bapak Gorky dan Ibu Eko kembali ke hotel

mereka, tentunya setelah beberapa oleh-oleh

di pasar ditukar dengan lembaran uang won.

Keesokan harinya, Senin 13 Desember 2010

merupakan hari kepulangan kedua delegasi

UT ke tanah air. Tepat pada pukul 07.00 pagi,

ketika matahari belum menampakan dirinya,

Perpika yang diwakili oleh Sigit kembali

menyapa Bapak-Ibu UT tersebut. Sangatlah

disayangkan bahwa di pagi yang dingin ini

kami harus berpisah dengan kedua utusan UT

yang telah berbagi pengalaman dan cerita

SARANGHAE VOL.3/2011 15

Page 16: Saranghae Magazine #3

seru bersama selama tiga hari sebelumnya.

Setelah koper dan barang-barang bawaan

dinaikkan ke mobil van yang disediakan oleh

KBRI untuk mengantar Bapak-Ibu ini ke

bandara, kami pun berpamitan. “Selamat

jalan Pak Gorky dan Bu Eko, semoga apa yang

sudah kita usahakan selama ini dapat

berlangsung dengan sukses!” Itulah kata-kata

saya yang menandakan akhir dari sebuah

awal, perjalanan tiada henti untuk

memajukan rekan-rekan WNI di Korea

Selatan melalui pendidikan. Semoga apa yang

telah diusahakan dapat membawa bangsa

Indonesia menjadi bangsa yang maju dan

kompeten.

Sekian kisah mengenai kedatangan delegasi

UT bersama proses sosialisasinya. Tentu saja

masih banyak kisah mengenai kelanjutan dari

sepak-terjang layanan UT di Korea ini, yang

tidak akan kami bahas dalam kesempatan ini.

Penulis mengucapkan terima kasih sedalam-

dalamnya bagi pihak UT yang telah datang

untuk mengadakan proses sosialisasi—

terlepas dari pemberitaan media yang

berlebihan mengenai perang Korea, pihak

KBRI yang telah memberikan dukungan

beserta sarana dan perlengkapan selama

acara berlangsung, serta rekan-rekan Perpika

yang rela menyisihkan sepenggal waktunya di

tengah jadwal ujian dan kewajiban nge-lab

yang padat. Tak lupa, selamat kami ucapkan

pada para calon mahasiswa UT yang telah

lama menunggu kesempatan untuk

melanjutkan kuliah di Korea Selatan.

Sigit Aryo Pambudi Penulis merupakan ketua wilayah 1 Perpika yang saat ini sedang menjalani semester ketiganya pada program master (M.S.) di Yonsei University, Seoul dengan bidang keahlian multiple-input-multiple-output (MIMO) wireless signal processing.

SARANGHAE VOL.3/2011 16

Page 17: Saranghae Magazine #3

Ke t i ka 'Ke l ua r g a Bahag i a' Hany a Seba t a s I mp i a n

Kim, seorang ibu rumah

tangga dengan tiga anak,

akhirnya memutuskan

untuk cerai dalam usianya

yang 55 tahun. Setelah

lebih dari tiga puluh tahun

ia mempertahankan

pernikahannya yang

penuh dengan kekerasan

demi anak-anaknya yang

masih tumbuh dan

kepercayaan yang

dianutnya. Tapi akhirnya,

jalan itu ia tempuh setelah

suaminya memukulnya di

hadapan anak-anaknya

hingga gendang

telinganya pecah.

Menurut sebuah artikel di

Koran Korean Herald yang

lalu, kasus seperti Kim di

atas bukanlah satu-

satunya kasus kekerasan

domestik dalam rumah

tangga, masih banyak

Kim-Kim yang lain yang

mengalami penderitaan

yang sama.

Menurut sebuah data statistik yang dirilis Organization for

Economic Cooperation and Development (OECD) beberapa

waktu lalu, dapat tergambar betapa buruknya kondisi

keluarga di Korea Selatan. Korea Selatan menduduki

peringkat kedua dunia dalam hal tingkat perceraian dan

peringkat pertama untuk jumlah anak terkecil dalam keluarga.

Belum lagi tingginya tingkat pengangguran dan tingkat bunuh

diri (The Korea Times, May 6, 2004).

Mengapa kekerasan domestik dalam keluarga bisa terjadi?

Salah satunya bermula dari konsep keluarga yang dianut di

masyarakat Korea. Konsep keluarga masyarakat Korea

banyak dipengaruhi oleh Confucianism, yang memberikan

hak dominasi penuh kepada pria dalam rumah tangga. Ada

dua hal yang diajarkan Confucianism tentang keluarga

yaitu Way of The Three Female Obediences dan Seven

Reasons for Expelling a Wife.

Ajaran pertama (Way of The Three Female Obediences)

mengharuskan wanita menaati ayahnya ketika muda,

menuruti suaminya setelah menikah dan menuruti anak laki-

lakinya jika suaminya telah meninggal.

Ajaran kedua (Seven Reasons for Expelling a Wife)

memberikan hak kepada suami untuk menceraikan istrinya

jika ia tidak melayani mertuanya dengan baik, jika tidak dapat

memberikan keturunan, jika terlalu bergairah, jika terlalu

pencemburu, jika memiliki penyakit yang tidak dapat

disembuhkan, jika terlalu banyak bicara dan jika mencuri.

SARANGHAE VOL.3/2011 17

Page 18: Saranghae Magazine #3

Dalam masyarakat Korea, jika seorang

wanita menikah ia akan datang ke rumah

suaminya dan menjadi bagian dari keluarga

suaminya. Momen ini merupakan saat-saat

yang paling menyedihkan bagi wanita Korea

karena secara otomatis namanya akan

dihapus dalam daftar keluarga orang tua si

istri. Di masa lalu, jika seorang istri

dianggap melanggar kriteria istri yang baik

menurut ajaran Confucianism maka suami

akan mengusir istrinya dan mengirimkannya

kembali ke rumah orang tuanya. Pengusiran

istri yang sering terjadi di jaman Dinasti

Joseon (1392 - 1910) saat ini memang

mulai pudar dalam masyarakat Korea

Selatan. Tetapi budaya patriarki masih

sangat kuat sehingga sampai saat ini masih

banyak pria Korea yang menganggap istri

mereka sebagai milik mereka.

Bertolak dari sejarah tersebut, tidaklah

mengherankan jika kekerasan domestik

dalam rumah tangga terus bertahan dan

meningkat hingga saat ini, tanpa

memandang strata sosial, kesejahteraan

dan pendidikan. Meski pun pemerintah telah

mengeluarkan undang-undang tentang

kekerasan domestik dan perlindungan

korban sejak tahun 1998, masyarakat masih

menganggap kekerasan domestik sebagai

masalah pribadi dan tidak seharusnya

orang lain turut campur di dalamnya. Data

penahanan orang akibat kekerasan

domestik yang dikeluarkan pihak Kepolisian

Nasional menunjukkan peningkatan dari

tahun ke tahun. Jika tahun 2001 mencapai

15.557 orang, tahun 2002 meningkat

menjadi 16.324 orang maka pada tahun

2003 lalu mencapai 17.770 orang.

Tingkat kekerasan dalam rumah tangga

sangat tinggi frekuensinya. Setidaknya

dalam satu minggu seorang suami memukul

istrinya. Bahkan pemukulan tersebut terjadi

di awal-awal perkawinan. Berdasarkan

survey yang dilakukan oleh Korea Women's

Hot Line terhadap 198 wanita yang dianiaya

suaminya, sekitar 79% penganiayaan telah

dimulai di awal pernikahan dan lebih dari

setengahnya (58%) dianiaya dengan

senjata yang dapat mematikan.

SARANGHAE VOL.3/2011 18

Page 19: Saranghae Magazine #3

Tapi jangan salah,

kekerasan domestik tidak

hanya dialami oleh wanita

saja. Korea Men's Hot

Line menyatakan bahwa

dari 1.142 pria yang

mengadu, sekitar 30 %

mengalami penganiayaan

fisik dan sebanyak 70%

dianiaya secara verbal

oleh istri mereka. Bedanya

adalah pria lebih mampu

meredam penganiayaan

tersebut dengan kekuatan

fisik mereka.

Data statistik di atas

menunjukkan bahwa

kondisi keluarga di Korea

Selatan tidak bisa

dikatakan bahagia dan

harmonis. Hikmah apa

yang bisa kita petik? Salah

satunya adalah

keharmonisan sebuah

keluarga ditentukan oleh

semua anggotanya.

Masyarakat dan tradisi

boleh saja memiliki

pengaruh yang kuat

terhadap keluarga tetapi suami dan istri memegang kendali

penuh atas semua itu. Kendali atas keluarga yang

diibaratkan sebagai bahtera kehidupan. Semua memiliki

peran untuk menjaga bahtera tetap berlayar ke arah yang

benar karena sekali saja salah arah, bukan hanya keluarga

dalam arti konkrit yang akan jadi korban tetapi juga makna

(keagungan) dari keluarga itu sendiri. Keberhasilan sebuah

pernikahan dan keharmonisan sebuah keluarga bergantung

bagaimana mereka mengatur dan menjalaninya.

Pernikahan dan rumah tangga memang tidak selamanya

membawa kebahagiaan. Pernah seorang teman mengatakan

dalam tulisannnya bahwa pernikahan bukanlah puncak

kebahagian seperti yang diceritakan dalam dongeng anak-

anak seperti Cinderella,Snow White, Sleeping

Beauty dan Beauty and The Beast, ataupun yang lokal

seperti Bawang Merah Bawang Putih. Semua ditutup

dengan ...and they live happily ever after.

Lebih jauh ia mengutip artikel yang pernah ditulis seorang

sahabat, bahwa pernikahan bukanlah akhir dari semua

persoalan hidup seperti yang dipahami masyarakat saat ini.

Pernikahan bisa jadi merupakan awal dari persoalan hidup

yang baru. Banyak pernikahan yang berjalan penuh

kebahagiaan tapi juga tidak sedikit yang penuh

pengkhianatan, perselingkuhan, ketidakcocokan bahkan

kekerasan domestik. Akhirnya bisa ditebak, perceraian,

kadang kematian, jauh dari akhir yang sempurna.

SARANGHAE VOL.3/2011 19

Page 20: Saranghae Magazine #3

Menikah dan membina sebuah keluarga

memerlukan keberanian yang besar.

Mungkin tidak salah jika seorang teman

menolak pernikahan dengan mengatakan

pernikahan terlalu sakral untuk dilumuri

dengan pengkhianatan, kekerasan dan

perceraian. Tapi juga tidak ada

salahnya untuk menikah, membina keluarga

dan membesarkan anak. Semua ini adalah

bagian dari proses sebuah pencapaian

tujuan, yaitu kebahagian. Kebahagian tidak

seperti mie instant yang hanya perlu waktu

5 menit untuk menyeduhnya sebelum

disantap.

Saya teringat email seorang

sahabat yang saya terima

beberapa waktu yang lalu. Ia

menuliskan, Kalau saya sih akan memilih

menikah saja. Mengapa? Karena saya telah

merasakan bahagianya berada dalam

kehangatan keluarga (dan juga telah

merasakan pahit getirnya tentu saja).

Namun, tidak ada kebahagiaan selain bisa

ikut menciptakan

kebahagiaan dalam keluarga

saya nantinya. Selain itu, pernikahan bisa

untuk belajar berbagi pikiran, perasaan dan

tanggungjawab jika pernikahan dipandang

sebagai tempat "belajar". Tempat belajar

untuk bersama-sama menciptakan

kebahagian tentunya.

Written by: Andi F. Yahya

SARANGHAE VOL.3/2011 20

Page 21: Saranghae Magazine #3

TEKNOLOGI, RISET DAN

PEREKONOMIAN

Oleh: Hadi Teguh Yudistira

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk

menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi

kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Teknologi sudah diperkenalkan sejak zaman pra

sejarah. Pada zaman tersebut, manusia pra

sejarah sudah menggunakan teknologi.

Pembabakan zaman prasejarah berdasarkan

arkeologi terbagi atas dua zaman yaitu zaman

batu dan zaman logam. Pada zaman batu,

manusia prasejarah sudah mengenal teknologi

yang terbukti dengan ditemukan peninggalan

prasejarah berupa kampak dari batu. Kampak ini

merupakan hasil teknologi manusia pra sejarah

yang digunakan untuk keberlangsungan hidup

mereka.

Teknologi merupakan perpaduan antara

pengetahuan dan seni (science and art). Hal ini

yang telah dilakukan oleh manusia pra sejarah.

Mereka membutuhkan suatu alat yang digunakan

untuk memburu hewan dan juga mengambil

tumbuh-tumbuhan. Dengan adanya kebutuhan

tersebut, manusia pra sejarah berusaha

membuat suatu alat yang memiliki bentuk yang

cocok dengan anatomi tangan manusia (seni) dan

yang cukup tajam untuk memotong

(pengetahuan). Tetapi saat ini, teknologi bukan

hanya perpaduan pengetahuan dan seni tetapi

perpaduan pengetahuan, seni dan nilai ekonomi

(science, art and economic). Jika suatu teknologi

tidak memiliki nilai ekonomi yang bersaing di

pasar maka teknologi tersebut akan punah.

Perubahan perpaduan makna teknologi ini

dikarenakan kebutuhan manusia. Teknologi,

kebutuhan dan budaya merupakan satu kesatuan

yang utuh dan saling mempengaruhi.

Teknologi terus berkembang sesuai

perkembangan zaman. Perkembangan teknologi

disesuaikan dengan kebutuhan manusia pada

zaman tersebut. Teknologi mulai memiliki nilai

fungsi yang signifikan dalam membantu manusia

ketika James Watt menemukan mesin uap pada

abad ke 18 yang selanjutnya terkenal dengan

revolusi industri. Revolusi industri ini mengubah

sistem budaya kehidupan manusia terutama

bidang industri. Selanjutnya budaya kehidupan

manusia juga berubah ketika ditemukan

komputer. Revolusi selanjutnya terjadi di bidang

Information Technology (IT). Sekarang ini

teknologi juga mengalami perkembangan sesuai

dengan kebutuhan saat ini. Beberapa ilmuwan

sudah memperhatikan dengan isu global warming.

Di bidang elektronik, beberapa ilmuwan sudah

mulai melakukan riset mengenai organic printed

electronic yaitu memanfaatkan organik material

untuk menghindari pemanasan global (global

warming).

Pengetahuan memiliki peran dalam transformasi

teknologi. Teknologi dapat mempengaruhi budaya

yang berkembang di kehidupan masyarakat dan

begitu juga sebaliknya budaya yang berkembang

di tengah masyarakat akan menentukan teknologi

tersebut dapat diterima atau tidak. Secara

langsung maupun tidak langsung pengetahuan

sangat mempengaruhi terhadap budaya

masyarakat.

SARANGHAE VOL.3/2011 21

Page 22: Saranghae Magazine #3

Saat ini, di dunia sudah bermunculan berbagai

perusahaan, baik perusahaan yang bergerak di

bidang jasa, penjualan produk teknologi dan

sebagainya. Perusahaan merupakan salah satu

lembaga yang dimana di dalam aktifitasnya

dibutuhkan berbagai pengetahuan untuk

mempertahankan perusahaan tersebut bahkan

untuk memajukannya.

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia,

perusahaan merupakan kegiatan (pekerjaan dsb)

yg diselenggarakan dng peralatan atau dng cara

teratur dng tujuan mencari keuntungan (dengan

menghasilkan sesuatu, mengolah atau membuat

barang-barang, berdagang, memberikan jasa,

dsb)atau organisasi berbadan hukum yang

mengadakan transaksi atau usaha.

Diambil dari pengertian perusahaan di atas,

perusahaan merupakan salah satu komponen yang

menjadi penggerak suatu perekonomian suatu

daerah. Apabila suatu perusahaan bisa tumbuh

"sehat" maka pemerintah daerah setempat akan

terbantu dalam segi perekonomian atas

kehadiran perusahaan tersebut. Oleh karena itu,

diharapkan adanya kerja sama antara

pemerintah dengan perusahaan. Kerja sama di

sini bukan merupakan suatu konspirasi yang

hanya memberi keuntungan pada suatu pihak

tertentu saja tapi kerja sama ini memiliki tujuan

untuk memajukan perekonomian daerah tersebut

dan menyelesaikan beberapa permasalahan

perekonomian seperti angka pengangguran,

pengolahan SDA dll.

Selanjutnya bagaimana perusahaan bisa bertahan

dan berkembang? Pertanyaan ini mungkin menjadi

pertanyaan yang mendasar ketika ingin

membangun perusahaan. Perusahaan akan

bertahan memiliki manajemen yang baik. Faktor

dari manajemen ini sering menjadi alasan kenapa

suatu perusahaan bisa tutup. Faktor yang lain

yang bisa membuat suatu perusahaan tetap

bertahan dan berkembang adalah budaya

perusahaan. Untuk membangun budaya

perusahaan ini tidak bisa dalam waktu yang

singkat. Budaya akan muncul jika suatu kegiatan

yang ingin dijadikan budaya dilakukan berulang-

ulang. Tindakan yang dilakukan berulang-ulang ini

akan menjadi kebiasaan perusahaan tersebut

yang selanjutnya berkembang jadi budaya.

Lalu apa hubungannya perusahaan dengan Riset?

Pengertian riset berdasarkan Kamus Besar

Bahasa Indonesia, riset adalah penyelidikan

(penelitian) suatu masalah secara bersistem,

kritis, dan ilmiah untuk meningkatkan

pengetahuan dan pengertian, mendapatkan fakta

yg baru, atau melakukan penafsiran yg lebih

baik.

Dari pengertian di atas, hasil riset merupakan

suatu solusi yang dihasilkan yang menjawab

permasalahan perusahaan tersebut. Selain itu,

hasil riset ini bisa melahirkan suatu inovasi baru

yang selanjutnya akan memiliki nilai ekonomi yang

tinggi. Riset yang dilakukan sebaiknya tidak

hanya mengenai teknologi tetapi juga menyangkut

aspek yang lain terutama aspek ekonomi.

Ada tiga elemen yang diharapkan saling bergerak

secara sinergis. Tiga elemen tersebut adalah

perusahaan, akademik (universitas) dan

pemerintah. Jika ketigaan faktor tersebut bisa

berjalan secara sinergis, maka sangat

memungkinkan akan memajukan perekonomian

suatu Negara dan juga memajukan perkembangan

teknologi Negara tersebut.

SARANGHAE VOL.3/2011 22

Page 23: Saranghae Magazine #3

Mendatar 1 tujuan

4 asrama (tentara)

6 harapan

7 fase

8 sepatu

9 natural

11 information technology

12 tali

13 atas nama

15 sarjana ekonomi

16 (dibalik) memiliki 6 sisi

17 (inggris) kelanjutan

20 untuk mengikat

21 Drug Enforcement Administration

22 stasiun

23 kalah tanpa bertanding

24 mamalia pemakan bambu

Menurun 1 tidak nyata

2 bidak catur

3 gadis

4 roda

5 sungai

8 sarjana teknik

10 (inggris) biarkan

11 masjid di seoul

12 semifinalis piala dunia 2010

14 persatuan pelajar indonesia di korea

18 stasiun di line 4

19 universitas terbuka

20 tidak

Posted by Arfan

SunMoon University

1 2 3 4 5

6

7 8

9 10 11

12 13 14

15

16

17 18 19

20

21

22 23 24

SARANGHAE VOL.3/2011 23

Page 24: Saranghae Magazine #3

TTOOKBOKKI Bahan: Ttuk/garattuk (putih bulat panjang, potong 2-3cm) bisa dicari disemua supermarket korea, saya sudah coba di 3 tempat yaitu mungunghwa, K-mart, dan New Seoul tp saya paling suka yang dari mu gung hwa karena lebih legit, lebih kenyal dan lebih gurih Odeng(eomuk)/fish cake (disupermarket korea jg ada, kl gak ada ganti otak-otak ikan aja...kl gak ada jg....? yo wis gak usah pake gak apa-apa... Bawang bombay (cincang) Bawang putih(cincang) Air secukupnya(ttuk harus terendam saat dimasak) Kochukaro (cabe bubuk warnanya merah banget, beda sama cabe bubuk indonesia) atau ganti kochujang (paste cabe, rasanya agak asem pakainya jangan terlalu banyak). Pakai salah satu atau dimix jg boleh tergantung selera, kalau saya lebih suka kochukaro Minyak wijen Garam Gula pasir Daun bawang (iris agak panjang) Catatan: saya sengaja tidak menulis ukuran bahannya, karena saya gak tau berapa banyak ttuk yg mau dimasak. (kl beli ttuk kadang ukurannya tidak sama, ada yg 300gram, 250gram, 750gram) oh ya kalau mau ditambah sayur-sayuran juga boleh, seperti kimchi, wortel, jamur dll Cara membuat: Siap kan panci atau wajan, Tumis bawang putih & bawang bombay dengan minyak wijen sampai layu dan harum, lalu siram dengan air secukupnya, tunggu sampai mendidih masukan ttuk dan odeng tunggu sebentar lalu masukkan kochukaro/kochujang, garam, gula pasir minyak wijen secukupnya. Aduk-aduk sampai air mengental masukan daun bawang dan selesai.... ttukbokki sudah matang, silahkan makan selagi panas.... Kalo kombinasi rasa pedas, manis dan sedikit rasa asemnya sudah ada dan pas.... itu berarti... ttukbokkinya berhasil. So’ udah ga perlu beli Ttokbokki di emak tukang gorengan lagi kan? Udah bias bikin sendiri, udah bias sewa gerobak dorong juga buat jualan Ttukbokki.

SARANGHAE VOL.3/2011 24

Page 25: Saranghae Magazine #3

Rabokki

Bahan :

Ttokbokki Kochujang

Kol Odeng

Cabe Ijo/Cengek Mie instant

Garam Gula pasir

Air Bawang Bombay (pilihan) Bawang daun (pilihan)

Cara membuat: Tumis bawang Bombay, kalau tidak menggunakan bawang Bombay, didihkan air untuk merebus Ttokbokki dan mie.

Setelah agak mendidih, masukkan

kochujang, garam, gula pasir.

Masukkan Ttokbokki dan terus diaduk agar tidak lengket.

Masukkan Mie instant, Odeng. Aduk2 terus hingga sedikit

mengental.

Setelah itu terakhir masukkan kol, daun bawang dan cabe Ijo/cengek. Kol dimasukkan

terakhir agar tidak terlalu layu dan terasa lebih manis dan

segar.

Rabokki siap dihidangkan. Agar lebih mantap lagi, taburkan keju

parut diatasnya… Selamat mencoba….

SARANGHAE VOL.3/2011 25

Page 26: Saranghae Magazine #3

Membedah Isi Ransum Tentara korea

Setiap tahun, Negara – Negara

mengirimkan pasukan mereka ke Afganistan, termasuk militer Korea Selatan. Dan ini isi ransumnya : Terdiri dari kimchi tumis, nasi goreng ham, sosis, kacang putih dengan saus, almond cake, permen coklat. Menu ransumnya tidak saja harus memenuhi kebutuhan kalori pasukan,-

tapi juga gizi, dan kemasan yang ringan serta menarik. Menu itu tidak hanya menyehatkan tapi juga bias mengingatkan prajurit akan rumah. Kalau kita bandingkan dengan komposisi 4 Sehat 5 Sempurna ala Indonesia, ga ada alesan dong buat ga bertenaga saat berjuang melawankantuk di lab (KHU)

“Kalau liat tentara Korea cantik-cantik gini, saying juga kalo sampe kena tembak, mending diem2 aja di rumah “

SARANGHAE VOL.3/2011 26

Combustion
Rectangle
Combustion
Rectangle
Combustion
Polygon
Page 27: Saranghae Magazine #3

Agensi musik Korea menerapkan strategi baru untuk boy grup mereka dengan membuat unit / sub grup. Dengan begitu

masing – masing member bisa lebih mengeksplorasi bakat yang mereka miliki, selain itu, fans juga akan lebih fokus terhadap tiap

– tiap membernya.

Boy Band Korea ???

Jika musik Korea tahun 2010

didominasi oleh girl group seperti SNSD,

2NE1, T-ara, Kara etc. Tahun 2011 ini

sepertinya akan menjadi milik boy group.

Karena seperti kita liat, untuk awal tahun

ini saja banyak sekali boy group yang

melakukan comeback. Khusunya

penantian panjang comeback dari Big

Bang dan TVXQ yang sepertinya akan

semakin mempetajam persaingan di

kalangan boy grup. Karena seperti yang

diketahui kedua grup ini tidak merilis

album korea selama 2 tahun.

Strategi ini sepertinya diilhami oleh

musisi Jepang, “yang melakukan

promosia sebagai sub group”. Terutama

untuk grup dengan 3 atau 6 member.

Sekarang member grup di perkecil jadi 2

member per unit, sehingga tiap

membernya bisa mengeksplor bakat yang

mereka miliki lebih baik dibandingkan

saat mereka ada di grup inti.

Yang pertama kali mempraktikkan strategi sub unit ini (di Korea) adalah SM

Entertainment untuk grup band dengan 13 member, Super Junior. Mereka dibagi

kedalam 3 sub unit yaituSuper Junior KRY, Super Junior H, Super Junior T & Super

Junior M. Pada tahun 2010 ini Agensi YGE bereksplorasi dengan boy grup andalan-nya

Big Bang, dengan memperkenalkan duet “GD & T.O.P”, diikuti oleh BEAST pada

akhir tahun 2010.

SARANGHAE VOL.3/2011 27

Page 28: Saranghae Magazine #3

GD & TOP merilis

album debut mereka

pada 24 Desember. Tapi

sebelum mereka, BEAST

mengagetkan publik

dengan kemunculanya

dengan 3 unit duo untuk

pertama kalinya di Mnet

M! Countdown. Tiap

unitnya mengusung

genre yang berbeda-beda

yaitu,Yo Seob & Jun

Hyung – “Thanks To”

untuk genre Hip

Hop, Hyun Seung & Gi

KwangR&B track, “Let

It Snow”

sementara DuJun and

Dong Woon untuk track

ballad, “When The Door

Closes”.

Berbicara tentang

comeback sebagai duo,

maka tidak lengkap jika

tidak membahasTVXQ.

(Meski dengan kasus

berbeda, (mereka

menjadi duo setelah

gugatan 3 member

lainnya, bukan sebagai

unit grup). Bisa kita lihat

YG dan SM

Entertainment telah

sama- sama merilis album

duet untuk artis mereka

ini.

Dimana keduanya

merupakan boy grup

papan atas Korea.

Persaingan semakin

ketat. Lalu siapakah

yang memenangkan

persaingan ini? Kita

belum bisa memastikan

karena penghitungan

penjualan album masih

terus berjalan. (puchicatos)

SARANGHAE VOL.3/2011 28

Page 29: Saranghae Magazine #3

M A K S U D B A R A K

A U A S A A

Y D A U R N S O L

A L A M I A H I T I

E U T

U T A S A N P

R E E S E

U D A D W R

G F O L L O W U P

U T A L I N T I

A A D E A K

Y O K W O P A N D A

ikLaN iKLan IkLaN

SARANGHAE VOL.3/2011 29

Page 30: Saranghae Magazine #3

Shavina Wedding Consultant

Hair Do

Make Up

Photo Pre Wedd

Diskon Khusus u/ Mhs

www.shavina.com

Tati Batik & Souvenir Indonesia

Phone : 010 – 7334 - 7486 Email : [email protected] Elvira Roosana Saron’s Travel :

ikLaN iKLan IkLaN

SARANGHAE VOL.3/2011 30