Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    1/17

    XXI. PERIHAL TUMIMBAL LAHIR

    388

    jwitam ca arram ca jty wai saka jyate,

    ubhe saha wiwarddhete ubhe saha pinayatah.

    Niyata adulur kta ikang hurip lawan arra handlaning

    hurip, hurip hetuning arran hana, hilangning huriphilangning arira, sangkepanya, parng mtu, parng mti,

    gatinya.

    Sesungguhnya prana (nafas) itu bergandengan dengan badan

    jasmani. Badan jasmanilah tempatnya prana, dan pranalah yangmenyebabkan adanya badan jasmani. Maka kalau prana itu lenyap,

    badan jasmanipun lenyaplah. Singkatnya, yang dua itu lahirnya

    bergandengan dan lenyapun bergandengan.

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    2/17

    389

    yadyaccaharrea karoti karma arrayuktah samupnute

    tat arramewyatanam sukhasya duhkhasya wtosyabhawe na bhwe.

    Apan ikang ubhubhakarma, ginawe makasdhanang

    arra, arra sdhananing mukti phalanya dlha,

    paramrthanya iking arra talining sangsra, wiayaningsukhaduhkha, matangnya tan dadya janma ta kami dlha.

    Perbuatan baik buruk itu dilakukan karena adanya badan jasmani.

    Dan badan jasmanilah merupakan alat untuk mengecap pahala

    perbuatan baik atau buruk itu kemudian. Pokoknya ialah bahwa

    badan jasmani adalah talinya samsara (tumimbal lahir) guna dapat

    mengecap suka duka kehidupan. Oleh karena itu diusahakan agar

    tidak menjelma lagi dikemudian hari.

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    3/17

    390

    ewamabyhate loke klenbhinipite,

    umahad dhairyamlambya mano moke niweayet.

    An mangkana purih nikang janma, kinawakning kla,

    sangsra swabhwanya, haywa ta pramda, pahahning

    ikang buddhi, hnben, wehn rumgpang mokamarga.

    Dengan adanya kenyataan bahwa penjelmaan (tumimhal lahir) ini

    dikuasai oleh waktu dan merupakan penderitaan maka janganlah

    gegabah. Sucikanlah budi, bersihkan jiwa dan berusahalah ke arah

    jalan moka.

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    4/17

    391

    panthnau pitynaca dewayanaca wirutau,

    janminah pitynena dewaynena mokiah.

    Rwatika mrga ngaranya, hana pityna, hana dewayna,

    ika sang ghasthakarma, sang maknuna puja,

    pcayajdi, pityna ngaranika mrga tintnia, kunang ika

    sang nistr, tyaktaparigraha, kewala atinggal, dewaynangaranika mrga tintnira.

    Dikatakan ada dua macam jalan yaitu Pitrayana dan Dewayana.

    Bagi mereka yang melakukan Grhastha (hidup berkeluarga), yang

    dengan tekun melaksanakan pujaan-pujaan Pancayadnya dllnya,

    disebut Pitrayanalah yang ditempuhnya. Sedangkan orang yang

    nistresna (tanpa ikatan nafsu duniawi), yang rela meninggalkan

    segala-galanya dalam hidup, (jiwa pikirannya mengarah hanya

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    5/17

    kepada Sanghyang Widhi Wasa Tuhan Y.M.E.) disebut Dewayanalah

    jalan yang ditempuhnya.

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    6/17

    392

    yajnaistapobhirniyamairwrataica diwam samasdaya

    patanti bhuyah,tasmdupsyam paramam pawitram iwam wimokam

    wimalam budhena.

    Ika sang mantakn pitryna, makamrga yajna, tapa,

    yamani-yamdi, icrabrata, swargapada antukanira,ndan tib sira muwah, maluy mangjanma, matangnyan sang

    hyang kamokan sira prihn, sdhyan de sang wruh, apan

    tan katamn sira janma, tuha, pti.

    Yang menempuh Pitrayana dengan jalan yadnya (korban suci) tapa,

    susila (Yamaniyama brata) dan lain sebagainya, dengan disiplin

    kependetaan, ia akan menuju ke alam sorga. Akan tetapi ia akan

    menjelma kembali. Oleh karena itulah jalan moksalah diusahakan

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    7/17

    benar-benar, dan dicita-citakan oleh orang bijaksana, sebab tidak

    akan menjelma kembali, tidak tua dan tidak mengenal mati.

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    8/17

    393

    pramlneu ca mlyeu tatah pipati pakayt,

    brahmabhawandete do brhaman sudruh.

    Nhan ang duhkha ring swargaloka, ri hntinikangkarmaphala, ikang kraaning swargapada, alum skarsuhunika sang swargastha, tmbening magawe manastpaika, tib pwa sira saking suraloka, atyanta gong nikang oka

    santpa, mangkana sarwadyanikang duhkha ring suralokatka ring brhmaloka ikang duhkha mangkana kramanya.

    Beginilah kedukaan yang dialami setelah merasakan alam sorga,

    ketika sudah habisnya pahala dari perbuatan yaitu karmaphala yang

    menyebabkan mencapai sorga. Sedekah itu layulah bunga

    kehidupan dialam sorga. Jika disana melakukan hal-hal tidak

    menyenangkan maka kalau sudah jatuh dari sorga, alangkah

    hebatnya kenestapaan yang akan diderita. Demikianlah keperihan

    rasa duka yang diderita dari sejak berakhirnya kenikmatan hidup

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    9/17

    disorgaloka sampai pada saatnya mencapai brhamaloka (alam

    Tuhan).

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    10/17

    394

    patantastu mahduhkham paritpam sudruam,

    swargabhjah prpnuwanti tasmt swargam na kmaye.

    Ika duhkhaning manjanma, mwang manastpaning

    swargawicyuta, atyanta ring karsrs nika, matangnyan tan

    engin kami ring swargapada.

    Itulah kedukaan dalam penjelmaan kembali dan kesedihan yang

    dirasakan oleh ia yang pernah mengecap kenikmatan sorga itu.

    Sungguh sangat menakutkan. Oleh karena itulah kami tidak ingin

    akan menikmati sorga (karena pada hakekatnya kenikmatan itu

    tidak kekal adanya).

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    11/17

    395

    narake ytanduhkham tiryakswanyonyabhakaam,kuttduhkham preteu paryeti wyasanam nu.

    Ring swargaloka ngaranikang duhkha, mangkana kramanya,ring narakaloka pwa ya ta, ttan ucapan lwirnikang duhkha,aneka pangdaa sang yamakingkara, mangjanma pwa ringtiryagyoni, mga pau sarspdi, atyanta sangsranya,apayapan pinangan ya dening rowangnya, yatika

    sarwadyaning sangsranya, ring ptloka mara ya, lp,wlkang mukhyaning duhka ngkna, ring mnuyoni pwa yata, asilihsilih kramanikang sukhaduhkha irika.

    Jika sudah demikian besar kedukaan yang diderita setelah

    mengalami alam sorga, betapakah ngerinya rasa penderitaan

    dialam neraka. Tentu tidak terperikan keadaan duka nestapa itu.Beraneka ragam siksaan dari Yamabala disitu. Kalau kemudian dari

    alam demikian terjadi penjelmaan kembali makapenjelmaan itu

    adalah dalam bentuk makhluk rendah, binatang buas, binatang

    ternak, binatang melata dan lain sebagainya. Sungguh amat

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    12/17

    sengsara adanya, sebab ia menjadi mangsa makhluk sesamanya.

    Demikian keperihan hidup dalam kesengsaraan. Sedangkan setelah

    berada dalam alam pitra (pitraloka) akan menderita lapar dan

    dahaga, suatu penderitaan yang luar biasa. Kalau menjelma dialam manusia suka dan duka itu datang silih berganti adanya.

    396

    prtarmtrapurbhym madhyhne kutpipsay,

    tpth kmena bdhyante jantayo nii nidray.

    Apan iking dadi wwang, prathamam twat, yan enjing

    duhkha ya dening panglaraning mtrapura, mwan pwa

    sang hyangmanngah dityateja, duhka dening lap,

    wlkang ya, tlas pwa ya amangan, prna paritua, duhkha

    ta ya dening pamaribhtaning harip mata.

    Karena penjelmaan sebagai manusia sesungguhnya keberatan-

    keberatan pertama-tama sekali dipagi hari akan menderita karena

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    13/17

    desakan berhajad besar dan kecil. Di tengah hari pada waktu sang

    surya sedang tinggi, menderita lapar dan dahaga. Setelah makan

    dan merasa kenyang, menderita karena desakan nafsu syawat.

    Dimalam hari pada waktu matahari telah terbenam, menderita pula

    karena ditaklukkkan oleh mata yang mengantuk.

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    14/17

    397

    uddharedtmantmnam ntmnamawasdayet,

    tmawa hytmano bandhurtmaiwa ripurtmanah.

    Mangkana pwa kramaniking sangsra, matangnyatntasakn t wakta makakrawakta, haywa kitasumangsrwakta, apan awakta prasiddhakadangnywakta, awakta prasidha musuhnywakta,

    paramrthanya, yan msih awakta ryawakta, kumingkinsang hyang kamokan, kadangnywakta ikn mangkana,yapwan tan msih awakta ryawakta, tar kira-kira lpasanya,musuhnywakta ikn mangkana.

    Demikianlah keadaan dari tumimbal lahir itu. Karenanya

    tingkatkanlah kehidupan dirimu oleh dirimu sendiri. Jangan sekali-

    kali berbuat yang akan menyengsarakan dirimu, karena hanya

    dirimu sendirilah teman dirimu, dan dirimu sendiri pula yang

    menjadi musuh dirimu. Singkatnya kalau dirimu kasih sayang pada

    dirimu sendiri berarti sudah berkemas-kemas kealam moka. Kasih

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    15/17

    sayang yang demikian itu adalah sahabat bagi dirimu. Jika dirimu

    tidak kasih sayang terhadap dirimu sendiri sehingga tidak

    memikirkan usaha kebesaran jiwa maka hal itu merupakan musuh

    dirimu sendiri.

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    16/17

    398

    cittamewa hi sasro rgdikleaditam,

    tadewa tairwiyuktam ca bhawnta iti kathyate.

    Apan iking manah prasiddhaning sangsra, yan karaktam

    rgdi mala, yapwan nirmala, tan kaknan wikalpa, ri

    hilangning rgadi klea, sira wastuning kamokan,

    prasiddha ning mntasing bhawrawa.

    Sesungguhnya, pikirkanlah yang menyebabkan adanya tumimbal

    lahir. Kalau diliputi oleh nafsu, kealam papalah dibawanya. Tetapi

    kalau pikiran itu suci, tidak ragu-ragu melenyapkan nafsu serta

    segala macam dosa, alam moka (kebahagiaan abadi) akhirnya

    dicapai dengan menyeberangi lautan samsara, samudra tumimbal

    lahir.

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi

  • 7/28/2019 Sarasamuccaya Isi 20 TUMIMBAL LAHIR

    17/17

    Srasamuccaya Tumimbal Lahir Posting oleh Gusti Arya Yunedi