3
Sarkoma uteri Sarkoma uteri merupakan penyakit yang jarang terjadi dan berasal dari elemen mesenkim, yang dibedakan dari karsinoma yang berasal dari elemen epitel. Insidens tumorini 1 sampai 2% per 100.000 perempuan, merupakan 5% dari kanker korpus uteri. Insidens leimiosarkoma dari kasus-kasus yang dioperasi atas indikasi leimiosarkoma uteri brkisar 0,2% dan 0,7% . prognosis penyakit ini buruk (kematian terjadi dalam waktu 1 sampai 2 tahun setelah diagnosis) Faktor risiko Faktor risiko sarkoma uteri tidak jelas , kecuali riwayat radiasi sebelumnya. Karsinosarkoma jarang terjadi pada usia sebelum 40 tahun dan setelah 40 tahun insidensnya meningkat secara bermakna. Leimiosarkoma insidensnya pada usia lebih muda dan kemudian menetap . tamoxipen yang diberikan kepada pasien pasca pengobatan kanker payudara dapat pula menimbulkan resiko timbulnya sarkoma uteri. Gejala dan tanda Keluhan utama adalah perdarahan pervaginam termasuk perdarahan pasca menopause (75% sampai 95%) , nyeri pelvik (33%) keluar jaringan nekrotik dari kanalis servikalis., dan pembesaran uterus (15 % sampai 50%) Diagnosis Diagnosis dipastikan dengan biopsi endometrium pada perdarahan pervagianam atau adnya polip yang keluar dari kanalis servikalis. Leimiosarkoma juga didapatkan setelah ada hasil histopatologik dari histerektomi atas indikasi leimioma uteri. Pemeriksaan klinis dan penunjang untuk pengobatan sama dengan kanker endometrium. Stadium klinik Secara resmi belum ada stadium berdasarkan stadium FIGO . penetapan stadium berdasarkan stadium surgical atau stadium klinik seperti kanker endometrium. Histopatologik

Sarkoma Uteri

  • Upload
    fegx17

  • View
    212

  • Download
    16

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sarkoma Uteri

Sarkoma uteri

Sarkoma uteri merupakan penyakit yang jarang terjadi dan berasal dari elemen mesenkim, yang dibedakan dari karsinoma yang berasal dari elemen epitel. Insidens tumorini 1 sampai 2% per 100.000 perempuan, merupakan 5% dari kanker korpus uteri. Insidens leimiosarkoma dari kasus-kasus yang dioperasi atas indikasi leimiosarkoma uteri brkisar 0,2% dan 0,7% . prognosis penyakit ini buruk (kematian terjadi dalam waktu 1 sampai 2 tahun setelah diagnosis)

Faktor risiko

Faktor risiko sarkoma uteri tidak jelas , kecuali riwayat radiasi sebelumnya. Karsinosarkoma jarang terjadi pada usia sebelum 40 tahun dan setelah 40 tahun insidensnya meningkat secara bermakna. Leimiosarkoma insidensnya pada usia lebih muda dan kemudian menetap . tamoxipen yang diberikan kepada pasien pasca pengobatan kanker payudara dapat pula menimbulkan resiko timbulnya sarkoma uteri.

Gejala dan tanda

Keluhan utama adalah perdarahan pervaginam termasuk perdarahan pasca menopause (75% sampai 95%) , nyeri pelvik (33%) keluar jaringan nekrotik dari kanalis servikalis., dan pembesaran uterus (15 % sampai 50%)

Diagnosis

Diagnosis dipastikan dengan biopsi endometrium pada perdarahan pervagianam atau adnya polip yang keluar dari kanalis servikalis. Leimiosarkoma juga didapatkan setelah ada hasil histopatologik dari histerektomi atas indikasi leimioma uteri.

Pemeriksaan klinis dan penunjang untuk pengobatan sama dengan kanker endometrium.

Stadium klinik

Secara resmi belum ada stadium berdasarkan stadium FIGO . penetapan stadium berdasarkan stadium surgical atau stadium klinik seperti kanker endometrium.

Histopatologik

Berdasarkan klasifikasi Gynecologic Oncology Group pada sarkoma uteri adalah sebagai berikut.

Neoplasma non- epitel Tumor stroma endometrium

Nodul stroma Sarkoma stroma derajat rendah Sarkoma stroma derajat tinggi

Tumor otot polos yang tidak jelas poteni keganasannya. Leimiosarkoma

Epiteloid Myxoid

Tumor campuran stroma endometrium dan otot polos

Page 2: Sarkoma Uteri

Sarkoma endometrium diferensiasi buruk ( undifferentiated) Tumor jaringan lunak lainnya

Homologus Heterologus

Tumor campuran epitel- non- epitel Adenosarkoma

Homologus Heterologus Stroma dengan pertumbuhan yang berlebihan derajat tinggi

Karsinosarkoma (tumor ganas mesodermal campuran atau tumor ganas campuran mulleri) Homologus Heterologus

Pengobatan

Pada stadium klinik awal , dilakukan histerektomi totalis, salpingo- ooforektomia bila tetralis , bilasan peritoneum , limfadenektomia pelvis dan para- aorta dan omentektomi. Pascabedah diberikan radioterapi pelvis untuk kontrol lokal, tetapi tidak ada efek pada kesintasan hidup.

Pada stadium lanjut btindakan pembedahan agresif tidak memberikan perbaikan kesintasan hidup. Kemoterapi ajuvan tidak berpengaruh dalam perbaikan kesintasan pada stadium I. Pada jenis karinosarkoma, ifosfamid dan cipslatin merupaka kemoterapi yang aktif dan responsitas dibandingkan dengan hanya ifosfamid saja. Pada Leimiosarkoma, hanya doxorubicidin yang aktif secara bermakna dengan responsitas sekitar 25% . pada sarkoma stroma endometriumn derajat rendah dapar disembuhkan dengan operasi saja. Pada derajat tinggi, ifosfamid menberikan responsitas 33%.

Prognosis

Faktor utama yang menentukan prognosis adalah metastasis di luar uterus dan jumlah mitosis dan derajat atipia.

Rute penyebaran

Penyakit ini menyebar melalui aliran pembuluh darah dan penyebarannya seperti karsinoma endometrium.

Pengamatan lanjut dilaksanakan seperti pada pengamatan lanjut karsinoma endometrium . pada sarkoma uteri yang residif secara paliatif diberikan radiasi atau kemoterapi. Kombinasi gemcitabine dan docetaxel memberikan responsitas bebas tumor 2 tahun sebesar 59% pada leimiosarkoma uteri

Page 3: Sarkoma Uteri