sastra 2

Embed Size (px)

Citation preview

UJI COBA UJIAN NASIONAL 2011

SMA RAUDLATUL MUTAALLIMINTegalrejo Datinawong Babat LamonganMata Pelajaran Program : Sastra Indonesia : Bahasa Waktu Hari, tanggal : 75 menit :

1. Cermatilah puisi berikut! Nyanyian Seorang Petani Barilah kiranya yan terbaik bagiku Tanah berlumpur dan kerbau pilihan Biji padi yang manis Barilah kiranya yang terbaik Air mengalir Hujan menyerbu tanah air Bila masanya buah kupetik Ranumnya kupetik Rahmatnya kuraih. Abdul Hadi W.M. Maksud bait pertama puisi tersebut adalah a. doa petani ketika berdiri di sawah yang tandus dan kering b. nyanyian seorang petani untuk membangkitkan hidupnya c. petani mendambakan lahan, alat, dan bibit yang baik untuk bertanam d. senandung para petani ketika menggarap sawah dan ladangnya e. harapan petani yang sedang mengalami kegagalan 2. Cermatilah kutipan cerpen yang rumpang berikut! Sebenarnya cemburu, ya? Jangan kaya anak kecil dong. Dony sama kau sudah nggak ada apa-apa lagi. Itu dulu! Memang gampang, sih, kalau kita ini mau berkilah. Kalau benar-benar terjadi, paling-paling Cuma bilang maafkan. Kalau Mas cemburu sama Dony, mengapa saya tidak boleh cemburu sama Ela? Lho, Ela sama aku nggak ada apa-apa. Ya, sudah kenapa tadi tersinggung? Aku Cuma bilang, mengapa kamu merasa dibadingbandingkan. Aku Cuma bilang Ela itu ayu banget. Titik. Gentlemen apaan? Gentlemen kok nggak kawin-kawin Tuh kan nada bicaranya tinggi sekali. Dia masuk kamar Kalimat yang tepat untuk melengkapi kutipan cerpen tersebut adalah a. Dony itu ganteng banget lho Mas? b. Dony itu penuh perhatian dan kasih sayang. Bagaimana perasaan Mas mendengar itu? c. Bagaimana kalau aku mengatakan bahwa Dony itu laki-laki yang mengerti perasaan wanita? d. Kalau sekarang aku bilang bahwa Dony itu sebenarnya gentleman, bagaimana perasaan Mas? e. Dony itu tipe laki-laki pemberani dan penuh tanggung jawab. Bagaimana menurut Mas?

3. Cermati kutipan cerpen berikut! Ajaib sekali, belum pernah aku menjumpai seorang gadis seperti Nona. Sekarang aku merasa ngeri sendiri melihat wajah Nona. Benar-benar aku tidak mengerti. Kau tidak main-main bukan? Tiba-tiba Mustofa jadi pucat pasi, matanya terbelalak menentangku, kemudian tunduk diam-diam. Ya. Aku main-main mungkin atau sekarang aku sedang demam, yang penting aku ngeri menghadapi dagangan ini. Aku takut. Aku jadi demam menghadapi mereka membawa musibah dari rumah. Aku tak mengerti mengapa tiap menghadapi mereka tiba-tiba hatiku menggelegar dan aku seperti mencium maut. Penjula Kapas, M.A. Romli Kalimat yang tercetak miring dalam kutipan cerpen tersebut tidak padu, seharusnya diganti dengan a. Jadi merah padam, matanya tegang menentangku b. Jadi pucat pasi, matanya tegang menentangku c. Jadi kusam, matanya muram menentangku d. Jadi kusut, matanya memerah menentangku. e. Jadi bersemangat, matanya terbeliak menentangku. 4. Bcalah kutipan berikut dengan cermat! Buku ini mengandung tuntunan yang baik dan berguna bagi para remaja yang biasanya gampang berputus asa jika tengah menghadapi suatu kegagalan. Pada umumnya mereka kurang menyadari bahwa keberhasilan seseorang dalam mencapai cita-cita sebenarnya merupakan batu ujian dan cambuk untuk lebih berhasil meraihnya. Walaupun alur ceritanya agak meloncat-loncat tetapi novel ini patut dimiliki para remaja khususnya para pelajar. Sayang kalu buku ini dilewatkan begitu saja. Kalimat resensi yang tepat untuk ilustrasi tersebut adalah . a. Meskipun alurnya melompat-lompat buku ini mengandung tuntunan yang baik bagi para remaja. b. Remaja saat ini mudah putus asa apabila mengalami kegagalan dan buku ini dapat dijadikan pegangan. c. Seharusnya kegagalan digunakan sebagai cambuk untukmeraih masa depan yang lebih baik. d. Remaja saat ini sering melewatkan buku-buku yang baik padahal seharusnya mesti dimiliknya. e. Sayang sekali jika para remaja khususnya pelajar melewatkan buku yagn mengandung tuntutan ini. 5. Bacalah dialog drama berikut dengan saksama! Anas : (dengan tenang memindahkan anak caturnya) Sekak! Hadi : (terkejut) sekak? Benar sekak? Anas : Ya, sekak! Hadi : (berpikir sebentar kemudian memindahkan anak caturnya) Anas : (berteriak gembira) sekak mat, Hadi! Hadi : (melongo) Hasan : (menoleh kepada kedua anak tersebut) Hadi : . Anas : (mengumpulkan semua anak catur dan memasukkan ke dalam kotak tanpa sepatah kata pun kemudian pergi menuju kamarnya) Hadi : (membentak) Anas! Mau ke mana kau? Anas : (dengan tenang) mau ke kamar belajar. Kalimat yang tepat melengkapi dialog drama tersebut adalah a. (tiba-tiba menyapu papan catur hingga semua anak catur jatuh berantakan) Siala! b. Jangan pergi kau, Anas! c. (menyapu papan catur) Kuhajar kau, Anas! d. (Sambil membuang buah catur ) Pergi kau, Anas! e. (menyapu buah catur) Kurang ajar kau, Anas!

6. Cermati kutipan berikut! Camat : Omong kosong itu, saya perintahkan suoaya kamu bertindak secepat mungkin. Udhin : Siap, Pak. Akan kami kerjakan segera Pak! Camat : Pergilah! Ngomong sama kamu rasanya seperti ada di medan perang Kalimat yang menunjukkan latar waktu yang tepat untuk melengkapi dialog tersebut adalah a. Di mana saya bisa menerima laporan itu? b. Senin depan saya sudah harus menerima lapporannya. c. Bagaimana kamu membuat laporan itu? d. Siapa yang akan membantu kamu? e. Kapan laporan itu saya terima? 7. Bacalah teks puisi di bawah ini dengan cermat! Terbangkan Puisiku Tak usah menghiburku lagi, angin Belukar telah menari dan dedaunan mewarnai langit Namun jelaga memasung gelisahku di hamparna kelam Aku tak bisa mengikutimu, angin Walau sayap berpuisi ingin membawaku bebas Tak terbentur segala bentuk takut Tak usah menghiburku lagi, angin Dan kau semakin berembus Semilir tak bisa membebaskanku Namun terbangkanlah puisi-puisiku Ida Rana Isaura Kalimat kritik yang tapat untuk puisi tersebut adalah a. Sajak Terbangka Puisiku menarik karena penyair cermat menggunakan diksi, rima, dan irama. b. Penyair masih perlu berlatih memadatkan ungkapan dan cermat memilih kata agar lebih mengesankan. c. Jangan ragu membuat ungkapan yang padat agar pembaca lebih terkesan dengan puisi tersebut. d. Kata-kata yang lebih padat sehingga imajinasi pembaca lebih terbuka dan bebas dalam menafsirkan puisi tersebut. e. Penyair sudah menunjukkan kepekaan yang cukup baik dalam mengolah unsure bunyi bahasa. Kutipan puisi berikut untuk soal nomor 8 s.d. 10. Cermatilah kutipan puisi berikut! Kupahat Mayatku di Air Kupahat mayatku di air Namaku mengalir Pada batu dasar kali kuberi wajahku Pucat dan beku Di mana-mana ada tanah Ada darah Mataku berjalan di tengah-tengah Mencari mayatku sendiri Yang mengalir Namaku sampai di pantai Ombak membawa namaku Laut menyimpan namaku Semua ada di air Solo 1981

8. Makna kias kata pucat dan beku dalam puisi tersebut adalah a. Kesunyian b. Kesementaraan c. Kesedihan d. Kemudahan e. Kelalaian 9. Kata air dalam larik-larik puisi di atas melambangkan a. Kehidupan b. Kematian c. Kepribadian d. Keabadian e. Ketulusan 10. Majas personifikasi pada bait kedua larik ketujuh menyatakan maksud a. Hakihat kehidupan tanpa batas b. Gelora semangat orang muda untuk hidup c. Kelalaian manusia selama hidupnya d. Kekuatan alam yang luar biasa e. Perjalanan manusia selama di dunia 11. Cermati kutipan novel di bawah ini! Tak seorang pun merasa senang menelenjangi dirinya sendiri. Jangankan di depan orang lain, di depan dirinya sendiri, tak ada yang suka bertentangan mata dengan hati nuraninya. Makna peribahasa menelanjangi dirinya sendiri adalah a. Menyakiti diri sendiri b. Mengemukakan aib sendiri c. Membuka pakaian sendiri d. Dirinya tidak berpakaian e. Berbicara dengan jujur 12. Perhatikan penggalan drama berikut ! Enam pangeran muda muncul dengan hiruk pikuk lalu beramai-ramai pula masuk pintu gerbang. Panji Reso muncul. Ia dicegat oleh panji Tumbal. TUMBAL : Panji Reso, hormat saya untuk Anda RESO : Astaga! Panji Tumbal! Kapan datang dari Tegalwurung? TUMBAL : Sudah seminggu. Saya mau bicara dengan Anda. RESO : Kalau muncul bintang kemukus pasti akan banyak penyakkit mencret. TUMBAL : Anda anggap saya bintang kemukus? RESO : Jelas Anda bukan rembulan. Di saat bumi gonjang-ganjing dan zaman jadi edan orang tetap waras seperti Anda pasti akan dianggap satu gejala alam yang aneh. TUMBAL : Saya pamit untuk berontak. RESO : Nah, apa kataku! Negara kita mencret! TUMBAL : Kita dulu telah sama-sama berjuang di medan Tegalwurung RESO : Dan sekarang apakah saya akan merestui Anda? TUMBAL : Begitu maksud saya Panembahan Reso, W.S. Rendra Ungkapan bintang kemukus pada kutipan teks drama di atas meksudnya adalah a. Bintang berekor putih memanjang atau komet dan dipercaya sebagian masyarakat sebagai tanda akan datangnya pergantian raja b. Bintang berekor putih memanjang atau komet dan dipercaya sebagian masyarakat sebagai tanda akan datangnya wabah penyakit (pageblug)

c. Bintang berekor putih memanjang atau komet dan dipercaya sebagian masyarakat sebagai tanda akan mendapat rezeki yang melimpah d. Bintang berekor putih memanjang atau komet dan dipercaya sebagian masyarakat sebagai tanda akan terjadi perang hebat e. Bintang berekor putih memanjang atau komet dan dipercaya sebagian masyarakat sebagai tanda akan terjadinya masa susah pangan (paceklik). Kutipan cerpen berikut untuk nomor 13 s.d. 15. Duka pertama dirasakan ketika ia sedang duduk bersimpuh, tiba-tiba anak pertama datang dansungkem. Ia heran mengapa anaknya berlaku demikian. Anaknya pamit. Mamandang ibunya dengan mata berkaca-kaca dan sejak itu menghilang. Rupanya ia menjadi seorang yang ekstrem yang tidak sependapat dengan pemerintah serta masyarakat pada waktu itu. Ekstrem kiri atau kanan, pemerintah sudah terlanjur mengecapnya tidak baik. Dukanya semakin dalam ketika ia mengetahui bahwa anaknya diburu seperti memburu anjing. Ibu pertiwi khusuk berdoa agar anaknya selamat. Tetapi, setahun kemudian Ibu Pertiwi mendengar bahwa anaknya telah tiada dan dicap sebagai pengkhianat. Ibu Pertiwi mengambil keputusan cara kematian anak pertama harus dirahasiakan. Peristiwa hitam ini dipendam, demi masa depan ketiga anaknya lainnya. Bahaya bagi pertumbuhan tiga anaknya bila dicap ekstrem. Tak pernah ibu pertiwi membuka peristiwa itu kepada orang lain, namun tiap malam ia berdoa agar anaknya mendapat tempat di sisi-Nya. Bukankah seorang ibu punya hak untuk berdoa? Tuhan pun mendengar doa ibu yang menderita. Ibu Pertiwi, Titi said 13. Konflik dalam kutipan cerpen tersebut adalah . a. Anak yang durhaka kepada orang tua karena menjadi ekstremis b. Pengkhianatan terhadap pemerintah tidak boleh diketahui oleh keluarga c. Seorang ibu yang harus merahasiakan kematian anaknya d. Seorang anak yang harus menjaga nama baik keluarga e. Merahasiakan kematian pengkhianatan di hadapan anak-anak 14. Penyebab konflik pada kutipan cerpen tersebut adalah a. Seorang anak menghilang tanpa berita b. Ekstrem kiri dan kanan terlanjur dicap tidak baik c. Seorang ibu harus mendoakan anaknya d. Kematian anak pertama yang dicap sebagai pengkhianat e. Tugas ibu harus menjadi pelindung anaknya. 15. Amanat yang terdapat pada kutipan cerpen tersebut adalah a. Betapa jahatnya seseorang, hendaknya berlaku baik pada ibunya b. Berkhianat adalah perilaku yang merugikan orang lain c. Berdoalah sebelum mengerjakan atau melakukan sesuatu d. Seorang ibu hendaklah selalu mendoakan anaknya e. Pandai-pandailah merahasiakan kematian anaknya Kutipan cerpen berikut untuk nomor 16 s.d. 18 (1) Kusandarkan punggungku ke bantal. Rasanya seluruh kekuatan sirna. (2) Dokter Tinto menyuruhku beristirahat, tetapi aku menolaknya. (3) Empat hari sudah aku tidak keluar dari kamar, aku ingin, begitu Rara membuka mata, tahap pertama yang dilihatnya adalah aku, ibunya. (4) Ini menurut dr. Tinto, merupakan salah satu obat mujarab untuk kesembuhan Rara. (5) Anakku tergolek, memeluk guling, seperti bayi, dalam tidurnya yang panjang karena suntikan obat penenang. Selubung Hitam, Titi Said 16. Sudut pandang yang digunakan pengarang pada kutipan tersebut adalah . a. Orang ketiga pelaku utama

b. c. d. e.

Orang pertama pelaku pendamping Orang pertama pelaku utama Orang ketiga pelaku pendamping Orang ketiga serba tahu

17. Latar tempat pada kutipan tersebut terdapat pada kalimat nomor a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5) 18. Isi kutipan cerpen tersebut adalah . a. Rara yang sakit berhari-hari tanpa sadar karena disuntik obat penenang. b. Ibu Rara sangat kasihan melihat nasib putrinya yang terbaring sakit berhari-hari. c. Rara yang tergolek seperti bayi dalam tidurnya karena obat penenang. d. Kesedihan seorang ibu yang telah lama menginap di rumah sakit menemani anaknya. e. Seorang ibu yang telah berhari-hari dengan tabah dan penuh kasih saying menemani anaknya yang bangkit. 19. Bacalah kutipan puisi berikut dengan cermat! Perkabungan Sehelai pita hitam Menjuntai pada lengan Mulai terekam,mata terpejam, Kepala tertunduk dalam Sungkawa pada korban tiran Sitok Srengenge, Mei 1998 Kata pita hitam dalam puisi tersebut melambangkan . a. Kesedihan b. Kesusahan c. Penderitaan d. Kepiluan e. Kematian 20. Bacalah kutipan puisi berikut dengan saksama! Surat Belasungkawa (1) Hujan berhari-hari begitu derasnya. (2) Basah sudah daun-daun dan hatiku. (3) Gerangan siapakah yang meratap begitu rupa. (4) Api berkobar-kobar menghanguskan jantungku jantung negeri yang purba. (5) Peluru berdesingan merobek jiwaku jiwa negeri yang nestapa. Agus R. Sarjono Larik puis yang bermajas hiperbola terdapat pada nomor a. (1) b. (2) c. (3) d. (4) e. (5)