14
Satelite & Mobile Communication Sistem Komunikasi Satelit dan Mobile Komunikasi Fakultas Teknik Elektro S1 Universitas Islam “45” Bekasi Aris Sutiana 41187003080018

Satelit Dan Mobile Komunikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Satelite & Mobile Communication System

Citation preview

Page 1: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Satelite & Mobile Communication

Sistem Komunikasi Satelit dan Mobile Komunikasi Fakultas Teknik Elektro S1 – Universitas Islam “45” Bekasi

Aris Sutiana 41187003080018

Page 2: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 2

BAB I

SISTEM KOMUNIKASI SATELIT

Prinsip Sistem Komunikasi Satelit Prinsip dasar komunikasi satelit adalah sistem komunikasi radio dengan satelit sabagai

stasiun pengulang. Konfigurasi suatu sistem komunikasi satelit terbagi atas dua bagian, yaitu:

ruas bumi (ground segment) dan ruas angkasa (space segment). Ruas bumi terdiri dari

beberapa stasiun bumi yang berfungsi sebagai stasiun bumi pengirim dan stasiun bumi

penerima, sedangkan ruas angkasa berupa satelit yang menerima sinyal yang dipancarkan

dari stasiun bumi pengirim, kemudian memperkuatnya dan mengirimkan sinyal tersebut ke

stasiun bumi penerima.

Pada sistem komunikasi satelit yang menggunakan orbit geosinkron, jarak yang harus

ditempuh sangat jauh, yaitu sekitar 36.000 km. Hal ini menyebabkan redaman lintasan

menjadi sangat besar, sehingga level daya terima sangat lemah. Untuk mengatasi masalah ini,

diperlukan peralatan yang mempunyai kehandalan tinggi, baik dari segmen angkasa maupun

segmen bumi. Sesuai dengan ketinggian orbitnya, sistem komunikasi satelit bergerak terdiri

dari tiga jenis orbit, yaitu:

a. LEO (Low Earth Orbit) pada ketinggian 500 km sampai dengan 2.000 km.

b. MEO (Medium Earth Orbit) pada ketinggian 5.000 km sampai dengan 20.000 km.

c. GEO (Geosynchronous Earth Orbit) pada ketinggian 35.786 km.

Link Komunikasi Satelit Dalam link komunikasi satelit terdapat dua lintasan utama, yaitu uplink dan downlink. Uplink

merupakan lintasan dari stasiun bumi ke satelit, sedangkan downlink merupakan lintasan dari

satelit ke stasiun bumi. Untuk hubungan link komunikasi dapat dilakukan melalui beberapa

konfigurasi, yaitu: hubungan point-to-point, point-to-multipoint, multipoint-to-poit, dan

multipoint-to-multipoint. Dalam sistem komunikasi satelit, untuk uplink biasa digunakan

konfigurasi multipoint-to-point, sedangkan untuk downlink biasanya menggunakan

konfigurasi point-to-multipoint (broadcast). Hubungan dalam komunikasi satelit dapat

dikelompokkan dalam tiga bagian

yaitu:

a. Uplink, yaitu hubungan dari stasiun bumi ke satelit.

b. Downlink, yaitu hubungan dari satelit ke stasiun bumi.

c. Inter Satellite Link (ISL), yaitu lintasan full duplex antara dua satelit.

Page 3: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 3

Parameter Link Sistem Komunikasi Satelit Parameter link sistem komunikasi satelit terdiri dari penguatan antena, EIRP, redaman ruang

bebas, kerapatan fluks daya, daya sinyal pembawa dan derau. Dengan parameter ini,

persyaratan teknik yang harus dipenuhi oleh sistem dapat ditentukan, yang pada akhirnya

dapat diperoleh rancangan sistem dengan kualitas sinyal sesuai dengan yang diharapkan.

Parameter-parameter yang diperlukan dalam perhitungan link dapat dilihat dari gambar

dibawah ini :

a) Penguatan Antena Penguatan antenna adalah perbandingan daya yang dipancarkan (diterima) dalam tiap satuan

luas pada arah tertentu oleh suatu antena dengan daya yang dipancarkan (diterima) dalam

luas yang sama dengan menggunakan antena isotropic jika keduanya diberi daya yang sama.

Dalam komunikasi satelit, jenis antena yang biasa digunakan untuk satelit adalah antena

parabola, dimana nilai penguatannya dapat dihitung dengan rumus:

Jika penampangnya berupa lingkaran, maka

Page 4: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 4

b) Daya Pancar Isotropis Efektif (EIRP) EIRP (Equivalent Isotropic Radiated Power) merupakan parameter yang menunjukkan nilai

efektif daya yang dipancarkan dari antena yang memiliki penguatan sendiri. Bila terdapat

rugi-rugi feeder, maka akan mengurangi nilai dari EIRP:

Dimana:

TX P = daya pancar sinyal pembawa (dBm)

TX G = penguatan antena pengirim (dB)

ft L = redaman saluran transmisi (dB)

c) Redaman Ruang Bebas fs L (FSL) Redaman ruang bebas atau FSL (Free Space Loss) dipengaruhi oleh jarak stasiun bumi ke

satelit dan besarnya frekuensi karier yang digunakan dalam transmisi radio. Besarnya

redaman ruang bebas dapat dicari dengan menggunakan persamaan:

Dimana:

TR d = jarak transmisi dari stasiun bumi ke satelit dalam satuan meter (m).

λ = panjang gelombang dalam satuan meter (m).

Jika dinyatakan dalam bentuk logaritmis diperoleh persamaan:

d) Kerapatan Fluks Daya Pada arah pancar juga dikenal kerapatan fluks daya (power flux density) dalam satuan 2

watt/m , yang dinyatakan dengan:

Dimana:

EIRP = effective isotropic radiated power dalam satuan watt.

d = jarak antara stasiun bumi dengan satelit dalam satuan meter (m).

L = rugi propaga

e) Daya Sinyal Pembawa Daya sinyal pembawa (carrier) sering juga disebut sebagai Receive Signal Level atau RSL.

Daya sinyal pembawa ada dua macam, yaitu daya sinyal pembawa arah uplink dan daya

sinyal pembawa arah downlink. Daya sinyal pembawa arah uplink adalah daya yang

diterimma satelit dari stasiun bumi pemancar setelah mengalami redaman ruang bebas arah

uplink, rugi-rugi tambahan dan penguatan di satelit. Sedangkan daya sinyal pembawa arah

downlink adalah daya yang diterima stasiun bumi penerima yang berasal dari daya pancar

satelit setelah mengalami redaman ruang bebas arah downlink, rugi-rugi tambahan dan

penguatan antenna stasiun bumi penerima. Secara umum persamaan matematisnya dapat

dituliskan sebagai berikut:

Page 5: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 5

f) Daya Derau Derau merupakan sinyal pengganggu yang bercampur dengan sinyal informasi sehingga

menyulitkan penerima untuk mendapatkan informasi asli yang dikirimkan. Derau ini akan

sangat merugikan jika spektrumnya berada dalam cakupan spectrum sinyal berguna

(spektrum sinyal yang digunakan). Model derau yang paling banyak digunakan adalah derau

putih (white noise) yaitu derau yang spektrumnya selebar spektrum sinyal berinformasi B

dengan kepadatan daya spektral No yang konstan. Temperatur derau antena tergantung dari

beberapa aspek, seperti: pola penguatan antena, temperatur langit (ruang bebas), ekivalen

temperatur derau atmosfir, serta temperatur derau dari matahari. Besarnya daya derau dapat

dihitung menggunakan persamaan:

Pada komunikasi satelit, karena jarak yang sangat jauh, maka sinyal yang diterima pada user

maupun di satelit akan melemah. Sehingga untuk memenuhi persyaratan C/N yang

ditentukan, maka dibutuhkan receiver dengan noise thermal sekecil mungkin. Umumnya

noise thermal untuk satelit adalah sekitar 450 – 600 K. Besarnya nilai temperatur (T) untuk

suatu sistem penerima dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Page 6: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 6

g) Kualitas Sinyal Total Kualitas sinyal total diperoleh dari perhitungan link budget arah uplink dan linkbudget arah

downlink, sehingga kualitas sinyal total dari sistem komunikasi satelit adalah:

h) Bit Error Rate (BER) Besarnya BER tergantung pada besarnya Eb/No sistem, dimana Eb/Nomerupakan

perbandingan antara energi bit dengan rapat daya derau pada keluaran demodulator. Energi

bit tiap informasi didefinisikan sebagai energi yang terakumulasi pada penerima dari

penerimaan power carrier (C) selama interval waktu yang setara dengan waktu yang

diperlukan untuk menerima bit informasi adalah

Hubungan antara Eb/No dan BER tergantung pada tipe modulasi dan Forward Error

Correction (FEC) yang digunakan pada sistem.

Waktu Tunda Waktu tunda adalah selisih antara waktu sinyal tiba di penerima dengan waktu saat sinyal

dikirim. Waktu tunda pada komunikasi satelit adalah:

Jarak antar user dengan satelit d adalah:

l = lintang dari user

L = selisih bujur dari user dan satelit

Page 7: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 7

BAB II

SISTEM KOMUNIKASI MOBILE

Sistem Komunikasi Bergerak Seluler merupakan sistem komunikasi dengan media transmisi

tanpa kabel (ruang bebas), yang mampu untuk memberikan derajat mobilitas yang baik

pada user (MS). User yang bergerak menyebabkan karakteristik random sinyal pada kanal

transmisinya. Sistem ini bersifat seluler yang berarti coverage jaringan dibagi dalam beberapa

sel. Pada gambar diatas terlihat bahwa system komunikasi bergerak seluler terdiri atas

beberapa

perangkat :

1) Mobile Station / Mobile Unit (MS)

MS adalah perangkat yang dibawa oleh user yang terdiri dari Subscriber Transceiver,

Control Unit,dan Antena

2) Mobile Telephone Switching Office / Mobile

Switching Centre (MTSO / MSC) MSC merupakan pusat koordinasi dari semua cell

site yang ada dan berfungsi sebagai perangkat penyambung utama. Elemen – elemen

MSC adalah Switching Unit, Processor (Database Processor, Switch

Processor, dan Coordination Processor), dan Database Unit yang terdiri dari :

1. Visitor Location Register, penyimpan data – data temporer yang masuk dari MSC lain

dan sifatnya resident

2. Home Location Register, penyimpan data – data tetap dari pelanggan dalam MSC itu

sendiri

CDMA

CDMA (Code Division Multiple Access) adalah teknologi akses jamak dimana

masingmasing user menggunakan code yang unik dalam mengakses kanal yang terdapat

dalam sistem. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter decoding dan disebar dengan

bandwidth sebesar 1.25 MHz CDMA (Code Division Multiple Access) adalah teknologi

akses jamak dimana masingmasing user menggunakan code yang unik dalam mengakses

kanal yang terdapat dalam sistem. Pada CDMA, sinyal informasi pada transmitter decoding

dan disebar dengan bandwidth sebesar 1.25 MHz

Page 8: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 8

CDMA 2000 1X

CDMA 2000 1xEV-DO adalah tahap pertama dari evolusi CDMA 2000 1X. Spesifikasi

1xEV-DO ditetapkan oleh organisasi standar 3G, 3GPP2 (IS-856). EV-DO meletakkan data

dan suara dalam kanal yang terpisah sehingga data dapat dikirimkan dalam kecepatan

2.4Mbps. EV-DO dikenal sebagai High Rate Packet Data Air Interface. EV-DO adalah

teknologi yang memungkinkan layanan internet secara wireless. CDMA 2000 1xEV-DO

menyediakan layanan data dengan band lebar untuk menghasilkan throughputyang optimal.

1xEV-DO mengalami perbaikan data rate terutama untuk

link forward yaitu throughputmaksimum mencapai 2.4 Mbps dan rata-rata 600 Kbps,

sedangkan link reverse memiliki throughput 153.6 Kbps per sektor. Jaringan CDMA 2000

1xEV-DO terdiri dari tiga bagian, yaitu: Radio Nodes (RNs), Radio Network

Controller (RNC) dan Packet Data Serving Node (PDSN). Arsitektur jaringan CDMA 2000

1xEV-DO:

Berikut adalah parameter penting dari standar:

a. Mendukung kecepatan data 2,4 Mbps pada downlink dan 153,6 kbps pada uplink.

b. Menggunakan dua mode inter-operable: mode integrated 1X ditujukan untuk suara dan

data kecepatan biasa (medium),dan mode 1XEV ditujukan untuk data

non realtime yang berkapasitas tinggi/data kecepatan tinggi dan akses internet.

c. Mengunakan Adaptive rate yang disesuaikan dengan kondisi kanal.

d. Menggunakan modulasi dan coding Adaptive.

e. Menggunakan macro diversity melalui pemilihan radio.

f. Terminal 1XEV-DO selalu dalam kondisi hidup pada active state.

g. Menggunakan banyak format modulasi (QPSK, 8-PSK, 16-QAM).

Page 9: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 9

GSM

GSM (Global System for Mobile communication) adalah suatu teknologi yang digunakan

dalam komunikasi mobile dengan teknik digital. Sebagai teknologi yang dapat dikatakan

cukup revolusioner karena berhasil menggeser teknologi sistem telekomunikasi bergerak

analog yang populer pada dekade 80-an, GSM telah memberikan alernatif berkomunikasi

baru bagi dunia telekomunikasi yang lebih powerful. Dengan menggunakan sistem sinyal

digital dalam transmisi datanya, membuat kualitas data maupun bit rate yang dihasilkan

menjadi lebih baik dibanding sistem analog. Teknologi GSM saat lebih banyak digunakan

untuk komunikasi seluler dengan berbagai macam layanannya. Dalam kehidupan sehari-hari

kita lebih mengenal Handphone (HP) sebagai aplikasi teknologi GSM yang paling populer.

Sejak pertama pengimplementasiannya sampai sekarang GSM telah dikembangkan dalam

tiga kelompok yaitu GSM 900, 1800 dan 1900. Perbedaan ketiga kelompok tersebut adalah

pada lokasi band frekuensi yang digunakan. GSM 900 menggunakan frekuensi 900 MHz

sebagai kanal transmisinya. GSM 1800 dan 1900 masing-masing menggunakan frekuensi

1800 dan 1900 MHz.

Arsitektur Jaringan GSM Sebuah jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen fungsional yang memiliki fungsi

dan interface masing-masing yang spesifik. Secara umum jaringan GSM dapat dibagi

menjadi tiga bagian utama yaitu :

- Mobile Station

- Base Station Subsystem

- Network Subsystem

jaringan GSM secara umum dapat dilihat pada gambar yang terdiri dari :

a. Mobile Stasion (MS)

MS merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan komunikasi. MS

terdiri dari dari Mobile Equipment (ME) dan Subcriber Identity Module (SIM). ME

merupakan terminal transmisi radio yang dilengkapi dengan International Mobile Equipment

Identity (IMEI), sedangkan SIM berisi nomor identitas pelanggan untuk masuk ke jaringan

operator GSM.

b. Base Stasion System (BSS)

BSS terdiri dari tiga perangkat yaitu :

Base Transceiver Station ( BTS )

BTS merupakan perangkat pemancar dan penerima yang menangani akses radio dan

berinteraksi langsung dengan mobile station (MS) melalui air interface. BTS juga mengatur

proses handover yang terjadi didalam BTS itu sendiri dan dimonitor oleh BSC.

Base Station controller ( BSC )

BSC adalah interface antara BTS dengan MSC dan OMC. BSC juga mengendalikan

beberapa BTS serta mengatur trafik yang datang dan pergi dari BSC menuju MSC atau BTS.

BSC memanajemen sumber radio dalam pemberian frekuensi untuk setiap BTS dan

mengatur handover ketika mobile station melewati batas antar sel.

Transcoder (XCDR)

XCDR berfungsi untuk mengkompres data atau suara keluaran dari MSC (64 Kbps) menjadi

16 Kbps ke arah BSC dan sebaliknya untuk effisiensi kanal transmisi.

Page 10: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 10

c. Network Switching System (NSS)

NSS berfungsi sebagai switching pada jaringan GSM, memanajemen jaringan,

sebagai interface antara jaringan GSM dengan jaringan lainnya. Komponen NSS pada

jaringan GSM terdiri dari :

Mobile Switching Center ( MSC )

MSC bertugas mengatur komunikasi antar pelanggan dan user jaringan telekomunikasi

lainnya.

§ Home Location Register ( HLR )

HLR merupakan database yang berisi data pelanggan yang tetap suatu wilayah cakupan.

Data-data tersebut antara lain, layanan pelanggan, service tambahan dan informasi

mengenai lokasi pelanggan yang paling akhir

§ Visitor Location Register ( VLR )

VLR merupakan database yang berisi informasi sementara mengenai pelanggan yang

melakukan mobile(roaming) dari area cakupan lain.

§ Authentication Center ( AuC )

AuC berisi data base yang bersifat rahasia yang disimpan dalam bentuk format kode untuk

pengamanan dan pengontrolan penggunaansistem seluler yang sah dan mencegah pelanggan

yang melakukan kecurangan..

§ Equipment Identity Register (EIR)

Merupakan data base terpusat yang berfungsi untuk validasi Internasional Mobile Equipment

Identity(IMEI).

§ Inter Working Function (IWF)

IWF berfungsi sebagai interface antara jaringan GSM dengan jaringan lain.

§ Echo Canceller (EC)

EC digunakan untuk sambungan dengan PSTN untuk mengurangi echo (gaung/gema)

dan delay.

d. Network Management System

§ Operation and Maintenance Center ( OMC )

OMC sebagai pusat pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan. Fungsi utamanya

mengawasi alarm perangkat dan perbaikan terhadap kesalahan operasi.

§ Network Management Centre (NMC)

NMC berfungsi untuk pengontrolan operasi dan pemeliharaan jaringan yang lebih besar dari

OMC.

Konsep Dasar Jaringan WCDMA-UMTS WCDMA merupakan teknologi generasi ketiga (3G) yang berbasis packet service dengan

menggunakan standar Direct Sequence Spread Spectrum dan modulasi RF yang digunakan

adalah QPSK saat uplink maupun downlink. Standar bandwidth yang dipakai sebesar 5 Mhz

yang dapat ditingkatkan sampai dengan 10 Mhz, 15 Mhz, dan 20 Mhz. Sedangkan dukungan

mobilitas yang dapat dilayani sampai dengan 120 km/jam. Beberapa hal yang dimiliki oleh

teknologi WCDMA ini adalah :

· Mendukung pengiriman data dengan kecepatan tinggi (> 384 kbps pada lingkup area yang

lebar dan dapat mencapai 2 Mbps pada daerah indoor/local outdoor coverage)

· Sistem layanan yang fleksibel yang mendukung multiple parallel variable rate

services pada tiap-tiap koneksi,

· Dukungan terhadap handover antar frekuensi untuk pengoperasian dengan struktur sel yang

bertingkat,

· Implementasi yang mudah pada terminal dual mode UMTS/GSM baik itu handover diantara

UMTS dan GSM,

· Kerahasiaan yang tinggi,

Page 11: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 11

· Dapat diaplikasikan pada lingkungan interferensi yang tinggi,

· Menyediakan kapasitas yang lebih besar daripada sistem FDMA, TDMA, maupun

NarrowBand CDMA.

Kelebihan lainnya secara teknis adalah teknologi WCDMA memiliki laju data yang tinggi

yang mampu mencapai 5,6 Mbps dan mampu melayani 196 user tiap kanalnya, jauh lebih

besar dari teknologi GSM yang hanya mampu menangani 8 user tiap kanalnya UMTS adalah

salah satu teknologi seluler pada generasi ketiga yang menggunakan teknologi WCDMA

sebagai interfacenya. UMTS dikembangkan oleh IMT-2000 framework yang merupakan

salah satu bagian dari program ITU.

Secara garis besar arsitektur jaringan WCDMA-UMTS terdiri atas tiga bagian utama yaitu :

§ User Equipment (UE) :

perangkat pada sisi pelanggan yang berupa headset untuk mengirim dan menerima informasi.

§ UMTS Terresterial Radio Access Network (UTRAN) :

jaringan akses radio terestrial pada UMTS

§ Core Network (CN) :

jaringan inti yang telah dibangun sebelum adanya UMTS seperti GSM dan GPRS.

Handover Handover merupakan proses pengalihan kanal traffic secara otomatis pada Mobile

Station (MS) yang sedang digunakan untuk berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan

hubungan. Hal ini menjelaskan bahwa handover pada dasarnya adalah sebuah call koneksi

yang bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Secara umum Handover dapat didefenisikan

sebagai prosedur, dimana ada perubahan layanan pada MS dari satu Base Station (BS) ke BS

yang lain. Proses ini memerlukan alat pendeteksi untuk mengubah status dedicated

node (persiapan handover) dan alat untuk menswitch komunikasi yang sedang berlangsung

dari suatu kanal pada sel tertentu ke kanal yang lain pada sel yang lain. Keputusan untuk

sebuah handover dibuat oleh Base Station Centre (BSC), yaitu dengan mengevaluasi

secara permanentpengukuran yang diambil oleh BTS dan MS. Pengukuran rata-rata (Px) oleh

BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang batas (threshold); jika Px melebihi

nilai threshold maka dimulai proses handoverdengan mencari sebuah sel target yang cocok.

Page 12: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 12

Tahap-tahap dari proses handover

§ Tahap Pengukuran (Measurement), dilakukan pengukuran informasi penting yang

dibutuhkan untuk tahap decision. Pengukuran arah DL yang lakukan oleh MS adalah sebesar

Ec/Io dari CPICH sel yang sedang melayani dan sel-sel tetangga.

§ Tahap Keputusan (Decision), hasil pengukuran di bandingkan dengan threshold yang telah

di tetapkan sebelumnya. Kemudian akan diputuskan apakah akan dilakukan handover atau

tidak. Algoritmahandover yang berbeda akan memiliki kondisi trigger yang berbeda pula.

Tahap Eksekusi (Execution), proses handover selesai dan parameter relatif diubah

berdasarkan jenis handover-nya. Sebagai contoh hubungan dengan Node B apakah ditambah

atau diputuskan

Pilot Sets Pilot set atau kanal pilot diidentifikasikan oleh pilot offset dan penempatan frekuensi. Kanal

inilah yang menjadi acuan dalam penentuan kondisi handover:

§ Active Set, adalah pilot yang dikirimkan oleh BTS dimana UE tersebut aktif. BS

menginformasikan isi active set dengan channel assignment message atau handover direction

message.

§ Candidate Set, terdiri dari pilot yang tidak termasuk active set. Pilot ini harus diterima

dengan sinyal yang baik untuk mengindikasikan bahwa kanal trafik link forward yang dibawa

dapat dimodulasikan dengan baik.

§ Neighbor Set, adalah pilot yang digunakan untuk memberitahukan sel terdekat untuk

proseshandover.

§ Remaining Set, terdiri dari keseluruhan pilot dalam sistem kecuali yang termasuk

kedalam active set, candidate set dan neighbor set

Tipe-tipe Handover Dalam Sistem WCDMA Ada 3 Tipe handover dalam sistem komunikasi bergerak WCDMA yaitu:

· Intra sistem Handover

Intra sistem handover mengarah pada satu sistem. Intra sistem handover ini dapat dibagi

menjadi Intra frekuensi handover dan inter frekuensi handover.

· Inter sistem Handover

Inter sistem handover mengambil tempat diantara cell yang berdasarkan 2 teknologi radio

akses (RAT) atau mode radio akses (RAM) yang berbeda. Keadaan yang paling sering untuk

tipe pertama adalah menduga diantara sistem WCDMA dam GSM/EDGE. Handover diantara

Page 13: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 13

dua sistem CDMA yang berbeda juga berdasarkan tipe ini. Sebuah Contoh untuk dari inter

RAM handover adalah ultra FDD dan ultra TDD.

· Soft Handover dan Softer Handover

Saat soft handover, MS secara simultan berkomunikasi dengan 2 atau lebih cell untuk BTS

yang berbeda dari RNL (Intra RNC) yang berbeda. Pada arah downlink, mobile menerima

dua sinyal untuk rasio kombinasi yang maksimal. Pada arah uplink (UL) kode

saluran mobile di deteksi dengan kedua BTS dan dirutingkan ke RNC untuk pemilihan

kombinasi. Didalam situasi softer handover, mobile sedikitnya dikontrol oleh 2 sektor

dibawah satu BS, RNC tidak dilibatkan dan hanya ada satu loop kontrol poweraktif . Soft

handover dan softer handover dapat digunakan dengan sebuah frekuensi carrier sehingga ada

pemrosesan intra frekuensi Handover.

Inter-system Handover (ISHO) Inter-system HO terjadi di antara sel-sel yang memiliki dua teknologi akses radio (Radio

Access Technology : RAT) yang berbeda atau mode akses radio (Radio Access Mode : RAM)

yang berbeda. Kasus yang paling sering untuk handover jenis ini diperkirakan terjadi antara

sistem WCDMA ke GSM (3G – 2G) begitu juga sebaliknya (2G – 3G). Dilihat dari arsitektur

jaringannya, gambar 2.5 berikut ini menunjukkan proses handover yang terjadi dalam

jaringan WCDMA-UMTS dan GSM.

Dalam WCDMA-UMTS, proses inter-system handover untuk layanan berbasis circuit

switch didasarkan pada proses hard handover dimana saat handover terjadi, link trafik asal

dari node B / BS akan di drop sebelum setting up pada link BS / node B yang baru selesai,

sehingga hard handover disebut juga prosesbreak before make.

Page 14: Satelit Dan Mobile Komunikasi

Aris Sutiana- 41187003080018

Satelite & Mobile Communication 14

Fungsi utama dari “Better Cell Handover” (Power Budget HO) adalah untuk meminimasi power RF yang diperlukan bagi komunikasi

antara MS/UE dengan jaringan (base station). Meminimasi daya RF,

mengurangi interferensi radio di seluruh jaringan dan meningkatkan daya tahan baterai dari

MS/UE. Kondisi Power Budget PBGT mempertimbangkan cell UMTS tetangga, yang

membandingkan level penerimaan downlink dari serving cell (GSM) dan level penerimaan

pada cell tertangga (WCDMA - UMTS). Handover margin adalah sebuah threshold yang

dapat digunakan untuk menghindari osilasi handover antara serving cell GSM dan cell

tetangga (GSM atau UMTS).