4

Click here to load reader

satli tugas

  • Upload
    poe-tra

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

web f

Citation preview

Page 1: satli tugas

Nama : GURITNA SEPUTRA / 125130102111001 / A ( 2012 )

PROSE DUR VAKSINASI UNTUK KUCING

Jadwal Vaksinasi

Idealnya, kucing sudah layak divaksin mulai umur 6 minggu. Vaksinasi ulangan dapat dilakukan dalam interval 4 minggu setelahnya. Selanjutnya, ketika usia kucing menginjak 3 bulan penuh, vaksinasi rabies dapat dilakukan. Ini adalah program vaksinasi dasar pada kucing. Apabila karena suatu hal vaksinasi tidak dapat dilakukan pada masa tersebut, vaksinasi tetap dapat dilaksanakan dengan urutan dan jeda waktu empat minggu (untuk vaksin Panleukopenia, Calici dan Rhinotracheitis). Misal, umur kucing sudah 3 bulan dan belum dilakukan vaksinasi, maka vaksinasi tetap dilakukan sesuai dengan urutannya (lihat tabel 1). Pada vaksinasi pertama, vaksin rabies dapat disertakan sekaligus ataupun terpisah, tergantung pertimbangan dokter hewan. Kemudian, dalam waktu 4 minggu selanjutnya, vaksinasi ulangan dapat dilakukan lagi. Secara umum, program vaksinasi yang telah dipaparkan ini berlaku untuk kucing berumur kurang dari setahun.

Untuk kucing berumur lebih dari setahun, vaksinasi ulangan tidak perlu dilakukan. Pertimbangannya, karena besar kemungkinan kucing telah mendapatkan kekebalan alami dari infeksi alam. Vaksinasi untuk Panleukopenia, Calici dan Rhinotracheitis cukup dilakukan sekali. Kemudian program vaksinasi selanjutnya adalah vaksinasi tahunan.

Program vaksinasi kucing :

1. 6-8 minggu         : Panleukopenia, Calici Virus, Rhinotracheitis2. 10-12 minggu     : Panleukopenia, Calici Virus, Rhinotracheitis3. Minimal 3 bulan   : Rabies4. Diulang setiap tahun : Panleukopenia, Calici Virus, Rhinotracheitis, Rabies

Idealnya vaksinasi bersifat aman dan tidak menimbulkan suatu penyakit atau biasa disebut dengan kegagalan vaksinasi. Jika kucing tetap terkena penyakit meskipun sebelumnya telah dilakukan vaksinasi, harus dilakukan evaluasi yang menyeluruh yang meliputi 3 faktor utama, yaitu : vaksin, hewan dan faktor lingkungan. Vaksinasi tidak 100% aman, karena keberhasilannya tergantung dari ketiga faktor tersebut. Dengan demikian, untuk keamanan vaksinasi maka ketiga faktor ini harus diperhatikan.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan setelah Vaksinasi : 

1. Jangan dimandikan selama 10 hari (amannya) 2. Jangan dibawa pergi jauh yang mengakibatkan kucing stres 3. jangan kena air hujan 4. Jangan diberikan antibiotik 

hal tersebut diatas dikarenakan kucing mengalami pembentukan antibodi sehingga rentan terhadap stress dan faktor-faktor luar yang dapat menurunkan kondisi tubuh

Page 2: satli tugas

Nama : GURITNA SEPUTRA / 125130102111001 / A ( 2012 )

Jangka Waktu Pemberian Vaksin

Anak kucing secara alami menerima antibodi maternal dari kolostrum air susu induknya, apabila sang induk juga mempunyai sistem imun yang bagus. Setelah itu vaksinasi pada anak kucing dimulai pada usia 8-9 minggu dengan injeksi booster 3-4 minggu selanjutnya. Setelah booster pertama, berikan waktu 12 bulan untuk memastikan tingkat proteksi yang diberikan vaksin cukup kuat.

Setelah itu frekuensi booster selanjutnya dapat diberikan 1-3 tahun tergantung jenis vaksin, penyakit dan risiko paparan pada kucing. Kucing yang sudah menetap maupun akan dikirim ke cattery biasanya membutuhkan vaksinasi tahunan karena risiko paparan mereka lebih tinggi.

Syarat Vaksinasi Untuk Kucing

1. Kucing harus dalam kondisi sehat. Periksakanlah kondisi kesehatan kucing kepada dokter hewan sebelum dilakukan vaksinasi. Dari hasil pemeriksaan inilah dokter hewan kemudian akan menentukan apakah kucing layak atau tidak untuk divaksin. Apabila diagnosa dokter menyatakan kucing sedang mengidap suatu penyakit, maka dokter hewan akan memprioritaskan penyembuhan ketimbang vaksinasi. Ini dilakukan sebagai upaya dokter hewan untuk menghindari efek yang tidak diinginkan akibat vaksinasi. 

2. kucing tidak dalam kondisi stres. Vaksinasi sebaiknya tidak dilakukan pada kucing yang sebelumnya telah menempuh perjalanan jauh ataupun baru saja di-grooming (dimandikan). Kedua hal tersebut memiliki pengaruh cukup tinggi dalam menimbulkan stres pada kucing. Stres ini akan menyebabkan tertekannya sistem kekebalan tubuh. Apabila ini sampai terjadi, proses terbentuknya kekebalan dari vaksinasi menjadi kurang atau bahkan tidak efektif sama sekali. Selain itu, kucing menjadi rentan terhadap penyakit. 

3. kucing telah cukup umur. Syarat minimal umur kucing yang akan divaksinasi berada dalam kisaran 6-8 minggu. Dalam masa ini, antibodi yang diturunkan dari induk kucing kepada anaknya berada dalam jumlah yang sangat rendah atau bahkan tidak ada. Dengan demikian antibodi tersebut tidak akan menetralkan virus vaksin, yang dapat menyebabkan terblokirnya proses pembentukan kekebalan terhadap vaksinasi. Pada saat kadar antibodi di dalam tubuh kucing berada pada posisi sangat rendah, kucing sangat rentan terhadap penyakit, sehingga inilah saat yang tepat bagi kucing untuk mendapatkan vaksinasi agar terbentuk kekebalan terhadap penyakit. 

4. wilayah di sekitar tempat tinggal kucing harus bebas penyakit. Cara sederhana untuk mengetahui hal ini adalah mencari informasi apakah ada kucing yang mati dalam beberapa hari terakhir. Apabila ternyata ada kucing lain yang mati di sekitar tempat tinggal kucing kesayangan anda, maka sangat dimungkinkan kucing tersebut dalam kondisi proses awal terpapar penyakit. “Informasi ini sebaiknya disampaikan pemilik kucing kepada dokter hewan yang akan melakukan vaksinasi, agar dokter tersebut lebih waspada dalam melakukan pemeriksaan. Apabila dokter hewan yang memeriksa menyatakan vaksinasi harus ditunda, maka sebaiknya pemilik kucing mau mengikuti anjuran tersebut untuk mencegah hal buruk yang dapat terjadi pada kucing 

5. perhatikan status reproduksi (bunting, tidak bunting). Demi efektivitas vaksinasi, sebaiknya vaksinasi tidak dilakukan pada saat kucing berada dalam kondisi bunting. Selain itu, vaksinasi sebaiknya telah dilakukan sebelum kucing dikawinkan, tujuannya agar anak-anak kucing yang dihasilkan kelak akan mewarisi kekebalan yang telah dimiliki oleh induknya melalui antibodi sang induk. 

Page 3: satli tugas

Nama : GURITNA SEPUTRA / 125130102111001 / A ( 2012 )

6. kucing harus bebas parasit (cacing, kutu, pinjal, tungau). Keberadaan parasit dalam tubuh kucing akan menggerogoti nutrisi yang dibutuhkan oleh kucing untuk proses pembentukan kekebalan. Dengan demikian, sangat penting untuk melakukan pemberantasan parasit sebelum dilakukan vaksinasi. 

Jenis Vaksinasi Untuk Kucing

Berikut ini adalah 3 jenis vaksinasi yang wajib diberikan kepada kucing anda menurut AAFP dan berlaku di Amerika Serikat :

Vaksin Rabies : dilakukan pertama kali ketika kucing berumur 8-12 minggu, dan diulang setahun berikutnya. Setelah itu cukup 3 tahun sekali disuntik rabies lagi (terkadang dokter tidak menyarankan disuntik lagi setelah suntikan kedua).

Vaksinaai Feline Panleukopenia-Herpesvirus-Calcivirus : Sering juga disebut vaksin FVRCP atau HCP. Tujuannya untuk menangkal beberapa penyakit yang sering menyerang kucing. Vaksinasi ini dilakukan setiap 3-4 minggu hingga berusia 16 minggu, setelah itu dilanjutkan lagi setahun berikutnya setelah suntikan terakhir. Kemudian vaksinasi akan diulang setiap 3 tahun sekali.

Vaksinasi Feline Leukemia. Vaksinasi ini termasuk non-core, tetapi direkomendasikan oleh AAFP. Jika kucing anda sering berada di luar rumah, direkomendasikan menyuntikkan vaksin ini setahun sekali. Namun jika kucing anda adalah kucing dalam rumah, anda tidak perlu melakukannya.