Upload
aprilia-nur-hayati
View
302
Download
57
Embed Size (px)
DESCRIPTION
edukasi
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN
“MANAJEMEN NYERI”
DI RUANG KENANGA II RSUD SUMEDANG
Disusun Oleh :
Aprilia Nur Hayati
12.042
AKPER PEMKAB SUMEDANG
Jalan Margamukti Licin Cimalaka Sumedang
453353 Telp. (0261) 203084
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur milik Allah SWT. Hanya karena ijin-nya penyusun dapat
menyelesaikan Satuan Acara Penyuluhan ini tepat pada waktunya. Tak lupa penyusun panjatkan
solawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya dan
seluruh insan manusia yang dikehendakinya.
Penyusun Satuan Acara Penyuluhan ini bertujuan untuk memenuhi salah dengan judul
Satuan Acara Penyuluhan “Cara Pemeriksaan Gula Darah“ .
Dalam penyelesain Satuan Acara Penyuluhan ini, penyusun banyak mendapatkan
bimbingan yang sangat membangun. Oleh karena itu sudah sepantasnya jika penyusun
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Satuan Acara
Penyuluhan ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu.
Penyusun menyadari bahwa makalah Satuan Acara Penyuluhan ini masih jauh dari
sempurna. Karena penyusun mengharapkan adanya saran dan kritikan yang sifatnya membangun
demi perbaikan Satuan Acara Penyuluhan mendatang. Harapan penyusun semoga Satuan Acara
Penyuluhan ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.
Sumedang, 5 Desember 2014
Penyusun
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Cara Pemeriksaan Gula Darah
Hari/Tanggal : Jumat, 5 Desember 2014
Waktu : 30 Menit
Tempat : Di Depan Laboraturium Poliklinik RSUD Sumedang
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien penderita DM
Metode : Demonstrasi, Tanya Jawab
Media : Banner, leaftlet
Pemateri : Eggi Pratama Putra, Tendi setiawan, Sevilla Vidya L
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara pemeriksaan gula darah diharapkan pasien dan
Keluarga pasien penderita DM mampu mengerti dan memahami cara pemeriksaan gula
darah dengan jelas.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang cara pemeriksaan gula darah selama 30 menit
diharapkan pasien dan Keluarga pasien penderita DM mengetahuai dan mampu :
1. Menjelaskan tujuan pemeriksaan gula darah
2. Menjelaskan pemeriksaan gula darah digunakan untuk apa
3. Menjelaskan kapan dilakukan pemeriksaan gula darah
4. Menjelaskan cara pemeriksaan gula darah
C. Strategi Pelaksanaan
No
.TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN
PESERTAWAKTU
1. PEMBUKAAN
Mengucapkan salam Peserta menjawab 1 menit
Memperkenalkan diri Peserta mendengar 1 menit
Menjelaskan tujuan
penyuluhan
Peserta mendengar 2 menit
Kontrak waktu Peserta menyetujui 1 menit
2. ISI
Menjelaskan materi Peserta memperhatikan 14 menit
tujuan pemeriksaan gula
darah
pemeriksaan gula darah
digunakan untuk apa
kapan dilakukan
pemeriksaan gula darah
cara pemeriksaan gula
darah
Mempersilahkan untuk
bertanya
Peserta mengajukan
pertanyaan
2 menit
3 PENUTUPAN
Menanyakan kembali
mengenai penjelasan yang
telah diberikan
Peserta menjelaskan
kembali apa yang
ditanyakan
2 menit
Membuat kesimpulan. Peserta mendengarkan 1 menit
Mengucapkan salam Peserta menjawab 1 menit
D. Evaluasi
Dilakukan secara lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
1. Sebutkan tujuan pemeriksaan gula darah?
2. Sebutkan pemeriksaan gula darah dapat dilakukan untuk apa saja?
3. Jelaskan kapan dilakukan pemeriksaan gula darah?
4. Jelaskan cara pemeriksaan gula darah?
Lampiran: Materi
Gula darah (glukosa) adalah salah satu komponen dalam darah yang sangat berperan penting
dalam proses metabolisme dalam tubuh kita, sebagian besar energi yang kita perlukan bersumber
dari glukosa selain protein, mineral dan komponen lain tentunya.
A. Tujuan Pemeriksaan Gula Darah
1. Untuk mengetahui/menentukan apakah kadar glukosa darah berada dalam rentang normal
2. Memantau kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia) atau sebaliknya yang rendah
(hipoglikemia).
3. Berguna bagi mereka yang memiliki diabetes, ataupun rentan terserang diabetes.
B. Pemeriksaan Gula Darah Digunakan Untuk
1. Memeriksa apakah ada kondisi hiperglikemia atau hipoglikemia.
2. Membantu mendiagnosis diabetes.
3. Memantau kadar glukosa darah pada penderita diabetes.
C. Kapan Dilakukan Pemeriksaan Gula Darah
Tes glukosa bisa dilakukan pada orang yang sehat, tanpa gejala apapun untuk melihat
kemungkinan adanya diabetes atau pra diabetes karena pada awalnya memang tidak
memiliki gejala yang tampak. Pemeriksaan glukosa darah juga bisa disyaratkan pada
keperluan umum, misalnya saat melamar kerja, atau pemeriksaan kesehatan rutin yang
disyarakatkan bagi tenaga kerja suatu instansi atau perusahaan. Atau disarankan pada orang-
orang dengan risiko yang lebih tinggi untuk terkena diabetes, misalnya pada mereka yang
kegemukan atau pada yang sudah melewati usia 40-45 tahun.
Tes glukosa juga disarankan pada seseorang yang memiliki gejala glukosa darah tinggi
(hiperglikemia), seperti:
Sering haus, biasanya diikuti dengan sering buang air kecil.
Kelelahan.
Pandangan kabur.
Infeksi yang lambat sembuh.
Atau gejala-gejala glukosa darah rendah (hipoglikemia), seperti:
Berkeringat
Lapar
Gemetar
Cemas
Bingung
Pandangan kabur
D. Cara Pemeriksaan Gula
1. Gula darah sewaktu (GDS)
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa
memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut.
dilakukan kapan saja tanpa persiapan puasa, biasanya 1 kali pengambilan darah. Nilai
normal gula darah sewaktu 70-200 mg/dL. Hanya saja pemeriksaan gula sewaktu kurang
bisa mendiagnosis dengan tepat pada seseorang berpenyakit Diabetes Mellitus (DM)
misalnya, karena pada pemeriksaan ini banyak faktor yang berpengaruh seperti
makanan, minuman, aktifitas tubuh dll.
2. Gula Nuchter Post Prandial (GNPP)
Adalah serangkaian tindakan untuk proses pemeriksaan gula darah klien dalam
keadaan puasa dan 2 jam sesudah makan. Kadar gula darah ini memberikan gambaran
tentang kemampuan fungsi metabolism tubuh. Kadar glukosa tidak stabil, bervariasi
sesudah makan, maka kadar gula darah puasa dibutuhkan. Banyak faktor mempengaruhi
kadar gula darah, tetapi pemeriksaan kadar gula darah paling sering digunakan untuk
mendiagnosa dan manajeman klien dengan diabetes mellitus.
a. Gula darah Puasa (Nuchter)
Sebelum dilakukan pengambilan darah dan pemeriksaan urin pasien sebelumnya
berpuasa pada malam hari selama 10-12 jam, kemudian pada pagi hari diambil darah dan
urin (darah dan urin nuchter/puasa). Nilai normal gula darah puasa 70-110 mg/dL
b. Gula darah 2 jam post prandial
Setelah pengambilan darah dan urin puasa pasien dianjurkan untuk makan, setelah
selesai makan pasien mulai lagi berpuasa selama 2 jam (dihitung setelah selesai makan)
kemudian diambil darah dan urin (darah dan urin post prandial/setelah makan) maka
berakhirlah proses pengambilan darah dan pasien boleh kembali makan. Nilai normal
gula darah post prandial 100-140 mg/dL.
3. Glukosa Toleransi Test (GTT)
Secara umum sama dengan pemeriksaan Gula NPP, gula darah yang diperiksa
dengan pengambilan darah sebanyak 3 kali dengan interval 1 jam, yang bertujuan untuk
mengetahui kontrol gula darah selama 1 hari dengan diet dan obat yang dipakai.
Biasanya dilakukan pada pada pasien dengan kadar gula darah yang meragukan, Pada
keadaan ini pemeriksaan harus memenuhi persyaratan:
1. Tiga hari sebelum pemeriksaan pasien harus makan karbohidrat yang cukup.
2. Tidak boleh minum alkohol.
3. Pasien harus puasa 10 – 12 jam tanpa minum obat, merokok dan olahraga sebelum
pemeriksaan dilakukan.
4. Di laboratorium pasien diberikan gula 75 g glukosa dilarutkan dalam 1 gelas air yang
harus dihabiskan dalam waktu 10 – 15 menit atau 1.75 g per kg berat badan untuk
anak.
5. Gula darah diambil pada saat puasa dan 2 jam setelah minum glukosa.
4. Hemoglobin A1c (HbA1c)
HbA1c adalah zat yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dengan hemoglobin
(bagian dari sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh bagian
tubuh). HbA1c yang terbentuk akan tersimpan dan tetap bertahan di dalam sel darah
merah selama ± 3 bulan, sesuai masa hidup sel darah merah. Jumlah HbA1c yang
terbentuk, tergantung kadar glukosa di dalam darah sehingga hasil pemeriksaan HbA1c
dapat menggambarkan rata-rata kadar glukosa darah selama ± 3 bulan. Diabetisi perlu
melakukan pemeriksaan HbA1c untuk mengetahui rata-rata kadar glukosa darah dalam
waktu 1-3 bulan sebelumnya. Dengan demikian, diabetisi dapat menilai pengendalian
diabetesnya dengan tujuan untuk mencegah komplikasi diabetes. Selain itu, pemeriksaan
HbA1c juga dapat digunakan untuk menilai efektivitas perubahan terapi setelah 2-3
bulan. Semua diabetisi memerlukan pemeriksaan HbA1c secara berkala untuk
mendapatkan pengendalian diabetes yang baik. Sebaiknya diabetisi melakukan
pemeriksaan HbA1c pada evaluasi medis pertama kali semenjak terdiagnosa menderita
diabetes, selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali sebagai bagian dari
pengelolaan diabetes.
pemeriksaan HbA1c tidak dipengaruhi oleh asupan makanan, obat maupun
olahraga, maka diabetisi dapat melakukannya kapan saja tanpa perlu persiapan khusus.
Sampel yang diperlukan berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena (di
lengan).
Kriteria Pengendalian DM Berdasarkan Nilai HbA1c
Baik : Kadar HbA1c <6,5 %
Sedang : Kadar HbA1c 6,5 % - 8 %
Buruk : Kadar HbA1c >8 %
DAFTAR PUSTAKA
http://catatan.legawa.com/2012/09/sekilas-tentang-tes-kadar-gulaglukosa-darah
http://naturindonesia.com/diabetes-militus/pengobatan-dm/pemeriksaan-hba1c.html
https://ndiel2.wordpress.com/2011/05/30/pemeriksaan-gula-darah