Satuan Acara Penyuluhan Hipertensi

Embed Size (px)

Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHANHIPERTENSI PADA LANSIA

OLEH;KELOMPOK RAPPOKALLING II

Indra Susanto, S.Kep Fransina Damiana, S.KepSalniah, S.KepSuwardha Yunus, S.KepSuardi, S.kep

PROGRAM PROFESI NERSPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANFAK. KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR2013SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)HIPERTENSI

I. IDENTIFIKASI MASALAHHipertensi adalah Suatu peningkatan tekanan darah didalam arteri yang mengakibatkan sup;ai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tkanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke,gagal jantung,serangan jantung,dan kerusakan ginjal yang merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. Berdasarkan hasil survai sementara dari 15 total kasus kelolaan lansia, ada sekitar 90% menderita hipertensi. Berdasarkan data inilah kami mengangkat Hipertensi sebagai masalah utama pada lansia.

II. PENGANTARBidang Studi: GerontikTopik: HipertensiSub Topik: Pentingnya Pengetahuan Tentang HipertensiSasaran: Lansia Hari/Tanggal: Senin, 22 Juli 2013Jam: 11.00-11.40 WIBWaktu: 30 menitTempat: di Posyandu lansia (Rumah Daeng Pattah )

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUMSetelah diberikan penyuluhan diharapkan lansia dapat memahami arti dari hipertensi, tanda dan gejala hipertensi, cara pencegahan agar tidak terjadi hipertensi, dan Menjelaskan mana makanan yang boleh di konsumsi untuk mencegah penyakit hipertensi dan mana yang tidak.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Hipertensi di Posyandu lansia selama 30 menit, diharapkan Lansia dapat mengetahui tentang:1. Pengertian Hipertensi2. Penyebab Hipertensi3. Gejala Hipertensi4. Dampak & Komplikasi yang terjadi5. Pencegahan dan Penanganan

V. PELAKSANA1. Penyuluh : Salniah, S.Kep2. Moderator: Suwardha yunus, S.Kep3. Notulen: Fransina Damiana, S.Kep4. Observer: Indra Susanto, S.Kep5. Dokumentasi: Suardi, S.Kep

VI. MATERITerlampir

VII. MEDIA1. Poster/ Proyektor LCD2. Leaflet3. Sampel Demo

VIII. METODE1. Ceramah2. Tanya jawab

VIII. KEGIATAN PEMBELAJARANNoWaktuKegiatan PenyuluhanKegiatan Peserta

1.5 menitPembukaan :1. Memberi salam2. Menjelaskan tujuan penyuluhan3. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan Menjawab salamMendengarkan dan memperhatikan

2.10 menitPelaksanaan :Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.Materi :1. Pengertian Hipertensi2. Penyebab Hipertensi3. Gejala Hipertensi4. Dampak & Komplikasi yang terjadi5. Pencegahan dan PenangananMenyimak dan memperhatikan

3.10 menitEvaluasi :- Menyimpulkan inti penyuluhan- Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan- Memberi kesempatan kepada lansia untuk bertanya- Memberi kesempatan kepada lansia untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan

Menyimak dan mendengarkan

4.5 menitPenutup :- Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan- Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta- Mengucapkan salamMenjawab salam

IX. LAMPIRAN MATERIA. PengertianHipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.Hypertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem peredaran darah yang sering terjadi pada usia setengah umur atau lebih di mana terjadi peningkatan dari tekanan sistolik di atas standard dihubungkan dengan usia dan merupakan penyebab utama jantung koroner, cidera cerebro vaskuler.Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160 mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.B. Penyebab HipertensiHipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian karena orang yang terserang cukup banyak dan akibat jangka panjang yang ditimbulkan, serta mempunyai konsekuensi tertentu.Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu :1. Hipertensi primer/esensial tidak diketahui penyebabnya, biasanya dihubungkan dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup, konsumsi garam dan lemak tinggi,strees, merokok.2. Hipertensi sekunder penyebab pada umumnya dapat diketahui secara pasti, seperti : gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.Adapun penyebab terjadinya Hipertensi pada lansia antara lain :1. Stress,2. Merokok,3. Kelelahan,4. Minum alkohol,5. Kegemukan (obesitas),6. Diet yang tidak seimbang7. Konsumsi garam yang tinggi (>30 gr).C. Tanda dan Gejala1. Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun tidur.2. Terasa melayang.3. Rasa berat ditengkuk atau leher (leher jadi tegang).4. Kadang mimisan.5. Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung.6. Telinga berdenging.7. Sukar tidur.8. Mata berkunang-kunang.9. Rasa mual atau muntah.

D. Klasifikasi atau Derajat HipertensiThe Join National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Pressure. (komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan hipertensi). Mengklasifikasikan hipertensi dalam tabel di bawah ini :

Tabel Stadium Hipertensi KategoriSistolik (Atas)Diastolik (Bawah)

Normal tinggi (perbatasan )130-19085-89

Stadium I Ringan140-15990-99

Stadium 2 Sedang160-179100-109

Stadium 3 Berat180-209110-119

Stadium 4 Sangat Berat 210 120

E. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensiKelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :1. Obesitas2. Perokok3. Peminum alkohol4. Penyakit DM dan jantung5. Wanita yang tidak menstruasi6. Stress7. Kurang olah raga8. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

F. Komplikasi1. Efek pada organ :a.) Otak Pemekaran pembuluh darah Perdarahan Kematian sel otak : strokeb.) Ginjal Malam banyak kencing Kerusakan sel ginjal Gagal ginjalc.) Jantung Membesar Sesak nafas (dyspnoe) Cepat lelah Gagal jantung

G. Cara pencegahan dan perawatan hipertensi1. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan).2. Batasi pemakaian garam.3. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan hipertensi dalam keluarga.4. Tidak merokok.5. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.6. Hindari minum kopi yang berlebihan.7. Batasi makanan. 8. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).9. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun.

Bagi yang sudah sakit :1. Periksa Tekanan darah secara berkala kepada petugas kesehatan2. Berobat secara teratur.3. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat tanpa petunjuk petugas kesehatan.4. Selalu mengkonsumsi makanan yang dapat menjaga kestabilan tekanan darah.5. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk penyakit lain karena ada obat yang dapat meningkatkan memperburuk hipertensi

H. Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan untuk Hipertensi :GolonganBahanmakananMakanan yang bolehdiberikanMakanan yang tidakBoleh diberikan

SumberHidratarang

Sumber Proteinhewani

Sumber Protein Nabati

Sayuran

Buah-buahan

Lemak

Bumbu-bumbu

MinumanBeras, bulgur, kentang, singkong, terigu, tapioka, hunkwe, gula, makanan yang diolah dari bahan makanan tersebut di atas tanpa garam dapur dan soda seperti: makaroni, mi, bihun, roti, biskuit, kue-kue kering, dan sebagainya.

Daging dan ikan maksimum 100 gr sehari; telur maksimum 1 btr sehari; susu maksimum 200 gr sehari

Semua kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak tanpa garam.

Semua sayuran segar, sayuran yang diawet tanpa garam dapur, natrium benzoas dan soda

Semua buah-buahan segar; buah-buahan yang diawet tanpa garam dapur, natrium benzoat dan soda.

Minyak, margarin tanpa garam, mentega tanpa garam.

Semua bumbu-bumbu segar dan kering yang tidak mengandung garam dapur dan lain ikatan natrium.

Teh, kopi, minuman botol ringan.Roti, biskuit, dan kue-kue yang dimasak dengan garam dapur dan atau soda.

Otak, ginjal, lidah, sardin, keju, daging, ikan dan telur yang diawet dengan garam dapur seperti: daging asap, ham, bacon, dendeng, abon, ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi, udang kering, telur asin, telur pindang, dan sebagainya.

Keju, kacang tanah dan semua kacang-kacangan dan hasilnya yang dimasak dengan garam dapur dan lain ikatan natrium.

Sayuran yang diawet dengan garam dapur dan lain ikatan natrium, seperti: sayuran dalam kaleng, sawi asin, asinan, acar, dsbnya

Buah-buahan yang diawet dengan garam dapur dan lain ikatan natrium.

Margarin dan mentega biasa.

Garam dapur, baking powder, soda kue, vetsin, dan bumbu-bumbu yang mengandung garam dapur seperti: kecap, terasi, magi, tomato kecap, petis, tauco.

Coklat.

I. Pengobatan tradisional untuk HipertensiBahan-bahan makanan : Buah ketimun Buah belimbing. Daun seledriCara membuat obat tradisional:1. 1/2 kg buah ketimun/belimbing cuci hingga bersih.2. Kupas kulit dan kemudian diparut.3. Saring airnya dengan penyaring.4. Setelah disaring kemudian diminum.5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1kg untuk 2 kali minum.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.antaranews.com/print/1188369274/hipertensi/7769001,id.htmlhafifah parwaningtyas. /asuhan-keperawatan-pada lansia dengan www.godiabetescare.com/hipertensi.htmlKumar, Vinay. Et.al. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins. Vol.2 Ed. 7.Jakarta : EGC.Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC.http://nurse87.wordpress.com. Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Hipertensi. Regards,