36
SCALING DAN ROOT PLANING Prinsip Scaling dan Root Planing Scaling adalah suatu proses dimana plak dan kalkulus dibuang dari permukaan supragingiva dan subgingiva gigi. Peralatan yang biasa dipakai adalah hands instruments scaler atau manual scaler dan ultrasonic scaler.. Root planing adalah proses dimana sisa kalkulus yang berada di sementum dikeluarkan dari akar untuk menghasilkan permukaan gigi yang halus, keras, dan bersih. Tujuan 1

Scaling Dan Root Planing

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Scaling Dan Root Planing

SCALING DAN ROOT PLANING

Prinsip Scaling dan Root Planing

Scaling adalah suatu proses dimana plak dan kalkulus dibuang dari permukaan supragingiva

dan subgingiva gigi. Peralatan yang biasa dipakai adalah hands instruments scaler atau manual scaler

dan ultrasonic scaler.. Root planing adalah proses dimana sisa kalkulus yang berada di sementum

dikeluarkan dari akar untuk menghasilkan permukaan gigi yang halus, keras, dan bersih. Tujuan

utama dari scaling dan root planing untuk memulihkan kesehatan gusi secara menyeluruh untuk

menghapus elemen yang dapat menyebabkan inflamasi gusi dari permukaan gigi. Instrumentasi

telah terbukti secara dramatis mengurangi jumlah mikroorganisme subgingiva dan menghasilkan

pergeseran dalam komposisi plak subgingiva dari tingginya jumlah gram negatif anaerob satu

1

Page 2: Scaling Dan Root Planing

didominasi oleh bakteri gram positif fakultatif yang kompatibel dengan kesehatan. Setelah dilakukan

scaling dan root planing secara menyeluruh, terjadi pengurangan spitochetes, batang motil, dan

pathogen putative seperti Actinobacillus actinomycetemcomitans, Porphyromonas gingivalis, and

Prevotella intermedia dan terjadi perubahan dalam mikrobiota yang disertai dengan berkurangnya

atau hilangnya peradangan klinis.

Permukaan akar yang terkena plak dan kalkulus menimbulkan masalah yang berbeda.

Deposit kalkulus pada permukaan akar sering tertanam dalam sementum irregular. Ketika dentin

terkena , bakteri pada plak dapat menyerang tubulus dentin. Oleh karena itu perawatan skeling saja

tidak cukup sehingga root planning dilakukan dimana bagian dari permukaan akar tersebut dibuang

untuk menghilangkan plak dan kalkulus yang menempel.

Scaling dan root planning bukan merupakan suatu prosedur yang terpisah. Semua prinsip-

prinsip scaling sama untuk root planing. Scaling dan root planing termasuk dalam perawatan

periodontal fase pertama. Sebelum dilakukan scaling,dokter gigi akan melakukan anamnesis

pemeriksaan gigi. Dokter gigi akan memeriksa keadaan pasien secara ekstra dan intra oral. Secara

ekstra oral akan dilakukan anamnesis atau wawancara dan dilihat apakah ada pembengkakan kelenjar

limfe di bagian kepala dan leher sebagai tanda adanya penyebaran infeksi, lalu pemeriksaan intra

oral untuk melihat keadaan dalam mulut pasien.

Setelah dilakukan analisis secara cermat, jumlah kunjungan yang diperlukan harus

diperkirakan. Pasien dengan jumlah kalkulus yang sedikit dengan keadaan jaringan di sekitar gigi

relative sehat dapat dirawat dalam satu kali kunjungan. Dokter gigi harus memperkirakan jumlah

kunjungan yang diperlukan berdasarkan jumlah gigi dalam mulut pasien, tingkat keparahan

inflamasi, jumlah dan lokasi kalkulus, kedalaman dan aktivitas poket, adanya invasi furkasi, dan

kebutuhan untuk anastesi lokal.

2

Page 3: Scaling Dan Root Planing

Detection skills

Penglihatan yang baik dan teknik perabaan sangat dibutuhkan untuk penilaian awal tingkat

dan sifat dari kalkulus dan iregulitas akar sebelum melakukan scaling dan root planing. Evaluasi

yang valid dari hasil instrumentasi tergantung pada kemampuan mendeteksi ini.

Pemeriksaan visual untuk kalkulus supragingival dan subgingival tepat dibawah gingival

margin tidak begitu sulit dibawah pencahayaan yang bagus dan area yang bersih. Deposit ringan dari

kalkulus supragingival seringkali sulit dilihat ketika basah terkena saliva. Semburan udara digunakan

untuk mengeringkan kalkulus supragingival sampai terlihat berwarna putih pucat dan mudah terlihat.

Udara juga bisa diarahkan kedalam pocket dalam aliran yang stabil untuk membelokkan marginal

gingiva jauh dari gigi sehingga deposit subgingival yang dekat ke permukaan dapat terlihat.

Eksplorasi dengan perabaan dari permukaan gigi pada area subgingival di kedalaman pocket,

furkasi dan developmental depresion lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan pemeriksaan visual

pada area supragingival dan membutuhkan keterampilan dalam penggunaan eksplorasi fine-pointed

dan probe. Eksplorasi dan probe dilakukan dengan cara pemegangan alat yang ringan namun stabil.

Ini memberikan perabaan sensivitas yang maksimal untuk mendeteksi kalkulus subgingival dan

iregulitas lainnya. Bantalan dari ibu jari dan jari-jari lain, terutama jari tengah, harus bisa merasakan

sedikit getaran melalui gagang instrumen dan menanganinya sebagai iregulitas dari permukaan gigi

yang ditemui.

Setelah posisi istirahat jari stabil, ujung dari instrumen dimasukkan secara subgingival hingga

kedasar dari pocket. Eksplorasi ringan dilakukan secara vertikal pada permukaan akar. Ketika

kalkulus ditemukan, ujung dari instrumen harus dimajukan secara apikal dari kalkulus sampai batas

dari kalkulus pada akar dirasakan. Jarak antara apikal edge dengan dasar dari pocket biasanya

berkisar antara 1.0 hingga 2.0 mm. Ujung dari instrumen disesuaikan mendekati gigi untuk

memastikan sudut terbaik dari perabaan yang sensitif dan menghindari trauma. Ketika permukaan

proksimal di eksplor, instrumen harus diperpanjang setidaknya setengah jalan diseluruh permukaan

3

Page 4: Scaling Dan Root Planing

melewati kontak area untuk memastikan deteksi komplit dari kalkulus interproksimal. Ketika

ekplorasi menggunakan sudut garis, kecembungan, dan kecekungan, pemegangan instrumen harus

diputar sedikit diantara ibu jari dan jari lain untuk menjaga ujung instrumen tetap beradaptasi pada

perubahan kontur gigi.

Meskipun teknik eksplorasi dan sensivitas perabaan sangat penting, menafsirkan berbagai tingkat

dari kekasaran permukaan gigi karena kalkulus dan membuat penilaian klinis berdasarkan

interpretasi juga membutuhkan keahlian yang lebih. Pelajar pemula biasanya menemui kesulitan

untuk membedakan kalkulus yang tipis dengan sementum yang berubah. Pendeteksian harus dimulai

dengan pengenalan tepian, benjolan, taji dari kalkulus, lalu spikula yang lebih kecil, kekasaran

kalkulus yang sedikit, dan benjolan benjolan kecil yang sedikit yang terasa seperti lapisan lengket

atau film yang melapisi permukaan gigi. Margin yang menggantung atau yang mengalami defisiensi

dari dental restorasi, karies, dekalsifikasi, dan kekasaran permukaan akar akibat instrumentasi

sebelumnya biasanya ditemukan pada saat ekspolasi. Iragulasi ini dan yang lainnya harus dikenali

dan dibedakan dengan kalkulus subgingival. Karena ini membutuhkan banyak pengalaman dan

tingkat sensivitas perabaan yang tinggi, banyak dokter setuju bahwa pengembangan keterampilan

mendeteksi sama pentingnya dengan penguasaan teknik scaling dan root planing.

Teknik Scaling Supragingiva

Secara umum kalkulus yang terletak pada supragingiva lebih lunak dan lebih mudah

dibersihkan dibanding kalkulus subgingiva. Pada teknik scaling supragingiva, instrumentasi

dilakukan pada daerah mahkota dan tidak dibatasi oleh jaringan sekitarnya, sehingga adaptasi dan

angulasi lebih mudah. Teknik scaling supragingiva juga memungkinkan adanya visibilitas langsung

dan pergerakan yang lebih bebas dibanding teknik subgingival.

Kalkulus supragingiva biasanya dihilangkan dengan menggunakan sickle, kuret, dan

instrumen ultrasonic dan sonic. Hoe dan chisel jarang digunakan. Pada teknik scaling supragingiva,

4

Page 5: Scaling Dan Root Planing

sickle atau kuret dipegang dengan cara modified pen grasp dan dilakukan firm finger rest pada gigi

yang berada di area yang berlawanan dengan area kerja. Angulasi blade dengan permukaan gigi

sedikit lebih kecil dari 90°. Cutting edge harus berada pada margin apikal kalkulus, dan ditarik ke

arah koronal secara vertikal atau obliq dengan tarikan yang pendek, kuat, dan overlapping. Berhati-

hatilah dalam penggunaan sickle karena ujungnya yang tajam dapat merusak jaringan sekitar,

sehingga adaptasi dengan permukaan gigi harus baik.

Jika bulky blade dapat diinsersikan ke dalam jaringan sekitar maka sickle dapat digunakan

untuk membersihkan kalkulus di bawah margin gingival. Jika tindakan ini dilakukan, biasanya

diikuti dengan final scaling dan root planing dengan menggunakan kuret.

Teknik Scaling Subgingival dan Root Planing

Teknik scaling subgingiva dan root planing jauh lebih kompleks dan sulit dilakukan dibanding

scaling supragingival karena beberapa alasan berikut.

- Kalkulus subgingiva berkonsistensi lebih keras dibanding kalkulus supragingiva.

- Kalkulus serta deposit lainnya terperangkap di bagian lebih dalam dan sulit terjangkau,

apalagi pada akar gigi dengan morfologi yang irreguler.

- Dinding poket yang terbatas, namun kalkulus yang lebih dalam masih ada.

- Lapang pandang operator minimal akibat perdarahan saat instrumentasi.

Oleh karena kesulitan-kesulitan tersebut, maka operator harus memperhatikan instrumentasi

yang tepat, baik pemilihan alat, posisi dan cara memegang instrumen, serta keterampilan operator.

Sickle , hoe, file dan alat ultrasonik digunakan untuk scaling subgingiva tapi tidak diajnjurkan untuk

root planing. Meskipun beberapa jenis file dapat menghancurkan deposit yang keras tetapi file, hoe,

dan alat ultrasonik yang besar sulit diinsersikan ke dalam poket yang dalam. Hoe dan file tidak bisa

digunakan untuk mendapatkan permukaan yang halus seperti kuret, kuret sangat baik digfunakan

untuk menghilangkan sementum subgingiva. Scaling subgingiva dan root planing dilakukan baik

5

Page 6: Scaling Dan Root Planing

dengan kuret universal; maupun dengan kuret gracey. Cutting edge diadaptasikan dengan ringan

pada gigi diman shank bagian bawah dibuat sejajar dengan permukaan gigi . Shank bagian bawah

digerakkan menghadap kegigi sehingga dengan demikian bagian depan dari blade berada dekat

dengan permukaan gigi. Blade instrument kemudian diinsersikan di bawah gingival sampai dasar

poket dengan gerakan eksplorasi ringan. Bila cutting edge telah mencapai dasar poket, angulasi 45o

dan 90o harus dipertahankan dan kalkulus dihilangkan dengan gerakan yang terkontrol, berulang,

gerak pendek, dan pergelangan tangan yang cukup bertenaga.

Ketika stroke scaling digunakan untuk menghilangkan kalkulus, kekuatan bisa

dimaksimalkan dengan memusatkan tekanan lateral ke sepertiga bagian bawah pisau (lihat Gambar.

42-19). Dibagian ini, beberapa milimeter dari terminal pisau, diposisikan sedikit apikal ke tepi

lateral kalkulus, dan stroke vertikal atau miring digunakan untuk membagi kalkulus dari permukaan

gigi. Tanpa menarik instrumen dari saku, pisau maju ke lateral untuk mengenai bagian berikutnya

dari kalkulus yang tersisa. Stroke vertikal atau miring lainnya dibuat, sedikit tumpang tindih dengan

stroke sebelumnya. Proses ini diulang sampai kalkulus hilang.

Tekanan lebih ke lateral diperlukan untuk menghilangkan seluruh kalkulus di satu stroke.

Meskipun beberapa dokter mungkin bisa menghilangkan seluruh kalkulus dalam hal ini

cara, kekuatan yang lebih tepat diperlukan untuk mengurangi sensitivitas taktil mengurangi jaringan

trauma. Sebuah stroke tunggal biasanya tidak cukup untuk menghapus kalkulus seluruhnya. stroke

dibuat dengan ujung enderung mengambil deposit bagian bawah lapis demi lapis. Ketika serangkaian

ini diulang, kalkulus dapat dikurangi menjadi lembaran tipis, halus, mengkilat yang sulit untuk

membedakan dari permukaan akar di sekitarnya.

Sebuah kesalahan umum dalam instrumenting pada permukaan proksimal adalah gagal untuk

mencapai wilayah midproximal apikal kekontak. Daerah ini relatif tidak dapat diakses, dan

membutuhkan tehnik keterampilan lebih dari instrumentasi bukal atau permukaan lingual. Hal ini

sangat penting untuk memperluas stroke di seluruh permukaan proksimal sehingga tidak ada

6

Page 7: Scaling Dan Root Planing

kalkulus di daerah interproksimal. Dengan kuret yang baik, hal ini dapat dicapai dengan menjaga

batang bawah kuret tetap paralel dengan sumbu panjang gigi (Gambar 47-3). Dengan paralel tangkai

yang lebih rendah dengan sumbu panjang gigi, pisau dari kuret akan mencapai dasar saku dan

melampaui garis tengah di permukaan proksimal.

Hubungan antara letak jari dan daerah kerja penting untuk dua alasan. Pertama, sisa jari atau

titik tumpu harus diposisikan untuk memungkinkan tangkai yang lebih rendah dari instrumen yang

akan paralel atau hampir sejajar dengan permukaan gigi yang sedang dirawat. Paralelisme

merupakan persyaratan mendasar untuk optimalisasi kerja angulation. Kedua, sisa jari harus

diposisikan untuk memungkinkan operator menggunakan gerak pergelangan tangan-lengan. Pada

rahang atas posterior, persyaratan ini dapat dipenuhi hanya dengan menggunakan tumpuan ekstraoral

atau sebaliknya-arch. Ketika jari terletak intraoral digunakan di daerah lain mulut, sisa jari harus

cukup dekat dengan daerah kerja untuk memenuhi dua persyaratan.

Sebagai instrumentasi gigi selanjutnya, posisi tubuh operator dan lokasi dari sisa jari harus

sering disesuaikan atau diubah untuk memungkinkan paralelisme dan gerak pergelangan tangan.

Untuk cara lain yang mungkin dan dapat diterima jika cara tersebut memberikan efisiensi yang sama

dan kenyamanan. Berikut pendekatan dapat digunakan:

Maksilaris kanan posterior sekstan: wajah aspek (Gambar 47-4).

Posisi Operator : posisi samping

Iluminasi:Langsung.

Visibilitas: langsung (tidak langsung untuk permukaan

distal molar).

7

Page 8: Scaling Dan Root Planing

Alat Scaling dan Root Planing

Alat scaling dan root planing digunakan untuk:

1. Menghilangkan kalkulus dari permukaan mahkota dan akar gigi

2. Membuang sementum yang tercemar toksin dan nekrosis pada permukaan subgingival dari

akar gigi

Alat ini dapat disubklasifikasikan lagi atas :

1. Sickle scaler adalah scaler kasar untuk menyingkirkan kalkulus supragingival. Permukaan

sickle scaler adalah datar dengan dua cutting edge yang menyatu membentuk ujung yang

runcing. Penampang melintangnya berbentuk segitiga dan sisi pemotong pada kedua sisi.

Karena desainnya, alat ini hanya digunakan untuk penyingkiran kalkulus supragingival.

Apabila digunakan untuk instrumentasi subgingival akan mencederai jaringan gingiva.

8

Page 9: Scaling Dan Root Planing

Gambar: sickle scaler

Banyak sekali jenis sickle scaler. Ada scaler yang khusus untuk regio anterior dan ada

yang khusus untuk regio posterior. Masing-masing jenis scaler ada yang lurus dan ada yang

melengkung lehernya. Pada scaler sabit untuk region anterior, baik yang lurus maupun yang

melengkung, mata pisau, leher dan gagangnya berada dalam satu bidang. Sebaliknya mata

pisau, leher dan gagang untuk regio posterior tidak berada dalam satu bidang, karena

tangkainya membengkok agar mudah diadaptasikan pada gigi posterior.

2. Curette adalah alat periodontal halus yang digunakan untuk scaling dan root planning.

Kuret dibedakan atas dua tipe: kuret universal dan kuret khusus (area-specific/Gracey

curette). Ciri khas kuret adalah: bentuk penampang melintang seperti sendok, ujungnya

9

Page 10: Scaling Dan Root Planing

membulat/tumpul. Sisi pemotongnya adalah ganda pada kuret universal dan tunggal pada

kuret khusus. Ukurannya lebih halus dibandingkan dengan sickle scaler. Oleh sebab itu alat

ini mudah dimasukkan dan diadaptasikan pada pocket yang dalam tanpa menimbulkan cedera

pada jaringan. Kuret yang dipasarkan ada yang bermata pisau tunggal (pada salah satu ujung

gagang saja), tetapi ada juga yang bermata pisau ganda (mata pisau pada masing-masing

ujung gagang).

Gambar : kuret

Perbedaan antara kuret universal dengan kuret khusus/Gracey adalah:

a) Kuret universal dapat digunakan pada semua daerah dan sisi/permukaan sedangkan kuret

khusus hanya pada daerah dan sisi tertentu

b) Sisi pemotong pada kuret universal ganda, sedangkan pada kuret khusus tunggal

c) Kuret universal melengkung kearah atas saja, sedangkan kuret khusus melengkung kearah

atas dan kesamping

d) Permukaan mata pisau kuret universal tegak lurus terhadap leher alat, sedangkan mata pisau

kuret khusus membentuk sudut 60° terhadap leher alat.

10

Page 11: Scaling Dan Root Planing

Gambar : Gracey Curette

Gambar : Gracey Curette

Gracey Curette memiliki 14 ukuran yang digunakan spesifik untuk tiap gigi dan

permukaannya. Kuret nomor 1-4 digunakan untuk gigi anterior, kuret nomor 5-6 digunakan

11

Page 12: Scaling Dan Root Planing

untuk gigi anterior dan premolar, kuret nomor 7-10 digunakan untuk bagian fasial dan lingual

gigi posterior, kuret nomor 11-12 digunakna untuk bagian mesial gigi posterior, serta kuret

nomor 13-14 digunakan untuk bagian distal gigi posterior.

3. Hoe scaler

Mata hoe scaler membengkok membentuk sudut 99°-100° terhadap leher alat. Alat ini

didesain untuk setiap permukaan gigi, artinya pada setiap permukaan gigi digunakan satu

jenis hoe scaler.

Gambar : hoe sclaer

4. Chisel scaler

Chisel scaler didesain khusus untuk permukaan proksimal gigi anterior yang terlalu rapat

ruang interproksimalnya. Lehernya bisa lurus atau membengkok, dengan sisi pemotong

membentuk sudut 45°.

5. Scaler ultrasonic

Digunakan untuk membuang plak, scalling, mabuang stain, dan kuretase. Ada 2 tipe gerakan

pada scaler ultrasonic ini, yaitu (1) magnetostrictive, pergerakannya ellips ; dan (2)

piezoelectric, pergerakannya linear.

12

Page 13: Scaling Dan Root Planing

Gambar : ultrasonic scaler

Sonic dan Ultrasonic Instrumentasi

Komponen penting dari perawatan periodontal adalah membersihkan biofilm dan kalkulus

yang terdapat di subgingival. Metode sederhana untuk perawatan permukaan akar menggunakan

hand instruments seperti kuret. Namun dengan teknik yang sederhana memerlukan keterampilan

operator yang lebih, memakan waktu yang lama, dan menimbulkan ketidaknyamanan baik untuk

operator dan pasien, sehingga saat ini dikembangkan power-driven scalers (skaler yang digerakkan

oleh mesin). Power driven scaler terdiri dari unltrasonic dan sonic scaler. Dengan power driven

scaler meningkatkan kenyamanan pasien dan mengefisiensikan tenaga yang dikeluarkan oleh

operator.

Sonic Scalers, Magnetostrictive, dan Piezoelectric Ultrasonic Scalers

Sistem pergerakkan scaler dibagi menjadi sonic scalers, magnetostrictive, piezoelectric

ultrasonic scaler. Pengoperasian sonic scaler oleh kompres udara yang berasal dari dental chair.

Memiliki frekuensi 6000Hz samapi 9000 Hz dengan amplitudo sampai dengan 1000µm hampir

disetiap pergerakannya sehingga tidak memiliki ketergantungan terhadap angulasi permukaan akar

13

Page 14: Scaling Dan Root Planing

untuk kestabilan pergerakan scaler ini. Jadi menggunakan sonic scaler lebih menguntungkan

daripada ultrasonic scaler.

Magnetostrictive ultrasonic scalers memilitki amplitudo 13 hingga 72 µm dan frekuensinya 20.000

Hz hingga 45.000 Hz. Pizoelectric scalers juga memiliki frekuensi pergerakan 20.000 hingga 45.000

Hz dan amplitude sampai dengan 72 µm. Dengan frekuensi dan amplitodo sebesar itu

magnetostrictive dan piezoelectric scaler memiliki ketergantungan angulasi terhadap permukaan akar

untuk kestabilannya.

14

Page 15: Scaling Dan Root Planing

Keamanan dan Penggunaan Pergerakan Scaler

Di awal perawatan periodontal membutuhkan instrument yang memiliki kecepatan tinggi

untuk efisiensi waktu saat mengurangi kalkulus dengan pengurangan substansi akar yang minimal.

Meskipun demikian keamanan dari penggunaan scaler ini tergantung pada waktu instrumentasi,

kekuatan lateral, angulasi scaler, dan pengaturan kecepatan pemakaian instrument. Untuk

penggunaan sonic scaler menggunakan low power, sedangkan untuk magnetostrictive dan

piezoelectric scaler menggunakan medium power.

15

Page 16: Scaling Dan Root Planing

16

Page 17: Scaling Dan Root Planing

Ultrasonik scaling dapat menghilangkan kalkulus dan mengurangi jumlah bakteri berbahaya

di bawah garis gusi. Alat ini penting dalam pencegahan dan perawatan dari penyakit periodontal.

Scaling dengan alat ultrasonic sekarang sudah banyak dilakukan di Indonesia. Pengaruh dan

pemakaian alat ultrasonic serta pemolesan permukaan dengan mesin kecepatan tinggi (jet)

mengakibatkan jaringan gigi turut terambil sehingga bakteri dapat masuk ke dalam tubulus yang

terbuka. Jadi penggunaannya harus dengan tekanan ringan dan mengenai sedikit mungkin daerah.

Pada ujung alat ultrasonic terdapat semprotan air yang bertujuan untuk menghilangkan panas yang

umumnya terjadi akibat vibrasi ultrasonic. Selain itu juga berfungsi sebagai pembersih permukaan

gigi.

Posisi pasien dan operator pada penggunaan alat sonic dan ultrasonic sama saja dengan posisi

pada penggunaan hand instrument. Pada instrumentasi untuk rahang atas, pasien tidur terlentang

dengan posisi dagu agak diangkat. Sedangkan pada mandibula, posisi senderan dari dental chair kira-

kira 45 derajat dari lantai. Namun, jangan dilupakan bahwa penggunaan kaca mulut tetaplah penting.

Sebelum setiap prosedur scaling, seorang dokter gigi harus mengevaluasi terlebih dahulu

bagian yang akan dilakukan perawatan. Evaluasi tersebut termasuk melakukan probing kedalaman

poket, anatomi dari permukaan akar, dan morfologinya. Terkadang gambaran radiografi juga

dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Pada saat melakukan scaling,

diperhatikan juga kecepatan dari agen pendingin. Kecepatan agen pendingin paling tidak 14 ml/min

sampai 23 ml/min dianjurkan untuk mencegah adanya kerusakan termal pada poket periodontal.

Setting dari kecepatan sonic dan ultrasonic scaler mempengaruhi amplitude dari osiliasi tip. Namun,

pada pemakaian instrument berkecepatan tinggi akan meningkatkan aerosol dan pembentukkan

splatter yang akan mengakibatkan berkurangnya agen pendingin yang masuk ke dalam poket

periodontal. Sehingga, akan lebih baik apabila dalam pengaturan kecepatannya pada kecepatan

17

Page 18: Scaling Dan Root Planing

rendah atau medium. Hal ini dilakukan untuk menghindari pembuangan jaringan akar yang

seharusnya tidak terbuang.

Untuk mencapai stabilisasi instrument yang maksimum, maka harus diperhatikan dalam hal cara

memegang alat dan tumpuan jari kita. Stabilisasi maksimum dapat dicapai dengan menggunakan

teknik modified pen grasp. Dengan panggunaan hand instrument, finger rest pada intraoral sangat

dianjurkan untuk setiap segmen pada rahang atas dan rahang bawah. Palm rest pada bagian

ekstraoral harus dilakukan pada instrumentasi pada gigi posterior di rahang atas dan punggung

tangan pada area maksila bagian kanan atau dengan telapak tangan pada area kiri.

Pada pendekatan sistemik dalam membersihkan permukaan akar dengan tip scaler yang tipis. Tip

diletakkan secara parallel pada sumbu panjang gigi. Namun, insersi secara oblique juga

direkomendasikan untuk membersihkan permukaan interdental kontralateral.

Gambar. Posisi tip dalam membersihkan permukaan akar

Posisi Scaling

1. Posterior Kanan Rahang Atas: aspek fasial (Molar)

Posisi operator : di sebelah pasien

Pencahayaan : langsung

Penglihatan : langsung (tidak langsung untuk permukaan

distal dari molar)

18

Page 19: Scaling Dan Root Planing

Retraksi : kaca mulut atau jari lainnya

Jari lainnya : ekstraoral, telapak tangan. Punggung jari tengah dan jari manis terletak pada lateral

mandibula.

2. Posterior Kanan Rahang Atas: aspek fasial (Premolar)

Posisi operator : di sebelah atau di belakang

pasien

Pencahayaan: langsung

Penglihatan : langsung

Retraksi : kaca mulut atau jari lainnya

Jari lainnya : ekstraoral, telapak tangan. Jari manis

berada pada permukaan oklusal gigi sebelahnya.

3. Posterior Kanan Rahang Atas: aspek palatal

Posisi operator : di sebelah atau depan pasien

Pencahayaan : langsung dan tidak langsung

Penglihatan : langsung dan tidak langsung

Retraksi : -

Jari lainnya : ekstraoral, telapak tangan.

Punggung jari tengah dan jari manis terletak pada

lateral mandibula.

19

Page 20: Scaling Dan Root Planing

Posisi operator: di depan pasien

Pencahayaan : langsung

Penglihatan : langsung

Retraksi : -

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan, jari.

Jari telunjuk tangan yang tidak bekerja

berada di permukaan oklusal dari gigi

poserior kanan rahang atas. Jari manis

dari tangan yang bekerja pada jari

telunjuk tangan yang tidak bekerja.

4. Anterior Rahang Atas: aspek fasial

Posisioperator :di belakang pasien

Pencahayaan : langsung

Penglihatan : langsung

Retraksi : jari telunjuk dari jari yang tidak bekerja

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis

pada incisal edge pada gigi sebelah.

Posisi operatordi depan pasien

Pencahayaan : langsung

Penglihatan : langsung

Retraksi : jari telunjuk dari jari yang tidak bekerja

20

Page 21: Scaling Dan Root Planing

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis pada incisal edge atau permukaan labial pada

gigi sebelah

5. Anterior Rahang Atas: aspek palatal

Posisi operator : di belakang pasien

Pencahayaan : tidak langsung

Penglihatan : tidak langsung

Retraksi : -

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis

pada incisal edge pada gigi sebelah

6. Posterior Kiri Rahang Atas: aspek fasial

Posisi operator :di samping atau belakang pasien

Pencahayaan : langsung atau tidak langsung

Penglihatan : langsung atau tidak langsung

Retraksi : kaca mulut

Jari lainnya : ekstraoral, telapak tangan.

Permukaan depan dari jari tengah dan jari manis

pada lateral mandibula sebelah kiri.

21

Page 22: Scaling Dan Root Planing

Posisi operator :di samping atau belakang pasien

Pencahayaan : langsung atau tidak langsung

Penglihatan : langsung atau tidak langsung

Retraksi: kaca mulut

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis

pada incisal edge atau permukaan oklusal dari gigi

sebelah.

7. Posterior Kiri Rahang Atas: aspek lingual

Posisi operator :di depan pasien

Pencahayaan : langsung

Penglihatan : langsung

Retraksi : -

Jari lainnya: intraoral. Jari manis pada incisal edge

dari gigi anterior rahang bawah atau permukaan

fasial dari premolar rahang bawah, diperkuat dengan

jari telunjuk dari tangan yang tidak bekerja

Posisi operator :di depan pasien

Pencahayaan : langsung dan tidak langsung

Penglihatan : langsung dan tidak langsung

Retraksi : -

Jari lainnya : ekstraoral, telapak tangan. Permukaan

depan dari jari tengah dan jari manis pada permukaan

lateral dari mandibula

22

Page 23: Scaling Dan Root Planing

Tangan yang lainnya memegang kaca mulut sebagai pencahayaan tidak langsung.

Posisi operator :di samping atau depan pasien

Pencahayaan : langsung

Penglihatan : langsung

Retraksi : -

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis

pada incisal edge atau permukaan oklusal dari gigi

sebelah

8. Posterior Kiri Rahang Bawah: aspek fasial

Posisi operator :di samping atau belakang pasien

Pencahayaan : langsung

Penglihatan : langsung atau tidak langsung

Retraksi : kaca mulut atau jari telunjuk

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis

pada incisal edge atau permukaan oklusal dari gigi

sebelah

23

Page 24: Scaling Dan Root Planing

9. Posterior Kiri Rahang Bawah: aspek lingual

Posisi operator :di samping ataudepan pasien

Pencahayaan: langsung dan tidak langsung

Penglihatan : langsung

Retraksi : kaca mulut menahan lidah

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis pada

incisal edge atau permukaan oklusal dari gigi sebelah

10. Anterior Rahang Bawah: aspek fasial

Posisi operator :di depan pasien

Pencahayaan : langsung

Penglihatan : langsung

Retraksi : jari telunjuk dari tangan yang tidak bekerja

Jari lainnya: intraoral, telapak tangan. Jari manis pada

incisal edge atau permukaan oklusal dari gigi sebelah

Posisi operator :di belakang pasien

Pencahayaan : langsung

Penglihatan : langsung

Retraksi : jari telunjuk atau jempol dari tangan yang tidak

bekerja

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis

pada incisal edge atau permukaan oklusal gigi sebelah

24

Page 25: Scaling Dan Root Planing

11. Anterior Rahang Bawah: aspek lingual

Posisi operator :di belakang pasien

Pencahayaan : langsung dan tidak langsung

Penglihatan : langsung dan tidak langsung

Retraksi : kaca mulut menahan lidah

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis

pada incisal edge atau permukaan oklusal gigi sebelah

Posisi operator :di depan pasien

Pencahayaan : langsung dan tidak langsung

Penglihatan : langsung dan tidak langsung

Retraksi : kaca mulut menahan lidah

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis pada

incisal edge atau permukaan oklusal gigi sebelah

12. Posterior Rahang Bawah: aspek bukal

Posisi operator :di sebelah atau depan pasien

Pencahayaan : langsung

Penglihatan : langsung

Retraksi : kaca mulut atau jari telunjuk dari tangan

lainnya

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis pada

incisal edge atau permukaan oklusal gigi sebelah

25

Page 26: Scaling Dan Root Planing

13. Posterior Kanan Rahang Bawah: aspek lingual

Posisi operator :di depan pasien

Pencahayaan : langsung dan tidak langsung

Penglihatan : langsung dan tidak langsung

Retraksi : kaca mulut menahan lidah

Jari lainnya : intraoral, telapak tangan. Jari manis pada

incisal edge atau permukaan oklusal gigi sebelah

26

Page 27: Scaling Dan Root Planing

DAFTAR PUSTAKA

Carranza's Clinical Periodontology, 9th edition

Chesnutt, Ivor G.,dkk . 2007. Churchill’s Pocketbooks : Clinical Dentistry 3 th Edition.

Amerika Serikat : Elsevier.

27