Upload
usman-fadillah
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
1/68
Gardu Distribusi
TM - 4
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
2/68
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
3/68
Sistem Tenaga Listrik
Umumnya jaringantransmisi dengan typeradial/ loop
Umumnya jaringansubtransmisi dengan
type loop/ network
Umumnya jaringandistribusi primer
dengan type radial
Umumnya jaringandistribusi sekunderdengan type radial
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
4/68
1. Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yangberguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrikbesar (Bulk Power Source ) sampai ke konsumen
2. Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik dengantegangan dari 11 kV sampai 24 kV dikirimkan ke saluran transmisitegangan tinggi 150 kV atau tegangan ekstra tinggi 500 kV melaluistep up transformer.
Sistem distribusi tenaga listrik
. ar sa uran ransm s , egangan urun an ag men a sa uransubtransmisi tegangan tinggi 70 kV/ 150 kV atau langsung ketegangan menengah 20 kV dengan transformator penurun teganganpada gardu induk distribusi, kemudian pada sistem teganganmenengah 20 kV tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh
saluran distribusi primer.4. Dari saluran distribusi primer inilah trafo-trafo distribusi mengambil
tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusimenjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt. Selanjutnya
disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
5/68
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
6/68
Pengelompokan teganganPada sistem tenaga listrik
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
7/68
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
8/68
Saluransubtransmisi
Sumber daya besar
Transformator daya
gardu induk
K o n s u m e n
Saluran
sekunder
Transformatordistribusi
Saluran primer
Gambar 1. Diagram satu garis dari sistem distribusi tipik
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
9/68
BAGIAN-BAGIAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
1. Jaringan SubtransmisiJaringan subtransmisi berfungsi menyalurkan daya listrik dari suatu garduinduk transmisi dengan kapasitas daya besar menuju pusat beban dimanaterdapat gardu induk distribusi. jaringan subtransmisi biasanya memakai
tegangan tinggi (70-150 kV), dengan konfigurasi radial, loop atau grid.2 Gardu Induk Distribusi
Dibagi menjadi dua bagian yaitu Gardu Induk dan Gardu Hubung :
a. Gardu Induk GI
Gardu induk berfungsi menerima daya listrik dari jaringan subtransmisi danmenurunkan tegangannya menjadi tegangan jaringan distribusi primer(Jaringan Tegangan Menengah/ JTM). Jadi pada bagian ini terjadipenurunan tegangan dari tegangan tinggi ataupun tegangan extra tinggi ketegangan menengah 20 kV.
b. Gardu Hubung (GH)
Gardu hubung berfungsi menerima daya listrik dari gardu induk yang telahditurunkan menjadi tegangan menengah dan menyalurkan atau membagidaya listrik tanpa merubah tegangannya melalui jaringan distribusi primer
(JTM) menuju gardu atau transformator distribusi.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
10/68
3 Jaringan Distribusi Primer / Jaringan Tegangan
Menengah (JTM)Jaringan distribusi primer (JTM) bertegangan 20 kV berfungsimenyalurkan daya listrik dari Gardu Induk Distribusi, menuju kegardu / transformator distribusi. Jaringan distribusi primer dilayanioleh gardu hubung atau langsung dari gardu induk dan atau daripusat pembangkit.
4 Gardu / Trafo Distribusi
Gardu distribusi berfungsi untuk menurunkan teganganprimer (tegangan menengah) menjadi tegangan sekunder(tegangan rendah) yang biasanya 220/ 380 Volt.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
11/68
5 Jaringan Distribusi Sekunder/ Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) Jaringan distribusi sekunder berfungsi untuk menyalurkan/
menghubungkan sisi tegangan rendah transformator distribusi kekonsumen mengunakan jaringan hantaran udara 3 fasa 4 kawatdengan tegangan distribusi sekunder 220/ 380 Volt.
Kecuali untuk daerah-daerah khusus dengan pertimbangankeindahan, keselamatan dan keandalan yang tinggidipergunakan sistem kabel bawah tanah.
6 Sambungan KonsumenSambungan rumah, adalah hantaran udara pada tegangan 220 /380 Volt, 1 fasa atau 3 fasa dari tiang menuju instalasi alatpembatas dan pengukur (APP) di konsumen, untuk selanjutnya
tenaga listrik di bagikan pada seluruh instalasi dalam bangunankonsumen melalui panel hubung bagi.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
12/68
PENGERTIAN DAN FUNGSI GARDU INDUK
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran tenaga listrik, ataumerupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran.
Mentransformasikan daya listrik :
Dari tegangan ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV). Dari tegangan tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV).
Dari tegangan tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).
Untuk pengukuran, pengawasan operasi serta pengamanan dari sistemtenaga listrik.
Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui
tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah melaluiproses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang (feeder- feeder)
tegangan menengah yang ada di gardu induk.
Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), yang kitakenal dengan istilah SCADA.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
13/68
Klasifikasi Gardu IndukBerdasarkan tegangannya:- GI Transmisi- GI DistribusiBerdasarkan penempatan peralatannya- GI pasangan dalam (in door substation)- GI pasangan luar (out door substation)- GI sebagian pasangan luar (combined outdoor indoor substation)-
- GI sebagian pasangan bawah tanah (semi under ground substation)- GI mobil (mobile substation)Berdasarkan isolasi yang dipakai- GI isolasi udara
- GI isolasi gas (GIS = Gas Insulated Switchgear)Berdasarkan fungsinya :- GI Penaik Tegangan- GI Penurun Tegangan- GI Pengatur Tegangan- GI Pengatur Beban
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
14/68
JENIS GARDU INDUK
Jenis Gardu Induk bisa dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu : Berdasarkan besaran tegangannya.
Berdasarkan pemasangan peralatan.
Berdasarkan fungsinya.
Berdasarkan isolasi yang digunakan. Bedasarkan sistem rel (busbar).
Dilihat dari jenis komponen yang digunakan, secara umum antara GITET denganmempunya anya esamaan. er e aan men asar a a a :
Pada GITET transformator daya yang digunakan berupa 3 buah tranformatordaya masing – masing 1 phasa (bank tranformer) dan dilengkapi peralatanreaktor yang berfungsi mengkompensasikan daya reaktif jaringan.
Sedangkan pada GI (150 KV, 70 KV) menggunakan Transformator
daya 3 phasa dan tidak ada peralatan reaktor.
Berdasarkan besaran tegangannya, terdiri dari :
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 KV, 500 KV.
Gardu Induk Tegangan Tinggi (GI) 150 KV dan 70 KV.
Gardu Induk Distribusi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
15/68
BERDASARKAN PEMASANGAN PERALATAN
Gardu Induk Pasangan Luar : Adalah gardu induk yang sebagian besar komponennya di tempatkan di luar
gedung, kecuali komponen kontrol, sistem proteksi dan sistem kendali sertakomponen bantu lainnya, ada di dalam gedung.
Gardu Induk semacam ini biasa disebut dengan gardu induk konvensional.
Sebagian besar gardu induk di Indonesia adalah gardu induk konvensional.
Untuk daerah-daerah yang padat pemukiman dan di kota-kota besar di PulauJawa, sebagian menggunakan gardu induk pasangan dalam, yang disebutGas Insulated Substation atau Gas Insulated Switch ear GIS .
Gardu Induk Pasangan Dalam :
Adalah gardu induk yang hampir semua komponennya (switchgear, busbar,isolator, komponen kontrol, komponen kendali, cubicle, dan lain-lain)dipasang di dalam gedung. Kecuali transformator daya, pada umumnya
dipasang di luar gedung. Gardu Induk semacam ini biasa disebut Gas Insutaled Substation (GIS).
GIS merupakan bentuk pengembangan gardu induk, yang pada umumnyadibangun di daerah perkotaan atau padat pemukiman yang sulit untuk mendapatkan lahan.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
16/68
Beberapa keuanggulan GIS dibanding GI konvensional :
Hanya membutuhkan lahan seluas ± 3.000 meter persegi atau ± 6 %dari luas lahan GI konvensional.
Mampu menghasilkan kapasitas daya (power capasity) sebesar 3 x 60MVA bahkan bisa ditingkatkan sampai dengan 3 x 100 MVA.
Jumlah penyulang keluaran (output feeder) sebanyak 24 penyulang(feeder) dengan tegangan kerja masing-masing 20 KV.
.
Keunggulan dari segi estetika dan arsitektural, karena bangunan bisadidesain sesuai kondisi disekitarnya.
Gardu Induk kombinasi pasangan luar dan pasangan dalam :
Adalah gardu induk yang komponen switchgear-nya ditempatkan di dalam
gedung dan sebagian komponen switchgear ditempatkan di luar gedung,misalnya gantry (tie line) dan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) sebelummasuk ke dalam switchgear. Transformator daya juga ditempatkan di luargedung.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
17/68
BERDASARKAN FUNGSINYA
Gardu Induk Penaik Tegangan :
Adalah gardu induk yang berfungsi untuk menaikkan tegangan, yaitutegangan pembangkit (generator) dinaikkan menjadi tegangan sistem.
Gardu Induk ini berada di lokasi pembangkit tenaga listrik.
Karena output voltage yang dihasilkan pembangkit listrik kecil dan harusdisalurkan pada jarak yang jauh, maka dengan pertimbangan efisiensi,tegangannya dinaikkan menjadi tegangan ekstra tinggi atau tegangan tinggi.
Gardu Induk Penurun Tegangan :
Adalah ardu induk an berfun si untuk menurunkan te an an dari
tegangan tinggi menjadi tegangan tinggi yang lebih rendah dan menengahatau tegangan distribusi.
Gardu Induk terletak di daerah pusat-pusat beban, karena di gardu induk inilah pelanggan (beban) dilayani.
Gardu Induk Pengatur Tegangan : Pada umumnya gardu induk jenis ini terletak jauh dari pembangkit tenaga
listrik.
Karena listrik disalurkan sangat jauh, maka terjadi tegangan jatuh (voltagedrop) transmisi yang cukup besar.
Oleh karena diperlukan alat penaik tegangan, seperti bank capasitor,sehingga tegangan kembali dalam keadaan normal.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
18/68
Gardu Induk Pengatur Beban :
Berfungsi untuk mengatur beban.
Pada gardu induk ini terpasang beban motor, yang pada saat tertentumenjadi pembangkit tenaga listrik, motor berubah menjadi generator dan
suatu saat generator menjadi motor atau menjadi beban, dengan generator
eru a men a mo or yang memompa an a r em a e o am u ama.
Gardu Induk Distribusi :
Gardu induk yang menyalurkan tenaga listrik dari tegangan tinggi
subtransmisi (150 kV) ke tegangan menengah (distribusi) 20 kV.
Gardu induk ini terletak di dekat pusat-pusat beban.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
19/68
BERDASARKAN ISOLASI YANG DIGUNAKAN
Gardu Induk yang menggunakan isolasi udara : Adalah gardu induk yang menggunakan isolasi udara antara bagian yang
bertegangan yang satu dengan bagian yang bertegangan lainnya.
Gardu Induk ini berupa gardu induk konvensional , memerlukan tempatterbuka yang cukup luas.
Gardu induk konvensional
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
20/68
Gardu Induk yang menggunakan isolasi gas SF 6 : Gardu induk yang menggunakan gas SF 6 sebagai isolasi antara bagian yang
bertegangan yang satu dengan bagian lain yang bertegangan, maupunantara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan.
Gardu induk ini disebut Gas Insulated Substation atau Gas Insulated
Switchgear (GIS), yang memerlukan tempat yang sempit.
Gas Insulated Substation (GIS)
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
21/68
Peralatan utama GI
Trafo:trafo daya, trafo instrumen, CT, PT CB/PMT PMS/DS Busbar rel da a
Isolator LA Reaktor
Static capacitor Peralatan sistem pentanahan Peralatan komunikasi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
22/68
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
23/68
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
24/68
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
25/68
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
26/68
Dalam bidang STL, digunakan untuk
menyebut pertemuan antar jaringan Memiliki fungsi utama sebagai penghubung
Busbar
Pemilihan bahan Busbar :
Tahanan elektrik rendah.
Kekuatan mekanik tinggi. Tahan terhadap cuaca.
Tahan terhadap korosi.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
27/68
BERDASARKAN SISTEM REL (BUSBAR)
Rel (busbar) merupakan titik hubungan pertemuan (connecting) antara
transformator daya, SUTT/ SKTT dengan komponen listrik lainnya, untuk
menerima dan menyalurkan tenaga listrik. Berdasarkan sistem rel (busbar),
gardu induk dibagi menjadi beberapa konfigurasi :
• Single Bus • Double Bus Double Breaker
• Main and Transfer Bus• Double Bus, Single Breaker• Ring Bus• Breaker and a Half
Pemilihan konfigurasi adalah dengan pertimbangan keamanan, keandalan,
ekonomi, kemudahan dalam manuver, dll.
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
28/68
Rel ARel B
PMS
SEKSI
PMS Rel A PMS Rel B
PMT PHT
CTPT
LA
Single line diagram gardu induk single busbar
Gardu Induk sistem single busbar :
Adalah gardu induk yang mempunyai satu (single) busbar.
Pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk yang berada
pada ujung (akhir) dari suatu sistem transmisi.
Single line diagram gardu sistem single busbar,
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
29/68
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
30/68
PMT PHT
CTPT
LA
CTPT
LA
CT
PTLA
Rel I
Rel II
PMS Rel
PMS Line
PMT KOPPEL
Single line diagram gardu induk sistem double busbar.
Gardu Induk sistem double busbar :
Adalah gardu induk yang mempunyai dua (double) busbar. Gardu induk sistem double busbar sangat efektif untuk mengurangi
terjadinya pemadaman beban, khususnya pada saat melakukan perubahansistem (manuver sistem).
Jenis gardu induk ini pada umumnya yang banyak digunakan.
Single line diagram gardu induk sistem double busbar,
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
31/68
Double Bus, Single Breaker
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
32/68
Double Bus, Single Breaker
Keuntungan
Lebih fleksibel dengan adanya 2 bus
Dapat dilakukan maintenance pada masing-masing bus
Dapat dilakukan pemindahan secara mudah
Kekurangan Diperlukan breaker ekstra untuk bus tie
Diperlukan 4 switch untuk satu jaringan
Kemungkinan gagal pada bus cukup besar
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
33/68
Keuntungan• Setiap jaringan disokong oleh 2
circuit breaker• Fleksibel untuk menentukan
sambungan antara feeder denganbusbar
• Mudah untuk melakukan
Double Bus, Double Breaker
maintenance circuit breaker• Memiliki keandalan tinggi
Kekurangan• Memiliki biaya paling tinggi
• Ketika terjadi kerusakan pada circuitbreaker, maka jaringan akankekurangan daya setengah dariseharusnya
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
34/68
Keuntungan• Biaya cukup rendah• Mudah untuk melakukan
maintenance circuit breaker
Kekurangan• Memerlukan circuit breaker
Main and Transfer Bus
ekstra untuk bus tie• Switching untukmaintenance circuit breakercukup rumit
• Kegagalan pada bus dapat
berakibat dipadamkannyaseluruh gardu induk
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
35/68
Ring Bus
Gardu Induk sistem ring busbar : Adalah gardu induk yang
busbarnya berbentuk ring.
,
semua rel (busbar) yang ada,
tersambung (terhubung) satu
dengan lainnya dan membentuk
ring (cincin).
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
36/68
Ring Bus
Keuntungan Biaya cukup rendah
Pemeliharaan breaker cukup fleksibel
Pemeliharaan dapat berlangsung tanpa interupsi jaringan
Hanya memerlukan 1 breaker setiap jaringan
Setiap jaringan disokong oleh 2 circuit breaker
Kekurangan Apabila terjadi gagal pada saat pemeliharaan breaker, maka
jaringan akan terbagi menjadi 2
Saat terjadi gagal, maka jumlah circuit breaker yang
menyokong jaringan akan berkurang
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
37/68
CT
PT
LA
REL A
PMT A1
PMT AB1
PMT A2
PMT AB2
Gardu Induk sistem satu setengah(on half) busbar :
Adalah gardu induk yangmempunyai dua (double) busbar.
Pada umumnya gardu induk
jenis ini dipasang pada garduinduk di pembangkit tenagalistrik atau gardu induk yangberkapasitas besar.
Single line diagram gardu induk
satu setengah busbar
REL B
PMT B1 PMT B2
a am seg operas ona , gar u
induk ini sangat efektif, karenadapat mengurangipemadaman beban pada saatdilakukan perubahan sistem(manuver system).
Sistem ini menggunakan 3 buahPMT dalam satu diagonal yangterpasang secara deret (seri).
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
38/68
Breaker and A Half
Keuntungan
Operasi paling fleksibel
Memiliki keandalan tinggi Mudah untuk melakukan
maintenance bus
mengakibatkan putusnya jaringan
Kekurangan• Setiap jaringan disokong oleh 3/2
breaker• Circuit breaker yang berada di
tengah menyokong 2 buah jaringan
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
39/68
Gardu Distribusi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
40/68
Gardu Distribusi
Gardu distribusi pada dasarnya adalah rangkaian dari suatuperlengkapan hubung bagi (PHB) yang terdiri dari a) PHB teganganmenengah; b) PHB tegangan rendah. Masing-masing dilengkapi alatkontrol dengan komponen proteksinya.
Jenis-jenis gardu distribusi didesain berdasarkan maksud dan tujuanpenggunaannya, yaitu:
2) Gardu Trafo3) Gardu Open Type (Gardu Sel)4) Gardu Closed Type (gardu Kubikel)5) Gardu Distribusi konstruksi beton (Gardu Beton);
6) Gardu Distribusi konstruksi metal clad (Gardu besi);7) Gardu Distribusi tipe tiang portal,8) Gardu Distribusi tipe tiang cantol (Gardu Tiang);9) Gardu Distribusi mobil tipe kios10) Gardu Distribusi mobil tipe trailer (Gardu Mobil).
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
41/68
Gardu Distribusi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
42/68
Gardu Distribusi
3) Gardu Open Type (Gardu Sel)Gardu open type adalah gardu distribusi yang mempunyaiperalatan hubung terbuka. Dimana dalam bekerjanyapisau-pisau dalam peralatan hubung, dapat dengan mudah
dilihat mata biasa (dapat diawasi) baik pada saat masuk(menutup) atau saat keluar (membuka). Biasanya tempatpemasangan peralatan hubung semacam ini diberi sekat
dan karena hal ini, gardu tembok open type sering disebutgardu sel
4) Gardu Beton
Gardu tembok adalah gardu trafo /hubung yang secarakeseluruhan konstruksinya tersebut dari tembok/beton.
Gardu Distribusi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
43/68
Gardu Distribusi
5) Gardu Closed Type (Gardu Kubikel)Gardu closed type adalah gardu distribusi baik gardutrafo atau gardu hubung yang memiliki peralatan hubungtertutup. Dimana peralatan hubung baik untuk incoming, out
going, pengamatan trafo dan sebagainnya ditempatkandalam suatu lemari khusus yang tertutup sehinggabekerjanya pisau-pisau peralatan hubung tidak dapat
,
ini sering disebut sebagai gardu kubikel.
6) Gardu KiosGardu kios adalah gardu yang bangunan keseluruhannya
terbuat dari plat besi dengan konstruksi seperti kios.
Gardu Distribusi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
44/68
Gardu Distribusi
7) Gardu PortalGardu portal adalah gardu trafo yang secara keseluruhaninstalasinya dipasang pada 2 buah tiang atau lebih.
8) Gardu CantolGardu kontrol adalah gardu trafo yang secara keseluruhaninstalasinya dipasang pada satu tiang.
Gardu Portal dan gardu Cantol biasa juga disebut Gardu TiangTrafo (GTT).Gardu Tiang Trafo(GTT) berlokasi dekat dengan konsumen, trafodipasang pada tiang listrik dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk
mengamankan trafo dan sistemnya, GTT dilengkapi dengan unit-unitpengaman yang ditempatkan pada Perangkat Hubung Bagi TeganganRendah (PHB-TR).
Gardu Tiang Trafo
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
45/68
Gardu Tiang Trafo
Single line diagram
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
46/68
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
47/68
Gardu tipe portal Gardu tipe cantol
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
48/68
Diagram suatu gardu distribusi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
49/68
Penampang fisik gardu distribusi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
50/68
Konstruksi Gardu Distribusi
20 kV
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
51/68
200 kVA
20 kV
Dyn 5
LA
Fuse CO
380 V
3 fasa
Jurusan 1 Jurusan 3Jurusan 2
NH FuseNH FuseNH Fuse
NH Fuse
Pengaman pada gardu distribusi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
52/68
Penentuan Lokasi Gardu Induk
Lokasi gardu induk ditentukan oleh:
level tegangan,
pertimbangan regulasi tegangan,
aya su ransm s ,
biaya gardu induk, dan
biaya saluran primer,
saluran utama dan
transformator distribusi
Pemilihan lokasi gardu induk yang ideal
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
53/68
Pemilihan lokasi gardu induk yang ideal,
beberapa aturan yang harus diperhatikan:
1. Lokasi gardu induk sedekat mungkin dengan pusat beban dari
daerah pelayanan.2. Lokasi gardu induk dimana regulasi tegangannya dapat diperolehtanpa pengukuran yang berlebihan.
3. Pemilihan lokasi ardu induk memiliki alan masuk sendiri untuksaluran subtransmisi dan saluran keluar primer dan juga untukpertumbuhan mendatang.
4. Lokasi gardu induk yang dipilih hendaknya mempunyai daerah yangcukup untuk perluasan gardu induk mendatang.
5. Lokasi gardu induk yang dipilih hendaknya tidak bertentangan
dengan peraturan penggunaan tanah, peraturan daerah dan tetangga.6. Lokasi gardu induk yang dipilih hendaknya membantu untuk
mengurangi jumlah konsumen yang terpengaruh akibat gangguan7. Pertimbangan lain, seperti adaptasi, darurat dll.
RATING GARDU INDUK DISTRIBUSI
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
54/68
Tambahan kapasitas yang diperlukan dari sistem denganbertambahnya kerapatan beban dapat dicapai dengan :
1. Daerah pelayanan dari gardu induk tersebut tetap dan naikkan
kapasitasnya2. Atau kembangkan gardu induk baru dan karena itu rating dari
gardu yang ada tetap
perobahan sistem distribusi dapat diasumsikan :
1. Dengan kerapatan beban konstan untuk perencanaan distribusi jangka pendek
2. Dengan kerapatan beban meningkat untuk perencanaan
distribusi jangka panjang
DAERAH PELAYANAN GARDU INDUK DISTRIBUSI BENTUK SEGI EMPAT
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
55/68
Voltage drop dari titik pusat ( a )
% VDac = % VDab + % VDbc
Perhitungan voltage drop dpt
disederhanakan dengan konstantaK = percent voltage drop per kVA-kmSetia en ulan mela ani beban
a
b
Trafo dist
Titik pusatbeban
Diasumsikan daerah pelayanan dibagi menjadi 4 penyulang keluar dari titik a
total :
S4 = A4 x D (kVA)Dimana :S4 = kVA beban yang dilayani oleh
satu dari empat penyulang ygkeluar dari titik a
A4= luas daerah yg dilayani olehsatu dari empat penyulang ygkeluar dari titik a (km2)
D = kerapatan beban (kVA/ km2)
c
l4
2/3 l4
Atau : S4 = l42 x D (kVA)
l4
= panjang jaringan primer (km)
Bila disumsikan bebannya terdistribusi merata dan seimbang
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
56/68
Bila disumsikan bebannya terdistribusi merata dan seimbang,namun total beban diletakkan menjadi satu beban di titik pusat
beban, maka voltage drop di penyulang utama :
% VD4 = 2/3 x l4 x K x S4
% VD4 = 0 , 6 6 7 x K x D x l43
Secara umum (dalam per unit) :
VDpu = s x K x S3Φ
Dimana : s = panjang penyulang efektif yang tergantung dari sifatpembebanannya, sbb :
s = l : bila beban terhubung diujung penyulang utamas = ½ l : bila beban terdistribusi merata sepanjang penyulang utamas = 2/3 l : bila beban mengalami peningkatan kerapatan beban
sepanjang penyulang utama
Diasumsikan daerah pelayanan dibagi menjadi 6 penyulang keluar dari titik a
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
57/68
Diasumsikan daerah pelayanan dibagi menjadi 6 penyulang keluar dari titik a
A6 adalah salah luas
daerah yang dilayani oleh 1dari 6 penyulang yangkeluar dari titik a. Sehinggatotal beban yg dilayanisetiap penyulang :
Diasumsikan total bebandiletakkan di titik pusatpenyulang (2/3 l6)
atau
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
58/68
Nilai K untuk berbagai
ukuran konduktor dantegangan.
K = percent voltage dropper kVA-mil
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
59/68
Contoh :
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
60/68
Contoh :2. Untuk soal yang sama, diasumsikan beban 500 kVA dengan faktor
daya 0,9 lagging terdistribusi merata sepanjang saluran.Hitungvoltage drop dr penyulang.
Jawaban :% VD = s x K x Sn
Untuk beban yang terdistribusi merata : s = ½ l = 0,5 milnilai K tetap sama :
K = 0,01% VD/kVA-milsehingga % VD = 0,5 mil x 0,01% VD/kVA-mil x 500 kVA
= 2,5 %
Contoh :
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
61/68
3. Untuk soal yang sama, diasumsikan beban 500 kVA dengan faktordaya 0,9 lagging kerapatan bebannya naik dari awal penyulanghingga sepanjang saluran.Hitung voltage drop dr penyulang.
Jawaban :% VD = s x K x Sn
Untuk beban yang kerapatannya menaik : s = 2/3 l = 0,6667 milnilai K tetap sama :
K = 0,01% VD/kVA-milsehingga % VD = 0,6667 mil x 0,01% VD/kVA-mil x 500 kVA
= 3,33 %
FORMULA VOLTAGE DROP PADA GARDU INDUK DISTRIBUSI
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
62/68
Secara umum formula voltage drop pada gardu induk distribusi dapatdirumuskan sebagai berikut :
Dimana :
%VDn = percent voltage drop pada penyulang JTM2/3 ln = panjang efektif dari penyulangK = % VD/ kVA-mil dari penyulang
n
D = kerapatan beban dari penyulangn = jumlah penyulang yang keluar
dari gardu induk distribusi
Formula tsb disederhanakan menjadi :
Dimana :TSn = n x D x An
= total kVA yg dipasok darigardu induk distribusi
Sn = kVA per penyulang
Interpretasi formula voltage drop pada gardu induk distribusi :
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
63/68
p g p p g
Case 1 : meningkatnya area pelayanan sebagai akibat perluasan kota.Bila panjang penyulang meningkat 2 x, akan berdampak pada Annaik 4 x, TSn dan Sn naik 4 x dan %VD meningkat 8 x. Artinyamenambah panjang penyulang sangat tidak diharapkan.
C 2 i k b b k ik k b b Bil
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
64/68
Case 2 : meningkatnya beban karen naiknya kerapatan beban. Bila
kerapatan beban naik 2 x, akan berdampak pada TSn dan Sn naik2 x, begitu pual %VD juga naik 2 x. Artinya meningkatnyakerapatan beban akan memperjelek voltage drop penyulang.
Case 3 : penambahan penyulang baru. Bila jumlah penyulang dinaikkan
menjadi 2 x, akan menjadikan Sn turun ½ x, begitu pual %VD juga turun ½ x. Artinya penambahan penyulang akanmemperbaiki voltage drop penyulang.
dinaikkan menjadi 2 x, akan berdampak nilai K menjadi ½ x,begitu pula %VD juga akan turun ½ x. Artinya peningkatanukuran konduktor akan memperbaiki voltage drop penyulang.
Case 5 : konversi dari konfigurasi ∆ menjadi Y. Konversi ini akanmenjadikan V (LL) base meningkat dengan faktor √3 yang akan
menurunkan nilai K dan menurunkan %VD menjadi 1/3 x. Artinyakonversi ∆ ke Y akan memperbaiki voltage drop penyulang.
Contoh 4 :
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
65/68
Ilustrasi perhitungan ukuran gardu induk distribusi. Diasumsikan garduinduk distribusi melayani area berbentuk segi empat. Disumsikan pulaterdapat 4 penyulang 3 fasa 4 kawat keluar dari gardu induk distribusitersebut pada tegangan 240 V/4,16 kV. Konduktor yang digunakanpada penyulang adalah tembaga #2 AWG atau ACSR #1. Jarak antarafasa 37 inchi. Bila diasumsikan kerapatan bebannya 1.000 kVA/ mil2
yang terdistribusi merata dengan faktor daya 0,9 lagging . Tentukan :
.konduktori. Beban maksimum per penyulangii. Ukuran gardu induk distribusiiii. Jarak antara gardu induk distribusiiv. Voltage drop penyulang
b. Apabila pembebanan penyulang dibatasi oleh voltage drop 3%i. Jarak antara gardu induk distribusiii. Beban maksimum per penyulangiii. Ukuran gardu induk distribusi
iv. Arus beban dalam per unit kuat hantar arus
Jawaban :D i t b l k kt i tik k d kt did tk k t h t k d kt
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
66/68
Dari tabel karakteristik konduktor didapatkan kuat hantar arus konduktor
pada soal adalah 230 A.a. Untuk pembebanan penyulang dibatasi dengan kapasitas termal
konduktori. Beban maksimum per penyulang :
.
iii. Jarak antar gardu induk distribusi :
Jawaban :Sehingga jarak antar gardu induk distribusi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
67/68
Sehingga jarak antar gardu induk distribusi
iv. Total voltage drop :
K = 0,007 diperoleh dari grafik
a. Untuk pembebanan penyulang dibatasi dengan voltage drop 3%i. Jarak antara gardu induk distribusi :
Atau
Jawaban :Sehingga jarak antar gardu induk distribusi
8/18/2019 SDTL-TM4 - 16 - Gardu Distribusi
68/68
Sehingga jarak antar gardu induk distribusi
ii. Beban maksimum per penyulang :
iii. Ukuran gardu induk distribusi :
iv. Arus beban di penyulang :
Sehingga dalam p.u kuat hantar aruskonduktor :