130
SEAQIS Research Grants 2017 LAPORAN PENELITIAN SEAMEO QITEP IN SCIENCE PENINGKATAN KREATIVITAS DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN INKUIRI MELALUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED UNTUK KELAS VII-A SMPN 1 SOROMANDI Nama : ARIF GUMELAR, S.Pd NUPTK : 2740766668120002 SMP NEGERI 1 SOROMANDI NOVEMBER 2017

SEAQIS Research Grants 2017 LAPORAN … · Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan ... dipertautkan dengan konsep pada kompetensi dasar yang lain dalam IPA yang

Embed Size (px)

Citation preview

SEAQIS Research Grants 2017

LAPORAN PENELITIAN

SEAMEO QITEP IN SCIENCE

PENINGKATAN KREATIVITAS DENGAN MENERAPKAN PENDEKATANINKUIRI MELALUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED

UNTUK KELAS VII-A SMPN 1 SOROMANDI

Nama : ARIF GUMELAR, S.Pd

NUPTK : 2740766668120002

SMP NEGERI 1 SOROMANDINOVEMBER 2017

SEAQIS Research Grants 2017

i

LAPORAN PENELITIAN

SEAMEO QITEP IN SCIENCE

PENINGKATAN KREATIVITAS DENGAN MENERAPKAN PENDEKATANINKUIRI MELALUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED

UNTUK KELAS VII-A SMPN 1 SOROMANDI

Nama : ARIF GUMELAR, S.Pd

NUPTK : 2740766668120002

SMP NEGERI 1 SOROMANDINOVEMBER 2017

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iBIODATA PENGUSUL ................................................................................ iiHALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iiiDAFTAR ISI ............................. ...................................................................... ivABSTRAK ....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang ............................................................................... 1B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 3C. Batasan Masalah ............................................................................. 3D. Rumusan Masalah .......................................................................... 3E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKAA. Kajian Teori 5

1. Karakteristik Siswa SMP .….................................................... 52. Pembelajaran IPA Terpadu ...................................................... 53. Pendekatan Inkuiri .................................................................... 84. Kreativitas .............................................................................. 9

B. Kajian Penelitian yang Relevan ...................................................... 10C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 11

BAB III METODE PENELITIANA. Subjek Penelitian ............................................................................ 12B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 12C. Prosedur Penelitian .......................................................................... 12D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 14E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 15F. Indikator Keberhasilan ................................................................... 16

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASANA. Deskripsi Hasil Penelitian .............................................................. 17B. Pembahasan ................................................................................... 41

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 49

DAFTAR PUSTAKA 50

LAMPIRAN 51

v

ABSTRAK

Kreativitas merupakan kemampuan yang perlu dimiliki dan dikembangkanpada siswa. Proses pembelajaran di kelas menunjukkan sebagian besar siswamasih kurang berkembangnya kreativitas terutama sikap kreatif (nonaptitude).Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembelajaran dengan menggunakanpendekatan Inkuiri melalui pembelajaran IPA Terpadu model connected.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa melaluipembelajaran IPA Terpadu model connected dengan pendekatan Inkuiri.Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK inidilaksanakan dua siklus, setiap siklus terdiri atas dua pertemuan. Subjekpenelitian ini adalah siswa kelas VII-A SMPN 1 Soromandi yang berjumlah20 siswa, yang terdiri atas 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.Metode pengumpulan data penelitian meliputi: observasi, skala sikap, danproduk. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisiskuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatankreativitas dengan menggunakan pendekatan Inkuiri melalui pembelajaranIPA Terpadu model connected. Berdasarkan rata-rata hasil observasi 5indikator kreativitas siklus I adalah 53,68%, meningkat pada siklus II adalah69,47%. Data hasil skala sikap kreativitas siswa yang termasuk kreatif padasiklus I adalah 84,21%, meningkat pada siklus II adalah 89,47%. Serta datarata-rata hasil produk (karya) siswa pada siklus I sebesar 68, mengalamipeningkatan pada siklus II sebesar 80,47.

Kata Kunci: pendekatan Inkuiri, IPA Terpadu model connected, dankreativitas

1

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mulai tahun 2013 Indonesia menerapkan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013

merupakan pengganti dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Ada perbedaan pada

kurikulum 2013, dimana menggunakan pendekatan scientifik atau berbasis proses

keilmuan. Proses penilaian Kurikulum 2013 terletak pada tiga aspek penilaian yaitu

aspek pengetahuan, aspek keterampilan dan aspek sikap. Materi pelajaran terutama

IPA dan IPS diajarkan secara holistik (terpadu) tidak secara parsial. Pelajaran IPA

di SMP/MTs menggunakan IPA Terpadu (integrated science) dan bukan yang

terpisah-pisah sebagai mata pelajaran fisika, biologi, dan kimia.

Kurikulum 2013 mengalami penyempurnaan atau revisi pada tahun 2016.

Menurut Permendikbud no. 103 tahun 2014, pembelajaran dilaksanakan berbasis

aktivitas dengan karakteristik memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian peserta didik. Pendekatan saintifik dapat

menggunakan beberapa model-model pembelajaran, antara lain discovery learning,

project-based learning, problem based learning, dan inquiry learning (Kemdikbud,

2016: 45).

Mulai Juli 2016, kurikulum 2013 diberlakukan secara nasional. SMP Negeri 1

Soromandi merupakan salah satu sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan

kabupaten Bima sebagai sekolah yang menyelenggarakan kurikulum 2013. Sepuluh

orang guru telah mengikuti pelatihan kurikulum 2013. Persiapan implementasi

kurikulum 2013 di sekolah cukup baik.

Kenyataan di lapangan menunjukkan keterlaksanaan kurikulum 2013 di

sekolah belum maksimal. Bahwa pembelajaran IPA terpadu belum sepenuhnya

seperti yang diharapkan. Berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa guru IPA di

SMPN 1 Soromandi, mengeluhkan mengajar IPA dengan latar belakang pendidikan

yang tidak sesuai yaitu biologi maupun fisika. Pelaksanaan pembelajaran IPA

terpadu di kelas masih terpisah-pisah sehingga cenderung sebagai mata pelajaran

fisika, kimia, dan biologi. Dengan demikian, Menurut Paul Suparno (dalam Arif

Gumelar, 2011: 2) siswa memahami IPA bukan sebagai satu kesatuan melainkan

terpisah-pisah antara biologi, fisika, dan kimia.

2

Kondisi siswa kelas VII-A SMP Negeri 1 Soromandi tahun pelajaran

2016/2017 dalam kesehariannya mengikuti proses pembelajaran siswa terlihat

monoton yaitu berbicara sendiri (mengobrol), jarang mengajukan pertanyaan yang

berbobot ataupun mengajukan gagasan, sulit mengungkapkan pendapat dan malu-

malu, cenderung diam saat diberi kesempatan untuk bertanya atau berpendapat,

cenderung berani menjawab secara bersama-sama dan sebaliknya tidak berani

kalau menjawab sendiri atau diminta untuk angkat tangan, jawaban yang

disampaikan siswa masih terpaku pada textbook dan sama, sulit untuk bekerja

sendiri dan selalu minta bimbingan guru. Keadaan yang demikian, menunjukkan

bahwa siswa tersebut kurang kreativitasnya.

Berdasarkan hasil pengamatan oleh peneliti dengan menggunakan indikator

kreativitas menurut Utami Munandar, rendahnya kreativitas siswa dapat diamati

dari: 1) siswa memiliki rasa ingin tahu sebanyak 5 siswa (25 %), 2) siswa mampu

bersifat imajinatif sebanyak 4 siswa (20 %), 3) s i s w a merasa tertantang oleh

kemajemukan sebanyak 3 siswa (15 %), 4) siswa berani mengambil resiko

sebanyak 4 siswa (20 %), dan 5) siswa memiliki sifat menghargai sebanyak 5 siswa

(25 %).

Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian oleh peneliti. Guru perlu

memperhatikan peningkatan kreativitas dalam pembelajaran IPA. Hal ini

disebabkan bahwa pada dasarnya manusia mempunyai potensi untuk menjadi

kreatif. Mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran merupakan salah satu cara

untuk mendongkrak kualitas pembelajaran. Kreativitas penting dikembangkan dan

dipupuk pada siswa (Utami Munandar, 1992: 45).

Pendekatan Inkuiri merupakan pendekatan yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk memiliki pengalaman belajar yang nyata dan aktif, siswa

dilatih bagaimana memecahkan masalah sekaligus membuat keputusan serta

mengembangkan kreativitas dalam pemecahan masalah. Melalui pembelajaran IPA

terpadu model connected diharapkan siswa mampu memahami konsep-konsep

utama dan mampu menghubungkan antar konsep dalam mata pelajaran IPA

sehingga akan memudahkan bagi mereka untuk memahami konsep-konsep IPA dan

memecahkan masalah yang dihadapinya secara utuh (holistik) (Tim IPA Terpadu,

2009: 4).

Pendekatan Inkuiri dapat meningkatkan ranah dalam pembelajaran IPA yang

salah satunya pada ranah kreativitas. Proses pembelajaran yang melibatkan siswa

3

dengan pendekatan Inkuiri diharapkan dapat meningkatkan salah satu ranah yaitu

kreativitas siswa, yang menjadi titik permasalahan pada siswa kelas VII-A tahun

pelajaran 2016/2017 SMPN 1 Soromandi.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pembelajaran IPA terpadu di kelas belum mampu mengaitkan

bidang fisika, biologi, dan kimia secara holistik.

2. Sebagian besar siswa masih kurang berkembang kreativitasnya dalam proses

pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Identifikasi masalah pembelajaran di kelas VII-A SMP Negeri 1 Soromandi

adalah sebagian besar siswa masih kurang berkembang kreativitasnya terutama

sikap kreatif (nonaptitude) dalam proses pembelajaran di kelas. Untuk itu,

diperlukan tindakan kelas untuk meningkatkan kreativitas siswa dengan pendekatan

tertentu. Pendekatan pembelajaran yang hendak diterapkan yaitu pendekatan

Inkuiri melalui pembelajaran IPA Terpadu model connected.

D. Rumusan Masalah

Bagaimanakah meningkatkan kreativitas siswa dengan pendekatan Inkuiri

melalui pembelajaran IPA Terpadu model connected kelas VII-A SMPN 1

Soromandi tahun pelajaran 2016/2017?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas siswa

kelas VII-A SMPN 1 Soromandi tahun pelajaran 2016/2017 melalui pembelajaran

IPA terpadu model connected dengan pendekatan Inkuiri.

4

F. Manfaat Penelitian

a. Bagi Siswa:

Meningkatkan kreativitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga

siswa menjadi pribadi yang kreatif.

b. Bagi Guru:

Menumbuhkembangkan budaya meneliti bagi guru-guru dalam rangka

perbaikan dan penyempurnaan kualitas pembelajaran di kelas.

c. Bagi Sekolah:

Sebagai inovasi dan kebijakan pendidikan yang dapat diterapkan di sekolah.

5

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Karakteristik Siswa SMP/MTs

Dalam tahap perkembangannya, siswa SMP berada pada tahap periode

perkembangan yang sangat pesat dari segala aspek. Depdiknas (2006: 7)

menyatakan bahwa siswa SMP berada pada tahap transisi dari fase konkrit ke

fase operasional formal. Pembelajaran IPA yang disajikan secara disiplin

keilmuan dianggap terlalu dini bagi anak usia 7-14 tahun, karena anak pada usia

ini masih dalam transisi dari tingkat berpikir operasional konkret ke berpikir

abstrak. Selain itu, siswa melihat dunia sekitarnya masih secara holistik.

Seorang anak akan lebih mudah mengenal dan mengerti benda-benda di alam ini

secara keseluruhan terlebih dulu dan bukan lewat bagian-bagiannya yang

terkecil, yang sudah terspesialisasi.

2. Pembelajaran IPA Terpadu

a. Konsep Pembelajaran IPA Terpadu

Menurut Hadisubroto (Trianto, 2010: 56), bahwa pembelajaran terpadu

adalah “pembelajaran yang diawali dengan suatu pokok bahasan atau tema

tertentu yang dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan

dengan konsep lain, yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik

dalam satu bidang studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar

anak, maka pembelajaran menjadi lebih bermakna”.

Pembelajaran terpadu memiliki tema aktual yang dekat dengan dunia

siswa (Trianto, 2010: 57). Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang

beragam dari beberapa materi pelajaran. Pembelajaran terpadu dapat dikemas

dengan tema atau topik tentang suatu wacana yang dibahas dari berbagai

sudut pandang atau disiplin keilmuan yang mudah dipahami dan dikenal oleh

siswa.

Menurut Depdikbud (Trianto, 2010: 61-63), pembelajaran terpadu

sebagai suatu proses mempunyai beberapa karakteristik yaitu:

6

1. Holistik

Suatu gejala atau fenomena yang menjadi pusat perhatian dalam

pembelajaran terpadu diamati dan dikaji dari beberapa bidang kajian

sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.

2. Bermakna

Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek seperti yang

dijelaskan di atas, memungkinkan terbentuknya semacam jalinan antar

konsep-konsep yang berhubungan yang disebut skemata.

3. Otentik

Pembelajaran terpadu memungkinkan siswa memahami secara

langsung prinsip dan konsep yang ingin dipelajari melalui kegiatan belajar

secara langsung. Mereka memahami dari hasil belajar sendiri, bukan

sekedar pemberitahuan guru. Informasi dan pengetahuan yang diperoleh

sifatnya otentik.

4. Aktif

Pembelajaran terpadu menekankan keaktifan siswa dalam

pembelajaran, baik secara fisik, mental, intelektual, maupun emosional

guna tercapainya hasil belajar yang optimal dengan mempertimbangkan

hasrat, minat, dan kemampuan siswa sehingga mereka termotivasi untuk

terus-menerus belajar.

b. Model Connected dalam Pembelajaran IPA Terpadu

Fogarty (Tim IPA Terpadu, 2009: 2) menyatakan terdapat tiga model

yang potensial untuk diterapkan dalam pembelajaran IPA terpadu, yaitu

connected, webbed, dan integrated. Tiga model tersebut dipilih karena

konsep-konsep dalam kompetensi dasar IPA memiliki karakteristik yang

berbeda-beda sehingga memerlukan model yang sesuai agar memberikan

hasil yang optimal.

Menurut Tim IPA Terpadu (2009: 4), pembelajaran IPA terpadu model

connected adalah suatu pembelajaran yang membelajarkan sebuah

kompetensi dasar, konsep-konsep pada kompetensi dasar tersebut

dipertautkan dengan konsep pada kompetensi dasar yang lain dalam IPA

yang terdiri fisika, biologi, dan kimia. Memadukan IPA terpadu dapat dilihat

7

dari kompetensi dasar, kemudian mengaitkan kompetensi dasar yang lain

yang ada materi IPA terpadunya.

IPA terpadu terdiri atas fisika, kimia, dan biologi yang menjadi satu

kesatuan. Ketiga bidang tersebut memiliki kompetensi dasar masing-masing,

pembelajaran IPA terpadu model connected berawal dari sebuah kompetensi

dasar, konsep-konsep pada kompetensi dasar fisika dipertautkan dengan

konsep pada kompetensi dasar kimia, dan kompetensi dasar biologi.

Kompetensi dasar fisika memiliki proporsi yang lebih banyak dibandingkan

kompetensi dasar kimia dan biologi.

Tabel 1. Karakteristik Pembelajaran IPA Terpadu Model Connected(Depdiknas, 2009: 4)

Model Definisi Kelebihan Keterbatasan

Keterhubungan

(connected)

Membelajarkan

sebuah kompetensi

dasar, konsep-

konsep pada

kompetensi dasar

tersebut

dipertautkan

dengan konsep

pada kompetensi

dasar yang lain

Melihat perma-

salahan tidak hanya

dari satu bidang

kajian.

Pembelajaran dapat

mengikuti

kompetensi dasar,

tetapi harus

dikaitkan dengan

kompetensi dasar

yang relevan.

Kaitan antara

bidang kajian

sudah tampak

tetapi masih

didominasi oleh

bidang kajian

tertentu.

c. Alur Penyusunan RPP IPA Terpadu

Adapun model dalam mengembangkan pembelajaran IPA terpadu yang

dapat dilihat pada alur penyusunan perencanaan pembelajaran sebagaimana

disajikan pada gambar 1.

8

Gambar 1. Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu(Depdiknas, 2006: 14).

3. Pendekatan Inkuiri

Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan

penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuaan bukanlah

sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan

sendiri. Melalui proses mental, diharapkan siswa berkembang secara utuh baik

intelektual, mental, emosi, maupun pribadinya. Oleh karena itu, dalam proses

perencanaan pembelajaran, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang

harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa

dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Pembelajaran adalah

proses memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh

pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil

mengingat sejumlah fakta).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Inkuiri adalah

pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan yang

meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa untuk mencari dan

menyelidiki sesuatu, secara sistematis, kritis, logis, dan analitis.

Merumuskan indikatorpembelajaran terpadu

Membuat matriks ataubagan hubungan

kompetensi dasar dantema atau topik

pemersatu

Menyusun silabuspembelajaran terpadu

Menyusun rencanapelaksanaan

pembelajaran terpadu

Menetapkan bidang kajianyang akan dipadukan

Mempelajari standarkompetensi dan

kompetensi dasar bidangkajian

Memilih/menetapkantema atau topik pemersatu

9

Tabel 2. Langkah-langkah Pembelajaran Inkuiri (Kemdikbud, 2016: 41)

Tahap Deskripsi

Orientasi Guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakanproses pembelajaran, menjelaskan topik, tujuan, danhasil belajar yang diharapkan dapat tercapai oleh siswa.

Merumuskanmasalah

Guru membimbing dan memfasilitasi siswa untukmerumuskan dan memahami masalah nyata yang telahdisajikan.

Merumuskanhipotesis

Guru membimbing siswa untuk mengembangkankemampuan berhipotesis dengan cara menyampaikanberbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untukdapat merumuskan jawaban sementara

Mengumpulkandata

Guru membimbing siswa dengan cara mengajukanpertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswauntuk berpikir mencari informasi yang dibutuhkan.

Menguji hipotesis Guru membimbing siswa dalam proses menentukanjawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data daninformasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.

Merumuskankesimpulan

Guru membimbing siswa dalam proses mendeskripsikantemuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujianhipotesis

4. Kreativitas

Sebagai makhluk yang dibekali dengan akal dan pikiran, setiap manusia

memiliki sifat kreatif yang ada pada dirinya. Menurut Utami Munandar (1992:

45) kreativitas adalah kemampuan untuk melihat bermacam-macam

kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Menurut Rhodes empat

komponen dalam kreativitas, yang biasa disebut 4P’s yaitu perseorangan

(person), proses (process), pendorong (press), dan produk (product) (Erina

Dwirahmah, 2013: 247).

Ciri-ciri kreativitas secara umum yang ditunjukan oleh seorang individu

sebagai berikut:

1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar2. Penuh percaya diri3. Memiliki kemandirian4. Memiliki selera humor5. Mempunyai imajinasi yang tinggi6. Cenderung kritis terhadap orang lain7. Benci terhadap bosan8. Suka dengan hal yang kompleks

10

9. Ulet dan tekun10. Berani menyatakan pendapat dan keyakinan, apabila ditentang, dia akan

terus berpegang teguh dengan pendapat atau keyakinannya.

Kreativitas merupakan gabungan ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif

(aptitude) dan sikap kreatif (nonaptitude) (Utami Munandar, 1992: 88). Adapun

ciri-ciri sikap kreatif (nonaptitude) menurut Utami Munandar (1992: 34): (1)

rasa ingin tahu; (2) bersifat imajinatif; (3) merasa tertantang oleh

kemajemukan; (4) berani mengambil resiko; (5) sifat menghargai.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Adapun beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain:

1. Aprilia Santofani dan Dadan Rosana (2016), dalam penelitian berjudul

Pengembangan Tes Kreativitas pada Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan

Inkuiri pada Materi Teori Kinetik Gas, menyimpulkan bahwa proses

pembelajaran dengan pendekatan inkuiri memberikan pengaruh terhadap

kreativitas peserta didik yang diinterpretasikan dari hasil analisis effect size

sebesar 0,202 dengan kategori efek sedang dan telah diujicobakan penggunaan

instrumen yang menunjukkan peningkatan kreativitas peserta didik dengan

menggunakan pendekatan inkuiri.

2. Erina Dwirahmah (2013), dalam penelitian berjudul Peningkatan Kreativitas

Melalui Pendekatan Inquiry dalam Pembelajaran Sains, menyimpulkan bahwa

kreativitas menggambar anak mengalami peningkatan sebesar 5,59 % pada

siklus I dan 7,20 % pada siklus II, kreativitas bermain dengan tanah liat

mengalami peningkatan sebesar 6,77 % pada siklus I dan 12,38 % pada siklus

II.

11

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2. Alur Kerangka Berpikir

Kreativitas siswameningkat

Rendahnya kreativitas siswadalam proses pembelajaran

Ditandai indikator, rendahnya:(1) rasa ingin tahu; (2) bersifatberimajinatif; (3) merasatertantang oleh kemajemukan; (4)berani mengambil resiko; (5)sifat menghargai.

TINDAKANMenerapkan Pendekatan Inkuiri melalui

Pembelajaran IPA Terpadu model connected:Sintak Pendekatan Inkuiri terdiri atas:orientasi, merumuskan masalah, merumuskanhipotesis, mengumpulkan data, mengujihipotesis, dan merumuskan kesimpulan.IPA Terpadu model connected mengaitkankonsep biologi, fisika, dan kimia secara utuh.Artinya KD pokok dikaitkan dengan KD-KDyang lain.

Kondisi Awal Guru masih menggunakan model

pembelajaran biasa Pembelajaran IPA Terpadu masih

terpisah-pisah Rendahnya kreativitas siswa selama

proses pembelajaran

Kondisi Ideal Guru menggunakan model pembelajaran

kurikulum 2013 Pembelajaran IPA Terpadu tidak

terpisah-pisah, tetapi secara holistik(memadukan fisika, kimia, & biologi

Kreativitas siswa perlu dikembangkan

12

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A SMPN 1 Soromandi

yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Soromandi yang berlokasi di Jl.

Sultan Salahuddin no. 5, desa Bajo kec. Soromandi kab. Bima.

C. Prosedur Penelitian

a. Perencanaan

Membuat RPP IPA Terpadu model connected.

Membuat LKS yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

Membuat angket sikap kreatif siswa.

Membuat lembar observasi penampilan guru saat mengajar dengan

menerapkan pembelajaran IPA Terpadu model connected dengan pendekatan

Inkuiri.

Membuat lembar observasi kreativitas siswa saat mengikuti proses

pembelajaran

b. Tindakan

Pelaksanaan tindakan direncanakan dua siklus sebagai berikut:

1. Siklus I

Tabel 3. Tindakan Siklus I dengan subtema Pencemaran Air

Tahapan Deskripsi KegiatanOrientasi Guru menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaran berkaitan

pencemaran air, dampaknya serta cara mengatasinyaMerumuskanMasalah

Guru menyiapkan air got yang kotor dan air jernih

Guru membimbing siswa merumuskan masalah berdasarkanfakta yang diamati secara holistik ditinjau dari segi fisis,kimia, dan biologi

MerumuskanHipotesis

Siswa memberikan jawaban sementara berdasarkan rumusanmasalah

Menggumpul Secara berkelompok siswa berdiskusi, bertukar gagasan dan

13

kan Data berpikir mencari informasi tentang pencemaran air,dampaknya serta cara mengatasinya

Mengujihipotesis

Guru membimbing siswa secara berkelompok melakukanpenyelidikan pengaruh air jernih dan tercemar terhadapkondisi ikan (terlampir LKS)

MerumuskanKesimpulan

Siswa menyimpulkan berdasarkan penggujian hipotesis danmembuat gagasan dalam bentuk tulisan (produk) untukmengatasi pencemaran air

2. Siklus II

Tabel 4. Tindakan Siklus II dengan subtema Pencemaran Tanah

Tahapan Deskripsi KegiatanOrientasi Guru menjelaskan tujuan, dan kegiatan pembelajaran

berkaitan pencemaran tanah, dampaknya serta caramengatasinya

MerumuskanMasalah

Guru menyiapkan foto-foto atau video tentang pencemarantanah

Guru membimbing siswa merumuskan masalah berdasarkanfakta yang diamati

MerumuskanHipotesis

Siswa memberikan jawaban sementara berdasarkan rumusanmasalah

Menggumpulkan Data

Secara berkelompok siswa dalam mencari informasi berkaitanpencemaran tanah, dampaknya serta cara mengatasinya

Mengujihipotesis

Guru membimbing siswa secara berkelompok berdiskusiuntuk mengerjakan LKS permasalahan sampah (terlampirLKS)

MerumuskanKesimpulan

Siswa menyimpulkan berdasarkan penggujian hipotesis danmembuat karya (produk) dari bahan sampah

Setiap akhir siklus dilakukan pengambilan data berupa angket skala sikap

kreativitas siswa dan produk (karya) kreativitas siswa.

c. Observasi

Melakukan observasi dengan memakai format observasi yang sudah

disiapkan yaitu:

1. observasi skala sikap kreatif siswa selama proses pembelajaran

berlangsung. Diamati oleh dua kolaborator (guru) yang mengajar IPA.

14

2. observasi keterlaksanaan pembelajaran IPA Terpadu model connected

dengan menerapkan pendekatan Inkuiri selama proses pembelajaran.

Diamati oleh dua kolaborator (guru) yang mengajar IPA.

d. Refleksi

Peneliti bersama guru IPA melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan

pada siklus I yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan

pembelajaran pada siklus selanjutnya. Jika hasil yang diharapkan belum tercapai

maka dilakukan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II. Adapun indikator

yang menjadi peningkatan kreativitas tiap siklus yaitu:

1. angket skala sikap kreativitas

2. observasi kreativitas siswa

3. produk (karya)

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi Pelaksanaan pendekatan Inkuiri melalui pembelajaran IPA Terpadu

Observasi pelaksanaan keterlaksanaan pembelajaran IPA Terpadu model

connected dengan menerapkan pendekatan Inkuiri yaitu teknik ini digunakan

untuk memperoleh data atau informasi penampilan guru, sejauhmana telah

muncul indikator/langkah-langkah selama proses pembelajaran (format

terlampir).

2. Observasi kreativitas siswa

Observasi kreativitas siswa menggunakan indikator-indikator kreativitas

menurut Utami Munandar yaitu 1) siswa mampu memiliki rasa ingin tahu; 2)

siswa mampu berimajinasi; 3) siswa mampu menantangoleh kemajemukan

(sulit); 4) siswa mampu mengambil resiko; 5) siswa memiliki rasa menghargai.

3. Angket/skala sikap kreativitas siswa

Teknik ini digunakan untuk mengetahui sikap kreativitas siswa tentang

keadaan diri sendiri mengenai proses pembelajaran. Skala sikap kreativitas

siswa diperoleh sesudah tiap siklus berakhir.

15

4. Produk kreativitas

Teknik ini digunakan untuk mengetahui produk kreativitas siswa tiap siklus.

Data hasil produk ini sebagai data pendukung untuk melihat kreativitas siswa.

E. Teknik Analisis Data

Setelah diperoleh data hasil penelitian kemudian dilakukan analisis sebagai

berikut:

1. Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu dengan pendekatan

Inkuiri

Teknik ini menggunakan lembar observasi guru menggunakan penskoran yaitu

0 dan 1. Data kuantitatif ini diolah secara deskriptif berdasarkan persentase

dengan rumus:

% Keterlaksanaan = Skor yang diperoleh x 100 %Skor maksimum

2. Observasi kreativitas siswa

Teknik yang digunakan deskriptif kuantitatif pada setiap indikator kreativitas

yang diamati. Data kuantitatif ini diolah secara deskriptif berdasarkan

persentase tiap indikator dengan rumus:

% tiap indikator kreativitas = Skor yang diperoleh x 100 %Skor maksimum

3. Angket/skala sikap kreativitas siswa

Skala sikap kreativitas menggunakan skala Likert. Butir instrumen untuk

angket siswa terdiri dari 16 butir pernyataan yang semuanya butir mengarah

pada positif. Skor yang diberikan adalah 1 sampai 4. Mengacu pada kriteria

penilaian ideal yang dikonversi skor menurut Djemari Mardapi (Arif Gumelar,

2011: 58) sebagaimana tercantum dalam tabel 5.

16

Tabel 5. Konversi Skor Menjadi Nilai Skala Sikap Siswa

No. Rentang skor Interpretasi

1. 60,00 < x Sangat Kreatif

2. 40,00 < x ≤ 60,00 Kreatif

3. 20,00 < x ≤ 40,00 Kurang Kreatif

4. x ≤ 20,00 Sangat Kurang Kreatif

4. Produk kreativitas

Teknik yang dilakukan adalah analisis deskriptif kuantitatif terhadap skor hasil

karya siswa. Untuk mengetahui ada/tidaknya peningkatan skor hasil karya

siswa dilakukan perbandingan antara skor pada tiap siklus. Penilaian terhadap

produk (karya) menggunakan format penilaian (terlampir) dengan

menggunakan rumus:

Nilai = x 100

F. Indikator Keberhasilan

Adapun indikator keberhasilan yang menunjukkan keberhasilan tindakan

ditunjukkan dengan:

1. Keterlaksanaan pembelajaran IPA Terpadu model connected dengan pendekatan

Inkuiri sebesar ≥ 75 %.

2. Hasil observasi kreativitas siswa tiap-tiap indikator kreativitas yang diamati

sebesar ≥ 60 %.

3. Skala sikap kreativitas siswa sebesar > 40,00 dengan kriteria kreatif.

4. Nilai tugas (produk) siswa sebesar ≥ 60

skor yang diperoleh siswaskor maksimal

17

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Soromandi pada

siswa kelas VII-A yang berjumlah 20 orang. Siswa laki-laki berjumlah 11 orang

dan siswa perempuan berjumlah 9 orang.

Penelitian tindakan ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2017 sampai

dengan 8 Agustus 2017. Penelitian ini terdiri atas dua siklus yang masing-masing

siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Proses pembelajaran di SMP

Negeri 1 Soromandi dimulai pada pukul 07.30 WIB, sedangkan waktu penelitian

disesuaikan dengan jadwal mata pelajaran IPA. Jadwal pelaksanaan

penelitian tindakan di kelas VII-A dipaparkan pada tabel berikut:

Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan

Sikluske

Hari/Tanggal Waktu Materi

I

Jum’at, 28 Juli 2017 07.30-08.50

Pencemaran Air

Selasa, 1 Agustus 2017 08.50-10.10

II

Jum’at, 11 Agustus 2017 07.30-08.50

PencemaranTanahSelasa, 22 Agustus 2017 08.50-10.10

1. Siklus I

a. Perencanaan

Tahap pertama dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

perencanaan. Sesuai dengan desain penelitian, untuk memperlancar, dan

mempermudah peneliti dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran perlu

disusun langkah-langkah pembelajaran yang sistematis dan tujuan

pembelajaran yang mudah tercapai.

18

Adapun perencanaan dari siklus I antara lain:

1) Peneliti menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

Penelitian dilaksanakan setiap hari Selasa dan Jum’at sesuai dengan

jadwal mata pelajaran IPA di kelas VII-A SMPN 1 Soromandi, kabupaten

Bima NTB.

2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA Terpadu model

connected dengan menggunakan pendekatan Inkuiri, yang akan digunakan

oleh peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di

kelas.

3) Menyiapkan alat dan bahan praktik yang diperlukan dan sesuai

dengan materi yang akan diajarkan.

4) Menyiapkan LKS pencemaran air yang disusun berdasarkan pendekatan

Inkuiri. LKS untuk pertemuan pertama tentang pengaruh bahan kimia

terhadap kondisi ikan sedangkan pertemuan kedua tentang air bersih dan

tercemar.

5) Menyiapkan lembar rubrik penilaian produk (karya).

6) Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri atas lembar observasi

kreativitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran, angket sikap kreatif

siswa, dan lembar keterlaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan

pendekatan Inkuiri.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan tindakan

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di Laboratorium IPA.

Pada siklus I, tindakan dilaksanakan dalam dua pertemuan, dengan

perincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jum’at, 28 Juli 2017

pukul 07.30 WITA. Adapun submateri yang diajarkan mengenai

“Pencemaran Air” yang didalamnya memuat macam-macam pencemaran,

konsep pencemaran air, dan bahan-bahan kimia (polutan).

19

Pada kegiatan awal, peneliti memulai pelajaran dengan berdoa yang

dipimpin oleh ketua kelas. Peneliti memulai pelajaran dengan

memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari hari ini, lalu

menjelaskan secara singkat tentang tujuan pembelajaran yaitu siswa

diharapkan dapat menjelaskan pengertian pencemaran air, menyelidiki

pengaruh detergen (bahan kimia) terhadap kondisi ikan, dan

menyimpulkan bahan-bahan kimia yang menjadi polutan pencemaran air.

Serta menjelaskan bentuk penilaian dalam kegiatan pembelajaran berupa

penilaian produk.

Peneliti melakukan apersepsi dengan menunjukkan gambar sungai di

pedesaan yang bersih dan sejuk. Selanjutnya, bertanya “Bagaimana

keadaan sungai di kota besar saat sekarang?”. Sebagian besar siswa

menjawab ”airnya kotor, tidak dapat diminum, dan tidak dapat untuk

beraktivitas”.

Selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk berkumpul dengan

kelompoknya masing-masing berdasarkan telah dibagi kelompok pada

hari sebelumnya. Satu kelompok terdiri atas 4-5 siswa. Peneliti

membagikan sebanyak 2 buah LKS pada masing-masing kelompok. Guru

juga menginformasikan kepada siswa tentang cara mengerjakan LKS.

a) Merumuskan Masalah

Tahap pertama dalam pendekatan Inkuiri adalah merumuskan

masalah. Siswa secara berkelompok mendiskusikan rumusan masalah

berdasarkan informasi berupa gambar pada LKS halaman 1. Pada

tahap ini, hanya terlihat 2-3 siswa tiap kelompok yang mendiskusikan

rumusan masalah. Perwakilan kelompok menyampaikan rumusan

masalah pada tempat duduknya masing-masing.

Dari kelima kelompok, hanya satu kelompok yang belum dapat

merumuskan rumusan masalah dengan baik dan benar yaitu kelompok

3. Dibawah ini rumusan masalah dari kelima kelompok antara lain:

1. Kelompok 1: mengapa ikan-ikan pada gambartersebut

mati?jelaskan?

2. Kelompok 2: apa yang menyebabkan ikan itu mati?

20

3. Kelompok 3: karena pencemaran lingkungan dapat mengakibatkan

ikan mati dan terdapat pada bahan kimia dan bisa menpengaruhi

makhluk hidup atau ikan

4. Kelompok 4: mengapa ikan mati?

5. Kelompok 5: mengapa ikan di sungai semuanya mati?

b) Merumuskan Hipotesis

Pada tahap ini, siswa dalam kelompoknya masing-masing

merumuskan hipotesis. Pada tahap ini, hanya terlihat 2-3 siswa tiap

kelompok yang merumuskan hipotesis. Penyampaian hipotesis

bersamaan dengan penyampaian rumusan masalah.

Semua kelompok dapat merumuskan hipotesis dengan baik dan

benar. Dibawah ini rumusan hipotesis dari kelima kelompok antara

lain:

1. Kelompok 1: berdasarkan penelitian kelompok 1 ikan-ikan

tersebut mati. Karena pencemaran air yang disebabkan oleh

sampah-sampah yang mengandung bahan kimia

2. Kelompok 2: karena tercemarnya bahan kimia atau detergen yang

dibuang di sungai dan menyebabkan ikan-ikan itu mati

3. Kelompok 3: karena terjadinya banyak bahan kimia sehingga

banyaknya ikan mati

4. Kelompok 4: ikan mati karena air bercampur dengan bahan kimia

5. Kelompok 5: karena tercemarnya aliran sungai disekitar

lingkungan tersebut

c) Mengumpulkan Data

Tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan data. Pada tahap ini dapat

dilakukan dengan berbagai metode. Metode yang digunakan adalah

diskusi kelompok. Setelah menyampaikan rumusan masalah dan

hipotesis. Siswa dalam kelompok mendiskusikan alat dan bahan

dalam menjawab rumusan masalah yang terdapat pada LKS halaman

2. Peneliti memberikan penjelasan penggunaan LKS pada halaman 2.

Peneliti membimbing siswa dalam kelompok untuk melakukan

21

kegiatan praktik dalam menjawab rumusan masalah yang telah dibuat.

Peneliti bertindak sebagai fasilitator.

Pada tahap ini hanya ada satu kelompok yang aktif berdiskusi

seluruh anggotanya. Sedangkan kelompok yang hanya yang aktif 1-2

siswa.

d) Menguji Hipotesis

Pada tahap ini, siswa tampak antusias dalam melakukan praktik

tentang pengaruh bahan kimia terhadap konsisi ikan. Tiap kelompok

mengambil alat dan bahan yang telah disediakan oleh peneliti untuk

dibawa di mejanya masing-masing kelompok.

Setiap siswa dalam kelompok mengamati frekuensi bernapas

(membuka dan menutup insang) ikan pada tiga buah gelas, gelas A

berisi air tanpa detergen, gelas B berisi air yang menggunakan 1

sendok detergen dan gelas C berisi air yang menggunakan 3 sendok

detergen, dimana setiap gelas berisi volume air yang sama. Setelah

mengamati, siswa mencatat hasil pengamatan dan mendiskusikan

jawaban atas pertanyaan yang ada di LKS halaman 2-3.

e) Merumuskan Kesimpulan

Pada tahap ini, perwakilan kelompok menyampaikan hasil

praktiknya dan dilanjutkan dengan tanggapan dari kelompok lain.

Kelompok yang menyampaikan hasil praktiknya di depan kelas

adalah kelompok 1. Tahap ini siswa belum berani menyampaikan

gagasan atau pendapat dari masing-masing kelompoknya. Selain itu,

siswa malu-malu mengungkapkan pendapat atau gagasan kepada

kelompok 1.

Selanjutnya, guru mengklarifikasikan dari hasil diskusi dari setiap

kelompok. Peneliti bersama siswa memberikan kesimpulan dari hasil

praktik tentang pengertian pencemaran air, bahan-bahan kimia yang

menjadi polutan, serta semakin banyak bahan-bahan kimia yang

masuk ke perairan akan semakin banyak ikan-ikan yang mati.

Selanjutnya, peneliti memberikan ringkasan materi tentang

pengertian pencemaran air dan bahan-bahan kimia yang menjadi polutan.

22

Siswa ditugaskan untuk membuat karya berupa puisi, poster, atau gambar

yang bertemakan pencemaran air untuk dikerjakan di rumah. Selanjutnya,

tugas tersebut dikumpulkan pada pertemuan yang kedua.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 1 Agustus 2017

pukul 08.50 WITA. Adapun submateri yang diajarkan mengenai

“Pencemaran Air” yang didalamnya memuat ciri-ciri air yang tercemar

dilihat dari aspek fisis, kimiawi, dan biologi, dampak pencemaran air, dan

upaya mengatasi pencemaran air.

Pada kegiatan awal, peneliti memulai pelajaran dengan berdoa yang

dipimpin oleh ketua kelas. Peneliti memulai pelajaran dengan

memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari hari ini, lalu

menjelaskan secara singkat tentang tujuan pembelajaran yaitu siswa

diharapkan dapat mengidentifikasi ciri-ciri air bersih dan air yang telah

tercemar, memprediksi dampak-dampak pencemaran air, dan

mengusulkan gagasan/ide tentang mengatasi dan mengurangi

pencemaran air dalam bentuk tulisan (produk).

Peneliti melakukan apersepsi dengan menunjukkan gambar anak-anak

minum air keruh di sungai dan aktivitas warga yang mandi di sungai.

Selanjutnya, bertanya “Apa saja dampak jika menggunakan air yang tidak

bersih?”. Sebagian besar siswa menjawab ”terjadi penyakit”.

Selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk berkumpul dengan

kelompoknya masing-masing berdasarkan yang telah dibagi kelompok

pada hari sebelumnya. Satu kelompok terdiri atas 4-5 siswa. Peneliti

membagikan sebanyak 2 buah LKS pada masing-masing kelompok. Guru

juga menginformasikan kepada siswa tentang cara mengerjakan LKS.

a) Merumuskan Masalah

Tahap pertama dalam pendekatan Inkuiri adalah merumuskan

masalah. Siswa secara berkelompok mendiskusikan rumusan masalah

berdasarkan informasi berupa gambar pada LKS halaman 1. Pada

tahap ini, masih tetap terlihat 2-3 siswa tiap kelompok yang

23

mendiskusikan rumusan masalah. Perwakilan kelompok

menyampaikan rumusan masalah pada tempat duduknya masing-

masing.

Masih tetap sama pada pertemuan pertama, hanya kelompok 3

yang belum dapat merumuskan rumusan masalah dengan baik dan

benar. Dibawah ini rumusan masalah dari kelima kelompok antara

lain:

1. Kelompok 1: mengapa warga harus mandi di air yang kotor?

2. Kelompok 2: mengapa airnya kotor?

3. Kelompok 3: mengapa airnya kotor?

4. Kelompok 4: apa yang terjadi jika manusia menyikat gigi pada air

yang kotor?

5. Kelompok 5: mengapa ikan di sungai semuanya mati?

b) Merumuskan Hipotesis

Pada tahap ini, siswa dalam kelompoknya masing-masing

merumuskan hipotesis. Pada tahap ini, hanya terlihat 2-3 siswa tiap

kelompok yang merumuskan hipotesis. Penyampaian hipotesis

bersamaan dengan penyampaian rumusan masalah.

Semua kelompok dapat merumuskan hipotesis dengan baik dan

benar. Dibawah ini rumusan hipotesis dari kelima kelompok antara

lain:

1. Kelompok 1: karena warga sangat susah untuk mendapatkan air

yang bersih. Air yang bersih sudah tercemar oleh limbah pabrik,

pertanian, dan rumah tangga

2. Kelompok 2: karena adanya limbah-limbah pabrik

3. Kelompok 3: karena adanya limbah pertanian atau pabrik

4. Kelompok 4: manusia akan terkena penyakit disebabkan menyikat

gigi menggunakan air yang tidak bersih atau air yang kotor

5. Kelompok 5: karena tercemarnya aliran sungai disekitar

lingkungan tersebut

24

c) Mengumpulkan Data

Tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan data. Pada tahap ini dapat

dilakukan dengan berbagai metode. Metode yang digunakan adalah

diskusi kelompok. Siswa dalam kelompok mendiskusikan alat dan

bahan dalam menjawab rumusan masalah yang terdapat pada LKS

halaman 2. Peneliti memberikan penjelasan penggunaan LKS pada

halaman 2. Peneliti membimbing siswa dalam kelompok untuk

melakukan kegiatan praktik dalam menjawab rumusan masalah yang

telah dibuat. Peneliti bertindak sebagai fasilitator. Pada tahap ini, tiap-

tiap anggota kelompok terlihat aktif berdiskusi.

d) Menguji Hipotesis

Pada tahap ini, siswa tampak antusias dalam melakukan praktik

tentang ciri-ciri air bersih dan tercemar dilihat dari aspek fisis,

biologi, dan kimia. Tiap kelompok mengambil alat dan bahan yang

telah disediakan oleh peneliti untuk dibawa ke mejanya masing-

masing kelompok.

Setiap siswa dalam kelompok bertugas mengamati ciri-ciri air

bersih dan tercemar yang dipandu dengan LKS. Dari aspek fisis

mengamati kejernihan, warna, dan bau. Sedangkan dari aspek kimia

menguji larutan asam, basa, atau netral dengan menggunakan kertas

lakmus biru dan merah. Setelah mengamati, siswa mencatat hasil

pengamatan dan mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang ada di

LKS halaman 2-3.

e) Merumuskan Kesimpulan

Pada tahap ini, perwakilan kelompok menyampaikan hasil

praktiknya dan dilanjutkan dengan tanggapan dari kelompok lain.

Kelompok yang berani menyampaikan hasil praktiknya di depan kelas

masih sama dengan pertemuan pertama adalah kelompok 1. Terlihat,

ada beberapa siswa yang menanggapi dari kelompok 1. Selain itu,

siswa masih malu-malu mengungkapkan pendapat atau gagasan.

Selanjutnya, guru mengklarifikasikan dari hasil diskusi dari setiap

kelompok. Peneliti bersama siswa memberikan kesimpulan dari hasil

25

praktik yaitu ciri air yang tercemar dapat dilihat dari aspek fisis yaitu

warnaya kehitaman, ada endapan, berbau, dan keruh (kotor). Aspek

kimia yaitu dapat menjadi larutan asam atau basa. Sedangkan aspek

biologi terdapat mikroorganisme seperti bakteri dan virus.

Selanjutnya, peneliti meminta kepada siswa mengumpulkan tugas

(produk) yang bertemakan pencemaran air. Perwakilan kelompok

mempresentasikan tugas (produk) kepada siswa lain. Salah satu siswa

membacakan puisi yang bertemakan pencemaran air. Tugas produk yang

dikumpulkan oleh siswa berupa puisi, gambar, atau poster yang

bertemakan pencemaran air. Peneliti menilai tugas (produk) siswa

menggunakan rubrik penilaian.

Di akhir kegiatan pembelajaran, peneliti membagikan angket sikap

kreativitas siswa. Siswa mengisi angket tersebut, setelah dijelaskan oleh

peneliti cara pengisian angket.

c. Observasi

1. Data Hasil Keterlaksanaan Pendekatan Inkuiri

Peneliti telah melaksanakan rencana pembelajaran dengan baik,

sebagaimana terlampir pada lembar observasi (lampiran 4 dan 5).

Berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan oleh observer (kolaborator),

keterlaksanaan penerapan pendekatan Inkuiri dalam pembelajaran diperoleh

dengan rerata persentase keterlaksanaan 84,77 % dengan kategori Baik.

Gambar 3. Grafik keterlaksanaan pendekatan Inkuiri siklus I

8081828384858687

PertemuanI

PertemuanII

RerataSiklus I

Persentaseketerlaksanaan 82,6 86,95 84,77

% k

eter

laks

anaa

n

26

Adapun hasil pengamatan keterlaksanaan penerapan pendekatan Inkuiri

dalam pembelajaran diperoleh sebagai berikut:

a. Secara umum, proses pembelajaran sudah dapat dikatakan berjalan

dengan baik. Peneliti sudah menggunakan pendekatan Inkuiri melalui

pembelajaran IPA Terpadu model connected, walaupun belum semua

komponen belum terlaksana.

b. Sintak pendekatan Inkuiri telah terlaksana dengan baik.

c. Pembelajaran IPA Terpadu model connected telah terlaksana, baik

yang dilihat pada LKS maupun penjelasan peneliti.

d. Suasana kelas berjalan dengan baik, walaupun beberapa siswa masih

ada yang ramai ketika diskusi kelompok dan melakukan praktik.

e. Kerjasama dan partisipasi siswa dalam kelompok berjalan dengan baik.

Namun, pada kelompok tertentu saja.

f. Peneliti telah mengklarifikasi dan memantapkan kegiatan diskusi

kelompok berdasarkan hasil diskusi siswa.

2. Data Hasil Pengamatan Sikap Kreativitas Siswa

Observer (kolaborator) telah melakukan pengamatan sikap kreativitas

siswa, sebagaimana terlampir pada lembar hasil pengamatan (lampiran 8).

Adapun hasil pengamatan sikap kreativitas siswa sebagai berikut:

Tabel 7. Hasil pengamatan sikap kreativitas siswa

No. Indikator sikap kreativitassiswa

Jumlah siswayang muncul

Persentase(%)

1. Rasa ingin tahu 10 52,63

2. Bersifat imaginatif 9 47,36

3. Tertantang olehkemajemukan

11 57,89

4. Berani mengambil resiko 10 52,63

5. Sifat menghargai 11 57.89

Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan peningkatan jumlah siswa

yang memiliki sikap kreativitas. Indikator sikap kreativitas siswa yang

terendah pada bersifat imaginatif. Sedangkan Indikator sikap kreativitas

27

siswa yang tertinggi pada sifat menghargai dan tertantang oleh

kemajemukan.

3. Data Hasil Angket Sikap Kreativitas Siswa

Setelah dilakukan tindakan I, siswa diminta untuk mengisi lembar

angket sikap kreativitas, sebagaimana terlampir pada lembar hasil angket

siswa (lampiran 10). Hal ini guna mengetahui penilaian diri siswa terhadap

penerapan pendekatan Inkuiri dalam pembelajaran IPA terpadu model

connected. Adapun hasil analisis data angket sikap kreativitas siswa sebagai

berikut.

Tabel 8. Data hasil angket sikap kreativitas siswa siklus I

Kategori Jumlah siswayang muncul

Persentase(%)

Sangat kreatif 0 0

kreatif 16 84,21

Kurang kreatif 3 15,79

Sangat kurang kreatif 0 0

Jumlah siswa yang masuk 19 100

Data pada tabel 8 tersebut, menunjukkan bahwa siswa yang kreatif

sebanyak 16 siswa atau 84,21 %, 3 siswa atau 15,79 % masih tergolong

kurang kreatif. Sedangkan siswa yang sangat kreatif belum ada atau 0 %,

dan tidak adanya siswa atau 0 % yang tergolong sangat kurang kreatif. Data

ini menunjukkan bahwa siswa telah memberikan penilaian diri, hal ini

menunjukkan bahwa termasuk kreatif. Walaupun ada beberapa siswa yang

belum termasuk siswa yang kreatif.

4. Data Hasil Tugas (Produk)

Tugas berupa produk dari siswa dikumpulkan pada pertemuan kedua.

Penugasan produk disesuaikan dengan tema submateri yaitu pencemaran air

berupa poster, puisi, atau gambar. Penilaian tugas dinilai menggunakan

rubrik penilaian dengan indikator keaslian ide, cara pembuatan, penampilan

produk, dan manfaat produk. Adapun nilai tugas siswa sebagai berikut:

28

Tabel 9. Hasil nilai tugas (produk) siklus I

No. Namasiswa

Nilai

1. Al Magfirah 692. Aldin Pratama 693. Anggun Novita Sari 754. Asimsyah 625. Bagas Janwar 696. Bimo Arinata 697. Firmansyah 758. Haerul 699. Julmakruf 5010. Jumratun 8111. Nirwana 7512. Ramadhan Tul Akhir 5613. Rian Udayana 7514. Rosita Adiniyah 8115. Safitri Ramadhani Noviatun 6916. Shanty Bunga Andriany 6217. Suciwati *18. Tria Astianingsih 6219. Febi Febriansyah 6220. Fardiansyah 62

Tertinggi 81Terendah 50

Rerata 68

Keterangan * siswa sudah pindah

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pada siklus I.

Adapun beberapa hal yang harus diperbaiki agar bisa lebih baik pada siklus II,

diantaranya sebagai berikut:

1) Aspek keberhasilan

a) Pendekatan Inkuiri memberi kesempatan kepada siswa untuk

melakukan aktivitas penyelidikan.

b) Pembelajaran IPA terpadu model connected dapat dipahami oleh

siswa secara holistik dengan mengaitkan bidang kimia yaitu bahan-

bahan kimia dan larutan asam, basa, dan netral.

29

c) Telah memenuhi ketercapaian persentase keterlaksanaan

pembelajaran IPA Terpadu model connected dengan pendekatan

Inkuiri sebesar 84,77 % dengan kategori Baik.

d) Telah memenuhi ketercapaian angket sikap kreativitas siswa sebesar

84,21 % yang tergolong siswa yang kreatif

2) Aspek kelemahan

a. Belum memenuhi ketercapaian indikator sikap kreativitas siswa pada

seluruh indikator, yang ditunjukkan tiap indkiator < 60 %.

b. Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan lancar, namun masih

terdapat beberapa siswa yang berdiskusi dengan tidak sungguh-

sungguh dan berbicara dengan teman.

c. Minimnya jumlah siswa yang berani mengemukakan

pendapat/gagasan/komentar/pertanyaan.

d. Nilai produk (karya) siswa yang dikumpulkan masih kurang dalam

kreativitas dan asal-asalan dalam mengerjakan.

3) Revisi dan rencana siklus berikutnya

Berdasarkan refleksi tindakan dari siklus I, langkah-langkah perbaikan

yang akan dilakukan pada siklus II adalah sebagai berikut:

a. Melanjutkan proses pembelajaran IPA Terpadu model connected

dengan menggunakan pendekatan Inkuiri melalui metode diskusi

kelompok dan brainstorming.

b. Menggunakan brainstorming dalam menggali

gagasan/ide/kritik/pertanyaan dari siswa sehingga memiliki rasa

keberanian.

c. Memberikan tugas (produk) dengan memanfaatkan barang yang tidak

digunakan agar berkembang kreativitas siswa.

d. Penggunaan waktu secara efektif dalam proses pembelajaran.

30

2. Siklus II

a. Perencanaan

Tahap pertama dalam penelitian tindakan kelas ini adalah

perencanaan. Sesuai dengan desain penelitian, untuk memperlancar, dan

mempermudah peneliti dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran perlu

disusun langkah-langkah pembelajaran yang sistematis dan tujuan

pembelajaran mudah tercapai.

Adapun perencanaan dari siklus II antara lain:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) IPA Terpadu model

connected dengan menggunakan pendekatan Inkuiri, yang akan digunakan

oleh peneliti sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di

kelas.

2) Menyiapkan alat dan bahan praktik yang diperlukan dan sesuai

dengan materi yang akan diajarkan.

3) Menyiapkan LKS pencemaran tanah yang disusun berdasarkan pendekatan

Inkuiri. LKS untuk pertemuan pertama tentang penggelompokkan sampah

sedangkan pertemuan kedua tentang pemanfaatan sampah.

4) Menyiapkan lembar rubrik penilaian produk (karya).

5) Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri atas lembar observasi

kreativitas siswa saat mengikuti proses pembelajaran, angket sikap kreatif

siswa, dan lembar keterlaksanaan pembelajaran IPA dengan menggunakan

pendekatan Inkuiri.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan tindakan

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah disusun.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di Laboratorium IPA.

Pada siklus II, tindakan dilaksanakan dalam dua pertemuan, dengan

perincian sebagai berikut:

1) Pertemuan Pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Jum’at, 11 Agustus 2017

pukul 07.30 WITA. Peneliti menyajikan submateri “Pencemaran Tanah”

yang didalamnya memuat pengertian pencemaran tanah, limbah organik

31

dan anorganik, dan unsur, senyawa, dan campuran yang terkandung pada

limbah (polutan).

Pada kegiatan awal, peneliti memulai pelajaran dengan berdoa yang

dipimpin oleh ketua kelas. Peneliti memulai pelajaran dengan

memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari hari ini, lalu

menjelaskan secara singkat tentang tujuan pembelajaran yaitu siswa

diharapkan dapat mengkategorikan jenis limbah organik dan anorganik

berdasarkan pengamatan, mengidentifikasi limbah anorganik yang dapat

didaur ulang, dan mengkategorikan unsur, senyawa, dan campuran yang

terkandung pada limbah. Serta menjelaskan bentuk penilaian dalam

kegiatan pembelajaran.

Peneliti melakukan apersepsi dengan menunjukkan lingkungan di

sekitar sekolah. Selanjutnya, bertanya “Sekolah kita dapat dikatakan

sekolah yang bersih, sehat, dan asri?”. Sebagian besar siswa menjawab

”belum, masih banyak sampah kertas, botol aqua, dan dedaunan”.

Selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk berkumpul dengan

kelompoknya masing-masing berdasarkan telah dibagi kelompok pada

hari sebelumnya. Satu kelompok terdiri atas 4-5 siswa. Peneliti

membagikan sebanyak 2 buah LKS pada masing-masing kelompok. Guru

juga menginformasikan kepada siswa tentang cara mengerjakan LKS.

a) Merumuskan Masalah

Tahap pertama dalam pendekatan Inkuiri adalah merumuskan

masalah. Perumusan masalah berada di lingkungan sekitar sekolah

yang ditemukan banyak sampah. Peneliti membagikan dua tempat

yang dijadikan rumusan masalah yaitu di depan pembuangan sampah

kelas VII-A untuk kelompok 1, 2, dan 3. Sedangkan untuk kelompok

4 dan 5, di belakang kelas VII-A dan VII-B. Siswa secara

berkelompok mendiskusikan rumusan masalah berdasarkan

pengamatan yang dipandu dengan LKS halaman 1. Pada tahap ini,

telah terlihat siswa tiap-tiap kelompok yang mendiskusikan rumusan

masalah.

32

Seluruh kelompok dapat merumuskan rumusan masalah dengan

baik dan benar. Dibawah ini rumusan masalah dari kelima kelompok

antara lain:

1. Kelompok 1: mengapa sampa-sampah semakin lama semakin

banyak tiap hari?

2. Kelompok 2: mengapa sampah semakin lama semakin bertambah

banyak?

3. Kelompok 3: mengapa sampah semakin lama semakin banyak?

4. Kelompok 4: mengapa sampah banyak ditemukan di belakang

kelas VII-A dan VII-B?

5. Kelompok 5: mengapa lingkungan di belakang kelas VII-A dan

VII-B banyak sampah dan nyamuk yang berkembang biak?

b) Merumuskan Hipotesis

Pada tahap ini, siswa dalam kelompoknya masing-masing

merumuskan hipotesis. Terlihat tiap-tiap kelompok mendiskusikan

hipotesis. Setelah merumuskan masalah dan hipotesis. Seluruh

kelompok bersama peneliti berada di laboratorium untuk melanjutkan

kegiatan pembelajaran. Penyampaian hipotesis bersamaan dengan

penyampaian rumusan masalah.

Semua kelompok dapat merumuskan hipotesis dengan baik dan

benar. Dibawah ini rumusan hipotesis dari kelima kelompok antara

lain:

1. Kelompok 1: karena siswa SMPN 1 Soromandi tidak mau

membuang sampah pada tempatnya, bukan hanya plastik, sisa

makanan tetapi dedaunan juga jarang memungut oleh siswa. itulah

mengapa sampah semakin banyak

2. Kelompok 2: karena sampahnya tidak dibakar atau dibersihkan

3. Kelompok 3: karena manusia menggunakan setiap hari.

4. Kelompok 4: karena siswa kelas VII-A dan VII-B tidak dapat

menjaga kebersihan di lingkungan sekolah atau di luar kelas

5. Kelompok 5: karena kelas VII-A dan VII-B jarang membersihkan

lingkungan belakang kelasnya, sampah berserakan dimana-mana

33

c) Mengumpulkan Data

Tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan data. Pada tahap ini dapat

dilakukan dengan berbagai metode. Metode yang digunakan adalah

diskusi kelompok dan pengamatan sampah di lingkungan sekolah.

Setiap kelompok membawa beberapa contoh sampah yang diamati di

lingkungan sekolah ke laboratorium. Di laboratorium siswa tiap

kelompok memilah dan menggolongkan sampah organik dan

anorganik. Selanjutnya, Siswa dalam kelompok mendiskusikan alat

dan bahan dalam menjawab rumusan masalah yang terdapat pada

LKS halaman 2. Peneliti membimbing siswa dalam kelompok untuk

melakukan kegiatan praktik dalam menjawab rumusan masalah yang

telah dibuat. Peneliti bertindak sebagai fasilitator. Pada tahap ini, tiap-

tiap anggota kelompok terlihat aktif berdiskusi.

d) Menguji Hipotesis

Pada tahap ini, metode yang digunakan adalah barainstorming.

Kegiatan diskusi kelompok siswa yang dibantu LKS 03 pada halaman

2. Siswa tampak antusias dalam melakukan diskusi kelompok tentang

penggelompokkan sampah. Tujuan diskusi kelompok agar siswa

dapat berani mengemukakan pendapat/gagasan/ide.

Pembelajaran IPA Terpadu model connected terlihat pada LKS 03

yang terdiri atas mendiskusikan penggelompokan sampah dari aspek

materi, wujud, dan jenis.

e) Merumuskan Kesimpulan

Pada tahap ini, peneliti menerapkan metode brainstorming.

perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok dan

dilanjutkan dengan tanggapan dari kelompok lain. Terlihat sangat

antusias siswa menanggapi jawaban dari kelompok lain. Sudah mulai

tampak siswa yang sebelumnya tidak bertanya maupun mengusulkan

gagasan/ide menjadi berani bertanya maupun berani menyampaikan

gagasan/ide.

Peneliti menuliskan semua jawaban/gagasan/ide siswa walaupun

salah atau benar. Selanjutnya, peneliti mengklarifikasikan dari semua

34

jawaban/gagasan/ide setiap kelompok. Peneliti memberikan

kesimpulan dari hasil diskusi kelompok tentang pengertian

pencemaran tanah, mendefinisikan sampah organik dan anorganik

beserta contohnya, dan penggelompokkan sampah yang ditinjau dari

aspek materi, wujud, dan jenis.

Selanjutnya, peneliti memberikan tugas membuat produk (karya)

dengan memanfaatkan sampah anorganik yang bertemakan pencemaran

tanah untuk dikerjakan di rumah. Penggumpulan tugas tersebut pada

pertemuan selanjutnya.

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Agustus 2017

pukul 08.50 WITA. Peneliti menyajikan submateri “Pencemaran Tanah”

yang didalamnya memuat dampak pencemaran tanah, upaya mengatasi

pencemaran tanah, dan membuat produk dengan memanfaatkan sampah

anorganik yang tidak berguna.

Pada kegiatan awal, peneliti memulai pelajaran dengan berdoa yang

dipimpin oleh ketua kelas. Peneliti memulai pelajaran dengan

memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari hari ini, lalu

menjelaskan secara singkat tentang tujuan pembelajaran yaitu siswa

diharapkan dapat memprediksi dampak-dampak pencemaran tanah,

mengusulkan gagasan/ide upaya mengatasi dan mengurangi pencemaran

tanah, dan membuat produk (karya) dengan memanfaatkan sampah-

sampah yang tidak berguna.

Peneliti melakukan apersepsi dengan menunjukkan gambar sampah-

sampah anorganik. Selanjutnya, bertanya “Apa saja produk yang dapat

dibuat dari sampah anorganik?”. Sebagian besar siswa menjawab ”mobil-

mobilan, tas, hiasan, dll”.

Selanjutnya, peneliti meminta siswa untuk berkumpul dengan

kelompoknya masing-masing berdasarkan telah dibagi kelompok pada

hari sebelumnya. Satu kelompok terdiri atas 4-5 siswa. Peneliti

35

membagikan sebanyak 2 buah LKS pada masing-masing kelompok. Guru

juga menginformasikan kepada siswa tentang cara mengerjakan LKS.

a) Merumuskan Masalah

Tahap pertama dalam pendekatan Inkuiri adalah merumuskan

masalah. Siswa secara berkelompok mendiskusikan rumusan masalah

berdasarkan informasi berupa gambar pada LKS halaman 1. Pada

tahap ini, telah terlihat siswa tiap-tiap kelompok yang mendiskusikan

rumusan masalah.

Seluruh kelompok dapat merumuskan rumusan masalah dengan

baik dan benar. Dibawah ini rumusan masalah dari kelima kelompok

antara lain:

1. Kelompok 1: mengapa lingkungan kita dapat tercemar oleh

sampah?

2. Kelompok 2: mengapa sampah-sampah di lingkungan sekitar kita

semakin banyak sampah?

3. Kelompok 3: mengapa sampah-sampah tersebut tidak dibuang

pada tempatnya?

4. Kelompok 4: apa yang terjadi jika sampah banyak dan dibiarkan

begitu saja?

5. Kelompok 5: mengapa banyak sampah di sekitar-kita?

b) Merumuskan Hipotesis

Pada tahap ini, siswa dalam kelompoknya masing-masing

merumuskan hipotesis. Terlihat keaktifan siswa tiap-tiap kelompok

mendiskusikan hipotesis. Penyampaian hipotesis bersamaan dengan

penyampaian rumusan masalah.

Semua kelompok dapat merumuskan hipotesis dengan baik dan

benar. Dibawah ini rumusan hipotesis dari kelima kelompok antara

lain:

1. Kelompok 1: karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk

membuang sampah pada tempatnya

2. Kelompok 2: karena masyarakat tidak mau membuang sampah

pada tempatnya

36

3. Kelompok 3: karena manusia tidak membutuhkan sampah yang

tidak berguna atau dibiarkan begitu saja

4. Kelompok 4: akan menimbulkan penyakit dan akan merusak

pemandangan yang indah. Karena banyaknya sampah

5. Kelompok 5: karena masyarakat yang tinggal di sekitar sungai

membuang sampah-sampah tersebut ke sungai

c) Mengumpulkan Data

Tahap selanjutnya yaitu mengumpulkan data. Pada tahap ini dapat

dilakukan dengan berbagai metode. Metode yang digunakan adalah

diskusi kelompok. Siswa dalam kelompok mendiskusikan alat dan

bahan dalam menjawab rumusan masalah yang terdapat pada LKS

halaman 2. Peneliti memberikan penjelasan penggunaan LKS pada

halaman 2. Peneliti membimbing siswa dalam kelompok untuk

melakukan kegiatan praktik dalam menjawab rumusan masalah yang

telah dibuat. Pada tahap ini, kelima kelompok terlihat aktif berdiskusi

dengan seluruh anggotanya. Peneliti bertindak sebagai fasilitator.

d) Menguji Hipotesis

Pada tahap ini, metode yang digunakan adalah barainstorming.

Kegiatan diskusi kelompok siswa yang dibantu LKS 04 pada halaman

2. Siswa tampak antusias dalam melakukan diskusi kelompok tentang

pemanfaatan sampah. Tujuan brainstorming agar siswa dapat berani

mengemukakan pendapat/gagasan/ide.

e) Merumuskan Kesimpulan

Pada tahap ini, peneliti menerapkan metode brainstorming.

perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi kelompok dan

dilanjutkan dengan tanggapan dari kelompok lain. Terlihat sangat

antusias siswa menanggapi jawaban dari kelompok lain. Keaktifan

siswa tampak dalam menanggapi jawaban kelompok lain yang

presentasi. Terlihat siswa berani bertanya.

Peneliti menuliskan semua jawaban/gagasan/ide siswa walaupun

salah atau benar. Selanjutnya, peneliti mengklarifikasikan dari semua

37

jawaban/gagasan/ide setiap kelompok. Peneliti memberikan

kesimpulan dari hasil diskusi kelompok tentang dampak pencemaran

tanah dan upaya mengatasi pencemaran tanah.

Selanjutnya, peneliti meminta kepada siswa mengumpulkan tugas

(produk) secara individu yang bertemakan pencemaran tanah dengan

memanfaatkan sampah anorganik. Tugas produk yang dikumpulkan

berupa mobil-mobilan, bingkai foto, taplak meja, tas, dll. Perwakilan

siswa mempresentasikan tugas (produk) kepada siswa lain, mulai dari alat

dan bahan serta proses pembuatan. Terlihat siswa banyak yang tertawa dan

bersemangat mendengarkan presentasi siswa. Selanjutnya, peneliti menilai

tugas (produk) siswa menggunakan rubrik penilaian.

Di akhir kegiatan pembelajaran, peneliti membagikan angket sikap

kreativitas siswa. Siswa mengisi angket tersebut, setelah dijelaskan oleh

peneliti cara pengisian angket.

c. Observasi

1. Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pendekatan Inkuiri

Peneliti telah melaksanakan rencana pembelajaran dengan baik,

sebagaimana terlampir pada lembar observasi (lampiran 6 dan 7).

Berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan oleh observer (kolaborator),

keterlaksanaan penerapan pendekatan Inkuiri dalam pembelajaran diperoleh

dengan rerata persentase 97,82 % dengan kategori Sangat Baik.

Gambar 4. Hasil keterlaksanaan pendekatan Inkuiri siklus II

93949596979899

100

PertemuanI

PertemuanII

RerataSiklus II

Persentaseketerlaksanaan 95,65 100 97,82

% k

eter

laks

anaa

n

38

Adapun hasil pengamatan keterlaksanaan penerapan pendekatan Inkuiri

dalam pembelajaran diperoleh sebagai berikut:

a. Secara umum, proses pembelajaran sudah dapat dikatakan berjalan

dengan sangat baik. Peneliti sudah menggunakan pendekatan Inkuiri

melalui pembelajaran IPA Terpadu model connected, walaupun belum

semua komponen belum terlaksana.

b. Sintak pendekatan Inkuiri telah terlaksana dengan baik.

c. Pembelajaran IPA Terpadu model connected telah terlaksana, baik

yang dilihat pada LKS maupun penjelasan peneliti.

d. Suasana kelas berjalan dengan baik, terlihat ketika diskusi kelompok.

Seluruh anggota tiap kelompok aktif dalam diskusi.

e. Kerjasama dan partisipasi siswa dalam kelompok berjalan dengan baik.

f. Peneliti telah mengklarifikasi dan memantapkan kegiatan diskusi

kelompok menggunakan metode brainstorming.

g. Peneliti belum optimal menarik kesimpulan. Hal ini disebabkan

keterbatasan waktu.

2. Data Hasil Pengamatan Sikap Kreativitas Siswa

Observer (kolaborator) telah melakukan pengamatan sikap kreativitas

siswa, sebagaimana terlampir pada lembar hasil pengamatan (lampiran 9).

Adapun hasil pengamatan sikap kreativitas siswa sebagai berikut.

Tabel 10. hasil pengamatan sikap kreativitas siswa siklus II

No. Indikator sikap kreativitassiswa

Jumlah siswayang muncul

Persentase(%)

1. Rasa ingin tahu 14 73,68

2. Bersifat imaginatif 12 63,16

3. Tertantang olehkemajemukan

13 68,42

4. Berani mengambil resiko 13 68,42

5. Sifat menghargai 14 73,68

Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan peningkatan jumlah siswa

yang memiliki sikap kreativitas. Kelima indikator sikap kreativitas siswa

39

mengalami peningkatan katercapaian sebesar 60 %. Indikator bersifat

imaginatif sebesar 63,16 % merupakan yang terendah. Sedangkan Indikator

sikap kreativitas siswa yang tertinggi pada rasa ingin tahu dan sifat

menghargai sebesar 73,68 %.

3. Data Hasil Angket

Setelah dilakukan tindakan II, siswa diminta untuk mengisi lembar

angket sikap kreativitas, sebagaimana terlampir pada lembar hasil angket

siswa (lampiran 11). Hal ini guna mengetahui penilaian diri siswa terhadap

penerapan pendekatan Inkuiri dalam pembelajaran IPA terpadu model

connected. Adapun hasil analisis data angket sikap kreativitas siswa sebagai

berikut.

Tabel 11. Data hasil angket sikap kreativitas siswa siklus II

Kategori Jumlah siswayang muncul

Persentase(%)

Sangat kreatif 0 0

kreatif 17 89,47

Kurang kreatif 2 10,53

Sangat kurang kreatif 0 0

Jumlah siswa yang masuk 19 100

Data pada tabel 11 di atas, menunjukkan bahwa ada penambahan siswa

yang kreatif sebanyak 17 siswa atau 89,47 %. Sedangkan 10,53 % atau 2

siswa masih tergolong kurang kreatif. Data ini menunjukkan bahwa siswa

telah memberikan penilaian diri, bahwa termasuk kreatif. Walaupun ada

beberapa siswa yang belum termasuk siswa yang kreatif.

4. Data Hasil Tugas (Produk)

Tugas berupa produk dari siswa dikumpulkan pada pertemuan kedua.

Penugasan produk disesuaikan dengan tema submateri yaitu pencemaran

tanah berupa karya kerajinan tangan dengan menggunakan sampah-sampah

anorganik. Penilaian tugas dinilai menggunakan rubrik penilaian dengan

indikator keaslian ide, cara pembuatan, penampilan produk, dan manfaat

produk. Adapun nilai tugas siswa sebagai berikut:

40

Tabel 12. Hasil Nilai Tugas (Produk) Siklus II

No. Namasiswa

Nilai

1. Al Magfirah 872. Aldin Pratama 873. Anggun Novita Sari 944. Asimsyah 625. Bagas Janwar 876. Bimo Arinata 757. Firmansyah 758. Haerul 759. Julmakruf 8110. Jumratun 9411. Nirwana 9412. Ramadhan Tul Akhir 7513. Rian Udayana 8714. Rosita Adiniyah 8115. Safitri Ramadhani Noviatun 8116. Shanty Bunga Andriany 7517. Suciwati *18. Tria Astianingsih 8119. Febi Febriansyah 6920. Fardiansyah 69

Tertinggi 94Terendah 62

Rerata 80,47

Keterangan * siswa sudah pindah

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pada siklus II.

Adapun beberapa hal yang harus diperbaiki agar bisa lebih baik pada siklus

III, diantaranya sebagai berikut:

1) Aspek keberhasilan

a) Telah memenuhi ketercapaian persentase keterlaksanaan

pembelajaran IPA Terpadu model connected dengan pendekatan

Inkuiri sebesar 97,82 % dengan kategori Baik.

b) Pendekatan Inkuiri memberi kesempatan kepada siswa untuk

melakukan aktivitas penyelidikan.

41

c) Pembelajaran IPA terpadu model connected dapat dipahami oleh

siswa secara holistik dengan mengaitkan bidang kimia yaitu unsur,

senyawa, dan campuran.

d) Telah memenuhi ketercapaian angket sikap kreativitas siswa sebesar

89,47 % yang tergolong siswa yang kreatif. Sedangkan 2 siswa

tergolong kurang kreatif.

e) Telah memenuhi ketercapaian pengamatan indikator sikap kreativitas

> 60 %.

f) Metode brainstorming dapat meningkatkan keberanian siswa. Hal ini

terlihat pada penyampaian gagasan/pendapat atau pertanyaan dari

setiap siswa pada kelompok.

2) Aspek kelemahan

a) Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan lancar, namun masih

terdapat beberapa siswa yang berdiskusi dengan tidak sungguh-

sungguh dan berbicara dengan teman kelompok lain.

b) Pengaturan waktu perlu dimaksimalkan

B. Pembahasan

Penelitian tindakan yang dilaksanakan di SMPN 1 Soromandi bertujuan

untuk meningkatkan kreativitas siswa terutama sikap kreativitas (nonaptitude).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka peneliti berdasarkan hasil observasi

di kelas VII-A, memberikan tindakan yang berupa penerapan pendekatan Inkuiri

melalui pembelajaran IPA Terpadu model connected. Penelitian tindakan ini

dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.

Pelaksanaan tindakan setiap siklusnya disesuaikan dengan tujuan pembelajaran

pada setiap siklus.

Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi

keterlaksanaan pendekatan Inkuiri, lembar observasi sikap kreativitas siswa,

angket, dan rubrik penilaian produk. Sedangkan instrumen proses pembelajaran

IPA Terpadu model connected adalah RPP dan LKS. Data-data yang dihasilkan

dianalisis untuk mengetahui perkembangan setiap proses dan hasil yang diperoleh

42

dalam setiap siklusnya. Untuk selanjutnya akan dibahas hasil penelitian tindakan

ini sebagai berikut:

1. Peningkatan Sikap Kreativitas Siswa

Berdasarkan lembar observasi dan data hasil sikap kreativitas siswa yang

telah disajikan dalam penelitian ini. Adanya peningkatan sikap kreativitas siswa

sebelum dan sesudah tindakan. Sesudah dilaksanakan tindakan dari siklus I

sampai siklus II, mengalami peningkatan. Adapun data hasil peningkatan sikap

kreativitas siswa dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Gambar 5. Grafik observasi sikap kreativitas siswa siklus I dan siklus II

Berdasarkan data hasil tindakan siklus I, indikator rasa ingin tahu sebesar

52,63 %, bersifat imaginatif sebesar 47,36 %, tertantang oleh kemajemukan

sebesar 57,89 %, berani mengambil resiko sebesar 52,63 %, dan sifat

menghargai sebesar 57,89 %. Hal ini menunjukkan ada peningkatan sikap

kreativitas siswa setelah diberi tindakan pendekatan Inkuiri melalui

pembelajaran IPA Terpadu model connected.

Analisis siklus I menunjukkan ada peningkatan yang belum tercapai. Hal ini

berdasarkan indikator keberhasilan yang ditentukan sebesar 60 % tiap-tiap

indikator sikap kreativitas. Hasil dari siklus I menunjukkan di bawah 60 %.

Pada siklus II mengalami peningkatan, indikator rasa ingin tahu sebesar

52,63 % meningkat menjadi 73,68 %. Indikator bersifat imaginatif sebesar 47,36

01020304050607080

Rasaingintahu

Bersifatimaginat

if

Tertantang olehkemajemukan

Beranimengambil resiko

Sifatmenghar

gai

Pra tindakan 25 20 15 20 15Siklus 1 52,63 47,36 57,89 52,63 57,89Siklus 2 73,68 63,16 68,42 68,42 73,68

% Ju

mla

h Si

swa

43

% meningkat menjadi 63,16 %. Indikator tertantang oleh kemajemukan sebesar

57,89 % meningkat menjadi 68,42 %. Indikator berani mengambil resiko

sebesar 52,63 % meningkat menjadi 68,42 %. Dan indikator sifat menghargai

sebesar 57,89 % meningkat menjadi 73,68 %.

Analisis siklus II mengalami peningkatan yang signifikan dan telah tercapai

sesuai indikator keberhasilan > 60 %. Penerapan metode brainstorming yang

membawa keberhasilan siklus II. Menurut Wikipedia, brainstorming merupakan

teknik kreativitas yang mengupayakan pencarian penyelesaian dari suatu

masalah tertentu dengan mengumpulkan gagasan secara spontan dari anggota

kelompok. Metode brainstorming yang diterapkan pada setiap kelompok. Dalam

satu kelompok ada yang bertugas mencatat pendapat/gagasan. Setiap anggota

dalam setiap kelompok wajib memberikan pendapat/gagasan. Walaupun

pendapat/gagasan tersebut salah.

2. Keterlaksanaan Pendekatan Inkuiri Melalui Pembelajaran IPA Terpadu

Pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Inkuiri melalui lima tahapan

pembelajaran, yaitu a) merumuskan masalah, b) merumuskan hipotesis, c)

mengumpulkan data, d) menguji hipotesis, dan e) merumuskan kesimpulan

(Kemdikbud, 2016: 41). Berdasarkan hasil observasi sebagaimana yang telah

dijelaskan pada bagian sebelum ini, maka dapat dikatakan bahwa setiap tindakan

proses pembelajaran telah diupayakan berlangsung mengikuti sintak pendekatan

Inkuiri dengan menerapkan pembelajaran IPA Terpadu model connected.

Pendekatan Inkuiri diawali dengan perumusan masalah. Pada tahap ini,

peneliti (guru) membimbing dan memfasilitasi siswa untuk merumuskan dan

memahami masalah nyata yang disajikan melalui LKS maupun pada lingkungan

sekolah. Selanjutnya, siswa merumuskan hipotesis. Pada tahap ini, siswa

merumuskan jawaban sementara dari rumusan masalah yang dikaji.

Selanjutnya, tahap ketiga adalah mengumpulkan data. Pada tahap ini siswa

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam rangka untuk berpikir mencari

informasi yang dibutuhkan. Selanjutnya, tahap keempat menguji hipotesis. Pada

tahap ini, ada bimbingan oleh guru dalam proses menentukan jawaban yang

dianggap diterima sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan

pengumpulan data. Metode yang digunakan pada menguji hipotesis yaitu

44

percobaan, pengamatan, dan brainstorming. Tahap terakhir adalah merumuskan

masalah. Siswa mendiskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil

pengujian hipotesis. Dengan demikian, pengetahuan dibangun oleh siswa

melalui proses pencarian secara sistematis. Hasilnya pembelajaran menjadi

lebih bermakna bagi siswa.

Adapun hasil observasi secara kuantitatif dengan menerapkan pendekatan

Inkuiri yang diperoleh persentase keterlaksanaan pembelajaran pada setiap

siklus yaitu dari siklus I dan II sebagaimana yang ditunjukkan oleh gambar 6.

Gambar 6. Grafik persentase keterlaksanaan pendekatan Inkuiri

Dari grafik di atas terlihat bahwa dari siklus I ke siklus II terjadi

peningkatan pelaksanaan pembelajaran. Persentase peningkatan pelaksanaan

pembelajaran dengan pendekatan Inkuiri yang dilaksanakan guru dengan semua

tahapan pendeakatan Inkuiri. Pada siklus I dan II berturut-turut guru berhasil

melaksanakan tahapan pendekatan Inkuiri sebesar 84,77 % dan 97,82 %.

Pembelajaran IPA Terpadu model connected adalah suatu pembelajaran

yang membelajarkan sebuah kompetensi dasar, konsep-konsep pada kompetensi

dasar tersebut dipertautkan dengan konsep pada kompetensi dasar yang lain

dalam IPA yang terdiri fisika, biologi, dan kimia (Tim IPA Terpadu, 2009: 4).

Pada tema pencemaran lingkungan, KD utamanya yaitu 3.8 menganalisis

terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem. KD utama

3.8 dapat dipertautkan dengan KD pendukung yaitu 3.3 memahami konsep

75

80

85

90

95

100

Siklus 1 Siklus 2

84,77

97,82

Persentase keterlaksanaan pendekatan inkuiri

45

campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia,

perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari. Keterlaksanaan

pembelajaran IPA Terpadu model connected pada kegiatan proses pembelajaran

tidak secara terpisah-pisah tetapi secara holistik (menyeluruh).

Pelaksanaan pada siklus I dengan subtema pencemaran air. Pertemuan

pertama siswa melakukan percobaan tentang menyelidiki pengaruh detergen

(bahan kimia) terhadap kondisi ikan. Siswa dapat merumuskan kesimpulan

bahwa semakin banyak bahan-bahan kimia yang masuk ke lingkungan perairan,

semakin banyak pula makhluk hidup yang mati. Siswa dapat menyimpulkan

bahan-bahan kimia apa saja yang berbahaya antara lain detergen, sabun,

pestisida, herbisida, dll. Guru dapat menjelaskan juga dampak mengkomsumsi

ikan-ikan yang terkena baha-bahan kimia bagi kesehatan manusia.

Pertemuan kedua siswa melakukan pengamatan tentang ciri-ciri air bersih

dan tercemar. Siswa mengamati air bersih dan tercemar dengan menggunakan

kertas lakmus untuk aspek kimia sedangkan aspek fisis dengan mengamati

kejernihan, warna, dan bau. Selanjutnya siswa dapat merumuskan kesimpulan

air yang tercemar dapat dilihat dari ketiga aspek yaitu fisis, biologi, dan kimia.

Pelaksanaan siklus II dengan subtema pencemaran tanah. siswa melakukan

pengamatan masalah sampah di sekitar lingkungan sekolah. Siswa dapat

menggolongkan sampah dilihat dari materi, wujud, dan jenis. Dari segi materi,

sampah dapat digolongkan ke dalam sampah unsur, senyawa, dan campuran.

Dari segi wujud, sampah dapat digolongkan ke dalam sampah padat, cair, dan

gas. Sedangkan dari segi jenis, sampah dapat digolongkan ke dalam sampah

organik dan anorganik. Metode yang diterapkan kepada siswa yaitu

brainstorming.

3. Angket Sikap Kreativitas Siswa

Angket yang diberikan kepada siswa sebagai penilaian diri sendiri terhadap

sikap kreativitas masing-masing siswa. Angket ini berisikan 16 item pernyataan,

dengan skor minimum 16 dan skor maksimum 64. Berdasarkan data hasil angket

skala sikap kreativitas siswa baik pada siklus I maupun siklus II, maka dari data

tersebut dianalisis sehingga dapat disajikan pada tabel 13.

46

Tabel 13. Data hasil angket sikap kreativitas siswa siklus I dan siklus II

Kategori

Jumlah siswa yang

muncul

Persentase(%)

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

Sangat kreatif 0 0 0 0

kreatif 16 17 84,21 89,47

Kurang kreatif 3 2 15,79 10,53

Sangat kurang kreatif 0 0 0 0

Jumlah siswa yang masuk 19 19 100 100

Berdasarkan data tabel 13, dapat dibuat grafik peningkatan mulai siklus I

sampai siklus II. Adapun grafik disajikan pada gambar 7.

Gambar 7. Grafik Angket Persentase Sikap Kreativitas Siswa

Data hasil analisis pada gambar menunjukkan bahwa adanya peningkatan

skala sikap kreativitas siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan

menerapkan pendekatan Inkuiri melalui pembelajaran IPA terpadu model

connected. Terjadi penurunan jumlah siswa yang termasuk kategori siswa yang

kurang kreatif dari siklus I yang sebanyak 15,79 % menjadi 10,53 % pada siklus

II. Sebaliknya, terjadi peningkatan jumlah siswa yang termasuk kategori siswa

yang kreatif dari siklus I yang sebanyak 84,21 % menjadi 89,47 % pada siklus

II. Tidak adanya atau 0 % pada kategori siswa yang sangat kreatif baik pada

siklus I maupun siklus II.

0102030405060708090

Kurang Kreatif Kreatif Sangat Kreatif

% Ju

mla

h sis

wa

Siklus 1

Siklus 2

47

4. Nilai Tugas (Produk) Siswa

Tugas berupa produk dari siswa dikumpulkan pada pertemuan kedua setiap

siklus. Penugasan produk disesuaikan dengan tema submateri yaitu pencemaran

air berupa poster, puisi, atau gambar untuk siklus I. Sedangkan pencemaran

tanah berupa karya kerajinan tangan dengan menggunakan sampah-sampah

anorganik untuk siklus II. Penilaian tugas dinilai menggunakan rubrik penilaian

dengan indikator keaslian ide, cara pembuatan, penampilan produk, dan manfaat

produk.

Berdasarkan data nilai produk siswa mulai siklus I sampai siklus II

mengalami peningkatan. Adapun nilai tugas siswa sebagai berikut:

Tabel 14. Hasil Nilai Tugas (Produk) Siklus I dan II

No.Namasiswa

NilaiPeningkatan

Siklus I Siklus II1. Al Magfirah 69 87 182. Aldin Pratama 69 87 183. Anggun Novita Sari 75 94 194. Asimsyah 62 62 05. Bagas Janwar 69 87 186. Bimo Arinata 69 75 67. Firmansyah 75 75 08. Haerul 69 75 69. Julmakruf 50 81 3110. Jumratun 81 94 1311. Nirwana 75 94 1912. Ramadhan Tul Akhir 56 75 1913. Rian Udayana 75 87 1214. Rosita Adiniyah 81 81 015. Safitri Ramadhani Noviatun 69 81 1216. Shanty Bunga Andriany 62 75 1317. Suciwati * * *18. Tria Astianingsih 62 81 1919. Febi Febriansyah 62 69 720. Fardiansyah 62 69 7

Tertinggi 81 94Terendah 50 62

Rerata 68 80,47 12,47

Keterangan * siswa sudah pindah

48

Berdasarkan data tersebut, menunjukkan peningkatan nilai produk siswa

dengan rerata sebesar 12,47. Dari nilai terendah terjadi peningkatan pada siklus

I sebesar 50 menjadi 62 pada siklus II. Sedangkan nilai tertinggi mengalami

peningkatan pada siklus I sebesar 81 menjadi 94 pada siklus II. Begitu juga

pada nilai rerata pada siklus I sebesar 68 mengalami peningkatan menjadi 80,47

pada siklus II.

Peningkatan nilai tugas (produk) ini, menunjukkan peningkatan kreativitas

siswa dalam hal penciptaan produk. Beberapa pakar mendefinisikan kreativitas

sebagai produk. Menurut Baron (dalam Munandar, 1992) menyatakan bahwa

kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan

sesuatu yang baru. Produk yang dibuat oleh siswa dengan pemanfaatan sampah-

sampah anorganik merupakan komponen kreativitas produk.

49

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

Pembelajaran IPA Terpadu model connected dengan menerapkan pendekatan

Inkuiri dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas VII-A SMPN 1 Soromandi yang

ditinjau dari hasil observasi indikator sikap kreativitas, angket kreativitas, dan nilai

tugas produk.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan Inkuiri yang dilaksanakan termasuk jenis guide inquiry.

Pelaksanaan inkuiri tersebut masih dibimbing oleh guru. Maka perlu

dikembangkan lagi pada jenis free inquiry sehingga siswa benar-benar

menemukan sendiri konsepnya.

2. Pada penelitian ini pembelajaran IPA Terpadu baru dilakukan untuk dua aspek

IPA yaitu biologi dan kimia, kepada guru dan peneliti disarankan agar dapat

lebih mengembangkan pembelajaran terpadu untuk aspek IPA yang lebih

lengkap (fisika, kimia, dan biologi).

50

DAFTAR PUSTAKA

Dwirahmah, Erina. 2013. Peningkatan Kreativitas Melalui Pendekatan Inkuiridalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pendidikan Usia Dini. Volume 7edisi 2.

Depdiknas. (2006). Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA TerpaduSMP/MTs. Diambil pada tanggal 24 November 2010. Darihttp://www.puskur.net.

Gumelar, Arif. 2011. Peningkatan Kemampuan Divergent Thinking denganMenerapkan Pendekatan STM Melalui Pembelajaran IPA TerpaduModel Connected pada Tema Pencemaran di Sekitar Kita untuk KelasVII-A SMPN 4 Yogyakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta:UNY.

Kemdikbud. 2016. IPA: Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta: Kemdikbud.

Munandar, Utami. 1992. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah:Penuntun bagi Guru dan Orangtua. Jakarta: Grasindo.

Santofani, Aprilia & Rosana, Dadan. 2016. Pengembangan Tes Kreativitas padaPembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri pada Materi TeoriKinetik Gas. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 2 (2), 1-11.

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, & Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara.

Tim IPA Terpadu. 2009. Panduan Pengembangan Model Pembelajaran IPATerpadu. Jakarta: Depdiknas.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, danImplementasinya dalam KTSP. Jakarta: Bumi Aksara.

Wikipedia. (2017). Brainstorming. Diambil pada tanggal 11 September 2017, darihttp://en.wikipedia.org/wiki/Brainstorming.

Lampiran 1.

KISI-KISI OBSERVASI PEMBELAJARAN IPA TERPADU

DENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN INKUIRI

No. Aspek Indikator

1. Pembelajaran IPA

Terpadu

Holistik

Bermakna

Otentik

Aktif

2. Pendekatan Inkuiri Orientasi

Merumuskan Masalah

Merumuskan Hipotesis

Mengumpulkan Data

Menguji Hipotesis

Merumuskan Kesimpulan

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN PENDEKATAN INKUIRIMELALUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED

A. Identitas

Subtema :Hari, tanggal :Pukul :Pengamat :Siklus ke - :

B. Petunjuk

Amati pembelajaran dari awal sampai akhir. Berilah tanda √ pada kolom keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai dengan apa

yang terjadi.

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

A. Kegiatan Pendahuluan

1.Mengondisikan suasanapembelajaran yang menyenangkan.

2.

Mendiskusikan kompetensi yangsudah dipelajari dan dikembangkansebelumnya berkaitan dengankompetensi yang akan dipelajari dandikembangkan.

3.Menyampaikan garis besar cakupanmateri dan kegiatan yang akandilakukan.

4.Menyampaikan lingkup dan teknikpenilaian yang akan digunakan.

B. Kegiatan Inti

a. Pengelolaan Pembelajaran

5. 6.

Guru membantu siswa membentukkelompok.

6. 7.

Guru membimbing siswa dalam kerjakelompok.

7. 8.

Guru menguasai materi pelajaran.

8. 9.

Melaksanakan pembelajaran yangmenumbuhkan partisipasi aktif siswa.

9. 10.

Guru memulai dan mengakhiri prosespembelajaran tepat waktu.

10. 11.

Guru membantu siswamendefinisikan danmengorganisasikan tugas yang akandilakukan.

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

b. Penerapan Pendekatan Inkuiri

11. 12.

Melaksanakan Tahap 1Orientasi

12. 13.

Melaksanakan Tahap 2Merumuskan masalah

13. 14.

Melaksanakan Tahap 3Merumuskan hipotesis

14. 15.

Melaksanakan Tahap 4Mengumpulkan data

15. 16.

Melaksanakan Tahap 5Menguji hipotesis

16. 17.

Melaksanakan Tahap 6Merumuskan kesimpulan

c. Pembelajaran IPA Terpadu model Connected

17. 18.

Menunjukkan fenomena dari segalasisi (tidak terpisah-pisah)

18. 19.

Mengaitkan keterpaduan materibidang biologi, fisika, dan kimia

19. 20.

Menghasilkan pembelajaranbermakna bagi siswa

20. 21.

Menumbuhkan partisipasi aktif siswamelalui interaksi guru dan siswa

C. Kegiatan Penutup

21. 23.

Melakukan penilaian dan/ataurefleksi terhadap kegiatan yang sudahdilaksanakan secara konsisten danterprogram

22. 24.

Memberikan umpan balik terhadapproses dan hasil pembelajaran

23. 25.

Menyampaikan rencanapembelajaran pada pertemuanberikutnya.

Jumlah

Keterangan:Skor 4: sangat baik; 3: baik; 2: cukup; 1: kurang; dan 0: sangat kurang

Catatan:

..........................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................

..........................................................................................................................................................

Nilai Akhir (NA) = Skor perolehan x 100%Skor Maksimal

NA = ............................. x 100%

NA = ................

Ketercapaian : 86% - 100% = Baik Sekali70% - 85% = Baik55% - 69% = Cukup

< 55% = Kurang

Bajo-Soromandi, 2017

Observer

.....……………………

NILAI AKHIR =

Termasuk :

Lampiran 2.

LEMBAR OBSERVASI SIKAP KREATIVITAS SISWA

Siklus :Observer :

No. Nama Siswa

Aspek PenilaianJumlah

SkorRasa ingin tahu Bersifat Imaginatif Tertantang olehkemajemukan

Berani mengambilresiko Sifat menghargai

2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Jumlah

Persentase Indikator SikapKreativitas

Bajo-Soromandi, 2017

Observer

.................................

Kriteria Indikator Penilaian:

Rasa Ingin Tahu:2: siswa berani bertanya dan mengajukan pertanyaan yang berbobot1: siswa berani bertanya dan mengajukan pertanyaan yang kurang berbobot0: siswa tidak mampu menunjukkan bertanya dan mengajukan pertanyaan yang berbobot

Bersifat Imaginatif:2: siswa dapat mengerjakan dengan tekun, teliti, dan bersemangat (rasa humor)1: siswa dapat mengerjakan dengan tekun, tidak teliti, dan bersemangat (rasa humor)0: siswa tidak mampu menunjukkan mengerjakan dengan tekun, teliti, dan bersemangat (rasa humor)

Tertantang oleh kemajemukan:2: siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, melibatkan diri dan merasa senang1: siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, melibatkan diri dan tidak merasa senang0: siswa tidak mampu menunjukkan bekerjasama dalam kelompok, melibatkan diri dan merasa senang

Berani mengambil resiko:2: siswa berani dan tidak malu-malu memberikan jawaban/gagasan/usulan/pendapat meskipun dikritik atau belum tentu benar1: siswa berani dan tidak malu-malu memberikan jawaban/gagasan/usulan/pendapat tetapi takut dikritik atau salah0: siswa tidak mampu menunjukkan memberikan jawaban/gagasan/usulan/pendapat meskipun dikritik atau belum tentu benar

Sifat menghargai2: siswa dapat menghargai teman-teman yang bertanya, tidak mengejek gagasan/pendapat teman yang salah, dan mendengarkan guru yang berbicara1: siswa dapat menghargai teman-teman yang bertanya, mengejek gagasan/pendapat teman yang salah, dan mendengarkan guru yang berbicara0: siswa tidak mampu menunjukkan menghargai teman-teman yang bertanya, tidak mengejek gagasan/pendapat teman yang salah, dan mendengarkan guru yangberbicara

Lampiran 3.

KISI-KISI SKALA SIKAP KREATIVITAS

No. Sikap Indikator JenisItem

No.Item

1. Rasa ingin tahu Mengajukan banyak pertanyaan Positif 1Melakukan diskusi kelompok/observasi Positif 2Mengikuti pelajaran Positif 3

2. Imajinatif Memikirkan pendapat/gagasan lebih daridua

Positif 4

Mudah memprediksi apa yang terjadi Positif 53. Merasa tertantang

oleh kemajemukanMerasa tertantang memikirkan jawaban/pendapat/gagasan yang tidak biasanya

Positif 6

Menyelesaikan tugas individual tanpabantuan orang lain

Positif 7

Terus berusaha sehingga tugasnya berhasildengan baik dan tepat waktu

Positif 8

4. Berani mengambilrisiko

Berani mempertahankan pendapat/gagasanbila mendapat tantangan atau kritikan dariorang lain.

Positif 9

Mempunyai pendapat sendiri dan dapatmengungkapkannya

Positif 10

Berani menerima tugas yang sulit Positif 11Tidak mudah dipengaruhi orang lain Positif 12

5. Menghargai Mempertimbangkan setiap masukan dariorang lain untuk penyempurnaanpenyelesaian tugas.

Positif 13

Memiliki rasa humor yang tinggi Positif 14Memiliki rasa keindahan Positif 15Penghargaan terhadap dirinya Positif 16

QUISIONER SIKAP KREATIVITAS SISWA

Nama : Kelas :No. Urut :

Petunjuk:1. Berilah tanda cek ( √ ) pada setiap pernyataan pada kolom pilihan yang paling sesuai dengan

apa yang anda rasakan.2. Tidak ada jawaban yang benar atau salah. Oleh karena itu, jawaban apapun yang anda

berikan tidak memberi pengaruh terhadap nilai mata pelajaran IPA Terpadu.

No. PernyataanSangatSetuju

SetujuTidakSetuju

SangatTidakSetuju

1. Saya mengajukan banyak pertanyaan selama pembelajaran IPAberlangsung

2. Dalam pembelajaran ini, saya melakukan kegiatan pembelajarandi kelas

3. Saya bersemangat untuk hadir dalam pembelajaran IPA

4. Dalam pembelajaran ini, saya memberikan pendapat/gagasanyang lebih dari satu pendapat/gagasan

5. Dalam pembelajaran ini, saya mudah memprediksipendapat/gagasan dari suatu permasalahan

6. Dalam pembelajaran ini, saya untuk memikirkanjawaban/gagasan yang berbeda dari biasanya

7. Dalam pembelajaran ini, saya suka menyelesaikan tugasindividual tanpa bantuan orang lain

8. Dalam pembelajaran ini, saya bersemangat menyelesaikan tugasdengan baik dan tepat waktu

9. Dalam pembelajaran ini, saya berani mempertahankanpendapat/gagasan saya terhadap kritikan dari teman

10. Saya merasa memiliki pendapat/gagasan sehingga dapatmengungkapkanya pada guru atau teman-teman

11. Dalam pembelajaran ini, saya sanggup menerima tugas yangsulit

12. Saya mudah terpengaruh dengan pendapat teman yang lain

13. Saya suka mempertimbangkan masukan dan kritikan dari temanmaupun guru untuk penyempurnaan penyelesaian tugas.

14. Dalam pembelajaran ini, saya tersenyum dan tertawa

15. Saya akan membersihkan jika menemukan sampah di sekitarnya

16. Saya senang menghormati/menghargai teman ketikamenyampaikan pendapat/gagasan

Lampiran 4.

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN PENDEKATAN INKUIRIMELALUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED

A. Identitas

Subtema : Pencemaran AirHari, tanggal : Jum’at, 28 Juli 2017Pukul : 07.30 – 08.50Pengamat : Mariyam, S.PdSiklus ke - : I (pertama)

B. Petunjuk

Amati pembelajaran dari awal sampai akhir. Berilah tanda √ pada kolom keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai dengan apa

yang terjadi.

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

A. Kegiatan Pendahuluan

1.Menyampaikan tujuanpembelajaran

1. Menjelaskan pencemaran air melaluipenyelidikan.

2. Menyelidiki pengaruh detergen (bahankimia) terhadap kondisi ikan. (Aspekkimia)

3. Menyimpulkan bahan-bahan kimia yangmenjadi polutan pencemaran air. (Aspekkimia)

2.Menyampaikan lingkup danteknik penilaian yang akandigunakan.

Bentuk penilaian berupa produk

3.

Mengondisikan suasanapembelajaran yangmenyenangkan

√Siswa masih ada yang berbicara sendiri

4.Menyampaikan aperserpsi yangberkaitan dengan materi

√Menunjukkan gambar sungai di pedesaanyang bersih dan sejuk.siswa sangat antusiasmelihatnya

B. Kegiatan Inti

a. Pengelolaan Pembelajaran

5. 6.

Guru membantu siswamembentuk kelompok.

√ Iya,

6. 7.

Guru membimbing siswa dalamkerja kelompok.

√ Guru berkeliling ke tiap kelompok

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

7. 8.

Guru menguasai materipelajaran.

√ Iya, mengajar dengan percaya diri

8. 9.

Melaksanakan pembelajaranyang menumbuhkan partisipasiaktif siswa.

√Siswa sangat asyik melakukan diskusi danpraktik

9. 10.

Guru memulai dan mengakhiriproses pembelajaran tepatwaktu.

√Tepat sesuai jam mengajar

10. 11.

Guru membantu siswamendefinisikan danmengorganisasikan tugas yangakan dilakukan.

√iya

b. Penerapan Pendekatan Inkuiri

11. 12.

Melaksanakan Tahap 1Orientasi

√Guru mengarahkan permasalah pada LKSyang berupa gambar

12. 13.

Melaksanakan Tahap 2Merumuskan masalah

√Siswa merumuskan masalah dengankelompoknya

13. 14.

Melaksanakan Tahap 3Merumuskan hipotesis

√Siswa merumuskan masalah dengankelompoknya

14. 15.

Melaksanakan Tahap 4Mengumpulkan data

√Tidak terlihat. Langsung pada mengujihipotesis

15. 16.

Melaksanakan Tahap 5Menguji hipotesis

√Siswa asyik melakukan praktik tentangpengaruh detergen terhadap ikan

16. 17.

Melaksanakan Tahap 6Merumuskan kesimpulan

Bersama guru, siswa merumuskan simpulanbahwa semakin banyak bahan kimia yangmasuk ke air maka akan semaakin banyakikan mati

c. Pembelajaran IPA Terpadu model Connected

17. 18.

Menunjukkan fenomena darisegala sisi (tidak terpisah-pisah)

√Belum terlihat

18. 19.

Mengaitkan keterpaduan materibidang biologi, fisika, dan kimia

√Mengaitkan bahan kimia dan contohpulotan dari bahan kimia

19. 20.

Menghasilkan pembelajaranbermakna bagi siswa

√ Iya. Siswa menemukan sendiri konseppencemaran air melalui praktik

20. 21.

Menumbuhkan partisipasi aktifsiswa melalui interaksi guru dansiswa

√Siswa begitu aktif melakukan praktik.Tetapi hanya 2 siswa dalam kelompok

C. Kegiatan Penutup

21. 23

Melakukan penilaian dan/ataurefleksi terhadap kegiatan yang

√ Belum terlihat

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

.sudah dilaksanakan secarakonsisten dan terprogram

22. 24.

Memberikan umpan balikterhadap proses dan hasilpembelajaran

√Belum terlihat, siswa malu-malu bertanya

23. 25.

Menyampaikan rencanapembelajaran pada pertemuanberikutnya.

√Menyampaikan tugas untuk membuatproduk (tertulis) berkaitan pencemaran air

Jumlah 19

Catatan:

1. Mohon dikondisikan dan dibimbing siswa saat diskusi kelompok, masih ada yang

bicara dengan teman kelompok lain.

2. Mohon diawasi siswa yang bermain dengan alat dan bahan setelah praktik.

3. Belum terlihat siswa yang bertanya pada saat menananggapi kelompok lain yang

presentasi

Nilai Akhir (NA) = Skor perolehan x 100%Skor Maksimal

NA = 19 x 100%23

NA = 82.60 %

Ketercapaian : 86% - 100% = Baik Sekali70% - 85% = Baik55% - 69% = Cukup

< 55% = Kurang

Bajo-Soromandi, 28 Juli 2017

Observer

Mariyam, S.Pd

NILAI AKHIR = 82.60 %

Termasuk : Baik

Lampiran 5.

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN PENDEKATAN INKUIRIMELALUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED

A. Identitas

Subtema : Pencemaran AirHari, tanggal : Selasa, 1 Agustus 2017Pukul : 08.50 – 10.10Pengamat : Mariyam, S.PdSiklus ke - : I (pertama)

B. Petunjuk

Amati pembelajaran dari awal sampai akhir. Berilah tanda √ pada kolom keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai dengan apa

yang terjadi.

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

A. Kegiatan Pendahuluan

1.Menyampaikan tujuanpembelajaran

1. Mengidentifikasi ciri-ciri air bersih danair yang telah tercemar.

2. Memprediksi dampak-dampakpencemaran air.

3. Mengusulkan gagasan/ide tentangmengatasi dan mengurangi pencemaranair dalam bentuk tulisan (produk).

2.Menyampaikan lingkup danteknik penilaian yang akandigunakan.

Bentuk penilaian berupa produk

3.

Mengondisikan suasanapembelajaran yangmenyenangkan

√Siswa memperhatikan penjelasan guru

4.Menyampaikan aperserpsi yangberkaitan dengan materi

√Menunjukkan gambar sungai di pedesaanyang bersih dan sejuk.siswa sangat antusiasmelihatnya

B. Kegiatan Inti

a. Pengelolaan Pembelajaran

5. 6.

Guru membantu siswamembentuk kelompok.

√ Iya,

6. 7.

Guru membimbing siswa dalamkerja kelompok.

√ Guru berkeliling ke tiap kelompok

7. 8.

Guru menguasai materipelajaran.

√ Iya, mengajar dengan percaya diri

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

8. 9.

Melaksanakan pembelajaranyang menumbuhkan partisipasiaktif siswa.

√Siswa sangat asyik melakukan diskusi danpraktik

9. 10.

Guru memulai dan mengakhiriproses pembelajaran tepatwaktu.

√Tepat sesuai jam mengajar

10. 11.

Guru membantu siswamendefinisikan danmengorganisasikan tugas yangakan dilakukan.

√iya

b. Penerapan Pendekatan Inkuiri

11. 12.

Melaksanakan Tahap 1Orientasi

√Guru mengarahkan permasalah pada LKSyang berupa gambar

12. 13.

Melaksanakan Tahap 2Merumuskan masalah

√Siswa merumuskan masalah dengankelompoknya

13. 14.

Melaksanakan Tahap 3Merumuskan hipotesis

√Siswa merumuskan masalah dengankelompoknya

14. 15.

Melaksanakan Tahap 4Mengumpulkan data

√Siswa mendiskusikan dengan anggotakelompok

15. 16.

Melaksanakan Tahap 5Menguji hipotesis

√Siswa asyik melakukan praktik tentangpengaruh detergen terhadap ikan

16. 17.

Melaksanakan Tahap 6Merumuskan kesimpulan

Bersama guru, siswa merumuskan simpulanbahwa semakin banyak bahan kimia yangmasuk ke air maka akan semaakin banyakikan mati

c. Pembelajaran IPA Terpadu model Connected

17. 18.

Menunjukkan fenomena darisegala sisi (tidak terpisah-pisah)

√Belum terlihat

18. 19.

Mengaitkan keterpaduan materibidang biologi, fisika, dan kimia

√Mengaitkan bahan kimia dan contohpulotan dari bahan kimia

19. 20.

Menghasilkan pembelajaranbermakna bagi siswa

√ Iya. Siswa menemukan sendiri konseppencemaran air melalui praktik

20. 21.

Menumbuhkan partisipasi aktifsiswa melalui interaksi guru dansiswa

√Siswa begitu aktif melakukan praktik.Tetapi hanya 2 siswa dalam kelompok

C. Kegiatan Penutup

21. 23.

Melakukan penilaian dan/ataurefleksi terhadap kegiatan yangsudah dilaksanakan secara

√Belum terlihat

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

konsisten dan terprogram

22. 24.

Memberikan umpan balikterhadap proses dan hasilpembelajaran

√Belum terlihat, siswa malu-malu bertanya

23. 25.

Menyampaikan rencanapembelajaran pada pertemuanberikutnya.

√Menyampaikan tugas untuk membuatproduk (tertulis) berkaitan pencemaran air

Jumlah 19

Catatan:

1. Mohon dikondisikan dan dibimbing siswa saat diskusi kelompok, masih ada yang

bicara dengan teman kelompok lain.

2. Mohon diawasi siswa yang bermain dengan alat dan bahan setelah praktik.

3. Belum terlihat siswa yang bertanya pada saat menananggapi kelompok lain yang

presentasi

Nilai Akhir (NA) = Skor perolehan x 100%Skor Maksimal

NA = 20 x 100%23

NA = 86,95 %

Ketercapaian : 86% - 100% = Baik Sekali70% - 85% = Baik55% - 69% = Cukup

< 55% = Kurang

Bajo-Soromandi, 1 Agustus 2017

Observer

Mariyam, S.Pd

NILAI AKHIR = 86,95 %

Termasuk : Baik Sekali

Lampiran 6.

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN PENDEKATAN INKUIRIMELALUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED

A. Identitas

Subtema : Pencemaran TanahHari, tanggal : Jum’at, 11 Agustus 2017Pukul : 07.30 – 08.50Pengamat : Mariyam, S.PdSiklus ke - : II (Kedua)

B. Petunjuk

Amati pembelajaran dari awal sampai akhir. Berilah tanda √ pada kolom keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai dengan apa

yang terjadi.

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

A. Kegiatan Pendahuluan

1.Menyampaikan tujuanpembelajaran

1. Mengkategorikan jenis limbah organikdan anorganik berdasarkan pengamatan.

2. Mengidentifikasi limbah anorganik yangdapat didaur ulang.

3. Mengkategorikan unsur, senyawa, dancampuran yang terkandung pada limbah.(Aspek kimia)

2.Menyampaikan lingkup danteknik penilaian yang akandigunakan.

Bentuk penilaian berupa produk

3.Mengondisikan suasanapembelajaran yangmenyenangkan

Siswa mendengarkan

4.Menyampaikan aperserpsi yangberkaitan dengan materi

√Menunjukkan gambar lingkungan sekolahyang asri, bersih, dan nyaman. siswa sangatantusias melihatnya

B. Kegiatan Inti

a. Pengelolaan Pembelajaran

5. 6.

Guru membantu siswamembentuk kelompok.

√ Iya, siswa duduk berdasarkan kelompokmasing-masing

6. 7.

Guru membimbing siswa dalamkerja kelompok.

√ Guru berkeliling ke tiap kelompok

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

7. 8.

Guru menguasai materipelajaran.

√ Iya, mengajar dengan percaya diri

8. 9.

Melaksanakan pembelajaranyang menumbuhkan partisipasiaktif siswa.

√Siswa sangat asyik melakukan diskusi danpraktik

9. 10.

Guru memulai dan mengakhiriproses pembelajaran tepatwaktu.

√Tepat sesuai jam mengajar

10. 11.

Guru membantu siswamendefinisikan danmengorganisasikan tugas yangakan dilakukan.

√iya

b. Penerapan Pendekatan Inkuiri

11. 12.

Melaksanakan Tahap 1Orientasi

√Guru mengarahkan permasalah pada LKSyang berupa gambar

12. 13.

Melaksanakan Tahap 2Merumuskan masalah

√Siswa merumuskan masalah dengankelompoknya

13. 14.

Melaksanakan Tahap 3Merumuskan hipotesis

√Siswa merumuskan masalah dengankelompoknya

14. 15.

Melaksanakan Tahap 4Mengumpulkan data

√Siswa tiap kelompok mendiskusikandengan teman kelompok berkaitanpertanyaan

15. 16.

Melaksanakan Tahap 5Menguji hipotesis

√Siswa asyik melakukan pengamatan dilingkungan sekolah. Kemudian memilahsampah organik dan anorganik

16. 17.

Melaksanakan Tahap 6Merumuskan kesimpulan

Bersama guru, siswa merumuskan simpulanbahwa semakin banyak bahan kimia yangmasuk ke air maka akan semaakin banyakikan mati

c. Pembelajaran IPA Terpadu model Connected

17. 18.

Menunjukkan fenomena darisegala sisi (tidak terpisah-pisah)

√Belum terlihat

18. 19.

Mengaitkan keterpaduan materibidang biologi, fisika, dan kimia

√Mengaitkan bahan kimia dan contohpulotan dari bahan kimia

19. 20.

Menghasilkan pembelajaranbermakna bagi siswa

√ Iya. Siswa menemukan sendiri konseppencemaran air melalui praktik

20. 21.

Menumbuhkan partisipasi aktifsiswa melalui interaksi guru dansiswa

√Siswa begitu aktif melakukan praktik.Tetapi hanya 2 siswa dalam kelompok

C. Kegiatan Penutup

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

21. 23.

Melakukan penilaian dan/ataurefleksi terhadap kegiatan yangsudah dilaksanakan secarakonsisten dan terprogram

Belum terlihat

22. 24.

Memberikan umpan balikterhadap proses dan hasilpembelajaran

√Belum terlihat, siswa malu-malu bertanya

23. 25.

Menyampaikan rencanapembelajaran pada pertemuanberikutnya.

√Menyampaikan tugas untuk membuatproduk (karya) berkaitan pencemaran tanah

Jumlah 22

Catatan:

1. Kegiatan diskusi dan menanggapi kelompok lain terlihat aktif

Nilai Akhir (NA) = Skor perolehan x 100%Skor Maksimal

NA = 22 x 100%23

NA = 95.65 %

Ketercapaian : 86% - 100% = Baik Sekali70% - 85% = Baik55% - 69% = Cukup

< 55% = Kurang

Bajo-Soromandi, 11 Agustus 2017

Observer

Mariyam, S.Pd

NILAI AKHIR = 95.65 %

Termasuk : Baik Sekali

Lampiran 7.

LEMBAR PENGAMATAN KETERLAKSANAAN PENDEKATAN INKUIRIMELALUI PEMBELAJARAN IPA TERPADU MODEL CONNECTED

A. Identitas

Subtema : Pencemaran TanahHari, tanggal : Selasa, 22 Agustus 2017Pukul : 08.50 – 10.10Pengamat : Mariyam, S.PdSiklus ke - : II (Kedua)

B. Petunjuk

Amati pembelajaran dari awal sampai akhir. Berilah tanda √ pada kolom keterlaksanaan sejumlah butir amatan sesuai dengan apa

yang terjadi.

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

A. Kegiatan Pendahuluan

1.Menyampaikan tujuanpembelajaran

1. Mengkategorikan jenis limbah organikdan anorganik berdasarkan pengamatan.

2. Mengidentifikasi limbah anorganik yangdapat didaur ulang.

3. Mengkategorikan unsur, senyawa, dancampuran yang terkandung pada limbah.(Aspek kimia)

2.Menyampaikan lingkup danteknik penilaian yang akandigunakan.

Bentuk penilaian berupa produk

3.Mengondisikan suasanapembelajaran yangmenyenangkan

Siswa mendengarkan

4.Menyampaikan aperserpsi yangberkaitan dengan materi

√Menunjukkan gambar lingkungan sekolahyang asri, bersih, dan nyaman. siswa sangatantusias melihatnya

B. Kegiatan Inti

a. Pengelolaan Pembelajaran

5. 6.

Guru membantu siswamembentuk kelompok.

√ Iya, siswa duduk berdasarkan kelompokmasing-masing

6. 7.

Guru membimbing siswa dalamkerja kelompok.

√ Guru berkeliling ke tiap kelompok

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

7. 8.

Guru menguasai materipelajaran.

√ Iya, mengajar dengan percaya diri

8. 9.

Melaksanakan pembelajaranyang menumbuhkan partisipasiaktif siswa.

√Siswa sangat asyik melakukan diskusi danpraktik

9. 10.

Guru memulai dan mengakhiriproses pembelajaran tepatwaktu.

√Tepat sesuai jam mengajar

10. 11.

Guru membantu siswamendefinisikan danmengorganisasikan tugas yangakan dilakukan.

√iya

b. Penerapan Pendekatan Inkuiri

11. 12.

Melaksanakan Tahap 1Orientasi

√Guru mengarahkan permasalah pada LKSyang berupa gambar

12. 13.

Melaksanakan Tahap 2Merumuskan masalah

√Siswa merumuskan masalah dengankelompoknya

13. 14.

Melaksanakan Tahap 3Merumuskan hipotesis

√Siswa merumuskan masalah dengankelompoknya

14. 15.

Melaksanakan Tahap 4Mengumpulkan data

√Siswa tiap kelompok mendiskusikandengan teman kelompok berkaitanpertanyaan

15. 16.

Melaksanakan Tahap 5Menguji hipotesis

√Siswa asyik melakukan pengamatan dilingkungan sekolah. Kemudian memilahsampah organik dan anorganik

16. 17.

Melaksanakan Tahap 6Merumuskan kesimpulan

Bersama guru, siswa merumuskan simpulanbahwa semakin banyak bahan kimia yangmasuk ke air maka akan semaakin banyakikan mati

c. Pembelajaran IPA Terpadu model Connected

17. 18.

Menunjukkan fenomena darisegala sisi (tidak terpisah-pisah)

√Guru menjelaskan sampah-sampah kimia

18. 19.

Mengaitkan keterpaduan materibidang biologi, fisika, dan kimia

√Mengaitkan bahan kimia dan contohpulotan dari bahan kimia

19. 20.

Menghasilkan pembelajaranbermakna bagi siswa

√ Iya. Siswa menemukan sendiri konseppencemaran air melalui praktik

20. 21.

Menumbuhkan partisipasi aktifsiswa melalui interaksi guru dansiswa

√Siswa begitu aktif melakukan praktik.Tetapi hanya 2 siswa dalam kelompok

C. Kegiatan Penutup

No Butir-butir AmatanKeterlaksanaan Skor

Ya Tidak

21. 23.

Melakukan penilaian dan/ataurefleksi terhadap kegiatan yangsudah dilaksanakan secarakonsisten dan terprogram

Melakukan penilaian produk karya siswa

22. 24.

Memberikan umpan balikterhadap proses dan hasilpembelajaran

√Belum terlihat, siswa malu-malu bertanya

23. 25.

Menyampaikan rencanapembelajaran pada pertemuanberikutnya.

√Menyampaikan tugas untuk membuatproduk (karya) berkaitan pencemaran tanah

Jumlah 23

Catatan:

1. Kegiatan diskusi dan menanggapi kelompok lain terlihat aktif

Nilai Akhir (NA) = Skor perolehan x 100%Skor Maksimal

NA = 23 x 100%23

NA = 100 %

Ketercapaian : 86% - 100% = Baik Sekali70% - 85% = Baik55% - 69% = Cukup

< 55% = Kurang

Bajo-Soromandi, 22 Agustus 2017

Observer

Mariyam, S.Pd

NILAI AKHIR = 100 %

Termasuk : Baik Sekali

Lampiran 8.

LEMBAR OBSERVASI SIKAP KREATIVITAS SISWA

Siklus : I (Pertama)Observer ` : Ira Indriani, S.Pd

No. Nama Siswa

Aspek Penilaian

Rasa ingin tahu Bersifat Imaginatif Tertantang olehkemajemukan

Berani mengambilresiko Sifat menghargai

2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0

1 Al Magfirah √ √ √ √ √

2 Aldin Pratama √ √ √ √ √

3 Anggun Novita Sari √ √ √ √ √

4 Asimsyah √ √ √ √ √

5 Bagas Janwar √ √ √ √ √

6 Bimo Arinata √ √ √ √ √

7 Firmansyah √ √ √ √ √

8 Haerul √ √ √ √ √

9 Julmakruf √ √ √ √ √

10 Jumratun √ √ √ √ √

11 Nirwana √ √ √ √ √

12 Ramadhan Tul Akhir √ √ √ √ √

13 Rian Udayana √ √ √ √ √

14 Rosita Adiniyah √ √ √ √ √

15 Safitri Ramadhani Noviatun √ √ √ √ √

16 Shanty Bunga Andriany √ √ √ √ √

17 Suciwati

18 Tria Astianingsih √ √ √ √ √

19 Febi Febriansyah √ √ √ √ √

20 Fardiansyah √ √ √ √ √

Jumlah 10 9 9 10 11 8 10 9 11 8

Persentase Indikator SikapKreativitas

52.63 47.36 57,89 52.63 57,89

Bajo-Soromandi, 1 Agustus 2017

Observer

Ira Indriani, S.Pd

Kriteria Indikator Penilaian:

Rasa Ingin Tahu:2: siswa berani bertanya dan mengajukan pertanyaan yang berbobot1: siswa berani bertanya dan mengajukan pertanyaan yang kurang berbobot0: siswa tidak mampu menunjukkan bertanya dan mengajukan pertanyaan yang berbobot

Bersifat Imaginatif:2: siswa dapat mengerjakan dengan tekun, teliti, dan bersemangat (rasa humor)1: siswa dapat mengerjakan dengan tekun, tidak teliti, dan bersemangat (rasa humor)0: siswa tidak mampu menunjukkan mengerjakan dengan tekun, teliti, dan bersemangat (rasa humor)

Tertantang oleh kemajemukan:2: siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, melibatkan diri dan merasa senang1: siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, melibatkan diri dan tidak merasa senang0: siswa tidak mampu menunjukkan bekerjasama dalam kelompok, melibatkan diri dan merasa senang

Berani mengambil resiko:2: siswa berani dan tidak malu-malu memberikan jawaban/gagasan/usulan/pendapat meskipun dikritik atau belum tentu benar1: siswa berani dan tidak malu-malu memberikan jawaban/gagasan/usulan/pendapat tetapi takut dikritik atau salah0: siswa tidak mampu menunjukkan memberikan jawaban/gagasan/usulan/pendapat meskipun dikritik atau belum tentu benar

Sifat menghargai2: siswa dapat menghargai teman-teman yang bertanya, tidak mengejek gagasan/pendapat teman yang salah, dan mendengarkan guru yangberbicara1: siswa dapat menghargai teman-teman yang bertanya, mengejek gagasan/pendapat teman yang salah, dan mendengarkan guru yang berbicara0: siswa tidak mampu menunjukkan menghargai teman-teman yang bertanya, tidak mengejek gagasan/pendapat teman yang salah, danmendengarkan guru yang berbicara

Lampiran 9.

LEMBAR OBSERVASI SIKAP KREATIVITAS SISWA

Siklus : II (Kedua)Observer ` : Ira Indriani, S.Pd

No. Nama Siswa

Aspek Penilaian

Rasa ingin tahu Bersifat Imaginatif Tertantang olehkemajemukan

Berani mengambilresiko Sifat menghargai

2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0 2 1 0

1 Al Magfirah √ √ √ √ √

2 Aldin Pratama √ √ √ √ √

3 Anggun Novita Sari √ √ √ √ √

4 Asimsyah √ √ √ √ √

5 Bagas Janwar √ √ √ √ √

6 Bimo Arinata √ √ √ √ √

7 Firmansyah √ √ √ √ √

8 Haerul √ √ √ √ √

9 Julmakruf √ √ √ √ √

10 Jumratun √ √ √ √ √

11 Nirwana √ √ √ √ √

12 Ramadhan Tul Akhir √ √ √ √ √

13 Rian Udayana √ √ √ √ √

14 Rosita Adiniyah √ √ √ √ √

15 Safitri Ramadhani Noviatun √ √ √ √ √

16 Shanty Bunga Andriany √ √ √ √ √

17 Suciwati

18 Tria Astianingsih √ √ √ √ √

19 Febi Febriansyah √ √ √ √ √

20 Fardiansyah √ √ √ √ √

Jumlah 14 5 12 7 13 6 13 6 14 5

Persentase Indikator SikapKreativitas

73,68 63,16 68,42 68,42 73,68

Bajo-Soromandi, 22 Agustus 2017

Observer

Ira Indriani, S.Pd

Kriteria Indikator Penilaian:

Rasa Ingin Tahu:2: siswa berani bertanya dan mengajukan pertanyaan yang berbobot1: siswa berani bertanya dan mengajukan pertanyaan yang kurang berbobot0: siswa tidak mampu menunjukkan bertanya dan mengajukan pertanyaan yang berbobot

Bersifat Imaginatif:2: siswa dapat mengerjakan dengan tekun, teliti, dan bersemangat (rasa humor)1: siswa dapat mengerjakan dengan tekun, tidak teliti, dan bersemangat (rasa humor)0: siswa tidak mampu menunjukkan mengerjakan dengan tekun, teliti, dan bersemangat (rasa humor)

Tertantang oleh kemajemukan:2: siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, melibatkan diri dan merasa senang1: siswa dapat bekerjasama dalam kelompok, melibatkan diri dan tidak merasa senang0: siswa tidak mampu menunjukkan bekerjasama dalam kelompok, melibatkan diri dan merasa senang

Berani mengambil resiko:2: siswa berani dan tidak malu-malu memberikan jawaban/gagasan/usulan/pendapat meskipun dikritik atau belum tentu benar1: siswa berani dan tidak malu-malu memberikan jawaban/gagasan/usulan/pendapat tetapi takut dikritik atau salah0: siswa tidak mampu menunjukkan memberikan jawaban/gagasan/usulan/pendapat meskipun dikritik atau belum tentu benar

Sifat menghargai2: siswa dapat menghargai teman-teman yang bertanya, tidak mengejek gagasan/pendapat teman yang salah, dan mendengarkan guru yangberbicara1: siswa dapat menghargai teman-teman yang bertanya, mengejek gagasan/pendapat teman yang salah, dan mendengarkan guru yang berbicara0: siswa tidak mampu menunjukkan menghargai teman-teman yang bertanya, tidak mengejek gagasan/pendapat teman yang salah, danmendengarkan guru yang berbicara

Lampiran 10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 Al Magfirah 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 1 3 4 4 3 562 Aldin Pratama 4 3 4 4 1 3 3 4 3 3 3 4 4 3 1 4 513 Anggun Novita Sari 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 534 Asimsyah 3 3 4 3 4 4 3 3 3 1 2 2 2 3 3 2 455 Bagas Janwar 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 4 4 2 4 3 506 Bimo Arinata 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 1 3 4 3 4 547 Firmansyah 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 578 Haerul 3 2 1 3 4 2 2 4 1 3 3 1 2 1 3 1 369 Julmakruf 3 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 5310 Jumratun 4 4 3 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 5511 Nirwana 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 4 4 5012 Ramadhan Tul Akhir 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 1 4 5313 Rian Udayana 2 3 3 4 4 4 2 3 2 1 3 1 4 3 4 2 4514 Rosita Adiniyah 3 4 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 5415 Safitri Ramadhani Noviatun 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4916 Shanty Bunga Andriany 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 5517 Suciwati 018 Tria Astianingsih 3 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 5719 Febi Febriansyah 2 2 3 2 1 2 4 3 2 3 2 2 4 1 3 2 3820 Fardiansyah 3 2 2 3 2 4 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 35

HASIL ANGKET PADA SIKLUS I

Rerata

NamaNo.Pernyataan

Total

KreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatif

Tidak KreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatif

KreatifTidak KreatifTidak Kreatif

HASIL ANGKET PADA SIKLUS I

Kategori

Lampiran 11

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 Al Magfirah 4 2 4 2 4 1 3 4 3 3 1 2 4 1 3 4 452 Aldin Pratama 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 563 Anggun Novita Sari 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 2 3 4 4 524 Asimsyah 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 495 Bagas Janwar 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 3 1 4 3 4 4 546 Bimo Arinata 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 1 4 2 3 527 Firmansyah 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 578 Haerul 4 3 4 2 4 4 4 4 3 2 4 1 2 4 4 2 519 Julmakruf 4 3 3 1 1 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4910 Jumratun 4 3 4 3 4 1 1 2 4 4 4 3 4 1 4 4 5011 Nirwana 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5712 Ramadhan Tul Akhir 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5713 Rian Udayana 2 4 4 2 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 5414 Rosita Adiniyah 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 1 4 4 5815 Safitri Ramadhani Noviatun 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 5016 Shanty Bunga Andriany 4 2 4 2 4 3 3 4 3 3 2 2 4 2 4 4 5017 Suciwati 018 Tria Astianingsih 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 6019 Febi Febriansyah 3 2 3 3 2 3 3 2 1 1 3 3 2 2 2 2 3720 Fardiansyah 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 3 2 38

HASIL ANGKET PADA SIKLUS II

Rerata

NamaNo.Pernyataan

Total

KreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatifKreatif

KreatifTidak KreatifTidak Kreatif

HASIL ANGKET PADA SIKLUS II

Kategori

Lampiran 12.

RUBRIK PENILAIAN PRODUK

Siklus : I (Pertama)Peneliti : Arif Gumelar, S.Pd

No. Nama Siswa

Aspek Penilaian JumlahSkor

NilaiKeaslian ide Cara pembuatan Penampilan produk Manfaat produk

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Al Magfirah 3 3 3 2 11 69

2 Aldin Pratama 3 3 3 2 11 69

3 Anggun Novita Sari 4 3 3 2 12 75

4 Asimsyah 3 2 2 3 10 62

5 Bagas Janwar 3 3 2 3 11 69

6 Bimo Arinata 3 3 2 3 11 69

7 Firmansyah 3 3 3 3 12 75

8 Haerul 3 3 3 2 11 69

9 Julmakruf 2 2 2 2 8 50

10 Jumratun 4 3 3 3 13 81

11 Nirwana 3 3 3 3 12 75

12 Ramadhan Tul Akhir 2 2 3 2 9 56

13 Rian Udayana 3 3 3 3 12 75

14 Rosita Adiniyah 4 3 3 3 13 81

15 Safitri Ramadhani Noviatun 3 3 2 3 11 69

16 Shanty Bunga Andriany 3 3 2 2 10 62

17 Suciwati

18 Tria Astianingsih 3 2 3 2 10 62

19 Febi Febriansyah 2 3 3 2 10 62

20. Fardiansyah 3 2 2 3 10 62

Bajo-Soromandi, 3 Agustus 2017

Peneliti

Arif Gumelar, S.Pd

Kriteria Indikator Penilaian:

Keaslian Ide:4: sangat baik keaslian ide produk3: baik keaslian ide produk2: kurang keaslian ide produk1: sangat kurang keaslian ide produk

Cara Pembuatan:4: sangat baik dalam proses pembuatan3: baik dalam proses pembuatan2: kurang dalam proses pembuatan1: sangat kurang dalam proses pembuatan

Penampilan Produk:4: sangat baik penampilan produk3: baik penampilan produk2: kurang penampilan produk1: sangat kurang penampilan produk

Manfaat Produk:4: sangat baik pemanfaatan produk3: baik pemanfaatan produk2: kurang pemanfaatan produk1: sangat kurang pemanfaatan produk

Lampiran 13.

RUBRIK PENILAIAN PRODUK

Siklus : II (Kedua)Peneliti : Arif Gumelar, S.Pd

No. Nama Siswa

Aspek Penilaian JumlahSkor

NilaiKeaslian ide Cara pembuatan Penampilan produk Manfaat produk

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1 Al Magfirah 3 3 4 4 14 87

2 Aldin Pratama 3 4 4 3 14 87

3 Anggun Novita Sari 3 4 4 4 15 94

4 Asimsyah 3 2 2 3 10 62

5 Bagas Janwar 3 3 4 4 14 87

6 Bimo Arinata 3 3 3 3 12 75

7 Firmansyah 3 3 3 3 12 75

8 Haerul 3 3 3 3 12 75

9 Julmakruf 4 4 3 2 13 81

10 Jumratun 4 4 4 3 15 94

11 Nirwana 4 4 4 3 15 94

12 Ramadhan Tul Akhir 3 3 4 2 12 75

13 Rian Udayana 4 3 4 3 14 87

14 Rosita Adiniyah 4 3 3 3 13 81

15 Safitri Ramadhani Noviatun 3 4 3 3 13 81

16 Shanty Bunga Andriany 3 3 3 3 12 75

17 Suciwati

18 Tria Astianingsih 3 3 4 3 13 81

19 Febi Febriansyah 3 3 3 2 11 69

20 Fardiansyah 3 3 2 3 11 69

Bajo-Soromandi, 24 Agustus 2017

Peneliti

Arif Gumelar, S.Pd

Kriteria Indikator Penilaian:

Keaslian Ide:4: sangat baik keaslian ide produk3: baik keaslian ide produk2: kurang keaslian ide produk1: sangat kurang keaslian ide produk

Cara Pembuatan:4: sangat baik dalam proses pembuatan3: baik dalam proses pembuatan2: kurang dalam proses pembuatan1: sangat kurang dalam proses pembuatan

Penampilan Produk:4: sangat baik penampilan produk3: baik penampilan produk2: kurang penampilan produk1: sangat kurang penampilan produk

Manfaat Produk:4: sangat baik pemanfaatan produk3: baik pemanfaatan produk2: kurang pemanfaatan produk1: sangat kurang pemanfaatan produk

BAGAN PETA KOMPETENSI IPA TERPADU MODEL CONNECTED

Dihubungkan dengan

Biologi

KD.

3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dandampaknya bagi ekosistem

Tema:PENCEMARAN LINGKUNGAN

KimiaKD.

3.3 Memahami konsep campuran danzat tunggal (unsur dan senyawa),sifat fisika dan kimia, perubahanfisika dan kimia dalam kehidupansehari-hari

PETA KOMPETENSI IPA TERPADU MODEL CONNECTED

Tema: Pencemaran Lingkungan

Kelas/Semester VII / 2 VII / 1

Standar

KompetensiBiologi

3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan

dan dampaknya bagi ekosistem

Kimia

3.3 Memahami konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan

senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia

dalam kehidupan sehari-hari

Materi Pencemaran air

Pencemaran udara

Pencemaran tanah

Bahan kimia dalam rumah tangga

Unsur, senyawa,dan campuran

Asam, basa, dan garam

Lampiran 14.RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

IPA TERPADU MODEL CONNECTED

Satuan Pendidikan : SMPN 1 SoromandiMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/semester : VII (Tujuh)/ 2 (Dua)Tema : Pencemaran LingkunganAlokasi Waktu : 2 x Pertemuan (4 x 40 menit)Siklus : I (Satu)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauanpergaulan dan keberadaannya

Kl 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkanrasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budayaterkait fenomena dan kejadian tampak mata

Kl 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudutpandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Dasar(Pengetahuan)

Kompetensi Dasar(Keterampilan)

3.8 Menganalisis terjadinya pencemaranlingkungan dan dampaknya bagiekosistem

4.8 Membuat tulisan tentang gagasanpenyelesaian masalah pencemaran dilingkungannya berdasarkan hasilpengamatan

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Pertemuan 13.8.1 Menjelaskan pencemaran air melalui penyelidikan.3.8.2 Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan.3.8.3 Menyelidiki pengaruh detergen (bahan kimia) terhadap kondisi ikan. (Aspek

kimia)3.8.4 Menyimpulkan bahan-bahan kimia yang menjadi polutan pencemaran air.

(Aspek kimia)

Pertemuan 23.8.5 Mengidentifikasi ciri-ciri air bersih dan air yang telah tercemar.3.8.6 Memprediksi dampak-dampak pencemaran air.4.8.1 Mengusulkan gagasan/ide tentang mengatasi dan mengurangi pencemaran air

dalam bentuk tulisan (produk).D. METODE PEMBELAJARAN

Pertemuan 1Model Cooperatif Learning tipe STADPendekatan Pendekatan InkuiriMetode Ceramah, Diskusi, dan Eksperimen

Pertemuan 2Model Cooperatif Learning tipe STADPendekatan Pendekatan InkuiriMetode Ceramah dan Diskusi

E. MATERI PEMBELAJARAN

Pengertian pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannyamakhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidupoleh kegiatan manusia. Akibatnya, kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentuyang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuaidengan peruntukannya.

Zat yang dapat mencemari lingkungan dan dapat mengganggu kelangsunganhidup makhluk hidup disebut polutan. Polutan ini dapat berupa zat kimia, debu,suara, radiasi, atau panas yang masuk ke dalam lingkungan.

Kapan suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan? Zat dapat dikatakanpolutan apabilaa) kadarnya melebihi batas kadar normal atau ambang batas;b) berada pada waktu yang tidak tepat;c) berada pada tempat yang tidak semestinya.

Pencemaran ada tiga macam, yaitu pencemaran air, pencemaran udara, danpencemaran tanah

Pencemaran air, yaitu masuknya makhluk hidup, zat, energi atau komponen lainke dalam air, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yangmenyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya

Air dikatakan tercemar apabila air itu ditinjau dari segi:1. Fisis, dilihat dari sudah berubah baik warna dan bau2. kimia, dilihat dari derajat keasamannya (pH),3. biologi, dilihat dari makhluk hidup baik bakteri, virus

Faktor-Faktor Penyebab Pencemaran (Sumber Polutan) Aira) Limbah Industrib) Limbah Rumah Tangga, detergen, sabun,c) Limbah Pertanian, pupuk urea, herbisida,

Dampak Pencemaran Aira) Penurunan Kualitas Lingkunganb) Gangguan Kesehatan

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

a. Pendahuluan (10 menit ) Guru bersama siswa berdoa Apersepsi : menunjukkan kepada siswa beberapa contoh lingkungan yang

asri, bersih, dan rapi, serta sebaliknya yang kotor dan juga tidak tertatayang ada di sekitar lingkungan sekolah atau di tempat lain yang belumpernah dilihat siswa

Guru menyampaikan kompetensi yang dicapai dan teknik penilaian Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti (80 menit)

Dalam kegiatan inti, siswa melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Orientasi Guru menjelaskan tujuan dan kegiatan pembelajaranberkaitan pencemaran air

Guru membagikan kelompok siswa

MerumuskanMasalah

Guru menyiapkan air yang tercemar dan air jernih Siswa merumuskan masalah berdasarkan pengamatan

MerumuskanHipotesis

Siswa memberikan jawaban sementara berdasarkanrumusan masalah

Mengumpulkan Data Secara berkelompok siswa berdiskusi dan bertukar gagasanuntuk mencari informasi tentang :

Pencemaran air Identifikasi ciri-ciri air bersih dan air tercemar bahan-bahan kimia rumah tangga yang menjadi

polutan

Menguji Hipotesis Guru membimbing siswa secara berkelompok melakukanpenyelidikan pengaruh air jernih dan tercemar terhadapkondisi ikan (terlampir LKS)

MerumuskanKesimpulan

Siswa menyimpulkan berdasarkan penggujian hipotesistentang penggaruh air tercemar terhadap kondisi ikan

c. Penutup (20 menit ) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pemahaman tentang pengertian

pencemaran air, ciri-ciri air tercemar, dan pengaruh air tercemar terhadapkehidupan makhluk hidup di air.

Guru memberikan tugas individual untuk membuat tulisan (produk)berupa puisi, pantun, gambar atau slogan yang berkaitan denganpencemaran air untuk pelaksanaan pembelajaran berikutnya.

Pertemuan 2

a. Pendahuluan (10 menit ) Guru bersama siswa berdoa Apersepsi : tentang contoh air yang tercemar dengan air bersih Guru menanyakan pengetahuan sebelumnya tentang penyelidikan

pencemaran air Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan inti (100 menit)Dalam kegiatan inti, siswa melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Orientasi Guru menunjukkan gambar/foto/video berkaitan dampakpencemaran air

Siswa melakukan pengamatan terhadap foto/gambar/videoyang ditunjukkan oleh guru

MerumuskanMasalah

Siswa merumuskan masalah berdasarkan pengamatan

MerumuskanHipotesis

Guru membimbing siswa dalam kelompoknya untukmenjawab rumusan pertanyaan

Mengumpulkan Data Secara berkelompok siswa berdiskusi dan bertukar gagasanuntuk mencari jawaban dalam:

memprediksi dampak-dampak dari pencemaran air mengatasi pencemaran air yang dituangkan dalam

bentuk tulisan

Menguji Hipotesis Setiap kelompok menyampaikan gagasan cara mengatasipencemaran air di depan kelas secara lisan dan tertulis

MerumuskanKesimpulan

Siswa menyimpulkan berdasarkan penggujian hipotesistentang gagasa mengatasi pencemaran air (karya)

c. Penutup (20 menit ) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pemahaman tentang bahan-

bahan kimia yang dapat mencemari air, dampak pencemaran air, dan usahamengatasi pencemaran air.

G. PENILAIAN

a. Teknik Penilaian : Produkb. Bentuk Instrumen : Rubrik penilaian Produk

No. NamaPeserta

Aspek Penilaian JumlahNilaiKetepatan Unsur Seni Keaslian Gagasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 11.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.

H. MEDIA, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media/Alat

Gambar/video pencemaran air2. Bahan

Kertas manila, spidol, dan pensil warna/crayon

3. Sumber Belajar

Buku Siswa: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016). IPA. BukuSiswa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Hal. 47 – 62).

Buku Guru: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016). IPA. BukuGuru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bajo, 2017

MengetahuiKepala SMP Negeri 1 Soromandi Guru Mata Pelajaran

Mutlak, S.Pd Arif Gumelar, S.PdNIP.19631231 198803 1 282 NIP.

Lembar KerjaSiswa

PENGARUH BAHAN KIMIATERHADAP KONDISI IKAN

A. INFORMASI

Perhatikan gambar berikut ini !

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan gambar di atas buatlah rumusan masalah:

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

Gbr. Banyaknya ikan mati

Tujuan pembelajaran:1. Menyebutkan bahan-bahan kimia yang dapat mencemari pencemaran air.2. Menyelidiki pengaruh detergen (bahan kimia) terhadap kondisi ikan.

Kelompok:Ketua :Anggota :1.

2.3.4.

C. HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah yang kalian rumuskan, apa jawaban kalian?

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

D. PERCOBAAN

a. Alat dan bahan:

1. Detergen

2. Ikan kecil

3. Gelas aqua sebanyak 3 buah

4. Pengaduk

5. Sendok

6. Stopwatch atau jam

b. Cara Kerja

1. Isilah masing-masing gelas aqua dengan air yang volumenya sama.

2. Berilah masing-masing label pada gelas aqua antara lain:

A: tanpa detergen

B: dengan 1 sendok detergen

C: dengan 3 sendok detergen

3. Masukkan bubuk detergen pada gelas B sebanyak 1 sendok dan gelas C

sebanyak 3 sendok. Aduklah secara rata dengan sendok sampai larut.

4. Ambillah tiga ekor ikan dan masukkan ke dalam masing-masing gelas

tersebut.

5. Hitunglah frekuensi bernapas (membuka & menutup insang) masing-masing

ikan selama setiap 1 menit. Catatlah pada tabel. Ulangilah sampai 3 kali.

6. Amatilah masing-masing ikan tersebut tadi. Catatlah hasil pengamatan yang

kalian lakukan pada tabel.

c. Tabel Pengamatan

No Gelas Frekuensi bernapas(membuka & menutup/menit)

Keterangan

1 menit 2 menit 3 menit

1. A

2. B

3. C

d. Pertanyaan:

1. Gelas manakah yang berisi ikan yang agresif (hidup)?

2. Manakah ketiga gelas yang berisi ikan yang mabuk (mati)? Bagaimana

pengaruh detergen pada ikan tersebut?

3. Apa yang kalian simpulkan dari percobaan di tersebut!

4. Sebutkan dan jelaskan bahan-bahan kimia yang menyebabkan pencemaran

air?

5. Prediksikan dampak apa saja yang akan terjadi diakibatkan penggunaan

bahan-bahan kimia bagi lingkungan perairan?

Lembar KerjaSiswa

AIR BERSIH DAN TERCEMAR

A. INFORMASI

Perhatikan gambar berikut ini !

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan gambar di atas buatlah rumusan masalah:

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

Gbr. Aktivitaas warga di sungai

Tujuan pembelajaran:1. Mengidentifikasi ciri-ciri air yang bersih dan air yang telah tercemar.

Kelompok:Ketua :Anggota :1.

2.3.4.

C. HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah yang kalian rumuskan, apa jawaban kalian?

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

D. PERCOBAAN

a. Alat dan bahan:

1. Air bersih

2. Air tercemar

3. Kertas lakmus merah dan biru

4. Gelas kimia/aqua sebanyak 2 buah

5. Pengaduk

b. Cara Kerja

1. Lakukanlah pengamatan pada air limbah yang disediakan oleh guru.

2. Amatilah dengan seksama ciri-ciri dengan menggunakan semua alat indera

(tangan, hidung, dan mata). Catatlah hasil pengamtan pada tabel!

3. Masukkanlah kertas lakmus merah dan biru. Amati bagaimana perubahan

warnanya.

4. Kemudian lakukanlah pengamatan pada air bersih, sebagaimana pada langkah

sebelumnya.

c. Tabel Pengamatan

No. Ciri-ciriyang

diamati

Air limbah Air Bersih

1. Warna

2. Bau

3. Larutan(pH)

4. Kejernihan

d. Pertanyaan:

1. Bagaimanakah ciri-ciri air yang sudah tercemar? Bandingkan dengan air

bersih!

2. Berapa nilai pH air bersih dan air yang tercemar?

3. Apa dampak terhadap tubuh kita, jika menggunakan air yang tercemar!

Lampiran 15.RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

IPA TERPADU MODEL CONNECTED

Satuan Pendidikan : SMPN 1 SoromandiMata Pelajaran : IPA TerpaduKelas/semester : VII (Tujuh)/ 2 (Dua)Tema : Pencemaran LingkunganAlokasi Waktu : 4 x Pertemuan (12 x 40 menit)Siklus : II (Dua)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnyaKI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, bertanggung jawab,

peduli (toleransi, gotong-royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksisecara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauanpergaulan dan keberadaannya

Kl 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkanrasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budayaterkait fenomena dan kejadian tampak mata

Kl 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuaidengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudutpandang/teori

B. KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Dasar(Pengetahuan)

Kompetensi Dasar(Keterampilan)

3.8 Menganalisis terjadinya pencemaranlingkungan dan dampaknya bagiekosistem

4.8 Membuat tulisan tentang gagasanpenyelesaian masalah pencemaran dilingkungannya berdasarkan hasilpengamatan

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSIPertemuan 13.8.1 Mengkategorikan jenis limbah organik dan anorganik berdasarkan

pengamatan.3.8.2 Mengidentifikasi limbah anorganik yang dapat didaur ulang.3.8.3 Mengkategorikan unsur, senyawa, dan campuran yang terkandung pada

limbah. (Aspek kimia)

Pertemuan 23.8.4 Memprediksi dampak-dampak pencemaran tanah.3.8.5 Mengusulkan gagasan/ide tentang mengatasi dan mengurangi pencemaran

tanah.4.8.1 Membuat produk (karya) dengan memanfaatkan sampah-sampah yang tidak

berguna.

D. METODE PEMBELAJARAN

Pertemuan 1Model Cooperatif Learning tipe STADPendekatan Pendekatan InkuiriMetode Ceramah, Diskusi Kelompok, dan Eksperimen

Pertemuan 2Model Cooperatif Learning tipe STADPendekatan Pendekatan InkuiriMetode Ceramah dan Diskusi Kelompok

E. MATERI PEMBELAJARAN

Pencemaran tanah adalah suatu keadaan di mana bahan kimia buatan manusiamasuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadikarena kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial,penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisansub- permukaan, kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, ataulimbah, air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yanglangsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Faktor-faktor penyebabnya pencemaran tanah diantaranya seperti ini.1) Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah seperti pemukiman penduduk;pedagang, tempat usaha, hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; serta tempat-tempat wisata. Limbahdomestik tersebut dapat berupa limbah padat dan cair.

2) Limbah industriLimbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah industri jugadapat dibedakan menjadi dua macam yaitu limbah padat dan limbah cair. Hg,Zn, Pb, dan Cd merupakan zat yang sangat beracun terhadapmikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematianbagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadapkesuburan tanah.

3) Limbah pertanianMisalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantasan hama tanaman.Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak

struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidakdapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang.

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1

a. Pendahuluan (10 menit ) Guru bersama siswa berdoa Apersepsi : memberikan beberapa contoh lingkungan bersih, asri, hijau

dan tidak ada sampah. Guru menanyakan pengetahuan sebelumnya tentang penyelidikan

pencemaran air Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan inti (100 menit)

Dalam kegiatan inti, siswa melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Orientasi Guru menyiapkan LKS yang menampilkan permasalahanpencemaran tanah melalui gambar/foto/video

Guru membagikan kelompok siswa

MerumuskanMasalah

Siswa merumuskan masalah berdasarkan pengamatan padagambar/foto/video

MerumuskanHipotesis

Siswa memberikan jawaban sementara berdasarkan rumusanmasalah

Mengumpulkan Data Secara berkelompok siswa berdiskusi dan bertukar gagasanuntuk mencari informasi tentang :

Jenis sampah organik dan anorganik Unsur, senyawa, dan campuran pada sampah

Menguji Hipotesis Guru membimbing siswa secara berkelompok mengerjakanLKS (terlampir LKS)

MerumuskanKesimpulan

Siswa menyimpulkan berdasarkan penggujian hipotesis

c. Penutup (10 menit ) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pemahaman tentang jenis

sampah, unsur dan senyawa polutan pencemaran tanah.

Guru memberikan tugas individual untuk membuat karya (produk)dengan memanfaatkan sampah yang tidak berguna untuk pelaksanaanpembelajaran berikutnya.

Pertemuan 2

a. Pendahuluan (10 menit ) Guru bersama siswa berdoa Apersepsi : menunjukkan kepada siswa beberapa contoh tanah yang

tercemar. Guru menyampaikan kompetensi yang dicapai dan teknik penilaian Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti (80 menit)Dalam kegiatan inti, siswa melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Tahapan Kegiatan Pembelajaran

Orientasi Guru menyiapkan LKS yang menampilkan permasalahansampah-sampah melalui gambar/foto

Guru membagikan kelompok siswa

MerumuskanMasalah

Siswa merumuskan masalah berdasarkan pengamatan

MerumuskanHipotesis

Siswa memberikan jawaban sementara berdasarkan rumusanmasalah

Mengumpulkan Data Secara berkelompok siswa berdiskusi dan bertukar gagasanuntuk mencari informasi tentang :

Dampak pencemaran tanah Gagasan mengatasi pencemaran tanah

Menguji Hipotesis Guru membimbing siswa secara berkelompok mengerjakanLKS (terlampir LKS)

MerumuskanKesimpulan

Siswa menpresentasikan hasil karya (produk) denganmemanfaatkan sampah-sampah yang tidak berguna

c. Penutup (20 menit ) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan pemahaman tentang pengertian

pencemaran tanah, aktivitas manusia penyebab, dampak, dan upayamengatasi pencemaran tanah .

Guru bersama-sama siswa melakukan refleksi tentang proses dan hasilpembelajaran yang telah dicapai.

Guru memberikan tugas individual untuk membuat produk dari sampah-sampah.

G. PENILAIAN

a. Teknik Penilaian : Produkb. Bentuk Instrumen: Rubrik penilaian Produk

No. NamaPeserta

Aspek Penilaian JumlahNilaiKetepatan Unsur Seni Keaslian Gagasan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 11.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.

H. MEDIA, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media/Alat

Gambar/foto pencemaran tanah dan udara2. Bahan

LKS

3. Sumber Belajar

Buku Siswa: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016). IPA. BukuSiswa. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Hal. 47 – 62).

Buku Guru: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016). IPA. BukuGuru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Bajo, 2017

MengetahuiKepala SMP Negeri 1 Soromandi Guru Mata Pelajaran

Mutlak, S.Pd Arif Gumelar, S.PdNIP.19631231 198803 1 282 NIP.

Lembar KerjaSiswa

PENGGELOMPOKKANLIMBAH

A. INFORMASI

Perhatikan gambar berikut ini !

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan gambar di atas buatlah rumusan masalah:

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

...........................................................................................................................

......................................................................................................................................

...........................................................................................................................

Gbr. Tumpukan limbah berserakan

Tujuan pembelajaran:1. Mengkategorikan jenis limbah organik dan anorganik berdasarkan pengamatan.2. Mengidentifikasi limbah anorganik yang dapat didaur ulang.3. Mengkategorikan unsur, senyawa, dan campuran yang terkandung pada limbah.

Kelompok:Ketua :Anggota :1.

2.3.4.

C. HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah yang kalian rumuskan, apa jawaban kalian?

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

D. PERCOBAAN

a. Petunjuk

1. Bersama anggota kelompok mengamati tumpukan sampah yang ada di sekitar

sekolah.

2. Kelompokkanlah sampah organik dan anorganik yang kalian temukan.

3. Catatlah hasil pengamatan kalian pada tabel dibawah ini! Serta beri tanda

ceklis (√ )!

b. Tabel Pengamatan

N

o.Limbah

Materi Wujud Jenis

Unsur Senyawa Campuran Padat Cair Gas OrganikAn

Organik

1 Daun2 Timbal3 Kertas4 Plastik5 Pestisida6 Sisa makanan7 Kaleng

8 Botol mineral

9 Sisa obat10 Paku11

12

13

14

15

c. Pertanyaan:

1. Sebutkanlah yang termasuk sampah organik dan anorganik?

2. Sebutkanlah sampah yang termasuk unsur kimia?

3. Sebutkanlah sampah yang termasuk senyawa kimia?

4. Mengapa sampah sisa makanan dikelompokkan ke dalam sampah organik

dan sampah besi dikelompokkan ke dalam sampah anorganik?

5. Dimanakah dapat ditemukan sampah berupa CO2, CO dan asap?

Lembar KerjaSiswa

PEMANFAATANLIMBAH

A. INFORMASI

Perhatikan gambar berikut ini !

Setiap tahun sampah-sampah di lingkungan sekitar kita semakin bertambah

banyak. sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan lagi oleh alam

serta memerlukan waktu yang sangat lama. Apabila sampah-sampah tersebut

dibiarkan berserakan maka menimbulkan pemandangan yang tidak sedap serta

sumber penyakit.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan gambar di atas buatlah rumusan masalah:

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

Gbr. limbah plastik berserakan

Tujuan pembelajaran:1. Memprediksi dampak-dampak pencemaran tanah.2. Mengusulkan gagasan/ide tentang mengatasi dan mengurangi pencemaran tanah.

Kelompok:Ketua :Anggota :1.

2.3.4.

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

C. HIPOTESIS

Berdasarkan rumusan masalah yang kalian rumuskan, apa jawaban kalian?

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

......................................................................................................................................

D. PERTANYAAN

1. Prediksikan sebanyak mungkin apa saja yang akan terjadi jika sampah tidak

segera diatasi!

2. Bagaimana cara mengolah sampah organik dan anorganik menjadi barang yang

lebih bermanfaat dan berguna?

3. Tindakan nyata apa saja yang akan kalian lakukan untuk mengatasi sampah-

sampah tersebut!

4. Tulislah sebanyak mungkin ide-ide dari kelompok kalian, produk apa saja yang

dapat kalian buat dari sampah-sampah diatas menjadi barang yang berguna!

Lampiran 16.

SIKLUS IPertemuan Pertama

Pendahuluan dari Guru

Merumuskan masalah dan hipotesis

Mengumpulkan data

Menguji hipotesis

Merumuskan kesimpulan

Pemantapan konsep dari guru

SIKLUS IPertemuan Kedua

Pendahuluan dari guru

Merumuskan masalah dan hipotesis

Mengumpulkan data

Menguji hipotesis

Merumuskan kesimpulan

Tugas (produk) siswa

Lampiran 17.

SIKLUS IIPertemuan Pertama

Pendahuluan dari guru

Merumuskan masalah dan hipotesis

Mengumpulkan data

Menguji hipotesis

Merumuskan kesimpulan

Pemantapan konsep dari guru

SIKLUS IIPertemuan Kedua

Pendahuluan dari guru

Merumuskan masalah dan hipotesis

Mengumpulkan data

Menguji hipotesis

Merumuskan kesimpulan

Tugas (produk) siswa

Lampiran 18Contoh Karya (Produk) Siswa

SIKLUS I

SIKLUS II