22
Sastra Indonesia-P15- TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA (TPHBS) Tahun Pelajaran 2016/2017 ----------------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------- Mata Pelajaran : Sastra Indonesia Program : Ilmu Bahasa Hari/Tanggal : Waktu : 10.30 – 12.30 PETUNJUK UMUM 1. Isikan Identitas Anda ke dalam Lembar Jawab yang telah disediakan dengan menggunakan pensil 2B. 2. Hitamkan bulatan di depan nama mata pelajaran 3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda kerjakan. 4. Laporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. 5. Tidak diizinkan menggunakan HP, kalkulator, tabel matematika, atau alat bantu hitung lainnya. 6. Periksa pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ujian. PETUNJUK KHUSUS Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan mengarsir lingkaran huruf pada lembar jawaban yang tersedia. 1. Bacalah dengan seksama! Sewaktu membaca Miss Lu, ada beberapa kemungkinan yang dihadapi oleh pembaca, antara lain kesan kebenaran ungkapan ”kematian pengarang”, dan kesan bahwa novel ini adalah sebuah fiksi sejati. Ungkapan ”kematian pengarang” dipergunakan oleh Roland Barthes ketika membaca cerpen Balzac, mengenai seorang castrato yang sedang menyamar sebagai wanita. Begitu hebat penyamaranya, sehingga pembaca mmelupaan siapa pengarangnya. Dalam novel ini penggambaran Miss Luu sebagai tokoh utama begitu meyakinkan, sehingga pembaca lupa bahwa Miss Luu sebenarnya hanyalah seorang tokoh rekaan pengarangnya. Masalah yang diungkapkan dalam penggalan esai tersebut adalah .... A. kebingungan pembaca ketika membaca novel Miss Luu B. keunggulan pengarang dalam menggambarkan tokoh Miss Luu Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 1

SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

  • Upload
    trannga

  • View
    337

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

TES PENJAJAKAN HASIL BELAJAR SISWA (TPHBS)Tahun Pelajaran 2016/2017

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Mata Pelajaran : Sastra Indonesia Program : Ilmu BahasaHari/Tanggal : Waktu : 10.30 – 12.30

PETUNJUK UMUM1. Isikan Identitas Anda ke dalam Lembar Jawab yang telah disediakan dengan

menggunakan pensil 2B.2. Hitamkan bulatan di depan nama mata pelajaran3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda kerjakan.4. Laporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas,

rusak, atau tidak lengkap.5. Tidak diizinkan menggunakan HP, kalkulator, tabel matematika, atau alat bantu

hitung lainnya. 6. Periksa pekerjaan Anda sebelum diserahkan kepada pengawas ujian.

PETUNJUK KHUSUSPilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan mengarsir lingkaran huruf pada lembar jawaban yang tersedia.

1. Bacalah dengan seksama!

Sewaktu membaca Miss Lu, ada beberapa kemungkinan yang dihadapi oleh pembaca, antara lain kesan kebenaran ungkapan ”kematian pengarang”, dan kesan bahwa novel ini adalah sebuah fiksi sejati. Ungkapan ”kematian pengarang” dipergunakan oleh Roland Barthes ketika membaca cerpen Balzac, mengenai seorang castrato yang sedang menyamar sebagai wanita. Begitu hebat penyamaranya, sehingga pembaca mmelupaan siapa pengarangnya. Dalam novel ini penggambaran Miss Luu sebagai tokoh utama begitu meyakinkan, sehingga pembaca lupa bahwa Miss Luu sebenarnya hanyalah seorang tokoh rekaan pengarangnya.

Masalah yang diungkapkan dalam penggalan esai tersebut adalah ....A. kebingungan pembaca ketika membaca novel Miss LuuB. keunggulan pengarang dalam menggambarkan tokoh Miss LuuC. kematian pengarang atau kegagalan pengarang D. pembaca menganggap bahwa Miss Luu bukan tokoh rekaanE. kesan pembaca bahwa novel Miss Luu adalah fiksi semata

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 1

Page 2: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 2 sampai 4. Cermatilah!

Hloh, kan ada pada Anda, toh Bu Kades! Karena, bukti itu berupa Anda menerima uang saya!” teriak Rohmat.

“Ini ruangan saya, silakan keluar!” Sekujur tubuh Bu Kades bergetar seperti HP menerima sinyal. Kemarahan dan ketersinggungan mengumpul menjadi satu, lalu mengaduk perasaannya.

“Saya pasti keluar, tapi Bu Kades harus mengakui perbuatannya dulu!”“Kalau kamu tidak mau keluar,” ucapannya tersendat tersedak bengis, lalu wajahnya

mengarah ke ruangan lain tempat semua perangkat desa berkumpul, “Pak Wo, ambil kartu Model A dan catat orang ini telah menghina kepala desa!”

Salah seorang kamituo terburu-buru menghadap ke ruangan itu., seraya berucap dengan patuh:”Nggih!”

“Silakan, silakan, dan silakan, kalau Bu Kades ingin memenjarakan saya!”“Seujung kuku pun saya tidak takut masuk penjara! Saya memegang kebenaran

sehingga meskipun dipenjarakan, saya tetap berada dalam kebenaran!”“Kebenaran macam apa hah? Kebenaran itu ada buktinya, dan kau tidak memilikinya!”

(Untuk Orang-Orang Tembus Pandang, H. Achmad Makmun)

2. Bagian teks yang memberikan informasi latar tempat dalam penggalan di atas adalah ….A. Hloh, kan ada pada Anda, toh Bu Kades! Karena, bukti itu berupa Anda menerima uang

saya!” teriak Rohmat.B. “Silakan, silakan, dan silakan, kalau Bu Kades ingin memenjarakan saya!”C. “Seujung kuku pun saya tidak takut masuk penjara! Saya memegang kebenaran

sehingga meskipun dipenjarakan , saya tetap berada dalam kebenaran!”D. “Kebenaran macam apa hah? Kebenaran itu ada buktinya, dan kau tidak memilikinya!”E. “Ini ruangan saya, silakan keluar!” Sekujur tubuh Bu Kades bergetar seperti HP

menerima sinyal.

3. Sudut pandang yang dipakai dalam penggalan cerpen di atas adalah ….A. Akuan sebagai pelaku utama.B. Akuan sebagai pelaku tambahan.C. Diaan sebagai pelaku tambahan.D. Diaan serba tahuE. Akuan serba tahu.

4. Pernyataan yang berikut ini sesuai dengan isi penggalan cerpen di atas adalah …. A. Rohmad meminta Bu Kades menerima uang dan mengakui perbuatannya.B. Bu Kades marah karena anak buahnya tidak setia padanya.C. Bu Kades mengancam dan ingin memenjarakan saya karena menghina kepala desa.D. Rohmad tidak takut dipenjarakan karena ia memegang teguh kebenaran.E. Rohmad telah meminta Bu Kades memenjarakan seseorang yang telah korupsi.

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 2

Page 3: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

Puisi berikut untuk menjawab soal nomor 5 sampai 7. Cermatilah!

NYANYIAN IBUS.M. Ardan

Anakku, Kalau hasrat dan damba mengetari darah dan tubuhmuMelasak dan menggelisah dalam tangisanTurunlah PergilahLepas dan menghabur ke dunia citamuTidak hanya mata mengiringiDarah hatiku akan menetes sebanjir peluh pada tubuhmuDalam keriangan bermain kejaran

DanKalau kau dapat lukaKalau kau dapat dukaKembalilah DatanglahMenangislah sepuas-puasTumpahkan atas pangkuanku

Kalau tangismu reda sudahKembalilah lagi ke dunia citamuUntuk nanti datang lagi padaku dengan tangismuKau tumpahkan atas pangkuanku

AnakkuKau dengan tawamu kulepas ke dunia citamuKau dengan tangismu kusambut dalam pangkuankuKau tumbuh dewasa kusubuhi dengan darah hatiku(1932, Ketemu di Jalan)

5. Isi puisi tersebut adalah ....A. seorang anak yang gelisah ingin mencapai cita-citaB. seorang ibu yang selalu siap menerima anaknya apapun kondisinyaC. seorang ibu yang selalu menjaga anaknyaD. seorang ibu yang tidak diperhatikan oleh anaknyaE. seorang anak yang pulang ke ibunya karena gagal

6. Kata-kata yang melambangkan betapa besar cinta seorang ibu tersebut adalah ....

A. Darah hatiku akan menetes sebanjir peluh pada tubuhmuB. Kalau tangismu reda sudah, kembalilah lagi ke dunia citamuC. Kalau hasrat dan damba mengetari darah dan tubuhmuD. Kau tumbuh dewasa kusubuhi dengan darah hatikuE. Kau dengan tangismu kusambut dalam pangkuanku

7. Larik yang memuat citraan pendengaran adalah ….A. Kalau hasrat dan damba mengetari darah dan tubuhmuB. Darah hatiku akan menetes sebanjir peluh pada tubuhmuC. Kau dengan tangismu kusambut dalam pangkuankuD. Kau tumbuh dewasa kusubuhi dengan darah hatikuE. Melasak dan menggelisah dalam tangisan

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 3

Page 4: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

8. Cermatilah pantun rumpang berikut!

tidaklah gampang mencabut tebuduri lalangnya banyak sekalitidaklah mudah menuntut ilmu….

Larik yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang pantun di atas adalah ….A. Biaya kuliah tak terjangkauB. Sudah lulus sulit cari kerjaC. Banyak dosen yang tidak bermimpiD. Sekali-kali perlu juga rekreasiE. Godaan datang silih berganti

Teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 9 dan 10. Cermatilah!

Hujan merenggut butir darahkuMenghempas tubuh mungil ini dalam lingkaran seribu nyawaHampaTersesat dalam mimpi Dan belum juga dapat kembali.

Air laut meronta, menggapai kaki-kaki malamMembiaskan kesendirian abadiTubuh tak berbenih dan jiwa yang terancamTidakkah kau mengerti maksudku?Terjebak antara nol dan tiga ratus enam puluh derajatAntaraHidupMati

(Hendry Febrian, Z, SSI Payakumbuh)

9. Larik bermajas hiperbola dalam penggalan puisi di atas adalah ….A. Tersesat dalam mimpi/Dan belum juga dapat kembali.B. Air laut meronta, menggapai kaki-kaki malam C. Tubuh tak berbenih dan jiwa yang terancamD. Menghempas tubuh mungil ini dalam lingkaran seribu nyawaE. Terjebak antara nol dan tiga ratus enam puluh derajat

10. Makna larik terjebak antara nol dan tiga ratus enam puluh derajat pada teks puisi di atas adalah ….A. Perputaran waktu dan kehidupanB. Jarum jam yang berputarC. Perjalanan menuju suatu tempat.D. Menjelang kematianE. Peristiwa-peristiwa penting

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 4

Page 5: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

Teks berikut untuk soal nomor 11 sampai 13!TEMAN 2 KELUAR. TAK LAMA, TEMAN 2 MASUK LAGI BERSAMA POLISI.Polisi : Selamat malam. Saya dengar dari anak saya, ibunya Dina meninggal dunia. Ada

masalah apa?Tetangga : Begini, Pak Polisi! disini ada kasus malpraktek! Ini Pak Polisi, Dokter dan Suster ini

ndak mau ngaku kalu mereka melakukan malpraktek sehingga membuat ibu Nak Dina meninggal dunia

Polisi : ….Dokter : Wah, untung ada Anda, Pak Waskito! Saya dan Suster ini dituduh malpraktek.

padahal...anda tahu sendiri khan, Pak? Saya selama tiga tahun ini selalu membantu kasus yang anda tangani dengan mengotopsi mayat-mayat yang kematiannya tidak terungkap?

Polisi : Ya, benar! Yang dikatakan Dokter Widi benar sekali. Ia telah banyak membantu saya. Saya pikir tidak mungkin Dokter Widi dan suster ini melakukan malpraktek!

Tetangga : Kalau begitu siapa dong, yang meracuni ibunya Nak Dina?

11. Dialog yang sesuai untuk melengkapi bagian rumpang teks di atas adalah ….A. Coba saya periksa sebentar kondisi korban!B. Kira-kira beliau meninggal pukul berapa?C. Dokter Widi! Bagaimana Anda bisa ada di sini?D. Kita perlu segera memanggil dokter dan ambulanE. Apa yang dimaksud kasus malpraktek, tolong jelaskan!

12. Konflik yang terdapat pada penggalan naskah drama di atas adalah ….A. Terjadinya kasus malpraktik yang mengakibatkan seseorang meninggal.B. Ibu dari Dina tewas diracuni oleh seseorang.C. Tetangga menuduh dokter dan suster melakukan tindakan malpraktek.D. Orang yang meracuni ibu dari Dina belum ditemukan.E. Saling curiga antaranggota masyarakat atas kematiaN Bu Dina.

13. Siapakah nama polisi dalam penggalan teks drama di atas?A. Pak WaskitoB. WidiC. DinaD. Tidak disebutkan namanyaE. Pak Polisi

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 5

Page 6: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

14. Perhatikan ilustrasi berikut!

Mungkin benar kata orang bahwa cinta itu membutakan logika kita. Seperti aku saat ini, menunggu dan terus menunggu. Dan aku menghela nafas dengan berat, mengapa kamu tak juga datang? Rasanya aku mau menunggu dia selama seribu tahun, meski dia tidak pernah berjanji, namun agaknya waktu waktu di dunia ini bukan untukku. Aku tahu cintaku hanya lamunan, tidak ubahnya seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami. Tetapi apa boleh buat, aku terlanjur menyukai aktivitas ini, menyukai lamunan, bahkan mungkin sudah menjadikan lamunanku sebagai bagian dari nafasku.

Makna peribahasa yang bercetak miring pada kutipan tersebut adalah...A. Untuk mendapatkan sesuatu harus dengan kerja keras.B. Tidak boleh berharap banyak dengan sesuatu yang belum tentu terjadi.C. Tidak boleh berburuk sangka dengan siapa pun.D. Sabar dan harus berhati-hati agar tidak celaka.E. Melakukan pekerjaan yang menghabiskan waktu dan tenaga tetapi sia-sia.

Teks berikut untuk soal nomor 15 dan 16. Perhatikan penggalan teks berikut!

”Kalau mau, engkau bisa menumpang di rumahku!,” kata pemuda itu dengan wajah lugu. ”Aku hidup sendiri, orangtuaku telah lama meninggal, dan aku tak mempunyai saudara,” tambahnya sambil menawarkan kain sarungnya.

.... Dan ketika beberapa minggu kemudian pemuda itu memintanya menjadi istrinya, ia tidak punya pilihan lain selain menerimanya.

Apa yang akan dilakukannya sekarang, dengan selendang sakti yang berada di tangannya? Jika ia pergi, siapa yang akan mengurus anak, hasil cinta kasihnya bersama suaminya? Tapi suaminya telah berbuat khianat dengan mencuri selendang ini, lalu berpura-pura berbuat jasa baik, hanya agar dapat mengawininya.

15. Penggalan kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian rumpang dalam cerita di atas adalah ...A. Memangnya engkau tidak takut?B. Akhirnya Nawang Wulan dapat menghindari dari lelaki itu.C. Apakah engkau mau menikah denganku?D. Nawang Wulan akhirnya menerima jasa baik pemuda itu.E. Kalau mau, akan kuberikan seluruh hartaku.

16. Informasi yang sesuai dengan isi teks di atas adalah ….A. Nawang Wulan bertemu dengan Jaka Tarub dan akhirrnya menikah.B. Suaminya telah berbuat baik dengan mengembalikan selendang saktiC. Nawang Wulan telam memiliki beberapa anak.D. Pemuda itu menjebak Nawang Wulan dan memaksanya menikah.E. Nawang Wulan sudah menemukan selendang saktinya.

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 6

Page 7: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

17. Perhatikan kutipan berikut!

Sudah beberapa hari Tanaka Tua berada di rumahku dalam kebisuan. Yang membuatku sedikit bisa bersabar karena ia mau makan dan minum sehingga kesehatannya tidak terlalu terganggu. Aku tak tahu apakah ia tidur atau tidak, sebab ketika aku berangkat tidur di kamarku ia masih duduk membisu di ruang tengah. Dan ketika aku terbangun, ia sudah duduk lagi dalam keadaan seperti semula. Jika ia tidur juga, tentunya ia mempunyai perasaan yang kuat sekali untuk bangun beberapa detik sebelum aku terbangun.

Mungkinkah ia tak tidur? Lalu aku jadi benar-benar penasaran permasalahan apa yang dipikirkannya sehingga membuatnya berbuat aneh seperti itu? Duduk berhari-hari dalam kebisuan sementara aku selalu mencoba mengusiknya setiap sebelum pergi kerja dan sepanjang waktu setelah pulang kerja sampai sebelum tidur, tetapi tak juga berhasil. (Tanaka Tua, Herlino Soleman)

Bukti bahwa latar peristiwa tersebut berlangsung di rumah ditunjukkan oleh kata ….A. kamarku, ruang tengah, pulang kerjaB. makan, minum, tidurC. pergi kerja, sepanjang waktu, kesehatannyaD. membisu, di ruang tengah, bangunE. beberapa hari, duduk, penasaran

18. Perhatikan puisi di bawah ini!

Balada Cinta

Karena kita tahu esok mentari tetap adaPada setiap waktu berilah artiTak ada kepastian dalam mimpiTapi selalu ada harapan dalam kecewa

Cinta adalah doa dan pengharapanYang berujung kecewa....kelak ia akan menjelma kenyataan

Kata-kata yang rimanya sesuai untuk melengkapi bagian rumpang tersebut adalah ….A. Untuk melengkapi mimpiB. Menapaki tiap langkah kehidupanC. Sekali dalam setahunD. Berilah makna pada setiap kataE. Dalam hidup selalu berbaur

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 7

Page 8: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 19 sampai dengan 20!

(1) Dua orang laki-laki mengangkat piringan kolak yang telah disusun di dalam talam, membawanya keluar dan melewati para pelayat dan keluarga Bik Dut yang masih menunggui tubuh kaku yang belum juga dikuburkan. (2) Keluarga dari Jakarta meminta gara mayat tidak dikubur sebelum mereka datang.

(3) Di bagian dapur, suara ibu-ibu mengalahkan isak tangis dan kesedihan suasana berkabung. (4) Sejak pagi mereka sudah direpotkan untuk memasak dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk tahlilan nanti malam. (5) Di atas tungku telah terjerang dua kuali besar gulai rendang dan opor ayam. (6)Bik Beatun, si tukang masak merah mukanya menghadap api. (7) Gulai itu harus terus diaduk agar tak murung oleh membaranya kayu kopi yang menjilati kuali. (8) Sesekali matanya diusap menahan pedih asap api yang menyebar ke mana-mana. (Jamuan, Novalina)

19. Pada penggalan cerpen di atas yang menunjukkan latar tempat adalah kalimat nomor ….A. (1), (2), (5)B. (1), (3), (5) C. (1), (3), (4)D. (4), (5), (6)E. (2), (3), (4)

20. Peristiwa yang menunjukkan ciri kebudayaan daerah tertentu adalah ….A. Diadakannya pesta pada saat ada kerabat yang meninggal.B. Kebiasaan memasak dengan kuali besar dan tungkuC. Diadakannya tahlilan pada saat ada kerabat yang meninggal.D. Menu gulai rendang dan opor ayam untuk hidangan.E. Hidangan kolak yang disusun di dalam talam untuk para pelayat.

21. Cermatilah gurindam berikut!

Jika orang muda kuat berguru,dengan syaitan jadi berseteru

Makna gurindam di atas adalah ….A. Orang yang rajin belajar dan mencari ilmu akan menjadi musuh setan. B. Orang yang banyak pengetahuannya akan menjadi musuh kejahatan.C. Orang yang memiliki tubuh yang kuat akan mampu melawan setan.D. Orang yang suka berguru akan menjadi sahabat setan.E. Orang muda yang kuat dan perkasa akan mampu melawan setan.

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 8

Page 9: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

22. Bacalah dengan cermat!

(1)Mereka mengamati tulisan itu. Lalu saling pandang.(2)“Adik benar bertemu Gin Gin di bis?” tanya seorang ibu yang tadi memperkenalkan diri sebagai ibunya Gin Gin.(3)“Berarti Gin Gin benar sudah pulang,” kata bapak Gin Gin.(4)Aku tak mengerti perkataannya, “Maksudnya?” Tanyaku.(5)“Benar,” kurogoh saku celanaku. Agak kerepotan dengan kamera yang kubawa.”Ini tulisan Gin Gin. Dia sendiri yang menuliskannya dan mengundang saya untuk datang ke sini melihat upacara”.(6) “Kadek Gin meninggal tiga tahun yang lalu saat mendaki gunung. Hari ini dingabenkan bersama dengan adiknya,” jelasnya.(7) Aku terkejut.

Agar menjadi penggalan cerita yang baik, urutan cerita di atas adalah ....A. (2), (5), (1), (3), (4), (6), (7) B. (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7)C. (1), (4), (6), (7), (2), (5), (3)D. (4), (6), (7), (2), (5), (3), (1)E. (5), (2), (1), (3), (4), (6), (7)

23. Cermatilah teks berikut!

(1) Bila tambo biasa kita pahami sebagai dunia lampau, dan kita sepenuhnya hidup dalam dunia lampai itu, tidak demikian dengan Tambo Gus. (2) Kita mondar-mandir antara dunia kini dan lampau, dunia kini yang dunia nyata dan dunia lampau yang dunia impian. (3)Dan kita tidak perlu heran bila dunia lampau dalam novel ini diidealisir, sehingga Gus ingin membawa kita menghidukan kembali dunia lampau. (4) Orang tak akan kaget dengan permainan khayal dan realitas dalam Tambo, karena dalam sejarah novel kita, ini telah dimulai oleh Belenggu Armijn Pane. (5) Malah saya rasa, lebih mudah mengesan perpindahan dari dunia nyata ke dunia impian dalam Tambo ketimbang dalam Belenggu.

Kalimat kritik dalam penggalan teks di atas adalah ….A. (1)B. (2)C. (3)D. (4)E. (5)

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 9

Page 10: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 24 sampai 26.

(1)Bidarba : (berpaling kepada Bangsacara) Hai Bangsacara!(2)Bidarba : Diamlah! Apa boleh buat! Bangsacara, bawa keluar perempuan ini,

pelihara ambillah istri. Aku telah jemu, kuserahkan kawan hidupmu!(3)Bidarba : Masuklah segera ke mahligai, suruh keluar si Ragapadmi!(4)Bidarba : Tak sampai rasa hatiku melepaskan dia! Karena dengan bujukku dan

janjiku dia datang kemari. Sekarang kubuang sebagai sampah, kuenyahkan bak orang salah. Ah, kasihan, tak sampai hatiku. (memandang Ragapadmi) Sudah cukup beta nantikan, sembuhmu lama tidak kembali. Sakit tak sembuh semakin tumbuh. Pergilah sekarang ke luar puri, tak layak engkau tinggal di sini.

(5)Bangsacara : Daulat Tuanku. (menyembah lalu masuk ke dalam, tiada berapa lama keluar bersama-sama dengan Ragapadmi)

(6)Bangsacara : (menyembah) Daulat Tuanku!(7)Ragapadmi : (menyembah seraya menangis tersedu-sedu, menyapu air matanya)

Daulat Tuanku. Alangkah bedanya suara yang patik dengar! Ketika patik mengambil air di lembah ardi, patik dengar suara merdu menghanyut hati. Selama patik di dalam istana, dalam mahligai, selalu mendengar tegur nan manis berbuai-buai. Apabila surya selam, istana senyap sunyi, selalu mendengar sapa nan halus penyedap hati, puji-pujian nan rancak, janji-janjian nan rampak, tak putus-putus mendendang telinga.Tapi, hampa dan hampa kesudahannya.

(8)Bangsacara : Daulat Tuanku, segala titah patik junjung. (Bangsacara dan Ragapadmi, Ajirabas/W.J.S. Poerwadarminta)

24. Agar menjadi dialog yang logis, urutan dialog teks drama di atas adalah ….A. (1), (6), (3), (5), (4), (7), (2), (8)B. (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8)C. (1), (4), (3), (5), (7), (6), (2), (8)D. (1), (8), (7), (2), (6), (3), (5), (4)E. (8), (1), (6), (3), (5), (4), (2), (7)

25. Alasan Bidarba mengusir Ragapadmi keluar dari istana adalah ….A. Termakan hasutan dari Bangsacara.B. Ragapadmi tidak segera sembuh dari sakitnya. C. BIdarba kehilangan kesabaran atas perilaku Ragapadmi.D. Bidarba sudah bosan dan akan beristri lagiE. Ragapadmi mengungkit-ungkit masa lalunya.

26. Pernyataan berikut yang sesuai dengan isi penggalan naskah drama di atas adalah ….

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 10

Page 11: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

A. Bidarba tidak jadi mengusir Ragapadmi karena kasihan.B. Bangsacara diperintahkan oleh Bidarba untuk memperistri Ragapadmi.C. Ragapadmi tidak bersedia keluar dari istana.D. Bangsacara adalah seorang abdi yang tidak tahu diri.E. BIdarba memerintahkan Bangsacara untuk membunuh Ragapadmi di hutan.

27. Perhatikan penggalan teks drama berikut!

Siska : Pak, aku hamil. Dua bulan!Pak Kunto : (dengan muka kaget). Hamil? Siska : Ya….!”

Sesaat mereka diam. .Siska : (dengan suara datar) Aku tak menuntut apa-apa!Pak Kunto : (gelisah)Tapi!

Jika penggalan tersebut diubah menjadi naskah cerpen, ubahan yang paling sesuai adalah ....A. Ketika mengetahui bahwa Siska hamil, Pak Kunto kaget dan gelisah karena diminta

bertanggung jawab atas kehamilan Siska.B. Siska kaget ketika mengetahui bahwa dirinya hamil, maka ia menemui Pak Kunto untuk

meminta pertanggungjawabannya.C. Siska menemui Pak Kunto untuk memberitahukan bahwa dirinya hamil, tetapi Siska

tidak akan menuntut pertanggungjawaban Pak Kunto. D. Pak Kunto sudah memutuskan bahwa ia akan bertanggung jawab atas kehamilan Siska

walaupun ia sangat gelisahE. Tidak ada kepastian yang diberikan Pak Kunto ketika Siska memberitahukan bahwa

dirinya hamil dan meminta pertanggungjawaban.

28. Perhatikan teks puisi berikut!

BELAJAR

aku tak mengerti lautkarena aku bukan ombak

aku tak mengerti langitkarena aku bukan biru

aku tak mengerti malamkarena aku bukan sepi

aku tak mengerti diamkarena aku bukan bisu

aku tak mengerti cintakarena aku bukan kasih

aku tak mengerti kaukarena aku bukan aku

Dilihat dari bentuknya, puisi di atas termasuk ....

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 11

Page 12: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

A. DisthikonB. TerzinaC. KuatrinD. SeptimeE. Soneta

29. Cermatilah kalimat-kalimat berikut!

(1) Pada suatu hari berangkatlah Sumardi ke kotaku. Ia ingin mengadu nasib bersamaku di sana.

(2) “Aku telah sukses sekarang!” kata Parmin setengah berteriak. Maklum suara bus kota yang ditumpanginya begitu gaduh.

(3) Menjelang petang Kang Abdullah telah menelponku lagi. Intinya masih sama, merayuku agar aku mau memberikan pinjaman uang sekitar seratus ribu padanya.

(4) Keputusan Supardi telah bulat. Ia akan pergi ke rumah Santi sekedar meminta ketegasan jawaban atas lamarannya beberapa hari yang lalu.

(5) Untuk kasus penggelapan dana solidaritas, Pak Guru Yos jelas tidak mengetahuinya. Sejak masalah keuangan dipegang oleh Rustam, asisten ustad Jafar, masalah keuangan menjadi tidak transparan.

Kalimat yang menunjukkan sudut pandang orang ketiga sebuah cerpen adalah …A. (1), (2), (3)B. (1), (3) C. (1), (4), (5)D. (4), (5)E. (2), (4), (5)

30. Cermati puisi berikut!

SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS

Ini adalah hari pertama masuk sekolah, Seharusnya papan tulis masih bersihtapi ada garis lurus di sanamungkinkah ini warisan guru setahun yang lalu?anak-anak mematung di kursinya, tatapannya lurus menghunjam padaku,“Apakah Bapak juga akan mengajari kami, membuat garis lurus di otak kami?”

memangnya kenapa?

“semua guru mengajari kami, membuat garis lurus di otak kami, sehingga kami kini berjalan bagai robot, lurus patah-patah, kami butuh dinamika, butuh lengkung, biar kami kenal apa yang namanya ombak, angin, dan badai, kehidupan,

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 12

Page 13: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

imajinasi kami mati karena semua guru hanya mengajari kami membuat garis lurus

Jenis puisi tersebut adalah ....A. OdeB. SatireC. BaladaD. HimneE. Roman

Teks berikut untuk mengerjakan soal nomor 31 dan 32. Cermatilah!

Putri : Ehm, aku mau nanya sama kamu.Asih : Apa? (agak santai)Putri : (Mengernyitkan dahi) Benda ini asal-usulnya dari mana sih?Asih : Oh, benda ini. ( …. ) Benda ini aku dapat dari ayahku. Beliau kan bekerja di

Prambanan. Katanya, beliau nemu benda itu di sebelah patung Roro Jonggrang, dan katanya lonceng kecil itu berbunyi terus.

Putri : Lalu?Asih : Lalu beliau nyari tempat benda itu. Eh, ternyata ada di sebelah patung Roro

Jonggrang. Dan, setelah ayahku bertanya sama Pak Tua yang ada di situ, katanya benda ini bisa membuat orang yang kita cintai menjadi cinta sama kita.

Putri : Terus apa tujuannya kamu kasihkan ke aku?.Asih : Gini. Ayahku ngasih benda itu ke aku. Mungkin beliau kira aku suka. Padahal aku

nggak suka sama benda itu. Mungkin di tanganmu benda itu lebih berguna. Tapi, aku sih tetap percaya kalau benda itu jimat.

31. Tema yang terdapat pada kutipan drama di atas adalah ....A. Patung Roro JonggrangB. lonceng kecil yang berbunyi terusC. Kepercayaan tentang jimat dari PrambananD. Kasih tak sampaiE. Asal usul lonceng kecil

32. Kalimat petunjuk gerak yang tepat utuk mengisi kutipan teks drama di atas adalah ....A. Agak menjauhB. Agak takutC. Menimang benda tersebutD. Sambil minum segelas susuE. Merangkul putri

33. Bacalah kutipan novel berikut!

Lasi terkejut sendiri. Tepat ketika sudah memiliki kalung itu Lasi menyadari ada sesuatu pada dirinya yang harus diberikan kepada Bambung. Ya, seperti dulu dikatakan Eyang Mus di Karangsoga, hanya Gusti Allah yang memberi tanpa ngalap imbalan apa pun. Sedang manusia? Bahkan ibu sadar atau tidak, dalam berbagai cara dan bahasa sering menuntut kesetiaan anak sebagai imbalan jasa pengandungan, penyusuan, dan kasih sayang yang diberikan.

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 13

Page 14: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

Belantik, Ahmad Tohari

Nilai yang terkandung dalam kutipan novel tersebut adalah…A. budayaB. moral C. intelektualD. pendidikanE. sosial

Teks berikut untuk menjawab soal nomor 34 dan 35. Cermatilah!

“Berhasil?” tanya emak dengan suara lantang.Bapak tetap tidak bergeming. Ia terlihat tidak suka dengan pertanyaan emak.“Kok diam? Berhasil tidak?” emak tampak kesal.“Belum!” jawab bapak singkat.“Sudah kuduga! Kamu tidak akan berhasil!”Bapak masih berusaha menahan diri. Namun, emak tetap mendesaknya dengan

beberapa pertanyaan yang bernada menyalahkan bapak.“Kamu memang bodoh! Coba, kalau kamu tidak ikut-ikutan demo, pasti perusahaan

tidak akan mengusirmu!”“Aku bukan bodoh, tahu! Aku hanya memperjuangkan hak sebagai karyawan.”“Tapi apa hasil perjuanganmu itu? Jangankan perbaikan nasib, malah sebaliknya! Kita

semakin melarat!”“Narti, aku sedang pusing! Beri aku waktu untuk mendapatkan pekerjaan.”“Pekerjaan apa yang kau cari?”“Sudah, diam!”“Aku tidak betah hidup begini terus, Kang!”“Aku juga! Aku pun ingin keluar dari impitan ini!”

34. Konflik yang terdapat dalam kutipan cerpen tersebut adalah ….A. Pertengkaran suami istri karena istrinya dipecat dari pekerjaan.B. Seorang istri kecewa dengan suaminya karena belum mendapat pekerjaan.C. Seorang istri yang marah-marah karena suaminya ikut-ikutan mendemo perusahaan.D. Seeorang suami yang kesulitan mendapat pekerjaan setelah dipecat karena demo.E. Seorang suami yang sedang berjuang untuk para karyawan.

35. Watak tokoh Istri dalam penggalan cerpen di atas adalah ….A. sombong, suka menuntut suaminyaB. kurang sabar, mudah menyalahkan orang lainC. setia, menerima kondisi apa adanyaD. bergaya hidup mewah, banyak tuntutan.E. Pekerja keras, tidak mudah menyerah

36. Perhatikan puisi berikut!

Kalau pandai berkain panjangSerupa dengan kain sarung

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 14

Page 15: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

Lebih dari kain pelikat.Kalau pandai berinduk semangSerupa dengan ibu kandungSiang dan malam dijadikan tongkat.

Dilihat dari bentuknya, puisi lama di atas adalah ….A. SyairB. Pantun biasaC. TalibunD. SeptimaE. Karmina

37. Perhatikan penggalan drama berkut!Gadis berdiri di dekat api, ayah duduk makan di ujung meja.Ayah : (sambil makan) Kau selalu bicara tentang laki-laki. Dia laki-laki perkasa,

tukang mabuk.Gadis : Laki-laki lemah, kurang kaya, wajah jelek lagi.Ayah : Memangnya kenapa, kamu takut miskin, takut sengsara?Gadis : Dia bukan laki-laki, dia adalah bandit kecil.

(Ayah mendekati Gadis, mencengkeram lengannya).Ayah : Kamu harus menikah dengan dia!

Berdasarkan penggalan di atas, hal yang membedakan teks drama dari jenis sastra lain adalah ....A. petunjuk bagi sutradara B. petunjuk bagi pemeran C. kalirnat yang pendek.-pendek D. dialog antartokohE. epilog mengakhiri naskah

38. Cermatilah topik cerpen berikut!

Topik cerpen : Cinta – Setia Kawan -Kejujuran

Pengembangan kalimat cerpen yang sesuai dengan topik di atas dan menggunakan sudut pandang orang ketiga adalah ....A. Suasana kelas makin tegang ketika Retno menuduh Parmin curang. Parmin hanya

diam saja sambil menyembunyikan kertas lusuh yang baru saja dilemparkan oleh Siska ketika didatangi pengawas. Yang ada di pikiran Parmin adalah bagaimana menyelamatkan orang yang dicintainya.

B. Tidak dapat dipungkiri bahwa mungkin inilah satu-satunya jalan. Bagaimanapun aku harus segera memperoleh uang untuk kakak saya. Dan sebuah dompet tebal kini tergeletak di depanku tanpa tuan pemilik.

C. Ada lima dosa yang telah dilakukan oleh Parmin. Salahsatunya adalah ketidakmampuan dia dalam memimpin anak buahnya dalam merebut markas musuh. Sang Pemimpin harusnya tegas, kreatif, dan penuh keberanian. Itu tidak ada padanya.

D. Pukul dua belas siang hampir sampai. Belum ada satu pun peserta ujian yang keluar dari ruangan itu. Tak ada senyum. Semua menahan diri ketika terdengar bunyi nada

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 15

Page 16: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

dering dari saku Retno. Aku kaget bukan main, ternyata Retno yang ada di sampingku menyembunyikan HP di sakunya.

E. Di sudut pasar ini aku berdiri menunggu jemputan. Yang menjemputku adalah Kang Robert, seorang pemuda tampan tetangga desa. Harus kuakui bahwa dia orang yang jujur dan setia kawan. Maka aku sangat mencintainya.

39. Perhatikan penggalan puisi berikut!

Segala menebal, segala mengentalSegala tak kukenalDan kini tinggal malam yang semakin kelam

Pengulangan bunyi yang sama dalam kata menebal dan mengental dalam penggalan puisi di atas disebut sajak …A. rangkaB. sempurnaC. asonansiD. aliterasiE. tertutup

40. Bacalah dengan cermat kutipan berikut!

Alkisah pada suatu saat di sebuah negeri di timur tengah sana. Seorang saudagar yang sangat kaya raya tengah mengadakan perjalanan bersama kafilahnya...."Tidakkah benih pohon ara itu akan mati karena tertindih batu sebesar itu Bapa ?"

"Tidak anakku. Sepintas lalu memang batu itu tampak sebagai beban yang akan mematikan benih pohon ara. Tetapi justru batu yang besar itulah yang membuat pohon ara itu sanggup bertahan hidup dan berkembang sebesar yang kau lihat di tepi jalan kemarin".

"Bilakah hal itu terjadi Bapa ?""Batu yang besar itu sengaja diletakkan oleh penanamnya menindih benih pohon ara.

Mereka melakukan itu sehingga benih itu tersembunyi terhadap hembusan angin dan dari mata segala hewan. Sampai beberapa waktu kemudian benih itu akan berakar, semakin banyak dan semakin kuat. Walau tidak tampak kehidupan di atas permukaannya, tetapi dibawah, akarnya terus menjalar.

Hikayat Batu dan Pohon Ara, Made Teddy ArtianaIsi kutipan hikayat tersebut adalah....

A. saudagar bercerita kepada anaknya tentang cara menanam pohon ara.B. saudagar menjawab keingintahuan anaknya tentang pohon ara.C. batu menjadi tumpuhan pohon ara sehingga akarnya terus menjalar.D. pohon ara berhutang budi pada batu yang memberinya penghidupan.

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 16

Page 17: SEBUAH GARIS LURUS DI PAPAN TULIS · Web viewLaporkan kepada pengawas TPHBS apabila terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap. Tidak diizinkan menggunakan

Sastra Indonesia-P15-

E. saudagar menceritakan makna dibalik proses pertumbuhan pohon ara.

Sastra Indonesia-P-15-2017 Halaman 17