6
Secara garis besar pekerjaan perencanaan ini meliputi perencanaan dermaga. Adapun kegiatan utema pekerjaan perencanaan detail teknik ini adalah : 1. Survey penyelidikan tanah dan topografi. 2. Perencanaan Detail Engineering Design (DED) 3. Penyusunan laporan yang meliputi gambar perencanaan, pembuatan RAB (Rencana Anggaran Biaya) serta penyusunan RKS teknis. Hal-hal lain yang terkait dengan Pekerjaan Perencanaan Closing Gap di Pelabuhan Pontianak, yang menunjang kesempurnaan desain namun belum disebutkan secara spesifik dalam Kerangka Acuan Kerja ini menjadi tanggung jawab Konsultan. Biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan lain- lain yang terkait sepenuhnya ditanggung Konsultan. 6.2. SURVEY PENYELIDIKAN TANAH DAN TOPOGRAFI Konsultan dimungkinkan hares melakukan survey penyelidikan tanah untuk mengetahui data tanah dilokasi pekerjaan dan topografi, terkait dengan pekerjaan perencanaan Detail Engineering Design (DED) Closing Gap di Belakang Dermaga 01. 6.2.1. Survey Penyelidikan Tanah Sebelum melaksanakan Penyelidikan Tanah, Pihak Konsultan diharuskan menyampaikan usulan kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan mengenai Pelaksanaan Pekerjaan Penyelidikan Tanah. Penyelidikan Tanah ini perlu dilakukan untuk memperoleh

Secara Garis Besar Pekerjaan Perencanaan Ini Meliputi Perencanaan Dermaga

Embed Size (px)

Citation preview

Secara garis besar pekerjaan perencanaan ini meliputi perencanaan dermaga. Adapun kegiatan utema pekerjaan perencanaan detail teknik ini adalah :1. Survey penyelidikan tanah dan topografi.2. Perencanaan Detail Engineering Design (DED)3. Penyusunan laporan yang meliputi gambar perencanaan, pembuatan RAB (Rencana Anggaran Biaya) serta penyusunan RKS teknis.Hal-hal lain yang terkait dengan Pekerjaan Perencanaan Closing Gap di Pelabuhan Pontianak, yang menunjang kesempurnaan desain namun belum disebutkan secara spesifik dalam Kerangka Acuan Kerja ini menjadi tanggung jawab Konsultan. Biaya yang ditimbulkan akibat pekerjaan lain-lain yang terkait sepenuhnya ditanggung Konsultan.6.2. SURVEY PENYELIDIKAN TANAH DAN TOPOGRAFIKonsultan dimungkinkan hares melakukan survey penyelidikan tanah untuk mengetahui data tanah dilokasi pekerjaan dan topografi, terkait dengan pekerjaan perencanaan Detail Engineering Design (DED) Closing Gap di Belakang Dermaga 01.6.2.1. Survey Penyelidikan TanahSebelum melaksanakan Penyelidikan Tanah, Pihak Konsultan diharuskan menyampaikan usulan kepada Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuan mengenai Pelaksanaan Pekerjaan Penyelidikan Tanah.Penyelidikan Tanah ini perlu dilakukan untuk memperoleh parameter-parameter tanah dan batuan yang berkaitan dengan daya dukung tanah, sifat kompresibilitaslapin tanah dan sifat-sifat teknis lainnya. Dari hasil investigasi ini harus didapatkan juga gambaran tentang profl lapin-lapin tanah/batuan.Penyelidikan Tanah (Investigasi Geoteknik) yang harus dilakukan meliputi : a. Boring dan SondirPada prinsipnya jenis investigasi geoteknik di air yang perlu dilakukan sama dengan investigasi geoteknik di darat.Perkiraan jumlah titik bor soil investigasi geoteknik pada area yang disepakati dengan Pemberi Tugas,yang perlu dilakukan adalah 2 titil dimana masing-masing titik sampel dengan kedalaman -30 m LWS atau telahmencapai tanah keras. Pada setiap titik bor investigasi geoteknik harus dilakukan pengambilan sampel undisturb dan pengujian Standard Penetration Test (N-SPT) dengan interval kedalaman setiap 3.0 meter (N maksimum 50).Konsultan masih dimungkinkan untuk menentukan letak posisi dan jumlah sebaran titik investigasi geoteknik sesuai kebutuhan dengan persetujuan dari Pemberi Tugas.b. Pengujian LaboratoriumSelain pekerjaan lapangan di atas, untuk survey geoteknik juga diharuskan untuk melakukan pengujian laboratorium terhadap sampel-sampel tanah dan batuan yang didapat. Pengujian laboratorium yang harus dilakukan meliputi :1). Index PropertiesTanah dan BatuanPenentuan Index Properties tanah dan batuan yang didapat yaitu meliputi specific gravity, water content, berat volume, Atterberg Limit dan analisis saringan. Berdasarkan hasil test-test tersebut perlu dilakukan klasifikasi tanah menurut Unified Soil Classification System (USCS).2). Pengujian Kuat Geser TanahPenentuan Kuat Geser Tanah ini harus dilakukan dengan melakukan pengujian-pengujian sebagai berikut : Pengujian Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) apabila sampel tanah berupa tanah kelempungan. Pengujian Geser Langsung (Direct Shear Test) apabila sampel tanah berupa tanah kepasiran. Pengujian Kuat Geser Triaksial (Triaxial Test) apabila sampel tanah berupa tanah kelempungan yang meliputi :- Tes Tr/axial Unconsolidated Undrained (UU) dengan penjenuhan.3). Pengujian Konsolidasi (Consolidation Test)Test Konsolidasi ini diperlukan untuk memperoleh nilai koefisien konsolidasi Cc dan Cv yang selanjutnya dipergunakan untuk memprediksi lamanya konsolidasi dan besarnya settlement pada periode waktu tertentu.

c. Metodologi dan Standar PengujianMetodologi soil investigasi di lapangan dan pengujian laboratorium harus dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan standar yang ada di Indonesia, jika ketentuan standar tersebut belum ada di Indonesia maka menggunakan ketentuan standar yang berlaku di negara lain yang dikenal secara intemasional.)._ Pengeboran Penyelidikan TanahPengebaran Penyelidikan tanah dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia atau standar internasional. Pengambilan Un-Disturbed Sampling (UDS) di darat harus dilakukan dengan menggunakan tabung Shelby atau On Tube dengan panjang 70 cm dan diameter luar 73 mm. Untuk Un-Disturbed Sampling (UDS) di air harus dilakukan dengan menggunakan piston. UDS dilaksanakan dengan mendorong tabung perlahan menggunakan mesin bor hidraulik. Pekerjaan ini harus dilakukan secara hatihati sehingga dapat diperoleh contoh tanah dengan gangguan minimum. Setelah contoh tanah diperoleh, kedua sisi dari tabung harus ditutup dengan parafin untuk menghindari panas, gesekan dan mempertahankan kandungan air dari sampel tanah tersebut.2). Pengujian Standard Penetration Test (N-SPT)Standard Penetration Test (SPT) harus dilakukan dengan menggunakan "spoon sampler"atau "split spoon camp/er"dengan panjang 18 inchi (45,70 cm) tanpa penutup atau 70,70 cm dengan penutup dan diameter dalam 3/8 inchi (35 mm).3). Pengujian Kuat Geser Triaksial (Triaxial Test)Untuk pengujian triaksial, contoh tanah harus diberikan tekanan berdasarkan pada kedalaman dari contoh tanah tersebut.4). Pengujiian Konsolidasi (Consolidation Test)Pengujian in: harus mengacu pada standar yang berlaku di Indonesia dan tandar internasional.Seluruh peker}aan Penyelidikan, pengambilan sampel, pengujian lapangan dan pengujian laboratorium tersebut harus dilaksanakan dengan mengacu kepada peraturan dan standard yang berlaku di Indonesia. Dalam hal peraturan atau standar Indonesia belum/tidak mencakup dalam TOR, digunakan beberapa peraturan/standard luar negeri seperti ASTM, BS, 115 dan ketentuan standar yang berlaku di negara lain yang diakui secara intemasional serta Referensi yang dipergunakan agar dilampirkan didalam laporan pengujian.Janis pengujian laboratorium yang dilaksanakan adalah sebagai berikut Moisture Content Specific Gravity Liquid Limit Plastic Limit Grain Size Distribution Triaxia/ Test (UU, CU dan CD) Unconfined Compression Direct ShearConsolidationSemua hasil pengujian Laboratorium independen yang berkaitan dengan pekerjaan ini harus mendapat pengesahan dad Kepala Laboratorium yang bertanggung jawab untuk mengesahkan.