38
Sejarah dan Pengertian Baja Teknik peleburan logam telah ada sejak zaman Mesir kuno pada tahun 3000 SM. Bahkan pembuatan perhiasan dari besi telah ada pada zaman sebelumnya. Proses pengerasan pada besi dengan heat treatment mulai diperkenalkan untuk pembuatan senjata pada zaman Yunani 1000 SM. Proses pemaduan yang dibuat mulai ada sejak abad 14 yang diklasifikasikan sebagai besi tempa. Proses ini dilakkan dengan pemanasan sejumlah besar bijih besi dan charchoal dalam tungku atau furnance. Dengan proses ini bijih besi mengalami reduksi menjadi besi sponge metalik yang terisi oleh slag yang merupakan campuran dari pengotor metalik dan abu charcoal. Spone iron ini dipindahkan dari furnance pada saat masih bercahaya dan diselimuti oleh slag yang tebal lalu slagnya

Sejarah Dan Pengertian Baja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BACA

Citation preview

Page 1: Sejarah Dan Pengertian Baja

Sejarah dan Pengertian BajaTeknik peleburan logam telah ada sejak zaman Mesir kuno pada tahun 3000

SM. Bahkan pembuatan perhiasan dari besi telah ada pada zaman sebelumnya.

Proses pengerasan pada besi dengan heat treatment mulai diperkenalkan untuk

pembuatan senjata pada zaman Yunani 1000 SM.

Proses pemaduan yang dibuat mulai ada sejak abad 14 yang diklasifikasikan

sebagai besi tempa. Proses ini dilakkan dengan pemanasan sejumlah besar bijih

besi dan charchoal dalam tungku atau furnance. Dengan proses ini bijih besi

mengalami reduksi menjadi besi sponge metalik yang terisi oleh slag yang

merupakan campuran dari pengotor metalik dan abu charcoal. Spone iron ini

dipindahkan dari furnance pada saat masih bercahaya dan diselimuti oleh slag yang

tebal lalu slagnya dihilangkan untuk memperkuat besi. Pembuatan besi

meggunakan metode ini menghasilkan kandingan slag sekiar 3 persen dan 0,1

persen pengotor lain. Kadang kala hasil produksi dengan metode ini menghasilkan

baja bukannya besi tempa. Para pembuat besi belajar untuk membuat baja dengan

memanaskan besi tempa dan charcoal pada boks yang terbuat dar tanah liat selama

beberapa hari. Dengan proses ini besi akan menyerap cukup karbon untuk menjadi

baja sebenarnya.

Page 2: Sejarah Dan Pengertian Baja

Setelah abad ke 14 tungku atau furnance yang digunakan mulai mengalami

peningkatan ukuran dan  draft yang digunakan untuk pembakaran gas melewati

“charge,” pada pencampuran material mentah. Pada tungku yang lebih besar ini,

bijih besi pada bagian bagian atas furnance akan direduksi pertama kali direduksi

menjadi besi metalik dan menghasilkan banyak karbon sebagai hasil dari serangan

gas yang dilewatinya. Hasil dari furnance ini adalah pig iron, yaitu paduan yang

meleleh pada temperatur rendah. Pig iron akan dproses lebih lanjut untuk membuat

baja.

Pembuatan baja modern menggunakan blast furnance yang juga digunakan

untuk memurniakan besi oleh pembuat besi yang lampau. Proses pemurnian besi

cair dengan peledakan udara diakui oleh penemu Inggris Sir Henry Bessemer yang

mengembangkan  Bessemer furnance, atau pengkonversi, pada tahun 1855. Sejak

tahun 1960 telah diproduksi baja dari besi bekas secara kecil-kecilan pada furnance

elektrik, sehingga dinamakan mini mills. Mini mills adalah komponen yang sangat

sangat penting bagi produksi baja Amerika. Mills yang lebih besar digunakan pada

produksi baja dari bijih besi.

Berikut ini adalah awal mula ditemukannya Baja :

1.      Besi ditemukan digunakan pertama kali pada sekitar 1500 SM

Page 3: Sejarah Dan Pengertian Baja

2.      Tahun 1100 SM, Bangsa hittites yang merahasiakan pembuatan tersebut selama

400 tahun dikuasai oleh bangsa asia barat, pada tahun tersebbut proses peleburan

besi mulai diketahui secara luas.

3.      Tahun 1000 SM, bangsa yunani, mesir, jews, roma, carhaginians dan asiria juga

mempelajari peleburan dan menggunakan besi dalam kehidupannya.

4.      Tahun 800 SM, India berhasil membuat besi setelah di invansi oleh bangsa arya.

5.      Tahun 700 – 600 SM, Cina belajar membuat besi.

6.      Tahun 400 – 500 SM, baja sudah ditemukan penggunaannya di eropa.

7.      Tahun 250 SM bangsa India menemukan cara membuat baja

8.      Tahun 1000 M, baja dengan campuran unsur lain ditemukan pertama kali pada

1000 M pada kekaisaran fatim yang disebut dengan baja damascus.

9.      1300 M, rahasia pembuatan baja damaskus hilang.

10.  1700 M, baja kembali diteliti penggunaan dan pembuatannya di eropa.

Page 4: Sejarah Dan Pengertian Baja

Sifat BajaBeberapa sifat - sifat baja secara umum adalah :

1. Keteguhan (solidity)

Mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur

2. Elastisitas (elasticity)

Kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas –batas pembebanan tertentu,

sesudahnya pembebanan ditiadakan kembali kepada bentuk semula.

3. Kekenyalan / keliatan (tenacity)

Kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima perubahan perubahan bentuk

yang besar tanpa menderita kerugian-kerugian berupa cacat atau kerusakan yang

terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu pendek

4. Kemungkinan ditempa (maleability)

Sifat dalam keadaan merah pijar menjadi lembek dan plastis sehingga dapat

dirubah bentuknya

5. Kemungkinan dilas (weklability)

Page 5: Sejarah Dan Pengertian Baja

Sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan satu sama lain dengan memakai atau

tidak memakai bahan tambahan, tampa merugikan sifat-sifat keteguhannya

6. Kekerasan (hardness)

Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.

Klasifikasi BajaPengklasifikasian baja secara umum beserta penjelasannya menurut

“Handbook of Comparative World Steel Standards” adalah sebagai berikut:

Baja Karbon (Carbon Steel)Baja karbon adalah baja yang mengandung karbon sampai 1,7 %.

Penggunaan baja karbon banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari

untuk kepentingan yang umum.

Pembagian baja karbon adalah sebagai berikut:

a.       Low Carbon Steel ( < 0.2 % Carbon )

Baja low carbon biasanya digunakan untuk automobile body panels,

tin plate dan wire product yang membutuhkan keuletan yang tinggi.

b.      Medium Carbon Steel ( 0.2 - 0.5 % Carbon )

Page 6: Sejarah Dan Pengertian Baja

Baja medium carbon biasanya digunakan dalam kondisi hasil quench dan

tempered dan banyak digunakan sebagai shaft, axle, gear, crankshaft, coupling,dan

forging.

c.       High Carbon Steel ( > 0.5 % Carbon )

Baja high carbon banyak digunakan pada spring material dan high-strength

wire. Selain pembagian berdasarkan persen kadar karbon di atas, masih terdapat

baja karbon dengan kadar mangan yang tinggi (High Manganese Carbon Steel),

yaitu sekitar 1.1-1.4 % Mn. Baja jenis ini banyak digunakan dalam aplikasi rel

kereta api.

Baja Paduan (Alloy Steel)Baja paduan adalah campuran antara baja karbon dengan unsur-unsur lain

yang akan mempengaruhi sifat-sifat baja, misalnya sifat kekerasan, liat, kecepatan

membeku, titik cair, dan sebagainya yang bertujuan memperbaiki kualitas dan

kemampuannya. Penambahan unsur-unsur lain dalam baja karbon dapat dilakukan

dengan satu atau lebih unsur, tergantung dari karakteristik atau sifat khusus yang

dikehendaki.

a.       Low Alloy Steel ( < 8 % Alloying Element)

Page 7: Sejarah Dan Pengertian Baja

Salah satu contoh baja jenis ini yang terkenal adalah HSLA (High Strength

lowAlloy) yang menggunakan paduan Nb, V, Ti, dan Al.

b.      High Alloy Steel ( > 8 % Alloying Element)

Penggunaan baja paduan tinggi biasanya bertujuan untuk meningkatkan sifat-

sifat baja, yaitu:

1.      Corrosion Resistant (Austenitic dan Duplex)

2.      Heat Resistant (Austenitic)

3.      Wear Resistant (Manganese Steel)

Baja Tahan Karat (Stainless Steel).Baja tahan karat adalah paduan besi dengan minimal 12% Chromium. Jadi

tanpa tambahan apapun perpaduan Besi dengan 12% Chromium bisa disebut

Stainless Steel. Komposisi ini membentuk thin protective layer Cr2O3. Proses

pembuatan baja tahan karat terdapat 2 tahap, yaitu pertama menggunakan

sistem Electric Arc Furnace (EAF)  untuk melelehkan scrap dan ferro alloy

berkarbon tinggi sebagai bahan murah sumber krom, lalu lelehannya

disempurnakan dengan proses yang menggunakan alat Argon Oxygen

Decarburizer (AOD), dengan proses kedua ini akan menghilangkan kandungan

Karbon dan pegotor lainnya

Page 8: Sejarah Dan Pengertian Baja

Penggolongan Stainless SteelStainless Steel biasanya dibedakan menjadi lima golongan ,penggolongan ini

dilakukan menurut kadar paduan di dalamnya yaitu :

1.      Stainless Steel martensitik

Mempunyai struktur Kristal body centered cubic (BCC) yang menyimpang

pada kondisi yang telah di keraskan. Mempunyai sifat yang dapat di keraskan dan

ketahanannya terhadap korosi hanya pada kondisi lingkungan yang sifat korositnya

menengah. Baja Stainless Steel ini kandungan kromium yang di miliki berkisar

antara 10,5% - 18%, dan kandungan karbon bisa mencapai 1,2%. Kandungan

kromium dan karbon yang cukup tinggi menyebabkan bias terbentuknya struktur

martensit setelah proses pemanasan.

2.      Steinless steel feritik

Page 9: Sejarah Dan Pengertian Baja

Paduan baja jenis ini juga mempunyai struktur Kristal BBC . Kandungan

kromium pada paduan jenis ini berkisar antara 10,5 %- 30% . Paduan jenis ini

biasanya mengandung : molybdenum, silicon, alumunium, silicon, titanium dan

niobium untuk menghasilkan karakteristik tertentu. Stainless Steel jenis ini bersifat

feeomagnetik, mempunyai sifat yang ulet dan mampu bentuk yang baik. Tetapi

pada temperature yang tinggi kekuatan nya akan menurun dan lebih rendah dari

Stainless Steel austenitic. Demikian pula dengan ketangguhan nya hanya baik pada

temperature rendah.

3.      Stainless Steel Austenitik

Mempunyai kekuatan , ketangguhan, keuletan, sifat mampu bentuk yang

baik. Jenis Stainless Steel ini mempunyai struktur Kristal face centered cubic

(FCC). Struktur Kristal ini terbentuk karena penambahan unsure paduan austenite

seperti nikel, mangan, dan nitrogen. Stainless Steel jenis ini tidak besfat magnetic

pada kondisi anil, dan hanya dapat dikersakan dengan pengerjaan dingin (cold

worked )

Bandingan

4.      Stainless Steel duplex

Stainless Steel jenis ini mempunyai struktur campuran antara BBC ferit dan

FCC austenite. Perbandingan komposisi antara keduanya dipengaruhi oleh

Page 10: Sejarah Dan Pengertian Baja

komposisi logam dan proses perlakuan panas yang didapatkan . Tetapi pada

kondisi anil, perbandingan antara kedua fase itu seimbang. Sifat tahan korosi

Stainless Steel jenis ini mendekati Stainless Steel austenitic pada unsur paduan

yang serupa , tetapi mempunyai tensile dan yield strength yang lebih tinggi.

5. Precipitation –hardening Stainless Steel.

Jenis ini mempunyai unsur unsur penambahan kekerasan seperti tembaga,

alumunium, atau titanium. Pada kondisi anil, struktur mikroStainless Steel jenis ini

dapat berupa austenitic maupun martenistik

Proses Pembuatan Baja Tahan Karat (Stainless Steel )

Baja pada dasarnya adalah paduan besi-karbon dengan kadar karbon tidak lebih dari 2,0

%, selain itu juga mengandung sejumlah unsur paduan dan unsur pengotoran. Baja dibuat dari

besi kasar atau besi spons dengan mengurangi kadar karbon dan unsur lain yang kurang

disukai. Ada beberapa macam cara pembuatan baja, antara lain :

1.Konvertor

2.Open hearth furnance

3.Dapur listrik

Page 11: Sejarah Dan Pengertian Baja

Bahan baku pembuatan stainless steel diantaranya sebagai berikut:

         Besi kasar cair (pig iron) atau berupa Besi spons (sponge iron) (65-85%).

         Skrap baja (15-35%),

Bahan baku paduan dalam pembuatan stainless steel diantaranya

sebagai berikut :

         Carbon (C)

Unsur ini dapat membuat baja tetap kuat pada suhu tinggi.

         Chromium (Cr)Unsur ini dapat membuat baja menjadi lebih keras, tahan gesekan, tahan

korosi, dan tahan temperature tinggi. Dengan sifat-sifat itu membuat baja paduan

ini baik untuk bahan poros, dan roda gigi. Penambahan unsur chromium biasanya

diikuti dengan penambahan nikel.

         Silikon (Si)

Page 12: Sejarah Dan Pengertian Baja

Pada konsentrasi tinggi membuat baja tahan kondisi asam, pada konsentrasi

rendah memperbaiki sifat megnetik dan sifat listrik baja.

         Nikel (Ni)

Unsur campuran yang digunakan sebagai bahan dasar untuk beberapa

kelompok dari stainless steel. Nikel memberikan derajat kelenturan yang tinggi

(mampu berubah bentuk tanpa pecah) dan tahan terhadap karat (korosi). Hampir

65% dari semua nikel digunakan pada pembuatan stainless steel.

         Molibedenum (Mo)

Molibdenum akan memperbaiki baja menjadi tahan terhadap suhu yang

tinggi, liat, ,kuat dan memperbaiki kekerasan baja,. Baja paduan ini biasa

digunakan sebagai bahan untuk membuat alat-alat potong, misalnya pahat.

         Wolfram (W)

Unsur ini memberikan pengaruh yang sama seperti pada penambahan

molibdenum dan biasanya juga dicampur dengan unsur nikel (Ni) dan chromium

(Cr). Baja paduan ini memiliki sifat tahan terhadap suhu yang tinggi, karenanya

banyak digunakan untuk bahan membuat pahat potong yang lebih dikenal dengan

nama baja potong cepat (HSS /Hight Speed Steel).

Page 13: Sejarah Dan Pengertian Baja

         Vanadium (V)

Penambahan unsur ini akan memperbaiki struktur kristal baja menjadi

halus, memperkuat baja dan meningkatkan ketahanan baja terhadap panas.

Terlebih bila dicampur dengan chromium. Baja paduan ini digunakan untuk

membuat roda gigi, batang penggerak, dan sebagainya.

         Kobalt (Co)

Kobalt (Co) dengan penambahan unsur ini akan memperbaiki sifat

kekerasan baja meningkatkan kualitas baja, serta tetap keras pada suhu yang tinggi.

Baja paduan ini banyak digunakan untuk konstruksi pesawat terbang atau

konstruksi yang harus tahan panas dan tahan aus.

Proses Menggunakan Konvertor Konvertor terbuat dari baja dengan mulut terbuka (untuk memasukkan bahan

baku dan mengeluarkan cairan logam) serta dilapisi batu tahan api. Konvertor

diikatkan pada suatu tap yang dapat berputar sehingga konvertor dapat digerakkan

pada posisi horizontal untuk memasukkan dan mengeluarkan bahan yang diproses

dan pada posisi vertical untuk pengembusan selama proses berlangsung. Konvertor

ini dilengkapi dengan pipa yang berlubang kecil (diameternya sekitar 15 – 17 mm)

dalam jumlah yang banyak (sekitar 120- 150 buah pipa) yang terletak pada bagian

bawah konvertor.

Page 14: Sejarah Dan Pengertian Baja

Sewaktu proses berlangsung udara diembuskan ke dalam konvertor melalui

pipa saluran dengan tekanan sekitar 1,4 kg/cm3 dan langsung diembuskan ke

cairan untuk mengoksidasikan unsur yang tidak murni dan karbon. Kandongan

karbon terakhir dioksidasi dengan penambahan besi kasar yang kaya akan mangan,

seterusnya baja cair dituangkan ked ala panci – panci dan dipadatkan menjadi

batang – batang cetakan. Kapasitas konvertor sekitar 25 – 60 ton dan setiap proses

memerlukan waktu 25 menit. Proses pembuatan baja yang menggunakan konvertor

adalah sebagai berikut :

1.      Proses Bessemer

Proses Bessemer adalah suatu proses pembuatan baja yang dilakukan di

dalam konvertor yang mempunyai lapisan batu tahan api dari kuarsa asam atau

oksida asam (SiO2), sehingga proses ini disebut "Proses Asam". Besi kasar yang

diolah dalam konvertor ini adalah besi kasar kelabu yang kaya akan unsur silikon

dan rendah fosfor (kandungan fosfor maksimal adalah 0,1%). Besi kasar yang

mengandung fosfor rendah diambil karena unsur fosfor tidak dapat direduksi dari

dalam besikasar apabila tidak diikat dengan batu kapur. Di samping itu. fosfor

dapat bereaksi dengan lapisan dapur yang terbuat dari kuarsa asam, reaksi ini

membahayakan atau menghabiskan lapisan konvertor. Oleh karena itu, sangat

menguntungkan apabila besi kasar yang diolah dalam proses ini adalah besi kasar

kelabu yang mengandung silikon sekitar 1,5% - 2%.

Page 15: Sejarah Dan Pengertian Baja

Dalam proses ini bahan baku dimasukkan dan dikeluarkan sewaktu

konvertor dalam posisi horizontal (kemiringannya sekitar 30°). Sementara itu,

udara diembuskan dalam posisi vertikal atau disebut juga kedudukan proses.

Dalam konvertor, yang pertama terjadi adalah proses oksidasi unsur silikon yang

menghasilkan oksida silikon. Kemudian diikuti oleh proses oksidasi unsur fosfor

dan mangan yang menghasilkan oksida fosfor dan oksida mangan, ditandai dengan

adanya bunga api yang berwarna kehijau-hijauan.

Baja dapat dihasilkan dengan mengembuskan udara melalui besi kasar cair

di dalam dapur yang disebut “konvertor”, sehingga unsur – unsur yang tidak murni

akan dikeluarkan dengan jalan oksidasi. Pada waktu itu cara pembuatan jalan

kereta api dan pembuatan peralatan hampir sama pentingnya. Karena sejak udara

dimasukkan atau diembuskan, kotoran – kotoran di dalam baja akan berkurang.

Proses Bessemer mengolah baja dengan menggunakan besi kasar berkualitas

baik yang mengandung fosfor rendah. Bila fosfornya tinggi baja yang dihasilkan

berkualitas rendah, sebab dalam proses pengolahan tidak seluruh fosfor dapat

dikeluarkan. Masalah pengeluaran unsur fosfor telah dapat dipecahkan pada proses

dapur Thomas, dengan menggunakan batu kapur pada lapisan dasar dapur.

Sehingga sampai saat ini proses Thomas digunakan untuk memproses besi kasar

dapat kaya dengan fosfor.

Page 16: Sejarah Dan Pengertian Baja

Proses oksidasi yang terakhir adalah mengoksidasi karbon. Proses ini

berlangsung disertai dengan suara gemuruh dan nyala api berwarna putih dengan

panjang sekitar 2 meter, kemudian nyala api mengecil. Sebelum nyala api padam,

ditambahkan besi kasar yang banyak mengandung mangan, kemudian baja cair

dituangkan ke dalam panci-panci tuangan dan dipadatkan dalam bentuk batang-

batang baja.

2.      Proses Thomas

Proses Thomas adalah suatu proses pembuatan baja yang dilakukan di dalam

konvertor yang bagian dalamnya dilapisi dengan batu tahan api dari bahan

karbonat kalsium dan magnesium karbonat (CaCO3 + MgCO3 ) yang disebut

"dolomit". Proses ini disebut juga proses basa karena lapisan konvertor terbuat dari

dolomit dan hanya mengolah besi kasar putih yang kaya dengan fosfor (sekitar 1,7

- 2%) dan rnengandung unsur silikon rendah (sekitar 0,6 - 0,8%). Proses ini makin

baik hasilnya apabila besi kasar yang diolah mengandung unsur silikon yang

sangat rendah.

Dalam proses ini udara diembuskan ke cairan besi kasar di dalam konvertor

melalui pipa saluran udara, sehingga terjadi proses oksidasi di dalam cairan

terhadap unsur-unsur campuran. Pertama kali unsur yang dioksidasi adalah silikon

(Si), kemudian mangan (Mn), dan fosfor (P). Oksidasi unsur fosfor terjadi cepat

sekali, sekitar 3 - 5 menit dan proses oksidasi yang terakhir adalah unsur karbon

Page 17: Sejarah Dan Pengertian Baja

disertai suara gemuruh dan nyala api yang tinggi. Apabila nyala api sudah

mengecil dan kemudian padam berarti proses oksidasi telah selesai.

Proses oksidasi yang terjadi pada unsur-unsur di dalam besi kasar

menghasilkan oksida yang akan dijadikan terak dengan jalan menambahkan batu

kapur ke dalam konvertor. Selanjutnya terak cair dikeluarkan dari dalam konvertor,

diikuti dengan penuangan baja cair ke dalam panci-panci tuangan kemudian

dipadatkan menjadi batangan baja.

3.         Proses Siemens Martin

Proses tungku terbuka disebut juga proses Siemens Martin, yang disesuaikan

dengan nama ahli penemu proses tersebut. Proses ini digunakan untuk

menahasilkan baja yang mengandung karbon sedang dan rendah dengan cara

proses asam atau basa, sesuai dengan sifat lapisan dapurnya. Proses ini

berlangsung di dalam dapur tungku terbuka atau dapur Siemens Martin yang

mempunyai kapasitas 150 - 300 ton, bahan bakarnya gas yang dihasilkan dengan

pembakaran kokas di atas tungku atau bahan bakar minnyak. Dapur ini

menggunakan prinsip regenerator (hubungan balik) dan tungku pemanas dapat

mencapai temperatur sekitar 900 -1.200 0C, tungku pemanas ini bisa mencapai

temperatur tinggi apabila diperlukan, dan pada waktu yang sama menghemat bahan

bakar. Dalam proses ini dapur diisi dengan besi kasar dan baja bekas, kemudian

dicairkan sehingga beberapa unsur campuran terbentuk menjadi terak di atas

Page 18: Sejarah Dan Pengertian Baja

permukaan cairan besi, tambahkan bijih besi atau serbuk besi yang berguna untuk

mereduksi karbon, maka lubang pengeluaran dapur dibuka dan cairan dituangkan

ke dalam panci-panci tuangan. Baja cair meninggalkan dapur sebelum terak cair

dan beberapa terak dapat dicegah meninggalkan dapur sampai seluruh baja cair

dikeluarkan, kemungkinan terak ikut tertuang ke dalam panci yang akan

mengapung di atas baja cair sehingga perlu dikeluarkan dan dituangkan ke dalarn

panci yang berukuran kecil. Baja cair yang telah penuh di dalam panci dituangkan

ke dalam cetakan melalui bagian bawah cetakan, sehingga terak tetap di dalam

panci dan terakhir dikeluarkan. Selain itu, dapat pula dipisahkan dengan cara

menuangnya ke dalam cetakan yang lebih kecil. Setiap melakukan proses

pemurnian besi kasar dan bahan tambahan lainnya berlangsung selama 12 jam,

kemudian diambil sejumlah baja cair sebagai contoh untuk dianalisis

komposisinya. Sementara itu, terak yang dihasilkan dari proses basa digunakan

sebagai pupuk buatan.

Page 19: Sejarah Dan Pengertian Baja

Proses Open Hearth Furnace

( Proses terbuka)Tanur berupa piringan datar yang besar. Pada dasar kolom telah ditempatkan

oksida basa seperti CaO atau MgO yang nantinya akan berguna sebagai zat

pengikat. Ke dalam tanur tinggi dimasukan besi tuang, besi bekas dan batu kapur.

Campuran gas pembakar dan udara panas dilewatkan di atas piringan yang berisi

besi cair ini. Sementara diaduk maka akan berlangsung reaksi antara oksida-oksida

pengotor dengan CaO dan MgO menjadi kerak. Kelebihan proses ini adalah

kualitas baja yang dihasilkan mudah dikontrol kualitasnya secara terus menerus

selama

proses ini

Page 20: Sejarah Dan Pengertian Baja

berlangsung lama (8-10 jam ) sedangkan Proses Bassemer berlangsung cepat (15

menit).

Gambar Open Hearth Steel Furnace

Proses Dapur Listrik

Baja yang berkualitas tinggi dihasilkan apabila, dilakukanpengontrolan temperatur

peleburan.dan memperkecil unsur-unsur campuran di dalam baja yang dilakukan

selama proses pemurnian. Proses pengolahan seperti ini, dilakukan dengan

menggunakan dapur listrik. Pada awal pemurnian baja menggunakan dapur tungku

terbuka atau konvertor, selanjutnya dilakukan di dalam dapur listrik sehingga

diperoleh baja yang berkualitas tinggi. Dapur listrik terdiri dari dua jenis, yaitu

Page 21: Sejarah Dan Pengertian Baja

dapur listrik busur nyala dan dapur induksi frekuensi tinggi.

1.    Dapur listrik busur nyala

Dapur ini mempunyai kapasitas 25 - 100 ton dan dilengkapi dengan tiga buah

elektroda karbon yang dipasang pada bagian atas atau atap dapur, disetel secara

otomatis untuk menghasilkan busur nyala yang secara langsung memanaskan dan

mencairkan logam. Dapur ini dapat mengolah logam dengan proses asam atau basa

sesuai dengan lapisan batu tahan apinya dan bahan yang dimasukkan ke dalam

dapur (besi kasar), termasuk logam bekas (baja atau besi) yang terlebih dahulu

diketahui komposisinya. Apabila dilakukan.proses basa maka terjadi oksidasi terak

dari batu kapur atau bubuk kapur untuk mereduksi unsur-unsur-campuran.

Selanjutnya diperoleh pemisahan terak (mengandung batu kapur) dari baja cair.

Page 22: Sejarah Dan Pengertian Baja

Juga dapat ditambahkan dengan logam campur sebelum cairan dikeluarkan dari

dalam dapur untuk mencegah oksidasi.

2.    Dapur induksi frekuensi tinggi

Dapur ini terdiri dari kumparan yang dililiti kawat mengelilingi cawan batu

tahan api, ketika tenaga yang dialirkan dari listrik, akan menahasilkan arus listrik

yang bersirkulasi di dalam logam yang menyebabkan terjadinya pencairan. Apabila

bahan logam telah cair - maka arus listrik membuat gerak mengaduk (berputar).

Kapasitas dari dapur jenis ini adalah 350 kg - 6 ton pada umumnya dapur ini

digunakan untuk memproduksi baja paduan yang khusus.

Kelebihan Stainless Steel

- Daya tahan korosi

Semua baja stainless mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap korosi. Angka-angka

logam campuran yang rendah menahan korosi pada kondisi-kondisi ruang hampa, angka-

angka campuran logam yang tinggi dapat menahan korosi pada kebanyakan asam, larutan

alkalin, dan lingkungan-lingkungan yang menghasilkan klorida , bahkan pada suhu dan

tekanan yang dinaikkan.

Page 23: Sejarah Dan Pengertian Baja

- Daya tahan suhu rendah dan tinggi

Beberapa angka akan menahan penskalaan dan pengaturan daya yang tinggi pada suhu-

suhu yang sangat tinggi, sementara yang lain menunjukkan pengecualian kekerasan pada suhu-

suhu cryogenic.

- Kesenangan pembuatan (ease of fabrication)

Mayoritas baja-baja stainless dapat dipotong, dilas, dibentuk, dimesinkan, dan dibuat

dengan mudah.

- Daya

Sifat-sifat kekerasan yang dibentuk profil logam dengan temperature indin dari

kebanyakan baja-baja stainless dapat digunakan dalam merancang mengurangi ketebalan

bahan dan mengurangi berat dan beaya. Baja-baja stainless mungkin diperlakukan panas untuk

membuat komponen-komponen daya yang sangat tinggi.

- Pertimbangan estetika

Baja-baja stainless tersedia pada kebanyakan lapisan-lapisan penutup permukaan. Baja

stainless ini diatur dengan mudah dan sederhana menghasilkan kualitas yang tinggi,

penampilannnya menyenangkan.

- Sifat-sifat higienis

Kemampuan membersihkan dari baja-baja stainless menjadikan pilihan-pilihan utama

di rumah sakit- rumah sakit, dapur- dapur, fasilitas proses farmasi dan makanan.

Page 24: Sejarah Dan Pengertian Baja

- Karakteristik dalam kehidupan

Baja stainless adalah sebuah bahan yang pemeliharaannya rendah dan tahan lama dan

sering merupakan pilihan paling sedikit mahal dalam perbandingan biaya jalan kehidupan.

Kelemahan Menggunakan Stainless Steel

Setiap bahan memiliki kelemahan dan Stainless Steel tidak terkecuali.

Beberapa kelemahan utama termasuk nya:

1. Tinggi biaya awal, terutama ketika logam alternatif yang dipertimbangkan.

2. Kesulitan dalam pengelasan karena disipasi yang cepat panas yang juga

dapat menghasilkan potongan hancur atau biaya pemborosan tinggi

Aplikasi Baja Stainless Steell

Page 25: Sejarah Dan Pengertian Baja

Aplikasi baja Stainless Steel di bagi menjadi 3 yaitu :

Perlengkapan Stainless Steel untuk industri makanan

a.      Food service trolley ( trolley makanan )

b.     Load transfer trolley ( trolley barang )

c.      Luggage trolley ( trolley barang )

d.    Mixer ( pengaduk )

e.      Bowl sink ( sink bowl )

Perlengkapan Stainless Steel untuk dapur dan industri hotel

a.      Towel warmer ( pemanas handuk )

b.     ( penghangat piring )

c.      Kwali Range

d.    Blower kwali range

e.      Teppan yaki

f.       Kompor Blower

g.     Tempat sampah

Perlengkapan Stainless Steel lainnya

a.      Work table ( meja kerja )

Page 26: Sejarah Dan Pengertian Baja

b. meja kerja knock down

c.      Tempat sampah stainless

d.    Queve stand / tiang antrian ( tali pita )

e.      Tiang antrian / pembatas antrian ( tali Bludru )

f.       Service food trolley / service trolley

g.     Collect trolley ( u/ mengumpulkan piring )

h.     Multy rack ( Bermacam-macam rak )