Upload
ibn-masum
View
217
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
1/13
BAB I
A. Latar Belakang
Sebuah bahasa, termasuk bahasa Arab, pada awalnya bermula dari
bahasa lisan ( lughah al-nutq ) yang digunakan para pemakai bahasa
untuk berkomunikasi dengan sesamanya, sebelum pada tahap
selanjutnya, bahasa itu dikodifkasi atau dibukukan dalam bentuk
bahasa tulis ( lughah kitabah ) yang kemudia banyak orang
menyebutnya dengan istilah kamus/ mu’jam .
Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-
kata. a ber!ungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan
baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkinmempunyai pedoman sebutan, asal-usul (etimologi) sesuatu perkataan
dan juga "ontoh penggunaan bagi sesuatu perkataan. #ntuk
memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus.
Kamus merupakan kha$anah yang memuat perbendaharaan kata suatu
bahasa, yang se"ara ideal tidak terbatas jumlahnya.
%alam tulisan berikut, kami akan menjelaskan bagaimana sejarah
leksikograf Arab ditinjau dari segi sejarah.
B. Rumusan Masalah1. &agaimana sejarah 'eksikograf Arab 2. Apa saja dasar-dasar kodifkasi &ahasa Arab 3. Apa !aktor pendorong penyusunan Kamus Arab 4. Apa saja tahapan kodifkasi &ahasa Arab
C. Tujuan Makalah. *engetahui sejarah 'eksikograf Arab
+. *engetahui yang mendasari kodifkasi &ahasa Arab. *engetahui yang menjadi !aktor pendorong penyusunan Kamus
Arab. *engetahui tahapan dalam mengkodikasikan &ahasa Arab
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
2/13
BAB II
PEMBAHASA
A. Sejarah Leks!k"gra# Ara$
Sebuah bahasa, termasuk bahasa Arab, pada awalnya bermula dari
bahasa lisan (Lughah al-Nutq) yang digunakan para pemakai bahasa
untuk berkomunikasi dengan sesamanya, sebelum pada tahun
selanjutnya, bahasa itu dimodifkasi atau dibukukan dalam bentuk
bahasa tulis (Lughah Kitabah) . Asumsi ini diperkuat dengan bukti
realististis yang menunjukkan betapa banyak bahasayang telah pernah
berkembang lalu punah karena belum dikodifkasidalam "atatan. al
itu disebabkan manusia yang belum mengenal budaya tulis-menulis
sehingga bahasa lisan mereka lenyap bersamaan dengan eksistensi
peradaban mereka, seperti, bahasa Akkad, atau &abylonia, bahasa
Aram, dan sebagainya.
Selain alat komunikasi, bahasa juga ber!ungsi sebagai alat berfkir
atau media nalar bagi pemakai bahasa itu sendiri. erkembangan
sebuah bahasa mengikuti perkembangan pemikiran para pengguna
bahasa. Sedang manusia, ia tidak akan mampu mengha!al dan
mengembangkan seluruh kata dari bahasanya sekalipun ia memiliki
tingkat ke"erdasan yang tinggi. 0leh sebab itu, terkadang seseorang
tidak mampu mengingat sebuah kata atau kesulitan untuk menyebut
kosakata yang sesuai dengan yang ia inginkan.
roblem di atas menunjukkan urgensi kamus sebagai bahasa
rujukan untuk mengembangkan makna, menghimpun kata,
melestarikan bahasa, dan mewariskan peradabanyang bisa
dikembangkan. al ini yang mendasari manusia melirik pentingnya
bahasa tulis untuk mengkodifkasi bahasa mereka.
'eksikologi, yang pada awalnya dimaknai sebagai ilmu untuk
mengetahui makna kata, sama tuanya dengan bahasa yang
dilayaninya. Kebutuhan mengajarkan bahasa menulis atau berbi"ara
+
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
3/13
benar, dan memahami isi atau arti dari pernyataan se"ara benar
adalah uni1ersal. %alam kasus bahasa Arab mempunyai kata yang
berlainan untuk setiap subdi1isi atau nuansa artinya, dan untuk setiap
anggota kelas yang dikonotasikan kata. Setiap jam dalam sehari,misalnya mempunyai nama yang berbeda. 2ambut pada setiap bagian
kepala, setiap kekurangan pada mata manusia, masing-masing
mempunyai nama sendiri. Setiap tindakan punya ragam sederajat
intensitas dan kualifkasi yang berbeda, yang masing-masing memiliki
kata berbeda untuk menunjukkannya. *elihat, duduk, berdiri, berjalan,
makan, dan minum masing-masing memiliki lusinan kata yang merujuk
pada tindakan serupa yang se"ara umum dimaksudkan oleh kata-kata
ini. 3amun, setiap kata itu menyi!ati setiap tindakan dengan "ara
menjamin identitas khususnya. &egitu pula, objek biasa mempunyai
banyak nama yang merujuk kepada objek serupa tetapi membedakan
sedikit ragam "ontohnya. Ada tiga belas nama untuk susu, tiga belas
nama untuk madu,dua puluh satu nama untuk "ahaya, dua puluh
empat nama untuk tahun. Ada dua puluh sembilan nama untuk
matahari, lima puluh nama untuk berbagai jenis awan dan banyak
lainnya.
Karakter di atas menunjukkan bahwa bahasa Arab adalah bahasa
yang kaya dengan kosakata. Kosakata dalam bahasa Arab merangkum
semua bidang. a dapat diperhatikan berdasarkan kepada kata-kata
yang dikodifkasi di dalam kamus-kamus Arab. %alam bahasa Arab,
pembentukan satu kata saja bisa menunjuk ke beberapa makna.
4ontohnya kata ‘Ain yang memberi makna kepada mata penglihatan,
mata air, sebuah negeri, sebuah tempat, ketua kaum, pimpinan
tentara, bermakna diri, bayaran sekaligus secara tunai, sejenis mata
uang, pengintip, dan huruf ‘ain. &ahkan terdapat perkataan-perkataan
yang digunakan lebih dari satu atau dua kata untuk menggambarkan
kepada satu makna atau makna yang hampir sama. stilah-istilah yang
merujuk kepada makna unta, kuda, kurma, pedang, kambing, biri-biri,
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
4/13
kibas, dan lain-lain digunakan dengan beberapa perkataan yang
memberi makna hampir sama.
Selain kebutuhan terhadap kodifkasi bahasa dalam bentuk tulisan
di kalangan bahasa Arab, karakter bahasa Arab yang memilikikekayaan kosakata dan aspek kesamaan makna dalam beberapa kata,
merupakan !aktor pendukung yang memudahkan bangsa Arab untuk
menyusun kamus.
%alam pandangan Abed al-5abiri, akti1itas kodifkasi bahasa bukan
sekedar 6pembukuan7 dalam arti pen"atatan. Kodifkasi merupakan
peralihan bahasa Arab yang tidak ilmiah kepada bahasa ilmiah.
engumpulan kosakata bahasa dan penetapan "ara-"ara deri1asi dan
mor!ologinya, penetapan kaidah-kaidah struktur serta pemilihan tanda-
tanda untuk menghilangkan ketidakjelasan dalam penulisannya, semua
itu tidak hanya disebut pen"iptaan ilmu baru, yakni ilmu bahasa Arab
tetapi juga pen"iptaan bahasa baru yakni bahasa Arab fusha. 2
roses kodifkasi, pada akhirnya merubah bahasa Arab dari semula
yang tidak ilmiah (tidak bisa dipelajari se"ara ilmiah) menjadi bahasa
ilmiah, bahasa yang tunduk kepada sistem yang juga diikuti oleh
banyak ilmiah.
roses pengumpulan dan kodifkasi bahasa bertolak dari
kekhawatiran terjadinya kerusakan bahasa karena menyebarnya dialek
yang menyimpang (lahn) dalam masyarakat dimana orang Arab
sebagai kelompok minoritas. Karena terjadinya lahn yang disebabkan
oleh terjadinya per"ampuran antara orang Arab dan non-Arab (ma ali)
di kota-kota besar semisal rak dan Syam, maka wajar jika bahasa Arab
yang dipandang 1alid (al-!ughah al-"hahihah) di"ari dari orang-orang
&adui khususnya dari kabilah-kabilah yang masih terisolir dan
masyarakatnya masih memelihara insting dan 6kemurnian7
A$har bin *uhammad, +889. #eberapa aspek keunikan dan keistime aanbahasa Arab sebagai bahasa al-$ur’an, (0nline) 5urnal :eknologi, + (;) 5un.+889< = -=> ? #ni1ersitas :eknologi *alaysia.
+ *uhammad Abed al-5abiri. @ @. %&rmasi 'alar Arab, terj. mam Khoiri. +88 . Bogyakarta< 24iSo%, hlm.
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
5/13
pela!alannya. Karena itu, para leksikolog lebih mengarahkan
periwayatan bahasa kepada orang &adui.
:atkala itu, orang-orang &adui yang bertelanjang kaki selalu di"ari
setiap kali terjadi keruwetan. %an ketika periwayatan bahasa padaawal abad + menjadi pro!esi dan orang-orang semisal Abu Amr bin
CAla (w. 9 ), amad al-2awiyah (w. 99 ), Khalil bin Ahmad (w. >8
) dan lainnya men"urahkan tenaganya dalam periwayatan ini, syarat
terpenting yang mereka tetapkan bagi orang yang dipandang memiliki
kapasitas untuk dijadikan sumber pengambilan bahasa adalah mereka
yang kasar kulitnya dan !asih pengu"apannya. &ukan hanya itu,
kompetisi untuk menemukan orang &adui dan menjadikannya
pegangan dalam menentukan dan mengumpulkan bahasa, telah
menjadikan ulama memandang mereka terjaga dari kesalahan bahasa.
'ebih dari itu timbul kesadaran di kalangan masyarakat &adui yang
tinggal di pedalaman akan bernilai u"apan mereka. *ereka merasa
memiliki sesuatu yang bisa dijual. ada gilirannya, sebagian orang
&adui beralih pro!esi menjual dagangannya berupa 6perkataan7 dan
sebagian lainnya pergi ke &asrah atau Ku!ah untuk menjadikan dirinya
sebagai perawi bahasa.
5adi, pada awalnya, proses pemaknaan kosakata dalam bahasa Arab
bermula melalui metode pendengaran (al-"ima’i), yaitu pengambilan
riwayat oleh para ahli bahasa dengan "ara mendengarkan langsung
perkataan orang-orang &adui. Kemudian, metode pendengaran
bergeser ke metode analogi ($iyas) , yaitu pemaknaan kata dengan
menggunakan teori-teori tertentu yang dibuat oleh para ahli bahasa.
Salah satunya, metode Diyas ala Khalil yang mengedepankan deri1asi
kata melalui teknik khusus yang dikenal dengan aqlibul alimah.
Khalil berinteraksi dengan + huru! hijaiyah sebagai kumpulan dasar
(*ajmu’ah as-Ashliyah) yang dari sana dihasilkan setiap per"abangan
yang terdiri dari dua hingga lima unsur. Kata-kata dalam bahasa Arab,
menurut metode Khalil, adakalanya terdiri dari dua huru! ( suna’i) , tiga
huru! ( sulatsi), empat huru! (+uba’i), dan lima huru! ( humasi). %i
bid., hlm /- 0
9
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
6/13
samping itu, ada huru! tambahan yang bisa dibuang dan
mengembalikkan kata *a1id (yang berimbuhan) kepada kata *ujarrad
(bentuk asli tanpa tambahan). Atas dasar itu, ia mulai menyusun huru!
hijaiyah yang satu dengan yang lain menjadi kata yang terdiri dari dua,tiga, empat, atau lima huru! dengan meman!aatkan segala
kemungkinan yang ada, misalnya < bada, daba, abada, bada’a, da’aba,
dan seterusnya dengan tanpa melakukan pengulangan. :eknik ini yang
disebut dengan aqlib al- alimah.
*enurut sejarawan, kemungkinan penyusunan huru! ini (mulai dari
dua hingga lima huru!) men"apai +. 89. + kata atau gabungan
huru!. Kemudian Khalil meneliti kata-kata atau gabungan huru! ini. 5ika
didapati kata itu digunakan (*usta’mal) dalam kenyataan semisal
dharaba maka kata itu didokumentasikan dan dibukukan dalam kamus,
sedang yang dalam kenyataan tidak digunakan semisal jasyasya,
diabaikan (*uhmal) . asil kodifkasi Khalil berupa sebuah kamus al-‘Ain
yang merupakan kamus pertama dalam sejarah bahasa Arab.
*elihat !enomena pergeseran dari periwayatan sima’i ke qiyas,
paling tidak sejak era Khalil dan tokoh-tokoh semasanya yang telah
memungkinkan bahasa Arab berdinamika se"ara internal melalui
deri1asi (isytiqaq) hingga menghasilkan kata jadian yang banyak, maka
pada saat yang sama berarti bahasa Arab telah membentengi diri dari
setiap perubahan dan perkembangan yang dimun"ulkan sejarah.
%engan kata lain, bahasa Arab bersi!at ahistoris, tidak mengalami
perubahan baik dari segi gramatika (nahwu), etimologi (shoro!), *akna
kata serta kalimat dan juga reproduksi internalnya. engumpulan
bahasa dari orang-orang Arab &adui dan hanya dari mereka, nis"aya
memiliki pengaruh yakni karakteristiknya yang menga"u kepada situasi
kehidupan mereka. Konsekuensinya, kata yang tidak bisa di"ari
rujukannya dalam konsepsi pendengaran (sima’i) yang sadur dari alam,
dan batasan-batasan bentukan bahasa, dipandang sebagai kata
serapan (dakhil) ke dalam bahasa Arab.
bid., hlm
=
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
7/13
%eri1asi yang bertolak dari kata kepada makna periwayatan hanya
orang Arab &adui, dan pengambilan bahasa dari berbagai kabilah
sehingga menjadikan satu barang memiliki banyak nama, semua itu
menjadikan bahasa Arab dibanjiri dengan kata dibanding maknanya.3amun, hanya berkaitan dengan dunia &adui, bukan dunia yang
peradaban. al ini, mengakibatkan bahasa Arab !usha atau bahasa
kamus menjadi miskin bila dibandingkan dengan teks al-DurEan. Sebab,
teks al-DurEan mengadopsi kata-kata non-Arab dan kemudian
mengarabkannya.
&ahasa Arab &adui yang dijadikan standar leksikolog Arab di era
kodifkasi, menjadikan bahasa Arab tidak mengandung kata-kata dan
konsep-konsep baru yang ada dalam al-DurEan dan hadits dan yang
populer dalam masyarakat *ekkah dan *adinah, khususnya kata-kata
kebudayaan. *aka bahasa Arab, bahasa kamus, dan nahwu, jauh lebih
sempit dan kaku dibanding bahasa al-DurEan dan konsekuensinya
kurang berperadaban dibanding bahasa al-DurEan. tulah yang
menjadikan al-DurEan senantiasa lebih luas dan kaya dan menjadikan
bahasa Arab yang dikodifkasi pada era kodifkasi tetap tidak mampu
menyerap bahasa lain. 9
Falaupun demikian realitas bahasa Arab, tapi bahasa Arab sebagai
bahasa wahyu, ter"atat sebagai bahasa pertama yang dipelajari se"ara
ilmiah. tu terjadi kerena desakan berjuta orang slam baru yang ingin
memahami wahyu mereka yakini pesan lahi.
:untutan untuk mengajar bahasa Arab kepada muslim yang tidak
berbahasa Arab turut melahirkan ilmu bahasa, yaitu tata bahasa,
ortograf, sintaks, leksikologi, linguistik, dan puisi. 0rang pertama yang
melakukan tugas peletakkan tata bahasa Arab dalam bentuk sistematis
adalah Abul Aswad al-%uEali (=@ /= @ *). %ia adalah seorang tabi’in
(generasi kedua muslim), dan pernah menyertai Ali bin Abu :halib,
khali!ah keempat, dalam perang shiGn. Abul Aswad al-%uEali juga
bertanggung jawab meran"ang tanda-tanda 1okalisasi, yang
ditentukan oleh status tata bahasa kata-kata dan membentuk indeks
9 bid., hlm. - +
>
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
8/13
status itu. :anda-tanda 1okalisasi pertama yang dipakai dalam bahasa
Arab adalah yang dipakai dalam Syiria dan kemudian dipakai bahasa
brani< satu titik di atas untuk 6a7 pendek dari objek langsungH dan satu
titik dibawah huru! itu untuk 6u7 nominati!H=
dan satu titik dibawahhuru! itu untuk menunjukkan bunyi 6i7 penghabisan dari objek yang
tidak langsung. >
Sistem di atas tidak bertahan lama. Sebelum abad pertama periode
slam berlalu, diperkenalkan tanda-tanda yang sekarang dipakai. ada
masa ini juga tanda-tanda ini di tetapkan untuk menunjukkan
hubungan antara dua kata atau pemisah mereka, penggandaan
kosakata, dan titik-titik untuk membedakan huru!-huru! yang
bentuknya sama. ada masa al- ajjaj, gubernur rak dan pro1insi-
pro1insi timur, proses ini selesai. %ialah yang memasukkannya ke
dalam tulisan al-DurEan pada masa kekhali!ahan Abdul *alik bin
*arwan (==- = /= 9->89 *).
ara khali!ah #mawi mendorong rakyatnya yang berbakat untuk
meletakkan !ondasi bahasa Arab. *ereka memberi hadiah kepada
siapa saja yang ran"angannya bernilai. &uku-buku al-AsmaEi tentang
hewan dan tumbuhan bukanlah karya $oologi atau botani. :etapi,
risalah linguistik yang mengidentifkasi, menganalisis, dan
mengklasifkasikan nama hewan dan tumbuhan serta penggunaannya.
Karya-karya itu merupakan kosakata khusus, dimana kata disusun
berdasarkan maknanya bukan ejaannya. %isinilah dimulainya
penyusunan kamus-kamus bahasa Arab dengan pendekatan makna
atau kamus maEani. 0rang Arab men"iptakannya beratus-ratus
sehingga meletakkan dasar bagi linguistik Arab. %isamping karya al-
AsmaEi, yang paling terkenal adalah Fiqh al-Lughah karya al-:saElabi
dan bnu Sidah dengan karyanya, al-*ukhashshash.
= Kasus yang menandai nomina atau yang sejenisnya sebagai pokok kalimat (subjek)Hbentuk kata benda yang timbul sebagai subjekH bagian kata benda dari suatu predikatatau sebagai keterangan pada bagian kalimat.
> smail 2. al-IaruJi dan 'ois 'amya al-IaruJi. 3p.4it., hlm += -+=9
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
9/13
*emasuki era Abbasiyah, kemun"ulan kamus-kamus maEani mulai
berkurang seiring dengan perkembangan ilmu-ilmu metodologis slam,
seperti nahwu, fJih, ta!sir, ilmu hadits, dan sebagainya. %i era
Abbasiyah, penyusunan kamus-kamus bahasa Arab mualimenggunakan sistematika leksikograf tertentu yang lebih
mengedepankan kata daripada makna, sehingga mun"ul kamus-kamus
al!ad$.
uru bahasa Arab dan leksikolog paling awal dan mungkin terbesar
adalah Khalil bin Ahmad al-Iarahidi, guru Sibawaih. Khalil adalah ahli
tata bahasa terbesar dan sastra abad kedua hijriyah. %ia menemukan,
membuat teori, dan menetapkan mode ritmis puisi Arab dan
menamainya. Kamusnya, al-‘Ain, kamus pertama kata Arab dan kitab
tata bahasa (sintaks) dia mensur1ei serta menemukan kata-kata dalam
bahasa Arab serta menemukan .+ 9. + kata. Abu &akar al-Labidi
( >@ /@ @ *), yang meringkas mahakarya Khalil, menyensus bahasa
ini, dan menyusunnya seperti pada tabel berikut ini <
5umlah Kata &entuk Akar %ipakai %iabaikan>98 + huru! 9 @ =
@.=98 huru! .+=@ 9.. 88 huru! +. +8 8.9 8=. >9.=88 9 huru! + =. >9.= 8=. +@. 88 >.>+8 =. + .= 8
B. %asar&'asar ("'!#kas! Bahasa Ara$
Sebelum era %inasti Abbasiyah, bangsa Arab, terutama umat slam,
belum banyak yang mengenal pentingnya kodifkasi bahasa atau
penyusunan kamus-kamus bahasa Arab. aling tidak, menurut %r. mel BaEJub, ada (tiga) !aktor yang menyebabkan kenapa bangsa Arab
belum atau terlambat dalam hal penyusunan kamus.
. *ayoritas bangsa Arab masih ummy (buta huru!).+. :radisi nomadisme dan perang.
. 'ebih senang bahasa dengan bahasa lisan.
mel BaEJub, al-*a’ajim al-!ugha iyah al-Arabiyah. (&eirut< %ar al- lm lil*alayin, @ ), hlm. +
@
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
10/13
C. )akt"r Pen'"r"ng Pen*usunan (amus Ara$
Iaktor-!aktor yang mendorong bangsa Arab untuk mengkodifkasi
bahasa mereka dan menyusun kamus-kamus berbahasa Arab, antara
lain <
. Kebutuhan bangsa Arab untuk mena!sirkan ayat-ayat al-DurEan+. Keinginan mereka untuk menjaga eksistensi bahasa mereka dalam
bentuk bahasa tulis.. &anyaknya buku-buku ta!sir yang terbit pada masa awal kodifkasi
al-DurEan dan hadits tentang 5haraib (kata-kata asing).. *un"ulnya ilmu-ilmu metodologis pertama dalam slam.
%. Taha+an ("'!#kas! Bahasa Ara$
Ahmad Amin ( > - @9 ) menyebutkan, ada tiga tahap kodifkasi
bahasa Arab hingga lahir kamus-kamus bahasa Arab. @
. :ahap Kodifkasi 3on-Sistemik. ada tahap ini, seorang ahli bahasa
biasa melakukan perjalanan menuju desa-desa. 'alu, ia mulai
men"ari data dengan "ara mendengar se"ara langsung perkataan
warga &adui yang kemudian ia "atat di lembaran-lembaran tanpa
menggunakan sistematika penulisan kamus.+. :ahap Kodifkasi :ematik. ada tahap kedua, para ulama yang
tengah mengumpulkan data mulai berfkir untuk menggunakan
teknik penulisan se"ara tematis. %ata terkumpul, mereka
klasifkasikan menjadi buku atau kamus tematik.. :ahap Kodifkasi Sistematik. ada tahap ketiga, penyusunan kamus
mulai menggunakan sistematika penulisan yang lebih baik danmemudahkan para pemakai kamus dalam men"ari makna kata yang
ingin diketahui.
@ Ahmad Amin, 6huha al- slam. (Kairo< *aktabah al-3ahdhah, @9=), hlm. += -+==
8
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
11/13
BAB III
(ESIMP,LA
0rang pertama yang melakukan tugas peletakkan tata bahasa Arab
dalam bentuk sistematis adalah Abul Aswad al-%uEali (=@ /= @ *). %ia
adalah seorang tabi’in (generasi kedua muslim), dan pernah menyertai
Ali bin Abu :halib, khali!ah keempat, dalam perang shiGn. Abul Aswad
al-%uEali juga bertanggung jawab meran"ang tanda-tanda 1okalisasi,
yang ditentukan oleh status tata bahasa kata-kata dan membentuk
indeks status itu.
uru bahasa Arab dan leksikolog paling awal dan mungkin terbesar
adalah Khalil bin Ahmad al-Iarahidi, guru Sibawaih. Khalil adalah ahli
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
12/13
tata bahasa terbesar dan sastra abad kedua hijriyah. %ia menemukan,
membuat teori, dan menetapkan mode ritmis puisi Arab dan
menamainya. Kamusnya, al-‘Ain, kamus pertama kata Arab dan kitab
tata bahasa (sintaks) dia mensur1ei serta menemukan kata-kata dalambahasa Arab serta menemukan .+ 9. + kata.
Ada (tiga) !aktor yang menyebabkan kenapa bangsa Arab belum
atau terlambat dalam hal penyusunan kamus.
. *ayoritas bangsa Arab masih ummy (buta huru!).+. :radisi nomadisme dan perang.
. 'ebih senang bahasa dengan bahasa lisan.
Iaktor-!aktor yang mendorong bangsa Arab untuk mengkodifkasi
bahasa mereka dan menyusun kamus-kamus berbahasa Arab, antara
lain <
9. Kebutuhan bangsa Arab untuk mena!sirkan ayat-ayat al-DurEan=. Keinginan mereka untuk menjaga eksistensi bahasa mereka dalam
bentuk bahasa tulis.>. &anyaknya buku-buku ta!sir yang terbit pada masa awal kodifkasi
al-DurEan dan hadits tentang 5haraib (kata-kata asing).. *un"ulnya ilmu-ilmu metodologis pertama dalam slam.
Ahmad Amin ( > - @9 ) menyebutkan, ada tiga tahap kodifkasi
bahasa Arab hingga lahir kamus-kamus bahasa Arab.
. :ahap Kodifkasi 3on-Sistemik.+. :ahap Kodifkasi :ematik.
. :ahap Kodifkasi Sistematik.
BAB I-
%A)TAR P,STA(A
Al-5abiri, *uhammad Abed. @ @. %&rmasi 'alar Arab, terj. mam Khoiri.
Bogyakarta< 24iSo% +88 .
Amin, Ahmad. 6huha al- slam. Kairo< *aktabah al-3ahdhah, @9=.
+
8/18/2019 Sejarah Leksikografi Arab
13/13
*uhammad, A$har bin. #eberapa aspek keunikan dan keistime aan
bahasa Arab sebagai bahasa al-$ur’an, (0nline) 5urnal :eknologi, + (;)
5un< = -=> ? #ni1ersitas :eknologi *alaysia, +889.
:aufJurro"hman, . 2. !eksik&l&gi #ahasa Arab. *alang< # 3 *alang
ress, +88 .
BaEJub, mel. al-*a’ajim al-!ugha iyah al-Arabiyah . &eirut< %ar al- lm lil
*alayin, @ .