Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

    1/10

    Sejarah munculnya Farmasi Klinik

    Istilah farmasi klinik mulai muncul pada tahun 1960an di Amerika, dengan penekanan pada

    fungsi farmasis yang bekerja langsung bersentuhan dengan pasien. Saat itu farmasi klinik

    merupakan suatu disiplin ilmu dan profesi yang relatif baru, di mana munculnya disiplin ini beraal dari ketidakpuasan atas norma praktek pelayanan kesehatan pada saat itu dan adanya

    kebutuhan yang meningkat terhadap tenaga kesehatan profesional yang memiliki

     pengetahuan komprehensif mengenai pengobatan. !erakan munculnya farmasi klinik dimulai

    dari University of Michigan dan University of Kentucky pada tahun 1960"an #$iller,19%1&.

    'ada era itu, praktek kefarmasian di Amerika bersifat stagnan. 'elayanan kesehatan sangat

    terpusat pada dokter, di mana kontak apoteker dengan pasien sangat minimal. (onsep farmasi

    klinik muncul dari sebuah konferensi tentang informasi obat pada tahun 196) yang

    diselenggarakan di Carnahan House, dan didukung oleh American Society of Hospital

     Pharmacy (ASHP) 'ada saat itu disajikan proyek percontohan yang disebut *!th floor

     pro"ect+ yang diselenggarakan di University of California *'erkainan+ antara pemberianinformasi obat dengan pemantauan terapi pasien oleh farmasis di S mengaali kelahiran

    suatu konsep baru dalam pelayanan farmasi yang oleh para anggota delegasi konferensi

    disebut sebagai farmasi klinik  #-i'iro, 00&. /al ini membaa implikasi terhadap

     perubahan kurikulum pendidikan farmasi di Amerika saat itu, menyesuaikan dengan

    kebutuhan akan adanya farmasis yang memiliki keahlian klinik.

    'erubahan isi pada pelayanan farmasi ini mendapat dukungan signifikan ketika /epler dan

    Strand #/epler dan Strands, 1990& pada tahun 1990 memperkenalkan istilah pharmaceutical

    care 'ada dekade berikutnya, kata itu menjadi semacam kata *sakti+ yang dipromosikan oleh

    organisasi"organisasi farmasi di dunia. Istilah pharmaceutical care, yang di"Indonesia"kan

    menjadi *asuhan kefarmasian+, adalah suatu pelayanan yang berpusat pada pasien dan

     berorientasi terhadap outcome pasien. 'ada model praktek pelayanan semacam ini, farmasis

    menjadi salah satu anggota kunci pada tim pelayanan kesehatan, dengan tanggung jaab

     pada outcome pengobatan.

    'erkembangan peran farmasi yang berorientasi pada pasien semakin diperkuat pada tahun

    000, ketika organisasi profesi farmasis klinik Amerika American College of Clinical

     Pharmacy (ACCP) mempublikasikan sebuah makalah berjudul, “ A vision of pharmacy’s

     future roles, responsibilities, and manpower needs in the United States.”  ntuk 10"1) tahun

    ke depan, A22' menetapkan suatu visi baha farmasis akan menjadi penyedia pelayanan

    kesehatan yang akuntabel dalam terapi obat yang optimal untuk pencegahan dan penyembuhan penyakit #A22', 00%&. ntuk mencapai isi tersebut, harus dipastikan adanya

    farmasis klinik yang terlatih dan mendapat pendidikan memadai.

    -alam sistem pelayanan kesehatan, farmasis klinik adalah ahli pengobatan dalam terapi.

    $ereka bertugas melakukan ealuasi pengobatan dan memberikan rekomendasi pengobatan,

     baik kepada pasien maupun tenaga kesehatan lain. 3armasis klinik merupakan sumber utama

    informasi ilmiah yang dapat dipercaya tentang obat dan penggunaannya, memberikan

    informasi terkait dengan penggunaan obat yang aman, tepat, dan cost#effective

    (onsep farmasi klinik pun kemudian berkembang di berbagai negara di dunia, termasuk

    Indonesia, dengan penerapan yang berariasi pada tiap negara berdasarkan kondisi masing"masing.

  • 8/17/2019 Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

    2/10

    4erikut akan saya paparkan perkembangan farmasi klinik di bagian dunia yang lain, yaitu

    5ropa, Australia, dan Indonesia sendiri sebagai perbandingan.

    Farmasi Klinik di Eropa

    !erakan farmasi klinik di 5ropa mulai menggeliat dengan didirikannya $uropean Society ofClinical Pharmacy ($SCP) pada tahun 199 #7eufkens et al , 199&. Sejak itu terjadi

     perdebatan yang terus menerus mengenai tujuan, peran dan nilai tambah farmasi klinik

    terhadap pelayanan pasien. 'ada tahun 19%8, 5S2' mengkompilasi dokumen pendidikan

     berisi persyaratan dan standar untuk keahlian dan ketrampilan seorang farmasis klinik #5S2',

    19%8&. 'ada tahun itu, %e&eration 'nternationale Pharmaceutiue (%'P) mempublikasikan

     prosiding simposium bertemakan  oles an& esponsi*ilities of the Pharmacists in Primary

     Health Care+  di mana berhasil disimpulkan peran klinis seorang farmasis #4reimer et al,

    19%8&. Sejak itu, orl& Health -rganisation (H-) dan berbagai institusi lain mulai

    mengenal dan memperjuangkan farmasis sebagai tenaga pelayanan kesehatan yang strategis

    #7unde dan -ukes, 19%9&. 'ada tahun 199, 5S2' mempublikasikan *.he %uture of Clinical

     Pharmacy in $urope/ yang merefleksikan perubahan cepat tentang peran farmasi di dalamsistem pelayanan kesehatan ( 4onal et al , 1998&. 'erubahan tersebut terjadi secara uniersal di

     berbagai negara, dan itu terkait dengan perkembangan teknologi kesehatan, ekonomi

    kesehatan, informatika, sosial ekonomi, dan hubungan profesional #:aldo et al , 1991&.

    $enurut 5S2', farmasi klinik merupakan pelayanan yang diberikan oleh apoteker di S,

    apotek, peraatan di rumah, klinik, dan di manapun, dimana terjadi peresepan dan

     penggunaan obat. Adapun tujuan secara menyeluruh aktiitas farmasi klinik adalah

    meningkatkan penggunaan obat yang tepat dan rasional, dan hal ini berarti;

    $emaksimalkan efek pengobatan yaitu penggunaan obat yang paling efektif untuksetiap kondisi tertentu pasien.

    • $eminimalkan risiko terjadinya a&verse effect, yaitu dengan cara memantau terapi

    dan kepatuhan pasien terhadap terapi.

    • $eminimalkan biaya pengobatan yang harus dikeluarkan oleh pasien atau pemerintah

    #5S2', 009&.

    :alaupun demikian, perkembangan pelayanan farmasi klinik tidaklah sama di semua negara

    5ropa. Inggris merupakan negara di 5ropa yang paling lama menerapkan farmasi klinik.

    Sebagian besar penelitian tentang peran penting farmasi klinik dalam pelayanan kesehatansebagian besar diperoleh dari pengalaman di Amerika dan Inggris.

    Farmasi Klinik di Australia

    -i Australia, 90< rumah sakit sasta dan 100< rumah sakit pemerintah memberikan

     pelayanan farmasi klinik. =rganisasi profesi utama yang meadahi farmasis yang bekerja di

    S di Australia adalah .he Society of Hospital Pharmacists of Australia (SHPA), yang

    didirikan pada tahun 19>1. 'ada tahun 1996, S/'A mempublikasikan Standar 'elayanan

    3armasi (linik yang menjadi referensi utama pemberian pelayanan farmasi klinik di

    Australia.

  • 8/17/2019 Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

    3/10

    (omponen fundamental dari standar ini adalah pernyataan tentang tujuan farmasi klinik dan

    dokumentasi dari aktiitas farmasi klinik terpilih. Standar ini juga digunakan dalam

     pengembangan kebijakan pemerintah dalam akreditasi pelayanan farmasi klinik di Australia,

    dan juga sebagai standar untuk pendidikan farmasi, baik di tingkat S1 maupun pasca sarjana

    #-i'iro, 00&

    /adirin yang terhormat,

    Macam aktivitas farmasi klinik 

    :alaupun ada sedikit ariasi di berbagai negara, pada prinsipnya aktiitas farmasi klinik

    meliputi ;

    1. 'emantauan pengobatan. /al ini dilakukan dengan menganalisis terapi, memberikan

    adis kepada praktisi kesehatan tentang kebenaran pengobatan, dan memberikan pelayanan

    kefarmasian pada pasien secara langsung

    . Seleksi obat. Aktiitas ini dilakukan dengan bekerja sama dengan dokter dan pemegang

    kebijakan di bidang obat dalam penyusunan formularium obat atau daftar obat yang

    digunakan.

    8. 'emberian informasi obat. 3armasis bertanggug"jaab mencari informasi dan melakukan

    ealuasi literatur ilmiah secara kritis, dan kemudian mengatur pelayanan informasi obat untuk 

     praktisi pelayanan kesehatan dan pasien

    >. 'enyiapan dan peracikan obat. 3armasis bertugas menyiapkan dan meracik obat sesuai

    dengan standar dan kebutuhan pasien

    ). 'enelitian dan studi penggunaan obat. (egiatan farmasi klinik antara lain meliputi studi

     penggunaan obat, farmakoepidemio" logi, farmakoigilansi, dan farmakoekonomi.

    6. .herapeutic &rug monitoring (.0M) 3armasi klinik bertugas menjalankan pemantauan

    kadar obat dalam darah pada pasien dan melihat profil farmakokinetik untuk optimasi

    regimen dosis obat.

    . ji klinik. 3armasis juga terlibat dalam perencanaan dan ealuasi obat, serta

     berpartisipasi dalam uji klinik.

    %. 'endidikan dan pelatihan, terkait dengan pelayanan kefarmasian.

    Semua yang dipaparkan di atas adalah gambaran perkembangan profesi farmasi, khususnya

    farmasi klinik, yang terjadi di beberapa belahan dunia. 4agaimana dengan Indonesia?

    Farmasi Klinik di Indonesia

    'raktek pelayanan farmasi klinik di Indonesia relatif baru berkembang pada tahun 000"an,

    dimulai dengan adanya beberapa sejaat farmasis yang belajar farmasi klinik di berbagai

    institusi pendidikan di luar negeri. 4elum sepenuhnya penerimaan konsep farmasi klinik oleh

    tenaga kesehatan di S merupakan salah satu faktor lambatnya perkembangan pelayananfarmasi klinik di Indonesia. $asih dianggap atau merupakan keganjilan jika apoteker yang

  • 8/17/2019 Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

    4/10

    semula berfungsi menyiapkan obat di Instalasi 3armasi S, kemudian ikut masuk ke bangsal

     peraatan dan memantau perkembangan pengobatan pasien, apalagi jika turut memberikan

    rekomendasi pengobatan, seperti yang la@im terjadi di negara maju. 3armasis sendiri selama

    ini terkesan kurang menyakinkan untuk bisa memainkan peran dalam pengobatan. /al ini

    kemungkinan besar disebabkan oleh sejarah pendidikan farmasi yang bersifat monoalen

    dengan muatan sains yang masih cukup besar #sebelum tahun 001&, sementara pendidikanke arah klinik masih sangat terbatas, sehingga menyebabkan farmasis merasa gamang

     berbicara tentang penyakit dan pengobatan.

    Sebagai informasi, sejak tahun 001, pendidikan farmasi di Indonesia, khususnya di !$,

    telah mengakomodasi ilmu"ilmu yang diperlukan dalam pelayanan farmasi klinik, seperti

     patofisiologi, farmakoterapi, dll. dengan adanya minat studi 3armasi (linik dan (omunitas.

    4ersamaan dengan itu, mulai tahun 001, berhembus angin segar dalam pelayanan

    kefarmasian di Indonesia. Saat itu terjadi restrukturisasi pada organisasi -epartemen

    (esehatan di mana dibentuk -irektorat enderal 4ina (efarmasian dan Alat (esehatan,

    dengan -irektorat 4ina 3armasi (omunitas dan (linik di baahnya, yang mengakomodasi pekerjaan kefarmasian sebagai salah satu pelayanan kesehatan utama, tidak sekedar sebagai

     penunjang. $enangkap peluang itu, 3akultas 3armasi !$ termasuk menjadi salah satu

     pioner dalam pendidikan 3armasi (linik dengan dibukanya 'rogram $agister 3armasi

    (linik. -i sisi lain, beberapa sejaat farmasis rumah sakit di Indonesia mulai melakukan

    kegiatan pelayanan farmasi klinik, alaupun masih terbatas. Bamun demikian, bukan berarti

     perkembangan farmasi klinik serta merta meningkat pesat, bahkan perkembangannya masih

     jauh dari harapan. (asus 'rita di sebuah S di Cangerang yang cukup menghebohkan

     beberapa saat lalu merupakan salah satu cermin baha pelayanan kesehatan di Indonesia

    masih harus ditingkatkan, dan farmasis klinik mestinya bisa mengambil peran mencegah

    kejadian serupa. (iranya ke depan, perlu dilakukan upaya"upaya strategis untuk

    membuktikan kepada pemegang kebijakan dan masyarakat luas baha adanya pelayanan

    farmasi langsung kepada pasien akan benar"benar meningkatkan outcome terapi bagi pasien,

    seperti yang diharapkan ketika gerakan farmasi klinik ini dimulai.

    Manfaat farmasi klinik dalam optimasi hasil terapi

    4anyak penelitian telah membuktikan peran farmasi klinik terhadap berbagai outcome terapi

     pada pasien, baik dari sisi humanistik #kualitas hidup, kepuasan&, sisi klinik #kontrol yang

    lebih baik pada penyakit kronis&, dan sisi ekonomis #pengurangan biaya kesehatan&. /asil

    reie publikasi antara tahun 19%>"199) oleh Indit@ et al  #1999& menyimpulkan baha

     pelayanan farmasi klinik efektif untuk mengurangi biaya pelayanan kesehatan, dan efektifdalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. /al ini terutama diperoleh dengan

    melakukan pemantauan resep dan pelaporan efek samping obat.

    4ond et al  #1999& juga melaporkan baha pelayanan farmasi klinik dapat menurunkan angka

    kematian di S secara signifikan. Cerdapat perbedaan sampai 19) kematianDtahunDS antara

    S yang menjalankan aktiitas farmasi klinik dengan yang tidak. Sebuah studi lain yang

    dilakukan di Massachusetts 1eneral Hospital  di 4oston menjumpai baha partisipasi

    farmasis dalam visite #kunjungan& ke bangsal peraatan intensive care unit  #I2& dapat

    mengurangi sampai 66< kejadian efek samping obat yang bisa dicegah, yang disebabkan

    karena kesalahan dalam perintah pengobatan #7eape et al , 1999&.

  • 8/17/2019 Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

    5/10

    -alam hal outcome klinis, misalnya pada terapi antikoagulan, pengaturan penggunaan

    antikoagulan yang berlebihan dengan cara melakukan pemantauan melalui telepon oleh

    farmasis klinik telah berhasil meningkatkan outcome klinis pasien dibandingkan dengan cara

     pelayanan farmasi secara tradisional #:itt dan /umphries, 008&.

    4agaimana di Indonesia? (arena setiap negara memiliki situasi berbeda dalam hal pelayananfarmasi klinik, perlu dilakukan juga pengamatan serupa terhadap dampak pelayanan farmasi

    terhadap peningkatan hasil terapi maupun kualitas hidup pasien. Adalah kenyataan yang tak

    dapat dipungkiri baha masih banyak terjadi masalah terkait dengan penggunaan obat #&rug#

    relate& pro*lem, -'& di berbagai tempat pelayanan kesehatan.

    -i sebuah S di (alimantan Cimur misalnya, dijumpai %%,6< pasien diabetes mellitus

    mengalami 0P , dengan masalah terbanyak adalah adanya indikasi penyakit yang tidak

    diterapi secara memadai #tami, 009&. -ari ) pasien hemodialisis di sebuah S di aa

    Cimur, 90,>< mengalami 0P , dengan jenis terbanyak adalah pasien tidak menerima obat

    #Iraaty, 009&. (ejadian serupa masih banyak dijumpai, misalnya 0P  pada

     penatalaksanaan stroke #ahajeng, 006&, penggunaan antibiotika profilaksis #4legur, 00&, penatalaksanaan nyeri kanker #!usita, 00&, dengan berbagai jenis -' lainnya.

    (arena itu, pelayanan farmasi klinik sebenarnya dapat mengurangi kejadian 0P  tersebut,

    dan lebih jauh dapat meningkatkan hasil terapi pasien. Interensi farmasis dalam hal

     pemberian konseling pada pasien diabetes mellitus berhasil meningkatkan hasil terapi dan

    kualitas hidup pasien #Ikaati et al , 00%E /ermaan, 009&. -emikian pula pada pasien

    hipertensi di sebuah S di aa Cengah, konseling farmasis dapat meningkatkan pencapaian

    target tekanan darah yang diinginkan #(usumaningjati, 00%&.

    /adirin yang berbahagia,

    Perkembanan dunia kesehatan di era enomik 

    'ada dua dekade terakhir kita menyaksikan kemajuan pemahaman baru tentang proses dasar

    fisiologis maupun patologis pada manusia sampai ke tingkat molekuler. 'enelitian di bidang

    ini mendapatkan momentum dalam beberapa tahun terakhir, didorong dengan selesainya

     proyek genom manusia (human genome pro"ect) pada tahun 001 #-ak i&ge 2ational

     3a*oratory, 009& dan 'nternational HapMap Pro"ect  #Anonim, 0091&. (emajuan teknologi

    telah memungkinkan identifikasi protein"protein regulator dan sistem signaling kompleks

    yang berperan penting dalam proses fisiologis normal maupun dalam kondisi patologis pada

    semua sistem organ utama. 5lusidasi sekuens genom manusia dan kemajuan lain telahmemberikan kesempatan untuk penemuan terobosan yang mengarahkan kepada pandangan

    fundamental terhadap fungsi sistem biologis, dan menciptakan kesempatan unik untuk

    mentranslasikan ilmu dasar menuju pengobatan secara klinis.

    (ita juga menyaksikan kemajuan pemahaman ilmiah mengenai hubungan antara gen manusia

    dengan respon terhadap pengobatan, yang kemudian dikenal dengan istilah

    farmakogenetikDgenomik. Istilah farmakogenetik pertama kali dikenalkan oleh Fogel pada

    tahun 19)9 #Shin et al , 009&, dan digunakan untuk menggambarkan hasil obserasi klinis

    mengenai perbedaan yang diariskan dalam hal respon terhadap obat #5an et al , 008&.

    3armakogenomik merupakan aplikasi farmakogenetik, dan pada prakteknya istilah ini dapat

    saling dipertukarkan penggunaannya. Celah diketahui baha proteinlah yang beraksi sebagaien@im pemetabolisme obat, transporter, dan reseptor yang terdapat di seluruh tubuh, yang

  • 8/17/2019 Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

    6/10

    memperantarai respons tubuh terhadap obat. Fariasi gen yang mengkode protein"protein ini

    seringkali hanya melibatkan perbedaan basa tunggal saja, yang disebut Single 2ucleoti&e

     Polymorphisms (S2Ps) Adanya S2P  ini menyebabkan perbedaan respon tehadap obat antar"

    indiidu, dan menjelaskan mengapa obat tidak selalu efektif untuk semua pasien dan

    memiliki efek samping terhadap sekelompok orang tetapi tidak untuk kelompok orang

    lainnya #2lemerson et al , 00%&.

    /ingga saat ini di AS terdapat kurang lebih )0 macam obat yang telah memasukkan

    informasi farmakogenetik pada pelabelannya. =bat"obat ini antara lain antijamur

    #voricona!ol&, obat kardio"askuler dan hematologi #"arfarin&, antikonulsan

    #karbama!epin&, antikanker #a!atioprin# irinotecan# trastu!umab, dan cetu$imab&, dan

    antipsikotik #atomo$etin& #3rueh et al , 00%&. Informasi farmakogenetik diharapkan dapat

    digunakan untuk pengembanganDpenemuan obat dan dalam pelayanan klinis pasien.

    -alam lingkup pelayanan klinis, informasi farmakogenetik dapat digunakan untuk

    memprediksi penetapan dosis obat. ika hasil tes farmakogenetik menunjukkan adanya

     polimorfisme genetik yang menyebabkan penurunan aktiitas en@im pemetabolisme, makaketersediaan obat dalam darah dapat meningkat sehingga dosis perlu diturunkan untuk

    mencegah kemungkinan terjadinya efek toksik. -an sebaliknya jika aktiitas en@im

    meningkat. Bamun tentu perlu diketahui juga baha faktor genetik bukanlah satu"satunya

     penentu respon pasien terhadap obat. 'erlu dipertimbangkan pula faktor lain yang

     berpengaruh terhadap efek obat.

    $emang, praktek klinik yang menggunakan informasi farmakogenetik masih jauh dari

     pelaksanaan, bahkan di negara maju sekalipun. Bamun demikian, terkadang kemajuan

    teknologi kesehatan dapat terjadi jauh lebih cepat dari yang diperkirakan, maka bukan tidak

    mungkin aplikasi serupa sudah ada di depan mata. Atau, kalaupun belum dapat diaplikasikan,

     pengetahuan ini sangat penting untuk dapat menjelaskan berbagai fenomena dalam masalah

     pengobatan. /al ini diyakini akan memberikan nilai tambah bagi farmasis dalam dunia klinik.

    -alam hal aplikasi farmakogenetik, farmasis, akan memegang peran penting di masa depan.

    Aplikasi penemuan farmakogenetik membutuhkan pengetahuan dan pemahaman mengenai

    farmakodinamik dan farmakokinetik obat. (arena farmasis memahami farmakokinetik dan

    farmakodinamik, maka mestinya ia akan memegang peran yang signifikan dalam aplikasi

    farmakogenetik. 4ahkan para ahli menyarankan baha farmasis sebaiknya memiliki akses

    untuk mendapatkan informasi genetik pasien untuk bisa memberikan pelayanan kefarmasian

    secara indiidual sebelum mereka menyiapkan resep #/aga dan 4urke, 00%&.

     Bamun demikian, sebelum semua itu menjadi realita, ada satu langkah yang mestinya sudah bisa dilakukan oleh farmasis klinik dalam rangka meningkatkan pelayanan kefarmasian yaitu

    dengan lebih memfokuskan kepada ilmu"ilmu khas kefarmasian.

    Peluan farmasis di era enomik 

    'ada era genomik yang mengedepankan faktor genetik sebagai salah satu kontributor

    terhadap respon pasien terhadap obat, maka dapat dikatakan baha terapi dan hasilnya

     bersifat indiidual. -engan analogi yang sama, respon terapi pada satu etnis mungkin akan

     berbeda dengan etnis lain, termasuk kejadian efek samping obat atau a&verse &rug reactions

    (arena itu pada era genomik di mana terapi mengarah kepada indiidualisasi terapi, ada

     beberapa hal yang perlu dikembangkan dan ditekankan pelaksanaannya oleh farmasis#farmasis klinik&, antara lain;

  • 8/17/2019 Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

    7/10

  • 8/17/2019 Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

    8/10

    (husus untuk keamanan obat, perlu dilakukan upaya"upaya identifikasi dan pencegahan

     A0 dengan cara lain, misalnya dengan farmakoigilans.

    3armakoigilans merupakan cabang ilmu farmakologi yang terkait dengan deteksi, penilaian,

     pemahaman, dan pencegahan efek yang tidak diinginkan (a&verse effects), terutama efek

    samping jangka pendek maupun panjang obat, produk biologis, herba, maupun obattradisional, dengan tujuan mengidentifikasi informasi baru tentang bahaya karena obat, dan

    mencegah bahaya itu pada pasien #:/=, 00&.

    'olimorfisme genetik, sekali lagi, merupakan salah satu sumber ariasi respon obat di dalam

    tubuh. -alam kaitannya dengan A-  , perhatian lebih banyak ditujukan terhadap faktor

    farmakokinetik, khususnya metabolisme obat #'irmohamed dan 'ark, 001&. Bamun

    demikian, ariasi genetik pada target aksi obat #faktor farmakodinamik& mungkin pula

     berperan. =leh sebab itu, sangat penting kita memiliki informasi kejadian A0 pada populasi

    khusus orang Indonesia. 'ada umumnya kita selalu merujuk buku"buku teks untuk melihat

    signifikansi kejadian A0, namun lupa baha informasi tersebut kebanyakan bersumber dari

    ras (aukasia. ntuk itu perlu kiranya disusun database A0 atau efek samping khusus populasi Indonesia, mengingat Indonesia sangat kaya akan keragaman etnis, sehingga

    memungkinkan adanya ariasi genetik dan hasil pengobatan.

    Satu contoh menarik adalah penggunaan metami!ol #antalin& sebagai analgetik. Antalgin

    mudah dijumpai di berbagai tempat pelayanan kesehatan di Indonesia, meskipun sudah

    dilarang penggunaannya di Amerika #19&, Sedia #19>&, dan di beberapa negara lain

    termasuk epang, Australia, dan beberapa negara 5ropa #Anonim, 009&, karena

    menyebabkan A0 fatal yaitu agranulositosis dan diskrasia darah #4ottiger dan :esterholm,

    198&. Sementara itu di $eHico, India, 4ra@il, usia, dan di negara dunia ketiga lain,

    termasuk Indonesia, obat ini masih tersedia secara luas dan termasuk analgesik populer.

    Adanya kontroersi tentang angka prealensi kejadian agranulositosis di berbagai negara,

    memunculkan dugaan kuat adanya faktor genetik sebagai penyebab perbedaan tersebut.

    (arena itu perlu dilakukan kajian apakah memang terdapat perbedaan kerentanan antar

     berbagai ras terhadap aderse effect antalgin yang disebabkan faktor genetik, atau memang

    sistem pelaporan efek samping di Indonesia yang belum berjalan dengan baik sehingga belum

     bisa menjadi dasar penarikan suatu obat dari pasar oleh badan otoritas.

    (arena itu selama pemantauan terapi, identifikasi dan pelaporan kejadian A- menjadi

     penting, dan farmasis dapat mengambil peran kunci ketika menerapkan praktek farmasi

    klinik.

    -& Pelayanan Informasi .bat dan Konselin pada Pasien

    Aktiitas ini mestinya merupakan aktiitas aal seorang farmasis sebagai tenaga yang

     berkompeten di bidang obat. Saya ingin menekankan baha pada era genomik, penjelasan

     bagaimana aksi obat dan bagaimana proses patologis terjadi, sudah mencapai ke tingkat

    molekuler, terutama pada tingkat protein. (arena itu, pengetahuan tentang mekanisme

    molekuler penyakit dan obat"obat baru yang makin selektif terhadap target aksi spesifik di

    tingkat molekuler perlu dikuasai, dengan selalu meng"up&ate pengetahuan terkini. /al ini

    akan memberikan nilai tambah bagi farmasis ketika harus memberikan pelayanan informasi

    obat, terutama pada sejaat tenaga kesehatan lain.

  • 8/17/2019 Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

    9/10

    -i sisi lain, pengetahuan teknis farmasetis yang merupakan kompetensi khas farmasis harus

     pula dikuasai untuk bisa memberikan saran dan rekomendasi pada sejaat dalam hal

     penyiapan obat pasien. Cak boleh dilupakan adalah ilmu"ilmu dasar kefarmasian dalam

     penggunaan obat yang sangat diperlukan untuk pencerahan kepada pasien, yang semuanya ini

     bertujuan meningkatkan hasil terapi. (onseling tentang pengobatan kepada pasien perlu terus

    ditingkatkan untuk memastikan baha pasien dapat menggunakan obatnya dengan cara yang benar sehingga dapat dicapai hasil terapi yang optimal.

    -i akhir pidato ini saya ingin menggaris baahi baha profesi farmasis klinik terus

     berkembang dan menjadi kebutuhan, dan itu memerlukan kesiapan dan komitmen farmasis

    untuk terus meningkatkan kompetensi dan mengikuti semua perkembangan di bidang ilmu

    kesehatan hingga tingkat a&vance& . /al ini akan meningkatkan percaya diri dan kepercayaan

    dari sejaat tenaga kesehatan, sehingga bisa memposisikan diri sebagai mitra penting dalam

    memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik pada pasien, dengan semangat empati dan

     peduli.

    paya"upaya untuk membuktikan peran farmasis klinik dalam meningkatkan outcome terapi bagi pasien harus terus dilakukan, sehingga akan semakin membuka peluang diterimanya

     profesi farmasis di dalam tim pelayanan kesehatan yang langsung berhubungan dengan

     pasien.

    Saya juga menghimbau kepada pemegang kebijakan di -epartemen (esehatan untuk lebih

    mengakomodasi peran farmasis dalam pelayanan kesehatan sebagai anggota tim pelayanan

    kesehatan yang lebih memiliki akses terhadap pemantauan pasien. 'elaksanaan farmasi klinik 

    di berbagai negara dapat menjadi acuan, tentunya dengan tetap mendasarkan pada sistem

     pelayanan kesehatan yang berlaku di Indonesia.

    Penutup

    /adirin yang kami hormati

    Sebagai akhir dari pidato pengukuhan ini, pekenankanlah saya sekeluarga menyampaikan

    rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah S:C atas segala karunia, rahmat, dan

     petunjukBya, sehingga pada hari ini saya mendapat kesempatan dan kehormatan melakukan

     pidato pengukuhan sebagai !uru 4esar di 4idang 3armakologi dan 3armasi (linik. Sungguh

    semua capaian ini tak lepas dari ijin dan perkenanBya yang telah memberi kemudahan dan

    kelancaran saya dalam bertugas.

    capan terimakasih saya sampaikan kepada 'emerintah epublik Indonesia dan $enteri

    'endidikan Basional yang telah mempercayai saya sebagai !uru 4esar. -emikian juga

    kepada ektor !$ beserta jajarannya, 'impinan Senat Akademik dan Anggota Senat

    Akademik, 'impinan dan Anggota $ajelis !uru 4esar !$, yang telah menyetujui dan

    mengusulkan jabatan yang terhormat dan mulia ini.

    capan terimakasih juga saya sampaikan kepada -ekan, (etua dan Anggota Senat 3akultas

    3armasi !$, yang telah menyetujui dan mengusulkan pengangkatan !uru 4esar ini.

    (epada (epala 4agian 3armakologi dan 3armasi (linik beserta para senior, serta seluruh

    sejaat dosen dan ciitas akademika lainnya, yang telah banyak membantu dan bekerjasama

    dengan baik sehingga proses pengusulan !uru 4esar dapat berjalan lancar, kami ucapkan banyak terimakasih.

  • 8/17/2019 Sejarah Munculnya Farmasi Klinik

    10/10

    (ebanggaan dan penghargaan yang tinggi saya haturkan pula pada guru"guru saya di S-

    Santa $aria 'urokerto, S$' Begeri 1 'urokerto, dan S$A Begeri 1 'urokerto yang

    telah membekali kami dengan ilmu sehingga kami dapat melanjutkan pendidikan tinggi.

    Semoga gelar ini bisa menjadi ungkapan rasa terimakasih dari hati yang terdalam. -emikian

     pula kepada seluruh 4apak ibu dosen di 3akultas 3amasi !$ yang telah mendidik saya

    sejak tahun 19% ketika pertama kali kami diterima sebagai mahasisa 3ak 3armasi, sampaisekarang ini, hingga saya dapat mencapai jenjang akademik tertinggi. Cerimakasih kami

    haturkan kepada Ibu 'rof. -r. etno S. Sudibyo, $Sc, Apt. -an 'rof. -r. mar Anggoro

    enie, $Sc, Apt, dosen pembimbing skripsi saya pada aktu itu yang memperkenalkan pada

    dunia penelitian.

    capan terimakasih yang tulus saya haturkan juga kepada yang terhormat 'rof. -rs. $oh

    Anief, Apt, -ekan pada saat itu, yang telah menaari posisi sebagai dosen kepada saya

    ketika saya lulus S1 pada tahun 199. (epada 'rof -r. A. $ursyidi, 'rof -r. Ibnu !holib

    !andjar, -5A, Apt, dan 'rof -r $archaban, -5SS Apt, selaku dekan"dekan semasa kami

    mulai bekerja sebagai dosen di 3akultas 3armasi !$ sejak tahun 1998, yang telah banyak

    mendorong dan memberi saya kesempatan untuk mengembangkan diri dan berkarya difakultas, saya mengucapkan terimakasih yang tulus. Cak lupa, ucapan terimakasih saya

    sampaikan kepada 4apak Ibu dosen 4agian 3armasetika yang merupakan tempat saya

     bergabung ketika pertama kali diterima menjadi dosen di 3akultas, yang telah membimbing

    dan mengarahkan ketika aal"aal pengabdian saya. (epada 4apakDibu dosen 4agian

    3armakologi dan 3armasi (linik yang menjadi tempat pengabdian saya berikutnya mulai

    tahun 00>, ucapan terimakasih tak terhingga atas dukungan dan kerjasamanya sehingga saya

     bisa mencapai gelar yang mulia ini. Cerimakasih setulusnya saya haturkan juga kepada senior 

    saya 'rof -r. Sismindari, 'rof. -r. Sudjadi, 'rof. -r. Subagus :ahyuono, yang menjadi

    *mentor+ dan membuka tangannya semenjak saya pulang studi S8 sehingga saya banyak

    termotiasi mengajukan proposal penelitian dan aktif menjalankan penelitian hingga saat ini.

    'enghargaan dan ucapan terimakasih juga saya sampaikan kepada 'rofesor (a@utaka

    $aeyama di 5hime niersity apan, yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan

     program doktor di bidang 3armakologi di -epartment of 'harmacology 5hime niersity

    School of $edicine, epang, dan hingga saat ini selalu terbuka untuk bekerja sama dalam

     pengembangan ilmu.

    Semua pencapaian ini tentu tidak lepas dari doa dan dukungan yang tak putus"putus dari

    orangtua tercinta kami. ntuk itu, ucapan terimakasih dan sembah bakti yang tulus saya

    haturkan kepada ayahanda tercinta #alm& 4p. -rs. $. Iskak, dan ibunda Isoroati, yang

    telah mendukung dengan segala cinta kasih dan daya upayanya sehingga saya bisa bersekolah

    tinggi. (epada ayah dan ibu mertua #Alm& 4p. /arun Cjiptodiharjo dan #Alm& Ibu Sukini,kami ucapkan terimakasih yang tulus. (husus untuk alm Ibu Sukini, alau belum pernah

     bertemu di dunia, terimakasih telah melahirkan seseorang yang kini menjadi pendamping

    terbaik saya dalam hidup berkeluarga. capan terimakasih saya tujukan juga kepada semua

    adik"adik ; -r. Ir. -i Setyaningsih, Criana Bugrahenny, S.'si, Agung (urniaan, S5, Akt.,

    idho 'amungkas, SI'., beserta suamiDistri masing"masing, dan alm adik ina 7estari, yang

    telah membangun persaudaraan yang penuh cinta kasih. (epada adik"adik ipar; 5dy"Bur,

    5ndang"4idin, 5nis, 5mi, dan 5ning"4ahiej, terimakasih pula atas dukungannya. Cerimakasih

     juga pada $bak /artini, S5 dan $bak -essy Setyaningrum, S5, yang telah mendukung dan

    membantu dalam berbagai urusan sehari"hari, sehingga telah sangat mengakselerasi

     pencapaian kami sebagai guru besar.