118
SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMAN TAHUN 1990-2015” Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S,Hum.) Oleh Achmad Kurniawan NIM: 11120022000015 JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA 2017 M/ 1439 H

SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

“SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL

RAHMAN TAHUN 1990-2015”

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Humaniora (S,Hum.)

Oleh

Achmad Kurniawan

NIM: 11120022000015

JURUSAN SEJARAH DAN PERADABAN ISLAM

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

JAKARTA

2017 M/ 1439 H

Page 2: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,
Page 3: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,
Page 4: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,
Page 5: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

iv

ABSTRAK

ACHMAD KURNIAWAN, NIM 1112022000015

SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL

RAHMAN DI JAKARTA SELATAN TAHUN 1990-2015

Sejarah mencatat bahwa Pondok Pesantren turut andil dalam

kemerdekaan Indonesia, sehingga banyak diantara pahlawan-pahlawan

nasional yang tergolong dari Pondok Pesantren. Terlepas dari itu semua

bahwa Pesantren mempunyai peranan penting dalam kehidupan umat

beragama, melalui pesantrenlah santri-santri diajarkan memahami tentang

agama Islam. Adapun tujuan penulisan ini untuk memberikan gambaran

yang menyeluruh tentang perkembangan Pondok Pesantren. Dikarenakan

belum ada yang menulis tentan gperkembangan Pondok Pesantren ini

dalam karya ilmiah.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode penelitian

sejarah, yang mana merekontruksi sosok yang dinilai berperan serta

berkembangnya Pondok Pesantren Daarul Rahman, melalui tahapan yaitu;

Heuristik, sumber data, kritik, Interpretasi, Historiografi, dengan teknik

yang digunakan untuk mengumpulan data ialah melalui studi pustaka,

wawancara, dan observasi langsung ketempat penelitian. Dari hasil

tersebut akan memberikan gambaran secara utuh dan komplit tentang

Sejarah Pondok Pesantren, Perkembangan Pondok Pesantren, dan Peranan

Pondok Pesantren Dalam Bidang Pendidikan, Dakwah dan Sosial

Keagamaan.Dengan demikian dampak yang diberikan untuk karya ilmiah

ini ialah mengetahui bahwa telah ada Pondok Pesantren yang telah

berkembang dan juga berpengaruh dalam bidang Pendidikan, Dakwah, dan

Sosial Keagamaan.

Kata Kunci : Sejarah, Perkembangan, dan Peran Pondok Pesantren

Daarul Rahman.

Page 6: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

v

KATA PENGANTAR

بسم هللا الر حمن الرحيم

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang telah mencurahkan

kasih sayang, kesehatan dan ridho-Nya serta memberikan istiqomah, keikhlasan

dan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul:

“SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DARUL

RAHMAN TAHUN 1990-2015”. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad

SAW junjungan para umat yang berpikir, dimana mencari sebuah kebenaran

dalam sebuah konsep ketuhanan yang telah dikonsep secara rapi dan sistematis

untuk umatnya hingga akhir zaman.

Penulis sangat bersyukur atas terselesainya tugas akhir untuk jenjang

pendidikan Strata Satu (S1) yang penulis tempuh. Serta penulis yakin di dalam

penulisan skripsi ini pasti banyak kekurangan di dalam menyelesaikannya. Maka

dari itu penulis menyadari dan mempunyai kewajiban untuk menghaturkan

permintaan maaf kepada pembaca atas ketidaksempurnaan yang memang itu telah

kodrat bagi manusia itu sendiri.

Selanjutnya penulis menyadari bahwa skripsi ini tidaklah mungkin dapat

tercapai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu sebagai

ungkapan rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 7: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

vi

2. Prof. Dr. Sukron Kamil selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Kepada Pak Nurhasan, MA selaku Ketua Program Studi Sejarah dan

Kebudayaan Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Pembimbing Akademik dan seluruh Dosen Fakultas Adab dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Dosen pembimbing Skripsi Drs. Azhar Saleh yang telah sabar dan

istiqomah dalam membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Terkhusus kepada kedua orang tua saya yang sangat saya cintai dan

sayangi ayahanda bapak Ali Agus dan ibunda tercinta ibu Tihana yang

selalu memberikan masukkan kepada saya untuk selalu semangat dan

sabar dalam menyelesaikan skripsi ini dan tidak lupa mereka selalu

mendoakan saya agar selalu diberikan kesehatan dan waktu luang agar

dapat mengerjakan skripsi ini dengan baik dan benar. Dan kedua orang

tua adalah sumber inspirasi bagi penulis dalam menjalankan hidup dan

menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada saudara-saudara penulis yang tersayang Muhammad Novrizal

dan Alvira Nadillah, yang selalu memberikan semangat dan mendoakan

penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

8. KepadaBapak KH. Syukron Makmun, KH. Muhammad Faiz, KH. Qosim

Susillo, Ustad Syukron, dan para pengurus Pondok Pesantren Daarul

Rahman, yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian

Page 8: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

vii

dan juga telah berkenaan untuk memberikan informasi yang penulis

butuhkan untuk penulisan skripsi ini.

9. Kepada Tim Hadroh Baabul Itsnaini Jakarta Barat, yang selalu

mensupport penulis baik lisan maupun syair yang di bacakan.

10. Kepada Tim Sepakbola UIN Jakarta yang telah menyemangati penulis di

luar lapangan maupun di dalam lapangan, semogaSepakbola UIN Jakarta

akan berkembang untuk selanjutnya.

11. Kepada Teman-teman KKN Bloossom yang juga menyemangati penulis

dalam penulisan skripsi ini.

12. Dan kepada teman-teman Angkatan 2012 Fakultas Adab dan Humaniora

Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang penulis tidak dapat sebutkan

namanya satu persatu yang mana selalu memberikan semangat dan

motivasi penulis dalam menyelasaikan karya ilmiah ini.

Semoga amal baik mereka semua dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.

Sungguh hanya Allah SWT yang dapat membalas kebaikan mereka dengan

kebaikan yang berlipat ganda.

Jakarta, 20 Juni 2017

Achmad Kurniawan

Page 9: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PANITIA ................................................................. ii

LAMPIRAN PERNYATAAN ................................................................................. iii

ABSTRAK ................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR .............................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

E. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 8

F. Kerangka Teori .................................................................................... 11

G. Metode Penelitian ................................................................................ 13

H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 17

BAB II GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN ................................. 19

A. Sejarah Pondok Pesantren .................................................................... 19

B. Kontribusi Pesantren dalam Kemerdekaan Indonesia ......................... 23

C. Pesantren Sebagai Subsistem Pendidikan Nasional............................. 25

D. Tranformasi Pesantren ......................................................................... 26

Page 10: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

ix

BABIII SEJARAH PERKEMBANGANPONDOK PESANTREN DAARUL

RAHMAN ................................................................................................. 31

A. Sejarah Pondok Pesantren Daarul Rahman ......................................... 31

B. Perkembangan Pondok Pesantren Daarul Rahman .............................. 40

C. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Daarul Rahman ........................ 42

D. Perkembangan Organisasi Pondok Pesantren Daarul Rahman ............ 49

BAB IV PERAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG

PENDIDIKAN, DAKWAH DAN SOSIAL ........................................... 51

A. Peran Pondok dalam Bidang Pendidikan ............................................. 53

B. Peran Pondok dalam Bidang Dakwah ................................................. 56

C. Peran Pondok dalam Bidang Sosial ..................................................... 59

D. Alumni Pondok Pesantren Daarul Rahman ......................................... 61

BABV PENUTUP ................................................................................................ 64

A. Kesimpulan ........................................................................................... 64

B. Saran ..................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 67

LAMPIRAN .............................................................................................................. 71

Page 11: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membahas pesantren atau pondok pesantren sebagai lembaga

pendidikan Islam yang menjadi basis ilmu pengetahuan agama, perlu

dipahami bahwa pendidikan Islam berakar dari pondok pesantren yang mana

perkembangannya di Indonesia sangatlah pesat sejak masuknya Islam ke

Indonesia. Bersamaan dengan itu pula dibangun kontak antar pribadi untuk

membicarakan tentang pertemuan dalam hal pendidikan dengan para peserta

didiknya.1

Secara historis, pesantren telah mendokumentasikan berbagai sejarah

bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam, ekonomi

maupun politik bangsa Indonesia. Sejak awal penyebaran Islam, pesantren

menjadi saksi utama bagi penyebaran Islam di Indonesia. Sejarah bangsa

Indonesia mencatat bahwa pondok pesantren telah memainkan peranan yang

besar dalam usaha meningkatkan ketakwaan, membina akhlaq mulia,

mengembangkan swadaya masyarakat Indonesia untuk ikut serta dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan informal, non-formal

dan formal.2

1 Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharu Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), h. 1. 2 Dijelaskan bahwa pendidikan Informal adalah suatu jalur pendidikan keluarga dan

lingkungan, yang mana hasil dari informal ini setara dengan pendidikan non-formal dan formal

setelah melalui uji kesetaraan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan oleh lembaga yang

ditunjuk Pemerintah. Sedangkan Non-Formal adalah suatu jalur di luar pendidikan formal yang

dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang, penyelenggaraannya meliputi: lembaga

kursus, lembaga pelatihan, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim dan PAUD

(Pendidikan Anak Usia Dini). Dan Formal adalah suatu jalur pendidikan yang terstruktur dan

berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi,

penyelenggaraannya meliputi: PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), TK (Taman Kanak-kanak),

dan RA (Raudhotul Athfal). Pendidikan dasar: (SD, MI, SMP, MTs). Pendidikan menengah:

(SMA, MA, SMK, MAK). Pendidikan tinggi: (Diploma, Sarjana, Magister, Spesialis, Doktor).

Lihat kembali di website http://www.gurupantura.com/2015/05/pendidikan-formal-nonformal-

informal.html

Page 12: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

2

Pesantren mampu membawa perubahan besar terhadap masyarakat

Nusantara tentang arti penting agama dan pendidikan.3 Artinya, sejak itu

orang mulai memahami bahwa dalam rangka penyempurnaan keberagamaan,

mutlak diperlukan proses pendalaman dan pengkajian secara matang tentang

pengetahuan agama Islam.

Tujuan pendidikan pesantren bukan untuk kepentingan kekuasaan dan

keagungan duniawi saja tetapi mengutamakan kepada mereka, bahwa belajar

adalah semata-mata kewajiban dan pengabdian kepada Tuhan.4 Cita-cita

pendidikan pesantren adalah latihan untuk dapat berdiri sendiri, membina diri

agar tidak menggantungkan kepada orang lain kecuali kepada Tuhan. Pada

pertumbuhannya, fungsi utama pesantren adalah menyiapkan santri yang

mendalami dan menguasai ilmu agama Islam atau yang lebih dikenal

tafaqquh fiddin5, yang diharapkan dapat mencetak kader-kader ulama dan

turut mencerdaskan masyarakat Indonesia dan melakukan dakwah

menyebarkan agama Islam untuk benteng pertahanan umat dalam bidang

akhlak.

Pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam untuk belajar

memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam dengan

menekankan pentingnya moral agama sebagai pedoman hidup sehari-hari

dalam masyarakat.6

Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang memiliki akar kuat

(indigenous)7 pada masyarakat Indonesia, dalam perjalanannya mampu

menjaga dan mempertahankan keberlangsungan dirinya (survival system)

3 A. Mujib, et. Al., Intelektual Pesantren: Potret Tokoh dan Cakrawala Pemikiran di Era

Perkembangan Pesantren (Cet. 3; Jakarta: Diva Pustakan, 2006), h. 1. 4 Muctharom, Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), h. 44.

5Akar kata yang terdiri dari fa-qa-ha menunjukkan arti mengetahui dan memahami

sesuatu.Seorang yang alim dan cerdas disebut faqih.Pada mulanya istilah tafaqquh fiddin adalah

untuk pekerjaan mengerti, memahami, dan mendalami seluk-beluk ajaran agama Islam.Namun

pada periode berikutnya, istilah fiqih digunakan untuk ilmu-ilmu syariat sebagai lawan dari ilmu

tauhid yang berkaitan dengan aqidah. 6 Qomar Mujamil, Pesantren Dari Tranformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Institusi, (Jakarta: Erlangga, 2005), h. 78 7Indigenous menurut etimologi yaitu barasal dari kata latin indigenus, indigena, yang

berarti asli, melekat, dan bawaan. Lihat dalam website http://kamus-

internasional.com/definitions/?indonesian_word=indigenous.

Page 13: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

3

serta memiliki model pendidikan multi aspek. Santri tidak hanya dididik oleh

seseorang yang mengerti agama (guru), tetapi juga mendapat tempaan

kepemimpinan yang alami, mandiri, sederhana, ketekunan, kebersamaan,

kesetaraan, dan sikap positif lainnya.

Lembaga pendidikan pesantren berbentuk asrama dibawah pimpinan

kyai dibantu seorang atau beberapa ulama atau ustadz yang hidup bersama

ditengah-tengah para santri dengan masjid atau surau sebagai pusat kegiatan.

Pusat-pusat pendidikan pesantren di Jawa dikenal dengan nama “pondok

pesantren”. Rumah-rumah kecil tempat menginap para santri itu yang disebut

“pondok”, sedangkan “pesantren” artinya tempat santri. “Santri” adalah

sebutan dari pelajar-pelajar tersebut, jadi pondok pesantren artinya tempat

pendidikan para santri.8

Pada permulaan berdirinya, bentuk pesantren sangatlah sederhana.

Kegiatan pengajaran diselenggarakan didalam masjid oleh seorang kyai

sebagai guru dengan beberapa orang santri sebagai muridnya.

Guru dalam pondok pesantren disebut “Kyai”. Kyai dan santri hidup

bersama-sama dalam kompleks pesantren yang merupakan keluarga besar,

dimana Kyai dipandang sebagai orang yang berkedudukan tertinggi dalam

pesantren dan sebagai kepala keluarga. Kyai inilah yang menjiawai

masyarakat pesantren dan merupkan tokoh dalam pesantren serta masyarakat

sekitarnya.

Pengakuan masyarakat terhadap seorang kiai, bukan semata-mata

ditandai oleh kedalam ilmunya. Juga oleh peranannya sebagai pemimpin

informal bagi lingkungannya. Sebagai tempat bertanya segala macam

masalah, meminta fatwa dan perlindungan.9 Bukan saja tempat bertanya soal-

soal agama, juga masalah sosial budaya seperti pernikahan, selamatan,

pekerjaan dan sebagainya. Itu sebabnya dalam perkembangannya pesantren

berkembang menjadi komunitas khusus.

8 Wijo Sukarto, Amir Hamzah, Pembaharuan Pendidik dan Pengajaran Islam, (Malang:

U.U Ken Mutia, 1968), h. 40. 9 Zubaidi Habibullah Asy’ari, Moralitas Pendidikan Pesantren, (Yogyakarta: LKPSM,

1995), h. 10.

Page 14: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

4

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam mengalami

perkembangan dan perubahan zaman seiring dengan adanya kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi, pondok pesantren tetap merupakan

lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang dari masyarakat untuk

masyarakat. Secara nyata ada beberapa tipe pondok pesantren dalam

masyarakat menurut Gozali Buhri dalam bukunya Pesantren Berwawasan

Lingkungan yang dibuat pada tahun 2000. Ada beberapa tipologi pondok

pesantren yang berkembang di Indonesia, yaitu pesantren tradisional,

pesantren modern dan pesantren komperhensif. Tiga tipologi pondok

memiliki beberapa perbedaan mengenai metode pendidikannya yang disatu

sisi, pesantren tradisonal lebih memperkenalkan pengajaran kitab berbahasa

Arab yang bersifat sorogan dan bandongan, sedangkan pesantren modern

dalam metode pendidikannya telah mengadopsi metode klasikan dari Barat.10

Namun, memasuki abad 20 telah ada dan berkembang metode yang

menggabungkan pendekatan tradisional dan modern yang disebut pesantren

komprehensif.

Ketiga tipe pondok pesantren ini memberikan gambaran bahwa pondok

pesantren merupakan lembaga pendidikan sekolah, luar sekolah, dan

masyarakat yang tumbuh dari adanya masyarakat, dan tersebar untuk

masyarakat. Pesantren jika disandingkan dengan lembaga pendidikan yang

pernah muncul di Indonesia, merupakan sistem pendidikan tertua dan

dianggap sebagai produk budaya Indonesia. Kehadiran pesantren di tengah-

tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga pendidikan tetapi sebagai

lembaga penyiaran agama dan sosial keagamaan. Sejak awal pula pesantren

ternyata mampu beradaptasi dengan masyarakat. Pesantren juga berhasil

menjadikan dirinya sebagai pusat gerakan pengembangan Islam.

Dalam banyak hal sistem dan lembaga pesantren telah di modernasasi

dan disesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman, sehingga secara

otomatis akan mempengaruhi kurikulum yang mengacu pada tujuan

institusional lembaga tersebut. Pesantren harus mampu mempertahankan ciri

10

Gozali, Buhri. Pesantren Berwawasan Lingkungan (Jakarta: CV Prasasti, 2000), h. 12.

Page 15: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

5

khas pesantren dalam eksistensisnya ditengah-tengah masyarakat. Kurikulum

merupakan salah satu instrument dari suatu lembaga pendidikan termasuk

pendidikan pesantren dalam mencapai tujuannya tersebut. Adapun tujuan

pendidikan pondok pesantren yaitu untuk mempersiapkan para santri menjadi

orang alim dalam ilmu agama yang diajar oleh kyai dan mengamalkan

kedalam masyarakat.11

Secara sederhana pondok pesantren dapat diartikan sebagai suatu sistem

ditopang oleh beberapa komponen baik software dan hardware. Sarana untuk

mendukung keberadaan pesantren seperti: kyai, santri, tradisi pengajian kitab,

masjid, atau mushola, ruangang pembelajaran, rumah pengasuh, dan pondok

tinggal para santri. Pesantren selama ini dikenal sebagai lembaga pendidikan

yang bersifat menyeluruh dan berkarakter. Artinya, seluruh potensi dan zikir,

rasa dan karsa, jiwa dan raga dikembangkan melalui berbagai media

pendidikan yang terbentuk dalam suatu komunitas yang sengaja didesain

secara integral untuk tujuan pendidikan yang komprehensif.12

Pada mulanya, keberadaan pesantren sebetulnya tidak direncanakan

sebagai lembaga pendidikan yang mengambil batas tegas untuk secara

permanen hadir di tengah warga dan meninggalkan komunitas yang berada

diperkotaan. Namun, ketika kolonial mengusai di beberapa wilayah

Nusantara, memaksa para kyai pengasuh yang jauh dari keramaian kota dan

menjadi incaran para penjajah.

Menurut para pakar pendidikan bahwa tujuan pendidikan pesantren

pada umumnya ialah diserahkan kepada proses improviasi menurut

perkembangan pesantren yang dipilih sendiri oleh kyai atau bersama-sama

dengan pengasuh yang lain, sehingga terjadi perbedaan antara pesantren satu

dengan yang lainnya. Disamping tujuan umum perlu adanya tujuan khusus

yang spesifik yang mengarah tujuan local sesuai dengan situasi dan kondisi

pesantren berada.

11

Ziemek Manfred, Pesantren Dalam Perubahan Sosial, (Jakarta:P3M,1986), h. 86. 12

Ahmad Muhakamurrohman, Pesantren: Santri, Kiayi, dan Tradisi, (Jurnal Kebudayaan

Islam, vol. 12, no.2, 2014) h. 116

Page 16: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

6

Dalam perjalanan pondok pesantren khususnya pondok pesantren

Modern Darussalam Gontor, menjadi titik awal dari sebuah lembaga pondok

pesantren Daarul Rahman untuk menggunakan sistem modern yang dianut

oleh pondok pesantren Daarul Rahman.13

Lembaga pendidikan Islam Daarul Rahman merupakan Pondok

Pesantren yang mengambil sikap yang agak berbeda dari kebanyakan

pesantren, di mana lembaga ini mengadopsi perpaduan antara sistem di

Pondok Modern Gontor Ponorogo dengan sistem Pondok Pesantren Salafiyah

yang mengajarkan kitab-kitab kuning.14

Usaha tersebut untuk memperluas

pemahaman Islam yang tidak terbatas hanya kepada tafsir, fiqih dan hadits

saja, melainkan meliputi ilmu-ilmu keduniaan dan mengintegrasikan sebagai

suatu kesatuan yang sangat komprehensif. Lembaga pendidikan Islam yang

model ini termasuk Pondok Pesantren tertua yang berada di Senopati Dalam

Jakarta Selatan yakni berdiri sejak tahun 1975, melalui musyawarah dari

tokoh-tokoh ulama setempat di Senopati.

Pelopor pendiri Pondok Pesantren Daarul Rahman adalah seorang kiayi

yang berasal dari tanah sampang Madura yang juga sekaligus pembaru di

daerah Jakarta Selatan khususnya di Senopati dan juga sosok yang

dibutuhkan dalam memecahkan persoalan-persoalan kehidupan masyarakat.

Dengan menyatakan kembali kepada al-Qur’an dan Hadits, berarti

menjadikan kedua sumber tersebut sebagai dasar hukum sekaligus sebagai

sumber ilmu pengatahuan. Juga Intensitas pada pengembangan pemikiran

(akal-pikiran) sangat besar dengan menampilkan metodologi pembangunan

akhlaqul karimah yang mendasarkan ilmu pengatahuan umum serta

mensejahterakan lahir maupun batin dan dunia maupun akhirat.15

Dari uraian diatas tersebut penulis mendorong untuk meneliti

bagaimana sebenarnya hiruk-pikuk kehidupan pondok pesantren. Sebagai

lembaga pendidikan Islam yang berkembang di daerah-daerah dan

mempunyai nilai sangat baik dalam pembangunan masyarakat karena

13

Ahmad Qosim Susilo, Pondok Pesantren Daarul Rahman, h. 12 14

Wawancara Pribadi dengan Ust. Syukron pada tanggal 25 Januari 2017 15

Ahmad Qosim Susilo, Pondok Pesantren Daarul Rahman, h. 8

Page 17: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

7

umumnya pondok pesantren berada di pedesaan. Akan tetapi, pondok

pesantren Daarul Rahman ini ada diperkotaan yang banyak gedung-gedung

pencakar langit.

Berdasarkan penjelasan di atas maka peneliti mengambil tema

“Perkembangan Pondok Pesantren Daarul Rahman tahun 1990-

2015”semntara itu, lakasi waktu yang dipilih oleh peneliti tahuan 1990-2015

karena pada awal pertumbuhan dan perkembangannya yang sangat pesat, baik

perkembangan infrastruktur maupun structural.

B. Identifikasi Masalah

Bagian ini diarahkan kepada perumusan masalah yang menjadi bagian

penting dalam penelitian.Adapun pokok permasalahan pada penelitian ini

adalah bagaimana sejarah dan perkembangan pondok pesantren Daarul

Rahman tahun 1990-2015.

Untuk memudahkan dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini,

maka penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan dalam bentuk

pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah berdirinya pondok pesantren Daarul Rahman?

2. Bagaiman proses pertumbuhan dan perkembangan pondok pesantren

Daarul Rahman?

3. Apa peranan pondok pesantren Daarul Rahman terhadap masyarakat

sekitar dalam bidang pendidikan, sosial, dan dakwah?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan penelitian dalam skripisi ini adalah untuk

mendapatkan pengetahuan baru mengenai peranan dan perkembangan pondok

pesantren Daarul Rahman, sehingga eksis sebagai salah satu lembaga

pendidikan Islam di Indonesia pada umumnya. Tujuan lain dalam penulisan

skripsi ini sebagai syarat mendapatkan gelar Strata 1 di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Adapun tujuan skripsi ini secara khusus untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang ada dalam rumusan masalah, yaitu:

Page 18: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

8

1. Untuk mengetahui tentang sejarah berdirinya pondok pesantren Daarul

Rahman.

2. Mendeskripsikan tentang proses dan perkembangannya pondok

pesantren Daarul Rahman.

3. Mengetahui peranan dan pengaruh apa sajakah dari adanya pondok

pesantren Daarul Rahman baik dalam bidang agama, pendidikan,

sosial budaya, dan dakwah.

D. Manfaat Penelitian

Dari penelirian yang dilakukan oleh penulis diharapkan memperoleh

manfaat sebagai hasil penelitian yang meliputi:

1. Memberikan bahan referensi bagi penulis sejarah selanjutnya tentang

pondok pesantren Daarul Rahman.

2. Memberikan manfaat bagi Universitas Islam Negeri Jakarta terutama

bagi program studi Sejarah Kebudayaan Islam sebagai sumbangan

pengetahuan dan sebagai bahan masukan yang dapat meningkatkan

kualitas kesejarahan.

3. Memberi manfaat pada masyarakat yang memiliki minat atau perhatian

terhadap pesantren.

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dilakukan ada beberapa tulisan

tentang pondok pesantren, belum ada secara khusus membahas pondok

pesantren Daarul Rahman di Senopati Jakarta Selatan antara:

Buku, Skripsi, dan Jurnal yang digunakan dipilih sesuai dengan

masalah yang dibahas. Buku-buku-buku yang dipakai sebagai landasan atau

sumber informasi sebagai berikut:

Tradisi Pesantren(1984), Zamakhsary Dhofeir sebagai penulis dalam

bab I memaparkan ciri-ciri umum pesantren, terutama pesantren tradisional

yang didalamnya dipaparkan pola umum pendidikan Islam tradisional yang

dikenal dengan sorogan dan bandongan. Sistem pengajaran yang

mengedepankan pelajaran kitab-kitab lama (kuning, sebuah ciri khas dari

sumber pelajaran Islam tradisional di Indonesia. Pada bab berikutnya dan

Page 19: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

9

seterusnya Zamakhsary Dhofeir, menulis tentang elemen-elemen sebuah

pesantren yang terdiri dari pondok, masjid, santri, dan Kyai secara mendalam.

Serta membahas tentang bagaimana intelektual dan juga kekrabatan yang

dibangun oleh kiai untuk santri-santrinya.

Kelebihan yang paling mendasar, dalam bukunya yang berjudul Tradisi

Pesantren, penulis dalam penulisannya sangat mendetail, sehingga dapat

mengaktualisasikan pesantren secara menyeluruh. Pada akhirnya, penulis

buku ini dapat membantah penulisan tentang pesantren oleh penulis lain yang

selama ini menganggap pesantren sebagai sebuah institusi yang marjinal.

Kelemahan buku ini terletak pada keperpihakan penulis terhadap pesantren,

disamping itu penulis hanya menitik beratkan pada institusi pesantren

tradisional saja.

Pustaka yang kedua berjudul Bilik-Bilik Pesantren(1999), Karya

Nurcholis Madjid. Dalam bukunya Nurcholis menulis tentang permasalahan

pesantren yang semakin komplek, maka dalam mewujudkan pesantren yang

ideal diperlukan suatu usaha untuk merumuskan tujuan pendidikan dalam

pesantren. Terlebih kenyataan yang dihadapi pesantren mengalami

kemunduran dalam menyampaikan pesan terhadap masyarakat. Dalam buku

juga dipaparkan tentang ajaran dan arti dari pesantren, terlepas dari pro dan

kontra tentang pelembagaan tasawuf didalam dinamika perkembangan

masyarakat muslim itu sendiri.

Didalam buku ini juga tertulis bagaimana perkembangan pesantren

terhadap percaturan politik di Indonesia. Pesantren dalam perkembangannya

merupakan titik sentral perkembangan Islam rakyat Indonesia, baik dalam

masa sebelum kemerdekaan, kemerdekaan, dan paska kemerdekaan. Banyak

permasalahan yang dihadapi pesantren terutama dengan dinamika kehidupan

di luar pesantren. Permasalahannya yang akan dihadapi terutama

perkembangan zaman, pendidikan, informasi dan peranan masyarakat yang

selama ini dihadapi oleh pesantren tradisional.

Buku ini memiliki kelebihan diantaranya, pemaparan isi tentang

reaktualisasi kehidupan pesantren, kemudian pengamatan yang dilakukan

Page 20: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

10

Nurcholis Madjid sebagai orang luar sekaligus pernah mengenyam

pendidikan pesantren. Tulisan Nurcholis juga sangat mendetail dalam

memaparkan lika liku dalam kehidupan pesantren, sehingga isinya sangat

sesuai dengan keadaan pesantren itu sendiri. Kendati demikian, ada

kelemahan yang diantaranya pengamatan pesantren yang diangkat Nurcholis

hanya melingkupi pesantren tradisional saja.

Pustaka yang ke tiga buku yang dikarang oleh Dr. Armai Arief, MA

tahun 2005 dengan judul “Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan

Lembaga Pendidikan Islam Klasik”. Dalam buku ini menjelaskan tentang

berbagai masalah lembaga pendidikan Islam amat penting diketahui oleh para

pemerhati dan praktisi di bidang pendidikan Islam terutama dalam perumusan

konsep serta pengambilan kebijakan-kebijakan di bidang pendidikan Islam.

Selain itu, masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan Islam sangat

luas, antara lain historis, kurikulum, metodologi, pengajar dan eksistensi

lembaga-lembaga pendidikan Islam.

Skripsi yang ditulis oleh mahasiswi atas nama Siti Khozana dan yang

diterbitkan oleh Repository UIN Jakarta “Pelaksanaan Pendidikan Islam di

Pondok Pesantren Daarul Rahman dan Upaya Pengembangannya di

Jakarta Selatan”. Skripsi ini membahas tentang pendidikan Islam di pondok

pesantren Daarul Rahman melalui metode pengajaran maupun tujuan dari

terlaksananya suatu pendidikan Islam di Jakarta Selatan, serta

pengembangannya melalui kurikulum yang telah dibuat agar terbentuknya

suatu pesantren yang menjanjikan dalam sistem pengajarannya maupun

pendidikannya.

Skripsi yang disusun oleh Babay Pujiyati dengan judul skrispi

“SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-QUR’AN

AL-FURQON (1973-2007)” skripsi ini membahas tentang perkembangan

dari mulai awal berdirinya sampai proses untuk mencetak generasi yang

pintar membaca al-Qur’an dan juga menjadikan santri yang bisa

membanggakan bagi pondok pesantren dan khususnya untuk masyarakat.

Page 21: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

11

Serta mampu berperan penting dalam bidang sosial budaya, keagamaan dan

dakwah.

Dari ketiga buku yang di tulis oleh para pakar tentang pondok

pesantren, penulis hanya menjadikan buku tersebut sebagai bahan penulisan

dan refrensi dari penelitian tentang pondok pesantren.Dan dari kedua skirpsi

yang ditulis oleh Babay Pujiyati maupun Siti Khozanah, penulis hanya

menjadikan referensi untuk penelitian penulis. Akan tetapi, dalam skripsi

yang ditulis oleh Siti Khozanah berjudul Pelaksanaan Pendidikan Islam di

Pondok Pesantren Daarul Rahman dan Upaya Pengembangannya di

Jakarta Selatan. Penulis melihat dan membaca skripsi tersebut tidak

menjelaskan tentang sejarah perkembangan dan peranan pondok pesantren

Daarul Rahman melainkan pelaksanaan pendidikan Islam di pondok

pesantren Daarul Rahman. Jadi, penulis belum menemukan tulisan tentang

sejarah perkembangan pondok pesantren Daarul Rahman seutuhnya.

F. Kerangka Teori

Setiap, manusia mengalami yang dinamakan dengan perubahan.

Dengan adanya perubahan tersebut dapat dilihat perbandingan antara meneliti

suatu masyarakat pada masa tertentu dan membandingkan dengan keadaan

masyarakat pada waktu yang lain.

Proses perubahan yang terus menerus itu oleh Sartono Kartodirdjo

dinamakan gejala sejarah. Suatu gejala sejarah dalam proses pertumbuhan

dan perkembangan sejarah seharusnya dapat mendifinisikan waktu, tempat,

pelaku, serta mengapa gajala itu terjadi dan bagaimana gejala sejarah yang

terjadi sebelumnya, sesudahnya, atau ada hubungan lain dalam satu system.

Dilihat dari perspektif di atas, maka gejala sejarah bisa dapat diartikan

sebagai suatu momentum gerakan historis atau biasa disebut dengan

perubahan sosial, menurut sartono konsep perubahan sosial itu terbagi

menjadi 2 referensi, yaitu.16

16

Sartono, Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 99

Page 22: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

12

1. Dinamika masyarakat menunjukan pergerakan dari tingkat

perkembangnnya dari terdahulu hingga kemudian, lazimnya dari yang

sederhana hingga yang maju, unsur-unsur mana yang harus dirubah

dan faktor-faktor apakah yang menyebabkan perubahan tersebut.

2. Dalam bebarapa teori, perubahan sosial mempunyai dari yang

bentuknya sederhana menjadi komplek, artinya perubahan sosial yang

terjadi akan mengarah ke yang lebih baik.

Pondok pesantren berdiri sejak tahun 1975, masih berdiri sampai

sekarang dalam mencetak kader-kader manusia yang berakhlak baik dan

berwawasan luas, pondok pesantren memiliki andil besar dalam perubahan

sosial bagi masyarakat khususnya di dunia pendidikan, baik

perkembangannya, dalam dakwah, dan sosial keagamaan.

Untuk melihat berbagai perubahan yang terjadi dalam perkembangan

yang ada di pondok pesantren Daarul Rahman, dibidang pendidikan

khususnya, maka pendekatan yang digunakan untuk penelitian ini adalah

pendekatan sosiologi. Pendekatan sosiologi dalam hal ini ialah menggunakan

teori-teori sosiologi, untuk melihat perubahan masyarakat dan pondok

pesantren Daarul Rahman. Berkaitan dengan teori perubahan sosial tersebut

peneliti menggunakan teori fungsionalisme struktural17

yang dikembangkan

kembali oleh Talcot Parson dan Emile Durkheim.

Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri

atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan menyatu dalam

keseimbangan perubahan yang terjadi pada satu bagian yang akan membawa

perubahan pula terhadap bagian lain. Asumsinya adalah jika struktur sosial

fungsional dapat berjalan mestinya akan lebih baik lagi, dan jika tidak

berjalan sosial fungsional tersebut, maka akan hilang dengan sendirinya.18

17

Fungsionalisme Struktural adalah sebuah sudut pandang luas dalam sosiologi dan

antropologi yang berupaya menafsirkan masyarakat sebagai sebuah struktur dengan bagian-bagian

yang saling berhubungan. 18

George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo, 2011), h. 21.

Page 23: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

13

Teori fungsionalisme structural ini dipakai oleh peneliti untuk menalisis

dan memaparkan keadaan serta keberadaan pondok pesantren Daarul Rahman

sesuai dengan fungsi yang dijalankan dan dipenuhinya, permasalahan ini

dapat dimulai dari adanya sebuat adaptasi atau penyesuaian diri yang

mengarahkan pada satu tujuan yang sama dengan perkembangan, kemajuan

pendidikan.

G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu menggunakan metode

sejarah (historical method).19

Yaitu satu periodesasi atau tahapan-tahapan

yang ditempuh dalam suatu penelitian. Guna mengungkap kejadian-kejadian

yang berhubungan dengan masa lampau.

Adapun langkah-langkah dalam penelitian adalah:

1. Heuristik.

Dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data yang sesuai dengan objek

penelitian. Kegiatan pengumpulan data sejarah dilakukan dengan pengkajian

terhadap sumber-sumber yang berkaitan, dengan metode sebagai berikut :

a. Dokumentasi

Yaitu teknik penyelidikan yang ditunjukan kepada penguraian

dan penjelasan terhadap apa yang lalu melalui sumber dokumentasi.20

Penulis memakai metode ini dengan cara melakukan pencarian buku-

buku, jurnal, majalah, skripsi atau lainnya yang berkaitan dengan

pondok pesantren Daarul Rahman.

b. Interview

Pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara untuk

mendapatkan sumber lisan, yaitu dengan teknik tanya jawab secara

lisan yang dikerjakan secara sistematis dan dengan mengajukan

pertanyaan langsung kepada sumbernya.21

Wawancara juga biasa

19

Historical Method ialah suatu membandingankan satu masyarakat dengan masyarakat

yang telah lampau, kemudian diambil contohnya untuk masa yang akan datang. 20

Winano Surahmat, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode dan Teknik, (Bandung:

Tarsito, 1980), h. 3 21

Sutisno Hadi, Metodologi Reseacrh III, (Yogyakarta: Andi Offset, 1992), h. 193.

Page 24: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

14

disebut proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara

lisan, dua orang atau lebih bertarap muka, mendengarkan secara

langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan.22

Dalam

penelitian ini, penulis mengadakan tanya jawab langsung secara lisan

dengan KH. Syukron Ma’mun, para guru dan masyarakat sekitar.

c. Observasi

Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan, pencatatan

dengan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki. Pada tahap ini

penulis melakukan pengamatan terkait dengan penelitian yang akan

dilakukan, dari mulai melakukan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena yang ada. Setelah itu penulis dapat menyimpulkan ringkasan

sejarah yang terjadi di Pondok Pesantren Daarul Rahman.

2. Sumber Data

Pada tahap ini penulis berusaha mencari dan mengumpulkan berbagai

sumber sejarah yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.Sumber

sejarah dapat berupa bukti-bukti tertulis seperti dokumen berkas lampiran

tentang pendirian pesantren. Sumber-sumber tulisan maupun lisan dibagi atas

dua jenis, yaitu:

a. Sumber Primer

Sumber primer merupakan sumber informasi dari seorang

narasumber yang diwawancarai secara langsung oleh peneliti, dengan

bantuan alat mekanis seperti diktafon (alat untuk mendikte suara)

narasumber tersebut. Sumber primer yang digunakan dalam penelitian

ini adalah keterangan langsung dari orang yang terlibat secara langsung.

Untuk mendapatkan informasi peneliti menggunakan metode

wawancara.23

b. Sumber Sekunder.

Sumber sekunder yang dimaksud disini adalah merupakan data-

data yang didapatkan dari seorang atau lebih yang berada diluar

22

Sutisno Hadi, Metodologi Reseacrh III, h. 42. 23

Hugiono dan PK Poerwantara, “Pengantar Ilmu Sejarah” (Jakarta: Bina Aksara, 1987),

h. 36.

Page 25: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

15

kepemimpinan dan melakukan studi pustaka pada bagian yang termasuk

sumber sekunder yang berupan koran, arsip, buku-buku, maupun data-

data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Teknik yang digunakan dalam mencari sumber informasi yang relevan

adalah:

1) Studi pustaka.

Studi pustaka adalah bagian untuk mencari, menelusuri dan menelaah

buku yang relevan dengan masalah yang akan dibahas atau diteliti. Untuk

menemukan buku-buku tersebut peneliti mencari berbagai tempat seperti

PNRI (Perpustakaan Negara Republik Indonesia), Perpus Daerah Ibukota

Jakarta, Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, dan lain-lain.

2) Studi Dokumen

Studi dokumen yaitu proses mencari, menelaah dan menghimpun jejak

sejarah yang berupa arsip, surat keputusan, surat penghargaan/piagam, hasil

laporan, dokumen asli atau salinan.

3) Metode Wawancara

Metode wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk tujuan

tertentu dan mendapatkan keterangan secara lisa dari seorang responden

dengan menggunakan komunikasi dua arah secara langsung bertatap muka.

Maka ini berguna untuk mendapatkan sumber lisan dari orang yang

mengalami atau menyaksikan peristiwa itu. Jadi dalam penulisan ini akan

dijummpai keterangan secara lisan dari beberapa orang sebagai informan.

4) Studi Lapangan

Studi lapangan atau observasi lapangan adalah suatu upaya

untukmendapat bukti atau menghimpun jejak dengan cara terjun langsung di

lapangan objek peristiwa. Teknik ini bermanfaat untuk mendapatkan bahan

perbandingan atau melengkapi data atau sumber tertulis dengan keadaan yang

sebenarnya dilapangan atau objek.

c. Kritik sumber

Adalah usaha menyelidiki apakah jejak-jejak itu sejati, baik

bentuk isinya. Untuk kritik ini dibagi menjadi 2 tahap yaitu:

Page 26: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

16

a) Kritik ekstern

Kritik ekstern digunakan untuk membuktikan keaslian

dan kebenaran dari sumber sejarah, sumber ini asli atau

tidak.Kritik ekstren yang peneliti lakukan adalah dengan

melihat asal sumber, penulis sumber dan pelaku sejarah.

Peneliti meneliti sumber tersebut baik buku, arsip, dokumen

tertulis dan diterbitkan oleh pihak-pihak yang dapat dipercaya

member keterangan sesuai dengan permasalahan yang dikaji.

b) Kritik intern.

Kritik intern dilakukan setelah melalukan kritik

ekstern.Kritik intern bertujuan untuk mencapai nilai

pembuktian yang sebenarnya dari isi sumber sejarah, apakah

sumber tersebut dapat member informan yang dapat dipercaya.

Kritik intern ini untuk dapat memastikan kesaksian dan dapat

dipercaya dari sumber tersebut.

Kritik intern dilakukan untuk mengetahui apakah buku,

arsip, dokumen, artikel yang digunakan masih relevan dengan

permasalahan dan dapat dipercaya. Sedang hasil wawancara

dikritik dengan cara membandingkan hasil wawancara anatara

informan sehinggan peneliti dapat mengambil kesimpulan yang

sesuai dengan permasalahan.

d. Interpretasi

Interpretasi adalah menghubung-hubungkan dan mengaitkan

satu sama lain sedemikian rupa sehingga fakta yang sesuai dengan yang

lainnya kelihatan sebagai satu rangkaian yang masuk akal menunjukkan

satu sama lain.

Dalam menginterpretasikan penelitian dalam bentuk karangan

sejarah ilmiah, sejarah kritis, perlu diperhatikan sandaran karangan

yang logis menurut urutan yang kronologis dan tema yang jelas dan

mudah dimengerti.

Page 27: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

17

Dalam menyusun skripsi ini peneliti tidak memasukan semua

fakta yang diperoleh. Dalam proses interpretasi ini penulis memilih data

yang relevan dengan permasalahan. Data tersebut dihubung-hubungkan

sehingga menjadi satu kesatuan kalimat yang bermakna.24

e. Historiografi.

Historiografi merupakan langkah perumusan cerita sejarah

ilmiah, yang disusun secara logis menurut urutan kronologis dan

tematis yang jelas dan mudah dimengerti, pengaturan bab atau bagian-

bagian yang dapat menggambungkan urutan kronologis dan tematis.25

Hal ini disebabkan penelitian sejarah sekurang kurangnya harus

memenuhi empat hal yaitu, detail factual yang akurat, struktur yang

logis dan penyajian yang terang dan halus.

Tahap ini merupakan bagian terakhir dari metode sejarah.

Apabila peneliti sudah mebangun ide-ide tentang hubungan fakta satu

dengan fakta lain melalui proses interpretasi maka langkah akhir dari

penelitian adalah penulisan atau menyusun cerita sejarah.

H. Sistematika Penulisan

Tulisan ini secara keseluruhan disusun berdasarkan per bab yang

selanjutnya akan dibagi dalam sub-sub bab. Hal ini di maksudkan untuk

membedakan jenis masalah dalam pembagian bab-banya. Sementara itu,

dalam sub-nya dimaksudkan untuk mengurangi isi dari tiap-tiap bab secara

terperinci, sehingga diharapkan akan memperoleh suatu jawaban atas

permasalahan secara menyeluruh. Adapun sistematika penulisan skripsi ini

mencakup.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Identifikasi Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

24

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Tiawa Wacana, 2013), h. 78. 25

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, h.62.

Page 28: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

18

E. Tinjauan Pustaka

F. Kerangkat teori

G. Metode Penelitian

H. Sistematika Penulisan

BAB II Gambaran Umum Pondok Pesantren.

A. Sejarah Pondok Pesantren

B. Kontribusi Pesantren dalam Kemerdekaan Indonesia

C. Pesantren Sebagai Subsitem Pendidikan Nasional

D. Transformasi Pondok Pesantren

BAB III Sejarah Perkembangan Pondok Pesantren Daarul Rahman.

A. Sejarah Pondok Pesantren Daarul Rahman

B. Perkembangan Pendidikan di Pondok Pesantren Daarul Rahman

C. Sistem Pendidikan Ponpes Daarul Rahman

D. Perkembangan Organisasi Pendidikan Pondok Pesantren Daarul Rahman

BAB IV Peranan Pondok Pesantren Daarul Rahman Bidang Keagamaan,

Dakwah, dan Sosial.

A. Peran Bidang Pendidikan

B. Peran Bidang Dakwah

C. Peran Bidang Sosial

D. Alumni Pondok Pesantren

BAB V Penutup, Kesimpulan dan Saran-saran

Page 29: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

19

BAB II

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN

A. Sejarah Pondok Pesantren

Istilah pondok pesantren di suatu daerah memiliki sebutan yang beragam.

Di Sumatra Barat misalnya, pesantren di sebut dengan surau, penyantren di

Madura, rangkang di Aceh dan Pondok di Jawa Barat.1 Namun secara definisi,

seperti yang diidentifikasi oleh hasil musyawarah tentang pengembangan pondok

pesantren pada tahun 1978 di Jakarta, pondok pesantren paling tidak memuat 5

elemen yang menopang adanya pondok pesantren tersebut, yaitu: pondok, Masjid,

pengajaran kitab-kitab Islam klasik, santri, dan kyai.2

Sebelum tahun 1960-an, pusat-pusat pendidikan pesantren di Indonesia

lebih dikenal dengan nama pondok. Pondok pesantren terdiri dari dua rangkaian

kata; pondok dan pesantren yang membentuk suatu pengertian. Istilah Kata

pondok berasal dari bahasa Arab funduk yang berarti rumah penginapan atau

hotel.3 Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia

“Pondok mengandung empat makna; 1. Rumah untuk sementara waktu,

2. Rumah, 3. Rumah yang agak kurang baik biasanya berdinding bilik

beratap rumbia dsb. Dibuat berpetak-petak untuk tempat tinggal

(beberapa keluarga), 4. Madrasah dan asrama (tempat mengaji belajar

agama Islam dsb)”.4

Menurut asal katanya pesantren berasal dari kata “santri” yang mendapat

imbuhan awalan “pe” dan akhiran “an” yang menunjukkan tempat, maka artinya

adalah tempat para santri. Terkadang pula pesantren dianggap sabagai gabungan

1 Mulyanto Sumandi, Sejarah Singkat Pendidikan Islam Di Indonesia 1945-1979, (Jakarta:

Dharma Bhakti, 1978), h. 38. 2 Zamaksyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, (Jakarta:

LP3ES, 1982),h. 44 3 Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Pembinaan Lembaga Islam, Pedoman

Pembinaan Pondok Pesantren, (Jakarta: 1988), h. 7. Dan lihat lebih detail dalam buku Zamaksyari

Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, h. 41 4 WJS Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cet VII (Jakarta: Balai Pustaka,

1984), h. 955

Page 30: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

20

dari kata “santri” (manusia baik) dengan suku kata “tra” (suka menolong) sehingga

kata pesantren dapat diartikan tempat pendidikan manusia yang baik-baik.5

Menganai asul-usul perkataan “santri” itu ada (sekurang-kurangnya) dua

pendapat yang bisa dijadikan acuan. Pertama, adalah pendapat yang mengatakan

bahwa “santri” itu berasal dari perkataan “sastri”, sebuah kata dari bahasa

sanskerta, yang artinya melek huruf . Ini disebabkan pengetahuan bagi kaum santri

yang mengetahui tentang agama melalui kitab-kitab bertulisan dan berbahasa

Arab. Disinilah banyak pakar mengasumsikan bahwa menjadi santri berarti juga

menjadi tahu agama (melalui kitab-kitab tersebut). Atau paling tidak seorang santri

itu bisa membaca al-Qur’an yang dengan sendirinya membawa pada sikap dalam

memandang agamanya. Kedua, adalah pendapat yang mengatakan bahwa

perkataan santri berasal dari Jawa, persisnya dari kata cantrik, yang artinya

seseorang yang selalu mengikuti seorang guru kemana guru ini pergi menetap.

Tentunya dengan tujuan dapat belajar Ilmu agama dari seorang guru tersebut.

Sebenarnya cantrik ini masih bisa kita lihat sampai sekarang, tetapi sudah tidak

sekental seperti dahulu.6

Soegarda Poebakawatja juga menjelaskan bahwa pesantren berasal dari

kata santri, yaitu seorang yang belajar agama Islam. Dengan demikian pesantren

mempunyai arti tempat seseorang yang ingin belajar agama Islam.7 Hamdan

Rasyid mendefinikan, bahwa pondok pesantren sebagai tempat pendidikan Islam

yang khas dari Indonesia sejak berkembang dari awal mula Islam masuk ke

Indonesia.8

Departemen Agama RI merumuskan pondok pesantren sebagai berikut

“The Pesantren is a system of religious education making it obligary for their

5 Zamaksyari Dhofier, Tradisi Pesantren Studi tentang Pandangan Hidup Kyai, h. 106

6 Nurcholish Madjid, Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalan, (Jakarta: LP3ES, 1997),

h. 19-20 7 Seogarda Poebawatja, Ensiklopedia Pendidikan, (Jakarta: Gunung Agung, 1976), h. 223.

8 Hamdan Rasyid, Kaderisasi Ulama di Pesantren, dalam Dinamika Pesantren, Telaah Kritis

Terhadap Pesantren Saat ini, Saefullah Ma’shum, ed., Cet, II (Jakarta: Yayasan Islam al-Hamidiyah,

1988), h.76.

Page 31: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

21

student to stay in boarding schoool…” (Pesantren adalah sebuah sistem pendidikan

keagamaan yang memikul tanggung jawab bagi para muridnya untuk bertempat

tinggal di pondok…).9

Dari uraian di atas, penulis memberi kesimpulan bahwa pengertian dari

pondok pesantren sebagai “suatu rumah sementara yang di tempati oleh para santri

yang belajar Ilmu agama Islam, dan juga menjadi suatu tempat

penyebaran/penyiaran agama Islam dari yang belum tahu menjadi tahu.

Secara umum, pondok pesantren mempunyai tujuan dan fungsi sebagai

lembaga pendidikan dan penyiaran agama Islam, untuk membentuk manusia yang

mempunyai kesadaran tinggi akan pentingnya ajaran-ajaran agama Islam, untuk

memajukan umat Islam sebagai umat yang berpengetahuan luas dan juga untuk

melestarikan ajaran-ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW sebagai

warisan untuk dipelajari dan dipahami oleh generasi selanjutnya. Disisi lain

pesantren juga sebagai lembaga yang berfungsi tempat berinteraksi dan bersosial.

Semakin berkembangnya pondok pesantren saat ini, maka pondok

pesantren bisa menjadi multifungsi untuk para guru yang ingin membangun

masyarakat dengan keberadaan pondok pesantren, yang mampu mengedepankan

dan menerapkan dalam pendidikan nasional, dalam membangun masyarakat yang

seutuhnya.

Mengenai bagaimana perkembangan pondok pesantren di Indonesia, ada

beberapa pendapat yang membicarakan mengenai asal muasalnya dan latar

belakangnya. Pertama; pendapat yang menyebutkan bahwa pesantren berakar

pada tradisi Islam sendiri, misalnya tradisi tarekat.10

Pengikut tarekat selaiin yang

diajarkan amalan-amalan, juga diajarkan tentang kitab-kitab agama Islam yang

bisa menjadi tuntunan hidup dan menjadi cabang Ilmu pengetahuan yang baru bagi

9 Departemen Agama RI, The Development of Islam in Indonesai, (Jakarta: Karya Uni Press,

t.t,), h. 50 10

Istilah Tarekat diambil dari bahasa Arab yaitu Thariq, yang berarti “Jalan: jalan

kontemplatif Ilsam”. Kata ini biasanya dikontrakan dengan syariat yang berorientasi kepada tindakan

kehidupan. Lihat Muhaimin AG, Islam Dalam Bingkai Budaya Lokal Cirebon, Cet. 1 (Jakarta: Logos,

2001), h. 377.

Page 32: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

22

mereka. Aktivitas mereka dinamakan pengajian. Selanjutnya pengajian ini tumbuh

dan berkembang melalui pesantren.11

Kedua; pendapat yang menyatakan bahwa

kehadiran pesantren di Indonesia diilhami oleh lembaga pendidikan “kuttab”.12

Dan ketiga; mulanya merupkan pengambil-alihan dari sistem pesantren orang-

orang Hindu di Nusantara pada masa pra-Islam.

Dilihat dari sisi materi yang dipraktekkan dari pondok pesantren, di

Indonesia setidak-tidaknya dapat diketahui dalam bentuk salaf murni, yaitu

pesantren yang megajarkan pengajian kitab-kitab klasik, dengan menggunakan

metode sistem Sorogan dan Bandongan.13

Pada umumnya, mayoritas pondok pesantren tumbuh-berkembang dan

berasal dari lembaga-lembaga pengajian. Relasi antara pengajian dan lembaga

pesantren merupakan sebuah sinergi yang sangat erat yang tidak dapat dipisahkan

satu sama yang lain.14

Sebelum timbulnya sekolah-sekolah dan universitas-

universitas yang dikenal dengan lembaga pendidikan formal, dalam dunia Islam

telah berkembang lembaga-lembaga pendidikan yang sifatnya non-formal,

kegiatan mengaji Al-Qur’an dan tata cara beribadah yang biasanya di dalam

mengajar terjadi interaksi aktif antara kyai sebagai guru dan santri sebagai murid.

Seiring dengan perkembangan zaman, lembaga pendidikan Islam mengalami

berbagai perubahan mulai dari perubahan kelembagaan, kurikulum, para pendidik,

dan modifikasi metode.

Tentunya perubahan ini mengalami perkembangannya sebagai pola dari

penyelenggaraan pendidikan Islam secara umum. Hal tersebut menjadikan

pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang dapat diklasifikasikan menjadi

11

Abdul Aziz, Ensiklopedia Islam, Cet. 1 (Jakarta: Logos, 2001), h. 103. 12

Istilah “kuttab” ini biasanya lembaga pendidikan dasar yang muncul sejak zaman Nabi,

lihat Muhaimin, Pemikiran Pemdodokan Islam, Cet. 1 (Bandung: Tri Geda Karya, 1993). 13

Metode pengajaran Sorogan Ini bisa disebut dengan metode pengajian yang dilakukan oleh

kyai dengan konsep perorangan agar santri bisa dinilai dari kemahirannya untuk membaca kitab.

Sedangkan bandungan ialah sistem pengajaran yang dilakukan oleh pak kyai dengan konsep bersama-

sama untuk medengarkan pak kyai membaca kitab. Lihat buku dari Zamaksyari, Tradisi Pesantren,

h.28-33. 14

Nurcholis Madjid, Bilik-bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjalanan… h. 31

Page 33: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

23

tiga, yaitu: pesantren salaf atau tradisional, pesantren khalaf atau modern, dan

pesantren kombinasi.15

Pesantren dapat dikatagorikan sebagai lembaga pendidikan “tradisional”.

Dalam batasan ini, merujuk bahwa lembaga pendidikan ini telah menjadi bagian

yang mendasar dari sistem kehidupan mayoritas umat Islam Indonesia, dan telah

mengalami perubahan dari masa ke masa seusai dengan perjalanan hidup umat

Islam. Pengertian dalam arti “tradisional” bukan berarti tetap tanpa mengalami

adaptasi melainkan cara pembelajaran dan sistem dari pondok pesantren.16

Dari penjelasan di atas bahwa pesantren telah dikenal sejak lama. Namun

demikian, pesantren baru dapat mendapat perhatian para ahli yang mempelajari

Islam di Indonesia sejak pertengahan abad ke-19.17

Itupun pada umumnya belum

merupakan deskripsi yang utuh menganai pesantren.

Namun, keberhasilan pondok pesantren telah diakui sebagai sebuah

lembaga pendidikan yang telah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam

perkembangannya pesantren menjadi basis sentral dalam penyebaran agama Islam

dan menjadi pusat masa yang bergerak menentang penjaja pada masa pra-

kemerdekaan. Akan tetapi eksistensi dari berdirinya pesantren adalah sebagai

sebuah lembaga yang berorientasi pada pendidikan dan pengajaran agama Islam,

bukan lembaga pergerakan sosial dan politik.

B. Kontribusi Pesantren dalam Kemerdekaan Indonesia

Sejarah tidak akan memungkiri besarnya kontibusi serta peran pesantren

bersama kyai dan santri-santrinya dalam berbagai kiprahnya dalam pembangunan

dan perjuangan demi bangsa dan Negara ini. Nama-nama besar seperti Tuanku

Imam Bonjol, yang merupakan seorang ulama besar, mujahid dan dicatat sebagai

15

Dalam pengeelompokkan di atas, pesantren dapat dibagi menjadi beberapa tipe. Lihat,

Mahmud, MM, Model-model Pembelajaran di Pesantren (Jakarta: Media Nusantara, 2006), h. 15-20. 16

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, Cet 1 (Jakarta: INIS, 1994), h. 55. 17

Sindu Galba, Pesantren Sebagai Wadah Komunikasi, Cet 1, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),

h. 20.

Page 34: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

24

salah seorang Pahlawan Nasional adalah salah satu bukti nyata kontribusi

pesantren bersama kyai dan santrinya kepada nusa bangsa dan Negara ini.

Menurut Wahjoetomo, penulis buku Perguruan Tinggi Pesantren:

Pendidikan Alternatif masa depan, perlawanan pesantren terhadap Belanda

dilakukan dengan tiga cara. Pertama, uzlah (mengasingkan diri). Mereka

menyingkir ke desa-desa dan tempat terpencil yang jauh dari jangkauan kolonial.

Tidak aneh, jika mayoritas pesantren berada di daerah pinggiran, pelosok, dan

bangkan pedaleman. Kedua, berskap nonkooperatif dan melakukan perlawan

secara diam-diam. Selain mengaji dan menelaah kitab kuning, para kyai

menumbuhkan semangat jihad santri-santrinya. Pada saat jepang memobilitasi

tentara PETA (Pembela Tanah Air) guna melawan Belanda, para kiai dan santri

mendirikan tentar Hizbullah.

Ketiga, memberontak dan mengadakan perlawan terhadap Belanda.

Contohnya ialah pemberontakan kaum padre di Sumatra Barat (1821-1828) di

bawah pimpinan Tuanku Imam Bonjol, dimana beliau merupakan ulama besar,

pemberontakan Pangeran Diponegoro di Jawa Tengah (1825-1830), dan

Pemberontakan di Aceh (1873-1903) yang dipimpin oleh Teuku Umar dan Teuku

Cik Ditiro.

Besarnya pengaruh kyai tidak terbatas pada masyarakat awam, melainkan

juga menjangkau istana-istana. Kyai Hasan Besari, dari pesantren Tegalsari

Ponorogo, misalnya berperan besar dalam melarikan pemberontakan di Keraton

Kartasura. Bukan hanya itu, pesantren dulu juga mampu melahirkan pujangga

seperti halnya Raden Ngabehi Ronggowarsito sebagai santri kyai Hasan Basri

yang menjadi pujangga Jawa.

Di zaman pergerakan pra-kemerdekaan, peran pesantren juga sangat

menonjol, melalui alumninya. HOS Cokroaminoto pendiri gerakan Syarikat Islam

dan guru pertama Soekarno di Surabaya, adalah alumni pesantren. KH. Mas

Mansur, KH. Hasyim Ash’ari, KH. Ahmad Dahlan, Ki Bagus Hadikusumo. KH.

Page 35: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

25

Kahar Muzakkir mereka ini adalah alumni pesantren yang menjadi tokoh sentral

yang sangat berpengaruh.

Di Era Orde Baru, Di tengah maraknya pembangunan fisik yang disertai

dengan proses merginalisasi peran politik umat Islam, kyai dan pesantren

memiliki perannya dalam membangun bangsa. Dampak pembangunan fisik yang

tidak berangkat dari konsep karakter building adalah dekadensi moral, korupsi,

tindak kekerasan dan lain-lain.18

C. Pesantren Sebagai Subsistem Pendidikan Nasional

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia dalam menyelenggarakan

pendidikan nasional, pesantren dapat disebut sebagai sub system pendidikan

nasional, karena merupakan salah satu komponen penting yang

menyelenggarakan pendidikan secara nasional. Pada masa penjajah bangsa lain

terhadap bangsa Indonesia bahkan hingga awal-awal kemerdekaan perhatian

pemerintah terhadap pesantren masih setengah hari bahkan cenderung tidak

mendapat perhatian dari pihak pemerintah. Sebagai sub system pendidikan

nasional, tidak semua pesantren bersedia melakukan pembaruan sebagai upaya

untuk menindak lanjuti dan mengikuti dinamika perubahan dunia pendidikan

yang terus berkembang dengan pesatnya.19

Terdapat pesantren yang secara

demontratif melakukan pembaruan itu, namun tidak sedikit pesantren yang

berubah secara setengah-setengah bahkan ada yang tetap bertahan dengan model

tradisi lama sebagai ciri khas pesantren.

Keadaan pesantren kini telah mengalami perkembangan melampuai

perkembangan sebelumnya. Ketika periode awal, kyai di pulau Jawa cenderung

memilih pelawan langsung dengan pemetintah koloniaal. Memasuki periode awal

kemerdekaan, lembaga pendidikan ini masih mempertahankan tradisi dekat

dengan penduduk desa sehingga tidak mendapat perhatian yang baik dari

18

Lihat dalam http://pondokpesantrenhidayatussaalikin.blogspot.co.id/2016/04/peran-serta-

dan-kontribusi-pesantren.html 19

Suddin Bani, Kontribusi Pesantren Dalam Pendidikan Nasional, vol. 2 no. 2, (AULADUNA:

Desember, 2015) h. 267

Page 36: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

26

pemerintah pusat. Memasuki era 1990-an, pemerintah mulai melirik dunia

pesantren dan sebaliknya, pihak pesantren meresponnya dengan melakukan

pembaharuan baik aspek kurikulum, pembelajaran sampai kepada menejemen

pengelolaan pesantren dari system kekeluargaan atau keluarga ke system yayasan.

Menurut Masykur Anis dalam bukunya Modernisasi Pesantren, iklim

politik nasional di era 1990-an menjadi tinggak kemajuan para inteletual

pesantren untuk lebih banyak berperan di bidang pengembangan ekonomi dan

politik. Munculnya santri menengah menjadi indokator penting untuk mengukur

peran sosial-politik santri. Kemunculan organisasi berbasis Islam seperti Ikatan

Cendikiawan Indonesia (ICMI) dan terbentuknya bank-bank syariah menjadi

tolak ukur kiprah kalangan santri. Penjelasan ini menunjukkan bahwa pesantren

telah mengalami pengambil alihan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya

di pedesaan bahkan dalam perkembangannya beberapa daerah telah berdiri

pesantren bukan lagi di pedesaan melainkan di perkotaan.20

D. Transformasi Pondok Pesantren

Sejarah mencatat bahwa pada awalnya sistem pendidikan pondok pesantren

ialah dengan menggunakan sisten sorogan dan sistem bandungan atau wetonan.

Kedua sistem tersebut biasa dipakai pada lembaga pendidikan pesantren yang

tradisional atau masih memakai kitab-kitab kuning (salafiyah). Ada beberapa

pondok pesantren yang memang tetap bertahan dengan mengunakan metode

tersebut untuk mengajarka para santrinya agar bisa membaca huruf-huruf gundul.

Ada pula yang mengubah sebuah metodenya dengan sistem pengajarnya dan

pendidikannya yaitu dengan menggunakan metode klasikal.

Dalam hal ini, pertumbuhan dan perkembangan pondok pesantren ini

mengembangkan sistem pendidikan terpadu antara sistem modern Gontor

Ponorogo dengan sistem pesantren salafiyah (tradisional) yang lebih

mengutamakan bahasa Arab dan bahasa Inggris serta penekanan pada pemahaman

20

Anis Masykur, Modernisasi Pesantren, (Depok: Borneo Pustaka, 2010), h. 158.

Page 37: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

27

dan pengkajian kitab-kitab kuning, dengan maksud agar sistem yang satu akan

terpenuhi dengan kelebihan sistem yang lainnya.

Selain dengan menggunakan sistem yang disebutkan di atas, pondok

pesantren Daarul Rahman menggunakan dua macam, yaitu pertama, sistem

pendidikan pesantren, yang pendidikan dan pengajarannya itu mengacu pada

silabus. Yang kedua, sistem pendidikan yang bersifat umum yang pendidikan dan

pengajarannya mengacu kepada Departemen Agama dan Depdiknas.

Selain masyarakat yang sering membuat katagori pesantren di Indonesia

secara sederhana ke dalam dua bentuk, yakni pesantren salaf dan pesantren

modern. Pesantren salaf sering juga diidentikkan dengan pesantren tradisional

yang mana masih menganut paham-paham kitab kita klasikal ataupun memakai

metode pengajaran sorogan maupun bandungan. Sehingga pesantren yang tidak

tergolong salaf dikategorikan sebagai pesantren modern.

Penyebaran kata tradisional ini bagi pesantren salaf dan modern bagi

pesantren yang non salaf sebetulnya tidak memadai lagi. Sebab pada

perkembangannya pesantren selama ini, banyak terjadi perubahan yang

menimbulkan saling keterkaitan antara paham tradisionalitas dan paham

modernitas pada diri pesantren tersebut.

Meskipun masyarakat sering menyerderhanakan tipologi pesantren ke

dalam dua bentuk, yaitu pesantren salaf dan pesantren khalaf (modern), secara

terperinci, sesungguhnya terdapat dipologi pesantren.21

a. Pendidikan Modern

Menyikapi suatu relita pendidikan pesantren, Nurcholich Madjis

tampil memodernisasikan pendidikan Islam. Usaha ini dimaksudkan pada

menemukan format pendidikan yang ideal sebagai sistem pendidikan

alternative bangsa Indonesia masa depan. Kelebihan dank eunggulan

lembaga pendidikan masa lampau dijadikan sebagai sebuah kerangkan

21

Saifullah Ma’shum, Dinamika Pesantren Telaah Kritis keberadaan Pesantren Saat Ini,

(Jakarta: Yayasan Islam al-Hamidiyah, 1998), Cet. Ke-1, h. 43-44.

Page 38: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

28

acuan untuk merekonstruksikan konsep pendidikan yang dimaksudkan.

Sedangkan sebagai bentuk sistem pendidikan yang lama tidak relevan lagi

untuk ruang dan waktu, akan dihilangkan.

Usaha-usaha kea arah modernisasi pendidikan Islam pada awal

abad ke-20, setidaknya masih relativ terbatas, sehingga usaha-usaha

pembaharuan dalam dunia pendidikan ini terjadi karena ada waca

modernisasi dibelahan dunia Islam lainnya.22

Secara lebih luas, munculnya integrasi sistem pendidikan yang

dilaksanakan sehingga benar-benar terwujud pondok pesantren yang

komprehensif. Disebut komprehensif karena merupakan sistem

pendidikan dan pengajaran gabungana antara sistem tradisional dan sistem

modern. Artinya dimasukannya pendidikan dan pengajaran ktab kuning

dengan metode sorogan, wetonan, atau bandongan dan hafalan, namun

secara regulasi sistem persekolahan terus dikembangkan, bahkan

pendidikan keterampilan pun dihidupkan sehingga menjadikannya

pesantren yang berbeda dari tradisional mapun yang modern.

Lebih jauh daripada itu pendidikan masyarakat pun menjadi

garapannya, dalam artian yang sedemikian rupanya dapat ditimbulkan

bahwa pondok pesantren telah berkiprah dalam pembangunan sosial

kemasyarakatan. Para santri modern dituntut untuk lebih mampu

mendalami aspek-aspek keagamaan dan keduniawian agar dapat

menyesuaikan diri baik secara mental maupun non-mental.

Disistem pengajaran yang digunanakan untuk bahasa pengantar di

dalam kelas yakni bahasa Arab untuk pelajaran agama dan bahasa Arab,

dan bahasa Inggris untuk pelajaran umum. Karena kedua-duanya (bahasa

Arab dan bahasa Inggris) adalah merupakan kunci dari segala ilmu

pengetahuan.

22

Drs. Yasmadi, M.A, Modernisasi Pesantren, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), Cet. Ke-1, h.

112-113.

Page 39: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

29

Program pendidikan Daarul Rahman adalah 6 tahun dengan

pembagian menjadi dua tahapan dimana setiap tahapannya, para santri

mempelajari mata pelajaran sesuai dari silabus yang dipadukan oleh

pondok pesantren Daarul Rahman yang mencakup kepada:

1) Madrasah Tsanawiyah (MTs), setara dengan Kelas 1 s.d 3 SMP,

memakai kurikulum pesantren yang dipadukan dengan Depag.

2) Madrasah Aliyah, yang mana setara dengan Kelas 1 s.d 3 SMU

menggunakan kurikulum pesantren yang telah dipadukan dengan

Depag.

Pondok Pesantren ini menggunakan sistem sebagai mana pondok

pesantren pada umumnya, karena dengan sistem ini diharapkan agar

tujuan dan pendidikan dapat dibina dan dikembangkan secara lebih efisien

dan efektif, maka memungkinkan penambahan jam-jam pelajaran dan juga

penambahan jum’ah materi yan dipelajari dikelas-kelas. Penambahan ini

dilaksanakan di Pagi hari dan Sore hari bahkan pada Malam hari.

b. Pendidikan Pesantren Salaf

Di kalangan masyarakat pesantren umumnya masih tetap

menjalankan keyakinan bahwa ajaran-ajaran yang terkandung dalam kitab

kuning tetap merupakan tuntunan hidup yang paten dan relevan. Paten

dalam artian ajaran-ajaran itu diyakini bersumber pada kitab Allah dan

Sunnah Rasulullah, dan tidak pula ketinggalan sebagai unsur pelangkap

adalah dari ulama-ulama salaf yang shaleh. Relevan artinya bahwa ajaran-

ajaran itu masih tetap cocok dan bergunan untuk meraih kebahagiian

hidup kini, maupun nanti. Disinilah letak dari sebuah perbedaan antara

masyarakat pesantren yang oleh pengamat disebut “tradisional” dan

masyarakat Islam yang disebutkan “Modern”. Masayarkat pesantren,

pengikut kitab kuning dengan mempercayai bahwa Kitabullah dan Sunnah

Rosulullah menjadi pedoman untuk menjalani hidup yang berguna di

Page 40: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

30

dunia maupun akhirat, melalui tafsiran-tafsiran dan penjabaran-penjabaran

yang telah diupayakan oleh ulama-ulama yang dinilai terpercaya.23

Dalam konteks ini, pelaksanaan yang berada di Pondok Pesantren

Daarul Rahman ialah mengembangkan sistem pendidikan terpadu dengan

maksud agar setiap kekurangan sistem yang satu akan terpenuhi dengan

kelebihan sistem yang lainnya.

Kitab kuning menjadi khazanah keilmuan dan warisan para ulama

terdahulu, yang sangan akrab di lingkungan pesantren. Kitab yang berupa

hasil karya tulis dari para ulama masa lampau itu bahkan menjadi ciri khas

untuk bagi para pesantren. Misalnya pesantren tanpa kitab kuning seakan

lubuk tanpa ada ikannya. Melalui kitab kuning inilah santri mengetahui

dan mempelajari ilmu yang yang diwariskan oleh para ulama dan pada

umumnya umat muslim sebelumnya.24

23

M. Dawan Rahardjo, Pergulatan Dunia Pesantren, Membangun Dari Bawah, (Jakarta:

Media Prataman Offset LP3ES, 1985), Cet. Ke-1, h.57. 24

Muhammad M. Basyumi, Revitalisasi Spirit Pesantren, (Jakarta, Dirokrat Pendidikan dan

Pondok Diniyah dan Pondok Pesantren, 2006), cet. Ke-1, h.231.

Page 41: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

31

BAB III

SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN

DAARUL RAHMAN

A. Sejarah Pondok Pesantren Daarul Rahman

1. Kondisi Kultural Masyarakat Senopati, Senayan

Menyebut kawasan Senayan, maka terlintas dalam ingatan adalah komplek

Gelora Bung Karno, deretan hotel mewah, apartemen, mal, pusat bisnis, TVRI

dan tentu gedung yang disebut kantornya para wakil rakyat: gedung DPR/MPR.

Itu sekarang, dahulu menurut para sejarawan merupakan kawasan dengan luas

sekitar 270 hektar ada pula yang mengatakan 260 hektar. Salah satunya kampung

Senayan yang dikenal sekarang sebagai kawasan Senopati.

Senayan dihuni oleh warga Betawi, warga asli Ibukota yang bermata

pencaharian sebagai pengusaha, pedagang, dan petani. Tak heran jika

kepemilikan tanah oleh warga begitu luas, mereka menanam sayur mayor dan

buah-buahan. Selain itu menurut beberapa literature yang menceritakan Jakarta

tempo dulu, sebagian warga Senayan juga pembatik.

Di samping itu pula masyarakat Senopati rajin pengaji kepada „alim ulama

dan habaib. Diantaranya kepada Habib Ali Al-Habsy Kwitang yang mana

beliaulah awal dari perjalanan dakwah Islam di Jakarta.1 Bagi para masyarakat

Betawi belajar agama itu adalah suatu kewajiban yang harus dipenuhi. Dengan

tujuan agar mendekatkan diri kepada Allah swt.

1 Nama panjang Habib Ali Al-Habsy adalah Habib Ali bin Abdurahman AL-Habsy, atau biasa

disebut dengan Habib Ali Kwitang. Lahir di Jakarta, 20 April 1870 wafat di Jakarta pada 13 Oktober

1968 dalam usia 98 tahun. Habib Ali Al-Habsy adalah salah seorang tokoh penyiar agama Islam

terdepan di Jakarta pada abad ke-20. Beliau juga pendiri dan pimpinan pertama pengajian Majelis

Taklim Kwitang yang merupakan cikal-bakal organisasi-organisasi keagamaan lainnya di Jakarta.

Selain menuntu ilmu, beliau juga aktif dalam mengembangkan dakwah islamiyah, terutama pada

pengajian yang setiap hari Minggu pagi sejak kurang lebih 70 tahun yang lalu hingga sekrang dengan

kunjungan umat Islam yang berpuluh-puluh ribu. Dengan tujuan agar umat Islam mengikuti ajaran-

ajaran Islam dengan cinta kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Diakses dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Ali_bin_Abdurrahman_Kwitang.

Page 42: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

32

Kecintaan warga Senopati terhadap ulama tertular oleh H. Abdurahman

Naidi yang merupakan Pewakaf dari pembangunan pondok pesantren Daarul

Rahman, dimana menggelar pengajian setiap malam minggu dengan pembacaan

tahlil, barzanji, dan diba‟ yang tinggal di Gang Keramat Ibu. Selain itu, nama

Keramat Ibu mempunyai makna tersendiri bukan sekedar penanda. Melainkan

berhubungan dengan hal-hal magis, tempat atau benda yang dianggap sacral.

Tetapi mengandung arti kecintaan serta bakti kepada sosok ibu. yang pada

akhirnya kawasan ini menjadi Jalan Senopati Dalam II.

2. Latar Belakang Berdirinya Pondok Pesantren Daarul Rahman

Pondok Pesantren Daarul Rahman terletak di Senopati Jakarta Selatan

didirikan Kyai Haji Syukron Ma‟mun dengan dibantu oleh teman-temanya,

diantaranya adalah Ustadz Antung Ghozali BA, H. Masyuri Baedlowi M.A,

Nurhazim BA, H. Abdul Kadir Rahman, dan keluarga dari bapak H.

Abdurrahman bin Naidi. Kyai Sukron Ma‟mun lahir di Madura pada tanggal 21

Desember 1941, sebagaimana anak-anak pada umumnya, KH. Syukron Makmun

kecil mengenyam pendidikan di Sekolah Rakyat (SR), jika zaman sekaran

dengan sebutas Sekolah Dasar (SD) pada era 50-an beliau SR selama 6 tahun.

Selanjutnya KH. Syukron Makmun melanjutkan pendidikan dipesantren

tradisional (Salafiyyah) dan pesantren modern. KH. Syukron Makmun meniimba

ilmu selama dua tahun di pesantren Salafiyah, Pasuruan Jawa Timur. Kemudian,

selama Sembilan tahun, ia melanjutkan pendidikan dan mengabdi di Pesantren

Gontor, Ponorogo. Di Gontor pula ia mencicipi bangku kuliah, tepatkan di

Institut Darusalam pada tahun 1966. Dari pesantren salaf beliau mendapatkan

ilmu agama melalui kitab kuning, sementara di Gontor ia memperoleh kemahiran

bahasa Arab dan Inggris dan pintar berorganisasi. Setelah mentamatkan

pendidikan di dunia pesantren banyak para santri yang ingin belajar agama

kepada beliau, lalu timbullah suatu inisiatif untuk mendirikan pondok/asrama

dirumah kyai.

Page 43: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

33

Semakin banyaknya pondok ataupun asrama yang berdiri sesuai dengan

banyaknya santri yang ada, sehingga tempat tersebut dinamakan pondok

pesantren, karena penghuninya adalah para santri yang ingin belajar menuntut

ilmu dari kyai. Pada zaman dulu kyai tidak merencakan bagaimana membangun

pondoknya itu, yang dipikirkan adalah bagaimana ilmu agama supaya dapat

dipahami dan dimengerti oleh santri. Maka kyai tidak peduli dengan tempat-

tempat yang didiami oleh para santri yang sangat kecil dan sederhana,

merekapun menempati sebuah gubug atau rumah kecil yang didirikan oleh santri-

santri disekitar rumah kyai.

Begitulah seterusnya, makin hari makin bertambah banyak jumlah santri,

makin bertambah pula gubug yang didirikan, maka dengan sendirinya masing-

masing santri mempopulerkan adanya pondok pesantren tersebut, sehingga

pesantren itu menjadi terkenal kemana mana. Begitu pula dengan kyai haji

Syukron Ma‟mun yang memberikan ilmunya pada santri-santrinya dengan sabar

dan tekun membuka pengajianya.

Mula-mula pesertanya hanya orang tua saja, yaitu orang-orang tua sekitar

Senayan, yang jumlah + 20 orang. Walaupun santrinya sedikit akan tetapi

pengajian tetap berlangsung.

Ternyata dengan cara demikian, benar saja dengan cara inilah orang-orang

yang mendengar bahwa disenopati ada seorang kyai, dan kemudia datanglah dari

berbagai daerah dengan membawa anaknya, agar bisa ikut belajar agama di sini.

Maka didirikanlah Madrasah Ar-rahman. Murid-muridnya adalah cucu dari

dan kerabat Haji Abdurahman Naidi, selain itu juga para tetangga di Gang

Keramat Ibu sekitar tahun 1970-an. Semakin banyaknya para murid di Madrasah

Ar-rahman, barulah Kyai Sukron Ma‟mun berpikir untuk membangun pesantren.

Kemudian bapak Haji Abdurrahman bin Naidi mewakafkan sebagian tanahnya

untuk mendirikan pesantren. Wakaf tersebut diserahkan kepada beliau secara

pribadi dan bukan mengatasnamakan organisasi. Dengan luas tanah sekitar +

Page 44: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

34

7.800 M² terletak Jln. Senopati Dalam II No. 25 A Kebayoran Baru Jakarta

Selatan.

Dengan didasari ayat Al-Qur‟an nomer 7 surat Ibrahim, Firman Allah SWT

yang artinya “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah

(nikmat) kepadmu”.

Bertolak dari sinilah, keyakinan bertambah kuat dan tekad semakin

membaja, dan dimulailah pembangunan walaupun dengan modal yang sangat

minim.

Tepatnya pada tanggal 11 Januari tahun 1975 menjadi sejarah yang

fenomenal bagi pondok pesantren Daarul Rahman, dengan resmi dibuka oleh

pimpinan yakni KH. Syukron Ma‟mun, dengan jumlah santri laki-laki dengan

perempuan sekitar 40 orang.

Tahun berganti tahun, santri-santri terus bertambah banyak, sambil

merayat, pembangunan itupun dilanjutkan, baik infrastruktur pondok dari ruang

belajar, masjid dan ruang-ruangan lainnya. Dengan semua banguna itu sengaja

dibikin dengan kontruksi beton dan berlantai tiga mengingat aeral tanah yang

sangat terbatas dan untuk memudahkan generasi penerus yang akan datang.2

Pondok pesantren Daarul Rahman selama berada dibawah pimpinan Kyai

Sukron Ma‟mun mengorientasikan pondoknya bukan hanya mencari ijazah,

maka pondok pesantren Daarul Rahman ini mengikuti kurikulum yang

mengkombinasikan pada sistem Khalaf dengan sistem Salafiyyah dengan

kalkulasi berapa persennya ialah 30% Khalaf dan 70% Salafiyyah.3

2 Arsip Pondok Pesantren Daarul Rahman yang ditulis oleh KH. Qosim Susilo sebagai kepala

sekolah pondok pesantren Daarul Rahman Jakarta, Pondok Pesntren Daarul Rahman, (Jakrta: 2010),

h. 4-7 3 Wawancara priobadi dengan Ustad Syukron pada tanggal 25 januari 2017. Pesantren Salafi

secara etimologi kata “Salaf” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti sesautu atau orang

terdahulu, ulama-ulama terdahulu yang shaleh. Ada beberapa perndapat yang memaknai salafi ini,

Pertama pesantren Salafi dimaknai sebagai pesantren tradisional yang tetap mempertahankan kitab-

kitab klasik serta mengapresiasi budaya setempat. Kedua, pesantren Salafi dimaknai sebagai yang

secara konsisten mengikuti ajaran ulama generasi sahabat, tabi‟in, tabi‟at tabi‟in yang memiliki

kecenderungan pada penafsiran teks secara normative dan tidak/kurang mengapresiasi budaya

Page 45: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

35

3. Tujuan dari Pondok Pesantren Daarul Rahman

Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan akan tidak mempunyai arti apa-

apa. Ibarat seseorang yang bepergian tak tentu arah, maka hasilnya pun tak lebih

dari pengalaman selama perjalan.

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan jelas

memiliki tujuan, sehingga diharapkan dalam penerapannya tak kehilangan arah

dan pijakan. Sebelum lebih jauh menjelaskan tujuan pendidikan Islam, terlebih

dahulu dijelaskan apa sebenarnya makna dari “tujuan” tersebut. Secara etimologi,

tujuan adalah “arah, maksud atau haluan”, dalam bahasa Arab, “tujuan”

diistilahkan dengan maqashid. Sementara dalam bahasa Inggris, diistilahkan

dengan goal, purpose, objectives atau aim. Secara terminology, tujuan berarti

“sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai”.4

Tujuan pendidikan Islam sebenarnya bukan membentuk pribadi muslim

yang bertakwa kepada Allah SWT, melainkan juga membentuk jiwa seorang

muslim yang dapat menyiarkan ajaran Islam kepada muslim lainnya. untuk

mencapai semuanya ini, sangat dibutuhkan suatu wadah pendidikan bagi umat

muslim. Wadah ini direalisasikan demi mendapatkan generas-generasi penyebar

ajaran Islam di masa yang akan datang. Itulah sebabnya, tidak heran bahwa bila

setempat, karena semua budaya harus seusai dengan zaman para Salafush-Sholih, yaitu sahabat, dll.

Pesantren Khalafi tampaknya menerima hal-hal yang baru dinilai baik di samping tetap memelihara

tradisi lama yang baik. Pesantren sejenisi ini memberikan pelajaran umum di madrasah dengan system

klasikal dan membuka sekolah-sekolah umum di lingkungan pesantren. Pesantren Khlafi ini

merupakan model pesantren yang mencoba mengikuti perkembangan zaman dengan tetap

mempertahankan tradisinya, yaitu mengkaji kitab-kitab klasik. Pesantren Modern ini dimana tradisi

salaf sudah ditinggalkan sama sekali. Pengajaran kitab-kitab Islam klasik tidak diselenggarakan.

Sekalipun bahasa Arab yang diajarkan, namun penguasanya tidak diarahkan untuk memahami bahasa

Arab terdapat kitab-kitab kalsik. Bagi pesantren modern, tidak lagi mengutamakan kajian-kajian kitab-

kitab klasik dalam proses pemberlajarannya, tapi kitab-kitab berbahasa Arab yang ditulis oleh para

tokoh muslim abad 20. Walaupun kadang pesantren Modern masih menggunakan sebagian kitab-kitab

klasik, tapi bukan menjadi kajian utamanya, akan tetapi menjadi referensi tambahan dan tidak dikaji

sampai selesai (khatam). Lihat dalam website http://mambs84.blogspot.co.id/2016/08/perbedaan-

antara-pesantren-salafi.html. 4 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers,

2002), cet. 1, h. 15.

Page 46: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

36

para ulama dahulu sampai sekarang mendirikan pondok pesantren sebagai wadah

pembinaan umat Islam.

Menurut Samsul Nizar dalam buku Pengantar Dasar-dasar Pemikiran

Pendidikan Islam mengatakan bahwa ”tujuan pendidikan Islam adalah sebagai

proses pengaktualan akal peserta didik yang secara teknis dengan kecerdasan

terampil, dewasa, dengan tetap menjaga nilai kemanusiaan yang ada pada diri

manusia untuk dikembangkan secara proposional Islami”.5

Adapun menurut Nasution dalam bukunya yang berjudul Teknologi

Pendidikan mengatakan ”tujuan dari pendidikan tersebut ialah menjadi manusia

yang baik dan bertanggung jawab serta bertakwa kepad Tuhan Yang Maha Esa,

yang mengabdi pada masyarakat dan sebagainya”.6

Dalam bukunya Daarul Rahman yang ditulis oleh KH. Qosim Susilo

sebagai kepala sekolah Daarul Rahman di Jakarta, bahwa dijelaskan dari

tujuannya yaitu pondok pesantren ingin membantu pemerintah, kalau pemerintah

selama ini membangun dengan giat-giatnya sistem ekonomi seperti industry-

industri pengeboran minyak, jalan-jalan raya, jembatan-jembatan, reboisasi, dan

lain sebagainya, maka pondok pesantren Daarul Rahman ingin membangun

manusia yang seutuhnya baik fisik maupun mental, terlebih lagi dari rohani

maupun jasmani.

Dalam pembangunan manusia seutuhnya maka pendidikan agamalah yang

menjadi dasar utamanya dan dilengkapi dengan ilmu pengetahuan umum agar

tidak ketinggalan zaman begitu pula bagi tercapainya suatu kesejahteraan

manusia baik lahir maupun batin, dan dunia maupun akhirat.7

5 Samsul Nizar, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya Media

Pratama, 2001), cet. 1, h. 105-106. 6 S, Nasution, Teknologi Pendidikan, (Bandung: CV. Jemmers, 1982), cet.1, h. 25.

7 Arsip Pondok Pesantren Daarul Rahman yang ditulis oleh KH. Qosim Susilo sebagai kepala

sekolah pondok pesantren Daarul Rahman Jakarta, Pondok Pesntren Daarul Rahman, (Jakrta: 2010),

h. 8-10.

Page 47: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

37

4. Para Pendiri Pondok Pesantren Daarul Rahman

Pendirian pondok pesantren Daarul Rahman tidak terlepas dari peran serta

beberapa tokoh agama maupun para hartawan dan dermawan yang ikut berperan

aktif dalam kegiatan pembangunan, baik dalam bentuk dalam sumbangan moril

mauppun materil. Salah satu tokoh yang mempunyai pemikiran dan gagasan

dalam pendirian pondok pesantren Daarul Rahman di Senopati ini adalah Bapak

H. Abdurahman Naidi, seorang yang mempunyai andil besar dalam mempunyai

gagasan untuk segera mendirikan lembaga pendidikan islam berbasis pesantren,

pondok pesantren Daarul Rahman.

Selain dari H. Abdurahman Naidi, ada pula sosok sentral yang berperan

penting dalam perkembangan pondok pesantren Daarul Rahman, yaitu; KH.

Syukron Makmun, serta para dermawan yang menyisihkan hartanya demi

pembangunan, yakni: KH. Asmuni Rahman ini adalah anak ke-4 dari H.

Abdurahman Naidi yang mewakafkan tanahnya dan para teman-temannya seperti

halnya ustadz Antung Ghozali BA, H. Masyuri BAedlowi M.A. Kesemuanya

bersepakat untuk mendirikan pondok pesantren Daarul Rahman dengan metode

pembelajaran yang mengkombinasikan antara pesantren salaf dan pesantren

modern.

Dengan pengalaman yang dimiliki oleh KH. Syukron Makmun yang

pernah belajar di pesantren Modern Gontor dan pesantren salaf Sidogiri, maka

dicetuslah kurikulum yang mengkombinasikan untuk bisa menempatkan

kepribadian yang tidak terkikis oleh zaman.

Adapun penamaan pondok pesantren Daarul Rahman, yaitu atas pemikiran

para pendiri yang berkeinginan untuk mendirikan lembaga Islam yang bercorak

pada pondok pesantren.8 Salah satu pendiri pondok pesantren Daarul Rahman

yaitu:

8 Dalam filosofi pembuatan logo Daarul Rahman, arti dari logo itu adalah belajar dan Al-

Qur‟an sebagai tuntunan kita. Di dalam logo itu terdapat satu bintang di tengah bermakna Rasulullah

SAW. Kemudia ada gambar ka‟bah yang berarti lambing persatuan dan kesatuan. Ada lagi gambar Al-

Page 48: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

38

Nama Lengkap : KH. Syukron Makmun

TTL : Sampang, 21 Desember 1941

Alamat :-

Istri : Hj. Afifah Noer

SD/SR :-

SMP : Miftahul Ulum

SMA/ MA : - Lulusan Pondok Pesantren Sidogiri

- Lulusan Pondok Modern Darussalam Gontor

Perguruan Tinggi: Institut Studi Islam Daarussalam

Anak-anaknya :

KH. Ahmad Zaenal Ridho SM

KH. Muhammad Faiz SM

Ustadzah Qonita Lutfiah

KH. Muhammad Faruq

Kiprah di Organisasi Politik:

Pernah menjadi anggota organisasi politik NU (Nahdatul Ulama) pada tahun

1998.

Pernah menjadi anggota organisasi politik PPP (Partai Persatuan

Pembangunan) 2008.

Mengajar di Daarul Ma‟arif sebuah Madrasah yang didirikan oleh KH. Idham

Chalid

Kemudian tokoh pendiri kedua adalah:

Nama lengkap : H. Abdurahman Naidi

Alamat : Jl. Senopati Dalam II, Jakarta Selatan

Qur‟an dan pena bermakna menuntut ilmu. Pak kyai Sukron Makmun memaknai ini adalah “karena

pondok pesantren, kita membaca kitab”. Kemudian gambar dua sayap di sisi gambar ka‟bar. Sayap

yang kanan bermakna para sahabat seperti Abu Bakar Assidiq RA, Umar bin Khattab RA, Ustman bin

Affan RA, dan Ali bin Abi Thalib RA. Sayap kiri bermakan empat madzhab. Yang mana pak kyai

berpesan “prinsip saya, membuat logo itu ya tidak lepas dari Khulafaurrosyidin dan Madzahibul

Arba’ah, serta kesatuan dan persatuan”.

Page 49: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

39

TTL :-

Istri : Hj. Romlah

Jabatan Terakhir:-

Kiprah di Masyarakat :

Sebagai Pewakaf tanah untuk mendirikan pondok pesantren Daarul

Rahman.

Sebagai anggota KPBD (Koperasi Pembatik Bersama Djakarta).

5. Struktur Pengurus Pondok Pesantren Daarul Rahman

Berikut adalah struktur Organisasi Pondok Pesantren Daarul Rahman,

Tabel. 3. 1

Struktur Organisasi 2015-2017

STRUKTUR PENGURUS PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMAN

Pengasuh KH. Syukron Makmun

Pimpinan KH. Mohammad Faiz Syukron Makmun, SM.

Kepala Sekolah KH. Ahmad Qosim Susilo

Staf Tata Usaha

1. Ustad Ukar

2. Ustad Syukron

3. Ustad Munfarid

Bendahara

1. Ustad Naufal

2. Ustadzah Zulfa

3. Ustad Ilham

Pengasuhan Santri

1. Ustad Umar Faruq SM.

2. Ustad Hilman

3. Ustadzah Anti Hanifah

Kurikulum 1. Ustad Syukron

Page 50: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

40

B. Perkembangan Pondok Pesantren Daarul Rahman

1. Perkembangan para santri

Pondok Pesantren Daarul Rahman dirintis di kampung Senopati oleh Kyai

Sukron makmun pada tahun 1975. Beliau adalah seorang ulama dan mubaligh

yang sangat terkenal dengan kemahirannya dalam berdakwah, sehingga banyak

masyarakat yang mengetahui keberadaannya dikampung Senopati tersebut.

Pada awal berdirinya pondok pesantren Daarul Rahman ini tidak

merencanakan inisiatif untuk membuat suatu pondok pesantren, tetapi melihat

perkembangan rumah semakin semakin penuh sesak ditempati oleh para santri-

santri yang ingin mengaji kepadanya, beliau sebagai guru merasa terpanggil untuk

mendidik kader-kader Islam yang perlu dibina dengan memperdalam Ilmu Agama

Islam (Ahlusunnah Wal Jama‟ah) untuk mendakwahkan Islam dan

mengembangkan Islam perlu diberi tempat tinggal dan tempat belajar sebagai

wadahnya.9

Sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan kemajuan perkembangan zaman,

pondok pesantren berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas pondok

pesantren dalam bidang pendidikan dan pengembangnya untuk bisa bersaing

dengan pondok pesantren lainnya.

Table. 3. 2

Jumlah Kekuatan Santri Pondok Pesantren Daarul Rahman Jakarta dan

Leweliang

No Tahun Laki-Laki Perempuan

1. 1990-200810

- -

2. 2007-2008 625 553

3. 2008-2009 559 491

4. 2009-2010 599 492

9 Nurcholish Madjid, Bilik-bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalan, h. 31-34.

10 Data santri pada tahun 1998-2008 dikarenakan pada tahun 1998 terjadi bencana alam yang

menimbulkan banjir di pondok pesantren Daarul Rahman, maka data-data tersebut hilang dan rusak

dengan adanya banjir tersebut, dan juga penulis tidak mendapatkan data-data yang sesudah tahun 1998

dikarenakan sudah tidak adanya dokumen-dokumen yang tetap di pondok pesantren Daarul Rahman

sehingga penulis kesulitan mencari data santri tersebut.

Page 51: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

41

5. 2010-2011 527 434

6. 2011-2012 529 493

7. 2012-2013 709 536

8. 2013-2014 752 545

9. 2014-2015 824 636

10. 2015-2016 948 768

11. 2016-2017 1097 902

Setelah melihat banyaknya santri yang masuk di Pondok Pesantren ini,

yang datang dari seluruh penujuru daerah wilayah Indonesia, antara lain Aceh,

Medan, Padang, Riau, Palangkaraya, Banjarmasin, Pontianak, Manado, NTB

(Nusa Tenggara Barat), Irian Jaya, Timur-Timur, Malaysia dan lain sebagainya.

Maka pondok pesantren membangun kembali di Leuwiliang Bogor dan Parung

(Sawangan Elok wilayah Depok).11

2. Sarana dan Prasarana

Dalam perkembangan sarana dan prasarana di Pondok Pesantren Daarul

Rahman hingga saat ini banyak kemajauan yang tela dicapai. Seperti halnya

mendirikan suatu pondok pesantren ditengah-tengah wilayah metropolitan yang

mewarnai indah keberagaman di Ibukota Jakarta. Pada awal berdirinya, yakni

pada tahun 1975 pesantren ini belum memiliki sarana yang memadai untuk proses

belajar dan mengajar. Dimulai dari pak Kyai mengajar di depan rumahnya sampai

mengajar di majlis majlis untuk mengajarkan ilmu agama Islam yang beliau

miliki.

Perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai Pondok Pesantren Daarul

Rahman sampai saat ini tentunya bukan hanya dari segi kualitasnya saja

melainkan dari infrastruktur yang menunjang dari maju atau tidaknya pondok

pesantren.

11

Pada tahun 1984 dibangunlah pondok pesantren Daarul Rahman yang berada di pinggir

sungai Cikaniki, Leweliang Bogor. Dengan luas tanah kurang lebih 8,5 hektar, disinilah peradaban

baru dimulai dengan adanya cabang pondok pesantren Daarul Rahman. Arsip Pondok Pesantren

Daarul Rahman yang ditulis oleh bapak KH. Qosim Susilo pada 14 juni 2010.

Page 52: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

42

Dari infrastruktur yang ada di Pondok Pesantren Daarul Rahman Senopati

merupakan tanah wakaf yang diberikan kepada Kh. Syukron Makmun dari Kh.

Abdurahman Naidi. Yang terdiri dari bangunan semi permanen, meliputi:

a) Rumah KH. Syukron Makmun

b) Kantor Lembaga Pondok

c) Masjid

d) Bangunan Sekolah

e) Ruang Belajar Putra dan Putri

f) Bangunan Asrama Putra dan Putri

g) Kamar Mandi Putra dan Putri

h) Bangunan Dapur

i) Bangunan Koperasi

j) Lapangan

Dengan didukung infrastruktur inilah Pondok Pesantren Daarul Rahman

Senopati menjadi berkembang dan banyak para santri yang masuk ke pondok

tersebut.

C. Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Daarul Rahman

1. Kurikulum Pondok Pesantren Daarul Rahman

Sesuai dengan pengalaman yang diperoleh Kh. Syukron Ma‟mun dan

pembantu-pembantunya sebelum terjun ke masyarakat, sewaktu masih berada di

bangku sekolah dan pondok pesantren, maka pondok pesantren ini memakai

sistem terpadu.

Perpaduan antara sistem yang ada di pondok Modern Gontor Ponorogo

dengan sistem Pondok Pesantren Salafiyah yang mengajarkan kitab-kitab kuning.

Waktu belajar sebagai berikut:

a. Pagi dari 07.20 s/d 12.40 semua santri belajar di dalam kelas

b. Siang dari jam 14.00 s/d 15.00 kelas I dan kelas II kursus bahasa

Arab dan bahasa Inggris

Page 53: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

43

c. Sore dari jam 16.00 s/d 17.30 kelas III s/d VI belajar kitab kuning

(kitab Salafiyah).

d. Habis Magrib sampai dengan waktu shalat Isya‟ kelas II sampai

dengan kelas VI belajar kitab kuning

e. Kelas I setelah Magrib dan Shubuh membaca al-Qur‟an

f. Jam 20.00 s/d 22.30 malam belajar terpimpin di kelas di bawah

pengawasan guru-guru.

2. Pengajaran Bahasa

Berpangkal pada sumber-sumber ilmu pengetahuan yang ada di dunia,

baik ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan agama, maka sumbernya

adalah dua unsur pokok. Ilmu pengetahuan umum yang sumbernya dari Barat

dapat digali dengan memakai bahasa Inggris, dan ilmu pengetahuan Agama dapat

digali dengan memakai bahasa Arab, maka dua bahasa inilah yang ditekankan di

pondok pesantren Daarul Rahman untuk diperdalam, dan dipelajari dengan

sebaik-baiknya.

Karena kedua-duanya (bahasa Arab dan bahasa Inggris) adalah merupakan

kunci dari segala ilmu pengetahuan. Kemudia untuk menggalakkan kedua bahasa

tersebut di pondok pesantren Daarul Rahman, maka di samping guru-guru yang

mengontrol, dibentuklah mahkamah bahasa, untuk menjaga disiplin dan

mengontrol aktivitas para santri dalam berbicara sehari-hari.

Dengan kesungguhan agar santri bisa berdisiplin untuk bisa berbicara

bahasa Arab dan bahasa Inggris inilah yang menentukan berhasil atau tidaknya,

jadi jelaslah bagi santri yang tidak disiplin hasilnya akan kurang, berbeda dengan

mereka yang selalu rajin dan berdisiplin, jelas hasilnya akan lebih memuaskan.

Untuk pelajar-pelajar yang melanggar disiplin bahasa akan diberikan

sangsi-sangsi serta hukuman yang sesua dengan pelanggaran mereka. Ada

diantara mereka yang harus menyapu halaman sekolah, menyiram bunga, dan

apabila perlu mereka dicukur rambut hingga halus. Hal ini memang sengaja

dilakukan demi kepentingan serta kebaikan masa depan mereka nanti.

Page 54: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

44

Table. 3. 3

Kegiatan Ekstra Kurikuler

Pondok Pesantren Daarul Rahman

Ekstra Kurikuler

Hari Jam Kegiatan

Sabtu 11.20 – 12.30

Muhadhoroh

Belajar berpidato 3 bahasa (Indonesia,

Inggris dan Arab)

Malam Minggu 20.00 – 22.00

Muhadhoroh

Belajar berpidato 3 bahasa (Indonesia,

Inggris, dan Arab)

Selasa dan Kamis 06.30 – 07.00 Muhadatsah bahasa Arab dan Inggris

Kursus Keterampilan

Komputer, Hadroh, Marawis, Pencak Silat dan Qosidah.

3. Pengajian Kitab Salafiyah Pondok Pesantren Daarul Rahman

Dalam rangka mencetak santri yang betul-betul mampu melayani

masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang dihajatkan, maka pondok pesantren

Daarul Rahman terus berusaha membina dan mendidik santri-santri ini dengan

berbagai macam sistem yang sekiranya mungkin bisa diterapkan.

Salah satunya diantaranya yaitu pengajian kitab kuning yang sejak dahulu

menjadi tolok ukur bagi pondok pesantren, apakah pondok pesantren tersebut

maju atau tidak, serta berjalan atau tidak berjalan.

Begitu pula berhasil atau tidaknya pendidikan pesantren ini akan dilihat

dari bagaimana santri itu membaca dan memahami kitab kuning. Justru karena

inilah pondok pesantren Daarul Rahman menyelenggarakan pengajian kitab-kitab

kuning.

Page 55: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

45

Disamping tujuan pondok pesantren untuk mencetak santri-santri yang

nantinya mampu mendirikan pesantren, atau madrasah di kampungnya maka

setidak-tidaknya santri ini nantinya mampu membaca kitab kuning dan menjadi

da‟I atau khatib-khatib di masjid.

Kitab sebagai khazanah keilmuan dan warisan para ulama terdahulu,

sangat akrab di lingkungan pesantren. Kitab yang sejatinya hasil karya tulis para

ulama masa lampau itu bahkan menjadi ikon yang khas untuk bagai para

pesantren. Misalnya pesantren tanpa kitab kuning seakan lubuk tanpa ikannya.

Melalui kitab kuning ini santri belajar dan mempelajari pengetahuan Islam di

warisi dari generasi muslim sebelumnya.12

Begitu pula kitab kuning harus dilestarikan pemakaiannya, karena kitab

kuning adalah satu-satunya kitab yang masih murni dengan sumber

keabsahannya, dimana pengarang (muallif) kitab-kitab tersebut langsung

mengambil dari sumber aslinya sesuasi dengan kaidah-kaidah ushuliyah (dalam

hal ini adalah al-Qur‟an dan al-Hadits).

Malalui kitab kuning pondok pesantren Daarul Rahman mengembangkan

aspek-aspek yang tertanam dalam kajian-kajian kuning. Dengan tujuan,

membiasakan para santri belajar berbahasa Arab dan mengartikannya untuk bekal

mereka dimasyarakat. Sehingga dimasyarakat mereka sudah paham dengan

bahasa yang sudah diajarkan dalam pondok pesantren.

Adapun kitab kuning yang dikaji di pondok pesantren Daarul Rahman

dapat dilihat pada table berikut:

12

Muhammad M. Basyumi, Revitalisasi Spirit Pesantren, h. 231.

Page 56: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

46

Tabel. 3. 4

Kitab-kitab Kuning yang di kaji

Di Pondok Pesantren Daarul Rahman

NO. Bidang- bidang Nama Kitab

a. Aqidah Diyanah

b. Fiqih dan Ushul Fiqh

Fiqhul Wadih

Fathul Qarib

Fathul Mu‟in

Kifayatul Akhyar

Al-Bayyan

Bidayatul

Mudztahid

c. Akhlaq Ta‟limul Muta‟alim

d. Adab

Amtsilah

Tashrifiyyah

Nahwu Wadih

Jurumiyah

Imriti

Alfiyah Ibnu Malik

Al-Mantiq

Balaghah Wadihah

e. Tafsir Qur‟an dan Hadits

Tafsir Jalalain

Musthalahul Hadits

Bulughul Maram

f. Tarikh (Sejarah)

Khulashoh Nurul

Yaqin

Tarikh Tasyri‟

Page 57: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

47

4. Disiplin Pondok Pesantren Daarul Rahman

Dimana saja manusia yang hidup dan tinggal, pasti terkait dengan

peraturan/disiplin. Apalagi dunia pendidikan seperti pondok pesantren Daarul

Rahman yang terletak di jantung Ibukota Jakarta.

Apa jadinya ketika seandainya disipilin tidak diperketat di pondok

pesantren, misalnya: santri bebas pulang kerumah semaunya tanpa izin kepada

ustad yang menjaga, pergi ke pasar, keluar masuk ke pondok tanpa izin, bebas

bergaul dengan pemuda dan pemudi di luar pondok pesantren, dan seterusnya.

Jelas akan sia sialah usaha untuk membangun pondok pesantren yang disiplin.

Maka dibuatlah suatu peraturan yang mana santri harus mentaati peraturan

tersebut agar menjadi santri yang disiplin di pondok maupun disiplin di luar

pondok, untuk itu peraturan tersebut seperti:

a. Anak laki-laki boleh pulang ke rumah sebulan sekali dengan

membawa surat izin dari keamanan.

b. Anak putri tidak boleh pulang kecuali dijemput oleh orang tua/wali

murid.

c. Apabila ada siswa/siswi pulang kerumah tidak membawa surat izin

dari keamanan, maka orang tua harus segera mengantarkan

kembali ke pondok pesantren.

d. Santri tidak boleh membawa alat telekomunikasi ke pondok dan

tidak boleh merokok.

e. Lain-lain disiplin dan sunnah pondok yang tidak tertulis.

Page 58: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

48

Table. 3. 5

Aktivitas Harian Pondok Pesantren

Daarul Rahman

Aktivitas Harian

Waktu Aktivitas

03.30 Sholat Tahajjud Berjama‟ah

04.30 – 05.00 Bersiap untuk sholat Shubuh

05.00 – 05.30 Belajar Al-Qur‟an untuk kelas I dan mengaji

kitab kuning untuk kelas II s/d VI

05.30 – 06.30 Sarapan Pagi

06.30 – 07.00 Persiapan untuk sekolah

07.15 – 12.40 Belajar di kelas

13.00 – 14.00 Ishoma (Istirahat, sholat, dan makan)

14.00 – 15.00 Kursus bahasa Arab dan Inggris untuk kelas

I dan II

15.00 – 15.30 Sholat Ashar berjama‟ah

15.30 – 17.00 Mengaji kitab Salafiyyah untuk kelas III s/d

VI

17.00 – 18.00 Persiapan sholat Maghrib

18.30 – 19.00 Membaca Al-Qu‟ran untuk kelas I dan

mengaji kitab Salafiyah untuk II s/d VI

19.00 – 19.30 Makan malam

19.30 – 20.00 Sholat Isya berjama‟ah

20.00 – 22.30 Belajar malam di kelas

22.30 – 03.30 Tidur malam

Page 59: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

49

D. Perkembangan Organisasi Pendidikan Pondok Pesantren Daarul

Rahman

Kehidupan di pondok tidak selamanya berkutat dengan pelajaran-pelajaran

semata, baik kitab-kitab kuning ataupun hafalan. Ada masanya dimana santri

juga belajar leadership13

melalui organisasi internal pesantren. Ikatan Pelajar

Pondok Pesantren Daarul Rahman (IP3DR) merupakan organisasi kesiswaan

yang berada di pondok pesantren Daarul Rahman. Organisasi dalam pesantren

bertujuan melatih para santri dan agenda kegiatan santri secara menyeluruh.

Organisasi dalam sebuah pesantren menjadi sendi berjalannya seluruh kegiatan

pembelajaran ataupun acara di pondok pesantren Daarul Rahman.

IP3DR dipimpin oleh ketua pelajar, dibantu dengan bagian mulai dari

sekretaris, bendahara, bagian keamanan, bagian pengajaran, bagian kesehatan,

olahraga, informasi, perpusatakaan, penerimaan tamu, kesenian dan keterampilan.

Semua bagian mempunyai peran penting sesuai dengan yang tercantum dalam

AD/ART.14

IP3DR dan IP4DR sudah sejak pondok pesantren Daarul Rahman

berdiri pada tahun 1975.

Awal mula berkembangannya organisasi ini pak kyai Sukron Ma‟mun

membawa konsep-konsep dari pondok pesantren Darussalam Gontor Ponorogo

untuk dibawa ke pondok pesantren Daarul Rahman ini. Dengan tujuan agar para

santrinya lebih berprestasi baik di luar pondok maupun di dalam pondok

pesantren Daarul Rahman, serta memberi peluang untuk para santri melakukan

suatu hal-hal yang positif dengan adanya organisasi. Dengan di khususkan untuk

para santri kelas V (2 Aliyah) putra maupun putri. Organisasi tersebut ialah: 1.

IP3DR (Ikatan Pelajar Pondok Pesantren Daarul Rahman dan 2. IP4DR (Ikatan

13

Leadership adalah kepemimpinan, yang mana proses memengaruhi atau memberi contoh

oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan yang sama. Cara alamiah

memperlajari kepemimpinan ialah melakukannya dalam kerja, dengan praktik seperti pemagangan

pada seorang ahli, pengrajin, atau praktisi. Lihat dalam website

https://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan 14

Struktur organisasi IP3DR/IP4DR dapat melihat dilampiran.

Page 60: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

50

Pelajar Putri Pondok Pesantren Daarul Rahman).15

Diantara visi dan misi dari

organisasi ini adalah 1. “Siap Dipimpin dan Siap Memimpin”. 2. “Sebelum Patah

Sudah Tumbuh”.16

Maksud dari 2 visi dan misi tersebut adalah bahwa seorang santri harus

siap dipimpin dimanapun santri berada dan juga harus siap memimpin dalam

situasi dan kondisi apapun, serta menjadi santri yang membanggakan untuk

pondok pesantren Daarul Rahman. 17

15

Pada awal berdirinya organisasi ini pak kyailah yang menjadi tokoh utamanya. Karena,

dalam perjalanan kehidupan pak kyai banyak mengikuti organisasi keislaman salah satunya yakni

PBNU. Beliau dibawa oleh ketua PBNU bapak Idham Chalid sebagai kader dari organisasi tersebut.

Sehingga dibawalah pikiran-pikiran tersebut kedalam pondok pesantren Daarul Rahman. Wawancara

mendalam dengan Koordinator Umum Organisasi IP3DR/IP4DR yang bernama Ustadz Muhammad

Hilam pada tanggal 24 Maret 2017 16

Wawancara Pribadi dengan Koordinator Umum Organisasi IP3DR/IP4DR yang bernama

Ustad Muhammad Hilman pada tanggal 24 Maret 2017. 17

Wina Tresna Rahayu, Catatan dari Senopati, (PT. Andalas Media Pratama: Jakarta, 2017),

h. 182-186

Page 61: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

51

BAB IV

PERAN PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMAN DALAM BIDANG

PENDIDIKAN, BIDANG DAKWAH, DAN BIDANG SOSIAL

Membicarakan pesantren atau pondok pesantren sebagai lembaga

pendidikan Islam sangat penting dan menarik. Begitu pula peranannya sebagai

pelopor bagi masyarakat yang menimba ilmu agama Islam. Dalam hal ini

peranan kyailah yang memang sangat begitu berarti dan sangat dibutuhkan

karena kemajuan dan kemundurannya suatu daerah dengan adanya pondok

pesantren atau berkembangnya suatu pondok pesantren tergantung dari sosok

kyai, karena dari kyailah visi dan misi pesantren diserahkan dengan proses

improviasi yang dipilih sendiri oleh kyai bersama para pembantunya.1

Ribuan pesantren yang tersebar luas di kawasan Nusantara ini telah

berhasil mengisi sebagian pendidikan di Indonesia. Lembaga pendidikan ini

bukan hanya menjadi khazanah semata, melainkan membangun jiwa-jiwa yang

belum pernah dibangun oleh pendidikan manapun.Jiwa pesantren dimaksud

terimplikasi dalam panca-jiwa pesantren berikut ini.

Pertama, jiwa keikhlasan, yang tidak didorong oleh ambisi apa pun untuk

memperoleh keuntungan-kuntungan tertentu, melainkan semata-mata demi

ibadah kepada Allah. Jiwa keikhlasan ini termanifestasi dalam segala

rangkaian sikap dan tindakan yang selalu dilakukan secara ritual oleh

komunitas pesantren. Kedua, kesederhanaan tetapi agung.Sederhanan

bukan berarti pasif, melatar, dan miskin, tetapi mengandung unsure

kekuatan dan ketabahan hati, penguasaan diri dalam menghadapi segala

kesulitan.Di balik kesederhanaan itu, mengandung jiwa yang besar, berani,

jujur, maju terus dalam menghadapi perkembangan dinamika sosial.

1Seorang pemimpin pesantren yang berhasil biasanya juga memerlukan bantuan dari anggota

keluarganya yang terdekat. Kyai tersebut memerlukan badal (pembantu-pembantu) untuk mengurusi

pesantrennya dan mengajar para santri. Kebanyakan badal ini diangkat dari keluarganya yang terdekat.

Dalam masa-masa permulaan kariernya sebagai seorang kyai, sebelumnya putra-putranya yang cukup

dewasa untuk menjadi badal, biasanya ia akan memberikan didikan khusus kepada adik-adik dan

keponakan-keponakannya, dan kalau perlu mengirimkan mereka ke pesantren-pesantren terkenal,

dengan harapan, setelah selesai belajar di pesantren mereka dapat membantu mengembangkan

pesantren yang sedang tumbuh. Dapat dilihat dalam bukunya Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren

Studi Pandangan Hidup Kyai dan Mengenai Masa Depan Indonesia, h. 108-109. Dan dapat dilihat

kembali dalam buku Nurcholish Madjid, Bilik-Bilik Sebuah Potret Perjalanan, Cet. I h. 6.

Page 62: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

52

Ketiga, jiwa ukhuwah Islamiyyah yang demokratis.Situasi yang akrab

antar-komunitas pesantren untuk mewujudkan suasana damai. Keempat,

jiwa kemandirian. Kemandirian dalam hal bukanlah kemampuan dalam

mengurusi persoalan-persoalan pribadi dan intern, tetapi juga kesanggupan

membentuk kondisi pesantren sebagai institusi pendidikan Islam yang

mandiri dan tidak bergantung diri pada bantuan dan belas kasihan dari

pihak lain. Kelima, jiwa bebas dalam memilih alternative jalan hidup dan

menentukan masa depan jiwa besar dan sikap optimism menghadapin

segala problematika hidup berdasarkan nilai-nilai Islam.2 demikian jiwa-

jiwa ini dibangun disetiap pesantren sebagai suatu sifat-sifat yang khas

tersendiri dengan kelebihan-kelebihan dan kekurang-kekurangannya.3

Hal tersebut bisa dapat dicapai dengan memaksimalkan dan memuaskan

bila mana dalam sautu penyajiannya diutamakan pemahaman, wawan (Insight),

inisiatif, serta kerjasama dengan mengembangkan kreatifitas.Jadi, harus bergerak

dinamis, berjalan tiada hentinya.4 Hal ini mudah mudah dimengerti dan dipahami

tidak membicarakan masalah metode tanpa menyentuh hal-hal yang erat

hubungannya.

Keberadaanya pondok pesantren di tengah-tengah masyarakat tidak hanya

sebagai lembaga pendidikan tetapi juga sebagai lembaga penyairan Islam.

Karena pembianaan yang dilakukan pesantren biasanya tidak hanya fokus kepada

santri di lingkungan pesantren, tetapi juga masyarakat sekita melalui dakwah atau

pengajian yang dilakukan oleh para kyai.5

Selanjutnya pondok pesantren tumbuh dan berkembang dewasa ini dengan

memadukan tiga unsure pendidikan yang sangat penting, yaitu: Ibadah

menanamkan Iman. Tabligh untuk menyerbarkan ilmu agama Islam. Amal untuk

2 Kelima jiwa pesantren ini dimaksudkan untuk tidak memberikan peluang terhadap

reduksionisme, (Reduksionime ini dapat diartikan sebagai suatu pendekatan untuk memahami sifat-

sifat dasar hal-hal komfleks dengan menyederhanakannya kedalam interaksi dari bagian-bagiannya,

atau membuat suatu hal menjadi lebih sederhan atau lebih mendasar). Dapat dilihat dari penjelasan

Reduksionime tersebut di www.id.m.wikipedia.org/wiki/Reduksionisme. dan dipertegas dalam buku

Dr. Armai Arief, Reformasi Pendidikan Islam, (Jakarta: CRSD PRESS, 2005), h. 52. 3 M. Dewam Rahardjo, Pergaluan Dunia Pesantren Membangun Dari Bawah, h. 26.

4 Zainal Abidin Ahmad, Memperkembang dan Mempertahankan Pendidikan Islam di

Indonesia, (Jakarta: Bulan Bintang, 1952), h. 16. 5 Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Cet. I (Jakarta, Rajawali Press, 1996), h. 42.

Page 63: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

53

mewujudkan kegiatan kemasyarakatan dalam kehidupan sehari-hari.6 Berdirinya

pondok pesantren di Nusantara menjadi pusat pusat perhatian masyarakat dari

dahulu sampai sekarang.

Pondok pesantren Daarul Rahman terlebih lagi mempunyai peranan yang

sangat penting dalam masyarakat, khususnya dalam penyebaran dan

pengembangan agama Islam. Dalam kesempatan ini penulis menguraikan

bagaimana peranan pondok pesantren dalam bidang pendidikan, bidang dakwah

dan bidang sosial.

A. Peran Pondok Pesantren dalam Bidang Pendidikan

Perkembangan pondok pesantren Daarul Rahman dari awal sampai menjadi

besar memiliki tahapan dan proses yang cukup panjang. Dimulai dengan pak

kyai Syukron Ma’mun mengajar ke rumah-rumah sampai ke masjid-masjid,

sehingga menumbulkan tekat yang sangat besar untuk mendirikan pondok

pesantren. Pondok pesantren ini hanya non-formal sebagai lembaga pendidikan

Islam. Secara tidak langsung ponpes Daarul Rahman memainkan peranan dalam

upayanya memajukan pendidikan, mecerdaskan masyarakat, dan pada akhirnya

berkembang maju menjadi pondok pesantren yang terorganisir dengan baik.

Pondok pesantren Daarul Rahman dalam peranan pendidikan ini, bahwa

yang dibangun pertama kali oleh pak kyai Syukron Ma’mun itu membentuk

karakter dan ilmu. Kenapa dengan karakter dan ilmu, karena sebuah akhlak yang

mulia akan tumbuh ilmu yang sempurna.7 Selain itu, dengan bimbingan dari para

pengajar dan peran aktif para siswa yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang

terkandung dalam al-Qur’an, serta penerapan nilai-nilai yang baik, dapat

6 Abdul Rachman Shaleh, Pendidikan Agama dan Keagamaan: Visi, Misi, dan Aksi (Jakarta:

PT. Gamawindu Panca Perkasa, 2000), h. 222. 7 Membentuk karakter yang dimaksud karakter dan ilmu disini ialah bahwa kyai Syukron

Ma’mun ingin menjadikan santrinya itu baik dipondok dan baik pula dimasyarakat. Ketika karakter

dan ilmu sudah dimiliki oleh para santri maka akan mendapatkan kunci dunia akhirat. Saat santri

membuka kunci tersebut santri sudah mengetahui bagaimana permasalah dari setiap masalah yang ada

dimasyarakat. Wawacara dengan Ustadz Afif Nokman alumni angkatan ke-30 dari Daarul Rahman

pada tanggal 29 September 2017

Page 64: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

54

memberikan pengaruh dan dampak positif baik dari siswa, keluarga, maupun

masyarakat. Pondok Pesantren Daarul Rahman hingga saat ini sudah dirasakan

manfaatnya bagi masyarakat disekitarnya, dengan adanya kegiatan-kegiatan yang

positif, seperti mengabdi kepada masyarakat seperti memimpin tahlilan

dimasyarakat maupun menjadi khatib Jum’at. Itu semua bagian proyeksi masa

yang akan datang dengan tumbuhnya generasi yang membanggakan pondok

pesantren maupun masyarakat disekitarnya.

Selain melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, siswa yang baru saja lulus

dari Ponpes Daarul Rahman mengabdi dengan durasi 1 tahun di Ponpes yang

membutuhkan jasa ustadz untuk meningkatkan kualitasnya. Pak kyai Syukron

Ma’mun pernah memberikan wejangan yaitu: “Saya akan berbangga pada murid

saya jika muridnya menjadi guru”. Dalam artian guru disini, guru disekolah,

guru dimajlis taklim dan guru dimanapun santri itu berada, agar para santri selalu

mengingat jasa-jasa yang mengantarkan kepada kesuksesan.8

Dibeberapa pesantren lain misalnya bahwa kyai membebaskan kepada

santri untuk mencari pekerjaan selain guru, dengan tujuan agar para santri

mampu dalam segala bidang yang disukai oleh mereka.

Keikutsertaan dan antusias masyarakat terhadap ponpes Daarul Rahman

sabagai lembaga pendidikan Islam merupakan bukti-bukti dalam memperluas

syiar-syiar agama Islam. Dukungan masyarakat yang begitu besar terhadap

Ponpes Daarul Rahman dibuktikan dengan menitipkan putra dan putrinya untuk

belajar di sana.

Ponpes Daarul Rahman sampai saat ini sudah banyak mencetak alumni

yang bermanfaat bagi masyarakat, yang mampu mengembangkan syiar-syiar

Islam di wilayahnya sendiri. Terlebih lagi banyak dari jebolan Daarul Rahman

setelah lulus santri tersbeut membangun sebuah pondok pesantren sendiri.

Dengan sistem pendidikan yang mungkin hampir sama akan tetapi melakukan

8 Wawancara dengan KH. Muhammad Faiz SM pada hari sabtu, tanggal 30 april 2017 pada

pukul 09.59 – 11.00 WIB.

Page 65: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

55

terobasan-terobosan kurikulum baru, yang membuat pondok pesantren tersebut

menjadi berkembang. Sistem pendidikan Ponpes Daarul Rahman ialah

memadukan antara sistem pesantren khalaf (modern) dan sistem pesantren salaf

(tradisional). Kegiatan meliputi kajian bahasa seperti bahasa Arab dan bahasa

Inggris dengan fokus percakapan setiap hari.Fiqh dan tasawuf, tauhid dan akhlak,

tafsir dan hadits, kader ustadz/ustadzah, serta pengajar.Ditegaskan dari perkataan

pak kyai Syukron Ma’mun bahwa pendidikan di Daarul Rahman adalah

melahirkan santri-santri yang bisa memimpin masyarakat, baik itu dalam

organisasi maupun pengajian-pengajian. Menjadikan santri sebagai kader muslim

masa depan, kutipan beliau “Jadi Ustadz, Jadi Kyai, Jadi Khotib itu tujuan saya

membikin pondok pesantren. Jadi kalau kau di masyarakat bisa mendirikan

pondok pesantren, itulah cita-cita saya. Kalau kau bisa berdakwah di atas

mimbar mengembangkan Islam, itulah cita-cita saya”.9

Ponpes Daarul Rahman, berdiri, tumbuh, berkembang, dan majunya karena

adanya keinginan, dorongan masyarakat, dan keprihatinan dengan keadaan dunia

pendidikan. Karena pak kyai Syukron Ma’mun mendirikan atas dasar untuk

mencetak generasi-generasi yang membanggakan bagi masyarakat sekitarnya

pada khususnya dan Republik Indonesia pada umumnya.10

Dalam

perkembangannya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan

dan selalu berinovasi agar terus eksis di dunia pendidikan Islam. Hal tersebut

dapat dilihat dari meningkatnya para santri, pembangunan sarana dan prasarana

yang sudah selesai dikerjakan, seperti halnya pembangunan gedung santri,

gedung sekolah dan sarana untuk menunjang kemajuan pondok pesantren itu

sendiri.

9 Wina Tresna Rahayu, Catatan Dari Senopati, (Jakarta: PT. Andalas Media Pratama, 2017),

h. 118. Serta wawancara dengan ustadz Faiz Sukron Ma’mun, dan data-data lulusan pondok pesantren

Daarul Rahman yang sukses dalam bidang pendidikan yang menjadi cita-cita pak kyai Syukron

Ma’mun dapat melihat dilampiran skripsi ini. 10

Wawancara dengan Sekretaris Pondok Pesantren Daarul Rahman Ustadz Syukron pada

tanggal 28 April 2017 pada pukul 10.20 s/d 12.00 WIB.

Page 66: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

56

B. Peran Pondok Pesantren dalam Bidang Dakwah.

Pengertian dakwah secara etimologis adalah panggilan, seruan atau ajakan

yang berasal dari kata bahasa Arab yaitu isim masdar dari kata Da’aa-yad’u-

da’wah. Sedangkan menurut terminologi adalah dakwah setiap kegiatan yang

dapat menyerukan, mengajak dan memanggil orang untuk selalu beriman dan

bertakwa kepada Allah SWT11

sesuai dengan ketentuan dari akidah, syari’at dan

akhlakul karimah.12

Sedangkan menurut Toha Yahya Oemar, dakwah adalah mengajak manusia

dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah swt

untuk kebaikan di dunia dan di akhirat.13

Tujuan utama dari dakwah adalah menciptakan kebahagian dan

kesejahteraan hidup di dunia maupun akhirat dengan selalu menjaga syariat yang

telah digariskan oleh Allah swt, terutama yang berkaitannya dengan ketakwaan

manusia terhadap Tuhan-Nya.

Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang tertua sudah mengakar

bagi masyarakat Indonesia, tentunya mempunyai peranan yang cukup besar

dalam kehidupan masyarakat beragama, sebagai benteng dari umat dalam aspek

membentuk akhlak dan membentuk kualitas sumber daya manusia Indonesia,

melalui media pendidikan dan dakwah. Selain menjadikan pusat pengajaran

Islam, pesantren sebagai pusat dakwah atau lembaga dakwah Islam.Dakwah

Islam yang dilakukan oleh pesantren yang sudah banyak di Indonesia ini, ada dua

metode yang dilakukan, yaitu dakwah bi al-lisan dan dakwah bi al-hal.

Dakwah bi al-lisan dilakukan dengan cara menyelenggarakan tabligh akbar

yang sedianya berkomunikasi dengan masyarakat luas bahwa ada pondok

pesantren di tengah-tengah kota metropolitan, serta ceramah-ceremah yang setiap

11

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, cet. III (Jakarta: Ichtar Baru Van

Hoeve, 1994), h. 280-281). 12

Ilyas Ismail, dkk. Filsafat Dakwah, Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam,

(Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2011), cet. Ke-1, h. 27. 13

Toha Yahya Oemar, Ilmu Da’wah, (Jakarta, Widjaya, 1983), h. 1.

Page 67: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

57

minggunya pak kyai menghadiri acara tersebut. Sedangkan dakwah bi al-hal

dilakukan dengan cara kyai memberikan contoh perbuatan atau perilaku akhlak

yang mulia seperti halnya nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik

dan sebagai uswatun hasanah bagi umat manusia. Seperti halnya objek yang

dituju tidak hanya untuk para santri, melainkan masyarakat.

Di dalam kehidupan era globalisasi ini, Islam mempunyai peran besar

dengan landasan amaliah keimanannya. Islam harus mampu memberi benteng

penangkal pengaruh budaya yang kurang baik menurut Islam. Namun dengan era

ini Islam mampu mengisi dan memanfaatkan. Islam yang sifatnya universal tanpa

mengingkari nilai-nilai lokalnya justru menjadi suesuatu yang menarik untuk

diekpresikan melalui media dan alat komunikasi canggih lainnya.

Agama dan globalisasi bila dilihat dalam kaca-mata dakwah merupakan

suatu kegiatan teoritis, artinya agama dapat dikembangkan dari segi ilmu

pengetahuan dan globalisasi merupakan bentuk praktek dilapangan. Keduanya

merupakan satu kesatuan yang saling mengisi, shingga makin baik dari segi ilmu

pengetahuan yang di peroleh dari agama akan maki baik pula praktek dilapangan

(transformasi global).14

Di dalam Islam dakwah merupakan kewajiban bagi semua umat Islam,

bukan hanya khusus untuk kyai saja, akan tetapi seluruh komponen yang berada

di dalam pesantren. Terlebih lagi apabila dakwah yang dilakukan kepada

masyarakat, baik santri harus menyajikan suatu pengertian dari hal yang dibahas

dalam masalah di masyarakat mengenai agama dan juga harus menjadi panutan

sebagai yang uswatun hasanah bagi umat.

Pondok pesantren Daarul Rahman dalam usaha untuk meluaskan dan

menyebarkan ajaran agama Islam menggunakan media dakwah. Melalui metode

ini, diharapkan dakwah yang dilakukan mampu membuat masyarakat berfikir

positif untuk Ponpes Daarul Rahman. Jika dilihat dari pada metodenya ini,

14

Istina Rakhmawati, Tantangan Dakwah di Era Globalisasi, ADDIN, Vol. 8, no, 2, Agustus

2014, h. 401-405.

Page 68: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

58

Nampak tidak ada yang istimewa. Namun jika dilihat dari ragam pengajian,

jumlah yang hadir serta panggilan-panggilan ceramah keluar daerah dan motivasi

untuk belajar, ini merupakan peranan yang amat sangat besar bagi Ponpes Daarul

Rahman dalam usahanya untuk menyebarkan islam dan membina umat kejalan

ridho-Nya.

Pak kyai selalu berpesan kepada para santri bahwa “Jangan lupa dengan

nama Pondok Pesantren-Mu”. Di balik ini semuanya, jika para santri sudah

menjadi orang yang sukses, ingatlah kepada siapa yang mengantarkan mereka

untuk mencapai itu semua. Dengan harapan agar para santri yang sudah lulus

ataupun yang sudah sukses agar menjadi panutan untuk para santri yang lain.

Dari semuanya ini banyak para alumni Ponpes Daarul Rahman melanjutkan

kiprahnya dalam bidang dakwah, entah santri tersebut menjadi Da’I, mendirikan

Pondok Pesantren ditempat mereka masing-masing, dan menjadi pegawai

Negeri.15

Selain itu ada pesan kembali dari pak kyai Syukron Ma’mun untuk para

santri yaitu “Jangan mencari pekerjaan tapi membuat pekerjaan”. Kalimat ini

yang selalu diingat oleh para santri ponpes Daarul Rahman, karena dengan inilah

banyak para alumni yang sukses dengan cara mengingat pesan tersebut. Jadi,

dengan dakwah inilah pak kyai Syukron Ma’mun menjadikan santri agar sukses

dunia maupun akhirat kelat.

Parameter kesuksesan pondok pesantren Daarul Rahman tergantung pada

santrinya itu sendiri. Ketika santri akhlak dan budi pekertinya bagus maka bagus

juga pondok pesantren, dan sebaliknya jika santri akhlaknya tidak bagus maka

pula jelek kyainya. Dengan kata lain santrilah yang memegang peranan dakwah

dari Daarul Rahman bukan pak kyai Sukron Ma’mun.16

15

Wawancara dengan Kh. Muhammad Faiz SM… 16

Contohnya adalah bagaimana pondok pesantren mempromosikan dirinya kepada

masyarakat, peranan dakwah yang ditimbulkan disini bahwa pak kyai Sukron Makmun memberi

nasihat setiap santrinya libur pondok ataupun kegiatan yang lain. Bahwa “engkaulah yang menjadi

cikal dan bakal pertumbuhan dan perkembangan Daarul Rahman ini, jika akhlakmu baik di masyarakat

Page 69: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

59

Contoh inilah yang membuat santri terus mengingat nasihat-nasihat baik

dari KH. Syukron Makmun sebagai pengasuh pondok pesantren Daarul Rahman

dan menjadi motivasi kepada santri untuk terus berusaha dalam berdakwah

dimana saja santri itu berada.

C. Peran Pondok Pesantren Daarul Rahman dalam Bidang Sosial.

Peran pondok di dalam masyarakat tidak hanya sebagai lembaga

pendidikan, melain juga sebagai lembaga membawa paham-paham tentang

agama Islam.17

Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga pendidikan Islam

yang tertua di Indonesia, keberadaannya hingga kini masih terus memperlihatkan

perkembangan dan berusaha untuk memenuhi serta meningkatkan fungsi dan

peranannya sebagai wadah untuk membina umat Islam sekitarnya.18

Dalam usaha

ini, pondok pesantren telah melakukan segala tindakan dan perbuatan yang

membawa aktivitas secara intensif, sebagai suatu pembinaan yang dilakukan

untuk mencapai hasil memuaskan.19

Kebanyakan pondok pesantren di samping memainkan peran atau fungsi

tradisionalnya, juga memainkan peran atau fungsi sosial.Dengan fungsi ini

pesantren diharapkan lebih berkompeten terhadap fenomena-fenomena yang ada

di masyarakat. Hubungan pesantren dengan masyarakat sekitarnya tertentu

sangat bervariasi, sesuai dengan kebutuhan fungsi dan peranan pesantren-

pesantren itu sendiri serta kegiatan yang dilakukannya. Untuk itu, Pondok

Pesantren Daarul Rahman, dalam peranannya terhadap masyarakat telah

maka baik pula nama kyaimu dan sebaliknya jika dimasyarakat akhlakmu kurang baik maka buruk

pula nama kyai”. “engkaulah” disini adalah santri yang bermukim di pondok pesantren Daarul

Rahman. Dalam wawancaranya penulis dengan salah satu alumni pondok pesantren Daarul Rahman,

bahwa kyai Sukron Makmun itu menekankan akhlak kepada para muridnya sehingga ketika santri

tersebut sudah keluar dari pondok pesantren, kata-kata itu yang diingat oleh para santri. Dan santrilah

yang menjadi aktor suksesnya dakwah pondok pesantren Daarul Rahman dan juga promosi kepada

masyarakat. Wawancara dengan Ustadz Afif Nokman … 17

Hasbullah, Kapita Selekta, h. 42. 18

Hasbullah, Kapita Selekta, h. 46 19

Sindu Galba, Pesantren Sebagai Wadah Komunikasi, h. 67.

Page 70: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

60

melakukan kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan sosial-keagamaan,

yaitu:

1. Pemberdayaan Terhadap Anak Tidak Mampu

Dalam kegiatan ini pemberdayaan anak yatim piatu ini merupakan salah

satu kegiatan sosial Pondok Pesantren Daarul Rahaman yang dilakukakn untuk

meringankan beban anak-anak yang tidak mempunyai ibu dan bapak, serta hidup

yang tidak mencukupi dari segi moril dan materil. Dengan harapan agar santri

pondok pesantren Daarul Rahman terus belajar walaupun mereka yatim dan

piatu.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Daarul Rahman ini dalam

rangka pemberdayaan anak yatim, meliputi:

a. lebaran anak yatim yang disetiap tanggal 10 Muharrom memberikan

santunan kepada anak yatim.

b. Pondok pesantren Daarul Rahman membeasiswakan untuk para santrinya

yang tidak mampu. Bahkan, ada santri yang tidak membayar uang SPP

karena dirinya tidak mampu akan tetapi berprestasi dalam pelajaran.

Kegiatan ini sebagai wujud kepedulian Pondok Pesantren Daarul Rahman

dalam bidang sosial keagamaan.

c. Beasiswa bagi anak-anak yang berprestasi dalam semua bidang khususnya

anak-anak yang tinggal di Maluku, Papua, dan wilayah Timur lainnya.20

2. Menerima dan Menyalurkan Hewan Qurban

Dalam kegiatan penyembelihan hewan qurban ini pondok pesantren Daarul

Rahman hanya untuk internalnya saja. Akan tetapi, mungkin selain dari pada itu

semua kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang sifatnya terus menerus dilakukan

dan menjadi rutinitas tahunan bagi pondok pesantren Daarul Rahman. Kegiatan

20

Ketika alumni-alumni yang mengabdi dan dalam pengabdiannya itu sukses didaerah-daerah

tempat mereka mengabdi. Maka, alumni melihat potensi dan bakat anak yang bagus serta berprestasi

untuk bisa belajar dan bersekolah dipondok pesantren Daarul Rahman dengan gratis sampai santri

selesai dan tamat di Daarul Rahman.

Page 71: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

61

ini pula didukung oleh IKDAR yang memfasilitasi.21

Kegiatan tersebut dibuat

untuk memenuhi permintaan dari masyarakat agar ada sumbangan dari pondok

pesantren untuk masyarakat. didalam surat al-Kautsar ayat 1-3 yang artinya,

sebagai berikut:

Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang amat

banyak, maka dirikanlah shalat karena tuhanmu dan berqurbanlah (sebagai

salah satu ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah), sesungguhnya orang-

orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (QS: al-Kautsar 1-3)

Perintah menyembelih hewan Qurban sudah sejak zaman Nabi Ibrahim as

dan Nabi Sulaiman as. Yang sedianya menyerukan kepada umat manusia

terkhususnya umat Nabi Muhammad agar selalu memberikan sedikit hartanya

kepada yang lebih membutuhkan dengan cara menyembelin hewan qurban.

Niscaya dari semuanya itu akan tumbuh-tumbuh pahala yang berlipat dari Allah

untuk umat manusia di dunia maupun di akhirat.

D. Alumni Pondok Pesantren Daarul Rahman

1. Profil Singkat Ikatan Alumni Daarul Rahman (IKDAR)

Bagaimana membangun organisasi IKDAR menjadi suatu organisasi yang

berkualitas dan mendapatkan kontribusi untuk bangsa dan Negara.Organisasi

IKDAR ini berdiri pada tahun 1976 yang terdiri dari alumni-alumni Daarul

Rahman.22

Berdirinya IKDAR bertujuan untuk memudahkan bagi para alumni

pondok pesantren Daarul Rahman yang mempunyai inovasi dan kreatif dalam

bidang-bidangnya di tuangkan di dalam IKDAR ini.

IKDAR sendiri harus dapat menentukan tujuan yang akan dicapai, baik

tujuan jangka panjang maupun jangka pendeknya serta instrument apa saja yang

dibutuhkan dan digunakan pencapaian tujuan tersebut. Setelah tujuan itu tercapai

sudah jelas maka organisasi IKDAR juga harus didukung dengan SDM yang

21

Wawancara dengan Ustadz TB Masnun… 22

Wawancara dengan Ustad Shobari sebagai perwakilan dari Ikatan Alumni Pondok

Pesantren Daarul Rahman pada tanggal 30 april 2017.

Page 72: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

62

mumpuni sesuai dengan bidang masing-masing. Di dalam organizing,

menejemen IKDAR harus dapat menyatukan visi dan misi personil yang ada

didalamnya, sehingga menjadi satu kesatuan yang solid dan menejemen IKDAR

harus selektif dalam merekrut orang yang akan masuk ke dalam organisasi

tersebut serta menentukan posisi, jabatan serta wewenang seseorang dengan

keahliannya, karena inipun akan dapat menentukan sukses tidaknya suatu

organisasi. Selain SDM yang mempuni IKDAR juga harus mempunyai SDM

yang professional, mempunyai loyalitas yang tinggi dan mampu mengaplikasikan

tugas dan tanggung jawab yang diberikannya kepada masyarakat sehingga tidak

menjadi suatu organisasi yang pasif/ yang hanya bagus programnya saja tapi

tidak ada actionnya di masyarakat alias macan kerta.23

Setelah itu organisasi IKDAR harus dapat terus berinovasi dan

menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Tahap selanjutnya adalah

menyusun strategi. Proses perencanaan strategi terdiri dari fase formulasi

strategi, yang terdiri dari evaluasi hasil lalu, evaluasi misi- tujuan, sasaran, revive

strategis, secaning peluang-ancaman eksternal, scanning kekuatan dan kelemahan

internal, analisis factor startegis. Startegi merupakan penentuan tujuan dasar

jangka panjang dan sasaran suatu organisasi dan penerimaan dari serangkaian

tindakan serta alokasi dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk melaksanakan

tujuan tersebut.

Organisasi IKDAR akan dapat memberikan kontribusi kepada bangsa dan

negara serta dapat ikut berpartisipasi dalam menghadapi berbagai persoalan

umat, apabila:

a. Organisasi IKDAR harus mempunyai SDM yang mempuni

b. Organisasi IKDAR harus bisa beradaptasi dengan lingkungan luar

yang berubah-ubah dengan berbagai jenis dan warna yang dimiliki.

c. Organisasi IKDAR harus bisa selalu berinovasi.

23

Struktur dari IKDAR dapat dilihat dilampiran.

Page 73: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

63

d. Organisasi IKDAR harus mempunyai kekuatan.

e. Organisasi IKDAR harus bisa menjadi perwakilan yang baik dalam

suatu kesatuan organisasi yang sejenis atau diluar organisasi yang tak

sejenis.24

2. Kontribusi IKDAR Terhadap Pondok Pesantren

Kontribusi IKDAR terhadap Daarul Rahman semakin tahun semakin

terlihat, artinya dimana kegiatan-kegiatan agama yang dilaksanakan pondok

pesantren Daarul Rahman alumni pondok hadir dan membantu untuk

mensukseskan acara tersebut, diantaranya:

a. Maulid Nabi SAW dan Milad pondok pesantren Daarul Rahman.

b. Santunan guru yang diadakan setiap tahunnya sebulum Hari Raya Idul

Fitri.

c. Membantu mencarikan dan mendanai hewan Qurban untuk disembelih

di Hari Raya Idul Adha.

d. Membantu guru yang sudah meninggal dunia untuk diberi santunan

kepada anaknya demi kelangsungan hidup.

e. Membantu memberangkatkan umroh untuk alumni yang sudah senior

dan junior pondok pesantren Daarul Rahman.25

IKDAR dalam hal ini hanya memfasilitator dari semua kegiatan

keagamaan dipondok pesantren Daarul Rahman.

24

Dapat dilihat diwebsite http://daarulrahman.com/profil-ikdar/ 25

Wawancara dengan ustadz TB Masnun sebagai pengurus IKDAR divisi Rumah Tangga

pada tanggal 1 Oktober 2017.

Page 74: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

64

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menguraikan, mempelajari, meneliti, berbagai macam

permasalahan dalam penulisan ini yang berjudul “Sejarah Perkembangan

Pondok Pesantren Daarul Rahman di Jakarta Selatan tahun 1990-2015”

akhirnya penulis pada tahapan dari seluruh pembahasan dalam bab

sebelumnya, maka penulis penyimpulkan sebagai berikut:

1. Bahwa lahirnya Pondok Pesantren di Indonesia dipelopori oleh Kyai, bahkan

Kyailah yang memegang tanggung jawab dan peranan penting sebagai

seorang yang mengetahui tentang agama Islam. Dalam latar belakang

beridirinya Pondok Pesantren ini kesadaran masyarakatlah yang peduli dan

simpati dengan pendidikan serta pemahaman tentang ajaran Islam. Maka,

dengan inisiatif pak Kyai Syukron Makmun didirikanlah Pondok Pesantren,

atas dukungan dari masyarakat yang mengetahui tolak ukur dakwah KH.

Syukron Makmun. Dibangunlah Pondok Pesantren Daarul Rahman di

Senopati dengan luas lahan 7.800 M² pada tahun 1975. Dengan tanah wakaf

yang diberikan dari H. Abdurahman Naidi kepada KH. Syukron Makmun.

2. Pondok pesantren Daarul Rahman telah mempu menumbuhkan kepercayaan

masyarakat sekitarnya. Dengan dukungan dan bantuan masyarakat sekitarnya

baik moral maupun material, pondok pesantren Daarul Rahman tumbuh dan

berkembang pesat. Hal ini dapat terlihat dari adanya infrastruktur sarana-

prasarana serta metode pembelajaran yang digunakan di Pondok Pesantren

Daarul Rahman. Dengan memadukan antara metode salafiyah dan metode

khalafiyah.

3. Banyak dari Pondok Pesantren di Indonesia mempunyai peranan tersendiri

untuk memajukan baik dalam peranan di dalam setikar pondok maaupun di

Page 75: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

65

luar dari pondok pesantren. Dalam hal ini Pondok Pesantren Daarul Rahman

mempunyai peranan dalam hal pendidikan, dakwah, dan sosial keagamaan.

a. Bidang Pendidikan

Pondok pesantren Daarul Rahman memakai sistem pendidkan yang

mengkombinasikan antara pesantren salafiyah dan pesantren modern yang

mana dilaksanakan dengan memakai metode sistem sorogan dan bandongan.

Di samping pendidikan agama, Pondok Pesantren Daarul Rahman juga

mengajarkan pendidikan formal seperti Bahasa Inggris, Fisika, Matematika,

Biologi dan PKn.

b. Bidang Dakwah

Pondok Pesantren Daarul Rahman mengambangkan dakwah pada

setiap Jum’atnya yang memerintahkan untuk para santrinya berkhutbah di

Masjid. Dengan berdakwah inilah masyarakat mengetahui bahwa ada

generasi-generasi yang tumbuh di dalam lembaga Islam Pondok Pesantren

Daarul Rahman, kerena berdakwah juga orang dapat mengambil ilmu

pengetahuan Islam yang lebih luas.

c. Bidang Sosial

Pondok Pesantren Daarul Rahman dalam peranannya terhadap

masyarakat telah melakukan kegiatan sosial yang ada kaitannya dengan

keagamaan, yaitu:

a) Pemotongan hewan kurban yang setiap tahun dilaksanakan pada saat Idul

Adha.

b) Memberdayakan anak yatim di pondok pesantren Daarul Rahman.

c) Beasiswa untuk anak-anak yang berada diwilayah Timur Nusantara

dengan syarat berprestasi.

Di zaman globalisasi sekarang ini, Pondok Pesantren Daarul Rahman

menginginkan para santrinya untuk selalu menjaga nama baik Pondok

Pesantren agar citra dan nama baik pondok tersebut tetap terjaga sehingga

Page 76: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

66

banyak para orang tua tidak ragu untuk memasukan anaknya ke lembaga

Pendidikan Islam ini.

B. Saran

Demi kemajuan lembaga pendidikan Islam umumnya dan Pondok

Pesantren Daarul Rahman khususnya, ada beberapa saran yang penulis ajukan

antara lain:

1. Sebagai pondok pesantren yang menjadi kebanggan masyarakat harus

berani bertujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan,

lebih tertib, dan lebih disiplin.

2. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut terkait dengan perkembangan

Pondok Pesantren Daarul Rahman secara baik dan benar.

3. Sukses selalu dalam mencetak kader-kader yang berkompeten,

berwawasan luas, jujur dan sabar.

Page 77: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

67

DAFTAR PUSTAKA

Buku.

Ahmad, Zainal Abidin, Memperkembang dan Mempertahankan Pendidikan Islam

di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 1952.

Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat

Pres, 2002).

Asy’ari, Zubaidi Habibullah, Moralitas Pendidikan Pesantren, Yogyakarta:

LKPSM, 1995.

Aziz, Abdul, Ensiklopedia Islam, cet. I Jakarta: Logos, 2001.

Basyumi, M. Muhammad, Revitalisasi Spirit Pesantren, cet. I, Jakarta: Dirokrat

Pendidikan dan Pondok Diniyah dan Pondok Pesantren, 2006.

Bani, Suddin, Suddin Bani, Kontribusi Pesantren Dalam Pendidikan Nasional, vol.

2 no. 2, (AULADUNA: Desember, 2015).

Buhri, Gozali, Pesantren Berwawasan Lingkungan, Jakarta: CV Prasasti, 2000.

Daulay, Putra Haidar, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharu Pendidikan Islam di

Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Departemen Agama RI Direktorat Jenderal Pembinaan Lembaga Islam, Pedoman

Pembinaan Pondok Pesantren, Jakarta: 1988.

Departemen Agama RI, The Development of Islam In Indonesia, (Jakarta: Karya

Uni Press).

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, cet. III, Jakarta: Ichtar

Baru Van Hoeve, 1994.

Dhofier, Zamaksyari, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai,

Jakarta: LP3ES, 1982.

Galda, Sindu, Pesantren Sebagai Wadah Komunikasi, cet. I, Jakarta: Rineka

Cipta, 1999.

Hadi, Sutisno, Metodologi Research III, Yogyakarta: Andi Offset, 1992.

Hasbullah, Kapita Selekta Pendidikan Islam, cet. I, Jakarta: Rajawali Press, 1996.

Hugiono, dan Pk Poerwantara, Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta: Bina Aksara,

1987.

Page 78: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

68

Ismail, Ilyas dkk, Filsafat Dakwah, Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban

Islam, cet. I, Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2011.

Kartodirdjo, Sartono, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah, (Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 1992).

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2013.

Madjid, Nurcholish, Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan, Jakarta:

LP3ES, 1997.

Manfred, Ziemek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial, Jakarta: P3M, 1986.

Masykur, Anis, Modernisasi Pesantren, (Depok: Borneo Pustaka, 2010).

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren, cet. I, Jakarta: INIS, 1994.

Ma’shum, Saefullah, Dinamika Pesantren Telaah Kritis Keberadaan Pesantren

Saat Ini, (Jakarta: Yayasan Islam Al-Hamidiyah, 1988).

MM, Mahmud, Model-model Pembelajaran di Pesantren, Jakarta: Media

Nusantara, 2006.

Muhaimin, Pemikiran Pendodokan Islam, cet. I, Bandung: Tri Geda Karya, 1993.

Mujamil, Qomar, Pesantren Dari Tranformasi Metodologi Menuju Demokratisasi

Institusi, Jakarta: Erlangga, 2005.

Mujib, et. Al, Intelektual Pesantren: Potret Tokoh dan Cakrawala Pemikiran di

Era Perkembangan Pesantren, Cet. 3, Jakarta: Diva Pustakan, 2006.

Muhakamurrohman, Ahmad, Pesantren: Santri, Kiayi, dan Tradisi, (Jurnal

Kebudayaan Islam, vol. 12, no.2, 2014.

Nasution, S, Teknologi Pendidikan, cet. I, Bandung: CV Jemmers, 1982.

Nizar, Samsul, Pengantar Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta:

Gaya Media Pratama, 2001.

Oemar, Toha Yahya, Ilmu Da’wah, Jakarta: Widjaya, 1983.

Poebawatja, Soergarda, Ensiklopedia Pendidikan, Jakarta: Gunung Agug, 1976.

Poerwadarminta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, cet. VII, Jakarta:

LP3ES, 1997.

Rahardjo, M. Dawan, Pergulatan Dunia Pesantren, Membangun Dari Bawah, cet.

I, Jakarta: Media Pratama Offset LP3ES, 1985.

Page 79: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

69

Rahmawati, Istina, Tantangan Dakwah di Era Globalisasi, ADDIN, Vol. 8, no, 2,

Agustus 2014. 0

Rasyid, Hamdan, Kaderisasi Ulama di Pesantren, dalam Dinamika Pesantren,

Telaah Kiritis Terhadap Pesantren Saat Ini, 0

Ritzer, Goerge, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Jakarta: PT.

Raja Grafindo, 2011). 0

Shaleh, Abdul Rahman, Pendidikan Agama dan Keagamaan: Visi, Misi, dan Aksi,

Jakarta: PT. Gamawindu Panca Perkasa, 2000. 0

Sukarto, Wijo. Amir Hamzah, Pembaharuan Pendidik dan Pengajaran Islam,

Malang: U.U Ken Mutia, 1968. 0

Sumandi, Mulyanto, Sejarah Singkat Pendidkan di Indonesia 1945-1979, Jakarta:

Dharma Bhakti, 1978. 0

Surahmat, Winano, Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Metode dan Teknik,

Bandung: Tarsito, 1980. 0

Yasmadi, Modernisasi Pesantren, cet. I, Jakarta: Ciputat Press, 2002. 0

Zuhairini, Muctharom, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara 2004. 0

Arsip.

Wina Tresna Rahayu, Catatan Dari Senopati, Jakarta: PT Andalas Media

Pratama, 2017.

KH. Qosim Susilo,Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta: 2010.

Website.

http://kamus-internasional.com/definitions/?indonesian_word=indigenous.

http://www.gurupantura.com/2015/05/pendidikan-formal-nonformal-

informal.html

http://pondokpesantrenhidayatussaalikin.blogspot.co.id/2016/04/peran-serta-dan-

kontribusi-pesantren.html

http://mambs84.blogspot.co.id/2016/08/perbedaan-antara-pesantren-salafi.html.

www.id.m.wikipedia.org/wiki/Reduksionisme

https://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan

https://id.wikipedia.org/wiki/Ali_bin_Abdurrahman_Kwitang

http://daarulrahman.com/profil-ikdar/

Page 80: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

70

Wawancara

Wawancara Pribadi dengan, KH. Syukron Makmun. Pengasuh dari Pondok

Pesantren Daarul Rahman.

Wawancara Pribadi dengan, KH. Muhammad Faiz, Pembina Pondok Pesantren

Daarul Rahman.

Wawancara Pribadi dengan, Ustadz Hilman, Koordinator Organisasi Santri

Pondok Pesantren Daarul Rahman.

Wawancara Pribadi dengan, Ustadz Shobari, Koordinator Alumni Pondok

Pesantren Daarul Rahman.

Wawancara Pribadi dengan, Ustadz Syukron, Sekretaris Pondok Pesantren

Daarul Rahman.

Wawancara Pribadi dengan, Ustadz TB Masnun, Sebagai Pengurus IKDAR divisi

Rumah Tangga.

Wawancara Pribadi dengan, Ustadz Afif Nukman, Sebagai Alumni Pondok

Pesantren Daarul Rahman.

Page 81: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

71

LAMPIRAN

DOKUMENTASI PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMMAN, SENOPATI

Peta Lokasi Pondok Pesantren Daarul Rahman. Sumber www.google.com

Pintu Masuk Pondok Pesantren Daarul Rahman, Senopati

Page 82: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

72

Asrama Santri, Lapangan Pondok Pesantren Daarul Rahman.

Masjid Pondok Pesantren Daarul Rahman dari Dalam.

Upacara di Lapangan dipimpin oleh KH. Syukron Ma’mun Pondok Pesantren Daarul Rahman

Page 83: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

73

Rumah KH. Syukron Makmun

KH. Syukron Ma’mun Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman, KH. Syukron Makmun

Sumber http://daarulrahman.com/team/kh-syukron_makmun/

Page 84: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

74

Penulis bersama KH. Syukron Ma’mun Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Rahman

KH. Muhammad Faiz SM Dewan Pembina Pondok Pesantren Daarul Rahman

Sumber http://daarulrahman.com/team/ustadz-faiz-syukron-makmun/

Page 85: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

75

KH. Ahmad Zainal Ridho SM Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyyah dan Kepala Kepengasuhan Santri.

Sumber http://daarulrahman.com/team/ustadz-ahmad-zainal-ridho/

KH. Qosim Susilo Kepala Sekolah Pondok Pesantren Daarul Rahman Madrasah Aliyah, Jakarta

Sumber http://daarulrahman.com/team/kh-ahmad-qosim-susilo/

Page 86: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

76

Organisasi Alumni Pondok Pesantren Daarul Rahman, Jakarta 2013/2017 Sumber http://daarulrahman.com/project-details/kegiatan-alumni/

Nama-Nama Pengurus Organisasi Santri Pondok Pesantren Daarul Rahman 2016/2017

Page 87: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

77

Penguruh Organisasi Pondok Pesantren Daarul Rahman 2016/2017

Staff Pengajar Daarul Rahman pada tahun 1992. Sumber http://daarulrahman.com/

Page 88: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

78

Staff Pengajar Pondok Pesantren Daarul Rahman tahun 2016/2017, Jakarta

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW pada Tahun 2016. Sumber http://daarulrahman.com/project-details/maulid-pondok-pesantren/

Page 89: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

79

Pelepasan Santri Kelas 6/ Hadwatul Wada’ ke 37 tahun 2016. Sumber http://daarulrahman.com/project-details/foto-kegiatan-haflatul-wadha-santri-daarul-

rahman-angkatan-37/

Tim Hajir Marawis Pondok Pesantren Daarul Rahman tahun 2016. Sumber http://daarulrahman.com/project-details/foto-kegiatan-haflatul-wadha-santri-daarul-

rahman-angkatan-37/

Page 90: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

80

DATA PENGAJAR PONDOK PESANTREN DAARUL RAHMAN

NO NAMA GURU PROGRAM STUDI

01 Ust. Ah. QosimSusilo, M.Pd TARBIYAH 02 Ust. H. Ahmad Dhofir FIQIH 03 Ust. Drs. Ahmad Fauzi Bukhori FIQIH 04 Ust. H. Halwani MATEMATIKA 05 Ust. H. Abdul Mu'in Muhyi TAFSIR 06 Ust. Drs. Syihabuddin Qurtubi TARBIYAH 07 Ust. H. Anwar Wahdi Hasyi MUTHOLAAH

08 Ust. Drs. UkarRohili MUSTHOLAHUL HADITS

09 Ust. H. Ahmad Zaenal Ridlo SM PKn 10 Ust. H. Moh. Taqwim TAFSIR 11 Ust. H. Muhammad faiz SM TARIKH TASYRI' 12 Ust. Salman Alfarisi, s.Pd.I NAHWU 13 Ust. M. Sidup BA BAHASA INDONESIA 14 Ust. Ahmad Kholili Syamsuddin, S.Ag BAHASA INGGRIS 15 Ust. Drs. HadiMusthofa BAHASA ARAB 16 Ust. Muhammad Naufal ,S.PdI BAHASA ARAB 17 Ustz. St. Rahmah Thohir, S.PdI FIQIH 18 Ust. Isma'il Rakasiwi, S.PdI NAHWU 19 Ust. H. Ilyas Marwal FIQIH 20 Ust. Drs. Abd. Syakur BAHASA INGGRIS 21 Ust. Moh. Makki, S.Ag SEJARAH ISLAM 22 Ust. Abdul Rochman, S.Pd.I FIQIH 23 Ust. H. Zaenal Arifin Hamzawi FIQIH 24 Ust. M. Raffi Affani, S.Sos PKN 25 Ust. H. Abd. Aziz Al Yamani , S.HI FIQIH 26 Ust. H. Umar Faruq HADITS 27 Ust. Drs. Widianto MATEMATIKA 28 Ust. Akhmad Mustolih, S.Pd. BAHASA INDONESIA 29 Ust. M. Zaky SEJARAH 30 Ust. M. Khoiri AM. S.Pd.I BALAGHOH

Page 91: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

81

31 Ust. Syahrulli Arif FIQIH 32 Ust. Izzi Rahman SEJARAH ISLAM 33 Ust. Muhammad Hilman PKN 34 Ust. Syamsul Arifin SEJARAH ISLAM 35 Ust. Ahmad Zahid BAHASA ARAB 36 Ust. Syukron Ma'mun TAUHID 37 Ust. Irfan Prasetyo M. USHUL FIQIH 38 Ustz. Anti Hanifah Noer NAHWU 39 Ust. Moh. Sholeh Faqih, M.Pd.I MUTHOLAAH 40 Ustz. Nurul Aulia IPA 41 Ustz. Virna Mutiara Wahyu TAUHID 42 Ust. Ahmad Zarkasy SEJARAH INDONESIA 43 Ust. Muhammad Rizky Alamsyah FIQIH 44 Ust. Imaduddin BAHASA ARAB 45 Ust. Ibnu Aqil NAHWU 46 Ust. Ilham Hadi HADITS 47 Ust. Rif'atullah BAHASA INDONESIA 48 Ustz. Nur Shaila Syahri IPA 49 Ust. Ahmad Mufid, s.Pd.I MIPA 50 Ust. Abd. Rozak BAHASA INGGRIS 51 Ust. Imam Mulyawan BAHASA ARAB 52 Ust. Miftahul Hilmy GEOGRAFI 53 Ust,. M. YasirulAlwan FIQIH 54 Ust. Mujtahid Samad Abbas BAHASA ARAB 55 Ust. Ahmad Fikr Y Munawwar BAHASA ARAB 56 Ust. Muhammad Walid BAHASA ARAB 57 Ust. Muhammad Zein GAHASA INGGRIS 58 Ust. Muhammad Hasyim GAHASA INGGRIS 59 Ust. Samsul Arifin TAUHID 60 Ust. Munfarid Awalludin BAHASA ARAB 61 Ustz. Hana Kafiyah BAHASA INGGRIS 62 Ustz. Mutammimah FIQIH 63 Ustz. Rinad Hamzah FIQIH 64 Ustz. Susi Ernawati BAHASA ARAB 65 Ustz. Ayu Lestari FIQIH 66 Ustz. Rima Rahayu BAHASA INDONESIA 67 Ustz. Zulfa Yunita BAHASA ARAB

Page 92: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

82

68 Ustz. Ummu Hanik BAHASA ARAB 69 Ust. H. Ahmad Baidlowi, Sag FIQIH 70 Ust. Ahmad Sobari FIQIH 71 Ust. Rahmatullah TAFSIR 72 Ust. Rifky Pahlepy BAHASA INGGRIS 73 Ust. Rosma Laili BAHASA INGGRIS 74 Ust. H. AR. Musyaffa Basya, BA NAHWU 75 Ust. Ahmad Baijuri Ismail TARBIYAH 76 Ust. M. Kurdi Rahman, S.Pd.I FIQIH, AL QUR'AN 77 Ust. Sigit Sri Purnama, S.Pd.I BAHASA INGGRIS 78 Ust. Durorul Anwar, S.Pd.I FAROIDH, 79 Ust. Imronudin, S.Pd MATEMATIKA 80 Ust. Efri Yonanda, S.Pd.I SEJARAH ISLAM 81 Ust. Nuruddin TAUHID 82 Ust. H. Khoiron Abdillah FIQIH 83 Ust. Latif Mahfudh HADIS 84 Ust. Efroni MUTOLA'AH 85 Ust. Ah. Syathiby, S.Th.I TAFSIR 86 Ust. Syafrul Alam BAHASA INDONESIA 87 Ust. Hedi Nurmansah, S.Pd.I USUL FIQIH 88 Ust. M. Syaiful Anwar INSYA 89 Ust. M. Falahudin BAHASA ARAB 90 Ust. Ahmad Kosasih, S.Pd BAHASA INGGRIS 91 Ust. Anggawa Saputra BAHASA INGGRIS 92 Ust. M. Rafsanjani BAHASA INDONESIA 93 Ust. Reynaldi Maulida IPA

94 Ust. M. Hidayatullah, S.Pd.I GEOGRAFI, B. INDONESIA

95 Ust. AchmadFauzan INSYA 96 Ust. Fajar Soleh NAHWU 97 Ust. Ahmad Qodir IPA 98 Ust. Khoirul Millah NUSUS 99 Ust. Iin Iskandar TAFSIR 100 Ust. M. Khulafaurrosyidin NUSUS 101 Ust. AjiSutofo MUTOLA'AH 102 Ust. Nurrochman SHOROF 103 Ust. Ahmad Bisri MUTOLA'AH 104 Ust. M. AinulYaqin INSYA

Page 93: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

83

105 Ust. Aditya Ihsan Ramadhan MATEMATIKA 106 Ustz. St. Romlah TAJWID 107 Ustz. Dewi Komalasari KOMPUTER 108 Ustz. Alvia Nurrachmie, S.Pd.I BAHASA INGGRIS 109 Ustz. Mastufah AL QUR'AN 110 Ustz. St. Fatimah BAHASA ARAB 111 Ustz. Afridariya FIQIH 112 Ustz. Endah Sulistyowati,S.Pd.I PKn 113 Ustz. Isna Sufyaningsih HADIS 114 Ustz. Vena Febriana NUSUS 115 Ustz. NurLaili AL QUR'AN 116 Ustz. Siti Nurhasilah NAHWU 117 Ustz. Aski FitriahNur IMLA 118 Ustz. Awaliah Kusuma Wardani IMLA 119 Ustz. Rizqa Mardhiyah MATEMATIKA 120 Utsz. Uswatun Hasanah IPA 121 Ustz. Nabilah Wulansari BAHASA INGGRIS 122 Ustz. Rizqya Alfiyahningsih INSYA 123 Ustz. Meli Nurul Amaliah HADIS 124 Ustz. Mega Apriyani Tarwiyah MUTOLA'AH 125 Ustz. Nur Asiah TARJAMAH 126 Ustz. Qonita Oktaviani Lutfiyah SHOROF 127 Ustz. Farida Putri Syayaroh BAHASA ARAB 128 Ustz. Rafiza Yolandari SEJARAH ISLAM 129 Ustz. Gamar Faradisi AL QUR'AN

Page 94: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

84

Pondok Pesantren

Alumni Pondok Pesantren Daarul Rahman

I. Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta 1. KH. Amir Hamzah,

Pondok Pesantren Daarul Ishlah, Mampang Jakarta Selatan 2. KH. Abdullah/Abdillah,

Pondok Pesantren Al-Mawaddah, Ciganjur Jakarta Selatan 3. KH. Ismail Ishak,

Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Cipete Jakarta Selatan 4. KH. Bunyamin,

LPI Daarunnaim, Semanan Jakarta Barat 5. KH. Sumarno Syafi’ie,

Pondok Pesantren Daarussa’adah, Cengkareng Jakarta Barat 6. KH. Hasanuddin Rausin,

Yayaysan Pendidikan Islam, Cengkaren Jakarta Barat 7. KH. Munahar Mukhtar,

Yayasan Yatim Raudhotul Muta’allimin, Semanan Jakarta Barat 8. KH. DR. Muhammad Ilyas Marwal,

Pondok Pesantren Tahfiz “Nurani”, Ciganjur Jakarta Selatan 9. KH. Abdurrahman Madinah,

Pondok Pesantren Al-Hidayah, Jatibening Jakarta Timur 10. Ustz. Aidah Maqbulah, M. Ag

Perguruan Tinggi Al-Aqidah, Kayumanis Jakarta Timur 11. KH. Jamaluddin Faisal

Ma’had Aliy Al-Hasyimiyah 12. Ust. Sofyan Siddik,

SMP/SMA Al-Fudhola, Tanjung Priuk Jakarta Utara

II. Provinsi Banten 1. KH. Drs. Ahmad Khudlori, M. Si,

Pondok Pesantren Daarul Falah, Carenang Serang Banten 2. KH. Ma’mun Syafi’i,

Pondok Pesantren Al-Muqorrobin, Kunciran Tangerang 3. KH. Asmuni Khaitami,

Pondok Pesantren Daarul Amanah, Cipondok Kota Tangerang 4. KH. Muhammad Tafsir,

Pondok Pesantren Al-Barkah, Pondok Aren Tangerang 5. KH. Muhammad Ikhsan (Cepot)

Pondok Pesantren Ibadurrahman, Cipondoh Kota Tangerang 6. KH. Sholahuddin Mansur,

Pondok Pesantren Al-Mansuriyah, Tangerang 7. KH. Dana Mulyana (Kyai Adang),

Pondok Pesantren Tafrijul Ahkam, Cikiray Lebak Banten 8. KH. Muhammad Shofa,

Pondok Pesantren Ummu Rodhiyah, Pasar Kemis Tangerang

Page 95: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

85

9. KH. Wildan, Lc, Pondok Pesantren Al-Kamal, Pasar Kemis Tangerang

10. Ust. H. Ali Rahmat, MA Pondok Pesantren Al-Azkaar, Pamulang Kota Tangerang Selatan

11. Ust. Ai Safruddin, Pondok Pesantren Al-Fawwaz, Menes Pandeglang Banten

12. Ust. Mumammad Isyrof, MTs/MA, Sepatan Tangerang

13. Ust. Qomaruzzaman, SD IT Al-Itqon, Balaraja Tangerang

14. Ust. Abdul Haris, LPI Al-Mansuriyah, TK/SD/MTs/MA Cipondoh Tangerang

15. Ustz. Eem Huzaemah, Pondok Pesantren/MI/MTs/SMP/SMA Al-Bina, Cadasari Pandeglang

16. Ust. Royani/Ustz. Nurussaadah, Pondok Pesantren Al-Munawwaroh, Balaraja Tangerang

17. (Alm) KH. Shonhaji Kholili, (Guru Daarul Rahman) Pondok Pesantren Daarul Muttaqien, Cadas Tangerang

18. KH. Anwar Wahdi Hasyi, (Guru Daarul Rahman) Pondok Pesantren Babussalam, Tangerang Banten

III. Provinsi Jawa Barat 1. KH. Ali Nurdin (Alm),

Pondok Pesantren Daarussalam, Parung Bogor 2. KH. Damanhuri JK,

Pondok Pesantren & Perguruan Tinggi Al-Karimiyah, Sawangan Depok 3. KH. Musyfiq Amrullah,

Pondok Pesantren AtTawazun, Kalijati Subang Jawa Barat 4. KH. Kamali Abdul Ghani/Ustz. Hj. Eti Mufliha,

Pondok Pesantren Al-Ittihad, Cianjur Jawa Barat 5. KH. Alwan Surya,

Pondok Pesantren Parung Panjang, Bogor 6. KH. Asman Umar, MA,

Pondok Pesantren Husnayain, Citayam Depok 7. KH. Drs. Burhanuddin Marzuki,

Pondok Pesantren Qotrunnada, Sawangan Depok 8. KH. Faisal M. Ali Nurdin, Lc, MA,

Pondok Pesantren Nurul Ilmi, Citayam Depok 9. KH. Muhammad Jamhuri, MA,

Pondok Pesantren Ekonomi Islam Terpadu Multazam, Rumpin Bogor 10. KH. Drs. Mustofa Mughni,

Pondok Pesantren Daarul Mughni, Cilengsi Bogor 11. KH. Ahmad Dimyati,

Pondok Pesantren Jonggol Bogor Jawa Barat 12. KH. Muhammad Barzah,

Pondok Pesantren Nurul Amanah, Parung Bogor 13. KH. Badruddin,

Pondok Pesantren Cirebon Jawa Barat 14. Ust. Muhammad Said, S. Hum,

SMP/SMA Al-0Barkah, Cimanggis Depok

Page 96: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

86

15. KH. Fathurrahman, Pondok Pesantren Pangandaran Sukabumi Jawa Barat

16. Ust. Abdul Hakim SMP/SMA Daarussa’adah, Indramayu Jawa Barat

17. KH. Miftahuddin Pondok Pesantren Barokatussalikin, Depok

18. Ust. Aidin Tamim Pondok Pesantren Al-Muqoddas, Cirebon

19. KH. Jamalillail Said Ponpes. Tahfidz Hadist, Bekasi Jawa Barat

20. KH. Helmy Abdul Mubin, Lc (Guru Daarul Rahman) Pondok Pesantren Ummul Quro’, Leuwiliang Bogor Jawa Barat

21. KH. Masyhuri Baidhowi, MA (Guru Daarul Rahman) Pondok Pesantren Daarussalam Eretan, Indramayu Jawa Barat

IV. Provinsi Jawa Tengah & Timur 1. KH. Abdurrahman Nafis,

Pondok Pesantren Nurul Huda, Ampel Surabaya 2. KH. Atho’ullah Busyiri,

Pondok Pesantren Assirojiyah, Sampang Madura Jawa Timur 3. KH. Nasyruddin Abdullah,

Pondok Pesantren Daarussyifa, Kudus Jawa Tengah 4. Ust. Muhammad,

Pondok Pesantren Manbaul Ulum, Pangolangan Bangkalan Madura 5. Kyai Eko Ali Ridho,

Yayasan SMP/SMA/Pesantren Al-Mabrur, Wonosobo Jawa Tengah

V. Sumatera/Kalimantan 1. KH. Mursyid,

Pondok Pesantren Khoirul Ummah, Air Molek Riau 2. KH. Zulkarnaen,

Pondok Pesantren Daarul Aula, Sarolangon Jambi 3. KH. Badrun,

Pondok Pesantren Daarul Rahman, Tembilahan Riau 4. KH. Syarif Hidayatullah

Pondok Pesantren Hidayatullah, Tegineneng Lampung 5. Ust. Agus Latif,

Pondok Pesantren, Kalimantan Selatan

Page 97: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

87

VI. Muballigh/Penceramah,Pimpinan Majlis Ta’lim/Zikir

1. KH. Ibnu Abidin, Lc Jakarta Utara 2. KH. Abdul Mu’in Muhyi Jakarta Pusat 3. KH. Zuhri Ya’kub Jakarta Barat 4. KH. Muhaimin Sholeh Jakarta Timur 5. KH. Muhammad Bazzar Jakarta Timur 6. Ust. Sholeh Sofyan (Sapujagad) Bekasi 7. Ust. Muhammad Hayatuddin (Mohay) Bekasi 8. Ust. Iwan Zawawi Depok 9. Ust. Ahmad El-Quroy Jakarta Selatan 10. Ust. Helmy Jatmika Tangerang Selatan 11. Ust. Drs. Ahmad Damanhuri Depok 12. Ust. Mujahidin Ali Jakarta Pusat 13. Ust. Ahmad Ghozali, Lc Tangerang 14. Ust. Ihya Ulumuddin (Jakatingkir) Jakarta Timur 15. Habib Ridho Bogor 16. Ust. Syukron Abbas Jakarta Timur 17. Ust. Mohammad Holil Jakarta Timur 18. Ust. Khudori Depok 19. Ust. Zarkasyi Depok 20. Ust. Sofwan (Jakagledek) Depok 21. Ust. Oos Kosasih Depok 22. Ust. San Ridwan Maulana Tangerang Selatan

Page 98: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

88

Page 99: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

89

Page 100: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

90

Page 101: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

91

Page 102: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

92

Page 103: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

93

Page 104: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

94

Transkip Wawancara

berikut ini adalah daftar pertanyaan dan jawaban hasil wawancara antara penulis

dengan pihak internal yaitu penguru pondok pesantren Daarul Rahman.

Wawancara Pertama

Nama : KH. Muhammad Faiz Syukron Makmun, selaku Pemimpin Pondok Pesantren

Daarul Rahman.

Hari, tanggal wawancara : 11 April 2017, dan 30 April 2017.

Tempat : Kediaman Ustadz Faiz di Daerah Jagakarsa Jakarta Selatan.

Berikut adalah hasil wawancara penulis dengan narasumber melalui komunikasi

secara langsung.

T : bagaimana Sejarah Pondok Pesantren Daarul Rahman?

J : dalam perjalan Pondok Pesantren Daarul Rahman ini, yang mana pak kyai dengan

para sahabatnya memulai berdakwah pada masa muda di Senopati, itupun pak kyai

tidak langsung membuat pondok pesantren tapi kesetiap rumah, yang mana garasipun

menjadi alas buat belajar. Mula-mula pak kyai mengajarkan orang-orang tua saja,

yaitu yang disekeliling wilayah Senayan. Ternyata dengan demikian, banyak juga

orang yang ingin mendengarkan pak kyai Syukron Makmun, kemudain datanglah

dari berbagai daerah dengan membawa anaknya agar bias belajar agama disini. Maka

didirikanlah Madrasah Ar-Rahman dengan menempati garasi-garasi mobil. Tahun

demi tahun ternyata banyak peminatnya maka, pak kyai dan para sahabatnya pun

berinisiatif bahwa “kenapa kita tidak membuat suatu pondok pesantren saja”, maka

dari itu semenjak kata itu di rumuskan maka pak kyai dan para sahabatnya

membangun pondok pesantren di daerah senopati. Itupun atas permintaan para wali

murid dan para guru yang berada di senopati. Yang mana tanah tersebut menjadi

tanah wakaf yang diberikan dari H. Abdurahman bin Naidi untuk pembangunan

pondok pesantren Daarul Rahman dengan luas tanah + 7.800 M² di jalan Senopati

Dalam 2 No. 35 A Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Page 105: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

95

T : pendiri dari Pondok Pesantren Daarul Rahman itu KH. Syukron Makmun saja

atau para sahabatnya?sebutkan namanya?

J : pondok pesantern ini didirikan oleh bapak Kyai Haji Syukron Ma’mun dengan

dibantu kawan-kawannya, diantaranya yaitu : Ustadz Antung Ghozali BA, H.

Masyuri Baedlowi M.A, Nurhazim BA, H. Abdul Kadir Rahman, serta keluarga

mendiang Bapak H. Abdurhman bin Naidi dan juga para dermawan seperti H

Mochammad Nor Mughni serta para masyarakat yang memang ingin adanya pondok

pesantren pada saat itu.

T : untuk tanggal berdirinya pondok pesantren Daarul Rahman?

J : dengan didasari ayat Al-Qur’an nomer 7 surat Ibrahim, firman Allah SWT yang

artinya “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat)

kepadamu”. Dari situlah pak kyai yakin bahwa insya allah pondok pesantren daarul

rahman dibangun. Dan Alhamdulillah pada tanggal 11 Januari 1975, secara resmi

pondok pesantren ini dibangun yang dikomandoi KH. Syukron makmun sendiri.

Dengan jumlah santri laki-laki dan perempuan sekitar 40 orang.

T : Tujuan dari berdirinya pondok pesantren itu seperti apa?

J : tujuan utama pondok pesantren yaitu mencetak kaderisasi yang unggul dalam ilmu

agama, baik dari berpedoman kepada Al-qur’an dan al-hadits, serta menjadi manusia

yang berguna bagi masyarakat sekitar ketika mereka sudah melewati tahap kelulusan

dari pondok pesantren ini. Dan tetap selalu mendengarkan apa kata pak kyai sukron

makmun, yang mana dalam hal ini ada beberapa step. Pertama melalui keikhlasan

dengan ini semua dalam pergaulan , dalam memimpin ataupun dipimpin, dalam

mengajar tetap ikhlas. Kedua melalui kemaysarakatan dengan ini semua santri selalu

menjadi panutan bagi masyarakat hendak yang ingin mengajar mengaji kepadanya,

ataapun menjadi ustadz di kampungnya sendiri, dengan jiwa kemasyarakatanlah

mereka belajar apa arti pergaulan dan kemandirian. Ketiga melalu hidup sederhana

dengan itu semua santri bisa membiasakan hidup tanpa ada bantuan dari orang lain,

ditinggal oleh ibu dan ayah, dll. Keempat melalui tidak berpartai dengan ini mereka

Page 106: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

96

mengerti apa arti organisasi bagi mereka yang ikut dalam perpolitikan. Kelima

mencari ilmu, tidak untuk menjadi pegawai dengan ini mereka mengetahui

bagaimana pekerjaan yang menjadikan mereka ke depan kesuksesan selain jadi

pegawai negeri.

T : selain dari pada itu ustadz kurikulum yang diciptakan oleh pondok pesantren

Daarul Rahman itu seperti apa?

J : kurikulum dari pondok pesantren daarul rahman mencampuradukan dengan

system klasik dan system modern. Dengan kata lain pak kyai mengkombinasikan

system ini dikarenakan dulunya pak kyai belajar ilmu agama di pondok pesantren

Sidogiri Jawa Timur dan belajar ilmu agama kembali di pondok pesantren

Daarussalam (gontor) Pasuruan. Di kedua pondok inilah pak kyai berinisiatif untuk

membuat kurikulum sendiri tanpa ikut campur dari pemerintah tapi ijazahnya

disamakan dengan SMA/MA. Dahulu memang pernah ada lulusan pondok pesantren

daarul rahman tidak diterima diperguruan tinggi negeri, karena tidak ada ijazah yang

mampu membuat mereka masuk kedalam perguruan tinggi negeri tersebut. Namun,

pada akhirnya pak kyai meminta kepada salah satu tokoh pemerintah untuk

disahkannya pondok pesantren ini sama seperti SMA/MA yang lainnya. Untuk

sistematika pembelajarannya yaitu pagi hari pukul 6.30 santri sudah berada di masjid

untuk membaca doa belajar yang dipimpin oleh ustadz sampai dengan jam 13.00 wib,

itu untuk mata pelajar umum dan dilanjutkan kesore harinya mempelajari kitab-kitab

salafiyyah sampai malam hari yaitu pukul 10.30 wib.

T : untuk pengkajian kitab salafiyyahnya itu teknisnya seperti apa yah ustadz, apakah

memakai system ustadz yang menerangkan atau ustadz menerjemahkan murid

menerangkan?

J : untuk metodenya kita itu menerjemahkan baru murid menerangkan satu persatu

dalam kata-kata yang mereka membuat sendiri, dan ustadz hanya membantunya saja

selebihnya murid yang menerangkan.

T : kitab apa saja yang menjadi pedoman pondok pesantren?

Page 107: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

97

J : kalo untuk hal tersebut banyak dari kitab fiqih seperti fat’ul mu’in dll, kitab akhlak

seperti ta’lim muta’lim, kitab aqidah seperti dinayah, dan kitab-kitab yang lainnya.

T : peranan yang ditimbulkan pondok pesantren itu seperti apa?

J : dalam perjalanannya pondok pesantren daarul rahman ini banyak yang

menginginkan dari masyarakat senopati yang haus dengan ilmu agama sehingga

masyarakatpun ingin ada pondok pesantren. Semakin lama pondok pesantren berdiri

semakin banyaknya para santri yang ingin belajar dipondok ini, maka untuk masuk di

pondok inipun harus memasuki tahapan-tahapan sehingga mereka tidak canggung

lagi untuk belajar di pondok pesantren, masuknya pun di Tes secara professional.

Terlepas dari itu semuanya bahwa pondok pesantren ini adalah punya masyarakat

Indonesia bukan punya KH. Syukron Makmun semata.

T : selain daripada itu, adakah peranan dalam bidang pendidikan, dakwah dan social?

J : memang ada, di setiap pondok pesantren pasti mempunyai peranan yang penting

untuk memastikan kepada masyarakat bahwa pondok pesantren daarul rahman

melahirkan generasi-generasi yang membanggakan. Dalam bidang pendidikan, pak

kyai mengajarkan kepada murid-muridnya untuk selalu menjaga nama baik dari

pondoknya tersebut. Karena, pak kyai berpesan kepada muridnya “saya akan

berbangga kepada anak murid apabila mereka menjadi guru” muridpun semuanya

mengikuti apa kata pak kyai karena kyailah yang mempunyai sifat keguruan untuk

mengajarkan anak muridnya menjadi sama seperti pak kyai. Dan hal hasil banyak

para alumni dari pondok pesantren daarul rahman yang setelah lulus ataupun yang

masih pesantren itu mengajar dan mengabdi atapun sampai mereka mempunyai

pondok pesantren. Dalam bidang dakwah pak kyai banyak memberi masukan kepada

muridnya ini bahwa “Jika dirimu sudah menjelekkan nama Pondok Pesantrenmu.

Maka, jelek pula nama Kyaimu” jadi, hanya muridlah yang bisa mendakwah pondok

pesantrennya sendiri. Jika murid itu menjadi baik prilakunya maka baik pula

pendidikan yang dibina di pondok pesantren, jika sebaliknya maka akan sulit mencari

kader-kader selanjutnya. Dalam bidang sosial pondok pesantren mempunyai beberapa

Page 108: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

98

agenda yang sudah disiapkan oleh para santri dan guru serta alumni yang membuat

acara lebih bagus dan juga sukses, diantara seperti pemotongan hewan qurban yang di

prioritaskan untuk warga sekitar pondok serta santunan anak yatim yang berada di

lingkungan pondok ataupun yang berada di luar pondok pesantren.

Jakarta, 15 September 2017

KH. Muhammad Faiz SM

Page 109: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

99

Wawancara Kedua

Nama : Ustadz Muhammad Hilman, selaku coordinator organisasi IP3DR dan IP4DR

Tanggal : 24 Maret 2017

Tempat : di Sekretariat Pondok Pesantren Daarul Rahman.

T : Bagaimana Perkembangan Organisasi ini?

J : di pondok pesantren daarul rahman ini organisasi ada 2 yaitu: 1. IP3DR disebut

dengan (Ikatan Pelajar Putra Daarul Rahman) dan IP4DR (Ikatan Pelajar Putri Daarul

Rahman). 2. LEC ialah Organisasi bahasa yang berada di Pondok pesantren Daarul

Rahman. Untuk IP3DR dan IP4DR itu mengurusi semua kegiatan para santri selama

berada di Pemondokan, jika LEC itu mengurusi tentang bahasa khusus yang berada di

Pondok pesantren ini. Dimana yang membedakan antara keduanya itu Jas

organisasinya.

T : Sejak kapan Organisasi ini muncul?

J : organisasi ini muncul sejak pertama kali pondok pesantren Daarul Rahman ini

dibangun, karena dulunya pak kyai sangat berpartisipasi terhadap suatu organisasi

internal maupun eksternal. Dan juga pondok pesantren Daarul Rahman mengadopsi

strukturaln yang berada di Gontor. Dimana setelah itu pak kyai dibawa oleh kyai

Idham Khalid menuju Jakarta, untuk menjadi kader-kader NU yang berada di Gontor

untuk datang ke Jakarta. Sehingga disinilah pak kyai Syukron Makmun mampu

menumbuhkan organisasi kesiswaan yang berada di Pondok Pesantren Daarul

Rahman.

T : sudah berapa angkatan yang berada di Pondok Pesantren ini ?

J : hamper 38 yang sudah ada di organisasi pondok pesantren Daarul Rahman.

Termasuk saya sendiri juga yang menjadi ketuanya. dengan demikian angkatan

tahunan sekarang itu menjadi angkatan yang ke 38 selama saya disini.

Jakarta, 15 September 2017

Ustad M. Hilman

Page 110: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

100

Wawancara Ketiga

Nama : Ustadz Shobari, sebagai alumni Pondok Pesantren Daarul Rahman dan juga

sebagai koordinator organisasi alumni dan pelajar.

Tanggal : 30 April 2017

Tempat : di Sekretariat Pondok Pesantren Daarul Rahman.

T : pada tahun berapa organisasi pelajar itu di buat dan tujuannya seperti apa?

J : Organisasi itu sudah ada pada tahun 1976 yang mana dahulu masih sederhana

sekali dan juga masih belum mengerti arti organisasi pelajar. Sedangkan organisasi

alumni Pondok pesantren Daarul Rahman yaitu IKDAR (Ikatan Pondok Alumni

Pondok Pesantren Daarul Rahman) awalnya Ikdar ini dari angkatan pertama yaitu itu

sudah mulai muncul dan terus berkembang lalu berubah menjadi IP3DR dan IP4DR,

dengan tujuan agar ketika pondok pesantren daarul rahman merencanakan suatu

agenda yang bersifatnya positif Ikdar turut ikut serta dalam hal tersebut. Pada tahun

76 sampai 79 itu angkatan yang paling terlama, karena memang belum ada

perkembangan yang signifikan dari tahun tersebut, lalu setelah tahun 79 baru ada

perkembangan yang menurut saya harus dipimpin setahun sekali dalam

kepengurusan.

T : ustadz dulu menjabat sebagai apa?

J : saya dulu menjabat sebagai sekretaris dari organisasi IP3DR dan Ikdar.

T : setelah adanya IKDAR apa yang diperoleh dari Pondok Pesantren setelah adanya

organiasasi tersebut?

J : setelah adanya ikatan organisasi alumni ini banyak manfaatnya, terlebih lagi pak

kyai menyetujui bahwa harus ada organisasi yang menampung semua keluhan dari

para alumni dan juga santri. Serta banyak para alumni yang mendukung acara acara

Islami semisal Maulid Nabi, dll. Itupun alumni turun tangan untuk mencarikan dana

sebagai timbal balik alumni kepada pondok pesantren.

T : IKDAR sendirii berdiri pada tahun berapa ?

Page 111: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

101

J : Ikdar ini terbentuk pada tahun 1982, kenapa dibentuk? Karena merupakan salah

satu cara untuk merekatkan emosional antar alumni. Keberadaan kumpulan alumni ini

cukup penting bagi eksistensi, sebagai ajang silaturahim antar keluarga besar, tukar

informasi, koneksi dan sebagainya. Awalnya sih ikdar terbentuk dicetuskan oleh KH.

Antung Ghozali. Selepas angkatan ke pertama dan kedua, kyai antung meminta

kepada alumni untuk membuat sebuah wadah yang mana wadah ini berupa suatu

kegiatan agar santri terus berinovasi.

T : bagaimana pemilihan untuk mencari siapa yang ketuanya dan agendanya seperti

apa?

J : Program pertama ikdar saat itu menghantarkan kepada konstitusional dengan

agenda mengadakan Musyawarah Besar (MUBES) yang pertama. Mubes pertama itu

pada tahun 1983, berdasarkan hasil tersebut terpilihlah ustadz Thohir Anwar angkatan

ke 3 sebagai ketua (1983-1988). Mubes ke dua terpilihlah ustadz Ujang Kusnadi

(1988-1993). Mubes ke 3 terpilihlah ustadz H. Ali Nurdin (1993-1998). Mubes ke

empat terpilih ustadz Ahmad Zaenal Ridho (1998-2002). Mubes ke lima terpilih

Misbahun Najah periode 2002-2005. Mubes ke enam memilih Rahmat Hidayat 2005-

2008. Periode 2008-2010 adalah sis abdul Ghani, mubes ke 7 ustad Nurhasan Kamal,

sampai dengan periode 2014-2017 itu sholeh sofyan.

Jakarta, 15 September 2017

Ustadz Shobari

Page 112: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

102

Wawancara Ke empat

Nama : Ustadz Syukron, sebagai sekretaris Pondok Pesantren Daarul Rahman.

Tanggal : 29 Januari 2017

Tempat : Di Sekretariat Pondok Pesantren Daarul Rahman.

T : pada tahun berapa ustadz bekerja di pondok ini?

J : saya, masuk ke pondok pesantren Daarul Rahman ini pada tahun 2011.

T : ustadz dipilih sebagai apah pada masa itu sebelum menjadi sekretaris?

J : saya, dulu cuma hanya sebagai guru saja, akan tetapi tahun demi tahun saya jalani

dan Alhamdulillah saya dipilih sebagai salah satu orang yang disuruh oleh ustadz faiz

untuk menjadi sekretaris dan juga membuat kurikulum di pondok pesantren ini.

T : bagaimana kurikulum di pondok pesantren Daarul Rahman?

J : kurikulum yang berada di pondok pesantren Daarul Rahman itu mengikuti pondok

pesantren Gondor, tapi kalau gontor itu Cuma hanya umumnya saja. Akan tetapi di

pondok pesantren ini mengkombinasikan antara pondok pesantren Modern dengan

Pondok pesantren Salafiyyah, kalo bisa di persenkan itu Moder 25% dan Salafiyyah

75%. Tidak ada ada tambahan dari pemerintah yang mengatur semuanya, bahkan

kurikulum ini sudah disetujui oleh Departemen Agama bahwa pondok pesantren

Daarul Rahman kedalam 30 Pesantren Muadalah, atau disebut juga pesantren yang

membuat kurikulum sendiri. Itupun mendapatkan ijazah yang sama dengan SMA/MA

itu susah karena kita semuanya harus bekerja keras untuk bagaimana pondok

pesantren ini bisa dianggap oleh pemerintah. Berungtungnya ketika pak Malik Fajar

yang pada saat itu mengobrol kepada pak kyai tentang kesulitan kita untuk

mendapatkan ijazah, pada tahun 80anlah itu kita sudah dianggap sebagai salah satu

pondok pesantren Muadalah se-Indonesia. dan setelah itu barulah ketika santri itu

keluar dari pondok pesantren ini sudah mendapatkan ijazah yang bisa menghantarkan

ke Perguruan Tinggi Islam di-Indonesia. sebelumnya, tidak ada yang mau menerima

mereka karena ijazahnya tidak ada legalitasnya, tapi Alhamdulillah sudah bisa setelah

mendapatkan ijazah itu.

Page 113: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

103

T : bagaimana cara penilaian guru terhadap santrinya?

J : untuk penilaiannya di Daarul Rahman adalah nilai yang murni. Jika memang santri

itu nilainya C dirapotnya pun C juga tidak ada penambahan dari guru yang

menilainya. Karena santri dituntut harus bisa menyesuaikan sama pelajaran mereka,

jika memang dia tidak lulus maka tidak lulus walaupun mereka sudah berusaha.

Jakarta, 15 September 2017

Ustadz Syukron

Page 114: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

104

Wawancara ke Lima

Nama : Ustadz Afif Nokman, Alumni pondok pesantren Daarul Rahman angkatan ke-

30.

Tanggal : 29 September 2017 pukul 18.30 – 20.20 wib.

Tempat : Kediaman rumah Ustadz Afif Nokman di daerah Larangan, kota

Tanggerang.

T : Riwayat pendidikan Ustad? Masuk dan keluar pondok pesantren Daarul Rahman

pada tahun berapa?

J : saya masuk dari pondok itu sekitar tahun 2003 dan lulus dari pondok tahun 2009.

Sehabis saya keluar pondok saya langsung mengabdi di pondok pesantren Daarul

Rahman serta menjadi koordinator bahasa yang ada di pondok.

T : Sekilas tentang pendidikan yang ustadz alami selama di pondok pesantren Daarul

Rahman?

J : yang saya alami saat berada di pondok pesantren Daarul Rahman itu pak kyai

Syukron Ma’mun selalu memberi nasihat-nasihat yang baik untuk para muridnya.

T : Seperti apa nasihat-nasihat pak kyai?

J : contohnya pak kyai menanamkan kepada anak didiknya moto “siap dipimpin dan

siap memimpin” dengan tujuan bagaimana santri terjun langsung ke dalam satu

kesatuan yang memang santri tersebut bisa aktif. Selain itu pula peraturan juga dibuat

oleh santri sendiri, guru-gurunya hanya memantau.

T : Selain itu adakah hal lain yang membuat Daarul Rahman terkenal di masyarakat?

J : jarang sekali pak kyai mempromosikan Daarul Rahman dimanapun, karena yang

mempromosikan itu adalah santri sendiri.

T : Kenapa santrinya itu sendiri yang mempromosikan?

J : karena pada saat sebelum pulang dari pondok ke rumah itu kita dikumpulkan

terlebih dahulu oleh pak kyai dan juga pak kyai memberi nasihat kepada santrinya

bahwa “dijidadmu ada stempel Daarul Rahman, baik atau buruknya Daarul Rahman

tergantung kamu yang mempromosikannya dimasyarakat nanti” jadi tuh kita bangga

Page 115: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

105

sebagai santri Daarul Rahman. Selain itu, pak kyai pula menanamkan sifat mau

bertanggung jawab, dan tidak membedakan suku, adab, ras, dan kasta di dalam

pondok pesantren Daarul Rahman. Mau anak president, mau anak mentri dan mau

anak pejabat pula ketika memang dia disuruh maka mereka harus lakukan. Terlebih

lagi harus mandiri, disiplin, dan sabar. Dan juga ada yang namanya Muhadhoroh

dimana santri itu harus mengikutinya karena melatih mereka untuk berbicara didepan

para audient/santri, dengan berbahasa Inggris, Arab, dan Indonesia setiap Sabtu dan

Sabtu Malam/ Malam Minggu. Memang kita ingin mengikuti dakwah pak kyai yang

dijuluki singa mimbar. Ada lagi Muhadasah santri harus mempraktekkan setiap bait-

bait bahasa Arab kedalam kehidupan sehari-hari dipondok, jika memang dia tidak

mempraktekkan maka mereka akan dihukum. Selalu yan membuat kita kangen para

alumni itu nasihat-nasihat beliau, beliau itu memberi kita kajian kepada kita Riyadhus

Sholihin isinya adalah nasihat-nasihat yang memang membuat kita paham. Dengan

didukung dengan pelajar yang mana pelajaran juga diisi dengan nasihat-nasihat

sebagai contohnya Man Jadda Wajada artinya siapa yang bersungguh-sungguh maka

mereka akan mendapatkannya. Jadi, setelah itu ketika kita keluar pondok pesantren 1

tahun saja kita bisa berbicara dengan masyarakat. Serta pelajaran dibikin sendiri dari

pondok pesantren. Didiri kita berubah oleh pak kyai itu dari pelajaran/ nasihat-

nasihat. Semuanya ini larinya ke Akhlak. Di Daarul Rahman yang dibentuk adalah

Akhlak terlebih dahulu, ketika orang tersebut Akhlaknya baik maka dipandang sangat

baik dimasyarakat dalam hadits yang artinya “barangsiapa yang tidak mempunyai

akhlak mereka dianggap kecil walaupun ia besar dan sebaliknya jika mempunyai

akhlak dianggap besar walaupun ia kecil”. Jadi, mereka yang bagus akhlaknya bagus

pula ilmu dan jika akhlaknya kurang bagus, maka kurang bagus pula ilmu. Akhlak

tanpa dibarengi dengan ilmu akan berantakan, akan tetapi kalau akhlak dibarengi

dengan ilmu makan kehidupan dunia dan akhirat sudah ditangan mereka.

T : untuk masuk dan bersekolah di Daarul Rahman itu seperti apa?

Page 116: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

106

J : saya masuk dan bersekolah itu di tes terlebih dahulu dengan hafalan dan juga

bacaan-bacaan al-Qur’an serta tes tulis untuk memberi pemahaman lebih luas tentang

ilmu agama Islam. Ciri khas dari Daarul Rahman untuk masuk dan sekolah disini

yaitu ketika saya sudah kelas 3 MTs dan lulus, saya masuk ke Daarul Rahman

langsung diturunin kembali jadi kelas 1, kelas 1 di Daarul Rahman setingkat dengan 1

MTs sampai kelas 6 setingkat kelas 3 MA. Saya pun tidak malu untuk dituruni

tingkat saya. Akan tetapi, saya lebih malu lagi jika saya tidak mempunya akhlak dan

ilmu di pondok pesantren Daarul Rahman.

T : apakah ustadz mengikuti organisasi internal pondok?

J : iya, saya dulu pernah mengikuti organisasi Bahasa di pondok pesantren Daarul

Rahman, untuk perkembangan organisasi di Daarul Rahman itu ada dua pertama itu

IP3DR/IP4DR dan yang kedua Bahasa, dulu saya menjadi ketua koordinator Bahasa

pada saat saya masih mengabdi di Daarul Rahman. Banyak pengalaman yang saya

dapatkan selama saya menjabat sebagai ketua, dari yang benci sama saya dan juga

suka sama saya.

T : Dimata ustadz pak kyai sosok seperti apa?

J : bagi saya pak kyai Sukron Makmun adalah sosok yang tegas dalam setiap

dakwahnya. Tidak ada kata menyerah bagi pak kyai untuk berdakwah dimanapun pak

kyai berada tidak menjadi hambatan.

Jakarta, 02 Oktober 2017

Ustadz Afif Nukman

Page 117: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

107

Wawancara ke Enam

Nama : Ustadz TB Masnun, sebagai anggota IKDAR dan sekaligus sebagai koordinator Divisi bidang Rumah Tangga

Tanggal : 01 Oktober 2017

Tempat: diteras rumah pak kyai Syukron Ma’mun

T : Tujuan berdirinya Ikatan Alumni itu bagaimana?

J : Tujuan inti yang dilakukan IKDAR itu hanyalah ketika pak kyai menyampaikan suatu masalah maka IKDAR yang turun tangan. Selain itu, mempererat alumni terdahulu dengan alumni-alumni yang akan dating agar bergabung.

T : Kontribusi IKDAR kepada pondok pesantren Daarul Rahman seperti apa?

J : kalau kontribusi secara langsung itu mungkin belum kelihatan. Tapi, kontribusi itu dari segi apa, dari ukuran materi atau yang lain. Untuk kemajuan pondok terutama pada kegiatan-kegiatan agama yang diadakan oleh pondok pesantren Daarul Rahman alumni hadir contohnya itu maulid Nabi sudah dihandle oleh alumni sendiri dengan semua pendanaannya. Bulan puasa seperti santunan kepada guru-guru/paket juga untuk guru-guru. Hari Raya Idul Adha alumni mencarikan hewan qurban untuk pondok pesantren. Serta janda-janda sama yatim guru-guru yang sudah meninggal dunia. Walaupun nilainya tidak banyak namun sedikit bisa membantu. IKDAR sebagai fasilitator saja, antara alumni dengan pengasuh. Sekalipun dana bukan dari IKDARnya itu hasil pengumpulan dari semua alumni pondok pesantren Daarul Rahman dan sekarang angkatan sudah mulai kompak dengan dibantu oleh media-media elektronik. Karena, dengan media info-info dari pak kyai kita langsung sampaikan kepada alumni yang lain. Bahkan, ada pula alumni yang menginfokan secara khusus. Namun, tidak membeda-bedakan satu dengan yang lainnya.

T : Kegiatan yang paling sukses itu apa?

J : semuanya sukses tapi Maulid yang lebih meriah karena dibarengin dengan milad pondok pesantren Daarul Rahman bahkan alumni yang handle dalam 3 tahun terakhir.

T : sekarang sudah berapa angkatan yang ikut bergabung?

J : 38 angkatan yang berhasil dikumpulkan, bahkan yang menjadi awal pertemuan itu ialah Facebook. Yang udah hilang bertahun-tahun bertemunya disosial media

Page 118: SEJARAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN DAARUL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36766/1/ACHMAD... · bangsa Indonesia, baik sejarah soal budaya masyarakat Islam,

108

tersebut. Untuk acaranya itu dimana saja yang penting ada kesepakatan untuk acara dan tempatnya. Artinya, kontribusi sudah lumayan, sempurna belum, tapi bagi yang sudah tau pasti memahami dan ikut serta dalam kegiatan tersebut. Terlebih lagi ada alumni yang menyumbangkan uangnya dan juga ada alumni yang memberangkatkan umroh untuk alumni yang lain. Guru Daarul Rahman yang senior hampir sudah diberangkatkan umroh oleh alumni tersebut. Tinggal yang junior-junior insya allah akan diberangkatkan.

T : ustadz sebagai apa dalam organisasi tersebut?

J : saya sebagai divisi Rumah Tangga.

T : sejak kapan IKDAR berdiri?

J : IKDAR sejak tahun 80-an, sekarang mubes saja sudah ke-9 hampir 30 tahunan, memang dahulunya organisasi ini biasa-biasa saja, tapi tahun demi tahun IKDAR sudah memberikan kontribusi nyata untuk pondok pesantren Daarul Rahman. Selain kontribusi berupa materi juga IKDAR berkontribusi berupa pengalaman, yang mana pengalaman ini bisa dituangkan diseminar-seminar khusus untuk anak kelas 5 dan 6. Agar ada motivasi dari alumni untuk para santri sehingga mereka tidak bingung untuk memilih jalan yang baik ataupun buruk.

Jakarta, 01 September 2017

Ustadz TB Masnun.