62
_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 - BAB I KEMENTERIAN KEMAKMURAN Sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, urusan pertanian dalam arti luas pada zaman penjajahan Belanda dilakukan oleh sebuah departemen, yaitu Departement van Landbouw (1905), Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel (1911), dan Departemen van Ekonomische Zaken (1934) yang mencangkup bidang kegiatan pertanian, perdagangan, dan perindustrian. Departemen ini pada masa pendudukan Jepang di Indonesia dinamakan Gunseikanbu Sangyobu. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, pada tanggal 2 September 1945 dengan dibentuknya Kabinet Presidentil, maka urusan pertanian dalam arti luas dilakukan oleh Kementerian Kemakmuran. Pada awal Pemerintahan Republik Indonesia, berdasarkan Penetapan Pemerintah No. 10/SD/tahun 1945, Menteri Kemakmuran dibantu oleh seorang Direktur Jenderal dan seorang Sekretaris Jenderal. Sebagai Direktur Jenderal DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________ 1

Sejarah Pertanian New

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

BAB I

KEMENTERIAN KEMAKMURAN

Sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, urusan pertanian

dalam arti luas pada zaman penjajahan Belanda dilakukan oleh sebuah

departemen, yaitu Departement van Landbouw (1905), Departement van

Landbouw, Nijverheid en Handel (1911), dan Departemen van Ekonomische

Zaken (1934) yang mencangkup bidang kegiatan pertanian, perdagangan, dan

perindustrian. Departemen ini pada masa pendudukan Jepang di Indonesia

dinamakan Gunseikanbu Sangyobu. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik

Indonesia, pada tanggal 2 September 1945 dengan dibentuknya Kabinet

Presidentil, maka urusan pertanian dalam arti luas dilakukan oleh Kementerian

Kemakmuran.

Pada awal Pemerintahan Republik Indonesia, berdasarkan Penetapan

Pemerintah No. 10/SD/tahun 1945, Menteri Kemakmuran dibantu oleh seorang

Direktur Jenderal dan seorang Sekretaris Jenderal. Sebagai Direktur Jenderal

adalah Mr. A.K. Pringgodigdo, sedangkan R. Surasno ditunjuk sebagai

Sekretaris Jenderal Kementerian Kemakmuran.

Dalam melaksanakan tugas pekerjaan teknis, Menteri Kemakmuran

dibantu tiga koordinator, yaitu : Koordinator Perdagangan, Koordinator Pertanian,

dan Koordinator Perindustrian.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

1

Page 2: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

1. Koordinator Perdagangan, Ir. Teko Sumodiwirjo, diserahi urusan

Perdagangan, Koperasi, dan urusan Pengumpulan, Penyimpanan, dan

Pembagian (P.P.P.)

2. Koordinator Pertanian, Ir. Kaslan A. Tohir, diserahi urusan Pertanian

Rakyat dan Pendidikan, Perikanan, Kehewanan, Perkebunan, Kehutanan,

dan Penyelidikan Pertanian.

3. Koordinator Perindustrian, Ir. Anando, diserahi urusan Perindustrian dan

Kerajinan, Tambang dan Geologi, serta Tera.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Kementerian Kemakmuran diserahi

tugas melaksanakan pengawasan pada Badan-Bandan di Lembaga-lembaga

seperti : Bank Rakyat Indonesia (B.R.I), Badan Tekstil Negara (BTN),

Perusahaan Perkebunan Negara (PPN), Badan Pengawas Perusahaan Gula

Negara (BP-PGN), Badan Industri Negara (B.I.N), dan Badan Exploitasi

Tambang Negara (B.E.T.N). Dalam Struktur organisasi Kementerian

Kemakmuran, pimpinan politik dipegang oleh Menteri Kemakmuran, adapun

administrasi politik Kementerian berada pada Sekretaris Jenderal, Direktur

Jenderal dan para koordinator. Sementara itu pada tingkat Jawatan, Bank, dan

Badan Hukum lainnya merupakan satuan organisasi pelaksana yang

berkedudukan sebagai administrasi pelaksana.

Selagi bangsa dan Pemerintah Republik Indonesia sedang berbenah

menyelenggarakan pemerintahan dan mengurus tawanan Jepang, pada tanggal

16 September 1945 tentara sekutu dibawah pimpinan Inggris telah mendarat

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

2

Page 3: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

dipulau Jawa. Pada tanggal 7 Oktober 1945, menyusul kemudian pendaratan

tentara NICA (Netherlands Indies Civil Administration), yaitu tentara Belanda

yang ingin menguasai dan menjajah kembali Indonesia setelah Perang Dunia-II

selesai. Pada saat itu, baik tentara sekutu maupun NICA menghadapi kenyataan

bahwa bangsa Indonesia telah merdeka semenjak Proklamasi 17 Agustus 1945.

Dilain pihak, berdasarkan persetujuan Postdam pada bulan juli 1945 setelah

Jerman menyatakan, menyerah kalah kepada tentara sekutu, pemerintah

Kerajaan Belanda menganggap masih berdaulat dan mempunyai kewenangan

atas wilayah jajahannya di Indonesia.

Tentara Belanda (NICA) dan dibantu satuan Gurkha dari tentara sekutu

dibawah pimpinan Inggris menyerbu Indonesia. Pertempuran hebat terjadi

didaerah-daerah, antara lain Jakarta (September-Desember 1945), Surabaya

(Oktober-Nopember 1945), Semarang (Oktober 1945), dan bulan Oktober 1945

di Bandung. Pada tanggal 4 Januari 1946, Presiden dan Wakil Presiden Republik

Indonesia hidjrah ke Yogyakarta. Karena daerah Jakarta dan sekitarnya sudah

tidak aman, maka atas kebijakan dan keputusan para pemimpin Kementerian

Kemakmuran, kantor besar Kementerian Kemakmuran dipindahkan ke

Magelang-Jawa Tengah. Sejak awal Januari 1946, di Magelang dibentuk

Cabang Kantor Besar Kementerian Kemakmuran dibawah pimpinan Iso

Reksohadiprodjo. Sampai dengan akhir tahun 1946, organisasi Kementeria

Kemakmuran ada di beberapa lokasi, yaitu :

1. Kementerian Kemakmuran dengan Bagian Tata Usaha berkedudukan di

Jakarta.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

3

Page 4: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

2. Para koordinator dengan Sub-Bagian Tata Usaha merupakan Cabang

Kantor Pusat Kementerian Kemakmuran berkedudukan di Magelang.

3. Adapun sebagian besar Jawatan dan Badan Penyelenggara lainnya

tersebar di Magelang, Solo, dan Yogyakarta.

Kantor Pusat Kementrian Kemakmuran, di Susteran Magelang

Mulai awal Januari 1947, secara bertahap semua urusan dari Kantor

Besar Kementerian Kemakmuran di Jakarta dipindahkan ke Kantor Cabang di

Magelang. Pada akhirnya, kantor cabang di Magelang merupakan Kantor Pusat

Kementerian Kemakmuran. Karena keadaan di Jakarta masih belum aman,

maka tugas Kantor Pusat Kementerian Kemakmuran di Magelang dipimpin oleh

para Koordinator yang diketuai oleh Ir. Gunung Iskandar.

Dalam rangka upaya mempertahankan koloninya di Indonesia,

Pemerintah Kerajaan Belanda menunjuk Dr.H.J. Van Mook sebagai Letnan

Gubernur Jenderal untuk menyusun kembali Pemerintahan Hindia Belanda.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

4

Page 5: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Sebelum ditunjuk sebagai Letnan Gubernur Jenderal, Dr.H.J. Van Mook adalah

mantan Direktur Departemen Perekonomian (1937-1942) dari pemerintah Hindia

Belanda sebelum menyerah kalah kepada tentara Jepang di Indonesia.

Pemerintah Belanda di Indonesia dibawah pimpinan Dr.H.J. Van Mook

menjalankan strategi politik yang kemudian dikenal dengan politik adu domba

atau devide et empera. Dengan politik devide et empera, Belanda untuk

sementara berhasil menjalankan, ide Negara Federal melalui kekuatan militer

dan diplomasi politik. Berdasarkan persetujuan Linggarjati-Cirebon (25 Maret

1947) wilayah Republik Indonesia tinggal Jawa, Madura, dan Sumatera.

Karena situasi politik dan keamanan akibat dari timbulnya Perang

Kolonial Pertama (aksi Polisional-I, 27 Juli 1947), kemudian Kementerian

Kemakmuran mengungsi ke daerah yang lebih aman yaitu di daerah Borobudur.

Semua Jawatan dan Bagian-bagiannya beserta pegawai dan keluarganya

dipindahkan dari Magelang ke Borobudur, hanya beberapa bagian yang masih

dipandang perlu tetap berada di Magelang, seperti Jawatan Kehewanan dan

Sekolah Kehewanan Menengah Atas (SKMA) yang baru saja didirikan pada awal

Juli 1947. Perkembangan Perang Kolonial Pertama makin meluas sehingga

wilayah Borobudur terancam keamanannya. Berdasarkan pertimbangan para

pimpinan Kementerian Kemakmuran telah diputuskan untuk memindahkan lagi

kantor-kantor dan para pegawainya dari Borobudur ke Ibu Kota Republik

Indonesia di Yogyakarta.

Sejak tanggal 1 Januari 1948, telah ditetapkan secara resmi bahwa

Kementerian Kemakmuran berkedudukan di Yogyakartaa dengan mengambil

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

5

Page 6: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

tempat di Balapan. Pada tanggal 1 Maret 1948, Mr. A.K. Pringgodigdo (Direktur

Jenderal) dan R. Surasno (Sekretaris Jenderal) dibutuhkan tenaganya di Jakarta

sehinga pemimpin sehari-hari Kementerian Kemakmuran adalah Ir. Gunung

Iskandar dan sejak 1 mei 1948 Ir. Gunung Iskandar ditetapkan sebagai

Sekretaris Jenderal Kementerian Kemakmuran.

Semasa Menteri Kemaknuran dijabat Mr. Sjarifuddin

Prawiranegara (29 januari 1948-4 Agustus 1949), berada di

Sumatera sebagai pelaksana harian Kementerian

Kemakmuran adalah Ir. Gunung Iskandar. Dengan

mendapat bantuan moral dan dukungan materiel untuk

mengaktifkan kembali alat-alat pemerintahan dari Sri Sultan

Hamengkubuono IX kemudian disusun formasi-inti yang diharapkan dapat

mencurahkan tenaganya dalam organisasi Kementerian Kemakmuran.

Pertemuan penyusunan organisasi dengan formasi inti tersebut dilakukan di

Pendopo Kepatihan-Yogyakarta. Dengan Surat Keputusan Menteri Kemakmuran

No: 3931/Kab tanggal 23 Juni 1948 di Yogyakarta dibentuk formasi inti sebagai

berikut :

1. Ir. Teko Sumodiharjo, diserahi urusan perdagangan, koperasi serta

urusan pengumpulan, penyimpanan, dan pembagian (distribusi).

2. Ir. Anando, diserahi urusan perindustrian dan kerajinan, tambang dan

geologi, serta urusan tera.

3. Ir. Kaslan A. Tohir, diserahi urusan pertanian rakyat dan pendidikan,

perikanan, kehewanan, dan penyelidikan pertanian.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

6

Ir. Gunung Iskandar

Page 7: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

4. Ir. Saksono Prawiroharjo, diserahi urusan kehutanan dan perkebunan.

5. Ir. Harjono Danusastro (mantan Direktur SPMA Malang 1944-1947)

diserahi urusan perguruan tinggi pertanian dan publikasi.

Pemusatan Kementerian Kemakmuran di Yogyakarta ini lambat laun

dilakukan secara berangsur-angsur sehingga dapat dibangun gedung untuk

Kantor Pusat Kementerian Kemakmuran, Jawatan-jawatan beserta perumahan

pegawai yang kemudian dikenal dengan Komplek Kemakmuran Balapan-

Yogyakarta.

Dengan adanya penyerbuan dan pendudukan pasukan Belanda di

Yogyakarta tanggal 19 Desember 1948 pada waktu perang kolonial kedua (Aksi

Polisionil-II), kantor pusat Kem,enterian kemakmuran di Balapan juga dikuasai

tentara Belanda. Semua kegiatan terhenti, sebagian pegawai ikut dan memenuhi

ajakan Belanda, sebagian lagi tetap tinggal di Yogyakarta atau ikut bergerilya

melawan Belanda. Kelompok pegawai yang ikut Belanda, lebih dikenal sebagai

“pegawai Kooperatif” kemudian dipekerjakan sebagai pegawai pada Departemen

Perekonomian (Departement Van Ekonomische Zaken) di Jakarta dibawah

pemerintah Negara Federal yang di bentuk Belanda. Sementara itu para

pegawai yang masih taat pada pemerintahan Republik Indonesia digolongkan

pada Non-kooperatif.

Setelah terjadi persetujuan Roem-Royen pada tanggal 7 Mei 1949

mengenai pemulihan kembali Pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta,

segera dilakukan persiapan penyusunan kembali Kementerian Kemakmuran.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

7

Page 8: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Karena Menteri Kemakmuran berada di Sumatera (Ir. Indratjaja), maka pimpinan

Kementerian dilakukan oleh Ir. Gunung Iskandar sebagai Sekretais Jenderal.

Pada saat Pemerintah Republik Indonesia dipulihkan kembali di Yogyakarta

pada tanggal 4 Agustus 1949 telah tersusun kembali organisasi Kementerian

Kemakmuran lengkap dengan jawatan-jawatannya yang dipimpin oleh pegawai

dari golongan Non-Kooperatif. Berdasarkan Penetapan Presiden No: 6 tahun

1949, telah ditunjuk I.J. Kasimo sebagai Menteri Kemakmuran.

Berdasarkan hasil Konperensi Meja Bundar di Den-Haag Negeri Belanda

pada tanggal 23 Agustus - 2 Nopember 1949, kemudian pada tanggal 27

Desember 1949 dibentuk negara Republik Indonesia Serikat atau RIS. Menurut

ketentuan ini, negara Republik Indonesia di Yogyakarta merupakan salah satu

Negara Bagian dari RIS. Dalam susunan Kabinet RIS, urusan pertanian berada

dibawah Kementerian Kemakmuran dengan Ir. Djuanda sebagai Menteri

Pertanian, sedangkan dalam susunan Kabinet dari Negara Bagian Republik

Indonesia maka urusan pertanian berada dalam Kementerian Pertanian dengan

Mr. Sadjarwo sebagai Menteri Pertanian.

Dalam susunan Kabinet Republik Indonesia – Yogayakarta, sebagai

negara Bagian RIS, berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia-

Yogyakarta (Mr. Assaat) No; 16 tahun 1950 tanggal 6 Pebruari 1950 maka

Kementerian Kemakmuran dipecah menjadi Kementerian Pertanian dengan

Mr. Sadjarwo sebagai Menteri Pertanian serta kementerian Perdagangan Dan

Perindustrian dengan Mr. Tandiono Manu sebagai Menterinya.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

8

Page 9: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Pemecahan Kementerian tersebut mengakibatkan pula pembagian

Jawatan-jawatan dilingkungan kementeriannya.

a. Kementerian Perdagangan Dan Perindustrian mempunyai : Jawatan

Perdagangan, Jawatan Perindustrian Dan Kerajinan, Jawatan

Pertambangan, dan Jawatan Distribusi.

b. Kementerian Pertanian mempunyai Jawatan Pertanian Rakyat, Jawatan

Perikanan, Jawatan Kehutanan, Jawatan Kehewanan, Perkebunan,

Jawatan Koperasi, dan Bank Rakyat Indonesia.

Pada waktu bangsa Indonesia menyatakan Kemerdekaannya pada tangal

17 Agustus 1945, sebagian besar penduduknya buta huruf latin dan melarat.

Keadaan perekonomian rakyat pada umumnya sangat lemah meskipun tanah air

Indonesia dikenal sebagai wilayah yang mempunyai sumberdaya alam yang

melimpah. Sementara itu negara Republik Indonesia yang baru bangun dan

berusaha untuk meningkatkan taraf hidup bangsanya selalu diganggu oleh

Belanda yang masih ingin meneruskan penjajahannya guna menguasai wilayah

nusantara kembali.

Didaerah yang dikuasai Republik Indonesia-Yogyakarta, Kementerian

Kemakmuran menyusun rencana pembangunan pertanian berupa Rencana

Produksi tiga tahun atau dikenal dengan Plan-Kasimo. Plan Kasimo berjangka

waktu 3 tahun, disusun pada tahun 1947 dan rencana kegiatannya baru dimulai

tahun 1948-1950. Sementara itu wilayah Negara-Negara Bagian dan Daerah

Bagian dari Negara Federal yang dibina Belanda, urusan pembangunan

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

9

Page 10: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

pertanian dilakukan oleh Departemen Perekonomian (Departement Van

Ekonomische Zaken) dengan rancangannya yang disebut Rencana

Kemakmuran Tiga Tahun atau lebih dikenal dengan Plan-Wisaksono. Rencana

Wisaksono ini akan dimulai tahun 1949-1951. Baik Plan Kasimo maupun Plan

Wisaksono mengalami banyak hambatan dalam pelaksanaannya karena

masalah keamanan dan politik pada saat itu.

1. PLAN KASIMO ( 1948 – 1950)

Pada masa Pemerintahan Kabinet Amir Syarifuddin, Kementerian

kemakmuran dipimpin pleh Dr. A.K. Gani sebagai Menteri Kemakmuran yang

merangkap pula sebagai Wakil Perdana Menteri. Sedangkan sebagai Menteri

Muda Kemakmuran dijabat oleh dua orang Menteri Muda,

yaitu : IJ. Kasimo dan dr. A. Tjokronegoro.

Adapun ruang lingkup tugas Kementerian Kemakmuran

meliputi bidang – bidang pertanian, Perdagangan,

Perindustrian dan Pertambangan. Pada masa Pemerintahan

Kabinet Amir Syarifuddin itu pula, Belanda melancarkan

serangan militernya yang pertama (21 Juli 1947) terhadap Republik Indonesia di

Yogyakarta. Hubungan dengan dunia luar putus sama sekali.

Blokade Belanda tidak hanya mengahalangi masuknya berbekalan senjata untuk

Republik Indonesia, tetapi juga menghentikan masuknya bahan pangan,

sandang dan kebutuhan penting lainnya seperti obat-obatan, alat transportasi

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

10

IJ. Kasimo

Page 11: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

dan hasil teknologi lainnya yang sangat diperlukan untuk pembangunan bangsa

yang baru merayakan kemerdekaannya pada saat itu.

Kekurangan pangan sangat terasa sekali, terutama di sebagian wilayah

yang memang dinyatakan sebagai daerah minus. Keadaan ini kemudian menjadi

lebih sulit lagi dengan mengalirnya ratusan ribu pengungsi dari daerah-daerah

yang diserbu oleh pasukan Belanda. Pada masa perang kemerdekaan itulah,

kemudian Kasimo sebagai Menteri Muda Kemakmuran (lulusan MLS tahun

1921) menyampaikan buah pikiran mengenai masalah dan rencana

penanggulangan sandang dan pangan. Dari buah pikiran itu kemudian didukung

oleh para bekas siswa-siswanya dari SPM – Tegalgondo, maka plan Kasimo

yang sekalipun sederhana itu kemudian hari dapat dilakukan dengan cukup

lancar pelaksanaannya.

Rencana Produksi Tiga Tahun, lebih dikenal dengan sebutan Plan-

Kasimo, dirancang untuk daerah Republik Indonesia – Yogyakarta pada tahun

1948 sampai 1950. Sebagai landasan plan-Kasimo adalah UUD 1945, pasal 33

yang berbunyi :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas

kekeluargaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai

hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

3. Bumi dan air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai

oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

11

Page 12: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Rencana produksi tiga tahun dicanangkan di Yogyakrta oleh I.J. Kasimo,

sebagai Menteri Persediaan Makanan Rakyat dalam Kabinet Hatta-I (29 Januari

1948 s/d 4 Agustus 1949), Kabinet Hatta-II (4 Agustus 1949 s/d 20 Desember

1949) dan Kabinet Susanto (20 Desember 1949 s/d 21 Januari 1950): Aksi-

Militer kedua dan juga pihak belanda merusak pelaksanaan Rencana Produksi

Tiga Tahun ini. Meskipun demikian, dasar-dasar Plan-Kasimo merupakan

landasan yang berharga dalam usaha perkembangan perekonomian Indonesia

dikemudian hari.

Tujuan Plan Kasimo

1. Mencukupi seluruh kebutuhan rakyat tentang bahan makanan pokok

terutama beras, jagung, ketela, kacang tanah,kedele, ikan dan daging dari

hasil tanah sendiri.

2. Memenuhi sekitar 10% kebutuhan pakaian rakyat dari hasil tanah sendiri.

3. Mengusahakan tersedianya kelebihan produksi untuk kepentingan eksport

pada semua lapangan (pertanian rakyat, perusahaan perkebunan,

perikanan dan kehewanan)

Usaha dan Program Kerja Plan Kasimo

1. Di bidang pertanian rakyat dengan mengusahakan penambahan luas areal,

luas penanaman tiap tahun dan meningkatkan produksi tiap satuan luas

tanaman, melalui : penggunan bibit unggul, mendirikan kebun bibit, perbaikan

irigasi/pengairan, menjaga kesuburan tanah, pemberantasan hama,

mendirikan Balai Pusat Penyuluhan di tiap Kecamatan, mendirikan model

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

12

Page 13: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

desa baru, dan transmigrasi. Bagi daerah di Sumatera perlu diusahakan

membuat kalender pertanian, seleksi bibit, perbaikan sistem

organisasi/drainasi, memperluas areal persawahan, menyiapkan daerah

transmigrasi, memperbaiki tanaman perkebunan rakyat yang rusak semasa

penduduk Jepang, memajukan tanaman kapas, mendatangkan obat-obatan,

pupuk ZA dan DS, alat-alat pertanian, mengembangkan perikanan air tawar,

serta memajukan pendidikan pertanian, latihan dan penyuluhan pertanian.

2. Dibidang perusahaan perkebunan, membutuhkan terlaksananya eksport guna

membiayai import barang-barang yang dibutuhkan rakyat dan negara dari luar

Negara dengan cara mengusahakan perusahaan perkebunan pada tahun

1950 telah mencapai kapasitas produksi sebesar 50% dari kapasitas produksi

sebelum perang dunia kedua. Demikian pula perlu menyelenggarakan

peraturan-peraturan dilapangan agraria, keuangan dan sosial sehingga

mampu memberikan jaminan bagi perusahaan perkebunan agar dapat

sungguh-sungguh memberi manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat

dan negara. Bangunan irigasi yang banyak mengalami kerusakan perlu

diperbaiki pula.

3. Dibidang perikanan dengan upaya meningkatkan hasil perikanan untuk

makanan rakyat dengan cara memperhebat usaha penangkapan ikan laut.

Untuk itu diperlukan penambahan jumlah perahu, kapal-kapal bermotor

dengan perlengkapannya, menyediakan kredit serta latihan bagi nelayan.

Dalam rangka mencapai tujuan itu, perlu upaya untuk mencari dan

menetapkan tempat-tempat yang banyak ikannya. Menetapkan jenis-jenis

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

13

Page 14: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

ikan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, mengadakan penyelidikan biologi

ikan dan tekonologi penangkapan ikan serta pelestarian sumber-sumber

perikanan.

4. Dibidang kehewanan atau peternakan mengupayakan peningkatan ternak,

terutama ternak kecil seperti kambing, domba, dan unggas. Maksudnya untuk

menambah tersedianya ternak guna menghasilkan produksi daging dan telur

bagi kebutuhan protein masyarakat. Untuk itu diperlukan berbagai kegiatan

seperti: penyelidikan kebutuhan ternak di tiap daerah, hewan jantan pemacak

untuk memperbaiki mutu ternak, mendorong berdirinya industri daging,

pemberantasan penyakit hewan, membatasi pemotongan ternak hewan

betina untuk sapi dan kerbau, menganjurkan pemakaian susu oleh rakyat,

memperbanyak inseminasi buatan, serta budidaya ternak marmut dan kelinci.

5. Dibidang usaha lain yang berkaitan dengan memperbaiki perekonomian.

Pada bulan November 1947 dibentuk jawatan perdagangan yang bernaung

dibawah Kementerian Kemakmuran. Djawatan Perdagangan ini mempunyai

tugas kewajiban penting dalam perdagangan luar negeri dan perdagangan

dalam negeri antara lain : 1) memperkuat posisi devisa diluar negeri, 2)

mendatangkan barang yang penting bagi keperluan pemerintah dan rakyat, 3)

mengatur keperluan dan harga barang sehari-hari bagi keperluan rakyat.

Disamping itu pula dalam rangka memperkuat perekonomian rakyat yang

berdasarkan semangat gotong royong, maka gerakan koperasi ditingkatkan

dengan memperkuat tugas dan fungsi Jawatan Koperasi. Pada bulan Juli

1947, jumlah koperasi yang disahkan pendiriannya adalah sekitar 2.700 buah,

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

14

Page 15: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

sedangkan pada masa penjajahan Belanda, berjumlah sekitar 600 buah

ditahun 1939. Diusahakan agar nantinya pada setiap desa terdapat satu

koperasi untuk dapat memperluas usaha produksi baik di lapangan pertanian

maupun dilapangan kerajinan. Usaha kredit yang mempunyai kedudukan

penting pada saat itu, adalah Bank Rakyat Indonesia, dengan cara

menyelenggarakan kredit-kredit perdagangan menengah dan perdagangan

besar, kredit industri menengah dan industri besar, serta kredit perikanan.

2. PLAN WISAKSONO (1949 – 1951)

Rencana Kemakmuran Tiga Tahun adalah rencana pembangunan

pertanian yang dicanangkan pada tahun 1949 oleh Pemerintah Federal

Indonesia sebagai landasan pembangunan pertanian bagi Negara-negara

bagian diseluruh Indonesia, kecuali Negara Bagian Republik Indonesia. Rencana

Kemakmuran diprakasai oleh Wisaksono Wirjodiharjo sebagai Sekretaris Negara

Urusan Pertanian dan Peternakan dari Pemerintah Federal. Di kalangan umum,

rencana kemakmuran yang berjangka waktu 3 tahun (1949 – 1951) lebih dikenal

sebagai Rencana Wisaksono atau Plan Wisaksono.

Rencana Kemakmuran atau Rencana Wisaksono ini mempunyai maksud

untuk mengusahakan agar supaya Indonesia dalam waktu beberapa tahun

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

15

Page 16: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

mendatang tidak tergantung lagi kepada import bahan pangan dari luar negeri.

Rencana kemakmuran mempunyai 5 program Kegiatan, yaitu:

1. Mempertinggi produksi bahan makanan dengan cara yang lebih baik dengan

mendirikan perusahaan-perusahaan campuran (mixed-farming) agar supaya

para petani diharapkan tidak hanya menanamkan bahan tanaman pangan

tetapi juga memelihara ternak.

2. Meningkatkan penggunaan bibit unggul, yaitu bibit atau benih terpilih yang

tinggi nilainya sehingga dapat meningkatkan hasil produksi bahan pangan.

3. Meningkatkan penggunaan rabuk atau pupuk buatan, dengan maksud untuk

meningkatkan pendapatan petani khususnya dan masyarakat pedesaan

pada umumnya.

4. Memajukan peternakan kecil yaitu pemeliharaan ayam, itik, dan unggas

lainnya guna meningkatkan sumber protein, hewani dan gizi masyarakat.

5. Memajukan perikanan dengan bantuan pemerintah sebagai modal usaha,

pengadaan dan penyediaan alat-alat perikanan serta perbaikan tambak-

tambak perikanan.

Dalam bidang pembangunan pertanian pangan, lebih dititik beratkan pada

upaya meningkatkan produksi beras melalui penggunaan bibit unggul. Oleh

sebab itu perlu segera diupayakan, pendirian Balai-balai benih di wilayah

penghasil beras. Untuk pelaksanaan peningkatan produksi beras ini, inisiatif para

petani perlu dikembangkan. Pemanfaatan lahan tanah kering perlu pula

ditingkatkan untuk usaha pertanian, peternakan, dan perkebunan.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

16

Page 17: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Dalam rangka memperbaiki gizi dan penambahan protein hewani

diperlukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil perikanan dan peternakan

dalam waktu singkat. Rencana kemakmuran perlu segera dilaksanakan guna

mewujudkan penghidupan rakyat Indonesia yang lebih baik dan layak sebagai

masyarakat suatu negara yang merdeka dan berdaulat.

BAB II

KEMENTERIAN PERTANIAN

Sebagaimana tercantum dalam undang-undang Dasar Republik

Indonesia yang dibentuk tahun 1945, menyebutkan bahwa bentuk negara

Republik Indonesia adalah Negara Kesatuan, dan sesungguhnya bentuk Negara

Serikat itu bukanlah tujuan dari bangsa Indonesia. Pembentukan Negara Serikat

hanya merupakan suatu masa peralihan saja yang terpaksa ditempuhnya

sehubungan dengan siasat politik negara untuk mencapai tujuan yang

sesungguhnya.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

17

Page 18: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Mulai tanggal 9 Maret 1950 sampai dengan 4 April 1950 telah

menggabungkan diri 14 Daerah Bagian kedalam Negara Bagian Republik

Indonesia-Yogyakarta, sedangkan 2 Negara Bagian lainnya yaitu Negara

Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatera Timur (NST) belum bergabung

dengan Republik Indonesia-Yogyakarta. Pada tanggal 19 Mei 1950 terjadi

kesepakatan anatara Pemerintah RIS dengan Pemerintah Republik Indonesia-

Yogyakarta untuk membentuk republik kesatuan dengan nama Republik

Indonesia. Secara resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia berlaku pada

tanggal 17 Agustus 1950.

Untuk pertama kali, penggunaan nama Kementerian Pertanian dipakai

dalam Kabinet Halim di Pemerintah Negara Bagian Republik Indonesia-

Yogyakarta pada tanggal 21 Januari 1950 – 6 Maret 1950 dengan Mr. Sadjarwo

sebagai Menteri Pertanian. Sedangkan di Pemerintahan Republik Indonesia

Serikat masih dipakai nama Kementerian Kemakmuran dengan Ir. Djuanda

sebagai Menteri Kemakmuran dalam kabinet Hatta (20 Desember 1949 –

6 September 1950).

Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia pada tanggal

15 Agustus 1950, maka Kementerian Pertanian Republik Indonesia di

Yogyakarta harus dipersatukan dengan Kementerian Kemakmuran Republik

Indonesia Serikat di Jakarta. Menjelang sebelum penggabungan, Kementerian

Pertanian RI di Yogyakarta telah melakukan penyesuaian dan perubahan

seperlunya dengan keadaan organisasi di Kementerian Kemakmuran RIS di

Jakarta Perubahan yang dilakukan, antara lain :

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

18

Page 19: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

1. Jawatan Koperasi dan Bank Rakyat Indonesia dari Kementerian Pertanian

diserahkan kepada Kementerian Perdagangan dan Perindustrian.

2. Biro Perguruan Tinggi Pertanian dari Kementerian Pertanian diserahkan

kepada Kementerian Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan.

Kantor Kementerian Perindustrian, Jln. Gajah Mada No. 8, Jakarta(dokumen th 1957)

Kantor Kementerian Perindustrian, Jln. Kemakmuran, Jakarta(dokumen th 1957)

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

19

Page 20: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Setelah dilakukan perubahan dan penggabungan Kementerian

Pertanian–Yogyakarta dengan Kementerian Kemakmuran – Jakarta, kemudian

dibentuk Organisasi Kementerian Pertanian Negara Kesatuan Republik

Indonesia (NKRI) melalui Peraturan Menteri Pertanian No. 1/PMP/51 Tanggal 17

Maret 1951, sebagai berikut :

1. Kementerian Pertanian dipimpin oleh Menteri berdasarkan politik

pemerintah. Menteri menentukan garis besar politik kementerian dan

bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat sesuai dengan

Sistem Kabinet Parlementer.

2. Kantor Pusat Departemen Pertanian dipimpin oleh Sekretaris Jenderal

yang bertanggung jawab kepada Menteri. Sekretaris Jenderal membantu

Menteri dalam melakukan pimpinan kementerian dan melakukan

pimpinan sehari-hari di kantor pusat kementerian.

3. Badan pelaksana kementerian yang terdiri dari jawatan-jawatan, balai-

balai, kantor-kantor, perusahan negara dan yayasan.

a. Jawatan-jawatan : Jawatan Pertanian Rakyat, Jawatan

Perkebunan, Jawatan Perikanan Laut, Jawatan Kehewanan,

Jawatan Kehutanan dan Jawatan Penyelidikan Alam

b. Balai-balai : Balai Penyelidikan Pertanian, Balai Peternakan

Umum, Balai Penyelidikan Penyakit Hewan, dan Balai

Penyelidikan Perikanan Darat.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

20

Page 21: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

c. Kantor-kantor : Kantor Pendidikan Pertanian, Kantor Perancangan

Tatabumi, Kantor Karet Rakyat, Kantor Perikanan Darat dan

Kantor Gerakan tani.

d. Perusahaan dan Yayasan : Pusat Perkebunan Negara (PPN),

Perusahaan Perkebunan Republik Indonesia (PPRI), Yayasan

Perkebunan Rakyat Indonesia (PERRIN), Yayasan Bahan

Makanan (BAMA), dan Yayasan Perikanan Laut.

Sejak tahun 1951 sampai dengan akhir tahun 1956, terjadi perubahan

dan tambahan pada organisasi Kementerian Pertanian. Perubahan dilakukan

secara bertahap disesuaikan dengan perkembangan kegiatan dilapangan

petanian antara lain:

1. Pekerjaan sehari-hari dalam melaksanakan kebijaksanaan Menteri Pertanian

dilakukan dibawah pimpinan Sekretaris Jenderal.

2. Kelembagaan kantor-kantor seperti Perikanan Darat, Gerakan Tani, dan

Karet Rakyat diubah menjadi Jawatan-jawatan.

3. Disamping Balai Penyelidikan Peternakan dan Lembaga Penyakit Hewan

kemudian dibentuk baru Balai Penyelidikan Penyakit Mulut dan Kuku, serta

Balai Penyelidikan Perikanan Darat.

4. Yayasan Bahan Makanan (BAMA) yang semula berada dibawah

Kementerian Pertanian kemudian diserahkan kepada Kementerian

Perekonomian yang dulu disebut sebagai Kementerian Perdagangan dan

Perindustrian.

5. Mulai tanggal 1 Maret 1955, Kementerian Pertanian mempunyai lima

direktorat yaitu : Direktorat Pertanian, Direktorat Kehewanan, Direktorat

Perikanan, Direktorat Kehutanan dan Tatabumi, dan Direktorat Perkebunan.

5.1 Direktorat Pertanian, meliputi

a. Jawatan Pertanian Rakyat

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

21

Page 22: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

b. Balai Besar Penyelidikian Pertanian

c. Jawatan Karet Rakyat

d. Yayasan Karet Rakyat

e. Biro Pembangunan Usaha Tani

5.2 Direktorat Kehewanan, meliputi

a. Jawatan Kehewanan

b. Lembaga Pusat Penyelidikan Penyakit Hewan

c. Lembaga Penyakit Mulut dan Kuku (Tracak)

d. Balai Pusat Penyelidikan Peternakan

5.3 Direktorat Perikanan, meliputi

a. Jawatan Perikanan Laut

b. Jawatan Perikanan Darat

c. Balai Penyelidikan Perikanan Darat

d. Yayasan Perikanan Laut

5.4 Direktorat Kehutanan dan Tatabumi, meliputi

a. Jawatan Kehutanan

b. Lembaga Pusat Penyelidikan Kehutanan

c. Kantor Perancang Tatabumi

d. Biro Penafsiran Potret Udara

5.5 Direktorat Perkebunan, meliputi

a. Jawatan Perkebunan

b. Pusat Perkebunan Negara (PPN)

c. Perusahaan Perkebunan Republik Indonesia (PPRI)

d. Yayasan Tebu Rakyat

e. Yayasan Dana Moles Tebu

f. Yayasan Perkebunan Rakyat Indonesia (PERRIN)

g. Badan Urusan Tembakau

h. Yayasan Kredit Tani

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

22

Page 23: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Disamping lima Direktorat, terdapat pula Badan Hukum lainnya seperti :

Dana Moles Tebu, Yayasan Tebu Rakyat, Yayasan Kredit Tani, Badan Urusan

Tembakau, dan Yayasan Karet Rakyat.

Dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 47C/UM/57 tanggal 12

Maret 1957 disusun Organisasi Baru Kementerian Pertanian sebagai berikut.

Kantor Kementerian Pertanian, Jln. Salemba Raya, Jakarta(dokumen th 1957)

1. Menteri Pertanian memimpin dan menentukan garis besar politik

Kementerian Pertanian. Sementara itu, Sekretaris Jenderal diberi tugas

menjalankan pimpinan harian dari Kementerian Pertanian.

2. Kepala Direktorat mempunyai tugas memimpin, mengawasi, dan

mengadakan koordinasi dengan jawatan-jawatan, lembaga-lembaga,

balai-balai dan badan administrasi penyelenggara lainnya. Kementerian

Pertanian mempunyai 5 Direktorat, yaitu : Direktorat Pertanian, Direktorat

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

23

Page 24: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Kehewanan, Direktorat Perkebunan, Direktorat Kehutanan dan

Tatabumi, serta Direktorat Perikanan.

3. Badan-badan pelaksana di lingkungan kementerian yang dibentuk sesuai

dengan tujuan yang akan dicapai oleh Kementerian Pertanian yaitu :

Jawatan-jawatan, Lembaga-lembaga, Balai-balai, Perusahaan-

perusahaan, Yayasan-yayasan, serta Biro-biro.

4. Karena jumlah badan pelaksana terlalu banyak, maka dibentuk

Direktorat-direktorat yang mempunyai tugas mengadakan koordinasi di

bidang perencanaan, pengawasan, dan penilaian berlandaskan pada

jenis pekerjaan yang homogen :

a. Direktorat Pertanian mengkoordinasikan Jawatan Pertanian

Rakyat, Balai Besar Penyelidikan Pertanian, Jawatan Karet

Rakyat, Yayasan Karet Rakyat, dan Biro Pembangunan Usaha

Tani.

b. Direktorat Kehewanan mengkoordinasikan : Jawatan Kehewanan,

Lembaga Pusat Penyelidikan Penyakit Hewan, Lembaga Penyakit

Mulut dan Tracak, serta Balai Pusat Penyelidikan Peternakan.

c. Direktorat Perikanan mengkoordinasikan : Jawatan Perikanan

Laut, Jawatan Perikanan Darat, Balai Penyelidikan Perikanan

Darat, dan Yayasan Perikanan Laut.

d. Direktorat Kehutanan dan Tata Bumi mengkoordinasikan :

Jawatan Kehutanan, Lebaga Pusat Penyelidikan Kehutanan,

Kantor Perancangan Tata Bumi, dan Biro Penafsiran Potret Udara.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

24

Page 25: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

e. Direktorat Perkebunan mengkoordinasikan : Jawatan Perkebunan,

Pusat Perkebunan Negara (PPN), Perusahaan Perkebunan

Republik Indonesia (PPRI), Yayasan Tebu Rakyat, Yayasan Dana

Molest Tebu, Yayasan Perkebunan Rakyat Indonesia (PERRIN),

Badan Urusan Tembakau, dan Yayasan Kredit Tani.

5. Di lingkungan Sekretariat Jenderal terdiri dari beberapa unit kerja Biro,

yaitu : Biro Hukum dan Agraria, Biro Ekonomi Pertanian, Biro Pendidikan

Pertanian, dan Biro Hubungan Luar Negeri.

6. Kementerian Pertanian mempunyai sekolah-sekolah dan akademi

pertanian, yaitu :

a. Tingkat Semi Akademi : Akademi Kementerian Pertanian dan

College Gula Negera.

b. Tingkat Menengah Atas : Sekolah Pertanian Menengah Atas,

Sekolah Kehewanan Menengah Atas, Sekolah Kehutanan

Menengah Atas, dan Sekolah Perikana Darat Menengah Atas.

c. Tingat Menengah Pertama : Sekolah Pengamat Pertanian,

Sekolah Pengamat Kehewanan, Sekolah Pengamat Perikanan,

dan Sekolah Pengamat Kehutanan.

d. Tingkat Rendah : Sekolah Mantri Pertanian, Sekolah Mantri

Kehewanan, Sekolah Mantri Perikanan, Sekolah Mantri Kehutanan

dan Sekolah Mantri Perkebunan.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

25

Page 26: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Dengan adanya Dekrit Presiden Tanggal 5 Juli 1959, maka sistem

Pemerintahan Republik Indonesia disesuaikan dengan Undang-undang Dasar

1945. Menurut UUD 1945, maka Kabinet Republik Indonesia dipimpin oleh

Presiden sendiri sebagai Perdana Menteri (Kabinet Presidentil). Dalam UUD

1945 pada pasal 17 ayat 3, berbunyi “Menteri-menteri itu memimpin Departemen

Pemerintahan”. Atas dasar uraian diatas, maka nama lembaga “Kementerian”

dirubah kemudian menjadi “Departemen”. Dengan dibentuknya Kabinet Kerja

Pertama pada tanggal 10 Juli 1959, maka nama Kementerian Pertanian berubah

menjadi Departemen Pertanian.

Sebagai langkah untuk melakukan perbaikan aparatur pemerintahan,

dikeluarkan Instruksi Presiden No. 4 dan No. 5 tahun 1960 tertanggal

23 September 1960 tentang Retooling Aparatur Negara. Berdasarkan Instruksi

Presiden tersebut, kemudian Menteri mengeluarkan Surat Keputusan Menteri

Pertanian No. 1/M/1961 tertanggal 1 Januari 1961 tentang Lapangan Pekerjaan,

Tugas dan Susunan Departemen Pertanian pada tingkat Kantor Pusat, sebagai

berikut :

1. Departemen Pertanian dipimpin oleh Menteri berdasarkan politik pemerintah

di bidang pertanian dalam arti luas. Dalam menjalankan pekerjaan sehari-

hari Menteri Pertanian dibantu oleh empat (4) orang pembantu utama.

a. Pembantu Utama – I

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

26

Page 27: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Mempunyai tugas dan kewajiban merencanakan, mengatur, membimbing,

dan mengawasi pelaksanaan tugas pokok departemen di bidang penilaian

dan perencanaan usaha .

b. Pembantu

Utama – II

Mempunyai tugas dan kewajiban merencanakan, mengatur, membimbing,

dan mengawasi tugas pokok departemen di bidang tenaga manusia.

c. Pembantu

Utama – III

Mempunyai tugas dan kewajiban merencanakan, mengatur, membimbing,

dan mengawasi tugas pokok departemen di bidang perbekalan.

d. Pembantu

Utama – IV

Mempunyai tugas dan kewajiban merencanakan, mengatur, membimbing

dan mengawasi tugas pokok departemen di bidang perbelanjaan dan

perkreditan.

2. Sekretariat Departemen dipimpin oleh seorang Sekretaris Departemen

(bukan Sekretaris Jenderal Departemen yang bertanggung jawab kepada

Menteri, mempunyai tugas mengurus hal-hal yang menyangkut kegiatan

penyelenggaraan untuk keperluan kantor pusat, administrasi tenaga

aparatur, administrasi perbekalan, perbelanjaan, dan perundang-udangan.

3. Badan pelaksana departemen sebagai penyelenggara tugas pokok

Departemen Pertanian, terdiri : Jawatan Pertanian, Jawatan Kehewanan,

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

27

Page 28: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Jawatan Perikanan, Jawatan Kehutanan, Jawatan Penelitian Pertanian,

Jawatan Pendidikan Pertanian, dan Perusahaan-perusahaan Negara.

4. Jawatan Penelitian Pertanian dibentuk atas hasil penggabungan Balai-balai,

Lembaga-lembaga, Kantor-kantor dan Bagian-bagian yang mempuyai tugas

dan kewajiban dalam hal penyelidikan di lingkungan Departemen Pertanian.

5. Jawatan Pendidikan Pertanian dibentuk atas hasil penggabungan dari pada

kesatuan organisasi, seperti : Lembaga Pendidikan Usaha Perikanan,

Akademi Pertanian Ciawi – Bogor, Bagian Pendidikan Jawatan Pertanian

Rakyat, Urusan Pendidikan Mekanisasi Pertanian, Bagian Pendidikan

Jawatan Kehewanan, Urusan Pendidikan Jawatan Perikanan Laut, Bagian

Pendidikan Jawatan Perikanan Darat, Bagian Pendidikan Jawatan

Kehutanan, dan Urusan-urusan Pendidikan yang ada di Balai-balai,

Lembaga-lembaga dan Kantor-kantor di lingkungan Jawatan Penelitian

Pertanian.

6. Perusahaan-perusahaan Negara di lingkungan Departemen Pertanian

berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (PERPU) No.

19 tahun 1961 tertanggal 30 April 1961, terdiri atas : Badan Pimpinan Umum

(BPU) PERTANI, BPU-PPN, BPU-PERIKANI, BPU-PERHEWANI, dan

BPU-PERHUTANI.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

28

Page 29: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

BAB III

ANALISA

Meskipun susunan organisasi Kementerian Kemakmuran pada awal

kemerdekaan Republik Indonesia masih sederhana, namun telah mengikuti

prinsip pembagian organisasi yang lengkap, yaitu tingkat adeministrasi politik

dan tingkat administrasi pelaksanaan. Sebagai pimpinan politik dipegang oleh

Menteri kemakmuran, dan dalam menentukan kebijaksanaan politiknya dibantu

oleh Direktur Jenderal, Sekretaris Jenderal, dan para koordinator. Sementara itu

pada tingkat administrasi pelaksanaan dipegang oleh unsur-unsur pelaksana,

yaitu Jawatan-jawatan, Bank, dan Badan-badan Hukum Lainnya.

Kedudukan Direktur Jenderal dan Sekretaris Jenderal adalah pembantu

Menteri Kemakmuran dalam bidang teknis dan administrasi. Sedangkan para

koordinator merupakan staf teknis yang bertanggung jawab kepada Menteri

melalui Direktur Jenderal dan Sekretaris Jenderal. Sementara itu, pada satuan

unsur pelaksana di sektor pertanian, perdagangan, dan perindustrian

berkedudukan di bawah koordinasi dan pengawasan Koordinator Pertanian,

Koordinator Pedagangan dan, Koordinator Perindustrian.

Sejak tahun 1947, satuan kerja pada tingkat administrasi pelaksana tidak

lagi dibawah pengawasan dan koordinasi dari koordinator tetapi langsung berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kemakmuran. Karena

keadaan darurat perang Aksi Polisionil kedua (1948), maka pimpinan dan

pekerjaan sehari-hari Kementerian kemakmuran dilakukan sepenuhnya oleh

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

29

Page 30: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Sekretaris Jenderal dan Jabatan Direktorat Jenderal dihapuskan. Kedudukan

dan kewenangan Sekretaris Jenderal setelah dihapuskan jabatan Direktur

Jenderal dengan sendirinya lebih luas sebagai pimpinan puncak Kementerian

Kemakmuran.

Pada tahun 1950, dicanangkan suatu kebijakan bahwa bidang pertanian

dalam arti luas mempunyai cakupan lapangan pertanian, perkebunan, perikanan,

kehewanan dan kehutanan yang secara teknis biologis berhubungan erat

dengan bahan sandang dan pangan. Sehingga mulai saat itu timbul gagasan

untuk mewadahi bidang kegiatan pertanian tersebut dalam suatu Kementerian

tersendiri, yaitu Kementerian Pertanian. Oleh karena itu bidang kegiatan

perdagangan dan perindustrian perlu diberi wadah kementerian di luar

Kementerian Kemakmuran.

Dengan terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada

tanggal 15 Agustus 1950, sesuai dengan Undang-Undang Dasar sementara

1950, maka corak lembaga pemerintahan adalah Kabinet Parlementer. Dalam

periode ini, kedudukan Menteri Pertanian berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Karena sering terjadi pergantian

kabinet, maka kedudukan Menteri Pertanian dalam memimpin Kementerian

Pertanian sering diganti. Untuk menjaga kestabilan dan kelancaran tugas

Kementerian Pertanian diperlukan seorang pejabat yang tetap, yaitu Sekretaris

Jenderal untuk bertindak sebagai pimpinan harian Kantor Pusat Kementerian

Pertanian. Namun demikian, kewenangan dan tanggung jawab Menteri

Pertanian yang bersifat politis tidak dapat dilimpahkan kepada Sekretaris

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

30

Page 31: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Jenderal. Menteri Pertanian masih mempunyai dua tanggung jawab penting,

yaitu di bidang politik dan administrasi.

Satuan organisasi Kementerian Pertanain yang langsung dibawah

pengawasan Menteri dan Sekretaris Jenderal adalah Badan Pelaksana

Kementerian seperti : Jawatan, Balai, Kantor, Perusahaan, dan Yayasan yang

bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pertanian dan Sekretaris Jenderal.

Sedangkan Direktorat-direktorat dibentuk oleh Kementerian Pertanian sebagai

Koordiantor. Lembaga Direktorat mempunyai kewenangan untuk mengawasi dan

mengendalikan pekerjaan yang dilaksanakan oleh badan atau unsur pelaksana

Kementerian Pertanian. Kewenangan Direktorat terbatas pada penyelengaraan

koordinasi, pengawasan, dan penilaian pelaksanaan rencana pekerjaan dari

Jawatan, Balai, Kantor, Perusahaan, dan Yayasan yang bersifat teknis. Adapun

hal-hal yang menyangkut kebijaksanaan (policy) kementerian dan yang akan

mempunyai akibat politik menjadi kewenangan Menteri dan / atau Sekretaris

Jenderal untuk memberikan keputusan.

Dengan adanya Dekrit Presiden pada tangall 5 Juli 1959, Sistem

pemerintahan Indonesia harus disesuaikan dengan Undang-undang Dasar 1945.

Pada pasal 17 ayat 3, UUD 1945, menyebutkan bahwa : Menteri-menteri itu

memimpin Departemen Pemerintahan. Dengan alasan tersebut, maka dalam

pembentukan kabinet kerja pada bulan Juli 1959, telah ditetapkan perubahan

nama Kementerian Pertanian menjadi Departemen Pertanian.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

31

Page 32: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

DAFTAR PUSTAKA

Rustam Budiono. Proses Reorganisasi Departemen Pertanian Dalam Rangka Pelaksanaan Manifesto Politik. Thesis, 1963.

_______Sejarah Dinas Pertanian Rakyat Sulawesi Selatan. Diktat Tidak Diterbitkan.

_______Perikanan Laut Indonesia. Borosur No. 1 Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta.

Soehino, Perkembangan Pemerintahan di Daerah, Liberty, Yogyakarta.

Koesoemahatmadja, Pengantar Ke Arah Sistem Pemerintahan Daerah di Indonesia, Bina Cipta.

Alamanak Pertanian 1953. Badan Usaha Penerbit Almanak Pertanian, Jakarta 1952.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

32

Page 33: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Lampiran I. Tugas Kewajiban Kementerian Pertanian

(Almanak Pertanian, 1953)

1. Masalah-masalah umum pada lapangan pertanian, perkebunan, perikanan,

kehewanan dan kehutanan.

2. Berjenis-jenis usaha bertujuan supaya rakyat tani giat ikut serta membangun

masyarakatnya.

3. Memberi penerangan tentang pertanian, perkebunan, perikanan,

kehewanan dan kehutanan, serta perbaikannya.

4. Memberi pendidikan, penerangan dan pimpinan serta mengusahakan

terselenggaranya koperasi rakyat, atau membantu usaha itu, jika pekerjaan-

pekerjaan tadi tidak dibebankan atau diserahkan kepada alat Pemerintahan

lain.

5. Mengikhtiarkan pinjaman rakyat di lapang pertanian dalam arti yang

seluasnya, atau membantu usaha itu, jika pekerjaan ini tidak dibebankan

atau diserahkan kepada alat-alat pemerintahan lain.

6. Memberikan pengajaran ilmu pertanian, perkebunan, kehewanan, perikanan

dan kehutanan, selama pekerjaan ini tidak dibebankan atau diserahkan

kepada alat-alat pemerintahan lain.

7. Mengawasi dan dimana perlu mengatur persediaan bahan makanan yang

penting bagi rakyat.

8. Memperbaiki organisasi dan perkembangan perusahan-perusahaan

pertanian, perkebunan, perikanan, kehewanan dan kehutanan.

9. Mengurus perusahaan perkebunan Negara, serta mengawasi perusahaan-

perusahaan perkebunan lainnya.

10. Mempersiapkan dan menyelenggarakan :

a. Rancangan untuk menjaga keselamatan tanah (soil conservation)

b. Rancangan (planning) kesejahteraan mengenai pertanian, perkebunan,

kehewanan dan kehutanan.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

33

Page 34: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

11. Merancang dan melaksanakan peraturan mengenai pertanian, perkebunan,

perikanan, kehewanan dan kehutanan, dan perusahan-perusahan di

lapangan itu.

12. Menjalankan tindakan-tindakan atau percampuran tangan dalam lapangan

pertanian, perkebunan, perikanan, kehewanan dan kehutanan, yang

ternyata perlu dalam keadaan khusus, selama hal ini tidak dibebankan atau

diserahkan kepada alat-alat pemerintahan lain.

13. Menjalankan penyelidikan pengetahuan alam guna keperluan pertanian,

perkebunan, perikanan, kehewanan dan kehutanan.

14. Menjalankan penyelidikan pengetahuan alam semata-mata, selama

pekerjaan ini tidak dibebankan atau diserahkan kepada alat-alat

pemerintahan lain, serta menyelenggarakan perlindungan kekayaan alam

dan aneka ragam tumbuh-tumbuhan serta binatang-binatang hutan.

15. Menjalankan karantina tumbuh-tumbuhan dan hewan.

16. Pemberian surat-surat izin untuk perikanan ditepi laut, pemborongan hak

untuk mengambil mutiara, tripang dan bunga karang, juga penyewaan dan

pemborongan hak untuk menumpulkan sarang burung yang dapat dimakan,

pupuk kelelawar dan telur penyu, segala sesuatu yang tidak dibebankan

atau diserahkan kepada alat-alat Pemerintahan lain.

17. Bilamana dipandang perlu menempatkan wakil-wakil Kementerian Pertanian

RI di luar Negeri yang diserahi pekerjaan :

a. Memberikan keterangan-keterangan kepada Pemerintah tentang

keadaan dan masalah-masalah di lapangan pertanian dalam arti yang

luas dari Negara dimana ia ditempatkan.

b. Memberikan penerangan kepada Pemerintah Negara dimana ia

ditempatkan, tentang pertanian di Indonesia.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

34

Page 35: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Lampiran 2. Tugas Kewajiban Unsur Pelaksana Kementerian Pertanian

(Almanak Pertanian, 1953)

JAWATAN PERTANIAN RAKYAT

Melaksanakan tujuan Kementerian Pertanian dengan jalan memperbaiki,

memajukan dan mempertinggi derajat pertanian rakyat khususnya dan

perekonomian masyarakat tani umumnya. Sifat, pokok dasar Jawatan Pertanian

Rakyat adalah sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan penyelidikan, pengumpulan dan pengolahan bahan-

bahan yang bersangkut paut dengan pertanian rakyat khususnya dan

perekonomian masyarakat tani umumnya.

2. Merancangkan pembangunan dalam pertanian rakyat setingkat dengan

hasil penyelidikan-penyelidikan , dan sesuai dengan keadaan alam, serta

kesanggupan dan aliran masyarakat.

3. Memberikan penerangan, bimbingan dan bantuan, baik materiel, finansiel

maupun moril kepada petani umumnya dan masyarakat yang memunyai

minat besar terhadap kemajuan pertanian rakyat.

4. Menyelenggarakan berdirinya kursus-kursus untuk memperluas

pengetahuan tentang pertanian.

JAWATAN PERKEBUNAN

1. Memperhatikan kepentingan

Negara dalam lapangan perkebunan, yaitu pertanian ondereming besar

yang ditujukan kepada eksport.

2. Mengenai kepentingan rakyat

terutama yang bersangkutan dengan tanaman teh dan kina rakyat.

3. Mengusahakan pengolahan

hasil pertanian rakyat untuk keperluan perdagangan besar yang juga/belum

diusahakan oleh instansi lain.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

35

Page 36: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

4. Mengadakan penyelidikan

dalam lapangan perusahaan perkebunan (terhadap masalah cultuur-

technisch, chemisch dan technologisch) yang tidak/belum dilakukan oleh

instansi lain.

5. Mengadakan pendidikan

tenaga ahli perkebunan yang belum deselenggarakan oleh instansi lain.

JAWATAN PERIKANAN LAUT

1. Memajukan perudahaan perikanan dan perusahaan-perusahaan yang

bertalian dengan usaha memperbesar produksi ikan.

2. Mempertinggi kemakmuran masyarakat yang mempunyai penghidupan

dari perusahaan-perusahaan tadi.

Tugas jawatan ini terdiri dari :

a. Bagian technisch-

wetenschappelijk.

b. Bagian Sosial-

ekonomis.

Pada lapangan technisch- wetenschappelijk jawatan ini mempunyai

“Institut voor de Zeevisserij” sebagai aparat untuk mencari dan

menyelidiki tempat-tempat baru penangkapan ikan, mencoba dan

memperbaiki cara-cara penangkapan ikan di luar dan di dalam negeri,

menyelnggarakan perusahaan-perusahaan percobaan motorisasi perahu

layar untuk perikanan, mengatur persediaaan dan distribusi bahan-bahan

perikanan dalam hal ini bahan-bahan perikanan yang harus didatangkan

dari luar negeri.

Pada lapangan sosial-ekonomis jawatan mempunyai bagian “dinas luar”,

yang berkewajiban memberi penyuluhan dan nasihat kepada perusahaan

perikanan.

Pokok kewajiban dari “dinas luar” itu adalah mempertinggi derajat

masyarakat perikanan pada umumnya, dengan jalan berusaha

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

36

Page 37: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

mendirikan: koperasi perikanan, perkumpulan-perkumpulan lain,

pelelangan ikan, sesuai dengan keadaan dan keinginan daerah.

JAWATAN KEHEWANAN

1. Memperbanyak ternak dan mempertinggi mutu peternakan di Indonesia.

2. Menghindarkan ternak dari segala bahaya yang timbul karena penyakit

hewan (medisch-veterinair) dan melaksanakan pengobatab penyakit hewan.

3. Membantu mempertinggi kesehatan rakyat dengan jalan

menyempurnakan dan memperbanyak makanan yang berasal dari hewan,

serta menjaga jangan sampai kesehatan rakyat terganggu oleh penyakit

hewan (veterinair hygiene).

JAWATAN KEHUTANAN

Menguasai, memgatur dan mempergunakan hutan untuk kepentingan

masyarakat dan Negara.

Tugas itu dapat dibagi atas empat bagian, yaitu :

1. Pemeliharaan tanah dengan jalan mempertahankan keadaan tanah yang

baik, lebih-lebih yang mengenai nilai hydrologie dan orologi hutan-hutan,

atau dengan kata lain mengadakan persediaan air yang baik untuk daerah-

daerah patai dan untuk mengendalikan erosi dan kerusakan tanah.

2. Penghasil kayu. Usaha kedua bermaksud untuk mencukupi masyarakat

akan kebutuhan kayu pembangunan, kayu bakar, kulit penjamak dan lain-

lain hasil hutan.

3. Menyelenggarakan pendidikan guna mencukupi kebutuhan jawatan.

4. Memberi penerangan kepada rakyat tentang arti hutan.

JAWATAN PENYELIDIKAN ALAM (KEBUN RAYA INDONESIA)

Menuju kepada pendaftaran (inventarisasi) dunia tumbuh-tumbuhan dan

hewan di Indonesia, yang mewajibkan adanya pengumpulan dan pemeliharaan

tumbuh-tumbuhan dan hewan yang sempurna, juga bermaksud mempelajari

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

37

Page 38: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

cara-cara kehidupan didaerah katulistiwa, semuanya untuk keperluan dalam dan

luar negeri.

Mengadakan hubungan denga luar negeri, diantaranya memberikan

kesempatan kepada penyelidik-penyelidik luar negeri untuk bekerja disini,

mengadakan hubungan dengan UNESCO, dan majalah-majalah luar negeri,

memberikan sokongan dan bantuan kepada expedisi-expedisi luar negeri di

Indonesia, dan bekerja sama dengan berpuluh-puluh ahli di Luar negeri.

KANTOR KARET RAKYAT

Mempertinggi mutu perkebunan karet rakyat dan memperbaiki

perekonomian pemilik kebun karet rakyat

Pekerjaan itu dapat dibagi atas :

6. Penerangan dalam tehnik perkebunan karet

7. Penerangan tentang mengerjakan hasil karet

8. Penerangan tentang perdagangan karet dalam negeri

9. Penerangan dan pimpinan dalam berdirinya organisasi-organisasi dari

pemilik kebun karet rakyat.

KANTOR PERIKANAN DARAT

Mempelajari, memperbaiki dan mempertinggi derajat perikanan.

Pokok dasar pekerjaan kantor ini ialah :

1. Mempelajari soal-soal, baik yang bersifat teknis, biologis, maupun sosial-

ekonomis dan juridis, yang bersangkutan dengan dan berguna bagi

perikanan darat.

2. Memberi penerangan, bimbingan dan bantuan kepada masyarakat yang

penghidupannya langsung bergantung pada perikanan dalam arti yang luas.

KANTOR GERAKAN TANI

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

38

Page 39: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

1. Membimbing dan membantu rakyat tani dalam usahanya untuk

menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, serta mencapai tingkat

penghidupan yang sejahtera.

2. Mengingat kelemahan masyarakat tani, usaha yang pertama-tama dikerjakan

ialah tumbuhnya organisasi-organisasi tani yang sehat, dan memberi

bimbingan serta bantuan kepada perkembangan-perkembangan gerakan

tani.

KANTOR PERANCANG TATA BUMI

1. Merancangkan peraturan-peraturan guna mencegah mundurnya kesuburan

tanah dan kepentingan tentang pengairan.

2. Mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan guna merancangkan

perbaikan susunan dan kenaikan produksi di daerah.

3. Ikut serta dalam merancangkan “Nasional Plan”

4. Ikut serta dalam mempertimbangkan soal-soal mengenai memperpanjang

erfpacht.

5. Ikut serta dalam merancangkan soal-soal “Herstel Agrarische Indeling”

Kantor ini dapat disamakan dengan “Soil Conservation Service” (Jawatan

Keselamatan Tanah di Amerika Serikat).

BALAI BESAR PENYELIDIKAN PERTANIAN

Mempelajari sesuatu yang bersifat teknis di lapang pertanian rakyat. Hasil

penyelidikan itu disiarkan kepada rakyat dengan perantaraan / bantuan Jawatan

Pertanian Rakyat dan Jawatan Perikanan Darat. Balai ini termasuk dalam

lingkungan koordinasi dibawah pimpinan Kepala Jawatan Pertanian Rakyat.

BALAI PENYELIDIKAN PETERNAKAN

Mempelajari segala soal mengenai peternakan (kuda, sapi, kerbau,

kambing, domba, babi dan unggas). Terutama akan diperkembangkan

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

39

Page 40: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

persilangan percobaan (kruisingsproeven) dengan unggas dan hewan kecil,

mempelajari soal pemeliharaan hewan yang rasionail, pemakaian hewan dan

makanan hewan (pengawetan makanan hewan) seperti usaha mengeringkan

makanan hewan hijau atau groenvoer, membuat rumput kering dan

penyimpanan makanan hewan.

BALAI PENYELIDIKAN PENYAKIT HEWAN

Menyelenggarakan segala pemeriksaan diagnostik untuk praktek dan

mempelajari penyakit hewan menular dan mengikhtiarkan obat-obatan untuk

memberantasnya.

Balai Penyelidikan Penyakit Hewan dan balai Penyelidikan Peternakan

termasuk didalam lingkungan koordinasi dibawah pimpinan Kepala Jawatan

Kehewanan.

BALAI PENYELIDIKAN PERIKANAN DARAT

Menyelenggarakan pekerjaan :

a. Penyelidikan biologi, hydrologi, chemis-analystis untuk kepentingan

perikanan air payau (tambak) dan air tawar;

b. Penyelidikan pengawetan ikan (cannerij);

c. Penyelidikan material, misalnya : Penyelidikan alat penangkap ikan,

percobaan alat-alat modern, dsb.

d. Dokumentasi dan publikasi yang bernilai ilmu pengetahuan

(wetenschappelijk) di lapang perikanan.

KANTOR PENDIDIKAN PERTANIAN

1. Mengurus Sekolah-sekolah Pertanian, yang diselenggarakan dan dibiayai

oleh Kementerian Pertanian, diantaranya :

a. Mengenali tehnik pengajaran

b. Penempatan tenaga pengajaran dan pegawai-pegawai sekolah

c. Perlengakapn sekolah

d. Keuangan sekolah

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

40

Page 41: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

e. Pengamatan terhadap jalannya pelajaran

f. Mengadakan hubungan dengan Kementerian PPK, Jawatan-jawatan,

Badang-badan dan Perusahan-perusahaan yang bersangkutan dengan

pertanian.

2. Memberi pimpinan kepada Sekolah Pertanian yang diselenggarakan dan

dibiayai oleh Pemerintah Daerah dengan jalan :

a. Mengadakan pemeriksaaan tentang jalannya pelajaran.

b. Memberi advies tentang pelajaran-pelajaran dan hal-hal yang

bersangkutan dengan itu.

3. Memberi advies dan mengadakan pengawasan terhadap Sekolah Pertanian

yang diselenggarakan oleh pihak lain daripada Kementerian Pertanian dan

Pemerintah Daerah, tetapi mendapat bantuan dari Pemerintah.

4. Memperhatikan penempatan tamatan (abiturienten) dan Sekolah-sekolah

Pertanian.

PUSAT PERKEBUNAN NEGARA

a. Pemeliharaan kebun-kebun (onderneming) Pemerintah yang telah diurus

olehnya sebelum perang dunia ke-2 (17 perusahaan).

b. Pemeliharaan kebun-kebun milik musuh, sesudah perang dunia kedua.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

41

Page 42: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Golongan (a) terdiri dari perusahaan-perusahaan yang bersifat

“Winstbedrijven” (mengejar keuntungan) dan tanamannya yang berupa karet,

kelapa, kelapa sawit dan teh, serta perusahan-perusahaan yang bersifat

“pioniersbedrijven” (percobaan) dengan tanaman gutta-percha, kina, kopi

(Bangelan), hars dan terpencin (Aceh). Meskipun tidak meninggalkan sifat tugas

yang diberikan lambat laun dua bagian ini juga menjalankan pekerjaan yang

tidak temasuk tugasnya, artinya golongan “Winstbedrijven” menyelenggarakan

juga percobaan-percobaan sedang golongan “pioniersbedrijven” menginjak

“lapangan cari untung”.

PERUSAHAAN PERKEBUNAN REPUBLIK INDONESIA(PPRI)

Atas nama Pemerintah menyelenggarakan perusahaan-perusahaan gula,

karet, kopi dan tanaman serat (vezelgewassen) yang berasal dari Perusahaan-

perusahaan Nasional di daerah Surakarta dan Yogyakarta.

YAYASAN KARET RAKYAT

Dalam Persiapan

RENCANA KESEJAHTERAAN ISTIMEWA (RKI)

Merupakan bagian dari Jawatan Pertanian Rakyat, Jawatan Kehewanan

dan Kantore Perikanan Darat.

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

42

Page 43: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Lampiran 3. Daftar Menteri Pertanian 1945-1960

No Nama KabinetNama Kementerian

DepartemenNama Menteri

Lama Jabatan

1. Kabinet Presidentil Menteri Kemakmuran Ir. R.P. Surachman Tjokrodisurjo 19-8-1945-14-11-1945

2. Kabinet Syahrir I Menteri Kemakmuran Ir. Darmawan Mangun Kusuma 14-11-1945-12-3-1946

3. Kabinet Syahrir II Menteri Pertanian / Persediaan

Ir. Rasad 12-3-1946-2-10-1946

4. Kabinet Syahrif III Menteri Kemakmuran Menteri Muda Kemakmuran

Dr. A.K. Gani Mr. Yusuf Wibisono

2-10-1946-27-6-1947

5. Kabinet Amir Syarifuddin I

Menteri Kemakmuran

Menteri Muda Kemakmuran

Dr. A. K. Gani

I.J. Kasimo

3-7-1947-11-11-1947

6. Kabinet AmirSyarifuddin II

Menteri Kemakmuran

Menteri Muda Kemakmuran I

Menteri Muda Kemakmuran II

Dr. A.K.Gani

I.J. Kasimo

Dr. A. Tjokronegoro

11-11-1947-29-1-1948

7. Kabinet Hatta I(Kabinet Presidentil)

Menteri Persediaan Makanan Rakyat

Menteri Kemakmuran

I.J. Kasimo

Mr. Syariffudin Prawiranegara

29-1-19484-8-1949

8. Kabinet Hatta II(Kabinet Presidentil)

Menteri Persediaan Makanan Rakyat

Menteri Kemakmuran

I.J. Kasimo

I.J. Kasimo

4-8-194920-12-1949

9. Kabinet Susanto(Kabinet Peralihan)

Menteri Persediaan Makanan Rakyat

Menteri Kemakmuran

I.J. Kasimo

I.J. Kasimo

20-12-194921-1-1950

10. Kabinet Halim (Kabinet RI. Yogyakarta)

Menteri Kemakmuran Sadjarwo 21-1-19506-9-1950

11. Kabinet RIS Menteri Kemakmuran Ir. Djuanda 20-12-1949-6-9-1950

12. Kabinet RI Kesatuan I(Kabinet Natsir)

Menteri Pertanian Mr. Tandiono Manu 6-9-1950-27-4-1951

13. Kabinet RI Kesatuan II (Kabinet Sukiman)

Menteri Pertanian Ir. Soewarto 37-4-1951-3-4-1952

14. Kabinet RI Kesatuan III (Kabinet Wilopo)

Menteri Pertanian Mohammad Sarjan 3-4-195230-7-1953

15. Kabinet RI Kesatuan IV (Kabinet Ali – Wongso -

Menteri Pertanian Sadjarwo 30-7-1953-12-8-1955

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

43

Page 44: Sejarah Pertanian New

_____________________________Organisasi Departemen Pertanian 1945-1960 -

Arifin)16. Kabinet RI Kesatuan V

(Kabinet Burhanuddin Harahap)

Menteri Pertanian Mohammad Sardjan 12-8-19553-3-1956

17. Kabinet Ri Kesatuan VI (Kabinet Ali – Roem – Idham)

Menteri Pertanian

Menteri Muda Pertanian

Eny Karim

Syech Marhaban

24-3-1956-14-3-1957

18. Kabinet Karya (Kabinet Djuanda)

Menteri Pertanian Mr. Sadjarwo 9-4-195710-7-1959

19. Kabinet Kerja I Menteri Muda Pertanian

Kol. Aziz Saleh 10-7-195918-2-1960

DEPARTEMEN PERTANIAN __________________________________________________________

44