Upload
prind-jati-prakasa
View
320
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Skenario:
Seorang wanita 40 tahun yang tinggal di daerah pegunungan Dieng periksa ke dokter dengan keluhan leher membesar sesudah melahirkan anak ke empat. Dokter mendiagnosis ibu tersebut menderita penyakit gondok. Harus berobat rutin dan teratur. Pasien tersebut mengatakan bahwa banyak keluarga dan tetangga juga mengalami hal yang sama. Dokter menjawab:” kalau begitu akan kami kunjungi.”
STEP 1 “Klasifikasi Masalah”
1. Pegunungan : Tempat yg bergunung-gunung. Pada umumnya tinggi lebih dari 600m.[1]
2. Gondok : Kekurangan zat yodium berakibat kondisi hipotiroidisme (kekurangan yodium), dan tubuh mencoba untuk mengkompensasi dengan menambah jaringan kelenjar gondok yang akhirnya terjadi hipertropi(pembesaran kelenjar tiroid).[2] Pembengkakan/benjolan leher sebelah depan yg membesar [3]
3. Melahirkan : Proses persalinan, proses keluarnya janin melalui jalan lahir atau proses lainnya.[12]
4. Diagnosis : Penentuan sifat penyalit atau membedakan penyakit satu dengan penyakit lainnya dengan memeriksa gejala-gejalanya. [3]
STEP 2 “Menentukan Masalah”
1. Apa saja penyebab penyakit gondok dalam kasus ini?
2. Apakah kehamilan pada ibu tersebut dapat mempengaruhi gondok yang diderita? Jika ada, bagaimana pengaruhnya?
3. Apakah penyakit gondok yang diderita ibu tersebut mempengaruhi pada anak yang dilahirkan? Jika ada, apa saja efeknya?
4. Mengapa keluarga dan tetangga mengalami hal yang sama? Apa sebabnya?
5. Apakah dokter perlu mengunjungi daerah pasien tersebut? Mengapa demikian?
STEP 3 “Analisis Problem”
1. Faktor-faktor yang menyebabkan gondok(dalam kasus ini) : Disebabkan oleh GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium)
Mekanisme GAKY:[10]
2. Kehamilan ibu juga dapat mempengaruhi penyakit gondok. Pada kehamilan normal akan terjadi beberapa perubahan penting yang
mengubah fungsi tiroid. Saat tiga bulan pertama kehamilan, beberapa hormon akan mengalami perubahan, seperti TSH sedikit lebih rendah karena tingginya kadar HCG dan akan kembali normal sepanjang massa kehamilan berikutnya. [13]
Peningkatan kadar hormon tiroid(T4 total) juga sering meningkat akibat naiknya kadar estrogen. Namun kadar hormon tiroid bebas(bentuk aktif, yaitu T4/FT4) tetap normal. Selain kadar hormon yang bisa berubah, ukuran kelenjar tiroid juga dapat membesar selama kehamilan terutama apabila sebelumnya kekurangan yodium. [13]
3. Penyakit gondok yang diderita ibu saat hamil, dapat menimbulkan efek pada anak yang dilahirkan.Efek tersebut antara lain:
Awal kelahiran normal, tapi selanjutnya dapat terjadi keterbelakangan mental [guruh]
Pertumbuhan lambat[guruh]
Komponen hormon tiroksin:Kelenjar gondok,Triiodotironin (T3),Tetraiodotironin (T4)
GAKY
Kadar tiroksin rendah
Dalam darah merangsang kelenjar hipofisis untuk memproduksi Tyroid Stimulating Hormon(TSH) lebih banyak
Pembesaran kelenjar tiroid (gondok)
Berat otak lebih kecil dari pada berat otak anak normal dan serebellum mengecil, hal ini menyebabkan kecerdasan berkurang[14]
Kretinisme :[14]
- Tubuh cebol- Bentuk tubuh abnormal- IQ 20
4. Keluarga dan tetangga pasien mengalami hal yang sama dikarenakan mereka tinggal pada di daerah yang sama, yaitu di daerah pegunungan. Daerah pegunungan memiliki kadar yodium yang sangat rendah.[hera]Berikut proses oksidasi yodium:
5. Dalam kasus gondok endemik seperti ini, dokter dan tenaga kesehatan lainnya perlu melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap daerah tersebut. Selain itu juga perlu dilakukan tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Promotif dengan melakukan penyuluhan terhadap warga di daerah tersebut tentang penyakit gondok, gejala, tanda-tanda, penyebabnya, dan juga bahaya akan penyakit gondok itu sendiri.
Preventif dengan menyampaikan cara pencegahan penyakit gondok.Kuratif dengan cara mengobati warga yang telah terkena penyakit gondok di
daerah tersebut.
Iodium di tanah (iodida)
Tanah yang
kurang yodium
Hasil pertanian juga
kurang yodium
Ke tanah oleh hujan
Matahari
Unsur yang
mudah menguap
Warga defiensi yodium
dioksidasi
Rehabilitatif dengan cara melakukan pemulihan pada pasien yang telah terkena penyakit gondok serta pencegahan agar pasien tersebut tidak terjangkit penyakit gondok lagi.[4]
STEP 4 “Skema”
STEP 5 “Sasaran Belajar”1. Menjelaskan tentang gondok endemik2. Menjelaskan dari aspek Sosioantropologi3. Menjelaskan dari sudut pandang Ilmu Kesehatan Masyarakat4. Menjelaskan dari sudut pandang AIK
Wanita 40 th
Tinggal di dataran tinggi
Melahirkan anak ke-4
Bengkak di leher
dokter
Pengobatan terhadap pasien
-makan tablet/kelenjar tiroid kering
-ekstrak tiroid oral
Peninjauan lokasi :
-Promotif -rehabilitatif
-preventif
masyarakat
STEP 7 “Analisis Problem”
1. Menjelaskan tentang Gondok Endemik:
Pengertian,
Gondok endemik bukanlah penyakit, tetapi merupakan istilah kesehatan yang memiliki
arti kekurangan zat yodium yg berakibat kondisi kekurangan yodium dan tubuh mencoba
mengkonpensasi dengan menambah jaringan gondok yang mengakibatkan membesarnya
kelenjar tiroid. Dapat disebut gondok endemik jika lebih dari 10% dari seluruh penduduk
daerah tersebut menderita penyakit gondok. [2,15]
Gejala,
Pada Gondok Endemik tidak ada gejala yang spesifik, hanya saja terjadinya
pembengkakan di bagian depan leher. Akan tetapi, jika pembengkakan di leher terlalu
besar akan terjadi kesulitan menelan, kesulitan bernafas serta suara serak. [9]
Penyebab,
Pada Gondok Endemik penyebab utama adalah kekurangan zat yodium. Kekurangan
yodium itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
zat goitrogen
zat goitrogen adalah zat yang dapat menghambat transport aktif yodium dalam
kelenjar tiroid yang terdapat pada kubis, kacang tanah, kacang kedelai, singkong,
bawang merah, bawang putih, flour dan kalsium. [5]
Sumber Daya Masyarakat
Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai cara memasak makanan dan minuman
yang kurang tepat juga menjadi salah satu faktor penyebab gondok endemik. [6]
Ekonomi
Rendahnya pendapatan menyebabkan keterbatasan masyarakat untuk membeli bahan
makanan yang mengandung zat yodium. [2]
Diagnosis,
Keluasandan keparahan GAKY perlu dinilai dengan seksama untuk menentukan perlu
atau tidaknya upaya interfensi. Indikator utama diagnosis adalah total “goitre rate” dan
“urinary iodine level”. Kedua indikator ini lah yang biasanya dianalisis pada pemeriksaan
populasi. Suatu daerah ditetapkan endemis manakala yang terjangkit gondok lebih dari
10% .
Prevalensi GAKYIndikator
Total goite rate (%) Rata-rata kadar urine (Mg/L)
Normal < 5,0 ≤ 100
Ringan 5,0 – 19,9 50 – 99
Sedang 20 – 29,9 20 – 40
Berat ≥ 30 < 20
Tabel Kriteria Pemeriksaan
Keparahan GAKY
Angka kebutuhan yodium yang dianjurkan dalam tubuh sangat bervariasi sesuai
kebutuhan, berdasarkan usia dapat dibagi menjadi: (AKG) [6]
Bayi : 50 – 70 µg
Anak : 70 – 120 µg
Remaja/Dewasa : 150 µg
Ibu Hamil : 175 µg
Ibu Menyusui : 200 µg
Penanggulangan,
Penanggulangan pada Gondok Endemik dibagi menjadi dua yaitu:
Upaya jangka pendek : Diberikan suntikan atau oral minyak beryodium. Pemberian kapsul minyak beryodium pria 0-20 tahun, wanita 0-35 tahun.
[11,17]
Kelompok umurDosis miyak beryodium yang direkomendasikan dalam,
3 bulan 6 bulan 12 bulan > 1 tahun
Ibu dalam masa subur 100 – 200 mg 200 – 480 mg 400 – 960 mg 480 mg
Ibu hamil 50 – 100 mg 100 – 300 mg 300 – 480 mg 480 mg
Bayi – Balita (0 – 1 th) 20 – 40 mg 50 – 100 mg 100 – 300 mg 240 mg
1 – 5 tahun 40 – 100 mg 100 – 300 mg 300 – 480 mg 480 mg
6 – 15 tahun 100 – 200 mg 200 – 480 mg 400 – 960 mg 480 mg
16 – 45 tahun 100 – 200 mg 200 – 480 mg 400 – 960 mg 480 mg
Upaya jangka panjang : menggunakan upaya iodisasi garam beryodium.[17]
2. Menjelaskan dari aspek Sosioantropologi
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya gondok endemik.
Kepercayaan
Kepercayaan masyarakat yang menetap di sebuah desa terpencil, mereka menganggap
gondok adalah kutukan dari makhluk gaib yang biasa dan tidak membutuhkan
pengobatan. Hal ini juga menyebabkan kesulitan bagi petugas kesehatan untuk
menyadarkan masyarakat tersebut bahwa presepsi mereka tentang penyakit gondok
tersebut salah, sehingga pengobatan pun sulit untuk dilaksanakan.
Kebiasaan
Kebiasaan masyarakat yang mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak
mengandung yodium. Ini disebabkan karena pengisolasian suku sehingga berakibat
tidak adaya bahan makanan dan minuman yang mengandung yodium yang dipasok
dari luar desa.
3. Menjelaskan dari sudut pandang Ilmu Kesehatan Masyarakat
Karena sudah tugas bagi seorang dokter yang menitikberatkan kuratif dan rehabilitatif.
Namun ada kalanya seorang dokter bekerja sama dengan instansi lain yaitu puskesmas
yang bergerak dalam masyarakat maupun perorangan dengan prograam program
tersendiri seperti dalam kasus ini yaitu:
1. Preventif
Peningkatan penyuluhan manfaat garam beryodium di masyarakat.
Adanya pengawasan mutu terhadap produksi garam beryodium oleh instansi
terkait
Pemberitahuan kepada masyarakat oleh petugas kesehatan puskesmas tentang
cara pengolahan makanan yang beryodium
Puskesmas bekerjasama dengan dinas perindustrian untuk mendistribusikan
garam beryodium ke daerah terpencil
2. Promotif
Untuk jangka panjang (penggalakan konsumsi garam beryodium yang produksi
dan pemasarannya terus di tingkatkan)
Untuk jangka pendek (melalui suntikan garam beryodium atau lipiodol di darah
yang berendemik berat menurut departemen kesehatan)
3. Rehabilitatif
Analis situasi GAKY
Mengkomunikasi data yang diperoleh dengan profesionalisme kesehatan
lainnya (ahli gizi, ahli kesehatan masyarakat)
Perencanaaan kesehatan
Pembentukan organisasi penanganan endemik disertai pelatihan SDM dan kerja
sama lintas wilayah
Memonitoring dan mengevaluasi efek dari penanganan endemik [7]
Masyarakat di daerah tersebut sebaiknya diberikan pendidikan kesehatan. Peranan pendidikan
kesehatan adalah melakukan intervensi faktor perilaku sehingga perilaku individu, kelompok
atau masyarakat sesuai dengan nilai2 kesehatan. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan
berdasarkan lima tingkat pencegahan (five levels of prevention) dari Leavel and Clark, dan
sebagai berikut :
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion)
Dalam tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan misalnya dalam peningkatan
gizi, kebiasaan hidup, perbaikan sanitasi lingkungan higiene perorangan, dan
sebagainya.
2. Perlindungan Khusus (Specific Protection)
Dalam program imunisasi sebagai bentuk pelayan perlindungan khusus ini
pendidikan kesehatan sangat diperlukan terutama di negara-negara berkembang.
Hal ini karena kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi sebagai
perlindungan terhadap penyakit pada dirinya maupun pada anak-anaknya masih
rendah.
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (Early diagnosis and prampt treatment)
Dikarenakan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
dan penyakit, maka sulit mendeteksi penyakit2 dalam masyarakat, Bahkan kadang-
kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan diobati penyakitnya. Hal ini
akan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.
Oleh sebab itu, pendidikan kesehatan sangat diperlukan pada tahap ini.
4. Pembatasan cacat (Disability limitation)
Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan
dan penyakit, maka sering masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai
tuntas. Dengan kata lain mereka tidka melakukan pemeriksaan dan pengobatan
yang komplit terhadap penyakitnya. Pengobatan yang tidak layak dan sempurna
dapat mengakibatkan orang yang bersangkutan cacat atau ketidakmampuan. Oleh
karena itu, pendidikan kesehatan juga diperlukan pada tahap ini.
5. Rehabilitasi (Rehabilitation)
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat.
Untuk memulihkan cacatnya tersebut kadang-kadang diperlukan latihan-latihan
tertentu. Oleh karena kurangnya pengertian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak
atau segan melakukan latihan-latihan yang dianjurkan. Di samping itu, orang yang
cacat setelah sembuh dari penyakit, kadang-kadang malu untuk kembali ke
masyarakat. Sering terjadi pula masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai
anggota masyarakat yang normal. Oleh sebab itu, jelas pendidikan kesehatan
diperlukan bukan saja untuk orang yang cacat tersebut, tetapi juga perlu pendidikan
kesehatan kepada masyarakat.[16]
4. Menjelaskan dari sudut pandang AIK
Hadist Al-bukhari (3463) dan Muslim (113)
“Dahulu pada umat sebelum kalian ada seorang laki-laki yang terluka. Ia tidak sabar
lalu ia mengambil pisau dan dia potong sendiri tangannyabelum lagi darahnya kering
orang itu pun meninggal dunia. Lalu Allah Ta’ala befirman, maka aku Haramkan
baginya surga”
Kaitan hadist tadi dengan kasus ini adalah bahwa seseorang yang menderita
suatu penyakit hendaklah bersabar dan jangan sampai putus asa dalam mencari
kesembuhan, manusia hanya bisa berdoa, ikhtiar, berusaha dan Allah SWT yang
menentukan.
Surat Al Anfal : 28
“Dan ketahuilah bahaya hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagian cobaan dan
sesugguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.”
Kaitan surat di atas dengan kasus ini adalah bahwa apabila anak yang dilahirkan
oleh ibu tersebut mengalami keterlambatan perkembangan jiwa, kecerdasan,
mental dapat mengakibatkan tuli atau cebol dan bahkan bisa mengakibatkan
kematian, maka anggaplah sebagai cobaan yang harus dilaluidan jangan lupa
lebih mendekatkan disri kepada Allah SWT. [8]