2
Mendikbud minta sekolah jadi tempat menyenangkan Kita akan senang kalau anak mengatakan semoga besok cepat datang agar bisa ke sekolah, bukan berkata semoga besok sekolah tidak ada" Padang (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta seluruh pendidik di Tanah Air menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa. "Sekolah harus diubah menjadi tempat yang menyenangkan di mana kalau siswa ke sekolah pasti ingin kembali bukan ingin segera pulang," kata Anies di Padang, Sumatera Barat, Sabtu, pada Konferensi Kerja Nasional II Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2015 yang juga dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno. Anies mengatakan belajar dari filosofi yang digagas bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara, menamakan lembaga pendidikannya Taman Siswa yaitu tempat yang penuh kebahagian dan menyenangkan karena anak butuh bermain. "Jangan jadikan sekolah tempat yang kalau pagi hari membuat siswa menjadi stres dan takut, buat suasananya seperti taman, semua anak pasti senang pergi ke taman," kata dia. Anies menegaskan, pendidikan di Indonesia harus adiktif atau membuat anak ketagihan ingin kembali belajar. Ia mengatakan membuat sekolah menjadi tempat yang menyenangkan harus menjadi visi seluruh pendidik di Tanah Air. "Kita akan senang kalau anak mengatakan semoga besok cepat datang agar bisa ke sekolah, bukan berkata semoga besok sekolah tidak ada", kata dia. Tapi ia mengingatkan untuk mengubah itu harus dijalani dengan kesabaran dan jangan berharap hasilnya segera terlihat. Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo mengatakan Indonesia membutuhkan cetak biru atau kerangka kerja detail pendidikan sebagai acuan dan pedoman mewujudkan cita-cita bangsa. "Presiden Joko Widodo telah mencanangkan revolusi mental, pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk mencapainya karena itu perlu ada cetak biru," kata dia.

Sekolah yg menyenangkan

Embed Size (px)

Citation preview

Mendikbud minta sekolah jadi tempat menyenangkan

Kita akan senang kalau anak mengatakan semoga besok cepat datang agar bisa ke sekolah, bukan berkata semoga besok sekolah tidak ada"

Padang (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta seluruh pendidik di Tanah Air menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa.

"Sekolah harus diubah menjadi tempat yang menyenangkan di mana kalau siswa ke sekolah pasti ingin kembali bukan ingin segera pulang," kata Anies di Padang, Sumatera Barat, Sabtu, pada Konferensi Kerja Nasional II Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2015 yang juga dihadiri Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.

Anies mengatakan belajar dari filosofi yang digagas bapak pendidikan Ki Hajar Dewantara, menamakan lembaga pendidikannya Taman Siswa yaitu tempat yang penuh kebahagian dan menyenangkan karena anak butuh bermain.

"Jangan jadikan sekolah tempat yang kalau pagi hari membuat siswa menjadi stres dan takut, buat suasananya seperti taman, semua anak pasti senang pergi ke taman," kata dia.

Anies menegaskan, pendidikan di Indonesia harus adiktif atau membuat anak ketagihan ingin kembali belajar.

Ia mengatakan membuat sekolah menjadi tempat yang menyenangkan harus menjadi visi seluruh pendidik di Tanah Air.

"Kita akan senang kalau anak mengatakan semoga besok cepat datang agar bisa ke sekolah, bukan berkata semoga besok sekolah tidak ada", kata dia.

Tapi ia mengingatkan untuk mengubah itu harus dijalani dengan kesabaran dan jangan berharap hasilnya segera terlihat.

Ketua Umum Pengurus Besar PGRI Sulistiyo mengatakan Indonesia membutuhkan cetak biru atau kerangka kerja detail pendidikan sebagai acuan dan pedoman mewujudkan cita-cita bangsa.

"Presiden Joko Widodo telah mencanangkan revolusi mental, pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk mencapainya karena itu perlu ada cetak biru," kata dia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta seluruh Kepala Dinas Pendidikan untuk mengembalikan sekolah menjadi tempat belajar yang menyenangkan. Hal itu sesuai dengan konsep sekolah Taman Siswa yang dibangun Ki Hajar Dewantara, dan bahkan diterapkan oleh Finlandia.

"Ini dipraktikkan di Finlandia, di negara sendiri malah tidak dipraktikan," kata Anies dalam pertemuan dengan Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Senin (1/12).

Menurut Anies, anak-anak harus dibuat ketagihan di sekolah agar mereka ingin terus belajar dan kembali ke sekolah. Dia mencontohkan negara Finlandia yang punya kualitas pendidikan terbaik, ternyata menerapkan konsep belajar menyenangkan seperti yang digagas Ki Hajar Dewantara pada tahun 1930-an.

Anies berharap sekolah sebagai taman menyenangkan, tempat belajar dan bermain bisa kembalikan.

Butuh waktu panjang menurutnya.Apalagi dengan berbagai permasalahan menyangkut dunia pendidikan. Meski begitu, ia berharap tidak membuat patah arang.

Banyak negara punya masalah serupa namun dengan kegigihan, mereka bisa berubah lebih maju.

Tiongkok misalnya yang berhasil menerapkan evolusi hijau. Persoalan moral, akademik, kesehatan jiwa raga, pengembangan minat bakat yg unik, dan pengurangan beban akademik mendapatkan priorotas di negeri tirai bambu itu.

Contoh lain adalah Korea Selatan. Pada tahun 1960-an, Korea Selatan adalah negara miskin. Kondisinya hampir sama dengan Indonesia saat ini. Namun, mereka sudah jauh lebih maju. "Mereka melakukan reformasi, negeri lain pun berkaca, menengok masalahnya, dan melakukan perubahan," ujar Anies.

Untuk itu dalam pertemuan dengan kepala dinas ini, Anies mengimbau agar semua daerah bisa mengungkapkan masalahnya dan mengukur kemampuan daerahnya.

"Yang paling dekat dengan persoalan pendidikan adalah yang didaerah," ucap Anies. Untuk itulah Kepala Dinas Pendidikan daerah harus terjun langsung dan mengamati permasalahan di lapangan.