41

SEKTOR INDUSTRI PEMBIAYAAN SME

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

SEKTOR INDUSTRI PEMBIAYAAN SME

SEKTOR INDUSTRI TERKAIT PEMBIAYAAN FLEET & SMALL

MEDIUM ENTERPISE

SEKTOR PERKEBUNAN SAWIT

SEKTOR ANGKUTAN [UMUM]

SEKTOR PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN

SEKTOR HUTAN TANAMAN INDUSTRI

SEKTOR PERTAMBANGAN

BATUBARA

SEKTOR INDUSTRI YANG SEBAIKNYA

DIHINDARI

PORTOFOLIO PEMBIAYAAN YANG DILAKUKAN OLEH PT. ADIRA DINAMIKA MULTIF FINANCE SAAT INI LEBIH TERFOKUSKAN PADA SEKTOR ANGKUTAN

Transportasi

Non Publik

Cargo / Logistik

BBM

Publik

Bus

Pariwisata

Bus

Trayek

Travel / Shuttle

Taksi

SIUP / SIUPJT (SIUP Jasa Transportasi

Surat Ijin Terdaftar Transportir Pertamina (khusus angk. Pertamina)

Ijin Trayek Pariwisata

Ijin Trayek Rute tertentu

Ijin Trayek Rute Travel

Ijin Prinsip Dishub, Ijin Penambahan / Peremajaan Unit

TRANSPORTATION

SEKTOR ANGKUTAN UMUM – DOKUMENTASI

Dokomen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah pemilik cargo :

A. Surat kerjasama antara dengan pemilik cargo dengan calon debitur terkait dengan project pengangkutan.

B. Daftar list asset

Dokumen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah kontraktor : A. Surat kerjasama antara

pemilik cargo dengan bowhier.

B. Kontrak kerjasama antara bowhier dengan calon debitur selaku pengusaha angkutan.

C. Daftar list asset

Dokumen keuangan yang dibutuhkan : A. Rekening koran 6 bulan

terakhir yang menunjukkan aktivitas usaha [produksi & penjualan batubara]

B. Laporan keuangan 2 tahun terakhir [dapat berupa laporan keuangan audited ataupun in house]

DOKUMEN FUNGSI ANALISA - USAHA DOKUMEN FUNGSI ANALISA -

KEUANGAN

Bila calon debitur adalah pengusaha dengan skala retail harus dipastikan :

A. Lama menjalankan usaha pengangkutan dan catatan perjalanan atas project yang sudah dijalankan.

B. Hubungan kerjasama dengan pemberi kerja sudah berjalan berapa lama.

C. Berapa unit milik calon debitur yang sudah dioperasikan kepada pemberi kerja yang bersangkutan

TRANSPORTATION

Critical Point – Angkutan Non Publik TRANSPORTATION

Informasi yang dibutuhkan terkait dengan industri angkutan non publik :

A. Posisi calon debitur sebagai apa? [pemilik cargo/ Kontraktor Pengangkutan]

B. Apabila sebagai pemilik cargo, maka :

B.1 Jenis barang yang diangkut terdiri atas apa saja? [satu karakter atau berbeda karakter]

B.2 Berapa banyak pekerjaan yang di handle oleh calon debitur saat ini?

B.3 Berapa banyak truck yang dikelola saat ini ? Berapa banyak komposisi unit lunas dan yang terikat pembiayaan?

B.4 Kerjasama dengan bowhier / distributor umumnya sudah berjalan berapa lama?

B.5 Masing - masing project disupport oleh berapa unit pengangkutan?

B.6 Masing – masing project tersebut melayani rute pengangkutan mana saja? Dan berapa jarak masing – masing rute pengangkutan?

B.7 Berapa ritase angkut atas masing – masing unit per hari / bulan pada masing – masing project tersebut?

B.8 Berapa harga pengangkutan yang diterapkan pada masing – masing project [sesuai dengan jarak pengangkutannya]

B.9 Masing – masing project ditargetkan mampu mengangkut hingga berapa M3 / bulan? Dan berapa kapasitas angkut masing – masing per harinya untuk masing – masing project?

B.10 Penambahan unit yang dilakukan terkait dengan untuk memenuhi volume produksi yang belum terpenuhi/ replacement unit / terkait dengan ekspansi usaha?

Critical Point– Angkutan Non Publik

TRANSPORTATION

Informasi yang dibutuhkan terkait dengan industri angkutan non publik :

C. Apabila sebagai kontraktor pengangkutan, maka :

C.1 Jenis material yang diangkut meliputi apa saja [bila yang diangkut lebih dari 1 jenis material]?

C.2 Kerjasama dengan bowhier sudah berlangsung berapa lama?

C.3 Posisi calon debitur sebagai kontraktor langsung atau sebagai sub kontraktor?

C.4 Berapa kontraktor yang terlibat untuk project tersebut?

C.5 Berapa banyak unit yang sudah dimiliki hingga saat ini? Berapa kompoisisi unit lunas dan berapa komposisi unit yang masih terikat pembiayaan?

C.6 Bila project yang dijalankan lebih dari 1, uraikan alokasi jumlah unit untuk masing – masing project?

C.7 Masing – masing project tersebut melayani rute pengangkutan mana saja? Dan berapa jarak masing – masing rute pengangkutan?

C.8 Berapa ritase angkut atas masing – masing unit per hari / bulan pada masing – masing project tersebut?

C.9 Berapa harga pengangkutan yang diterapkan pada masing – masing project [sesuai dengan jarak pengangkutannya]

C.10 Masing – masing project ditargetkan mampu mengangkut hingga berapa M3 / bulan? Dan berapa kapasitas angkut masing – masing per harinya untuk masing – masing project?

C.11 Penambahan unit yang dilakukan terkait dengan untuk memenuhi volume produksi yang belum terpenuhi/ replacement unit / terkait dengan ekspansi usaha?

PENTING UNTUK DIGALI – Angkutan Publik TRANSPORTATION

Informasi yang dibutuhkan terkait dengan industri angkutan non publik :

A. Berapa lama usaha yang dikelola hingga saat ini?

B. Berapa unit armada yang dikelola oleh Cadeb saat ini?

C. Wajib melampirkan ijin trayek yang dimiliki. Bila cadeb mempunyai beberapa ijin trayek, berapa unit yang dioperasikan untuk masing – masing trayek yang dikelola?

D. Komposisi unit yang masih terikat pembiayaan dan unit lunas pada saat mengajukan fasilitas pembiayaan

E. Kapasitas angkut masing – masing bus lebih kurang berapa banyak?

F. Masing – masing trayek mampu beroperasi hingga berapa ritase per harinya?

G. Estimasi jarak tempung atas masing – masing trayek yang dijalankan?

H. Jika bus digunakan untuk angkutan pariwisata, berapa tarif sewa per hari atas masing – masing unit?

I. Berapa okupansi pemakaian atas masing – masing unit per bulannya?

J. Wajib melampirkan ijin trayek pariwisata dari DISHUB.

K. Penambahan unit yang dilakukan, terkait dengan penambahan volume pekerjaan [ekspansi usaha] atau lebih kearah penggantian unit yang sudah tua?

INFORMASI TERSEBUT DIATAS BUKAN MERUPAKAN DASAR PERSETUJUAN PEMBIAYAAN MELAINKAN DASAR ANALISA KREDIT YANG AKAN DILAKUKAN

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT – RANTAI INDUSTRI SAWIT

WAJIB ADA JIKA CALON DEBITUR ADALAH PEMILIK LAHAN SAWIT IJIN PRINSIP PERKEBUNAN SAWIT DAN HGU

Jenis Pekerjaan: • Imas • Tebang • Perun • Rumpuk / stacking

Pekerjaan: • Konstruksi jalan • Parit • Jembatan • Gorong-gorong

Pekerjaan: • Angkutan bibit & pupuk • Angkutan TBS • Angkutan CPO

PALM

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT - TAHAPAN PEKERJAAN PALM

Persiapan

Pembangunan Lahan

Pengangkutan Tandan Buah Segar

Pengolahan Tandan Buah Segar

Survey : Sebaran Lahan, Topografi, Feasibility Study.

Penetuan block design : Jalan, pembibitan, penentuan jalur tanam, rencana camp.

Persiapan lahan, pembibitan, pembuatan jalur tanam dan jalan hauling, penanaman

A. Pemanenan TBS. B. Pengangkutan TBS dari kebun ke PKS

Pengolahan TBS menjadi beberapa varian produk

Imas Tumbang, Land Clearing, Pembuatan Jalan, Pembuatan Parit, Pembuatan Jembatan, Pembuatan Gorong – Gorong dan Pembangunan Sill Pit

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT - PEMBANGUNAN LAHAN KERING

PALM

Persiapan Lahan

Diameter kayu

< 30 Cm

Tidak

Ya Imas, Tumbang, Potong, Tumpuk Chainsaw

Permbersihan akar dan tunggul BULLDOZER

Pembuatan Terasan BULLDOZER. EXCAVATOR

Pembuatan Badan jalan EXCAVATOR

Pembuatan Saluran Drainase EXCAVATOR, DUMP TRUCK

Pemampatan Badan Jalan COMPACTOR

DAPAT DIDANAI

PERKEBUNAN KELAPA SAWIT - PEMBANGUNAN LAHAN BASAH

PALM

Persiapan Lahan

Pembuatan Parit Excavator

Pembuatan Parit Sekunder + Tersier *) Excavator

Pembuatan Badan Jalan Bulldozer

Perataan Badan Jalan Bulldozer

Pemampatan Badan Jalan Compactor

Diamter kayu < 30

Cm

Pembersihan akar + Tunggul Bulldozer

Imas, Tumbang, Potong Excavator

PALM

SEKTOR PERKEBUNAN KELAPA SAWIT – DOKUMENTASI

Dokomen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah pemilik lahan : A. Legalitas produksi terdiri atas

: Izin lokasi [terdiri SK Pencadangan Lahan, SK Arahan Bupati], Izin Lingkungan [terdiri Dokumen AMDAL & UKL – UPL], Izin Usaha Perkebunan, Dokumen HGB.

B. Dokumen kontrak jual beli dengan pemilik PKS

C. Daftar list asset

Dokumen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah kontraktor : A. Kontrak kerjasama

penambangan dengan pemilik IUP.

B. Daftar list asset

Dokumen keuangan yang dibutuhkan : A. Rekening koran 6 bulan

terakhir yang menunjukkan aktivitas usaha [produksi & penjualan batubara]

B. Laporan keuangan 2 tahun terakhir [dapat berupa laporan keuangan audited ataupun in house]

DOKUMEN FUNGSI ANALISA - USAHA DOKUMEN FUNGSI ANALISA -

KEUANGAN

Bila calon debitur adalah pengusaha dengan skala retail harus dipastikan : A. Lama menjalankan usaha pengangkutan.

B. Hubungan kerjasama dengan pemberi kerja sudah berjalan berapa lama.

C. Berapa unit milik calon debitur yang sudah dioperasikan kepada pemberi kerja yang bersangkutan

Critical Point – Pemilik Kebun

A. Lahan Baru (Belum Produksi)

Perkebunan sawit selain padat karya juga padat modal. Berdasarkan data terakhir, untuk membuka 1 HA lahan sawit hingga usia panen perdana (tahun ke-4) dibutuhkan modal sekitar Rp. 50 juta. Sehingga harus dipastikan bahwa perusahaan tersebut telah memiliki modal yang kuat dan mapan.

B. Sudah Produksi belum memiliki PKS

1. Berapa total luas kebun yang dimiliki

2. Berapa luas kebun yang sudah menghasilkan TBS dan berapa luas kebun yang masih dalam tahap pengembangan

3. Jenis lahan yang dimiliki adalah lahan basah atau lahan kering?

4. Pembukaan lahan dilakukan sendiri atau dilakukan oleh kontraktor? Bila dilakukan oleh kontraktor berapa fee per Ha yang diberikan?

5. Berapa unit alat berat [Excavator, Bulldozer, Motor Grader, Compactor] dan dump truck yang dioperasikan dan bagaimana kondisi alat – alat tersebut.

6. Rata – rata produksi TBS Per bulan mencapai berapa Ton.

7. Pengangkutan TBS dijalankan sendiri atau di-subkan kepada kontraktor? Bila melalui kontraktor berapa harga pengangkutan TBS Per Kg?

8. Berapa unit kontraktor pengangkutan yang terlibat dan berapa unit dump truck yang dioperasikan oleh masing – masing kontraktor?

9. Hasil produksi TBS tersebut dijual kemana dan berapa harga serta cara pembayarannya.

10. Kondisi Main Road maupun Collection Road apakah terawat sehingga pengangkutan TBS bisa berjalan lancar. Hal ini berkaitan dengan penggunaan kendaraan light truck sebagai sarana angkutannya.

PALM

Critical Point – Pemilik Kebun

C. Sudah Produksi & sudah memiliki PKS

1. Pertanyaan yang sama dengan point B.1 – B.8

2. Berapa kapasitas produksi CPO yang dihasilkan per per bulan.

3. Kemana produksi CPO dijual dan berapa harga per Ton.

4. Bagaimana kondisi Main Road dan Collectioan Road, terawat sehingga pengangkutan TBS bisa lebih lancar dan kualitas TBS bisa terjaga baik. TBS yang telah ditebang, maksimal dalam 12 jam harus sudah masuk pabrik.

5. Apakah kontinyuitas pasokan TBS bisa terjamin sehingga tidak terjadi shorted atau over supply TBS.

6. Apakah PKS masih membeli TBS dari kebun lain, bila iya berapa ton rata – rata pembelian per bulan.

PALM

INFORMASI TERSEBUT DIATAS BUKAN MERUPAKAN DASAR PERSETUJUAN PEMBIAYAAN MELAINKAN DASAR ANALISA KREDIT YANG AKAN DILAKUKAN

Critical Point – Kontraktor Angkutan A. Angkutan TBS – Karoseri Dump / Bak

1. Seberapa luas areal kebun sawit yang telah produksi dan berapa ton TBS yang diproduksi perhari (yang harus dipanen)

2. Kerjasama kontrak pengangkutan sudah berjalan berapa lama?

3. Berapa jumlah unit dump truck yang dioperasikan dan dump truck yang digunakan berkapasitas berapa Ton.

4. Berapa jarak (dalam km) dari Collection Road ke PKS.

5. Berapa ritase angkut per harinya.

6. Berapa kontraktor pengangkutan yang terlibat dalam project tersebut.

7. Berapa besar kebutuhan pasokan TBS dari pabrik PKS tersebut, biasanya kapasitas tsb. diukur dalam satuan ton perjam.

8. Berapa harga kontrak pengangkutan per Kg.

9. Bagaimana kondisi Main Road dan Collectioan Road terawat sehingga pengangkutan TBS bisa lebih lancar dan kualitas TBS bisa terjaga baik. TBS yang telah ditebang, maksimal dalam 12 jam harus sudah masuk pabrik.

10. Apakah kontinyuitas pasokan TBS bisa terjamin sehingga tidak terjadi shorted atau over supply TBS.

11. Diluar project dengan bowhier yang bersangkutan, apakah CADEB mempunyai project pengangkutan TBS lain? Bila ada berapa unit yang dioperasikan untuk project tersebut?

12. Investasi unit yang akan dilakukan oleh cadeb terkait dengan penambahan volume produksi atau penggantian unit yang telah beroperasi sebelumnya

PALM

Critical Point – Kontraktor Angkutan B. Angkutan CPO / PKO – Karoseri Tangki / Dump

1. Mengikuti Point A.1 – A.5 [Hanya jenis karoseri yang digunakan adalah jenis tangki dan jarak pengangkutan yang dimaksud adalah jarak pengangkutan dari PKS menuju pelabuhan / lokasi buyer].

2. Berapa kapasitas produksi CPO maupun PKO dari PKS. Kapasitas PKS diukur dalam satuan Ton/Jam.

3. Bagaimana kondisi jalan menuju ke lokasi Pelabuhan, terawat ataukah tidak, karena hal ini menentukan ketepatan waktu pengangkutan dan tingkat keawetan dari unit yang dipakai.

4. Apakah kontinyuitas produksi CPO/PKO bisa terjamin sehingga tidak terjadi shorted atau over supply CPO/PKO.

5. Berapa kontraktor pengangkutan yang terlibat untuk pengangkutan CPO tersebut.

6. Berapa harga kontrak pengangkutan CPO per Ton / M3 yang disepakati dengan bowhier.

7. Diluar project dengan bowhier yang bersangkutan, apakah CADEB mempunyai project pengangkutan TBS lain? Bila ada berapa unit yang dioperasikan untuk project tersebut?

8. Investasi unit yang akan dilakukan oleh cadeb terkait dengan penambahan volume produksi atau penggantian unit yang telah beroperasi sebelumnya

PALM

INFORMASI TERSEBUT DIATAS BUKAN MERUPAKAN DASAR PERSETUJUAN PEMBIAYAAN MELAINKAN DASAR ANALISA KREDIT YANG AKAN DILAKUKAN

MINING

JENIS BAHAN GALIAN

NIKEL TIMAH BAHAN GALIAN C

A. Persebaran lokasi : Sulawesi Tengah, Tenggara dan Selatan. Maluku, Halmahera.

B. Kegunaan : stainless, Pelindung tembaga, nikrom, katalisator lemak dan campuran pupuk, konduktor.

C. Pemasaran produk : Utamanya ekspor ke China, Jepang, India, Uni Eropa, Australia

A. Persebaran lokasi : Bangka dan Belitung.

B. Kegunaan : Plating logam, super konduktor, bungkus kabel, industri kimia, campuran cat.

C. Pemasaran produk : Singapura, Taiwan, Jepang, China, India, Pakistan, Turki, Filipina, Korea, Italia, Hongkong.

A. Persebaran lokasi : Hampir seluruh wilayah Indonesia.

B. Kegunaan : Pondasi jalan, campuran semen dan mendukung idustri konstruksi.

C. Pemasaran produk : Umumnya terbatas untuk kebutuhan lokal.

NICKEL MINING

START

KEP. WIP

Tdk Disetujui

PENGAJUAN ULANG

Disetujui

IUP

IUP. Eksplorasi

IUP. Produksi

Clean & Clear

Persy. Adm

Persy. Teknik

Persy. Keuangan

Quota Expor

Persetujuan Menteri Perd. c.q Dir. Jend. Perd. Luar Negeri dg rekomendasi Dir. ESDM

Angka Pengenal Ekspor

Angka Pengenal Ekspor

ASPEK LEGAL PERTAMBANGAN NIKEL

Dapat Didanai

NICKEL MINING RANTAI INDUSTRI PERTAMBANGAN NIKEL

Pemilik IUP / IUPK

Kontraktor Utama Kontraktor Utama Kontraktor Utama Kontraktor Utama

Banyak didanai oleh Bank Umumnya didanai oleh Bank

dan Lembaga Keuangan

Pada level ini pendanaan hampir seluruhnya menjadi market untuk lembaga multi finance namun resiko pembiayaan cukup tinggi

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

PEMBIAYAAN DAPAT DILAKUKAN BILA CALON DEBITUR ADALAH PEMILIK IUP PERTAMBANGAN SETIDAKNYA TELAH MEMPUNYAI BLUE PRINT PEMBANGUNAN SMELTER ATAU KONTRAKTOR YANG BEKERJA PADA PEMILIK IUP YANG TELAH MEMPUNYAI BLUE PRINT PEMBANGUNAN SMELTER

NICKEL MINING TEKNIS PENAMBANGAN NIKEL

Pemb. Lahan

Pembuangan Lap. Penutup

Alat yang digunakan : A. Excavator 30 Ton. C. Bulldozer D 85 B. Excavator 20 Ton. D. Dump Truck (kap. Min 20 ton)

Saprolite

Limonite

Pig Ore

Alat yang digunakan : A. Excavator 20 Ton B. Dump Truck

Penyaringan & Pemisahan Ukuran

Pengeringan bijih / pasir

Hauling

Penyimpanan

Pengapalan

A. Dump Truck (kap. 8Alat yang digunakan :

B. Ton / 20 ton)

DAPAT DIDANAI

DAPAT DIDANAI

RISKAN DIDANAI

NICKEL MINING DOKUMENTASI PERTAMBANGAN NIKEL

SEKTOR PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN [NICKEL] – DOKUMENTASI

Dokomen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah pemegang IUP [Ijin Usaha Pertambangan ] : A. Sertifikat Clean and Clear. B. Dokumen Ijin Usaha

Pertambangan [IUP] yang masih berlaku.

C. Dokumen Exportir Terdaftar [Jika penjualan nickel untuk memenuhi kebutuhan expor] dan dokumen blue print pendirian smelter.

D. Dokumen SKAB [Surat Keterangan Asal Barang]

E. Dokumen kontrak penjualan nickel dengan buyer.

F. Daftar list asset

Dokumen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah kontraktor : A. Kontrak kerjasama

penambangan dengan pemilik IUP.

B. Kontrak penunjukan [kuasa jual] dari pemegang IUP kepada kontraktor terkait dengan jual beli nickel [bila kontraktor mempunyai kuasa jual atas nickel yang dihasilkan].

C. Kontrak jual beli nickel dengan buyer bila CADEB mempunyai kuasa jual [namun sangat jarang].

D. Daftar list asset

Dokumen keuangan yang dibutuhkan : A. Rekening koran 6 bulan

terakhir yang menunjukkan aktivitas usaha [produksi & penjualan batubara]

B. Laporan keuangan 2 tahun terakhir [dapat berupa laporan keuangan audited ataupun in house]

DOKUMEN FUNGSI ANALISA - USAHA DOKUMEN FUNGSI ANALISA -

KEUANGAN

NICKEL MINING CRITICAL POINT PERTAMBANGAN NIKEL

Informasi yang dibutuhkan terkait dengan industri pertambangan bahan galian - nickel:

A. Berapa lama menggeluti usaha bisnis pertambangan / kontraktor pertambangan nickel?

B. Bila calon debtur adalah pemegang IUP atau Kontraktor dengan mekanisme kuasa jual maka perlu digali :

B.1 Project penambangan yang dijalankan dilokasi tersebut telah berjalan sejak tahun berapa / berapa lama?

B.2 Berapa total luas IUP yang dikelola?

B.3 Berapa total luas IUP yang sudah dikerjakan sampai dengan saat melakukan investasi melalui PT. ADMF?

B.4 Apakah calon debitur sudah mempunyai smelter? Bila tidak ada, setidaknya bowhier sudah mempunyai blue print terkait pembangunan smelter yang akan dijalankan. Mohon untuk dapat digali informasi tersebut.

B.5 Berapa unit alat berat [Excavator 30 Ton [up], Excavator 30 Ton, Excavator 20 Ton, Bulldozer, Motor Grader dan Wheel Loader serta dump truck yang dioperasikan oleh calon debitur?

B.6 Terkait dengan point B.5, berapa komposisi unit lunas dan komposisi unit yang masih terikat pembiayaan [dijelaskan komposisi lembaga pembiayaan / bank dan berapa besar outstanding pada masing – masing kreditur tersebut]

B.7 Berapa unit alat dump truck yang dioperasikan untuk kegiatan pengangkutan overburden dan berapa unit yang digunakan untuk kegiatan hauling nickel?

B.8 Berapa stripping ratio penambangan?

B.9 Berapa KM jarak buang over burden? Dan Berapa jarak hauling yang ditempuh sampai dengan pelabuhan?

B.10 Terkait dengan point B.9, berapa ritase angkut per unit per hari per unit untuk kegiatan hauling?

B.11 Diluar calon debitur apakah ada kontraktor yang terlibat pekerjaan penambangan tersebut ?

B.12 Bila ca;lon debitur belum mempunyai smelter, sampai dengan smelter tersebut belum beroperasi, nickel yang dihasilkan dijual ke smelter mana?

B.13 Terkait dengan penjualan, barapa harga per MT nickel yang dihasilkan?

NICKEL MINING CRITICAL POINT PERTAMBANGAN NIKEL

Informasi yang dibutuhkan terkait dengan industri pertambangan bahan galian - nickel:

B.14 Bagaimana mekanisme pengiriman nickel dari lokasi pelabuhan [tambang] menuju pelabuhan [tempat smelter]

B.15 Berapa unit tongkang tugboat yang dioperasikan oleh calon debitur untuk pengangkutan nickel tersebut?

B.16 Tongkang tugboat yang dioperasikan mempunyai dimensi berapa? Dan bagaiman status kepemilikan atas tongkang tugboat tersebut?

B.17 Bila pelabuhan yang digunakan bukan milik calon debitur berapa biaya loading unloading nickel per MT?

C. Bila calon debitur adalah kontraktor penambangan dengan skema single rate, selain point B.1 – B.13

C.1 Kontrak kerja dengan bowhier untuk jangka waktu berapa lama dan kontrak tersebut merupakan kontrak baru atau kontrak adendum?

C.2 Berapa harga pekerjaan per MT nya?

C.2 Selain calon debitur adakan kontraktor lain yang terlibat pekerjaan penambangan tersebut?

C.3 Berapa MT target produksi dari bowhier dan berapa actual target produksi calon debitur saat ini?

D. Investasi yang dilakukan terkait dengan penambahan volume produksi atau penggantian unit ?

E. Apabila terkait dengan penambahan volume produksi, berapa target penambahan volume produksi yang akan dilakukan?

F. Diluar penambahan dump truck berapa penambahan alat berat yang akan dilakukan?

INFORMASI TERSEBUT DIATAS BUKAN MERUPAKAN DASAR PERSETUJUAN PEMBIAYAAN MELAINKAN DASAR ANALISA KREDIT YANG AKAN DILAKUKAN

QUARRY TEKNIS PERTAMBANGAN GALIAN C

Pembukaan Lahan

Pembuangan Lapisan Penutup

MEKANISME PEKERJAAN PEMBUANGAN A. Blasting – Bahan Peledak B. Alat Berat [dengan komposisi] yang digunakan

: 1. Excavator 30 Ton. 3. Bulldozer D 85 2. Excavator 20 Ton. 4. Dump Truck (kap. Min

20 ton)

Pengambilan Material pasir / tanah [Tanpa Pemisahan]. Alat yang digunakan : Excv. 20 Ton

Pengambilan Material pasir / tanah [dengan Pemisahan]. Alat yang digunakan : Excv. 20 Ton

Hauling : Dump Truck [8 Ton sd 20 Ton]

Pemisahan material sesuai ukuran. Alat yang digunakan ; Stone Crusher

Hauling : Dump Truck [8 Ton sd 20 Ton]

DAPAT DIDANAI

DAPAT DIDANAI

QUARRY DOKUMENTASI PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN C

SEKTOR PERTAMBANGAN SIRTU – DOKUMENTASI

Dokomen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah pemegang IUP [Ijin Usaha Pertambangan ] : A. Dokumen Ijin Usaha

Pertambangan [IUP] yang masih berlaku.

B. Dokumen kontrak jual beli dengan buyer [bila ada]

C. Daftar list asset

Dokumen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah kontraktor : A. Kontrak kerjasama

penambangan dengan pemilik IUP.

B. Kontrak penunjukan [kuasa jual] dari pemegang IUP kepada kontraktor terkait dengan jual beli batubara [bila kontraktor mempunyai kuasa jual atas batubara yang dihasilkan].

C. Kontrak jual beli bahan galian C dengan buyer

D. Daftar list asset

Dokumen keuangan yang dibutuhkan : A. Rekening koran 6 bulan

terakhir yang menunjukkan aktivitas usaha [produksi & penjualan batubara]

B. Laporan keuangan 2 tahun terakhir [dapat berupa laporan keuangan audited ataupun in house]

DOKUMEN FUNGSI ANALISA - USAHA DOKUMEN FUNGSI ANALISA -

KEUANGAN

KLASIFIKASI KONTRAKTOR

Data Pelengkap Sertifikat LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi)

Kategori KelompokBatas nilai satu

pekerjaanKekayaan Bersih

Penanggung

Jawab badan

usaha (PJBU)

Penanggung Jawab

Teknik

Penanggung

Jawab Bidang Pengalaman

Grade 1 Rp. 0 - Rp. 100 jtTidak

dipersyaratkan

Minimal

bersertifikat

keterampilan

Minimal bersertifikat

keterampilan

Minimal

bersertifikat

keterampilan

pengalaman 3 tahun di proyek

konstruksi

Grade 2 Rp. 0 - Rp. 300 jtRp. 50 juta - Rp.

600 juta1 orang

1 orang min

bersertifikat

keterampilan kerja.

Pengalaman 2 tahun

Tidak

dipersyaratkanPengalaman tidak dipersyaratkan

Grade 3 Rp. 0 - Rp. 600 jtRp. 100 juta - Rp.

800 juta1 orang

1 orang min

bersertifikat

keterampilan kerja.

Pengalaman 5 tahun

Tidak

dipersyaratkan

Pengalaman melaksanakan pekerjaan

grade 2, sesuai sub bidangnya dengan

jumlah minimum 3 pekerjaan dengan

total nilai minimum Rp. 400 juta selama

7 tahun.

Grade 4 Rp. 0 - Rp. 1 MRp. 400 juta - Rp.

1 Milyar1 orang

1 orang min

bersertifikat

keterampilan kerja.

Pengalaman 10 tahun

Tidak

dipersyaratkan

Pengalaman melaksanakan pekerjaan

grade 3, sesuai sub bidangnya dengan

jumlah minimum 3 pekerjaan dengan

total nilai minimum Rp. 800 juta selama

7 tahun.

Menengah Grade 5 Rp. 1 M - Rp. 10 MRp. 1 Milyar - Rp.

10 Milyar1 orang

1 orang min

bersertifikat keahlian.

Pengalaman 2 tahun

1 orang per bidang

usaha min

bersertifikat

keahlian kerja.

Pengalaman 2

tahun.

Pengalaman melaksanakan pekerjaan

grade 4, sesuai sub bidangnya dengan

jumlah minimum 3 pekerjaan dengan

total nilai minimum Rp. 2.5 Milyar

selama 7 tahun.

Grade 6 Rp. 1 M - Rp. 25 MRp. 3 Milyar - Rp.

25 Milyar1 orang

1 orang min

bersertifikat keahlian.

Pengalaman 5 tahun

1 orang per bidang

usaha min

bersertifikat

keahlian kerja.

Pengalaman 5

tahun.

Pengalaman melaksanakan pekerjaan

grade 5, sesuai sub bidangnya dengan

jumlah minimum 3 pekerjaan dengan

total nilai minimum Rp. 12 Milyar

selama 7 tahun.

Grade 7 Rp. 1 - tak terbatasRp. 10 Milyar - Tak

terbatas1 orang

1 orang min

bersertifikat keahlian.

Pengalaman 8 tahun

1 orang per bidang

usaha min

bersertifikat

keahlian kerja.

Pengalaman 8

tahun.

Pengalaman melaksanakan pekerjaan

grade 6, sesuai sub bidangnya dengan

jumlah minimum 3 pekerjaan dengan

total nilai minimum Rp. 32 Milyar

selama 7 tahun.

Kecil

Besar

QUARRY

QUARRY CRITICAL POINT PERTAMBANGAN SIRTU

INFORMASI TERSEBUT DIATAS BUKAN MERUPAKAN DASAR PERSETUJUAN PEMBIAYAAN MELAINKAN DASAR ANALISA KREDIT YANG AKAN DILAKUKAN

Informasi yang dibutuhkan terkait dengan industri pertambangan bahan galian C :

A. Berapa lama menggeluti usaha bisnis pertambangan / kontraktor pertambangan bahan galian C?

B. Berapa total luas IUP yang sudah dikerjakan sampai dengan saat melakukan investasi melalui PT. ADMF?

C. Bila calon debitur adalah pemegang IUP atau kontraktor dengan kuasa jual, maka penting untuk diketahui :

D. Bagaimana mekanisme pengelolaan tambang yang dijalankan? Apakah calon debitur sebagai kontraktor atau mempunyai kuasa jual atas operasional project?

D.1 Berapa unit alat berat [Excavator 30 Ton [up], Excavator 30 Ton, Excavator 20 Ton, Bulldozer, Motor Grader dan Wheel Loader serta dump truck yang dioperasikan oleh calon debitur?

D.2 Terkait dengan point D.1, berapa komposisi unit lunas dan komposisi unit yang masih terikat pembiayaan [dijelaskan komposisi lembaga pembiayaan / bank dan berapa besar outstanding pada masing – masing kreditur tersebut]

D.3 Berapa unit alat dump truck yang dioperasikan untuk kegiatan pengangkutan overburden dan berapa unit yang digunakan untuk kegiatan hauling ?

D.4 Produk yang dihasilkan dari tambang tersebut terdiri atas berapa variasi? [bila jenis produk yang dihasilkan terdiri atas beberapa M3 produksi varian batu split, 1x1, 1x2, 1x3 dst nya]

D.5 Bila cadeb mengoperasikan stone crusher, berapa kapasitas produksi stone crusher per jamnya? [actual produksi]

D.6 Apakah penjualan dilakukan di mulut tambang atau sampai ke lokasi buyer?

D.7 Bila dilakukan di mulut tambang, berapa harga jual per M3? Bila dijual sampai ke lokasi tujuan berapa rata – rata harga jual per M3?

E. Bila calon debitur adalah kontraktor dengan sistem pembayaran per produksi, Berapa harga pekerjaan per M3 atas setiap produk yang dihasilkan?

F. Bila cadeb hanya tercatat sebagai kontraktor hauling, berapa nilai kontrak per M3 / KM?

G. Berapa ritase angkut masing – masing unit per hari?

H. Berapa target pengangkutan yang seharusnya dilakukan per bulan sesuai kontrak?

ISTILAH DASAR TERKAIT HUTAN TANAMAN INDUSTRI FORESTRY

MEKANISME PEKERJAAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI FORESTRY

LAHAN BASAH LAHAN KERING

Penembangan, Pemotongan, Pembuangan Kulit Chainsaw / Excavator PC 200

Pengangkutan ke TPN (Tempat Pengumpulan) Excavator PC 100 / PC 200

Pemindahan (loading) kayu ke Truck di TPN Excavator PC 100

Pengangkutan kayu ke Mill / Pabrik Pengolahan Kayu Dump Truck / Ponton

Unloading dan Penumpukan Kayu di Mill Excavator PC 100 / PC 200 / PC 300 / Bulldozer

NOTE : Pengangkutan kayu menggunakan pontn dilakukan bila jalur transportasi dalam kebun memakai sistem kanal

Penembangan, Pemotongan, Pembuangan Kulit Chainsaw / Excavator PC 200

Pengangkutan ke TPN (Tempat Pengumpulan) Bulldozer / valmet / skidder

Pemindahan (loading) kayu ke Truck di TPN Excavator PC 100

Pengangkutan kayu ke Mill / Pabrik Pengolahan Kayu Dump Truck

Unloading dan Penumpukan Kayu di Mill Excavator PC 100 / PC 200 / PC 300 / Bulldozer

Potensi pembiayaan yang dapat dilakukan oleh PT.

ADMF

DOKUMENTASI TERKAIT HUTAN TANAMAN INDUSTRI FORESTRY

SEKTOR HUTAN TANAMAN INDUSTRI – DOKUMENTASI

Dokomen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah pemilik lahan : A. SK Menteri Kehutanan terkait

konversi hutan alam menjadi HTI (apabila lessee sebagai pemilik HTI).

B. Pengesahan RKT usaha pemanfaatan hasil hutan kayu.

C. Ijin pendaratan dan penggunaan alat.

D. Dokumen AMDAL & Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu.

E. Perjanjian kerjasama kegiatan konstruksi penyiapan lahan.

F. Daftar list asset

Dokumen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah kontraktor : A. Kontrak kerjasama

penambangan dengan pemilik RKT.

B. Daftar list asset

Dokumen keuangan yang dibutuhkan : A. Rekening koran 6 bulan

terakhir yang menunjukkan aktivitas usaha [produksi & penjualan batubara]

B. Laporan keuangan 2 tahun terakhir [dapat berupa laporan keuangan audited ataupun in house]

DOKUMEN FUNGSI ANALISA - USAHA DOKUMEN FUNGSI ANALISA -

KEUANGAN

CRITICAL POINT TERKAIT HUTAN TANAMAN INDUSTRI FORESTRY

Informasi yang dibutuhkan terkait dengan industri perkebunan kelapa sawit :

A. Posisi calon debitur sebagai apa? [Pemilik lahan/ Kontraktor / Kontraktor Angkutan kayu]

B. Apabila sebagai kontraktor, spesifikasi pekerjaan yang dijalankan meliputi apa saja?

C. Berapa komposisi unit alat berat dan dump truck yang dioperasikan terkait dengan project tersebut?

D. Terkait dengan point C, berapa komposisi unit lunas dan komposisi unit yang masih terikat pembiayaan [dijelaskan komposisi lembaga pembiayaan / bank dan berapa besar outstanding pada masing – masing kreditur tersebut]

E. Berapa harga paket pekerjaan terkait dengan penyiapan lahan?

F. Bila calon debitur adalah kontraktor untuk pengangkutan kayu, berapa jumlah armada truck yang telah dioperasikan? Termasuk kapasitas angkut dari masing – masing truck.

G. Terkait dengan point F, berapa jarak angkut dari kebun menuju ke lokasi loading kayu / sawmill?

H. Berapa ritase angkut per unit per hari?

I. Terkait dengan point F, berapa harga pekerjaan per ton / Km atas project pengangkutan tersebut?

J. Berapa M3 target pengangkutan yang harus dipenuhi oleh calon debitur per bulannya?

K. Terkait dengan point J, berapa M3 target panen yang harus dipenuhi bowhier per bulannya dari pemilik lahan?

L. Penting untuk diketahui berapa jarak terjauh dan terdekat dari lokasi pengambilan kayu sampai menuju lokasi sawmill?

M. Berapa jumlah jembatan yang dilalui sepanjang rute pengangkutan?

N. Berapa kontraktor yang terlibat untuk pekerjaan pengangkutan kayu tersebut?

INFORMASI TERSEBUT DIATAS BUKAN MERUPAKAN DASAR PERSETUJUAN PEMBIAYAAN MELAINKAN DASAR ANALISA KREDIT YANG AKAN DILAKUKAN

ISTILAH DASAR PERTAMBANGAN BATUBARA COAL MINING

COAL SISTEM PENGELOLAAN PERTAMBANGAN BATUBARA

Beberapa Mekanisme Pengelolaan Pertambangan

Batubara Diantaranya :

Non Kontraktor Kontraktor

Single Rate Double Rate Fee Produksi

A. Pembayaran mengacu produksi batubara yang dihasilkan per bulan.

B. Perhitungan produksi, saat batubara diterima di stockroom.

C. Komponen nilai sudah termasuk pembuangan & pengangkutan OB, coal getting & hauling ke stockroom.

A. Pembayaran dilakukan pada tiap jenis pekerjaan penambangan.

B. Perhitungan produksi batubara dilakukan sesuai dengan jumlah yang diterima di stockroom.

C. Income terbesar diperoleh dari kegiatan pengupasan overburden.

A. Kontraktor mempunyai hak jual atas produksi batubara yang dihasilkan.

B. Seluruh proses diljalankan sendiri oleh kontraktor.

C. Atas setiap MT batubara yang dihasilkan kontraktor membayar sejumlah fee kepada oemilik IUP.

D. Jalur proses produksi menjadi lebih panjang, namun margin yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan 2 sistem kontrak sebelumnya.

Baik sistem single atau double rate haluling batubara hingga stockpile pelabuhan adalah tanggung jawab pemilik IUP dengan menggunakan jasa kontraktor ataupun dilakukan sendiri

A. Sistem ini sangat jarang dijalankan mengingat banyaknya kendala dalam kegiatan penambangan batubara selain terkait dengan regulasi pemerintah.

B. Sistem ini dapat dilakukan bila luas Ijin Usaha Pertambangan tidak terlalu luas dan cadangan batubara tidak terlalu besar

COAL RANTAI INDUSTRI PERTAMBANGAN BATUBARA

Pemilik IUP / IUPK

Sub Kontraktor

Sub Kontraktor

Sub Kontraktor

Sub Kontraktor

Sub Kontraktor

Sub Kontraktor

Sub Kontraktor

Sub Kontraktor

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

Kontraktor Hauling

Pemilik Stockpile

Kontraktor Utama Kontraktor Utama Kontraktor Utama Kontraktor Utama

Banyak didanai oleh Bank Umumnya didanai oleh Bank

dan Lembaga Keuangan

Dapat didanai oleh bank ataupun lembaga multi finance tergantung skala customer. Namun untuk level tersebut dikarenkan keterbatasan data pembiayaan lebih banyak dilakukan oleh lembaga multifinance

Pada level ini pendanaan hampir seluruhnya menjadi market untuk lembaga multi finance namun resiko pembiayaan relatif tinggi

Pengusaha stockpile umumnya didanai oleh bank dikarenakan keterbatasan obyek lease bila pembiayaan dilakukan oleh multi finance. Namun untuk kebutuhan alat berat dan dump truck, lembaga multi finance dapat melakukan pendanaan atas obyek tersebut

Pengambilan batubara (coal getting)

Pembukaan & pembuangan batuan penutup (over

burden)

Pengangkutan batubara (hauling)

Jumlah & jenis alat berat yang digunakan bergantung pada beberapa komponen, diantaranya : A. Kapasitas produksi tambang (seusi target

produksi). B. Ketebalan lapisan penutup. C. Tingkat kekerasan lapisan penutup. D. Lokasi tambang (dekat pemukiman / tdk). E. Jarak buang OB F. Jenis tanah di lokasi tambang, sehingga

dirasa perlu / tdk menggunakan articulated dump truck.

A. Jumlah alat tidak dapat ditentukan secara baku. Sebagai gambaran, untuk melakukan OB yang didukung 1 unit Exc 30 ton, 1 unit Dozer sekelas D 85 dibutuhkan 3 unit DT kap. 20 Ton (Jarak buang 500 meter).

B. ADT digunakan untuk tanah dengan kondisi lembek seperti tanah pasir / lempung.

Unit DT / ADT pada tambang dengan kapasitas besar dapat digantikan unit HD Truck (Kap. Angkut 35 BCM

Seperti halnya kegiatan pembuangan OB, jumlah dan jenis excavator yang digunakan untuk coal getting tidak dapat ditentukan secara baku. Namun sebagai patokan dasar adalah jumlah unit yang digunakan pada saat OB. Jumlah excavator untuk coal getting dapat berbeda – beda tergantung pada : A. Luas endapan batubara yang terbuka. B. Ketebalan lapisan batubara. C. Kekerasan batubara.

A. Secara umum unit excavator yang digunakan untuk kegiatan pengambilan batubara mempunyai kapasitas tonasi lebih rendah dibandingkan unit alat berat yang digunakan untuk pembukaan lapisan OB.

B. Unit yang lazim digunakan antara lain : Excavator kelas 20 Ton dan excavator kelas 30 Ton.

Hal yang sama juga berlaku pada jumlah dump truck yang digunakan untuk kegiatan hauling batubara. Jenis dump truck yang lazim digunakan untuk hauling batubara adalah DT kapasitas 20 Ton, namun pada beberapa daerah juga menggunakan unit PS 8 ton. Jumlah dump truck yang digunakan sangat bergantung pada : A. Jarak hauling. B. Lebar badan jalan. C. Kondisi topografi tambang. D. Kondisi jalan hauling. E. Jumlah kontraktor pemakai jalan

hauling.

A. Apabila hauling dengan sistem kontraktor pihak ke tiga, harga pekerjaan dapat ditetukan melalui sewa bulanan atau perhitungan per MT/Km.

B. Umumnya harga rental unit DT 20 Ton berkisar Rp. 40 Juta sd Rp. 50 Juta.

TARGET MARKET

COAL TAHAPAN PERTAMBANGAN BATUBARA

SEKTOR PERTAMBANGAN BATUBARA – DOKUMENTASI

Dokomen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah pemegang IUP [Ijin Usaha Pertambangan ] : A. Sertifikat Clean and Clear. B. Dokumen Ijin Usaha

Pertambangan [IUP] yang masih berlaku.

C. Dokumen Exportir Terdaftar [Jika penjualan batubara untuk memenuhi kebutuhan expor].

D. Dokumen SKAB [Surat Keterangan Asal Barang]

E. Dokumen kontrak penjualan batubara dengan buyer.

F. Daftar list asset

Dokumen pembiayaan yang dibutuhkan bila calon debitur adalah kontraktor : A. Kontrak kerjasama

penambangan dengan pemilik IUP.

B. Kontrak penunjukan [kuasa jual] dari pemegang IUP kepada kontraktor terkait dengan jual beli batubara [bila kontraktor mempunyai kuasa jual atas batubara yang dihasilkan].

C. Kontrak jual beli batubara dengan buyer

D. Daftar list asset

Dokumen keuangan yang dibutuhkan : A. Rekening koran 6 bulan

terakhir yang menunjukkan aktivitas usaha [produksi & penjualan batubara]

B. Laporan keuangan 2 tahun terakhir [dapat berupa laporan keuangan audited ataupun in house]

DOKUMEN FUNGSI ANALISA - USAHA DOKUMEN FUNGSI ANALISA -

KEUANGAN

COAL MINING DOKUMENTASI PERTAMBANGAN BATUBARA

Informasi yang dibutuhkan terkait dengan industri pertambangan batubara : A. Berapa lama menggeluti usaha bisnis pertambangan / kontraktor pertambangan batubara?

B. Berapa total luas IUP yang sudah dikerjakan sampai dengan saat melakukan investasi melalui PT. ADMF?

C. Bila calon debitur adalah pemegang IUP atau kontraktor dengan kuasa jual, maka penting untuk diketahui :

C.1 Project penambangan yang dijalankan dilokasi tersebut telah berjalan sejak tahun berapa / berapa lama?

C.2 Dari sejak pertama kali beroperasi hingga saat ini berapa Ha luas IUP yang telah ditambang?

C.3 Berapa stripping ratio penambangan yang dijalankan?

C.4 Berapa kandungan [Kcal] batubara yang ada di lokasi penambangan?

C.5 Berapa unit alat berat [Excavator 30 Ton [up], Excavator 30 Ton, Excavator 20 Ton, Bulldozer, Motor Grader dan Wheel Loader serta dump truck yang dioperasikan oleh calon debitur?

C.6 Terkait point C.5 berapa komposisi komposisi unit lunas dan komposisi unit yang masih terikat pembiayaan [dijelaskan komposisi lembaga pembiayaan / bank dan berapa besar outstanding pada masing – masing kreditur tersebut]

C.7 Apakah calon debitur menggunakan unit rental? Bila iya mohon dijelaskan komposisi unit rental tersebut.

C.8 Berapa unit alat dump truck yang dioperasikan untuk kegiatan pengangkutan overburden dan berapa unit yang digunakan untuk kegiatan hauling batubara?

C.9 Berapa KM jarak buang over burden? Dan Berapa jarak hauling yang ditempuh dari stockroom sampai dengan pelabuhan?

C.10 Terkait dengan point C.9, berapa ritase angkut per unit per hari untuk kegiatan hauling?

C.11 Berapa kapasitas produksi OB [dalam skala BCM] dan berapa kapasitas produksi batubara [dalam skala MT] per bulan?

C.12 Berapa kapasitas produksi batubara per bulan?

C.13 Berapa harga jual batubara per MT nya?

C.14 Pelabuhan yang dioperasikan untuk kegiatan loading batubara apakah milik sendiri atau menggunakan pelabuhan milik pihak lain? Bila menggunakan pelabuhan milik pihak lain, berapa biaya per MT untuk kegiatan loading batubara tersebut?

COAL MINING CRITICAL POINT PERTAMBANGAN BATUBARA

Informasi yang dibutuhkan terkait dengan industri pertambangan batubara : C.15 Bila kontrak pekerjaan adalah kuasa jual penting untuk diketahui berapa fee yang diberikan kontraktor kepada pemilik IUP

atas setiap MT batubara yang dihasilkan?

C.16 Batubara yang dihasilkan dijual kemana?

C.17 Terkait dengan penjualan batubara, berapa unit tongkang tugboat yang dioperasikan untuk kegiatan transhipment batubara tersebut?

C.18 Tongkang tugboat yang dioperasikan mempunyai dimensi berapa? Setiap tongkang tugboat yang dioperasikan dapat melakukan berapa kali transhipment setiap bulannya?

C.19 Bagaimana status tongkang tugboat yang dioperasikan tersebut, bila unit tersebut unit sewa berapa nilai sewa per bulannya?

D. Bila calon debitur kontraktor dengan skema pembayaran single rate / double rate penting untuk diketahui juga selain point C .1 – C.12 diantaranya :

D.1 Ada berapa kontraktor yang terlibat untuk pekerjaan penambangan tersebut?

D.2 Berapa harga pekerjaan per MT untuk pekerjaan single rate?

D.3 Berapa harga per BCM untuk kegiatan pembuangan OB? Berapa harga per MT untuk setiap batubara yang dihasilkan? Dan berapa harga per MT per KM untuk kegiatan hauling batubara?

E. Investasi yang dilakukan terkait dengan penambahan volume produksi atau terkait dengan peremajaan unit?

F. Diluar penambahan dump truck berapa penambahan alat berat yang akan dilakukan?

INFORMASI TERSEBUT DIATAS BUKAN MERUPAKAN DASAR PERSETUJUAN PEMBIAYAAN MELAINKAN DASAR ANALISA KREDIT YANG AKAN DILAKUKAN

COAL MINING CRITICAL POINT PERTAMBANGAN BATUBARA

POINT – POINT UTAMA TERKAIT PENYUSUNAN CASE / CAFÉ

PENYUSUNAN LAPORAN CALON NASABAH

Penyusunan laporan nasabah harus menggunakan konsep “Piramida Terbalik”

CATATAN PEMBAYARAN CALON NASABAH

Sudah Tidak menggunakan Data PEFINDO namun menggunakan SLIK

ANALISA DATA KEUANGAN Meliputi : Analisa Rek. Koran, Analisa Cash Flow dan Analisa R/K [Pembiayaan dalam nominal > Rp. 3 M]