Upload
rivay-orin-sianipar
View
158
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Sel Prokariotik. Kata prokariota (prokaryote) berasal dari bahasa Yunani, pro yang berarti “sebelum”
dan karyon yang artinya “kernel” atau juga disebut nukleus. Sel prokariotik tidak memiliki nukleus.
Materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid, tetapi tidak ada
membran yang memisahkan daerah nukleoid ini dengan bagian sel lainnya.
Sel Prokaryotik
Sedangkan sel eukariotik, eu berarti “sebenarnya”dan karyon berarti nukleus. Eukariotik
mengandung pengertian memiliki nukleus sesungguhnya yang dibungkus oleh selubung nukleus.
Sel Eukaryotik
Perbedaan Sel Eukariot dan Prokariot
Eukariot mempunyai real nucleus krn materi inti dilingkupi oleh membran inti, sedang prokariot
tidak mempunyai inti yang sebenarnya, materi inti tersebar dlm sitoplasma krn tdk mempunyai
membran inti.
Eukariot memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih banyak mengandung pasangan basa nukleotida,
sehingga harus digulung pada protein histon (ada histonnya), sedang Prokariot memiliki DNA yang
lebih sederhana, lebih sedikit mengandung pasangan basa nukleotida, berbentuk sirkuler.
Eukariot memiliki kromosom > 1, sedang Prokariot hanya memiliki kromosom tunggal.
Eukariot memiliki intron dan ekson, sedang Prokariot tidak memiliki intron, hanya ekson.
Eukariot tidak memiliki operon, prokariot ada operon.
Pada Eukariot transkripsi terjadi di inti dan translasi terjadi di sitoplasma. Keduanya tidak dapat
dilakukan secara bersamaan, sedang pada Prokariot transkripsi dan translasi dapat terjadi secara
simultan.
Pada Eukariot transkripsi lebih rumit dikarenakan akses RNA polymerase terhadap DNA lebih lamah
akibat DNA dikemas secara kompak dengan protein histon, sedang pada Prokariot transkripsi terjadi
lebih sederhana.
Pada Eukariot regulasi sintesis proteinnya lebih kompleks, sedang pada Prokariot regulasi sintesis
protein lebih sederhana.
Sebagian besar sel memiliki ukuran yang sangat kecil. Umumnya sel berdiameter 1-100µm.
Dengan ukuran yang sangat kecil tersebut, sel tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Maka dapat
digunakan alat bantu yaitu mikroskop. Seiring dengan perkembangan teknologi mikroskop,
ditemukan dua tipe struktur sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.
Eukariot merupakan kelompok yang memiliki sel dengan kompartemen yang dikelilingi
membrane termasuk nucleus, organel-organel seperti mitokondria, kloroplas, dan lain-lain. Sedangkan
prokariot merupakan kelompok yang selnya tidak memiliki kompartemen internal.
A. SEL PROKARIOT
Sel prokariot adalah sel tanpa membrane inti, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
· Sel prokariotik berukuran 1-10µm.
· Memiliki materi genetic berupa DNA yang tidak dibungkus membrane inti
· DNA prokariotik berbentuk sirkuler atau disebut nukleoid. Di luar nukleoid terdapat juga DNA
sirkuler lain yang lebih kecil disebut plasmid
· Sebagian besar memiliki dinding sel
· Aktivitas sel terjadi pada membrane plasma dan di dalam sitoplasma
· Contoh : Cyanobacteria dan sel bakteri
Prokariot ditemukan di berbagai lingkungan ekstrem dingin, panas, asam, atau basa yang
tidak cocok bagi eukariot. Prokariot secara evolusi dibedakan menjadi 2(dua) domain yaitu Arkae dan
bakteri.
Perbedaan antara bakteri dan arkae adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1 Perbedaan Bakteri dan Arkae
KRITERIA BAKTERI ARKAE
Peptidoglikan Ada Tidak ada
Lipid membrane Rantai C tidak bercabang Rantai C bercabang
Kepekaan antibiotic tertentu Dihambat Tidak dihambat
Sekuen rRNA Unik Beberapa sama dengan
eukariot
RNA polymerase Kecil dan sederhana Kompleks, mirip eukariot
Intron Tidak ada Ada pada gen tertentu
Prokariot memiliki beberapa tipe dalam pemerolehan nutrisi hidupnya antara lain sebagai
berikut :
Tabel 1.2 Pemerolehan Nutrisi Prokariot
TIPE NUTRISI SUMBER ENERGI SUMBER KARBON
Fotoautotrof (fotosintetik) Cahaya matahari CO2
Kemoautotrof Senyawa anorganik (H2S, S,
Fe)
CO2
Fotoheterotrof Cahaya matahari Organic
Kemoheterotrof Senyawa organic Organic
· Sebagian besar prokariot bersifat kemoheterotrof, contoh Escherichia coli.
· Bakteri fotoautotrof contoh : sianobakter, bakteri fotosintetik ungu, bakteri fotosintetik hijau
B. SEL EUKARIOT
Sel eukariot adalah sel yang memiliki membrane inti sehingga terjadi pemisahan antara inti
sel dan sitoplasma, memiliki ciri-ciri sebagai berikut ;
· Sel eukariotik berukuran 10-100µm
· Memiliki materi genetic berupa DNA yang dibungkus membrane inti
· Memiliki protoplasma (kesatuan inti sel dan sitoplasma)
· Memiliki sejumlah organel yang masing-masing memiliki fungsi spesifik
· Contoh : sel hewan dan sel tumbuhan
Sel eukariot memiliki banyak organel yang memiliki fungsinya masing-masing yang secara
keseluruhan berperan dalam metabolism sel. Di bawah ini terdapat beberapa jenis oganel sel dan
fungsinya (tabel 1.3).
Tabel 1.3 Beberapa Jenis Organel Sel Eukariot dan Fungsinya
Organel Fungsi
Ribosom Tempat sintesis protein
Reticulum Endoplasma RE kasar berfungsi sebagai tempat
sintesis protein dan RE halus
berfungsi sebagai tempat sintesa lipid,
metabolism karbohidrat, dan
detoksifikasi obat-obatan
Badan golgi Memproses protein dan molekul lain
yang akan dibawa ke luar sel atau ke
membrane sel
Lisosom Mencerna makromolekul secara
intraseluler dan merusak sel-sel asing
Peroksisom Merombak H2O2 yang bersifat racun
bagi sel
Mitokondria Tempat terjadinya respirasi seluler
yang menghasilkan ATP
Antara sel hewan dan sel tumbuhan juga memiliki perbedaan antara lain sebagai berikut :
Tabel 1.4 Perbedaan Sel Hewan dan Tumbuhan
SEL HEWAN SEL TUMBUHAN
Tidak memiliki dinding sel Memiliki dinding sel
Memiliki vakuola berukuran kecil Memiliki vakuola berukuran besar
Tidak memiliki plastid Memiliki plastid (kloroplas, kromoplas,
dan leukoplas)
Memiliki sentriol Tidak memiliki sentriol
BAB II
ISI
A. PERBEDAAN SEL EUKARIOT DAN PROKARIOT
Sel prokariot dan eukariot memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan dasar utama ada
tidaknya membrane inti sel. Namun masih ada beberapa perbedaan antara keduanya yang dapat dilih
Secara strukturalnya dapat juga dilihat perbedaannya melalui gambar bakteri dan sel hewan di
bawah ini (gambar 2.2) :
Tabel 2.1 Perbedaan sel prokariotik dan eukariotik
PROKARIOT EUKARIOT
Tidak memiliki inti yang sebenarnya, materi inti
tersebar dalam sitoplasma karena tidak
mempunyai membrane inti
Memiliki nucleus yang sebenarnya karena materi
inti dilingkupi oleh membrane inti
Memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih
sedikit mengandung pasangan basa nukleotida,
berbentuk sirkuler
Memiliki DNA yang lebih kompleks, lebih
banyak mengandung pasangan basa nukleotida,
sehingga harus digulung pada protein histon (ada
histonnya)
Hanya memiliki kromosom tunggal Memiliki kromosom lebih dari 1 (satu)
Tidak memiliki intron, hanya ekson Memiliki intron dan ekson
Memiliki operon Tidak memiliki operon
Proses transkipsi dan translasi dapat terjadi
secara simultan
Transkipsi terjadi di inti, dan translasi terjadi di
sitoplasma. Keduanya tidak dapat berjalan secara
bersamaan.
Proses transkipsi terjadi lebih sederhana Transkipsi lebih rumit terjadi, dikarenakan akses
RNA polymerase terhadap DNA lebih lama
akibat DNA dikemas secara kompak dengan
protein histon
Proses regulasi sintesis protein lebih sederhana Proses regulasi sintesis proteinnya lebih
kompleks
Perbedaan di atas akan dibahas lebih lanjut pada materi di bawah ini. Selain perbedaan-
perbedaan di atas, eukariot dan prokariot memiliki tipe genom yang berbeda. Dimana genom
merupakan kandungan genetic total pada set haploid kromosom.
Genom Prokariot
Untuk prokariot diwakili oleh sel bakteri yang memiliki kromosom tunggal, DNA atau RNA
saja. Genom prokariot merupakan material genetic yang terdapat pada prokariot.
Genom bakteri terdiri dari kromosom sirkular yang disebut nukleoid. Di luar nukleoid
terdapat juga DNA sirkuler lain yang lebih kecil disebut plasmid. Pembentukan badan nukleoid
terkondensasi dengan cara supercoiling dan looping yang tersusun secara rapat (gambar 2.3).
Gambar 2.3 Nukleoid dan Plasmid
Plasmid ditemukan pada bakteri. Ukuran bervariasi dan bereplikasi secara otonomi (origin of
replication). Dapat ditransfer dari satu bakteri ke bakteri lainnya ataupun pada kingdom yang berbeda.
Sering digunakan sebagai vector untuk membawa gen yang diinginkan. Gen yang dibawa oleh
plasmid berguna, karena mengkode sifat-sifat ketahanan terhadap antibiotic atau kemampuan untuk
memanfaatkan komponen kompleks seperti toluene sebagai sumber karbon. Tetapi prokariot dapat
bertahan secara efektif tanpa plasmid. Prokariot menunjukkan keragaman dalam organisasi genom. E.
coli memiliki genom unipartite, tetapi prokariot lainnya lebih kompleks. Kromosom bakteri
bereplikasi di dalam sel dan sel membelah secara biner yang dapat dilihat pada gambar 2.4
Gambar 2.4 Replikasi bakteri
Bakteri memiliki DNA yang lebih sederhana, lebih sedikit mengandung pasangan basa
nukleotida dan berbentuk sirkuler.
Gambar 2.5 Genom bakteri
Genom Eukariot
Genom manusia merupakan model yang baik bagi genom eukariot secara umum. Genom
nuclear eukariotik memiliki molekul DNA linear yang terdapat di dalam kromosom. Semua eukariot
juga memiliki genom yang lebih kecil yang berbentuk sirkular yaitu genom mitokondria. Pada
tumbuhan terdapat genom lain yaitu genom kloroplas.
Genom eukariotik berlokasi pada beberapa kromosom. Selain itu juga terdapat genom
organel. Material kromosom disebut kromatin. Pada kromosom terdapat nukleosome yang merupakan
lilitan DNA pada molekul protein yang disebut protein histon. Nukleosom terorganisasi ke dalam
30nm benang-benang. Benang-benang terlipat-lipat membentuk 10.000 fold-compaction yang
diperlukan untuk membentuk kromosom eukariot di dalam nucleus (gambar 2.6).
Walaupun struktur dasar eukariot mirip tetapi satu hal penting yang sangat berbeda adalah
ukuran genom. Genom eukariot yang terkecil berukuran kurang dari 10Mb panjangnya. Sedangkan
genom yang terbesar berukuran lebih dari 100.000 Mb. Eukariot yang lebih sederhana seperti fungi
memiliki genom yang paling kecil, dan eukariot yang lebih tinggi seperti vertebrata dan tanaman
berbunga memiliki genom yang lebih besar.
Gambar 2.6 DNA Eukariot
Eukariot juga memiliki genom mitokondria yang berbentuk sirkular. Terdapat lebih dari satu.
Ukurannya lebih kecil pada sel hewan daripada tumbuhan. Lebih dari 95% protein mitokondria
dikode di genom nuklear. Selain itu juga eukariot memiliki genom kloroplas dimana banyak protein
kloroplas dikode di nukleus.
Untuk lebih jelas melihat perbedaan susunan genom pada prokariot dan eukariot dapat dilihat
pada gambar 2.7
Gambar 2.7 Perbedaan Genom Prokariot dan Eukariot
Transkipsi dan Translasi pada Prokariot dan Eukariot
Perbedaan yang sangat signifikan lainnya adalah mengenai proses transkipsi dan translasi.
Pada prokariot proses transkipsi dan translasi dapat terjadi secara simultan dan berlangsung sederhana
sedangkan pada eukariot transkipsi terjadi di inti dan translasi terjadi di sitoplasma, karena keduanya
tidak dapat berjalan secara bersamaan. Proses transkipsi lebih rumit dikarenakan akses RNA
polymerase terhadap DNA lebih lama akibat DNA dikemas secara kompak dengan protein histon
(gambar 2.8).
Gambar 2.8 Perbedaan Mekanisme Transkipsi dan Translasi
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
· Sel prokariotik merupakan sel yang tidak memiliki membrane inti sehingga aktivitas sel terjadi pada
membrane plasma dan di dalam sitoplasma
· Sel prokariot biasanya berupa sel tunggal
· Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki membrane inti sehingga sel ini memiliki inti sel dan
pada sel eukariot terdapat organel-organel sel yang memiliki fungsinya masing-masing
· Sel eukariot ada yang berbentuk tunggal dan multiseluler
· Selain adanya perbedaan organel sel, terdapat perbedaan genom.
· Genom prokariot pada kromosom tunggal, DNA atau RNA saja
· Pada eukariot genom inti terdapat pada kromosom dan informasi genetic (genom) organel terdapat
pada mitokondria dan plastid (kloroplas)
· Dalam proses hidupnya, terdapat perbedaan dalam proses sintesis protein yaitu pada tahap
transkipsi dan translasi
· Pada prokariot proses transkipsi dan translasi dapat terjadi secara simultan dan berlangsung
sederhana sedangkan pada eukariot transkipsi terjadi di inti dan translasi terjadi di sitoplasma, karena
keduanya tidak dapat berjalan secara bersamaan.