Upload
maxime
View
71
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
SELAMAT DATANG PARA KEPALA SEKOLAH/GURU SMA DI AULA UNAIR LANTAI V KAMPUS C UNAIR - SURABAYA. MENATA ULANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (MASTUHU, 2003) DARI 100% SISWA SEKOLAH DASAR, YANG LULUS HANYA 64,4% - PowerPoint PPT Presentation
Citation preview
SELAMAT DATANGSELAMAT DATANG
PARA KEPALA SEKOLAH/GURU PARA KEPALA SEKOLAH/GURU SMASMA
DI AULA UNAIR LANTAI VDI AULA UNAIR LANTAI V
KAMPUS C UNAIR - SURABAYAKAMPUS C UNAIR - SURABAYA
MENATA ULANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL (MASTUHU, 2003)DARI 100% SISWA SEKOLAH DASAR, YANG LULUS HANYA 64,4%
DARI 64,5% SISWA SD YANG LULUS, HANYA 41,3% YANG MASUK SLTP
DARI 41,3 YANG MASUK SLTP, YANG LULUS SLTP HANYA 30,8%
DARI 30,8% SISWA SLTP YANG LULUS, HANYA 24,0% YANG DITERIMA DI SLTA
DARI 24,0% YANG DITERIMA SLTA, HANYA 11,6% YANG DITERIMA DI PERGURUAN TINGGI
Sekolah : Sekolah : 1.258.2641.258.264
~ 20.000 gedung
SD
47.937
877.772
TK SMP SMA
194.14483.120
SMK
52.7022.589
Perg.Tinggi
Murid : Murid : 50.841.35150.841.351
~ 2.000.000 siswa
SDTK SMP SMA Perg.Tinggi
1.985.7491.985.749
29.092.13029.092.130
9.586.7539.586.753
6.175.5286.175.528
4.001.1914.001.191
Guru : 3.239.318Guru : 3.239.318
~ 200.000 Guru
SDTK SMP SMA Perg.Tinggi
254.531254.531
1.490.9481.490.948
749.571749.571
480.564480.564
208.181208.181
MASALAH & TANTANGANMASALAH & TANTANGAN
Tingkat pendidikan masyarakat relatif masih rendahTingkat pendidikan masyarakat relatif masih rendah– Rata-rata lama sekolah penduduk usia > 15 = 7,1 tahunRata-rata lama sekolah penduduk usia > 15 = 7,1 tahun– Penduduk usia >10 tahun yang berpendidikan SMP = 36,2 % Penduduk usia >10 tahun yang berpendidikan SMP = 36,2 % – Buta aksara untuk penduduk usia > 15 tahun = 10,12 % Buta aksara untuk penduduk usia > 15 tahun = 10,12 %
Dinamika perubahan struktur penduduk belum Dinamika perubahan struktur penduduk belum sepenuhnya terakomodasi dalam pembangunan sepenuhnya terakomodasi dalam pembangunan pendidikanpendidikan
Kesenjangan tingkat pendidikanKesenjangan tingkat pendidikan Fasilitas pelayanan pendidikan belum memadai dan Fasilitas pelayanan pendidikan belum memadai dan
meratamerata
Kualitas pendidikan relatif masih rendah dan belum Kualitas pendidikan relatif masih rendah dan belum mampu memenuhi kompetensi peserta didikmampu memenuhi kompetensi peserta didik
Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEKmengembangkan dan menciptakan IPTEK
Manajemen pendidikan belum berjalan secara efektif dan Manajemen pendidikan belum berjalan secara efektif dan efisienefisien
Anggaran pembangunan pendidikan belum tersedia Anggaran pembangunan pendidikan belum tersedia secara memadaisecara memadai
MASALAH & TANTANGANMASALAH & TANTANGAN
APBN (Belanja Pusat) danAnggaran Departemen Pendidikan Nasional
253,9
15,249
364,115
26,0692
427,6
36,755
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
RP
x T
RIL
YU
N
2004 2005 2006
TAHUN
APBN (Belanja Pusat) Depdiknas
6,01% 7,16%
APBN (Belanja Pusat) Depdiknas
8,60%
LAPORAN UNDP – TAHUN 2004
(UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAM)
DALAM HAL KUALITAS MANUSIA (HUMAN DEVELOPMENT INDEX), NEGARA INDONESIA MENDUDUKI PERINGKAT KE 111 DARI 177 NEGARA DI DUNIA.
(TAHUN 2003 ; PERINGKAT KE 112)DI ASEAN DI BAWAH SINGAPURA, MALAYSIA, THAILAND DAN FILIPINA, DI ATAS MYANMAR, VIETNAM DAN KAMBOJA
SETARA DENGAN PANTAI GADING DAN SENEGAL DI AFRIKA, YANG SAAT KONFERENSI ASIA AFRIKA TAHUN 1955, MASIH BELUM ADA
STRATEGI NASIONAL STRATEGI NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI INDONESIAPENDIDIKAN TINGGI INDONESIA((HIGHER EDUCATION LONG TERM STRATEGIC - HIGHER EDUCATION LONG TERM STRATEGIC - HELTSHELTS)) Peningkatan daya saing bangsaPeningkatan daya saing bangsa
– Mendorong program/disiplin yang dapat meningkatkan Mendorong program/disiplin yang dapat meningkatkan daya saing bangsa (Kualitas dan Relevansi)daya saing bangsa (Kualitas dan Relevansi)
– Pendidikan tinggi sebagai investasi pribadi (private goods) Pendidikan tinggi sebagai investasi pribadi (private goods) sekaligus memiliki keuntungan sosial (public goods)sekaligus memiliki keuntungan sosial (public goods)
Otonomi dan desentralisasiOtonomi dan desentralisasi– Keragaman: tahap kemajuan, relevansi regional, ukuranKeragaman: tahap kemajuan, relevansi regional, ukuran– Kompleksitas: jumlah besar, secara geografis tersebarKompleksitas: jumlah besar, secara geografis tersebar– Keunggulan dalam jaringan kerjasamaKeunggulan dalam jaringan kerjasama
Organisasi yang sehatOrganisasi yang sehat– Prasyarat utama untuk dapat berkontribusiPrasyarat utama untuk dapat berkontribusi– Sebagai aset, bukan beban Sebagai aset, bukan beban
ISYU STRATEGIS ISYU STRATEGIS Daya saing bangsa IndonesiaDaya saing bangsa Indonesia Country competitiveness: 28/30Country competitiveness: 28/30 Macro economic in domestic economy 24/30Macro economic in domestic economy 24/30 Govt policy toward competitiveness 27/30Govt policy toward competitiveness 27/30 Enterprise performing in innovative, profitable, Enterprise performing in innovative, profitable,
and responsible manner 30/30and responsible manner 30/30 Basic technology, scientific, and human Basic technology, scientific, and human
resources meet the needs of business 30/30resources meet the needs of business 30/30 World Investment Report (2003) 138/140World Investment Report (2003) 138/140 Human Development Index 110/173 (2002)Human Development Index 110/173 (2002) Country risk 150/185Country risk 150/185 PERC: Highest Corruption Index 7/102PERC: Highest Corruption Index 7/102
Higher Education Development in IndonesiaHigher Education Development in Indonesia Started in the 19th century Started in the 19th century Before the 2Before the 2ndnd WW around 200 WW around 200
studentsstudents Expansion started after the Expansion started after the
independence in 1945independence in 1945 The Education Act 1961 The Education Act 1961 23 HE 23 HE
institutionsinstitutions Further expansions take place Further expansions take place
since 1970’s. since 1970’s. In 1975: 200,000 students In 1975: 200,000 students
enrolled; expanded to 1.1 million enrolled; expanded to 1.1 million in 1985; 2.5 millions in 1995; in 1985; 2.5 millions in 1995; and >3.5 millions in 2002 (GER and >3.5 millions in 2002 (GER increases from 2% in 1975 to increases from 2% in 1975 to >14% in 2002)>14% in 2002)
Number of institutions (2003):Number of institutions (2003):– Public: 81Public: 81– Private: >2200Private: >2200
0
500.000
1.000.000
1.500.000
2.000.000
2.500.000
3.000.000
3.500.000
4.000.000
1975 1985 1995 2001
VISIVISI
Insan Indonesia Cerdas Insan Indonesia Cerdas dan dan
KompetitifKompetitif
RASAPIKIR
RAGA
JIWA
Konsep Pendidikan Konsep Pendidikan HolistikHolistik
MISIMISI
Mewujudkan pendidikan yang Mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan mampu membangun insan Indonesia yang cerdas dan Indonesia yang cerdas dan kompetitif dengan adil, bermutu kompetitif dengan adil, bermutu dan relevan untuk kebutuhan dan relevan untuk kebutuhan masyarakat globalmasyarakat global
Perluasan dan Pemerataan Pendidikan Perluasan dan Pemerataan Pendidikan Peningkatan Mutu dan Relevansi Peningkatan Mutu dan Relevansi
PendidikanPendidikan Governance dan AkuntabilitasGovernance dan Akuntabilitas
KEBIJAKAN POKOK KEBIJAKAN POKOK PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONALPEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
Undang Undang Dasar 1945Undang Undang Dasar 1945UU No 20/2003UU No 20/2003
Pembaruan Pendidikan
Menyusun pola dasar manajemen mutu Menyusun pola dasar manajemen mutu pendidikan melalui standarisasi, pendidikan melalui standarisasi, penjaminan mutu dan akreditasi yang penjaminan mutu dan akreditasi yang tertuang melalui PP 19/2005 tentang tertuang melalui PP 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan Badan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
BSNP bertugas mengembangkan dan BSNP bertugas mengembangkan dan merumuskan standar nasional merumuskan standar nasional pendidikan (isi/kurikulum, proses, pendidikan (isi/kurikulum, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan)dan penilaian pendidikan)
Pembaruan Pendidikan (1/3)(1/3)
Pembaruan PendidikanPembaruan Pendidikan(2/3)(2/3)
Menyelesaikan perangkat peraturan Menyelesaikan perangkat peraturan perundang-undangan: perundang-undangan: RUU Guru dan Dosen,RUU Guru dan Dosen,RUU Badan Hukum Pendidikan, RUU Badan Hukum Pendidikan, RPP Penyelenggaraan Pendidikan, RPP Penyelenggaraan Pendidikan, RPP Pendanaan dan Pengelolaan RPP Pendanaan dan Pengelolaan
Pendidikan, Pendidikan, RPP Pendidikan Agama dan RPP Pendidikan Agama dan
Pendidikan Keagamaan, Pendidikan Keagamaan, RPP Pendidikan KedinasanRPP Pendidikan Kedinasan
Restrukturisasi organisasi :Restrukturisasi organisasi :Pembentukan Ditjen Peningkatan Pembentukan Ditjen Peningkatan
Mutu Pendidik dan Tenaga Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk merumuskan Kependidikan untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang standarisasi teknis di bidang peningkatan mutu pendidik dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. tenaga kependidikan.
Pembentukan Pusat Informasi dan Pembentukan Pusat Informasi dan HumasHumas
Revitalisasi LPMPRevitalisasi LPMP
Pembaruan PendidikanPembaruan Pendidikan(3/3)(3/3)
“Profesi Guru adalah profesi yang mulia, profesi yang luhur yang patut kita berikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Mudah-mudahan dengan pencanangan ini kita dapat meningkatkan harkat dan martabat guru sebagai pejuang tanpa akhir”
Susilo Bambang Yudhoyono
Pencanangan Guru sebagai Pencanangan Guru sebagai ProfesiProfesi
24 Nopember 2004
UNAIR BHMN UNAIR BHMN
UNAIR UNTUK SEPENUHNYA MENJADI UNAIR UNTUK SEPENUHNYA MENJADI SEBUAH PERGURUAN TINGGI YANG SEBUAH PERGURUAN TINGGI YANG OTONOM DENGAN STATUS BADAN HUKUM OTONOM DENGAN STATUS BADAN HUKUM MILIK NEGARA DENGAN KEMANDIRIAN MILIK NEGARA DENGAN KEMANDIRIAN YANG TINGGI DALAM PENYELENGGARAAN YANG TINGGI DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM KEGIATAN SERTA PROGRAM KEGIATAN SERTA PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYASUMBER DAYA
VISI UNAIR :VISI UNAIR :
Menjadi universitas yang Menjadi universitas yang mandirimandiri, , inovatifinovatif , , terkemukaterkemuka di tingkat di tingkat nasional dan internasionalnasional dan internasional,, peloporpelopor pengembangan ilmu pengetahuan, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora, dan teknologi, humaniora, dan seniseni berdasarkan berdasarkan moral agamamoral agama
VISIVISI - Kemandirian - Kemandirian
- Akademik unggul- Akademik unggul
- Inovatif- Inovatif
- Moral Agama- Moral Agama
MISI :MISI : Menyelenggarakan pendidikan akademik, Menyelenggarakan pendidikan akademik,
vokasional, dan profesi yang berbasis teknologi vokasional, dan profesi yang berbasis teknologi pembelajaran modern;pembelajaran modern;
Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan, dan Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan, dan penelitian kebijakan yang inovatif untuk menunjang penelitian kebijakan yang inovatif untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian pada pengembangan pendidikan dan pengabdian pada masyarakat;masyarakat;
Mendarmabaktikan keahlian dalam bidang Mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu,teknologi, humaneora, dan seni kepada ilmu,teknologi, humaneora, dan seni kepada masyarakat;masyarakat;
Mengupayakan kemandirian dalam pelaksanaanTri Mengupayakan kemandirian dalam pelaksanaanTri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengembangan Dharma Perguruan Tinggi melalui pengembangan kelembagaan manajemen modern yang berorientasi kelembagaan manajemen modern yang berorientasi pada mutu dan kemampuan bersaing secara pada mutu dan kemampuan bersaing secara internasional.internasional.
Sistem Pengelolaan perguruan TinggiSistem Pengelolaan perguruan Tinggi
OTONOMI
AKREDITASIAKUNTABILITAS
EVALUASI
KUALITASKUALITAS
Kemandirian Unair :Kemandirian Unair :
Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dengan pengelolaan secara mandiri, dengan pengelolaan secara mandiri, akuntabel dan transparan serta akuntabel dan transparan serta berkelanjutanberkelanjutan
Prinsip mandiri dalam pengembangan Prinsip mandiri dalam pengembangan akademik dan sumberdaya akademik dan sumberdaya pendukungnyapendukungnya
Kemandirian kelembagaan dapat Kemandirian kelembagaan dapat tercermin dalam berbagai preogram tercermin dalam berbagai preogram pencapaian VISI Unair tersebut.pencapaian VISI Unair tersebut.
Akademik Akademik UnggulUnggul Academic excellence,Academic excellence, merupakan merupakan
orientasi tunggalorientasi tunggal dalam dalam penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di UnairUnair
Manajemen pembelajaran berbasis Manajemen pembelajaran berbasis teknologi, berorientasi pada kualitas teknologi, berorientasi pada kualitas dan bersifat kompetitifdan bersifat kompetitif
Peningkatan kualitas SDM akademik, Peningkatan kualitas SDM akademik, dengan dukungan infrastruktur dengan dukungan infrastruktur pendidikan yang baikpendidikan yang baik
InovatifInovatif
Dipakai sebagai upaya Dipakai sebagai upaya “Continous “Continous Improvement”Improvement” dalam dalam penyelenggaraan Pendidikan penyelenggaraan Pendidikan Tinggi di UnairTinggi di Unair
Inovasi sebagai dasar dalam Inovasi sebagai dasar dalam strategi perubahan dan strategi perubahan dan implementasinyaimplementasinya
Pengembangan IPTEKS, berbasis Pengembangan IPTEKS, berbasis life scienceslife sciences, dilakukan secara , dilakukan secara inovatif dan berkelanjutaninovatif dan berkelanjutan
Moral AgamaMoral Agama Merupakan dasar berperilaku dan ber-Merupakan dasar berperilaku dan ber-
etika dalam kehidupan akademik etika dalam kehidupan akademik dikampus Unairdikampus Unair
Moral Agama sebagai tolok-ukur, guna Moral Agama sebagai tolok-ukur, guna membentuk lulusan Unair yang membentuk lulusan Unair yang berakhlaq, sesuai dengan fungsi dan berakhlaq, sesuai dengan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasionaltujuan Pendidikan Nasional
Sebagai dasar dalam mengembangkan Sebagai dasar dalam mengembangkan etika akademik, kebebasan akademik etika akademik, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademikdan kebebasan mimbar akademik
Visi dan Misi Pendidikan Nasional :Visi dan Misi Pendidikan Nasional :
- integrasi nasional- integrasi nasional
- martabat kemanusiaan- martabat kemanusiaan
- spiritualitas-moralitas- spiritualitas-moralitas
- kecerdasan- kecerdasan
- kecakapan hidup- kecakapan hidup
Sistem Pengelolaan perguruan TinggiSistem Pengelolaan perguruan Tinggi
OTONOMI
AKREDITASIAKUNTABILITAS
EVALUASI
KUALITASKUALITAS
PrinsipPrinsip Paradigma Pendidikan Paradigma Pendidikan Tinggi Tinggi yang berbasisyang berbasis kualitaskualitas, , yaitu :yaitu :
AkreditasiAkreditasi Evaluasi DiriEvaluasi Diri Otonomi Otonomi
PengelolaanPengelolaan AkuntabilitaAkuntabilita
s Publiks Publik
Telah dikerjakan
Telah dikerjakan
Telah dikerjakan Telah dikerjakan
Telah dikerjakan Telah dikerjakan
KUALIFIKASIKUALIFIKASI JUMLAHJUMLAH
Doktor
Magister
Spesialis 1
Sarjana
277
781
454
Guru Besar
Lektor Kepala
Lektor
Asisten Ahli
133
417
546
421
TENAGA DOSEN(1.517 orang)
78%
73%
STRATA LULUSAN
DOKTOR (S3)
MAGISTER SAINS (S2)
SPESIALIS 1 (SP1)
SARJANA (S1)
DIPLOMA (D4)
DIPLOMA (D3)
DIPLOMA (D1)
JUMLAH ALUMNI
914
5.766
4.205
46.164
503
14.582
560
72.694
JUMLAH LULUSAN s/d FEB 2007JUMLAH LULUSAN s/d FEB 2007
STRATA JUMLAH
PASCASARJANA (S3/S2)
SPESIALIS (Sp I)
SARJANA (S1)
DIPLOMA (D4/D3)
JUMLAH
1.438
202
16.235
3.835
21.289
JUMLAH MAHASISWAJUMLAH MAHASISWA
SARANA & PRASARANASARANA & PRASARANAKampus A, B, dan CKampus A, B, dan CPerpustakaan A, B, dan CPerpustakaan A, B, dan CAsrama Mahasiswa dan MahasiswiAsrama Mahasiswa dan MahasiswiBus Antar Kampus A – B – C Bus Antar Kampus A – B – C Student CenterStudent CenterGedung Serba GunaGedung Serba GunaAuditoriumAuditoriumKantinKantinDinas Kesehatan Dinas Kesehatan Job Placement CenterJob Placement CenterPinlabsPinlabsPusat KomputerPusat KomputerLaboratorium Dasar dan TDCLaboratorium Dasar dan TDCUnit LayananUnit LayananUnit Kegiatan MahasiswaUnit Kegiatan Mahasiswa
JUMLAH PESERTA SPMB TAHUN 2004 dan 2005
NoNo RegionalRegional 20042004 20052005 % Turun% Turun
1.1. Regional IRegional I 190.111190.111 175.138175.138 7.277.27
2.2. Regional IIRegional II 58.65558.655 49.70649.706 14.5014.50
3.3. Regional IIIRegional III 90.90690.906 80.07880.078 11.0611.06
TOTALTOTAL 339.67339.6722
304.922304.922 9.53
EVALUASI PELAKSANAAN SPMB 2005
BAGAIMANA CARA MASUK UNAIR BAGAIMANA CARA MASUK UNAIR ??
SPMBSPMB
PMDK - UNAIRPMDK - UNAIR
JALUR PRESTASI
PENDAFTARAN : 7 – 12 MEI 2007 TPPA : 13 MEI 2007 PENGUMUMAN : 15 MEI 2007
JALUR UMUM GELOMBANG I PENDAFTARAN : 4 – 9 JUNI 2007 TPPA : 10 JUNI 2007 PENGUMUMAN : 12 JUNI 2007
JALUR UMUM GELOMBANG III PENDAFTARAN : 30 JULI – 04 AGUSTUS 2007 TPPA : 5 AGUSTUS 2007 PENGUMUMAN : 7 AGUSTUS 2007
PENDAFTARAN/PEMBAYARAN DI BANK : 13 – 23 JUNI 2007
UJIAN : RABU - KAMIS, 27 – 28 JUNI 2005 PENGUMUMAN : 28 JULI 2007
PERSAINGAN KETAT UNTUK MASUK UNAIRPERSAINGAN KETAT UNTUK MASUK UNAIRNILAI RATAAN IPA TERTINGGI KE 4 (689,05)NILAI RATAAN IPA TERTINGGI KE 4 (689,05)SETELAH ITB (752,01), UI (741,74), ITS SETELAH ITB (752,01), UI (741,74), ITS (693,88)(693,88)
FAKULTAS FARMASIFAKULTAS FARMASIKEKETATAN TERTINGGI IPA KE 2 KEKETATAN TERTINGGI IPA KE 2 DI UNAIR (1:31)DI UNAIR (1:31)SETELAH FK (1:36)SETELAH FK (1:36)
KEKETATAN TERTINGGI KEKETATAN TERTINGGI DI FARMASI INDONESIA (1:31) ; DI FARMASI INDONESIA (1:31) ; UGM (1:29) ; ITB (1:23) ; UI (1:20)UGM (1:29) ; ITB (1:23) ; UI (1:20)
JENJANG PENDIDIKANJENJANG PENDIDIKANJALUR PMDK -UNAIRJALUR PMDK -UNAIR
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA(STRATA - 1)
MELALUI JALUR PRESTASI, JALUR UMUM, ALIH JENJANG
PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA(D-4, D-3, D-1)
MELALUI JALUR DIPLOMA
JALUR PMDK - UNAIRJALUR PMDK - UNAIR
LULUSANSLTA
LULUSANSLTA
LULUSAN D3LULUSAN D3 ALIH JENJANG
JALUR PRESTASI
JALUR DIPLOMA
JALUR UMUM
TERIMA KASIHTERIMA KASIH