Selebriti

Embed Size (px)

DESCRIPTION

seledri

Citation preview

  • 1

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Kehidupan modern memberikan banyak kemudahan dan kecepatan dalam

    memenuhi kebutuhan telah berdampak terhadap berubahnya gaya hidup sebagian

    besar orang. Banyaknya makanan cepat saji (fast food) dan makanan berkadar

    lemak tinggi menyebabkan sebagian orang kurang tertarik untuk menkonsumsi

    makanan sehat alamiah yang memerlukan proses lama, padahal makanan tersebut

    memberikan banyak manfaat. Kesibukan serta sarana transportasi yang memadai

    untuk menunjang sarana sehari-hari menyebabkan sebagian orang kurang

    melakukan gerakan fisik atau berolahraga sehingga proses-proses metabolisme

    tubuh menjadi terganggu. Hal-hal diatas merupakan sebagian dari sekian banyak

    faktor yang mendukung terjadinya hipertensi.

    Saat ini hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terbesar yang

    menyebabkan kematian dini dan mengakibatkan terjadinya penyakit jantung

    koroner, stroke, dan gagal jantung. Hipertensi merupakan masalah kesehatan

    yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan kualitas sumber daya

    manusia sehingga memerlukan penanganan secara sungguh-sungguh untuk

    mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi langsung maupun tak

    langsung.

    Prevalensi penyakit hipertensi di dunia terus meningkat. Pada tahun 2003

    diperkirakan terdapat 50 juta pasien hipertensi di Amerika Serikat dan 1 milyar di

    seluruh dunia. Angka kesakitan hipertensi di negara maju sebesar 37,5% dan

    pada tahun 2025 terpusat di negara berkembang. Berdasarkan hasil Survey

    Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2000, prevalensi hipertensi di

    Indonesia cukup tinggi yaitu sekitar 15-20% atau 83 dari 1.000 penduduk

    menderita hipertensi. Menurut Darmojo Boedhi, 50% orang yang diketahui

    hipertensi di negara berkembang hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan

    hanya 12,5% yang diobati secara baik.

  • 2

    Pengobatan hiperteni di Indonesia masih bersifat suportif, yaitu mengatasi

    gejala sebagai akibat peningkatan tekanan darah dan sebagai akibat adanya

    komplikasi dari penyakit hipertensi. Upaya pencegahan dan pengendalian faktor

    risiko yang dapat menimbulkan terjadinya hipertensi, merupakan pilihan terbaik

    selain menggunakan obat dan berbagai teknik pengobatan modern. Keberadaan

    obat tradisional membantu masyarakat untuk memilih bentuk pengobatan

    alternatif lain yang sesuai. Pengembangan obat tradisional sudah mulai dilakukan

    di Indonesia dalam upaya memperoleh terapi pengobatan yang lebih aman dengan

    efek samping minimal. Salah satu tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat

    adalah tanaman seledri (Apium graveolens L.). Tanaman seledri (Apium

    graveolens L.) merupakan salah satu tanaman tropis dan mudah ditemukan di

    Indonesia, serta harganya relatif murah. Potensi seledri di Indonesia untuk

    dijadikan obat tradisional terhadap berbagai penyakit sangat besar. Hal ini

    disebabkan karena kandungan senyawa kimia dalam tanaman seledri (Apium

    graveolens L.) seperti, flavonoid, saponin, tanin, minyak atsiri, flavo-glukosida

    (apiin), apigenin, kolin, lipase, asparagine, zat pahit, vitamin (A,B, dan C).

    Tanaman ini sudah digunakan sejak lama sebagai pengobatan tradisional yaitu

    untuk antihipertensi.

    Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Petkov V. Plants dan Opdyke

    DLJ mengenai tanaman seledri (Apium graveolens L) untuk anti hipertensi. Hasil

    penelitian tersebut menunjukkan bahwa tanaman seledri (Apium graveolens L)

    mengandung senyawa yang berkhasiat untuk mengatasi hipertensi. Senyawa

    apigenin yang terdapat dalam tanaman seledri (Apium graveolens L) secara in vivo

    mempunyai efek hipotensif (menurunkan tekanan darah). Percobaan perfusi pembuluh darah

    menunjukkan bahwa apigenin juga mempunyai efek sebagai vasodilator

    perifer yang berhubungan dengan efek antihipertensinya.

    Pemikiran tersebut melatar belakangi pemanfaatan tanaman seledri

    (Apium graveolens L) sebagai salah satu bahan alami yang digunakan untuk

    pengobatan hipertensi. Tanaman seledri (Apium graveolens L) dapat dibuat dalam

  • 3

    berbagai bentuk sedian farmasetika. Saat ini, tanaman seledri (Apium graveolens

    L) hanya tersedia dalam bentuk sediaan farmasi yaitu tablet yakni termasuk

    fitofarmaka, sediaan tersebut masih memiliki beberapa kekurangan. Harga dari

    sedian-sedian tersebut masih relatif mahal dan tidak semua lapisan masyarakat

    dapat mengjangkaunya. Untuk itu perlu adanya inovasi lain dari pemanfaatan

    tanaman seledri salah satunya adalah dibuat menjadi biskuit.

    Biskuit merupakan salah satu jenis cemilan yang sangat digemari di

    Indonesia. Selain harganya lebih murah, proses pembutannya relaif mudah dan

    rasanya yang enak. Usaha biskuit seledri ini sangat prospektif, karena tingginya

    permintaan untuk pengobatan hipertensi. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya

    masyarakat yang menderita hipertensi dan biaya pengobatan yang masih mahal,

    sehingga peneliti tertarik untuk mengembangkan pemanfaatan tanaman seledri

    (Apium graveolens L) sebagai cemilan sehat dan lezat sebagai alternative terapi

    hipertensi.

    Beberapa tahun ke depan produk biskuit ini sendiri masih memiliki

    prospek yang sangat baik. Produk ini dikonsumsi oleh semua kelompok umur,

    dari semua golongan, mulai daerah perkotaan hingga ke pelosok-pelosok daerah.

    Dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar yang

    sangat besar untuk produk biskuit. Kapasitas produksi industri biskuit di

    Indonesia terus menunjukan peningkatan setiap tahunnya, yaitu mencapai

    296.074 ton/tahun pada 2005, kemudian meningkat menjadi 299.035 ton/tahun

    pada 2006. Sampai dengan 2008 kapasitas terus bertambah hingga mencapai

    314.106 ton per tahun. Sedangkan pada 2009 ini kapasitas produksi diperkirakan

    akan meningkat lagi menjadi 326.670 ton per tahun.

  • 4

    B. PERUMUSAN MASALAH

    1. Apakah tanaman seledri (Apium graveolens L) bisa dibuat menjadi camilan

    biskuit yang bermanfaat sebagai alternatif terapi hipertensi?

    2. Metode apa yang digunakan untuk penjualan camilan biskuit seledri?

    3. Bagaimana cara mendapatkan keuntungan maksimal dari hasil penjualan

    camilan biskuit seledri?

    4. Bagaimana cara mengembangkan penjualan camilan biskuit seledri sebagai

    terapi Hipertensi?

    5. Apakah camilan biskuit seledri berpotensi dapat diterima masyarakat dengan

    pertimbangan manfaatnya sebagai alternatif anti hipertensi dan nilai

    ekonomisnya?

    6. Seberapa besar potensi penjualan camilan biskuit seledri di masyarakat?

    C. TUJUAN

    1. Memproduksi biskuit dari tanaman seledri (Apium graveolens L) yang dapat

    dijadikan sebagai sebuah usaha mandiri.

    2. Mendapatkan keuntungan hasil penjualan dari camilan biskuit seledri.

    3. Menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan dan kreatifitas berbasis

    akademis dengan memanfaatkan tanaman seledri.

    4. Menciptakan peluang usaha mandiri yang bergerak di bidang kreatifitas

    mahasiswa yang mandiri.

    5. Untuk mengetahui dapat tidaknya biskuit dari tanaman seledri (Apium

    graveolens L) diterima oleh masyarakat dengan pertimbangan manfaatnya

    sebagai alternatif anti hipertensi dan nilai ekonomisnya.

  • 5

    D. LUARAN YANG DIHARAPKAN

    Luaran yang diharapkan dari proposal ini adalah berupa produk camilan

    biskuit seledri berlabel dan bermerk SELEBRITI, yang dapat menciptakan

    suatu usaha mandiri yang bergerak dibidang kreatifitas mahasiswa yang mandiri

    dan menguntungkan. Selain itu juga dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan

    kreatifitas berbasis akademis yang memanfaatkan tanaman seledri. Secara

    berkelanjutan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah alternatif cemilan

    biskuit yang dapat digunakan untuk terapi pengobatan hipertensi dengan berbasis

    keunggulan lokal dan dapat meningkatkan pendapatan (added value) petani

    seledri (Apium graveolens L) di Indonesia.

    E. KEGUNAAN

    Proposal ini sangat berguna bagi banyak pihak. Bagi mahasiswa, proposal ini

    merupakan inforrmasi yang sangat berguna sebagai inspirasi untuk menciptakan

    suatu usaha mandiri yang kreatif dan menguntungkan. Bagi masyarakat produk

    ini dapat menambah alternatif sediaan herbal untuk terapi pengobatan hipertensi.

    Dan bagi pemerintah proposal dapat menambah pemasukan daerah yang berbasis

    keunggulan lokal dari petani tanaman seledri di daerah tersebut.

    F. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

    Penjualan biskuit di Indonesia diperkirakan meningkat 5%-8% pada 2012,

    menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Roti, Biskuit, dan Mi Instan Indonesia

    (Arobim). Peningkatan pada tahun ini mengikuti pertumbuhan industri makanan

    nasional secara keseluruhan. Peningkatan konsumsi didukung penambahan

    penduduk, khususnya penduduk usia produktif di masyarakat.

    Usaha biskuit seledri memiliki peluang bisnis yang cukup menjanjikan di

    pasaran karena saat ini belum ada produk biskuit dengan berbahan dasar tanaman

    seledri. Produk ini berupa biskuit yang mempunyai kandungan gizi lengkap, yang

  • 6

    sangat bermanfaat bagi kesehatan, khususnya dalam proses penyembuhan

    penyakit hipertensi. Produk ini juga relatif murah, sehingga mampu dijangkau

    oleh semua lapisan masyarakat. Kelebihan lain produk ini praktis, enak dan sehat.

    Walaupun sudah banyak produk-produk biskuit di pasaran, namun produk ini

    akan dapat bersaing dengan produk lainnya. Selain itu produk ini dapat

    dikonsumsi dari segala golongan dan semua lapisan masyarakat. Untuk sementara

    sasaran yang dituju adalah penderita hipertensi. Jumlah penderita hipertensi di

    Yogyakarta kurang lebih berjumlah 15.000 orang dengan perkiraan jumlah ini

    akan terus meningkat setiap tahunnya, dari jumlah tersebut sudah dapat

    memberikan keuntungan.

    Produk cemilan biskuit seledri ini berisi 10 potong biskuit yang dikemas

    dengan kemasan yang menarik dan harga yang terjangkau. Tiap kemasannya

    dijual dengan harga 7.000 rupiah dengan asumsi laba dari tiap kemasannya 3.000

    rupiah. Target penjualan produk cemilan biskuit seledri ini tiap bulannya 500

    kemasan yang terjual, sehingga keuntungan tiap bulannya mencapai 1,5 juta

    rupiah. Berdasarkan analisa ekonomi besarnya keuntungan yang didapat diyakini

    hanya dalam waktu 5-6 bulan Break even poin (BEP) akan tercapai.

    Dalam hal rencana pemasaran, target utama dari produk kami adalah toko-

    toko dan juga minimarket yang ada di Yogyakarta terlebih dahulu. Kami akan

    mencoba mengajak pemilik toko atau minimarket untuk bisa bekerja sama dalam

    hal pemasaran produk kami. Setelah cukup berkembang, kami akan memasarkan

    produk kami ke toko-toko dan minimarket yang berada di luar Yogyakarta. Kami

    juga akan melakukan pemasaran dan pengenalan produk melalui media masa

    cetak, blog dan juga jejaring sosial seperti facebook, twitter dan lain-

    lain. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa blog dan jejaring sosial bukan

    merupakan hal yang asing lagi di kalangan masyarakat kita. Blog dan jejaring

    sosial ini akan berisi informasi mengenai nama rumah produksi, alamat, serta

    produk yang telah dikemas dalam kemasan yang menarik sehingga siapapun yang

    melihatnya akan merasa tidak sabar untuk membelinya, dan juga akan dicantum

  • 7

    daftar harga dari produk tersebut. Dari blog dan jejaring sosial ini diharapkan

    masyarakat dapat mengetahui produk yang terbuat dari tanaman seledri ini, tidak

    hanya di Yogyakarta saja tetapi luar Yogyakarta, sehingga bisa meraup pasaran

    nasional yang nantinya diharapkan juga dapat menembus pasar internasional

    Secara umum gambaran pemasaran produk dapat dilihat bagan berikut ini :

    Gambar 1. Gambaran umum pemasaran produk

    G. METODE PELAKSANAAN

    Tahap pertama yaitu proses produksi, pada proses produksi biskuit seledri ini

    kami dibantu oleh beberapa orang pekerja yang akan melakukan pembuatan

    produk dari tahap awal yaitu pencampuran, pembentukan, pemanggangan,

    pendinginan, hingga akhir yaitu pengemasan, yang akan kami kemas kedalam

    plastik atau alumunium foil.

    Tahap kedua atau yang terakhir adalah tahap pemasaran. Tahap pemasaran ini

    dibantu oleh beberapa pekerja, baik pemasaran yang dilakukan secara langsung

    maupun melalui media masa cetak, blog dan jejaring sosial. Dan juga dibantu

    oleh pemilik toko-toko dan minimarket yang ada di Yogyakarta.

    Dan tahap yang terakhir, kami mengawasi dan mengevaluasi semua kegiatan

    mulai dari proses praformulasi hingga pemasaran. Harapannya dari hasil evaluasi

    Rumah Produksi

    Toko dan Minimarket

    di Yogyakarta

    Media masa cetak,

    blog dan Jejaring sosial

    Toko dan Minimarket

    di Indonesia Rencana Awal

    Rencana berikutnya

  • 8

    bisa memberikan rekomendasi-rekomendasi positif untuk dikembangkan pada

    waktu yang akan datang. Sehingga proses penjualan atau pemasaran bisa

    berkelanjutan hingga menjadi sebuah usaha yang besar bertaraf nasional bahkan

    internasional yang sangat menguntungkan.

    H. JADWAL KEGIATAN

    Tabel 1. Jadwal kegiatan

    Jenis Kegiatan Tahun 2012-2013

    Bulan ke-

    1

    Bulan ke-

    2

    Bulan ke-

    3

    Bulan ke-

    4

    Bulan ke-

    5

    Tahap persiapan

    a. Persiapan

    rumah

    produksi

    b. Pembelian

    bahan pokok

    c. Pembelian

    peralatan

    *

    *

    *

    Tahap produksi

    a. Pencampuran

    (mixing)

    b. Pembentukan

    (forming)

    c. Pemanggangan

    (bucking)

    d. Pendingina

    (refrigeration)

    e. Pengemasan

    (packaging)

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

  • 9

    Tahap pemasaran

    a. Pemasaran di

    toko dan

    minimarket di

    Yogyakarta

    b. Pemasaran

    Melalui media

    cetak, blog dan

    jejaring sosial

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    *

    I. RANCANGAN BIAYA

    Tabel 3. Biaya pembelian peralatan

    No. Nama barang Jumlah Harga satuan

    (Rp)

    Harga total (Rp)

    1. Oven 1 buah 3.000.000 3.000.000

    2. Mixer 2 buah 370.000 720.000

    3. Blender 2 buah 300.000 600.000

    4. Baskom 5 buah 13.000 65.000

    5. Sendok 1 lusin 3.000 36.000

    6. Loyang 20 buah 10.000 200.000

    7. Mangkok 1 lusin 3.000 36.000

    8. Aluminium foil 100 pack 1.000 100.000

    9. Mesin sealer pneumatic 1 buah 3.500.000

    TOTAL 8.257.000

  • 10

    Tabel 4. Biaya pembelian bahan

    No. Nama barang Jumlah Harga satuan

    (Rp)

    Harga total (Rp)

    1. Seledri 10 kg 4.000 40.000

    2. Tepung terigu 20 kg 8.000 160.000

    3. Gula 10 kg 10.000 100.000

    4. Margarine 10 kg 15.000 150.000

    5. Susu 20 kaleng 7.000 140.000

    6. Telur 20 kg 20.000 400.000

    7. Garam 5 pack 10.000 50.000

    8. Tepung maizena 10 pack 10.000 100.000

    9. Keju 10 kotak 15.000 150.000

    TOTAL 1.290.000

    Tabel 5. Biaya-biaya lainnya

    No. Nama barang Harga total (Rp)

    1. Transportasi 100.000

    2. Cetak kemasan 353.000

    TOTAL 453.000

    Tabel 6. Total biaya keseluruhan

    No. Nama barang Harga total (Rp)

    1. Biaya pembelian peralatan 8.257.000

    2. Biaya pembelian bahan 1.290.000

    3. Biaya-biaya lainnya 453.000

    TOTAL 10.000.000

  • 11

    J. LAMPIRAN

    Biodata Ketua Pelaksana Kegiatan

    Data pribadi

    Nama : Yoga Dwi Saputra

    Tempat, tanggal lahir : Sei Duri, 27 November 1991

    Alamat rumah : Jl.Tani Gg.Kelapa Dua, No. 166, Kel. Kuala, Kec.

    Singkawang Barat, Kota Singkawang, Kalimantan Barat

    Telp. 0857 434 041 65

    Email : [email protected]

    Pekerjaan : Mahasiswa Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Islam

    Indonesia

    NIM : 09613192

    Alamat Jogja : Jalan Kaliurang km.12,5 Sleman Yogyakarta

    Riwayat pendidikan

    Nama pendidikan/ program Institusi

    Program Sarjana Farmasi

    (2009 - sekarang)

    Fakultas MIPA Universitas Islam

    Indonesia, Yogyakarta

    Sekolah Lanjutan Tingkatan Atas

    (2006 - 2009)

    SMA NEGERI 4 SINGKAWANG

    Sekolah Menengah Pertama

    (2003 - 2006)

    SMP NEGERI 3 SINGKAWANG

    Sekolah Dasar

    (1997 - 2003)

    SD NEGERI 16 SINGKAWANG

    Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan untuk

    digunakan lebih lanjut.

    Yogyakarta, 29 Oktober 2012

    Hormat saya,

    Yoga Dwi Saputra

    NIM.09613192

  • 12

    Biodata Anggota Kelompok

    Nama : Ridwan Ibnu Bahari

    NIM : 10613288

    Jurusan/Angkatan : Farmasi/2010

    Alamat : Jl. Kaliurang KM 14,5 Sleman, Yogyakarta

    Nama : Bestoro Qoyyuman

    NIM : 10613251

    Jurusan/Angkatan : Farmasi/2010

    Alamat : Jl.Sunan Kudus, No.A1, Gatak, Tamantirto,

    Kasihan, Bantul, Yogyakarta

    Nama : Nining Astini Febriana

    NIM : 11613099

    Jurusan/Angkatan : Farmasi/2011

    Alamat : Jl. Kaliurang KM 14 Sleman, Yogyakarta

    Nama : Istiqari Silma Arifah

    NIM : 11613100

    Jurusan/Angkatan : Farmasi/2011

    Alamat : Jl. Kaliurang KM 14,5 Sleman, Yogyakarta

  • 13

    Biodata Dosen Pembimbing

    Nama Lengkap : Hady Ansory T., S.Si., Apt.

    NIP : 056130703

    Alamat Rumah : Jl. Kaliurang Km. 13,5 (Candi Karang) Sleman,

    Yogyakarta

    No. Telp/Hp : 081912244930

    Email : [email protected]

    Riwayat Pendidikan:

    Jenjang S1

    Nama Pendidikan : Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA, Universitas Islam

    Indonesia

    Lulus(Tgl/Bln/Thn) : 3 November 2003

    Bidang Keahlian : Biologi Farmasi

    Judul Tugas Akhir : Uji aktivitas antibakteri salep ekstrak buah ciplukan

    (physalis angulata L.) basis PEG terhadap bakteri

    Staphylococcus aureus

    Jenjang S2

    Nama Pendidikan : Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas

    Gadjah Mada

    Lulus(Tgl/Bln/Thn) : Masih studi

    Bidang Keahlian : Biologi Farmasi