Upload
harry-ardiyanto
View
314
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
dentistry
Citation preview
SEMEN IONOMER KACA (SIK)
Glass ionomer cement atau Semen Ionomer Kaca (GIC atau SIK) merupakan bahan
restorasi yang banyak digunakan oleh dokter gigi dan terus dikembangkan. SIK memiliki
kemampuan berikatan secara fisikokimiawi baik pada email maupun dentin. Kekurangan SIK
jika dibandingkan dengan bahan tumpatan lain adalah kurang estestik, sulit dipolish, dan
mempunyai sifat brittle.
SIK melepaskan ion fluor dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga dapat
menghilangkan sensitivitas dan mencegah terjadinya karies sekunder. Kemampuan bahan
material dalam melepaskan ion fluor terhadap compressive strength dari bahan restorasi SIK,
mengakibatkan korelasi negatif antara pelepasan ion fluoride dengan compressive strength.
Bahan material yang memiliki tingkat pelepasan ion fluoride yang lebih tinggi, secara umum
mempunyai kekuatan yang lebih rendah dari material yang memiliki tingkat pelepasan ion
fluoride yang rendah.
SIK sering disebut dengan ASPA (Alumine Silicate and polyacrylic acid). Reaksi
yang terbentuk dari SIK adalah reaksi antara alumina silikat kaca dalam bentuk powder
dengan asam poliakrilik sebagai liquid. Selain sebagai bahan restorasi, SIK dapat digunakan
sebagai bahan perekat, bahan pengisi untuk restorasi gigi anterior dan posterior, pelapis
kavitas, penutup pit dan fisur, bonding agent pada resin komposit, serta sebagai semen
adhesif pada perawatan ortodontik. Ukuran partikel gelas SIK bervariasi, yaitu sekitar 50 µm
sebagai bahan restorasi dan sekitar 20 µm sebagai bahan luting.
Komposisi SIK :
Approximate composition of a calcium fluoroaluminosilicate glassKomponen Berat ( % )SiO2 (quartz) 29.0Al2O2 (alumina) 16.6CaF2 (fluorite) 34.2Na2AlF6 5.0AlF3 5.3AlPO4 9.9Diambil dari Prosser et.al , 1986
Indikasi dan Kontraindikasi
Indikasi :
1. Restorasi pada lesi erosi/abrasi tanpa preparasi kavitas
2. Penumpatan pit dan fisura oklusal
3. Restorasi gigi sulung
4. Restorasi lesi karies kl. V
5. Restorasi lesi karies kl. III lebih diutamakan yang pembukaannya arah lingual
6. Reparasi kerusakan tepi restorasi mahkota
Kontraindikasi :
1. Kavitas-kavitas yang ketebalannya kurang
2. Kavitas-kavitas yang terletak pada daerah yang menerima tekanan tinggi
3. Lesi karies kelas IV atau fraktur insisal
4. Lesi yang melibatkan area luas pada email labial yang mengutamakan faktor estetika
Kelebihan dan kekurangan SIK
Kelebihan Kekurangan
- Potensi antikariogenik
- Translusen
- Biokompatibel
- Melekat secara kimia dengan struktur
gigi
- Sifat fisik yang stabil
- Mudah dimanipulasi
- Water in & water out
- Compressive strength
- Resistensi terhadap abrasi
- Estetis < komposit
- Warna tambalan ini lebih opaque,
sehingga dapat dibedakan secara jelas
antara tambalan dan permukaan gigi
asli
(Lohbauer U,2010)
Klasifikasi umum penggunaan SIK :
Type I – Luting cements
SIK tipe luting semen sangat baik untuk sementasi permanen mahkota, jembatan,
veneer dan lainnya. Dapat digunakan sebagai liner komposit. Secara kimiawi
berikatan dengan dentin enamel, logam mulia dan porselen. Memiliki translusensi
yang baik dan warna yang baik, dengan kekuatan tekan tinggi. SIK yang diberikan
pada dasar kavitas akan menghasilkan ion fluorida serta berkurangnya sensitifitas
gigi, perlindungan pulpa dan isolasi. Hal ini mengurangi timbulnya kebocoran
mikro (micro-leakage) ketika digunakan sebagai semen inlay komposit atau onlay.
Type II – Restorasi
Karena sifat perekatnya, kerapuhan dan estetika yang cukup memuaskan, SIK juga
digunakan untuk mengembalikan struktur gigi yang hilang seperti abrasi servikal.
Abrasi awalnya diakibatkan dari iritasi kronis seperti kebiasaan menyikat gigi yang
terlalu keras.
Type III – Liners and bases
Pada teknik sandwich, SIK dilibatkan sebagai pengganti dentine, dan komposit
sebagai pengganti enamel. Bahan-bahan lining dipersiapkan dengan cepat untuk
kemudian menjadi reseptor bonding pada resin komposit (kelebihan air pada
matriks SIK dibersihkan agar dapat memberikan kekasaran mikroskopis yang
nantinya akan ditempatkan oleh resin sebagi pengganti enamel.
Type IV – Fissure sealants
Tipe IV SIK dapat digunakan juga sebagai fissure sealant. Pencampuran bahan
dengan konsistensi cair, memungkinkan bahan mengalir ke lubang dan celah gigi
posterior yang sempit.
Type V – Orthodontic Cements
Pada saat ini, braket ortodonti paling banyak menggunakan bahan resin komposit.
Namun SIK juga memiliki kelebihan tertentu. SIK memiliki ikatan langsung ke
jaringan gigi oleh interaksi ion Polyacrylate dan kristal hidroksiapatit, dengan
demikian dapat menghindari etsa asam. Selain itu, SIK memiliki efek
antikariogenik karena kemampuannya melepas fluor. Bukti dari tinjauan sistematis
uji klinis menunjukkan tidak adanya perbedaan dalam tingkat kegagalan braket
Ortodonti antara resin modifikasi SIK dan resin adhesif.
Type VI – Core build up
Beberapa dokter gigi menggunakan SIK sebagai inti (core), mengingat kemudahan
SIK dalam jelas penempatan, adhesi, fluor yang dihasilkan, dan baik dalam koefisien
ekspansi termal. Logam yang mengandung SIK (misalnya cermet, Ketac perak, Espe
GMbH, Germanyn) atau campuran SIK dan amalgam telah populer. Saat ini, banyak
SIK konvensional yang radiopaque lebih mudah untuk menangani daripada logam
yang mengandung bahan-bahan lain. Namun demikian, banyak yang menganggap
SIK tidak cukup kuat untuk menopang inti (core). Maka direkomendasikan bahwa
gigi harus memiliki minimal dua dinding utuh jika menggunakan SIK.
Type VII - Fluoride releasing
Banyak laboratorium percobaan telah mempelajari fluorida yang dihasilkan SIK
dibandingkan dengan bahan lainnya. Namun, tidak ada review sistematis dengan atau
tanpa meta-analisis yang telah dilakukan. Hasil dari satu percobaan, dengan salah satu
tindak lanjut periode terpanjang, menemukan bahwa SIK konvensional menghasilkan
fluorida lima kali lebih banyak daripada kompomer dan 21 kali lebih banyak dari
resin komposit dalam waktu 12 bulan. Jumlah fluorida yang dihasilkan, selama 24
jam periode satu tahun setelah pengobatan, adalah lima sampai enam kali lebih tinggi
dari kompomer atau komposit yang mengandung fluor. (Aboush dan Torabzadeh,
1998)
Type VIII - ART (atraumatic restorative technique)
ART adalah metode manajemen karies yang dikembangkan untuk digunakan di
negara-negara dimana tenaga terampil gigi dan fasilitas terbatas namun kebutuhan
penduduk tinggi. Hal ini diakui oleh organisasi kesehatan dunia. Teknik
menggunakan alat-alat tangan sederhana (seperti pahat dan excavator) untuk
menerobos enamel dan menghapus karies sebanyak mungkin. Ketika karies
dibersihkan,rongga yang tersisa direstorasi dengan menggunakan SIK viskositas
tinggi. SIK memberikan kekuatan beban fungsional.
Type IX - Deciduous teeth restoration
Restorasi gigi susu berbeda dari restorasi di gigi permanen karena kekuatan kunyah
dan usia gigi. Pada awal tahun 1977, disarankan bahwa semen ionomer kaca dapat
memberikan keuntungan restoratif bahan dalam gigi susu karena kemampuan SIK
untuk melepaskan fluor dan untuk menggantikan jaringan keras gigi, serta
memerlukan waktu yang cepat dalam mengisi kavitas. Hal ini dapat dijadikan
keuntungan dalam merawat gigi pada anak-anak. Namun, masih diperlukan tinjauan
klinis lebih lanjut.